Promosi Batik Ciamis untuk Generasi Muda Indonesia Melalui Produk Fashion Linggawisesa.

(1)

  vi  ABSTRAK

PROMOSI BATIK CIAMIS UNTUK GENERASI MUDA INDONESIA MELALUI PRODUK FASHION LINGGAWISESA

Oleh Ray Prakarsa NRP 1064170

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki beragam kain etnik. Salah satu kain yang sudah mendunia adalah kain batik. Kain batik sudah diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) sejak 2 Oktober 2009. Di Jawa Barat juga memiliki kain batik dengan corak yang sangat menarik, batik ini berasal dari kabupaten Ciamis.

Tujuan perancangan ini adalah kalangan pria dewasa muda mau mau membeli produk Batik Ciamis, melalui line special edition Linggawisesa by GOMAN. Manfaat promosi yang dilakukan adalah untuk memperkenalkan kembali Batik Ciamis yang sudah hampir punah.

Metode yang digunakan adalah merancang sebuah line fashion edisi khusus Batik Ciamis yang diberi nama Linggawisesa dari brand fashion lokal GOMAN. Media utama yang digunakan untuk perancangan ini adalah video lookbook. Brand ini akan didukung dengan media promosi mini catalog, gimmick, packaging, Instagram, display tampilan untuk pameran, visual merchandising, dan hang tag. Melalui perancangan edisi khusus ini diharapkan masyarakat Indonesia khususnya pria dewasa muda dapat mengenal serta membeli produk Linggawisesa by GOMAN.


(2)

ABSTRACT

PROMOTIONAL DESIGN OF CIAMIS BATIK FOR INDONESIA YOUTH THROUGH LINGGAWISESA FASHION PRODUCTS

Submitted by

Ray Prakarsa NRP 1064170

Indonesia is one of the countries which have diverse ethnic fabrics, one of which is already known globally, batik. Batik has already been recognized by UNESCO as a masterpiece of intangible heritage of humanity since 2 October 2009. In west Java which also produces batik with interesting motif is Ciamis.

The target audience of this design is young adult men who want to buy Ciamis batik through special line edition Linggawisesa by GOMAN. The benefit of this promotion is to reintroduce Ciamis batik which is almost extinct.

The methods applied to design a fashion line special edition Linggawisesa from local brand products by GOMAN. The main medium used in this design is video lookbook. This brand will be supported by other promotional media such as a mini catalogue, gimmicks, packaging, instagram, products display in exhibitions, visual merchandising, and hang tag. By this special edition design it is hoped that Indonesian young adult men will know and buy Linggawisesa products by GOMAN.

Key words: batik, local brand, Ciamis, Indonesia


(3)

  viii 

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR DIAGRAM ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 2

1.3 Tujuan Perancangan ... 3

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 3


(4)

BAB II : LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Teori Batik ... 6

2.2 Teori Promosi ... 8

2.3 Teori Psikologi ... 9

2.4 Teori Men Fashion ... 11

BAB III : DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1 Data dan Fakta 3.1.1 Dewan Kerajinan Nasional Provinsi Jawa Barat ... 14

3.1.2 Kabupaten Ciamis ... 16

3.1.3 Sejarah Batik Ciamis ... 17

3.1.4 Batik Zahra ... 19

3.1.5 GOMAN ... 21

3.1.6 Hasil Kuesioer dan Observasi Target ... 22

3.1.7 Hasil Wawancara dengan Narasumber ... 33

3.1.8 Tinjauan Karya Sejenis ... 34

3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ... 36

3.2.1 Analisis Hasil Survei Berdasarkan Landasan Teori ... 36

3.2.3 Analisis Strenghts, Weaknesses, Opportunities, dan Threats Perancangan ... 37

3.2.4 Analisis Strenghts, Weaknesses, Opportunities, dan Threats GOMAN ... 38

3.2.5 Analisis Segmentation, Targeting, dan Positioning ... 39

BAB IV : PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi ... 42

4.2 Konsep Kreatif ... 43

a. Konsep Verbal ... 45

b. Konsep Visual ... 46

c. Warna ... 46


(5)

  x 

4.4 Hasil Karya ... 53

4.4.1 Logo ... 53

4.4.2 Stationary ... 54

4.4.3 Product Identity ... 55

4.4.4 Video Teaser dan Video Lookbook ... 59

4.4.5 Instagram Ad ... 60

4.4.6 Print Ad ... 64

4.4.7 Fashion Editorial ... 67

4.4.8 Fashion Advertorial ... 68

4.4.9 Website ... 69

4.4.10 Packaging ... 70

4.4.11 Voucher Discount ... 72

4.4.12 Exhibition Item ... 73

4.4.13 Mini Catalogue ... 75

4.4.14 Gimmick ... 76

BAB V : PENUTUP 5.1 Simpulan ... 77

5.2 Saran ... 77

DAFTAR PUSTAKA ... 78


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Jaket Jas ... 12

Gambar 2.2 Blazer ... 12

Gambar 3.1 Logo Dewan Kerajinan Nasional Provinsi Jawa Barat ... 14

Gambar 3.2 Susunan Organisasi DEKRANASDA ... 16

Gambar 3.3 Peta infrastruktur Kabupaten Ciamis ... 17

Gambar 3.4 Koperasi Rukun Batik Ciamis ... 18

Gambar 3.5 Packaging Batik Zahra ... 19

Gambar 3.6 Alat cap batik ... 20

Gambar 3.7 Wadah pencelupan warna untuk kain batik ... 21

Gambar 3.8 Logo GOMAN ... 21

Gambar 3.9 Pilihan corak Batik Ciamis ... 28

Gambar 3.10 Banner digital dalam website Lazuli Sarae ... 34

Gambar 3.11 Logo Vorman ... 36

Gambar 4.1 Motif Galuh Pakuan ... 44

Gambar 4.2 Warna-warna batik yang digunakan ... 47

Gambar 4.3 Logo Linggawisesa by GOMAN ... 53

Gambar 4.4 Warna yang digunakan pada logo ... 54

Gambar 4.5 Invoice ... 55

Gambar 4.6 Hang Tag ... 56

Gambar 4.7 Hanger ... 57

Gambar 4.8 Care Label dan Woven Label ... 57

Gambar 4.9 Shopping Bag ... 58

Gambar 4.10 Video Teaser ... 59

Gambar 4.11 Video Lookbook ... 60

Gambar 4.12 Instagram Ad (awareness) ... 61

Gambar 4.13 Instagram Ad (informing) ... 62

Gambar 4.14 Instagram Ad (reminding) ... 63

Gambar 4.15 Print Ad (awareness) ... 64


(7)

  xii 

Gambar 4.17 Print Ad (reminding) ... 66

Gambar 4.18 Fashion Editorial ... 67

Gambar 4.19 Fashion Advertorial ... 68

Gambar 4.20 Website ... 69

Gambar 4.21 Packaging kemeja ... 70

Gambar 4.22 Packaging Blazer ... 71

Gambar 4.23 Voucher ... 72

Gambar 4.24 Exhibition Booth ... 73

Gambar 4.25 Exhibition Nametag ... 74

Gambar 4.26 Mini Catalogue ... 75


(8)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 3.1 Diagram Usia Responden ... 22

Diagram 3.2 Diagram Penghasil Batik di Indonesia ... 23

Diagram 3.3 Diagram Kepemilikan Batik ... 23

Diagram 3.4 Diagram Alasan Memilih Batik ... 24

Diagram 3.5 Diagram Intensitas Memakai Batik ... 24

Diagram 3.6 Diagram Intensitas Membeli Batik ... 25

Diagram 3.7 Diagram Range Harga Batik Yang Pernah Dibeli ... 25

Diagram 3.8 Diagram Penggunaan Batik ... 26

Diagram 3.9 Diagram Pengetahuan Responden Terhadap Batik Jawa Barat .... 26

Diagram 3.10 Diagram Ketertarikan dengan Batik Jawa Barat ... 27

Diagram 3.11 Diagram Pengetahuan Batik Ciamis ... 27

Diagram 3.12 Diagram Pilihan Responden Terhadap Corak Batik Ciamis ... 28

Diagram 3.13 Diagram Gaya Busana yang Diinginkan Responden ... 29

Diagram 3.14 Diagram Desain Busana Batik ... 30

Diagram 3.15 Diagram Ketertarikan dengan Brand Fashion Lokal ... 31

Diagram 3.16 Diagram Perkenalan Batik Menggunakan Brand Fashion Lokal .. 31


(9)

  xiv 

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Timeline Media Promosi ... 51 Tabel 4.2 Budgeting ... 52


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Daftar pertanyaan kuesioner ... 80 Lampiran B Daftar pertanyaan wawancara dengan Engkos Kostaram ... 83 Lampiran C Sketsa logo ... 84


(11)

Universitas Kristen Maranatha 1   

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Batik, merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang sudah sangat terkenal, baik lokal maupun di dunia internasional. Batik sudah diakui dunia sebagai salah satu budaya warisan dunia asli asal Indonesia pada 2 Oktober 2009. United Nation Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), memberikan pengakuan tersebut bukan tanpa alasan, Batik Indonesia dikenal memiliki keragaman motif Batik yang penuh makna dan filosofi mendalam, di samping itu pemerintah dan rakyat Indonesia juga dinilai telah melakukan berbagai langkah nyata untuk lindungi dan melestarikan warisan budaya itu secara turun menurun. Batik Jawa Tengah merupakan Batik yang paling banyak masyarakat ketahui, karena kebanyakan pengrajinnya aktif melebarkan sayap bisnisnya.

Ciamis, daerah di selatan Jawa Barat, memiliki Batik dengan coraknya tersendiri. Batik ini memiliki pengaruh besar dari Yogyakarta, ketika perang Diponegoro berakhir, para pengikutnya tinggal dan menetap di Ciamis, menjadikan banyak motif dan warna memiliki kesamaan dengan Batik yang berada di Yogyakarta. Berdasarkan wawancara kepada bapak Engkos Kostaram yang pada tahun 2015, merupakan pengrajin satu-satunya yang tersisa di desa Imbanagara. Pada era tahun 60-an, kain Batik tradisional (motif maupun pengerjaannya) sempat menikmati masa kejayaannya. Di Jawa Barat, misalnya, beragam motif khas hadir dengan segala keunggulannya. Motif Batik identik dengan nama asal kain itu dibuat, misalnya motif asal Kabupaten Garut dikenal dengan nama Garutan, Cirebonan (Cirebon), Tasikan (Tasikmalaya), dan Ciamisan (Ciamis). Batik Ciamis lebih dikenal dengan corak motif yang bernama Sarian. Batik Ciamis berbeda dengan Batik daerah lain, coraknya tidak terlalu ramai, ada yang bermotif daun, bermotif parang rusak, ciri yang paling dominan adalah pada penggunaan warna, Batik Ciamis hanya menggunakan dua warna, misalnya warna coklat dan hitam dengan dasar putih.


(12)

Permasalahan dalam industri Batik Ciamis yaitu, masih diperlukan promosi lagi untuk meningkatkan populariatasnya. Dengan memperkenalkannya kepada masyarakat urban dengan cara memadukannya dengan tren saat ini, diharapkan bahwa masyarakat mengetahui bahwa corak Batik Ciamis memiliki corak yang menarik dan ada keinginan untuk memakainya, sehingga secara tidak langsung turut mengangkat pamor Batik Ciamis yang saat ini sudah hampir punah karena minimnya promosi Batik dari daerah asalnya, Ciamis.

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup 1.2.1 Permasalahan

a. Bagaimana memperkenalkan Batik Ciamis kepada masyarakat urban/perkotaan di kota Bandung dan Jakarta melalui ranah fashion? b. Bagaimana memilih media yang tepat agar target tertarik memakai

Batik Ciamis?

c. Bagaimana mempromosikan kepada pria urban agar menggemari Batik, khususnya Batik Ciamis?

1.2.2 Ruang Lingkup

Tugas Akhir ini akan memperkenalkan Batik Ciamis melalui edisi khusus dari brand yang bernama GOMAN. Pengerjaannya akan dilakukan di Ciamis, dan Bandung, dari Bulan Februari hingga bulan Mei. Segmentasi rentang usia adalah 22-30 tahun, kelas menengah atas, peduli terhadap

outfitnya, dan bertempat tinggal di Bandung dan Jakarta. Kebanyakan kelompok usia tersebut mengacuhkan budaya Indonesia, lebih suka budaya asing dan mengganggap Batik adalah pakaian orang tua. Oleh karena itu promosi Batik Ciamis, ingin memadukan selera target saat ini (dalam fashion) dengan Batik Ciamis, sehingga Batik tidak dianggap sesuatu yang “tua” dan ada rasa bangga juga karena motif Batik berasal dari negeri atau daerah tempat mereka tinggal.


(13)

Universitas Kristen Maranatha 3    1.3 Tujuan Perancangan

a. Merancang strategi komunikasi yang tepat untuk memperkenalkan Batik Ciamis kepada masyarakat urban perkotaan melalui ranah fashion.

b. Merancang visual untuk promosi berupa produk fashion agar target tertarik memakai Batik Ciamis.

c. Mempromosikan produk Batik dengan selera target, agar target yaitu pria urban mau memakainya.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber data yang diperoleh berasal dari instansi terkait seperti DEKRANASDA Jawa Barat, dan perajin asli Batik Ciamis.

a. Observasi

Observasi dilakukan langsung ke tempat pembuatan sekaligus pengrajin Batik Ciamis, yang mana saat ini merupakan pengrajin satu-satunya di dusun Ciwahangan, desa Imbanagara, kabupaten Ciamis.

b. Wawancara

Metode wawancara digunakan untuk mengetahui permasalahan dan fakta mengenai Batik Ciamis, dari pengrajin asli di kabupaten Ciamis, Bapak Engkos Kostaram.

c. Studi Pustaka

Metode ini digunakan untuk mencari data, informasi dari buku, dan situs yang dibutuhkan untuk mendukung penulis mengetahui lebih dalam tentang Batik Ciamis dan sejarahnya.


(14)

d. Kuesioner

Metode kuesioner akan disebarkan kepada 100 orang di kota Bandung dan Jakarta, untuk mengetahui tanggapan dari para responden.


(15)

Universitas Kristen Maranatha 5    1.5 Skema Perancangan


(16)

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Dalam upaya melestarikan budaya Indonesia, generasi muda Indonesia harus mendapatkan informasi yang memadai agar mereka tertarik. Khususnya dalam topik yang penulis angkat untuk dijadikan pembahasan tugas akhir yaitu Batik Ciamis. Penulis ingin berbagi pemikiran bahwa apabila bukan generasi muda yang melestarikan budaya Indonesia, maka perlahan tapi pasti budaya Indonesia akan lenyap. Penulis mengangkat topik Batik Ciamis bukan tanpa alasan, disebabkan kedekatan daerah dan suku, yaitu Sunda. Penulis membuat edisi khusus Batik Ciamis dari lokal brand fashion yang sudah cukup terkenal karena selalu concern terhadap kain-kain etnik yang berasal dari Indonesia, yaitu GOMAN. Edisi khusus Batik Ciamis, diberi nama Linggawisesa. Dengan kedekatan kultur tersebut penulis dapat mengangkat topik secara mendalam dan lebih mudah diolah menjadi visual.

5.2 Saran

Untuk merealisasikan dan menumbuhkan industri Batik Ciamis, DEKRANASDA Jawa Barat harus lebih membantu pengrajin batik, sehingga pengrajin merasa didukung oleh pemerintah. Dengan itu kerjasama seperti penulis angkat ke dalam tugas akhir (brand fashion lokal mengolah batik menjadi produk), dapat lebih mudah terealisasikan.

Untuk sesama desainer, penulis mengharapkan bila dalam setiap desain lebih baik bila menggunakan suatu unsur dari Indonesia; misalnya batik. Selain untuk melestarikan budaya Indonesia, memakai unsur budaya negara kita sendiri, bisa dijadika keunikan dan ciri khas dari setiap desain yang dibuat oleh para desainer. 


(17)

 

Universitas Kristen Maranatha 78

DAFTAR PUSTAKA

Elliot, Inger McCabe. 2004. Batik : Fabled Cloth of Java. New York, USA: Periplus

Flusser, Alan. 2002. Dressing the Man: Mastering the Art of Permanent Fashion.

New York, USA, HarperCollins

Gallichio, James. 2012. Style for Men : A Simple Guide to dressing Well. Melbourne,

Australia

Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan. Jakarta, Indonesia: Penerbit Erlangga.

Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran, Jakarta, Indonesia: PT Prenhallindo

Kusrianto, Adi. 2013. Batik: Filosofi, Motif, dan Kegunaan: Yogyakarta, Indonesia:

Penerbit ANDI

www.loketpeta.pu.go.id

(16 Februari 2015, pukul 14:55)

www.gomanstore.com/shop/about-us (27 Februari 2015, 17:01)

www.lazulisarae.com (1 Maret 2015, pukul 20:31)

www.facebook.com/vormanshop (1 Maret 2015, pukul 20:42)


(1)

Permasalahan dalam industri Batik Ciamis yaitu, masih diperlukan promosi lagi untuk meningkatkan populariatasnya. Dengan memperkenalkannya kepada masyarakat urban dengan cara memadukannya dengan tren saat ini, diharapkan bahwa masyarakat mengetahui bahwa corak Batik Ciamis memiliki corak yang menarik dan ada keinginan untuk memakainya, sehingga secara tidak langsung turut mengangkat pamor Batik Ciamis yang saat ini sudah hampir punah karena minimnya promosi Batik dari daerah asalnya, Ciamis.

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup 1.2.1 Permasalahan

a. Bagaimana memperkenalkan Batik Ciamis kepada masyarakat urban/perkotaan di kota Bandung dan Jakarta melalui ranah fashion? b. Bagaimana memilih media yang tepat agar target tertarik memakai

Batik Ciamis?

c. Bagaimana mempromosikan kepada pria urban agar menggemari Batik, khususnya Batik Ciamis?

1.2.2 Ruang Lingkup

Tugas Akhir ini akan memperkenalkan Batik Ciamis melalui edisi khusus dari brand yang bernama GOMAN. Pengerjaannya akan dilakukan di Ciamis, dan Bandung, dari Bulan Februari hingga bulan Mei. Segmentasi rentang usia adalah 22-30 tahun, kelas menengah atas, peduli terhadap outfitnya, dan bertempat tinggal di Bandung dan Jakarta. Kebanyakan kelompok usia tersebut mengacuhkan budaya Indonesia, lebih suka budaya asing dan mengganggap Batik adalah pakaian orang tua. Oleh karena itu promosi Batik Ciamis, ingin memadukan selera target saat ini (dalam fashion) dengan Batik Ciamis, sehingga Batik tidak dianggap sesuatu yang


(2)

1.3 Tujuan Perancangan

a. Merancang strategi komunikasi yang tepat untuk memperkenalkan Batik Ciamis kepada masyarakat urban perkotaan melalui ranah fashion.

b. Merancang visual untuk promosi berupa produk fashion agar target tertarik memakai Batik Ciamis.

c. Mempromosikan produk Batik dengan selera target, agar target yaitu pria urban mau memakainya.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber data yang diperoleh berasal dari instansi terkait seperti DEKRANASDA Jawa Barat, dan perajin asli Batik Ciamis.

a. Observasi

Observasi dilakukan langsung ke tempat pembuatan sekaligus pengrajin Batik Ciamis, yang mana saat ini merupakan pengrajin satu-satunya di dusun Ciwahangan, desa Imbanagara, kabupaten Ciamis.

b. Wawancara

Metode wawancara digunakan untuk mengetahui permasalahan dan fakta mengenai Batik Ciamis, dari pengrajin asli di kabupaten Ciamis, Bapak Engkos Kostaram.

c. Studi Pustaka

Metode ini digunakan untuk mencari data, informasi dari buku, dan situs yang dibutuhkan untuk mendukung penulis mengetahui lebih


(3)

d. Kuesioner

Metode kuesioner akan disebarkan kepada 100 orang di kota Bandung dan Jakarta, untuk mengetahui tanggapan dari para responden.


(4)

(5)

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Dalam upaya melestarikan budaya Indonesia, generasi muda Indonesia harus mendapatkan informasi yang memadai agar mereka tertarik. Khususnya dalam topik yang penulis angkat untuk dijadikan pembahasan tugas akhir yaitu Batik Ciamis. Penulis ingin berbagi pemikiran bahwa apabila bukan generasi muda yang melestarikan budaya Indonesia, maka perlahan tapi pasti budaya Indonesia akan lenyap. Penulis mengangkat topik Batik Ciamis bukan tanpa alasan, disebabkan kedekatan daerah dan suku, yaitu Sunda. Penulis membuat edisi khusus Batik Ciamis dari lokal brand fashion yang sudah cukup terkenal karena selalu concern terhadap kain-kain etnik yang berasal dari Indonesia, yaitu GOMAN. Edisi khusus Batik Ciamis, diberi nama Linggawisesa. Dengan kedekatan kultur tersebut penulis dapat mengangkat topik secara mendalam dan lebih mudah diolah menjadi visual.

5.2 Saran

Untuk merealisasikan dan menumbuhkan industri Batik Ciamis, DEKRANASDA Jawa Barat harus lebih membantu pengrajin batik, sehingga pengrajin merasa didukung oleh pemerintah. Dengan itu kerjasama seperti penulis angkat ke dalam tugas akhir (brand fashion lokal mengolah batik menjadi produk), dapat lebih mudah terealisasikan.

Untuk sesama desainer, penulis mengharapkan bila dalam setiap desain lebih baik bila menggunakan suatu unsur dari Indonesia; misalnya batik. Selain untuk melestarikan budaya Indonesia, memakai unsur budaya negara kita sendiri, bisa


(6)

 

DAFTAR PUSTAKA

Elliot, Inger McCabe. 2004. Batik : Fabled Cloth of Java. New York, USA: Periplus

Flusser, Alan. 2002. Dressing the Man: Mastering the Art of Permanent Fashion.

New York, USA, HarperCollins

Gallichio, James. 2012. Style for Men : A Simple Guide to dressing Well. Melbourne,

Australia

Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan. Jakarta, Indonesia: Penerbit Erlangga.

Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran, Jakarta, Indonesia: PT Prenhallindo

Kusrianto, Adi. 2013. Batik: Filosofi, Motif, dan Kegunaan: Yogyakarta, Indonesia:

Penerbit ANDI

www.loketpeta.pu.go.id

(16 Februari 2015, pukul 14:55)

www.gomanstore.com/shop/about-us (27 Februari 2015, 17:01)