Hubungan Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban dengan Kinerja Manajer Pusat Investasi dan Kinerja Manajer Pusat Laba (Survei pada Usaha Restoran di Tasikmalaya dan Bandung).

(1)

ABSTRACT

With many businesses, especially the restaurants in Tasikmalaya and Bandung, it will tend to increase the intense competition. Therefore restaurants should expand its business in such a way to enhance the investment center managerial performance and profit center managerial performance, so that corporate objective will be achieved by accounting responsibility application. By applying accounting responsibility, can be obtained a responsibility report to determine and correct the deviation in the event positive or negative deviation, so it can be evaluated for improved performance in the future. The purpose of this research is to analyze the relationship accounting responsibility application with investment center managerial performance and profit center managerial performance. The independence variables in this research is accounting responsibility, meanwhile the dependence variable in this research are investment center managerial performance and profit center managerial performance. The primary data, which were collected with purposive method, were obtained from spreading 35 questionnaires to managers and accounting staff in Tasikmalaya and Bandung. From 35 questionnaires were spread, only 32 questionnaires can be used. The results obtained from partial tests show that accounting responsibility have significant influence towards investment center managerial performance and profit center managerial performance. Simultaneously, accounting responsibility has significant influence towards investment center managerial performance and profit center managerial performance.

Keywords: accounting responsibility, and managerial performance, investment center, profit center


(2)

ABSTRAK

Dengan banyaknya usaha bisnis, khususnya restoran-restoran di Tasikmalaya dan Bandung, maka akan cenderung meningkatkan persaingan bisnis yang ketat. Oleh karena itu restoran-restoran harus mengembangkan usahanya sedemikian rupa dengan meningkatkan kinerja manajer pusat investasi dan kinerja manajer pusat laba sehingga tujuan perusahaan akan tercapai dengan menerapkan akuntansi pertanggungjawaban. Dengan cara menerapkan akuntansi pertanggungjawaban, dapat diperoleh suatu laporan pertanggungjawaban untuk mengetahui dan mengkoreksi apabila terjadi penyimpangan positif atau pun penyimpangan negatif, sehingga dapat dievaluasi untuk peningkatan kinerja di masa yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan kinerja manajer pusat investasi dan kinerja manajer pusat laba. Variabel independen dalam penelitian ini adalah akuntansi pertanggungjawaban, sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja manajer pusat investasi dan kinerja manajer pusat laba. Data dalam penelitian ini merupakan data primer yang diambil yang diambil dengan metode purposive sampling, yaitu dengan cara menyebarkan 35 buah kuesioner kepada para pengelola, manajer, dan staf akunting restoran di Tasikmalaya dan Bandung, dimana kuesioner yang dapat diolah adalah sebanyak 32 buah kuesioner. Hasil penelitian yang diperoleh dalam pengujian secara parsial menunjukkan bahwa terdapat hubungan dalam penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan kinerja manajer investasi dan kinerja manajer pusat laba. Secara simultan, akuntansi pertanggungjawaban memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja manajer pusat investasi dan kinerja manajer pusat laba.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PENGESAHAN…... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii

KATA PENGANTAR... iv

ABSTRACT... vii

ABSTRAK... viii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR GAMBAR... xiii

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR LAMPIRAN... xvi

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1Latar Belakang... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 6

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian... 6

1.4Kegunaan Hasil Penelitian... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS... 8

2.1Kajian Pustaka... 8

2.1.1 Akuntansi Pertanggungjawaban….……….. 8

2.1.1.1 Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban.………... 8

2.1.1.2 Tujuan dan Manfaat Akuntansi Pertanggungjawaban…... 9


(4)

2.1.1.4 Pengertian Pusat Pertanggungjawaban………. 12

2.1.1.5 Jenis-jenis Pusat Pertanggungjawaban………. 13

2.1.1.6 Syarat-syarat Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban…… 15

2.1.1.7 Struktur Organisasi sebagai Pola Pendelegasian Wewenang... 15

2.1.2 Laporan Pertanggungjawaban…... 17

2.1.2.1 Prosedur Penyusunan Laporan dalam Akuntansi Pertanggungjawaban... 18 2.1.3 Kinerja Manajer Pusat Investasi... 21

2.1.3.1 Return On Investment atau ROI………. 21

2.1.3.2Manfaat ROI sebagai Pengukur Kerja………... 22

2.1.3.3Keunggulan ROI………... 23

2.1.3.4Kelemahan ROI sebagai Pengukur Kinerja……….. 23

2.1.3.5Residual Income………. 24

2.1.4 Kinerja Manajer Pusat Laba... 25

2.1.4.1Manfaat Pusat Laba………...……… 25

2.1.4.2Kesulitan Pusat Laba………..………... 26

2.1.4.3Mengukur Profitabilitas………. 27

2.1.4.4Jenis-jenis Ukuran Kinerja Pusat Laba………..…… 28

2.2Pengembangan Hipotesis……….……… 30

2.2.1 Hubungan Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Dengan Kinerja Manajer Pusat Laba... 29 2.2.2 Hubungan Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Dengan Kinerja Manajer Pusat Investasi... 34 BAB III METODE PENELITIAN... 38


(5)

3.1Objek Penelitian……... 38

3.2 Metode Penelitian………... 39

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data………... 39

3.3 Definisi dan Operasional Variabel... 43

3.3.1 Akuntansi Pertanggungjawaban... 43

3.3.2 Kinerja Manajer Pusat Investasi………... 45

3.3.3 Kinerja Manajer Pusat Laba………..……… 46

3.4 Teknik Analisis Data... 48

3.4.1 Pengujian Validitas dan Realibilitas Instrumen…………...…. 48

3.4.1.1 Pengujian Validitas Instrumen……….. 49

3.4.1.2 Pengujian Realibilitas Instrumen... 51

3.5 Uji Hipotesis... 52

3.5.1 Analisis Statistik Deskriptif………. 52

3.5.2 Analisa Korelasi………... 52

3.5.3 Uji Regresi ………... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 55

4.1Analisis Deskriptif Data Responden... 55

4.2 Hasil Uji Kualitas Data... 58

4.2.1 Hasil Uji Validitas... 58

4.2.2 Hasil Uji Realibilitas………... 61

4.3 Pengaruh Hubungan Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Dengan Kinerja Manajer Pusat Laba... 61 4.3.1 Hasil Uji Parsial (T Statistik)……….. 62


(6)

4.3.2 Persamaan Regresi………...…... 64

4.3.3 Hasil Uji Koefisien Determinasi (Besarnya Korelasi)... 64

4.3.5 Analisis Koefisien Determinasi………... 65

4.4 Pengaruh Hubungan Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Dengan Kinerja Manajer Pusat Investasi... 65 4.4.1 Hasil Uji Parsial (T Statistik)……….. 66

4.4.2 Persamaan Regresi………...…... 67

4.4.3 Hasil Uji Koefisien Determinasi (Besarnya Korelasi)... 68

4.4.4 Analisis Koefisien Determinasi………... 69

BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 70

5.1Simpulan... 70

5.2Saran……... 71

5.3Keterbatasan……….…... 72

DAFTAR PUSTAKA... 73

LAMPIRAN... 76


(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Format Umum Laporan Pertanggungjawaban…………... 20


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Kuesioner Atas Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban... 40

Tabel 3.2 Kuesioner Peningkatan Kinerja Manajer Pusat Laba... 42

Tabel 3.3 Kuesioner Atas Kinerja Manajer Pusat Investasi atau ROI Perusahaan………,,,………. 43

Tabel 3.4 Pengukuran Variabel Akuntansi Pertanggungjawaban………. 44

Tabel 3.5 Pengukuran Variabel Kinerja Manajer Pusat Investasi………. 46

Tabel 3.6 Pengukuran Variabel Kinerja Manajer Pusat Laba…..………. 48

Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Akuntansi Pertanggungjawaban…...………….. 49

Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Kinerja Manajer Pusat Laba...……… 50

Tabel 3.9 Hasil Validitas Kinerja Manajer Pusat Investasi.……….. 51

Tabel 3.10 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha……….. 51

Tabel 3.11 Hasil Uji Reliabilitas………. 52

Tabel 4.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 55

Tabel 4.2 Profil Responden Berdasarkan Usia……….. 55

Tabel 4.3 Profil Responden Berdasarkan Posisi/Jabatan……….. 56

Tabel 4.4 Profil Responden Berdasarkan Lamanya Posisi Jabatan…………... 56

Tabel 4.5 Profil Responden Berdasarkan Lamanya Bekerja di Restoran……. 57

Tabel 4.6 Profil Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan……….. 57

Tabel 4.7 Profil Responden Berdasarkan Restoran………... 57


(9)

Tabel 4.9 Uji Validitas Kinerja Manajer Pusat Laba……… 60 Tabel 4.10 Uji Validitas Kinerja Manajer Pusat Investasi………..… 60 Tabel 4.11 Hasil Uji Realibilitas ………..……….. 61 Tabel 4.12 Hasil Uji T Statistik: Akuntansi Pertanggungjawaban dengan

Kinerja Manajer Pusat Laba……...………... 62 Tabel 4.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi: Akuntansi Pertanggungjawaban

dengan Kinerja Manajer Pusat Laba……...………...………... 65 Tabel 4.14 Hasil Uji T Statistik: Akuntansi Pertanggungjawaban dengan

Kinerja Manajer Pusat Investasi……….…………... 68 Tabel 4.15 Hasil Uji Koefisien Determinasi: Akuntansi Pertanggungjawaban


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran A Kuesioner... 76 Lampiran B Hasil Output SPSS... 81


(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Makan dan minum merupakan kebutuhan primer manusia untuk mempertahankan hidup. Makanan yang baik dan memuaskan diawali dengan timbulnya selera makan. Selera seseorang timbul dari penampilan makanan dan minuman yang berkaitan dengan aroma, cita rasa, dan cara penyajiannya. Makanan dan minuman akan mempunyai nilai tambah yang lebih tinggi apabila ditunjang dengan adanya cara penyajian yang menarik sehingga membangkitkan selera makan.

Usaha restoran saat ini semakin popular baik di pusat kota maupun di daerah pinggiran kota. Salah satu tempat yang memiliki cukup banyak restoran adalah dikota Tasikmalaya. Karena adanya perkembangan jaman yang semakin maju dan pola kehidupan penduduk mengalami perubahan, maka tidak mengherankan jika bidang usaha restoran mengalami perkembangan pesat. Berkembangnya restoran-restoran di Tasikmalaya dan Bandung ini tentunya tidak dapat dipisahkan dari keberadaan sarana dan prasana yang mendukungnya.

Usaha restoran merupakan suatu usaha dalam bidang jasa boga yang memberikan pelayanan terhadap pemesanan makanan dan minuman. Dengan banyaknya usaha restoran di Tasikmalaya dan Bandung, akan meningkatkan daya saing bagi setiap restoran yang ingin lebih berkembang. Dalam persaingan bisnis akan ada timbul masalah-masalah, maka untuk mengatasinya setiap restoran harus memberikan pelayanan yang baik kepada setiap konsumen dan juga harus


(12)

Bab I: Pendahuluan 2

menciptakan suatu sistem manajemen yang berorientasi pada operasi yang efektif dan efeisien.

Operasi yang efektif dan efisien dapat terwujud dengan mempekerjakan sumber daya manusia yang berkualitas, teliti, dan memiliki keahlian yang memadai. Cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui sumber daya manusia tersebut mampu melaksanakan tugasnya dengan baik atau tidak adalah dengan melakukan penilaian kinerja. Menilai kinerjanya adalah dengan menggunakan informasi akuntansi manajemen yang dihubungkan dengan individu yang memiliki peran tertentu dalam organisasi yang disebut informasi akuntansi pertanggungjawaban.

Menurut Mulyadi (2008) akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem akuntansi yang disusun sedemikian rupa sehingga pengumpulan serta pelaporan biaya dan pendapatan dapat dilakukan sesuai dengan bidang pertanggungjawaban didalam organisasi. Tujuannya yaitu agar dapat diketahui seorang atau sekelompok orang yang bertanggung jawab bila terjadi penyimpangan atas biaya, pendapatan, atau investasi atau laba yang telah dianggarkan.

Menurut Hansen dan Mowen (2005) pusat-pusat pertanggungjawaban yang ada pada suatu organisasi dapat dikelompokan menjadi: pusat biaya, pusat pendapatan, pusat investasi, dan pusat laba. Hansen dan Mowen (2005) juga menyatakan pusat biaya adalah suatu pusat pertanggungjawaban dalam organisasi yang yang manajernya bertanggung jawab hanya terhadap biaya. Pusat pendapatan adalah suatu pusat pertanggungjawaban yang manajernya bertanggung jawab hanya terhadap penjualan. Pusat investasi adalah suatu pusat pertanggungjawaban yang manajernya bertanggung jawab terhadap pendapatan, biaya, dan investasi. Pusat laba


(13)

Bab I: Pendahuluan 3

terhadap pendapatan maupun biaya.

Anthony dan Govindarajan (2009) menyatakan kinerja pusat investasi di setiap usaha diperoleh melalui ratio antara laba dengan investasi yang digunakan untuk memperoleh laba tersebut. Ukuran ini disebut kembalian investasi (return on

investment). Laba dihasilkan dari selisih antara pendapatan dengan biaya. Manajer

pusat investasi juga dapat mengukur prestasinya menggunakan residual income. Bagian yang mendapat paling banyak perhatian adalah departemen pusat investasi, keberhasilan diukur terutama dari laba yang dihasilkan.

Gumilang (2007) menyatakan dalam suatu manajemen juga pada umumnya mempunyai suatu alat bantu dalam mengendalikan usahanya dengan menetapkan akuntansi pertanggungjawaban. Pengendalian biaya melalui akuntansi pertanggungjawaban dapat dijalankan dengan menyelenggarakan perencanaan suatu sistem pencatatan atas biaya-biaya yang dapat dikendalikan. Gumilang (2007) juga menyatakan dari pencatatan ini maka dihasilkan laporan-laporan biaya. Dengan laporan biaya, manajer dapat mengetahui perbedaan biaya yang dianggarkan dengan biaya sebenarnya sehingga bisa dilakukan pertanggungjawaban. Dengan melihat anggaran pendapatan berdasarkan realisasi tahun sebelumnya, pendapatan pun dapat dikendalikan. Dengan adanya laporan biaya dan anggaran pendapatan, dapat diketahui besarnya perbedaan laba sebenarnya dengan laba yang telah dianggarkan, sehingga kinerja manajer bisa dinilai dan dievaluasi. Menurut Anthony dan Govindarajan (2009) bagian yang juga mendapat banyak perhatian adalah departemen pusat laba karena bagian inilah yang menghasilkan laba yang diperlukan oleh perusahaan untuk kelangsungan usahanya, dan bagi perusahaan yang berorientasi pada laba, dapat menjadikannya sebagai alat ukur.


(14)

Bab I: Pendahuluan 4

Beberapa penelitian yang pernah dilakukan yang mendasari dilakukan penelitian ini antara lain :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Taufik Hidayat (2012) dengan judul “Analisis

Pengaruh Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Terhadap Kinerja Manajer Pusat Laba di Warung Paskal Bandung” dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan kinerja manajer pusat laba.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Fachri Akbar (2010) dengan judul “Pengaruh

Akuntansi Pertanggungjawaban Terhadap Motivasi Manajer Pusat Laba: Survei pada Hotel-hotel Bintang Empat di Bandung” dapat disimpulkan bahwa penerapan akuntansi pertanggungjawaban yang memadai berpengaruh terhadap motivasi manajer pusat laba.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Ayudhi Darmawan (2008) dengan judul “Peranan Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Menilai Kinerja Manajer Pusat Laba” dapat disimpulkan bahwa akuntansi pertanggungjawaban yang ditetapkan di perusahaan sudah memadai dengan terdapatnya syarat-syarat akuntansi pertanggungjawaban dan adanya karakteristik akuntansi pertanggungjawaban.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Diana Putri (2005) dengan judul “Hubungan

Penerapan Pertanggungjawaban Dengan Kinerja Manajer Pusat Investasi: Survey Pada Perusahaan Bengkel di Bandung” dapat disimpulkan bahwa penerapan akuntansi pertanggungjawaban yang ditetapkan di bengkel telah memadai dengan terdapatnya syarat-syarat akuntansi pertanggungjawaban,


(15)

Bab I: Pendahuluan 5

penerapan akuntansi pertanggungjawaban yang memadai dengan kinerja manajer pusat investasi pada perusahaan.

Berdasarkan hasil-hasil penelitian sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa penerapan akuntansi pertanggungjawaban berhubungan dengan kinerja manajer pusat investasi dan kinerja manajer pusat laba. Penelitian ini merupakan modifikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Diana Putri (2005) dengan judul “Hubungan

Penerapan Pertanggungjawaban Dengan Kinerja Manajer Pusat Investasi (Survey Pada Perusahaan Bengkel di Bandung)”. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah adanya penambahan variabel yaitu kinerja manajer pusat laba yang menjadi pembedanya. Selain itu, perbedaan juga terdapat pada lokasi dan objek penelitiannya yaitu di Tasikmalaya dan Bandung, dan objek penelitiannya adalah restoran. Alasan dipilihnya objek penelitian restoran, karena pada saat ini restoran sudah menjamur dimana mana, dan merupakan usaha yang mempunyai prospek yang baik, karena pada jaman sekarang orang-orang semakin menyukai wisata kuliner. Oleh sebab itu peneliti berharap penelitian ini dapat bermanfaat untuk mengembangkan usaha-usaha restoran yang selanjutnya dan menjadikannya sebagai alat ukur. Peneliti juga tertarik dengan kinerja manajer restoran-restoran di Tasikmalaya dan Bandung yang harus mampu bersaing dengan restoran-restoran kota lain dan restoran dari Tasikmalaya dan Bandung itu sendiri. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Hubungan Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Dengan Kinerja Manajer Pusat Investasi dan Kinerja Manajer Pusat Laba.


(16)

Bab I: Pendahuluan 6

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas dapat diidentifikasikan pokok masalah sebagai berikut:

a. Apakah terdapat hubungan antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan kinerja manajer pusat investasi pada restoran-restoran di Tasikmalaya dan Bandung?

b. Apakah terdapat hubungan anntara penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan kinerja manajer pusat laba pada restoran-restoran di Tasikmalaya Bandung?

1.3Maksud Dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Mengetahui hubungan antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan kinerja manajer pusat investasi pada restoran-restoran di Tasikmalaya dan Bandung.

b. Mengetahui hubungan antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan kinerja manajer pusat laba pada restoran-restoran di Tasikmalaya dan Bandung.

1.4Kegunaan Hasil Penelitian

Dari data dan informasi yang berhasil dikumpulkan berdasarkan hasil penelitian penulis berharap dapat memberikan manfaat bagi:

1. Bagi pengelola dan manajer perusahaan yang bergerak dibidang restoran

sebagai masukan mengenai hubungan penerapan akuntansi pertanggungjawaban bila dihubungkan dengan manfaatnya dalam mengetahui kinerja manajer pusat investasi dan kinerja manajer pusat biaya.


(17)

Bab I: Pendahuluan 7

2. Bagi pembaca hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah

wawasan dan pengetahuan tentang penerapan akuntansi pertanggungjawaban terhadap kinerja manajer dan sebagai dasar studi perbandingan lebih lanjut.


(18)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pengujian dan analisis terhadap data mengenai hubungan penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan kinerja manajer pusat investasi dan kinerja manajer pusat laba, diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Terdapatnya hubungan antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan kinerja manajer pusat investasi pada restoran-restoran di Tasikmalaya dan Bandung, hal ini terlihat dari:

a. Berdasarkan analisis koefisien determinasi (besarnya korelasi) menunjukkan besarnya korelasi adalah sebesar 0.469 atau 46,9% yang artinya penerapan antara akuntansi pertanggungjawaban dengan kinerja manajer pusat investasi memiliki keeratan hubungan yang cukup kuat.

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 – 1,00 Sangat Kuat

0,60 – 0,79 Kuat

0,40 – 0,59 Cukup Kuat

0,20 – 0,39 Rendah

0,00 – 0,19 Sangat Rendah

(Arikunto, 2006:276; Riduwan & Kuncoro, 2011:62)

b. Berdasarkan perhitungan koefisien determinasi, diperoleh hasil sebesar 22% yang berarti bahwa penerapan akuntansi pertanggungjawaban memberikan pengaruh terhadap variabel kinerja manajer pusat laba sebesar 22%, sedangkan sisanya 78% merupakan pengaruh dari variabel lainnya yang tidak diteliti misalnya perilaku etis.


(19)

Bab V: Simpulan dan Saran 71

2. Terdapatnya hubungan antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan kinerja manajer pusat laba pada restoran-restoran di Tasikmalaya dan Bandung, hal ini terlihat dari:

a. Berdasarkan analisis koefisien determinasi (besarnya korelasi) menunjukan besarnya korelasi adalah sebesar 0.937 atau 93,7% yang artinya penerapan antara akuntansi pertanggungjawaban dengan kinerja manajer pusat laba memiliki keeratan hubungan yang sangat kuat.

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 – 1,00 Sangat Kuat

0,60 – 0,79 Kuat

0,40 – 0,59 Cukup Kuat

0,20 – 0,39 Rendah

0,00 – 0,19 Sangat Rendah

(Arikunto, 2006:276; Riduwan & Kuncoro, 2011:62)

b. Berdasarkan perhitungan koefisien determinasi, diperoleh hasil sebesar 87,9% yang berarti bahwa penerapan akuntansi pertanggungjawaban memberikan pengaruh terhadap variabel kinerja manajer pusat laba sebesar 87,9%, sedangkan sisanya 12,1% merupakan pengaruh dari variabel lainnya yang tidak diteliti misalnya mungkin perilaku etis.

5.2 Saran

Setelah melakukan penelitian, peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Bagi pengelola atau manajer restoran

Pengelola disarankan lebih mengoptimalkan peningkatan kinerja manajer pusat investasi dan kinerja manajer pusat laba, karena tugas manajer pusat laba untuk mengendalikan pendapatan dan biaya, sedangkan manajer pusat investasi tugasnya adalah menghubungkan laba yang diperoleh dengan investasi yang


(20)

Bab V: Simpulan dan Saran 72

bersangkutan. Dan berdasarkan dari jawaban kuesioner yang diperoleh pengelola harus mempelajari lebih dalam mengenai penggunaan kode rekening dalam melakukan transaksi di restoran. Karena berdasarkan jawaban responden tentang hal ini, sebagian besar responden kurang memahaminya.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Disarankan untuk juga mengukur akuntansi pertanggungjawaban terhadap kinerja manajer pusat pendapatan dan kinerja manajer pusat biaya.

5.3 Keterbatasan

Adapun keterbatasan-keterbatasan penelitian dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Penelitian hanya dilakukan di beberapa restoran di Tasikmalaya dan Bandung, tidak ke kota lainnya dan jenis restoran tidak spesifik seperti misalnya khusus meneliti ke restoran cepat saji, restoran jepang, restoran masakan sunda, restoran masakan padang dan lain-lain.

2. Peneliti hanya mengukur kinerja manajer pusat investasi dan kinerja manajer pusat laba, tidak mengukur untuk kinerja manajer pusat pendapatan dan kinerja manajer pusat biaya.

3. Jawaban kuesioner yang disebarkan peneliti kepada responden bisa saja bias, karena mungkin saja responden sebenarnya kurang memahami pertanyaan-pertanyaan yang disebarkan.


(21)

DAFTAR PUSTAKA

.

Akbar, Fachri. (2006). Pengaruh Akuntansi Pertanggungjawaban Terhadap Motivasi

Manajer Pusat Laba: Survei pada Hotel-hotel Bintang Empat di Bandung.

Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama, Bandung. (Tidak Dipublikasikan).

Anthony, Robert N. dan Vijay Govindarajan. (2002). Sistem Pengendalian

Manajemen. Terjemahan F.X. Kurniawan Tjakrawala. Jilid 1. Jakarta:

Salemba Empat.

Anthony, Robert N. dan Vijay Govindarajan. (2005). Sistem Pengendalian

Manajemen. Terjemahan F.X. Kurniawan Tjakrawala. Jilid 2. Jakarta:

Salemba Empat.

Anthony, Robert N. dan Vijay Govindarajan. (2009). Sistem Pengendalian

Manajemen. Jilid 1. Jakarta: Salemba Empat.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Ayudhi Darmawan. (2008). Peranan Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam

Menilai Kinerja Manajer Pusat Laba: Studi Kasus Pada PT. Jasa Raharja (Persero) Cirebon. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama,

Bandung. (Tidak Dipublikasikan).

Garrison / Norren / Brewer. (2007). Akuntansi Manajerial. Edisi Kesebelas. Jakarta: Salemba Empat.

Ghozali, Imam. (2008). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gumilang, Tresna (2007). Peranan Pertanggungjawaban Sebagai Alat Bantu

Manajemen Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Biaya Produksi: Studi Kasus pada PT. Grandtex di Bandung. Skripsi Fakultas Ekonomi

Universitas Widyatama. Bandung. (Tidak Dipublikasikan).

Hansen, Don R., dan Mowen, Marynne M. (2005). Akuntansi Manajemen. Edisi Ketujuh. Jakarta: Salemba Empat.

Hansen, Don R., dan Mowen, Marynne M. (2009). Akuntansi Manajerial. Buku 1. Edisi Kedelapan. Jakarta: Salemba Empat.

Hartono, Jogiyanto. (2012). Metodologi Penelitian Bisnis Salah Kaprah dan


(22)

74

Hilton, Ronald W. (2009). Managerial Accounting: Creating Value in a Dynamic

Business Environment. Eighth Edition, New York: McGraw-Hill Companies,

Inc.

Horngren, Charles T, Gary L Sondem and William O Srraton. (2002). Introduction to

Management Accounting. Twelfth Edition. New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Mariska. (2006). Peranan Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Meningkatkan

Kinerja Manajer Pusat Laba: Studi Kasus pada PT Pos Indonesia (Persero) Bandung. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama. Bandung.

(Tidak Dipublikasikan).

Mulyadi. (2001). Akuntansi Manajemen: Konsep Manfaat dan Rekayasa. Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat.

Mulyadi. (2003). Activity-Based Cost System. Edisi Keenam. Yogyakarta: BPFE. Nasir, Moh. (1999). Metode Penelitian. Edisi Keempat, Jakarta: Ghalia Indonesia. Putri, Diana. (2005). Hubungan Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Dengan

Kinerja Manajer Pusat Investasi: Survei pada Perusahaan Bengkel di Bandung. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama, Bandung.

(Tidak Dipublikasikan).

Riduwan dan Kuncoro. (2011). Cara Menggunakan dan Memakai Path Analysis

(Analisis Jalur). Bandung: Alfabeta.

Siagian, dan Sugiarto. (2002). Metode Statistika Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Singarimbun, Masri, Sofyan Effendi. 1995. Metode Penelitian Survei. Edisi Revisi. Jakarta: LP3ES.

Suarsana, Nyoman. (2007). Pengendalian Biaya Departemen F & B Diperhotelan. Edisi Kesatu. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Keenam. Bandung: CV Alvabeta.

Supriyono, S.U. (2001). Akuntansi Manajemen 2: Struktur Pengendalian

Manajemen. Edisi Kesatu. Yogyakarta: BPFE Universitas Gajah Mada.

Tin, Se dan Taufik H. (2012). Analisis Pengaruh Penerapan Akuntansi

Pertanggungjawaban Terhadap Kinerja Manajer Pusat Laba di Warung Paskal Bandung. Jurnal Akuntansi, 4 (2) November, hal. 187-199.

Usry, Milton F and Hammer, Lawrence H. (1996). Akuntansi Biaya: Perencanaan


(23)

75

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/prihastuti-ekawatiningsih-spd-mpd/ruang-lingkup-wirausaha-makanan-bidang-restoran-pkh-2009.pdf diakses pada tanggal 24 September 2013


(1)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pengujian dan analisis terhadap data mengenai hubungan penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan kinerja manajer pusat investasi dan kinerja manajer pusat laba, diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Terdapatnya hubungan antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan kinerja manajer pusat investasi pada restoran-restoran di Tasikmalaya dan Bandung, hal ini terlihat dari:

a. Berdasarkan analisis koefisien determinasi (besarnya korelasi) menunjukkan besarnya korelasi adalah sebesar 0.469 atau 46,9% yang artinya penerapan antara akuntansi pertanggungjawaban dengan kinerja manajer pusat investasi memiliki keeratan hubungan yang cukup kuat.

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 – 1,00 Sangat Kuat

0,60 – 0,79 Kuat

0,40 – 0,59 Cukup Kuat

0,20 – 0,39 Rendah

0,00 – 0,19 Sangat Rendah

(Arikunto, 2006:276; Riduwan & Kuncoro, 2011:62)

b. Berdasarkan perhitungan koefisien determinasi, diperoleh hasil sebesar 22% yang berarti bahwa penerapan akuntansi pertanggungjawaban memberikan pengaruh terhadap variabel kinerja manajer pusat laba sebesar 22%, sedangkan sisanya 78% merupakan pengaruh dari variabel lainnya yang tidak diteliti misalnya perilaku etis.


(2)

Bab V: Simpulan dan Saran 71

2. Terdapatnya hubungan antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan kinerja manajer pusat laba pada restoran-restoran di Tasikmalaya dan Bandung, hal ini terlihat dari:

a. Berdasarkan analisis koefisien determinasi (besarnya korelasi) menunjukan besarnya korelasi adalah sebesar 0.937 atau 93,7% yang artinya penerapan antara akuntansi pertanggungjawaban dengan kinerja manajer pusat laba memiliki keeratan hubungan yang sangat kuat.

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80 – 1,00 Sangat Kuat

0,60 – 0,79 Kuat

0,40 – 0,59 Cukup Kuat

0,20 – 0,39 Rendah

0,00 – 0,19 Sangat Rendah

(Arikunto, 2006:276; Riduwan & Kuncoro, 2011:62)

b. Berdasarkan perhitungan koefisien determinasi, diperoleh hasil sebesar 87,9% yang berarti bahwa penerapan akuntansi pertanggungjawaban memberikan pengaruh terhadap variabel kinerja manajer pusat laba sebesar 87,9%, sedangkan sisanya 12,1% merupakan pengaruh dari variabel lainnya yang tidak diteliti misalnya mungkin perilaku etis.

5.2 Saran

Setelah melakukan penelitian, peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Bagi pengelola atau manajer restoran

Pengelola disarankan lebih mengoptimalkan peningkatan kinerja manajer pusat investasi dan kinerja manajer pusat laba, karena tugas manajer pusat laba untuk mengendalikan pendapatan dan biaya, sedangkan manajer pusat investasi tugasnya adalah menghubungkan laba yang diperoleh dengan investasi yang


(3)

Bab V: Simpulan dan Saran 72

bersangkutan. Dan berdasarkan dari jawaban kuesioner yang diperoleh pengelola harus mempelajari lebih dalam mengenai penggunaan kode rekening dalam melakukan transaksi di restoran. Karena berdasarkan jawaban responden tentang hal ini, sebagian besar responden kurang memahaminya.

2. Bagi peneliti selanjutnya

Disarankan untuk juga mengukur akuntansi pertanggungjawaban terhadap kinerja manajer pusat pendapatan dan kinerja manajer pusat biaya.

5.3 Keterbatasan

Adapun keterbatasan-keterbatasan penelitian dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Penelitian hanya dilakukan di beberapa restoran di Tasikmalaya dan Bandung, tidak ke kota lainnya dan jenis restoran tidak spesifik seperti misalnya khusus meneliti ke restoran cepat saji, restoran jepang, restoran masakan sunda, restoran masakan padang dan lain-lain.

2. Peneliti hanya mengukur kinerja manajer pusat investasi dan kinerja manajer pusat laba, tidak mengukur untuk kinerja manajer pusat pendapatan dan kinerja manajer pusat biaya.

3. Jawaban kuesioner yang disebarkan peneliti kepada responden bisa saja bias, karena mungkin saja responden sebenarnya kurang memahami pertanyaan-pertanyaan yang disebarkan.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

.

Akbar, Fachri. (2006). Pengaruh Akuntansi Pertanggungjawaban Terhadap Motivasi

Manajer Pusat Laba: Survei pada Hotel-hotel Bintang Empat di Bandung.

Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama, Bandung. (Tidak Dipublikasikan).

Anthony, Robert N. dan Vijay Govindarajan. (2002). Sistem Pengendalian

Manajemen. Terjemahan F.X. Kurniawan Tjakrawala. Jilid 1. Jakarta:

Salemba Empat.

Anthony, Robert N. dan Vijay Govindarajan. (2005). Sistem Pengendalian

Manajemen. Terjemahan F.X. Kurniawan Tjakrawala. Jilid 2. Jakarta:

Salemba Empat.

Anthony, Robert N. dan Vijay Govindarajan. (2009). Sistem Pengendalian

Manajemen. Jilid 1. Jakarta: Salemba Empat.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Ayudhi Darmawan. (2008). Peranan Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam

Menilai Kinerja Manajer Pusat Laba: Studi Kasus Pada PT. Jasa Raharja (Persero) Cirebon. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama,

Bandung. (Tidak Dipublikasikan).

Garrison / Norren / Brewer. (2007). Akuntansi Manajerial. Edisi Kesebelas. Jakarta: Salemba Empat.

Ghozali, Imam. (2008). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gumilang, Tresna (2007). Peranan Pertanggungjawaban Sebagai Alat Bantu

Manajemen Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Biaya Produksi: Studi Kasus pada PT. Grandtex di Bandung. Skripsi Fakultas Ekonomi

Universitas Widyatama. Bandung. (Tidak Dipublikasikan).

Hansen, Don R., dan Mowen, Marynne M. (2005). Akuntansi Manajemen. Edisi Ketujuh. Jakarta: Salemba Empat.

Hansen, Don R., dan Mowen, Marynne M. (2009). Akuntansi Manajerial. Buku 1. Edisi Kedelapan. Jakarta: Salemba Empat.

Hartono, Jogiyanto. (2012). Metodologi Penelitian Bisnis Salah Kaprah dan


(5)

74

Hilton, Ronald W. (2009). Managerial Accounting: Creating Value in a Dynamic

Business Environment. Eighth Edition, New York: McGraw-Hill Companies,

Inc.

Horngren, Charles T, Gary L Sondem and William O Srraton. (2002). Introduction to

Management Accounting. Twelfth Edition. New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Mariska. (2006). Peranan Akuntansi Pertanggungjawaban Dalam Meningkatkan

Kinerja Manajer Pusat Laba: Studi Kasus pada PT Pos Indonesia (Persero) Bandung. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama. Bandung.

(Tidak Dipublikasikan).

Mulyadi. (2001). Akuntansi Manajemen: Konsep Manfaat dan Rekayasa. Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat.

Mulyadi. (2003). Activity-Based Cost System. Edisi Keenam. Yogyakarta: BPFE. Nasir, Moh. (1999). Metode Penelitian. Edisi Keempat, Jakarta: Ghalia Indonesia. Putri, Diana. (2005). Hubungan Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Dengan

Kinerja Manajer Pusat Investasi: Survei pada Perusahaan Bengkel di Bandung. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama, Bandung.

(Tidak Dipublikasikan).

Riduwan dan Kuncoro. (2011). Cara Menggunakan dan Memakai Path Analysis

(Analisis Jalur). Bandung: Alfabeta.

Siagian, dan Sugiarto. (2002). Metode Statistika Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Singarimbun, Masri, Sofyan Effendi. 1995. Metode Penelitian Survei. Edisi Revisi. Jakarta: LP3ES.

Suarsana, Nyoman. (2007). Pengendalian Biaya Departemen F & B Diperhotelan. Edisi Kesatu. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sugiyono. (2004). Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Keenam. Bandung: CV Alvabeta.

Supriyono, S.U. (2001). Akuntansi Manajemen 2: Struktur Pengendalian

Manajemen. Edisi Kesatu. Yogyakarta: BPFE Universitas Gajah Mada.

Tin, Se dan Taufik H. (2012). Analisis Pengaruh Penerapan Akuntansi

Pertanggungjawaban Terhadap Kinerja Manajer Pusat Laba di Warung Paskal Bandung. Jurnal Akuntansi, 4 (2) November, hal. 187-199.

Usry, Milton F and Hammer, Lawrence H. (1996). Akuntansi Biaya: Perencanaan


(6)

75

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/prihastuti-ekawatiningsih-spd-mpd/ruang-lingkup-wirausaha-makanan-bidang-restoran-pkh-2009.pdf diakses pada tanggal 24 September 2013