Reaksi Pasar Terhadap Peristiwa Pengumuman Kebijakan Stock Dividen pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

(1)

REAKSI PASAR TERHADAP PERISTIWA PENGUMUMAN KEBIJAKAN STOCK DIVIDEND PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI

Oleh :

NI KADEK RORY ARI PERTIWI NIM : 1206205035

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR 2016


(2)

i

REAKSI PASAR TERHADAP PERISTIWA PENGUMUMAN KEBIJAKAN STOCK DIVIDEND PADA PERUSAHAAN YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI

Oleh :

NI KADEK RORY ARI PERTIWI NIM : 1206205035

Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana

Denpasar 2016


(3)

ii

Skripsi ini telah diuji oleh Tim Penguji dan disetujui oleh Pembimbing, serta diuji pada tanggal:

Tim Penguji : Tanda Tangan

1. Ketua : Dr. Ida Bagus Anom Purbawangsa, SE., MM ………..

2. Sekretaris : Prof. Dr. Ni Luh Putu Wiagustini, SE., M.Si ………..

3. Anggota : Drs. I Ketut Mustanda, MM. ………..

Mengetahui,

Ketua Jurusan Manajemen Pembimbing

Dr.I Gst Ayu Ketut Giantari,SE.,M.Si Prof.Dr.Ni Luh Pt Wiagustini,SE,M.Si NIP. 19611002 198601 2 002 NIP. 19630801 198702 2 001


(4)

iii

PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila ternyata di dalam naskah ini dapat dibuktikan terdapat unsurunsur plagiasi, saya bersedia diproses sesuai dengan peraturan perundang -undangan yang berlaku.

Denpasar, Juli 2016 Mahasiswa,

Ni Kadek Rory Ari Pertiwi 1206205035


(5)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, skripsi yang berjudul

“Beberapa Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Pengambilan Keputusan Melakukan Mobilitas Nonpermanen Dan Dampaknya Terhadap Pendapatan Migran Di Kota Denpasar (Studi Kasus: Kelurahan Padangsambian, Kecamatan Denpasar Barat)” dapat diselesaikan sesuai dengan yang direncanakan. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1) Bapak Dr. I Nyoman Mahendra Yasa, S.E., MS.i, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana.

2) Ibu Prof. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, S.E., M.S, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana.

3) Ibu Dr.I Gst Ayu Ketut Giantari, SE., M.Si serta Bapak Agoes Ganesha Rahyuda, SE. MT., Ph.D, masing-masing selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomidan Bisnis, Universitas Udayana. 4) Bapak Drs. I Komang Ardana, M.M selaku dosen pembimbing akademis. 5) Ibu Prof. Dr. Ni Luh Putu Wiagustini, SE., M.Si., selaku dosen pembimbing

atas waktu, bimbingan, masukan, serta motivasi selama penyelesaian skripsi ini.

6) Keluarga tercinta Bapak I Ketut Gara, Ibu Yusniawati serta adik-adik, atas dukungan dan doanya yang tulus dan tiada hentinya selama menempuh studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Udayana.

7) Teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah member dukungan dan motivasi.

8) Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Meskipun demikian, penulis tetap bertanggung jawab terhadap semua isi skripsi. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan.

Denpasar, Mei 2016


(6)

v

Judul : Reaksi Pasar terhadap Peristiwa Pengumuman Kebijakan Stock Dividend pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Nama : Ni Kadek Rory Ari Pertiwi NIM : 1206205035

Abstrak

Dividen dapat didefinisikan sebagai pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki. Dividen saham (stock

dividend) merupakan pembayaran dividen dengan saham. Pengumuman dividen

mengandung informasi yang menyebabkan reaksi paar yang tercermin pada harga saham yang dapat dilihat dari abnormal return. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh reaksi pasar saham sebelum dan sesudah stock dividend dan informasi yang terkandung didalamnya.

Penelitian ini mengambil 39 sampel yang melakukan stock dividend dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 1992 sampai 2014 dengan metode sensus. Teknik analisis data yang digunakan adalah Paired Sampel t-Test dengan periode jendela peristiwa selama 7 hari. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan tidak terdapat reaksi pasar sebelum dan sesudah peristiwa stock dividend sehingga tidak terkandung informasi didalam peristiwa stock dividend tersebut. Berdasarkan hasil pengujian ini menunjukkan bahwa pasar tidak bereaksi terhadap peristiwa stock dividend.


(7)

vi DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Rumusan Masalah Penelitian ... 8

1.3Tujuan Penelitian ... 8

1.4Kegunaan Penelitian ... 9

1.5Sistematika Penulisan ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori ... 12

2.1.1 Efisiensi Pasar (Efficient Market Hypothesis) ... 12

2.1.2 Dividen ... 15

2.1.3 Signaling Theory ... 18

2.1.4 Return ... 19

2.1.5 Abnormal Return ... 21

2.1.6 Event Study ... 22

2.2 Hipotesis Penelitian ... 25

2.1.7 Reaksi pasar pada peristiwa stock dividend di Bursa Efek Indonesia ... 25

2.1.7 Kandungan informasi dalam peristiwa stock dividend di Bursa Efek Indonesia ... 26

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian……….. 28

3.2Lokasi Penelitian ... 29

3.3Obyek Penelitian ... 29

3.4Identifikasi Variabel ... 29

3.5Definisi Operasional Variabel ... 30

3.6Jenis dan Sumber Data ... 34

3.6.1Jenis Data ... 34

3.6.2Sumber Data ... 34

3.7 Populasi, Sampel, dan Metode Penentuan Sampel ... 35

3.8 Metode Pengumpulan Data ……….. 36

3.9 Teknik Analisis Data………... ... 36


(8)

vii

BAB IV DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

4.1Deskripsi Objek Penelitian ... 38

4.1.1 Bursa Efek Indonesia ... 38

4.1.2 Deskripsi Perusahaan Sampel……….. 39

4.2 Hasil Analisis Data ... 41

4.2.1 Hasil Analisis Deskriptif ... 41

4.2.2 Hipotesis Penelitian ... 42

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 43

4.3.1 Perbedaan Reaksi Pasar Sebelum dan Sesudah Stock Dividend ... 43

4.3.2 Kandungan Informasi dalam Peristiwa Stock Dividend .. 45

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 47

5.2 Saran ... 47

DAFTAR RUJUKAN ... 49


(9)

viii

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman

4.1 Deskripsi Data Abnormal Return ... 41


(10)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Halaman

1. Daftar Perusahaan yang Menjadi Sampel Perusahaan ….….………….. 52

2. Daftar Perusahaan yang Melakukan Stock Dividend Berdasarkan

Sektor Periode 1992-2014 ….….….…..….……….… 54 3. Perhitungan Abnormal Return Perusahaan yang Melakukan Stock

Dividend Periode 1992-2014 ………..………. 56

4. Abnormal Return Perusahaan yang Melakukan Stock Dividend

Periode 1992-2014 ……….……….. 70 5. Rata-rata Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Stock Dividend

Periode 1992-2014 ….….…….….….…..….……….… 72

6. Hasil Analisis Deskriptif .………..……. 75


(11)

(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Sebuah perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasionalnya tidak akan lepas dari masalah pendanaan. Sumber pendanaan bagi perusahaan berasal dari dua sumber yakni intern perusahaan maupun eksteren perusahaan. Kehadiran pasar modal yang merupakan salah satu sumber pendanaan eksteren perusahaan menyebabkan banyaknya alternatif pendanaan khususnya kebutuhan jangka panjang suatu perusahaan. Perusahaan akan menjual saham dan obligasinya melalui pasar modal. Pertemuan pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana melalui transaksi sekuritas terjadi di pasar modal (Tandelilin, 2010:26). Pasar modal merupakan suatu wahana yang dapat dimanfaatkan untuk memobilisasi dana baik itu berasal dari luar ataupun dalam negeri. Hal ini menyebabkan keputusan pendanaan perusahaan akan semakin bervariasi.

Kehadiran bursa efek yang merupakan lembaga penunjang pasar modal pun telah berperan serta dalam menunjang perkembangan perusahaan yang ada didalam suatu negara. Melalui bursa efek, perusahaan dimungkinkan untuk menghimpun dana selain melalui pihak perbankan. Perusahaan dimungkinkan untuk dapat menerbitkan sekuritas berupa saham melalui bursa efek. Setiap perusahaan yang menerbitkan saham secara umum memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan atau


(13)

kekayaan pemegang sahamnya. Untuk dapat menarik perhatian pembeli dan penjual agar turut serta berpartisipasi didalamnya, pasar modal harus bersifat efisien dan likuid. Pasar modal dapat digolongkan efisien apabila harga-harga dari surat berharga mencerminkan nilai perusahaan tersebut secara akurat. Pasar modal dapat digolongkan likuid apabila transaksi yang terjadi diantara penjual dan pembeli terjadi secara cepat.

Aktivitas perusahaan melalui corporate action pada umumnya sangat di perhatikan oleh para pemegang saham ataupun pihak-pihak yang terkait di pasar modal. Corporate action merupakan kebijakan yang diambil perusahaan yang bertujuan menunjukan kinerja ataupun perbaikan kinerja untuk jangka pendek maupun jangka panjang (Fakhrudin dan Darmadji, 2006:177). Keputusan untuk melakukan corporate action memiliki beberapa tujuan, seperti ekspansi perusahaan, pembayaran hutang, meningkatkan modal kerja perusahaan dan tujuan lain perusahaan. Rapat umum, baik itu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) atau Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) berperan sebagai pemberi restu dalam keputusan corporate action. Persetujuan pemegang saham bersifat mutlak agar suatu aktivitas dapat berjalan efektif. Hal ini disebabkan kebijakan yang diambil akan mempengaruhi para pemegang sahamnya dan juga jumlah saham yang beredar di pasaran. Kebijakan yang umumnya dilakukan adalah Right Issue, Stock


(14)

Kebijakan dividen merupakan keputusan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan setelah perusahaan beroperasi dan memperoleh laba (Wiagustini,2010:255). Dapat dikatakan bahwa, kebijakan dividen merupakan keputusan perusahaan untuk membagikan laba dalam bentuk dividen terhadap para pemegang saham atau akan ditahan sebagai laba ditahan untuk investasi di masa yang akan datang. Jika perusahaan memilih untuk membagikan laba dalam bentuk dividen, maka perusahaan mengurangi total sumber dana intern. Begitu pula sebaliknya, jika perusahaan memilih untuk menahan laba, maka kemampuan perusahaan untuk membentuk sumber dana intern akan semakin besar. Kebijakan dividen ini sangat penting bagi manajer keuangan, ini disebabkan manajer harus memperhatikan kepentingan perusahaan, para pemegang saham bahkan pemerintah.

Kebijakan dividen merupakan kebijakan yang memikirkan sebaiknya kapan, dalam keadaan seperti apa dan berapa bagian dari laba perusahaan yang dapat didistribusikan sebagai dividen dan sebagai laba ditahan tanpa melupakan tujuan perusahaan yaitu, meningkatkan nilai perusahaan. Alternatif pendanaan dari luar menyebabkan masalah terkadang menjadi nampak rumit. Perusahaan memungkinkan membagikan laba sebagai dividen dan pada saat yang sama perusahaan dapat menerbitkan saham baru. Alternatif lainnya, perusahaan juga memungkinkan tidak membagikan laba dan juga tidak menerbitkan saham baru. Apakah cara semacam ini akan membawa dampak berbeda bagi para pemegang saham? Masalah kemudian muncul kembali, bahwa perusahaan dapat membagikan dividen bukan hanya dalam


(15)

bentuk tunai (cash dividend) namun dapat juga dalam bentuk saham atau yang dikenal dengan stock dividend.

Stock dividend merupakan pembayaran dividen dalam bentuk saham kepada

para pemegang saham. Stock dividend dapat meningkatkan jumlah lembar saham dan diimbangi dengan turunnya harga saham dengan proporsi yang sama yang dapat mengakibatkan kekayaan para pemegang saham tidak meningkat (Wiagustini,2010:267). Perusahaan melakukan stock dividend dengan tujuan untuk menghemat kas karena adanya kesempatan yang lebih menguntungkan, namun alasan ini akan menyebabkan kekecewaan para pemegang saham. Perusahaan perlu memberi informasi yang benar kepada para pemegang saham tentang investasi dimasa yang akan datang. Jika para pemegang saham dapat berpikiran bahwa dana yang dibagikan dalam bentuk dividen dapat diinvestasikan kembali dan diharapkan memberikan hasil yang menguntungkan sehingga Price Earning (PER) perusahaan meningkat, maka profitabilitas perusahaan pun akan meningkat.

Pengumuman dividen saham (stock dividend) ini dapat mempengaruhi reaksi yang ditimbulkan pasar, hal ini dikarenakan pengumuman dividen saham (stock

dividend) dapat memberikan informasi perkiraan pendapatan perusahaan dan

pendapatan yang diharapkan. Pasar akan bereaksi ketika suatu pengumuman mengandung informasi. Reaksi pasar salah satunya dapat diukur dengan abnormal

return. Informasi yang terkandung dalam suatu pengumuman dapat menyebabkan


(16)

sekitar tanggal pengumuman dapat mempengaruhi harga saham. Abnormal return adalah return yang lebih besar dari normalnya yang diperoleh dari selisih actual dan expected return.

Pengumuman yang mengandung informasi abnormal return akan memiliki pengaruh yang siginifikan terhadap harga saham, sedangkan abnormal return yang tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham dikatakan pengumuman tersebut tidak memiliki kandungan informasi (Mulyati, 2003). Dari pengumuman dividen ini investor dapat memperkirakan bagaimana kondisi perusahaan di masa depan yang dapat dilihat dari harga saham perusahaan. Investor juga dapat memutuskan dimana mereka akan melakukan investasi atau memutuskan mereka harus menjual atau tidak sahamnya.

Penelitian mengenai dugaan bahwa pengumuman dividen mengandung informasi bagi pasar memberikan hasil yang berbeda – beda. Menurut penelitian yang dilakukan Asadi dan Ahmad Z. (2014) di Tehran Stock Exchange, dikatakan bahwa pengumuman dividen memiliki pengaruh yang siginifikan terhadap harga saham, hal ini terlihat pada dividen naik menimbulkan reaksi positif dari pasar sementara pengumuman penurunan dividen menyebabkan reaksi negatif dari pasar. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Nikunj Patel dan Kalpesh (2014) di Bombay Stock

Exchange, menemukan bahwa pengumuman dividen memilik pengaruh yang

signifikan. Hal ini terlihat dari hasil uji-t berpasangan menunjukan perbedaan yang siginifikan pada rata – rata jumlah transaksi sebelum dan sesudah pengumuman.


(17)

Lebih lanjut pada penelitian yang dilakukan Hidayat (2009) menemukan bahwa pengumuman dividen memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap

abnormal return yang ditunjukan pada perbedaan antara sebelum dan sesudah

pengumuman pembayaran deviden yang tercermin dalam abnormal return saham pada perusahaan yang melakukan pembayaran deviden.

Penelitian lain yang juga mendukung penelitian Hidayat (2009) ialah penelitian dari Irum et al (2012) yang menyatakan bahwa hubungan antara harga saham dan pengumuman dividen tunai secara statistik adalah signifikan. Lebih banyak return negatif pada event window yang berlangsung selama 21 hari. Selain itu Laabs dan Frank (2013) dalam penelitiannya di New York Stock Exchange dan NASADAQ menemukan hasil yang positif reaksi pasar terhadap perusahaan yang mengumumkan kenaikan dividen. Pengumuman kenaikan dividen terlihat menunjukan sinyal berita baik dan investor menerima berita kenaikan dividen sebagai sinyal yang baik bahwa di masa mendatang pertumbuhan serta kas perusahaan terlihat baik sehingga akan mempengaruhi harga saham.

Pada sisi lain yang dilakukan oleh Akbar dan Humayun (2010) di Karachi

Stock Exchange menemukan bahwa reaksi harga saham untuk pengumuman dividen

secara statistik tidak signifikan. Return secara keseluruhan negatif pada event window selama 41 hari. Penelitian lainnya juga menyatakan hal yang sama, yaitu pada penelitian yang dilakukan oleh Uddin dan Mohammed (2014) dikatakan pada penelitian mereka di Dhaka Stock Exchange, menunjukan bahwa pengumuman


(18)

dividen tidak memiliki dampak pada harga saham di bank Komersial yang terdaftar di

Dhaka Stock Exchange. Menurut penelitian dari Mohammed Ali dan Tanbir (2010)

menyatakan juga hasil penelitian mereka di Dhaka Stock Exchange yang menerima hipotesis peneliti bahwa pengumuman dividen tidak membawa informasi yang sensitif terhadap harga saham sehingga pengumuman dividen secara statistik tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

Penelitian pada industri perbankan yang dilakukan oleh Iqbal et al (2014) di Bank Al-Falah, UBL dan MCB menemukan bahwa kebanyakan dividen berhubungan positif dengan variabel lainnya, namun harga saham memiliki hubungan negatif dengan dividen. Jadi, ketika dividen berubah harga saham akan cenderung negatif. Pada penelitian yang dilakukan Pradhan (2012) juga menyatakan bahwa pengumuman dividen tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham. Harga saham lebih dipengaruh oleh pergerakan indeks Sensex pada analisis korelasi. Penelitian oleh Hasan (2009) menyatakan bahwa hasil pengujian regresi menunjukkan besarnya perubahan dividen tidak berpengaruh signifikan terhadap besarnya harga saham berkaitan dengan pengumuman dividen terebut. Hal ini dapat dilihat dengan tidak adanya perbedaan yang signifikan pada 5 hari sebelum pengumuman dengan 5 hari sesudah pengumuman dividen naik atau pengumuman dividen turun.

Terlihat bahwa terdapat perbedaan hasil penelitian yang ditemukan mengenai pengaruh pengumuman dividen terhadap harga saham. Masih banyaknya perbedaan hasil penelitian menyebabkan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Oleh sebab itu


(19)

peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai pengaruh pengumuman dividen terhadap harga saham. Penelitian yang dilakukan kurang lebih sama dengan beberapa penelitian terdahulu. Peneliti menguji ada tidak pengaruh pengumuman dividen terhadap harga saham. Oleh karena itu peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar terhadap Peristiwa Pengumuman Kebijakan Stock Dividend pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1.2Rumusan Masalah

Informasi yang terkandung dalam pengumuman dividen saham (stock dividend) yang dibagikan perusahaan merupakan informasi yang dipandang cukup penting bagi para investor, karena dalam pengumuman tersebut terdapat muatan informasi yang berhubungan dengan prospek keuntungan yang akan diperoleh perusahaan di masa yang akan datang. Penelitian mengenai penguman dividen memberikan hasil yang berlainan. Ada penelitian yang menyatakan bahwa pengumuman dividen itu mengandung informasi dan ada juga penelitian yang menyatakan bahwa pengumuman dividen tidak mengandung informasi. Penelitian yang mengandung informasi akan menimbulkan abnormal return. Perbedaan beberapa hasil penelitian terdahulu melatarbelakangi masalah penelitian ini, sehingga dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :


(20)

1) Apakah terjadi reaksi pasar pada peristiwa stock dividend di Bursa Efek Indonesia?

2) Apakah terdapat kandungan informasi dalam peristiwa pengumuman kebijakan

stock dividend di Bursa Efek Indonesia?

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari uraian permasalahan yang ada, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1) Untuk mengetahui reaksi pasar pada peristiwa stock dividend di Bursa Efek Indonesia.

2) Untuk mengetahui ada tidaknya kandungan informasi yang terdapat dalam peristiwa pengumuman stock dividend di Bursa Efek Indonesia.

1.4Kegunaan Penelitian

Dari uraian diatas adapun beberapa kegunaan dari penelitian ini, yaitu : 1) Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam memperkaya ragam penelitian, mampu menambah pengetahuan dan wawasan khususnya bagi mahasiswa mengenai permasalahan yang berkaitan dengan peristiwa stock dividend dan bagaimana pengaruhnya terhadap pasar. Disamping itu, diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam bukti empiris guna pengembangan serta penyempurnaan penelitian-penelitian sebelumnya.


(21)

2) Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran kepada investor untuk mengambil sebuah keputusan agar dapat mengurangi resiko-resiko yang disebabkan oleh abnormal return negatif. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat sebagai bahan pertimbangan dan memberikan informasi dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan stock dividen.


(22)

1.5Sistematika Penulisan

Pembahasan skripsi disusun berdasarkan urutan beberapa bab secara sistematis sehingga diantara bab yang lain mempunyai hubungan yang erat. Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:

Bab I : Pendahuluan

Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah penelitian yang terdiri dari hal-hal apa saja yang mendasari dilakukannya penelitian, serta menguraikan rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II : Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian

Dalam bab ini diuraikan mengenai landasan teori dan konsep yang berkaitan dengan efisiensi pasar, pengertian dividen, signaling theory, pengertian return, pengujian abnormal return, event study, hipotesis penelitian, serta model penelitian.

Bab III : Metode Penelitian

Dalam bab ini diuraikan mengenai metode penelitian yang meliputi desain penelitian, lokasi atau ruang lingkup penelitian, obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis


(23)

dan sumber data, populasi, sampel dan metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data yang digunakan.

Bab IV : Data dan Pembahasan Hasil Penelitian

Dalam bab ini diuraikan mengenai gambaran umum Bursa Efek Indonesia dan perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian, deskripsi data hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.

Bab V : Simpulan dan Saran

Dalam bab ini diuraikan mengenai simpulan dan saran yang diperoleh dari hasil analisis penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, keterbatasan penelitian, serta saran-saran yang dapat digunakan oleh emiten dan investor.


(24)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pasar Efisien (Efficient Market Hypothesis)

Pasar dapat dikatakan efisien apabila harga sekuritas mencapai harga keseimbangan yang baru yang diakibatkan adanya informasi yang masuk ke pasar. Semakin cepat informasi baru yang diberikan terlihat pada harga sekuritasnya, maka dapat dikatakan semakin efisien pasar modal. Tandelilin (2010:219) mengemukakan bahwa pasar modal efisien adalah pasar modal dimana harga semua sekuritas yang diperdagangkan telah mencerminkan informasi yang tersedia. Dalam hal ini, informasi yang tersedia bias meliputi informasi masa lalu, informasi saat ini, serta informasi yang bersifat sebagai pendapat atau opini rasional yang beredar yang dapat mempengaruhi perubahan harga.

Beberapa syarat yang harus dipenuhi agar pasar dapat dikatakan efisien antara lain :

1) Ada banyak investor rasional yang berusaha memaksimumkan profit. Hal ini berarti para investor secara aktif ikut berpartisipasi dalam pasar untuk melakukan analisis, menilai dan melakukan jual beli saham.


(25)

2) Semua pelaku pasar dapat memperoleh informasi pada saat yang sama dengan cara yang cukup murah dan mudah.

3) Informasi di pasar bersifat random, yaitu informasi yang ada sekarang belum tentu sama dengan informasi yang akan datang.

4) Reaksi investor terhadap informasi yang baru ada sangat cepat sehingga harga sekuritas juga ikut berubah sesuai dengan perubahan nilai sebagai akibat dari informasi tersebut.

Hangen (2001) membagi tiga kelompok informasi yaitu informasi dari harga saham masa lalu, semua informasi yang didapatkan dari public, dan semua informasi yang ada khususnya informasi yang didapatkan dari orang dalam. Semua kelompok informasi mencerminkan seberapa jauh tingkat efisiensi pasar. Konsep dari harga pasar yang efisien dapat mencerminkan adanya proses mencari harga keseimbangan yang baru dengan melakukan penyesuaian harga sekuritas dengan memperhatikan respon terhadap informasi yang telah masuk ke pasar. Fama (1970) mengatakan, adapun beberapa syarat yang harus dipenuhi agar kondisi pasar modal yang efisien dapat dicapai, yaitu tidak ada biaya transaksi dalam perdagangan sekuritas, seluruh informasi yang tersedia dapat diakses oleh semua pelaku pasar secara cuma-cuma, dan semua pelaku pasar sepakat dengan implikasi informasi baru terhadap harga dan distribusi harga di masa mendatang.

Fama dalam Indriyana (2000) mengelompokkan bentuk efisiensi menjadi tiga, yaitu terdiri dari pasar efisien dalam bentuk lemah (weak form of the efficient


(26)

market), pasar efisien dalam bentuk setengah kuat (semi strong form of the efficient market), dan pasar efisien dalam bentuk kuat (strong form of the efficient market).

2.1.1.1 Pasar Efisien dalam Bentuk Lemah (Weak Form of the Efficient Market)

Pasar efisien dalam bentuk lemah diasumsikan bahwa harga saham dapat mencerminkan semua informasi yang ada di masa lalu (historis) mengenai harga sekuritas yang bersangkutan. Harga yang dibentuk dari suatu saham adalah cerminan dari pergerakan saham yang dilihat dari keadaan masa lalu.

2.1.1.2 Pasar Efisien dalam Bentuk Setengah Kuat (Semi Strong Form of the Efficient Market)

Fama (1998) menyatakan bahwa bentuk setengah kuat merupakan event

studies yang harga mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan secara

relevan. Artinya, harga pasar saham yang dapat dibentuk sekarang ini telah berisikan informasi masa lalu ditambahkan dengan informasi publik.

Pada bentuk pasar efisien ini adanya return tidak normal di sekitar peristiwa merupakan representasi terhadap respon yang diberikan pasar dari suatu peristiwa. Pasar efisien dalam bentuk setengah kuat terjadi apabila semua informasi yang ada dapat terserap atau dapat direspon dengan cepat oleh pasar. Saat respon pasar terlambat dalam menyerap informasi maka dapat dikatakan bahwa pasar tidak merupakan pasar efisien dalam bentuk setengah kuat.


(27)

2.1.1.3 Pasar Efisien dalam Bentuk Kuat (Strong Form of the Efficient Market)

Pasar dikatakan efisien dalam bentuk kuat apabila harga yang terjadi dapat mencerminkan segala informasi yang ada, baik informasi yang berasal dari public

(public information) maupun informasi yang berasal dari internal (private

information). Pasar efisien dalam bentuk kuat ini mencakup segala informasi masa lalu yang relevan dan informasi yang berasal dari public yang relevan, serta informasi yang didapatkan dari beberapa pihak tertentu saja. Pasar efisien dalam bentuk kuat ini para investor tidak akan dapat menerima return tidak normal (abnormal return).

2.1.2 Dividen

Dividen merupakan pembagian sisa laba bersih perusahaan yang didistribusikan kepada pemegang saham atas persetujuan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) (Darmadji dan Hendy, 2001:127). Dividen juga dapat didefinisikan sebagai pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki. Pembagian ini akan mengurangi laba ditahan dan kas yang tersedia bagi perusahaan, tapi distribusi keuntungan kepada para pemilik memang adalah tujuan utama suatu bisnis. Perusahaan yang menjual sahamnya kepada masyarakat akan menerbitkan laporan keuangan. Dalam laporan keuangan, tertulis beberapa keuntungan perusahaan pada tahun bersangkutan, kemudian dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) akan diputuskan besarnya dividen yang akan diterima oleh para pemegang saham.


(28)

Kebijakan dividen adalah keputusan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan ketika selesai beroperasi dan memperoleh laba. Kebijakan dividen berpengaruh terhadap aliran dana, struktur financial, likuiditas perusahaan dana prilaku investor. (Wiagustini, 2010 : 255). Kebijakan dividen ini perlu dipertimbangkan dengan matang oleh manajemen perusahaan karena ini berkaitan dengan dividen yang akan diperoleh oleh investor dan laba ditahan yang akan diperoleh perusahaan. Banyak hal yang dilihat ketika mengambil keputusan tentang kebijakan dividen mana yang akan digunakan karena jika salah menentukan kebijakan dividen dapat merugikan pihak perusahaan atau investor.

Berdasarkan bentuk dividen yang dibayarkan, terdapat dua bentuk dividen yaitu :

1) Dividen Tunai (cash dividend)

Dividen tunai adalah dividen yang dibayarkan dalam bentuk tunai. Nilai suatu dividen sesuai dengan nilai tunai yang diberikan. Tujuan emiten untuk memberikan dividen dalam bentuk tunai adalah untuk memacu kinerja saham di bursa efek, yang juga merupakan return kepada para pemegang saham.

2) Dividen Saham (stock dividend)

Dividen saham merupakan pembayaran dividen dengan saham. Dividen saham merupakan pemindahan bukuan saja dari dari rekening laba ditahan ke dalam rekening modal saham. Akibatnya, jumlah lembar saham akan bertambah sejumlah lembar saham yang akan dibagikan sebagai dividen. Dividen saham


(29)

tidak meningkatkan jumlah kekayaan pemegang saham, karena meningkatnya jumlah lembar saham diikuti penurunan harga saham dalam proporsi yang sama. Dividen yang diberikan dalam bentuk saham, disamping tujuan yang sama dengan dividen tunai juga bertujuan untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham di bursa efek. Pembagian dividen dalam bentuk saham diberikan karena memperhatikan kondisi likuiditas keuangan perusahaan. Likuiditas keuangan perusahaan dinilai tidak memungkinkan untuk adanya pembagian saham dalam bentuk tunai sehingga dividen dibagikan dalam bentuk saham baru.

Selain itu terdapat juga empat jenis – jenis pembayaran dividen, yaitu : 1) Pembayaran dividen stabil

Perusahaan yang menganut kebijakan ini adalah agar harga pasar saham lebih tinggi karena dividen yang berfluktuasi lebih berisiko daripada dividen stabil. Pemegang saham yang mengharapkan return dari dividen lebih menyukain dividen yang stabil.

2) Keputusan nilai sisa dividen (residual decision of dividends)

Dividen jenis ini ditentukan berdasarkan ada tidaknya kesempatan investasi yang menguntungkan. Jika terdapat investasi yang menguntungkan, maka laba yang diperoleh akan digunakan untuk berinvestasi, dan jika memang terdapat sisa barulah akan dibagikan sebagai dividen kepada pemegang saham.


(30)

Bila laba yang diperoleh perusahaan berfluktuasi, maka dividen yang dibayarkan pun akan berfluktuasi. Dividen akan dibayarkan sesuai dengan persentase pay out ratio , sehingga dividen yang dibayarkan tidak tetap jumlahnya jika kondisi dividen berfluktuasi. Kebijakan ini cenderung tidak akan memaksimumkan nilai saham.

4) Pembayaran dividen regular yang rendah disertai pembayaran ekstra

Kebijakan ini merupakan kebijakan moderat yang dimana merupakan kompromi atas dua kebijakan yaitu kebijaka pembayaran dividen secara stabil dan pembayaran dividen dengan pay out ratio.

2.1.3 Signaling Theory

Informasi dalam suatu pengumuman sangat penting bagi investor dan pihak– pihak yang memiliki kepentingan. Kandungan informasi dalam pengumuman dividen biasanya menyatakan apakah dividen yang dibagikan akan naik, turun atau tetap. Hal ini menjadi penting, karena lewat informasi ini para investor di pasar dapat mengestimasi bagaimana ke depannya keadaan suatu perusahaan. Informasi yang dipublikasikan sebagai suatu penguman akan menjadi sinyal bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi (Jogiyanto, 2014).

Teori sinyal menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk mempublikasikan informasi kepada pihak luar. Dorongan ini terjadi karena adanya asimetri informasi (asymmetric information) antara perusahaan dengan pihak eksternal. Perusahaan mempunyai banyak informasi mengenai perusahaan dan


(31)

prospeknya di masa yang akan datang (Sulistyo, 2010). Asimetri informasi dapat terjadi jika manajemen tidak secara penuh menyampaikan informasi yang yang dimiliki perusahaan tentang semua hal yang dapat mempengaruhi perusahaan, oleh sebab itu umumnya pasar merespon informasi tersebut sebagai suatu sinyal yang tercermin pada perubahan harga saham. Dampaknya ialah pengumuman yang dilakukan perusahaan akan direspon oleh pasar sebagai suatu sinyal yang menyampaikan informasi baru yang dikeluarkan dari pihak manajemen perusahaan yang selanjutnya akan mempengaruhi nilai saham.

Akibat dari asimetri informasi ini, harga saham yang belum mencapai pada tiitk keseimbangan pasar dimanfaatkan oleh investor yang mengetahui tentang informasi bahwa harga saham akan mencapai titik kesimbangan pada suatu titik tertentu akan membeli saham dan selanjutnya akan dijual pada saat harga mencapai titik kesimbangan sehingga dapat menikmati abnormal return yang dalam hal ini disebut sebagai capital gain.

2.1.4 Return

Secara singkat dapat didefinisikan return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi (Jogiyanto, 2014:263). Dalam manajemen investasi, yang dimaksud dengan return ialah tingkat keuntungan dari suatu investasi (Tandelilin, 2010:9). Jadi return merupakan keuntungan yang diperoleh oleh investor atas investasi yang dilakukannya.


(32)

Menurut Ang (2007) dalam Aninditha (2010), komponen suatu return terdiri dari dua jenis yaitu:

1) Current Income

Adalah keuntungan yang diperoleh melalui pembayaran yang bersifat periodic seperti pembayaran bunga deposito, bunga obligasi, dividen dan sebagainya. Disebut sebagai pendapatan lancar, maksudnya adalah keuntungan yang diterima biasanya dalam bentuk kas, sehingga dapat diuangkan secara cepat.

2) Capital Gain

Adalah keuntungan yang diterima karena adanya selisih antara harga jual dan harga beli suatu investasi. Capital gain ini sangat tergantung dari harga pasar instrumen investasi yang besangkutan, yang berarti instrumen investasi tersebut harus diperdagangkan maka akan timbul perubahan nilai instrument investasi.

Pada dasarnya tujuan investasi adalah memaksimalkan return. Return dapat berupa return realisasi atau return ekspektasi. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan serta sebagai dasar dalam penentuan return ekspetasi (expected return) untuk mengukur risiko di masa yang akan datang.

Return ekspetasi (expected return) adalah return yang diharapkan akan


(33)

berbeda dengan return realisasi, yaitu bersifat belum terjadi. Tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return) adalah laba yang akan diterima oleh pemodal atas investasinya pada perusahaan emiten dalam waktu yang akan datang dan tingkat keuntungan ini sangat dipengaruhi oleh prospek perusahaan di masa yang akan datang. Seorang investor akan mengharapkan return tertentu di masa yang akan datang tetapi jika investasi yang dilakukannya telah selesai maka investor akan memperoleh return realisasi (Husnan, 2005).

2.1.5 Abnormal Return

Motivasi utama investor menanamkan modalnya dalam suatu investasi adalah mendapatkan tingkat pengembalian (return) investasi yang optimal. Untuk mengukur besarnya return yang akan diterima investor sehubungan adanya peristiwa stock dividend diukur dengan adanya abnormal return yang diterima oleh investor. Jika suatu pasar berada dalam kondisi tidak efisien, sekuritas – sekuritas akan mengasilkan return yang lebih besar dibanding normalnya sehingga hal ini disebut sebagai return tidak normal atau abnormal return (Tandelilin, 2010:224). Jadi secara singkat abnormal return dapat dikatakan sebagai selisih antara return realisasi dengan return ekspektasi. Abnormal return dapat dirumuskan sebagai berikut :

ARi,t= Ri,tE (Ri,t) ………. (1) dimana :

ARi,t = abnormal return saham i pada periode t


(34)

E(Ri,t) = return ekspektasi yang terjadi untuk saham i periode t

Tingkat keuntungan yang sesungguhnya merupakan selisih antara harga saham periode sekarang dengan periode sebelumnya. Abnormal return yang positif menunjukkan tingkat keuntungan yang diperoleh lebih besar yaitu antara actual return dengan expected return. Berkaitan dengan peristiwa stock dividend, apabila terjadi abnormal return yang positif setelah stock dividend dapat memberikan keuntungan diatas normal pada investor dan sebaliknya jika terdapat abnormal return yang negative menunjukkan bahwa keuntungan yang diperoleh dibawah normal.

Return ekspektasian merupakan return yang harus diestimasi. Brown &

Warner, 1985 (dalam Jogiyanto, 2010) mengestimasi return ekspektasian menggunakan model estimasi mean-adjusted model, market model dan market-adjusted model.

Mean-adjusted model menganggap bahwa return ekspektasi bernilai konstan

yang sama dengan rata-rata return realisasi sebelumnya selama periode estimasi. Model ini dapat dinotasikan sebagai berikut :

E(Rit) = �

� ………. (2)

Keterangan :

E(Rit) = return ekspektasi sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t

Ri,j = return realisasi sekuritas ke-I pada periode estimasi ke j

T = lamanya periode estimasi yaitu dari t1-t2


(35)

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah, maka rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2013:93). Berdasarkan rumusan masalah, maka hipotesis yang dikemukakan adalah : 2.2.1 Reaksi pasar pada peristiwa stock dividend di Bursa Efek Indonesia

Salah satu alat ukur yang digunakan untuk menguji adanya reaksi pasar adalah melalui abnormal return di sekitar peristiwa stock dividend. Oktaviani (2010) mengatakan bahwa, abnormal return merupakan selisih antara return yang sesungguhnya dengan return yang diekspektasi masing-masing saham. Dimana terdapat perbedaan hasil penelitian mengenai abnormal return di sekitar peristiwa stock dividend di sekitar peristiwa yang menjadikan topik penelitian ini semakin menarik.

Patel dan Kalpesh (2014) melakukan penelitian pada Bombay Stock Exchange menemukan bahwa pengumuman dividen memiliki pengaruh yang signifikan. Hal ini terlihat dari hasil uji-t berpasangan menunjukan perbedaan yang signifikan pada rata-rata jumlah transaksi sebelum dan sesudah pengumuman. Penelitian dari Kurnianingsih (2011) menemukan bahwa terdapat reaksi pasar yang signifikan sebelum dan sesudah pengumuman dividen dikarenakan adanya abnormal return yang terdapat disekitar tanggal pengumuman. Pradnya (2013) melakukan penelitian pada perusahaan go public yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia dengan abnormal return yang signifikan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian


(36)

yaitu uji beda rata-rata dengan periode jendela 15 hari yang terdiri dari 7 hari sebelum peristiwa dan 7 hari setelah peristiwa.

Dari uraian penelitian dan pemaparan teori yang melandasi stock dividend diatas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1 : Terdapat reaksi pasar pada peristiwa stock dividend di Bursa Efek Indonesia.

2.2 Kandungan informasi dalam peristiwa stock dividend di Bursa Efek Indonesia

Pengumuman dividen dapat memberikan informasi perkiraan prospek keuntungan perusahaan di masa yang akan datang. Pasar akan bereaksi ketika suatu pengumuman mengandung informasi. Reaksi pasar dapat dilihat dengan ada atau tida perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa pengumuman dividen.

Abnormal return yang terjadi sesudah peristiwa menunjukkan bahwa

pengumuman pembayaran dividen dianggap oleh investor dan calon investor sebagai sinyal yang positif, sehingga akan menaikkan harga saham dan berarti akan mendapat

abnormal return yang positif juga saat atau sesudah pengumaman dividend (Hidayat,

2009).

Hidayat (2009) menemukan bahwa pengumuman dividen memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap abnormal return yang ditunjukan pada perbedaan antara sebelum dan sesudah pengumuman pembayar dividen yang tercermin dalam abnormal return saham pada perusahaan yang melakukan pembayaran dividen.


(37)

Teori sinyal menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk mempublikasikan informasi kepada pihak luar. Informasi dalam suatu pengumuman sangat penting bagi investor dan pihak-pihak yang memiliki kepentingan. Kandungan informasi dalam pengumuman dividen biasanya menyatakan apakah dividen yang dibagikan akan naik, turun atau tetap. Hal ini menjadi penting, karena lewat informasi ini para investor di pasar dapat mengestimasi bagaimana ke depannya keadaan suatu perusahaan. Informasi yang dipublikasikan sebagai suatu pengumuman akan menjadi sinyal bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi (Jogiyanto, 2014).

Dari uraian penelitian dan pemaparan teori yang melandasi stock dividend diatas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H2 : Terdapat kandungan informasi dalam peristiwa stock dividend di Bursa Efek


(38)

(1)

berbeda dengan return realisasi, yaitu bersifat belum terjadi. Tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return) adalah laba yang akan diterima oleh pemodal atas investasinya pada perusahaan emiten dalam waktu yang akan datang dan tingkat keuntungan ini sangat dipengaruhi oleh prospek perusahaan di masa yang akan datang. Seorang investor akan mengharapkan return tertentu di masa yang akan datang tetapi jika investasi yang dilakukannya telah selesai maka investor akan memperoleh return realisasi (Husnan, 2005).

2.1.5 Abnormal Return

Motivasi utama investor menanamkan modalnya dalam suatu investasi adalah mendapatkan tingkat pengembalian (return) investasi yang optimal. Untuk mengukur besarnya return yang akan diterima investor sehubungan adanya peristiwa stock dividend diukur dengan adanya abnormal return yang diterima oleh investor. Jika suatu pasar berada dalam kondisi tidak efisien, sekuritas – sekuritas akan mengasilkan return yang lebih besar dibanding normalnya sehingga hal ini disebut sebagai return tidak normal atau abnormal return (Tandelilin, 2010:224). Jadi secara singkat abnormal return dapat dikatakan sebagai selisih antara return realisasi dengan return ekspektasi. Abnormal return dapat dirumuskan sebagai berikut :

ARi,t = Ri,t− E (Ri,t) ………. (1)

dimana :

ARi,t = abnormal return saham i pada periode t


(2)

E(Ri,t) = return ekspektasi yang terjadi untuk saham i periode t

Tingkat keuntungan yang sesungguhnya merupakan selisih antara harga saham periode sekarang dengan periode sebelumnya. Abnormal return yang positif menunjukkan tingkat keuntungan yang diperoleh lebih besar yaitu antara actual return dengan expected return. Berkaitan dengan peristiwa stock dividend, apabila terjadi abnormal return yang positif setelah stock dividend dapat memberikan keuntungan diatas normal pada investor dan sebaliknya jika terdapat abnormal return yang negative menunjukkan bahwa keuntungan yang diperoleh dibawah normal.

Return ekspektasian merupakan return yang harus diestimasi. Brown & Warner, 1985 (dalam Jogiyanto, 2010) mengestimasi return ekspektasian menggunakan model estimasi mean-adjusted model, market model dan market-adjusted model.

Mean-adjusted model menganggap bahwa return ekspektasi bernilai konstan yang sama dengan rata-rata return realisasi sebelumnya selama periode estimasi. Model ini dapat dinotasikan sebagai berikut :

E(Rit) = �

� ………. (2)

Keterangan :

E(Rit) = return ekspektasi sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t

Ri,j = return realisasi sekuritas ke-I pada periode estimasi ke j

T = lamanya periode estimasi yaitu dari t1-t2


(3)

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah, maka rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2013:93). Berdasarkan rumusan masalah, maka hipotesis yang dikemukakan adalah : 2.2.1 Reaksi pasar pada peristiwa stock dividend di Bursa Efek Indonesia

Salah satu alat ukur yang digunakan untuk menguji adanya reaksi pasar adalah melalui abnormal return di sekitar peristiwa stock dividend. Oktaviani (2010) mengatakan bahwa, abnormal return merupakan selisih antara return yang sesungguhnya dengan return yang diekspektasi masing-masing saham. Dimana terdapat perbedaan hasil penelitian mengenai abnormal return di sekitar peristiwa stock dividend di sekitar peristiwa yang menjadikan topik penelitian ini semakin menarik.

Patel dan Kalpesh (2014) melakukan penelitian pada Bombay Stock Exchange menemukan bahwa pengumuman dividen memiliki pengaruh yang signifikan. Hal ini terlihat dari hasil uji-t berpasangan menunjukan perbedaan yang signifikan pada rata-rata jumlah transaksi sebelum dan sesudah pengumuman. Penelitian dari Kurnianingsih (2011) menemukan bahwa terdapat reaksi pasar yang signifikan sebelum dan sesudah pengumuman dividen dikarenakan adanya abnormal return yang terdapat disekitar tanggal pengumuman. Pradnya (2013) melakukan penelitian pada perusahaan go public yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia dengan abnormal return yang signifikan. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian


(4)

yaitu uji beda rata-rata dengan periode jendela 15 hari yang terdiri dari 7 hari sebelum peristiwa dan 7 hari setelah peristiwa.

Dari uraian penelitian dan pemaparan teori yang melandasi stock dividend diatas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H1 : Terdapat reaksi pasar pada peristiwa stock dividend di Bursa Efek Indonesia.

2.2 Kandungan informasi dalam peristiwa stock dividend di Bursa Efek Indonesia

Pengumuman dividen dapat memberikan informasi perkiraan prospek keuntungan perusahaan di masa yang akan datang. Pasar akan bereaksi ketika suatu pengumuman mengandung informasi. Reaksi pasar dapat dilihat dengan ada atau tida perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah peristiwa pengumuman dividen.

Abnormal return yang terjadi sesudah peristiwa menunjukkan bahwa pengumuman pembayaran dividen dianggap oleh investor dan calon investor sebagai sinyal yang positif, sehingga akan menaikkan harga saham dan berarti akan mendapat abnormal return yang positif juga saat atau sesudah pengumaman dividend (Hidayat, 2009).

Hidayat (2009) menemukan bahwa pengumuman dividen memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap abnormal return yang ditunjukan pada perbedaan antara sebelum dan sesudah pengumuman pembayar dividen yang tercermin dalam abnormal return saham pada perusahaan yang melakukan pembayaran dividen.


(5)

Teori sinyal menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk mempublikasikan informasi kepada pihak luar. Informasi dalam suatu pengumuman sangat penting bagi investor dan pihak-pihak yang memiliki kepentingan. Kandungan informasi dalam pengumuman dividen biasanya menyatakan apakah dividen yang dibagikan akan naik, turun atau tetap. Hal ini menjadi penting, karena lewat informasi ini para investor di pasar dapat mengestimasi bagaimana ke depannya keadaan suatu perusahaan. Informasi yang dipublikasikan sebagai suatu pengumuman akan menjadi sinyal bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi (Jogiyanto, 2014).

Dari uraian penelitian dan pemaparan teori yang melandasi stock dividend diatas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H2 : Terdapat kandungan informasi dalam peristiwa stock dividend di Bursa Efek


(6)