PENGARUH 2,4-D (2,4-Diklorofenoksiasetat) DAN BAP (6 – Benzil amino purine) TERHADAP KEBERHASILAN EMBRIOGENESIS SOMATIK BUNGA KAKAO (Theobroma cacao, L.) - repository perpustakaan

DAFTAR PUSTAKA

  Adri, R.F. 2012. Pengaruh 2,4-D terhadap pembentukan embrio somatik tanaman gambir (Uncaria gambir Roxb.) dan uji responnya terhadap PEG dalam upaya memperoleh klon gambir toleran cekaman kekeringan. Karya ilmiah . Program Pascasarjana. Universitas Andalas Padang.

  Alemanno, L., M. Berthouly & N.M. Ferriere. 1996. Histology of Somatic Embriogenesis from Floral Tissue Cocoa. Plant Cell Tissue Organ

  . 46 : 187-194

  Culture

  Alkhateeb, A.A. 2006. Somatic embriogenesis in date Palm (Pheonix dactylifera L.) ev. Sukary in response to sucrose and polyethylene glycol.

  Biotechnology. 5(4): 466-470 Andaryani, S. 2010. Kajian penggunaan berbagai konsentrasi BAP dan 2,4-D terhadap induksi kalus jarak pagar (Jatropha curcas L.) secara in vitro.

  Skripsi . Fakultas pertanian. Universitas Sebelas Maret.

  Ariati, S.N., Waeniati, Muslimin & I.N. Suwastika. 2012. Induksi kalus tanaman kakao (Theobroma cacao L.) pada media MS dengan penambahan 2,4-D, BAP dan air kelapa. Jurnal Natural Science. 1(1): 74-84

  Armaniar. 2002. Induksi kalus dan embriogenesis somatik jati (Tectona grandis L.F) pada media MS modifikasi. Tesis. Program Pascasarjana. Universitas Sumatra Utara.

  Avivi, S., A. Prawoto & R.F. Oetami. 2010. Regenerasi embriogenesis somatik pada beberapa klon kakao Indonesia dari eksplan bunga. Jurnal Agronomi

  Indonesia . 38 (2): 138–143

  Backer, C.A. & R.C.Bakhuizen van den Brink. 1963. Flora of Java. Netherland: Noordhoff. Groningen. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2012. Inovasi Teknologi

  Perakitan Bahan Tanam KakaoUunggul di Indonesia . Jakarta Selatan : Agro Inovasi.

  Bakti, C., G.A. Wattimena & Witjaksono. 2005. Embriogenesis somatik jahe pada berbagai zat pengatur tumbuh (Zingiber officinale Rosc.). Karya ilmiah.

  Pusat Penelitian Biologi. LIPI Bogor. Basri, Z. 2009. Kajian metode perbanyakan klonal pada tanaman kakao. Media

  Penelitian dan Pengembangan Sulawesi Tengah 2(1): 07–14

  56 Chantrapradist, C. & K. Khancanapoom. 1995. Somatic embrio formation from cotyledonary culture of Theobroma Cacao L. Jurnal Science Society

  Thailand . 21: 125-130

  Dinarti, D. 1991. Pengaruh pemberian NAA dan BAP terhadap pertumbuhan dan perkembangan embrio muda kakao (Theobroma cacao L.) melalui teknik

  in vitro . Skripsi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

  Emile, M., N. Nicolas, K.K. Edmond, I.E. Auguste, S. Abdourahamane & O.N.

  Denis. 2008. Sulphate Suply Promotes Somatic Embriogenesis in

  Theobroma cacao L. Journal of Biological Science. 8(2): 306-313 FAO. 2013. Cocoa beans. iakses Mei 2013.

  Figueira, A., J. Janick & A. Whipkey. 1991. Increased CO2 and light promote in vitro shoot growth and development of Theobroma cacao. Jurnal Amerika

  Society Horticulture Science . 116(3): 585-589 George, E. F. & P.D. Sherington. 1984. Plant Propagation by Tissue Culture.

  Exergetics Ltd. England. 709 p. Gunawan, L.W. 1995. Teknik Kultur Jaringan In Vitro dalam Hortikultura.

  Jakarta: Penebar Swadaya. Hellyanto, R. 2008. Pengaruh jenis media terhadap embriogenesis somatik dua kultivar bawang merah (Allium cepa cv. ascalonicum L.). Skripsi. Fakultas

  Pertanian. Institut pertanian bogor. Helmi, F. 2009. Pengaruh umur buah dan jenis media terhadap induksi embrio somatik biji manggis (Garcinia mangostana L.) dalam kultur in vitro.

  Skripsi . Fakultas pertanian. Institut Pertanian Bogor.

  Hendaryono, D.P.S. & A. Wijayani. 1994. Teknik Kultur Jaringan, Pengenalan dan Petunjuk Perbanyakan Secara Vegetatif . Jogjakarta: Kanisius. Issali, A.E., A. Traore, N. Diarrassouba, J.A. Kohingoran & A. Sangare. 2012.

  Impact of some climatic and phenological parameters on the callogenesis and somatic embriogenesis variation in cocoa. African Crop Science

  Journal . 20(4): 251-260

  Kartikasari, P., M.T. Hidayat, & E. Ratnasari. 2013. Pengaruh zat pengatur tumbuh 2,4-D (2,4-Dichlorophenoxyacetic acid) dan kinetin (6-

  Furfurylaminopurine ) untuk pertumbuhan tunas eksplan pucuk tanaman

  jabon (Anthocephalus cadamba Miq. Ex Roxb.) secara in vitro. Lentera

  Bio logi. 2(1): 75-80 Lengkong, E.F. 2009. Regenerasi tanaman melalui embriogenesis somatik pada kentang unggul lokal superjohn asal Minahasa Selatan. Jurnal Formas.

  2(4): 244-249 Li, Z., A. Traore, S. Maximova & M.J. Guiltinan. 1998. Somatic embriogenesis and plant regeneration from floral explants of cacao (Theobroma cacao L.) using thidiazuron. In Vitro Cell Development Biology Plant. 34(2): 293- 299

  Limbongan, J. 2010. Kesiapan penerapan teknologi sambung samping untuk mendukung program rehabilitasi tanaman kakao. Jurnal penelitian dan

  Pengembangan Pertanian . 30(4): 156-163

  Mariani. 2011. Ekstrasi dan identifikasi senyawa polifenol dalam kulit biji kakao dan potensinya sebagai antioksidan. Tesis. Program Pasca Sarjana.

  Universitas Gadjah Mada. Maximova, S.N., L. Alemanno, A. Young, N. Ferriere, A. Traore & M.J.

  Guiltinan. 2002. Efficiency, genotypic variability and celluler origin of primary and secondary somatic embyogenesis of Theobroma cacao L. In

  Vitro Cell Development Biology Plant. 38: 252-259

  Mayerni, Y., Ferita, Istino & Arneti. 2009. Teknologi pemanfaatan limbah buah kakao sebagai pupuk organik ramah lingkungan di Nagari Kamang Hilir Kecamatan Kamang Magek Kabupaten Agam. Karya ilmiah. Fakultas Pertanian. Universitas Andalas Padang.

  Minyaka, E., N. Niemenak, Fotso, A. Sangare & D.N. Omokolo. 2008. Effect of MgSO4 and K2SO4 on somatic embrio differentiation in Theobroma

  L. Plant Cell Tissue Organ Culture. 94: 149-160

  cacao

  Nugrahani, P., Sukendah & Makziah. 2011. Regenerasi eksplan melalui organogenesis dan embriogenesis somatik. Karya Ilmiah. Fakultas Pertanian. Universitas Pembangunan Nasional Veteran. Oktavia, F., Siswanto., A. Budiani & Sudaesono. 2003. Embriogenesis somatik langsung dan regenerasi planlet kopi arabika (Coffea arabica) dari berbagai eksplan. Menara Perkebunan. 71(2): 44-55

  Omokolo, D., G.T. Ndzomo & N. Niemenak. 1997. Phenol content, acidic peroxidase and IAA-Oxidase during somatic embriogenesis In Theobroma

  Cacao L. Biologia Plantarium. 39(3): 337-347

  Philips, W., A. Arciniegas, A. Mata, & J.C. Motamayor. 2013. Cataloge of cocoa clones . Costa Rica : CATIE.

  Pudjihartati, E. & M.M Herawati. 2010. Perakitan galur gandum (Triticum aestivum L.) toleran salinitas melalui induksi variasi somaklonal dan teknik seleksi in vitro. Laporan penelitian hibah bersaing. Fakultas Pertanian. Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

  Purba, H.I. 2009. Pengaruh Jenis Media dan konsentrasi Picloran terhadap induksi embrio somatik manggis (Garcinia mangostana L.). Skripsi. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Purnamaningsih, R. 2002. Regenerasi tanaman melalui embriogenesis somatik dan beberapa gen yang mengendalikannya. Buletin Agronomi Biologi.

  5(2): 51-58 Pusat Penelitian Kopi & Kakao Indonesia. 2004. Panduan Lengkap Budidaya . Jakarta: Agromedia Pustaka.

  Kakao

  Rahayu, B. Solichatun & E. Anggarwulan. 2003. Pengaruh asam 2,4- Diklorofenoksiasetat (2,4-D) terhadap pembentukan dan pertumbuhan kalus serta kandungan flavonoid kultur kalus Acalypha indica L. Biologi

  1(1): 1-6 farmasi. Roostika, I., I. Mariska, N. Khumaida, & G. A. Wattimena. 2012. Indirect organogenesis and somatic embriogenesis of pineapple induced by dichlorophenoxy acetic acid. Jurnal Agronomi Biologi genetika. 8(1): 8-18

  Rubiyo, 2009. Kajian genetika ketahanan tanaman kakao (Theobroma cacao L.) terhadap penyakit busuk buah (Phytophthora palmivora Butl) di Indonesia. Karya ilmiah. Sekolah Pascasarjana. Institut pertanian bogor. Salisbury, F.B. & C.W. Ross. 1992 . Fisiologi tumbuhan. Bandung: Penerbit ITB. Sandra, E. 2012. Cara Mudah Memahami dan Menguasai Kultur Jaringan. Bogor : IPB Press.

  Santoso, T.I. & Soedarsianto. 2009. Optimasi periode pra-pengemasan dan pra- tanam planlet kakao embriogenesis somatik. Pelita Perkebunan. 25(3): 174-183

  Saputra, T.H. 2012. Potensi limbah kulit kakao untuk pakan ternak di kecamatan gedong tataan. Skripsi : Fakultas Pertanian. Universitas Lampung. Setyawati, R.M., M.H.B. Djoefrie & H. Hardjomidjojo. 2007. Penentuan produk unggulan berbasis kakao sebagai alternatif untuk meningkatkan pendapatan industri kecil menengah. Jurnal MPI. 2(1): 58-69 Siregar, S., Riyadi & Nuraeni. 2010. Budidaya Coklat. Jakarta: Penebar Swadaya.

  Sofia, D. 2007. Pengaruh berbagai konsentrasi Benzil amino purine dan Cycocel terhadap pertumbuhan embrio kedelai. (Glicine Max L. Merr) secara In

  vitro . Karya ilmiah. Fakultas Pertanian. Fakultas Sumatera Utara.

  Srilestari, R. 2004. Induksi embrio somatik kacang tanah pada berbagai macam vitamin dan sukrosa. Jurnal Ilmu Pertanian. 12 (1): 43-50 Sukartiningrum & Sukendah. 2008. Peningkatan teknik kultur embrio kelapa kopyor dengan (Cocos nuciferaL.) dengan zat pengatur tumbuh. Jurnal

  . 10(2): 79-85

  Pertanian Mapeta Sukmadjaja, D. 2005. Embriogenesis somatik langsung pada tanaman cendana. Jurnal Bioteknologi Pertanian . 10(1): 1-6 Sulistyorini, I. 2011. Embriogenesis somatik produksi benih perkebunan bermutu. Warta penelitian dan perkembangan pertanian . 33(6): 19-20

  Sumaryono, I. Riyadi, P.D. Kasi & G Ginting. 2007. Pertumbuhan dan perkembangan kalus embriogenik dan embrio somatik kelapa sawit (Elaeis Jacq.) pada sistem perendaman sesaat. Jurnal Menara

  guineensis Perkebunan . 75(1): 32-42

  Supriyanto, Haryadi, B. Raharjo & D. W. Marseno. 2006. Aktivitas antiokasidan ekstrak polivenol kasar dari kakao hasil penyangraian menggunakan energi gelombang mikro. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan, 17(3): 176-182 Susanto, A. & M.A. Aziz. 2005. Induksi dan regenerasi embriogenesis pepaya.

  Jurnal Hortikultura . 16(2): 89-95 Sutardi & R. Hendrata. 2009. Respon bibit kakao pada bagian pangkal, tengah dan

pucuk terhadap pemupukan majemuk. Jurnal Agrovigor. 2(2): 103-109

  Penggandaan tunas abaca melalui kultur Suyadi, A., A. Purwantoro & S. Trisnowati.

meristem multiplication of abaca melalui kultur meristem. Jurnal

  Ilmu Pertanian . 10(2): 11-16

  Tan C. L. & D. B. Furtek. 2004 . Recurrent embriogenesis and implications gene transfer in Theobroma cacao L. Malaysian Cocoa Jurnal. 1: 28-35 Taufik, Y., L. Nuryati & E. Respati. 2010. Outlook Komoditas Pertanian Perkebunan. Pusat Data dan Informasi Pertanian, Kementrian Pertanian.

  ISSN 1907-1507. Trina, S.T. 2002. Embriogenesis jambu bol (Syzygium malaccense (L.) Merr. & Perry) dengan penggunaan auksin dan sitokinin. Tesis. Program Pasca Sarjana. Universitas Sumatera Utara.

  Trisnawati, N.N., A.C. Lawrie, & I. Sumardi. 1999. The developmental pattern of callus and somatic embrio from young leaf of garlic (Allium salivum L.).

  Jurnal Biologi. 2(7): 365-379

  Usman, M.N. 2007. Mutu briket arang kulit buah kakao dengan menggunakan kanji sebagai perekat. Jurnal Perennial. 3(2): 55-58 van Steenis C.G.G.J. Bloem Bergen, S & Eyma, P.J. 1987. Flora. Jakarta: Penebar Swadaya. Vos, J., G.M. Barbara, J. Ritchie & J. Flood. 2003. Discovery Learning About Cocoa . UK : CABI Bioscience. Wahyudi, T. & Misnawi. 2007. Fasilitasi perbaikan mutu dan produktivitas kakao

  Indonesia. Warta Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia. 23(1): 32-

43 Widiancas. 2010. Aplikasi ZPT NAA dan unsur mikro untuk mengatasi layu

  pentil (Cherelle wilt) pada kakao (Theobroma cacao L.) dengan teknik penyemprotan benih. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelah Maret Surakarta. Widyotomo, S. & S. Mulato. 2008. Teknologi fermentasi dan diversifikasi pulpa kakao menjadi produk yang bermutu dan bernilai tambah. Warta

  Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia . 24(1): 65-82

  Winarsih, S., D. Santoso & T. Wardiyati. 2003. Embriogenesis somatik dan regenerasi tanaman pada kultur in vitro organ bunga kakao. Jurnal Pelita

  Perkebunan . 19(1): 1-16 Wongtiem, D. Courtois, B. Florin2, M. Juchaux, D. Peltier, P. Broun & J.P.

  Ducos. 2011. Effects of cytokinins on secondary somatic embriogenesis of selected clone Rayong 9 of Manihot esculenta Crantz for ethanol production. African Journal of Biotechnology. 10(9): 1600-1608 World Cocoa Foundation. 2012. Diakses juni 2013.

  Wulan, S.N. 2001. Kemungkinan pemanfaatan limbah kulit buah kakao (Theobroma cacao L.) sebagai sumber zat pewarna (β-Karoten). Jurnal

  Teknologi Perkebunan . 2(2): 22-29 Yelnititis .2008. Regenerasi tanaman Sorea pinanga Scheff melalui embriogenesis somatik. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman. 5(1): 33-44 Young, A., C. Miller, G.A.D Mayolo, J.D. Swanson, S. Pishak, S. Maxsimova & M. Guiltinan. 2003. Cacao Tissue Culture Protocol Book Version 1.4.

  USA : American Cocoa Research Institute. Yuliatmoko,W. 2007. Efek konsumsi minuman bubuk kakao lindak bebas lemak terhadap aktivitas antioksidan dan ketersediaan hayati flavonoid pada plasma manusia. Tesis. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Zulkarnain. 2004. In vitro culture of Pogostemon cablin Benth.(Nilam plant): the effect of NAA and BAP on embriyogenic callus proliferation and subsequent somatic embriogenesis. Makara Sains. 8(3): 103-107