HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY OF DAILY LIVING PADA PASIEN DIABETES MELITUS - STIKES Insan Cendekia Medika Repository
SKRIPSI
HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN
DALAM ACTIVITY OF DAILY LIVING PADA PASIEN
DIABETES MELITUS
(Studi di Poli Penyakit Dalam RSUD JOMBANG)
NANIK WINARTI
1432100082
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN
DALAM ACTIVITY OF DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN
DIABETES MELITUS
(Studi di Poli Penyakit Dalam RSUD Jombang)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program
Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Insan Cendekia Medika Jombang
Oleh :
Nanik Winarti
143210082
PROGRAM S1 ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
MOTTO
“Jadilah seperti batu karang di lautan yang kuat dihantam deburan ombak dan
kerjakanlah hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain disekitar kita,
karena hidup hanyalah sekali. Ingat hanya pada Allah SWT apapun dan di
manapun kita berada hanya kepada Dia-lah tempat meminta dan memohan
pertolongan”
“Tidak ada masalah yang tidak dapat terselesaikan selama ada komitmen dan
keinginan untuk menyelesaikan.Don’t give up ”
PERSEMBAHAN
1.Kedua orang tua saya, Ibu dan Bapak yang telah memberikan dukungan moril maupun materi serta do’a yang tiada henti untuk kesuksesan saya, karena tiada seindah lantunan do’a dan tiada do’a yang paling khusuk selain do’a yang terucap dari kedua orang tua. Ucapan terimakasih saja tidak cukup untuk membalas kebaikan orangtua, karena itu terimalah persembahan bakti dan cintaku untuk kalian Ibu Bapakku.
2. Buat Ibu Ucik Indrawati S.Kep.,Ns.,M.Kep dan Bapak Baderi S.Kom.,M.M serta penguji dan pengajar, yang selama ini telah tulus dan ikhlas meluangkan waktunya untuk menuntun dan mengarahkan saya, memberikan bimbingan dan pengajaran yang tiada ternilai harganya, agar saya menjadi lebih baik.
Terimakasih banyak Ibu dan Bapak dosen, jasa kalian akan selalu terpatri dalam hati.
3. Saudara kembar saya Bambang Winarto yang selalu sentiasa memberikan dukungan,semangat, senyum dan do’anya untuk keberhasilan ini terimakasih Bams.
4. Sahabatku (Dyah Ayu Intan, Rista Nur) dan temanku (Ritu getta, Ika Yusnia, Lois Elita, Kurnia, Hanik), serta teman sekelompok bimbingan (Devi, Maya, Luna, Loly, Dyas, Nila) Tersayang, tanpa semangat, dukungan dan bantuan kalian semua takkan mungkin aku sampai disini, terimakasih untuk canda tawa, tangis, dan perjuangan yang kita lewati bersama dan terimaksih untuk kenangan manis yang telah terukir selama ini. Dengan perjuangan dan kebersamaan kita pasti bisa! Semangat!
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan Kepada Allah SWT karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya akhirnya dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang
berjudul “Hubungan tingkat depresi dengan kemandirian dalam Activity of Daily
Living(ADL) pada pasien diabetes melitus”. Skripsi ini ditulis sebagai
persyaratan kelulusan demi menempuh Progam Studi SI Keperawatan di Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika Jombang.Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kepada yang terhormat H. Imam Fatoni, SKM, MM. Selaku ketua
STIKes ICMe Jombang, ibu Inayatur Rosyidah S.Kep,.Ns.,M.Kep selaku kaprodi
SI Keperawatan STIKES ICMe Jombang, ibu Ucik Indrawati, S.Kep.,Ns.,M.Kep
selaku pembimbing 1 dan bapak Baderi, S.Kom.,M.M selaku pembimbing 2 yang
telah banyak memberikan pengarahan dan bimbingan sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan, kepada Direktur Rumah Sakit dan Kepala Poli Penyakit Dalam
RSUD Jombang yang telah memberikan ijin penelitian, serta semua pihak yang
tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu, yang telah memberikan kontribusi dalam
penyusunan skripsi ini sehingga penelitian ini dapat terselesaikan tepat waktu.Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih kurang dari kesempurnaan,
oleh karena itu peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata peneliti berharap semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi kita semuaJombang, April 2018 Penulis .
ABSTRAK
HUBUNGAN TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM
ACTIVITY OF DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES
Oleh:
NANIK WINARTI
Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang menyebabkan kondisipsikologis seseorang terganggu, dengan masalah psikologis yang dialami maka
akan menyebabkan penurunan kemampuan dalam memenuhi kebutuhannya,
karena ketidakmampuannya itu maka terjadilah ketergantungan kepada orang lain.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat depresi dengan
kemandirian dalam Activity of Daily Living (ADL) pada pasien diabetes melitus.Jenis penelitian analitik dengan desain penelitian cross – sectional.
Populasi semua pasien diabetes melitus di Poli Penyakit Dalam RSUD Jombang,
berjumlah 350 responden. Sampling menggunakan teknik consecutive sampling di
dapatkan 170 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Beck
Depression Inventory dan kuesioner indeks Kazt. Analisis data menggunakan
spearman rank .Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 170 responden sebagian besar
responden mengalami depresi sedang berjumlah 95 orang (55,9%), kemandirian
Activity of Daily living pada pasien diabetes melitus sebagian besar dibantu yaitu
berjumlah 107 orang (62,9%). Hasil uji statistik dengan uji rank spearman
1 diterima. diperoleh nilai p = 0,003 jika α = 0,05 maka p<α dan H Ada hubungan tingkat depresi dengan kemandirian dalam Activity of DailyLiving (ADL) pada pasien diabetes melitus di Poli Penyakit Dalam RSUD
Jombang. Perawat dengan melakukan pengkajian keperawatan tentang fungsi fisik
dan psikologi mampu memberikan petunjuk berharga terhadap efek penyakit pada
status kesehatan . Kata kunci: Diabetes Melitus , Tingkat depresi , ADL
ABSTRACT
THE RELATION BETWEEN DEPRESSION LEVEL AND THE
INDEPENDENCE IN ACTIVITY OF DAILY LIVING TO THE DIABETES
MELLITUS PATIENT IN RSUD JOMBANG
By
NANIK WINARTI
Diabetes mellitus is a chronic disease that can affect the psychological state
of someone , with psychiatric problems experienced will result in a decrease in
their ability to meet their needs , because of inertia and it dependence to others.
The purpose of this research is to know the relation between depression level and
the independence in activity of daily living to the diabetes mellitus patient in
RSUD JombangThe kind of research analitic with the design research cross-sectional .
Population all patients diabetes mellitus in RSUD Jombang , respondents were
350 .The sampling method of using a technique consecutive sampling there 170
respondents .Data collection uses a questionnaire Beck Depression Inventory and
the questionnaire Index Kazt. Analysis using the spearman rank.The research results show that than 170 respondents the majority of
respondents suffer from depression and were 95 visitors ( 55,9 % ), independence
activity of the daily living in patients diabetes mellitus most assisted namely were
107 people ( 62,9 % ).The results of statistical tests by test rank the spearman
1 accepted. obtained value p = 0,003 if α = 0.05 so p<α and H
There was a correlation level depression and independence in Activity of
Daily Living ( ADL ) in patients diabetes mellitus in RSUD Jombang. A nurse with
do study nursing about the function physical and psychological able to provide
guidance valuable against the effects of disease to the status of health.Keywords: diabetes mellitus, depression level, ADL
DAFTAR ISI
Sampul luar ......................................................................................................
Sampul dalam ................................................................................................... ii
Pernyataan Keaslian ......................................................................................... iii
Pernyataan bebas plagiasi ................................................................................ iv
Surat pernyataan ............................................................................................... v
Lembar persetujuan .......................................................................................... vi
Lembar pengesahan .......................................................................................... vii
Riwayat hidup .................................................................................................. viii
Motto ................................................................................................................ ix
Persembahan .................................................................................................... x
Kata pengantar ................................................................................................. xi
Abstrak ............................................................................................................ xii
Abstrac ............................................................................................................. xiii
Daftar isi ........................................................................................................... xiv
Daftar tabel ....................................................................................................... xvi
Daftar gambar................................................................................................... xvii
Daftar lampiran ................................................................................................ xviii
Daftar lambang ................................................................................................. xix
Daftar singkatan ............................................................................................... xx
BAB 1 PENDAHULUAN ..............................................................................1.1
1 Latar belakang ............................................................................................
1.2
4 Rumusan masalah ......................................................................................
1.3
4 Tujuan penelitian .......................................................................................
1.3.1
4 Tujuan umum ...................................................................................
1.3.2
4 Tujuan khusus ..................................................................................
1.4
5 Manfaat penelitian .....................................................................................
1.4.1
5 Manfaat teoritis ................................................................................
1.4.2
5 Manfaat praktis ................................................................................
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .....................................................................
2.1
7 Konsep Diabetes Melitus ...........................................................................
2.1.1
7 Definisi diabetes melitus ..................................................................
2.1.2
7 Manifestasi klinis .............................................................................
2.1.3
8 Klasifikasi diabetes melitus .............................................................
2.1.4 Patofisiologi diabetes melitus .......................................................... 10
2.1.5 Komplikasi diabetes melitus ............................................................ 11
2.1.6 Dampak diabetes melitus ................................................................. 13
2.2 Konsep Depresi .......................................................................................... 14
2.2.1 Defini depresi ................................................................................... 14
2.2.2 Gejala depresi .................................................................................. 15
2.2.3 Etiologi depresi ................................................................................ 16
2.2.4 Tingkatan depresi ............................................................................. 19
2.2.5 Beck Depression Inventory (BDI).................................................... 20
2.3 Konsep Kemandirian ................................................................................. 22
2.3.1 Definisi kemandirian........................................................................ 22
2.4 Konsep Activity of Daily Living ................................................................. 25
4.9.3 Confidentiality (Kerahasiaan) .......................................................... 47 4.10 Keterbatasan penelitian ....................................................................
4.8.1 Instrumen (Alat ukur) ...................................................................... 40
4.8.2 Prosedur penelitian .......................................................................... 41
4.8.3 Pengolahan data ............................................................................... 41
4.8.4 Analisa data...................................................................................... 44
4.9 Etika penelitian .......................................................................................... 46
4.9.1 Informed consent (Persetujuan) ....................................................... 46
4.9.2 Anonimity (Tanpa nama) .................................................................. 46
47 BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ..........................................................
4.7 Definisi operasional ................................................................................... 38
5.1 Hasil penelitian .......................................................................................... 48
5.1.1 Gambaran umum lokasi penelitian .................................................. 48
5.1.2 Data umum ....................................................................................... 49
5.1.3 Data khusus ...................................................................................... 50
5.2 Pembahasan ............................................................................................... 52
5.2.1 Depresi ............................................................................................. 52
5.2.2 Kemandirian Activity of Daily Living (ADL) ................................. 54
5.2.3 Hubungan antara tingkat depresi dengan kemandirian dalam Activity of Daily Living (ADL) pada pasien diabetes melitus .........
4.8 Pengumpulan data dan analisa data ........................................................... 40
4.6.2 Variabel terikat ................................................................................ 38
2.4.1 Definisi Activity of Daily Living ...................................................... 25
4.3 Waktu dan tempat penelitian ..................................................................... 34
2.4.2 Jenis Activity of Daily Living ........................................................... 25
2.4.3 Faktor yang mempengaruhi Activity of Daily Living ....................... 26
2.4.4 Macam – macam Activity of Daily Living ....................................... 29
2.4.5 Alat ukur pemenuhan aktivitas sehari-hari ...................................... 30 BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS .........................
3.1 Kerangka konseptual .................................................................................. 32
3.2 Hipotesis .................................................................................................... 33 BAB 4 METODE PENELITIAN ..................................................................
4.1 Jenis penelitian ........................................................................................... 34
4.2 Rancangan penelitian ................................................................................. 34
4.3.1 Waktu penelitian .............................................................................. 34
4.6.1 Variabel bebas.................................................................................. 38
4.3.2 Tempat penelitian ............................................................................ 35
4.4 Populasi, sampel, sampling ........................................................................ 35
4.4.1 Populasi ............................................................................................ 35
4.4.2 Sampel ............................................................................................. 35
4.4.3 Sampling .......................................................................................... 35
4.4.4 Kriteria sampel ................................................................................. 36
4.5 Kerangka kerja ........................................................................................... 37
4.6 Identifikasi variabel ................................................................................... 38
56 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ..........................................................
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kuesioner BDI (Beck Depression Inventory) ...................................... 21Tabel 2.2 Kuesioner Indeks Katz ......................................................................... 31Tabel 4.1 Definisi operasional hubungan tingkat depresi dengan kemandirian dalam activity of daily living pada pasien diabetesmelitus .............................................................................................. 39
Tabel 5.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur ............................... 49Tabel 5.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin .................. 49Tabel 5.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan ...................... 50Tabel 5.4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat depresi ................ 50Tabel 5.5 Distribusi frekuensi responden berdasarkan kemandirian dalamActivity of Daily Living (ADL .............................................................. 50
Tabel 5.6 Tabulasi silang antara tingkat depresi dengan kemandirian dalam Activity of Daily Living pada pasien diabetes di PoliPenyakit Dalam RSUD Jombang .......................................................... 51
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Kerangka konseptual hubungan tingkat depresi dengan kemandirian dalam activity of daily living pada pasien diabetes melitus .................32 Gambar 4.1 Kerangka kerja hubungan tingkat depresi dengan kemandirian dalam activity of daily living pada pasien diabetes melitus ...........................
37
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar penjelasan penelitian ............................................................ 61
Lampiran 2 : Lembar persetujuan menjadi responden ........................................... 62
Lampiran 3 : Kisi- kisi kuesioner ........................................................................... 63
Lampiran 4 : Kuesioner metode pembelajaran teatik ............................................. 64
Lampiran 5 : Tabulasi data ..................................................................................... 66
Lampiran 6 : Analisa data (output SPSS) ................................................................ 70
Lampiran 7 : Lampiran scan ................................................................................... 76
DAFTAR LAMBANG
H1/Ha : Hipotesis alternative α : Alfa (tingkat signifikan)
- : Sampai dengan, negatif, tidak ada > : Lebih besar < : Lebih kecil % : Prosentase : Tanda petik “…” . : Titik
, : Koma ? : Tanda Tanya X : Kali / : Per, atau & : Dan
- : Positif N : Jumlah ( : Kurung buka ) : Kurung tutup
DAFTAR SINGKATAN 1.
ADA : American Diabetes Association
2. ADL : Activity of Daily Living
3. Dinkes : Dinas Kesehatan
4. DM : Diabetes melitus
1 : Hipotesis alternative 6.
5. H
ICMe : Insan Cendekia Medika
7. M.Kep : Magister Keperawatan
8. M.M : Magister Management
9. Ns : Nurse
10. Riskesdas : Riset kesehatan dasar
11. RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah
12. S.Kom : Sarjana Komunikasi
13. STIKes : Sekolsh Tinggi Ilmu Kesehatan
14. WHO : World Health Organitation
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik yang semakin berkembang dari
tahun ke tahun yang diakibatkan oleh pola gaya hidup masyarakat yang kurang sehat (Ramdani , 2018). Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang terjadi karena adanya gangguan kerja insulin, gangguan sekresi insulin, ataupun keduanya (American Diabetes Association (ADA , 2014). Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang menyebabkan kondisi psikologis seseorang terganggu, dengan masalah psikologis yang dialami maka akan menyebabkan penurunan kemampuan dalam memenuhi kebutuhannya, karena ketidakmampuannya itu maka terjadilah ketergantungan kepada orang lain (DianeC, 2002 )
Penduduk dunia dari tahun ke tahun yang mengalami diabetes melitus selalu
mengalami peningkatan, menurut World Health Organization, Indonesia menempati urutan kelima terbesar didunia dari jumlah penderita diabetes melitus dengan prevalensi 6,67 % dari total penduduk sebanyak 258 juta. Sedangkan posisi urutan keatas yaitu India, China, dan Amerika Serikat (WHO , 2015).Laporan data Riskesdas tahun 2013, Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu wilayah di Indonesia dengan prevalensi penderita DM sebesar 2,1 % (Riskesdas, 2013). Data dari Dinas Kabupaten Jombang tahun 2016, didapatkan hasil 10 penyakit terbanyak urutan kelima ditempati oleh diabetes melitus dengan prevalensi sebanyak 5,30%. Bedasarkan hasil survey data yang dilakukan di tiga minggu terakhir adalah 350 orang.
DM merupakan penyakit kronik yang kemungkinan sangat besar tidak
dapat disembuhkan, sehingga munculnya depresi akibat penyakit ini bukanlah
suatu hal yang tidak mungkin terjadi (Ramdani , 2016). Banyak penelitian yang
telah membetulkan bahwa depresi mempunyai hubungan dengan diabetes melitus.
Penelitian di sebuah Rumah Sakit di Irlandia menyebutkan bahwa dari 80
penderita DM yang datang ke bagian Poli Penyakit Dalam, 31(38,8%) mengalami
gejala depresi. 20 (25%) mengalami depresi ringan, 10 (12,5%) mengalami
depresi sedang, dan 1 (1,3%) mengalami depresi berat. Data dari hasil studi
pendahuluan yang dilakukan peneliti di Poli Penyakit Dalam RSUD Jombang
didapatkan dari 5 orang pasien DM yang datang ke Poli, 3 orang mengalami
depresi sedang dan 2 orang mengalami depresi ringan . Individu yang mengalami
depresi dalam menghadapi penyakitnya akan mempengaruhi kemandiriannya
dalam melakukan aktivitas sehari- – hari, karena respon dari tubuh yang
menyertainya (Rasmun, 2004). Penelitian yang dilakukan oleh Ferris tahun 2014
menyatakan dari 50 orang yang menjalani rawat jalan dengan diagnosa medis DM
terdapat 65% individu dalam kategori bergantung dan 35% dalam kategori
mandiri. Data dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di Poli
Penyakit Dalam RSUD Jombang didapatkan dari 5 orang pasien DM yang datang
ke Poli, 3 orang masuk dalam kategori dibantu dan 2 orang masuk dalam kategori
mandiri.
Depresi merupakan gangguan perasaan hati yang sangat bervariasi .
(Ramdani, 2016) Gejala gejala depresi antara lain gangguan tidur, nyeri kepala ,
- – hari (Ramdani, 2016). Individu yang mengalami gangguan secara psikologi atau depresi dalam mengatasi masalah kehidupan sehari
- – hari membutuhkan kemampuan pribadi maupun dukungan dari orang terdekat agar dapat mengurangi gangguan terebut, hal ini yang dimaksud dengan koping (Rasmun, 2004). Mekanisme koping psikologi-sosial yang biasa dilakukan oleh individu .
antara lain menyerang, menarik diri dan kompromi (Rasmun, 2004) Individu yang mengalami depresi dalam menghadapi penyakitnya akan mempengaruhi kemandiriannya dalam melakukan aktivitas sehari – hari (Wibawati , 2010). Tenaga kesehatan berupaya untuk mempertahankan dan mengatur kebutuhan perawatan diri secara terus
- – menerus bagi mereka yang tidak mampu melakukannya sampai mereka mampu melakukannya sendiri atau secara mandiri. Asuhan keperawatan diberikan bila individu tidak mampu memenuhi kebutuhan psikologis, biologis, perkembangan dan sosial (Ramdani, 2016). Dengan masalah kesehatan fisik dan psikologi tersebut penderita akan mengalami penurunan kemampuan dalam memenuhi kebutuhannya. Karena ketidakmampuannya inilah .
maka terjadi ketergantungan terhadap orang lain Penderita membutuhkan bantuan untuk memenuhi aktivitas selfcare mereka (Diane C, 2013).
Aktivitas sehari
- – hari merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap hari seperti makan, mandi, berpakaian, eliminasi, dan pergerakan. Aktivitas sehari-hari atau Activity of Daily Living merupakan alat ukur untuk menilai atau menentukan kualitas hidup seseorang yang artinya semakin mandiri seseorang maka kualitas dari hidupnyapun baik. Jika penderita Diabetes Melitus tidak mampu melakukan aktivitas ini secara mandiri maka membutuhkan bantuan orang lain. Suatu
Dari permasalahan yang diuraikan diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti
tentang hubungan tingkat depresi dengan kemandirian dalam Activity of Daily
Living (ADL) pada pasien diabetes melitus di Paviliun Dahlia RSUD Jombang.
1.2 Rumusan masalah
Bedasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah yaitu
“Adakah hubungan tingkat depresi dengan kemandirian dalam Activity of DailyLiving (ADL) pada pasien diabetes melitus di Poli Penyakit Dalam RSUD Jombang? “.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan umum
Menganalisis hubungan tingkat depresi dengan kemandirian dalam Activity of
Daily Living (ADL) pada pasien diabetes melitus di Poli Penyakit Dalam RSUD Jombang.1.3.2 Tujuan khusus 1.
Mengidentifikasi tentang tingkat depresi pada pasien diabetes melitus di Poli Penyakit Dalam RSUD Jombang.
2. Mengidentifikasi tingkat kemandirian pasien diabetes melitus dalam Activity of Daily Living (ADL) di Poli Penyakit Dalam RSUD Jombang.
3. Mengidentifikasi hubungan tingkat depresi dengan kemandirian dalam
Activity of Daily Living (ADL) pada pasien diabetes melitus di Poli Penyakit Dalam RSUD Jombang.
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat teoritis
Teori self care dari Dorethea Orem memandang bahwa keperawatan mandiri
adalah suatu kegiatan yang berupaya untuk mempertahankan dan mengatur kebutuhan perawatan diri secara terus menerus bagi mereka yang tidak mampu melakukannya karena adanya masalah psikologis (depresi) yang dialami akibat penyakitnya (DM) sampai mereka mampu melakukannya sendiri.1.4.2 Manfaat praktis 1.
Bagi Rumah Sakit Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan khususnya penderita dengan gangguan psikologi.
2. Bagi responden Penelitian ini diharapkan dapat memberikan dukungan sosial bagi pasien yang mengalami depresi karena penyakitnya sehingga bisa mandiri dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
3. Bagi peneliti selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian lebih lanjut lagi mengenai tingkat depresi pada
menambah wawasan kita tentang penanganan gangguan psikologis pada
penderita penyakit kronis.BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Diabetes Melitus
2.1.1 Definisi diabetes melitus
Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang diakibatkan
oleh gangguan kerja insulin, gangguan sekresi insulin, maupun keduanya,
Seseorang yang terdiagnosa penyakit diabetes melitus jika memiliki kadar gula
darah sewaktu > 200 mg/dl dan kadar gula darah puasa >126 mg/dl. (American
Diabetes Association (ADA, 2014). DM merupakan penyakit kronis progresif,
jumlah penyandang penyakit DM semakin meningkat dan menimbulkan banyak
dampak negatif dari segi fisik, ekonomi, sosial maupun psikologi (Aknani , 2012).
Diabetes melitus merupakan gangguan hiperglikemia yang disebabkan karena
ketidakadekuatan insulin (Allman et al , 2009).
Bedasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa diabetes
melitus merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan kadar gula darah
yang tinggi yaitu gula darah sewaktu > 200 mg/dl yang disebabkan karena
ketidakadekuatan insulin.2.1.2 Manifestasi klinis
Beberapa gejala umum yang ditimbulkan oleh penyakit diabetes melitus
yaitu diantaranya :1. Pengeluaran urin (Poliuria)
Poliuria adalah keadaan dimana jumlah air kemih dalam satu hari atau 24
melitus dikarenakan kadar gula dalam tubuh relatif tinggi sehingga tubuh tidak
mampu untuk menguranginya dan berusaha untuk mengeluarkannya melalui urin.
Gejala poliuria atau pengeluaran urin ini lebih sering timbul pada malam hari dan
urin yang dikeluarkan mengandung glukosa (PERKENI , 2011).2. Timbul rasa haus (polidipsia)
Polidipsia adalah perasaan rasa haus yang berlebihan yang muncul akibat glukosa
terbawa oleh urin sehingga tubuh merespon untuk meningkatkan asupan cairan
(Subekti, 2009).3. Timbul rasa lapar (polifagia) Polifagia merupakan perasaan cepat lapar dan lemas, kondisi seperti ini
disebabkan oleh glukosa dalam tubuh semakin habis sedangkan kadar glukosa
dalam darah cukup tinggi (PERKENI , 2011).4. Penurunan berat badan Penurunan berat badan pada penderita diabetes melitus disebabkan oleh
tubuh terpaksa mengambil dan membakar lemak sebagai cadangan energy
(Subekti , 2009).2.1.3 Klasifikasi diabetes melitus
1. Diabetes tipe 1 Diabetes tipe 1 umumnya terjadi pada remaja atau anak
- – anak dan terjadi
akibat kerusakan sel beta (β) (WHO , 2014). Canadian Diabetes Association
(CDA , 2013) mengemukakan bahwa rusaknya sel beta pankreas disebabkan
karena proses autoimun, namun hal ini juga tidak diketahui secara pasti
(idiopatic). Diabetes tipe 1 ini rentan sekali terhadap ketoasidosis, memiliki angka
diabetes tipe ini akan meningkat setiap tahun baik di negara berkembang maupun
di Negara maju (WHO , 2014).2. Diabetes tipe 2 Diabetes melitus tipe 2 ini umumnya terjadi pada orang dewasa (WHO ,
2014). Biasanya diabetes melitus tipe 2 ini terdiagnosis beberapa tahun setelah
onset, yaitu setelah komplikasi muncul sehingga tinggi angka kejadiannya sekitar
90 % dari penderita diabetes melitus di seluruh dunia dan sebagian besar
merupakan akibat dari memburuknya faktor resiko seperti kelebihan berat badan
dan juga kurangnya aktivitas fisik (WHO , 2014).3. Diabetes gestasional Diabetes melitus gestasional merupakan diabetes yang terjadi selama
kehamilan (ADA , 2014) yang ditandai dengan hiperglikemia (kadar glukosa
dalam darah cukup tinggi) (CDA , 2013 dan WHO , 2014). Wanita yang
menderita diabetes melitus gestasional selama masa kehamilan memiliki
peningkatan risiko komplikasi pada kehamilannya dan saat melahirkan nanti, serta
memiliki resiko terkena diabetes melitus tipe 2 yang lebih tinggi di masa yang
akan dating (WHO , 2014).4. Tipe diabetes lainnya Diabetes melitus tipe khusus merupakan diabetes yang terjadi karena
rusaknya pankreas yang memproduksi insulin dan mutasi gen serta mengganggu
sel beta pankreas, sehingga mengakibatkan kegagalan dan memproduksi insulin
secara teratur sesuai kebutuhan tubuh. (ADA , 2015).2.1.4 Patafisiologi diabetes melitus
1. Patofisiologi diabetes melitus tipe 1 Pada diabetes melitus tipe 1 ini, system imunitas menyerang dan
mengahancurkan sel yang memproduksi insulin beta pankreas (ADA , 2014).
Kondisi ini terjadi karena penyakit autoimun yang ditandai dengan ditemukannya
anti insulin atau antibodi sel anti-islet dalam darah (WHO , 2014). National
Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK) tahun 2014
mengemukakan bahwa autoimun menyebabkan infiltrasi limfositik dan
kehancuran islet pankreas. Kehancurannya ini sangat memakan waktu tetapi
munculnya penyakit ini cepat dan dapat timbul selama beberapa hari sampai
beberapa minggu.Akhirnya, insulin yang dibutuhkan tubuh tidak dapat dipenuhi
karena adanya kekerungan sel beta pankreas yang berfungsi menghasilkan
insulin.Oleh sebab itu, diabetes melitus tipe 1 ini sangat membutuhkan terapi
insulin, dan tidak dapat merespon insulin yang menggunakan obat oral.2. Patofisiologi diabetes melitus tipe 2 Kondisi diabetes melitus ini disebabkan karena kekurangan insulin namun
tidak mutlak, ini artinya bahwa tubuh tidak mampu menghasilkan insulin yang
cukup untuk memenuhi kebutuhan yang ditandai dengan kekurangan sel beta atau
defisiensi insulin resistensi insulin perifer (ADA , 2014). Resisten insulin perifer
berarti terjadi ada kerusakan pada resptor- – reseptor insulin sehingga menyebabkan insulin kurang efektif mengantarkan pesan
- – pesan biokimia
menuju sel (CDA , 2013). Dalam kebanyakan kasus diabetes melitus tipe 2 ini,
ketika obat oral tidak mampu merangsang pelepasan insulin yang memadai, maka
3. Patofisiologi diabetes melitus gestasional Diabetes melitus gestasional ini terjadi waktu hormon antagonis insulin
yang berlebihan selama masa kehamilan. Hal ini menyebabkan keadaan resistensi
insulin dan glukosa darah yang tinggi pada ibu terkait dengan adanya reseptor
insulin yang rusak (ADA , 2014).2.1.5 Komplikasi diabetes melitus Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit metabolik yang dapat menimbulkan berbagai macam komplikasi yaitu antara lain :
1. Komplikasi metabolik akut Komplikasi metabolik akut pada penyakit diabetes melitus ada tiga macam
yang berhubungan dengan gangguan keseimbangan kadar glukosa darah
diantaranya yaitu : a. Hipoglikemia Kekurangan glukosa dalam darah atau yang dikenal dengan hipoglikemia muncul sebagai akibat dari diabetes melitus yang disebabkankarena pengobatan yang kurang tepat (Smeltzer dan Bare , 2008).
b. Ketoasidosis diabetik Ketoasidosis metabolik diakibatkan karena kelebihan dari kadar glukosa dalam darah sedangkan kadar dari insulin dalam tubuh sangat menurun sehingga menyebabkan kekacauan metabolik yang ditandai oleh trias hiperglikemia, asidosis dan juga ketosis (Soewondo , 2006). c. Sindrom HHNK (Koma hiperglikemia hiperosmoler nonketotik) Sindrom HHNK ini merupakan komplikasi diabetes melitus yang ditandai oleh hiperglikemia yang berat dengan kadar glukosa serum lebih dari 600 mg/dl (Price dan Wilson , 2006).
2. Komplikasi metabolik kronik Komplikasi metabolik kronik pada penderita dengan diabetes melitus
menurut Price dan Wilson tahun 2006 dapat berupa kerusakan pada pembuluh
darah kecil dan juga komplikasi pada pembuluh darah besar, diantaranya antara
lain :a. Komplikasi pembuluh darah kecil Komplikasi pada pembuluh darah kecil pada penderita diabetes melitus yaitu : 1)
Kerusakan pada retina mata (Retinopati) Kerusakan retina mata merupakan suatu mikroangipoati yang ditandai dengan kerusakan dan sumbatan pada pembuluh darah kecil (Pandelaki , 2009).
2) Kerusakan ginjal (Nefropati diabetik) Kerusakan ginjal pada penderita diabetes melitus ditandai dengan albuminuria menetap (>300 mg/24jam atau > 200 ih/menit) minimal 2
kali pemeriksaan dalam kurun waktu 2 samapai 6 bulan.
3) Kerusakan SyarafKerusakan syaraf merupakan komplikasi yang paling sering terjadi pada penderita diabetes melitus. Kerusakan syaraf pada penderita DM
(Subekti , 2009).
b. Komplikasi pembuluh darah besar 1) Penyakit jantung koroner Penyakit jantung koroner ini merupakan komplikasi pada penderita diabetes melitus disebabkan karena adanya iskemia atau infark miokard yang terkadang tidak disertai dengan adanya nyeri dada (Widiastuti , 2012).
2) Penyakit serebrovaskuler Penderita diabetes melitus beresiko 2 kali lipat dibandingkan dengan orang yang tidak terkena diabetes melitus untuk terkena penyakit ini.Gejala yang ditimbulkan menyerupai gejala akut diabetes melitus, seperti keluhan pusing, gangguan penglihatan, dan kelemahan (Smeltzer dan Bare, 2008).
2.1.6 Dampak diabetes melitus
1. Dampak psikologi Depresi dapat terjadi pada penderita diabetes melitus karena penyakit ini
termasuk penyakit yang tidak bisa disembuhkan., terjadi banyak komplikasi dan
pengobatannya harus dilakukan seumur hidup. Individu yang tidak bisa menerima
keadaan akan penyakit diabetes melitus tidak menutup kemungkinan mengalami
gangguan psikologis yang akhirnya membawa dampak yang buruk bagi