Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Motivasi Belajar Matematika Siswa Laki-Laki dan Perempuan Kelas X SMA Bhinneka Karya 2 Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013 T1 202009099 BAB IV
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Subjek Penelitian
Penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa
kelas X SMA Bhinneka Karya 2 Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013. Siswa
yang menjadi sampel penelitian ini berjumlah 138 siswa kelas X yang
terdiri dari X-1, X-2, X-3, X-4, dan X-5. Sampel yang berjumlah 138
terdiri dari 85 siswa perempuan dan 53 siswa laki-laki.
B. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 24 April 2013. Berikut ini
Tabel 3 pelaksanaan penelitian di SMA Bhinneka Karya 2 Boyolali.
Tabel 3
Pelaksanaan Penelitian
No.
Kelas
Jam
1.
x-1
12.40
2.
x-2
11.00
3.
x-3
12.10
4.
x-4
10.15
5.
x-5
09.15
Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa pelaksanaan
penelitian dihari yang sama dan dengan jam yang berbeda.
C. Uji Validitas Dan Reliabilitas Alat Ukur
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan
spss 17.0 for windows, dari analisa menggunakan program spss, berikut
ini tabel hasil uji validitas yang dapat dilihat pada lampiran 2.
45
46
Berdasarkan uji validitas terdapat beberapa item kuesioner
yang valid dan tidak valid dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4
Item Kuesioner Yang Valid Dan Tidak Valid
No. Item
Aspek
Kebutuhan
fisiologikal
(physiological
needs)
Indikator Empiris
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Kebutuhan
rasa
aman
(safety needs)
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Tidak dapat belajar
matematika
dalam
waktu lebih dari 2 jam.
Rasa lapar menurunkan
konsentrasi
belajar
matematika.
Malas
mengikuti
pelajaran matematika
jika selesai pelajaran
olah raga.
Mengikuti
pelajaranmatematika
dari awal sampai akhirr.
Tidak
belajar
matematika saat sedang
sakit.
Selalu
membawa
makanan di kelas saat
pelajaran matematika.
Tidak berangkat sekolah
jika tidak diantar orang
tua.
Takut bertanya dengan
guru jika belum paham.
Takut
jika
salah
menjawab
soal
matematika di depan
kelas.
Takut berangkat sekolah
sendiri.
Ruang kelas sangat
nyaman.
Tidak konsentrasi belajar
Valid
Tidak valid
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
47
matematika saat teman
banyak bicara.
Kebutuhan
akan
kasih
sayang (love
needs)
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Kebutuhan
akan
penghargaan
(esteem
needs)
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Aktualisasi diri
(self
actualization)
a.
b.
c.
Belajar selalu ditunggu
orang tua.
Merasa lebih cepat
paam
jika
belajar
dengan pacar.
Lebi cepat paham jika
belajar dengan teman.
Lebih semangat belajar
matematika
setelah
bertemu pacar.
Tidak bisa konsentrasi
jika belajar dengan
teman
yang
tidak
disukai.
Selalu ingin diperhatikan
oleh guru.
Saya tidak akan berenti
belajar sebelum saya
paham.
Selalu
ingin
mendapatkan
nilai
paling tinggi di kelas.
Selalu
berusaha
mendapatkan nilai yang
bagus dalam semua tes
dan tugas rumah.
Mengerjakan soal-soal
matematika jika diberi
hadiah.
Dalam
mengerjakan
tugas saya hanya asal
mengerjakan dan tidak
mementingkan hasilnya.
Belajar lebih giat saat
mendapatkan nilai jelek.
Ingin menjadi siswa yang
paling pandai di kelas.
Tertarik ikut olimpiade
matematika.
Aktif dalam mengikuti
pelajaran matematika.
Selalu mengerjakan soal
di depan kelas.
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
48
d.
e.
Merasa senang jika
dapat
menyelesaikan
soal.
Selalu
mengerjakan
pekerjaan rumah tanpa
bantuan oarng lain.
29
30
Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat bahwa terdapat 5 item yang
tidak valid, yaitu nomor 1, 13, 18, 24, dan 28, sehinnga item kuesioner
yang terpakai hanya 25 item dari 30 item. Sebaran item angket
motivasi belajar matematika yang valid dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5
Sebaran Item Angket Motivasi Belajar Matematika Yang Valid
No.
Aspek-aspek
Jumlah
1.
Kebutuhan fisiologikal (physiological needs)
5
2.
Kebutuhan rasa aman (safety needs)
6
3.
Kebutuhan akan kasih sayang (love needs)
4
4.
Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs)
6
5.
Aktualisasi diri (actualization)
4
Jumlah
25
Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat bahwa jumlah item angket
yang valid pada aspek kebutuhan fisiologikal adalah 5, aspek rasa aman
adalah 6, aspek akan kasih sayang adalah 4, aspek akan penghargaan
adalah 6, dan aspek aktualisasi diri adalah 4, sehingga jumlah
keseluruhan item angket yang valid adalah 25. Uji selanjutnya adalah
uji reliabilitas, hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6
Uji Reliabilitas
Cro an h’s alpha
N of items
.761
25
49
Berdasarkan Tabel 6 dapat dilihat reliabilitas sebesar 0,761.
Instrument dikatakan reliabel karena reliabilitasnya 0,761.
D. Analisis Data
Penelitian ini menggunakan analisis data uji perbedaan
motivasi belajar matematika siswa laki-laki dan perempuan. Uji
perbedaan dilakukan dengan menggunakan uji Independent Sample Ttest. Syarat yang harus dipenuhi dalam melakukan uji Independent
Sample T-test yaitu uji normalitas terlebih dahulu. Uji normalitas
digunakan untuk mengetahui apakah data telah memenuhi prasyarat
untuk dianalisa.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data
berdistribusi secara normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan
dengan uji one sample kolmogorov-smirnov test, dengan bantuan
program SPSS 17.0 for windows dan hasilnya dapat dilihat pada
Tabel 7.
Tabel 7
Hasil Uji Normalitas
N
Normal
a,,b
Parameter
Most Extreme
Differences
Mean
Std.Deviation
Absolute
Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-Tailed)
Motivasi
belajar laki-laki
Motivasi
belajar
perempuan
52
77.56
7.868
.098
.098
-.067
.705
.704
85
75.80
6.305
.105
.080
-.105
.967
.307
50
Berdasarkan Tabel 7 di atas hasil uji normalitas dapat dilihat
bahwa nilai probabilitasnya adalah 0,704 > 0,05 dan 0,307 > 0,05,
sehingga data berdistribusi secara normal.
2. Analisis Data Deskriptif
Hasil pengolahan dengan menggunakan SPSS 17.0 for windows
diketahui motivasi siswa kelas X SMA Bhinneka Karya 2 Boyolali
berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8
Deskripsi Motivasi Siswa Laki-Laki Dan Perempuan
jenis
kelamin
motivasi laki-laki
belajar perempuan
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error
Mean
52
91.65
8.911
1.236
85
89.62
6.692
.726
Berdasarkan Tabel 8 dapat dilihat bahwa, untuk siswa laki-laki
didapat rata-rata (mean) 91,65, sedangkan nilai rata-rata (mean)
untuk siswa perempuan didapat 89,62. Standar deviasinya 8,911
untuk siswa laki-laki dan 6,692 untuk siswa perempuan. Tingkat
motivasi siswa kelas X SMA Bhinneka Karya 2 Boyolali, dapat
ditentukan atau digolongkan apakah motivasi siswa termasuk
dalam kategori sangat rendah, rendah, tinggi, dan sangat tinggi.
Pengkategorian lebih mudah dengan menggunakan rumus
pengkategorian Kriterium Strugess (Mangkuatmodjo, 1997: 37)
sebagai berikut .
51
= 18,75
Berdasarkan rumus diatas diperoleh lebar kelas 18,75. Skor
tertinggi 100 dan skor terendah 25, maka kategorinya sebagai
berikut :
Sangat rendah
: 25 - 43,75
Rendah
: 43,76 – 62,51
Tinggi
: 62,52 – 81,27
Sangat tinggi
: 81,28 – 100,03
Hasil pengukuran motivasi belajar matematika pada siswa lakilaki dan perempuan berdasarkan analisis pada Tabel 8 terlihat
bahwa skor rata-rata (mean) 91,65 untuk siswa laki-laki, sedangkan
nilai rata-rata (mean) untuk siswa perempuan didapat 89,62,
sehingga dapat dikatakan bahwa motivasi belajar perempuan dan
laki-laki berada pada kriteria sangat tinggi.
3. Analisis Data Komparatif
Pengujian data untuk mengetahui perbedaan motivasi belajar
matematika siswa laki-laki dan perempuan juga dilakukan dengan
menggunakan uji Independent Sample T-test. Hasilnya dapat dilihat
pada Tabel 9.
52
Tabel 9
Hasil Uji Independent Sample T-Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
95%
Confidence
Interval of
the
Difference
F
motivasi
belajar
Sig.
t
Equal
3.30
1.51
variances
.071
6
6
assumed
Equal
variances
not
assumed
df
135
Sig.
Mean Std. Error
(2Lowe Uppe
Differenc Differenc
tailed
r
r
e
e
)
.132
2.030
1.339
-.618 4.679
1.41 86.04
.160
7
5
2.030
1.433
-.819 4.879
Berdasarkan Tabel 9 dapat dilihat bahwa nilai signifikansinya
0,132. Nilai signifikansi 0,132 > 0,05, maka H0 diterima dan
menolak H1, artinya tidak terdapat perbedaan motivasi belajar
matematika siswa laki-laki dan perempuan.
E. Pembahasan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau
tidaknya perbedaan motivasi belajar matematika siswa laki-laki dan
perempuan kelas X SMA Bhinneka Karya 2 Boyolali. Jenis penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA
Bhinneka Karya 2 Boyolali. Teknik sampling yang digunakan adalah
sampling jenuh, di mana semua anggota populasi menjadi anggota
53
sampel. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini 138 siswa
yang terdiri dari 53 siswa laki-laki dan 85 siswa perempuan. Uji yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah uji Independent Sample T-Test, di
mana sebelum dilakukan analisa data terlebih dahulu harus memenuhi
uji normalitas. Uji normalitas diperoleh 0,704 > 0,05 sehingga uji
normalitas dipenuhi karena data berdistribusi normal, maka dilakukan
uji Independent Sample T-Test. Hasil perhitungan dapat dilihat dari
motivasi belajar matematika siswa laki-laki 91,65 sedangkan motivasi
belajar siswa perempuan 89,62, keduanya berada pada kategori tinggi.
Standar deviasinya 8,911 untuk siswa laki-laki dan 6,692 untuk siswa
perempuan. Berdasarkan hasil uji Hasil Independent Sample T-Test
diperoleh signifikansi 0,132 > 0,05. Hal ini berarti motivasi belajar
matematika siswa laki-laki dan perempuan tidak ada perbedaan atau
sama. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada perbedaan
motivasi belajar matematika siswa laki-laki dan perempuan kelas X
SMA Bhinneka Karya 2 Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013. Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian Chotimah (2008) dengan judul
Perbedaan Motivasi Belajar Matematika Berdasarkan Jenis Kelamin
pada Siswa SMA.
54
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Subjek Penelitian
Penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa
kelas X SMA Bhinneka Karya 2 Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013. Siswa
yang menjadi sampel penelitian ini berjumlah 138 siswa kelas X yang
terdiri dari X-1, X-2, X-3, X-4, dan X-5. Sampel yang berjumlah 138
terdiri dari 85 siswa perempuan dan 53 siswa laki-laki.
B. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 24 April 2013. Berikut ini
Tabel 3 pelaksanaan penelitian di SMA Bhinneka Karya 2 Boyolali.
Tabel 3
Pelaksanaan Penelitian
No.
Kelas
Jam
1.
x-1
12.40
2.
x-2
11.00
3.
x-3
12.10
4.
x-4
10.15
5.
x-5
09.15
Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa pelaksanaan
penelitian dihari yang sama dan dengan jam yang berbeda.
C. Uji Validitas Dan Reliabilitas Alat Ukur
Uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan
spss 17.0 for windows, dari analisa menggunakan program spss, berikut
ini tabel hasil uji validitas yang dapat dilihat pada lampiran 2.
45
46
Berdasarkan uji validitas terdapat beberapa item kuesioner
yang valid dan tidak valid dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4
Item Kuesioner Yang Valid Dan Tidak Valid
No. Item
Aspek
Kebutuhan
fisiologikal
(physiological
needs)
Indikator Empiris
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Kebutuhan
rasa
aman
(safety needs)
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Tidak dapat belajar
matematika
dalam
waktu lebih dari 2 jam.
Rasa lapar menurunkan
konsentrasi
belajar
matematika.
Malas
mengikuti
pelajaran matematika
jika selesai pelajaran
olah raga.
Mengikuti
pelajaranmatematika
dari awal sampai akhirr.
Tidak
belajar
matematika saat sedang
sakit.
Selalu
membawa
makanan di kelas saat
pelajaran matematika.
Tidak berangkat sekolah
jika tidak diantar orang
tua.
Takut bertanya dengan
guru jika belum paham.
Takut
jika
salah
menjawab
soal
matematika di depan
kelas.
Takut berangkat sekolah
sendiri.
Ruang kelas sangat
nyaman.
Tidak konsentrasi belajar
Valid
Tidak valid
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
47
matematika saat teman
banyak bicara.
Kebutuhan
akan
kasih
sayang (love
needs)
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Kebutuhan
akan
penghargaan
(esteem
needs)
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Aktualisasi diri
(self
actualization)
a.
b.
c.
Belajar selalu ditunggu
orang tua.
Merasa lebih cepat
paam
jika
belajar
dengan pacar.
Lebi cepat paham jika
belajar dengan teman.
Lebih semangat belajar
matematika
setelah
bertemu pacar.
Tidak bisa konsentrasi
jika belajar dengan
teman
yang
tidak
disukai.
Selalu ingin diperhatikan
oleh guru.
Saya tidak akan berenti
belajar sebelum saya
paham.
Selalu
ingin
mendapatkan
nilai
paling tinggi di kelas.
Selalu
berusaha
mendapatkan nilai yang
bagus dalam semua tes
dan tugas rumah.
Mengerjakan soal-soal
matematika jika diberi
hadiah.
Dalam
mengerjakan
tugas saya hanya asal
mengerjakan dan tidak
mementingkan hasilnya.
Belajar lebih giat saat
mendapatkan nilai jelek.
Ingin menjadi siswa yang
paling pandai di kelas.
Tertarik ikut olimpiade
matematika.
Aktif dalam mengikuti
pelajaran matematika.
Selalu mengerjakan soal
di depan kelas.
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
48
d.
e.
Merasa senang jika
dapat
menyelesaikan
soal.
Selalu
mengerjakan
pekerjaan rumah tanpa
bantuan oarng lain.
29
30
Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat bahwa terdapat 5 item yang
tidak valid, yaitu nomor 1, 13, 18, 24, dan 28, sehinnga item kuesioner
yang terpakai hanya 25 item dari 30 item. Sebaran item angket
motivasi belajar matematika yang valid dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5
Sebaran Item Angket Motivasi Belajar Matematika Yang Valid
No.
Aspek-aspek
Jumlah
1.
Kebutuhan fisiologikal (physiological needs)
5
2.
Kebutuhan rasa aman (safety needs)
6
3.
Kebutuhan akan kasih sayang (love needs)
4
4.
Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs)
6
5.
Aktualisasi diri (actualization)
4
Jumlah
25
Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat bahwa jumlah item angket
yang valid pada aspek kebutuhan fisiologikal adalah 5, aspek rasa aman
adalah 6, aspek akan kasih sayang adalah 4, aspek akan penghargaan
adalah 6, dan aspek aktualisasi diri adalah 4, sehingga jumlah
keseluruhan item angket yang valid adalah 25. Uji selanjutnya adalah
uji reliabilitas, hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6
Uji Reliabilitas
Cro an h’s alpha
N of items
.761
25
49
Berdasarkan Tabel 6 dapat dilihat reliabilitas sebesar 0,761.
Instrument dikatakan reliabel karena reliabilitasnya 0,761.
D. Analisis Data
Penelitian ini menggunakan analisis data uji perbedaan
motivasi belajar matematika siswa laki-laki dan perempuan. Uji
perbedaan dilakukan dengan menggunakan uji Independent Sample Ttest. Syarat yang harus dipenuhi dalam melakukan uji Independent
Sample T-test yaitu uji normalitas terlebih dahulu. Uji normalitas
digunakan untuk mengetahui apakah data telah memenuhi prasyarat
untuk dianalisa.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data
berdistribusi secara normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan
dengan uji one sample kolmogorov-smirnov test, dengan bantuan
program SPSS 17.0 for windows dan hasilnya dapat dilihat pada
Tabel 7.
Tabel 7
Hasil Uji Normalitas
N
Normal
a,,b
Parameter
Most Extreme
Differences
Mean
Std.Deviation
Absolute
Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-Tailed)
Motivasi
belajar laki-laki
Motivasi
belajar
perempuan
52
77.56
7.868
.098
.098
-.067
.705
.704
85
75.80
6.305
.105
.080
-.105
.967
.307
50
Berdasarkan Tabel 7 di atas hasil uji normalitas dapat dilihat
bahwa nilai probabilitasnya adalah 0,704 > 0,05 dan 0,307 > 0,05,
sehingga data berdistribusi secara normal.
2. Analisis Data Deskriptif
Hasil pengolahan dengan menggunakan SPSS 17.0 for windows
diketahui motivasi siswa kelas X SMA Bhinneka Karya 2 Boyolali
berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8
Deskripsi Motivasi Siswa Laki-Laki Dan Perempuan
jenis
kelamin
motivasi laki-laki
belajar perempuan
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error
Mean
52
91.65
8.911
1.236
85
89.62
6.692
.726
Berdasarkan Tabel 8 dapat dilihat bahwa, untuk siswa laki-laki
didapat rata-rata (mean) 91,65, sedangkan nilai rata-rata (mean)
untuk siswa perempuan didapat 89,62. Standar deviasinya 8,911
untuk siswa laki-laki dan 6,692 untuk siswa perempuan. Tingkat
motivasi siswa kelas X SMA Bhinneka Karya 2 Boyolali, dapat
ditentukan atau digolongkan apakah motivasi siswa termasuk
dalam kategori sangat rendah, rendah, tinggi, dan sangat tinggi.
Pengkategorian lebih mudah dengan menggunakan rumus
pengkategorian Kriterium Strugess (Mangkuatmodjo, 1997: 37)
sebagai berikut .
51
= 18,75
Berdasarkan rumus diatas diperoleh lebar kelas 18,75. Skor
tertinggi 100 dan skor terendah 25, maka kategorinya sebagai
berikut :
Sangat rendah
: 25 - 43,75
Rendah
: 43,76 – 62,51
Tinggi
: 62,52 – 81,27
Sangat tinggi
: 81,28 – 100,03
Hasil pengukuran motivasi belajar matematika pada siswa lakilaki dan perempuan berdasarkan analisis pada Tabel 8 terlihat
bahwa skor rata-rata (mean) 91,65 untuk siswa laki-laki, sedangkan
nilai rata-rata (mean) untuk siswa perempuan didapat 89,62,
sehingga dapat dikatakan bahwa motivasi belajar perempuan dan
laki-laki berada pada kriteria sangat tinggi.
3. Analisis Data Komparatif
Pengujian data untuk mengetahui perbedaan motivasi belajar
matematika siswa laki-laki dan perempuan juga dilakukan dengan
menggunakan uji Independent Sample T-test. Hasilnya dapat dilihat
pada Tabel 9.
52
Tabel 9
Hasil Uji Independent Sample T-Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
95%
Confidence
Interval of
the
Difference
F
motivasi
belajar
Sig.
t
Equal
3.30
1.51
variances
.071
6
6
assumed
Equal
variances
not
assumed
df
135
Sig.
Mean Std. Error
(2Lowe Uppe
Differenc Differenc
tailed
r
r
e
e
)
.132
2.030
1.339
-.618 4.679
1.41 86.04
.160
7
5
2.030
1.433
-.819 4.879
Berdasarkan Tabel 9 dapat dilihat bahwa nilai signifikansinya
0,132. Nilai signifikansi 0,132 > 0,05, maka H0 diterima dan
menolak H1, artinya tidak terdapat perbedaan motivasi belajar
matematika siswa laki-laki dan perempuan.
E. Pembahasan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau
tidaknya perbedaan motivasi belajar matematika siswa laki-laki dan
perempuan kelas X SMA Bhinneka Karya 2 Boyolali. Jenis penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA
Bhinneka Karya 2 Boyolali. Teknik sampling yang digunakan adalah
sampling jenuh, di mana semua anggota populasi menjadi anggota
53
sampel. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini 138 siswa
yang terdiri dari 53 siswa laki-laki dan 85 siswa perempuan. Uji yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah uji Independent Sample T-Test, di
mana sebelum dilakukan analisa data terlebih dahulu harus memenuhi
uji normalitas. Uji normalitas diperoleh 0,704 > 0,05 sehingga uji
normalitas dipenuhi karena data berdistribusi normal, maka dilakukan
uji Independent Sample T-Test. Hasil perhitungan dapat dilihat dari
motivasi belajar matematika siswa laki-laki 91,65 sedangkan motivasi
belajar siswa perempuan 89,62, keduanya berada pada kategori tinggi.
Standar deviasinya 8,911 untuk siswa laki-laki dan 6,692 untuk siswa
perempuan. Berdasarkan hasil uji Hasil Independent Sample T-Test
diperoleh signifikansi 0,132 > 0,05. Hal ini berarti motivasi belajar
matematika siswa laki-laki dan perempuan tidak ada perbedaan atau
sama. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada perbedaan
motivasi belajar matematika siswa laki-laki dan perempuan kelas X
SMA Bhinneka Karya 2 Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013. Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian Chotimah (2008) dengan judul
Perbedaan Motivasi Belajar Matematika Berdasarkan Jenis Kelamin
pada Siswa SMA.
54