WACANA PERLAWANAN SANTRI PONDOK PESANTREN BABAKAN CIWARINGIN DALAM FILM DOKUMENTER ARUS BALIK PERLAWANAN KAUM SARUNGAN ANALISIS WACANA KRITIS MODEL SARA MILLS.

ABSTRAK

Risna Ameiliya, K1A053043, 2012. Wacana Perlawanan Santri Pondok Pesantren
Babakan Ciwaringin. Analisis Wacana Kritis Model SARA Mills Terhadap Film
Dokumenter Arus Balik Perlawanan Kaum Sarungan. Pembimbing Utama, Herlina
Agustin, S.Sos.,MT, dan Pembimbing Pendamping, Pandan Yudhapramesti, S. Sos.,MT.
Jurusan Jurnalistik, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjajaran.

Latar belakang penelitian ini adalah ketertarikan peneliti pada peristiwa unjuk rasa dan
protes masal yang dilakukan santri pondok pesantren babakan ciwaringin dalam menentang
pembangunan jalan tol trans jawa, cikampek palimanan, pada tahun 1997, 2007, 2009. Film
dokumenter ini memperlihatkan bagaimana pemerintah Indonesia melakukan lobi dan dialog,
baik terbuka maupun tertutup terhadap pihak pesantren. Beberapa gambar,adegan dan teks dalam
film Arus Balik Perlawanan Kaum Sarungan juga menunjukkan keterlibatan Tim Pembebasan
Tanah dalam memengaruhi dan memecah belah kiyai dan tokoh masyarakat.

Penelitian ini menggunakan metode Analisis Wacana Kritis (AWK). Penelitian
bertujuan untuk membongkar makna dan ideologi pembuat film melalui teks dalam film Arus
Balik Perlawanan Kaum Sarungan. Pembongkaran makna dilakukan dengan melihat hubungan
antara teks dengan konteks sosial dalam paradigma kritis. Model analisis wacana kritis yang
digunakan adalah model Sara Mills.


Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa film Arus Balik Perlawanan Kaum Sarungan
merupakan bentuk perlawanan santri pondok pesantren babakan terhadap kekuasaan pemerintah
atas rencana pembangunan jalan tol yang membelah pesantren pada tahun 1997, 2007, 2009.
Dalam penelitian ini, peneliti juga berusaha menjelaskan fakta-fakta di balik pembangunan jalan
tol cikampek-palimanan yang sampai saat ini pembangunannya masih mandek karena masalah
pembebasan lahan.

ABSTRACT

Risna Ameiliya, K1A053043, 2012. The Resistence Discourse of Babakan Ciwaringin
Islamic Boarding School (Pesantren) Santri. SARA Mills Critical Discourse Analysis Model on
the documentary movie “The Sarungan Resistence Backflow”. Main councelor: Herlina
Agustin, S.Sos.,MT, and secondary councelor: Pandan Yudhapramesti, S. Sos.,MT. Majoring
in journalism, Communication Faculty, Padjadjaran University.
The research background is the researcher’s interest on the demonstrations and massive
protests carried out by santri of Islamic boarding school (pesantren) in Ciwaringin against the
Java freeway construction, stretches from Cikampek to Palimanan, in 1997, 2007, and 2009. The
documentary displays how the Government of Indonesia had done lobbies and dialogues, either
closed or open, to the pesantren side. Several photographs, scenes and texts in the “The

Sarungan Resistance Backflow” (Arus Balik Perlawanan Kaum Sarungan) movie show the Land
Acquisition Team involvement in influencing and dividing the Islamic scholar (kyai) and
community leaders.
This research employs Critical Discourse Analysis method. This research aims to
deconstruct the meaning and ideology behind the making of the movie through the texts in the
Arus Balik Perlawanan Kaum Sarungan movie. The meaning deconstruction is done by looking
at the correlation between the texts and the social contexts within the critical paradigm. The
critical discourse analysis that is used in the research is Sara Mills model.
The research shows that the Arus Balik Perlawanan Kaum Sarungan movie is one kind
of resistance form by the santri of Babakan boarding school against the Government authority
over the freeway construction that splits the school in 1997, 2007, 2009. Also within this
research, the researcher tries to explain the facts behind the Cikampek-Palimanan freeway,
which is still being delayed due to the land acquisition problem.