Selanjutnya
I
REPUBLIK INDONESIA
NOTA KESEPAHAMAN
I
I
I
ANT ARA
KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA
DAN
KEMENTERIAN PERTAHANAN KERAJAAN BRITANIA RAYA
DAN IRLANDIA UTARA
MENGENAI
I
1
!
I
KEGIATAN KERJA SAMA DI BIDANG PERTAHANAN
Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan
Kerajaan Britania Raya dan lrlandia Utara, selanjutnya disebut sebagai "Para
Peserta",
I
I
Mempertimbangkan pentingnya memajukan kerja sama pertahanan dalam
hubungan bilateral antar negara dan pentingnya kerja sama tersebut dalam
pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional;
Mengakui adanya kebutuhan untuk memperkuat hubungan persahabatan dan kerja
sama teknik yang telah terjalin antara kedua negara yang didasarkan pada
penghormatan penuh atas hak kedaulatan dan integritas wilayah dan prinsip-prinsip
persamaan, tidak mencampuri urusan dalam negeri, dan saling menguntungkan;
Meneguhkan kembali komitmen internasional kedua negara terhadap prinsip-prinsip
dan norma-norma hukum internasional yang telah diakui secara umum; dan
Sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di kedua
negara.
Telah mencapai kesepahaman sebagai berikut:
I I
tn'·
I
2
1.
TUJUAN
Nata Kesepahaman ini dimaksudkan sebagai kerangka kerja guna
meningkatkan kegiatan kerja sama di bidang hubungan pertahanan dan militer
antara Para Peserta di bidang yang menjadi kepentingan bersama
berdasarkan prinsip-prinsip saling menghormati, saling percaya, dan
keuntungan bersama
2.
BIDANG KERJA SAMA
2.1. Para Peserta berkeinginan
kerjasama, sebagai berikut:
untuk mengembangkan
bidang-bidang
2.1.1.
Pertukaran kunjungan di tingkat kebijakan, oleh menteri dan para
pejabat tinggi termasuk dari unsur militer dan sipil dari
Kementerian masing-masing.
2.1.2.
Meningkatkan kegiatan saling kunjung antar delegasi dan
pertemuan kelompok ahli di bidang kebijakan pertahanan,
pendidikan dan pelatihan, dan bidang lain yang disepakati.
2.1.3.
Membina hubungan antara Lembaga-lembaga Angkatan
Bersenjata kedua negara, dan mengembangkan kerjasama di
bidang berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
2.1.4.
Pendidikan, pelatihan dan latihan;
Kunjungan kapal;
Logistik;
Operasi pemeliharaan perdamaian;
Kegiatan lain sebagaimana disepakati Para Peserta.
Meningkatkan kerja sama industri pertahanan di bidang-bidang
sebagai berikut:
a.
b.
c.
Berbagi informasi atau keahlian terkait peralatan dan
pemasok yang cocok, kemampuan peralatan yang terkait,
dan hal-hal terkait dukungan logistik;
Mengidentifikasi hal-hal yang menjadi kepentingan bersama
yang diproduksi atau dapat diproduksi oleh industri
pertahanan masing-masing negara, dan mendiskusikan
kemungkinan kerja sama;
Bertukar pandangan, informasi dan praktik-praktik terbaik
mengenai hal-hal terkait ekspor pertahanan;
3
2.1.5.
Meningkatkan hubungan keilmuan - teknologi dan penelitian di
berbagai bidang yang berkaitan dengan pertahanan melalui
pertukaran informasi, saling kunjung ke pusat-pusat penelitian,
dan inisiatif lainnya yang menjadi kepentingan bersama, yang
saling menguntungkan bagi Para Peserta.
2.1.6.
Menjajaki kerja sama di bidang pertahanan, yang meliputi
pengalihan teknologi, penelitian bersama, produksi bersama, dan
pemasaran bersama.
2.2. Dalam rangka melaksanakan ketentuan-ketentuan di dalam Nata
Kesepahaman ini Para Peserta akan menyusun dan menentukan
bersama sebuah program kerja sama. Pengaturan untuk kunjungan
resmi oleh Menteri dan pejabat tinggi akan ditentukan secara terpisah
dari program tahunan ini.
3.
YURISDIKSI DAN TUNTUTAN
Pengaturan untuk penentuan yurisdiksi dan penyelesaian tuntutan antara Para
Peserta terkait kegiatan kerja sama yang direncanakan di bawah Nata
Kesepahaman ini akan diatur dalam pengaturan terpisah.
4.
KETENTUAN PENUTUP
4.1. Setiap kegiatan yang berkaitan dengan Nata Kesepahaman ini tunduk
pada ketersediaan dana dari rnasing-masing Peserta, diperuntukkan
atau disediakan untuk tujuan tersebut, dan tunduk pada hukum dan
ketentuan yang berlaku dari masing-masing Peserta. Kecuali ditentukan
lain, masing-masing Peserta akan menanggung biayanya sendiri untuk
kegiatan-kegiatan yang terkait dengan Nata Kesepahaman ini.
4.2. Para Peserta dapat bersama-sama menentukan pengaturan terpisah
secara tertulis untuk pelaksanaan kegiatan kerjasama tertentu sesuai
dengan Nata Kesepahaman ini. Termasuk namun tidak terbatas pada,
pengaturan mengenai perlindungan informasi rahasia, pengungkapan
informasi dan Hak Kekayan lntelektual. Sebelum penandatanganan
pengaturan mengenai keamanan antara Para Peserta, informasi rahasia
dapat dibagikan kasus per kasus dan akan tunduk pada izin membuka
informasi dari pihak keamanan masing-masing Peserta.
4.3. Setiap masalah yang timbul dari penafsiran Nata Kesepahaman ini akan
diselesaikan secara damai, melalui negosiasi antara Para Peserta, atau
dalam hal masalah tersebut tidak dapat terselesaikan oleh Para Peserta,
melalui saluran diplomatik.
セ
Q@
4
I
4.4. Nota Kesepahaman ini dapat diubah secara tertulis dengan persetujuan
bersama Para Peserta. Setiap perubahan tersebut berlaku pada tanggal
pemberitahuan terakhir dari Para Peserta.
4.5. Nota Kesepahaman ini akan berlaku pada tanggal penandatanganannya
oleh kedua Peserta, dan tetap berlaku untuk jangka waktu lima (5) tahun.
Kecuali diakhiri oleh salah satu Peserta dengan pemberitahuan tidak
kurang dari 90 (sembilan puluh) hari sebelum tanggal berakhirnya, maka
akan dianggap telah diperpanjang untuk jangka waktu lima (5) tahun.
4.6. Masing-masing Peserta dapat menghentikan keikutsertaannya pada
Nota Kesepahaman ini setiap saat, namun harus berupaya untuk
memberikan pemberitahuan tertulis kepada Peserta lainnya paling sedikit
90 (sembilan puluh) hari sebelum dihentikan keikutsertaannya yang
dimaksudkan pada Nota Kesepahaman ini.
Sebagai bukti, yang bertandatangan di bawah ini telah diberikan kuasa oleh
Pemerintah masing-masing, telah menandatangani Nota Kesepahaman ini.
セZ\|@
.... pada .t .. nNセMBG
セ Mセ Q セ。ャュ@
dua rangkap,
Ditandatangani di .NャMッョ
dalam bahasa lnggris dan bahasa Indonesia, semua teks berkekuatan hukum yang
sama. Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran, maka naskah bahasa lnggris yang
akan berlaku.
Untuk Kementerian Pertahanan
Republik Indonesia
Untuk Kementerian Pertahanan
セ・イ。ェョ@
Britania Raya
dan lrlandia Utara
Signed
Signed
Purnomp ft'usgiantoro
MenterU>ertahanan
Republik Indonesia
Rt Hon Philip Hammond
Sekretaris Negara untuk Pertahanan
Kerajaan Britania Raya
dan lrlandia Utara
'··
'.....
M セ
ᄋ i@
REPIJBLIK. INDONESIA
MEMORANDUM OF UNDERSTANDING
BETWEEN
THE MINISTRY OF DEFENCE OF THE REPUBLIC OF INDONESIA
AND
THE MINISTRY OF DEFENCE OF THE UNITED KINGDOM OF GREAT BRITAIN
AND NORTHEN IRELAND
CONCERNING
COOPERATIVE ACTIVITIES IN THE FIELD OF DEFENCE
The Ministry of Defence of the Republic of Indonesia and the Ministry of Defence of
the United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland hereinafter referred to as
the "Participants";
Considering the importance of promoting defence co-operation in bilateral relations
between the countries and of its particular significance for the maintenance of
international peace and security;
Recognizing the need to strengthen the existing friendly relations and technical cooperation between the two countries based on full respect of the right of sovereignty
and territorial integrity and the principles of equality, non interference to the internal
affairs, and mutual benefit;
Reaffirming their international commitments to the generally recognized principles
and norms of the international law;
Pursuant to the prevailing laws and regulations of the two countries;
Have reached the following understandings:
I
&-
er
I
2
1.
OBJECTIVE
This Memorandum of Understanding (MoU) is intended to provide a framework
for enhancing cooperative activities in the field of defence and military relations
between the Participants in areas of mutual interest, based on the principles of
mutual respect, trust, and mutual benefit.
2.
AREAS OF COOPERATION
2.1. The Participants intend to develop areas of co-operation, as follows:
2.1.1.
Exchanging visits at policy level, by ministers and high ranking
officials including military and civilian authorities from their
respective Ministries.
2.1.2.
Promoting mutual visits of delegations and meetings of groups of
experts in the field of defence policy, education and training, and
other mutually decided areas.
2.1.3.
Fostering contacts between the Armed Forces Institutions of both
countries, and developing co-operation in the following fields:
a.
b.
c.
d.
e.
2.1.4.
b.
c.
-6--
between
the
Promoting defence industry cooperation in the following fields:
a.
I
Education, training and exercises;
Ship visits;
Logistics;
Peacekeeping operations;
Other activities as mutually decided
Participants.
Sharing information or expertise on suitable equipment and
suppliers, in-service capability of relevant equipment, and
on logistic support issues;
Identifying items of common interest that are manufactured
or may be manufactured by each country's defence
industry, and discuss possible collaboration;
Exchanging views, information and best practice on
defence export related matters;
3
2.1.5.
Promoting scientific-technological and research contacts in
various defence related fields by means of information exchange,
reciprocal visits to research centres, and other initiatives of
mutual interest, which are of mutual benefit to the Participants.
2.1.6.
Exploring co-operation in the area of defence industry, which
includes transfer of technology, joint research, joint production,
and joint marketing.
2.2. In order to implement the provisions of this Mou the Participants will each
year compile and mutually decide upon a programme of cooperation. The
arrangements for official visits by Ministers and high ranking officials will
be determined separately from this annual programme.
I
3.
JURISDICTION AND CLAIMS
Arrangements for the determination of jurisdiction and the settlement of claims
between the Participants in relation to cooperative activities planned under this
MoU will be set out in a separate arrangement.
4.
FINAL PROVISIONS
4.1. Any activities related to this MoU are subject to the availability of funds of
each Participant, appropriated or otherwise made available for such
purposes, and to the respective Participant's applicable laws and
regulations. Unless otherwise decided, each Participant will bear its own
costs in relation to activities related to this MoU.
4.2. The Participants may mutually determine separate arrangements in
writing for the purpose of implementing specific cooperative activities
pursuant to this MoU. This will include, but not be limited to,
arrangements concerning the protection of Classified Information,
disclosure of information and Intellectual Property Rights. In advance of
a security arrangement being signed between the Participants, classified
information may be shared on a case by case basis and will be subject to
release authorisation of the respective security authorities of the
Participants.
I
4
4.3. Any matter arising from the interpretation of this MoU is to be settled
amicably, through negotiation between the Participants, or in the event
that the matter is not settled by the Participants, through diplomatic
channels.
4.4. This MoU may be modified in writing by mutual consent by the
Participants. Any such modification becomes operative on the date of
later notification of the Participants.
4.5. This MoU will be applicable on the date of its signature by both
Participants, and remain in effect for a period of five (5) years. Unless
terminated by either Participant giving not less than 90 (ninety) days
notice prior to the date of expiry, it will remain in effect for a further period
of five (5) years.
4.6. Either Participant may discontinue its participation in this MoU at any
time, but should endeavor to provide written notice to the other at least
90 (ninety) days prior to its intended discontinuation of its participation in
this Mou.
In witness whereof, the undersigned, being duly authorized thereto by their
respective Governments, have signed this MoU.
........ on ... セv
Nセ セN_A ᄋ セNゥョ@
two copies, each in English
Signed at NセqXP@
and Indonesian languages, both versions being equally authentic. In case of
divergent interpretations, the English text will prevail.
t ..
For the Ministry of Defence
of the Republic of Indonesia
Signed
pオイョッセ@
,..
.
セ@
Yusgiantoro
ゥョウセイ@m
of Defence
Republic of Indonesia
For the Ministry of Defence
of the United Kingdom of Great Britain
and Northern Ireland
Signed
Rt Hon Philip Hammlnfd
Secretary of State for Defence
United Kingdom of Great Britain and
Northern Ireland
REPUBLIK INDONESIA
NOTA KESEPAHAMAN
I
I
I
ANT ARA
KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA
DAN
KEMENTERIAN PERTAHANAN KERAJAAN BRITANIA RAYA
DAN IRLANDIA UTARA
MENGENAI
I
1
!
I
KEGIATAN KERJA SAMA DI BIDANG PERTAHANAN
Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan Kementerian Pertahanan
Kerajaan Britania Raya dan lrlandia Utara, selanjutnya disebut sebagai "Para
Peserta",
I
I
Mempertimbangkan pentingnya memajukan kerja sama pertahanan dalam
hubungan bilateral antar negara dan pentingnya kerja sama tersebut dalam
pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional;
Mengakui adanya kebutuhan untuk memperkuat hubungan persahabatan dan kerja
sama teknik yang telah terjalin antara kedua negara yang didasarkan pada
penghormatan penuh atas hak kedaulatan dan integritas wilayah dan prinsip-prinsip
persamaan, tidak mencampuri urusan dalam negeri, dan saling menguntungkan;
Meneguhkan kembali komitmen internasional kedua negara terhadap prinsip-prinsip
dan norma-norma hukum internasional yang telah diakui secara umum; dan
Sesuai dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di kedua
negara.
Telah mencapai kesepahaman sebagai berikut:
I I
tn'·
I
2
1.
TUJUAN
Nata Kesepahaman ini dimaksudkan sebagai kerangka kerja guna
meningkatkan kegiatan kerja sama di bidang hubungan pertahanan dan militer
antara Para Peserta di bidang yang menjadi kepentingan bersama
berdasarkan prinsip-prinsip saling menghormati, saling percaya, dan
keuntungan bersama
2.
BIDANG KERJA SAMA
2.1. Para Peserta berkeinginan
kerjasama, sebagai berikut:
untuk mengembangkan
bidang-bidang
2.1.1.
Pertukaran kunjungan di tingkat kebijakan, oleh menteri dan para
pejabat tinggi termasuk dari unsur militer dan sipil dari
Kementerian masing-masing.
2.1.2.
Meningkatkan kegiatan saling kunjung antar delegasi dan
pertemuan kelompok ahli di bidang kebijakan pertahanan,
pendidikan dan pelatihan, dan bidang lain yang disepakati.
2.1.3.
Membina hubungan antara Lembaga-lembaga Angkatan
Bersenjata kedua negara, dan mengembangkan kerjasama di
bidang berikut:
a.
b.
c.
d.
e.
2.1.4.
Pendidikan, pelatihan dan latihan;
Kunjungan kapal;
Logistik;
Operasi pemeliharaan perdamaian;
Kegiatan lain sebagaimana disepakati Para Peserta.
Meningkatkan kerja sama industri pertahanan di bidang-bidang
sebagai berikut:
a.
b.
c.
Berbagi informasi atau keahlian terkait peralatan dan
pemasok yang cocok, kemampuan peralatan yang terkait,
dan hal-hal terkait dukungan logistik;
Mengidentifikasi hal-hal yang menjadi kepentingan bersama
yang diproduksi atau dapat diproduksi oleh industri
pertahanan masing-masing negara, dan mendiskusikan
kemungkinan kerja sama;
Bertukar pandangan, informasi dan praktik-praktik terbaik
mengenai hal-hal terkait ekspor pertahanan;
3
2.1.5.
Meningkatkan hubungan keilmuan - teknologi dan penelitian di
berbagai bidang yang berkaitan dengan pertahanan melalui
pertukaran informasi, saling kunjung ke pusat-pusat penelitian,
dan inisiatif lainnya yang menjadi kepentingan bersama, yang
saling menguntungkan bagi Para Peserta.
2.1.6.
Menjajaki kerja sama di bidang pertahanan, yang meliputi
pengalihan teknologi, penelitian bersama, produksi bersama, dan
pemasaran bersama.
2.2. Dalam rangka melaksanakan ketentuan-ketentuan di dalam Nata
Kesepahaman ini Para Peserta akan menyusun dan menentukan
bersama sebuah program kerja sama. Pengaturan untuk kunjungan
resmi oleh Menteri dan pejabat tinggi akan ditentukan secara terpisah
dari program tahunan ini.
3.
YURISDIKSI DAN TUNTUTAN
Pengaturan untuk penentuan yurisdiksi dan penyelesaian tuntutan antara Para
Peserta terkait kegiatan kerja sama yang direncanakan di bawah Nata
Kesepahaman ini akan diatur dalam pengaturan terpisah.
4.
KETENTUAN PENUTUP
4.1. Setiap kegiatan yang berkaitan dengan Nata Kesepahaman ini tunduk
pada ketersediaan dana dari rnasing-masing Peserta, diperuntukkan
atau disediakan untuk tujuan tersebut, dan tunduk pada hukum dan
ketentuan yang berlaku dari masing-masing Peserta. Kecuali ditentukan
lain, masing-masing Peserta akan menanggung biayanya sendiri untuk
kegiatan-kegiatan yang terkait dengan Nata Kesepahaman ini.
4.2. Para Peserta dapat bersama-sama menentukan pengaturan terpisah
secara tertulis untuk pelaksanaan kegiatan kerjasama tertentu sesuai
dengan Nata Kesepahaman ini. Termasuk namun tidak terbatas pada,
pengaturan mengenai perlindungan informasi rahasia, pengungkapan
informasi dan Hak Kekayan lntelektual. Sebelum penandatanganan
pengaturan mengenai keamanan antara Para Peserta, informasi rahasia
dapat dibagikan kasus per kasus dan akan tunduk pada izin membuka
informasi dari pihak keamanan masing-masing Peserta.
4.3. Setiap masalah yang timbul dari penafsiran Nata Kesepahaman ini akan
diselesaikan secara damai, melalui negosiasi antara Para Peserta, atau
dalam hal masalah tersebut tidak dapat terselesaikan oleh Para Peserta,
melalui saluran diplomatik.
セ
Q@
4
I
4.4. Nota Kesepahaman ini dapat diubah secara tertulis dengan persetujuan
bersama Para Peserta. Setiap perubahan tersebut berlaku pada tanggal
pemberitahuan terakhir dari Para Peserta.
4.5. Nota Kesepahaman ini akan berlaku pada tanggal penandatanganannya
oleh kedua Peserta, dan tetap berlaku untuk jangka waktu lima (5) tahun.
Kecuali diakhiri oleh salah satu Peserta dengan pemberitahuan tidak
kurang dari 90 (sembilan puluh) hari sebelum tanggal berakhirnya, maka
akan dianggap telah diperpanjang untuk jangka waktu lima (5) tahun.
4.6. Masing-masing Peserta dapat menghentikan keikutsertaannya pada
Nota Kesepahaman ini setiap saat, namun harus berupaya untuk
memberikan pemberitahuan tertulis kepada Peserta lainnya paling sedikit
90 (sembilan puluh) hari sebelum dihentikan keikutsertaannya yang
dimaksudkan pada Nota Kesepahaman ini.
Sebagai bukti, yang bertandatangan di bawah ini telah diberikan kuasa oleh
Pemerintah masing-masing, telah menandatangani Nota Kesepahaman ini.
セZ\|@
.... pada .t .. nNセMBG
セ Mセ Q セ。ャュ@
dua rangkap,
Ditandatangani di .NャMッョ
dalam bahasa lnggris dan bahasa Indonesia, semua teks berkekuatan hukum yang
sama. Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran, maka naskah bahasa lnggris yang
akan berlaku.
Untuk Kementerian Pertahanan
Republik Indonesia
Untuk Kementerian Pertahanan
セ・イ。ェョ@
Britania Raya
dan lrlandia Utara
Signed
Signed
Purnomp ft'usgiantoro
MenterU>ertahanan
Republik Indonesia
Rt Hon Philip Hammond
Sekretaris Negara untuk Pertahanan
Kerajaan Britania Raya
dan lrlandia Utara
'··
'.....
M セ
ᄋ i@
REPIJBLIK. INDONESIA
MEMORANDUM OF UNDERSTANDING
BETWEEN
THE MINISTRY OF DEFENCE OF THE REPUBLIC OF INDONESIA
AND
THE MINISTRY OF DEFENCE OF THE UNITED KINGDOM OF GREAT BRITAIN
AND NORTHEN IRELAND
CONCERNING
COOPERATIVE ACTIVITIES IN THE FIELD OF DEFENCE
The Ministry of Defence of the Republic of Indonesia and the Ministry of Defence of
the United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland hereinafter referred to as
the "Participants";
Considering the importance of promoting defence co-operation in bilateral relations
between the countries and of its particular significance for the maintenance of
international peace and security;
Recognizing the need to strengthen the existing friendly relations and technical cooperation between the two countries based on full respect of the right of sovereignty
and territorial integrity and the principles of equality, non interference to the internal
affairs, and mutual benefit;
Reaffirming their international commitments to the generally recognized principles
and norms of the international law;
Pursuant to the prevailing laws and regulations of the two countries;
Have reached the following understandings:
I
&-
er
I
2
1.
OBJECTIVE
This Memorandum of Understanding (MoU) is intended to provide a framework
for enhancing cooperative activities in the field of defence and military relations
between the Participants in areas of mutual interest, based on the principles of
mutual respect, trust, and mutual benefit.
2.
AREAS OF COOPERATION
2.1. The Participants intend to develop areas of co-operation, as follows:
2.1.1.
Exchanging visits at policy level, by ministers and high ranking
officials including military and civilian authorities from their
respective Ministries.
2.1.2.
Promoting mutual visits of delegations and meetings of groups of
experts in the field of defence policy, education and training, and
other mutually decided areas.
2.1.3.
Fostering contacts between the Armed Forces Institutions of both
countries, and developing co-operation in the following fields:
a.
b.
c.
d.
e.
2.1.4.
b.
c.
-6--
between
the
Promoting defence industry cooperation in the following fields:
a.
I
Education, training and exercises;
Ship visits;
Logistics;
Peacekeeping operations;
Other activities as mutually decided
Participants.
Sharing information or expertise on suitable equipment and
suppliers, in-service capability of relevant equipment, and
on logistic support issues;
Identifying items of common interest that are manufactured
or may be manufactured by each country's defence
industry, and discuss possible collaboration;
Exchanging views, information and best practice on
defence export related matters;
3
2.1.5.
Promoting scientific-technological and research contacts in
various defence related fields by means of information exchange,
reciprocal visits to research centres, and other initiatives of
mutual interest, which are of mutual benefit to the Participants.
2.1.6.
Exploring co-operation in the area of defence industry, which
includes transfer of technology, joint research, joint production,
and joint marketing.
2.2. In order to implement the provisions of this Mou the Participants will each
year compile and mutually decide upon a programme of cooperation. The
arrangements for official visits by Ministers and high ranking officials will
be determined separately from this annual programme.
I
3.
JURISDICTION AND CLAIMS
Arrangements for the determination of jurisdiction and the settlement of claims
between the Participants in relation to cooperative activities planned under this
MoU will be set out in a separate arrangement.
4.
FINAL PROVISIONS
4.1. Any activities related to this MoU are subject to the availability of funds of
each Participant, appropriated or otherwise made available for such
purposes, and to the respective Participant's applicable laws and
regulations. Unless otherwise decided, each Participant will bear its own
costs in relation to activities related to this MoU.
4.2. The Participants may mutually determine separate arrangements in
writing for the purpose of implementing specific cooperative activities
pursuant to this MoU. This will include, but not be limited to,
arrangements concerning the protection of Classified Information,
disclosure of information and Intellectual Property Rights. In advance of
a security arrangement being signed between the Participants, classified
information may be shared on a case by case basis and will be subject to
release authorisation of the respective security authorities of the
Participants.
I
4
4.3. Any matter arising from the interpretation of this MoU is to be settled
amicably, through negotiation between the Participants, or in the event
that the matter is not settled by the Participants, through diplomatic
channels.
4.4. This MoU may be modified in writing by mutual consent by the
Participants. Any such modification becomes operative on the date of
later notification of the Participants.
4.5. This MoU will be applicable on the date of its signature by both
Participants, and remain in effect for a period of five (5) years. Unless
terminated by either Participant giving not less than 90 (ninety) days
notice prior to the date of expiry, it will remain in effect for a further period
of five (5) years.
4.6. Either Participant may discontinue its participation in this MoU at any
time, but should endeavor to provide written notice to the other at least
90 (ninety) days prior to its intended discontinuation of its participation in
this Mou.
In witness whereof, the undersigned, being duly authorized thereto by their
respective Governments, have signed this MoU.
........ on ... セv
Nセ セN_A ᄋ セNゥョ@
two copies, each in English
Signed at NセqXP@
and Indonesian languages, both versions being equally authentic. In case of
divergent interpretations, the English text will prevail.
t ..
For the Ministry of Defence
of the Republic of Indonesia
Signed
pオイョッセ@
,..
.
セ@
Yusgiantoro
ゥョウセイ@m
of Defence
Republic of Indonesia
For the Ministry of Defence
of the United Kingdom of Great Britain
and Northern Ireland
Signed
Rt Hon Philip Hammlnfd
Secretary of State for Defence
United Kingdom of Great Britain and
Northern Ireland