UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAN 1 CIPATAT PADA POKOK BAHASAN FUNGSI LOGIKA DALAM PERANGKAT LUNAK PENGOLAH ANGKA MENGGUNAKAN TUTOR SEBAYA.

(1)

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAN 1 CIPATAT PADA POKOK BAHASAN FUNGSI LOGIKA DALAM PERANGKAT LUNAK PENGOLAH ANGKA MENGGUNAKAN TUTOR

SEBAYA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer

Oleh EGA PERMANA

060683

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013


(2)

Halaman Hak Cipta

Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas Xi

Sman 1 Cipatat Pada Pokok Bahasan Fungsi Logika

Dalam Perangkat Lunak Pengolah Angka

Menggunakan Tutor Sebaya

Oleh

Ega Permana (060683)

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© 2013

Universitas Pendidikan Indonesia Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

EGA PERMANA 060683

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAN 1 CIPATAT PADA POKOK BAHASAN FUNGSI LOGIKA DALAM PERANGKAT LUNAK PENGOLAH ANGKA MENGGUNAKAN TUTOR

SEBAYA

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :

Pembimbing I,

Dr.Enjang Ali Nurdin, M.Kom NIP. 196711211991011001

Pembimbing II,

Rasim M.T

NIP. 1974072520060401002

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer

Drs. Enjang Ali Nurdin, M.Kom NIP. 196711211991011001


(4)

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas XI SMAN 1 CIPATAT Pada Pokok Bahasan Fungsi Logika Dalam Perangkat Lunak Pengolah Angka Menggunakan Tutor Sebaya” ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Agustus 2013 Yang membuat pernyataan,


(5)

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAN 1 CIPATAT PADA POKOK BAHASAN FUNGSI LOGIKA DALAM PERANGKAT LUNAK PENGOLAH ANGKA MENGGUNAKAN TUTOR

SEBAYA Ega Permana

060683

Pembimbing I: Dr. Enjang Ali Nurdin, M.Kom Pembimbing II: Rasim, MT

Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA UPI Bandung Tahun 2013

ABSTRAK

Penelitian Tindakan Kelas ini adalah refleksi peneliti selama mengajar di SMAN 1 CIPATAT, dilatarbelakangi rendahnya prestasi belajar siswa yang peneliti duga disebabkan oleh keterbatasan saranan dan prasarana pembelajaran khususnya ketersediaan komputer di Lab.Komputer SMAN 1 CIPATAT. Sulitnya melakukan kegiatan praktikum dengan jumlah komputer yang tidak memadai selain menggunakan waktu yang lebih dari biasa, dari hasil pengamatan hanya didominasi oleh siswa yang aktif saja, sementara siswa yang lain hanya diam menyerahkan tugas praktikum pada temannya. Oleh karena itu diperlukan suatu pendekatan pembelajaran yang dapat mengatasi hal tersebut. Salah satu pendekatan yang peneliti gunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan pembelajaran Tutor Sebaya, dimana beberapa siswa yang memiliki pemahaman materi lebih tinggi ditugaskan untuk menjadi tutor pendamping membantu teman-temannya yang memiliki pemahaman pelajaran masih rendah. Metode penetlitian yang digunakan adalah Classroom Action Reaserach (CAR) yang umum dilakukan guru guna memperbaiki mutu praktek pembelajaran di kelas. Penelitian ini dilakukan sebanyak 3 siklus, dimana tiap siklus merupakan hasil refleski atau perbaikan dari siklus sebelumnya. Subyek dalam penelitian ini sebanyak 36 siswa kelas XI IPS 1 SMAN 1 CIPATAT. Dari hasil penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa dengan menggunakan pendekatan pembelajaran Tutor Sebaya prestasi belajar siswa dalam materi pembelajaran Fungsi Logika berhasil meningkat terlihat dari peningkatan hasil test belajar siswa pada setiap siklusnya.


(6)

DAFTAR ISI

halaman

ABSTRAK ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penilitian ... 5

D. Metode Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Landasan Teori ... 7

A.1 Pemahaman dan Hasil Belajar ... 7

A.2 Metode Tutor Sebaya ... 10

A.3 Penelitian Tindakan Kelas ... 16

A.4 Fungsi Logika Pada Perangkat Lunak Pengolah Angka ... 20

B. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 24

C. Hipotesis Penelitian ... 26

BAB III METODE PENELITIAN ... 28

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 28

B. Metode Penelitian ... 28

C. Prosedur Penelitian ... 29

D. Instrumen Penelitian ... 33

E. Teknik Pengumpulan Data ... 34

F. Analisis Data ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38

A. Hasil Penelitian ... 36

A.1 Deskripsi Hasil Studi Pendahuluan ... 38

A.2 Perencanaan, Pelaksanaan dan Hasil Tindakan Siklus I ... 39

A.3 Perencanaan, Pelaksanaan dan Hasil Tindakan Siklus II ... 48

A.4 Perencanaan, Pelaksanaan dan Hasil Tindakan Siklus III ... 55

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 62

B.1 Keterlaksanaan Pembelajaran Tutor Sebaya ... 62

B.2 Pemahaman Siswa ... 64

B.3 Respon Siswa Terhadap Pembelajaran ... 66


(7)

A. Kesimpulan ... 68

B. Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 70

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 73 RIWAYAT HIDUP


(8)

iv

DAFTAR TABEL

Tabel

2.1. Tabel Contoh Pola Fungsi IF Tunggal 1 ... 21

2.2. Tabel Contoh Pola Fungsi IF Tunggal 2 ... 22

3.1. Tabel Indeks Kriteria Tingkat Gain ... 36

3.2. Tabel Kriteria Keterlaksanaan Pembelajaran ... 37

4.1. Tabel Presentase Keterlaksanaan Pembelajaran Guru Siklus I ... 42

4.2. Tabel Hasil Observasi Aktivitas Tutor Siklus I ... 43

4.3. Tabel Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 44

4.4. Tabel Perhitungan Gain Siklus I ... 45

4.5. Tabel Rencana Tindakan Siklus II ... 47

4.6. Tabel Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran Guru Siklus II ... 50

4.7. Tabel Pengamatan Aktivitas Tutor Siklus II ... 51

4.8. Tabel Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 52

4.9. Tabel Perhitungan Gain Siklus II ... 53

4.10. Tabel Rencana Tindakan Siklus III ... 55

4.11. Tabel Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran Guru Siklus III ... 58

4.12. Tabel Pengamatan Aktivitas Tutor Siklus III ... 58

4.13. Tabel Hasil Belajar Siswa Siklus III ... 60

4.14. Tabel Penghitungan Gain Siklus III ... 61


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

3.1. Bagan Model Penelitian Tindakan Kelas ... 30

4.1. Grafik Nilai UTS XI IPS 1 2012/2013 ... 38

4.2. Grafik Peningkatan Keterlaksanaan Pembelajaran ... 63

4.3. Grafik Peningkatan Aktivitas Tutor ... 64

4.4. Grafik Peningkatan Persentase Pemahaman Belajar ... 65


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

“Materi pelajaran TIK di sekolah sebenarnya bukan ditujukan untuk menjadikan siswa menjadi ahli Information Technology atau menguasai suatu

tools tertentu, tetapi lebih ke arah pembentukan pola pikir yang sistematis, kreatif

untuk memecahkan masalah dengan bantuan teknologi” (cs.upi.edu). Misalnya saja pada materi pelajaran perangkat lunak pengolah angka dimana pemikiran logika siswa dilatih salah satunya melalui fungsi logika sehingga siswa diharapkan akan mampu mengembangkan penerapan berpikir logis melalui berbagai macam studi kasus.

Namun dalam pelaksanaannya pembelajaran TIK tersebut tidak sedikit mengalami hambatan. Salah satu hambatan tersebut adalah ketidak tersediaan laboratorium komputer, atau ketersediaan laboratorium namun dengan jumlah komputer yang tidak memadai. Seperti yang dikemukakan Nurjaman (2011)

bahwa “berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Jawa Barat, dari 111 SMA (Sekolah Menengah Atas) yang ada di Kabupaten Bandung, hanya 69 SMA yang

memiliki laboratorium (63%)”.

Berdasarkan pengalaman mengajar peneliti di kelas XI IPS-1 SMA NEGERI 1 CIPATAT Kabupaten Bandung Barat, Tahun Pelajaran 2012-2013 diperoleh beberapa fakta berkaitan dengan pembelajaran TIK yang selama ini telah dilakukan. Pertama, rendahnya hasil prestasi belajar siswa pada mata pelajaran TIK semester pertama dan tengah semester genap sebelum dilakukan


(11)

2

remidi, dan yang kedua adalah kendala yang disebutkan diatas sebelumnya yakni sekolah belum memiliki laboratorium komputer dengan jumlah komputer yang memadai yang peneliti duga memiliki dampak terhadap rendahnya prestasi belajar siswa.

Laboratorium komputer di SMA NEGERI 1 CIPATAT hanya memiliki 7 unit komputer yang dapat digunakan untuk praktikum, ini tentunya sangat tidak ideal jika dibandingkan dengan jumlah siswa per rombel yang rata-rata berjumlah 35 orang. Kegiatan praktikum pelajaran TIK di SMA NEGERI 1 CIPATAT biasa dilakukan secara berkelompok, setiap kelompok beranggotakan 3-4 orang. Selain itu, siswa juga harus dibagi ke dalam dua kelompok sesi pembelajaran. Beberapa kelompok melakukan praktikum di laboratorium pada sesi jam pembelajaran pertama, dan kelompok sisanya mengerjakan latihan tes tulis atau lembar kerja siswa (LKS) di ruangan kelas. Demikian selanjutnya pada sesi jam pembelajaran yang kedua, kelompok yang pada sesi pertama berada di laboratorium, berpindah ke ruangan kelas untuk mengerjakan LKS, dan kelompok yang pada sesi pertama berada di kelas berpindah ke laboratorium.

Hal tersebut diatas mengakibatkan berkurangnya jam praktikum siswa yang seharusnya dua jam pelajaran penuh menjadi hanya satu jam, sehingga latihan-latihan praktik harus dilakukan beberapa kali pertemuan. Kesempatan siswa untuk mengembangkan keterampilannya di sekolah pun menjadi terbatas. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa penggunaan satu komputer untuk dua orang siswa atau lebih biasanya cenderung didominasi oleh siswa yang lebih aktif dikelompoknya. Selain itu, dengan teknik pembelajaran pembagian


(12)

3

siswa ke dalam dua sesi pembelajaran mengakibatkan guru harus menjelaskan materi praktikum dua kali.

Berangkat dari permasalahan ini, peneliti tergerak untuk membantu memberikan solusi bagi permasalahan tersebut, agar hasil belajar siswa (dalam hal ini pemahaman siswa) kelas XI IPS-1 pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013 dapat meningkat sehingga presentase siswa yang mendapatkan nilai di bawah kriteria ketuntasan minimum dapat menurun. Adapun solusi yang peneliti duga dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan cara menerapkan metode pembelajaran peer tutoring atau yang dikenal dengan tutor sebaya.

Metode tutor sebaya ini peneliti pilih karena beberapa penelitian mengenai tutor sebaya menunjukan hasil yang positif terkait permasalahan yang serupa, seperti yang dinyatakan oleh Akrom (2007) bahwa “Peer tutoring dan peer assessment merupakan solusi termudah dan solusi dalam menghadapi kendala-kendala dalam pembelajaran komputer terutama disekolah-sekolah yang belum memiliki sarana dan prasarana memadai, tenaga pengajar yang kurang, jumlah siswa dikelas yang sangat besar, dan dana yang terbatas”.

Selain itu hasil penelitian Herianto (2010) menunjukan bahwa:

“…pembelajaran Tutor Sebaya lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran konvensional dalam hal meningkatkan hasil belajar”.


(13)

4

Yang menjadi masalah utama dalam penelitian ini adalah: Rendahnya pemahaman siswa kelas XI IPS-1 SMA NEGERI 1 CIPATAT pada mata pelajaran Teknologi Informasi & Komunikasi, yang diduga disebabkan oleh kurangnya perangkat komputer yang digunakan untuk pembelajaran.

Karena cukup luasnya pokok bahasan pada Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar pelajaran TIK untuk kelas XI, untuk penelitian ini peneliti memfokuskannya pada pokok bahasan Fungsi Logika.

Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

1) Apakah metode Tutor Sebaya dapat meningkatkan pemahaman siswa kelas XI IPS-1 SMA NEGERI 1 CIPATAT pada pokok bahasan Fungsi Logika dalam perangkat lunak pengolah angka?

2) Bagaimana meningkatkan pemahaman siswa kelas XI IPS-1 SMA NEGERI 1 CIPATAT tahun pelajaran 2012/2013 pada pokok bahasan Fungsi Logika dalam perangkat lunak pengolah angka untuk menghasilkan informasi menggunakan metode Tutor Sebaya?

3) Bagaimana respon siswa kelas XI IPS-1 SMA NEGERI 1 CIPATAT terhadap metode Tutor Sebaya pada pembelajaran TIK pada pokok bahasan Fungsi Logika dalam perangkat lunak pengolah angka?

Untuk mengatasi permasalahan yang telah dirumuskan di atas, peneliti mencoba menerapkan metode pembelajaran Tutor Sebaya, dimana beberapa siswa yang memiliki pemahaman materi lebih tinggi ditugaskan menjadi tutor pendamping untuk membantu teman-temannya yang pemahaman materi pelajarannya masih rendah.


(14)

5

Dengan menjadikan beberapa siswa sebagai tutor, maka dapat mengakibatkan berkurangnya jumlah siswa yang menggunakan komputer. Selain itu diharapkan pula siswa yang ditutor, dapat dengan leluasa atau tidak canggung bertanya kepada tutor ketika siswa tersebut mengalami hambatan.

Oleh karena itu, pada kasus penelitian ini peneliti merumuskan hipotesis tindakan bahwa Metode Pembelajaran Tutor Sebaya akan meningkatkan pemahaman siswa kelas XI IPS-1 mengenai pokok bahasan Fungsi Logika pada perangkat lunak pengolah angka. Adapun indikator keberhasilan yang diukur dalam penelitian tindakan kelas ini adalah kriteria-kriteria keberhasilan yang telah ditargetkan pada setiap siklus pembelajaran.

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk mengatasi rendahnya pemahaman siswa kelas XI-IPS pada mata pelajaran TIK di SMA NEGERI 1 CIPATAT. Secara khusus tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah : 1) Untuk mengetahui apakah metode Tutor Sebaya dapat meningkatkan hasil

belajar terutama pemahaman siswa kelas XI IPS-1 SMA NEGERI 1 CIPATAT pada pokok bahasan Fungsi Logika dalam perangkat lunak pengolah angka.

2) Untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas XI IPS-1 SMA NEGERI 1 CIPATAT tahun pelajaran 2012/2013 pada pokok bahasan Fungsi Logika dalam perangkat lunak pengolah angka untuk menghasilkan informasi menggunakan metode Tutor Sebaya.


(15)

6

3) Untuk mengumpulkan respon siswa kelas XI IPS-1 SMA NEGERI 1 CIPATAT terhadap metode Tutor Sebaya pada pembelajaran TIK pada pokok bahasan Fungsi Logika.

D. Metode Penelitian

Metode yang digunakan peneliti dalam penetilian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas atau Classroom Action Reasearch (CAR). Metode penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang umum dilakukan guru guna memperbaiki mutu praktek pembelajarannya di dalam kelas.

Sukardi (Aries dan Haryono, 2012) mendefinisikan penelitian tindakan kelas sebagai suatu jenis penelitian tindakan dengan akar permasalahan yang benar-benar dihadapi oleh peserta didik (masalah konkret di dalam kelas yang dirasakan oleh sebagian besar peserta didik) sekaligus permasalahan yang muncul secara terus menerus di kelas ketika guru mengajar.

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1) Bagi siswa, dapat meningkatkan hasil belajar siswa serta meningkatkan kepercayaan diri dan menambah pengalaman belajar baru bagi siswa.

2) Bagi guru dapat menjadi bahan acuan dalam menyusun rencana dan melaksanakan pembelajaran.


(16)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA NEGERI 1 CIPATAT yang berlokasi di Desa Ciptaharja, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Adapun subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 1 SMA NEGERI 1 CIPATAT tahun ajaran 2012/2013, dengan jumlah siswa 36 orang terdiri dari 20 orang siswa laki-laki dan 16 siswi perempuan.

Pada penelitian ini peneliti berkolaborasi dengan guru Matematika yang juga mengampu mata pelajaran TIK yaitu Bapak Asep Suratman S.Pd dibantu Guru Bahasa Sunda yaitu Bapak Nurdiansyah S.Pd yang akan menjadi observer selama kegiatan penelitian berlangsung.

Faktor-faktor yang diselidiki dalam penelitian ini ada dua. (1) Pertama dari siswa, yaitu kegiatan siswa saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Mulai dari kegiatan siswa yang menjadi tutor, serta hasil tes siswa lain yang berada dalam kelompok pembelajaran Tutor sebaya. (2) Kedua dari guru, yang diselidiki dari guru adalah kesesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan rencana pembelajaran yang disusun. Dari kedua faktor ini dapat diketahui apakah kegiatan pembelajaran sudah terlaksana dengan baik atau belum.


(17)

29

B. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara yang teratur dengan menggunakan alat atau teknik tertentu untuk suatu kepentingan penelitian. Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan guna menjawab persoalan yang dihadapi (Donald Dkk : 2007:39).

Metode yang digunakan peneliti dalam penetilian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas atau Classroom Action Reasearch (CAR). Metode penelitian ini merupakan penelitian tindakan yang umum dilakukan guru guna memperbaiki mutu praktek pembelajarannya di dalam kelas.

C. Prosedur Penelitian

Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan McTaggart. Kemmis dan McTaggart (Aries dan Haryono, 2012:14) menjelaskan bahwa penelitian tindakan mempunyai prosedur penelitian yang khusus. Prosedur itu membentuk siklus seperti spiral yang terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Apabila perubahan belum seperti yang diharapkan, siklus itu diulangi lagi menjadi perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

Beberapa ahli mengemukakan model penelitian tindakan dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar dalam penelitian tindakan kelas ini terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1) perencanaan, (2)


(18)

30

pelaksanaan/tindakan, (3) pengamatan/observasi, dan (4) refleksi. Adapun bagan model untuk masing-masing tahapan menurut Arikunto (2011, 16) digambarkan sebagai berikut.

Gambar 3.1 Bagan Model Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2011)

Adapun tahapan penelitian tindakan kelas yang peneliti kembangkan berdasarkan model diatas adalah sebagai berikut:

C.1. Pembelajaran Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Peneliti merencanakan tindakan atas permasalahan yang peneliti temukan selama mengajar di kelas XI IPS 1 SMA NEGERI 1 CIPATAT, yakni seperti yang sudah peneliti sampaikan sebelumnya. Dari permasalahan tersebut, peneliti ingin menerapkan metode pembelajaran Tutor Sebaya.

Perencanaan SIKLUS I Pengamatan Perencanaan SIKLUS II

Pelaksanaan Refleksi

Pengamatan

Refleksi Pelaksanaan


(19)

31

Peneliti menyusun perangkat pembelajaran dengan mengedepankan metode pembelajaran Tutor Sebaya sesuai materi dan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Perencanaan yang dilakukan adalah :

1) Menyusun instrument test yang akan digunakan untuk Pretest mengenai sub pokok materi pembelajaran yang akan dipelajari pada siklus tindakan yaitu materi Fungsi Logika.

2) Melakukan Pretest mengenai sub pokok materi pembelajaran yang akan dipelajari pada masa siklus tindakan.

3) Mengolah nilai pretest untuk dijadikan acuan bagi pengelompokan siswa yang akan menjadi tutor dalam pembelajaran tutor sebaya. 4) Menyusun daftar kelompok pembelajaran dengan memperhatikan hasil

pretest.

5) Menyusun rencana pembelajaran berdasarkan konsep pembelajaran Tutor Sebaya yang akan diterapkan dalam tindakan.

6) Menyusun alat observasi siswa dan guru yang akan digunakan pada tindakan.

7) Menyusun Lembar Kerja Siswa yang akan dikerjakan secara kelompok.

8) Merencanakan diskusi balikan dengan mitra untuk selanjutnya di refleksikan pada siklus berikutnya.


(20)

32

Setelah rencana disusun secara matang, tahap selanjutnya adalah tindakan. Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya dan dalam tahap ini dilakukan pula pengamatan untuk mengamati keterlaksanaan pembelajaran.

c. Tahap Pengamatan dan Evaluasi

Tahapan pengamatan atau observasi dilakukan pada tahap pelaksanaan, yang dilakukan oleh observer. Observer mengamati kinerja Guru dan aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung sesuai dengan lembar observasi yang disusun sebelumnya. Evaluasi dalam bentuk tes formatif diberikan kepada siswa setelah selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran.

d. Tahap Refleksi

Refleksi dilakukan di setiap akhir tindakan. Hal ini dilakukan berdasarkan hasil pengamatan observer terhadap keterlaksanaan proses pembelajaran. Refleksi ini dimaksudkan untuk selalu mengontrol kualitas pembelajaran dengan melihat kekurangan yang terjadi pada saat proses pelaksanaan tindakan pembelajaran. Kemudian diambil simpulan yang menjadi dasar bagi perbaikan langkah-langkah pembelajaran pada siklus berikutnya.

C.2. Pembelajaran Siklus II dan Siklus n

Tahapan pembelajaran pada siklus II dan siklus berikutnya tidak berbeda dengan tahapan yang dilakukan pada siklus I. Yang berbeda adalah adanya perbaikan pada langkah-langkah prosedur pembelajaran yang dilakukan sesuai


(21)

33

dengan hasil refleksi pada siklus sebelumnya. Dengan demikian, langkah-langkah pada siklus II berpedoman pada pelaksanaan siklus I dengan beberapa perbaikan dan modifikasi.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

1. Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP)

Yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap siklus. Masing-masing RPP berisi kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran khusus, dan kegiatan belajar mengajar.

2. Lembar Kegiatan Siswa

Lembar kegiatan ini adalah lembar kerja yang digunakan saat praktikum.

3. Tes formatif

Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman siswa pada pokok bahasan fungsi logika. Bentuk soal yang diberikan adalah pilihan objektif. Untuk soal - soal tersebut diuji validitas, realibilitas dan tingkat kesukarannya.


(22)

34

Jurnal harian siswa digunakan untuk merekam kesan siswa selama kegiatan pembelajaran menggunakan Tutor Sebaya.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 1 SMA NEGERI 1 CIPATAT tahun ajaran 2012/2013.

2. Jenis Data

Ada dua jenis data dalam penelitian ini yaitu :

a) Data Kualitatif, yaitu data yang diambil dari hasil observasi selama

pelaksanaan proses pembelajaran.

b) Data Kuantitatif, berupa pemahaman belajar siswa dari hasil tes

formatif maupun hasil tes pada tiap akhir siklus pembelajaran.

3. Cara Pengambilan Data

a) Data keterlaksanaan pembelajaran Tutor Sebaya diambil dari lembar observasi guru dan siswa.

b) Data pemahaman belajar siswa diambil dengan memberikan tes formatif kepada siswa.

c) Data kesan siswa mengenai pembelajaran Tutor Sebaya diambil dari jurnal harian siswa.


(23)

35

F. Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan cara membandingkan hasil yang telah dicapai dengan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan sebelumnya. Sebelum dianalisis data diolah terlebih dahulu dengan cara sebagai berikut :

1) Pemahaman belajar (Tes Formatif)

Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan:

N X X

Dengan :

X = Nilai rata-rata

Σ X = Jumlah semua nilai siswa

Σ N = Jumlah siswa

Prestasi juga dapat dilihat berdasarkan peningkatan gain sebelum dan sesudah diberi perlakuan dengan penerapan pembelajaran Tutor Sebaya, dianalisis dengan cara membandingkan skor pretest dan postes. Peningkatan yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran dihitung dengan rumus (Hakse, 1999):


(24)

36

Ket:

S post = skor posttest S pre = skor pretest S maks = skor maksimum

Adapun indeks kriteria tingkat Gain dapat dilihat pada tabel berikut ini

Tabel 3.1 Indeks Kriteria tingkat Gain (Hake, 1999)

Indeks Tingkat Gain Kriteria Gain

(<g>) ≥ 0,7 Tinggi

0,3 < (<g>) < 0,7 Sedang

(<g>) < 0,3 Rendah

Sedangkan untuk ketuntasan belajar, ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai nilai 65, dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 75% yang telah mencapai KKM.

Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut: % 100 . . . x Siswa belajar tuntas yang Siswa P


(25)

37

2) Keterlaksanaan Pembelajaran (Lembar Observasi)

Data mengenai aktivitas guru dan siswa pada saat melakukan kegiatan belajar mengajar dengan mengunakan model pembelajaran Tutor Sebaya akan diolah secara kualitatif dengan menggunakan lembar observasi. Pengolahan keterlaksanaan pembelajaran adalah sebagai berikut:

% Keterlaksanaan pembelajaran

Keterangan:

P = Jumlah Check-list (Ya) pada tahap pembelajaran N = Jumlah keseluruhan tahap pembelajaran

Tabel 3.2 Kriteria keterlaksanaan pembelajaran (Nuh, 2007)

Persentase rata-rata (%) Kriteria

0,00 -24,90 Sangat Kurang

25,00-37,50 Kurang

37,60 – 62,50 Sedang

62,60 – 87,50 Baik


(26)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian Tindakan Kelas tentang penggunaan metode Tutor Sebaya dalam pembelajaran TIK untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam konsep Fungsi Logika pada perangkat pengolah angka telah dilaksanakan dalam 3 siklus kegiatan, menghasilkan kesimpulan sebagai berikut.

1. Berdasarkan hasil prestasi belajar siswa, pemahaman siswa kelas XI IPS-1 SMA Negeri I Cipatat, pada konsep Fungsi Logika mengalami peningkatan setelah mengikuti kegiatan pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya dapat dilihat dari perubahan hasil belajar berupa nilai yang cukup signifikan, terutama siswa yang berperan menjadi Tutor.

2. Untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai materi pembelajaran, dalam penelitian tindakan ini peneliti yang juga berperan sebagai perlu terlebih dahulu memastikan para tutor menguasai materi pembelajaran yang akan dipelajari siswa. Yaitu dengan membekali para tutor materi pembelajaran untuk dipelajari di rumah, dan melibatkan tutor dalam diskusi dan refleksi setelah akhir pembelajaran untuk mempersiapkan diri pada kegiatan pembelajaran berikutnya.


(27)

69

3. Siklus terakhir menunjukan bahwa hampir seluruh siswa (85%) memberikan respon positif terhadap pembelajaran. Aktivitas belajar dalam suasana yang menyenangkan sesuai dengan temuan yang didapatkan dari catatan jurnal harian siswa selama pembelajaran.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, ada beberapa saran yang dapat dikemukakan untuk penelitian lebih lanjut dan untuk menyelesaikan permasalahan pemebelajaran TIK dikelas menggunakan metode Tutor Sebaya, antara lain:

1. Pentingnya pengelolaan waktu agar kegiatan pembelajaran Tutor Sebaya berlangsung baik, terutama dalam teknis pembagian kelompok dan tugas kelompok dan tutor yang biasanya memakan waktu lama jika tidak dipersiapkan dengan matang.

2. Karena peran tutor sangat penting maka pemilihan siswa yang akan menjadi tutor sebaiknya tidak hanya dari segi nilai kognitif seperti yang dilakukan pada penelitian ini, melainkan dengan meninjau aspek lain seperti kemampuan komunikasi siswa.

3. Jika jumlah kelas besar, maka pola Tutor Sebaya secara klasikal akan lebih tepat digunakan, namun perlu juga disisipkan pola secara kelompok agar siswa tidak cenderung pasif sebagai penerima bahan ajara bila tanpa bimbingan yang memadai.


(28)

DAFTAR PUSTAKA

Akrom. (2007). Penerapan Metode Tutor Sebaya dan Penilaian oleh

Teman Sebaya dalam upaya mengoptimalkan pembelajaran mata pelajaran Ketrampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi pada siswa kelas SMK.[Online].

Tersedia:

http://smkswadayatmg.wordpress.com/2007/09/27/penerapan-

metode-tutor-sebaya-dalam-upaya-mengoptimalkan-pemebelajaran-mata-pelajaran-kkpi/, [21 Januari 2013].

Ali, Muhammad. (1996). Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Aries, Febru. dan Haryono, Dwi. (2012).Penelitian Tindakan Kelas, Teori

dan Aplikasinya. Malang: Aditya Media Publishing.

Arikunto, Suharsimi.(2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Dimyati. dan Mudjiono. (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Herianto, Dedi. (2010). Efektivitas Model Pembelajaran Tutor Sebaya

Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Belajar Microsoft Excel Di Kelas Viii Smp Dua Mei Banjaran. Paper Skripsi Program

Pendidikan Ilmu Komputer UPI. [Online].

Tersedia: http://cs.upi.edu/uploads/paper_skripsi_dik/ , [18 Januari 2013]

Hake, R.R. (1999). Interactive Engagement Methods In Introductory

Mechanics Course. Departement of Physic, Indiana University,


(29)

71

Tersedia: http://www.physics.indiana.edu/-sdi/IEM-2b.pdf [20 April 2013]

Majalah Pendidikan.Com, 2011. Apa Hasil Belajar?. [Online]

Tersedia: http://www.majalahpendidikan.com/2011/10/apa-hasil-belajar.html [21 Januari 2013]

Mulyasa. (2012). Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Rosda. Nuh, Usep. (2007). Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah

dalam upaya meningkatkan keterampilan proses sains. Skripsi

pada Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI. Bandung: tidak diterbitkan.

Nurjaman, Yusup. (2011). Penerapan Metode Pembelajaran Cs

Unplugged Text Compression Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Dasar Pemrograman. Skripsi pada Program

Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA UPI. Bandung: tidak diterbitkan.

Oemar. Hamalik, (2006). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.

Puspa Rahayu, Desy. (2011). Pengaruh Model Pembelajaran Tutor

Sebaya Tipe Peer Assisted Learning Strategies (Pals) Pada Komunitas Belajar Online Terhadap Hasil Belajar Teknologi Informasi Dan Komunikasi. Paper Skripsi Program Pendidikan

Ilmu Komputer UPI. [Online].

Tersedia: http://cs.upi.edu/uploads/paper_skripsi_dik/ , [18 Januari 2013]

Arjanggi. Ruseno. dan Suprihatin.Titin, (2010). Metode Pembelajaran

Tutor Teman Sebaya Meningkatkan Hasil Belajar Berdasar Regulasi-Diri. Jurnal Universitas Indonesia. [Online].


(30)

72

Tersedia:

http://journal.ui.ac.id/index.php/humanities/article/viewFile/666/63 5, [21 Januari 2013]

Salirawati, Aas. (2011). “Teknik Analisis Data Dalam PTK”. Makalah pada Workshop Penelitian Tindakan Kelas di SMAN 1 Mlati, Sleman.

Saputra,Hardika. (2012). Pola Belajar Tutor Sebaya. [Online].

Tersedia: http://hardymath.blogspot.com/2012/03/pola-belajar-tutor-sebaya.html [20 Maret 2013]

Suhardi, Rizal. (2012). Analisis Data Penelitian Tindakan Kelas. [Online]. Tersedia: http://rizalsuhardieksakta.blogspot.com/2012/06/resume-vi-analisis-data-penelitian.html [22 Januari 2013]

Sumiyati. (2009).Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima. Suyadi. (2012). Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Diva

Press.

UPI. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Wiriaatmadja, Rochiati. (2012). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Pt Remaja Rosdakarya.

Wijaya, Setiadi. 2012. Tutor Sebaya. [Online]. Tersedia:

http://setiadiwijaya.wordpress.com/2012/05/25/tutor-sebaya/ [21 Januri 2013]

________________ Guru TIK. [Online]. Tersedia:


(1)

37

2) Keterlaksanaan Pembelajaran (Lembar Observasi)

Data mengenai aktivitas guru dan siswa pada saat melakukan kegiatan belajar mengajar dengan mengunakan model pembelajaran Tutor Sebaya akan diolah secara kualitatif dengan menggunakan lembar observasi. Pengolahan keterlaksanaan pembelajaran adalah sebagai berikut:

% Keterlaksanaan pembelajaran

Keterangan:

P = Jumlah Check-list (Ya) pada tahap pembelajaran N = Jumlah keseluruhan tahap pembelajaran

Tabel 3.2 Kriteria keterlaksanaan pembelajaran (Nuh, 2007)

Persentase rata-rata (%) Kriteria

0,00 -24,90 Sangat Kurang

25,00-37,50 Kurang

37,60 – 62,50 Sedang

62,60 – 87,50 Baik


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian Tindakan Kelas tentang penggunaan metode Tutor Sebaya dalam pembelajaran TIK untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam konsep Fungsi Logika pada perangkat pengolah angka telah dilaksanakan dalam 3 siklus kegiatan, menghasilkan kesimpulan sebagai berikut.

1. Berdasarkan hasil prestasi belajar siswa, pemahaman siswa kelas XI IPS-1 SMA Negeri I Cipatat, pada konsep Fungsi Logika mengalami peningkatan setelah mengikuti kegiatan pembelajaran menggunakan metode Tutor Sebaya dapat dilihat dari perubahan hasil belajar berupa nilai yang cukup signifikan, terutama siswa yang berperan menjadi Tutor.

2. Untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai materi pembelajaran, dalam penelitian tindakan ini peneliti yang juga berperan sebagai perlu terlebih dahulu memastikan para tutor menguasai materi pembelajaran yang akan dipelajari siswa. Yaitu dengan membekali para tutor materi pembelajaran untuk dipelajari di rumah, dan melibatkan tutor dalam diskusi dan refleksi setelah akhir pembelajaran untuk mempersiapkan diri pada kegiatan pembelajaran berikutnya.


(3)

69

3. Siklus terakhir menunjukan bahwa hampir seluruh siswa (85%) memberikan respon positif terhadap pembelajaran. Aktivitas belajar dalam suasana yang menyenangkan sesuai dengan temuan yang didapatkan dari catatan jurnal harian siswa selama pembelajaran.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, ada beberapa saran yang dapat dikemukakan untuk penelitian lebih lanjut dan untuk menyelesaikan permasalahan pemebelajaran TIK dikelas menggunakan metode Tutor Sebaya, antara lain:

1. Pentingnya pengelolaan waktu agar kegiatan pembelajaran Tutor Sebaya berlangsung baik, terutama dalam teknis pembagian kelompok dan tugas kelompok dan tutor yang biasanya memakan waktu lama jika tidak dipersiapkan dengan matang.

2. Karena peran tutor sangat penting maka pemilihan siswa yang akan menjadi tutor sebaiknya tidak hanya dari segi nilai kognitif seperti yang dilakukan pada penelitian ini, melainkan dengan meninjau aspek lain seperti kemampuan komunikasi siswa.

3. Jika jumlah kelas besar, maka pola Tutor Sebaya secara klasikal akan lebih tepat digunakan, namun perlu juga disisipkan pola secara kelompok agar siswa tidak cenderung pasif sebagai penerima bahan ajara bila tanpa bimbingan yang memadai.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Akrom. (2007). Penerapan Metode Tutor Sebaya dan Penilaian oleh Teman Sebaya dalam upaya mengoptimalkan pembelajaran mata pelajaran Ketrampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi pada siswa kelas SMK.[Online].

Tersedia:

http://smkswadayatmg.wordpress.com/2007/09/27/penerapan-

metode-tutor-sebaya-dalam-upaya-mengoptimalkan-pemebelajaran-mata-pelajaran-kkpi/, [21 Januari 2013].

Ali, Muhammad. (1996). Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

Aries, Febru. dan Haryono, Dwi. (2012).Penelitian Tindakan Kelas, Teori dan Aplikasinya. Malang: Aditya Media Publishing.

Arikunto, Suharsimi.(2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Dimyati. dan Mudjiono. (1999). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Herianto, Dedi. (2010). Efektivitas Model Pembelajaran Tutor Sebaya Terhadap Hasil Belajar Siswa Dalam Belajar Microsoft Excel Di Kelas Viii Smp Dua Mei Banjaran. Paper Skripsi Program Pendidikan Ilmu Komputer UPI. [Online].

Tersedia: http://cs.upi.edu/uploads/paper_skripsi_dik/ , [18 Januari 2013]

Hake, R.R. (1999). Interactive Engagement Methods In Introductory Mechanics Course. Departement of Physic, Indiana University, Bloomingtoon. [Online].


(5)

71

Tersedia: http://www.physics.indiana.edu/-sdi/IEM-2b.pdf [20 April 2013]

Majalah Pendidikan.Com, 2011. Apa Hasil Belajar?. [Online]

Tersedia: http://www.majalahpendidikan.com/2011/10/apa-hasil-belajar.html [21 Januari 2013]

Mulyasa. (2012). Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Rosda. Nuh, Usep. (2007). Implementasi Model Pembelajaran Berbasis Masalah

dalam upaya meningkatkan keterampilan proses sains. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI. Bandung: tidak diterbitkan.

Nurjaman, Yusup. (2011). Penerapan Metode Pembelajaran Cs Unplugged Text Compression Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Dasar Pemrograman. Skripsi pada Program Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA UPI. Bandung: tidak diterbitkan.

Oemar. Hamalik, (2006). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.

Puspa Rahayu, Desy. (2011). Pengaruh Model Pembelajaran Tutor Sebaya Tipe Peer Assisted Learning Strategies (Pals) Pada Komunitas Belajar Online Terhadap Hasil Belajar Teknologi Informasi Dan Komunikasi. Paper Skripsi Program Pendidikan Ilmu Komputer UPI. [Online].

Tersedia: http://cs.upi.edu/uploads/paper_skripsi_dik/ , [18 Januari 2013]

Arjanggi. Ruseno. dan Suprihatin.Titin, (2010). Metode Pembelajaran Tutor Teman Sebaya Meningkatkan Hasil Belajar Berdasar Regulasi-Diri. Jurnal Universitas Indonesia. [Online].


(6)

Tersedia:

http://journal.ui.ac.id/index.php/humanities/article/viewFile/666/63 5, [21 Januari 2013]

Salirawati, Aas. (2011). “Teknik Analisis Data Dalam PTK”. Makalah pada Workshop Penelitian Tindakan Kelas di SMAN 1 Mlati, Sleman.

Saputra,Hardika. (2012). Pola Belajar Tutor Sebaya. [Online].

Tersedia: http://hardymath.blogspot.com/2012/03/pola-belajar-tutor-sebaya.html [20 Maret 2013]

Suhardi, Rizal. (2012). Analisis Data Penelitian Tindakan Kelas. [Online]. Tersedia: http://rizalsuhardieksakta.blogspot.com/2012/06/resume-vi-analisis-data-penelitian.html [22 Januari 2013]

Sumiyati. (2009).Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima. Suyadi. (2012). Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Diva

Press.

UPI. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Wiriaatmadja, Rochiati. (2012). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Pt Remaja Rosdakarya.

Wijaya, Setiadi. 2012. Tutor Sebaya. [Online]. Tersedia: http://setiadiwijaya.wordpress.com/2012/05/25/tutor-sebaya/ [21 Januri 2013]

________________ Guru TIK. [Online]. Tersedia: