Penerapan metode STAD (Student Teams Achievement Divisions) untuk meningkatkan prestasi belajar IPA tentang mendeskripsikan hubungan energi, gaya, dan gerak pada siswa kelas 5 SDN Gunungpring 3 Muntilan - USD Repository

PENERAPAN METODE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT

  MENDESKRIPSIKAN HUBUNGAN ENERGI, GAYA, DAN GERAK PADA SISWA KELAS V SDN GUNUNGPRING 3 MUNTILAN SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memeperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

DISUSUN OLEH: FR SRI WARTI 101132014 PROGRAM SARJANA (S1) KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013

  MOTTO

  Orang yang cerdik adalah yang selalu menjaga dirinya. Sedangkan orang yang bodoh ialah yang mengikuti hawa nafsunya tetapi mengharapkan berbagai balasan dari orang lain

  .

  PERSEMBAHAN

  Karya ini ku persembahkan Kepada suamiku yang selalu memberikan dorongan dan dukunganku

  Kedua anakku yang tercinta yang menginspirasi dan memotivasiku

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 20 Desember 2012 Penulis FR SRI WARTI

  

ABSTRACT

This research is Research of Class Action ( PTK ) that consists of two cycles.

  Each cycles there are two meeting. In each meeting consists of planning, executing, observation, and reflection.

  The aimed of this research of the STAD ( Student Teams Achievement Divisions) Method can prove the achievement learn of Students of SD Negeri Gunungpring 3 of Muntilan Subdistrict in Natural Science ( IPA ) Subject about the correlation among style, move, and energy description.

  The method that used is STAD ( Student Teams Achievement Divisions ) Method as the learning way. The learning steps in it ( Method STAD ) are : a) preparation, b) class presentation, c) learning in group, d) individual test, e) make-up score, and f) appreciation.

  Its results indicate that the use of STAD Student Teams Achievement Divisions ) Method, can prove Natural Science ( IPA ) achievement learn in Elementary School. This Improvement can seen from the result of the test in condition early. Complete mount only six ( 6 ) Students from twenty eight ( 28 ) Students or 21 gratuity. First cycle mount to become twenty ( 20 ) Students from twenty eight ( 28 ) Students or 71 gratuity. Second cycle mount again become twenty six ( 26 ) Students from twenty eight ( 28 ) Students or 93 gratuity.

  

Key Word : STAD (Student Teams Achievement Divisions ) Method, Achievement

Learn, Natural Sciences

  ABSTRAK

  Abstrak : Penerapan Metode STAD (Student Teams Achievement Divisions) Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar IPA Tentang Mendeskripsikan Hubungan Energi, Gaya, dan Gerak pada Siswa Kelas V SDN Gunungpring 3 Muntilan.

  Jenis Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari dua siklus, setiap siklus ada dua pertemuan setiap pertemuan terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hasil metode STAD (Student Achievement Divsions) dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas

  V SDN Gunungpring 3 Kecamatan Muntilan dalam mata pelajaran IPA tentang mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak, dan energy.

  Metode yang digunakan adalah metode STAD (Student Teams Achievement

  

Divisions) sebagai cara pembelajarannya. langkah pembelajaran metode STAD yaitu:

a) Persiapan, b) Penyajian Kelas, c) Belajar dalam Kelompok d) Tes Indivi-du e) Peningkatan Skor Individu, dan f) Penghargaan.

  Hasilnya menunjukkan bahwa penggunaan metode STAD, dapat meningkatkan prestasi belajar IPA di Sekolah Dasar. peningkatan ini terlihat dari hasil tes pada kondisi awal jumlah ketuntasan hanya 6 siswa dari 28 siswa atau 21%, sikus pertama meningkat menjadi 20 siswa dari 28 siswa atau 71%, dan siklus kedua meningkat lagi menjadi 26 siswa dari 28 siswa atau 93%.

  Kata kunci : Metode STAD, Prestasi Belajar, Ilmu Pengetahuan Alam.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul PENERAPAN METODE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA TENTANG MENDESKRIPSIKAN HUBUNGAN ENERGI, GAYA, DAN GERAK PADA SISWA KELAS V SDN GUNUNGPRING 3 MUNTILAN.

  Penyusunan Skripsi ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Kurikulum dan Pembelajaran Program S I PGSD Universitas Sanata Darma.

  Selanjutnya dalam peyusunan skripsi, penulis menyadari bahwa dalam penyelesaiannya tidak lepas dari bimbingan, bantuan, dorongan dan kemudahan dari berbagai pihak. Untuk itu semua, penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada:

  1. Bapak Rohandi, Ph D, Dekan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

  2. Bapak G Ari Nugrahanta, SJ,. M.A, Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

  3. Bapak YB Adimassana, M.A, Koordinator Program S1 Kependidikan Guru dalam Jabatan Jurusan Ilmu Kependidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan Universitas Sanata Dharma.

  4. Ibu Dra. Haniek Sri Pratini, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang senantiasa memberikan bimbingan dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

  5. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan dukungan. Bimbingan, dan bantuannya..

  6. Ibu Budi Lestari, S.Pd, Kepala Sekolah SDN Gunungpring 3 yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian.

  7. Rekan-rekan guru dan Siswa SDN Gunungpring 3 yang telah memberikan bantuan dan semangat sehingga pelaksanaan penelitian ini berjalan lancar.

  8. Kawan-kawan mahasiswa S I PGSD seperjuangan yang selalu member semangat dan bantuan apa saja yang penulis butuhkan untuk menyelesaikan skripsi ini.

  9. Seluruh keluarga, yang membantu dengan do’a, memberikan semangat, ikut menjaga kesehatan dan mendambakan keberhasilan dan kesuksesan kepada penulis adalah FX Srinyoto (Suami), A. Dhadhang Js Wibowo dan Romo A. Anton Widarto, OFM (anak).

  10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu-persatu yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

  Dengan selesainya skripsi ini, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi mutu pendidikan di sekolah khususnya pada SDN Gunungpring 3 Muntilan, sesuai dengan harapan masyarakat pada umumnya.

  Namun penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan. Terima kasih.

  Yogyakarta, Penulis

DAFTAR ISI

  i HALAMAN JUDUL ……………………………………………………… … HALAMAN PENGESAHAN ii

  ……………………………………………… HALAMAN PERSETUJUAN iii

  …………………………………………….… iv MOTTO ……………………………………………………………………. v HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………………. PERNYATAAN vi KEASLIAN KARYA ……………………………………. vii

  ABSTRAK ………………………………………………………………… … KATA PENGAN ix TAR ………………………………………………………. DAFTAR xi

  ISI ………………………………………………………………… xiv DAFTAR TABEL …………………………………………………………… xv DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………… xvi DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………….

  BAB I PENDAHULUAN A.

  1 Latar Belakang Masalah ......................................................

  B.

  3 Pembatasan Masalah ………………………………………… C.

  3 Rumusan Masalah …………………………………………… D.

  3 Batasan Masalah …………………………………………...

  E.

  3 Tujuan Penelitian …………………………………………… F.

  4 Manfaat Penelitian …………………………………………. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian / Landasan Teori ……………………………………

  6 1. Prestasi Belajar …………………………………………..

  16 C. Rencana Tindakan ……. ………….…………………………

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ……………………………………………………

  Pembahasan… …………………………………………………. 41

  29 B. Hasil Penelitian ……………….. ………………………………. 39 C.

  Deskripsi Penelitian …… …………………………………….

  26 BAB IV PEMBAHASAN A.

  25 E. Analisis Data ………………………………………………..

  18 D. Pengumpulan Data dan Instrumennya………………………

  16 B. Setting Penelitian ……………………………………………

  6 2. Metode STAD ……………………………………………

  Jenis Penelitian ………………………………………………

  15 BAB III METODE PENELITIAN A.

  14 D. Hipotesis Tindakan …………………………………………..

  13 C. Kerangka Berfikir ……………………………………………

  11 B. Penelitian yang relevan ….…………………………………..

  IPA ……………………………………………………….

  10 4.

  8 3. STAD pada Pembelajaran IPA ………………………….

  44 B.

  Saran ……………… ………………………………………

  45 DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………

  46 LAMPIRAN-LAMPIRAN 1.

  RPP …………………………………………………………….

  49 2. Hasil Pengamatan ……………………………………………….. 69 3. Silabus dan system penilaian …………………………………… 70 4.

  Penilaian siklu 1 ………………………………………………… 71 5. Penilaian siklus 2 ………………………………………………… 72 6. Kisi-kisi soal siklus 1 …………………………………………… 75 7. Kisi-kisi soal siklus 2 ……………………………………………. 76

  DAFTAR TABEL

  4.2 Analisis Nilai Evaluasi Siklus I …………………………… 38

  4.6 Rekapitulasi Nilai ………………………………………….

  39

  4.5 Partisipasi Siswa Siklus 2 ………………………………….

  39

  4.4 Analisis Evalusi Siklus 2 …………………………………..

  4.3 Partisipasi Siswa Siklus I ………………………………….. 38

  37

  Tabel Halaman

  4.1 Rekapitulasi Keaktifan …………………………………….

  26

  3.3 Kriteria Keberhasilan ………………………………………

  26

  3.2 Pengumpulan Data dan Instrumen …………………………

  18

  3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ………………………………..

  40

  DAFTAR GAMBAR

  Gambar Halaman

  4.1

  37 Histogram Keaktifan ………………………………………………

  4.2 Histogram prosentase Ketuntasan

  41 ………………………………

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran Halaman 1.

  RPP …………………………………………………………………..

  49 2. Hasil Pengamatan …………………………………………………….

  69 3. Silabus dan system penilaian …………………………………………

  70 4. Penilaian siklu 1 ……………………………………………………..

  71 5. Penilaian siklus 2 …………………………………………………….

  72 6. Kisi-kisi soal siklus 1 ……………………………………………...

  75 7. Kisi-kisi soal siklus 2 ……………………………………………..

  76

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata pelajaran yang

  memberikan bekal pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan untuk memahami dan menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan sekitar siswa, sehingga dengan mempelajari Ilmu Pengetahuan Alam siswa dapat meningkatkan potensi dan kompetensinya dalam memasuki perkembangan teknologi dan informasi. Oleh karena itu, penulis kemudian mengambil pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam sebagai bahan laporan. Khususnya, penulis menyusun laporan perbaikan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan kompetensi dasar mendiskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi kelas I SDN Gunungpring 3 Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang. Pada kompetensi dasar tersebut setelah diadakan tes prestasi belajar belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal yaitu 70. Hasil tes awal menunjukkan bahwa dari 26 siswa kelas V yang memperoleh nilai sama dengan atau lebih dari kriteria ketuntasan minimal hanya 6 siswa atau 21%. dengan hasil tersebut, maka penulis merefleksi dan mengidentifikasi masalah tersebut untuk melakukan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan metode STAD (Student Teams Achievement Divisions) untuk meningkatkan penguasaan dan pemahaman siswa terhadap materi

  1. Identifikasi Masalah Sebagai fungsi dengan baik sebagai perantara, maka guru harus berperan dengan baik selama proses pembelajaran, selalu mendampingi siswa sehingga guru mengetahui segala hal yang terjadi baik positif maupun negative, dan tahu pasti keterlibatan siswanya ketika ketika mengikuti pembelajaran. Karena keterlibatan siswa sangat mempengarui tercapainya tujuan pembelajaran tersebut.

  Berdasarkan pencapaian tujuan yang belum maksimal tersebut, dan menyadari tentang ketercapaian tujuan pembelajaran yang belum sesuai standar serta kurangnya keterlibatan siswa, penulis kemudian meminta bantuan teman sejawat dan supervisor untuk melakukan identifikasi tehadap kekurangan dalam proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam kelas V di SDN Gunungpring 3 Muntilan. Dalam identifikasi tersebut ditemukan masalah sebagai berikut: a.

  Siswa kurang terlibat dan motivasi dalam kegiatan pembelajaran b.

  Metode yang digunakan kurang sesuai c. Minimnya penggunaan alat peraga d.

  Rendahnya penguasaan materi pada siswa.

  2. Analisis dan Alternatif Pemecahan Masalah Dari identifikasi masalah tersebut di atas, penulis dengan bantuan teman sejawa membuat alternatif pemecahan masalah. alternatif pemecahan masalah tersebut adalah sebagai berikut: b.

  Metode pembelajaran yang digunakan harus tepat.

  c.

  Penggunaan alat bantu peraga harus ditingkatkan.

  d.

  Rendahnya penguasaan materi siswa dapat ditingkatkan dengan siswa berperan serta dalam kegiatan pembelajaran.

B. PEMBATASAN MASALAH

  Dalam penelitian ini penulis memberi batasan : 1. Penelitian dibatasi pada siswa kelas V SDN Gunungpring 3 Muntilan, tahun ajaran 2011/2012.

2. Penelitian ini dibatasi hanya pada kompetensi dasar mendeskripsikan hubungan energy, gaya, dan gerak.

  C. PERUMUSAN MASALAH

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut: “Bagaimana hasil melalui metode STAD (Student Achievement Divisions) dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas V SDN Gunungpring 3 Kecamatan Muntilan dalam mata pelajaran

  IPA tentang mendiskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi ?”.

  D. TUJUAN PENELITIAN

  Agar penelitian memiliki arah yang jelas dan sesuai dengan latar belakang masalah yang muncul, maka perbaikan pembelajaran ini bertujuan

  1. Mengetahui bagaimana hasil melalui metode STAD dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas V SDN Gunungpring 3 Kecamatan Muntilan dalam mata pelajaran IPA tentang mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak, dan energi.

E. MANFAAT PENELITIAN

  Penulisan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk: 1. Guru a.

  Membantu memperbaiki pembelajaran b.

  Membantu untuk berkembang secara profesional c. Meningkatkan rasa percaya diri d.

  Memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan.

  2. Siswa a.

  Meningkatkan proses dan hasil belajarnya.

  b.

  Memperluas wawasan dan kreatifitasnya c. Menumbuhkan sifat kritis.

  3. Kepala Sekolah a.

  Meningkatkan rasa percaya kepada guru b.

  Menumbuhkan rasa percaya diri dalam melakukan pembinaan terhadap guru.

  4. Sekolah / Lembaga Pendidikan b.

  Peningkatan kemampuan pada diri guru dan pendidikan di sekolah pada umumnya.

  c.

  Menumbuhkan iklim kerjasama yang kondusif untuk memajukan sekolah pada umumnya.

  5. Komite Sekolah a.

  Menumbuhkan keyakinan akan kualitas sekolah yang menjadi mitra kerjanya.

  b.

  Meningkatkan kepercayaan dalam bekerja sama.

  6. Wali murid a.

  Meningkatkan kepercayaan terhadap mutu dan output sekolah.

  b.

  Meningkatkan kebanggaan terhadap sekolah.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. LANDASAN TEORI 1. Prestasi Belajar Menurut Depdikbud RI, Analisis pendidikan (1981: 100) Prestasi belajar

  adalah tingkat keberhasilan murid dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.

  Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dari yang telah dilakukan. SR. Haditono (1985: 199) prestasi belajar sering disebut hasil belajar ada kalanya baik ada kalanya jelek atau rendah. Hasil belajar yang rendah disebut under, yaitu prestasi dibawah kemampuan intelektual yang dimiliki. Tinggi

  cheiver

  rendahnya prestasi belajar siswa sebagaimana pengertian belajar itu sendiri adalah penguasaan konsep atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran lazimnya dilakukan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru. Dengan melihat nilai atau angka hasil tes yang sudah diperoleh, siswa akan mengetahui kemampuannya, sedangkan guru akan mengetahui hasil pembelajaran kepada siswanya dan selanjutnya memberikan bimbingan khusus pada siswa tersebut, bisa melalui program perbaikan dan pengayaan.

  Depdikbud RI (1988: 700), tinggi rendahnya prestasi belajar siswa ditunjukkan oleh nilai atau angka yang merupakan hasil dari kemampuan kerja adalah hasil yang dicapai sebaik-baiknya menurut kemampuan anak pada waktu tertentu terhadap hal-hal yang dikerjakan atau dilakukan.

  Bagi siswa nilai merupakan sesuatu yang sangat penting karena nilai merupakan cermin dari kenerhasilan belajar. siswa yang mendapatkan nilai lebih tinggi maka dikatakan bahwa siswa tersebut lebih berhasil dari teman- temannya. Tidak ada tujuan yag lebih penting dalam proses belajar mengajar kecuali mengusahakan agar perkembangan dan belajar siswa mencapai tingkat optimal. Pemberian nilai adalah salah satu cara dalam usaha kea rah itu, asal dilakukan dengan hati-hati dan bijaksana, sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamanah (1994: 88), prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil aktifitas dalam belajar.

  Pada dasarnya prestasi belajar bisa dilihat dari nilai atau angka. Dalam hal ini angka sebagai symbol kegiatan (aktivitas) siswa dalam belajarnya.

  Seorang siswa yang belajar dengan optimal akan menghasilkan prestasi yang baik. Hasil presatsi yang baik akan memberikan kesan yang bermakna pada diri siswa.

  Dari beberapa pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar yang telah dicapai oleh anak menurut kemampuan dan ditandai dengan perkembangan pengetahuan, keterampilan, dan perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk nilai dan hasil tes atau ujian.

2. Metode STAD (Student Teams Achievement Divisions) a.

  Pengertian Model pembelajaran metode STAD di kembangkan oleh Robert

  Slavin dan kolega-koleganya di Universitas Jhon Hopkin. STAD adalah model pembelajaran yang paling sederhana, merupakan model yang baik digunakan untuk siswa yang baru mengenal tentang pembelajaran kooperatif. Slavin (dalam NurAsma,2008: 50) menyatakan bahwa STAD adalah: Pembelajaran dimana siswa di tempatkan dalam kelompok belajar beranggotakan empat atau lima siswa yang merupakan campuran dari kemampuan akademik yang berbeda, sehingga dalam setiap kelompok terdapat siswa yang berprestasi tinggi, sedang, dan rendah atau variasi jenis kelamin, kelompok ras dan etnis atau kelompok sosial lainnya. Kemudian menurut ARIZT (dalam Harlina, 2008 : 7) menyatakan STAD adalah “ Pembelajaran kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 atau 5 orang siswa, setiap kelompok akan bekerjasama dan saling membantu dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru”. Selanjutnya Kunandar (2009:364) menyatakan bahwa STAD adalah : Para siswa di dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing terdiri atas 4 atau 5 anggota kelompok. Tiap kelompok mempunyai anggota yang heterogen, baik jenis kelamin, ras, etnik, maupun kemampuannya. Tiap anggota kelompok menggunakan lembar kerja akademik, kemudian saling membantu untuk menguasai bahan ajar melalui Tanya jawab atau diskusi antar sesama anggota kelompok. Tiap kelompok diberi skor atas prestasi tinggi atau memperoleh skor sempurna diberi penghargaan. Menurut Iskandar (2009: 128) tipe STAD merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran di kelas. Terdapat lima komponen utama yaitu : presentasi kelas, kerja tim, kuis, memberikan evaluasi dan penghargaan individu.

  Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode STAD ini adalah metode yang menekankan pada aktivitas dan interaksi siswa untuk saling memotivasi dan membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai hasil yang maksimal melalui kerja tim atau kelompok.

  b.

  Keunggulan Metode STAD Suatu model pembelajaran mempunyai keunggulan dan kelemahan. Demikian pula dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD.

  Pembelajaran kooperatif tipe STAD mempunyai beberapa kelebihan. Menurut Slavin keunggulan dari model ini adalah : 1). Siswa bekerjasama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi norma-norma kelompok, 2). Siswa aktif membantu dan memotivasi semangat untuk berhasil bersama, 3). Aktif berperan sebagai tutor sebaya untuk lebih meningkatkan keberhasilan kelompok, 4). Interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam berpendapat.

  Dari pendapat di atas dapat di simpulkan keunggulan dari model STAD adalah dengan menggunakan model ini akan meningkatkan norma- norma social yang di miliki siswa, membantu siswa dalam memecahkan masalah secara bersama dalam mencapai tujuan pembelajaran, melatih siswa menjadi tutor sebaya serta meningkatkan kemampuan siswa dalam menyampaikan pendapat.

  c.

  Kelemahan metode STAD

1) Konstribusi dari siswa berprestasi rendah menjadi kurang.

  2) Siswa berprestasi tinggi akan mengarah pada kekecewaan karena peran anggota yang pandai lebih dominan.

  3. STAD pada Pembelajaran IPA

  Pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran IPA dengan materi mendeskripsikan hubungan energy, gaya, dan gerak bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, meningkatkan pemahaman, minat siswa serta memupuk sikap sosial kerja kelompok.

  Adapun langkah-langkah pembelajaran STAD : 1. Merancang lembar kerja siswa, lembar jawaban serta lembar kunci jawaban, membentuk kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Menentukan skor dasar siswa.

  2. Guru menjelaskan materi secara umum.

  3. Siswa belajar dalam kelompok.

  4. Masing-masing perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompok ke depan kelas dan meminta tanggapan serta masukan dari kelompok lain.

  5. Melakukan evaluasi secara individu.

  6. Pemeriksaan hasil tes oleh guru, membuat daftar skor peningkatan setiap individu yang kemudian di masukkan ke dalam skor kelompok.

  7. Menghitung skor peningkatan individu dan skor kelompok serta pemberian penghargaan kepada kelompok yang mendapat poin tertinggi.

  4. Ilmu Pengetahuan Alam a.

  Pengertian Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam menurut Tohari (1978:3) adalah Usaha untuk menggunakan tingkah laku siswa memahami proses- proses Ilmu Pengetahuan Alam, memiliki nilai-nilai dan sikap yang baik serta menguasai materi Ilmu Pengetahuan Alam berupa fakta, prinsip, hukum dan teori Ilmu Pengetahuan Alam.

  Menurut Nono Sutarno, dkk. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisir tentang alam sekitarnya yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah seperti menyelidiki, penyusunan, dan penyajian gagasan.

  Menurut Sumaji (1998:46) Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam merupakan suatu ilmu pengetahuan sosial yang merupakan disiplin ilmu bukan bersifat teoritis melainkan gabungan (kombinasi) antara disiplin ilmu yang bersifat proaktif.

  b.

  Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di SD bertujuan agar

  1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaanNya.

  2) Mengembangkan pengetahuan adan pemahaman konsep-konsep Ilmu

  Pengetahuan Alam yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

  3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara Ilmu Pengetahuan

  Alam, lingkungan, teknologi dan masyarakat. 4)

  Mengembangkan keterampilan proses untuk memecahkan masalah dan membuat keputusan.

  5) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep, dan keterampilan Ilmu

  Pengetahuan Alam sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SLTP.

  c.

  Ruang Lingkup Ruang lingkup bahan kajian Ilmu Pengetahuan Alam SD meliputi aspek-aspek berikut:

  1) Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan dan tumbuhan serta interaksinya dengan lingkungan dan kesehatan.

2) Benda, materi, sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas.

  3) Energy dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya, dan pesawat sederhana.

  4) Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-

B. PENELITIAN YANG RELEVAN

  Berdasarkan kajian teori bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran biasa. Dengan pembelajaran tersebut tiap siswa berdiskusi dengan kelompoknya masing-masing sehingga siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami materi pembelajaran yang telah di ajarkan.

  Pembelajaran kooperatif tipe STAD juga dapat mengurangi kecenderungan guru mendominasi kelas. Selain itu, dengan adanya penghargaan kelompok dalam pembelajaran kooperatif dapat memotivasi siswa dalam belajar, sehingga dengan adanya motivasi belajar di harapkan prestasi belajar siswa terus meningkat. Teori yang dikemukakan di atas ternyata sesuai dengan beberapa hasil penelitian berikut ini: Ong Eng Tek (Astuti, 2000: 32), dalam penelitiannya membandingkan starategi belajar kooperatif tipe STAD dengan strategi belajar biasa dan memberikan hasil bahwa kelas yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD skor rata-ratanya postesnya 32,24 % lebih baik jika dibandingkan dengan kelas yang menggunakan pembelajaran biasa. Sharon (Astuti, 2000: 34), dalam penelitiannya memperoleh hasil bahwa siswa dengan tingkat kemampuan tinggi, sedang maupun rendah sama-sama memperoleh keuntungan dalam pembelajaran kooperatif.

  Mudair (Suhena, 2001: 25), dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa belajar dengan model kooperaif dapat meningkatakan hasil belajar siswa, dapat memudahkan dalam memahami suatu konsep yang dipelajarinya, dan

  (Astuti, 2000), dalam penelitianya mengemukakan bahawa pembelajaran kooperatif tipe STAD memberi pengaruh positif terhadap aktivitas siswa dan peningkatan pemahaman serta perolehan pengetahuan baru disamping meningkatakan kepedulian antar anggotanya. Astuti (2000: 91), dalam penelitiannya mengungkapakan bahawa siswa pada kelas yang pembelajarannya menggunakan kooperatif tipe STAD pada setiap aspek kemampuan pemecahan masalah mayoriatas berada pada kategori baik. Dari segi aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran dapat disimpulkan bahwa strategi belajar kooperatif dapat meningkatkan aktivitas siswa dan mengurangi kecenderungan guru untuk menyampaikan materi dengan ceramah. Masyrifah (2005: 82), dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan aktivitas siswa. Hal ini menunjukkan bahwa dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat mengurangi kecenderungan guru untuk mendominasi kelas.

C. KERANGKA BERFIKIR

  Dari berbagai pendapat para ahli pada usia anak sekolah dasar, juga masukan dari teman sejawat dan kepala sekolah, bahwa tidak mudah membawa siswa mampu memahami fakta dan konsep hubungan antara gaya, gerak dan energy. Ini berarti bahwa pembelajaran untuk materi tersebut memerlukan perhatian, kesungguhan, keseriusan, ketekunan, dan kemampuan profesional.

  Dari kajian teori dan masalah tersebut memunculkan suatu gagasan belajar dimana siswa dibawa ke situasi yang menyenangkan, yang bisa berpindah, bergerak, bekerja dan belajar baik secara sendiri maupun bersama- sama teman.

  Dengan menggunakan metode STAD, dapat meningkatkan prestasi belajar IPA di Sekolah Dasar. karena siswa secara langsung terlibat dalam proses pembelajaran yang memotivasi siswa untuk lebih giat dalam belajar, dan materi pembelajaran langsung diperoleh siswa. Peningkatan ini terlihat dari hasil tes pada kondisi awal jumlah ketuntasan hanya 6 siswa dari 28 siswa atau 21%, sikus pertama meningkat menjadi 20 siswa atau 71%, dan siklus kedua meningkat lagi menjadi 26 siswa atau 93%.

D. HIPOTESIS TINDAKAN

  Berdasarkan kerangka teoritik di atas, mempertimbangkan dan merujuk pendapat pakar-pakar pendidikan, maka dapat ditarik hipotesis tindakan sebagai berikut: “Metode STAD dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SDN Gunungpring 3 pada mata pelajaran IPA tentang mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak, dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gerak, dan gaya magnet)”.

BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Kemmis dan Mc Taggart (dalam Ritawati, 2007 :11) “penelitian tindakan kelas

  adalah bentuk refleksi diri secara kolektif yang melibatkan partisipan dalam suatu situasi sosial untuk mengembangkan rasionalosasi dan justifikasi dari praktik pendidikan, sebagaimana yang mereka alami dalam praktik sehari- hari”. Dari pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa penelitian yang di lakukan oleh guru terhadap masalah yang di temui dalam proses pembelajaran di kelas dengan melibatkan partisipan

  Selanjutnya Suharsimi ( 2008:3 ) menyatakan “penelitian tindakan kelas adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama”. Dari pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah tindakan yang dilakukan secara bersama melihat kondisi kelas untuk mencapai suatu tujuan yang lebih baik.

B. SETTING PENELITIAN 1.

  Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN Gunungpring 3, lokasinya berada di wilayah kabupaten Magelang tepatnya di lingkungan perkampungan desa

  Gunungpring Kecamatan Muntilan.

  Karakteristik Siswa yang diteliti dalam pelaksanaan Penelitian ini berjumlah 28 siswa. Terdiri dari 13 siswa perempuan dan 15 siswa laki-laki, rata-rata siswa berusia 11 tahun. Kebanyakan berasal dari desa di sekitar Gunungpring dan dari keluarga dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah.

  Rata-rata pekerjaan orang tua sebagai petani dan buruh.

  Kemampuan siswa dalam memahami pelajaran terutama pada

  pelajaran IPA sangat kurang karena kurangnya dukungan orang tua kepada anaknya dalam mengikuti pelajaran dan banyak siswa merupakan pindahan dari sekolah lain di sekitar Gunungpring, serta apabila diberikan pekerjaan rumah oleh guru banyak murid yang tidak mengerjakan. Disini terlihat orang tua tidak memberikan imbal balik untuk memotivasi anak, hanya sekedar pasrah total kepada guru, hal ini berakibat prestasi belajar siswa kurang memuaskan.

  Rata rata orang tua murid berasal dari desa setempat dan beberapa dari luar desa Gunungpring dengan tingkat pendidikan lulusan Sekolah dasar.

  Dengan mata pencaharian sebagai buruh dan petani.

  Hal tersebut di atas sangat berpengaruh terhadap daya pemikiran siswa Dalam kondisi tersebut kami bermaksud untuk mengadakan penelitian dengan melihat hasil belajar siswa kelas V SDN Gunungpring 3 tahun 2012, yang prestasinya tergolong rendah.

  2. Subyek Penelitian Semua siswa kelas V Tahun Pelajaran 2012/2013 SDN Gunungpring 3 Muntilan.

  3. Obyek Penelitian Obyek penelitian adalah peningkatan prestasi belajar pada mata

  pelajaran IPA tentang hubungan energy, gaya dan gerak, siswa kelas V SDN Gunungpring 3 Muntilan.

  4. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei s.d September 2012

  Tabel 3.1: Jadwal Kegiatan Penelitian No Kegiatan Bulan

  Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nov Des Jan Feb

  1 Pengumpulan data kondisi awal

   2 Observasi 

  3 Ijin pengumpulan data

   4 Pengambilan data 

  5 Analisis data  

  6 Penyusunan laporan    

  7 Ujian skripsi

   8 Revisi laporan skripsi 

C. RENCANA TINDAKAN

  Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melakukan beberapa langkah persiapan. Langkah ini dilakukan agar penelitian dapat berjalan sesuai dengan harapan. Langkah-langkah tersebut adalah : 1.

  Persiapan a.

  Permintaan ijin kepada Kepala Sekolah SDN Gunungpring 3 Muntilan.

  Permintaan ijin ini dimaksudkan agar kegiatan penelitian dapat berjalan lancar dan mendapat persetujuan dari pihak sekolah serta mendapat data yang sesuai.

  b.

  Wawancara Dengan wawancara dimaksudkan untuk mencari informasi tentang kondisi awal prestasi siswa dan kendala-kendala yang dialami guru dalam menyampaikan materi belajar. dengan informasi ini diharapkan memperoleh data nilai awal yang dimiliki oleh kelas V SDN Gunungpring 3 Muntilan.

  c.

  Identifikasi masalah Setelah diperoleh data dari hasil wawancara maka peneliti dapat mengidentifikasi masalah yang terjadi dan menentukan tindak lanjut.

  d.

  Mengkaji kompetensi dasar dan materi pokok Hal tersebut dilakukan dengan merumuskan isi dan materi dari Kompetensi Dasar yang bermasalah sehingga diperoleh indikator yang e.

  Menyusun rencana siklus Rencana selanjutnya adalah dengan menetukan rencana tindakan penelitian yang akan dilakukan dalam PTK.

  f.

  Menyiapkan sumber bahan pengajaran.

  g.

  Menyusun silabus, RPP dan LKS.

  h.

  Membuat kisi-kisi dan soal untuk tes atau evaluasi pada siklus I dan siklus II.

2. Rencana Tindakan Setiap Siklus a.

  Siklus Pertama 1)

  Rencana Tindakan Berdasarkan rumusan hipotesis yang telah dibuat, peneliti menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran ( RPP ) beserta skenario tindakan. Skenario tindakan mencakup langkah-langkah yang akan dilakukan oleh guru dan siswa dalam kegiatan perbaikan. Terkait dengan RPP, peneliti menyiapkan berbagai alat dan bahan yang diperlukan, meliputi : lembar kerja, lembar pengamatan, dan lembar evaluasi.

  Langkah selanjutnya, penulis bersama teman sejawat menyepakati hal-hal yang berkaitan dengan kelancaran observasi, jenis-jenis kegiatan yang harus diobservasi dan lainnya. Setelah ada kesepakatan, peneliti bersama-sama melaksanakan simulasi perbaikan pembelajaran.

  2) Pelaksanaan Tindakan

  a) Pra kegiatan

  Peneliti mengkondisikan agar kelas tenang, memeriksa pakaian siswa, mengabsen siswa, memimpin siswa berdoa.

  b) Kegiatan awal

  Peneliti mengkondisikan siswa dilanjutkan dilanjutkan apersepsi untuk menjembatani materi pembelajaran yang akan disampaikan dengan sebuah pertanyaan dari materi pembelajaran sebelumnya.

  c) Kegiatan inti

  Pada pertemuan ini, setelah peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran dilanjutkan dengan menjelaskan tentang magnet dengan tanya jawab. Kemudian peneliti mendemonstrasikan tentang benda magnetik dan non magnetik. Selanjutnya peneliti membagi kelas menjadi enam kelompok, setelah itu peneliti menyampaikan skenario pelaksanaan tugas kelompok. Peneliti membagi lembar kerja dan masing-masing kelompok disertai media atau alat untuk percobaan tentang gaya magnet.

  Selama kelompok melaksanakan percobaan, peneliti berkeliling memberi bimbingan pada tiap kelompok hingga waktu yang ditentukan selesai secara berurutan, masing-masing kelompok menyampaikan hasil di depan kelas. Sedangkan kelompok yang lain memberikan tanggapan. Dalam hal ini peneliti sebagai mederator terhadap penyampaian hasil kerja kelompok.

  Sampai semua kelompok menyampaikan hasilnya, peneliti membimbing siswa membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran tersebut.

  d) Kegiatan Akhir

  Peneliti membagi lembar evaluasi secara individu, selanjutnya siswa mengerjakan pada lembar jawab yang telah disediakan. Peneliti melakukan penilaian hasil tes formatif. Peneliti menutup pembelajaran dengan memberi pekerjaan rumah berupa soal dari materi pembelajaran pada hari itu. 3)

  Observasi Observasi dilakukan oleh teman sejawat di belakang kelas agar tidak mengganggu berlangsungnya proses pembelajaran. Dari hasil pengamatan, keaktifan siswa selama proses pembelajaran sudah mengalami peningkatan walaupun hanya beberapa persen. Selama proses kegiatan pembelajaran, peneliti juga sudah banyak melibatkan siswa untuk menjawab dan bertanya.

  4) Refleksi

  Pada siklus pertama ini diketahui pada pembelajaran IPA tentang mendiskripsikan hubungan gaya, gerak dan energi melaui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, dan gaya magnet) diperoleh hasil dari 28 siswa yang sudah tuntas 20 siswa. Dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran baru 71%.

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152

Rancangan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan prestasi belajar siswa.

0 1 103

Peningkatan prestasi belajar menggunakan metode demonstrasi-eksperimen dalam mata pelajaran IPA pada siswa kelas V SDN Congkrang 1 Muntilan Magelang.

0 0 101

Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) untuk menarik minat siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan termodinamika di kelas XI IPA 1 SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta.

1 2 205

Penerapan metode STAD (Student Teams Achievement Divisions) untuk meningkatkan prestasi belajar IPA tentang mendeskripsikan hubungan energi, gaya, dan gerak pada siswa kelas 5 SDN Gunungpring 3 Muntilan.

0 0 97

Peningkatan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA materi organ pencernaan pada manusia menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Students Teams Achievement Divisions) siswa kelas V di SDN Kalibawang semester ganjil tahun ajaran 2011/2

0 0 138

Penerapan metode pembelajaran cooperative learning tipe Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam belajar ekonomi.

0 3 299

Penerapan metode pembelajaran cooperative learning tipe Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dalam belajar ekonomi - USD Repository

0 1 297

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi - USD Repository

0 3 258

Peningkatan prestasi belajar IPA tentang proses pembentukan tanah karena pelapukan menggunakan pendekatan kontekstual bagi siswa kelas V SDN Tamanagung 3 Muntilan - USD Repository

0 1 112