DOCRPIJM d505945038 BAB IV04 Konsep Akhir Renc Prog Invi Infra rev

RENCANA PROGRAM
INVESTASI INFRASTRUKTUR

BAB 4

4.1. Rencana Investasi Pengembangan Permukiman
4.1.1. Petunjuk Umum
Kawasan permukiman adalah kawasan yang diperuntukkan untuk kegiatan
permukiman yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau lingkungan hunian
yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana lingkungan.

Pengembangan Permukiman adalah rangkaian kegiatan yang bersifat
multisektor

meliputi

kegiatan

pengembangan

permukiman


baru

dan

peningkatan kualitas permukiman lama baik di perkotaan (kecil, sedang,
besar dan metropolitan), di perdesaan (termasuk daerah-daerah tertinggal
dan terpencil) maupun kawasan-kawasan tertentu (perbatasan, pulau-pulau
kecil/terluar).

Pengembangan permukiman dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang
berpenghasilan rendah seperti buruh industri adalah dengan mewuujdkan
permukiman yang layak huni (livable), aman, nyaman, sejahtera dan
berkelanjutan.

Pengembangan

permukiman

juga


merupakan

pemicu

pertumbuhan ekonomi suatu wilayah maupun pertumbuhan suatu wilayah.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka ditentukan sasaran yang tepat dalam
pengembangan permukiman di Kabupaten Bangka Barat. Dari rumusan
masalah yang telah di deskripsikan diatas, maka dapat dijadikan target
pengembangan permukiman di Kabupaten Bangka Barat, diantaranya:
a). Kelengkapan Data Base Perumahan Dan Permukiman Di Kabupaten
Bangka Barat
1. Penyusunan
Perumahan

RP4D
dan

(Rencana
Permukiman


Pembangunan
Daerah)

dan

sebagai

Pengembangan
acuan

dalam

pengembangan permukiman dan perumahan di Kabupaten Bangka
Barat.

Laporan Akhir
Halaman IV - 1

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)

Bidang Cipta Karya Kabupaten Bangka Barat

2. Mengidentifikasi lokasi-lokasi KTP2D di Kabupaten Bangka Barat
beserta rencana pengembangannya.
b). Dokumen perencanaan perumahan dan permukiman Kabupaten Bangka
Barat
1. Penyusunan Studi Masterplan Urban Renewel pada permukiman
kumuh
2. Penyusunan

Studi

Pengembangan

dan

Peningkatan

Kawasan


Tertinggal
3. Penyusunan Kasiba/Lisiba sebagai pemenuhan kebutuhan akan RSH
c). Pemenuhan akan Backlog (kebutuhan rumah) bagi MBR
1. Pembangunan RUSUNAWA bagi masyarakat berpenghasilan rendah
(MBR)
2. Pemberdayaan Komunitas Permukiman Swadaya
3. Kredit Mikro Perumahan swadaya bagi MBR di Perkotaan
4. menyediakan perumahan terencana untuk PNS/ POLRI/ TNI
5. menyediakan perumahan terencana untuk umum
6. membantu penyediaan untuk perumahan swadaya
d). Menciptakan permukiman yang layak huni bagi masyarakat perkotaan
dan perdesaan
1. Subsidi rehabilitasi bangunan rumah
2. Fassilitasi Pemberdayaan Komunitas Permukiman Perkotaan
3. Fasilitasi dan stimulasi rehabilitasi rumah
4. Pembangunan Prasarana dan Sarana Dasar (PSD) Permukiman kota
5. Perbaikan sarana dan prasarana pendukung permukiman
6. Penyediaan

sistem


jaringan

air

minum

berbasis

masyarakat

(PAMSIMAS) wilayah perkotaan
e). Membuka

daerah-daerah

yang

masih


dalam

kategori

terpencil

(tertinggal)
1. Pembangunan Prasarana dan Sarana Dasar (PSD) Permukiman
2. Perbaikan sarana dan prasarana pendukung permukiman
3. Penyediaan

sistem

jaringan

air

minum

berbasis


masyarakat

(PAMSIMAS)

Laporan Akhir
Halaman IV - 2

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Bangka Barat

4. Pemfasilitasi

Kredit

Mikro

Perumahan

kepada


Keluarga

Berpenghasilan Rendah (KBR)
5. Pengembangan fasilitas pelayanan umum
6. Pengembangan kegiatan perekonomian

Program yang Diusulkan
Program pembangunan permukiman perkotaan yang diarahkan untuk
penyediaan perumahan guna memenuhi kebutuhan rumah atau tempat
tinggal yang ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah serta
peningkatan kualitas permukiman perkotaan di lingkungan masyarakat pra
sejahtera.

Program-program

pengembangan

permukiman


di

kawasan

perkotaan berdasarkan prioritas program, antara lain :
1) Program Penyediaan PSD bagi Kawasan RSH, Penyediaan prasarana
dan sarana dasar permukiman.
2) Program Penataan dan Peremajaan Kawasan, Penataan sebuah
kawasan

permukiman

kumuh

secara

komprehensif

dengan


menggunakan berbagai sekema pembangunan yang dimungkinkan
untuk digunakan untuk menciptakan “best-uses dan best value” dari
lahan perkotaan
3) Program Pembangunan Rusunawa (Site & Services), Penyediaan
lahan siap bangun pada kawasan baru yang dilengkapi dengan
infrastruktur primer (dan sekunder) dan Pengaplingan (land subdivision)
4) Program

Peningkatan

Kualitas

Permukiman,

Peningkatan

dan

perbaikan kualitas permukiman
5) Program Pengembangan KTP2D
6) Program Pengembangab Agropolitan
7) Program Penyedian PS Penanganan Bencana dan Kawasan Tertinggal.
Prioritas Penanganan dan Asumsi Pelaksanaan
Prioritas I:
Penataan Kualitas Lingkungan (PKL), pada kawasan kumuh dan desa
tertinggal untuk mendorong/ memasok perbaikan rumah, struktur beratap

Laporan Akhir
Halaman IV - 3

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Bangka Barat

dan RSH melalui penyediaan Prasarana dan Sarana Dasar Pelayanan Umum
(PSDPU), LC / Sertifikasi, Kredit Mikro pada kawasan Permukiman Kumuh.

Prioritas II:
Permajaan (setempat dengan kombinasi PKL, KTM, PK), pada kawasan
kumuh; mendorong / memasok perbaikan rumah, struktur beratap, RSH
dan Rusunawa melalui penyediaan PSDPU, LC / Sertifikasi, Kredit Mikro,
Rusunawa.

Prioritas III:
KTM, untuk pemenuhan akan kebutuhan rumah pada perkotaan/ perdesaan
atau lokasi baru yang dekat pekerjaan; mendorong/ memasok rumah
beratap dan RSH dan Rusunawa melalui penyediaan PSDPU, Sertifikasi dan
Kredit Mikro dan KPR.

Prioritas IV:
Permukiman Kembali permukiman liar, pada kawasan kumuh atau lokasi
lain yang dekat pekerjaan dalam skema KTM atau pada kota/kawasan baru,
mendorong/memasok

struktur

beratap,

RSH

dan

Rusunawa

melalui

penyediaan PSDPU, LC/Sertifikasi, Kredit Mikro/KPR

Prioritas V:
Kota/Kawasan Baru pada lokasi strategis, mendorong/memasok KTM, RSH
dan Rusunawa melalui penyediaan PSDPU primer, Sertifikasi dan KPR. Sisa
lahan diberikan swasta pengembang.

4.1.2. Profil Pembangunan Permukiman
1). Kondisi Umum
Sektor Pembangunan Permukiman di Kabupaten Bangka Barat merupakan
salah satu sektor yang sangat penting dalam seluruh sektor pembangunan
wilayah, hal ini karena sektor permukiman merupakan salah satu pemicu
perkembangan wilayah yang signifikan selama beberapa tahun terakhir ini.
Kabupaten Bangka Barat yang pada awalnya sebagai kota dari Kota

Laporan Akhir
Halaman IV - 4

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Bangka Barat

Pangkalpinang , saat ini telah berkembang menjadi sebuah pusat perkotaan
dengan prediksi penduduk diatas sekitar 500 ribu jiwa. Hal ini tentunya
membawa dampak terhadap perkembangan permukiman sebagai tempat
tinggal penduduknya.
Dengan melihat hal tersebut dan berdasarkan hasil survey dilapangan dapat
dikatakan bahwa perkembangan penduduk di Kabupaten Bangka Barat
sangatlah pesat hal ini dilihat dari laju pertumbuhan penduduk mencapai
5,6 persen di akhir tahun. Dengan pertambahan penduduk tersebut maka
sangatlah

dimungkinakan

untuk

kebutuhan

akan

perumahan

akan

meningkat berbanding lurus dengan peningkatan jemlah penduduk.
Adapun kondisi perumahan yang terdapat di Kabupaten Bangka Barat dapat
dilihat pada gambar-gambar dibawah ini

Gambar 4.1. Kondisi Permukiman di Kecamatan Jebus

Gambar 4.2. Kondisi Permukiman di Kecamatan Kelapa

Laporan Akhir
Halaman IV - 5

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Bangka Barat

Gambar 4.3. Kondisi Permukiman di Kecamatan Parittiga

Gambar 4.4. Kondisi Permukiman di Kecamatan Tempilang

Gambar 4.5. Kondisi Permukiman di Kecamatan Muntok

Berdasarkan kepada penggunaan lahan serta kondisi eksisting di lapangan
dapat diketahui bahwa luas dari perumahan dan permukiman eksisting di
Kabupaten Bangka Barat sekitar 3.297,84 ha dari keseluruhan total
perumahan dan permukiman. Untuk lebih jelasnnya mengenai perumahan
dan permukiman di kabupaten Bangka Barat dapat dilihat pada tabel 3.5
yang dirinci berdasarkan kecamatan.

Laporan Akhir
Halaman IV - 6

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Bangka Barat

Tabel 4.1.
Luas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Bangka Barat
No
1
2
3
4
5
6

Kecamatan

Luas Wilayah
(km2)

Luas Perumahan dan
Permukiman (ha)

505,94
637,35
573,80
461,02
351,93
354,11
2.884,15

1143,53
443,16
355,08
474,72
227,09
654,26
3297,84

Muntok
Simpangteritip
Kelapa
Tempilang
Jebus
Parittiga
Jumlah

Sumber : Hasil Olahan GIS Tahun 2012

Dari jumlah luasan permukiman tersebut maka dapat dilihat juga tingkat
kepadatan penduduk netto untuk Kabupaten Bangka Barat, yaitu dengan
hanya melihat kepadatan penduduk yang berada di dalam kawasan
permukiman saja. Untuk lebih jelasnnya mengenai kepadatan penduduk
didalam kawasan permukiman dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.2.
Kepadatan Penduduk Dalam Kawasan Permukiman
Kabupaten Bangka Barat
No
1
2
3
4
5
6

Kecamatan

Luas Perumahan dan
Permukiman (ha)

Muntok
Simpangteritip
Kelapa
Tempilang
Jebus
Parittiga
Jumlah

1143,53
443,16
355,08
474,72
227,09
654,26
3297,84

Kepadatan
Penduduk
44
62
92
56
87
50
57

Sumber : Hasil Olahan GIS Tahun 2012

Jika dilihat dari jumlah luasan untuk perumahan dan permukiman maka
dapat diketahui bahwa luas eksisting perumahan dan permukiman adalah
sekitar 3.297,84 ha, namun jika dilihat dari status kepemilikan lahan dan
ijin pemakaian lahan maka dapat diketahui bahwa dari luas pemukiman
yang berjumlah 3.297,84 ha tidak semuanya memiliki sertifikat untuk hak
milik hany sebagian kecil yang mempunyai hak milik di Kabupaten Bangka
Barat. Untuk lebh jelasnya mengenai status kepemilikan lahan maka dapat
dilihat pada tabel berikut.

Laporan Akhir
Halaman IV - 7

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Bangka Barat

Tabel 4.3.
Luas dan Banyaknya Sertifikat Tanah Berdasarkan Status
Kepemilikan LahanKabupaten Bangka Barat
No
1
2
3
4

Status Kepemilikan
Lahan
Hak
Hak
Hak
Hak

Banyak Sertifikat

Luas (ha)

1.233
1
1.234

194,44
0,1189
194,5589

Milik
Guna Bangunan
Pakai
Pengelolaan
Jumlah

Sumber : Kabupaten Bangka Barat Dalam Angka Tahun 2012

Dari data mengenai status kepemilikan lahan tersebut, maka dapat
diketahui bahwa dari total luas permukiman yang ada masih banyak yang
belum

jelas

mengenai

status

kepemilikan

lahannya

sehingga

dapat

dikatakan bahwa untuk kepemilikan lahan yang ada kemungkinan masih
banyak permukiman yang masih illegal.

2). Sasaran
Adapun sasaran dari Pengembangan Permukiman adalah:
1. Terpenuhinya kebutuhan dasar permukiman
2. Tersedianya perumahan tipe RSH, RUSUNAWA
3. Terarahnya pertumbuhan wilayah
4. Terdorongnya kegiatan ekonomi melalui kegiatan pembangunan
permukiman

Laporan Akhir
Halaman IV - 8

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Bangka Barat

Gambar 4.6. Peta Sebaran Perumahan dan Permukiman

Laporan Akhir
Halaman IV - 9

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Bangka Barat

4.1.3. Permasalahan Pembangunan Permukiman
1). Isu Strategis dan Permasalahan Pembangunan Permukiman
Beberapa permasalahan – permasalahan mengenai perumahan dan
permukiman di Kabupaten Bangka Barat antara lain yaitu :
 Masih terdapat beberapa bangunan rumah dengan kondisi yang
kurang baik (kumuh)
 Perubahan fungsi bangunan, yang semula digunakan sebagai
rumah kemudian digunakan juga sebagai kegaiatan perdagangan
(toko, warung, dll)
 Kebanyakan

perumahan

dan

permukiman

dengan

status

kepemilikan lahan yang kurang jelas sehingga dimungkinkan
banyaknya perumahan dan permukiman yang masih illegal.
 Sarana prasarana permukiman yang masih belum lengkap terlihat
dari beberapa sarana yang masih belum ada.

2). Kondisi Eksisting Area Peruntukan Permukiman
Didalam Draft RTRW Kabupaten Bangka Barat tahun 2011-2031
disebutkan bahwa peruntukan bagi kawasan permukiman adalah sekitar
7.881,11 ha untuk kawasan permukiman perkotaan dan 1.917,40 ha
untuk kawasan permukiman perdesaan. Sehingga jumlah total untuk
kawasan peruntukan permukiman di Kabupaten Bangka Barat adalah
sekitar 9.798,51 ha. Jika dibandingkan dengan kondisi eksisiting
perumahan dan permukiman yang ada maka masih terdapat kawasan
peruntukan permukiman yang masih kosong yaitu sekitar 6.500,67 ha.
Selain itu terdapat juga beberapa permasalahan mengenai peruntukan
kawasan perumahan dan permukiman jika dilihat berdasarkan pola
guna lahan, penggunaan lahan serta peta berdasarkan SK kementerian
kehutanan, diantaranya yaitu terdapat beberapa kawasan permukiman
yang berada di kawasan hutan berdasarkan peta dari SK Kemenhut.
Untuk lebih jelasnnya mengenai permasalahan tersebut dapat dilihat
pada gambar peta persandingan berikut.

Laporan Akhir
Halaman IV - 10

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Bangka Barat

Gambar 4.7. Peta Permasalahan Kawasan Permukiman
di Kawasan Hutan

3). Analisa Permasalahan, alternatif Pemecahan dan Rekomendasi
Adapun untuk permasalahan – permasalahan di Kabupaten Bangka
Barat secara detail dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Belum

adanya

Konsep

Pengembangan

dan

Pembangunan

Permukiman di Kabupaten, yang sesuai dengan situasi lokal/

Laporan Akhir
Halaman IV - 11

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Bangka Barat

daerah dan dapat mengakomodasi berkembangnya budaya multiculture.
2. Masih banyaknya rumah yang belum layak huni, ditinjau dari segi
kesehatan, keindahan, sosial budaya dan lingkungan hidup.
3. Kurangnya fasilitas, sarana dan prasarana dasar permukiman,
diantaranya : drainase permukiman, SPAL, sarana air bersih, jalan
lingkungan, listrik, dll.
4. Banyaknya alih fungsi lahan tanpa izin dan pembangunan yang
melanggar Tata Ruang.
5. Perumahan yang dibangun oleh pengembang, banyak yang tidak
terjangkau oleh masyarakat.
6. Kebijakan Tata Ruang sulit sekali dilaksanakan, dan belum dapat
mengakomodasi perkembangan perumahan dan permukiman.
7. Masih

banyaknya

fungsi

rumah

multi-fungsi,

seperti

rumah

sekaligus tempat usaha.

Dengan

adanya

permasalahan-permasalahan

tersebut

kebijakan-

kebijakan yang ada diharapkan dapat mengantisipasi permasalahanpermasalahan tersebut. Adapun kebijakan-kebijakan baik itu dalam
RTRW Kabupaten Bangka Barat maupun dalam RPJMD Kabupaten
Bangka Barat yang diharapkan dapat menantisipasi permasalahanpermasalahan tersebut antara lain :
 Dalam

RTRW

disebutkan

bahwa

terdapat

kebijakan

mengenai

peningkatan sarana dan prasarana dalam upaya juga untuk dapat
meningkatkan

kualitas

perumahan

dan

permukiman

Kabupaten

Bangka Barat, kemudian diuraikan juga dalam bentuk strategi untuk
mencapai kebijakan. Strateginya antara lain :
 Meningkatkan jaringan prasarana transportasi dan keterpaduan
pelayanan transportasi jalan raya, tansportasi penyeberangan,
dan transportasi laut;
 Meningkatkan

jaringan

mengembangkan

prasarana

pembangkit

serta

energi
jaringan

listrik

dengan

transmisi

dan

distribusi;

Laporan Akhir
Halaman IV - 12

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Bangka Barat

 Mendorong pengembangan prasarana telekomunikasi yang dapat
menjangkau seluruh wilayah; dan
 Meningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan sistem jaringan
sumber daya air.
 Dalam RTRW telah menyediakan lahan peruntukan permukiman
sebesar 9.798,51 ha.
 Dalam RPJMD juga menyebutkan bahwa perumahan dan permukiman
merupakan salah satu sektor yang akan dikembangkan di Kabupaten
Bangka Barat. Diantaranya strategi yang disebutkan RPJMD yang
dianggap dapat mengatasi permasalahan-permasalahan perumahan
dan permukiman diantaranya yaitu :
 Peningkatan dan pemerataan infrastruktur/fasilitas kesehatan
dengan dilengkapi
 sarana pendukung kesehatan
 Peningkatan kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan yang
profesional dan
 Berkualitas
 Peningkatan kualitas kesehatan masyarakat
 Perluasan dan peningkatan akses pendidikan
 Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing pendidikan
 Peningkatan

tata

kelola

dan

akuntabilitas

pendidikan

serta

pencitraan publik
 Penataan proses perijinan dan peningkatan kualitas pelayanan
publik
 Peningkatan dan pengembangan administrasi kependudukan
 Peningkatan

suasana

kondusif

dalam

kehidupan

dan

bermasyarakat
 Peningkatan,

pengembangan

dan

pemerataan

sarana

dan

prasarana jalan, pengendalian banjir, sarana aparatur dan publik
 Peningkatan infrastruktur pedesaan

Laporan Akhir
Halaman IV - 13

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Bangka Barat

4.1.4. Analisis Daya Dukung dan Daya Tampung Area Peruntukan
Perumahan dan Permukiman dalam RTRW Kab.Bangka Barat
1). Proyeksi Penduduk
Pada awalnya untuk wilayah Kabupaten Bangka Barat dibagi kedalam 5
Kecamatan namun setelah tahun 2011 terjadi pemekaran untuk
Kecamatan Jebus yang kemudian muncullah Kecamatan Parittiga.
Jumlah dan perkembangan di kabupaten Bangka Barat dari tahun 2007
– 2011 sangat lah pesat, dengan melihat laju pertumbuhan penduduk
yang begitu besar yaitu sekitar 5,66%. Adapun untuk dapat melihat
perkembangan pensusuk di kabupaten Bangka Barat dapat dilihat pada
tabel berikut.

Tabel 4.4
Jumlah Perkembangan Penduduk di Kabupaten Bangka Barat
Tahun 2007-2011
No

Kecamatan

2007

2008

2009

2010

2011

1
2
3
4
5
6

Muntok
Simpangteritip
Kelapa
Tempilang
Jebus
Parittiga
Jumlah

36.294
23.715
25.186
20.404
36.975

36.657
23.952
25.438
20.608
37.345

39.306
23.536
27.941
23.769
39.978

46.748
26.236
31.520
25.723
48.574

142.574

144.000

154.530

178.801

50.188
27.282
32.714
26.679
19.775
32.891
189.529

Sumber : Kabupaten Bangka Barat Dalam Angka Tahun 2012

Dengan mengamati karakteristik perkembangan laju pertumbuhan
penduduk pada umumnya, maka dapat perkiraan kecenderungan
(trend) pola perkembangan penduduk di masa mendatang dengan pola
perkembangan, yaitu dapat berbentuk linier, eksponensial, geometrik
ataupun bentuk lainnya.
Jika dilihat dari perkembangan penduduk pada Tahun 2007 – 2011 di
Kabupaten Bangka Barat, perkembangan yang terjadi bersifat konstan,
dimana terjadi pertambahan pada setiap tahunnya. Adapun persamaan
pola

perkembangan

jumlah

penduduk

Kabupaten

bangka

Barat

menggunakan pola linier karena melihat kecenderungan perkembangan
mengikuti pola linier. Rumus dari proyeksi linier tersebut adalah :
Pt =α + βT

Laporan Akhir
Halaman IV - 14

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Bangka Barat

Dimana
Pt =
α =
β =
T =

:
penduduk pada tahun proyeksi t
intercept = penduduk pada tahun dasar
koefisien = rata-rata pertambahan penduduk
periode waktu proyeksi = selisih tahun proyeksi
dengan tahun dasar
Tabel 4.5
Proyeksi Penduduk di Kabupaten Bangka Barat
Tahun 2007-2011

No

Kecamatan

2013

2018

2023

2028

2033

1
2
3
4
5
6

Muntok
Simpangteritip
Kelapa
Tempilang
Jebus
Parittiga
Jumlah

67.450
34.947
44.155
36.362
26634
44295
253.843

86.389
39.656
54.724
45.194
34634
57600
318.197

105.329
44.365
65.293
54.027
42634
70906
382.554

124.268
49.074
75.862
62.859
50634
84211
446.908

143.208
53.783
86.431
71.692
58635
97516
511.265

Sumber : Analisis Tahun 2012

Berdasarkan

hasil

proyeksi,

jumlah

penduduk

di

atas

diketahui

Kecamatan Muntok merupakan kecamatan dengan proyeksi jumlah
penduduk terbanyak untuk setiap tahun dari tahun 2013 sampai 2033.
Pada tahun 2033 jumlah penduduk Kecamatan Muntok diperkirakan
akan mencapai 143.208 jiwa. Atau sekitar 28,01 % dari total penduduk
Kabupaten Banga Barat yang ada pada tahun 2033.
Proyeksi penduduk di atas dilakukan atas dasar asumsi bahwa trend
aktivitas dan seluruh faktor yang memungkinkan perubahan rate
perkembangan penduduk secara ekstrim berlangsung konstan dan tidak
terjadi perubahan ekstrim.
Dengan melihat hasil proyeksi tersebut maka dapat dilihat bahwa
pertumbuhan

penduduk

untuk

Kabupaten

Bangka

Barat

akan

mengalami kenaikan yang cukup signifikan dimana Kabupaten Bangka
Barat diperkirakan akan mengalami pertumbuhan
0.5%

penduduk sekitar

atau mengalami perkembangan penduduk sekitar 511.265 jiwa

pada tahun rencana yaitu tahun 2033.
Tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi menerangkan kenaikan
kepadatan teknis dan psikologis di suatu wilayah dua puluh tahun

Laporan Akhir
Halaman IV - 15

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Bangka Barat

mendatang

akan

pemeliharaan
deteriorasi

semakin

dan

besar

kelestarian

lingkungan

akan

dan

berdampak

lingkungan
mencakup

dan

negatif

sangat

sumberdaya

pada

mungkin

alam

tidak

terbarukan dan akan mewariskan bencana bagi generasi di masa depan.
Kabupaten

Bangka

Barat

merupakan

kawasan

yang

akan

terus

mengalami perkembangan yang cukup tinggi di masa depan. Potensi
lahan pengembangan yang ada saat ini masih besar karena sebagian
besar penggunaan lahan di Kabupaten Bangka Barat saat ini merupakan
lahan yang belum terbangun yaitu pertanian, perkebunan dan tanah
kosong.
Analisis ketersediaan lahan pengembangan merupakan lahan yang
tersedia pada kawasan perencanaan untuk dapat menampung kegiatan
di masa mendatang. Kriteria lahan yang bisa dikembangkan yaitu lahan
pada kawasan perencanaan diluar kawasan yang diarahkan sebagai
ruang

terbuka

hijau

(RTH).

Kawasan

yang

potensial

untuk

dikembangkan dihitung berdasarkan standard yang ada dan dengan
memperhatikan kebutuhan ruang terbuka hijau (RTH) yaitu sebesar
30% dari luas kawasan. Dari luas keseluruhan Kabupaten Bangka Barat
sebesar 2.884,15 Km2 maka kawasan potensial yang terbangun sekitar
70 % yaitu 2.018,9 Ha dan kawasan yang tidak potensial untuk
dibangun adalah sebesar 865,25Ha. Untuk lebih jelasnya mengenai
ketersediaan lahan potensial untuk dikembangkan Kabupaten Bangka
Barat dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.6
Kawasan Terbangun dan Non Terbangun
Di Kabupaten Bangka Barat Tahun 2012 (Ha)
No
1
2
3
4
5
6

Kecamatan

Terbangun

Non Terbangun

Jumlah

227,10
355,08
1.143,54
654,26
443,17
474,72
3.297,87

39.400,52
63.072,50
39.119,01
35.276,82
87.488,76
40.946,89
305.304,50

39.627,62
63.427,59
40.262,54
35.931,08
87.931,93
41.421,61
308.602,38

Muntok
Simpangteritip
Kelapa
Tempilang
Jebus
Parittiga
Jumlah

Sumber : hasil olahan GIS Tahun 2012

Laporan Akhir
Halaman IV - 16

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Bangka Barat

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa lahan potensial yang dapat
dimanfaatkan sebagai lahan terbangun di Kabupaten Bangka Barat
sebesar 3.297,87 ha dimana nantinya tidak seluruhnya digunakan
sebagai kawasan permukiman. Selain kawasan permukiman nantinya
lahan terbangun ini juga dimanfaatkan untuk kegiatan lain seperti
kawasan komersil, pemerintahan, fasilitas umum dan jaringan jalan.
Jumlah maksimal yang dapat digunakan untuk kawasan permukiman
yaitu 60% dari jumlah total luas lahan yang potensial untuk dibangun.
Ketersediaan lahan pengembangan berdasarkan perhitungan di atas,
dalam tahap selanjutnya dapat digunakan dalam proses analisis
selanjutnya untuk menentukan daya tampung kawasan tersebut serta
arahan distribusi penduduk yang kemudian ditentukan sebaran sarana
dan

prasarana

perencanaan

pendukung

berdasarkan

yang
arahan

harus

dialokasikan

distribusi

di

penduduk

kawasan
tersebut.

Mengenai daya tampung lahan di Kabupaten Bangka Barat, secara
keseluruhan tidak mengalami masalah berkenaan dengan jumlah dan
tingkat kepadatan penduduk yang relatif rendah dan pemanfaatan
ruang yang masih belum optimal.

2). Daya Tampung
Daya tampung kawasan merupakan kemampuan lahan untuk dapat
menampung jumlah penduduk. Oleh karena itu daya tampung kawasan
sangat berkaitan dengan alokasi penggunaan lahan permukiman. Daya
tampung

kawasan

ditentukan

dengan

mempertimbangkan

kondisi

eksisting persebaran kawasan permukiman kawasan tersebut dan juga
arahan peran kawasan tersebut dalam rencana struktur kota. Untuk
mengetahui lebih jelas mengenai persebaran kawasan permukiman dan
daya tampung penduduk di Kabupaten Bangka Barat dapat dilihat pada
tabel dibawah ini.

Laporan Akhir
Halaman IV - 17

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Bangka Barat

Tabel 4.7
Daya Tampung di Kabupaten Bangka Barat

No

1
2
3
4
5
6

Kecamatan

Luas Potensi
Permukiman
(ha)

Luas Kebutuhan
Lahan
Perumahan (Ha)
60% dari Luas
Permukiman

Proporsi

Daya
Tampung

1143,53
443,16
355,08
474,72
227,09
654,26
3297,84

686,12
265,90
213,05
284,83
136,25
392,56
1.978,70

35%
13%
11%
14%
7%
20%
100%

121.080
46.923
37.597
50.264
24.045
69.275
349.183

Muntok
Simpangteritip
Kelapa
Tempilang
Jebus
Parittiga
Total

Sumber : Analisis Tahun 2012

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 2.884,15 km2,
Lahan yang potensial untuk dikembangkan adalah sekitar 3.297,84.
Namun luas yang diperkirakan dapat menampung penduduk adalah
sekitar 1.978,70 ha atau sekitar 60% dari luas potensi permukiman.
Dari hasil perhitungan tersebut maka dapat dilihat bahwa daya tampung
untuk Kabupaten Bangka Barat adalah sekitar 349.183 jiwa sehingga
jika dibandingkan dengan hasil proyeksi penduduk pada tahun 2033
untuk Kabupaten Bangka Barat adalah 511.265 jiwa,maka berarti
bahwa

pada athun

2033

Kabupaten

bangka Barat

sudah harus

mensiasati perkembangan penduduk. Dari hasil perhitungan tersebut
maka, perumahan atau permukiman di Kabupaten Bangka Barat
masing dapat memungkinkan di kembangkan secara vertikal.

4.2. Analisis

Proyeksi

Kebutuhan

Pengembangan

Perumahan dan Permukiman
4.2.1

Kebutuhan Perumahan Kabupaten Bangka Barat

Kebutuhan akan perumahan dan permukiman merupakan kebutuhan dasar
manusia, seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk Kabupaten
Bangka Barat dari tahun ke-tahun, maka akan bertambah pula kebutuhan
akan perumahan dan permukiman.

Laporan Akhir
Halaman IV - 18

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Bangka Barat

Kebutuhan

akan

penduduk,

maka

perumahan
penyusunan

tergantung
RP4D

kepada

Kabupaten

peningkatan
Bangka

jumlah

Barat

ini

memprediksikan kebutuhan akan rumah sampai 20 tahun mendatang
berdasarkan hasil proyeksi jumlah penduduk sampai dengan tahun 2033,
dengan pertimbangan laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Bangka Barat
yang cukup tinggi, yaitu sebanyak 5,6%. Angka pertumbuhan penduduk ini
cukup tinggi, LPP alamiah adalah sekitar 1,35 sampai 1,65%, maka dapat
disimpulkan bahwa di Kabupaten Bangja Barat terjadi in-migrasi yang
cukup tinggi.

Berdasarkan hasil proyeksi penduduk tersebut maka laju pertumbuhan
penduduk rata-rata Kabupaten Bangka Barat untuk kurun waktu 20132033, diperkirakan sebesar 5,6%, sedangkan LPP alamiah adalah sekitar
1,35% sampai 1,65%, maka kabupaten Bangka Barat sampai dengan tahun
2033 akan menerima in-migrasi.

Dari hasil proyeksi jumlah penduduk Kabupaten Bangka Barat dari Tahun
2013 – 2033 akan dapat diperhitungkan dan diprediksi jumlah kebutuhan
unit rumah tambahan di Kabupaten Bangka Barat, dengan menggunakan
asumsi sebagai berikut :
 Satu unit hunian atau rumah akan ditempati oleh 1 keluarga (1 Unit = 1
KK)
 Satu KK diasumsikan berjumlah 5 orang, prediksi jumlah KK ditentukan
dengan membagi jumlah penduduk hasil proyeksi dengan rata-rata
jumlah jiwa per-KK, yaitu 5 jiwa/KK.
 Jumlah kebutuhan tambahan rumah untuk periode tahun X ditentukan
dengan mengurangi jumlah KK pada tahun X dengan jumlah KK pada
tahun X-1, dengan asumsi bahwa kebutuhan rumah pada tahun X-1
telah dapat terpenuhi.
 Perbandingan rumah kepadatan rendah, sedang, dan tinggi adalah
1:2:3 dengan luas kavling masing-masing 500 : 250 : 120

Laporan Akhir
Halaman IV - 19

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Bangka Barat

Tabel 4.8.
Proyeksi Kebutuhan Perumahan di Kabupaten Bangka Barat
Kecamatan

Standar
Kebutuhan
Kavling

Pddk
jiwa)

500 (16,67%)
250 (33.33%)
67450
120 (50,00%)
Sub Total
500 (16,67%)
Simpangteritip
250 (33.33%)
34947
120 (50,00%)
Sub Total
500 (16,67%)
Kelapa
250 (33.33%)
44155
120 (50,00%)
Sub Total
500 (16,67%)
Tempilang
250 (33.33%)
36362
120 (50,00%)
Sub Total
500 (16,67%)
Jebus
250 (33.33%)
26634
120 (50,00%)
Sub Total
500 (16,67%)
Parittiga
250 (33.33%)
44295
120 (50,00%)
Sub Total
Jumlah
253.843
Sumber : Analisis Tahun 2012
Muntok

Tahun 2013
Rumah
Luas
(unit)
(m2)
2811
5615
8431
16863
1456
2909
4368
8737
1840
3676
5519
11039
1515
3027
4545
9091
1110
2217
3329
6659
1846
3688
5537
11074
63461

1405489
1403803
1011750
3821043
728208
727334
524205
1979748
920080
918976
662325
2501381
757693
756784
545430
2059907
554986
554320
399510
1508816
922997
921890
664425
2509312
14380206

Pddk
(jiwa)
86389

39656

54724

45194

34634

57600
318.197

Tahun 2018
Rumah
Luas
(unit)
(m2)
3600
7192
10799
21597
1653
3301
4957
9914
2281
4556
6841
13681
1883
3762
5649
11299
1443
2883
4329
8659
2400
4795
7200
14400
79549

1800131
1797971
1295835
4893937
826332
825341
594840
2246512
1140311
1138943
820860
3100115
941730
940600
677910
2560240
721686
720820
519510
1962016
1200240
1198800
864000
3263040
18025860

Pddk
(jiwa)
105329

44365

65293

54027

42634

70906
382.554

Tahun 2023
Rumah
Luas
(unit)
(m2)
4390
8769
13166
26332
1849
3693
5546
11091
2721
5436
8162
16323
2252
4498
6753
13507
1777
3549
5329
10659
2955
5903
8863
17727
95639

2194793
2192160
1579935
5966888
924456
923347
665475
2513277
1360543
1358911
979395
3698848
1125788
1124437
810405
3060630
888386
887320
639510
2415216
1477504
1475731
1063590
4016825
21671684

Pddk
(jiwa)
124268

49074

75862

62859

50634

84211
446.908

Tahun 2028
Rumah
Luas
(unit)
(m2)
5179
10345
15534
31067
2045
4085
6134
12269
3162
6316
9483
18966
2620
5233
7857
15715
2110
4215
6329
12659
3509
7011
10526
21053
111727

2589434
2586328
1864020
7039782
1022579
1021353
736110
2780042
1580774
1578878
1137930
4297582
1309824
1308253
942885
3560962
1055086
1053820
759510
2868416
1754747
1752641
1263165
4770553
25317338

Pddk
(jiwa)
143208

53783

86431

71692

58635

97516
511.265

Tahun 2033
Rumah
Luas
(unit)
(m2)
5968
11922
17901
35802
2241
4477
6723
13446
3602
7195
10804
21608
2988
5968
8962
17923
2444
4881
7329
14659
4064
8118
12190
24379
127816

Laporan Akhir
Halaman IV - 20

2984097
2980517
2148120
8112733
1120703
1119359
806745
3046807
1801006
1798845
1296465
4896316
1493882
1492090
1075380
4061352
1221807
1220341
879525
3321673
2031990
2029552
1462740
5524281
28963162

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Bangka Barat

Berdasarkan hasil proyeksi kebutuhan tambahan akan rumah setiap
tahunnya dari Tahun 2013 sampai dengan Tahun 2033, maka terlihat
bahwa kebutuhan akan rumah setiap tahunnya akan meningkat demikian
pula halnya kebutuhan lahan untuk perumahan dan permukiman akan turut
meningkat.

Kebutuhan akan rumah baik tipe maupun luas serta konstruksi rumah itu
sendiri akan sangat tergantung dengan tingkat kemampuan masyarakat
untuk pembiayaan pengadaan rumah, maka dalam hal ini perlu dipakai
suatu acuan atau standar yang relefan.

Dalam menghitung proyeksi kebutuhan rumah berdasarkan tipe dan luas
lahan yang dibutuhkan, maka sebagai acuan digunakan Peraturan Menteri
Perumahan

Rakyat

Republik

Indonesia No. 10

tahun 2012 tentang

Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Pemukiman Dengan Hunian
Berimbang, dimana untuk mewujudkan pembangunan perumahan dan
permukiman yang berimbang, komposisi jumlah dan tipe rumah adalah 1 :
2 : 3, satu untuk kapling besar, dua untuk kapling sedang, dan tiga untuk
kapling kecil. Adapun asumsi luas dari masing-masing tipe rumah dan luas
lahan untuk masing-masing tipe adalah : 120 m2 : 250 m2 : 500 m2
(kapling kecil : kapling sedang : kapling besar) untuk kabupaten Bangka
Barat.

Dari hasil analisis diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah kebutuhan
kavling untuk perumahan adalah sekitar 127.816 unit dengan kebutuhan
luas sekitar 2.896,316 ha. Jika dilihat dari kebutuhan luas dan kavling
tersebut maka, untuk Kabupaten Bangka Barat masih sangat cukup melihat
bahwa peruntukan perumahan Kabupaten Bangka Barat adalah sekitar
9.798,51 ha.
Adapun untuk lebih jelasnya mengenai proyeksi kebutuhan perumahan per
tipe rumah untuk tahun 2033 dapat dilihat pada tabel berikut.

Laporan Akhir
Halaman IV - 21

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Bangka Barat

Tabel 4.9
Proyeksi Kebutuhan Perumahan
Di Kabupaten Bangka Barat Tahun 2033
No
1
2
3
4
5
6

Kecamatan
Muntok (Unit)
Luas (m2)
Simpangteritip (Unit)
Luas (m2)
Kelapa (Unit)
Luas (m2)
Tempilang (Unit)
Luas (m2)
Jebus (Unit)
Luas (m2)
Parittiga (Unit)
Luas (m2)

Kecil
(120 m2)

Tipe Rumah
Sedang
(250 m2)

17.901
2.148.120
6.723
806.745
10.804
1.296.465
8.962
1.075.380
7.329
879.525
12.190
1.462.740

Besar
(500 m2)

11.922
2.980.517
4.477
1.119.359
7.195
1.798.845
5.968
1.492.090
4.881
1.220.341
8.118
2.029.552

5.968
2.984.097
2.241
1.120.703
3.602
1.801.006
2.988
1.493.882
2.444
1.221.807
4.064
2.031.990

Sumber : Analisis Tahun 2012

4.2.2

Kebutuhan Sarana dan Prasarana

Analisis kebutuhan fasilitas dan utilitas di Kabupaten Bangka Barat
menggunakan pada beberapa pertimbangan sebagai berikut:
 Kecenderungan perkembangan jumlah penduduk
 Dalam memperkirakan kebutuhan ruang di Kabupaten Bangka Barat,
analisis yang digunakan berdasarkan Pedoman Perencanaan Lingkungan
Permukiman Perkotaan yang diterbitkan Puslitbang Permukiman
 Standar pelayanan berupa Pedoman Lingkungan Permukiman terbitan
Yayasan Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan Ditjen Cipta KaryaDPU yang dinilai sesuai dengan kota-kota di Indonesia.

Untuk memproyeksikan kebutuhan dari fasilitas-fasilitas tersebut maka
dalam hal ini akan mengacu kepada kepmen 534 tahun 2001 tentang
standar pelayanan tata ruang dan permukiman.
1. Fasilitas Pendidikan
Fasilitas pendidikan yang ada di Kabupaten Bangka Barat mulai dari
tingkatan prasekolah Taman kanak-kanak (TK) sampai dengan sekolah
menengah umum. Sekolah ini secara pengelolaan dapat dibedakan
menjadi dua yaitu sekolah umum dan agama. Namun demikian
tingkatan jenis sekolah ini tidak tersebar secara merata di seluruh

Laporan Akhir
Halaman IV - 22

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Bangka Barat

kecamatan. Jika dilihat dari kondisi eksisiting Kecamatan Muntok
merupakan kecamatan dengan dukungan fasilitas yang cukup.
Dalam memproyeksikan jumlah fasilitas pendidikan umumnya di lihat
berdasarkan proyeksi dari jumlah penduduk, namun hal yang perlu
diperhatikan adalah tidak hanya jumlah yang sesuai dengan jumlah
penduduk dengan kata lain sesuai dengan standari fasilitas pendidikan
yang ada namun juga harus diperhatikan jarak tempuh menuju sekolah.
Dengan tersebarnya pusat permukiman di seluruh kecamatan maka
penempatan lokasi sekolah perlu memperhatikan jarak tempuh tersebut
Berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan fasilitas berdasarkan standar
pada Kepmen 534 tahun 2001 tentang Standar Pelayanan Tata Ruang
dan Permukiman. standar yang dipergunakan dapat dilihat pada tabel
yang kebutuhannya didasarkan pada jumlah penduduk pendukungnya.
Perhitungan kebutuhan fasilitas pendidikan berdasarkan standar yang
digunakan seperti terlihat pada Tabel 4.10 akan menghasilkan jumlah
maksimal

yang

dibutuhkan

sesuai

dengan

jumlah

penduduk

pendukungnya.
sehingga penduduk usia sekolah yang hendak bersekolah tidak perlu
menempuh jarak yang terlalu jauh atau harus mengeluarkan biaya
transprotasi yang tinggi.

Proyeksi kebutuhan
Tabel 4.10
Proyeksi Kebutuhan Fasilitas Pendidikan
Di Kabupaten Bangka Barat
No

Jenis
Fasilitas

1

TK

2
3
4
5
6

SD
SLTP
SLTA
Perpustakaan
Perguruan
Tinggi
Jumlah

2013
254

Jumlah Unit
2018 2023 2028
318
383
447

2033
511

2013
12,69

Kebutuhan Lahan (ha)
2018
2023
2028
15,91
19,13
22,35

2033
25,56

42
10
8
8
4

53
13
11
11
5

64
15
13
13
5

74
18
15
15
6

85
20
17
17
7

12,69
4,06
4,06
0,42
7,25

15,91
5,09
5,09
0,53
9,09

19,13
6,12
6,12
0,64
10,93

22,35
7,15
7,15
0,74
12,77

25,56
8,18
8,18
0,85
14,61

326

411

493

575

657

41,17

51,62

62,07

72,51

82,94

Sumber : Analisis Tahun 2012

Laporan Akhir
Halaman IV - 23

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Bangka Barat

2. Fasilitas Kesehatan
Penyediaan fasilitas kesehatan di Kabupaten Bangka Barat memiliki arti
yang sangat penting karena merupakan pendukung bagi kesejahteraan
dan

kesehatan

penduduk.

Fasilitas

kesehatan

yang

tersedia

di

Kabupaten Bangka Barat saat ini adalah RSU, BKIA, Puskesmas,
Polindes, Posyandu praktek dokter, praktek bidan, apotik dan lain-lain.
Keseluruhan sarana ini masing-masing memiliki lingkup tugas yang
saling

melengkapi

satu

sama

lain

sehingga

dapat

memberikan

pelayanan yang sebaik mungkin pada masyarakat. Dalam analisis
fasilitas kesehatan dilakukan dengan mengacu pada Kepmen 534 tahun
2001 tentang Standar Pelayanan Tata Ruang dan Permukiman. Untuk
lebih jelasnya mengenai kebutuhan fasilitas kesehatan di Kabupaten
Bangka Barat dapat dilihat pada Tabel 4.11.

Tabel 4.11
Proyeksi Kebutuhan Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Bangka Barat
Jenis
Fasilitas
2013
1
Pos Kesehatan
85
2
Puskesmas
2
3
Rumah Sakit
1
4
Apotik
8
5
Laboratorium
8
Kesehatan
6
Puskesmas
1
Kecamatan/Balai
Pengobatan
7
Rumah Sakit
1
Pembantu Tipe
C
Jumlah
106
Sumber : Analisis Tahun 2012

No

Jumlah Unit
2018 2023 2028
106
128
149
3
3
4
1
2
2
11
13
15
11
13
15

2033
170
4
2
17
17

2013
1,69
0,11
0,32
0,34
0,25

Kebutuhan Lahan (ha)
2018 2023 2028
2,12
2,55
2,98
0,13
0,16
0,19
0,40
0,48
0,56
0,42
0,51
0,60
0,32
0,38
0,45

2033
3,41
0,21
0,64
0,68
0,51

2

2

2

3

0,30

0,38

0,46

0,54

0,61

1

1

1

1

0,53

0,66

0,80

0,93

1,07

135

162

188

214

3,54

4,43

5,34

6,25

7,13

3. Fasilitas Komersial
Fasilitas perekonomian yang tersedia di Kabupaten Bangka Barat terdiri
dari pasar lokal (pelayanan kecamatan), toko/kios/warung, pertokoan/
pasar, pasar lingkungan, dan jasa.
Dilihat dari hal tersebut maka kebutuhan fasilitas perekonomian di
Kabupaten Bangka Barat sampai akhir tahun perencanaan dapat dilihat
pada tabel 4.12.

Laporan Akhir
Halaman IV - 24

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Bangka Barat

Tabel 4.12
Proyeksi Kebutuhan Fasilitas Komersil di Kabupaten Bangka Barat
No
1
2
3
4
5

Jenis
Fasilitas
Warung
Tempat
Perbelanjaan
Pasar Lingkungan
Pasar/pertokoan
Pusat
Perbelanjaan/Pasar
Jumlah

2013
1.015
42

Jumlah Unit
2018 2023 2028
1.273 1.530 1.788
53
64
74

2033
2.045
85

2013
10,15
12,69

Kebutuhan Lahan (ha)
2018 2023 2028 2033
12,73 15,30 17,88 20,45
15,91 19,13 22,35 25,56

8
4
1

11
5
1

13
6
1

15
7
1

17
9
1

8,46
4,23
3,60

10,61
5,30
3,60

12,75
6,38
3,60

14,90
7,45
3,60

17,04
8,52
3,60

1.070

1.343

1.614

1.885

2.157

39

48

57

66

75

Sumber : Analisis Tahun 2012

4. Fasilitas Pelayanan Pemerintahan
Fasilitas pelayanan pemerintahan adalah fasilitas yang disediakan
pemerintah untuk melayani masyarakat diaman yang termasuk kepada
fasilitas ini adalah kantor pemerintahan, kantor pos, kantor polisi,
kantor pemadam kebakaran, dll. Adapun kebutuhan mengenai fasilitas
pelayanan

pemerintahan

dapat

dilihat

pada

tabel

berikut

ini:

Laporan Akhir
Halaman IV - 25

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Bangka Barat

Tabel 4.13
Proyeksi Kebutuhan Fasilitas Pemerintahan di Kabupaten Bangka Barat
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

Jenis
Fasilitas
Kantor Pemerintah

Kantor Pelayanan Umum
Pos Tramtib
Pemadam Kebakaran
Kantor Pos
Kantor Pelayanan Umum
KORAMIL/KOSEKTA
KUA/BP-4/Balai Nikah
Pemadam Kebakaran
Kantor Pos/Telkom
Perkantoran Pemerintahan
Kantor Pos Wilayah
Kantor KOWILKO
Kantor KODIM
Kantor Telepon Wilayah
Kantor PLN Wilayah
Kantor PDAM
Kantor Pengadilan Agama
Kantor Marwil Kebakaran
Jumlah
Sumber : Analisis Tahun 2012

2013

2018

Jumlah Unit
2023

2028

2033

2013

Disesuaikan
8
8
8
8
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
46

Disesuaikan
11
11
11
11
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
60

Disesuaikan
13
13
13
13
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
68

Disesuaikan
15
15
15
15
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
76

Disesuaikan
17
17
17
17
3
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
86

Disesuaikan
0,63
0,25
0,25
0,25
0,53
0,25
0,07
0,13
0,25
0,60
0,40
0,35
0,75
0,50
0,50
0,30
0,30
6,31

Kebutuhan Lahan (ha)
2018
2023
2028
Disesuaikan
0,80
0,32
0,32
0,32
0,67
0,32
0,07
0,13
0,25
0,60
0,40
0,35
0,75
0,50
0,50
0,30
0,30
6,9

Disesuaikan
0,96
0,38
0,38
0,38
0,80
0,38
0,07
0,13
0,25
0,60
0,40
0,35
0,75
0,50
0,50
0,30
0,30
7,43

Disesuaikan
1,12
0,45
0,45
0,45
0,94
0,45
0,07
0,13
0,25
0,60
0,40
0,35
0,75
0,50
0,50
0,30
0,30
8,01

2033
Disesuaikan
1,28
0,51
0,51
0,51
1,07
0,51
0,07
0,13
0,25
0,60
0,40
0,35
0,75
0,50
0,50
0,30
0,30
8,54

Laporan Akhir
Halaman IV - 26

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Bangka Barat

5. Fasilitas Reksreasi, Olah Raga, dan Ruang Terbuka
Fasilitas yang termasuk kelompok ini adalah GOR, Gedung Bioskop,
Lapangan Olahraga, Taman Lingkungan dan Taman Kecil. Secara umum
fasilitas olahraga yang sudah dimiliki Kabupaten Bangka Barat

yaitu

berupa lapangan sepak bola dan lapangan volley. Lapangan olahraga
merupakan kebutuhan bagi seluruh penduduk kota. Sebaran lokasinya
disesuaikan dengan jenis fasilitas olahraga yang disediakan di lapangan
tersebut. Perlu pula dipertimbangkan aspek lokasi yang memungkinkan
pelayanan merata ke seluruh bagian kota. Menurut perhitungan,
kebutuhan

fasilitas

olahraga

di

Kabupaten

Bangka

Barat

yang

memerlukan penambahan yaitu berupa taman kecil, sedangkan untuk
fasilitas lainnya seperti lapangan olahraga masih mencukupi kebutuhan
sampai tahun 2033. Namun untuk melihat kebutuhan fasilitas rekreasi
dan olah raga di kabupaten Bangka Barat dapat dilihat pada tabel
berikut.

Laporan Akhir
Halaman IV - 27

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Bangka Barat

Tabel 4.14.
Proyeksi Kebutuhan Fasilitas Rekreasi, Olahraga, dan Ruang Terbuka di Kabupaten Bangka Barat
No
1

Jenis
Fasilitas

Tempat Bermain
Lingkungan
2
Lap. Olahraga / Tempat
Bermain / Taman
3
Lapangan Olahraga
4
Gedung Olahraga
5
Kolam Renang
6
Lapangan Olahraga
7
Taman dan Tempat
Bermain
8
Gedung Olahraga
9
Stadion Mini
10
Taman dan Tempat
Rekreasi
11
Gedung Olahraga /
Seni
Jumlah
Sumber : Analisis Tahun 2012

Jumlah Unit
2023
2028

2033

2013

Kebutuhan Lahan (ha)
2018
2023
2028

2033

1.788

2.045

25,38

31,82

38,26

44,69

51,13

128

149

170

1,27

1,59

1,91

2,23

2,56

11
11
11
3
3

13
13
13
3
3

15
15
15
4
4

17
17
17
4
4

7,11
0,85
3,38
2,12
2,12

8,91
1,06
4,24
2,65
2,65

10,71
1,28
5,10
3,19
3,19

12,51
1,49
5,96
3,72
3,72

14,32
1,70
6,82
4,26
4,26

2
1
1

3
1
1

3
1
1

4
1
1

4
1
1

2,12
5,00
3,00

2,65
5,00
3,00

3,19
5,00
3,00

3,72
5,00
3,00

4,26
5,00
3,00

1

1

1

1

1

0,30

0,30

0,30

0,30

0,30

1.133

1.424

1.709

1.997

2.281

53

64

75

86

98

2013

2018

1.015

1.273

1.530

85

106

8
8
8
2
2

Laporan Akhir
Halaman IV - 28

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Bangka Barat

Dengan melihat jumlah kebutuhan untuk setiap fasilitas-fasilitas diatas
maka dapat diketahui bahwa total luas minimal yang disediakan untuk
fasilitas – fasilitasnya untuk tahun rencana antara lain :
 Fasilitas Pendidikan : 82,94 ha
 Fasilitas Kesehatan : 7,13 ha
 Fasilitas Komersil : 75 ha
 Fasilitas Pemerintahan : 8,54 ha
 Fasilitas Rekreasi, Olahraga, dan Ruang Terbuka : 98 ha
Dengan demikian total luas untuk pembangunan sarana atau fasilitas
lingkungan untuk Kabupaten Bangka Barat minimal adalah 271,61 ha.
Sedangkan luas bagi penyediaan jaringan infrastruktur seperti jalan,
drainase, listrik, dan sebagainya dihitung dengan asumsi sebesar 30%
dari luas lahan untuk pembangunan perumahan dan permukiman. Luas
lahan untuk pembangunan perumahan dan permukiman sampai dengan
Tahun 2033 adalah 2.896,32 Ha, maka luas lahan yang dibutuhkan
untuk pembangunan infrastruktur adalah 868,90 Ha. Dengan demikian
total lahan yang dibutuhkan untuk pengembangan prasarana dan
sarana lingkungan perumahan dan permukiman di Kota Bangka Barat
sampai dengan Tahun 2033 adalah 271,61 + 868,90 = 1.140,51 Ha.
Untuk lebih jelasnya mengenai luas lahan permukiman serta sarana dan
prasana dapat diliihat pada tabel berikut.

Tabel 4.15
Kebutuhan Luas Permukiman dan Sarana Prasarana
Di Kabupaten Bangka Barat
No.
1.
2.
3.

Jenis Pengunaan Lahan
Perumahan dan Permukiman
Sarana Lingkungan Permukiman
Infrastruktur Lingkungan Permukiman
(Prasarana)
Total Kebutuhan Lahan

Luas Lahan (Ha)
2896,32
271,61
868.90
4.036,83

Sumber : Analisis Tahun 2012

Laporan Akhir
Halaman IV - 29

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Bangka Barat

Tabel 4.16
Usulan Program Bidang Pengembangan dan Permukiman
NO

TAHUN

1
1.

2
2014

URAIAN KEGIATAN
3
Laporan Pembinaan Pengembangan
Permukiman
Rencana Pengembangan Kawasan Perkotaan
dan Perdesaan (RPKPP)
Bimbingan/Pendampingan
Penyusunan Laporan Pembinaan Pengembangan
Permukiman (RPKPP)
Infrastruktur Kawasan Permukiman
Perkotaan
Infrastruktur Kawasan Permukiman Kumuh
Pembangunan
Peningkatan Infrastruktur Kawasan Permukiman
Perdesaan
Infrastruktur Permukiman RSH yang Meningkat
Kualitasnya
Pembangunan
Perum Polresta Mentok Desa Air Belo
Perum Polresta Mentok Desa Air Belo
Pembangunan Sarana dan Prasarana Rumah
Sederhana Sehat
Infrastruktur Kawasan Permukiman
Perdesaan
Infrastruktur Kawasan Permukiman Perdesaan
Potensial yang Meningkat Kualitasnya
Pembangunan
Penataan Lingkungan Permukiman Penduduk
Perdesaan
Rehab. Jalan Lingkar Desa di Dusun Sungai
Lalang Desa Bakit (Desa Mandiri)
Peningkatan Jalan Lingkar Desa Air Kuang (Desa
Mandiri)
Pembangunan Jalan Lingkungan di Desa Air

LOKASI

VOL.

SAT.

5

6

7

Kec. Muntok Kab.
Bangka Barat

1

Laporan

Kab. Bangka Barat

1

Kawasan

1

Kawasan

1

Kawasan

Kab. Bangka Barat

1

Kawasan

Kab. Bangka Barat

1

Kawasan

3,5

Km

5

Km

2

Km

Kec. Muntok Kab.
Bangka Barat
Kec. Muntok Kab.
Bangka Barat

Kec. Parit Tiga
Kab. Bangka Barat
Kec. Jebus Kab.
Bangka Barat
Kec. Muntok Kab.

SUMBER PENDANAAN x Rp. 1.000,APBD
APBD
APBN
KAB/K
PDAM SWASTA
PROV.
OTA
8

11

1.000.000

750.000

12

13

14

50.000

200.000

75.000

2.800.000

280.000

3.300.000

330.000
200.000

100.000
1.092.000

1.000.000

109.200

2.600.000

1.000.000

260.000

Laporan Akhir
Halaman IV - 30

KET.
17

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Bangka Barat

NO

TAHUN

URAIAN KEGIATAN
Putih (Desa Mandiri)
Infrastruktur Kawasan Permukiman Rawan
Bencana
Pembangunan
Fasilitasi dan Stimulasi Rehabilitasi Rumah
Akibat Bencana Alam
Fasilitasi dan Stimulasi Rehabilitasi Rumah
Akibat Bencana Sosial

LOKASI

VOL.

SAT.

Bangka Barat

1.000.000

Kab. Bangka Barat

1

Kawasan

Kab. Bangka Barat

1

Kawasan
TOTAL 1

2.

2015

Infrastruktur Kawasan Permukiman
Perkotaan
Infrastruktur Kawasan Permukiman Kumuh
Pembangunan
Peningkatan Infrastruktur Kawasan Permukiman
Perdesaan
Infrastruktur Kawasan Permukiman
Perdesaan
Infrastruktur Kawasan Permukiman Perdesaan
Potensial yang Meningkat Kualitasnya
Pembangunan
Penataan Lingkungan Permukiman Penduduk
Perdesaan
Pembangunan Jalan Lingkungan di Desa Sinar
Sari (Desa Mandiri)
Pembangunan Jalan Lingkungan di Desa
Tanjung Niur (Desa Mandiri)
Pembangunan Jalan Lingkungan di Desa Belo
Laut (Desa Mandiri)
Pembangunan Jalan Lingkungan di Desa Rukam
(Desa Mandiri)

Kab. Bangka Barat

1

Kawasan

Kab. Bangka Barat

1

Kawasan

2

Km

2

Km

2

Km

2

Km

Kec. Kelapa Kab.
Bangka Barat
Kec. Tempilang
Kab. Bangka Barat
Kec. Muntok Kab.
Bangka Barat
Kec. Sp. Teritip
Kab. Bangka Barat

TOTAL 2
3.

2016

Infrastruktur Kawasan Permukiman
Perkotaan
Infrastruktur Kawasan Permukiman Kumuh
Pembangunan
Peningkatan Infrastruktur Kawasan Permukiman
Perdesaan

Kab. Bangka Barat

SUMBER PENDANAAN x Rp. 1.000,APBD
APBD
APBN
KAB/K
PDAM SWASTA
PROV.
OTA

1

Kawasan

1.000.000

100.000

100.000

10.000

100.000

10.000

12.742.000

3.300.000

1.424.200

825.000

200.000

82.500

100.000
1.000.000

1.000.000

100.000

1.000.000

1.000.000

100.000

1.000.000

1.000.000

100.000

1.000.000

1.000.000

100.000

4.825.000

4.300.000

482.500

907.500

200.000

90.750

Laporan Akhir
Halaman IV - 31

KET.

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Bidang Cipta Karya Kabupaten Bangka Barat

NO

TAHUN

URAIAN KEGIATAN
Infrastruktur Kawasan Permukiman
Perdesaan
Infrastruktur Kawasan Permukiman Perdesaan
Potensial yang Meningkat Kualitasnya
Pembangunan
Penataan Lingkungan Permukiman Penduduk
Perdesaan
Pembangunan Jalan Lingkungan di Desa Ketap
(Desa Mandiri)
Pembangunan Jalan Lingkungan di Desa Tuik
(Desa Mandiri)
Pembangunan Jalan Lingkungan di Desa Sp. Yul
(Desa Mandiri)
Pembangunan Jalan Lingkungan di Desa Rambat
(Desa Mandiri)

LOKASI

VOL.

SAT.

Kab. Bangka Barat

1

Kawasan

2

Km

2

Km

2

Km

2

Km

Kec. Jebus Kab.
Bangka Barat
Kec. Kelapa Kab.
Bangka Barat
Kec. Tempilang
Kab. Bangka Barat
Kec. Sp. Teritip
Kab. Bangka Barat

TOTAL 3
4.

2017

Infrastruktur Kawasan Permukiman
Perkotaan
Infrastruktur Kawasan Permukiman Kumuh
Pembangunan
Peningkatan Infrastruktur Kawasan Permukiman
Perdesaan
Infrastruktur Permukiman RSH yang Meningkat
Kualitasnya
Pembangunan
Perum Polresta Mentok Desa Air Belo
Infrastruktur Kawasan Permukiman
Perdesaan
Infrastruktur Kawasan Permukiman Perdesaan
Potensial yang Meningkat Kualitasnya
Pembangunan
Penataan Lingkungan Permukiman Penduduk
Perdesaan
Pembangunan Jalan Lingkungan di Desa Kundi
(Desa Mandiri)

Kab. Bangka Barat

1

Kawasan

Kec. Muntok Kab.
Bangka Barat

1

Kawasan

Kab. Bangka Barat

1

Kawasan

Kec. Sp. Teritip
Kab. Bangka Barat

2

Km
TOTAL 4

5.

2018

SUMBER PENDANAAN x Rp. 1.000,APBD
APBD
APBN
KAB/K
PDAM SWASTA
PROV.
OTA

100.000
1.000.000

1.000.000

100.000

1.000.000

1.000.000

100.000

1.000.000

1.000.000

100.000

1.000.000

1.000.000

100.000

4.907.500

4.300.000

490.750

998.250

200.000

99.825

5.580.000

558.000

100.000
1.000.000

1.000.000

100.000

7.578.250

1.300.000