Selanjutnya
MEMORANDUM SALING PENGERTIAN
ANTARA
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
KEMENTERIAN LUAR NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
DENGAN
GRIFFITH UNIVERSITY
QUEENSLAND, AUSTRALIA
TENT ANG
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIPLOMATIK
Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kementerian Luar Negeri Republik
Indonesia dan Griffith University, Queensland, Australia, selanJutnya secara
oersama-sama disebut sebagai "Para Pihak" dan masing-masing disebut
"Pihak";
BERKEINGINAN untuk meningkatkan kerjasa ma antara Pusdiklat dan Griffith
University di bidang pelatihan dan peningka.tan kapasitas para diplomat
Indonesia dalam hal isu-isu terkait diplomasi;
MERUJU K pada Deklarasi Bersama mengenai Kemitraan Komprehensif aniara
Australia dan Republik indonesia tahu n 2005 dan mencatat komitmen kuat
kedua Kepala Pemerintahan untuk memperkuat kerjasama bilateral dalam
segala bidang dengan membentuk sebuah Kemitraan Kompre hensif untuk
meningkatkan hubungan bilatera l Indonesia dan Australia menuju sebuah era
baru;
MEMPERTIMBANGKAN kebutuhan untuk mengembangkan dan meningkatkan
hubungan dan kerjasama yang ada antara Para Pihak melalui kerjasama yang
lebih erat di bidang pendidikan dan pelatihan untuk para diplomat;
SESUAI dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di
kedua negara.
TELAH TERCAPAI KESEPAKATAN sebagai berikut:
PASAL1
TUJUAN
Tujuan dari Memorandum Saling Pengertian (selanjutnya disebut MSP) ini
adalah untuk:
a
Menyediakan kerangka kerjasama dalam bidang pendidikan dan pelatihan
bagi para diplomat Indonesia. Kerjasama tersebut tidak akan didasarkan
pada pertimbangan komersil apapun;
b.
Memelihara hubungan dan kerjasama yang tetap antara Para Pihak;
c.
Mendorong pengembangan sumber daya manusia bagi para diplomat
Indonesia.
PASAL 2
BIDANG KERJASAMA
Bidang kerjasama di bawah MSP ini terdiri dari:
a.
Konsultasi dan pertukaran pandangan mengenai isu-isu yang menyangkut
hubungan bilateral dan kerjasama berdasarkan kepentingan bersama,
serta isu-isu regional dan internasional;
b.
Pertukaran
para
pengajar dengan
maksud
untuk
saling
bertukar
pengetahuan dan pengalaman masing-masrng dengan para pengajar dan
siswa dari Pihak lain;
c.
Pertukaran informasi dan bahan cetak lainnya yang diterbitkan secara
nasional maupun internasional, terutama di bidang-bidang yang menjadi
ketertarikan bersama;
d.
Pertukaran siswa untuk berpartisipasi dalam kursus dengan topik-topik
yang menjadi ketertarikan bersama seperti kebijakan-kebijakan di bidang
kebudayaan, politik dan ekonomi maupun keterampilan berbahasa di
lembaga pendidikan diplomatik Para Pihak;
e.
Penelitian bersama dan publikasi paper-paper akademik;
f.
Kerjasama dan bantuan dalam kegiatan bersama seperti seminar,
konferensi, lokakarya dan kursus singkat.
PASAL 3
PROGRAM PELATIHAN BAGI PARA DIPLOMAT INDONESIA
1.
Para pengajar I tenaga ahli dari Griffith University akan berpartisipasi,
dengan persetujuan bersama Para Pihak, dalam program pelatihan
diplomatik di Pusdiklat, terutama program pendidikan bagi diplomat junior,
program pendidikan bagi diplomat madya dan program pendidikan
diplomat senior.
2.
Pusdiklat akan menanggung akomodasi dan biaya transportasi lokal para
pengajar I tenaga ahli dari Griffith University selama yang bersangkutam
memberikan pelatihan di Pusdiklat.
PASAL 4
PENGATURAN PELAKSANAAN
1.
Para Pihak akan menyelenggarakan konsultasi berkala jika dipandang
perlu untuk pelaksanaan MSP ini.
2.
Para Pihak akan menentukan pengaturan pelaksanaan dari setiap
kegiatan bersama. Dalam kaitan ini, pengaturan spesifik akan dibentuk
oleh Para Pihak yang mengatur syarat dan ketentuan dari kegiatan
bersama yang diusulkan.
PASAL 5
PENGATURAN KEUANGAN
1.
Pengaturan keuangan dari kegiatan-kegiatan tersebut di atas yang
dibuat berdasarkan MSP ini akan ditentukan oleh Para Pihak atas dasar
kasus per kasus dalam pelaksanaannya.
2.
Para Pihak harus membiayai kegiatan-kegiatan sebagaimana dimaksud
daiam MSP ini dengan sumber yang telah ditetapkan dalam anggaran
masing -masing sesua1 dengan ketersediaan dana dan peruntukan
anggaran dari sumber tersebut serta hukum dan peraturan nasional
masing -masing Pihak.
PASAL 6
HAK KEKA Y AAN I NTELEKTUAL
1.
Para Pihak sepakat bahwa hak kekayaan intelektual yang timbul dari
pelaksanaan MSP ini akan dimiliki secara bersama oleh Para Pihak
dengan pembagian kepemilikan yang sama (kecuali ada kesepakatan
lain) dan:
a.
Masing-masing Pihak akan diizinkan untuk menggunakan hak
kekaya an
intelektual
tersebut
untuk
tujuan
memelihara,
mengadaptasi dan menyempurnakan hak kekayaan intelektual
terkait, dan jug a untuk penelitian, kegiatan mengajar, penerbitan
akademik dan keperluan internal;
b.
Dalam hal salah satu Pihak menggunakan hak kekayaan intelektual
tersebut untuk tujuan komersial, Para Pihak wajib dengan niat baik
menentukan hak masing-masing Pihak dalam komersialisasi hak
kekayaan
intelektual
tersebut,
dengan
mempertimbangkan
kontribusi masing-masing Pihak serta penggunaan latar belakang
kekayaan intelektual tiap Pihak.
2.
Jika salah satu Pihak berkeinginan untuk mengungkap data dan/atau
informasi rahasia yang dihasilkan dari kegiatan kerjasama dalam MSP ini,
Pihak tersebut
harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari
Pihak lainnya sebel um pengungkapan data tersebut dapat dilakukan.
PASAL?
PENYELESAIAN PERBEDAAN
Setiap perbedaan antara Para Pihak yang berkaitan dengan penafsiran dan
pelaksanaan MSP ini wajib diselesaikan melalui konsultasi-konsultasi dan
perundingan-perundingan.
PASAL 8
PEMBATASAN KEGIATAN PERSONIL
Masing-masing Pihak wajib memastikan bahwa semua personil yang terlibat
kegiatan dalam MSP ini tidak akan berpartisipasi dalam masalah politik
dan/atau usaha komersial di negara penerima, dan wajib bertindak sesua i
kerangka kegiatan kerjasama dalam MSP ini.
PASAL9
AMAN DEM EN
MSP ini dapat ditinjau kembali atau diubah setiap saat atas kesepakatan
bersama secara tertulis oleh Para Pihak. Peninjauan kembali atau perubahanperubahan tersebut akan mulai berlaku pada tanggal sebagaimana yang
ditentukan oleh Para Pihak dan akan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari
MSPini.
PASAL10
MULAI BERLAKU, MASA BERLAKU, DAN PENGAKHIRAN
1.
MSP ini mulai berlaku pada tanggal penandatanganan.
2.
MSP ini akan tetap berlaku selama 3 (tiga) tahun dan akan diperpanjang
secara otomatis selama 1 (satu) tahun berikutnya, kecuali salah satu
Pihak memberitahukan Pihak lainnya mengenai pengakhiran MSP ini
dengan memberikan pemberitahuan secara tertul is sekurang-kurangnya
3 (tiga) bulan sebelum tanggal berakhirnya MSP ini.
3.
Pengakhiran MSP ini tidak akan mempengaruhi keabsahan dan masa
berlaku setiap kegiatan yang sedang berjalan yang dibuat sebelum
berakhirnya MSP ini hingga selesainya kegiatan tersebut, kecuali Para
Pihak menyepakati lain.
SEBAGAI BUKTI, yang bertanda tangan di bawah ini, telah menandatangani
MSP ini.
DIBUAT dalam rangkap dua di .. セ_N@
bulan .. セXN@
..... tahun dua ribu ..dNセpイ@
..
...セAGD@
pada tanggal ...|セ@
......... ..
.. dalam Bahasa Indonesia
dan lnggris, semua naskah memiliki keabsahan yang sama. Jika terdapat
perbedaan penafsiran atas MSP ini, maka teks bahasa lnggris yang akan
berlaku.
UNTUK
UNTUK
PUSAT PENDIDIKAN DAN
GRIFFITH UNIVERSITY,
PELATIHAN KEMENTERI AN LUAR
QUEENSLAND, AUSTRALIA
NEGER! REPUBLIK INDONESIA
Signed
Signed
Pribadi Sutiono
Professor Ian O'Connor
Direktur Sekolah Staf dan Pimpinan
Wakil Kanselir dan Presiden
Kementerian Luar Negeri
MEMORANDUM OF UNDERSTANDING
BETWEEN
THE CENTRE FOR EDUCATION AND TRAINI NG
MINISTRY OF FOREIGN AFFAIRS OF
THE REPUBUC OF INDONESIA
AND
GRIFFITH UNIVERSITY
QUEENSLAND, AUSTRALIA
ON
DIPLOMATIC EDUCATION AND TRAINING
The Centre for Education and Training (CET). Ministry of Foreign Affairs of the
Republic of Indonesia and Griffith University, Queensland, Australia, hereinafter
collectively referred to as "Parties" and singularly as "Party";
DESIRING to enhance cooperation between CET and Griffith University on
training and capacity building of Indonesian diplomats on diplomacy related
!Ssues;
REFERRING to Joint Declaration on Comprehensive Partnership b・エキセョ@
Australia and the Republic of Indonesia of 2005 and noting both Heads of
Governments are strongly committed to strengthening bilateral cooperation in all
areas by building a Comprehensive Partnership to take Indonesia and Australia's
bilateral relationship into a new era;
CONSIDERING the need to deveiop aP.d foster existing relations and cooperation
between the Parties throug h closer cooperation in the field of education and
training for diplomats:
PURSUANT To the prevai ling laws and regulations in the respective countries;
HAVE REACHED the following understanding:
ARTICLE 1
OBJECTIVES
The objectives of this Memorandum of Understanding (hereinafter referred to as
MoU) are to:
a.
Provide a framework of cooperation in the field of education and training for
Indonesian diplomats. Such cooperation shall not be guided by any
commercial consideration ;
b.
Create conditions for maintaining regular contacts and cooperation between
the Parties;
c.
Promote human resource development for Indonesian diplomats.
ARTICLE 2
AREAS OF COOPERATION
The areas of cooperation under this MoU comprise:
a.
Consult and exchange views on issues of bilateral relations and cooperation
of mutual interest, as well as on regional and international issues;
b.
Exchange of lecturers with a view to sharing their respective knowledge and
experience with lecturers and students of the other Party;
c.
Exchange of information and any other printed materials on national and
international publications, especially in areas of mutual interest;
d.
Exchange of students to participate in cou rses on topics of mutual interest
such as cultural, political and economic policies as well as linguistic skills at
the Party's facility;
e.
Coll aborative research and publication of academic papers;
f.
Cooperation and assistance in joint activities such as seminars, conferences ,
workshop, and short courses.
ARTICLE 3
TRAINING PROGRAMS FOR INDONESIAN DIPLOMATS
1.
It is intended that lecturers/experts from Griffith University will participate, as
mutually agreed by both parties, in the diplomatic training programs of the
CET, namely junior diplomatic training program, mid-career diplomatic
training program and senior diplomatic training program.
2.
CET
will
cover
accommodation
and
local
transport
expenses
of
lecturers/experts from Griffith University for the duration of their stay for the
CET training.
ARTICLE 4
IMPLEMENTATION ARRANGEMENT
1.
The Parties will hold periodic consultations as deemed necessary for the
implementation of this MoU.
2.
The Parties will decide on the implementation arrangement of every joint
activity. For this purpose, a specific Arrangement shall be established by the
Parties which constitute the terms and the conditions of the proposed
activities.
ARTICLE 5
FINANCIAL ARRANGEMENT
1.
The financial arrangements of the above-mentioned activities made under
this MoU shal l be determined by the Parties on case-by-case basis for their
implementation.
2.
The Parties shall fina nce the activities referred to in this MoU with the
assigned resources in their respective budget, subject to availability and
budget appropriation of such resources and each Party's national laws and
regulations.
ARTICLE 6
INTELLECTUAL PROPERTY RIGHTS
1.
The Parties agree that any intellectual property arising under a specific project
activity in the Plan of Operation will be jointly owned by the Parties in equal
shares (unless otherwise agreed) and:
a. Each Party will be allowed to use the intellectual property for the purpose
of maintaining, adapting and improving the relevant intellectual property
b.
and for research, teaching, academic publishing and internal purposes;
In the event that a Party wants to commercialize the intellectual property
the Parties shall in good faith determine between themselves each
Parties' respective rights in any commercialization of the intellectual
property, having regards to each Parties' respective contribution and the
2.
utilization of a Parties' background intellectual property.
If any the Party wishes to disclose confidential data and/or confidential
information resulting from the activities of cooperation under this Agreement
to any third party, the disclosing Party must obtain the prior consent from the
other Parties before any disclosure can be made.
ARTICLE 7
SETTLEMENT OF DISPUTES
Any dispute between the Parties concerning the interpretation and implementation
of this MoU shall be settled through consultations and negotiations
ARTICLE 8
LIMITATION OF PERSONNEL ACTIVITIES
Each Party shall ensure that all personnel engaged in the activities under this
MoU will not participate in any political affairs and/or any commercial ventures in
the host country, and shall act within the framework of activities of cooperation
under this MoU.
ARTICLE 9
AMENDMENT
This MoU can be reviewed or amended at any time by mutual written consent of
the Parties. Such revisions or amendments shall enter into force on such date as
determined by the Parties and shall form an integral part of this MoU.
ARTICLE 10
ENTRY INTO FORCE, DURATION, AND TERMINATION
1.
This MoU shall enter into force on the date of its signing.
2.
This MoU shall remain in force for a period of 3 (three) years and
automatically be extended for 1 (one) year consecutively, unless one Party
notifies the other Party about the termination of this MoU by giving written
notification at least 3 (three) months prior to the date of expiration of this MoU.
3.
The termination of this MoU sha ll not affect the validity and duration of any
ongoing activities made prior to the termination of this MoU until the
completion of such activities, unless the Parties agree otherwise.
IN WITNESS WHEREOF , the undersigned, have signed this MoU.
DONE in duplicate at
thousand ..Q |aA
セM
⦅ヲケANRZ|
セ セッョ@
.. ....
the ..
ᄋMセ
........... day of
セ セQZキッ@
in the Indonesian and English languages, all texts
being equally authentic. In case of any divergence of interpretation of this MoU ,
the English text shall prevail.
FOR
FOR
THE CENTRE FOR EDUCATION AND
GRIFFITH UNIVERSITY,
TRAINING
QUEENSLAND, AUSTRALIA
MINISTRY OF FOREIGN AFFAIRS
OF
THE REPUBLIC OF INDONESIA
Signed
Signed
Pribadi Sutiono
Professor Ian O'Connor
Director of Senior Diplomatic Training
School
Vice Chancellor and President
ANTARA
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
KEMENTERIAN LUAR NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
DENGAN
GRIFFITH UNIVERSITY
QUEENSLAND, AUSTRALIA
TENT ANG
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIPLOMATIK
Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kementerian Luar Negeri Republik
Indonesia dan Griffith University, Queensland, Australia, selanJutnya secara
oersama-sama disebut sebagai "Para Pihak" dan masing-masing disebut
"Pihak";
BERKEINGINAN untuk meningkatkan kerjasa ma antara Pusdiklat dan Griffith
University di bidang pelatihan dan peningka.tan kapasitas para diplomat
Indonesia dalam hal isu-isu terkait diplomasi;
MERUJU K pada Deklarasi Bersama mengenai Kemitraan Komprehensif aniara
Australia dan Republik indonesia tahu n 2005 dan mencatat komitmen kuat
kedua Kepala Pemerintahan untuk memperkuat kerjasama bilateral dalam
segala bidang dengan membentuk sebuah Kemitraan Kompre hensif untuk
meningkatkan hubungan bilatera l Indonesia dan Australia menuju sebuah era
baru;
MEMPERTIMBANGKAN kebutuhan untuk mengembangkan dan meningkatkan
hubungan dan kerjasama yang ada antara Para Pihak melalui kerjasama yang
lebih erat di bidang pendidikan dan pelatihan untuk para diplomat;
SESUAI dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di
kedua negara.
TELAH TERCAPAI KESEPAKATAN sebagai berikut:
PASAL1
TUJUAN
Tujuan dari Memorandum Saling Pengertian (selanjutnya disebut MSP) ini
adalah untuk:
a
Menyediakan kerangka kerjasama dalam bidang pendidikan dan pelatihan
bagi para diplomat Indonesia. Kerjasama tersebut tidak akan didasarkan
pada pertimbangan komersil apapun;
b.
Memelihara hubungan dan kerjasama yang tetap antara Para Pihak;
c.
Mendorong pengembangan sumber daya manusia bagi para diplomat
Indonesia.
PASAL 2
BIDANG KERJASAMA
Bidang kerjasama di bawah MSP ini terdiri dari:
a.
Konsultasi dan pertukaran pandangan mengenai isu-isu yang menyangkut
hubungan bilateral dan kerjasama berdasarkan kepentingan bersama,
serta isu-isu regional dan internasional;
b.
Pertukaran
para
pengajar dengan
maksud
untuk
saling
bertukar
pengetahuan dan pengalaman masing-masrng dengan para pengajar dan
siswa dari Pihak lain;
c.
Pertukaran informasi dan bahan cetak lainnya yang diterbitkan secara
nasional maupun internasional, terutama di bidang-bidang yang menjadi
ketertarikan bersama;
d.
Pertukaran siswa untuk berpartisipasi dalam kursus dengan topik-topik
yang menjadi ketertarikan bersama seperti kebijakan-kebijakan di bidang
kebudayaan, politik dan ekonomi maupun keterampilan berbahasa di
lembaga pendidikan diplomatik Para Pihak;
e.
Penelitian bersama dan publikasi paper-paper akademik;
f.
Kerjasama dan bantuan dalam kegiatan bersama seperti seminar,
konferensi, lokakarya dan kursus singkat.
PASAL 3
PROGRAM PELATIHAN BAGI PARA DIPLOMAT INDONESIA
1.
Para pengajar I tenaga ahli dari Griffith University akan berpartisipasi,
dengan persetujuan bersama Para Pihak, dalam program pelatihan
diplomatik di Pusdiklat, terutama program pendidikan bagi diplomat junior,
program pendidikan bagi diplomat madya dan program pendidikan
diplomat senior.
2.
Pusdiklat akan menanggung akomodasi dan biaya transportasi lokal para
pengajar I tenaga ahli dari Griffith University selama yang bersangkutam
memberikan pelatihan di Pusdiklat.
PASAL 4
PENGATURAN PELAKSANAAN
1.
Para Pihak akan menyelenggarakan konsultasi berkala jika dipandang
perlu untuk pelaksanaan MSP ini.
2.
Para Pihak akan menentukan pengaturan pelaksanaan dari setiap
kegiatan bersama. Dalam kaitan ini, pengaturan spesifik akan dibentuk
oleh Para Pihak yang mengatur syarat dan ketentuan dari kegiatan
bersama yang diusulkan.
PASAL 5
PENGATURAN KEUANGAN
1.
Pengaturan keuangan dari kegiatan-kegiatan tersebut di atas yang
dibuat berdasarkan MSP ini akan ditentukan oleh Para Pihak atas dasar
kasus per kasus dalam pelaksanaannya.
2.
Para Pihak harus membiayai kegiatan-kegiatan sebagaimana dimaksud
daiam MSP ini dengan sumber yang telah ditetapkan dalam anggaran
masing -masing sesua1 dengan ketersediaan dana dan peruntukan
anggaran dari sumber tersebut serta hukum dan peraturan nasional
masing -masing Pihak.
PASAL 6
HAK KEKA Y AAN I NTELEKTUAL
1.
Para Pihak sepakat bahwa hak kekayaan intelektual yang timbul dari
pelaksanaan MSP ini akan dimiliki secara bersama oleh Para Pihak
dengan pembagian kepemilikan yang sama (kecuali ada kesepakatan
lain) dan:
a.
Masing-masing Pihak akan diizinkan untuk menggunakan hak
kekaya an
intelektual
tersebut
untuk
tujuan
memelihara,
mengadaptasi dan menyempurnakan hak kekayaan intelektual
terkait, dan jug a untuk penelitian, kegiatan mengajar, penerbitan
akademik dan keperluan internal;
b.
Dalam hal salah satu Pihak menggunakan hak kekayaan intelektual
tersebut untuk tujuan komersial, Para Pihak wajib dengan niat baik
menentukan hak masing-masing Pihak dalam komersialisasi hak
kekayaan
intelektual
tersebut,
dengan
mempertimbangkan
kontribusi masing-masing Pihak serta penggunaan latar belakang
kekayaan intelektual tiap Pihak.
2.
Jika salah satu Pihak berkeinginan untuk mengungkap data dan/atau
informasi rahasia yang dihasilkan dari kegiatan kerjasama dalam MSP ini,
Pihak tersebut
harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari
Pihak lainnya sebel um pengungkapan data tersebut dapat dilakukan.
PASAL?
PENYELESAIAN PERBEDAAN
Setiap perbedaan antara Para Pihak yang berkaitan dengan penafsiran dan
pelaksanaan MSP ini wajib diselesaikan melalui konsultasi-konsultasi dan
perundingan-perundingan.
PASAL 8
PEMBATASAN KEGIATAN PERSONIL
Masing-masing Pihak wajib memastikan bahwa semua personil yang terlibat
kegiatan dalam MSP ini tidak akan berpartisipasi dalam masalah politik
dan/atau usaha komersial di negara penerima, dan wajib bertindak sesua i
kerangka kegiatan kerjasama dalam MSP ini.
PASAL9
AMAN DEM EN
MSP ini dapat ditinjau kembali atau diubah setiap saat atas kesepakatan
bersama secara tertulis oleh Para Pihak. Peninjauan kembali atau perubahanperubahan tersebut akan mulai berlaku pada tanggal sebagaimana yang
ditentukan oleh Para Pihak dan akan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari
MSPini.
PASAL10
MULAI BERLAKU, MASA BERLAKU, DAN PENGAKHIRAN
1.
MSP ini mulai berlaku pada tanggal penandatanganan.
2.
MSP ini akan tetap berlaku selama 3 (tiga) tahun dan akan diperpanjang
secara otomatis selama 1 (satu) tahun berikutnya, kecuali salah satu
Pihak memberitahukan Pihak lainnya mengenai pengakhiran MSP ini
dengan memberikan pemberitahuan secara tertul is sekurang-kurangnya
3 (tiga) bulan sebelum tanggal berakhirnya MSP ini.
3.
Pengakhiran MSP ini tidak akan mempengaruhi keabsahan dan masa
berlaku setiap kegiatan yang sedang berjalan yang dibuat sebelum
berakhirnya MSP ini hingga selesainya kegiatan tersebut, kecuali Para
Pihak menyepakati lain.
SEBAGAI BUKTI, yang bertanda tangan di bawah ini, telah menandatangani
MSP ini.
DIBUAT dalam rangkap dua di .. セ_N@
bulan .. セXN@
..... tahun dua ribu ..dNセpイ@
..
...セAGD@
pada tanggal ...|セ@
......... ..
.. dalam Bahasa Indonesia
dan lnggris, semua naskah memiliki keabsahan yang sama. Jika terdapat
perbedaan penafsiran atas MSP ini, maka teks bahasa lnggris yang akan
berlaku.
UNTUK
UNTUK
PUSAT PENDIDIKAN DAN
GRIFFITH UNIVERSITY,
PELATIHAN KEMENTERI AN LUAR
QUEENSLAND, AUSTRALIA
NEGER! REPUBLIK INDONESIA
Signed
Signed
Pribadi Sutiono
Professor Ian O'Connor
Direktur Sekolah Staf dan Pimpinan
Wakil Kanselir dan Presiden
Kementerian Luar Negeri
MEMORANDUM OF UNDERSTANDING
BETWEEN
THE CENTRE FOR EDUCATION AND TRAINI NG
MINISTRY OF FOREIGN AFFAIRS OF
THE REPUBUC OF INDONESIA
AND
GRIFFITH UNIVERSITY
QUEENSLAND, AUSTRALIA
ON
DIPLOMATIC EDUCATION AND TRAINING
The Centre for Education and Training (CET). Ministry of Foreign Affairs of the
Republic of Indonesia and Griffith University, Queensland, Australia, hereinafter
collectively referred to as "Parties" and singularly as "Party";
DESIRING to enhance cooperation between CET and Griffith University on
training and capacity building of Indonesian diplomats on diplomacy related
!Ssues;
REFERRING to Joint Declaration on Comprehensive Partnership b・エキセョ@
Australia and the Republic of Indonesia of 2005 and noting both Heads of
Governments are strongly committed to strengthening bilateral cooperation in all
areas by building a Comprehensive Partnership to take Indonesia and Australia's
bilateral relationship into a new era;
CONSIDERING the need to deveiop aP.d foster existing relations and cooperation
between the Parties throug h closer cooperation in the field of education and
training for diplomats:
PURSUANT To the prevai ling laws and regulations in the respective countries;
HAVE REACHED the following understanding:
ARTICLE 1
OBJECTIVES
The objectives of this Memorandum of Understanding (hereinafter referred to as
MoU) are to:
a.
Provide a framework of cooperation in the field of education and training for
Indonesian diplomats. Such cooperation shall not be guided by any
commercial consideration ;
b.
Create conditions for maintaining regular contacts and cooperation between
the Parties;
c.
Promote human resource development for Indonesian diplomats.
ARTICLE 2
AREAS OF COOPERATION
The areas of cooperation under this MoU comprise:
a.
Consult and exchange views on issues of bilateral relations and cooperation
of mutual interest, as well as on regional and international issues;
b.
Exchange of lecturers with a view to sharing their respective knowledge and
experience with lecturers and students of the other Party;
c.
Exchange of information and any other printed materials on national and
international publications, especially in areas of mutual interest;
d.
Exchange of students to participate in cou rses on topics of mutual interest
such as cultural, political and economic policies as well as linguistic skills at
the Party's facility;
e.
Coll aborative research and publication of academic papers;
f.
Cooperation and assistance in joint activities such as seminars, conferences ,
workshop, and short courses.
ARTICLE 3
TRAINING PROGRAMS FOR INDONESIAN DIPLOMATS
1.
It is intended that lecturers/experts from Griffith University will participate, as
mutually agreed by both parties, in the diplomatic training programs of the
CET, namely junior diplomatic training program, mid-career diplomatic
training program and senior diplomatic training program.
2.
CET
will
cover
accommodation
and
local
transport
expenses
of
lecturers/experts from Griffith University for the duration of their stay for the
CET training.
ARTICLE 4
IMPLEMENTATION ARRANGEMENT
1.
The Parties will hold periodic consultations as deemed necessary for the
implementation of this MoU.
2.
The Parties will decide on the implementation arrangement of every joint
activity. For this purpose, a specific Arrangement shall be established by the
Parties which constitute the terms and the conditions of the proposed
activities.
ARTICLE 5
FINANCIAL ARRANGEMENT
1.
The financial arrangements of the above-mentioned activities made under
this MoU shal l be determined by the Parties on case-by-case basis for their
implementation.
2.
The Parties shall fina nce the activities referred to in this MoU with the
assigned resources in their respective budget, subject to availability and
budget appropriation of such resources and each Party's national laws and
regulations.
ARTICLE 6
INTELLECTUAL PROPERTY RIGHTS
1.
The Parties agree that any intellectual property arising under a specific project
activity in the Plan of Operation will be jointly owned by the Parties in equal
shares (unless otherwise agreed) and:
a. Each Party will be allowed to use the intellectual property for the purpose
of maintaining, adapting and improving the relevant intellectual property
b.
and for research, teaching, academic publishing and internal purposes;
In the event that a Party wants to commercialize the intellectual property
the Parties shall in good faith determine between themselves each
Parties' respective rights in any commercialization of the intellectual
property, having regards to each Parties' respective contribution and the
2.
utilization of a Parties' background intellectual property.
If any the Party wishes to disclose confidential data and/or confidential
information resulting from the activities of cooperation under this Agreement
to any third party, the disclosing Party must obtain the prior consent from the
other Parties before any disclosure can be made.
ARTICLE 7
SETTLEMENT OF DISPUTES
Any dispute between the Parties concerning the interpretation and implementation
of this MoU shall be settled through consultations and negotiations
ARTICLE 8
LIMITATION OF PERSONNEL ACTIVITIES
Each Party shall ensure that all personnel engaged in the activities under this
MoU will not participate in any political affairs and/or any commercial ventures in
the host country, and shall act within the framework of activities of cooperation
under this MoU.
ARTICLE 9
AMENDMENT
This MoU can be reviewed or amended at any time by mutual written consent of
the Parties. Such revisions or amendments shall enter into force on such date as
determined by the Parties and shall form an integral part of this MoU.
ARTICLE 10
ENTRY INTO FORCE, DURATION, AND TERMINATION
1.
This MoU shall enter into force on the date of its signing.
2.
This MoU shall remain in force for a period of 3 (three) years and
automatically be extended for 1 (one) year consecutively, unless one Party
notifies the other Party about the termination of this MoU by giving written
notification at least 3 (three) months prior to the date of expiration of this MoU.
3.
The termination of this MoU sha ll not affect the validity and duration of any
ongoing activities made prior to the termination of this MoU until the
completion of such activities, unless the Parties agree otherwise.
IN WITNESS WHEREOF , the undersigned, have signed this MoU.
DONE in duplicate at
thousand ..Q |aA
セM
⦅ヲケANRZ|
セ セッョ@
.. ....
the ..
ᄋMセ
........... day of
セ セQZキッ@
in the Indonesian and English languages, all texts
being equally authentic. In case of any divergence of interpretation of this MoU ,
the English text shall prevail.
FOR
FOR
THE CENTRE FOR EDUCATION AND
GRIFFITH UNIVERSITY,
TRAINING
QUEENSLAND, AUSTRALIA
MINISTRY OF FOREIGN AFFAIRS
OF
THE REPUBLIC OF INDONESIA
Signed
Signed
Pribadi Sutiono
Professor Ian O'Connor
Director of Senior Diplomatic Training
School
Vice Chancellor and President