PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERIBADAH SISWA TAHUN PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PERILAKU SISWADI SD NEGERI KALIBENING SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PERILAKU KALIBENING SALATIGA - Test Repository

  

PERAN GURU PE PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PERILA LAKU

BERIBADAH SI SISWA DI SD NEGERI KALIBENING SALATIG

  IGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 T

SKRIPSI

Diajukan Untuk Me Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S (S.Pd.I)

  

Oleh:

WAWALA LADUN SHOLICHATUI YAD’NGULAHU

NIM: 11111202

JURUS USAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  

INSTITUT UT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2015

  INSTIT

  ITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALA LATIGA FAK AKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURU RUSN Jl Tentara ra Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Salat latiga 50721 Website : ww ww.iainsalatiga.ac.id email : administrasi@iainsalatig tiga.ac.id

  PERSETUJUAN PEMBIMBING P

  Lamp : 4 (Naskah) Kepada Hal : Pengajuan Skrip ripsi Yth. Rektor IAIN S Salatiga

  Di Salatiga Assalamu’alaik aikum. Wr. Wb. Setelah kami m i meneliti dan mengadakan perbaikan seperlun lunya, maka bersama ini kam ami kirimkan naskah skripsi mahasiswa : Nama : Wawaladun Sholichatui Yad’ngulahu NIM : 11111202 Fakultas/ Jurusa usan : FTIK / Pendidikan Agama Islam Judul : Peran Guru Pendidikan Agama Isla Islam dalam perilaku pembiasaan beribadah sisw iswa di SD

  Negeri Kalibening Salatiga Tahun hun Ajaran 2014/2015

  Untuk diajukan kan dalam siding munaqosyah. Demikian untuk tuk menjadi periksa.

  Wassalamu’ala alaikum. Wr. Wb.

  Salatiga, 25 Agustus 2015

  5 Dra. Hj. Maryatin, M.Pd.

  NIP. 19690402 199803 2 0 001

  

SKRIPSI

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PERILAKU

PEMBIASAAN BERIBADAH DI SD NEGERIKALIBENING SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2014/2015

DI SUSUN OLEH :

  

WAWALADUN SHOLICHATUI YAD’NGULAHU

NIM.11111202

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada Tanggal 29 Agustus 2015 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana S1 Kependidikan Islam.

  Susunan Panitia Penguji: Ketua Penguji : Siti Rukhayati, M.Ag.

  Sekretaris Penguji : Dra. Hj. Maryatin, M.Pd. Penguji I : Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd. Penguji II :Dra. Siti Asdiqoh, M.Si.

  Salatiga, 29 Agustus 2015 Dekan

  FTIK IAIN Salatiga Suwardi, M.Pd NIP. 19670121 199903 1 002

  INSTIT

  ITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALA LATIGA Jl Tentara ra Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Salat latiga 50721 Website : ww ww.iainsalatiga.ac.id email : administrasi@iainsalatig tiga.ac.id

  Saya yang bertanda tang ngan di bawah ini: Nama : W Wawaladun Sholichatui Yad’ngulahu NIM : 1 : 11111202 Jurusan : P Pendidikan Agama Islam Fakultas : T Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Menyatakan bahwa skrip ripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan h n hasil karya saya sendiri, bukan jipl iplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat ata atau temuan orang lain yang terdapat pat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasa asarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 25 Agustus 201 015 Yang menyatakan, Wawaladun Shoichatui Y i Y

  NIM : 11111202

  MOTTO ! " # $%& '

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan untuk :

  1. Orang tuaku Bapak Samuri, dan Ibu Murni Sari yang sudah banyak pengorbanan tanpa letih maupun pamrih dalam merawat dan mendidikku, semoga selalu dalam limpahan kasih sayang Allah SWT dunia dan akhirat.

  2. Kakakku Siti Nurul Mida Yanti dan Adikku Nabiela Khoirun Nisa yang selalu memberi semangat.

  3. Keponakan-keponakanku Ulfa, Bima, Zaskia, Lintang, Irsyad dan Majid yang selalu memberi keceriaan.

  4. Ibu Dra. Hj. Maryatin, M. Pd. yang selalu sabar membimbing hingga terselesaikannya skripsi ini.

  5. Sahabatku Lely, Munji, Aulia, dan Khusnul serta teman-teman PAI angkatan 2011.

  6. Serta semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

  Asslamu’alaikum Wr. Wb Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

  Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT. Atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat diberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat dan para pengikut setianya.

  Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persyaratan guna untuk memperoleh gelar kesarjanaan dalam Jurusan Tarbiyah dan Ilmu Keguruan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dengan selesainya skripsi ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M. Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  4. Ibu Maryatin, M. Pd., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah dengan ikhlas mencurahkan pikiran, tenaga serta pengorbanan waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan tugas ini.

  5. Para dosen pengajar di lingkungan IAIN Salatiga, yang telah membekali pengetahuan sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  6. Keluarga besar penulis, atas segala motivasi, dukungan, dan doa restu kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  7. Berbagai pihak yang secara langsung dan tidak langsung yang telah membantu baik moral maupun materiil dalam penyusunan skripsi ini yang tidak penulis sebutkan satu persatu.

  Harapan penulis, semoga amal baik dari beliau mendapatkan balasan yang setimpal dan mendapatkan ridha Allah SWT.

  Akhirnya dengan tulisan ini semoga bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya.

  Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  Salatiga, 25 Agustus 2015 Penulis

  Wawaladun Sholichatui Y

  

ABSTRAK

  Yad’ngulahu, Wawaladun Sholichatui. 2015.Peran Guru Pendidikan Agama

  Islam dalam perilaku pembiasaan beribadah siswa Di SD Negeri Kalibening Salatiga TahunAjaran 2014/2015 . Skripsi. Fakultas

  Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI). Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Dra. Hj. Maryatin, M.Pd.

  Kata Kunci:Peran Guru, Pembentukan Perilaku Siswa.

  Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahuiPeran Guru pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SD Negeri Kalibening Salatiga terhadap Pembentukan Perilaku Siswa dalam Kehidupan Sehari-hari. Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah: (1) Bagimana pembelajaran Pendidikan Agama Islam. (2) Bagaimana peran guru Pendidikan Agama Islam dalam mendidik perilaku beribadah siswa?. (3) Bagaimana peran guru Pendidikan Agama Islam padapembiasaan beribadah siswa dalam kehidupan sehari-hari?.

  Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif,metode pengumpulan data antara lain: observasi, interview dan dokumentasi dengan teknis analisis data yaitu triangulasi data, reduksi data kemudian ditarik kesimpulan dan dibuatlaporan.

  Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Pembelajaran PAI di SD Negeri Kalibening, dengan pembelajaran berpusat pada siswa (Child Learning Centered), disesuaikan dengan lingkungan atau kontekstualmereka, dandibawahbimbingan guru. (2) peran guru yang sangat penting yaitu guru sebagai inspiator selain memberikan ilmu pengetahuan, guru juga memberi petunjuk cara belajar yang baik. Yang penting bukan teorinya, tetapi bagaimana guru melepaskan masalah yang dihadapi anak didik. (3)Bahwa kebiasaan sholat berjamaah, infak, shodaqoh, puasa agar diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

DAFTAR ISI

  SAMPUL ..................................................................................................... i LEMBAR BERLOGO ................................................................................. ii HALAMAN JUDUL .................................................................................... iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. iv PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... vi MOTTO ....................................................................................................... vii PERSEMBAHAN......................................................................................... viii KATA PENGANTAR .................................................................................. ix ABSTRAK ................................................................................................... xi DAFTAR ISI ................................................................................................ xii DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv BAB I PENDAHULUAN .............................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah ..............................................................

  1 B. Fokus Penelitian ..........................................................................

  5 C. Tujuan Penelitian .........................................................................

  5 D. Kegunaan Penelitian ....................................................................

  6 E. DefinisiOperasional .....................................................................

  6 F. Metode Penelitian ........................................................................

  8 G. Sistematika Penulisan Skripsi ......................................................

  17

  BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ 20 A. Peran Guru pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam ............

  20 B. Peran Guru pada perilaku beribadah siswa ..................................

  31 C. Peran Guru pada pembelajaran PAI dan perilaku pembiasaan beribadahsiswa dalam kehidupan sehari-hari di SD N Kalibening Salatiga .......................................................................................

  35 BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ........................

  43 A. Kondisi Umum SD N Kalibening ...............................................

  43 B. Data Informan .............................................................................

  54 C. Temuan Penelitian .......................................................................

  58 BAB IV PEMBAHASAN .............................................................................

  65 A. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SD N Kalibening Salatiga .......................................................................................

  65 B. Peran Guru pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam terhadap Pembentukan Perilaku siswa .........................................

  66 C. Peran Guru Pendidikan Agama Islam terhadap Penerapan Perilaku Siswa dalam Kehidupan Sehari-hari ..............................

  71 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................

  75 A. Kesimpulan ................................................................................

  75 C. Penutup ......................................................................................

  76 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR TABEL TABEL 3.1 Data Guru dan Karyawan ..........................................................

  52 TABEL 3.2 Data Sarana dan Prasarana .........................................................

  53 TABEL 3.3 Data Jumlah Siswa .....................................................................

  53 TABEL 3.4 Data Prestasi Lomba Siswa Tahun 2014/2015 ............................

  54 TABEL 3.5 Data Prestasi taek wondo siswa Tahun 2015 ..............................

  56 TABEL 3.6 Data Dokcil SD/MI Tingkat Kec.Tingkir ...................................

  56 TABEL 4.1 Data Peran guru menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan

  69

  1. Reduksi Data

  2. Triangulasi Data

  3. Pedoman Wawancara

  4. Hasil Wawancara

  5. Kesimpulan

  6. Foto Dokumentasi

  7. Panduan APKG

  8. Daftar Riwayat Hidup suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dari pengertian tersebut menggambarkan bahwa pendidikan merupakan pengkondisian situasi pembelajaran bagi peserta didik guna memungkinkan mereka mempunyai kompetensi-kompetensi yang dapat bermanfaat dagi kehidupan dirinya sendiri maupun masyarakat. Hal ini sejalan dengan fungsi pendidikan yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (Syukur, 2014:2).

  Pendidikan merupakan pengalaman belajar seseorang sepanjang hidup, dan setiap orang berhak mendapatkan pendidikan. Pendidikan itu dapat dilakukan oleh siapa saja, dimana saja, dan kapan saja. Artinya Setiap warga negara berhak untuk mendapatkan pendidikan dan pemerintah wajib untuk menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang menunjang berlangsungnya proses pendidikan, Maka dari itu perlu adanya peran guru.

  Peran guru yaitu tumpuan harapan mewujudkan pendidikan yang benar-benar mencerminkan kemerdekaan dan demokrasi, yang berarti terwujudnya pendidikan itu berada diatas kreativitas pendidik dalam menjalankan tugas (Djohar, 2006:7).

  Salah satu dari peran guru yaitu sebagai inspirator, guru harus dapat memberikan ilham yang baik bagi kemajuan belajar anak didik.

  Persoalan belajar adalah masalah utama anak didik. Guru harus dapat memberikan petunjuk (ilham) bagaimana cara belajar yang baik. Petunjuk itu tidak mesti harus bertolak dari sejumlah teori-teori belajar, dari pengalamanpun bisa dijadikan petunjuk bagaimana cara belajar yang baik.

  Yang penting bukan teorinya, tetapi bagaimana melepaskan masalah yang dihadapi anak didik (Djmarah, 2005: 45-46).

  Peran guru pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan fungsi belajar dalam mengembangkan potensi termasuk dalam bidang pendidikan, yaitu meningkatkan penyelenggaraan pendidikan di Sekolah agar peserta didik mampu berperilaku positif misalnya setiap guru menjelaskan tentang tata cara membaca Al-Qur’an dan peserta didik mampu membaca dengan seorang guru menjelaskan tentang tata cara shalat, kemudian bagaimana seorang siswa itu mampu melaksanakan shalat secara berjamaah dalam kehidupan sehari-hari (Asmani, 2011:214-220).

  Perilaku adalah persepsi yang ditanamkan terhadap anak secara berulang-ulang. Jika kita memiliki sifat baik terhadap orang, perilaku kitapun terhadap orang lain akan baik pula. Demikian pula, jika seorang guru memiliki persepsi atau perilaku positif kepada anak didiknya maka sikap siswanyapun akan baik dalam sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini termasuk perilaku mendidik (Setiadarma, 2001:49).

  Kelebihan yang dimiliki seorang guru dapat dijadikan contoh bagi peserta didik sebagaimana dalam firman Allah yang menyatakan bahwa Rasul adalah sebaik-baik contoh bagi umat islam. Dengan menjadikan pribadi Rasul sebagai contoh, guru akan dapat membimbing peserta didiknya sesuai dengan agama.Dalam pembentukan perilaku siswa di sekolah apabila diterapkan pendidikan agama islam sejak dini, maka psikologi agama siswanya menjadi kuat serta tidak terjadi konfersi agama. Dengan contoh yang baik pula, pola pergerakan dan pola belajar di sekolah dapat diarahkan pada kebijakan yang telah guru programkan.

  Disebutkan dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 21: Artinya: “sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan

  yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS.Al ahzab:21) (Kementrian Agama RI :420). Apabila diperhatikan dari kebiasaan guru mengajar sekarang ini, maka dapat dikatakan bahwa mereka melakukan kegiatan yang muatannya lebih besar kearah kinerja yang sangat tekstual dalam segala hal, baik dalam membaca kurikulum, menghadapkan kurikulum kepada peserta didik mereka, maupun dalam membelajarkan materi pelajaran kepada peserta didik mereka.

  Sebagai akibat dari tindakan guru yang demikian maka dampak dari perilaku negatif dalam pembelajaran, anak-anak menjadi tidak nyaman, dan hasilnya bagi anak-anak menyebabkan tidak mampu memperoleh potensi yang kompetitif di masyarakat nyata dalam menghadapi perubahan masyarakat yang tidak lagi menentu, tanpa arah, yang harus dihadapi dengan berfikir alternatif melalui kinerja yang menggunakan kreativitas mereka, sehingga pendidikan hanya menghasilkan anak-anak yang memiliki ketergantungan sosial sangat besar, tidak memiliki kemandirian, tidak memiliki rasa percaya diri, dan tidak terlatih memecahkan persoalan kehidupan nyata (Djohar, 2006:7).

  Sekolah Dasar (SD) Negeri Kalibening Salatiga merupakan satu- satunya Sekolah negeri yang ada di kelurahan Kalibening. SD Negeri Kalibening mempunyai pendidik yang berkompeten dalam mengajarkan yang dilakukan pada tanggal 3 juni 2015 ditemukan kesulitan seorang guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam menerapkan dan memperbaiki pembentukan perilaku siswanya. Berdasarkan uraian diatas mendorong penulis untuk melakukan penelitian dengan judul: “PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

  PERILAKU PEMBIASAAN BERIBADAH SISWA DI SD NEGERI KALIBENING SALATIGA TAHUN AJARAN 2014/2015”

  B. Fokus Penelitian

  Berdasarkan gambaran masalah diatas, maka fokus penelitiannya adalah:

  1. Bagaimana pembelajaran pendidikan Agama Islam di SD Negeri Kalibening Salatiga?

  2. Bagaimana peran guru Pendidikan Agama Islam dalam mendidik perilaku beribadah siswa?

  3. Bagaimana peran guru Pendidikan Agama Islam pada pembiasaan beribadah siswa dalam kehidupan sehari-hari?

  C. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah:

  1. Untuk mengetahui sejauh mana pembelajaran pendidikan Agama

  2. Untuk mengetahui peran guru Pendidikan Agama Islam dalam mendidik perilaku beribadah siswa.

  3. Untuk mengetahui peran guru Pendidikan Agama Islam terhadap pembiasaan beribadah siswa dalam kehidupan sehari-hari.

  D. Kegunaan Penelitian

  Penelitian ini memiliki beberapa kegunaan atau manfaat, diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pada dunia pendidikan, dan dapat memperkaya khasanah keilmuan khususnya tentang peran guru PAI dalam perilaku beribadah siswa.

  2. Manfaat Praktis Secara praktis, jika ada pengaruh diantara variabel ini, diharapkan dapat memiliki kegunaan bagi lembaga pendidikan khususnya SD Negeri

  Kalibening Salatiga sebagai wacana untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah tersebut.

  E. Definisi Operasional

  Untuk menghindari kemungkinan penafsiran yang berbeda dalam penggunaan kata pada judul penelitian ini perlu adanya penjelasan beberapa istilah pokok maupun kata-kata yang menjadi variabel. Penulisan

  1. Peran guru

  a. Peran adalah seperangkat tingkat yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan (Departememen P dan K, 1988:37).

  b. Guru adalah sebagai pembimbing untuk membawa anak didik kearah kedewasaan, pendidik tidak maha kuasa, tidak dapat membentuk anak sesuai dengan kehendaknya (Syaiful, 2000:38).

  c. Peran guru adalah tumpuan harapan mewujudkan pendidikan yang benar-benar mencerminkan kemerdekaan dan demokrasi, yang berarti terwujudnya pendidikan itu berada diatas kreativitas pendidik dalam menjalankan tugas (Djohar, 2006:7).

  Berdasarkan beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa peran guru dalam penelitian ini adalah orang yang mengajarkan ilmu pengetahuan serta membimbing anak didik pada pembelajaran pendidikan agama islam. Sebagai pengajar guru mengajarkan ilmu pengetahuan kepada siswa, mendidik berarti mentransfer nilai-nilai, sedangkan membimbing adalah menuntun anak didik menjadi manusia dewasa agar dapat berperilaku lebih baik dengan tujuan pendidikan.

  2. Perilaku beribadah berulang-ulang. Jika kita memiliki sifat baik terhadap orang, perilaku kitapun terhadap orang lain akan baik pula begitupun sebaliknya (Setiadarma, 2001:49).

  Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa jika kita memiliki sifat baik terhadap orang, perilaku kitapun terhadap orang lain akan baik pula. Demikian pula, jika seorang guru memiliki persepsi atau perilaku positif kepada anak didiknya maka sikap siswanyapun akan baik dalam sekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari, Hal ini termasuk perilaku mendidik.

  1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan dan Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif, karena penelitian ini bersifat deskriptif artinya adalah sebuah penelitian suatu kelompok manusia atau suatu objek, kondisi, sistem pemikiran ataupun suatu kelas istimewa pada masa sekarang (Nazir, 1985:27). Ruslan (2019:133) berpendapat bahwa penelitian kualitatif lebih menekankan kata-kata sebagai unit analisis dibandingkan dengan angka-angka.

  2. Kehadiran peneliti Kehadiran peneliti dalam penelitian kualitatif mutlak diperlukan.

  Peran peneliti dalam penelitian ini sebagai pengamat yaitu peneliti terjun langsung dan ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan agama islamdan perilaku pembiasaan beribadah siswa, metode yang digunakan, hambatan dan solusi yang ditempuh oleh SD Negeri Kalibening Salatiga. Penulis akan berusaha mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penelitian yang berhubungan dengan peran guru pada pembelajaran agama islam dan perilaku pembiasaan beribadah siswa dalam kehidupan sehari-hari di SD Negeri Kalibening Salatiga.

  3. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kalibening Salatiga yang beralamat di Jl. Ja’far Shodiq Kalibening, kecamatan Tingkir kota Salatiga. Peneliti memilih lokasi ini karena ingin mengetahui peran guru pada pembelajaran pendidikan agama islam, serta ingin mengetahui perilaku pembiasaan beribadah siswa dalam kehidupan sehari-hari.

  4. Sumber Data Sumber data dalam penelitian adalah subjek darimana data dapat diperoleh (Arikunto, 2002:107). Data yang akan terkumpul melalui penelitian ini adalah data yang sesuai dengan fokus penelitian yaitu mengenai konsep peran guru pada pembelajaran pendidikan agama islam dan perilaku pembiasaan beribadah siswa dalam kehidupan sehari-hari di SD Negeri Kalibening Salatiga, metode yang digunakan serta hambatan dan solusi yang ditempuh. observasi pada tempat penelitian, dan hasil dari wawancara terhadap responden dan dokumen yang terkait dengan tempat penelitian. Pada penelitian ini yang dijadikan subjek dan informan adalah guru, siswa, dan orang tua.

  Bila dilihat dari sumber datanyamaka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan suber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data dan sumber sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Adapun sumber data yang diambil yaitu: a. Data primer

  Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan secara langsung oleh peneliti dari lapangan. Data ini disebut juga data asli atau data baru. Sumber langsung diperoleh dengan cara observasi dan mewawancarai guru pendidikan agama islam, guru kelas, dan kepala sekolah SD Negeri kalibening salatiga serta tidak menutup kemungkinan yaitu orang-orang yang berkaitan dalam peran guru pada pembelajaran pendidikan agama islam di SD Negeri kalibening salatiga yaitu yang menjadi informan adalah guru PAI, guru kelas, kepala sekolah, siswa dan orang tua.

  b. Data sekunder oleh peneliti dari sumber-sumber yang telah ada. Data sekunder disebut juga data tersedia atau tertulis. Data sekunder berasal dari sumber buku, majalah ilmiah, dokumen pribadi, dokumen resmi, arsip, dan lain-lain. Data tersebut berguna untuk melengkapi data primer.

  5. Prosedur Pengumpulan Data

  a. Metode Wawancara (interview) Metode interview dikenal pula dengan istilah wawancara adalah cara yang dipergunakan seseorang untuk tujuan suatu tugas tertentu, mencoba mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari seorang responden (Koentjaraningrat,1977:129).

  Metode ini penulis gunakan untuk menanyakan informasi kepada informan yang berkaitan dengan perilaku beribadah siswa di SD Negeri Kalibening Salatiga.

  b. Metode Observasi Metode observasi adalah suatu pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomen-fenomen yang diselidiki (Hadi,

  1995:136).

  Obsevasi dibagi menjadi tiga yaitu pertama, obsevasi prtisipatif yaitu peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Kedua, obsevasi terus terang atau tersamar, yaitu sumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian. Jadi mereka yang diteliti mengetahui sejak awalsampai akhir tentang aktivitas peneliti. Tetapi suatu saat peneliti juga tidak terus terang atau tersamar dalam observasi, hal ini utuk menghindari kalau suatu data yang dicari merupakan data yang masih dirahasiakan. Ketiga, observasi tidak berstrukturyaitu obsevsi dilakukan dengan tidak berstruktur karena fokus penelitian belum jelas, observasi tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi.

  Pada penelitian ini penulis menggunakan observasi terus terang atau samar. Tujuannya yaitu untuk memperoleh gambaran tentang peran guru pada pembelajaran agama islam dan perilaku beribadah siswa selama belajar mengajar berlangsung dan dalam kehidupan sehari-hari.

  c. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. (Arikunto, 1989:188). Peneliti mengumpulkan data tentang sejarah, foto-foto kegiatan tentang peran guru pada pembelajaran pendidikan agama islam dan perilaku pembiasaan beribadah dalam kehidupaan sehari-hari di SD Negeri kalibening Salatiga.

  6. Metode Analisis data bertahap, diantaranya: a. Reduksi data Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dan catatan-catatan tertulis di lapangan (Milles,1999:16).

  Data yang telah dikumpulkan dalam kegiatan penelitian ini selanjutnya dianalisis. Apabila data yang berasal dari lapangan sudah cukup maka bisa diambil kesimpulan atau pengertian. Dan apabila data belum cukup maka peneliti terjun lagi ke lapangan.

  b. Penyajian data Dalam tahap inipeneliti menyajikan data yang telah direduksi dengan rapi dan runtut sehingga peneliti mampu melakukan tindakan lanjutan untuk analisis data.

  Adapun metode analisis yang penulis gunakan adalah metode analisis deskritif. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum di lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di c. Menarik Kesimpulan Setelah peneliti melakukan reduksi data dan penyajian data maka peneliti menarik kesimpulan terhadap data-data yang telah terkumpul.

  7. Pengecekan keabsahan temuan Untuk menetapkan kabsahan data diperlukan tekhnik pemeriksaan, diantaranya: a. Keajegan pengamatan

  Mencari secara konsisten dengan berbagaicara, kaitannya dengan proses analisis yang konstan dan tetap (Moleong 2009:329). Peneliti mengamati proses pembelajaran yang dilaksanakan di SD Negeri kalibening Salatiga, bukan hanya satu kali saja melainkan sampai beberapa kali.

  b. Keikutsertaan Peneliti mengamati pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran.

  c. Triangulasi Triangulasi adalah Tekhnik pemeriksaan keabsahan data

  1) Triangulasi Metode yaitu perbandingan data yang diperoleh dari suatu metode lain, hasil didapat dari wawancara dibandingkan dengan hasil observasi dan dokumentasi.

  2) Triangulasi Waktu Penelitian yaitu perbandingan data yang didapat pada satu waktu dengan waktu yang lain, semisal data yang diperoleh pada waktu pagi hari dibandingkan dengan data yang diperoleh pada keesokan harinya.

  3) Triangulasi Sumber Data yaitu sumber data yang diperoleh dari siswa dengan data yang diperoleh dari guru dan orang tua (Moleong 2009:330).

  d. Analisis Kasus Negatif Dilakukan dengan jalan mengumpulkan contoh dan kasus yang tidak sesuai dengan pola dal kecenderungan informasi yang telah dikumpulkan dan digunakan sebagai bahan perbandingan (Moleong, 2009:334). Jika peneliti dalam realitasnya menemui hal-hal yang tidak sesuai dengan idealitas, maka peneliti mencatat dan menganalisisnya, misalnya dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar ada siswa yang kurang berperilaku baik sehingga siswa lebih cenderung tidur, ramai, ngalamun, dan tidak memperhatikan guru.

  e. Uraian rinci Melaporkan hasil penelitian dengan seteliti mungkin diselenggarakan (Moelong, 2009:335).Peneliti mencatat hasil penelitian dengan runtuh atau keseluruhan, teliti dan secermat mungkin sehingga dipastikan tidak ada data yang tertinggal dalam laporan penelitian.

  8. Tahap-Tahap Penelitian Tahap pertama pelaksanaan penelitian dimulai dari mengamati dan ikut sebagai partisipan dalam lapangan. Penulis harus mengadakan pendekatan secara terbuka kepada responden dengan tujuan untuk memperoleh informasi atau data awal.

  Tahap kedua mencatat hasil yang diperoleh. Untuk mempermudah memperoleh data dengan wawancara dan pengamatan, Setelah data-data sudah terkumpul kemudian dianalisis dan diikuti dengan laporan hasil analisis data yang dilakukan.

  Tahap ketiga Selanjutnya pengecekan dan pemeriksaan keabsahan data. Pada tahap ini biasanya diadakan penghalusan data yang dilakukan pada subyek dan informan. Jika terdapat ketiadaksesuaian maka perlu diadakan perbaikan.

  Tahap keempat ialah merancang penulisan. Tahap ini hendaknya dijelaskan pda rancangan penulisan walaupun tidak dilakukan secara rinci. Jadwal untuk setiap tahap harus diperkirakan secara tepat. Karena akan menjadi pegangan dalam menyelesaikan diatas, maka tahap-tahap penulisan yang akan dilaksanakan adalah mulai dari penyerahan suratperizinan penulisan kepada SD Negeri Kalibening Salatiga. Setelah melewati proses tadi barulah penulis bisa melaksanakan observasi, melakukan wawancara dengan responden dan mengumpulkan hasil dokumentasi sebagaimana yang telah direncanakan.

  Sistematika penulisan ini dimaksudkan sebagai gambaran yang akan menjadikan pembahasan dalam skripsi, sehingga dapat memudahkan dalam memahami atau mencerna masalah-masalah yang akan dikaji, maka penulis menyusun sistematiaka sebagai berikut:

  1. Bagian Awal Cakupan bagian awal meliputi: Sampul, lembar berlogo, judul, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto, persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, dan daftar lampiran.

  2. Bagian Inti Dalam bagian inti penelitian ini, penulis membagi menjai lima bab yang saling berkaitan dan dapat dijelaskan sebagai berikut:

  BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah, Fokus Penelitian, Tujuan Metode Penelitian (Pendekatan dan Jenis Penelitian, Kehadiran Peneliti, Lokasi dan Waktu Penelitian, Sumber Data, Prosedur Pengumpulan Data, Analisis Data),

  Pengecekan Keabsahan Data, Tahap-tahap Penelitian, dan Sistematika Penulisan Skripsi.

  BAB II KAJIAN PUSTAKA Peran guru pada pembelajaran agama islam (Pengertian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, peran guru). Peran guru terhadap pembentukan perilaku siswa (Tugas guru, Cara pembentukan perilaku anak didik). Peran guru PAI pada pembentukan perilaku siswa.

  BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN Pemaparan hasil penelitian berisi tentang gambaran umum SD Negeri Kalibening Salatiga dan hasil wawancara dengan guru yang menjadi informan dalam penelitian. Gambaran umum mengenai SD Negeri Kalibening Salatiga mencakup profil sekolah, Letak Geografis Sejarah Singkat Sekolah, Struktur Organisasi SD Negeri Kalibening Salatiga.Data Informan. Temuan penelitian dengan hasilwawancara dengan Guru mencakup peran guru pada pembelajaran PAI dan perilaku pembiasaan beribadah siswa dalam kehidupan sehari-hari di SD Negeri Kalibening Salatiga.

  BAB IV PEMBAHASAN Sistem pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Negeri Kalibening Salatiga, Peran guru pada Pembelaaran Pendidikan Agama Islam di SD Negeri Kalibening Salatiga, perilaku pembiasaan berbadah siswa dalam kehidupan sehari-hari. Peran orang tua terhadap pembentukan perilaku siswa dalam kehidupan sehari-hari.

  BAB V PENUTUP Kesimpulan, dan Saran.

  3. Bagian akhir berisi daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan daftar riwayat hidup peneliti.

  1. Pengertian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Dalam mencari ilmu setiap manusia akan memilih yang sesuai kemampuannya, tanpa membebani dalam kehidupannya namun demikian pasti ada beban pada setiap manusia yang mencari ilmu tersebut. Rasa sulit dalam memahami suatu materi pasti akan diberi hidayah dan diberi jalan keluar oleh Allah SWT, dalam hadist juga dijelaskan sebagai berikut:

  ِ ﱠ َ ْا َ إِ ً ْ ِ َط ُ َ ُﷲ َ ﱠ َ ً ْ ِ ِ ْ ِ ُ ِ َ ْ َ ً ِ َط َ َ َ ْ!َ"

  Artinya:”Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga” (HR Muslim).

  Hadits di atas memberi gambaran bahwa dengan ilmulah surga itu akan didapat. Karena dengan ilmu orang dapat beribadah dengan benar kepada Allah Swt dan dengan ilmu pula seorang muslim dapat berbuat kebaikan. Oleh karena itu orang yang menuntut ilmu adalah orang yang sedang menuju surga Allah. Sebagai seorang pendidik dapat memberi yang terbaik bagi anak didiknya untuk mencapai tujuan dalam belajar untuk menyajikan materi dengan mudah dalam difahami oleh siswa. Selain itu menghantarkan pada jalan yang dianjurkan oleh nabi Muhammad saw Untuk beribadah melalui ilmu.

  Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Syukur, 2014:2).

  Pendidikan agama merupakan salah satu pelajaran yang harus dimasukkan dalam kurikulum setiap lembaga pendidikan formal di Indonesia. Karena pendidikan agama merupakan salah satu dimensi untuk mewujudkan kehidupan antar umat beragama serta membentuk sikap keagamaan peserta didik. Pendidikan agama islam (PAI) merupakan bagian dari pendidikan islam dan pendidikan nasional, yang menjadi mata pelajaran wajib disetiap lembaga pendidikan islam (Majid, 2015:11).

  Pendidikan Agama Islam adalah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran islam secara menyeluruh. Lalu menghayati tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan islam sebagai pandangan hidup (Darajat 1987:87). dalam lingkup Al-Qur’an dan Al-Hadist, keimanan, akhlak fiqh/ibadah, dan sejarah, sekaligus menggambarkan bahwa pendidikan agama islam mencakup perwujudan keselarasan dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah, diri sendiri, sesama manusia, serta lingkungannya (hablun minallah wa hablun minannas).

  Berdasarkan pengertian tersebut dapat ditemukan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran pendidikan agama islam, yaitu sebagai berikut:

  1. Pendidikan agama islam sebagai usaha sadar yakni suatu kegiatan bimbingan, pengajaran, atau latihan yang dilakukan secara berencana dan sadar atas tujuan yang hendak dicapai.

  2. Peserta didik yang hendak disiapkan untuk mencapai tujuan, dalam arti ada yang dibimbing, diajari dan dilatih dalam peningkatan keyakinan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan terhadap ajaran islam.

  3. Pendidikan atau guru pendidikan agama islam (GPAI) yang melakukan kegiatan bimbingan, pengajaran atau pelatihan secara sadar terhadap peserta didiknya untuk mencapai tujuan pendidikan agama islam.

  Kegiatan pembelajaran pendidikan agama islam diarahkan untuk meningkatkan keyakinan, pemahaman, penghayatan dan pengalaman ajaran agama islam dari peserta didik, yang disamping membentuk keshalehan sosial (Muhaimin:76).

  Berdasarkan pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa pendidikan agama islam adalah usaha sadar yang dilakukan pendidik dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk menyakini, memahami, dan mengamalkan ajaran islam melalui kegiatan bimbingan di sekolah, pengajaran atau pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

  2. Peran Guru

  a. Pengertian Guru Dalam pengertian yang sederhana, guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik (Shaiful,

  2000:31). Guru merupakan salah satu komponen penting dalam proses pendidikan. Dipundaknya terletak tanggung jawab yang besar dalam upaya mengantarkan peserta didik ke arah tujuan yang dicitakan (Suharto, 2006:117-118).

  Guru dalam pandangan masyarakat adalah orang yang melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu, tidak mesti dilembaga pendidikan formal, tetapi bisa juga di masjid, di mushola, di rumah, dan sebagainya. Masyarakat yakin bahwa gurulah yang dapat mendidik anak didik mereka agar menjadi orang yang berkepribadian mulia.

  Dengan kepercayaan yang diberikan masyarakat, maka Tapi lebih berat lagi mengemban tanggung jawab sebab taggung jawab guru tidak hanya sebatas dinding sekolah. Pembinaan yang harus guru berikanpun tidak hanya secara kelompok (klasikal), tetapi juga secara individual. Hal ini mau tidak mau menuntut guru agar selalu memperhatikan sikap, tingkah laku dan perbuatan anak didiknya, tidak hanya di lingkungan sekolah tetapi di luar sekolah sekalipun.

  Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa guru adalah orang yang mengajarkan ilmu pengetahuan kepada anak didik. Dan guru mempunyai fungsi ganda yaitu mengajar, pendidik dan pembimbing. Sebagai pengajar guru mengajarkan ilmu pengetahuan kepada siswa, mendidik berarti mentransfer nilai-nilai, sedangkan membimbing adalah menuntun anak didik menjadi manusia dewasa agar dapat berperilaku lebih baik dengan tujuan pendidikan.Selain itu, guru juga mempunyai peran yang sangat penting.

  b. Peran Guru Peran guru adalah tumpuan harapan mewujudkan pendidikan yang benar-benar mencerminkan kemerdekaan dan demokrasi, yang berarti terwujudnya pendidikan itu berada diatas kreativitas pendidik dalam menjalankan tugas (Djohar, 2006:7).

  Apabila teori tersebut diterapkan siswa dalam mata pelajaran potensi dirinya. Salah satu contoh guru tidak hanya menjelaskan materi sholat, tetapi guru memberikan metode pengajaran yang membuat siswa senang masuk kelas yaitu dengan praktek bersama di mushola.

  Adapun peranan guru yang penting dapat disebutkan sebagai berikut:

  1. Guru sebagai pembuat keputusan Guru harus selalu membuat keputusan-keputusan bahan pelajaran dan metode mengajar. Keputusan-keputusan ini didasarkan atas banyak faktor seperti bahan inti yang harus diajarkan, kemampuan murid dan apa yang diperlukan olehnya dan tujuan yang akan dicapai.

  2. Guru sebagai manager Waktu yang dipergunakan oleh guru untuk berinteraksi secara verbal dengan murid-muridnya (mengajar) rata-rata hanya sekitar 20-30 persen setiap harinya. Selebihnya dipergunakan untuk pengelolaan yang meliputi organisasi pelajaran, mengisi berbagai formulir, menyiapkan ujian, memeriksa dan menilai pekerjaan murid, menghadiri rapat- rapat, mengadakan pertemuan dengan orang tua murid dan menyiapkan dokumen-dokumen. bersangkutan dengan keputusan-keputusan dan tindakan- tindakan yang diperlukan untuk membina ketertiban di dalam kelas. Tentu saja ini bukan hanya menjadi beban guru saja, tetapi juga menjadi masalah sekolah secara keseluruhan.

  3. Guru sebagai konselor Sebagai konselor, guru harus menjadi pengamat yang peka terhadap tingkah laku dan gerak gerik murid-muridnya. Guru harus berusaha memberikan tanggapan yang konstruktif apabila murid mengalami kelesuan dalam belajar. Dia harus tahu apabila ada muridnya yang perlu dikonsultasikan kepada ahli kesehatan mental misalnya, setiap murid jarang mengadukan persoalan pribadinya kepada guru. Di samping itu guru juga diharapkan dapat menangani tes minat dan dapat pula menafsirkan hasil tes tersebut untuk murid dan orang tuanya. Dalam kaitan ini guru harus waspada dengan perasaan orang tua, masyarakat sekitar, kepentingan guru-guru lain dan murid-murid lainnya harus dipertimbangkan, tidak boleh diabaikan.

  4. Guru sebagai model Guru juga berperan sebagai model atau contoh bagi murid- muridnya. Gairah murid terhadap suatu mata pelajaran timbul karena pelajaran itu diberikan oleh guru yang penuh gairah suatu murid terhadap suatu mata pelajaran memudar karena matapelajaran itu diberikan dengan metode ceramah yang gersang. Dengan demikian guru tersebut dengan sengaja berperan sebagai model.

  Berdasarkan pengertian diatas, guru tidak begitu menyadari peranannya sebagai model. Sebagai contoh misalnya, guru selalu berperan sebagai model dalam mendemonstrasikan cara berfikir memecahkan masalah. Apabila guru dapat melibatkan murid-muridnya berfikir melalui berbagai macam alternatif pemecahan masalah, besar kemungkinan murid- muridnya menjadi sadar bahwa mereka mampu memecahkan masalah dalam berbagai macam situasi (Mahmud, 1990:25-28).

  5. Guru sebagai Korektor Sebagai korektor guru harus bisa membedakan mana nilai yang baik dan mana nilai yang buruk. Kedua ini yang berbeda harus betul-betul dipahami dalam kehidupan di masyarakat. Latar belakang kehidupan anak didik yang berbeda-beda sesuai dengan sosio-kultural masyarakat dimana anak didik tinggal akan mewarnai kehidupannya. Semua nilai yang baik harus guru pertahankan dan semua nilai yang buruk harus disingkirkan dari jiwa dan watak anak didik. Bila guru membiarkannya, berarti yang menilai dan mengkoreksi semua sikap, tingkah laku, dan perbuatan anak didik.

  Koreksi yang harus guru lakukan tehadap sikap dan sifat anak didik tidak hanya di sekolah, tetapi diluar sekolahpun harus dilakukan. Sebab diluar sekolah anak didik justru lebih banyak melakukan pelanggaran terhadap norma-norma susila, moral, sosial, dan agama yang hidup dimasyarakat. Lepas dari pengawasan guru dan kurangnya pengertian anak didik terhadap perbedaan nilai kehidupan menyebabkan anak didik mudah larut di dalamnya.

Dokumen yang terkait

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN SPIRITUAL SISWA DI SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU MALANG

10 54 25

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENCEGAH RADIKALISME ISLAM DI SMA SEJAHTERA 0I DEPOK

1 1 36

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN SPIRITUAL SISWA DI SMK ISLAM 2 DURENAN TRENGGALEK - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 1 41

HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN BAHAN PELAJARAN OLEH GURU DENGAN PRESTASIBELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA KELAS V SD NINAMBUHAN PURWODADI - GROBOGAN TAHUN 2006 - Test Repository

0 0 91

USAHA-USAHA GURU AGAMA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI KELAS II MTs AL MANAR DESA BENER KEC.TENGARAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2006/2007 - Test Repository

0 1 105

HUBUNGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN PERILAKU KEAGAMAAN SISWA KELAS VI SD NEGERI TINGKIR TENGAH 0 1 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2 0 1 0 2 0 1 1

0 0 70

HUBUNGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN PERILAKU KEAGAMAAN SISWA KELAS VI SD NEGERI TINGKIR TENGAH 0 1 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2 0 1 0 /2 0 1 1 - Test Repository

0 1 74

EVALUASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI TK ISLAM AL AZHAR 23 SALATIGA TAHUN 2008

0 0 157

PROBLEMATIKA PENGAJARAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK AUTIS DI LEMBAGA PENDIDIKAN TALENTA KIDS SALATIGA TAHUN 2010 - Test Repository

0 0 86

KEMATANGAN KEPRIBADIAN MAHASISWA (SURVEI PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANGKATAN 2006 YANG SEDANG MENGERJAKAN SKRIPSI DI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA TAHUN 2010) - Test Repository

0 0 133