BAB 4 RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR KABUPATEN WONOSOBO - DOCRPIJM 0aada1c87d BAB IV04 BAB 4 Renc Program Investasi Infrastruktur

BAB 4 RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR KABUPATEN WONOSOBO

4.1 Bidang Pengembangan Permukiman

4.1.1 Kondisi Eksisting dan Permasalahan

  Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, rumah tidak hanya berfungsi sebagai tempat berlindung, tetapi lebih menonjol berfungsi sebagai tempat tinggal, sehingga aspek kesehatan dan kenyamanan menjadi hal penting dalam rangka pemenuhan rumah tinggal.

  Kualitas rumah tinggal ditentukan oleh kualitas bahan bangunan yang digunakan, dan secara nyata dapat digunakan dalam menentukan tingkat kesejahteraan penghuninya. Selain kualitas rumah tinggal, fasilitas yang digunakan sehari-hari juga menentukan tingkat kesejahteraan seseorang yang menghuninya.

  Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan rumah tangga di Kabupaten Wonosobo selama tahun 2011, maka kebutuhan rumah untuk segala jenis tipe juga mengalami peningkatan. Pembangunan pada sektor perumahan dan permukiman dalam rangka upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat dan meningkatkan kualitas pelayanan prasarana dan sarana perumahan dan permukiman baik di kawasan perkotaan maupun perdesaan. Penataan lingkungan perumahan dan permukiman berperan sebagai wadah pengembangan sumberdaya masyarakat dan pengejawantahan dari lingkungan sosial yang tertib, sehingga masyarakat berkembang produktifitasnya dan tercipta lingkungan tempat tinggal yang layak, aman, sehat, rapi, dan indah terhadap lingkungan. Kondisi yang dihadapi saat ini adalah : 1. Masih ada kesenjangan antar wilayah, antar perdesaan dan perkotaan.

  2. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan jaman. 3. belum efektif dan efisiennya pengelolaan sarana dan prasarana wilayah terutama penyehatan lingkungan permukiman.

  Penyediaan perumahan di Kabupaten Wonosobo dari tahun ke tahun terus meningkat seiring dengan pertumbuhan / perkembangan penduduk, meskipun prosentasenya masih belum sebanding antara kebutuhan dan penyediaannya. Sehubungan belum ada Satuan Kerja yang khusus menangani masalah perumahan di Kabupaten Wonosobo, maka masing-masing Satuan Kerja yang ada kaitannya dengan masalah perumahan mengelola/mengadakan/membangun dan mengusahakan perumahan sendiri- sendiri, sehingga dalam pendataan yang dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Pelayanan Terpadu di Kabupaten Wonosobo masih perlu menelusuri keberadaan perumahan yang telah ada.

  Untuk mengetahui perkembangan penyediaan perumahan di Kabupaten Wonosobo mulai tahun 2007 sampai dengan tahun 2010, dapat dilihat pada tabel berikut.

  

Tabel IV-1

Perkembangan Penyediaan Perumahan Tahun 2007

  • – 2010

  

Kabupaten Wonosobo

Perkembangan (Unit) No Uraian 2007 2008 2009 2010

  1 Rumah Milik Sendiri 200.127 205.421 207.856 211.024

  2 Rumah Sewa 4.086 4.192 4.192 4.026

  3 KPR/BTN

  7

  10

  13

  14

  4 Perorangan 2.615 2.877 3.309 3.980

  JUMLAH 206.835 212.500 215.370 219.044 Sumber : Profil Daerah Kabupaten Wonosobo, Tahun 2010

  Sebagaimana tabel diatas penyediaan rumah milik sendiri setiap tahunnya meningkat, dalam empat tahun terakhir dari tahun 2007

  • – 2010 rata-rata sebesar 1,79% sedangkan rumah sewa mengalami penurunan rata-rata sebesar 0,46%. Untuk pengadaan perumahan melalui KPR/BTN meningkat dalam tiap tahunnya yaitu rata-rata 26,85% walaupun secara kuantitas masih perlu ditingkatkan, untuk perorangan juga mengalami peningkatan sebesar rata-rata 15,11%. Penanganan perumahan di Kabupaten Wonosobo ke depan hendaknya ada satuan kerja yang mengurusi permasalahan perumahan, hal tersebut dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan serta menghindari sedini mungkin penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi berkaitan dengan permasalahan perumahan.

4.1.2 Target dan Sasaran

  Target program pengembangan Permukiman di Kabupaten Wonosobo adalah :

  1. Memenuhi kebutuhan pengembangan permukiman (sarana dan prasarana dasar permukiman)

  2. Terwujudnya permukiman yang layak dalam lingkungan sehat, aman, serasi, dan teratur.

  3. Mengarahkan pertumbuhan wilayah 4. Menunjang kegiatan ekonomi melalui kegiatan pengembangan permukiman.

  Adapun sasaran dari program pengembangan permukiman di Kabupaten Wonosobo adalah :

  1. Terpenuhinya kebutuhan dasar permukiman

  2. Tersedianya perumahan tipe RSH

  3. Terarahnya pertumbuhan wilayah

  4. Terdorongnya kegiatan ekonomi melalui kegiatan pembangunan permukiman

  4.1.3 Program Yang Diusulkan

  Program yang diusulkan dalam pengembangan permukiman di Kabupaten Wonosobo meliputi :

  1. Pengembangan Kawasan Permukiman Perkotaan

  a. Penyediaan PSD bagi Kawasan RSH

  b. Peningkatan Kualitas Permukiman

  2. Pengembangan Kawasan Permukiman Perdesaan

  a. Pengembangan Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D)

  b. Pengembangan Kawasan Agropolitan

  4.1.4 Kegiatan dan Rincian A. Penyediaan PSD bagi Kawasan RSH

  Kegiatan dan rincian dalam penyediaan PSD bagi kawasan RSH meliputi:

  a. Peningkatan kualitas lingkungan Perumahan Korpri I Manggisan Asri, yaitu pembangunan jalan lingkungan, saluran, gorong-gorong, dan lampu penerangan jalan.

  b. Peningkatan kualitas lingkungan Perumahan Purnama Mandala, yaitu pembangunan jalan lingkungan, lampu penerangan jalan, dan peresapan.

  c. Peningkatan kualitas lingkungan Perumahan Manggisan Permai, yaitu pembangunan jalan lingkungan, lampu penerangan jalan, dan peresapan.

  d. Peningkatan kualitas lingkungan Perumahan Korpri Mudal, yaitu pembangunan jalan lingkungan, saluran, dan fasilitas umum.

B. Peningkatan Kualitas Lingkungan

  Kegiatan dan rincian dalam peningkatan kualitas lingkungan meliputi :

  a. Pengembangan Kawasan Pusat Jajan Sumberan Wonosobo, yaitu peningkatan jalan lingkungan, saluran, fasilitas umum, perbaikan rumah tidak layak huni, penataan pertokoan/kios, dan prasarana sarana pendukung.

  b. Peningkatan kualitas lingkungan jaraksari Wonosobo, yaitu peningkatan jalan lingkungan, saluran, dan fasilitas umum.

C. Pengembangan Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D)

  Kegiatan dan rincian dalam pengembangan KTP2D meliputi : a. Pembangunan KTP2D Kertek.

  b. Pembangunan KTP2D Garug.

  c. Pembangunan KTP2D Sapuran.

  d. Pembangunan KTP2D Leksono.

  e. Pembangunan KTP2D Kalikajar

  f. Pembangunan KTP2D Kepil

  g. Pembangunan KTP2D Kalibawang

  h. Pembangunan KTP2D Wadaslintang i. Pembangunan KTP2D Kejajar j. Pembangunan KTP2D Mojotengah k. Pembangunan KTP2D Sukoharjo l. Pembangunan KTP2D Watumalang m. Perencanaan KTP2D di Kabupaten Wonosobo D.

   Pengembangan Kawasan Agropolitan

  Kegiatan dan rincian dalam pengembangan Agropolitan meliputi :

  a. Pembangunan Kawasan Agropolitan Selomerto

  b. Pembangunan Kawasan Agropolitan Kaliwiro

  c. Perencanaan Kawasan Agropolitan di Kabupaten Wonosobo

  

Tabel IV-2

Rencana Kegiatan Bidang Pengembangan Permukiman Tahun 2013-2017

No Uraian Rencana Kegiatan Lokasi Total TA 2013 - 2017 Volume Harga Satuan (000 Rp) Total Anggaran (000 Rp)

  g. Pembangunan KTP2D Kepil Kec. Kepil 1.00 paket 1,993,528 1,993,528

  Kabupaten Wonosobo

  c. Penyusunan Kawasan Agropolitan Kab. Wonosobo

  Kec. Kaliwiro 1.00 paket 4,045,650 4,045,650

  b. Pembangunan Kawasan Agropolitan Kaliwiro

  Kec. Selomerto 1.00 paket 2,588,250 2,588,250

  a. Pembangunan Kawasan Agropolitan Selomerto

  4 Pembangunan Kawasan Agropolitan

  Kec. Watumalang 1.00 paket 2,298,831 2,298,831

  Kec. Wadaslintang 1.00 paket 3,305,100 3,305,100 j. Pembangunan KTP2D Kejajar Kec. Kejajar 1.00 paket 827,100 827,100 k. Pembangunan KTP2D Mojotengah Kec. Mojotengah 1.00 paket 1,492,100 1,492,100 l. Pembangunan KTP2D Sukoharjo Kec. Sukoharjo 1.00 paket 903,500 903,500 m. Pembangunan KTP2D Watumalang

  h. Pembangunan KTP2D Kalibawang Kec. Kalibawang 1.00 paket 4,230,953 4,230,953 i. Pembangunan KTP2D Wadaslintang

  f. Pembangunan KTP2D Kalikajar Kec. Kalikajar 1.00 paket 1,669,200 1,669,200

  1 Penyediaan PSD bagi Kawasan RSH Perum. Korpri I Manggisan Asri 1.00 paket 313,100 313,100 Perum. Purnama Mandala 1.00 paket 210,000 210,000 Perum. Manggisan Permai 1.00 paket 140,000 140,000 Perum. Korpri Mudal 1.00 paket 978,829 978,829

  e. Pembangunan KTP2D Leksono Kec. Leksono 1.00 paket 1,916,000 1,916,000

  d. Pembangunan KTP2D Sapuran Kec. Sapuran 1.00 paket 4,247,031 4,247,031

  c. Pembangunan KTP2D Garung Kec. Garung 1.00 paket 2,842,488 2,842,488

  b. Pembangunan KTP2D Kertek Kec. Kertek 1.00 paket 1,354,840 1,354,840

  a. Penyusunan KTP2D Kab. Wonosobo 15.00 paket 80,000 1,200,000

  3 Pembangunan KTP2D

  c. Fasilitas Umum Kota Wonosobo 1.00 paket 400,000 400,000

  b. Saluran Drainase Kota Wonosobo 1.00 paket 500,000 500,000

  a. Jalan Kota Wonosobo 1.00 paket 600,000 600,000

  2 Peningkatan Kualitas Lingkungan Jaraksari Wonosobo

  4.00 Kaw 150,000 600,000

  Total TA 2013 - 2017 No Uraian Rencana Kegiatan Lokasi Harga Total Volume Satuan Anggaran (000 Rp) (000 Rp)

  Penyediaan PSD Kawasan Rawan

  5 Bencana

  a. Rawan Bencana Tanah Longsor Kec. Kertek 1.00 paket 700,000 700,000

  b. Rawan Bencana Tanah Longsor Kec. Kalikajar 1.00 paket 800,000 800,000

  c. Rawan Bencana Tanah Longsor Kec. Kaliwiro 1.00 paket 750,000 750,000

  d. Rawan Bencana Tanah Longsor Kec. Garung 1.00 paket 1,400,000 1,400,000

  e. Rawan Bencana Tanah Longsor Kec. Sukoharjo 1.00 paket 500,000 500,000

  f. Rawan Bencana Tanah Longsor Kec. Watumalang 1.00 paket 1,000,000 1,000,000

  g. Rawan Bencana Tanah Longsor Kec. Kejajar 1.00 paket 500,000 500,000

  h. Rawan Bencana Banjir Kec. Wonosobo 1.00 paket 600,000 600,000 i. Rawan Bencana Banjir Kec. Mojotengah 1.00 paket 700,000 700,000

  6 Lain-lain Training staff Kabupaten Wonosobo 1.00 paket 100,000 100,000 Studi-studi Pengembangan

  Kabupaten Wonosobo 5.00 paket 150,000 750,000 Permukiman Penyusunan Data Base Jalan

  Kabupaten Wonosobo 15.00 paket 100,000 1,500,000 Lingkungan

  TOTAL 47,956,500

  Sumber : Analisis 2012

4.2 Bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan

4.2.1 Kondisi Eksisting dan Permasalahan

  Berdasarkan fungsi kawasan yang ada di RTRW Kabupaten Wonosobo, pusat aktivitas Kabupaten Wonosobo berada di Kecamatan Wonosobo yang terdiri dari berbagai macam aktivitas yaitu sebagai kawasan perkantoran, perdagangan, dan industri. Untuk aktivitas perekonomian di Kabupaten Wonosobo pada sektor pertanian yang tersebar hampir di seluruh wilayah Kabupaten Wonosobo, sedangkan pada sektor perdagangan terpusat di Kota Wonosobo dan di masing-masing ibukota kecamatan.

  Penataan bangunan gedung dan lingkungan di Kabupaten Wonosobo terhambat oleh beberapa hal berikut ini, antara lain :

  1. Belum adanya data base bangunan gedung yang lengkap dan memadai.

  2. Belum adanya panduan rancang kota bagi kawasan-kawasan strategis.

  3. Belum adanya peraturan daerah tentang bangunan gedung

  4. Belum adanya rencana induk sistem proteksi kebakaran

  5. Belum adanya rencana tata ruang terbuka hijau Berdasarkan hambatan dalam penataan bangunan gedung dan lingkungan diatas, maka sasaran yang akan dicapai pemerintah Kabupaten Wonosobo adalah sebagai berikut :

  1. Tersedianya data base bangunan gedung yang lengkap dan memadai

  2. Permukiman dan bangunan kuno terawat dalam kondisi baik agar nilai-nilai arsitektur bangunan gedung dapat dilestarikan.

  3. Pengelolaan dan pengadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebagai penyeimbang lingkungan dan menambah estetika kota sehingga kota menjadi nyaman dan sehat.

  4. Pengendalian dan pengaturan fungsi dan arsitektur bangunan gedung dan lingkungan pada kawasan-kawasan strategis.

  5. Tersedianya Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung

  6. Pengelolaan dan pengembangan sistem proteksi kebakaran di Kabupaten Wonosobo Untuk lebih jelasnya permasalahan dan tantangan dalam penataan bangunan dan lingkungan, antara lain :

  1. Permasalahan dan tantangan di bidang Bangunan Gedung

  ■ Kurang ditegakkannya aturan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan Bangunan Gedung. ■ Kurangnya fungsi prasarana dan sarana serta jangkauan pelayanan hidran kebakaran di Kabupaten Wonosobo. ■ Lemahnya pengaturan penyelenggaraan Bangunan Gedung sebagai wujud kualitas pelayanan publik dan perijinan di kabupaten Wonosobo.

  2. Permasalahan dan tantangan di bidang Gedung dan Rumah Negara

  ■ Banyaknya bangunan Gedung Negara yang belum memenuhi persyaratan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya, seperti bangunan gedung yang belum memiliki sarana hidran. ■ Penyelenggaraan Bangunan Gedung dan Rumah Negara kurang tertib dan efisien, yang mana seharusnya Bangunan Gedung dan Rumah Negara dapat menjadikan contoh yang baik untuk bangunan lainnya. ■ Masih banyaknya aset negara yang tidak teradministrasikan dengan baik, sehingga aset Negara tersebut kurang memberikan perhatian dan tidak dikelola dengan baik, sehingga menyebabkan aset Negara tersebut kurang memberikan kontribusi terhadap pendapatan daerah.

  3. Permasalahan dan tantangan di bidang Penataan Lingkungan ■ Masih adanya permukiman kumuh di kantong-kantong permukiman perkotaan.

  ■ Adanya bangunan bersejarah di pusat kota yang perlu dikonservasi dan direvitalisasi. ■ Kurangnya open space/ publik space, sarana olah raga, dan lain-lain di Kota

  Wonosobo, seperti lapangan olah raga untuk publik, taman bermain, maupun taman kota, terutama di kawasan permukiman berpenghasilan rendah (MBR), disamping itu juga kurangnya pengelolalaan jalur hijau di kanan dan kiri jalan, yang memiliki fungsi sebagai paru-paru kota.

  4. Permasalahan dan tantangan di bidang Pemberdayaan Masyarakat di Perkotaan ■ Masih banyaknya jumlah penduduk miskin di perkotaan dan di perdesaan.

  ■ Belum dilibatkannya masyarakat secara aktif dalam proses perencanaan dan penetapan prioritas pembangunan di wilayahnya sendiri. Berdasarkan analisis permasalahan dan tantangan di bidang Penataan Bangunan Gedung dan Lingkungan di atas, maka rekomendasi yang dapat diajukan meliputi:

  1. Perlu dilakukan pendataan bangunan gedung yang akurat dan digunakan sebagai data base bangunan gedung, sehingga mudah dalam pengaturannya untuk memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan serta selaras dan serasi dengan lingkungan.

  2. Perlu segera diterbitkan Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung, sebagai pedoman penyelenggaraan bangunan gedung di Kabupaten Wonosobo.

  3. Perlu adanya percontohan pendataan bangunan di Kabupaten Wonosobo.

  4. Perlu adanya Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan pada beberapa kawasan strategis perkotaan.

  5. Penyediaan anggaran untuk melengkapi bangunan gedung dengan sarana dan prasarana pencegahan/penanganan kebakaran, dan kelengkapan aksesibilitas pada bangunan gedung, serta melakukan sosialisasi kepada para pemilik bangunan gedung.

  6. Perlu adanya Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebagai tempat interaksi warga, penyeimbang lingkungan, dan menambah estetika kota, sehingga kota menjadi nyaman dan sehat.

  7. Perlu adanya revitalisasi bangunan bersejarah sebagai aset Kabupaten Wonosobo.

  8. Perlu adanya peningkatan partisipasi masyarakat dalam penataan Bangunan Gedung dan Lingkungan, dengan dilakukan penyuluhan maupun pelatihan.

  9. Perlu adanya peningkatan kapasitas SDM yang menangani bidang penataan bangunan dan lingkungan, maupun studi-studi berkaitan dengan bangunan dan lingkungan perkotaan.

  Usulan kegiatan pada bidang penataan bangunan dan lingkungan antara lain : A.

  6. Percontohan Pendataan Bangunan Gedung

  5. Pengembangan Sistem Informasi Bangunan Gedung

  4. Kegiatan Proteksi Kebakaran di Kabupaten Wonosobo

  3. Bantuan Teknis Penyusunan Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran (RISPK) Kabupaten Wonosobo.

  2. Bantuan Teknis Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Bangunan Gedung di Kabupaten Wonosobo.

  Kegiatan-kegiatan yang dilakukan antara lain : 1. Pelatihan Teknis Tenaga Pendata Bangunan Gedung dan Keselamatan Gedung.

   Program Pembinaan Teknis Bangunan dan Gedung

  4.2.4 Kegiatan dan Rincian

  4.2.2 Target dan Sasaran

  2. Program Penataan Lingkungan Permukiman

  1. Program Pembinaan Teknis Bangunan dan Gedung

  Program yang diusulkan dalam Penataan Bangunan dan Lingkungan di Kabupaten Wonosobo meliputi :

  4.2.3 Program Yang Diusulkan

  2. Memberdayakan masyarakat agar mandiri dalam penataan lingkungan yang produktif dan berkelanjutan.

  1. Memberdayakan masyarakat dalam penyelenggaraan bangunan gedung yang tertib, layak huni, berjati diri, serasi dan selaras.

  Target program Penataan Bangunan dan Lingkungan di Kabupaten Wonosobo adalah terwujudnya bangunan gedung dan lingkungan yang layak huni dan berjati diri. Sedangkan sasaran Penataan Bangunan dan Lingkungan di Kabupaten Wonosobo adalah:

  7. Percontohan Aksesibilitas Bangunan Gedung dan Lingkungan

B. Program Penataan Lingkungan Permukiman

  Kegiatan-kegiatan yang dilakukan antara lain : 1.

   Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

  a. Bantek Penyusunan RTBL Kota Wonosobo

  b. Bantek Penyusunan RTBL Kota Kertek 2.

   Kegiatan Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

  a. Identifikasi Ruang Terbuka Hijau

  b. Pembuatan Taman Kota

  c. Pemeliharaan RTH

3. Pembangunan Prasarana dan Sarana Penataan Lingkungan Permukiman

  a. Peningkatan Pedestrian dan Trotoar Kota

  b. Peningkatan LPJU dan Reklame 4.

   Kegiatan Lain-Lain

  a. Trainning Staff

  b. Studi-studi tentang Penataan Bangunan dan Lingkungan

  

Tabel IV-3

Rencana Kegiatan Bidang Penataan Bangunan Dan Lingkungan

Tahun 2013 – 2017 Total TA 2013 - 2017 Harga Total No Uraian Rencana Kegiatan Lokasi Vol Satuan Satuan Anggaran (000 Rp) (000 Rp)

  1 Pembinaan Teknis Bangunan Gedung

  a. Pengembangan Data Base Bangunan Gedung Kab. Wonosobo

  15.00 Paket 75,000 1,125,000

  b. Penyusunan Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran Kab. Wonosobo

  1.00 Paket 450,000 450,000

  c. Penyusunan Ranperda Bangunan Gedung Kab. Wonosobo

  1.00 Paket 75,000 75,000

  d. Percontohan Aksesibilitas Bangunan Gdg. dan Lingk. Kota Wonosobo

  4.00 Paket 250,000 1,000,000

  e. Proteksi Kebakaran

  • Pembangunan Hidran Air Kota Wonosobo 6.00 unit 15,000 90,000
  • Pemeliharaan Mobil Kebakaran Kab. Wonosobo 5.00 unit 10,000 50,000
  • Peningkatan Pel Penanggulangan Kebakaran Kab. Wonosobo

  5.00 Paket 20,000 100,000

  • Operasional Kebakaran Kab. Wonosobo

  5.00 Paket 25,000 125,000

  2 Penataan Lingkungan Permukiman

  a. Bantek Rencana Tata Bangunan & Lingkungan (RTBL)

  Total TA 2013 - 2017 Harga Total No Uraian Rencana Kegiatan Lokasi Vol Satuan Satuan Anggaran (000 Rp) (000 Rp)

  • Penyusunan RTBL Kota Wonosobo Kota Wonosobo

  1.00 Paket 250,000 250,000

  • Penyusunan RTBL Kota Kertek Kota Kertek

  1.00 Paket 250,000 250,000

  b. Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

  • Identifikasi RTH Kab. Wonosobo

  1.00 Paket 250,000 250,000

  • Pembuatan Taman Kota Kota Wonosobo

  8.00 Paket 600,000 4,800,000

  • Pemeliharaan RTH Kab. Wonosobo

  5.00 Paket 250,000 1,250,000

  c. Dukungan PS Penataan Lingk. Permukiman Kumuh

  • Peningkatan Jalan Lingkungan Kota Wonosobo

  5.00 Paket 200,000 1,000,000

  • Peningkatan Saluran Drainase Lingkungan Kota Wonosobo

  5.00 Paket 200,000 1,000,000

  d. Dukungan PS Penataan Lingk. Perkim Bersejarah

  • Peningkatan Jalan Lingkungan Kota Wonosobo

  5.00 Paket 200,000 1,000,000

  • Peningkatan Saluran Drainase Lingkungan Kota Wonosobo

  5.00 Paket 200,000 1,000,000

  e. Pemb. PS Penataan Lingkungan Permukiman

  • Pedestrian Kab. Wonosobo

  5.00 Paket 500,000 2,500,000

  • LPJU Kab. Wonosobo

  5.00 Paket 200,000 1,000,000

  • Reklame Kab. Wonosobo

  5.00 Paket 100,000 500,000

  3 Lain-lain

  a. Training staff Kab. Wonosobo

  5.00 Paket 100,000 500,000

  b. Studi-studi Penataan Bangunan dan Lingkungan Kab. Wonosobo

  5.00 Paket 150,000 750,000

  c. Penyusunan Data Base Lampu Penerangan Jalan Umum Kab. Wonosobo

  12.00 Paket 75,000 900,000

  4 PNPM P2KP Kota Wonosobo

  1.00 Paket 3,550,000 3,550,000

  Total 23,515,000

  Sumber: Analisis 2012

4.3 Bidang Pengembangan Air Minum

  4.3.1 Kondisi Eksisting dan Permasalahan

  Secara keseluruhan Kabupaten Wonosobo telah dilayani dengan PDAM, cakupan/jangkauan pelayanan PDAM setiap kecamatan yang paling besar ada pada kecamatan wonosobo sebesar 87,78% dengan jumlah penduduk sebesar 76.175 jiwa, sedangkan wilayah Kecamatan Kalibawang belum dapat terpenuhi pelayanan PDAM. Jumlah cakupan pelayanan yang masih rendah ada pada kecamatan kejajar yaitu hanya 5,88%. Rata-rata cakupan pelayanan adalah 34,63% dan angka tersebut masih dibawah target nasional dalam pemenuhan kebutuhan air bersih di tiap kabupaten, yaitu 60%-80%.

  Untuk pemenuhan jaringan air bersih melalui swadaya masyarakat tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Wonosobo. standar kebutuhan air bersih untuk orde I dan

  II adalah 80 liter/jiwa/hari. Sedangkan untuk orde III dan IV adalah 60 liter/jiwa/hari. Sumber-sumber air tersebut harus memenuhi syarat-syarat air minum agar dapat digunakan, baik syarat fisik, syarat kimia maupun syarat bakteriologi. Diperlukan adanya penyuluhan-penyuluhan tentang air bersih dan bagaimana cara untuk mendapatkan air bersih tersebut, misalnya dengan teknik penjernihan air sederhana (water treatment).

  Kebutuhan air minum untuk mandi, cuci, masak dan lain-lain, menurut Pedoman Teknik Baku Perencanaan Tata Ruang adalah sebanyak 60 liter/orang/hari, dengan 60% kebutuhan penduduk terlayani, kebutuhan industri dan fasilitas sosial diperhitungkan 13% dari kebutuhan penduduk.

  4.3.2 Target dan Sasaran

  Target program Pengembangan Air Minum di Kabupaten Wonosobo adalah :

  1. Meningkatkan pelayanan air minum di perdesaan maupun perkotaan, khususnya bagi masyarakat miskin di kawasan rawan air.

  2. Meningkatkan keikutsertaan swasta dalam investasi pembangunan prasarana sarana air minum di perkotaan Sedangkan sasaran Pengembangan Air Minum di Kabupaten Wonosobo adalah: 1. Terpenuhinya kebutuhan air minum di desa miskin dan rawan air.

  2. Tersedianya sistem penyediaan air minum di IKK yang belum mempunyai sistem dan rawan air

  3. Tercukupinya pemenuhan kebutuhan air bersih di wilayah perkotaan.

  4. Peningkatan pelayanan Sistem Penyediaan Air Minum.

  5. Pencapaian sasaran Millenium Development Goal 2015, tujuan ketujuh (mengelola lingkungan hidup yang berkesinambungan) dan target ke sepuluh (.mengurangi setengah proporsi penduduk yang belum mendapatkan akses air minum yang aman dan berkelanjutan).

  4.3.3 Program Yang Diusulkan

  Program yang diusulkan dalam Pengembangan Air Minum di Kabupaten Wonosobo meliputi :

  1. Program Pembangunan Prasarana Air Minum Melalui Pendekatan Masyarakat di Desa Miskin dan Rawan Air

  2. Program Pengembangan Air Minum di Ibukota Kecamatan (IKK) yang Belum Mempunyai Sistem Jaringan dan Rawan Air.

  3. Program Pembangunan Prasarana dan Sarana Air Minum di Perkotaan.

  4. Program Pembangunan Prasarana dan Sarana Air Minum di Perdesaan.

  4.3.4 Kegiatan dan Rincian

  Kegiatan dan rincian yang diusulkan dalam Pengembangan Air Minum di Kabupaten Wonosobo meliputi :

  1. Penyusunan masterplan air bersih

  2. Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat di desa miskin dan rawan air (PAMSIMAS)

  3. Pengembangan air minum di IKK belum bersistem meliputi : IKK Kepil, IKK Kaliwiro, IKK Watumalang, IKK Kalibawang, IKK Sukoharjo, IKK Sapuran, IKK Kalikajar, dan IKK Kejajar, dengan kegiatan pembangunan unit air baku, unit produksi, unit transmisi, dan unit distribusi.

  4. Pembangunan prasarana dan sarana air minum di Kota Wonosobo, meliputi kegiatan : unit air baku konservasi daerah tangkapan air, unit distribusi, pemasangan pipa distribusi, sambungan rumah, dan penurunan kebocoran.

  5. Pembangunan prasarana dan sarana air minum perdesaan meliputi : kecamatan kalikajar (PSAB dusun ngaglik, dusun kedompon, dusun bangsari, dusun gumawang, dusun martokondo, dusun garung bawah, dusun pleregan, dan dusun sidomulyo), dusun wonosari kecamatan kejajar, dusun semayu kecamatan selomerto, dusun damarkasih kecamatan kertek, dan dusun penerusan kecamatan wadaslintang.

  • – 2017 No Uraian Rencana Kegiatan Lokasi Total TA 2013 - 2017 Volume Satuan Harga Satuan Total Anggaran (000 Rp) (000 Rp)

  75.00 Desa 275,000 20,625,000

  g. PS Air Bersih Dusun Pleregan Kec. Kalikajar 1.00 paket 200,000 200,000

  f. PS Air Bersih Dsn Garung Bawah Desa Reco Kec. Kalikajar 1.00 paket 300,000 300,000

  e. PS Air Bersih Dsn Martokondo Desa Pagentan Kec. Kalikajar 1.00 paket 150,000 150,000

  d. PS Air Bersih Dusun Gumawang Kec. Kalikajar 1.00 paket 200,000 200,000

  c. PS Air Bersih Dusun Bangsari Kec. Kalikajar 1.00 paket 380,000 380,000

  b. PS Air Bersih Dusun Kedompon Kec. Kalikajar 1.00 paket 400,000 400,000

  a. PS Air Bersih Dusun Ngaglik Kec. Kalikajar 1.00 paket 150,000 150,000

  5 Penyediaan Air Minum di Perdesaan

  4 Penyediaan Air Minum di Perkotaan Kota Wonosobo Kota Wonosobo 1.00 paket 2,438,000 2,438,000

  3 Pemb Prasarana Air Minum berbasis Masy PAMSIMAS Kab. Wonosobo

  

Tabel IV-4

Rencana Kegiatan Bidang Air Minum Tahun 2013

  h. Pengembangan Air Minum di IKK Kejajar Kec. Kejajar 1.00 paket 2,926,750 2,926,750

  g. Pengembangan Air Minum di IKK Kalikajar Kec. Kalikajar 1.00 paket 4,575,000 4,575,000

  f. Pengembangan Air Minum di IKK Sapuran Kec. Sapuran 1.00 paket 2,229,225 2,229,225

  e. Pengembangan Air Minum di IKK Sukoharjo Kec. Sukoharjo 1.00 paket 7,611,093 7,611,093

  d. Pengembangan Air Minum di IKK Kalibawang Kec. Kalibawang 1.00 paket 2,681,000 2,681,000

  c. Pengembangan Air Minum di IKK Watumalang Kec. Watumalang 1.00 paket 1,909,600 1,909,600

  b. Pengembangan Air Minum di IKK Kaliwiro Kec. Kaliwiro 1.00 paket 2,638,350 2,638,350

  a. Pengembangan Air Minum di IKK Kepil Kec. Kepil 1.00 paket 14,805,100 14,805,100

  2 Pengemb. Air Minum di IKK Belum Bersistem

  1 Perencanaan Peny. Masterplan Pengembangan Air Minum Kab. Wonosobo 1.00 paket 300,000 300,000

  h. PS Air Bersih Dusun Sidomulyo Kec. Kalikajar 1.00 paket 150,000 150,000 i. PS Air Bersih Dsn Wonosari Desa Kalikuning Kec. Kejajar 1.00 paket 150,000 150,000 j. PS Air Bersih Dsn Semayu Desa Semayu Kec. Selomerto 1.00 paket 125,000 125,000 k. PS Air Bersih Dsn Damarkasihan Desa Rejosari Kec. Kertek 1.00 paket 180,000 180,000 l. PS Air Bersih Desa Pagerrejo Kec. Kertek 1.00 paket 150,000 150,000

  No Uraian Rencana Kegiatan Lokasi Total TA 2013 - 2017 Volume Satuan Harga Satuan Total Anggaran (000 Rp) (000 Rp)

  m. PS Air Bersih Desa Candimulyo Kec. Kertek 1.00 paket 150,000 150,000 n. PS Air Bersih Desa Penerusan Kec. Wadaslintang 1.00 paket 150,000 150,000 o. PS Air Bersih Desa Trimulyo Kec. Wadaslintang 1.00 paket 150,000 150,000 p. PS Air Bersih Desa Erorejo Kec. Wadaslintang 1.00 paket 150,000 150,000 q. PS Air Bersih Desa Besuki Kec. Wadaslintang 1.00 paket 150,000 150,000 r. PS Air Bersih Desa Tirip Kec. Wadaslintang 1.00 paket 150,000 150,000 s. PS Air Bersih Desa Sumberrejo Kec. Wadaslintang 1.00 paket 150,000 150,000 t. PS Air Bersih Desa Plunjaran Kec. Wadaslintang 1.00 paket 150,000 150,000 u. PS Air Bersih Desa Lancar Kec. Wadaslintang 1.00 paket 150,000 150,000 v. PS Air Bersih Desa Wonosroyo Kec. Watumalang 1.00 paket 150,000 150,000 w. PS Air Bersih Desa Banyukembar Kec. Watumalang 1.00 paket 150,000 150,000 x. PS Air Bersih Desa Watumalang Kec. Watumalang 1.00 paket 150,000 150,000 y. PS Air Bersih Desa Pasuruhan Kec. Watumalang 1.00 paket 150,000 150,000 z. PS Air Bersih Desa Mutisari Kec. Watumalang 1.00 paket 150,000 150,000 aa. PS Air Bersih Desa Krinjing Kec. Watumalang

  1.00 paket 150,000 150,000 ab. PS Air Bersih Desa Krinjing Kec. Watumalang 1.00 paket 150,000 150,000 ac. PS Air Bersih Desa Kalidesal Kec. Watumalang 1.00 paket 150,000 150,000 ad. PS Air Bersih Desa Gumawang Kidul Kec. Watumalang 1.00 paket 150,000 150,000 ae. PS Air Bersih Desa Ngadisalam Kec. Sapuran 1.00 paket 150,000 150,000 af. PS Air Bersih Desa Talunombo Kec. Sapuran 1.00 paket 150,000 150,000 ag. PS Air Bersih Desa Surojoyo Kec. Sapuran 1.00 paket 150,000 150,000 ah. PS Air Bersih Desa Pengarengan Kec. Kalibawang 1.00 paket 150,000 150,000 ai. PS Air Bersih Desa Tempurrejo Kec. Kalibawang 1.00 paket 150,000 150,000 aj. PS Air Bersih Desa Mergolangu Kec. Kalibawang 1.00 paket 150,000 150,000 ak. PS Air Bersih Desa Pesodongan Kec. Kaliwiro 1.00 paket 150,000 150,000 al. PS Air Bersih Desa Lamuk Kec. Kaliwiro 1.00 paket 150,000 150,000 am. PS Air Bersih Desa Cledok Kec. Kaliwiro 1.00 paket 150,000 150,000 an. PS Air Bersih Desa Kupangan Kec. Sukoharjo 1.00 paket 150,000 150,000 ao. PS Air Bersih Desa Gumiwang Kec. Sukoharjo 1.00 paket 150,000 150,000 ap. PS Air Bersih Desa Suroyudan Kec. Sukoharjo 1.00 paket 150,000 150,000

  No Uraian Rencana Kegiatan Lokasi Total TA 2013 - 2017 Volume Satuan Harga Satuan Total Anggaran (000 Rp) (000 Rp)

  aq. PS Air Bersih Desa Pulus Kec. Sukoharjo 1.00 paket 150,000 150,000 ar. PS Air Bersih Desa Kalibening Kec. Sukoharjo 1.00 paket 150,000 150,000 as. PS Air Bersih Desa Garunglor Kec. Sukoharjo 1.00 paket 150,000 150,000 at. PS Air Bersih Desa Jebengplampitan Kec. Sukoharjo 1.00 paket 150,000 150,000 au. PS Air Bersih Desa Kajeksan Kec. Sukoharjo 1.00 paket 150,000 150,000 av. PS Air Bersih Desa Pucungwetan Kec. Sukoharjo 1.00 paket 150,000 150,000 aw. PS Air Bersih Desa Tlogo Kec. Sukoharjo 1.00 paket 150,000 150,000

  6 Operasi dan pemeliharaan OP IPA, saluran transmisi, dan distribusi Kab. Wonosobo 5.00 paket 1,500,000 7,500,000

  7 Lain-lain

  • Studi-studi Pengembangan Air Minum Kab. Wonosobo 5.00 paket 200,000 1,000,000
  • Training Staff Kab. Wonosobo 5.00 paket 150,000 750,000

  TOTAL 80,074,118

  Sumber : Analisis 2013

4.4 Bidang Persampahan

4.4.1 Kondisi Eksisting dan Permasalahan

A. Jangkauan Layanan

  Sistem pengelolaan sampah di Kabupaten Wonosobo saat ini yang dilakukan oleh Subdin Kebersihan dan Keindahan Lingkungan (SKKL) Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kab. Wonosobo rata-rata baru dapat menangani sampah sejumlah 184,5 m3/hari.

  Pelayanan saat ini baru mencapai Kec. Wonosobo, Pasar Kertek, Pasar Selomerto dan kawasan Dieng, serta secara insidental di kecamatan lain. Dari sejumlah tersebut, sumber sampah berasal dari jenis kawasan/fasilitas sebagai berikut:  Sampah perumahan 94 m3/hari  Sampah sarana kota

  87,7 m3/hari  Sampah perairan terbuka 2,5 m3/hari  Sampah dari lokasi lainnya 0,3 m3/hari

  Total 184,5 m3/hari Sebagai dasar perhitungan timbulan sampah untuk mengetahui tingkat layanan saat ini, perhitungan produksi sampah dilakukan dengan asumsi sebagai berikut : a. produksi sampah rumah tangga (domestik)

  1-1,5 Lt/org/hr (rata-rata 1,25 Lt/org/hr atau 0,00125 m3/org/hr)

  10 Kertek 75.747

  12 Watumalang 52.087

  19 5 119

  95

  11 Wonosobo 75.954

  19 5 118

  95

  16 4 100

  13

  80

  9 Kalikajar 63.826

  70

  3

  11

  56

  8 Selomerto 44.915

  65

  3

  2

  3

  65 Jumlah 773.967 967 193

  3

  10

  52

  15 Kejajar 41.714

  78

  12

  81

  62

  14 Garung 49.997

  92

  4

  15

  74

  13 Mojotengah 59.007

  48

  8

  b. produksi sampah komersial 20% dari total sampah rumah tangga (domestic)

  85

  3 Sapuran 53.024

  93

  4

  15

  74

  2 Kepil 59.480

  3

  13

  14

  68

  1 Wadaslintang 54.340

  X RT (m3) Jumlah Timbulan (m3)

  X RT (m3) Sampah Lain-lain 5%

  

Tabel IV-5

Timbulan Dan Jangkauan Pelayanan Sampah Tahun 2010

NO KEC. Jumlah penduduk (Jiwa) Sampah Rumah Tangga 1,25 Lt / Jiwa/ Hari (m3) Sampah Pasar 20%

  c. produksi sampah lain-lain 5% dari total sampah rumah tangga (domestic) Dengan menggunakan dasar perhitungan di atas, maka diketahui timbulan sampah d Kab. Wonosobo keseluruhan mencapai 1.209 m3/hari, sementara sampah terangkut saat ini adalah 184,5 m3/hari, sehingga diketahui tingkat layanan baru mencapai 15%.

  66

  3

  38

  3

  7 Sukoharjo 30.616

  62

  2

  10

  49

  6 Leksono 39.441

  75

  12

  83

  60

  5 Kaliwiro 48.219

  40

  2

  6

  32

  4 Kalibawang 25.600

  48 1.209 Sampah terangkut saat ini 184,5 Tingkat layanan saat ini 15% Sumber : analisis tim

  Ditimbun/ dibakar Rumah Tangga Tong Gerobak sampah Sampah REJO NO O TPS Pasar Perkotaan TPA W Jalan Kota

Gambar 4.1 Bagan Sistem Pengelolaan Sampah di Kab. Wonosobo

  Sampah kaw. Dieng terangkut 5-7 hari sekali Layanan Kota Sampah pasar Wonosobo pada Kertek terangkut sebagian permukiman, jalan tiap hari kota, fasum dan pasar TPA Wonorejo Sampah pasar Selomerto terangkut 2-3 hari sekali

Gambar 4.2 Peta Jangkauan Pelayanan Sampah di Kab. Wonosobo Proses pengelolaan sampah di Kabupaten Wonosobo dapat dirinci sebagai berikut (lihat Gambar 4.1) :

  1. Sampah rumah tangga. Penanganan sampah yang berasal dari rumah tangga di perkotaan (sebagian Kec. Wonosobo) dilakukan dengan penyediaan tong sampah/tempat sampah di setiap rumah, kemudian sampah

  • –sampah tersebut diangkut oleh petugas sampah untuk dikumpulkan ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) . Dari TPS sampah diambil oleh petugas untuk diangkut ke TPA dengan menggunakan truk sampah. Penanganan sampah di daerah perdesaan ditangani secara individual oleh masyarakat, yaitu dengan cara dibakar ditempat atau ditimbun di dalam tanah.

  2. Sampah pasar, pertokoan dan perkantoran. Sampah yang berasal dari pasar, pertokoan dan perkantoran dikumpulkan oleh petugas ke TPS kemudian diangkut ke TPA dengan truk sampah.

  3. Sampah jalan. Sampah dikumpulkan oleh petugas ke TPS yang selanjutnya dibuang ke TPA secara periodik.

B. Kondisi Sarana Prasarana Pengelolaan Persampahan

  Ketersediaan sarana dan prasarana persampahan di Kab. Wonosobo adalah sebagai berikut :  Gerobak sampah 47 unit kapasitas 0,7 m3 ritasi 1 rit/hari  Mini truk 1 unit kapasitas 4 m3 ritasi 2 rit/hari  Dump truk kecil 5 unit kapasitas 8 m3 ritasi 2 rit/hari  Arm roll kecil 2 unit kapasitas 6 m3 ritasi 2 rit/hari  Trailer kontainer 18 unit kapasitas 14 m3 ritasi 2 rit/hari  TPS 45 unit holding time < 6 jam Dalam jangka 5 tahun ke depan diperkirakan dapat dilakukan reduksi sampah dari sumbernya sehingga mampu mengurangi sekitar 20% timbulan sampah, serta direncanakan scenario tingkat layanan pada masing-masing kecamatan, yaitu :  Tingkat layanan di Kec. Wonosobo 70%  Tingkat layanan di Kec. Kertek 50%  Tingkat layanan di Kec. Selomerto 50%  Tingkat layanan di Kec. Kejajar (Dieng) 40%  Tingkat layanan di kecamatan lainnya 30% Maka dapat diperkirakan jumlah sampah yang akan ditangani pada tahun 2013 sebagai berikut :

  Tabel IV-6 Proyeksi Timbulan Dan Jangkauan Pelayanan Sampah Tahun 2017 Sumber : analisis 2012

  8 Selomerto 46.779 20% 50%

  15 Kejajar 45.173 20% 40%

  19

  14 Garung 53.256 20% 30%

  22

  13 Mojotengah 62.221 20% 30%

  20

  12 Watumalang 55.440 20% 30%

  66

  11 Wonosobo 76.161 20% 70%

  47

  10 Kertek 78.788 20% 50%

  24

  9 Kalikajar 66.776 20% 30%

  28

  11

  Dengan mengacu rencana tingkat layanan dan jumlah timbulan sampah tahun 2017, maka dapat diperkirakan kebutuhan sarana pengumpul dan pengangkut sampah seluruh kabupaten. Sarana pengumpul berupa tong sampah diharapkan dapat disediakan secara mandiri oleh masyarakat atau peranserta swasta. Sehingga sarana yang dihitung berupa gerobak/becak motor, arm roll container, truk (dump truck/truk bak kayu/arm roll truck), dan TPS dengan diperbandingkan dengan ketersediaan saat ini seperti diuraikan dalam tabel berikut : NO KEC.

  3 Sapuran 54.833 20% 30%

  Jumlah penduduk th. 2013 (Jiwa) Reduksi sampah dgn

  3R Tingkat Layanan Volume Sampah Tertangani (m3/hari)

  1 Wadaslintang 56.295 20% 30%

  20

  2 Kepil 65.010 20% 30%

  22

  20

  7 Sukoharjo 32.012 20% 30%

  4 Kalibawang 32.132 20% 30%

  10

  5 Kaliwiro 51.041 20% 30%

  18

  6 Leksono 41.411 20% 30%

  15

  21 Jumlah 817.331 20% - 259

  Tabel IV-77 Proyeksi Kebutuhan Sarana Persampahan Tahun 2017 Sumber : analisis2012

  5

  6

  13 Mojotengah

  3

  2

  4

  5

  12 Watumalang

  14

  13

  2

  18

  11 Wonosobo

  10

  4

  9

  12

  10 Kertek

  4

  2

  4

  4

  6

  50

  13

  32

  20

  45 Kekurangan

  8

  18

  47

  55 Ketersediaan

  21

  67

  14 Garung

  3 Jumlah

  2

  4

  5

  15 Kejajar

  3

  1

  4

  5

  5

  9 Kalikajar

  Dalam hal sarana Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah, TPA Kab. Wonosobo berada pada Desa Wonorejo Kec. Selomerto berjarak 3 km dari Kota Wonosobo dengan luas 4,5 ha, luas terpakai 2,5 ha. Jarak dengan permukiman terdekat 0,8 km, jarak dengan badan air terdekat 1,25 km. Metode pengolahan dengan controlled landfill, dengan jenis pelapis dasar TPA berupa tanah. Fasilitas / sarana yang ada di TPA meliputi :

  6

  3

  2

  4

  5

  3 Sapuran

  4

  2

  4

  2 Kepil

  2

  3

  2

  4

  5

  1 Wadaslintang

  Dump truck / Truk bak kayu / Arm roll truck TPS

  Kebutuhan armada Gerobak / becak motor

Arm roll

container

   Kantor 1 unit  Gudang 1 unit NO KEC.

   Buldozer 1 unit  Excavator 1 unit  Incenerator 1 unit  Kolam leachet 1 unit  Unit komposting 1 unit (dilengkapi gudang dan alat pemilah, volume komposting 16m3/hari dengan cara pemilahan dan penguraian menggunakan EM dan tetes tebu).

  4 Kalibawang

  2

  6

  2

  2

  5

  7

  8 Selomerto

  2

  1

  2

  3

  7 Sukoharjo

  1

  1

  3

  4

  6 Leksono

  3

  1

  4

  5

  5 Kaliwiro

  2

  10

C. Aspek Pendanaan dan Kelembagaan

  Lembaga pengelola kebersihan/sampah di Kab. Wonosobo adalah Dinas Pekerjaan Umum melalui Subdin Kebersihan dan Keindahan Lingkungan. Berikut ini adalah data anggaran pengelolaan persampahan dibandingkan dengan APBD serta realisasi retribusi kebersihan dibandingkan PAD.

  

Tabel IV-8

Anggaran Persampahan Dan Realisasi Retribusi Kebersihan

th. 2005 th. 2006 th. 2007 r

  Anggaran Lembaga 148.000.000 515.000.000 1.700.000.000 239% Pengelola Sampah APBD 353.715.829.000 461.235.897.000 522.731.108.000 22% % 0,04% 0,11% 0,33% Realisasi retribusi na 66.200.750 67.000.000 1% kebersihan

  PAD na 25.533.351.000 26.553.271.000 4% 0,26% - % 0,25%

  Sumber : analisis tim

  4.4.2 Target dan Sasaran

  Target dan sasaran pengelolaan sampah di Kabupaten Wonosobo adalah sebagai berikut :

  1. Terjadinya reduksi (pengurangan) jumlah timbulan sampah dalam bentuk meningkatnya kesadaran warga untuk melakukan 3R, daur ulang/pengomposan skala komunal dan sebagainya.

  2. Terlayaninya seluruh ibukota kecamatan dengan jangkauan layanan sesuai kebutuhan dan karakteristik wilayah.

  3. Pengelolaan TPA dengan system sanitary landfill.

  4.4.3 Program yang Diusulkan