Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Karakteristik Eksekutif terhadap Agresivitas Pajak.

(1)

ix Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

This study aims to examine whether there are significant characteristics of the company and executive characteristics of the tax aggressiveness. The research sample is manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) 2011-2013. Data collected by purposive sampling method with the following criteria: 1) They have been registered since 2011 or earlier years and including sector manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange. 2) They have published periodic financial reports per year which ended on December 31 of each year be the year of the study period, 2011 to 2013. 3) They have an active status in the Indonesia Stock Exchange since 2011 until 2013, which means that during this period the company has always listed on the Stock Exchange. 4) They used Rupiah in its financial statements. 5) They have a profit. Data analyzed by multiple regression analysis. The results of this study indicate that that company size, profitability, and risk affect the tax aggressiveness manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange (IDX). While leverage and capital intensity does not affect the tax aggressiveness.

Keywords: Characteristics of the Company, Executive Characteristics, Tax Aggressiveness


(2)

x Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat pengaruh karakteristik perusahaan dan karakteristik eksekutif terhadap agresivitas pajak. Sampel penelitian yang digunakan perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2013. Data dikumpulkan dengan metode purposive sampling dengan kriteria sebagai berikut: 1) Sampel telah terdaftar sejak tahun 2011 atau tahun sebelumnya serta termasuk sektor perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia. 2) Sampel telah menerbitkan laporan keuangan secara berkala per tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember setiap tahun yang menjadi periode penelitian yaitu tahun 2011 sampai 2013. 3) Sampel berstatus aktif di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2011 sampai 2013 yang artinya selama periode tersebut perusahaan selalu terdaftar di BEI. 4) Sampel yang digunakan menggunakan mata uang Rupiah dalam laporan keuangannya, agar kriteria pengukuran nilai mata uangnya sama. 5) Sampel tidak mengalami kerugian selama tahun penelitian. Metode analisis penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas, dan risk berpengaruh terhadap agresivitas pajak perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sedangkan leverage dan intensitas modal tidak berpengaruh terhadap agresivitas pajak.

Kata kunci: Karakteristik Perusahaan, Karakteristik Eksekutif, Agresivitas Pajak.


(3)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

PERSEMBAHAN ... viii

ABSTRACT ... ix

ABSTRAK ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

1.

BAB I PENDAHULUAN

... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

2.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN,

DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

... 9


(4)

xii Universitas Kristen Maranatha

2.1.1 Dasar-dasar Perpajakan ... 9

2.1.1.1 Pengertian Perpajakan... 9

2.1.1.2 Fungsi Pajak ... 11

2.1.1.3 Syarat Pemungutan Pajak ... 12

2.1.1.4 Hambatan Pemungutan Pajak ... 14

2.1.1.5 Sistem Pemungutan Pajak ... 15

2.1.1.6 Tarif Pajak... 17

2.1.1.7 Pengurang Penghasilan ... 19

2.1.1.8 Objek Pajak Penghasilan ... 23

2.1.2 Manajemen Pajak ... 28

2.1.2.1 Perencanaan Pajak (Tax Planning) ... 30

2.1.2.2 Agresivitas Pajak (Tax Avoidance) ... 31

2.1.3 Karakteristik Perusahaan ... 33

2.1.3.1 Ukuran Perusahaan ... 34

2.1.3.2 Profitabilitas ... 36

2.1.3.3 Leverage... 37

2.1.3.4 Intensitas Modal ... 39

2.1.4 Karakteristik Eksekutif... 40

2.2 Penelitian Terdahulu ... 45

2.3 Rerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis ... 46

2.3.1 Ukuran Perusahaan dan Agresivitas Pajak ... 46


(5)

xiii Universitas Kristen Maranatha

2.3.3 Leverage dan Agresivitas Pajak ... 48

2.3.4 Intensitas Modal dan Agresivitas Pajak ... 48

2.3.5 Karakteristik Eksekutif dan Agresivitas Pajak ... 49

3.

BAB III METODOLOGI DAN OBJEK PENELITIAN

... 51

3.1 Populasi dan Sampel... 51

3.2 Jenis Penelitian ... 52

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 53

3.4 Definisi Operasional Variabel ... 53

3.5 Teknik Pengujian Data ... 58

3.6 Teknik Analisis Data ... 62

3.6.1 Uji Regresi Berganda ... 62

3.6.2 Goodness of Fit ... 63

4.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

... 66

4.1 Deskriptif Data ... 66

4.2 Model Regresi ... 66

4.3 Hasil Pengujian Asumsi Klasik ... 67

4.4 Model Regresi ... 69

4.5 Hasil Pengujian Hipotesis... 70

4.6 Pembahasan ... 72

5.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 78

5.1 Simpulan ... 78


(6)

xiv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA ... 81 LAMPIRAN ... 85 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 99


(7)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Model Penelitian ... 50


(8)

xvi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Realisasi Penerimaan Negara (Milyar Rupiah), 2007-2013 ... 1

Tabel 2.1 Tarif Progresif PPh WP Badan dan BUT... 18

Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ... 45


(9)

xvii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

LAMPIRAN A DAFTAR NAMA PERUSAHAAN ... 85

LAMPIRAN B MODEL REGRESI / UJI STATISTIK F ... 86

LAMPIRAN C KOEFISIEN DETERMINASI (R2) ... 87

LAMPIRAN D HASIL UJI NORMALITAS ... 88

LAMPIRAN E HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS / UJI STATISTIK T ... 89

LAMPIRAN F HASIL UJI AUTOKORELASI ... 90

LAMPIRAN G HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS ... 91

LAMPIRAN H HASIL STATISTIK DESKRIPTIF ... 92

LAMPIRAN I UKURAN PERUSAHAAN... 93

LAMPIRAN J PROFITABILITAS ... 94

LAMPIRAN K LEVERAGE ... 95

LAMPIRAN L INTENSITAS MODAL ... 96

LAMPIRAN M RISK ... 97


(10)

1 Universitas Kristen Maranatha

1.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Menurut Soemitro (dalam Mardiasmo, 2011) Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang–undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapatkan jasa timbal (kontraprestasi), yang dapat langsung ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Pajak merupakan sumber penerimaan negara yang paling besar dan memiliki peranan sebagai sumber dana bagi pembiyaan negara dari sektor nonmigas. Penerimaan negara terbesar ini harus ditingkatkan secara optimal dalam rangka mempercepat laju pertumbuhan di Indonesia agar dapat berjalan dengan baik. Bagi Indonesia, penerimaan negara yang berasal dari pajak masih menjadi penerimaan terbesar, berikut disajikan dalam tabel:

Tabel 1.1

Realisasi Penerimaan Negara (Milyar Rupiah), 2007-2013

Tahun Penerimaan Pajak Penerimaan Dalam Negri Persentase (%)

2007 706.108 490.988 69.53

2008 979.305 658.701 67,26

2009 847.096 619.922 73,18

2010 992.249 723.307 72,90

2011 1.205.346 873.874 72,50

2012 1.332.323 980.518 73,59

2013 1.497.521 1.148.365 76.68


(11)

BAB I PENDAHULUAN │2

Universitas Kristen Maranatha Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa realisasi penerimaan pajak dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada tahun 2007 mencapai Rp.490.988 miliar (69.53%), sedangkan pada tahun 2013 jumlah tersebut telah mencapai Rp.1.148.365 miliar (76.68%) dari seluruh realisasi APBN. Karena peningkatan penerimaan pajak yang cukup signifikan setiap tahunnya, maka pajak selalu menjadi fokus pemerintah karena menjadi tumpuan terbesar dalam APBN.

Sistem pemungutan pajak yang berlaku di Indonesia adalah self assessment system. Sistem ini memberikan wewenang, kepercayaan, dan tanggung jawab kepada wajib pajak untuk menghitung, membayar, dan melaporkan sendiri besar pajak yang harus dibayar. Oleh karena itu, self assessment system sangat rentan menimbulkan penyelewengan dan pelanggaran. Penyelewengan dan pelanggaran merupakan bentuk dari penghindaran pajak. Self assessment system memiliki tujuan penting, yang diharapkan ada dalam diri wajib pajak yaitu tax consciousness atau kesadaran wajib pajak, kejujuran wajib pajak, tax mindedness wajib pajak atau hasrat untuk membayar pajak, serta tax discipline wajib pajak terhadap pelaksanaan peraturan perpajakan (Rahayu, 2010).

Bagi perusahaan, pajak dianggap sebagai beban yang akan mengurangi keuntungan perusahaan dan merupakan kewajiban bagi perusahaan untuk tetap dibayarkan. Hal itu menyebabkan perusahaan mencari cara untuk meminimalisasi pajak dengan membuat agresivitas pajak untuk mengurangi beban pajak sehingga pajak yang dibayarkan menjadi kecil. Oleh karena itu, dimungkinkan perusahaan akan menjadi agresif dalam perpajakan (Chen, et al., 2010). Bagi perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia, pajak yang dibayarkan merupakan proses transfer kekayaan dari pihak perusahaan kepada negara sehingga dapat dikatakan


(12)

BAB I PENDAHULUAN │3

Universitas Kristen Maranatha bahwa pembayaran pajak merupakan biaya yang cukup besar bagi perusahaan dan pemilik (Sari dan Martani, 2010).

Di negara-nergara berkembang termasuk Indonesia banyak terjadi kasus agresivitas pajak. Hal ini dilakukan dengan cara tidak melaporkan atau melaporkan namun tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya atas pendapatan yang bisa dikenai pajak. Oleh karena itu, pendapatan negara dari pajak yang seharusnya diterima besar menjadi kecil, hal ini mengakibatkan kehilangan potensi penerimaan pajak yang dapat digunakan untuk mengurangi beban defisit anggaran negara (Uppal, 2005). Menurut Frank, et al. (2009), agresivitas pajak perusahaan adalah suatu tindakan merekayasa pendapatan kena pajak yang dilakukan perusahaan melalui tindakan perencanaan pajak, baik menggunakan cara yang tergolong secara legal (tax avoidance) atau ilegal (tax evasion). Walau tidak semua tindakan yang dilakukan melanggar peraturan, namun semakin banyak celah yang digunakan maka perusahaan tersebut dianggap semakin agresif terhadap pajak.

Karakteristik perusahaan merupakan ciri khas atau sifat yang melekat pada suatu entitas usaha (Surbakti, 2012). Ciri khas dari suatu perusahaan dapat dilihat dari ukuran perusahaannya (size). Hormati (2009) mendefinisikan ukuran perusahaan sebagai skala atau nilai yang dapat mengklasifikasikan suatu perusahaan ke dalam kategori besar atau kecil berdasarkan total aset, log size, dan sebagainya. Semakin besar total aset mengindikasikan semakin besar pula ukuran perusahaan tersebut.

Jadi, semakin besar perusahaan maka semakin besar juga total aset yang dimiliki sehingga perusahaan perlu memberikan informasi yang jelas kepada


(13)

BAB I PENDAHULUAN │4

Universitas Kristen Maranatha pemegang saham dalam rangka pemenuhan tanggung jawabnya. Karena tujuan perusahaan adalah memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham (pemilik perusahaan) yaitu dengan cara memaksimalkan nilai perusahaan. Sehingga dituntut untuk memanfaatkan sumber daya yang terbatas. Jika pemberian informasi kepada pemegang saham tidak sesuai dengan kenyataannya di perusahaan maka ada kemungkinan perusahaan melakukan pelanggaran yang terdeteksi, sehingga semakin besar kecenderungan perusahaan melakukan pelanggaran. Sehingga memungkinkan perusahaan untuk memanfaatkan celah-celah yang ada untuk melakukan tindakan agresivitas pajak, yang pada akhirnya menyebabkan nilai perusahaan menjadi menurun di mata pemegang saham (pemilik perusahaan).

Selain besar kecilnya ukuran perusahaan yang mempengaruhi agresivitas pajak, profitabilitas yang diukur dengan ROA juga merupakan faktor yang menyebabkan terjadinya agresivitas pajak. Return on Assets (ROA) merupakan satu indikator yang mencerminkan performa keuangan perusahaan, semakin tinggi nilai ROA maka akan semakin bagus performa perusahaan tersebut. ROA berkaitan dengan laba bersih perusahaan dan pengenaan pajak penghasilan untuk Wajib Pajak Badan. Menurut Dendawijaya (2003) ROA menggambarkan kemampuan manajemen untuk memperoleh keuntungan (laba). Semakin tinggi ROA, semakin tinggi keuntungan perusahaan sehingga semakin baik pengelolaan aktiva perusahaan.

Aktiva yang baik dapat dilihat dari sumber daya manusia (SDM) yang bekerja di perusahaan karena dapat merekayasa perfoma keuangan yang berkaitan laba perusahaan dengan menggunakan biaya yang dapat dikurangkan terhadap


(14)

BAB I PENDAHULUAN │5

Universitas Kristen Maranatha pendapatan kena pajak sehingga jumlah pajak yang dibayarkan menjadi kecil. Hal ini merupakan tindakan perencanaan pajak, dengan cara yang tergolong secara legal (agresivitas pajak).

Leverage merupakan rasio yang mengukur seberapa jauh perusahaan menggunakan hutang, selain itu leverage menunjukkan penggunaan hutang untuk membiayai investasi (Sartono, 2002). Menurut Noor et al., (2010) mendefinisikan leverage sebagai total hutang dibagi dengan total aktiva. Perusahaan yang menggunakan hutang akan menimbulkan adanya bunga yang harus dibayar. Pada peraturan perpajakan, yaitu pasal 6 ayat 1 huruf angka 3 UU nomor 36 tahun 2008 tentang PPh, bunga pinjaman merupakan biaya yang dapat dikurangkan (deductible expense) terhadap penghasilan kena pajak.

Oleh karena itu, semakin tinggi leverage maka semakin tinggi hutang perusahaan sehingga menunjukkan ketergantungan perusahaan kepada kreditur yang dikarenakan membutuhkan dana peminjaman. Maka semakin tinggi leverage akan semakin tinggi peluang perusahaan untuk melakukan agresivitas pajak yaitu dengan cara menggunakan biaya yang dapat dikurangkan (deductible expense), dalam hal ini adalah bunga pinjaman atas hutang. Sehingga dapat mengurangi laba kena pajak yang pada akhirnya akan mengurangi jumlah pajakyang harus dibayar perusahaan.

Faktor lain yang mempengaruhi agresivitas pajak selain tiga faktor di atas adalah intensitas modal. Menurut Noor et al., (2010) intensitas modal didefinisikan sebagai rasio antara aktiva tetap seperti peralatan, mesin dan berbagai properti terhadap total aktiva. Rasio ini menggambarkan seberapa besar


(15)

BAB I PENDAHULUAN │6

Universitas Kristen Maranatha asset perusahaan yang diinvestasikan dalam bentuk aktiva tetap. Pemilihan investasi dalam bentuk aset terkait perpajakan adalah dalam hal depresiasi.

Dengan semakin tinggi intensitas modal maka menunjukkan penjualan yang meningkat atas penggunaan aset. Jika aset tetap meningkat maka depresiasi juga semakin besar. Perusahaan yang memutuskan untuk berinvestasi dalam bentuk aset tetap dapat menjadikan biaya penyusutan atau depresiasi sebagai biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan atau bersifat deductible expense, sehingga ada kemungkinan perusahaan melakukan tindakan agresivitas pajak.

Selain karakteristik perusahaan yang memiliki keterkaitan dengan agresivitas pajak, karakteristik eksekutif juga mempengaruhi perusahaan dalam melakukan tindakan agresivitas pajak. Pimpinan merupakan pengambil kebijakan dalam perusahaan yang memiliki karakter yang berbeda-beda. Pimpinan perusahaan terdiri dari Chief Excecutive Officer (CEO), Chief Financial Officer (CFO), dan Top Executive. Seorang pemimpin perusahaan bisa saja memiliki karakter risk taker atau risk averse yang tercermin dari besar kecilnya risiko perusahaan (Budiman dan Setiyono, 2012).

Dyreng et al. (2010) menguji pengaruh individu top executive terhadap penghindaran pajak perusahaan serta diperoleh hasil bahwa pimpinan perusahaan secara individu memiliki peran yang signifikan terhadap tingkat penghindaran pajak perusahaan. Dapat disimpulkan bahwa, eksekutif yang memiliki karakter risk taker lebih berani mengambil keputusan bisnis yang lebih berisiko dibandingkan risk averse sehingga besar kemungkinan terjadi agresivitas pajak.

Bedasarkan penjabaran di atas dan penelitian terdahulu saya tertarik untuk meneliti pengaruh karakteristik perusahaan dan karakteristik eksekutif terhadap


(16)

BAB I PENDAHULUAN │7

Universitas Kristen Maranatha agresivitas pajak pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2013.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan pajak yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi masalah yang dibahas unutk membatasi ruang lingkup penelitian yaitu:

1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap agresivitas pajak? 2. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap agresivitas pajak? 3. Apakah leverage berpengaruh terhadap agresivitas pajak?

4. Apakah intensitas modal berpengaruh terhadap agresivitas pajak?

5. Apakah karakteristik eksekutif memiliki pengaruh terhadap agresivitas pajak?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah terurai di atas dapat diketahui bahwa maksud penelitian untuk mendapatkan data maupun informasi yang relevan dengan masalah yang diidentifikasi, kemudian dianalisis dan ditarik kesimpulan. Adapun tujuan yang ingin dicapai penelitian ini untuk menemukan bukti empirik mengenai:

1. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap agresivitas pajak. 2. Pengaruh profitabilitas terhadap agresivitas pajak. 3. Pengaruh leverage terhadap agresivitas pajak.

4. Pengaruh intensitas modal terhadap agresivitas pajak. 5. Pengaruh karakteristik eksekutif terhadap agresivitas pajak.


(17)

BAB I PENDAHULUAN │8

Universitas Kristen Maranatha

1.4 Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini, peneliti mengharapkan bahwa hasilnya dapat bermanfaat bagi pihak-pihak dibawah ini:

1. Bagi Investor

Manfaat yang ingin diberikan bagi investor yaitu agar dapat memperoleh informasi lebih jelas dan rinci dalam hal memilih perusahaan yang akan diinvestasi dan mengantisipasi risiko perpajakan yang muncul dengan melihat faktor-faktor yang mempengaruhi akibat perusahaan melakukan agresivitas pajak.

2. Bagi Direktorat Jenderal Pajak (DJP)

Dengan melihat faktor-faktor yang mempengaruhi agresivitas pajak DJP dapat melihat adanya kecenderungan perusahaan yang sedang melakukan agresivitas pajak dengan demikian DJP bisa melakukan pengawasan lebih terhadap perusahaan yang bersangkutan.


(18)

78 Universitas Kristen Maranatha

5.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh karakteristik perusahaan (ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, dan intensitas modal), dan karakteristik eksekutif (risk) terhadap agresivitas pajak pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam periode 2011-2013. Berdasarkan hasil pengujian data yang telah dilakukan, penelitian ini secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap agresivitas pajak. 2. Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap agresivitas pajak. 3. Leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap agresivitas pajak. 4. Intensitas modal tidak berpengaruh signifikan terhadap agresivitas pajak. 5. Risk berpengaruh signifikan terhadap agresivitas pajak.

5.2 Keterbatasan dan Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang didapatkan, maka peneliti mencoba untuk mengemukakan keterbatasan penelitian yang dimaksud sebagai dasar pertimbangan penelitian selanjutnya yaitu:

1. Pada penelitian ini baru mengkaji agresivitas pajak selama 3 (tiga) tahun dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 pada perusahaan manufaktur dengan jumlah sampel sebesar 120 (40x3) perusahaan yang terdaftar di BEI.


(19)

BAB V KETERBATASAN DAN SARAN │79

Universitas Kristen Maranatha 2. Penelitian ini juga hanya meneliti mengenai perusahaan manufaktur saja, sehingga tidak dapat digunakan secara umum untuk industri lain di Indonesia. 3. Variabel Independen yang digunakan dalam penelitian ini masih terbatas pada

karakteristik perusahaan dan karakteristik eksekutif. Sehingga kemampuan variabel independen yang dapat menjelaskan variabel dependen dalam penelitian ini hanya sebesar 22,2%, sementara itu 77,8% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluarnya.

Adapun saran yang dapat peneliti ajukan untuk penelitian-penelitian selanjutnya di bidang perpajakan, terutama untuk melihat tingkat agresivitas pajak di perusahaan yaitu:

1. Penelitian selanjutnya disarankan untuk dapat menambah periode waktu penelitian minimal 5 tahun serta dapat memperluas populasi dan sampel perusahaan manufaktur.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan melakukan penelitian yang lebih luas mencakup industri-industri lainnya selain di industri manufaktur.

3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah variabel independen ataupun menambah jumlah indikator pada variabel independen.

Selain itu, peneliti juga ingin mengajukan saran untuk para investor sebagai dasar pertimbangan pemilihan perusahaan yang baik yaitu:

1. Memilih ukuran perusahaan yang kecil dimana tetap memberikan informasi yang lengkap sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, karena ukuran perusahaan yang kecil dapat dengan mudah tercangkup semuanya. Selain itu, membutuhkan dana yang tidak besar untuk kelangsungan usaha dan kecil kemungkinan terjadinya celah agresivitas pajak.


(20)

BAB V KETERBATASAN DAN SARAN │80

Universitas Kristen Maranatha 2. Memilih Profitabilitas yang tinggi karena menujukkan performa perusahaan yang bagus sehingga menunjukkan semakin mampu perusahaaan untuk melakukan penghematan pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku sehingga dengan demikian dapat memanfaatkan unsur agresivitas pajak. 3. Leverage merupakan kemampuan perusahaan mendanai aktivanya dengan

hutang. Investor diharapkan untuk memilih tingkat leverage yang tinggi sehingga penggunaan hutang yang pada akhirnya memunculkan bunga pinjaman yang dapat dijadikan pengurang dari penghasilan.

4. Intensitas modal merupakan aktivitas perusahaan yang dikaitkan dalam bentuk aktiva tetap. Sehingga investor diharapkan untuk memilih intensitas modal yang tinggi karena menunjukkan tingginya tingkat penjualan yang menunjukkan efisiensinya penggunaan aktiva dalam perusahaan. Selain itu, dengan adanya aktiva tetap memunculkan bahwa biaya penyusutan atau depresiasi yang pada akhirnya dapat dikurangkan dari penghasilan atau bersifat deductible expense. Sehingga beban pajak besar, penghasilan kena pajak kecil, dan pada akhirnya jumlah pajak yang dibayar menjadi kecil. 5. Memilih eksekutif dalam perusahaan yang bersifat risk taker karena lebih

berani mengambil keputusan bisnis yang berisiko. Sehingga karakter ini tidak akan ragu-ragu dalam pembiayaan dari hutang yang pada akhirnya akan menimbulkan adanya bunga pinjaman yang dapat dikurangkan (deductible expense) yang menyebabkan laba kena pajak berkurang dan pada akhirnya mengurangi jumlah pajak yang dibayarkan. Selain itu juga meningkatkan keuntungan bagi pemangku kepentingan (stakeholder).


(21)

81

Universitas Kristen Maranatha

6.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, K., Subekti, I., dan Atmini, S. 2007. Investigasi Motivasi dan Strategi Manajemen Laba pada Perusahaan Publik di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi X. Makassar.

Balakrishnan, K., J. Blouin., and W, Guay. 2011. Does Tax Aggressiveness Reduce Financial Reporting Transparency?. www.google.co.id. Diakses Selasa 26 September 2014.

Budiman, J., dan Setiyono. 2012. Pengaruh Karakter Eksekutif Terhadap Penghindaran Pajak (Tax Avoidance). Simposium Nasional Akuntansi XV.

Chasbiandani, T., dan Dwi M. 2012. Pengaruh Tax Avoidance Jangka Panjang Terhadap Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XV. Banjarmasin.

Chen, S., Chen, X., Cheng, Q., & Shevlin, T. 2010. Are Family Firms More Tax Aggressive Than Non-family Firms?. Journal of Financial Economics, 95: 41-61.

Darussalam, 2009. Tax Avoidance, Tax Planning, Tax Evasion, and Anti Avoidance Rule. Observasion & Research of Taxation. www.ortax.org. Diakses Selasa 26 September 2014.

Dendawijaya, L. 2003. Manajemen Perbankan. Ghalia Indonesia. Jakarta. Dewi, N.N.K., dan I Ketut J. 2014. Pengaruh Karakter Eksekutif, Karakteristik

Perusahaan, dan Dimensi Tata Kelola Perusahaan yang Baik Pada Tax Avoidance di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Universitas Udayana, 6 (2), 249-260.

Dyreng, Scott D., Hanlon, M., and Maydew, E.L. 2010. The Effect of Executives on Corporate Tax Avoidance. The Accounting Review, 85, 1163-1189.

Frank, M.M., Lynch, L.J., & Rego, S.O. 2009. Tax Reporting Aggressiveness and Its Relation to AggressiveFinancial Reporting. The Accounting Review, 84 (2), 467-496.

Ghozali, I. 2006. Aplikasi Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Hanlon, M., and Heitzman, S. 2010. A review of tax research. Journal of Accounting and Economics, 50, 127-178.


(22)

82

Universitas Kristen Maranatha Hormati, A. 2009. Karakteristik Perusahaan Terhadap Kualitas Implementasi Corporate Governance. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 13 (2), 288-298.

Husnan, S., dan Pudjiastuti, E. 2002. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi Ketiga. UPP AMP YKPN. Yogyakarta.

Kurniasih, T., dan Maria M.R.S. 2013. Pengaruh Return On Assets, Leverage, Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, dan Kompensasi Rugi Fiskal Pada Tax Avoidance. Jurnal Universitas Udayana.

Lanis, R., and Richardson, G. 2013. Corporate Social Responsibility and Tax Aggressiveness: a test of legitimacy theory. Accounting Auditing and Accountability Journal, 26 (1), 75-100.

Lestari, M. I., dan Sugiharto, T. 2007. Kinerja Bank Devisa Dan Bank Non Devisa Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil). 2, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma.

Lewellen, K. 2003. Financing Decisions When Managers Are Risk Averse, Working Paper, Mit Sloan School of Management.

Low, A. 2006. Managerial Risk-Taking Behavior and Equity-Based Compensation. Fisher College of Business Working Paper, 03-003

Maccrimmon, K.R., and Wehrung D.A. 1990. Characteristics of Risk Taking Executives, Management Science, 422.

Mardiasmo. 2011. Perpajakan Edisi Revisi 2011. Andi. Yogyakarta.

Mc Guire, S., Wang, D., and Wilson, R. 2011. Dual Class Ownership and Tax Avoidance. American Taxation Association Midyear Meeting: Jata Conference.

Mulyani, Sri., Darminto., dan M.G WI Endang N.P. 2013. Pengaruh Karakteristik Perusahaan, Koneksi Politik, dan Reformasi Perpajakan Terhadap Penghindaran Pajak (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Tahun 2008-2012). Jurnal Universitas Brawijaya.

Noor, R.Md, Nur Syazwani M.F., and Nor’ A.M. 2010. Corporate Tax Planning: A Study on Corporate Effective Tax Rates of Malaysian Listed Companies. International Journal of Trade, Economics and Finance, 2, 189-193

Nurmantu, S. 2005. Pengantar Perpajakan Ed.3. Granit. Jakarta.

Ozkan, A. 2001. Determinants of Capital Structure and Adjustment to Long-run Target: Evidence from UK Company Panel Data. Journal of Business Finance and Accounting, 28, 175-199.


(23)

83

Universitas Kristen Maranatha Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 94 tahun 2010 Tentang Perhitungan Penghasilan Kena Pajak dan Pelunasan Pajak Penghasilan Dalam Tahun Berjalan. www.google.co.id. Diakses Selasa 19 November 2014.

Rachmawati, A., dan Triatmoko, H. 2007. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi (SNA) X. Makassar.

Rahayu, S.K. 2010. Perpajakan Indonesia, Konsep dan Aspek Formal. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Rego, S. 2003. Tax Avoidance Activities of U.S. Multinational Corporations. Contemporary Accounting Research, 20, 805-833.

Resmi, S. 2011. Perpajakan: Teori dan Kasus. Buku 1. Edisi 6. Salemba Empat. Jakarta.

Sari, D.K. & Martani, D. 2010. Ownership Characteristics, Corporate Governance and Tax Aggressiveness. The 3rd International Accounting Conference & The 2nd Doctoral Colloquium. Bali.

Sartono, A. 2002. Manajemen Keuangan. Buku II. UPP AMP YKPN. Yogyakarta.

Setiawan, A. 2006. Dampak Penentuan Struktur Modal terhadap Permasalahan Moral Hazard pada Perusahaan di Indonesia Sebelum dan Selama Krisis Global. Jurnal Manajemen Indonesia, 4(1), 44-63.

Siahaan, H. 2004. Teori Optimalisasi Struktur Modal dan Aplikasinya di dalam Memaksimumkan Nilai Perusahaan. Jurnal Keuangan dan Moneter, 7 (1). Suandy, E. 2008. Perencanaan Pajak. Edisi 4. Salemba Empat. Jakarta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Cetakan Kesebelas. Alfabeta. Bandung.

Suliyanto .2009. Metode Riset Bisnis. Edisi Kedua. Andi. Yogyakarta. Suprianto, E. 2011. Perpajakan di Indonesiai. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Surbakti, T.A.V. 2012. Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Reformasi Perpajakan Terhadap Penghindaran Pajak di Perusahaan Industri Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010. Skripsi Fakultas Ekonomi. Universitas Indonesia.

Suwito, E., dan Herawaty, A. 2005. Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Tindakan Perataan Laba yang Dilakukan Oleh Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo.


(24)

84

Universitas Kristen Maranatha Suyanto, K.D., dan Supramono. 2012. Likuiditas, Leverage, Komisaris Independen, dan Manajemen Laba Terhadap Agresivitas Pajak Perusahaan. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 16 (2), 167–177.

Syamsuddin, L. 2001. Manajemen Keuangan Perusahaan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta

Tjiharjadi, S., Sunjoyo., Felix K., Yenni M.D., Imelda J., Nonie M., Maya M., Hapnes T., Christina., dan Meyliana. 2012. to be a Great Effective Leader. Andi. Yogyakarta.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009 sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2008 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2000 sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak penghasilan.

Uppal J.S., 2005. Kasus Penghindaran Pajak Di Indonesia. Economic Review Journal, 201.

Waluyo dan Ilyas, W.B. 2000. Perpajakan Indonesia. Cetakan kedua. Salemba Empat. Jakarta.

www.bps.go.id diakses pada tanggal 26 September 2014 www.idx.co.id diakses pada tanggal 16 September 2014

Xynas, L. 2011. Tax Planning, Avoidance and Evasion in Australia 1970- 2010: The Regulatory Responses and Taxpayer Compliance. Revenue Law Journal, 20-1.


(1)

BAB V KETERBATASAN DAN SARAN │79

2. Penelitian ini juga hanya meneliti mengenai perusahaan manufaktur saja, sehingga tidak dapat digunakan secara umum untuk industri lain di Indonesia. 3. Variabel Independen yang digunakan dalam penelitian ini masih terbatas pada

karakteristik perusahaan dan karakteristik eksekutif. Sehingga kemampuan variabel independen yang dapat menjelaskan variabel dependen dalam penelitian ini hanya sebesar 22,2%, sementara itu 77,8% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluarnya.

Adapun saran yang dapat peneliti ajukan untuk penelitian-penelitian selanjutnya di bidang perpajakan, terutama untuk melihat tingkat agresivitas pajak di perusahaan yaitu:

1. Penelitian selanjutnya disarankan untuk dapat menambah periode waktu penelitian minimal 5 tahun serta dapat memperluas populasi dan sampel perusahaan manufaktur.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan melakukan penelitian yang lebih luas mencakup industri-industri lainnya selain di industri manufaktur.

3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah variabel independen ataupun menambah jumlah indikator pada variabel independen.

Selain itu, peneliti juga ingin mengajukan saran untuk para investor sebagai dasar pertimbangan pemilihan perusahaan yang baik yaitu:

1. Memilih ukuran perusahaan yang kecil dimana tetap memberikan informasi yang lengkap sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, karena ukuran perusahaan yang kecil dapat dengan mudah tercangkup semuanya. Selain itu, membutuhkan dana yang tidak besar untuk kelangsungan usaha dan kecil kemungkinan terjadinya celah agresivitas pajak.


(2)

2. Memilih Profitabilitas yang tinggi karena menujukkan performa perusahaan yang bagus sehingga menunjukkan semakin mampu perusahaaan untuk melakukan penghematan pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku sehingga dengan demikian dapat memanfaatkan unsur agresivitas pajak. 3. Leverage merupakan kemampuan perusahaan mendanai aktivanya dengan

hutang. Investor diharapkan untuk memilih tingkat leverage yang tinggi sehingga penggunaan hutang yang pada akhirnya memunculkan bunga pinjaman yang dapat dijadikan pengurang dari penghasilan.

4. Intensitas modal merupakan aktivitas perusahaan yang dikaitkan dalam bentuk aktiva tetap. Sehingga investor diharapkan untuk memilih intensitas modal yang tinggi karena menunjukkan tingginya tingkat penjualan yang menunjukkan efisiensinya penggunaan aktiva dalam perusahaan. Selain itu, dengan adanya aktiva tetap memunculkan bahwa biaya penyusutan atau depresiasi yang pada akhirnya dapat dikurangkan dari penghasilan atau bersifat deductible expense. Sehingga beban pajak besar, penghasilan kena pajak kecil, dan pada akhirnya jumlah pajak yang dibayar menjadi kecil. 5. Memilih eksekutif dalam perusahaan yang bersifat risk taker karena lebih

berani mengambil keputusan bisnis yang berisiko. Sehingga karakter ini tidak akan ragu-ragu dalam pembiayaan dari hutang yang pada akhirnya akan menimbulkan adanya bunga pinjaman yang dapat dikurangkan (deductible expense) yang menyebabkan laba kena pajak berkurang dan pada akhirnya mengurangi jumlah pajak yang dibayarkan. Selain itu juga meningkatkan keuntungan bagi pemangku kepentingan (stakeholder).


(3)

81

6.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, K., Subekti, I., dan Atmini, S. 2007. Investigasi Motivasi dan Strategi Manajemen Laba pada Perusahaan Publik di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi X. Makassar.

Balakrishnan, K., J. Blouin., and W, Guay. 2011. Does Tax Aggressiveness Reduce Financial Reporting Transparency?. www.google.co.id. Diakses Selasa 26 September 2014.

Budiman, J., dan Setiyono. 2012. Pengaruh Karakter Eksekutif Terhadap Penghindaran Pajak (Tax Avoidance). Simposium Nasional Akuntansi XV.

Chasbiandani, T., dan Dwi M. 2012. Pengaruh Tax Avoidance Jangka Panjang Terhadap Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XV. Banjarmasin.

Chen, S., Chen, X., Cheng, Q., & Shevlin, T. 2010. Are Family Firms More Tax Aggressive Than Non-family Firms?. Journal of Financial Economics, 95: 41-61.

Darussalam, 2009. Tax Avoidance, Tax Planning, Tax Evasion, and Anti Avoidance Rule. Observasion & Research of Taxation. www.ortax.org. Diakses Selasa 26 September 2014.

Dendawijaya, L. 2003. Manajemen Perbankan. Ghalia Indonesia. Jakarta. Dewi, N.N.K., dan I Ketut J. 2014. Pengaruh Karakter Eksekutif, Karakteristik

Perusahaan, dan Dimensi Tata Kelola Perusahaan yang Baik Pada Tax Avoidance di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Universitas Udayana, 6 (2), 249-260.

Dyreng, Scott D., Hanlon, M., and Maydew, E.L. 2010. The Effect of Executives on Corporate Tax Avoidance. The Accounting Review, 85, 1163-1189.

Frank, M.M., Lynch, L.J., & Rego, S.O. 2009. Tax Reporting Aggressiveness and Its Relation to AggressiveFinancial Reporting. The Accounting Review, 84 (2), 467-496.

Ghozali, I. 2006. Aplikasi Multivariate Dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Hanlon, M., and Heitzman, S. 2010. A review of tax research. Journal of Accounting and Economics, 50, 127-178.


(4)

Hormati, A. 2009. Karakteristik Perusahaan Terhadap Kualitas Implementasi Corporate Governance. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 13 (2), 288-298.

Husnan, S., dan Pudjiastuti, E. 2002. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi Ketiga. UPP AMP YKPN. Yogyakarta.

Kurniasih, T., dan Maria M.R.S. 2013. Pengaruh Return On Assets, Leverage, Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, dan Kompensasi Rugi Fiskal Pada Tax Avoidance. Jurnal Universitas Udayana.

Lanis, R., and Richardson, G. 2013. Corporate Social Responsibility and Tax Aggressiveness: a test of legitimacy theory. Accounting Auditing and Accountability Journal, 26 (1), 75-100.

Lestari, M. I., dan Sugiharto, T. 2007. Kinerja Bank Devisa Dan Bank Non Devisa Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil). 2, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma.

Lewellen, K. 2003. Financing Decisions When Managers Are Risk Averse, Working Paper, Mit Sloan School of Management.

Low, A. 2006. Managerial Risk-Taking Behavior and Equity-Based Compensation. Fisher College of Business Working Paper, 03-003

Maccrimmon, K.R., and Wehrung D.A. 1990. Characteristics of Risk Taking Executives, Management Science, 422.

Mardiasmo. 2011. Perpajakan Edisi Revisi 2011. Andi. Yogyakarta.

Mc Guire, S., Wang, D., and Wilson, R. 2011. Dual Class Ownership and Tax Avoidance. American Taxation Association Midyear Meeting: Jata Conference.

Mulyani, Sri., Darminto., dan M.G WI Endang N.P. 2013. Pengaruh Karakteristik Perusahaan, Koneksi Politik, dan Reformasi Perpajakan Terhadap Penghindaran Pajak (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Tahun 2008-2012). Jurnal Universitas Brawijaya.

Noor, R.Md, Nur Syazwani M.F., and Nor’ A.M. 2010. Corporate Tax Planning: A Study on Corporate Effective Tax Rates of Malaysian Listed Companies. International Journal of Trade, Economics and Finance, 2, 189-193

Nurmantu, S. 2005. Pengantar Perpajakan Ed.3. Granit. Jakarta.

Ozkan, A. 2001. Determinants of Capital Structure and Adjustment to Long-run Target: Evidence from UK Company Panel Data. Journal of Business Finance and Accounting, 28, 175-199.


(5)

83

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 94 tahun 2010 Tentang Perhitungan Penghasilan Kena Pajak dan Pelunasan Pajak Penghasilan Dalam Tahun Berjalan. www.google.co.id. Diakses Selasa 19 November 2014.

Rachmawati, A., dan Triatmoko, H. 2007. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi (SNA) X. Makassar.

Rahayu, S.K. 2010. Perpajakan Indonesia, Konsep dan Aspek Formal. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Rego, S. 2003. Tax Avoidance Activities of U.S. Multinational Corporations. Contemporary Accounting Research, 20, 805-833.

Resmi, S. 2011. Perpajakan: Teori dan Kasus. Buku 1. Edisi 6. Salemba Empat. Jakarta.

Sari, D.K. & Martani, D. 2010. Ownership Characteristics, Corporate Governance and Tax Aggressiveness. The 3rd International Accounting Conference & The 2nd Doctoral Colloquium. Bali.

Sartono, A. 2002. Manajemen Keuangan. Buku II. UPP AMP YKPN. Yogyakarta.

Setiawan, A. 2006. Dampak Penentuan Struktur Modal terhadap Permasalahan Moral Hazard pada Perusahaan di Indonesia Sebelum dan Selama Krisis Global. Jurnal Manajemen Indonesia, 4(1), 44-63.

Siahaan, H. 2004. Teori Optimalisasi Struktur Modal dan Aplikasinya di dalam Memaksimumkan Nilai Perusahaan. Jurnal Keuangan dan Moneter, 7 (1). Suandy, E. 2008. Perencanaan Pajak. Edisi 4. Salemba Empat. Jakarta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Cetakan Kesebelas. Alfabeta. Bandung.

Suliyanto .2009. Metode Riset Bisnis. Edisi Kedua. Andi. Yogyakarta. Suprianto, E. 2011. Perpajakan di Indonesiai. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Surbakti, T.A.V. 2012. Pengaruh Karakteristik Perusahaan dan Reformasi Perpajakan Terhadap Penghindaran Pajak di Perusahaan Industri Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010. Skripsi Fakultas Ekonomi. Universitas Indonesia.

Suwito, E., dan Herawaty, A. 2005. Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Tindakan Perataan Laba yang Dilakukan Oleh Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo.


(6)

Suyanto, K.D., dan Supramono. 2012. Likuiditas, Leverage, Komisaris Independen, dan Manajemen Laba Terhadap Agresivitas Pajak Perusahaan. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 16 (2), 167–177.

Syamsuddin, L. 2001. Manajemen Keuangan Perusahaan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta

Tjiharjadi, S., Sunjoyo., Felix K., Yenni M.D., Imelda J., Nonie M., Maya M., Hapnes T., Christina., dan Meyliana. 2012. to be a Great Effective Leader. Andi. Yogyakarta.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009 sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2008 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2000 sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak penghasilan.

Uppal J.S., 2005. Kasus Penghindaran Pajak Di Indonesia. Economic Review Journal, 201.

Waluyo dan Ilyas, W.B. 2000. Perpajakan Indonesia. Cetakan kedua. Salemba Empat. Jakarta.

www.bps.go.id diakses pada tanggal 26 September 2014 www.idx.co.id diakses pada tanggal 16 September 2014

Xynas, L. 2011. Tax Planning, Avoidance and Evasion in Australia 1970- 2010: The Regulatory Responses and Taxpayer Compliance. Revenue Law Journal, 20-1.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Kompensasi Eksekutif, Keterwakilan CFO Wanita, dan Karakteristik Eksekutif terhadap Tindakan Pajak Agresif (Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2012-2014)

4 15 113

PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, KEPEMILIKAN SAHAM EKSEKUTIF,PREFERENSI RISIKO EKSEKUTIF DAN KARAKTERISTIK TERHADAP PRNGHINDARAN PAJAK PERUSAHAAN.

26 98 129

PENGARUH KOMPENSASI EKSEKUTIF, KEPEMILIKAN SAHAM EKSEKUTIF,PREFERENSI RISIKO EKSEKUTIF DAN KARAKTERISTIK TERHADAP PRNGHINDARAN PAJAK PERUSAHAAN.

8 42 129

Pengaruh Karakteristik Perusahaan, GCG dan CSR Terhadap Penghindaran Pajak

1 4 8

PROFITABILITAS, KARAKTERISTIK EKSEKUTIF, DAN KONEKSI POLITIK TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK Pengaruh Penerapan Corporate Social Responsibility, Profitabilitas, Karakteristik Eksekutif, Dan Koneksi Politik Terhadap Penghindaran Pajak(Studi Empiris pada Perus

1 9 16

PROFITABILITAS, KARAKTERISTIK EKSEKUTIF, DAN KONEKSI POLITIK TERHADAP PENGHINDARAN PAJAK Pengaruh Penerapan Corporate Social Responsibility, Profitabilitas, Karakteristik Eksekutif, Dan Koneksi Politik Terhadap Penghindaran Pajak(Studi Empiris pada Perus

0 5 15

Pengaruh Likuiditas, Leverage, dan Karakteristik Corporate Governance terhadap Agresivitas Pajak Perusahaan.

0 5 19

Pengaruh Karakteristik Eksekutif dan Corporate Governance terhadap Penghindaran Pajak Perusahaan.

3 15 24

Pengaruh Karakter Eksekutif Perusahaan Manufaktur Terhadap Agresivitas Pajak dengan Variabel Moderasi Efektivitas Dewam Komisaris

0 0 13

PENGARUH KARAKTERISTIK PENGAWASAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP AGRESIVITAS PAJAK PERUSAHAAN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 1 28