INTERFERENSI KOSAKATA BAHASA CIREBON TERHADAP BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA SDN 1 GALAGAMBA KABUPATEN CIREBON.

(1)

Gio M. Johan, 2013

Interferensi Kosakata Bahasa Cirebon Terhadap Bahasa Indonesia Dalam Karangan Siswa SDN 1 Galagamba Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

INTERFERENSI KOSAKATA BAHASA CIREBON

TERHADAP BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA SDN 1 GALAGAMBA KABUPATEN CIREBON

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi dari Sebagian Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh Gio M. Johan

0902828

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Gio M. Johan, 2013

Interferensi Kosakata Bahasa Cirebon Terhadap Bahasa Indonesia Dalam Karangan Siswa SDN 1 Galagamba Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Interferensi Kosakata Bahasa Cirebon

Terhadap Bahasa Indonesia Dalam Karangan Siswa

SDN 1 Galagamba Kabupaten Cirebon

Oleh Gio M. Johan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Gio M. Johan 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Gio M. Johan, 2013

Interferensi Kosakata Bahasa Cirebon Terhadap Bahasa Indonesia Dalam Karangan Siswa SDN 1 Galagamba Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

Gio M. Johan 0902828

INTERFERENSI KOSAKATA BAHASA CIREBON

TERHADAP BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA SDN 1 GALAGAMBA KABUPATEN CIREBON

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Dra. Tatat Hartati, M. Ed., Ph. D. NIP.19530312 197903 2 002

Pembimbing II

Prof. Dr. Johar Permana, M. A. NIP. 19590814 198503 1 004

Mengetahui, Ketua Jurusan Pedagogik Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. Babang Robandi, M. Pd. NIP. 19610814 198603 1 001


(4)

iv

Gio M. Johan, 2013

Interferensi Kosakata Bahasa Cirebon Terhadap Bahasa Indonesia Dalam Karangan Siswa SDN 1 Galagamba Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ABSTRAK

INTERFERENSI KOSAKATA BAHASA CIREBON

TERHADAP BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA SDN 1 GALAGAMBA KABUPATEN CIREBON

Oleh Gio M. Johan

0902828

Penelitian ini berjudul, “Interferensi Kosakata Bahasa Cirebon terhadap Bahasa

Indonesia dalam Karangan Siswa SDN 1 Galagamba Kabupaten Cirebon”. Latar

belakang penelitian ini adalah penggunaan dua bahasa atau lebih yang digunakan oleh siswa selaku penutur bahasa. Pada intinya penelitian ini dilakukan untuk mengetahui interferensi yang terjadi pada siswa sekolah dasar. Interferensi yakni suatu kekeliruan dalam berbahasa akibat adanya pengambilan atau penyerapan unsur suatu bahasa kedalam bahasa lain. Rumusan pertanyaan dalam penelitian ini sebagai berikut : Bagaimanakah bentuk interferensi kosakata Bahasa Cirebon terhadap Bahasa Indonesia dalam karangan siswa, apakah faktor yang menjadi penyebab terjadinya interferensi kosakata Bahasa Cirebon terhadap Bahasa Indonesia dalam karangan siswa, dan seberapa besar frekuensi interferensi kosakata Bahasa Cirebon terhadap Bahasa Indonesia dalam karangan siswa. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data yang diakukan dengan menggunakan lembar tugas, angket, wawancara serta dokumentasi. Subjek penelitian ini ditentukan dengan sampel secara purposif, yaitu siswa kelas IV SDN 1 Galagamba Kabupaten Cirebon. Analisis data dilakukan dengan menganalisis naskah karangan setiap siswa. Hasil penelitian ini sebagai berikut : dari jumlah total kata yang diproduksi oleh 47 siswa yaitu 6948 kata, didalamnya terdapat 36 buah kosakata yang berinterferensi kedalam bahasa Indonesia yang dilakukan oleh 23 siswa. Gejala interferensi ini lebih disebabkan oleh beberapa faktor yaitu kuatnya pengaruh bahasa ibu, kebiasaan menggunakan kedua bahasa (campuran) bahasa Cirebon dan bahasa Indonesia, ketidaksengajaan, letak geografis sehingga sangat kental menggunakan bahasa daerahnya, kebijakan pemerintah daerah kabupaten Cirebon yang memasukan bahasa Cirebon sebagai muatan lokal dalam mata pelajaran di sekolah, kesulitan mencari padanan kata dalam bahasa Indonesia serta tingkat pendidikan orang tua yang masih rendah mengakibatkan kurangnya pengajaran bahasa Indonesia di lingkungan keluarga. Besarnya frekuensi interferensi kosakata bahasa Cirebon terhadap bahasa Indonesia dalam karangan siswa adalah sebesar 0,65%, hal ini menunjukan hanya sebagian kecil interferensi kosakata bahasa Cirebon dan bahasa Indonesia yang terjadi dalam karangan siswa. Saran dari penelitian ini adalah dibutuhkannya kesadaran dan upaya perbaikan pemakaian bahasa Indonesia oleh penuturnya dengan mengikuti ejaan yang disempurnakan, agar tidak merusak bahasa Indonesia itu sendiri.


(5)

iv

Gio M. Johan, 2013

Interferensi Kosakata Bahasa Cirebon Terhadap Bahasa Indonesia Dalam Karangan Siswa SDN 1 Galagamba Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu ABSTRACT

VOCABULARY INTERFERENCIES OF CIREBONESE LANGUAGE

TOWARD INDONESIAN LANGUAGE ON STUDENT’S WRITING OF

SDN 1 GALAGAMBA CIREBON DISTRICT By

Gio M. Johan 0902828

The study is titled, "Vocabulary Interferencies of Cirebonese language toward

Indonesian language on Student’s Writing of SDN 1 Galagamba Cirebon District". This research is taken from the use of two or more languages are used by students as speakers. In essence, this study was conducted to determine the interference that occurs in elementary school students. Interference that is a mistake in speaking due to extraction or uptake of a language into another language. Formulation of the questions in this study as follows: How does the

form of interference vocabulary against Indonesian Cirebon in student’s writing,

whether the factors that cause interference vocabulary Indonesian Cirebon to the

student’s writing, and how much vocabulary frequency interference against

Indonesian Cirebon in student’s writing. This research was conducted using qualitative descriptive methods. Data collection transactions are carried out by using job sheets, questionnair, interview and documentation. These subjects are determined by purposive sample, ie fourth grade students at SDN 1 Galagamba Cirebon. Data analysis was performed by analyzing texts written by each student. The results of this study as follows: of the total number of words produced by 47 students is 6948 words, in which there are 36 Cirebonese vocabularies that interfere into Indonesian by 23 students. Symptoms of interference is caused by several factors: the strong influence of the mother tongue, the habit of using both languages (mixed) language Indonesian Cirebon, inadvertence, geography is very thick so use a local language, the local government district policy that would include language Cirebon Cirebon as local content in subjects in school, difficulty finding the equivalent word in Indonesian as well as parental education level is low resulting in a lack of teaching of Indonesian in a family environment. The

amount of interference frequency vocabulary to Indonesian Cirebon in student’s

writing is at 0.65%, suggesting that only a small fraction of interference vocabulary and Indonesian Cirebon that occur on students' writing. Suggestions from this study is needed awareness and improvement efforts by Indonesian speakers use the following spelling enhanced, so as not to damage the Indonesian itself.


(6)

v

Gio M. Johan, 2013

Interferensi Kosakata Bahasa Cirebon Terhadap Bahasa Indonesia Dalam Karangan Siswa SDN 1 Galagamba Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR BAGAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

1. Rumusan Umum ... 3

2. Rumusan Khusus ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

1. Tujuan Umum ... 4

2. Tujuan Khusus ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Definisi Operasional ... 5

BAB II KAJIAN TEORI ... 6

A. Hakikat Bahasa ... 6

B. Kosakata Bahasa Indonesia ... 6

C. Karangan Bahasa Indonesia ... 7

D. Tahapan Menyusun Karangan ... 8

E. Langkah-langkah Pembelajaran Menyusun Karangan ... 9

F. Kedwibahasaan ... 10

G. Jenis-jenis Kedwibahasaan ... 11

H. Interferensi ... 12

I. Jenis-jenis Interferensi ... 13


(7)

v

Gio M. Johan, 2013

Interferensi Kosakata Bahasa Cirebon Terhadap Bahasa Indonesia Dalam Karangan Siswa SDN 1 Galagamba Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

K. Hubungan bahasa Cirebon dan bahasa Indonesia ... 15

L. Penelitian Relevan ... 16

M. Paradigma Penelitian ... 16

BAB III METODE PENELITIAN... 18

A. Metode Penelitian ... 18

B. Tempat Penelitian ... 19

C. Sumber Data ... 19

D. Pengumpulan Data ... 20

E. Analisis Data ... 21

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 23

A. Hasil Penelitian ... 23

1. Interferensi Kosakata ... 24

2. Faktor Penyebab Interferensi Kosakata ... 31

3. Frekuensi Interferensi Kosakata ... 32

B. Pembahasan ... 40

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 44

A. Simpulan ... 44

B. Saran ... 45

DAFTAR PUSTAKA ... 46 LAMPIRAN-LAMPIRAN ... BIODATA PENULIS ...


(8)

1

Gio M. Johan, 2013

Interferensi Kosakata Bahasa Cirebon Terhadap Bahasa Indonesia Dalam Karangan Siswa SDN 1 Galagamba Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada tanggal 28 Oktober 1928 segenap pemuda tanah air mendeklarasikan Sumpah Pemuda yang salah satu isinya menyatakan bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional dan persatuan. Dalam kesehariannya kini, bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar dalam proses belajar mengajar di lingkungan pendidikan dari mulai tingkat dasar hingga pendidikan tinggi.

Dalam hal ini, masyarakat Indonesia merupakan suatu bangsa yang multibudaya, tentunya juga multibahasa. Salah satu contoh sederhana adalah bahasa daerah yang sering digunakan oleh siswa SDN 1 Galagamba yakni bahasa Cirebon. Hal ini didasarkan pada pengamatan peneliti pada tahap awal penelitian, walaupun terkadang mereka menggunakan bahasa Indonesia, tetapi mereka lebih sering menggunakan bahasa daerahnya sebagai bahasa Ibu. Sejak dini mereka lebih akrab dengan bahasa daerahnya, sehingga tidak menutup kemungkinan pemakaian bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional menjadi tercampur dengan bahasa daerah asal.

Di samping itu, seperti di sekolah fenomena percampuran bahasa masih kita temui dalam proses belajar mengajar. Bahasa Cirebon dan bahasa Indonesia digunakan secara bergantian. Baik dilakukan antara siswa dengan siswa, maupun antara siswa dengan guru. Dengan adanya bahasa daerah yang dikuasai oleh siswa tentu saja akan dapat menentukan eksistensi bahasa Indonesia dalam pergaulan mereka sehari-hari. Hal ini pula yang menjadi salah satu faktor penyebab bahasa Indonesia yang kurang eksis ditengah pergaulan masyarakat dewasa ini, terlebih penggunaanya juga belum sepenuhnya baik dan benar sesuai dengan aturan yang berlaku.

Rusyana (1984:106) mengungkapkan penggunaan dua bahasa atau lebih oleh seorang pembicara, yang biasa disebut kedwibahasaan, biasanya


(9)

2

Gio M. Johan, 2013

Interferensi Kosakata Bahasa Cirebon Terhadap Bahasa Indonesia Dalam Karangan Siswa SDN 1 Galagamba Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

menimbulkan interferensi, yaitu penyimpangan dari norma bahasa, sebagai akibat pengenalan akan lebih daripada satu bahasa. Mengingat akan hal itu, jika kita hendak berbahasa dengan baik, maka kita harus sadar kita sedang berbahasa apa, dan berusaha sedapat-dapatnya memisahkan kedua bahasa itu agar tidak bercampur-campur.

Interferensi akan muncul dalam masyarakat yang dwibahasa, proses interferensi merupakan penyerapan atau pengambilan unsur suatu bahasa kedalam bahasa lain, yaitu bahasa pertama dan bahasa kedua. Dalam penelitian ini adalah siswa sekolah dasar di Cirebon yang menggunakan bahasa daerah atau bahasa Ibu dengan bahasa Indonesia, sehingga tidak dapat dielakkan adanya pemakaian bahasa yang pertama ke bahasa yang kedua.

Rusyana (1984:115) menambahkan bahwa besarnya interferensi yang terjadi pada penggunaan bahasa Indonesia oleh murid menandakan pula kemampuan murid yang belum tinggi. Hal ini tampaknya menjadi suatu fenomena yang perlu dikaji lebih lanjut akan seberapa besar frekuensi interferensi bahasa Cirebon Indonesia dan faktor penyebabnya.

Pembelajaran bahasa Cirebon sebagai salah satu bahasa daerah khususnya di sekolah-sekolah di wilayah Cirebon, bertujuan agar siswa memiliki kemampuan mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis dalam bahasa Cirebon. Pada intinya agar keberadaan bahasa Cirebon tetap terus dibina dan diwariskan kepada generasi penerusnya. Pemerintah melalui, Undang-undang Dasar 1945 Amandemen ke IV telah mengakomodasi keberadaan bahasa daerah yang tercantum dalam Bab XIII mengenai pendidikan dan kebudayaan,

pada pasal 32 ayat 2 yang berbunyi bahwa, “Negara menghormati dan

memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional”. Di lain sisi,

masalah yang dihadapi dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah adanya pengambilan unsur dari bahasa Cirebon yang dituturkan oleh siswa, dalam hal ini kedwibahasaan Cirebon Indonesia merupakan suatu realita di sekolah maupun ditengah masyarakat khususnya di wilayah Cirebon. Karena tentu tidak menutup kemungkinan saat mereka menuangkan isi pikirannya dalam


(10)

3

Gio M. Johan, 2013

Interferensi Kosakata Bahasa Cirebon Terhadap Bahasa Indonesia Dalam Karangan Siswa SDN 1 Galagamba Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

bentuk sebuah karangan tulis, hasilnya akan tercampur dengan bahasa yang biasa mereka gunakan sehari-hari yakni bahasa Cirebon.

Berdasarkan fenomena kebahasaan yang ditemukan di lapangan, peneliti mencoba meneliti tentang interferensi yang terjadi dalam karangan siswa

bahasa Indonesia di sekolah dasar dengan judul, “Interferensi Kosakata

Bahasa Cirebon terhadap Bahasa Indonesia dalam Karangan Siswa SDN 1

Galagamba Kabupaten Cirebon”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

Rumusan umum :

Bagaimanakah gambaran interferensi kosakata bahasa Cirebon terhadap bahasa Indonesia dalam sebuah karangan siswa SDN 1 Galagamba Kabupaten Cirebon?

Rumusan khusus :

1. Bagaimanakah bentuk interferensi kosakata bahasa Cirebon terhadap

bahasa Indonesia dalam karangan siswa SDN 1 Galagamba Kabupaten Cirebon?

2. Apa faktor penyebab terjadinya interferensi kosakata bahasa Cirebon

terhadap bahasa Indonesia dalam karangan siswa SDN 1 Galagamba Kabupaten Cirebon?

3. Seberapa besar frekuensi interferensi kosakata bahasa Cirebon terhadap

bahasa Indonesia dalam karangan siswa SDN 1 Galagamba Kabupaten Cirebon?

C. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan latarbelakang dan rumusan masalah diatas, maka dapat dirumuskan tujuan dari penelitian ini sebagai berikut.


(11)

4

Gio M. Johan, 2013

Interferensi Kosakata Bahasa Cirebon Terhadap Bahasa Indonesia Dalam Karangan Siswa SDN 1 Galagamba Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Mengungkap gambaran interferensi kosakata bahasa Cirebon terhadap bahasa Indonesia dalam karangan siswa SDN 1 Galagamba Kabupaten Cirebon.

Tujuan khusus :

1. Memperoleh gambaran tentang bentuk interferensi kosakata bahasa

Cirebon terhadap bahasa Indonesia dalam karangan siswa SDN 1 Galagamba Kabupaten Cirebon.

2. Mengungkap faktor penyebab terjadinya interferensi kosakata bahasa

Cirebon terhadap bahasa Indonesia dalam karangan siswa SDN 1 Galagamba Kabupaten Cirebon.

3. Mengungkap seberapa besar frekuensi interferensi kosakata bahasa

Cirebon terhadap bahasa Indonesia dalam karangan siswa SDN 1 Galagamba Kabupaten Cirebon.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memberikan gambaran terkait interferensi kosakata bahasa Cirebon

dalam karangan siswa di SDN 1 Galagamba Kabupaten Cirebon.

2. Memperoleh data tentang interferensi kosakata bahasa Cirebon dalam

karangan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SDN 1 Galagamba Kabupaten Cirebon.

3. Memberikan sumbangan ilmu pengetahuan kepada masyarakat dan

partisipan tentang bagaimana menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

E. Definisi Operasional

Penelitian ini berupaya meneliti tentang interferensi kosakata bahasa Cirebon terhadap bahasa Indonesia dalam karangan siswa. Agar dapat menghindari kesalahpahaman terkait penafsiran masalah penelitian, maka


(12)

5

Gio M. Johan, 2013

Interferensi Kosakata Bahasa Cirebon Terhadap Bahasa Indonesia Dalam Karangan Siswa SDN 1 Galagamba Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

akan dikemukakan beberpa penjelasan dari istilah-istilah yang ada didalam penelitian ini.

1. Interferensi

Interferensi merupakan gejala yang muncul akibat dari adanya kontak bahasa, yang mengakibatkan terjadinya proses penyerapan atau pengambilan unsur suatu bahasa kedalam bahasa lain. Dalam hal ini berupa percampuran bahasa akibat dari penyerapan atau pengambilan unsur bahasa pertama ke bahasa kedua.

2. Kosakata

Kosakata adalah semua kata yang ada didalam suatu bahasa, dapat juga diartikan sebagai kekayaan kata yang dimiliki oleh seseorang, daftar kata yang tersusun secara sistematis serta memiliki penjelasan secara rinci.

3. Bahasa

Bahasa adalah sebuah sistem lambang bunyi yang bersifat arbiter (manasuka) yang dipergunakan oleh masyarakat tertentu dalam berkomunikasi sehari-hari dengan kelompoknya.

4. Karangan

Karangan merupakan suatu bentuk ungkapan perasaan, ide, seseorang yang tertuang dalam sebuah bentuk tulisan yang tersusun untuk dapat dipahami maksud dan tujuannya oleh orang lain.


(13)

18

Gio M. Johan, 2013

Interferensi Kosakata Bahasa Cirebon Terhadap Bahasa Indonesia Dalam Karangan Siswa SDN 1 Galagamba Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan langkah yang dilakukan oleh peneliti dalam melakukan sebuah penelitian. Pemilihan metode penelitian disesuaikan dengan fokus masalah yang akan dikaji pada penelitian tersebut. Untuk mengungkap gambaran interferensi kosakata pada karangan siswa sekolah dasar, peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif.

Arikunto (2009:234) menyatakan “penelitian deskriptif merupakan

penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat

penelitian dilakukan”.

Selanjutnya Subana (Rohima, 2008:44) penelitian deskriptif yaitu metode penelitian yang berupaya menggambarkan karakteristik data apa adanya saat penelitian dilakukan. Jadi dapat dikatakan penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mengambarkan suatu keadaan atau situasi secara alami.

Bogdan dan Taylor (Moleong, 2010:4) mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Jenis penelitian kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Studi kasus merupakan metode untuk menghimpun dan menganalsis data berkenaan dengan suatu kasus (Sukmadinata, 2011:77). Penelitian kualitatif menggunakan desain penelitian studi kasus dalam arti penelitian difokuskan pada satu fenomena saja yang dipilih dan ingin dipahami secara mendalam, dengan mengabaikan fenomena-fenomena lainnya (Sukmadinata, 2011:99). Sejalan dengan hal tersebut, rancangan ini akan


(14)

19

Gio M. Johan, 2013

Interferensi Kosakata Bahasa Cirebon Terhadap Bahasa Indonesia Dalam Karangan Siswa SDN 1 Galagamba Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

memberikan gambaran secara jelas, rinci dan cermat mengenai situasi apa adanya yang terjadi pada situasi tertentu.

Dengan demikian, rancangan penelitian ini akan membantu peneliti untuk menggambarkan dan mengungkap fenomena interferensi bahasa serta penyebab terjadinya hal demikian didalam proses belajar mengajar di sekolah. Serta pada pelaksanaannya, untuk mengungkap adanya interferensi bahasa Cirebon terhadap bahasa Indonesia dilakukan dengan langkah mencari penyimpangan atau kekeliruan dalam berbahasa yang dilakukan oleh siswa sekolah dasar kelas IV dalam karangan berbahasa Indonesia.

Sejalan dengan penggunaan metode tersebut, penelitian bahasa yang menjadi fokus saat ini adalah penelitian sinkronis. Penelitian bahasa secara sinkronis adalah penelitian bahasa yang dilakukan dengan mengamati fenomena suatu bahasa pada kurun waktu tertentu, jadi bersifat deskriptif (Mahsun, 2005:84).

B. Tempat Penelitian

Tempat yang digunakan sebagai obyek penelitian beralamat di :

Nama Sekolah : SD Negeri 1 Galagamba

Alamat : Jalan Jendral Urip Sumhardjo Desa Galagamba

Kecamatan Ciwaringin Kabupaten Cirebon.

C. Sumber Data

Objek penelitian ini adalah interferensi kosakata bahasa Cirebon terhadap bahasa Indonesia dalam karangan siswa SD Negeri 1 Galagamba, maka yang dijadikan sumber data dalam penelitian ini adalah naskah karangan siswa. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV di SDN 1 Galagamba Kecamatan Ciwaringin Kabupaten Cirebon.

Subjek ini diambil berdasarkan teknik pengambilan sampel secara

purposive sampling yakni didasarkan pada ciri-ciri tertentu yang diperkirakan

mempunyai sangkut paut dengan fokus penelitian. Alasan pemilihan sampel ini dipilih karena kaya sumber informasi tentang kasus yang ingin diteliti.


(15)

20

Gio M. Johan, 2013

Interferensi Kosakata Bahasa Cirebon Terhadap Bahasa Indonesia Dalam Karangan Siswa SDN 1 Galagamba Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dalam hal ini interferensi bahasa Cirebon-Indonesia yang dituturkan oleh siswa di SD Negeri 1 Galagamba. Total partisipan dalam penelitian ini jumlah seluruhnya adalah 47 orang yang terdiri dari 25 laki-laki dan 22 perempuan.

D. Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan peneliti menggunakan beberapa instrumen penelitian. Dalam hal ini untuk mengungkap data dibutuhkan adanya instrumen yang tepat, sehingga masalah yang diteliti dapat diungkap secara obyektif. Dalam proses pengumpulan data, peneliti menggunakan tiga macam instrumen penelitian yang berbentuk lembaran tes, angket dan wawancara.

Instrumen pertama yang digunakan dalam mengumpulkan data pada penelitian ini berupa lembaran tes untuk mengumpulkan naskah karangan siswa yang dwibahasawan Cirebon-Indonesia dengan tema yang sudah ditentukan. Instrumen lembar tes ini berisi petunjuk dan lembaran mengarang bagi siswa.

Instrumen kedua berupa angket. Angket adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus di isi oleh orang yang akan di ukur (responden) (Arikunto, 2012:42). Angket tertutup berupa pertanyaan yang berisi mengenai data tambahan dari siswa tentang latar belakang anak dalam mengenal dan menguasai bahasa pertama (Ibu), bahasa dirumah, bahasa dengan teman sebaya, bahasa yang digunakan di sekolah baik dengan guru maupun teman di sekolah. Dengan penggunaan instrumen ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai pemakaian bahasa Cirebon dan bahasa Indonesia di SDN 1 Galagamba Kecamatan Ciwaringin Kabupaten Cirebon.

Instrumen ketiga adalah pedoman wawancara. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) sebagai pengaju/pemberi pertanyaan dan yang di wawancarai (interviewee) sebagai pemberi jawaban atas pertanyaan itu. (Basrowi & Suwandi, 2008:127). Tipe wawancara yang digunakan adalah wawancara berstruktur yakni peneliti terlebih dahulu menyiapkan daftar pertanyaan yang


(16)

21

Gio M. Johan, 2013

Interferensi Kosakata Bahasa Cirebon Terhadap Bahasa Indonesia Dalam Karangan Siswa SDN 1 Galagamba Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

akan diajukan kepada narasumber. Narasumber dalam hal ini adalah guru kelas IV.

E. Analisis Data

Analisis data pada fokus penelitian ini adalah analisis naskah. Teknik analisis naskah didasarkan pada penelitian-penelitian terdahulu yang relevan

dengan penelitian saat ini. Arikunto (2009:262) mengatakan “...analisis data

dengan teknik analisis deskriptif, masih bersifat non statistik, dan kalaupun dikemukakan juga sedikit penggunaan angka-angka, masih sangat sederhana

yaitu baru frekuensi dan presentase”. Tahapan analisis data sebagai berikut:

1. Semua data yang sudah dikumpulkan dikelompokan berdasarkan jenis

kelamin.

2. Pemberian kode pada setiap naskah karangan. Misalnya (S/1/P),

maksudnya S = Subjek, 1 = untuk nomor naskah karangan, P = jenis kelamin perempuan dan L = jenis kelamin laki-laki. Sedangkan nomor di bawah identitas subjek menunjukkan no. 1 = bahasa pertama, no. 2 = bahasa kedua, no. 3 = bahasa di rumah, no. 4 = bahasa di masyarakat, no. 5 = bahasa di sekolah, BC = Bahasa Cirebon, BI = Bahasa Indonesia.

3. Naskah karangan diperiksa, dibaca kata demi kata, menghitung jumlah

kata yang diproduksi anak, serta menandai kata yang mengalami proses interferensi.

4. Membuat kartu data agar memudahkan peneliti dalam mengolah data.

Berikut contoh kartu data inteferensi karangan siswa.

5. Menganalisis data gejala interferensi dengan teori-teori, buku sumber dan

penelitian yang relevan, serta membuat analisis keseluruhannya. KARTU DATA

S/1/L

1. BC 3. BC 5. BC-BI

2. BI 4. BI

Jumlah kata yang diproduksi : 124 kata

Jumlah kalimat : 14 kalimat

Proses interferensi : mengukel, keblosok


(17)

22

Gio M. Johan, 2013

Interferensi Kosakata Bahasa Cirebon Terhadap Bahasa Indonesia Dalam Karangan Siswa SDN 1 Galagamba Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

6. Untuk mempermudah dalam mengolah data digunakan rumus perhitungan

persentase sebagai berikut:

P = x 100%

Keterangan : P = Persentase Jawaban

f = Frekuensi jawaban

n = Banyak Respon

Selanjutnya, Koentjaraningrat (Herisyanti, 2007:27) mengkategorikan pemerolehan hasil analisis data angket pada tabel berikut:

Tabel 3.1 Klasifikasi Intepretasi Perhitungan Persentase

Besar Persentase Interpretasi

00 % 01%-25% 26%-49% 50% 51%-75% 76%-99% 100%

Tidak ada Sebagian kecil Hampir setengahnya Setengahnya

Sebagian besar Pada umumnya Seluruhnya


(18)

44

Gio M. Johan, 2013

Interferensi Kosakata Bahasa Cirebon Terhadap Bahasa Indonesia Dalam Karangan Siswa SDN 1 Galagamba Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan data yang diperoleh dan analisis yang telah dilakukan dalam penelitian ini, secara umum dapat diperoleh kesimpulan bahwa para siswa kelas IV di SDN 1 Galagamba merupakan dwibahasawan. Hampir sebagian besar bahasa Indonesia yang dikuasai oleh siswa dipengaruhi oleh bahasa Cirebon yang mereka kuasai dan dapatkan sejak kecil. Dengan penggunaan dua bahasa tersebut menjadikan para siswa ini seorang dwibahasawan. Secara khusus simpulan dari penelitian ini sebagai berikut :

1. Ditemukan interferensi sebanyak 36 kosakata bahasa Cirebon yang dilakukan

oleh 23 siswa dari total keseluruhan kata yang diproduksi oleh siswa yang menjadi subjek penelitian. Temuan tersebut terdiri dari bentuk kata dasar, bentuk kata berimbuhan, bentuk kata ulang berimbuhan. Dengan kategori sebagai berikut : bentuk kata dasar, seperti mangan, sira, toli, kala, akeh,

pareke, gemuyu, uwong, pered, ayu, bener, sedemat, suwe, dipit, baka, durung, rontog, slorokan, ndeleng, betik, dina, poto, sing, duwur, wis, sampe, los, pisan, karo, kelelep, ning, ngejak, ana, punten, bentuk kata yang

berimbuhan, seperti panganan, dan bentuk kata ulang berimbuhan, seperti

kaku-kakuan.

2. Gejala interferensi bahasa Cirebon dalam karangan siswa lebih disebabkan

oleh beberapa faktor, antara lain faktor kebiasaan menggunakan bahasa campuran bahasa Cirebon dan bahasa Indonesia, kuatnya pengaruh bahasa

ibu yang dikuasai oleh siswa, ketidaksengajaan siswa karena

kekurangfahaman dalam berbahasa, kesulitan mencari padanan kata dalam bahasa Indonesia serta letak geografis pula menjadikan siswa jarang menggunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi.


(19)

45

Gio M. Johan, 2013

Interferensi Kosakata Bahasa Cirebon Terhadap Bahasa Indonesia Dalam Karangan Siswa SDN 1 Galagamba Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Frekuensi interferensi yang dilakukan siswa terjadi rata-rata sebesar 0,65%,

sehingga dapat dikatakan meskipun terjadi interferensi dalam karangan siswa, hal tersebut sangat minim adanya tidak mencapai 1%, maka dapat disimpulkan interferensi yang terjadi masih dibawah 5% atau hanya sebagian kecil.

B. Saran

Dari serangkaian proses pengumpulan data dan analisis data. Peneliti dapat memberikan saran kepada beberapa pihak terkait dengan penelitian ini, diantaranya adalah :

1. Bagi siswa sekolah dasar seharusnya dapat menggunakan bahasa Indonesia

yang baik dan benar sesuai dengan EYD, serta bagaimanapun siswa itu dekat dengan guru sepatutnya menggunakan bahasa yang baik dan benar sesuai kondisinya.

2. Bagi guru untuk kedepannya agar lebih dapat menggunakan bahasa Indonesia

yang baik dan benar sesuai EYD dalam proses pembelajaran, maupun diluar kelas. Agar dapat memberikan suatu contoh yang positif bagi siswa, dalam hal berinteraksi dengan bahasa Indonesia yang digunakan sehari-hari.

3. Bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian yang memiliki

fokus yang sama dengan penelitian ini, dapat melakukan studi lebih lanjut dari data yang telah diperoleh dari penelitian ini. Adapun penelitian yang dapat dilakukan selanjutnya adalah penelitian yang mampu memberikan suatu solusi dalam memecahkan fenomena yang ditemukan didalam penelitian ini.

4. Bagi Lembaga Bahasa dan Sastra Cirebon agar dapat melakukan upaya

pemeliharaan, pengembangan, pembinaan, serta memfasilitasi keberadaan bahasa Cirebon di sekolah-sekolah, khususnya di wilayah kabupaten Cirebon. Karena bukan hal yang tidak mungkin, apabila bahasa Cirebon tidak memperoleh pembinaan dan pemelliharaan yang baik maka keberadaannya dapat mengalami kepunahan.


(20)

46

Gio M. Johan, 2013

Interferensi Kosakata Bahasa Cirebon Terhadap Bahasa Indonesia Dalam Karangan Siswa SDN 1 Galagamba Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Y. (2010). Kemampuan Berbahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Bandung: CV. Maulana Media Grafika.

Akhadiah, S. et al.(1993). Bahasa Indonesia I. Jakarta : Depdikbud

Alwasilah, A. C. (1985). Beberapa Madhab dan Dikotomi Teori Linguistik. Bandung: Angkasa.

Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Arikunto, S. (2004). Prosedur Peneitian : Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka

Cipta.

Arikunto, S. (2001). Prosedur Penelitian. Jakarta Rineka Cipta

Andriyani, L. (2007). Penggunaan Kosakata Ragam Bahasa Junkie di kalangan

pecandu NAPZA (Sebuah Tinjauan Eksploratif Berdasarkan Paradigma Sosioliguistik) Skripsi Fakltas Pendidikan Bahasa dan Seni UPI Bandung :

tidak diterbitkan.

Aslinda & Leni S. (2010). Pengantar Sosiolinguistik. Bandung: PT Refika Aditama.

Basrowi & Suwandi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta : Rineka Cipta

Cahyani, I. & Hodijah. (2007). Kemampuan Berbahasa Indonesia di Sekolah

Dasar. Bandung : UPI Press

Chaer, A. & Leonie A. (2004). Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta : Rineka Cipta.

Hartati, T. (2010). “Pendidikan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Kedua”. Makalah pada Seminar Antarbangsa (Internasional) Pendidikan Bahasa Melayu Serantau, Beijing.

Haryanta, T. A. (2012). Kamus Kebahasaan dan Kesusasteraan. Surakarta : Aksara Sinergi Media


(21)

47

Gio M. Johan, 2013

Interferensi Kosakata Bahasa Cirebon Terhadap Bahasa Indonesia Dalam Karangan Siswa SDN 1 Galagamba Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMA. Skripsi Jurusan

Pendidikan Matematika pada FPMIPA UPI Bandung : Tidak diterbitkan. Juwita, R. R. (2010). Interferensi Kosakata Bahasa Sunda dalam Karangan Bebas

pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas III SDN Babakan Tarogong 4 dan 6 Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung. Skripsi

Fakultas Ilmu Pendidikan UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Mahsun, M.S .(2005). Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan

Tekniknya. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Moleong, L.J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Nababan, P.W.J. et al. (1992). Survei Kedwibahasaan di Indonesia. Jakarta: Depdikbud.

Narbuko, C. dan Achmadi A. (2009). Metodologi Penelitian. Jakarta : Bumi Aksara

Pranowo. (1996). Analisis Pengajaran Berbahasa untuk Mahasiswa Jurusan

Bahasa dan Guru Bahasa. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press

Rohimah, S. (2008). Interferensi Morfologi Bahasa Sunda terhadap Bahasa

Indonesia Ragam Tulis (studi deskriptif terhadap karangan anak usia 9-11 tahun). Skripsi Fakltas Pendidikan Bahasa dan Seni UPI Bandung :

tidak diterbitkan.

Rusyana, Y. (1984). Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan. Bandung : CV. Diponegoro

Sofyan, T. (2010). Interferensi Bahasa Sunda Terhadap Morfologi Bahasa

Indonesia di Sekolah Dasar Negeri Merdeka Lembang Kabupaten Bandung Barat. Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan UPI Bandung:

Tidak diterbitkan.

Sugiyono. (2010). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

Sukmadinata, N. S. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Remaja Roesdakarya

Tarigan, H. G. (2009). Pengajaran Kedwibahasaan. Bandung : Angkasa Widianti. (2009). Peningkatan Menulis Karangan Deskripsi dengan Teknik


(22)

48

Gio M. Johan, 2013

Interferensi Kosakata Bahasa Cirebon Terhadap Bahasa Indonesia Dalam Karangan Siswa SDN 1 Galagamba Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

FastWriting. Skripsi Fakltas Pendidikan Bahasa dan Seni UPI Bandung :


(1)

22

Gio M. Johan, 2013

Interferensi Kosakata Bahasa Cirebon Terhadap Bahasa Indonesia Dalam Karangan Siswa SDN 1 Galagamba Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

6. Untuk mempermudah dalam mengolah data digunakan rumus perhitungan persentase sebagai berikut:

P = x 100%

Keterangan : P = Persentase Jawaban f = Frekuensi jawaban

n = Banyak Respon

Selanjutnya, Koentjaraningrat (Herisyanti, 2007:27) mengkategorikan pemerolehan hasil analisis data angket pada tabel berikut:

Tabel 3.1 Klasifikasi Intepretasi Perhitungan Persentase

Besar Persentase Interpretasi

00 % 01%-25% 26%-49% 50% 51%-75% 76%-99% 100%

Tidak ada Sebagian kecil Hampir setengahnya Setengahnya

Sebagian besar Pada umumnya Seluruhnya


(2)

44

Gio M. Johan, 2013

Interferensi Kosakata Bahasa Cirebon Terhadap Bahasa Indonesia Dalam Karangan Siswa SDN 1 Galagamba Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan data yang diperoleh dan analisis yang telah dilakukan dalam penelitian ini, secara umum dapat diperoleh kesimpulan bahwa para siswa kelas IV di SDN 1 Galagamba merupakan dwibahasawan. Hampir sebagian besar bahasa Indonesia yang dikuasai oleh siswa dipengaruhi oleh bahasa Cirebon yang mereka kuasai dan dapatkan sejak kecil. Dengan penggunaan dua bahasa tersebut menjadikan para siswa ini seorang dwibahasawan. Secara khusus simpulan dari penelitian ini sebagai berikut :

1. Ditemukan interferensi sebanyak 36 kosakata bahasa Cirebon yang dilakukan oleh 23 siswa dari total keseluruhan kata yang diproduksi oleh siswa yang menjadi subjek penelitian. Temuan tersebut terdiri dari bentuk kata dasar, bentuk kata berimbuhan, bentuk kata ulang berimbuhan. Dengan kategori sebagai berikut : bentuk kata dasar, seperti mangan, sira, toli, kala, akeh,

pareke, gemuyu, uwong, pered, ayu, bener, sedemat, suwe, dipit, baka, durung, rontog, slorokan, ndeleng, betik, dina, poto, sing, duwur, wis, sampe, los, pisan, karo, kelelep, ning, ngejak, ana, punten, bentuk kata yang

berimbuhan, seperti panganan, dan bentuk kata ulang berimbuhan, seperti

kaku-kakuan.

2. Gejala interferensi bahasa Cirebon dalam karangan siswa lebih disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain faktor kebiasaan menggunakan bahasa campuran bahasa Cirebon dan bahasa Indonesia, kuatnya pengaruh bahasa ibu yang dikuasai oleh siswa, ketidaksengajaan siswa karena kekurangfahaman dalam berbahasa, kesulitan mencari padanan kata dalam bahasa Indonesia serta letak geografis pula menjadikan siswa jarang menggunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi.


(3)

45

Gio M. Johan, 2013

Interferensi Kosakata Bahasa Cirebon Terhadap Bahasa Indonesia Dalam Karangan Siswa SDN 1 Galagamba Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Frekuensi interferensi yang dilakukan siswa terjadi rata-rata sebesar 0,65%, sehingga dapat dikatakan meskipun terjadi interferensi dalam karangan siswa, hal tersebut sangat minim adanya tidak mencapai 1%, maka dapat disimpulkan interferensi yang terjadi masih dibawah 5% atau hanya sebagian kecil.

B. Saran

Dari serangkaian proses pengumpulan data dan analisis data. Peneliti dapat memberikan saran kepada beberapa pihak terkait dengan penelitian ini, diantaranya adalah :

1. Bagi siswa sekolah dasar seharusnya dapat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan EYD, serta bagaimanapun siswa itu dekat dengan guru sepatutnya menggunakan bahasa yang baik dan benar sesuai kondisinya.

2. Bagi guru untuk kedepannya agar lebih dapat menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai EYD dalam proses pembelajaran, maupun diluar kelas. Agar dapat memberikan suatu contoh yang positif bagi siswa, dalam hal berinteraksi dengan bahasa Indonesia yang digunakan sehari-hari.

3. Bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian yang memiliki fokus yang sama dengan penelitian ini, dapat melakukan studi lebih lanjut dari data yang telah diperoleh dari penelitian ini. Adapun penelitian yang dapat dilakukan selanjutnya adalah penelitian yang mampu memberikan suatu solusi dalam memecahkan fenomena yang ditemukan didalam penelitian ini. 4. Bagi Lembaga Bahasa dan Sastra Cirebon agar dapat melakukan upaya

pemeliharaan, pengembangan, pembinaan, serta memfasilitasi keberadaan bahasa Cirebon di sekolah-sekolah, khususnya di wilayah kabupaten Cirebon. Karena bukan hal yang tidak mungkin, apabila bahasa Cirebon tidak memperoleh pembinaan dan pemelliharaan yang baik maka keberadaannya dapat mengalami kepunahan.


(4)

46

Gio M. Johan, 2013

Interferensi Kosakata Bahasa Cirebon Terhadap Bahasa Indonesia Dalam Karangan Siswa SDN 1 Galagamba Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Y. (2010). Kemampuan Berbahasa Indonesia di Perguruan Tinggi. Bandung: CV. Maulana Media Grafika.

Akhadiah, S. et al.(1993). Bahasa Indonesia I. Jakarta : Depdikbud

Alwasilah, A. C. (1985). Beberapa Madhab dan Dikotomi Teori Linguistik. Bandung: Angkasa.

Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

Arikunto, S. (2004). Prosedur Peneitian : Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2001). Prosedur Penelitian. Jakarta Rineka Cipta

Andriyani, L. (2007). Penggunaan Kosakata Ragam Bahasa Junkie di kalangan

pecandu NAPZA (Sebuah Tinjauan Eksploratif Berdasarkan Paradigma Sosioliguistik) Skripsi Fakltas Pendidikan Bahasa dan Seni UPI Bandung :

tidak diterbitkan.

Aslinda & Leni S. (2010). Pengantar Sosiolinguistik. Bandung: PT Refika Aditama.

Basrowi & Suwandi. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta : Rineka Cipta

Cahyani, I. & Hodijah. (2007). Kemampuan Berbahasa Indonesia di Sekolah

Dasar. Bandung : UPI Press

Chaer, A. & Leonie A. (2004). Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta : Rineka Cipta.

Hartati, T. (2010). “Pendidikan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Kedua”. Makalah pada Seminar Antarbangsa (Internasional) Pendidikan Bahasa Melayu Serantau, Beijing.

Haryanta, T. A. (2012). Kamus Kebahasaan dan Kesusasteraan. Surakarta : Aksara Sinergi Media


(5)

47

Gio M. Johan, 2013

Interferensi Kosakata Bahasa Cirebon Terhadap Bahasa Indonesia Dalam Karangan Siswa SDN 1 Galagamba Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMA. Skripsi Jurusan

Pendidikan Matematika pada FPMIPA UPI Bandung : Tidak diterbitkan. Juwita, R. R. (2010). Interferensi Kosakata Bahasa Sunda dalam Karangan Bebas

pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas III SDN Babakan Tarogong 4 dan 6 Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung. Skripsi

Fakultas Ilmu Pendidikan UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Mahsun, M.S .(2005). Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan

Tekniknya. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Moleong, L.J. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Nababan, P.W.J. et al. (1992). Survei Kedwibahasaan di Indonesia. Jakarta: Depdikbud.

Narbuko, C. dan Achmadi A. (2009). Metodologi Penelitian. Jakarta : Bumi Aksara

Pranowo. (1996). Analisis Pengajaran Berbahasa untuk Mahasiswa Jurusan

Bahasa dan Guru Bahasa. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press

Rohimah, S. (2008). Interferensi Morfologi Bahasa Sunda terhadap Bahasa

Indonesia Ragam Tulis (studi deskriptif terhadap karangan anak usia 9-11 tahun). Skripsi Fakltas Pendidikan Bahasa dan Seni UPI Bandung :

tidak diterbitkan.

Rusyana, Y. (1984). Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan. Bandung : CV. Diponegoro

Sofyan, T. (2010). Interferensi Bahasa Sunda Terhadap Morfologi Bahasa

Indonesia di Sekolah Dasar Negeri Merdeka Lembang Kabupaten Bandung Barat. Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan UPI Bandung:

Tidak diterbitkan.

Sugiyono. (2010). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

Sukmadinata, N. S. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT Remaja Roesdakarya

Tarigan, H. G. (2009). Pengajaran Kedwibahasaan. Bandung : Angkasa


(6)

48

Gio M. Johan, 2013

Interferensi Kosakata Bahasa Cirebon Terhadap Bahasa Indonesia Dalam Karangan Siswa SDN 1 Galagamba Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

FastWriting. Skripsi Fakltas Pendidikan Bahasa dan Seni UPI Bandung :


Dokumen yang terkait

INTERFERENSI LEKSIKAL DIALEK OSING TERHADAP BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SMPN 2 GLAGAH KABUPATEN BANYUWANGI

0 9 16

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SDN GUGUS dr. SUTOMO KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

16 103 216

INTERFERENSI KOSAKATA BAHASA MANDAILING KE DALAM BAHASA INDONESIA RAGAM TULIS SISWA SMP NEGERI 1 BATANG ANGKOLA.

0 3 25

INTERFERENSI GRAMATIKAL BAHASA BATAK TOBA PADA KARANGAN NARASI BAHASA INDONESIA SISWA SMA NEGERI 1 KECAMATAN SIMANINDO KABUPATEN SAMOSIR.

1 7 29

BENTUK INTERFERENSI BAHASA SISWA DALAM BERARGUMENTASI SAAT PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Bentuk Interferensi Bahasa Siswa Dalam Berargumentasi Saat Pembelajaran Bahasa Indonesia.

1 3 16

BENTUK INTERFERENSI BAHASA SISWA DALAM BERARGUMENTASI SAAT PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Bentuk Interferensi Bahasa Siswa Dalam Berargumentasi Saat Pembelajaran Bahasa Indonesia.

0 3 12

INTERFERENSI MORFOLOGI BAHASA JAWA KE DALAM BAHASA INDONESIA PADA KARANGAN PENGALAMAN PRIBADI SISWA KELAS Interferensi Morfologi Bahasa Jawa Ke Dalam Bahasa Indonesia Pada Karangan Pengalaman Pribadi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Polanharjo.

0 4 16

INTERFERENSI MORFOLOGI BAHASA JAWA KE DALAM BAHASA INDONESIA PADA KARANGAN PENGALAMAN PRIBADI SISWA KELAS Interferensi Morfologi Bahasa Jawa Ke Dalam Bahasa Indonesia Pada Karangan Pengalaman Pribadi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Polanharjo.

0 2 14

INTERFERENSI BAHASA JAWA PADA KARANGAN SISWA KELAS 1 MTsN TANON, KABUPATEN SRAGEN.

0 0 4

INTERFERENSI GRAMATIKAL BAHASA JAWA KE DALAM BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA SMP NEGERI 1 SURAKARTA.

0 0 19