Pengaruh Akuntansi Pertanggungjawaban terhadap Kinerja Manajer Pusat Laba (Studi Kasus pada TRAC Astra Transportation Service Jakarta).

(1)

ABSTRACT

The aim of this research is to analyze if there is influence of responsibility accounting towards profit center managerial performance. The independent variable in this research is responsibility accounting, meanwhile the dependent variable in this research is profit center managerial performance. The data in this research is a primary data which was obtained by distributing questionnaires and interviewing to the managers of TRAC Astra Transportation Service Jakarta. The data obtained were processed by using simple regression. The result of this research showed that there are influence of the responsibility accounting towards the profit center managerial performance.


(2)

ix

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh akuntansi pertanggungjawaban terhadap kinerja manajer pusat laba. Variabel independen dalam penelitian ini adalah akuntansi pertanggungjawaban, sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja manajer pusat laba. Data dalam penelitian ini merupakan data primer yang diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner dan melakukan wawancara kepada para manajer di perusahaan TRAC Astra Transportation

Service Jakarta. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan regresi sederhana.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh akuntansi pertanggungjawaban terhadap kinerja manajer pusat laba.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PENGESAHAN…... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN……… iv

KATA PENGANTAR... v

ABSTRACT... viii

ABSTRAK... ix

DAFTAR ISI... x

DAFTAR GAMBAR... xiii

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR LAMPIRAN... xv

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1Latar Belakang... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 6

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian... 6

1.4Kegunaan Hasil Penelitian... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS... 8 2.1Kajian Pustaka... 8

2.1.1 Akuntansi Pertanggungjawaban….……….. 8

2.1.1.1 Pengertian Akuntansi Pertanggungjawaban.………... 8


(4)

xi

Universitas Kristen Maranatha

2.1.1.3 Elemen Akuntansi Pertanggungjawaban………….………….. 14

2.1.1.4 Pengertian Pusat Pertanggungjawaban………. 14

2.1.1.5 Jenis-jenis Pusat Pertanggungjawaban……….. 15

2.1.2 Kinerja Manajer Pusat Laba... 16

2.1.2.1 Pengertian PusatLaba………...………. 16

2.1.2.2 Manfaat Pusat Laba………..………... 17

2.1.2.3 Mengukur Profitabilitas………. 18

2.2 Kerangka Pemikiran……….………. 18

2.3 Pengembangan Hipotesis……….……….. 21

BAB III METODE PENELITIAN... 22

3.1 Objek Penelitian……... 22

3.2 Jenis Penelitian………... 22

3.3 Operasionalisasi Variabel... 23

3.4 Teknik Pengumpulan Data... 25

3.5 Teknik Pengujian Data……….. 25

3.5.1 Uji Validitas………. 25

3.5.2 Uji Reliabilitas... 26

3.5.3 Uji Normalitas... 26

3.6 Uji Model Regresi………. 27

3.6.1 Analisis Regresi Sederhana………. 27

3.6.2 Koefisien Determinasi………... 27

3.6.3 Pengujian Hipotesis………. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……… 28 29


(5)

4.1 Analisis Deskriptif Data Responden... 29

4.2 Hasil Pengujian Data……….. 31

4.2.1 Hasil Uji Validitas………... 31

4.2.2 Hasil Uji Reliabilitas………. 37

4.2.3 Hasil Uji Normalitas……….. 40

4.3 Hasil Analisis Regresi Sederhana……….... 41

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian………...….... 43

4.4.1 Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban... 43

4.4.2 Pengukuran Kinerja Manajer Pusat Laba………... 48

BAB V SIMPULAN DAN SARAN... 49

5.1Simpulan... 49

5.2 Keterbatasan……... 50

5.3Saran……….…... 50

DAFTAR PUSTAKA... 51

LAMPIRAN... 54


(6)

xiii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1 Kerangka Pemikiran………..…………... 21


(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Operasionalisasi Variabel………... 24

Tabel II Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin………... 29

Tabel III Profil Responden Berdasarkan Lamanya Posisi Jabatan………….. 30

Tabel IV Profil Responden Berdasarkan Lamanya Bekerja….……… 30

Tabel V Profil Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan.………. 31

Tabel VI Uji Validitas Akuntansi Pertanggungjawaban.…..………... 32

Tabel VII Hasil Uji Validitas Akuntansi Pertanggungjawaban………. 35

Tabel VIII Uji Validitas Kinerja Manajer Pusat Laba... 36

Tabel IX Hasil Uji Validitas Kinerja Manajer Pusat Laba………... 37

Tabel X Uji Reliabilitas Akuntansi Pertanggungjawaban.……….. 38

Tabel XI Uji Reliabilitas Kinerja Manajer Pusat Laba.…………... 39

Tabel XII Hasil Uji Reliabilitas………. 39

Tabel XIII Hasil Uji Normalitas……….. 40

Tabel XIV Hasil Pengujian Regresi Sederhana………... 41

Tabel XV Koefisien Determinasi Akuntansi Pertanggungjawaban…………... 42


(8)

xv

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran A Kuesioner... 54 Lampiran B Hasil Jawaban Kuesioner... 61 Lampiran C Hasil Output SPSS... 62


(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam upaya untuk mencapai tujuannya, setiap perusahaan akan menggunakan berbagai sumber daya yang diperlukan untuk beroperasi, termasuk sumber daya manusia. Semakin banyak tenaga kerja yang terlibat dan semakin besar ukuran organisasi suatu perusahaan, akan semakin komplek pula pekerjaan dan persoalan yang dihadapi. Pengalokasian tugas dan wewenang kepada berbagai fungsi dan tingkatan manajemen harus dilakukan agar tujuan umum perusahaan dapat tercapai. Jika pemisahan fungsi organisasi telah terjadi maka kebutuhan untuk mendelegasikan berbagai wewenang kepada berbagai tingkatan organisasi merupakan suatu kebutuhan yang tidak terhindarkan. Suatu sistem pendelegasian wewenang yang baik memerlukan pertanggungjawaban dari anggota organisasi yang menerima wewenang dari tingkatan manajemen yang lebih tinggi untuk menjamin bahwa setiap fungsi dan tingkatan manajemen melaksanakan semua tugas yang diberikan sesuai dengan rencana yang telah disusun sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Sistem tersebut disebut akuntansi pertanggungjawaban. (Rudianto, 2006:292).

Akuntansi pertanggungjawaban menurut Mulyadi (2001:218) adalah suatu sistem akuntansi yang disusun sedemikian rupa sehingga pengumpulan serta pelaporan biaya dan pendapatan dapat dilakukan sesuai dengan pusat pertanggungjawaban dalam organisasi dengan tujuan agar dapat ditunjuk orang atau kelompok orang yang bertanggungjawab atas penyimpangan biaya dan/atau


(10)

Bab I: Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha pendapatan yang dianggarkan. Kemudian, Sjahrial dan Djahotman (2011:261) mengungkapkan bahwa akuntansi pertanggungjawaban merupakan suatu sistem yang dapat digunakan sebagai alat untuk menilai kinerja dari pusat-pusat pertanggungjawaban yang disepakati sebagai bagian dari sistem pengendalian manajemen. Tujuan akuntansi pertanggungjawaban adalah mempengaruhi perilaku dalam cara tertentu sehingga seseorang atau kegiatan perusahaan akan disesuaikan untuk mencapai tujuan bersama (Hansen dan Mowen, 2005:229). Sedangkan, menurut Sugiri (1994:199) tujuan akuntansi pertanggungjawaban adalah menghasilkan laporan-laporan untuk setiap tingkat manajemen pada setiap pusat pertanggungjawaban. Terdapat empat elemen utama akuntansi pertanggungjawaban, yaitu adanya pusat pertanggungjawaban, adanya penetapan ukuran kinerja, adanya evaluasi kinerja, dan adanya pemberian penghargaan (Hansen dan Mowen, 2005:380). Faktor kunci dalam memutuskan seberapa baik sistem akuntansi pertanggungjawaban berjalan adalah dilihat dari bagaimana sistem tersebut mengarahkan agar tujuan-tujuan organisasional tercapai melalui kinerja para manajer (Simamora, 1999:246).

Kinerja para manajer seringkali dipengaruhi oleh bagaimana prestasi (performance) mereka diukur yang ditekankan di dalam akuntansi (Rudianto, 2006:295). Penilaian kinerja adalah kegiatan untuk menilai kesuksesan atau kegagalan suatu pusat pertanggungjawaban atau unit kerja dalam melaksanakan tugas dan fungsi yang diembannya (Sukarno, 2002:207). Permasalahan yang seringkali terjadi di banyak perusahaan yang ditemukan melalui penilaian kinerja adalah dalam pendelegasian wewenang. Pembagian wewenang seringkali tumpang tindih (overlapping) dan seringkali tanggung jawab yang dituntut tidak disertai


(11)

Bab I: Pendahuluan 3

dengan pendelegasian wewenang yang memadai (Mulyadi, 2001:183). Seperti fenomena yang diungkapkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono (2014) bahwa 10 kementrian di kabinetnya berkinerja buruk di bawah harapan. Hal itu membuktikan belum maksimalnya penerapan suatu sistem untuk mengendalikan pendelegasian wewenang di dalam suatu organisasi dan belum tercapainya tujuan dan sasaran organisasi, sehingga diperlukan perbaikan kinerja terutama terkait dengan optimalisasi penggunaan sumber daya manusia.

Penilaian kinerja akan berjalan secara efektif apabila di dalamnya telah diklasifikasikan dengan jelas pusat-pusat pertanggungjawaban yang menjadi tanggung jawabnya (Mulyadi, 2012:389). Penentuan pusat-pusat pertanggungjawaban dilakukan melalui desentralisasi yaitu pendelegasian wewenang pembuat keputusan pada tingkatan manajemen yang lebih rendah (Supriyono dan Mulyadi, 1991:24). Pusat pertanggungjawaban adalah organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang dilakukan (Anthony dan Govindarajan 2005:171). Pernyataan tersebut didukung oleh Hansen dan Mowen (2006:557) yang mendefinisikan pusat pertanggungjawaban sebagai sistem yang mengukur hasil-hasil setiap pusat pertanggungjawaban sesuai dengan informasi yang dibutuhkan manajer untuk mengoperasikan pusat mereka. Pusat pertanggungjawaban merupakan salah satu elemen dari akuntansi pertanggungjawaban (Hansen dan Mowen, 2005:380). Kinerja manajer pusat pertanggungjawaban dinilai melalui informasi akuntansi pertanggungjawaban (Mulyadi 2001:175).

Pada hakikatnya, perusahaan merupakan sekumpulan pusat-pusat pertanggungjawaban yang masing-masing direpresentasikan oleh sebuah kotak dalam bagan organisasi. Pusat-pusat pertanggungjawaban tersebut kemudian


(12)

Bab I: Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha membentuk suatu hierarki. Pusat-pusat pertanggungjawaban muncul guna mewujudkan satu atau lebih tujuan, yang disebut objective (tujuan jangka pendek). Perusahaan secara keseluruhan memiliki goal (tujuan jangka panjang), dan manajer senior menentukan sejumlah strategi untuk mencapai goal tersebut. Fungsi berbagai pusat pertanggungjawaban dalam perusahaan untuk mengimplementasikan strategi tersebut karena setiap organisasi merupakan sekumpulan pusat pertanggungjawaban. Jika setiap pusat pertanggungjawaban telah memenuhi objective, maka goal organisasi tersebut juga telah tercapai (Anthony dan Govindarajan 2002:111). Senada dengan hal tersebut, Simamora (1999:252) mengungkapkan bahwa organisasi merupakan gabungan dari pusat-pusat pertanggungjawaban. Secara keseluruhan perusahaan akan mencapai tujuannya andaikata strategi-strateginya sehat dan setiap pusat pertanggungjawaban mencapai sasaran-sasarannya.

Setiap pusat pertanggungjawaban menghasilkan keluaran dan semuanya mempunyai masukan. Berdasarkan tolak ukur masukan dan keluaran, pusat pertanggungjawaban dapat dikelompokkan ke dalam empat jenis: pusat penerimaan/pendapatan, pusat beban, pusat investasi, dan pusat laba (Anthony et al., 1985:175). Hansen dan Mowen (2005:116) menyatakan pusat pendapatan adalah suatu pusat pertanggungjawaban yang manajernya bertanggung jawab hanya terhadap penjualan. Pusat beban atau biaya adalah suatu pusat pertanggungjawaban dalam organisasi yang yang manajernya bertanggung jawab hanya terhadap biaya. Pusat investasi adalah suatu pusat pertanggungjawaban yang manajernya bertanggung jawab terhadap pendapatan, biaya, dan investasi. Anthony dan Govindarajan (2009:187) menyatakan bahwa kinerja pusat investasi di setiap usaha diperoleh melalui rasio antara laba dengan investasi yang digunakan untuk


(13)

Bab I: Pendahuluan 5

memperoleh laba tersebut. Ukuran ini disebut kembalian investasi (return on

investment). Manajer pusat investasi juga dapat mengukur prestasinya menggunakan residual income. Pusat laba adalah suatu pusat pertanggungjawaban yang

manajernya bertanggung jawab terhadap pendapatan maupun biaya. Supriyono dan Mulyadi (1991:27) mengungkapkan bahwa laba dihasilkan dari selisih antara pendapatan dengan biaya, sehingga laba sekaligus mengukur masukan (dalam bentuk biaya) dan keluaran (dalam bentuk pendapatan), serta mengukur efisiensi dan efektivitas.

Menurut pernyataan yang dikemukakan oleh Norgaard (1985:295) bahwa suatu sistem akuntansi pertanggungjawaban menghasilkan informasi akuntansi untuk setiap pusat pertanggungjawaban dalam suatu entitas. Sistem akuntansi pertanggungjawaban merupakan alat untuk mengukur kinerja manajer pusat laba (selisih antara pendapatan dengan biaya). Penerapan sistem akuntansi pertanggungjawaban oleh pusat laba suatu perusahaan melalui pengukuran laba yang didapat merupakan suatu cara dalam mengoptimalkan laba yang dicapainya (Samryn, 2001:258). Teori tersebut diperkuat oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Al Hanini (2013) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan kinerja manajer pusat pertanggungjawaban. Selain itu, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Se Tin dan Taufik (2012) diperoleh hasil yang menyatakan terdapat pengaruh yang signifikan antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban terhadap kinerja manajer pusat laba.

Menurut teori dan hasil penelitian terdahulu yang telah diuraikan di atas, dapat dikatakan bahwa penerapan akuntansi pertanggungjawaban berpengaruh terhadap kinerja manajer pusat pertanggungjawaban. Maka dari itu, penulis tertarik


(14)

Bab I: Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang “PENGARUH AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN TERHADAP KINERJA MANAJER PUSAT LABA (Studi Kasus pada TRAC Astra Transportation Service Jakarta).”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas dapat diidentifikasikan pokok masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan akuntansi pertanggungjawaban pada TRAC Astra

Transportation Service Jakarta?

2. Bagaimana pengukuran kinerja manajer pusat laba pada TRAC Astra

Transportation Service Jakarta?

3. Seberapa besar pengaruh akuntansi pertanggungjawaban terhadap kinerja manajer pusat laba pada TRAC Astra Transportation Service Jakarta?

1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui penerapan akuntansi pertanggungjawaban pada TRAC Astra

Transportation Service Jakarta.

2. Untuk mengetahui pengukuran kinerja manajer pusat laba pada TRAC Astra

Transportation Service Jakarta.

3. Untuk mengetahui pengaruh akuntansi pertanggungjawaban terhadap kinerja manajer pusat laba pada TRAC Astra Transportation Service Jakarta.


(15)

Bab I: Pendahuluan 7

1.4 Kegunaan Hasil Penelitian

Berdasarkan data dan informasi yang berhasil dikumpulkan dari hasil penelitian, penulis berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak antara lain:

1. Bagi manajer perusahaan yang bergerak di bidang jasa rental mobil sebagai masukan mengenai pengaruh penerapan akuntansi pertanggungjawaban bila dihubungkan dengan manfaatnya dalam mengetahui kinerja manajer pusat laba. 2. Bagi pembaca hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah

wawasan dan pengetahuan tentang penerapan akuntansi pertanggungjawaban terhadap kinerja manajer dan sebagai dasar studi perbandingan lebih lanjut.


(16)

Universitas Kristen Maranatha 49

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian data yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Penerapan akuntansi pertanggungjawaban di TRAC Astra Transportation Service Jakarta sudah memadai karena struktur organisasi telah menetapkan secara jelas tugas dan wewenang dari pusat-pusat pertanggungjawaban, adanya penyusunan anggaran yang mencerminkan realisasi dengan yang dianggarkan, adanya pemisahan antara biaya terkendali dan tak terkendali, telah dilakukannya pengklasifikasian kode rekening, penyusunan laporan pertanggungjawaban yang cukup baik, dan adanya sistem pemberian dan penghargaan kepada manajer. 2. Pengukuran kinerja manajer pusat laba di TRAC Astra Transportation Service

Jakarta menunjukkan kinerja yang baik, dikarenakan adanya sistem pemberian penghargaan yang dapat menjadi motivasi bagi para manajer untuk meningkatkan kinerja. Hal tersebut juga terlihat dari pencapaian target laba perusahaan setiap tahunnya.

3. Terdapat pengaruh signifikan akuntansi pertanggungjawaban terhadap kinerja manajer pusat laba pada TRAC Astra Transportation Service Jakarta.


(17)

Bab V: Simpulan dan Saran 50

5.2 Keterbatasan

Adapun keterbatasan-keterbatasan penelitian dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Penelitian hanya mengukur kinerja manajer pusat laba, tidak mengukur kinerja manajer pusat biaya, pusat pendapatan, dan pusat investasi.

2. Kuesioner yang diperoleh hanya 32 kuesioner.

3. Jawaban kuesioner yang disebarkan peneliti kepada responden bisa saja bias.

5.3 Saran

Setelah melakukan penelitian, peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Menambah variabel lain selain pusat laba, seperti pusat biaya, pusat

pendapatan, dan pusat investasi.

2. Diharapkan untuk menambah variabel lain yang dapat mengukur kinerja manajer pusat laba, misalnya margin kontribusi, laba langsung, laba yang dapat dikendalikan, laba sebelum pajak, dan laba bersih.

3. Melakukan penelitian dalam lingkup yang lebih luas dengan menggunakan sampel yang lebih besar sehingga penelitian memiliki daya generalisasi yang kuat.


(18)

51

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Al Hanini, Eman. (2013). The Extent of Implementing Responsibility Accounting Features in the Jordanian Banks. European Journal of Business and

Management, 5 (1), pp 217-229.

Anthony, Robert N., John Dearden, dan Norton M. Bedford. (1985). Sistem

Pengendalian Manajemen. Terjemahan Agus Maulana. Edisi kelima. Jakarta:

Erlangga.

Anthony, Robert N., John Dearden, dan Norton M. Bedford. (1993).

Anthony, Robert N. dan Vijay Govindarajan. (2002). Sistem Pengendalian

Manajemen. Terjemahan F.X. Kurniawan Tjakrawala. Jilid 1. Jakarta:

Salemba Empat.

Anthony, Robert N. dan Vijay Govindarajan. (2005). Anthony, Robert N. dan Vijay Govindarajan. (2009).

Diana Putri. (2005). Hubungan Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Dengan

Kinerja Manajer Pusat Investasi: Survei pada Perusahaan Bengkel di Bandung. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama, Bandung.

(Tidak Dipublikasikan).

Fees, Philip E., Reeve, James M., and Warren, Carl S. (2005). Accounting. 21th Edition. Singapore: South-Western.

Fowzia, Rehana. (2011). Use of Responsibility Accounting and Measure the Satisfaction Levels of Service Organizations in Bangladesh. International

Review and Business Research Papers, 7 (5) September, pp 53-67.

Garrison, Ray, Eric Noreen, Peter Brewer. (2008). Managerial Accounting. 12th Edition. New York: McGraw-Hill.

Ghozali, Imam. (2006). Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. (2008). Desain Penelitian Eksperimental: Teori, Konsep, dan

Analisis Data dengan SPSS 16. Semarang: Badan Penerbit Universitas

Diponegoro.

Hansen, Don R., dan Mowen, Marynne M. (2005). Akuntansi Manajemen. Edisi Ketujuh. Jakarta: Salemba Empat.

Hansen, Don R., dan Mowen, Marynne M. (2006). Hansen, Don R., dan Mowen, Marynne M. (2009).


(19)

52

Hariadi, Bambang. (1992). Akuntansi Manajemen Suatu Pengantar. Edisi Kesatu. Yogyakarta: BPFE.

Hasan, Iqbal. (2006). Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: BumiAksara.

Hilton, Ronald W. (2009). Managerial Accounting: Creating Value in a Dynamic

Business Environment. Eighth Edition. New York: McGraw-Hill Companies,

Inc.

Hilton, Ronald W. (2005). Managerial Accounting: Creating Value in a Dynamic

Business Environment. Seventh Edition. New York: McGraw-Hill

Companies, Inc.

Horngren, Charles T., Datar M, Srikant., and Foster, George. (2008). Cost

Management. Eleventh Edition. New Jersey: Prentice Hall.

Horngren, Charles T., Gary L. Sundem, and William O. Stratton. (1999).

Introduction to Management Accounting. Eleventh Edition. New Jersey:

Prentice Hall.

Hutasoit, Moksa. (2014). SBY Evaluasi 10 Menterinya Berkinerja Buruk, Dahlan: Saya Enggak Merasa. Detiknews, 4 Juni 2014 diakses dari

http://news.detik.com/read/2014/06/04/112528/2599311/1562/sby-evaluasi-10-menterinya-berkinerja-buruk-dahlan-saya-enggak-merasa pada tanggal 22 Oktober 2014.

Jogiyanto. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis Salah Kaprah dan

Pengalaman-Pengalaman. Yogyakarta: BPFE.

Mojgan, Safa. (2012). Examining the Role of Responsibility Accounting in Organizational Structure. American Academic and Scholarly Research

Journal, 4 (5).

Mulyadi. (1991). Akuntansi Biaya. Edisi Kelima.Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN.

Mulyadi. (2001). Akuntansi Manajemen: Konsep Manfaat dan Rekayasa. Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat.

Mulyadi. (2012). Akuntansi Biaya. Edisi Kelima. Cetakan Sebelas. Yogyakarta: BPFE.

Nazir, Moh. (1999). Metode Penelitian. Edisi Keempat, Jakarta: Ghalia Indonesia. Norgaard, Corine T. (1985). Management Accounting. New Jersey: Prentice Hall.


(20)

Universitas Kristen Maranatha 53

Rowe, Casey, Jacob G. Birnberg, and Michael D. Shields. (2008). Effects of Organizational Process Change on Responsibility Accounting and Managers Revelations of Private Konowledge. Accounting, Organizations, and Society, 33, pp 164-198.

Rudianto. (2006). Akuntansi Manajemen: Informasi untuk Pengambilan Keputusan

Manajemen. Jakarta: Grasindo.

Samryn, L.M. (2001). Akuntansi Manajerial Sebagai Pengantar. Edisi kesatu. Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa.

Se Tin dan Taufik H. (2012). Analisis Pengaruh Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Terhadap Kinerja Manajer Pusat Laba di Warung Paskal Bandung. Jurnal Akuntansi, 4 (2) November, hal. 187-199.

Simamora, Henry. (1999). Akuntansi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.

Sjahrial, Dermawan dan Djahotman Purba. (2011). Akuntansi Manajemen. Jakarta; Mitra Wacana Media.

Sugiri, Slamet. (1994). Akuntansi Manajemen 2. Edisi Kesatu. Yogyakarta: BPFE. Suharsimi, Arikunto. (2005). Manajemen Penelitian. Cetakan Ketujuh. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sukarno, Edy. (2002). Sistem Pengendalian Manajemen Kinerja, Konsep, Aplikasi,

dan Pengukuran Kinerja. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi.

Sunjoyo, R. Setiawan, Verani C., Nonie M., dan Albert K. (2013). Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Bandung: Alfabeta.

Supriyono, S.U. (1999). Akuntansi Manajemen 1: Konsep Dasar Akuntansi

Manajemen dan Proses Perencanaan. Edisi Kesatu. Yogyakarta: BPFE

Universitas Gajah Mada.

Supriyono, S.U. (1994). Akuntansi Biaya dan Akuntansi Manajemen untuk Teknologi

Maju dan Globalisasi. Yogyakarta: BPFE

Supriyono, S.U. dan Mulyadi (1991). Akuntansi Manajemen 2. Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN.

Williams, Jan R., Susan F. Haka, Mark S. Bettner (2005). Financial & Managerial

Accounting: The Basis for Business Decisions. Thirteen Edition. New York:


(1)

Bab I: Pendahuluan 7

1.4 Kegunaan Hasil Penelitian

Berdasarkan data dan informasi yang berhasil dikumpulkan dari hasil penelitian, penulis berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak antara lain:

1. Bagi manajer perusahaan yang bergerak di bidang jasa rental mobil sebagai masukan mengenai pengaruh penerapan akuntansi pertanggungjawaban bila dihubungkan dengan manfaatnya dalam mengetahui kinerja manajer pusat laba. 2. Bagi pembaca hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah

wawasan dan pengetahuan tentang penerapan akuntansi pertanggungjawaban terhadap kinerja manajer dan sebagai dasar studi perbandingan lebih lanjut.


(2)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian data yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Penerapan akuntansi pertanggungjawaban di TRAC Astra Transportation Service Jakarta sudah memadai karena struktur organisasi telah menetapkan secara jelas tugas dan wewenang dari pusat-pusat pertanggungjawaban, adanya penyusunan anggaran yang mencerminkan realisasi dengan yang dianggarkan, adanya pemisahan antara biaya terkendali dan tak terkendali, telah dilakukannya pengklasifikasian kode rekening, penyusunan laporan pertanggungjawaban yang cukup baik, dan adanya sistem pemberian dan penghargaan kepada manajer. 2. Pengukuran kinerja manajer pusat laba di TRAC Astra Transportation Service

Jakarta menunjukkan kinerja yang baik, dikarenakan adanya sistem pemberian penghargaan yang dapat menjadi motivasi bagi para manajer untuk meningkatkan kinerja. Hal tersebut juga terlihat dari pencapaian target laba perusahaan setiap tahunnya.

3. Terdapat pengaruh signifikan akuntansi pertanggungjawaban terhadap kinerja manajer pusat laba pada TRAC Astra Transportation Service Jakarta.


(3)

Bab V: Simpulan dan Saran 50

5.2 Keterbatasan

Adapun keterbatasan-keterbatasan penelitian dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Penelitian hanya mengukur kinerja manajer pusat laba, tidak mengukur kinerja manajer pusat biaya, pusat pendapatan, dan pusat investasi.

2. Kuesioner yang diperoleh hanya 32 kuesioner.

3. Jawaban kuesioner yang disebarkan peneliti kepada responden bisa saja bias.

5.3 Saran

Setelah melakukan penelitian, peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Menambah variabel lain selain pusat laba, seperti pusat biaya, pusat

pendapatan, dan pusat investasi.

2. Diharapkan untuk menambah variabel lain yang dapat mengukur kinerja manajer pusat laba, misalnya margin kontribusi, laba langsung, laba yang dapat dikendalikan, laba sebelum pajak, dan laba bersih.

3. Melakukan penelitian dalam lingkup yang lebih luas dengan menggunakan sampel yang lebih besar sehingga penelitian memiliki daya generalisasi yang kuat.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Al Hanini, Eman. (2013). The Extent of Implementing Responsibility Accounting Features in the Jordanian Banks. European Journal of Business and Management, 5 (1), pp 217-229.

Anthony, Robert N., John Dearden, dan Norton M. Bedford. (1985). Sistem Pengendalian Manajemen. Terjemahan Agus Maulana. Edisi kelima. Jakarta: Erlangga.

Anthony, Robert N., John Dearden, dan Norton M. Bedford. (1993).

Anthony, Robert N. dan Vijay Govindarajan. (2002). Sistem Pengendalian Manajemen. Terjemahan F.X. Kurniawan Tjakrawala. Jilid 1. Jakarta: Salemba Empat.

Anthony, Robert N. dan Vijay Govindarajan. (2005). Anthony, Robert N. dan Vijay Govindarajan. (2009).

Diana Putri. (2005). Hubungan Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Dengan Kinerja Manajer Pusat Investasi: Survei pada Perusahaan Bengkel di Bandung. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama, Bandung. (Tidak Dipublikasikan).

Fees, Philip E., Reeve, James M., and Warren, Carl S. (2005). Accounting. 21th Edition. Singapore: South-Western.

Fowzia, Rehana. (2011). Use of Responsibility Accounting and Measure the Satisfaction Levels of Service Organizations in Bangladesh. International Review and Business Research Papers, 7 (5) September, pp 53-67.

Garrison, Ray, Eric Noreen, Peter Brewer. (2008). Managerial Accounting. 12th Edition. New York: McGraw-Hill.

Ghozali, Imam. (2006). Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. (2008). Desain Penelitian Eksperimental: Teori, Konsep, dan Analisis Data dengan SPSS 16. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hansen, Don R., dan Mowen, Marynne M. (2005). Akuntansi Manajemen. Edisi Ketujuh. Jakarta: Salemba Empat.


(5)

52

Hariadi, Bambang. (1992). Akuntansi Manajemen Suatu Pengantar. Edisi Kesatu. Yogyakarta: BPFE.

Hasan, Iqbal. (2006). Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: BumiAksara.

Hilton, Ronald W. (2009). Managerial Accounting: Creating Value in a Dynamic Business Environment. Eighth Edition. New York: McGraw-Hill Companies, Inc.

Hilton, Ronald W. (2005). Managerial Accounting: Creating Value in a Dynamic Business Environment. Seventh Edition. New York: McGraw-Hill Companies, Inc.

Horngren, Charles T., Datar M, Srikant., and Foster, George. (2008). Cost Management. Eleventh Edition. New Jersey: Prentice Hall.

Horngren, Charles T., Gary L. Sundem, and William O. Stratton. (1999). Introduction to Management Accounting. Eleventh Edition. New Jersey: Prentice Hall.

Hutasoit, Moksa. (2014). SBY Evaluasi 10 Menterinya Berkinerja Buruk, Dahlan: Saya Enggak Merasa. Detiknews, 4 Juni 2014 diakses dari http://news.detik.com/read/2014/06/04/112528/2599311/1562/sby-evaluasi-10-menterinya-berkinerja-buruk-dahlan-saya-enggak-merasa pada tanggal 22 Oktober 2014.

Jogiyanto. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Yogyakarta: BPFE.

Mojgan, Safa. (2012). Examining the Role of Responsibility Accounting in Organizational Structure. American Academic and Scholarly Research Journal, 4 (5).

Mulyadi. (1991). Akuntansi Biaya. Edisi Kelima.Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN.

Mulyadi. (2001). Akuntansi Manajemen: Konsep Manfaat dan Rekayasa. Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat.

Mulyadi. (2012). Akuntansi Biaya. Edisi Kelima. Cetakan Sebelas. Yogyakarta: BPFE.

Nazir, Moh. (1999). Metode Penelitian. Edisi Keempat, Jakarta: Ghalia Indonesia. Norgaard, Corine T. (1985). Management Accounting. New Jersey: Prentice Hall.


(6)

53

Rowe, Casey, Jacob G. Birnberg, and Michael D. Shields. (2008). Effects of Organizational Process Change on Responsibility Accounting and Managers Revelations of Private Konowledge. Accounting, Organizations, and Society, 33, pp 164-198.

Rudianto. (2006). Akuntansi Manajemen: Informasi untuk Pengambilan Keputusan Manajemen. Jakarta: Grasindo.

Samryn, L.M. (2001). Akuntansi Manajerial Sebagai Pengantar. Edisi kesatu. Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa.

Se Tin dan Taufik H. (2012). Analisis Pengaruh Penerapan Akuntansi Pertanggungjawaban Terhadap Kinerja Manajer Pusat Laba di Warung Paskal Bandung. Jurnal Akuntansi, 4 (2) November, hal. 187-199.

Simamora, Henry. (1999). Akuntansi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat.

Sjahrial, Dermawan dan Djahotman Purba. (2011). Akuntansi Manajemen. Jakarta; Mitra Wacana Media.

Sugiri, Slamet. (1994). Akuntansi Manajemen 2. Edisi Kesatu. Yogyakarta: BPFE. Suharsimi, Arikunto. (2005). Manajemen Penelitian. Cetakan Ketujuh. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sukarno, Edy. (2002). Sistem Pengendalian Manajemen Kinerja, Konsep, Aplikasi, dan Pengukuran Kinerja. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Andi.

Sunjoyo, R. Setiawan, Verani C., Nonie M., dan Albert K. (2013). Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Bandung: Alfabeta.

Supriyono, S.U. (1999). Akuntansi Manajemen 1: Konsep Dasar Akuntansi Manajemen dan Proses Perencanaan. Edisi Kesatu. Yogyakarta: BPFE Universitas Gajah Mada.

Supriyono, S.U. (1994). Akuntansi Biaya dan Akuntansi Manajemen untuk Teknologi Maju dan Globalisasi. Yogyakarta: BPFE

Supriyono, S.U. dan Mulyadi (1991). Akuntansi Manajemen 2. Yogyakarta: Bagian Penerbitan STIE YKPN.

Williams, Jan R., Susan F. Haka, Mark S. Bettner (2005). Financial & Managerial Accounting: The Basis for Business Decisions. Thirteen Edition. New York: McGraw-Hill.