Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Nilai Tukar Rupiah, dan Harga Minyak Dunia terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2013.

(1)

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi IHSG yaitu faktor makro dan mikro ekonomi. Faktor makro ekonomi tersebut diantaranya adalah Tingkat Inflasi, Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Nilai Tukar Rupiah, dan Harga Minyak Dunia. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh variabel Tingkat Inflasi, Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Nilai Tukar Rupiah, dan Harga Minyak Dunia terhadap IHSG. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi berganda dengan menggunakan data bulanan dari tahun 2008-2013 untuk tiap variabel penelitian. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel Tingkat Inflasi, Nilai Tukar Rupiah, dan harga minyak dunia berpengaruh positif terhadap IHSG. Sedangkan suku bunga SBI berpengaruh negatif terhadap IHSG. Secara simultan Tingkat Inflasi, Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah, dan Harga Minyak Dunia berpengaruh terhadap IHSG. Implikasi manjerial yang dapat diajukan dari hasil penelitian adalah sebelum melakukan investasi di pasar modal, investor harus lebih memperhatikan fluktuasi Tingkat Suku Bunga SBI. Karena berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dari empat variabel bebas yang diduga mempengaruhi IHSG, variabel Suku Bunga SBI ternyata paling dominan berpengaruh terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan.

Kata kunci: Tingkat Inflasi, Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Nilai Tukar Rupiah, Harga Minyak Dunia, IHSG


(2)

Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

There are two main factors that affect the composite stock price index, that is macro and micro economic factor. Factor of macro economic are inflation, interest rate (BI Rate), rupiah exchange rate, and the world oil price.The purpose of this research is analyzing the influence of variable inflation, interest rate (BI Rate) rupiah exchange rate, and the world oil price to composite stock price index (IHSG). The analytical method used in this study is multiple regression analysis by using data monthly from 2008 until 2013 for each variables in this study.Results from this study indicate that, variable inflation, rupiah exchange rate, and the world oil price in partial had a positive effect on IHSG. While, interest rate (BI Rate) negatively affect the IHSG. In simultaneous indicate that variable inflation, interest rate (bi rate), rupiah exchange rate, and the world oil price had effect on IHSG. Managerial Implications based on the result of the study such as before investation in capital market, investor must have more attention of interest rate fluctuation (BI Rate). Because based on the result of research, for the four variables which could affect on composite stock price index (IHSG), interest rate variable was the most dominan impact on the movement of IHSG.

Keyword: inflation, interest rate (BI Rate), rupiah exchange rate, the world oil price, composite stock price index (IHSG)


(3)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

SURAT PENYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iv

KATA PENGANTAR ...v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ...x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian………. 1

2.1Identifikasi Masalah………. 5

3.1Tujuan Penelitian……….. 5

4.1Manfaat Penelitian……… 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Teori penunjang……….. 7

2.1.1 Pasar Modal……… 7

2.1.2 Indeks Harga Saham……… 11

2.1.3 Makro Ekonomi……….. 15

2.1.4 Inflasi……….. 18

2.1.5 Suku Bunga………. 21

2.1.6 Nilai Tukar Rupiah……….. 23

2.1.7 Minyak Dunia……….. 24

2.2 Rerangka Teoritis……… 26

2.3 Rerangka Pemikiran……… 27

2.4 Pemikiran terdahulu……… 28

2.5 Pengembangan Hipotesis……… 35

2.6 Model Penelitian………. 38

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian……… 40

3.2 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel……….. 40

3.3 Devinisi Operasional Variabel……….... 41

3.4 Teknik Pengumpulan data………. 42


(4)

Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian………. 52

4.2 Pembahasan……….. 62

4.3 Perbandingan dengan Hasil Riset Empiris………... 64

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan……….. 66

5.2 Keterbatasan Penelitian……… 66

5.3 Implikasi Penelitian……….. 68

5.3 Saran……… 68

DAFTAR PUSTAKA……… 69

LAMPIRAN……….. 71 DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS (CURRICULUM VITAE)… 78


(5)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Rerangka Teoritis……… 26

Gambar 2.2 Rerangka Pemikiran……… 27


(6)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu……….. 28

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel (DOV)………... 42

Tabel 3.2 Hubungan Kuat Lemahnya Korelasi………. 48

Tabel 4.1 Analisis Deskriptif ……… 52

Tabel 4.2 Uji Normalitas……… 53

Tabel 4.3 Uji Multikolinearitas……….. 54

Tabel 4.4 Uji Heteroskedastisitas……….. 55

Tabel 4.5 Uji Auto Korelasi……….. 56

Tabel 4.6 Uji Regresi……… 57

Tabel 4.7 Correlation………. 59

Tabel 4.8 Model Summary……… 60

Tabel 4.9 Coefficient……… 61


(7)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Data Tingkat Inflasi……… 71 Lampiran B Data Tingkat Suku Bunga SBI…………...………….. 72 Lampiran C Data Nilai Tukar Rupiah…………...…………..……… 73 Lampiran D Data Indeks Harga Saham Gabungan………. 75


(8)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Perkembangan pasar modal dan industri sekuritas menjadi tolak ukur perkembangan perekonomian di sebuah negara. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal atau investor (Husnan, 2004). Dana yang di dapat dari pemodal atau investor, nantinya digunakan oleh perusahaan untuk melakukan ekspansi, atau digunakan untuk menjalankan aktivitas operasional perusahaan.

Fungsi kedua dari pasar modal adalah menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi, reksadana, dan lain-lain. Sehingga investor dapat menanamkan modalnya sesuai dengan tingkat keuntungan dan resiko yang akan diperoleh. Menurut Jogiyanto (2010) dikatakan bahwa, kegiatan investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk dapat digunakan dalam produksi yang efisien selama periode waktu tertentu.

Sebelum melakukan investasi, setiap investor memerlukan informasi yang relevan untuk membuat keputusan investasi yang menguntungkan termasuk informasi mengenai faktor ekonomi mikro dan makro yang dapat mempengaruhi kinerja saham. Oleh sebab itu calon investor harus mengetahui kondisi dan prospek perusahaan yang menjual surat berharganya agar terhindar dari kerugian


(9)

B A B I : P E N D A H U L U A N | 2

Universitas Kristen Maranatha

Faktor mikro ekonomi mencakup keadaan internal dari sebuah perusahaan saja (seperti pendanaan atau yang berhubungan dengan ekuitas dan hutang), pengumuman badan direksi manajemen (management-board of director announcements), pengumuman pengambilalihan diversifikasi (seperti laporan merger, investasi ekuitas, dan akuisisi), pengumuman investasi (investment annuncements) seperti melakukan ekspansi pabrik, pengembangan riset dan pengumuman laporan keuangan perusahaan seperti peramalan earning per share (EPS) dan dividen per share (DPS), price earning ratio, net profit margin dan return on assets (ROA).

Sedangkan faktor makro ekonomi berfokus pada perilaku dan kebijakan ekonomi yang dapat mempengaruhi tingkat konsumsi dan investasi, neraca perdagangan dan pembayaran suatu negara, faktor penting yang mempengaruhi perubahan harga dan upah, kebijakan fiskal dan moneter, jumlah uang yang beredar, tingkat suku bunga dan jumlah utang negara. Faktor-faktor makro ekonomi yang secara langsung dapat mempengaruhi kinerja saham maupun kinerja perusahaan antara lain tingkat suku bunga domestik, kurs valuta asing, kondisi perekonomian internasional, siklus ekonomi suatu negara dan tingkat inflasi (Samsul, 2008).

Tingkat inflasi yang tinggi akan mempengaruhi daya beli masyarakat serta meningkatnya ongkos produksi perusahaan. Hal ini memberikan dampak negatif karena investor cenderung memiliki persepsi bahwa prospek perusahaan yang memproduksi barang dan jasa akan menurun sehingga akan mempengaruhi penawaran harga saham yang akhirnya berimbas pada pergerakan indeks harga saham.


(10)

B A B I : P E N D A H U L U A N | 3

Universitas Kristen Maranatha

Suku bunga (SBI) menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pergerakan indeks saham. Hal ini dikarenakan, suku bunga dapat mempengaruhi suku bunga deposito dimana ketika suku bunga SBI yang ditetapkan meningkat, investor akan mendapatkan hasil yang lebih besar atas suku bunga deposito dan menyebabkan investor akan lebih menyukai untuk menyimpan dana nya di dalam deposito daripada menginvestasikannya sehingga menyebabkan penurunan investasi dan pergerakan pada indeks harga saham.

Investasi pada valuta asing dalam hal ini adalah dollar (USD) juga memberikan pengaruh pada transaksi saham. Ketika investasi di dalam negeri dirasa kurang menjanjikan, investor cenderung akan memilih berinvestasi kedalam bentuk mata uang asing dengan harapan dikemudian hari nilai kurs dollar terhadap rupiah akan menguat sehingga investor mendapatkan keuntungan dari selisih kurs tersebut. Pergerakan nilai mata uang tersebut juga akan berdampak pada perdagangan impor dan ekspor yang memberikan efek pada pergerakan indeks harga saham. Misalnya saja Indonesia saat ini yang sedang marak melakukan impor bahan baku. Ketika mata uang rupiah mengalami depresiasi maka harga dari bahan baku akan meningkat yang menyebabkan ongkos produksi menjadi lebih besar dan menurunkan jumlah keuntungan yang didapat. Dalam hal ini, investor cenderung memiliki pandangan negatif pada perusahaan yang keuntungannya menurun sehingga investor akan melakukan jual beli saham yang nantinya mempengaruhi pergerakan IHSG.

Selain nilai tukar rupiah, energi juga memegang peran penting dalam pergerakan IHSG. Belum lama ini telah terjadi revolusi dan konflik besar di banyak Negara penghasil minyak di Timur Tengah, mulai dari revolusi politik di


(11)

B A B I : P E N D A H U L U A N | 4

Universitas Kristen Maranatha

beberapa Negara dan konflik Negara Iran dengan Barat dan sekutu. Kondisi tersebut tentunya akan berpengaruh pada pergerakan harga minyak dunia. Ketika harga minyak dunia naik, maka perusahaan terutama di bidang pertambangan di Indonesia akan mengalami kenaikan harga sahamnya yang akan mempengaruhi pergerakan IHSG.

Beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini antara lain: Silim (2013), menyatakan bahwa tingkat suku bunga dan net ekspor berpengaruh negatif terhadap IHSG, nilai tukar berpengaruh negatif terhadap IHSG, dan harga minyak dunia berpengaruh positif terhadap IHSG. Selain itu Suci (2012), menyatakan kurs yang berpengaruh secara signifikan terhadap IHSG, sedangkan tingkat inflasi, suku bunga SBI dan pertumbuhan PDB tidak berpengaruh terhadap IHSG. Chabachib (2011) mengungkapkan, tingkat suku bunga SBI, kurs rupiah, dan indeks Nikkei 225 berpengaruh negatif terhadap IHSG, sementara harga minyak dunia, harga emas dunia, Indeks Hangseng, dan Indeks Dow Jones berpengaruh positif terhadap IHSG.

Hasil penelitian tentang pengaruh tingkat suku bunga, harga minyak dunia, kurs rupiah, serta indeks cenderung tidak konsisten atau berbeda antara peneliti yang satu dengan peneliti yang lain. Dengan adanya ketidakkonsistenan hasil penelitian ini, serta beberapa kondisi terbaru dalam maupun luar negeri seperti yang diuraikan di atas mendasari penulis untuk melakukan penelitian mengenai topik ini dengan judul “Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga Sertifikat Bank

Indonesia (SBI), Nilai Tukar Rupiah, dan Harga Minyak Dunia terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 – 2013”.


(12)

B A B I : P E N D A H U L U A N | 5

Universitas Kristen Maranatha 1.2Rumusan Masalah

Peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini antara lain:

1. Apakah terdapat pengaruh negatif Tingkat Inflasi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

2. Apakah terdapat pengaruh negatif Suku Bunga SBI terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

3. Apakah terdapat pengaruh negatif Nilai Tukar Rupiah terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

4. Apakah terdapat pengaruh positif Harga Minyak Dunia terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

5. Apakah terdapat pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah, dan Harga Minyak Dunia terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

1.3Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan yaitu:

1. Untuk menganalisis pengaruh negatif Tingkat Inflasi terhadap IHSG. 2. Untuk menganalisis pengaruh negatif Tingkat Suku Bunga SBI

terhadap IHSG.

3. Untuk menganalisis pengaruh negatif Nilai Tukar Rupiah terhadap IHSG.

4. Untuk menganalisis pengaruh negatif Harga Minyak Dunia terhadap IHSG.


(13)

B A B I : P E N D A H U L U A N | 6

Universitas Kristen Maranatha

5. Untuk menganalisis pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah, dan Harga Minyak Dunia terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

1.4Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini bermanfaat bagi: 1. Pelaku bisnis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi pelaku bisnis atau investor sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan dalam melakukan investasi.

2. Pembuat kebijakan (pemerintah)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan atas pemahaman pengaruh faktor makro ekonomi terhadap kegiatan investasi.

3. Peneliti

Penelitian ini berguna bagi peneliti untuk menambah informasi mengenai faktor makro ekonomi dan pasar modal serta membandingkan teori yang sudah ada dengan kejadian nyata.


(14)

66 Universitas Kristen Maranatha BAB V

PENUTUP

5.1Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian untuk mengetahui pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah, dan Harga Minyak Dunia terhadap IHSG dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Hasil penelitian ini mampu membuktikan adanya pengaruh positif Tingkat Inflasi terhadap IHSG.

2. Hasil penelitian ini mampu membuktikan adanya pengaruh negatif Suku Bunga SBI terhadap IHSG.

3. Hasil penelitian ini mampu membuktikan adanya pengaruh positif Nilai Tukar Rupiah terhadap IHSG.

4. Hasil penelitian ini mampu membuktikan adanya pengaruh positif Harga Minyak Dunia terhadap IHSG.

5. Hasil penelitian ini mampu membuktikan Tingkat Inflasi, Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah, dan Harga Minyak Dunia berpengaruh terhadap IHSG.

5.2Keterbatasan Penelitian

1. Penelitian ini dilakukan dalam periode 2008-2013. Dengan ukuran sampel 300 sampel. Untuk penelitian selanjutnya, hendaknya perlu memperbesar ukuran sampel misalnya dengan menambah periodisasi penelitian sehingga diperoleh


(15)

B A B V : P E N U T U P | 67

Universitas Kristen Maranatha

2. sampel yang lebih besar dan memberikan kemungkinan yang lebih besar untuk memperoleh kondisi yang sebenarnya.

3. Penelitian ini menggunakan Indeks Harga Saham Gabungan sebagai variabel terikat. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan objek lain, tidak hanya Indeks Harga Saham Gabungan , tetapi Indeks lain yang terdapat di BEI .

4. Penelitian ini dilakukan dalam periode 2008-2013, dimana pada tahun 2008 sedang terjadi krisis moneter sehingga rentan terjadinya kesalahan lebih besar.

5. Penelitian ini hanya menggunakan 4 (empat) faktor makro ekonomi yang mempengaruhi IHSG. Sementara faktor-faktor yang mempengaruhi IHSG tentunya lebih banyak selain yang digunakan dalam penelitian ini. Oleh karena itu untuk penelitian selanjutnya diharapkan agar menggunakan kombinasi dengan variabel-variabel independen lain yang lebih banyak.

6. Hasil penelitian ini terjadi auto korelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Hal ini terjadi mungkin karena data yang diambil adalah tahun 2008 dimana sedang terjadi krisis moneter sehingga menyebabkan data terjadi auto korelasi.


(16)

B A B V : P E N U T U P | 68

Universitas Kristen Maranatha 5.3Implikasi Penelitian

Sebelum melakukan investasi di pasar modal, investor harus lebih memperhatikan fluktuasi Tingkat Suku Bunga SBI. Karena berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dari empat variabel bebas yang diduga mempengaruhi IHSG, variabel Suku Bunga SBI ternyata paling dominan berpengaruh terhadap naik turunnya Indeks Harga Saham Gabungan.

5.4Saran

1. Pelaku Bisnis

Investor sebaiknya memperhatikan faktor Tingkat Inflasi, Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah, dan Harga Minyak Dunia sebelum mengambil keputusan berinvestasi. Faktor-faktor makro ekonomi tersebut telah terbukti berpengaruh terhadap pergerakan IHSG di BEI baik secara simultan maupun parsial. Sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk memprediksi pergerakan IHSG dan dapat mengambil keputusan dalam berinvestasi.

2. Pembuat Kebijakan (Pemerintah)

Pemerintah sebagai pembuat kebijakan harus bijak dalam mengendalikan kondisi makro ekonomi terutama Tingkat Inflasi, Suku Bunga SBI dan Nilai Tukar Rupiah agar perekonomian tetap stabil, sehingga dapat meningkatkan gairah investasi dalam negeri.


(17)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Amin, Muhammad. (2012). Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga SBI, Nilai Kurs Dollar (USD/IDR), Dan Indeks Dow Jones (Djia) Terhadap Pergerakan IHSG Di Bursa Efek Indonesia (BEI) (Periode 2008-2011). Jurnal Skripsi/ Muhammad Zuhdi Amin/ FEB UB/ 2012.

Amrulloh, M. (2013).

Pengaruh Inflasi, Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah, Harga Minyak Dunia serta Indeks Dow Jones Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013. Jurnal Ilmiah. Universitas Negeri Malang.

Budi, S., Dr.Werner., & Endang, R (2013). Analisis pengaruh ekonomi makro, indeks dow jones, indeks Nikkei 225 terhadap indeks harga saham gabungan di BEI periode 2007-2011. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, Vol. 2 No. 1.

Chabachib, H. (2011). Analisis Pengaruh Fundamental Makro dan Indeks Harga Global terhadap IHSG. Karisma, Vol. 5(2), hal 63-72.

Darwati,S dan Santoso, N.T. (2014). Pengaruh Perubahan Nilai Tukar, Suku Bunga, Harga Minyak Dunia dan Indeks Saham Dow Jones Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan pada Pasar Modal di Negara-Negara Asean. The 7th NCFB and Doctoral Colloquium 2014. Towards a New Indonesia Business Architecture Sub Tema: “Business And Economic Transformation

Towards AEC 2015” Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS, hal 47-56.

Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang : BP Universitas Diponegoro.

Haryogo, Ardy . (2013). Pengaruh Nilai Tukar dan Indeks Dow Jones Terhadap Composite Index di Bursa Efek Indonesia. FINESTA Vol. 1, No. 1, hal 1-6 Husnan, S. (2013). Dasar-Dasar Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta:

UPP-AMP YKPN.

Jogiyanto, H. (2010). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta : BPFE Jogiyanto,H. ( 2013). “Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan

Pengalaman-Pengalaman” , Edisi Keenam. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Kewal, Suramaya Suci. 2012. Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Kurs dan

Pertumbuhan PDB Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Jurnal Economia, volume 8, nomor 1, April 2012, Hal 53-64.

Krisna,A., dan Ni Gusti Putu Wirawati. (2013). Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar Rupiah, Suku Bunga SBI pada Indeks Harga Saham Gabungan di BEI. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 3.2, hal 421-435.


(18)

Universitas Kristen Maranatha

Murni, A. (2013). Ekonomi Makro, Edisi Revisi. Bandung: Refika Aditama. Noviatin, Ike. ( 2013). Hubungan Inflasi, Suku Bunga, Produk Domestik Bruto,

Nilai Tukar, Jumlah Uang Beredar, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Periode 2005–2011. Jurnal Aplikasi manajemen, Vol. 11.

Novitasari, Istriyansah. (2013). Pengaruh Inflasi, Harga Minyak Mentah Indonesia, dan Suku Bunga (BI rate) terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) (data per bulan periode 2006-2012). Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, Vol. 1 No. 2.

Rusbariand, S.P., Masodah., Riskayanto., & Herawati,S. (2012). Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi, Harga Minyak Dunia, Harga Emas Dunia, dan Kurs Rupiah terhadap Pergerakan Jakarta Islamic Index di Bursa Efek Indonesia. Forum Bisnis & Keuangan I, hal. 724-740.

Samsul, Muhammad. (2006). Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta: Erlangga.

Sekaran, U. (2006). Research Methods for Business Buku 2. Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.

Silim, Lusiana. (2013). Pengaruh Variabel Ekonomi Makro Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan pada Bursa Efek Indonesia Periode 2002-2012. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol. 2 No.2.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta

Sukirno, S. (2010). Makro Ekonomi Teori Pengantar, Edisi Ketiga. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sunariah. (2006). Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Edisi Ketiga, Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Zulfa, A., dan Juhono Tan. (2009). Analisis pengaruh inflasi dan bunga SBI terhadap IHSG di BEI. Jurnal dinamika ekonomi & bisnis Vol. 6 No. 2, hal 159-170

http://useconomy.about.com/od/economicindicators/p/Crude_Oil.htm www.bps.co.id

www.bi.go.id

www.finance.yahoo.com. www.eia.gov


(1)

B A B I : P E N D A H U L U A N | 6

Universitas Kristen Maranatha 5. Untuk menganalisis pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga SBI, Nilai

Tukar Rupiah, dan Harga Minyak Dunia terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

1.4Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini bermanfaat bagi: 1. Pelaku bisnis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi pelaku bisnis atau investor sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan dalam melakukan investasi.

2. Pembuat kebijakan (pemerintah)

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan atas pemahaman pengaruh faktor makro ekonomi terhadap kegiatan investasi.

3. Peneliti

Penelitian ini berguna bagi peneliti untuk menambah informasi mengenai faktor makro ekonomi dan pasar modal serta membandingkan teori yang sudah ada dengan kejadian nyata.


(2)

66 Universitas Kristen Maranatha BAB V

PENUTUP

5.1Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian untuk mengetahui pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah, dan Harga Minyak Dunia terhadap IHSG dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Hasil penelitian ini mampu membuktikan adanya pengaruh positif Tingkat Inflasi terhadap IHSG.

2. Hasil penelitian ini mampu membuktikan adanya pengaruh negatif Suku Bunga SBI terhadap IHSG.

3. Hasil penelitian ini mampu membuktikan adanya pengaruh positif Nilai Tukar Rupiah terhadap IHSG.

4. Hasil penelitian ini mampu membuktikan adanya pengaruh positif Harga Minyak Dunia terhadap IHSG.

5. Hasil penelitian ini mampu membuktikan Tingkat Inflasi, Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah, dan Harga Minyak Dunia berpengaruh terhadap IHSG.

5.2Keterbatasan Penelitian

1. Penelitian ini dilakukan dalam periode 2008-2013. Dengan ukuran sampel 300 sampel. Untuk penelitian selanjutnya, hendaknya perlu memperbesar ukuran sampel misalnya dengan menambah periodisasi penelitian sehingga diperoleh


(3)

B A B V : P E N U T U P | 67

Universitas Kristen Maranatha 2. sampel yang lebih besar dan memberikan kemungkinan yang lebih

besar untuk memperoleh kondisi yang sebenarnya.

3. Penelitian ini menggunakan Indeks Harga Saham Gabungan sebagai variabel terikat. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan objek lain, tidak hanya Indeks Harga Saham Gabungan , tetapi Indeks lain yang terdapat di BEI .

4. Penelitian ini dilakukan dalam periode 2008-2013, dimana pada tahun 2008 sedang terjadi krisis moneter sehingga rentan terjadinya kesalahan lebih besar.

5. Penelitian ini hanya menggunakan 4 (empat) faktor makro ekonomi yang mempengaruhi IHSG. Sementara faktor-faktor yang mempengaruhi IHSG tentunya lebih banyak selain yang digunakan dalam penelitian ini. Oleh karena itu untuk penelitian selanjutnya diharapkan agar menggunakan kombinasi dengan variabel-variabel independen lain yang lebih banyak.

6. Hasil penelitian ini terjadi auto korelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Hal ini terjadi mungkin karena data yang diambil adalah tahun 2008 dimana sedang terjadi krisis moneter sehingga menyebabkan data terjadi auto korelasi.


(4)

B A B V : P E N U T U P | 68

Universitas Kristen Maranatha 5.3Implikasi Penelitian

Sebelum melakukan investasi di pasar modal, investor harus lebih memperhatikan fluktuasi Tingkat Suku Bunga SBI. Karena berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dari empat variabel bebas yang diduga mempengaruhi IHSG, variabel Suku Bunga SBI ternyata paling dominan berpengaruh terhadap naik turunnya Indeks Harga Saham Gabungan.

5.4Saran

1. Pelaku Bisnis

Investor sebaiknya memperhatikan faktor Tingkat Inflasi, Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah, dan Harga Minyak Dunia sebelum mengambil keputusan berinvestasi. Faktor-faktor makro ekonomi tersebut telah terbukti berpengaruh terhadap pergerakan IHSG di BEI baik secara simultan maupun parsial. Sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk memprediksi pergerakan IHSG dan dapat mengambil keputusan dalam berinvestasi.

2. Pembuat Kebijakan (Pemerintah)

Pemerintah sebagai pembuat kebijakan harus bijak dalam mengendalikan kondisi makro ekonomi terutama Tingkat Inflasi, Suku Bunga SBI dan Nilai Tukar Rupiah agar perekonomian tetap stabil, sehingga dapat meningkatkan gairah investasi dalam negeri.


(5)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Amin, Muhammad. (2012). Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga SBI, Nilai Kurs Dollar (USD/IDR), Dan Indeks Dow Jones (Djia) Terhadap Pergerakan IHSG Di Bursa Efek Indonesia (BEI) (Periode 2008-2011). Jurnal Skripsi/ Muhammad Zuhdi Amin/ FEB UB/ 2012.

Amrulloh, M. (2013).

Pengaruh Inflasi, Suku Bunga SBI, Nilai Tukar Rupiah, Harga Minyak Dunia serta Indeks Dow Jones Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013. Jurnal Ilmiah. Universitas Negeri Malang.

Budi, S., Dr.Werner., & Endang, R (2013). Analisis pengaruh ekonomi makro, indeks dow jones, indeks Nikkei 225 terhadap indeks harga saham gabungan di BEI periode 2007-2011. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, Vol. 2 No. 1.

Chabachib, H. (2011). Analisis Pengaruh Fundamental Makro dan Indeks Harga Global terhadap IHSG. Karisma, Vol. 5(2), hal 63-72.

Darwati,S dan Santoso, N.T. (2014). Pengaruh Perubahan Nilai Tukar, Suku Bunga, Harga Minyak Dunia dan Indeks Saham Dow Jones Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan pada Pasar Modal di Negara-Negara Asean. The 7th NCFB and Doctoral Colloquium 2014. Towards a New Indonesia

Business Architecture Sub Tema: “Business And Economic Transformation

Towards AEC 2015” Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS, hal 47-56. Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.

Semarang : BP Universitas Diponegoro.

Haryogo, Ardy . (2013). Pengaruh Nilai Tukar dan Indeks Dow Jones Terhadap Composite Index di Bursa Efek Indonesia. FINESTA Vol. 1, No. 1, hal 1-6 Husnan, S. (2013). Dasar-Dasar Portofolio dan Analisis Sekuritas. Yogyakarta:

UPP-AMP YKPN.

Jogiyanto, H. (2010). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta : BPFE Jogiyanto,H. ( 2013). “Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan

Pengalaman-Pengalaman” , Edisi Keenam. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Kewal, Suramaya Suci. 2012. Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Kurs dan Pertumbuhan PDB Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. Jurnal Economia, volume 8, nomor 1, April 2012, Hal 53-64.

Krisna,A., dan Ni Gusti Putu Wirawati. (2013). Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar Rupiah, Suku Bunga SBI pada Indeks Harga Saham Gabungan di BEI. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 3.2, hal 421-435.


(6)

Universitas Kristen Maranatha Murni, A. (2013). Ekonomi Makro, Edisi Revisi. Bandung: Refika Aditama. Noviatin, Ike. ( 2013). Hubungan Inflasi, Suku Bunga, Produk Domestik Bruto,

Nilai Tukar, Jumlah Uang Beredar, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Periode 2005–2011. Jurnal Aplikasi manajemen, Vol. 11.

Novitasari, Istriyansah. (2013). Pengaruh Inflasi, Harga Minyak Mentah Indonesia, dan Suku Bunga (BI rate) terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) (data per bulan periode 2006-2012). Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, Vol. 1 No. 2.

Rusbariand, S.P., Masodah., Riskayanto., & Herawati,S. (2012). Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi, Harga Minyak Dunia, Harga Emas Dunia, dan Kurs Rupiah terhadap Pergerakan Jakarta Islamic Index di Bursa Efek Indonesia. Forum Bisnis & Keuangan I, hal. 724-740.

Samsul, Muhammad. (2006). Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta: Erlangga.

Sekaran, U. (2006). Research Methods for Business Buku 2. Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.

Silim, Lusiana. (2013). Pengaruh Variabel Ekonomi Makro Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan pada Bursa Efek Indonesia Periode 2002-2012. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol. 2 No.2.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta

Sukirno, S. (2010). Makro Ekonomi Teori Pengantar, Edisi Ketiga. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sunariah. (2006). Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Edisi Ketiga, Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Zulfa, A., dan Juhono Tan. (2009). Analisis pengaruh inflasi dan bunga SBI terhadap IHSG di BEI. Jurnal dinamika ekonomi & bisnis Vol. 6 No. 2, hal 159-170

http://useconomy.about.com/od/economicindicators/p/Crude_Oil.htm www.bps.co.id

www.bi.go.id

www.finance.yahoo.com. www.eia.gov


Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar, Inflasi, dan Suku Bunga SBI Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2014

3 67 113

Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah/US Dollar dan Tingkat Suku Bunga SBI Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011 – 2013

3 36 96

Pengaruh Tingkat Bunga Sertifikat Bank Indonesia, Nilai Tukar Rupiah, Dan Tingkat Inflasi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia

1 37 92

Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah /Us$ Dan Tingkat Suku Bunga Sbi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Jakarta Tahun 2007 – 2009

1 35 78

Analisis Pengaruh Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar, Inflasi dan Suku Bunga SBI terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2006-2009

2 39 90

Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Inflasi Dan Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia Periode 2004 – 2008

2 70 81

Pengaruh Tingkat Inflasi dan Tingkat Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia

0 2 8

Pengaruh Tingkat Bunga Sertifikat Bank Indonesia, Nilai Tukar Rupiah, Dan Tingkat Inflasi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia

0 0 14

PENGARUH TINGKAT INFLASI, NILAI TUKAR RUPIAH DAN SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN PADA BURSA EFEK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

ANALISIS PENGARUH TINGKAT INFLASI , TINGKAT SUKU BUNGA SBI DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 8