Selanjutnya

PENGATURAN
ANT ARA
KEMENTERIAN PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA DAN
KEMENTERIAN BISNIS , INOVASI, DAN TENAGA KERJA SELANDIA BARU
TENTANG KERJA SAMA PARIWISATA

Kementerian Pariwisata Republik Indonesia dan Kementerian Bisnis, lnovasi, dan
Tenaga Kerja Selandia Baru selanjutnya disebut "Para Peserta":

MENGAKUI hubungan kerja sama bilateral yang kuat antara Indonesia dan Selandia

Baru yang didukung oleh peningkatan hubungan antar masyarakat, hubungan
sosial-budaya, ekonomi, dan perdagangan, kerja sama politik, pertahanan dan isuisu keamanan, serta pertumbuhan masyarakat Indonesia di Selandia Baru;

MENGAKUI pentingnya

sektor pariwisata bagi kedua

negara dan potensi

pengembangannya di masa mendatang;


MENGAKUI tujuan bersama dalam peningkatan perdagangan jasa pariwisata antar

kedua negara;

MENGAKUI hubungan yang lebih luas antar kedua negara dan pentingnya

memastikan koordinasi yang berkelanjutan dari aktivitas-aktivitas kerja sama dengan
lembaga pemerintah lainnya;

MENGAKUI peran pariwisata dalam pembangunan ekonomi dan sebagai sarana

memperkuat pemahaman budaya;

BERKEINGINAN untuk mendorong dan mendukung peningkatan keterlibatan sektor
swasta dalam sektor pariwisata;

TELAH MENCAPAI pengertian-pengertian sebagai berikut:

PARAGRAF1

Tujuan

Pengaturan ini bertujuan untuk mendorong kerja sama sektor pariwisata dengan
tujuan untuk mengembangkan lebih lanjut industri pariwisata Indonesia dan Selandia
Baru.

PARAGRAF2
Lingkup Kerj a Sama

Dengan

mengakui tujuan

bersama

dalam

meningkatkan

perdagangan jasa


pariwisata kedua negara, Para Peserta akan berusaha untuk bekerja sama melalui:

(1)

Mendukung pengembangan sumber daya manusia, termasuk pertukaran
informasi dan tenaga ahli dalam bidang yang terkait dan memfasilitasi
kegiatan-kegiatan yang akan diidentifikasi oleh Para Peserta;

(2)

Mengadakan dialog pada bidang yang berkaitan dengan pengembangan
pariwisata , termasuk namun tidak terbatas pada, mendorong pertukaran
informasi di bidang jasa penerbangan, kebijakan imigrasi yang mempengaruhi
wisatawan , penelitian statistik dan sistem data untuk mendukung best practice
dan jaminan kualitas;

(3)

Memfasil itasi pertukaran informasi tentang pengembangan destinasi dan

produk wisata bag i kedua negara, termasuk namun tidak terbatas pada
produk destinasi dan pengelolaan destinasi, pemberdayaan masyarakat, best

practice

dan

inisiatif

yang

mencerminkan

dan

merespon

pariwisata

peluang-peluang


pertukaran

informasi ,

berkelanjutan di kedua negara;

(4)

Mengidentifikasi

penelitian

dan

termasuk studi dalam bidang periwisata, dan mendorong penyelenggaraan
berbagai kegiatan dan pameran, konferensi , lokakarya, dan perkuliahan yang
relevan dengan bidang ini di kedua negara;

(5)


Menyediakan panduan atau bantuan yang sesuai untuk kegiatan pemasaran
dan promosi pariwisata di masing-masing negara; dan

(6)

Memperluas kerja sama di forum dan organisasi regional dan internasional
yang relevan untuk mendukung pencapaian tujuan-tujuan dari Para Peserta di
bidang ini.

PARAGRAF 3
Keterlibatan Non-Pemerintah

Para Peserta juga akan menggunakan upaya terbaik mereka untuk mendorong
kemitraan sektor swasta dan peluang untuk perdagangan dan investasi di sektor
pariwisata serta promosi pariwisata dan kegiatan non-pemerintah lainnya yang akan
meningkatkan tujuan Pengaturan ini.

PARAGRAF4
Pelaksanaan


1. Para Peserta akan bertemu secara berkala untuk membahas dan mengevaluasi
pelaksanaan Pengaturan ini.

2. Pelaksanaan Pengaturan ini didasarkan pada ketersediaan sumber-sumber dana,
personel, dan material dari setiap Peserta.

3. Masing-masing Peserta akan menunjuk wakil yang akan mengkoordinasikan dan
memantau seluruh kegiatan kerja sama

dalam waktu 3 (tiga) bulan setelah

penandatanganan Pengaturan ini

PARAGRAF 5
Dialog

Para Peserta akan berupaya meningkatkan kerja sama melalui interaksi dan
pertukaran informasi secara rutin antar kementerian/lembaga terkait dan konsultasi
kegiatan seperti dalam Pengaturan ini, termasuk namun tidak terbatas pada:


a. Pertemuan tingkat Menteri, apabi la dimungkinkan; dan
b. Bentuk dialog lain yang diputuskan secara bersama oleh Para Peserta.

PARAGRAF6
Hak Atas Kekayaan lntelektual

Jika Hak Atas Kekayaan lntelektual tercipta sebagai hasil dari pelaksanaan
Pengaturan ini, Para Peserta akan berdiskusi dan membuat Pengaturan secara
terpisah untuk mengatur kepemilikan dan penggunaan hak tersebut dengan
mempertimbangkan bagian yang proporsional atas kepemilikan Hak Atas Kekayaan
lntelektual sesuai dengan kontribusi Para Peserta.

PARAGRAF7
Kerahasiaan

1. Apabila salah satu Peserta (Peserta penyedia) memberikan informasi ke Peserta
lain (Peserta penerima), sesuai dengan Pengaturan ini dan menyatakan bahwa
informasi tersebut adalah rahasia , maka Peserta penerima akan menjaga
kerahasiaan informasi tersebut.


2. Peserta penerima akan menggunakan informasi tersebut sesuai ketentuan yang
telah disebutkan oleh Peserta penyedia dan tidak akan membocorkan atau
menggunakan informasi tersebut tanpa meminta izin secara tertulis terlebih
dahulu kepada Peserta penyedia, kecuali pada situasi tertentu yang mana
pengungkapan dan penggunaan informasi tersebut dibutuhkan sesuai dengan
hukum yang berlaku di negara Peserta penerima.

PARAGRAF8
Kode Etik Pelaksanaan

Para Peserta menjamin bahwa segala kegiatan dari Pengaturan ini akan berjalan
sesua i dengan tujuan, ruang lingkup dan bentuk dari kerja sama.

PARAGRAF9
Penyelesaian Perselisihan

Setiap perbedaan yang timbul sehubungan dengan penafsiran dan/atau pelaksanaan
Pengaturan ini, akan diselesaikan secara damai melalui konsultasi antar Para
Peserta, dengan maksud mencapai penyelesaian dengan cara yang sesuai.


PARAGRAF10
Ketentuan Akhir

1. Pengaturan ini akan mulai berlaku sejak tanggal penandatanganan.
2. Pengaturan ini akan berlaku dalam jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat
diperpanjang untuk jangka waktu yang sama berdasarkan kesepakatan bersama
dari Para Peserta.
3. Pengaturan ini dapat diubah setiap saat melalui pemberitahuan tertulis oleh Para
Peserta. Perubahan dimaksud akan berlaku sejak tanggal yang telah disetujui
oleh Para Peserta dan akan menjadi bagian tak terpisahkan dari Pengaturan ini.

4. Masing-masing Peserta dapat mengakhiri Pengaturan ini setiap saat dengan
memberikan pemberitahuan secara tertulis kepada Peserta lainnya

melalui

saluran diplomatik paling sedikit 6 (enam) bulan sebelum tanggal pengakhiran
yang dikehendaki.


5. Kecuali ditentukan lain, pengakhiran Pengaturan ini tidak akan mempengaruhi
keabsahan dan durasi setiap prog ram atau proyek yang sedang berlangsung,
yang dilakukan berdasarkan Pengaturan ini sampai selesainya program atau
proyek tersebut.

SEBAGAI BUKTI, yang bertanda tangan di bawa h ini, sebagaimana diberikan
kewenangan, telah menandatangani Pengaturan ini.

DITANDATANGANI

dalam

rangkap

dua

、 ゥN jセ セ セイ N セ セ@

.. pada

__J_u_l _
i __2016, dalam Bahasa Indonesia dan lnggris, kedua naskah tersebut
_\i
memiliki keabsahan yang sama. Apabila terdapat perbedaan penafsiran atas
Pengaturan ini, maka naskah dalam Bahasa lnggris yang berlaku.

UNTUK

UNTUK

KEMENTERIAN PARIWISATA

KEMENTERIAN BISNIS, INOVASI,

REPUBLIK INDONESIA

DAN TENAGA KERJA SELANDIA

セ@

BARU

ARIEF YAHYA
MENTER! PARIWISATA

セ@
MENTERIPERDAGANGAN

ARRANGEMENT
BETWEEN
THE MINISTRY OF TOURISM OF THE REPUBLIC OF INDONESIA
AND
THE MINISTRY OF BUSINESS, INNOVATION AND EMPLOYMENT OF
NEW ZEALAND
ON TOURISM COOPERATION

The Ministry of Tourism of the Republic of Indonesia and the Ministry of Business,
Innovation, and Employment of New Zealand hereinafter referred to as "The
Participants":

RECOGNISING the strong bilateral relationship between Indonesia and New

Zealand underpinned by increasing people-to-people links; socio-cultural, economic
and trade relations; cooperation on political, defence, and security issues; and the
growing Indonesian community in New Zealand;

RECOGNIS ING the importance of the tourism sector to both countries and the

potential for future development;

RECOGNISING their shared objective in increasing bilateral tou rism services trade;

RECOGNISING the wider relationship between the two countries and the

importance of ensuring ongoing coordination of cooperative activities with other
government agencies;

COGNISANT of the role of tourism in economic development and as a vehicle to

strengthen cultural understanding ;

WISHING to encourage and support enhanced private sector engagement in the

tourism sector;

HAVE REACHED the following understandings:

PARAGRAPH 1
Objecti ve

This Arrangement aims to encourage cooperation in the tourism sector for the
purpose offurther developing the tourism industries of Indonesia and New Zealand.
Broadening cooperation in releva nt regional and international forums and
organisations with the aims of supporting the objectives of the Participants in this
field.

PARAGRAPH 2
Areas of Cooperation

Recognising their shared objective in increasing bilateral tourism services trade the
Participants will seek to cooperate through:

(1)

Supporting human resources development, including by exchanging
information and expertise in relevant fields, and facilitating activities to be
identified by the Participants;

(2)

Establishing a dialogue on areas relating to the development of tourism,
including but not limited to encouraging information exchanges on air
services, immigration policies as they affect visitors, statistical research
and data systems to underpin best practice, and quality assurance;

(3)

Facilitating

information

exchanges

on

product

and

destination

development for both countries, including but not limited to product and
destination management, community empowerment, best practice and
initiatives that reflect and respond to the sustainable tourism of both
countries;

(4)

Identifying research and opportunities for information exchange, including
studies in the fields of tourism , and encouraging the organisation of
exhibitions and activities, conferences, workshops, and lectures relevant
to these fields in both countries;

(5)

Providing guidance or assistance where appropriate for tourism
marketing and promotional activities in each other's country; and

(6)

Broadening cooperation in relevant regional and international forums and
organisations with the aims of supporting the objectives of the
Participants in this field .

PARAGRAPH 3
Non-Governmerntal Engagement

The Participants will also use their best endeavours to encourage private sector
partnerships and opportunities for trade and investment in the tourism sector, as
well as tourism promotion and other non-governmental activities that will enhance
the objectives of this Arrangement.

PARAGRAPH 4
Implementation

1.

The Participants will meet periodically to discuss and evaluate the
implementation of this Arrangement.

2.

All of the cooperation activities conducted in accordance with this
Arrangement will be subject to the availability of funds , and human and
material resources.

3.

Each Participant will designate a representative to coordinate and monitor
any cooperation activities, within 3 (three) months after the signing of this
Arrangement.

PARAGRAPH 5
Dialogue

The Participants will seek to deepen their relationship through regular interaction
and information exchange between their relevant authorities; and regular
consultation on activities described within this Arrangement. This will include but not
be limited to:

a.

Ministerial meetings, as opportunities arise; and

b.

Other forms of dialogue as jointly decided by the Participants.

PARAGRAPH 6
Intellectual Property Rights

If any intellectual property rights are created as a result of the implementation of this
Arrangement, the Participants will discuss and conclude a separate arrangement in

respect of the ownership and use of those rights taking into full consideration the
equitable portion of ownership based on the contribution of the respective
Participants.

PARAGRAPH 7
Confide ntiality

1.

Where a Participant ("the providing Participant") provides information to
the other Participant ("the receiving Participant") in accordance with this
Arrangement and designates the information as confidential, the receiving
Participant will maintain the confidentiality of such information.

2.

The receiving Participant will use such information only for the purposes
specified by the providing Participant and will not otherwise disclose or
use such information without the express written permission of the
providing Participant, except to the extent that the disclosure or use is
necessary to comply with the receiving Participant's domestic law.

PARAGRAPH 8
Code of Conduct

The Participants assure that all of its activities will be in a manner consistent with
the objectives, scope and forms of the Arrangement.

PARAGRAPH 9
Settlement of Differences

Any differences arising in respect of the interpretation and/or implementation of this
Arrangement will be settled amicably through consultation between the Participants,
with a view to resolution in a timely manner.

PARAGRAPH10
Final Provision

1.

This Arrangement will come into effect on the date of its signing.

2.

This Arrangement will be in effect for an initial period of 5 (five) years and
may be extended for the same period by the mutual consent of the
Participants.

3.

This Arrangement may be modified at any time by mutual written consent
of the Participants. Such modification will come into effect on such date as
mutually decided by the Participants and will form an integral part of this
Arrangement.

4.

Either Participant may terminate this Arrangement at any time by giving
written notification to the other Participant through diplomatic channels at
least 6 (six) months prior to the intended date of termination.

5.

Unless determined otherwise, the termination of this Arrangement will not
affect the validity and duration of any ongoing programmes or projects
undertaken under this Arrangement until the completion of such
programmes or projects.

IN W ITNESS WHEREOF, the undersigned , being duly authorized thereto, have
signed th is Arrangement.

Njセ

SIGNED in duplicate in ...

セ セ ᄋ ᄋ@

on

\i l\1\'f 2016

in Indonesian and

English, both texts having equal validity. In case of any divergence of interpretation
of this Arrangement, the English text will prevail.

FOR

FOR

THE MINISTRY OF TOURISM OF THE

THE MINISTRY OF BUSINESS,

REPUBLIC OF INDONESIA

INNOVATION AND EMPLOYMENT OF
NEW ZEALAND

ARIEF YAHYA

TODD MCCLAY

MINISTER OF TOURISM

MINISTER OF TRADE