INTERFERENSI BAHASA SUNDA DALAM BAHASA INDONESIA LISAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BERBICARA : Penelitian Deskriptif Analitik terhadap Siswa Kelas XII IPS MA Ar-Rochmah Lembang Tahun Ajaran 2013/ 2014.
Rizqi Aji Pratama, 2013
Interferensi Bahasa Sunda Dalam Bahasa Indonesia Lisan Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Berbicara (Penelitian Deskriptif Analitik terhadap Siswa Kelas XII IPS
INTERFERENSI BAHASA SUNDA
DALAM BAHASA INDONESIA LISAN SISWA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BERBICARA
(Penelitian Deskriptif Analitik terhadap Siswa Kelas XII IPS MA Ar-Rochmah Lembang Tahun Ajaran 2013/ 2014)
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
oleh Rizqi Aji Pratama
NIM 0907342
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
(2)
Rizqi Aji Pratama, 2013
Interferensi Bahasa Sunda Dalam Bahasa Indonesia Lisan Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Berbicara (Penelitian Deskriptif Analitik terhadap Siswa Kelas XII IPS
MA Ar-Rochmah Lembang Tahun Ajaran 2013/ 2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
INTERFERENSI BAHASA SUNDA DALAM BAHASA INDONESIA LISAN SISWA
DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BERBICARA (Penelitian Deskriptif Analitik terhadap Siswa Kelas XII IPS MA Ar-Rochmah
Lembang Tahun Ajaran 2013-2014)
Oleh Rizqi Aji Pratama
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
© Rizqi Aji Pratama 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
Rizqi Aji Pratama, 2013
Interferensi Bahasa Sunda Dalam Bahasa Indonesia Lisan Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Berbicara (Penelitian Deskriptif Analitik terhadap Siswa Kelas XII IPS MA Ar-Rochmah Lembang Tahun Ajaran 2013/ 2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN INTERFERENSI BAHASA SUNDA
DALAM BAHASA INDONESIA LISAN SISWA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BERBICARA
(Penelitian Deskriptif Analitik terhadap Siswa Kelas XII IPS MA Ar-Rochmah Lembang Tahun Ajaran 2013/2014)
oleh Rizqi Aji Pratama
0907342
disetujui untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Pembimbing I,
Drs. Aceng Ruhendi S., M.Hum. NIP 195608071980121001
Pembimbing II,
Mahmud Fasya, S.Pd., M.A. NIP 197712092005011001
diketahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Pendidikan Indonesia
Dr. Dadang S. Anshori, M.Si. NIP 197204031999031002
(4)
Rizqi Aji Pratama, 2013
Interferensi Bahasa Sunda Dalam Bahasa Indonesia Lisan Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Berbicara (Penelitian Deskriptif Analitik terhadap Siswa Kelas XII IPS MA Ar-Rochmah Lembang Tahun Ajaran 2013/ 2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
INTERFERENSI BAHASA SUNDA
DALAM BAHASA INDONESIA LISAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BERBICARA
(Penelitian Deskriptif Analitik terhadap Siswa Kelas XII IPS MA Ar-Rochmah Lembang Tahun Ajaran 2013/ 2014)
Penelitian ini berawal dari permasalahan siswa kelas XII IPS MA Ar-Rochmah Lembang yang menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Sunda secara bersamaan. Hal tesebut menyebabkan terjadinya interferensi pada pemelajaran bahasa Indonesia di kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal berikut ini: (1) bentuk interferensi struktur bahasa Sunda yang terdapat dalam bahasa Indonesia ragam lisan siswa kelas XII IPS MA Ar-Rochmah Lembang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat; (2) faktor sosial budaya yang menyebabkan interferensi bahasa Sunda yang terdapat dalam bahasa Indonesia ragam lisan siswa kelas XII IPS MA Ar-Rochmah Lembang; (3) alternatif metode pembelajaran berbicara untuk meminimalisasi interferensi bahasa Sunda dalam kemampuan bahasa Indonesia ragam lisan siswa kelas XII IPS MA Ar-Rochmah Lembang; (4) hasil penerapan metode pembelajaran berbicara yang dapat meminimalisasi interferensi bahasa Sunda dalam bahasa Indonesia lisan siswa kelas XII IPS MA Ar-Rochmah Lembang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik. Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII IPS MA Ar-Rochmah Lembang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Teknik pengambilan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas teknik observasi dan angket. Teknik analisis data menggunakan teknik padan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran berbicara terdapat interferensi bahasa Sunda pada tataran fonologis, morfologis, sintaksis, dan leksikal. Dari temuan tersebut, disusun metode pembelajaran role playing. Metode role playing dapat mengurangi interferensi bahasa Sunda dalam pembelajaran berbicara siswa. Berdasarkan dua temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode role playing dapat mengurangi interferensi bahasa Sunda dalam pembelajaran berbicara di kelas.
(5)
Rizqi Aji Pratama, 2013
Interferensi Bahasa Sunda Dalam Bahasa Indonesia Lisan Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Berbicara (Penelitian Deskriptif Analitik terhadap Siswa Kelas XII IPS MA Ar-Rochmah Lembang Tahun Ajaran 2013/ 2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
This study started from problems of students in class XII IPS MA Ar- Rochmah Lembang that use Indonesian and Sundanese languages simultaneously. The problems causing interference on learning Indonesian in the classroom. This study aims to determine the following matters: (1) the form of the interference structure of the language contained in the Indonesian language spoken language by students in class XII IPS MA Ar-Rochmah Lembang, Lembang district , West Bandung regency; (2) socio-cultural factors that cause interference Sundanese Indonesian contained in the spoken language by students in class XII IPS MA Ar - Rochmah Lembang; (3) an alternative method of learning to speak language in order to reduce the interference in Indonesian spoken language skills by students in class XII IPS MA Ar-Rochmah Lembang; (4) the results of the application in learning methods that can reduce the interference in spoken Indonesian by students in class XII IPS MA Ar-Rochmah Lembang. The method used in this research is descriptive analytic method. The sources of data in this study were students in class XII IPS MA Ar - Rochmah Lembang, Lembang district, West Bandung regency. Data collection techniques used in this study consisted of questionnaires and observation techniques. Analysis using frontier techniques. The results of this study indicated that there is interference in learning spoken the Indonesian at the level of phonological, morphological, syntactic, and lexical. From these research, structured learning methods role playing. Role playing method can reduce the Sundanese interference in learning of speaking Indonesian. Based on these two findings, it can be concluded that the use of role playing method can reduce the Sundanese interference in learning to speak the language in class.
(6)
Rizqi Aji Pratama, 2013
Interferensi Bahasa Sunda Dalam Bahasa Indonesia Lisan Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Berbicara (Penelitian Deskriptif Analitik terhadap Siswa Kelas XII IPS
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 3
C. Batasan Masalah... 4
D. Rumusan Masalah ... 4
E. Tujuan Penelitian ... 5
F. Manfaat Penelitian ... 5
1.Manfaat Teoretis ... 6
2.Manfaat Praktis ... 6
a. Guru ... 6
b. Siswa ... 6
c. Sekolah ... 6
BAB II IHWAL INTERFERENSI, TATA BAHASA BAHASA INDONESIA, TATA BAHASA SUNDA, MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN BERBICARA A. Interferensi ... 7
1.Interferensi dalam Sosiolinguistik ... 10
a. Masalah yang Dikaji dalam Sosiolinguistik ... 10
b. Manfaat Sosiolinguistik ... 10
2.Interferensi dalam Bilingualisme ... 11
a. Alih Kode... 12
(7)
Rizqi Aji Pratama, 2013
Interferensi Bahasa Sunda Dalam Bahasa Indonesia Lisan Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Berbicara (Penelitian Deskriptif Analitik terhadap Siswa Kelas XII IPS
B. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia... 13
1.Tata Ucap ... 14
2.Tata Kata (morfologi) ... 15
C. Tata Bahasa Sunda ... 16
1.Tata Sora/Tata Ucap ... 16
a. Rineka Sora ... 17
1) Sirnaan ... 17
2) Swarabakti ... 18
3) Bagentén ... 18
a) Bagentén Vokal ... 18
b) Bagentén Konsonan ... 19
4) Métatésis ... 19
5) Asimilasi ... 19
b. Tata Kecap/ Tata Kata ... 19
c. Tata Kalimah/Tata Kalimat ... 20
D. Model Pembelajaran Berbicara ... 21
1. Pengertian Keterampilan Berbicara ... 21
2. Faktor-faktor Kebahasaan sebagai Penunjang Keefektifan Berbicara ... 22
E. Model-Model Pembelajaran Berbicara ... 23
1. Model Pembelajaran Kontekstual ... 23
2. Model Pembelajaran Kooperatif ... 24
3. Model Pembelajaran Berbasis Masalah ... 24
F. Metode Pembelajaran ... 25
1. Metode Pembelajaran Diskusi ... 26
a. Persiapan Diskusi kelompok... 26
2. Metode Pembelajaran Role Playing... 27
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 29
B. Sumber Data ... 29
(8)
Rizqi Aji Pratama, 2013
Interferensi Bahasa Sunda Dalam Bahasa Indonesia Lisan Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Berbicara (Penelitian Deskriptif Analitik terhadap Siswa Kelas XII IPS
D. Metode Penyediaan Data... 29
1. Penggunaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 30
2. Observasi di dalam Kelas ... 35
3. Merekam Data ... 35
4. Transkrip Data ... 35
5. Identifikasi Data ... 35
6. Pengklasifikasian Data ... 35
7. Penyebaran Angket Siswa ... 37
E. Metode Analisis Data ... 39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Bentuk Interferensi ... 40
1.Interferensi Fonologis ... 40
a. Penambahan Konsonan [h] pada Akhir Kata... 40
b. Perubahan Konsonan [f] Menjadi [p] ... 41
c. Perubahan Konsonan [m] Menjadi [ng] ... 41
d. Perubahan Vokal [i] Menjadi [∂] ... 42
e. Perubahan Konsonan [z] Menjadi [j] ... 42
f. Perubahan Konsonan [x] Menjadi [k]... 42
g. Perubahan Vokal [au] Menjadi [o] ... 43
h. Pelesapan Vokal [∂] ... 43
2.Interferensi Morfologis ... 43
a. Bentukan Afiks di- dan -kan ... 44
b. Bentukan Sufiks -keun ... 44
c. Penghilangan Suku Kata dan Morfem be- ... 44
3.Interferensi Sintaksis ... 45
a. Penggunaan Pronomina ya ... 45
b. Adverbia mah... 46
1) Kata Benda yang Diikuti Adverbia mah ... 46
2) Kata Kerja yang Diikuti Adverbia mah ... 46
(9)
Rizqi Aji Pratama, 2013
Interferensi Bahasa Sunda Dalam Bahasa Indonesia Lisan Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Berbicara (Penelitian Deskriptif Analitik terhadap Siswa Kelas XII IPS
d. Interferensi Penggunaan Kata Tugas ... 48
1) Penggunaan Kata Depan kepada, dan dengan ... 48
4.Interferensi Leksikal ... 49
a. Penyisipan Partikel ... 50
B. Faktor yang Memengaruhi Interferensi BS dalam Pemelajaran Berbicara BI ... 50
1.Profil Sekolah dan Lingkungan Sekitar Sekolah ... 51
2.Situasi Formal dan Nonformal... 52
3.Penggunaan BS dalam Interaksi dengan Tokoh Masyarakat ... 53
4.Penggunaan BS dalam Pergaulan Antarsiswa ... 53
5.Penggunaan BS dalam Interaksi di Lingkungan Keluarga ... 53
C. Model dan Metode Pembelajaran yang Dapat Mengurangi Interferensi BS pada Pemelajaran Berbicara BI ... 54
1.Rasionalisasi ... 54
2.Tujuan ... 59
3.Prinsip-Prinsip Dasar Metode Pemelajaran RP ... 59
4.Langkah-Langkah Metode Pemelajaran RP ... 61
5.Evaluasi... 62
6.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 63
D. Aplikasi Model PBM dan Metode Pembelajaran Role Play ... 69
1.Tahap Pembuka ... 69
2.Tahap Pelaksanaan... 70
a. Interferensi Fonologis ... 71
1) Penambahan Konsonan [h] ... 71
2) Pelesapan Konsonan [∂] pada Kata karena ... 71
3) Perubahan Bunyi Vokal [au] menjadi [o] pada Kata kalau ... 71
b. Interferensi Sintaksis ... 72
1) Penambahan Pronomina mah ... 72
2) Bentukan Frasa BS ... 72
c. Interferensi Leksikal ... 73
(10)
Rizqi Aji Pratama, 2013
Interferensi Bahasa Sunda Dalam Bahasa Indonesia Lisan Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Berbicara (Penelitian Deskriptif Analitik terhadap Siswa Kelas XII IPS
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ... 74
B. Saran ... 75
DAFTAR PUSTAKA ... 77
LAMPIRAN ... 78 RIWAYAT HIDUP
(11)
Rizqi Aji Pratama, 2013
Interferensi Bahasa Sunda Dalam Bahasa Indonesia Lisan Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Berbicara (Penelitian Deskriptif Analitik terhadap Siswa Kelas XII IPS
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pengajaran bahasa Indonesia (BI) di SMA dan MA dilaksanakan dengan mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang di dalamnya berisi keterampilan bahasa dan sastra, yakni membaca, berbicara, menulis, dan mendengarkan, serta pengetahuan sastra antara lain puisi, cerpen, novel, dan drama. Empat keterampilan berbahasa, yakni membaca, berbicara, menulis, dan mendengarkan, merupakan keterampilan yang tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu dalam pembelajaran, seluruh keterampilan tersebut perlu diberikan pengajaran kepada siswa agar siswa tersebut berkemampuan dalam berbahasa dan berkomunikasi dengan baik.
Berdasarkan empat keterampilan berbahasa, berbicara merupakan salah satu keterampilan berbahasa aktif, disamping keterampilan menulis. Menurut Tarigan (1981: 3), berbicara adalah suatu keterampilan berbahasa yang berkembang pada kehidupan anak, yang hanya didahului oleh keterampilan menyimak dan pada masa tersebutlah kemampuan berbicara atau berujar dipelajari. Berdasarkan pengertian tersebut, berbicara merupakan sebuah keterampilan yang dapat dipelajari. Dalam pemelajaran di kelas, khususnya dalam pemelajaran bahasa Indonesia, keterampilan berbicara dilatih dengan serangkaian kompetensi yang terdapat dalam kurikulum.
Aktivitas berbicara tidak disukai semua siswa, terutama berbicara di depan umum. Penyebab utama siswa tidak menyukai aktivitas tersebut karena kurangnya latihan berbicara sehingga siswa tidak mahir mengungkapkan perasaan dan informasi secara langsung di depan publik.
Mengingat keterampilan berbicara penting dikuasai oleh siswa, maka pemerintah menyusun materi pelajaran yang berkaitan dengan keterampilan berbicara dalam KTSP. Materi pelajaran tersebut disusun dalam standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD). SK merupakan kualifikasi minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan
(12)
2
Rizqi Aji Pratama, 2013
Interferensi Bahasa Sunda Dalam Bahasa Indonesia Lisan Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Berbicara (Penelitian Deskriptif Analitik terhadap Siswa Kelas XII IPS
keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran (Rusman, 2010: 5-6), sedangkan KD adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan kompetensi dalam suatu pelajaran (Rusman, 2010: 6). SK yang berhubungan dengan keterampilan berbicara pada kelas XII di SMA dan MA di antaranya adalah: (1) mengungkapkan gagasan, tanggapan, dan informasi dalam diskusi, (2) mengungkapkan pendapat tentang pembacaan puisi, (3) mengungkapkan informasi melalui presentasi program/proposal dan pidato tanpa teks, dan (4) mengungkapan tanggapan terhadap pembacaan puisi lama.
Di antara beberapa SK tersebut, mengungkapkan gagasan, tanggapan, dan informasi dalam diskusi adalah SK yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk berbicara dalam forum yang bersifat formal. Berbicara dalam beberapa konteks dan situasi, tentu terdapat perbedaan dari segi ragam atau gaya bahasa. Hal tersebut dijelaskan oleh pendapat Spolsky (1998: 31), bahwa terdapat tingkat keformalan dan ragam tertentu yang digunakan pada situasi dan konteks tertentu. Berkaitan dengan hal tersebut, dalam SK ini memiliki beberapa KD, yakni: (1) menyampaikan gagasan dan tanggapan dengan alasan yang logis dalam diskusi; (2) menyampaikan intisari buku nonfiksi dengan menggunakan bahasa yang efektif dalam diskusi. Dalam KD tersebut, dapat diketahui bahwa kegiatan diskusi, siswa diajarkan untuk dapat berbahasa dengan logis dan efektif.
Diskusi adalah suatu metode untuk memecahkan masalah-masalah dengan proses berpikir kelompok (Tarigan, 1981: 36). Berdasarkan pengertian tersebut, diskusi BI adalah kegiatan berbahasa atau berbicara secara berkelompok. Dalam kegiatan tersebut, individu-individu yang terdapat dalam kelompok bekerja sama untuk menyelesaikan masalah yang dibahas dalam kelompok tersebut.
Di MA Ar-Rochmah Lembang, seringkali siswa berdiskusi menggunakan bahasa daerah mereka agar permasalahan dapat segera terselesaikan karena proses komunikasi mereka berjalan lancar jika menggunakan bahasa daerahnya. Kegiatan berkomunikasi tersebut dapat menyebabkan munculnya interferensi pada pemelajaran BI di kelas.
(13)
3
Rizqi Aji Pratama, 2013
Interferensi Bahasa Sunda Dalam Bahasa Indonesia Lisan Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Berbicara (Penelitian Deskriptif Analitik terhadap Siswa Kelas XII IPS
Proses interferensi terjadi pada pemelajaran berbicara BI terutama di sekolah yang keadaaan sosial keluarga dan lingkungan siswa sama. Dalam konteks penelitian ini, MA Ar-Rochmah merupakan sekolah yang memiliki sembilan puluh persen siswa bersuku Sunda. Para siswa tersebut adalah dwibahasawan karena mereka menguasai BI selain bahasa Sunda (BS) yang merupakan bahasa ibunya. Namun, mereka jarang menggunakan BI karena bahasa kedua itu hanya digunakan pada situasi formal di kelas.
Interferensi merupakan sebuah kesalahan dalam berbahasa karena interferensi adalah menyimpangan yang terjadi pada masyarakat dwibahasa. Interferensi dapat mengacaukan dan dapat menimbukan bentuk-bentuk yang menjadi saingan terhadap bentuk yang sudah lama dan mapan dalam BI (Aslinda, 2007: 65). Sejalan dengan pendapat Aslinda, menurut Nababan (Chaer, 2010: 121), pengacauan yang dimaksud adalah pengacauan sistem bahasa terhadap sistem bahasa yang lainnya. Karena interferensi merupakan sebuah gejala pengacauan bahasa, penelitian mengenai interferensi ini dilakukan untuk mengidentifikasi interferensi yang terjadi.
Interferensi dalam bentuk lisan dapat terjadi dalam tataran fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik. Penelitian terdahulu mengenai interferensi bahasa daerah pada penggunaan BI dilakukan oleh beberapa peneliti, sebagai berikut:
(1) Femmy Tresje (1989), meneliti interferensi bahasa Melayu Manado dalam penggunaan BI ragam tulis oleh siswa-siswa SMP kelas satu,
(2) Sakdiah Wati (1996), meneliti interferensi leksikal bahasa Melayu Palembang dalam penggunaan BI ragam tulis, dan
(3) Lieza Yantri Fikrulloh (2011), meneliti tentang interferensi bahasa Betawi pada karangan narasi siswa kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Miftahul Falah Cipulir- Kebayoran Lama Jakarta Selatan.
Kebiasaan berkomunikasi siswa MA Ar-Rochmah yang menggunakan BS dikhawatirkan dapat menyebabkan interferensi seperti pada permasalahan penelitian-penelitian yang telah dilakukan. Oleh karena itu, penelitian yang berjudul “Interferensi Bahasa Sunda dalam Bahasa Indonesia Lisan Siswa dan
(14)
4
Rizqi Aji Pratama, 2013
Interferensi Bahasa Sunda Dalam Bahasa Indonesia Lisan Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Berbicara (Penelitian Deskriptif Analitik terhadap Siswa Kelas XII IPS
Implikasinya terhadap Pembelajaran Berbicara” dilakukan sebagai upaya untuk
menggambarkan gejala interferensi dan memberikan pembelajaran berbicara yang dapat mengurangi interferensi bahasa daerah dalam pemelajaran berbicara BI siswa kelas XII IPS MA Ar-Rochmah Lembang.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut.
(1) Siswa kelas XII IPS MA Ar-Rochmah Lembang menggunakan BS dalam
pemelajaran BI di kelas.
(2) Siswa kelas XII IPS MA Ar-Rochmah Lembang sulit mencari padanan kata BS dalam BI dalam berbicara di kelas.
(3) Faktor sosial budaya penyebab interferensi BS terhadap BI ragam lisan siswa.
(4) Model dan metode pembelajaran berbicara yang dapat mengurangi
interferensi BS dalam pemelajaran berbicara.
C. Batasan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini dibatasi pada beberapa hal sebagai berikut:
(1) interferensi BS dalam BI ragam lisan;
(2) faktor sosial budarya penyebab interferensi BS dalam BI ragam lisan; (3) jenis interferensi BS dalam pembelajaran berbicara BI;
(4) interferensi BS dalam pembelajaran berbicara BI siswa kelas XII IPS MA Ar-Rocmah Lembang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil identifikasi dan pembatasan masalah, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
(1) Bagaimana bentuk interferensi struktur BS yang terdapat dalam BI ragam lisan siswa kelas XII IPS MA Ar-Rochmah Lembang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat?
(15)
5
Rizqi Aji Pratama, 2013
Interferensi Bahasa Sunda Dalam Bahasa Indonesia Lisan Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Berbicara (Penelitian Deskriptif Analitik terhadap Siswa Kelas XII IPS
(2) Bagaimana faktor sosial budaya yang menentukan interferensi BS yang terdapat dalam BI ragam lisan siswa kelas XII IPS MA Ar-Rochmah Lembang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat?
(3) Apakah ancangan metode pembelajaran berbicara yang dapat mengurangi interferensi BS dalam BI ragam lisan siswa kelas XII IPS MA Ar-Rochmah Lembang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat?
(4) Apakah aplikasi penerapan metode pembelajaran berbicara dapat mengurangi
interferensi BS dalam BI ragam lisan siswa kelas XII IPS MA Ar-Rochmah Lembang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut:
(1) bentuk interferensi struktur BS yang terdapat dalam BI ragam lisan siswa kelas XII IPS MA Ar-Rochmah Lembang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat;
(2) faktor sosial budaya yang menyebakan interferensi BS yang terdapat dalam BI ragam lisan siswa kelas XII IPS MA Ar-Rochmah Lembang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat;
(3) alternatif metode pembelajaran berbicara untuk mengurangi interferensi BS dalam BI ragam lisan siswa kelas XII IPS MA Ar-Rochmah Lembang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat;
(4) aplikasi metode pembelajaran berbicara alternatif untuk mengurangi
interferensi BS dalam BI ragam lisan siswa kelas XII IPS MA Ar-Rochmah Lembang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada pihak-pihak terkait. Manfaat penelitian ini meliputi manfaat teoretis dan manfaat praktis.
(16)
6
Rizqi Aji Pratama, 2013
Interferensi Bahasa Sunda Dalam Bahasa Indonesia Lisan Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Berbicara (Penelitian Deskriptif Analitik terhadap Siswa Kelas XII IPS
1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini dapat dijadikan alternatif pelaksanaan pemelajaran BI yang mampu mengurangi interferensi bahasa daerah lain terhadap BI.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi guru, siswa, dan peneliti. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut.
a. Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi panduan guru untuk melaksanakan pemelajaran yang dapat mengurangi interferensi bahasa daerah ataupun bahasa asing terhadap BI.
b. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan penguasaan, penggunaan, dan pemilihan kosakata BI dengan tepat untuk siswa ketika berbicara maupun ketika bergaul dengan masyarakat.
c. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukkan metode
pembelajaran berbicara BI yang dapat mengurangi interferensi BS pada BI ragam lisan.
(17)
Rizqi Aji Pratama, 2013
Interferensi Bahasa Sunda Dalam Bahasa Indonesia Lisan Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Berbicara (Penelitian Deskriptif Analitik terhadap Siswa Kelas XII IPS MA Ar-Rochmah Lembang Tahun Ajaran 2013/ 2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analitik yang bertujuan untuk menggambarkan gejala interferensi BS pada BI ragam lisan siswa kelas XII IPS MA Ar-Rochmah Lembang. Dalam penelitian ini dipaparkan secara sistematis dan terperinci dan faktual tentang interferensi ujaran siswa kelas XII IPS MA Ar-Rochmah Lembang dalam pembelajaran berbicara. Setelah ditemukan gejala interferensi pada ujaran siswa tersebut, hasil dari penelitian ini akan memberikan masukan metode pembelajaran berbicara yang dapat meminimalisasi interferensi yang terjadi dalam ujaran siswa. Metode pembelajaran tersebut diujicobakan untuk mengetahui interferensi yang masih dilakukan oleh siswa dan interferensi yang tidak dilakukan oleh siswa dalam pemelajaran diskusi di kelas.
B. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah kesalahan bahasa yang mengandung interferensi BS dalam BI pada hasil ujaran siswa MA Ar-Rochmah Lembang kelas XII IPS dalam kegiatan pembelajaran siswa di kelas, khusunya pada pemelajaran berbicara (kegiatan diskusi). Siswa kelas XII IPS MA Ar-Rochmah secara keseluruhan berjumlah sebelas siswa dengan tiga orang berjenis kelamin laki-laki dan delapan orang berjenis kelamin perempuan.
C. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Madrasah Aliyah Ar-Rochmah Lembang, yang terletak di Desa Wangunharja, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
D. Metode Penyediaan Data
Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan metode observasi, wawancara, dan penyebaran angket. Metode observasi dilakukan dengan cara
(18)
30
Rizqi Aji Pratama, 2013
Interferensi Bahasa Sunda Dalam Bahasa Indonesia Lisan Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Berbicara (Penelitian Deskriptif Analitik terhadap Siswa Kelas XII IPS MA Ar-Rochmah Lembang Tahun Ajaran 2013/ 2014)
mengamati subjek penelitian yang berupa kegiatan pemelajaran diskusi siswa kelas XII IPS MA Ar-Rochmah Lembang. Pemelajaran diskusi dilakukan dengan menggunakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
1. Penggunaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Dalam pengambilan data dilakukan dengan menggunakan rencana pelaksanaan pembelajaran karena data yang diambil berada dalam kegiatan pemelajaran diskusi BI. Berikut adalah rencana pelaksanaan pembelajaran.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
IDENTITAS MATA PELAJARAN
Satuan Pendidikan : MA Ar-Rochmah Lembang
Tahun Pelajaran : 2013-2014
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas : XII IPS
Semester : Satu
Alokasi Waktu : 2 x 30 menit
STANDAR KOMPETENSI:
Berbicara: mengungkapkan gagasan, tanggapan, dan informasi dalam diskusi.
KOMPETENSI DASAR:
Menyampaikan gagasan dan tanggapan dengan alasan yang logis dalam diskusi.
MATERI PEMBELAJARAN:
Diskusi:
cara memberikan tanggapan dalam diskusi ciri-ciri alasan yang logis
(19)
31
Rizqi Aji Pratama, 2013
Interferensi Bahasa Sunda Dalam Bahasa Indonesia Lisan Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Berbicara (Penelitian Deskriptif Analitik terhadap Siswa Kelas XII IPS MA Ar-Rochmah Lembang Tahun Ajaran 2013/ 2014)
INDIKATOR: Kognitif
Produk
Memberikan gagasan dalam sebuah diskusi Memberikan tanggapan dalam sebuah diskusi
Memberikan gagasan dan tanggapan dengan menggunakan alasan yang logis
Proses
Menemukan gagasan yang logis dalam sebuah diskusi
Menemukan hal yang perlu diberikan gagasan sesuai dengan tema diskusi dan menggunakan alasan yang logis
Menemukan hal yang perlu diberikan tanggapan sesuai dengan tema diskusi dan menggunakan alasan yang logis
Psikomotor
Memberikan gagasan yang logis dalam diskusi Memberikan tanggapan yang logis dalam diskusi
Afektif Karakter
Kerja sama Jujur
Tanggung jawab Apresiatif
Keterampilan sosial
Bertanya dengan bahasa yang baik dan benar Menyumbang ide
Menjadi pendengar yang baik
(20)
32
Rizqi Aji Pratama, 2013
Interferensi Bahasa Sunda Dalam Bahasa Indonesia Lisan Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Berbicara (Penelitian Deskriptif Analitik terhadap Siswa Kelas XII IPS MA Ar-Rochmah Lembang Tahun Ajaran 2013/ 2014)
TUJUAN PEMBELAJARAN : Kognitif
Produk
Secara mandiri siwa dapat memberikan gagasan dalam sebuah diskusi Secara mandiri siswa dapat memberikan tanggapan dalam sebuah diskusi Secara mandiri siswa dapat memberikan gagasan dan tanggapan dalam sebuah diskusi
Secara mandiri siswa dapat memahami cara memberikan gagasan dan tanggapan dengan alasan yang logis
Proses
Siswa melakukan diskusi dengan tema dan permasalahan yang telah disediakan oleh guru
Psikomotor
Siswa dapat memberikan gagasan dalam sebuah diskusi; Siswa dapat memberikan tanggapan dalam sebuah diskusi;
Siswa dapat memberikan gagasan dan tanggapan dengan alasan yang logis.
Afektif Karakter
Siswa terlibat aktif dalam pemelajaran dengan memperlihatkan kemajuan dalam berperilaku seperti kerja sama, jujur, bertanggung jawab, dan apresiatif.
Keterampilan sosial
Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran dengan memperlihatkan kemajuan dalam keterampilan bertanya dengan bahasa yang baik dan benar, menyumbang ide, menjadi pendengar yang baik, dan membantu teman yang mengalami kesulitan.
(21)
33
Rizqi Aji Pratama, 2013
Interferensi Bahasa Sunda Dalam Bahasa Indonesia Lisan Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Berbicara (Penelitian Deskriptif Analitik terhadap Siswa Kelas XII IPS MA Ar-Rochmah Lembang Tahun Ajaran 2013/ 2014)
MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Model pembelajaran : PBM
Metode pembelajaran : PBM dengan kartu bicara
BAHAN PEMBELAJARAN
Sumber berita aktual yang merangsang siswa untuk berdiskusi
ALAT PEMBELAJARAN
Komputer dan LCD
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
No Kegiatan Alokasi Waktu
A. Kegiatan Awal
Guru mengecek kesiapan siswa
Guru memotivasi siswa sebagai kegiatan appersepsi Guru mengarahkan pemahaman siswa tentang kegiatan diskusi
15 menit
B. Kegiatan Inti
Siswa diberikan pemahaman tentang penyampaian gagasan dan komentar yang baik dalam berdiskusi Siswa diberikan pemahaman penggunaan bahasa yang benar dan logis dalam menyampaikan gagasan dan komentar dalam diskusi
Siswa diberikan pemahaman mengenai metode pemelajaran diskusi dengan kartu bicara
Siswa diberi kartu bicara, masing-masing siswa
(22)
34
Rizqi Aji Pratama, 2013
Interferensi Bahasa Sunda Dalam Bahasa Indonesia Lisan Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Berbicara (Penelitian Deskriptif Analitik terhadap Siswa Kelas XII IPS MA Ar-Rochmah Lembang Tahun Ajaran 2013/ 2014)
mendapatkan dua kartu bicara
Siswa diberikan sebuah kasus nyata tentang berita-berita yang aktual
Setiap siswa memberikan gagasan dan komentar dari beberapa berita aktual yang diberikan
Siswa dan guru berdiskusi mengenai pendapat siswa terhadap berita yang sedang dikomentari
Setelah beberapa gagasan yang disampaikan oleh siswa dapat diterima dalam di forum diskusi, guru memberikan berita lain untuk dikomentari
Kegiatan nomor (6), (7), dan (8) diulang dengan sampai kartu bicara siswa habis
C. Kegiatan Akhir
Siswa membuat rumusan simpulan terhadap butir-butir pembelajaran yang sudah mereka ikuti.
Siswa menyampaikan kesan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar terhadap pemelajaran yang baru berlangsung sebagai kegiatan refleksi. Guru memberi penguatan terhadap simpulan yang diberikan oleh para siswa.
10 menit
SUMBER PEMBELAJARAN
Lembar Kerja Silabus
PENILAIAN
Tugas individu:
Siswa berkomentar dengan bahasa yang baik dan logis
Siswa menyampaikan gagasan terhadap beberapa berita yang disajikan dalam diskusi
(23)
35
Rizqi Aji Pratama, 2013
Interferensi Bahasa Sunda Dalam Bahasa Indonesia Lisan Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Berbicara (Penelitian Deskriptif Analitik terhadap Siswa Kelas XII IPS MA Ar-Rochmah Lembang Tahun Ajaran 2013/ 2014)
2. Observasi dalam Kelas
Observasi dilakukan oleh tiga orang observer, yaitu observer utama dan observer pendamping. Observer utama adalah peneliti, sedangkan observer pendamping adalah Dery Saiful Hamzah dan Moch Arfian Chaidir. Selanjutnya digunakan teknik transkrip, yaitu kegiatan menyalin data berupa ujaran ke dalam bentuk tulisan dari hasil observasi. Sumber data adalah semua bentuk ujaran pada pemelajaran diskusi BI yang dilakukan oleh siswa kelas XII IPS MA Ar-Rochmah Lembang dan unsur ekstralingual yang menyebabkan terjadinya interferensi.
3. Merekam Data
Data yang berupa ujaran direkam dengan menggunakan metode simak libat cakap, catat, dan rekam (Mahsun, 2005: 219). Dalam teknik ini dilakukan penyadapan ujaran yang dihasilkan oleh siswa kelas XII IPS MA Ar-Rochmah Lembang dengan menggunakan alat perekam audio dan video pada saat pemelajaran berbicara BI.
4. Transkrip Data
Data yang telah terkumpul di lapangan kemudian ditranskrip ke dalam bentuk tulisan untuk ditemukan gejala interferensi yang dilakukan oleh siswa kelas XII IPS MA Ar-Rochmah Lembang. Hasil transkrip dituliskan pada kartu data. Penulisan transkrip dilakukan dengan teknik ortografis.
5. Identifikasi Data
Identifikasi data dilakukan dengan cara memberi tanda. Pemberian tanda dilakukan pada setiap kata dan kalimat yang mengandung interferensi dalam ujaran siswa kelas XII IPS MA Ar-Rocmah Lembang pada pemelajaran berbicara.
6. Pengklasifikasian Data
Unsur-unsur yang dicatat kemudian dimasukkan ke dalam kartu data. Dalam kartu data tersebut, data diklasifikasikan berdasarkan jenis interferensi yang
(24)
36
Rizqi Aji Pratama, 2013
Interferensi Bahasa Sunda Dalam Bahasa Indonesia Lisan Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Berbicara (Penelitian Deskriptif Analitik terhadap Siswa Kelas XII IPS MA Ar-Rochmah Lembang Tahun Ajaran 2013/ 2014)
terjadi. Jenis interferensi yang terjadi dalam kelompok kata atau kalimat tersebut antara lain IF, IM, dan IS. Berikut ini disajikan contoh gambar kartu data sebagai berikut.
Keterangan kode kartu data di atas terdapat dalam dalam tabel 3.1.
Tabel 3.1 Kode Kartu Data
Contoh
kode Penjelasan Urutan Kode Keterangan
S1 Nama Siswa
S1 Apud Hidayat
S2 Dani Mulyadi
S3 Lilis Kalinda
S4 Nani
S5 Nurlina
S6 Rika Suryani
S7 Rita Diana
S8 Sandi Sutisna
S9 Sinta
S10 Syarah Nurumariah
S11 Virda Susilawati
A Tema diskusi
A Pembangunan gedung
sekolah
B Pekerja seks remaja
C Pencalonan Aceng Fikri
D Kenaikan harga kedelai
Kode: S1/A/3
“...”
JI : IM
PI : Penambahan partikel <lah>
(25)
37
Rizqi Aji Pratama, 2013
Interferensi Bahasa Sunda Dalam Bahasa Indonesia Lisan Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Berbicara (Penelitian Deskriptif Analitik terhadap Siswa Kelas XII IPS MA Ar-Rochmah Lembang Tahun Ajaran 2013/ 2014)
Keterangan lain:
JI : Jenis Interferensi PI : Proses Interferensi.
7. Penyebaran Angket Siswa
Penyebaran angket kepada siswa dilakukan untuk mengetahui unsur ekstralingual atau faktor sosial budaya yang menjadi faktor siswa melakukan interferensi. Berikut ini adalah contoh angket yang diberikan kepada siswa.
E Krisis Suriah
F Tawuran pelajar
G Perhelatan Miss World 2013
1 Urutan
Kalimat
(26)
38
Rizqi Aji Pratama, 2013
Interferensi Bahasa Sunda Dalam Bahasa Indonesia Lisan Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Berbicara (Penelitian Deskriptif Analitik terhadap Siswa Kelas XII IPS MA Ar-Rochmah Lembang Tahun Ajaran 2013/ 2014)
Angket Siswa Nama Lengkap :
Kelas :
Berilah tanda silang (X) pada pilihan ganda dari pertanyaan berikut yang sesuai dengan keadaan kalian.
1. Apa suku asal Ibu kalian?
a. Sunda b. Jawa c. Lainnya
2. Apa suku asal Ayah kalian?
a. Sunda b. Jawa c. Lainnya
3. Bahasa apa yang kalian gunakan saat interaksi dengan keluarga di rumah?
a. Sunda b. Indonesia c. Lainnya
4. Bahasa apa yang kalian gunakan saat berinteraksi dengan teman di sekolah pada saat pembelajaran berlangsung?
a. Sunda b. Indonesia c. Lainnya
5. Bahasa apa yang kalian gunakan saat berinteraksi dengan teman di luar sekolah?
a. Sunda b. Indonesia c. Lainnya
6. Bahasa apa yang kalian gunakan saat berinteraksi dengan guru ketika pembelajaran berlangsung?
a. Sunda b. Indonesia c. Lainnya
7. Bahasa apa yang kalian gunakan saat berinteraksi dengan guru ketika pembelajaran usai atau di luar kelas?
a. Sunda b. Indonesia c. Lainnya
8. Bahasa apa yang kalian gunakan saat berinteraksi dengan aparat pemerintahan (ketua RT/RW, kepala dusun, kepala desa)?
a. Sunda b. Indonesia c. Lainnya
9. Bahasa apa yang kalian gunakan saat berinteraksi dengan tokoh masyarakat (tokoh kesenian, tokoh agama)?
a. Sunda b. Indonesia c. Lainnya
10.Buku bahasa apa yang sering kalian baca?
(27)
39
Rizqi Aji Pratama, 2013
Interferensi Bahasa Sunda Dalam Bahasa Indonesia Lisan Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Berbicara (Penelitian Deskriptif Analitik terhadap Siswa Kelas XII IPS MA Ar-Rochmah Lembang Tahun Ajaran 2013/ 2014)
E. Metode Analisis Data
Mahsun (2005: 229), menjelaskan bahwa analisis data dalam penelitian sosiolinguistik adalah upaya yang dilakukan untuk mengklasifikasi dan mengelompokkan data. Metode yang digunakan dalam analisis data pada penelitian ini menggunakan metode padan, seperti yang dikemukakan oleh Mahsun (2005: 235), bahwa metode padan atau metode komparatif konstan merupakan metode yang dilakukan dengan menghubung-bandungkan antarunsur yang bersifat lingual, baik intralingual maupun ekstralingual. Unsur intralingual yang dipadankan dalam penelitian ini adalah struktur fonologis; morfologis; sintaksis; leksikal BS dengan struktur fonologis; morfologis; sintaksis; leksikal BI. Unsur ekstralingual yang dipadankan adalah interaksi sosial siswa antar siswa, dan konteks penggunaan bahasa yang digunakan siswa pada situasi formal dan nonformal.
(28)
Rizqi Aji Pratama, 2013
Interferensi Bahasa Sunda Dalam Bahasa Indonesia Lisan Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Berbicara (Penelitian Deskriptif Analitik terhadap Siswa Kelas XII IPS
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan mengenai interferensi BS pada pemelajaran berbicara BI, ditemukan beberapa interferensi sebagai berikut.
(1) IF BS pada pemelajaran bebicara BI yang dilakukan oleh siswa kelas XII IPS MA Ar-Rochmah lembang meliputi delapan bentuk berikut:
(a) penambahan pengucapan konsonan [h] pada akhir kata <saya>, <iya>, <saja>, <apalagi>, <takutnya>, <baiknya>, <itu>, dan <apa>,
(b) perubahan pengucapan konsonan [f] menjadi [p] pada kata <legislatif>, <negatif>, <fasilitas>, dan <faktor>,
(c) perubahan pengucapan konsonan [m] menjadi [ng] pada kata
<pemimpin>,
(d) perubahan pengucapan vokal [i] menjadi [∂] pada kata <iya>,
(e) Perubahan pengucapan konsonan [z] menjadi [j] pada kata <zaman> dan <khusnuzon>,
(f) perubahan pengucapan konsonan [x] menjadi [k] pada kata <kusus>, (g) perubahan pengucapan konsonan [au] menjadi [o] pada kata <saudara>,
dan
(h) pelesapan vokal [∂] pada kata <karena>.
(2) IM BS pada pemelajaran berbicara BI yang dilakukan oleh siswa kelas XII IPS MA Ar-Rochmah meliputi empat bentuk berikut:
(a) bentukan afiks di- dan -kan pada kata <dibagaimanakan>, (b) bentukan sufiks -keun pada kata <misalkeun>,
(c) bentukan kk + -nya,dan
(29)
75
Rizqi Aji Pratama, 2013
Interferensi Bahasa Sunda Dalam Bahasa Indonesia Lisan Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Berbicara (Penelitian Deskriptif Analitik terhadap Siswa Kelas XII IPS
(3) IS BS pada pemelajaran berbicara BI yang dilakukan oleh siswa kelas XII IPS MA Ar-Rochmah meliputi empat bentuk berikut:
(a) penggunaan pronomina nya pada kalimat,
(b) penggunaan partikel mah pada kata benda dan kata kerja, (c) penempatan adverbia pada frasa dan kalimat, dan
(d) penggunaan kata tugas kepada dan dengan.
(4) Bentuk Interferensi Leksikal BS pada Pemelajaran berbicara BI
IL BS pada Pemelajaran berbicara BI yang dilakukan oleh siswa kelas XII IPS MA Ar-Rochmah meliputi penambahan kata kitu, sabab, naon téh, rébu, dan penyisipan partikel téh, tos, tu, tah, kieu.
(5) Faktor yang Memengaruhi Interferensi BS dalam BI Lisan Siswa kelas XII IPS MA Ar-Rochmah Lembang
Interferensi yang dilakukan oleh siswa kelas XII IPS MA Ar-Rochmah disebabkan oleh beberapa faktor kebahasaan dan nonkebahasaan yang meliputi:
(a) keadaan sekolah dan lingkungan sekitar sekolah (b) situasi formal dan nonformal
(c) penggunaan BS dalam interaksi dengan pengurus pemerintahan
(d) penggunaan BS dalam pergaulan antar siswa (e) penggunaan BS dalam interaksi di keluarga
(6) Model dan Metode Pembelajaran yang dapat Meminimalisasi Interferensi BS
pada Pemelajaran Diskusi BI
Model dan metode yang dapat meminimalisasi interferensi BS pada pemelajaran diskusi BI berdasarkan hasil temuan interferensi yang terjadi dan faktor yang menyebabkan interferensi tersebut adalah menggunakan model PBM dengan penggunaan metode pembelajaran Role Playing (RP) atau model bermain peran. Berikut rencana pembelajaran berdasarkan pendapat dari beberapa ahli.
(a) Menetapkan tujuan yang hendak dicapai;
(30)
76
Rizqi Aji Pratama, 2013
Interferensi Bahasa Sunda Dalam Bahasa Indonesia Lisan Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Berbicara (Penelitian Deskriptif Analitik terhadap Siswa Kelas XII IPS
(c) Menerangkan masalah dan teknik/cara mendramatisasikan;
(d) Scripting: Improvisasi; Menentukan peran;
Adegan pendek yang disiapkan peserta; Membaca naskah;
Memainkan kembali kehidupan; (e) Staging:
Simultan; Berperan; Rotasi;
Aktor yang berbeda; (f) Evaluasi;
Mengulas pemeranan (kejadian, posisi, kenyataan); Mendiskusikan fokus-fokus utama;
Mengembangkan pemeranan selanjutnya;
(g) Memerankan kembali;
(h) Berdiskusi dan mengevaluasi;
(i) Saling berbagi dan mengembangkan pengalaman.
(7) Aplikasi Model PBM dan Metode Pemelajaran RP yang dapat
Meminimalisasi Interferensi BS dalam Pemelajaran Berbicara BI
Interferensi BS dalam pemelajaran berbicara BI yang dilakukan siswa ketika menggunakan model PBM dan metode pembelajaran RP berkurang. Hal tersebut terjadi karena dalam metode RP siswa mengatur percakapan yang terdapat tahapan yang berupa scripting, yakni siswa dan guru mengatur skenario dan poin-poin dalam dialog sebagai acuan siswa dalam berdiskusi. Dalam pemelajaran ini, intereferensi yang dilakukan oleh siswa masih terjadi, namun intensitas dan jenis interferensi tertentu. Berikut ini adalah jenis interferensi yang dilakukan oleh siswa kelas XII IPS MA Ar-Rochmah Lembang.
(31)
77
Rizqi Aji Pratama, 2013
Interferensi Bahasa Sunda Dalam Bahasa Indonesia Lisan Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Berbicara (Penelitian Deskriptif Analitik terhadap Siswa Kelas XII IPS
(a) Interferensi Fonologis
IF yang dilakukan siswa pada saat pemelajaran berbicara dengan menggunakan metode pembelajaran RP terjadi dalam tiga bentuk, yakni: (1) penambahan konsonan [h], (2) pelesapan konsonan [∂] pada kata karena, dan perubahan bunyi vokal [au] menjadi [o] pada kata <kalau>.
(b) Interferensi Sintaksis
IS yang dilakukan oleh siswa kelas XII IPS MA Ar-Rochmah Lembang ketika pemelajaran berbicara dengan menggunakan metode pembelajaran RP terdapat pada beberapa bentukan frasa dan kalimat yang tidak sesuai dengan kaidah BI baku, di antaranya adalah: (1) penambahan pronomina mah, (2) bentukan frasa BI.
(c) Interferensi Leksikal
IL yang dilakukan oleh siswa dalam pemelajaran berbicara BI dengan menggunakan metode RP¸ hanya terjadi sekali karena penambahan verba kitu pada kalimat dalam kartu data S1/dialog-6/1.
Berdasarkan dua temuan di atas, yakni interferensi sebelum menggunakan model PBM dan metode RP dan interferensi setelah menggunakan model PBM dan metode RP, dapat disimpulkan bahwa penggunaan model PBM dan metode RP pada pemelajaran berbicara BI di kelas dapat mengurangi interferensi yang dilakukan oleh siswa dwibahasa, yakni BS dan BI.
B. Saran
Berdasarkan simpulan yang telah dipaparkan, terdapat beberapa saran berdasarkan penelitian ini untuk dipertimbangkan bagi penelitian selanjutnya. (1) Untuk memperkecil gejala interferensi, baik dalam tataran lisan ataupun
tulisan, hendaknya guru membuat rancangan pembelajaran yang
(32)
78
Rizqi Aji Pratama, 2013
Interferensi Bahasa Sunda Dalam Bahasa Indonesia Lisan Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Berbicara (Penelitian Deskriptif Analitik terhadap Siswa Kelas XII IPS
(2) Interferensi memang merupakan sebuah kesalahan berbahasa. Namun,
kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru bukan untuk menghilangkan salah satu kemampuan berbahasa siswa. Guru sebagai pendidik dapat memberikan pandangan kepada siswa perihal pentingnya penguasaan berbagai bahasa pada konteks dan situasi tertentu.
(3) Model PBM dan metode pembelajaran bermain peran (RP) dapat
dimanfaatkan dalam pemelajaran berbicara BI yang dapat meminimalisasi interferensi bahasa daerah dalam pemelajaran berbicara BI.
(4) Penelitian ini hanya mengkaji masalah interferensi pada pemelajaran berbicara BI di MA Ar-Rochmah Lembang. Oleh karena itu, peneliti berikutnya dapat melakukan dari bidang lain, misalnya interferensi pada karya tulis siswa.
(33)
Rizqi Aji Pratama, 2013
Interferensi Bahasa Sunda Dalam Bahasa Indonesia Lisan Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Berbicara (Penelitian Deskriptif Analitik terhadap Siswa Kelas XII IPS MA Ar-Rochmah Lembang Tahun Ajaran 2013/ 2014)
DAFTAR PUSTAKA
Alawasilah, A. Chaedar.2005. Pengantar Sosiologi Bahasa. Bandung: Angkasa. Aslinda, dan Leni Syafyahya. 2010. Pengantar Sosiolinguistik. Bandung: Refika
Aditama
Alwi, Hasan. et al. 2009. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Alwi, Hasan. et al. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Chaer, Abdul. 2009. Fonologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta
Chaer, Abdul. Dan Leonie Agustina. 2010. Sosiolinguitik: Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Fikrulloh, Lieza Yanti. 2011. Interferensi Bahasa Betawi pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Miftahul Falah Cipulir-Kebayoran Lama Jakarta Selatan. Skripsi pada FITG UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: tidak diterbitkan
Gass, Susan M. dan Larry Selinker. 2008. Second Language Acquisition: An
Introductory Course. Third edition. [e-book]. Tersedia:
http://www.ulozto.net/xty6YCU8/second-language-acquisition-larry-selinker-susan-gass-pdf [21 Juli 2013]
Ghazali, Syukur, A. 2010. Pembelajaran Keterampilan Berbahasa dengan Pedekatan Komunikatif-Interaktif. Bandung: Refika Aditama
Holden, Susan. 1981. Drama in Language Teaching. Singapore: Longman.
Joyce, Bruce. Marsha Weil, dan emily calhoun. 2011. Models of Teaching (Model-Model Pengajaran). Jakarta: Pustaka Pelajar
Lekova, B. 2010. Language Interference and Methods of Its Overcoming In Foreign Language Teaching. Trakia Journal of Sciences, Vol. 8. Tersedia:
http://www.uni-sz.bg
Kumaravadivelu, B. 2006. Understanding language Teaching: From Method to Post Method. E-books. London: Lawrence Erlbaum Associates
Mahsun, M. S. 2005. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: Rajagrafindo Persada
Nababan, P. W. J. 1991. Sosiolinguistik: Suatu Pengantar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Pelealu, Femmy Tresje. 1989. Interferensi Bahasa Melayu Manado dalam Penggunaan Bahasa Indonesia Ragam Tulis oleh Siswa-siswa SMP Kelas Satu: Studi Deskriptif Analitik pada Tujuh SMP di Kota Madya Manado. Tesis pada FPS IKIP Bandung: tidak diterbitkan.
(34)
76
Rizqi Aji Pratama, 2013
Interferensi Bahasa Sunda Dalam Bahasa Indonesia Lisan Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Berbicara (Penelitian Deskriptif Analitik terhadap Siswa Kelas XII IPS MA Ar-Rochmah Lembang Tahun Ajaran 2013/ 2014)
Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Edisi kedua. Jakarta: Rajagrafindo Persada
Silberman, Mel. 2010. 101 Cara Pelatihan dan Pembelajaran Aktif. Jakarta: Indeks.
Spolsky, Bernard. 2003. Sociolinguistics. New York: Oxford University Press Sriyono. 1992. Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA. Jakarta: Melton Putra. Tarigan, Henry Guntur. 1994. Berbicara sebagai Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
Universitas Pendidikan Indonesia. 2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Wati, Sakdiah. 1996. Interferensi Leksikal Bahasa Melayu Palembang dalam Penggunaan Bahasa Indonesia Ragam Tulis. Tesis pada PPS UPI: tidak diterbitkan.
Yang, Wenfen. 2010. “A Tentative Analysis of Errors in Language Learning and
(1)
(3) IS BS pada pemelajaran berbicara BI yang dilakukan oleh siswa kelas XII IPS MA Ar-Rochmah meliputi empat bentuk berikut:
(a) penggunaan pronomina nya pada kalimat,
(b) penggunaan partikel mah pada kata benda dan kata kerja, (c) penempatan adverbia pada frasa dan kalimat, dan
(d) penggunaan kata tugas kepada dan dengan.
(4) Bentuk Interferensi Leksikal BS pada Pemelajaran berbicara BI
IL BS pada Pemelajaran berbicara BI yang dilakukan oleh siswa kelas XII IPS MA Ar-Rochmah meliputi penambahan kata kitu, sabab, naon téh, rébu, dan penyisipan partikel téh, tos, tu, tah, kieu.
(5) Faktor yang Memengaruhi Interferensi BS dalam BI Lisan Siswa kelas XII IPS MA Ar-Rochmah Lembang
Interferensi yang dilakukan oleh siswa kelas XII IPS MA Ar-Rochmah disebabkan oleh beberapa faktor kebahasaan dan nonkebahasaan yang meliputi:
(a) keadaan sekolah dan lingkungan sekitar sekolah (b) situasi formal dan nonformal
(c) penggunaan BS dalam interaksi dengan pengurus pemerintahan (d) penggunaan BS dalam pergaulan antar siswa
(e) penggunaan BS dalam interaksi di keluarga
(6) Model dan Metode Pembelajaran yang dapat Meminimalisasi Interferensi BS pada Pemelajaran Diskusi BI
Model dan metode yang dapat meminimalisasi interferensi BS pada pemelajaran diskusi BI berdasarkan hasil temuan interferensi yang terjadi dan faktor yang menyebabkan interferensi tersebut adalah menggunakan model PBM dengan penggunaan metode pembelajaran Role Playing (RP) atau model bermain peran. Berikut rencana pembelajaran berdasarkan pendapat dari beberapa ahli.
(2)
76
Rizqi Aji Pratama, 2013
Interferensi Bahasa Sunda Dalam Bahasa Indonesia Lisan Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Berbicara (Penelitian Deskriptif Analitik terhadap Siswa Kelas XII IPS
MA Ar-Rochmah Lembang Tahun Ajaran 2013/ 2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu (c) Menerangkan masalah dan teknik/cara mendramatisasikan; (d) Scripting:
Improvisasi; Menentukan peran;
Adegan pendek yang disiapkan peserta; Membaca naskah;
Memainkan kembali kehidupan; (e) Staging:
Simultan; Berperan; Rotasi;
Aktor yang berbeda; (f) Evaluasi;
Mengulas pemeranan (kejadian, posisi, kenyataan); Mendiskusikan fokus-fokus utama;
Mengembangkan pemeranan selanjutnya; (g) Memerankan kembali;
(h) Berdiskusi dan mengevaluasi;
(i) Saling berbagi dan mengembangkan pengalaman.
(7) Aplikasi Model PBM dan Metode Pemelajaran RP yang dapat Meminimalisasi Interferensi BS dalam Pemelajaran Berbicara BI
Interferensi BS dalam pemelajaran berbicara BI yang dilakukan siswa ketika menggunakan model PBM dan metode pembelajaran RP berkurang. Hal tersebut terjadi karena dalam metode RP siswa mengatur percakapan yang terdapat tahapan yang berupa scripting, yakni siswa dan guru mengatur skenario dan poin-poin dalam dialog sebagai acuan siswa dalam berdiskusi. Dalam pemelajaran ini, intereferensi yang dilakukan oleh siswa masih terjadi, namun intensitas dan jenis interferensi tertentu. Berikut ini adalah jenis interferensi yang dilakukan oleh siswa kelas XII IPS MA Ar-Rochmah Lembang.
(3)
(a) Interferensi Fonologis
IF yang dilakukan siswa pada saat pemelajaran berbicara dengan menggunakan metode pembelajaran RP terjadi dalam tiga bentuk, yakni: (1) penambahan konsonan [h], (2) pelesapan konsonan [∂] pada kata karena, dan perubahan bunyi vokal [au] menjadi [o] pada kata <kalau>.
(b) Interferensi Sintaksis
IS yang dilakukan oleh siswa kelas XII IPS MA Ar-Rochmah Lembang ketika pemelajaran berbicara dengan menggunakan metode pembelajaran RP terdapat pada beberapa bentukan frasa dan kalimat yang tidak sesuai dengan kaidah BI baku, di antaranya adalah: (1) penambahan pronomina mah, (2) bentukan frasa BI.
(c) Interferensi Leksikal
IL yang dilakukan oleh siswa dalam pemelajaran berbicara BI dengan menggunakan metode RP¸ hanya terjadi sekali karena penambahan verba kitu pada kalimat dalam kartu data S1/dialog-6/1.
Berdasarkan dua temuan di atas, yakni interferensi sebelum menggunakan model PBM dan metode RP dan interferensi setelah menggunakan model PBM dan metode RP, dapat disimpulkan bahwa penggunaan model PBM dan metode RP pada pemelajaran berbicara BI di kelas dapat mengurangi interferensi yang dilakukan oleh siswa dwibahasa, yakni BS dan BI.
B. Saran
Berdasarkan simpulan yang telah dipaparkan, terdapat beberapa saran berdasarkan penelitian ini untuk dipertimbangkan bagi penelitian selanjutnya. (1) Untuk memperkecil gejala interferensi, baik dalam tataran lisan ataupun
tulisan, hendaknya guru membuat rancangan pembelajaran yang menitikberatkan pada kebahasaan, selain fungsi dari bahasa tersebut.
(4)
78
Rizqi Aji Pratama, 2013
Interferensi Bahasa Sunda Dalam Bahasa Indonesia Lisan Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Berbicara (Penelitian Deskriptif Analitik terhadap Siswa Kelas XII IPS
MA Ar-Rochmah Lembang Tahun Ajaran 2013/ 2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
(2) Interferensi memang merupakan sebuah kesalahan berbahasa. Namun, kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru bukan untuk menghilangkan salah satu kemampuan berbahasa siswa. Guru sebagai pendidik dapat memberikan pandangan kepada siswa perihal pentingnya penguasaan berbagai bahasa pada konteks dan situasi tertentu.
(3) Model PBM dan metode pembelajaran bermain peran (RP) dapat dimanfaatkan dalam pemelajaran berbicara BI yang dapat meminimalisasi interferensi bahasa daerah dalam pemelajaran berbicara BI.
(4) Penelitian ini hanya mengkaji masalah interferensi pada pemelajaran berbicara BI di MA Ar-Rochmah Lembang. Oleh karena itu, peneliti berikutnya dapat melakukan dari bidang lain, misalnya interferensi pada karya tulis siswa.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Alawasilah, A. Chaedar.2005. Pengantar Sosiologi Bahasa. Bandung: Angkasa. Aslinda, dan Leni Syafyahya. 2010. Pengantar Sosiolinguistik. Bandung: Refika
Aditama
Alwi, Hasan. et al. 2009. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Alwi, Hasan. et al. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Chaer, Abdul. 2009. Fonologi Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta
Chaer, Abdul. Dan Leonie Agustina. 2010. Sosiolinguitik: Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.
Fikrulloh, Lieza Yanti. 2011. Interferensi Bahasa Betawi pada Karangan Narasi Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Miftahul Falah Cipulir-Kebayoran Lama Jakarta Selatan. Skripsi pada FITG UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: tidak diterbitkan
Gass, Susan M. dan Larry Selinker. 2008. Second Language Acquisition: An Introductory Course. Third edition. [e-book]. Tersedia:
http://www.ulozto.net/xty6YCU8/second-language-acquisition-larry-selinker-susan-gass-pdf [21 Juli 2013]
Ghazali, Syukur, A. 2010. Pembelajaran Keterampilan Berbahasa dengan Pedekatan Komunikatif-Interaktif. Bandung: Refika Aditama
Holden, Susan. 1981. Drama in Language Teaching. Singapore: Longman.
Joyce, Bruce. Marsha Weil, dan emily calhoun. 2011. Models of Teaching (Model-Model Pengajaran). Jakarta: Pustaka Pelajar
Lekova, B. 2010. Language Interference and Methods of Its Overcoming In Foreign Language Teaching. Trakia Journal of Sciences, Vol. 8. Tersedia: http://www.uni-sz.bg
Kumaravadivelu, B. 2006. Understanding language Teaching: From Method to Post Method. E-books. London: Lawrence Erlbaum Associates
Mahsun, M. S. 2005. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: Rajagrafindo Persada
Nababan, P. W. J. 1991. Sosiolinguistik: Suatu Pengantar. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Pelealu, Femmy Tresje. 1989. Interferensi Bahasa Melayu Manado dalam Penggunaan Bahasa Indonesia Ragam Tulis oleh Siswa-siswa SMP Kelas Satu: Studi Deskriptif Analitik pada Tujuh SMP di Kota Madya Manado. Tesis pada FPS IKIP Bandung: tidak diterbitkan.
(6)
76
Rizqi Aji Pratama, 2013
Interferensi Bahasa Sunda Dalam Bahasa Indonesia Lisan Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Berbicara (Penelitian Deskriptif Analitik terhadap Siswa Kelas XII IPS MA Ar-Rochmah Lembang Tahun Ajaran 2013/ 2014)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Edisi kedua. Jakarta: Rajagrafindo Persada
Silberman, Mel. 2010. 101 Cara Pelatihan dan Pembelajaran Aktif. Jakarta: Indeks.
Spolsky, Bernard. 2003. Sociolinguistics. New York: Oxford University Press Sriyono. 1992. Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA. Jakarta: Melton Putra. Tarigan, Henry Guntur. 1994. Berbicara sebagai Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa.
Universitas Pendidikan Indonesia. 2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Wati, Sakdiah. 1996. Interferensi Leksikal Bahasa Melayu Palembang dalam Penggunaan Bahasa Indonesia Ragam Tulis. Tesis pada PPS UPI: tidak diterbitkan.
Yang, Wenfen. 2010. “A Tentative Analysis of Errors in Language Learning and Use”. Journal of Language Teaching and Research. 1, (3), 266-268.