Pengaruh Karakteristik Eksekutif dan Corporate Governance terhadap Penghindaran Pajak Perusahaan.

(1)

viii

ABSTRACT

This study aims to examine the effect of executive characteristic and corporate governance (proxied by institutional ownership, independent directors, and audit committee) towards tax avoidance in manufacturing company listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) during the period 2011 to 2013. Samples were taken by purposive sampling method, followed by some criteria including: (1) the manufacturing company listed in Indonesia Stock Exchange during 2011 to 2013, (2) the manufacturing company does not loss during 2011 to 2013, (3) financial statement of the company was stated in the amount of rupiah, and (4) the manufacturing company that has data on institusional ownership, independent directors, and audit committee. Data analyzed by multiple regression analysis. E result showed that the executive characteristic has positive effect on corporate tax avoidance and institutional ownership has negative effect on corporate tax avoidance, while the independent directors and audit committee has no effect on corporate tax avoidance. Simultaneously, the executive characteristic and corporate governance has effect towards corporate tax avoidance which were listed in Indonesia Stock Exchange during 2011 to 2013.

Keywords: Executive Characteristic, Corporate Governance, and Corporate Tax Avoidance.


(2)

ix

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh antara karakteristik eksekutif dan corporate governance yang diproksikan dengan kepemilikan institusional, komisaris independen, dan komite audit terhadap penghindaran pajak yang dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2011 hingga 2013. Sampel diambil dengan menggunakan metode purposive sampling, dengan kriteria sebagai berikut: (1) perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2011 hingga 2013, (2) perusahaan manufaktur tersebut tidak mengalami kerugian selama tahun 2011 hingga 2013, (3) laporan keuangan perusahaan manufaktur tersebut dinyatakan dalam satuan rupiah, (4) perusahaan yang memiliki data mengenai kepemilikan institusional, komisaris independen dan komite audit. Metode yang digunakan adalah uji regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik eksekutif berpengaruh positif terhadap penghindaran pajak perusahaan dan kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap penghindaran pajak perusahaan, sedangkan komisaris independen dan komite audit tidak berpengaruh terhadap penghindaran pajak perusahaan. Secara simultan, karakteristik eksekutif dan corporate governance berpengaruh terhadap penghindaran pajak pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2011 hingga 2013.

Kata Kunci: Karakteristik Eksekutif, Corporate Governance, dan Penghindaran Pajak Perusahaan.


(3)

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ... viii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Kegunaan Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 8


(4)

xi

2.1.1 Teori Agensi (Agency Theory) ... 8

2.1.2 Pajak ... 10

2.1.3 Perencanaan Pajak (Tax Planning) ... 13

2.1.4 Karakteristik Eksekutif ... 23

2.1.5 Corporate Governance ... 25

2.1.6 Penghindaran Pajak ... 28

2.2 Penelitian Terdahulu ... 30

2.3 Rerangka Pemikiran ... 31

2.3.1 Karakteristik Eksekutif terhadap Penghindaran Pajak Perusahaan ... 31

2.3.2 Corporate Governance terhadap Penghindaran Pajak Perusahaan ... 31

2.4 Hipotesis ... 32

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel ... 33

3.2 Jenis Penelitian ... 34

3.3 Definisi Operasional Variabel ... 34

3.4 Jenis dan Sumber Data ... 39

3.5 Teknik Pengujian Data ... 39

3.6 Teknik Analisis Data ... 42

3.6.1 Uji Regresi Berganda ... 42

3.6.2 Uji Goodness of Fit ... 43


(5)

xii

3.6.2.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ... 44

3.6.2.3 Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 46

4.2 Hasil Penelitian ... 46

4.2.1 Uji Asumsi Klasik ... 46

4.2.1.1 Uji Normalitas ... 46

4.2.1.2 Uji Multikolinearitas ... 47

4.2.1.3 Uji Autokorelasi ... 47

4.2.1.4 Uji Heteroskedastisitas ... 48

4.2.2 Uji Regresi Berganda ... 48

4.2.3 Uji Goodness of Fit ... 50

4.2.3.1 Koefisien Determinasi ... 50

4.2.3.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ... 51

4.2.3.3 Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t) ... 51

4.3 Pembahasan ... 53

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 56

5.2 Keterbatasan dan Saran ... 57


(6)

xiii

5.2.2 Saran ... 58

5.2.3 Saran untuk Investor ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 60

LAMPIRAN ... 64


(7)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Model Penelitian ... 32


(8)

xv

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 Realisasi Penerimaan Negara (Milyar Rupiah)

Tahun 2007-2014 ... 1 Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 30 Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ... 38


(9)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Perusahaan Sampel ... 64

Lampiran B Corporate Risk Perusahaan Sampel ... 65

Lampiran C Kepemilikan Institusional Perusahaan Sampel ... 66

Lampiran D Komisaris Independen Perusahaan Sampel ... 67

Lampiran E Komite Audit Perusahaan Sampel ... 68

Lampiran F Uji Normalitas ... 69

Lampiran G Uji Multikolinearitas/Uji Regresi Berganda/ Uji Statistik t ... 70

Lampiran H Uji Autokorelasi ... 71

Lampiran I Uji Heterokedastisitas ... 72

Lampiran J Uji Fit Model/Uji Statistik F ... 73


(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pajak adalah iuran rakyat yang dipungut oleh pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang bertujuan sebagai penerimaan kas negara. Banyak negara yang mengandalkan penerimaan dari sektor pajak dalam anggarannya. Indonesia merupakan salah satu negara yang mengandalkan penerimaan pajaksebagai sumber penerimaan negara yang paling besar. Hal tersebut dapat dilihat dari penerimaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Indonesia yang sebanyak kurang lebih 70% berasal dari sektor pajak, sedangkan sisanya berasal dari sumber lain, antara lain penerimaan bukan pajak dan hibah.

Tabel 1.1

Realisasi Penerimaan Negara (Milyar Rupiah) Tahun 2007-2014

Tahun Penerimaan

Perpajakan Penerimaan Dalam Negeri Presentase dari Penerimaan Pajak pada Penerimaan Dalam Negeri

2007 490.988 706.108 69,53%

2008 658.701 979.305 67,26%

2009 619.922 847.096 73,18%

2010 723.307 992.249 72,90%

2011 873.874 1.205.346 72,50%

2012 980.518 1.332.323 73,59%

2013 1.148.365 1.497.521 76,68%

2014 1.310.219 1.661.148 78,87%


(11)

B a b I P e n d a h u l u a n | 2

Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa pajak merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam penerimaan negara. Oleh karena itu, pemerintah harus berupaya untuk meningkatkan dan mengoptimalkan penerimaan melalui pajak agar laju pertumbuhan negara dan pelaksanaan pembangunan dapat berjalan dengan baik. Salah satu upaya dalam mengoptimalkan penerimaan pajak adalah dengan meningkatkan kesadaran dan kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan kewajibannya sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. Kepatuhan wajib pajak dapat menjadi salah satu kunci keberhasilan pemerintah dalam menghimpun penerimaan pajak. Ketidakpatuhan wajib pajak dapat menghambat penerimaan pajak dan menyebabkan wajib pajak melakukan upaya-upaya untuk menghindari pajaknya.

Wajib pajak yang melakukan penghindaran pajak (tax avoidance) tentunya menganggap pajak sebagai beban bagi mereka, termasuk wajib pajak badan. Oleh karena itu, tidak sedikit perusahaan yang melakukan tindakan penghindaran pajak untuk mengurangi jumlah pajak yang harus dibayar oleh perusahaan sebagai wajib pajak. Dalam praktik bisnis, penghindaran pajak sebenarnya dapat dikatakan juga sebagai manajemen pajak yang bertujuan untuk melakukan penghematan pajak (tax saving) dalam suatu perusahaan.

Penghindaran pajak merupakan usaha untuk mengurangi, atau bahkan meniadakan hutang pajak yang harus dibayar perusahaan dengan tidak melanggar undang-undang yang ada (Budiman dan Setiyono, 2012). Penghindaran pajak umumnya dapat dibedakan dari penggelapan pajak (tax evasion), dimana penggelapan pajak terkait dengan penggunaan cara-cara yang melanggar hukum untuk mengurangi atau menghilangkan beban pajak sedangkan penghindaran pajak


(12)

B a b I P e n d a h u l u a n | 3

dilakukan secara legal dengan memanfaatkan celah (loopholes) yang terdapat dalam peraturan perpajakan yang ada untuk menghindari pembayaran pajak, atau melakukan transaksi yang tidak memiliki tujuan selain untuk menghindari pajak (Wijaya, 2014). Dengan demikian, penghindaran pajak merupakan tindakan yang dilakukan oleh wajib pajak untuk mengupayakan efisiensi beban pajak.

Banyak perusahaan yang melakukan penghindaran pajak yang bertujuan untuk memperoleh laba yang optimal dan laba yang diinginkan. Bagi para pengusaha, pembayaran pajak merupakan beban bagi perusahaan mereka, sehingga para pengusaha akan berupaya untuk melakukan strategi-strategi yang dapat meminimalkan beban tersebut guna mengoptimalkan laba. Para manajer perusahaan akan dituntut untuk menekan beban seoptimal mungkin, termasuk kewajiban membayar pajak, karena beban pajak akan menurunkan laba perusahaan tersebut. Pada dasarnya, setiap keputusan dalam suatu perusahaan merupakan wewenang para pimpinan perusahaan tersebut, yang berarti setiap keputusan yang diambil akan bergantung pada para pimpinan perusahaan. Begitu juga dengan pelaksanaan penghindaran pajak yang akan ditentukan oleh kebijakan yang diambil oleh para pimpinan perusahaan. Pimpinan perusahaan tentunya memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Dalam menjalankan tugasnya sebagai pimpinan perusahaan eksekutif memiliki dua karakter, yakni risk taker dan risk averse (Low, 2006). Pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa ada pimpinan perusahaan yang berani mengambil keputusan yang berisiko tinggi agar perusahaan dapat memperoleh hasil yang memuaskan dan ada juga pimpinan perusahaan yang lebih berhati-hati dalam keputusan bisnisnya agar dapat terhindar dari kemungkinan timbulnya masalah dalam perusahaannya.


(13)

B a b I P e n d a h u l u a n | 4

Jenis karakter individu (executive) yang duduk dalam manajemen perusahaan apakah mereka merupakan risk-taking atau risk-averse tercermin pada besar-kecilnya risiko perusahaan (corporate risk) yang ada, semakin besar risiko perusahaan menunjukkan eksekutif perusahaan tersebut adalah risk-taking, sebaliknya semakin kecil risiko perusahaan menunjukkan eksekutif perusahaan tersebut adalah risk-averse (Budiman dan Setiyono, 2012). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Dyreng et al. (2010), diperoleh hasil bahwa individu top executive memiliki pengaruh terhadap tingkat penghindaran pajak perusahaan. Hal tersebut kemudian dibuktikan oleh Budiman dan Setiyono (2012) yang menyatakan bahwa eksekutif yang memiliki karakter risk taker memiliki pengaruh yang positif terhadap penghindaran pajak, yaitu semakin eksekutif bersifat risk taker maka akan semakin tinggi tingkat penghindaran pajak.

Walaupun sebenarnya tindakan penghindaran pajak tidak melanggar peraturan perpajakan yang ada, namun semakin banyak celah yang dimanfaatkan maka perusahaan tersebut dianggap semakin agresif (Sari dan Martani, 2010). Agresifnya suatu perusahaan dalam melaksanakan penghindaran pajak dapat ditentukan dengan bagaimana corporate governance yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Semakin baik corporate governance yang dimiliki oleh suatu perusahaan, maka seharusnya akan semakin kecil kemungkinan adanya pelaksanaan penghindaran pajak, karena dengan good corporate governance, maka kepemilikan institusional, komisaris independen, dan komite audit akan semakin besar jumlahnya, sehingga perusahaan tersebut akan diawasi dengan baik dan pengambilan keputusannya akan mengacu pada hal yang lebih baik.


(14)

B a b I P e n d a h u l u a n | 5

Menurut Lukviarman (2004), corporate governance adalah mekanisme untuk melakukan sesuatu yang benar, secara benar (doing the righ things right). Corporate governance memberikan penekanan the right things sebelum dikerjakan secara benar, maksudnya sebelum memutuskan atau melakukan sesuatu perlu dipertimbangkan apakah hal tersebut benar atau salah sebelum dilakukan dengan benar (Lukviarman, 2004). Dalam suatu perusahaan, diperlukan adanya tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) yang dapat mendorong perusahaan agar berjalan sesuai dengan sistem yang akan mengatur dan mengendalikan perusahaan sehingga dapat terbentuk pola kerja yang transparan dan profesional dalam perusahaan tersebut. Dengan adanya good corporate governance, perusahaan akan terdorong untuk menciptakan iklim usaha yang sehat dan dapat menentukan keputusan-keputusan yang benar, termasuk dalam kewajiban perpajakannya, sehingga perusahaan dapat terhindar dari pelaksanaan penghindaran pajak. Penelitian yang dilakukan oleh Annisa dan Kurniasih (2012) membuktikan bahwa corporate governance berpengaruh terhadap aktivitas penghindaran pajak perusahaan. Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Pranata et al. (2014) yang menyatakan bahwa karakter eksekutif dan corporate governance berpengaruh terhadap penghindaran pajak perusahaan.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk membahas mengenai adanya pengaruh antara karakteristik eksekutif, corporate governance, dan penghindaran pajak dengan menguji pengaruh karakteristik eksekutif dan corporate governance terhadap penghindaran pajak perusahaan.


(15)

B a b I P e n d a h u l u a n | 6

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah karakteristik eksekutif berpengaruh terhadap penghindaran pajak perusahaan?

2. Apakah kepemilikan institusional berpengaruh terhadap penghindaran pajak perusahaan?

3. Apakah komisaris independen berpengaruh terhadap penghindaran pajak perusahaan?

4. Apakah komite audit berpengaruh terhadap penghindaran pajak perusahaan?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk menemukan bukti empirik mengenai: 1. Pengaruh karakteristik eksekutif terhadap penghindaran pajak perusahaan. 2. Pengaruh kepemilikan institusional terhadap penghindaran pajak perusahaan. 3. Pengaruh komisaris independen terhadap penghindaran pajak perusahaan. 4. Pengaruh komite audit terhadap penghindaran pajak perusahaan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian mengenai karakteristik eksekutif, corporate governance, dan penghindaran pajak perusahaan ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:


(16)

B a b I P e n d a h u l u a n | 7

1. Bagi perusahaan, dapat menjadi acuan untuk mengetahui betapa pentingnya peranan karakteristik eksekutif dan corporate governance terhadap penghindaran pajak, sehingga perusahaan dapat lebih berhati-hati dalam melakukan penghindaran pajak agar penghindaran pajak yang dilakukan tetap sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku. Dengan melakukan penghindaran pajak yang legal, maka perusahaan akan terhindar dari kasus hukum perpajakan dan investor tertarik untuk berinvestasi di perusahaan tersebut.

2. Bagi investor, sebagai bahan pertimbangan dalam mengevaluasi bagaimana tanggung jawab sosial suatu perusahaan dan kecenderungan penghindaran pajak perusahaan yang dapat dilihat dari sisi karakteristik eksekutif dan corporate governance, sehingga para investor dapat melihat transparansi dari perusahaan tersebut agar dapat menentukan perusahaan yang tepat dan layak dalam berinvestasi dan dapat terhindar dari keterlibatan kasus hukum perpajakan.

3. Bagi pihak regulator, seperti Direktorat Jenderal Pajak, dapat memberikan informasi untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penghindaran pajak, sehingga pihak regulator dapat mengawasi dan memastikan bahwa wajib pajak telah mematuhi peraturan perpajakan yang berlaku, serta melaksanakan pemeriksaan pajak bila diperlukan.


(17)

56

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh karakteristik eksekutif dan corporate governance terhadap penghindaran pajak pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011 hingga 2013. Berdasarkan pada hasil analisis data, kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hasil uji analisis regresi menunjukkan bahwa secara statistik terbukti bahwa terdapat pengaruh signifikan karakteristik eksekutif terhadap penghindaran pajak perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011 hingga 2013, dengan demikian berarti H1 diterima.

2. Hasil uji analisis regresi menunjukkan bahwa secara statistik terbukti bahwa terdapat pengaruh signifikan kepemilikan institusional terhadap penghindaran pajak perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011 hingga 2013, dengan demikian berarti H2 diterima.

3. Hasil uji analisis regresi menunjukkan bahwa secara statistik terbukti bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan komisaris independen terhadap penghindaran pajak perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011 hingga 2013, dengan demikian berarti H3


(18)

B a b V S i m p u l a n d a n S a r a n | 57

4. Hasil uji analisis regresi menunjukkan bahwa secara statistik terbukti bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan komite audit terhadap penghindaran pajak perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011 hingga 2013, dengan demikian berarti H4 ditolak.

5.2 Keterbatasan dan Saran

5.2.1 Keterbatasan

Pada penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan yang perlu diperhatikan oleh peneliti berikutnya. Beberapa keterbatasan yang sehubungan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Jumlah sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu dengan membatasi kriteria sampel hanya untuk perusahaan manufaktur, sehingga hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan untuk sektor di luar perusahaan manufaktur.

2. Jumlah perusahaan yang menjadi sampel penelitian hanya sebanyak 36 perusahaan, sehingga jumlahnya masih terbilang sedikit untuk penelitian ini. 3. Jumlah tahun periode pengamatan hanya 3 (tiga) tahun, sehingga hal ini

menyebabkan jumlah sampel penelitian hanya 3 (tiga) kali jumlah perusahaan yang menjadi sampel, yaitu sebesar 108.

4. Pengujian pada penelitian ini hanya dilakukan dengan menguji pengaruh tiap-tiap komponen corporate governance secara terpisah terhadap penghindaran pajak perusahaan, sehingga tidak dapat menangkap pengaruh komponen corporate governance secara utuh.


(19)

B a b V S i m p u l a n d a n S a r a n | 58

5.2.2 Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan untuk penelitian-penelitian selanjutnya mengenai pengaruh karakteristik eksekutif dan corporate governance terhadap penghindaran pajak perusahaan, antara lain:

1. Jumlah sampel dilakukan secara random, sehingga tidak mensyaratkan kriteria-kriteria tertentu. Sampel penelitian sebaiknya tidak hanya untuk perusahaan manufaktur, namun juga seluruh sektor perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sehingga penelitian ini diharapkan memberikan hasil yang dapat digeneralisasikan ke seluruh perusahaan di Indonesia.

2. Memperbanyak jumlah perusahaan yang menjadi sampel penelitian. 3. Memperpanjang periode pengamatan pada penelitian selanjutnya.

4. Menggunakan proksi pengukuran corporate governance secara bersama-sama terhadap penghindaran pajak perusahaan, misalnya dengan menggunakan corporate governance perception index (CGPI), sehingga dapat dilihat pengaruh corporate governance secara utuh.

5.2.3 Saran untuk Investor

Beberapa saran yang dapat diberikan untuk para investor mengenai pengaruh karakteristik eksekutif dan corporate governance terhadap penghindaran pajak perusahaan, antara lain:

1. Sebelum berinvestasi, sebaiknya para investor dapat melihat bagaimana tanggung jawab sosial dan kecenderungan penghindaran pajak suatu perusahaan dari sisi karakteristik eksekutif dan corporate governance perusahaan tersebut, sehingga para investor dapat menentukan perusahaan


(20)

B a b V S i m p u l a n d a n S a r a n | 59

yang tepat dan layak dalam berinvestasi dan dapat terhindar dari keterlibatan kasus hukum perpajakan.

2. Setelah berinvestasi, para investor harus dapat berperan dengan baik dalam mengawasi manajemen dan kebijakan-kebijakan yang ada di perusahaan tersebut agar perusahaan tidak terlalu agresif dalam melaksanakan penghindaran pajak perusahaan.


(21)

60

DAFTAR PUSTAKA

Annisa, Nuralifmida Ayu, dan Kurniasih, Lulus. 2012. Pengaruh Corporate Governance terhadap Tax Avoidance. Jurnal Akuntansi dan Auditing, Vol. 8, No. 2, Mei 2012, 95-189.

Anthony, Robert N., dan Govindarajan, Vijay. 2005. Sistem Pengendalian Manajemen. Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.

Badan Pusat Statistik. 2014. Realisasi Penerimaan Negara (Milyar Rupiah)

2007-2014. Diakses pada 20 September, 2014, dari

http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?kat=2&tabel=1&daftar=1&id_subye k=13%20&notab=1

Budiman, Judi dan Setiyono. 2012. Pengaruh Karakteristik Eksekutif terhadap Penghindaran Pajak (Tax Avoidance). Prosiding Simposium Nasional Akuntansi XV.

Dyreng, Scott D., Hanlon, Michelle dan Maydew, Edward L. 2010. The Effects of Executives on Corporate Tax Avoidance. The Accounting Review, Vol. 85, No.4, 1163-1189.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 Update PLS Regresi. Edisi 7. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hanum, Hashemi Rodhian, dan Zulaikha. 2013. Pengaruh Karakteristik Corporate Governance terhadap Effective Tax Rate. Diponegoro Journal of Accounting, Vol. 2, No. 2, 1-10.

Hardiningsih, Pancawati. 2010. Pengaruh Independensi, Corporate Governance, dan Kualitas Audit terhadap Integritas Laporan Keuangan. Kajian Akuntansi, Vol. 2, No. 1, 61-76.

Hartono, Jogiyanto. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Edisi 6. Yogyakarta: BPFE.


(22)

61

Jensen, Michael C., dan Meckling, William H. 1976. Theory of The Firm: Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure. Journal of Financial Economics, Vol. 3, No. 4, 305-360.

Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. KEP-643/BL/2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Jakarta: Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.

Komite Nasional Kebijakan Governance. 2006. Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia. Jakarta: Komite Nasional Kebijakan Governance.

Kurniasih, Tommy, dan Sari, Maria M.Ratna. 2013. Pengaruh Return on Assets, Leverage, Corporate Governance, Ukuran Perusahaan dan Kompensasi Rugi Fiskal pada Tax Avoidance. Buletin Studi Ekonomi, Vol. 8, No. 1, 58-66.

Low, Angie. 2006. Managerial Risk-Taking Behavior and Equity-Based Compensation. Fisher College of Business Working Paper, 03-003.

Lukviarman, Niki. 2004. Etika Bisnis Tak Berjalan di Indonesia: Ada Apa dalam Corporate Governance?. Jurnal Siasat Bisnis, Vol. 2, No. 9, 139-156.

Masri, Indah dan Martani, Dwi. 2012. Pengaruh Tax Avoidance terhadap Cost of Debt.Simposium Nasional Akuntansi (SNA) XV "Fraud and Forensic: Peran Akuntan dalam Pemberantasan Korupsi".

Mayangsari, Sekar. 2003. Analisis Pengaruh Independensi, Kualitas Audit, serta Mekanisme Corporate Governance terhadap Integritas Laporan Keuangan. Simposium Nasional Akuntansi VI, 1255-1273.

Menteri Badan Usaha Milik Negara. 2002. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. KEP-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Prakterk Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Jakarta: Menteri Badan Usaha Milik Negara.

Paligorova, Teodora. 2010. Corporate Risk Taking and Ownership Structure. Bank of Canada Working Paper, 2010-3.


(23)

62

Pranata, Febri Mashudi, Puspa, Dwi Fitri, dan Herawati. 2014. Pengaruh Karakter Eksekutif dan Corporate Governance terhadap Tax Avoidance. E-Journal Universitas Bung Hatta, Vol. 4, No. 1, 1-15.

Resmi, Siti. 2011. Perpajakan: Teori dan Kasus. Jakarta: Salemba Empat.

Rusydi, M. Khoiru. 2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Aggressive Tax Avoidance di Indonesia. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Universitas Brawijaya, Jurusan Akuntansi, Vol.4, No. 2, 322-329.

Santoso, Singgih. 2009. Panduan Lengkap Menguasai Statistik dengan SPSS 17. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Sari, Dewi Kartika, dan Martani, Dwi. 2010. Karakteristik Kepemilikan Perusahaan, Corporate Governance dan Tindakan Pajak Agresif. Simposium Nasional Akuntansi XIII, 1-34.

Suandy, Erly. 2011. Perencanaan Pajak. Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat.

Suliyanto. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Edisi II. Yogyakarta: CV. Andi OFFSET (Penerbit ANDI).

Sunjoyo, Setiawan, Rony, Carolina, Verani, Magdalena, Nonie, dan Kurniawan, Albert. 2013. Aplikasi SPSS untuk SMART Riset (Program IBM SPSS 21.0). Bandung: Penerbit Alfabeta.

Sutedi, Adrian. 2011. Good Corporate Governance. Jakarta: Sinar Grafika.

Tarjo. 2008. Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan Institusional dan Leverage terhadap Manajemen Laba, Nilai Pemegang Saham serta Cost of Equity Capital. Simposium Nasional Akuntansi (SNA) XI.


(24)

63

Wijaya, Ibnu. 2014. Mengenal Penghindaran Pajak, Tax Avoidance. Diakses pada 01 September, 2014, dari http://www.pajak.go.id/content/article/mengenal-penghindaran-pajak-tax-avoidance


(1)

B a b V S i m p u l a n d a n S a r a n | 58

5.2.2 Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan untuk penelitian-penelitian selanjutnya mengenai pengaruh karakteristik eksekutif dan corporate governance terhadap penghindaran pajak perusahaan, antara lain:

1. Jumlah sampel dilakukan secara random, sehingga tidak mensyaratkan

kriteria-kriteria tertentu. Sampel penelitian sebaiknya tidak hanya untuk perusahaan manufaktur, namun juga seluruh sektor perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sehingga penelitian ini diharapkan memberikan hasil yang dapat digeneralisasikan ke seluruh perusahaan di Indonesia.

2. Memperbanyak jumlah perusahaan yang menjadi sampel penelitian.

3. Memperpanjang periode pengamatan pada penelitian selanjutnya.

4. Menggunakan proksi pengukuran corporate governance secara bersama-sama

terhadap penghindaran pajak perusahaan, misalnya dengan menggunakan

corporate governance perception index (CGPI), sehingga dapat dilihat

pengaruh corporate governance secara utuh.

5.2.3 Saran untuk Investor

Beberapa saran yang dapat diberikan untuk para investor mengenai pengaruh karakteristik eksekutif dan corporate governance terhadap penghindaran pajak perusahaan, antara lain:

1. Sebelum berinvestasi, sebaiknya para investor dapat melihat bagaimana

tanggung jawab sosial dan kecenderungan penghindaran pajak suatu perusahaan dari sisi karakteristik eksekutif dan corporate governance perusahaan tersebut, sehingga para investor dapat menentukan perusahaan


(2)

B a b V S i m p u l a n d a n S a r a n | 59

yang tepat dan layak dalam berinvestasi dan dapat terhindar dari keterlibatan kasus hukum perpajakan.

2. Setelah berinvestasi, para investor harus dapat berperan dengan baik dalam

mengawasi manajemen dan kebijakan-kebijakan yang ada di perusahaan tersebut agar perusahaan tidak terlalu agresif dalam melaksanakan penghindaran pajak perusahaan.


(3)

60

DAFTAR PUSTAKA

Annisa, Nuralifmida Ayu, dan Kurniasih, Lulus. 2012. Pengaruh Corporate Governance terhadap Tax Avoidance. Jurnal Akuntansi dan Auditing, Vol. 8, No. 2, Mei 2012, 95-189.

Anthony, Robert N., dan Govindarajan, Vijay. 2005. Sistem Pengendalian

Manajemen. Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.

Badan Pusat Statistik. 2014. Realisasi Penerimaan Negara (Milyar Rupiah)

2007-2014. Diakses pada 20 September, 2014, dari http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?kat=2&tabel=1&daftar=1&id_subye k=13%20&notab=1

Budiman, Judi dan Setiyono. 2012. Pengaruh Karakteristik Eksekutif terhadap Penghindaran Pajak (Tax Avoidance). Prosiding Simposium Nasional

Akuntansi XV.

Dyreng, Scott D., Hanlon, Michelle dan Maydew, Edward L. 2010. The Effects of Executives on Corporate Tax Avoidance. The Accounting Review, Vol. 85, No.4, 1163-1189.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21

Update PLS Regresi. Edisi 7. Semarang: Badan Penerbit Universitas

Diponegoro.

Hanum, Hashemi Rodhian, dan Zulaikha. 2013. Pengaruh Karakteristik Corporate Governance terhadap Effective Tax Rate. Diponegoro Journal of Accounting, Vol. 2, No. 2, 1-10.

Hardiningsih, Pancawati. 2010. Pengaruh Independensi, Corporate Governance, dan Kualitas Audit terhadap Integritas Laporan Keuangan. Kajian Akuntansi, Vol. 2, No. 1, 61-76.

Hartono, Jogiyanto. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan


(4)

61

Jensen, Michael C., dan Meckling, William H. 1976. Theory of The Firm: Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure. Journal of

Financial Economics, Vol. 3, No. 4, 305-360.

Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No.

KEP-643/BL/2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. Jakarta: Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.

Komite Nasional Kebijakan Governance. 2006. Pedoman Umum Good Corporate

Governance Indonesia. Jakarta: Komite Nasional Kebijakan Governance.

Kurniasih, Tommy, dan Sari, Maria M.Ratna. 2013. Pengaruh Return on Assets, Leverage, Corporate Governance, Ukuran Perusahaan dan Kompensasi Rugi Fiskal pada Tax Avoidance. Buletin Studi Ekonomi, Vol. 8, No. 1, 58-66.

Low, Angie. 2006. Managerial Risk-Taking Behavior and Equity-Based Compensation. Fisher College of Business Working Paper, 03-003.

Lukviarman, Niki. 2004. Etika Bisnis Tak Berjalan di Indonesia: Ada Apa dalam Corporate Governance?. Jurnal Siasat Bisnis, Vol. 2, No. 9, 139-156.

Masri, Indah dan Martani, Dwi. 2012. Pengaruh Tax Avoidance terhadap Cost of

Debt.Simposium Nasional Akuntansi (SNA) XV "Fraud and Forensic: Peran

Akuntan dalam Pemberantasan Korupsi".

Mayangsari, Sekar. 2003. Analisis Pengaruh Independensi, Kualitas Audit, serta Mekanisme Corporate Governance terhadap Integritas Laporan Keuangan.

Simposium Nasional Akuntansi VI, 1255-1273.

Menteri Badan Usaha Milik Negara. 2002. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik

Negara No. KEP-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Prakterk Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Jakarta:

Menteri Badan Usaha Milik Negara.

Paligorova, Teodora. 2010. Corporate Risk Taking and Ownership Structure. Bank of


(5)

62

Pranata, Febri Mashudi, Puspa, Dwi Fitri, dan Herawati. 2014. Pengaruh Karakter Eksekutif dan Corporate Governance terhadap Tax Avoidance. E-Journal

Universitas Bung Hatta, Vol. 4, No. 1, 1-15.

Resmi, Siti. 2011. Perpajakan: Teori dan Kasus. Jakarta: Salemba Empat.

Rusydi, M. Khoiru. 2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Aggressive Tax Avoidance di Indonesia. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, Universitas Brawijaya, Jurusan Akuntansi, Vol.4, No. 2, 322-329.

Santoso, Singgih. 2009. Panduan Lengkap Menguasai Statistik dengan SPSS 17. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Sari, Dewi Kartika, dan Martani, Dwi. 2010. Karakteristik Kepemilikan Perusahaan, Corporate Governance dan Tindakan Pajak Agresif. Simposium Nasional

Akuntansi XIII, 1-34.

Suandy, Erly. 2011. Perencanaan Pajak. Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat.

Suliyanto. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Edisi II. Yogyakarta: CV. Andi OFFSET (Penerbit ANDI).

Sunjoyo, Setiawan, Rony, Carolina, Verani, Magdalena, Nonie, dan Kurniawan, Albert. 2013. Aplikasi SPSS untuk SMART Riset (Program IBM SPSS 21.0). Bandung: Penerbit Alfabeta.

Sutedi, Adrian. 2011. Good Corporate Governance. Jakarta: Sinar Grafika.

Tarjo. 2008. Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan Institusional dan Leverage terhadap Manajemen Laba, Nilai Pemegang Saham serta Cost of Equity Capital.

Simposium Nasional Akuntansi (SNA) XI.


(6)

63

Wijaya, Ibnu. 2014. Mengenal Penghindaran Pajak, Tax Avoidance. Diakses pada

01 September, 2014, dari


Dokumen yang terkait

PENGARUH KARAKTER EKSEKUTIF, CORPORATE GOVERNANCE DAN LEVERAGE TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

5 29 25

Pengaruh Karakter Eksekutif Dan Corporate Governance Terhadap Penghindaran Pajak

0 9 1

Pengaruh Karakteristik Perusahaan, GCG dan CSR Terhadap Penghindaran Pajak

1 4 8

PROFITABILITAS, KARAKTERISTIK EKSEKUTIF, DAN KONEKSI POLITIK TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK Pengaruh Penerapan Corporate Social Responsibility, Profitabilitas, Karakteristik Eksekutif, Dan Koneksi Politik Terhadap Penghindaran Pajak(Studi Empiris pada Perus

1 9 16

PROFITABILITAS, KARAKTERISTIK EKSEKUTIF, DAN KONEKSI POLITIK TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK Pengaruh Penerapan Corporate Social Responsibility, Profitabilitas, Karakteristik Eksekutif, Dan Koneksi Politik Terhadap Penghindaran Pajak(Studi Empiris pada Perus

0 5 15

Pengaruh Likuiditas, Leverage, dan Karakteristik Corporate Governance terhadap Agresivitas Pajak Perusahaan.

0 5 19

Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Corporate Governance terhadap Penghindaran Pajak Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013).

0 1 18

Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Karakteristik Eksekutif terhadap Agresivitas Pajak.

0 0 24

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK PERUSAHAAN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 1 52

PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK

1 3 13