Profesi, posisi jabatan, dan kebutuhan peningkatan kualitas SDM alumni Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma : studi kasus alumni Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma angkatan 2001 s.d 2003 - USD Repository

  

PROFESI, POSISI JABATAN, DAN KEBUTUHAN PENINGKATAN

KUALITAS SDM ALUMNI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

Studi kasus: Alumni Program Studi Pendidikan Ekonomi

  

Universitas Sanata Dharma Tahun Angkatan 2001 s.d 2003

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

  

Oleh :

YENTRI SUSANA WATI

NIM : 021 324 010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

  

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

  

PROFESI, POSISI JABATAN, DAN KEBUTUHAN PENINGKATAN

KUALITAS SDM ALUMNI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

Studi kasus: Alumni Program Studi Pendidikan Ekonomi

  

Universitas Sanata Dharma Tahun Angkatan 2001 s.d 2003

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

  

Oleh :

YENTRI SUSANA WATI

NIM : 021 324 010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

  

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

  

MOTTO

Ucapkanlah Basmallah sebelum kamu melakukan tindakan apapun,

Niscaya Allah SWT akan selalu meridhoinya

  

Semangat, doa, dan berusaha adalah motivasi hidup yang bijak

supaya kehidupan menjadi lebih baik

Ikhlas, sabar, dan selalu bersyukur sebagai wujud ketulusan kita

kepada Allah SWT agar kita selalu bertaqwa

  Skripsi ini kupersembahkan untuk : Allah SWT dan junjunganku Nabi Muhammad SAW Bapak, Ibu, Kakak, Adikku, and My Love Andre Penulis sendiri Yentri Susana Wati

  

ABSTRAK

PROFESI, POSISI JABATAN, DAN KEBUTUHAN PENINGKATAN

KUALITAS SDM ALUMNI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

  

Studi Kasus: Alumni Program Studi Pendidikan Ekonomi

Universitas Sanata Dharma Tahun Angkatan 2001 s.d 2003

Yentri Susana Wati

Universitas Sanata Dharma

  

Yogyakarta

2009

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) jenis profesi yang ditekuni oleh para alumni PE; (2) posisi jabatan yang dipegang oleh alumni PE dalam dunia kerja; dan (3) jenis kebutuhan yang diperlukan alumni PE untuk peningkatan kualitas SDM baik yang sudah maupun yang belum didapat di program studi PE untuk menunjang di dalam dunia kerja.

  Populasi dalam penelitian ini adalah Alumni Program Studi Pendidikan Ekonomi USD angkatan 2001-2003 sebanyak 87 alumni. Sampel penelitian ini sebanyak 29 alumni. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis data adalah statistik deskriptif.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Jenis profesi yang digeluti alumni adalah guru SD dengan prosentase 17,25%, guru SMP dan SMA dengan prosentase masing-masing 13, 80%, dosen dengan prosentase 3,44% dan pegawai swasta dengan prosentase 20,68%; (2) Posisi jabatan yang dipegang alumni meliputi guru bidang studi dengan prosentase 40%, guru kelas dengan prosentase 20%, guru honor dan dosen dengan prosentase masing-masing 5%, dan administrasi, wakil manajer, penyusun LKS, kredit marketing officer/surveyor,

  

sales consumer , dan humas dengan prosentase masing-masing 5%; dan (3) Jenis

  kebutuhan yang diperlukan guna peningkatan SDM meliputi pelatihan, penguasaan materi, kemampuan mengajar, disiplin kerja, dan tepat waktu dalam

  

ABSTRACT

PROFESSION, OCCUPATIONAL, AND NECESSITIES

TO INCREASE HUMAN RESOURSES QUALITY OF ALUMNUS

OF ECONOMY STUDY PROGRAM

SANATA DHARMA UNIVERSITY

  

A Case Study: Alumnus of Economy Study Program

Sanata Dharma University Academic Period of 2001 to 2003

Yentri Susana Wati

Sanata Dharma University

  

Yogyakarta

2009

  This research intends to know: (1) type of profession done by the alumnus of economy study program; (2) occupation position held by alumnus of economy study program in working field; and (3) type of necessities needed by alumnus of economy study program to increase the quality of human resources whether those either who had not been gained or had been gained in economy study program to support in working field.

  The population in this research was 87 Alumnus of Economy Study Program Sanata Dharma University in academic period of 2001-2003. The samples of this research were 29 alumnus. The techniques of data collection were questionnaire and documentation. The technique of data analysis was descriptive statistic.

  The result of this research shows that: (1) the type of profession done by alumnus is Elementary School Teacher is 17,25%, Junior High School and Senior High School each of are 13,80%, lecturer is 3,44%, and private employees is 20,68%; (2) occupational position held by alumnus whose profession are teachers is 40%, consist of 20% for teachers, honorary teachers and lecturer are 5%, and vice manager, Student Worksheet compilers, credit marketing officer, sales consumers, and human relationship are 5%; and (3) the type of necessities needed in order to increase human resources consist of training, materials mastery, lecturing capability, working discipline, and punctuality in conducting any tasks.

KATA PENGANTAR

  Segala puji dan syukur penulis ungkapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa Esa Allah SWT atas berkah rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Profesi, Posisi Jabatan, dan

  

Kebutuhan Peningkatan Kualitas SDM Alumni Program Studi Pendidikan

Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Studi Kasus: Alumni Program Studi

Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma Tahun Angkatan 2001 s.d

2003”.

  Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengantar Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya suatu usaha yang maksimal, dukungan, bimbingan serta bantuan berupa moril, materiil, maupun pemberian kesempatan dari berbagai pihak.sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Untuk itu penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1.

  Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

  3. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  4. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku dosen pembimbing I yang senantiasa dengan penuh kerelaan, kesabaran, dan ketekunan membimbing serta mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  5. Bapak Yohanes Maria Vianey Mudayen, S.Pd., selaku dosen pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan masukan dan saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

  6. Bapak Drs. P.A. Rubiyanto. selaku dosen tamu yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menguji, membimbing, memberikan masukan serta nasehat-nasehat kepada penulis.

  7. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si., yang telah memberikan pengalaman berharga dalam masa studi selama ini.

  8. Mbak Titin selaku staff sekretariat Prodi PE yang telah banyak membantu serta memberikan informasi kepada penulis.

  9. Para Alumni Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma tahun angkatan 2001-2003 yang membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

  Terima kasih atas kesediaanya mengisi data pada kuesioner.

  10. Kedua orang tuaku Bapak Mursidi dan Ibu Sukatimah. Terimakasih atas kasih saying, dukungan, perhatian, bantuan dan doanya kepada penulis dalam meraih cita.

  11. Kakakku Serda Kodar Muslim dan Mbak Etik Krismawati, A.Md.

  Terimakasih dukungan, bantuan materiil, dan doanya kepada adikmu ini dalam meraih cita.

  12. Kakakku Mbak Nining Nurvitawati dan Mas Tri Wayudiono. Trimakasih dukungannya, dan doanya selama ini

  13. Kepada adikku Siti Fatmawati, S.Pd., dan Ardittya Panca Saputra.

  Terimakasih atas doanya ya…”Khusus Dik Adit, belajar…. ya sayang…. biar lulus dengan NIM yang tinggi dan dapat lanjut ke sekolah yang lebih baik”

  14. Kedua keponakanku Crisco Sa’ban Arya Negara dan Maridza Andine Wahyudiono.Senyum kalian adalah semangat buat tante… I love U full… 15. Buat Mbah Arjo, matur nuwun doa dan dukunganipun..

  16. My Honey Wijanarko Andreyanto, S.Pd., tercinta.Terimakasih ya Sayang atas motivasi, bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini, juga atas kesabaran, perhatian, cinta kasih yang tulus, serta selalu menemani saat suka ataupun duka.” Bersama kita raih cita n kebahagian bersama… we can do it My Dear..

  “. I love You Honey… 17. Keluarga Baleharjo Wonosari, Bapak Suwadiyono dan Ibu Sriyulianti , S.Pd., serta adik Bowo. Terimakasih atas dukungan, bantuan moril dan materiil serta doa yang telah diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  Terimakasih telah menerima penulis masuk ke dalam bagian keluarga Wonosari

  18. Keluarga Jakal khususnya “Trah Boetek”, (Mas Agung, Nanang, Sigit, Mawan, Mas Rinto, Mas Gandung dan juga Mbak Tari) Matur nuwun sudah direpoti penulis.

  19. Crezen, Heni, Kak Iie, Retno, Heri, Rita, Didik, dan semua mahasiswa PE angkatan 2002. Terimakasih atas semangat juga bantuan yang telah diberikan kepada penulis… Makasih banget ya teman-teman….

  20. Polvo Community, Makasih sudah direpoti dalam penyelesaian skripsi ini.

  21. Jupiter Z AB 3875 KW yang telah setia sekian lama membawa dan menemaniku kesana-kesini dengan selamat dalam meraih cita-cita.

  22. Semua pihak yang tidak tercantum namanya disini, namun telah banyak berjasa bagi penulis.

  Semoga Allah SWT senantiasa membalas segala kebaikan saudara-saudari dengan berkatnya yang melimpah.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, sehingga kritik dan saran demi penyempurnaan skripsi ini sangat kami harapkan.

  Ahirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak yang memerlukan.

  Yogyakarta,

  15 Agustus 2009 Penulis

  

DAFTAR ISI

Hal HALAMAN JUDUL. ......................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING. ............................. ii HALAMAN PENGESAHAN............................................................ iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. ........................................... iv

PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA. .......................................... v

MOTTO PERSEMBAHAN. ............................................................. vi

ABSTRAK. ......................................................................................... vii ABSTRACT. ....................................................................................... viii KATA PENGANTAR........................................................................ ix DAFTAR ISI....................................................................................... xiii DAFTAR TABEL. ............................................................................. xv DAFTAR GRAFIK. ........................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN. ..................................................................... xviii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah........................................................

  1 B. Rumusan Masalah ................................................................

  6 C. Tujuan Penelitian. .................................................................

  6 D. Manfaat Penelitian. ............................................................ ..

  7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.

  Fungsi Perguruan Tinggi Sebagai Lembaga Penyiapan SDM . ....................................................................................

  8 B. Dunia Usaha Sebagai Stakeholder Perguruan Tinggi. .......... 11 C. Profesi dan Posisi Jabatan Alumni Perguruan Tinggi........... 16

  1. Pengertian Profesi ............................................................. 16

  5. Etika Jabatan. .................................................................... 21 D. Peneliti Terdahulu ................................................................ 21

  BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ..................................................................... 23 B. Lokasi dan Waktu Penelitian . .............................................. 23 C. Subyek dan Obyek Penelitian . ............................................. 24 D. Populasi dan Sampel Penelitian . .......................................... 24 E. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian....................... 25 F. Data yang Diperlukan … ...................................................... 26 G. Teknik Pengumpulan Data …............................................... 26 H. Teknik Analisis Data …........................................................ 27 BAB IV GAMBARAN UMUM A. FKIP Universitas Sanata Dharma . ....................................... 28 B. Program Studi Pendidikan Ekonomi .................................... 34 C. Perkembangan Mahasiswa Pendidikan Ekonomi . ............... 37 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian ......................................................... 43 B. Deskripsi Responden ............................................................ 44 C. Analisis Data . ....................................................................... 50 D. Pembahasan .......................................................................... 72 BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN A. Kesimpulan . ......................................................................... 79 B. Keterbatasan Penelitian ........................................................ 81 C. Saran ..................................................................................... 82

  DAFTAR TABEL Hal Tabel 4.1. Data Jumlah Mahasiswa Prodi PE Tahun 1999 s.d 2008 . ...

  48 Tabel 5.6. Profil Responden Berdasarkan Status Pekerjaan ..................

  57 Tabel 5.12 Profesi Kerja Alumni PE ......................................................

  56 Tabel 5.11. Instansi Tempat Kerja ...........................................................

  54 Tabel 5.10. Waktu Mulai Mencari Pekerjaan. .........................................

  52 Tabel 5.9. Sumber Informasi Lowongan Pekerjaan ..............................

  51 Tabel 5.8 Lama Waktu Mencari Pekerjaan ..........................................

  49 Tabel 5.7. Lokasi Tempat Kerja Alumni................................................

  47 Tabel 5.5. Profil Responden Berdasarkan Tingkat IPK . .......................

  37 Tabel 4.2. Data Jumlah Mahasiswa Prodi PE Tahun 1999 s.d 2008 . ..

  46 Tabel 5.4 Profil Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Orang Tua ............................................................................

  45 Tabel 5.3. Profil Responden Berdasarkan Lama Menempuh Kuliah.....

  44 Tabel 5.2. Profil Responden Berdasarkan Usia. ....................................

  42 Tabel 5.1. Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin . ....................

  40 Tabel 4.4 Prosentase Alumni Angkatan 2001s.d 2003 Yang Menjadi Responden.. .................................................................. ........

  38 Tabel 4.3. Data Jumlah Kelulusan Mahasiswa Prodi PE Tahun 2000 s.d.2004 ........................................................................

  58

Tabel 5.15. Posisi Jabatan Dengan Bidang Studi Alumni PE..................

  61 Tabel 5.16. Fasilitas Yang Diterima Alumni Dari Tempat Kerja . ..........

  62 Tabel 5.17. Kebutuhan Peningkatan Kualitas SDM Belum Diperoleh Di Bidang Studi PE .............................................................. .

  63 Tabel 5.18. Kebutuhan Peningkatan Kualitas SDM Dalam Bekerja Alumni ..................................................................................

  64 Tabel 5.19. Kesulitan dan Hambatan Alumni PE Dalam Mencari Pekerjaan ..............................................................................

  66 Tabel 5.20. Kesulitan dan Hambatan Alumni PE Setelah Bekerja . ........

  68 Tabel 5.21. Alasan Alumni Belum Bekerja .............................................

  69 Tabel 5.22. Faktor-faktor Yang Menyebabkan Gagal Mendapatkan Pekerjaan ...............................................................................

  70 Tabel 5.23 Alasan Alumni Tidak Langsung Bekerja .............................

  71

  DAFTAR GRAFIK Hal Grafik 4.1. Data Jumlah Mahasiswa Prodi PE Tahun 1999 s.d 2008 . ...

  39 Grafik 4.2. Data Jumlah Kelulusan Mahasiswa Prodi PE Tahun 2000 s.d.2004. .......................................................................

  41 Grafik 5.1. Profil Responden Berdasarkan Lama Kuliah .......................

  46 Grafik 5.2. Profil Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Orang Tua. ............................................................................

  48 Grafik 5.3. Tingkat IPK Responden ........................................................

  49 Grafik 5.4 Status Pekerjaan Responden ................................................

  50 Grafik 5.5. Lokasi Tempat Kerja Alumni................................................

  51 Grafik 5.6. Lama Waktu Mencari Pekerjaan...........................................

  53 Grafik 5.7. Sumber Informasi Lowongan Pekerjaan...............................

  55 Grafik 5.8 Waktu Mulai Mencari Pekerjaan ..........................................

  56 Grafik 5.9. Instansi Tempat Kerja . .........................................................

  57 Grafik 5.10. Profesi Kerja Alumni PE.......................................................

  58

  DAFTAR LAMPIRAN Hal Lampiran 1. Instrumen Penelitian dan Data Responden . .........................

  87

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka mempersiapkan SDM yang berkualitas, seluruh

  perguruan tinggi yang ideal akan selalu berupaya meningkatkan kualitas sumber daya mahasiswanya, agar memiliki kemauan berpikir dan mampu memecahkan dan mencari jalan keluar dari berbagi masalah yang dihadapi oleh bangsanya maupun dirinya sendiri serta lingkungannya bahkan bangsa lainya. Sebab, sarjana atau produk dari sebuah perguruan tinggi yang tidak memiliki kemauan berfikir dan bekerja keras serta tidak memiliki kemampuan memecahkan dan mencari solusi berbagai masalah, meskipun berada di negara yang kaya sumber daya alamnya seperti Indonesia, tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal. Mereka hanya dapat berfungsi sebagai tenaga kerja semata, tidak mampu menciptakan lapangan kerja baru apalagi untuk meningkatkan produktivitas dirinya sendiri dan orang lain, bahkan tidak mustahil akan menimbulkan masalah baru dengan bertambahnya pengangguran tingkat tinggi atau pengangguran terdidik yang dapat terjerumus kepada permasalahan sosial, politik, dan ekonomi yang lebih kompleks dan rumit dalam kehidupan bermasyarakat.

  Berdasarkan penelitian Mardiastari (2006) tentang profesi kerja alumni

  2 bekerja sebagai pegawai swasta 16,22%, dan berwiraswasta 5,40%. Posisi jabatan alumni PE sebagian besar diposisikan sebagai guru bidang studi dengan prosentase 53,84%, sebagai guru kelas 11,33%, bidang pengembangan kurikulum 3,85%, dan seperti pemasaran, kasir, representif officer, custumer

  

service , asisten manajer, dan administrasi dengan prosentase yang sama yaitu

  3,85%. Berdasarkan penelitian yang mengenai kompetensi kerja alumni yang diperoleh selama studi di PE membantu alumni untuk bersaing di dunia kerja dengan prosentase jawaban 62,16%, mengenai kesesuaian antara posisi jabatan dengan kompetensi kerja alumni dengan prosentase 70,83%.

  Untuk dapat mewujudkan perguruan tinggi yang ideal, salah satu bentuk upaya yang dapat dilakukan dan harus dilaksanakan adalah melakukan pembaharuan secara menyeluruh di kalangan perguruan tinggi, dengan meningkatkan disiplin yang sifatnya memaksa, dengan tujuan mendidik dan meningkatkan disiplin itu sendiri, dimulai dari tenaga pengajar (dosen) secara menyeluruh dan serentak. Semua tenaga pengajar harus memiliki kesatuan sikap terutama dalam hal peningkatan disiplin. Semua dosen tidak boleh menganut rasa tidak tega terhadap mahasiswanya dengan alasan apapun, terutama disiplin pemberian nilai terhadap kemampuan penguasaan materi keilmuan. Setiap mahasiswa yang tidak mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dan/atau sering tidak hadir mengikuti perkuliahan, harus diberikan hukuman nilai. Setiap kebijaksanaan dan toleransi dalam memberikan nilai

  3 harapan ilmu yang didapatkan mahasiswa itu menjadi bekal untuk memasuki dunia kerja. Apabila mahasiswa telah lulus, ilmu tersebut dapat diterapkan di dunia kerja yang digelutinya. Dengan kemampuan itu pula para alumni dapat memiliki profesi yang nantinya akan ditekuninya.

  Setelah menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi dan lulus dengan gelar sarjana, alumni diharapkan pada tantangan dunia kerja yang menawarkan bermacam-macam profesi. Seperti lulusan atau alumni dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan khususnya Program Studi PE akan diharapkan pada profesi sebagai seorang guru ekonomi. Tetapi penentuan profesi yang akan ditekuni tergantung dari orang itu sendiri. Berdasarkan kemampuan atau ilmu-ilmu yang telah diterima selama masa pendidikan.

  Apabila profesi yang dipilih sesuai dengan kemampuan yang ada, maka ilmu yang dipunyai dapat diterapkan dalam lingkungan kerja. Sehingga dapat dibandingkan antara teori-teori yang ada dengan kenyataan yang didapati di dunia kerja. Pada dasarnya profesi merupakan pekerjaan yang dilakukan untuk mencari nafkah hidup dengan mengandalkan keahlian dan ketrampilan yang tinggi dan dengan melibatkan komitmen pribadi yang mendalam.

  Tingkat pendidikan alumni dan kemampuannya akan membantu dalam menjalankan profesi atau pekerjaan yang digelutinya, sehingga akan menimbulkan loyalitas yang tinggi, rasa tanggung jawab, keserasian dalam lingkungan kerja, dan lain-lain yang membuat seseorang fokus dalam

  4 kedudukan di dalam kerja disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki. Posisi jabatan yang diampu dalam pekerjaan seseorang menunjang pengembangan kemampuan kerjanya.

  Kemampuan kerja alumni di bidangnya, ditentukan dari pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh di bangku sekolah. Dengan bekal kompetensi yang ada, menjadi tolok ukur seseorang mampu atau tidak menjalani profesinya. Karena materi-materi yang diperlukan di bangku sekolah dari TK hingga Perguruan Tinggi bertujuan menyiapkan lulusan untuk memasuki dunia kerja. Seperti mahasiswa FKIP, disiapkan untuk menjadi seorang guru maka di dalam perkuliahan materi-materi yang diberikan sekiranya dapat menunjang mahasiswa untuk menjadi seseorang guru. Dengan menjadi guru, maka kompetensi yang dimilikinya dapat diterapkan.

  Dari kenyataan diketahui bahwa, profesi yang digeluti para alumni dalam dunia kerja tidak selalu sesuai atau cocok dengan jalur pendidikan yang telah di jalani. Seperti mahasiswa FKIP yang diarahkan untuk menjadi tenaga pendidik, belum tentu nantinya bekerja di lingkungan sekolah sebagai guru.

  Alumni bebas memilih profesi apa yang mereka jalani untuk menjunjung hidupnya, sehingga profesi yang mereka pilih dapat berada di luar jalur pendidikan. Bebas dalam hal ini yaitu kekebasan yang terbatas sesuai dengan kesempatan kerja yang ada.

  Pendidikan memberikan pengetahuan bukan saja yang langsung

  5 melancarkan pelaksanaan tugas. Semakin tinggi pendidikan semakin tinggi produktifitas kerja. Kualitas dan kemampuan kerja di pengaruhi oleh tingkat pendidikan, latihan, motivasi, etos kerja, mental, dan kemampuan fisik karyawan yang bersangkutan (Arfida, 2002:37). Untuk itu peningkatan sumber daya manusia dilakukan dengan cara sosialisasi, latihan, dan pengembangan sumber daya manusia itu sendiri. Sosialisasi, latihan, dan pengembangan pegawai merupakan usaha organisasi yang sengaja dilakukan untuk meningkatkan kinerja sekarang dan yang akan datang dengan meningkatkan kemampuan. Secara khusus “sosialisasi” mengacu pada mengajarkan kebudayaan perusahaan dan filsafat mengenai bagaimana melakukan usaha, “melatih” mengacu kepada meningkatkan ketrampilan yang dibutuhkan sekarang ini atau yang segera muncul, dan “perkembangan” mengacu pada peningkatan ketrampilan dalam jangka panjang (Schuler, 1997:323).

  Oleh karena itu, dalam penelitian ini peneliti akan meneliti tentang

  

“Profesi, Posisi Jabatan, dan Kebutuhan Peningkatan Kualitas SDM

Alumni Program Studi PE Universitas Sanata Dharma Angkatan 2001-

2003”

  6

B. Rumusan Masalah

  Dari latar belakang tersebut maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apa saja jenis profesi yang ditekuni oleh para alumni PE ? 2.

  Apa saja posisi jabatan yang dipegang oleh alumni PE dalam dunia kerja ? 3. Apa saja jenis kebutuhan yang diperlukan alumni PE untuk peningkatan kualitas SDM baik yang sudah maupun yang belum didapat dari perkuliahan di program studi PE untuk menunjang di dalam dunia kerja ?

C. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah : 1.

  Untuk menganalisa jenis profesi yang ditekuni oleh para alumni PE.

2. Untuk menganalisa posisi jabatan yang dipegang oleh alumni PE dalam dunia kerja.

  3. Untuk menganalisa jenis kebutuhan yang diperlukan alumni PE untuk peningkatan kualitas SDM baik yang sudah maupun yang belum didapat dari perkuliahan di program studi PE untuk menunjang di dalam dunia kerja.

  7

D. Manfaat Penelitian 1.

  Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan akan menambah referensi tentang profesi, posisi jabatan, dan kebutuhan peningkatan kualitas SDM yang dibutuhkan para alumni PE USD dalam dunia kerja 2. Bagi Prodi PE

  Dapat memberikan informasi tentang profesi, posisi jabatan, dan kenutuhan peningkatan kualitas SDM alumni Prodi PE angkatan 2001- 2003, sehingga dapat membantu Prodi PE untuk meningkatkan kualitas pendidikannya.

3. Bagi mahasiswa PE

  Dapat memberikan informasi tentang profesi dan jabatan yang dapat digeluti alumni PE dan juga memberikan informasi tentang kebutuhan- kebutuhan peningkatan kualitas SDM yang dibutuhkan alumni PE dalam dunia kerja apabila menjadi lulusan Prodi PE dari para alumni PE angkatan 2001-2003.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Fungsi Perguruan Tinggi Sebagai Lembaga Penyiapan SDM Pendidikan pada umumnya, terutama di perguruan tinggi yaitu

  pendidikan tersier yang terutama dipicu oleh kemajuan teknologi, harus mampu menghasilkan pejuang-pejuang mahasiswa dan dosen yang menhasilkan karya-karya yang berguna bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat yang penuh dengan perubahan. Dosen dan mahasiswa harus mampu berfikir jauh kedepan dan memperkirakan masa depan yang makin komplek. Bila gagal harus tidak boleh putus asa, bangkit kembali berbuat yang lebih baik (Wiranto, 1995, dalam Semiawan, 1999).

  Dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 30 tahun 1990, pasal 2 ayat 1 disebutkan bahwa tujuan pendidikan tinggi adalah :

  1. Menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian.

  2. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.

  Pendidikan kini antara lain berfungsi untuk mempersiapkan peserta

  9 sesuai tata cara hidup bangsa. Semua itu berhubungan dengan kualitas sumber daya manusia yang dibentuk dan dibina dalam perguruan tinggi.

  Sumber daya manusia adalah kekuatan daya pikir dan berkarya manusia yang masih tersimpan dalam dirinya, yang perlu dibina dan digali serta dikembangkan untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan manusia. Sumber daya manusia adalah tempat menyimpan daya. Yang dimaksud dengan daya dalam hal ini adalah daya pikir atau daya cipta manusia yang tersimpan dalam dirinya (Almasdi, 2006:17).

  Paradigma baru dalam Pendidikan Tinggi seperti akuntanbilitas, kualitas pendidikan, otonomi dan evaluasi diri pendidikan tinggi yang berkenaan dengan kondisi yang dipersyaratkan oleh masa depan, menuntut aktualisasi keunggulan kemampuan manusia secara optimal. Akuntanbilitas dan otonomi pendidikan tinggi tidak bisa terlepas dari kualitas manusianya, yang harus dimiliki bukan saja pengetahuan yang benar dan latihan yang profesional melainkan juga memperoleh dengan cara yang tepat. Strategi pengembangannya dalam pendidikan tinggi harus terus menerus mengacu pada manusia berkualitas tinggi. Di sini fungsi perguruan tinggi adalah menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas

  Dalam perkembangan manusia dan sumber daya yang ada dalam manusia itu sendiri maka sebuah perguruan tinggi dapat melakukan pengembangan kemampuan manusia dengan dua pendekatan yaitu

  10

  1. Pengembangan Sumber Daya Manusia (Human Resource Development / HRD ).

  HRD memfokuskan pada ketrampilan sikap dan kemampuan produktif ketenagakerjaan sehingga memperlakukan manusia sebagai sumber untuk dimanfaatkan dalam mencapai tujuan ekonomi terutaman dalam jangka pendek.

  2. Pengembangan Kemampuan Manusia (Human Capacity Development / HCD ).

  HCD menunjuk pada konstelasi ketrampilan, sikap dan perilaku dalam melangsungkan hidup mencapai kemandirian, serta sekaligus memiliki daya saing tinggi dan daya tahan terhadap gejolak ekonomi dunia. Orientasi HCD terfokus pada brain power planning bukan terutama pada man power planning .

  Dengan adanya 2 pendekatan dalam pengembangan sumber daya manusia diharapkan perguruan tinggi bisa mempersiapkan dan mewujudkan lulusan yang memiliki kualitas sumber daya manusia yang tinggi. Sumber daya manusia yang memiliki ketrampilan, sikap, kemampuan produktif dan perilaku yang baik dalam kelangsungan hidup mencapai kemandirian dan tujuan tertentu. Selain itu menciptakan lulusan yang memiliki SDM baik yang ditunjang dengan brain power planning maupun men power planning.

  11

B. Dunia Usaha sebagai Stakeholder Perguruan Tinggi

  Dewasa ini Pendidikan Tinggi Indonesia dalam rangka mewujudkan visi Indonesia 2020 masyarakat dan bangsa Indonesia mengalami beberapa tantangan. Salah satu tantangan yang berat ialah keinginan untuk maju. Dalam TAP MPR-RI No. VII/MPR/ 2001 tentang Visi Indonesia Masa Depan dijelaskan bahwa tantangan untuk maju adalah antara lain tersedianya sumber daya manusia yang bermutu.(Tilaar, 2003:297).

  Sumber daya manusia yang bermutu hanya dapat dicapai melalui sistem pendidikan yang berkualitas yang mampu melahirkan sumber daya manusia yang andal dan berakhlak mulia, mampu bekerjasama dan bersaing di era globalisasi dengan tetap mencintai tanah air. Sumber daya manusia yang bermutu tersebut memiliki keimanan dan ketakwaan serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, memiliki etos kerja, dan mampu membangun budaya kerja yang produktif dan berkepribadian. Kualitas SDM yang diharapkan tersebut di atas masih jauh dari produk pendidikan tinggi kita. Di dalam berbagai penelitian internasional seperti yang dilaksanakan oleh majalah ASIAWEEK beberapa tahun lalu menunjukkan beberapa mutu pendidikan tinggi Indonesia di kawasan Asia/Pasifik tidak menggembirakan.

  Dalam TAP MPR No. 7/2001 dikatakan bahwa visi Indonesia 2020, yaitu keinginan untuk maju diperlukan upaya-upaya sebagai berikut:

  1. meningkatkan kemampuan bangsa dalam pergaulan antar bangsa.

  12

  3. meningkatkatnya kualitas pendidikan sehingga tenaga kerja yang berkompeten sesuai dengan standar nasional dan internasional.

  4. meningkatkan disiplin dan etos kerja.

  5. meningkatnya penguasaan ilmu pengetahuan dan pengembangan teknologi serta pemberdayaannya dalam masyarakat.

  6. teraktualisasinya keragaman budaya Indonesia.

  Peran pendidikan dalam mewujudkan semangat untuk maju tersebut di atas perlu diprogramkan dalam tahap-tahap pengembangannya. Dalam rangka menghasilkan produk pendidikan tinggi yang bermutu, salah satu upayanya ialah melaksanakan prinsip-prinsip manajemen seperti Total Quality

  

Manajement . Dalam konsep TQM tersebut dikemukakan lima prinsip penting

  (Creech, 1995 dalam Tilaar 2003: 305), yaitu organisasi sebagai pusat pengembangan mutu, produk yang releven dengan kebutuhan konsumen, proses yang diarahkan kepada produk bermutu sebagaimana yang diharapkan, adanya kepemimpinan yang kuat, dan akhirnya adanya komitmen dari seluruh aktivitas akademika dan seluruh stakeholder pendidikan tinggi untuk mewujudkan visi dan misi pendidikan tinggi. Upaya ini tentunya perlu diikuti oleh seluruh stakeholder pendidikan tinggi sebagaimana yang dikemukakan oleh Kolter. Antara PTN dan PTS yang merupakan sistem pendidikan tinggi nasional perlu dijalin suatu kerjasama yang saling menguntungkan antara keduanya. Pengembangan pendidikan tinggi nasional dengan arah yang telah

  13 mendiskriminasikan antara PTN dan PTS. Dengan demikian, akuntanbilitas pendidikan tinggi nasional akan semakin baik, demikian pula relevansi pendidikan tinggi akan meningkatkan sejalan dengan meningkatkannya peran stakeholder pendidikan tinggi (Tilaar, 2003: 297-306).

  Pengembangan sistem pendidikan tinggi nasional perlu direstrukturisasi. Perstoika sistem pendidikan tinggi ini meliputi berbagai aspek, antara lain keseimbangan program studi, peningkatan mutu, dan hubungan antara PTN dan PTS. Seperti telah diuraikan, sistem pendidikan nasional kita sebenarnya belum memadai memproduksi tenaga-tenaga sarjana secara kuantitatif. Peran PTS dalam kaitan ini akan sangat membantu, asal outputnya memperhitungkan program-program studi yang sangat diperlukan dalam pembangunan nasional. Khususnya program studi ilmu sosial dan keguruan perlu diatur agar outputnya sesuai dengan kebutuhan. Selain itu mutu pendidikan terus ditingkatkan, antara lain dengan meningkatkan kualifikasi tenaga dosen, sarana dan prasarana belajar yang memadai (Tilaar, 1993: 184).

  Setiap perguruan tinggi yang baik berusaha untuk menghasilkan sarjana yang baik berkualitas. Untuk itu dalam mencapai tujuan itu perguruan tinggi akan berusaha mengarahkan dan mengoptimalkan proses belajar mengajarnya secara efektif. Dalam hal ini peranan dosen sangat menentukan.

  Pengajaran harus mampu membina kemahiran peserta didik untuk secara

  14 yang kreatif pula. Untuk itu pengajaran harus mampu membuat peserta didik mengembangkan pemikiran dan tindakan kreatif.

  Pengajaran yang berkualitas adalah pengajaran yang menggunakan pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada mahasiswa. Mahasiswa diajak untuk menentukan, membandingkan, menyimpulkan, menganalisis, membedakan, dan lain-lain. Dalam proses pengajaran, proses belajar memegang peranan yang vital. Sehingga penting sekali memahami sebaik- baiknya tentang proses belajar mahasiswa, agar didapat bimbingan dan lingkungan belajar yang tepat.

  Community engagement atau pelibatan diri warga universitas dalam

  upaya mengatasi aneka problem sosial masyarakat disekitarnya bisa berupa : (1) aneka bentuk layanan profesional (professional community service); (2) penyelenggaraan aneka program pembelajaran jarak jauh (distance

  

education ); (3) penyelenggaraan penelitian dengan melibatkan warga

  masyarakat sebagai subjek yang diteliti (research site); (4) penyelenggaraan penelitian partisipatik yang bermanfaat bagi masyarakat sesuai kebutuhan yang dirasakan sendiri oleh masyarakat (participatory action research); (5) penyelenggaraan pembelajaran dalam pelayanan (service learning) yang melibatkan pembelajar dalam karya pengabdian yang bermanfaat bagi masyarakat yang dilayani atau diajak bermitra

  Dalam rangka menentukan model atau sistem pembelajaran yang

  15 implementasi yang relevan adalah konsep Service Learning (SL) atau “pembelajaran dalam pelayanan”. Model pembelajaran ini mampu mengintegrasikan semua bentuk scholarship di perguruan tinggi, khususnya Tri Dharma perguruan tinggi, lewat pelibatan pembelajaran dalam mengatasi suatu problem nyata yang dihadapi oleh masyarakat. Service Learning menunjukan pada pelibatan secara aktif pembelajaran dalam upaya mengatasi problem yang dihadapi oleh masyarakat.

  Lembaga pendidikan berfungsi sebagai wadah untuk memperoleh, meningkatkan dan mempertahankan kemampuan individu. Dalam kegiatan belajar aspek kognisi (pengetahuan), afeksi (rasa, sikap), konasi (perbuatan, ketrampilan) perlu mendapat perhatian secara cukup, agar dengan demikian mahasiswa mengalami perkembangan menuju terbentuknya pribadi yang bulat, utuh seimbang. Untuk itu agar proses belajar mengajar memperoleh hasil yang optimal, maka proses belajar mengajar harus dilakukan dengan sadar dan sengaja serta terorganisasi dengan baik.

  Lembaga pendidikan tinggi diharapkan mampu menghasilkan lulusan sesuai dengan kebutuhan masyarakat atau dunia kerja, baik secara kuantitas maupun secara kualitas. Peningkatan relevansi antara pendidikan tinggi dan dunia kerja dapat ditempuh dengan cara menyesuaikan program pengembangan pendidikan tinggi dengan kebutuhan dunia kerja. Ada beberapa cara yang dapat ditempuh agar lembaga pendidikan timggi lebih

  16 dengan organisasi atau dunia kerja; (3) memformulasikan kurikulum lembaga pendidikan tinggi. Ketiga pilihan cara tersebut memberikan petunjuk adanya keinginan dipihak pengguna lulusan perguruan tinggi atau dunia kerja agar lembaga pendidikan tinggi tidak hanya mementingkan program-program akademik yang memberikan tekanan pada teori, terapi juga kepada hal-hal yang praktis yang langsung menyangkut dunia kerja.

  Kualitas sumber daya manusia itu menyangkut banyak aspek, seperti aspek sikap mental atau perilaku, aspek kemampuan, aspek inteligensi, aspek agama, aspek hukum, dan aspek kesehatan (Almasdi, 2006;19). Kualitas adalah suatu inovasi ilmiah yang digunakan dalam berbagai bidang pengetahuan. Menurut kamus dan ensiklopedi kualitas menunjukkan pada suatu produk sesuai standar tertentu (Darvis, 1983, dalam Semiawan, 1999:66). Jadi kualitas adalah sistem tentang pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan dan nilai pada tingkat tertentu yang paramaternya ditentukan oleh masyarakat ilmiah tertentu.

C. Profesi dan Posisi Jabatan Alumni Perguruan Tinggi 1. Pengertian profesi

  Profesi dapat dirumuskan sebagai pekerjaan yang dilakukan sebagai nafkah hidup dengan mengandalkan keahlian dan ketrampilan yang tinggi dan dengan melibatkan komitmen pribadi (moral) yang

  17 terklasifikasi dan istilah yang umum, serta memerlukan tolok-ukur praktek dan kode etik yang ditetapkan oleh suatu badan yang diakui (Allen, 1989:87).

  Dengan demikian orang profesional adalah orang yang melakukan suatu pekerjaan purna waktu dan hidup dari pekerjaan ini dengan mengandalkan keahlian dan ketrampilan yang tinggi serta punya komitmen pribadi yang mendalam atas pekerjaan itu. Dengan kata lain, orang profesional adalah orang yang melakukan pekerjaan karena ahli di bidang tersebut dan meluangkan seluruh waktu, tenaga, dan perhatiannya untuk pekerjaan tersebut (Keraf, 1998:35-36).

2. Ciri-Ciri Profesi

  Pertama , adanya keahlian dan ketrampilan khusus. Profesi selalu

  mengandaikan adanya suatu keahlian dan ketrampilan khusus tertentu yang dimiliki oleh sekelompok orang yang profesional untuk bisa menjalankan pekerjaannya dengan baik. Keahlian dan ketrampilan khusus ini umumnya dimiliki dengan kadar, lingkup, dan tingkat yang melebihi keahlian dan ketrampilan orang kebanyakan lainnya. Keahlian dan ketrampilan ini biasanya dimilikinya berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang diperolehnya selama bertahun-tahun. Bahkan pendidikan dan pelatihan itu (formal maupun informal) di jalaninya dengan tingkat seleksi yang sangat ketat dan keras.

  18 aturan khusus yang menjadi pegangan bagi setiap orang yang mengemban profesi yang bersangkutan. Biasanya kode etik ini berisi tuntutan keahlian dan komitmen moral yang berada diatas tingkat rata-rata tuntutan bagi orang kebanyakan dan sekaligus merupakan tuntutan minimal yang harus diperolehi dan tidak dilanggar. Kode etik ini ikut menentukan identitas dan perilaku, khususnya perilaku moral dari para profesional.

  Ketiga , biasanya orang yang profesional adalah orang yang hidup

  dari profesinya, artinya ia hidup sepenuhnya dari profesinya tersebut dan profesi telah membentuk identitas orang tersebut.

  Keempat , adalah pengabdian kepada masyarakat. Adanya

  komitmen moral yang tertuang dalam kode etik profesi ataupun sumpah jabatan menyiratkan bahwa orang-orang yang mengemban profesi tertentu, khususnya profesi luhur, lebih mendahulukan dan mengutamakan kepentingan masyarakat daripada pribadinya. Orang yang profesional akan melayani, mengabdi, dan membantu masyarakat dengan keahlian dan ketrampilannya sampai tuntas, yaitu sampai ada hasil yang memuaskan, baik bagi orang yang dilayani maupun bagi orang profesional itu sendiri.

  Kelima , pada profesi luhur biasanya ada izin khusus untuk

  menjalankan profesi tersebut. Karena setiap profesi, khususnya profesi luhur, menyangkut kepentingan orang banyak, dan terkait dengan nilai- nilai luhur kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan

  19 yang berkaitan dengan kepentingan orang banyak itu diperlukan izin khusus.

  Keenam , kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu

  organisasi profesi. Tujuan anggota profesi ini terutama adalah untuk menjaga dan melindungi keluhuran profesi tersebut. Tugas pokoknya adalah menjaga agar standar keahlian dan ketrampilan tidak dilanggar, kode etik tidak dilanggar, dan berarti menjaga agar kepentingan masyarakat tidak dirugikan oleh pelaksanaan profesi tersebut oleh anggota manapun (Keraf, 1998:39-43).

3. Prinsip-prinsip Etika Profesi a.

  Prinsip tanggung jawab artinya bertanggung jawab pada pelaksanaan pekerjaan dan terhadap hasilnya serta bertanggung jawab atas dampak profesinya terhadap kehidupan dan kepentingan orang lain.

  b.

  Prinsip keadilan artinya orang profesional agar dalam menjalankan profesinya tidak merugikan hak dan kepentingan pihak tertentu.

  Demikian pula, prinsip ini menuntut agar dalam menjalankan profesinya orang yang profesional tidak boleh melakukan diskriminasi terhadap siapapun, jadi tidak boleh membeda-bedakan pelayanannya dan kadar mutu pelayanan itu.

  c.

  Prinsip otonomi yaitu prinsip yang dituntut oleh kalangan profesional terhadap dunia luar agar mereka diberi kebebasan sepenuhnya dalam

Dokumen yang terkait

Analisis tingkat literasi keuangan mahasiswa studi kasus mahasiswa S1 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 0 2

Komunikasi fatis dalam wacana konsultatif pembimbingan skripsi pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta semester genap.

1 4 232

Analisis kepuasan mahasiswa pada kualitas pelayanan sekretariat Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Studi kasus: sekretariat Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 0 106

Hubungan antara jenis pekerjaan orang tua dan prestasi belajar dengan minat berwirausaha mahasiswa : studi kasus mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan 2003-2004 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 3 109

Kepuasan mahasiswa pendidikan ekonomi terhadap kualitas layanan dosen : studi kasus mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma angkatan 2002-2006 - USD Repository

0 0 119

Program bantu test psikologi : studi kasus Pusat Pelayanan Tes Konsultasi dan Psikologi Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 0 209

Hubungan antara jenis pekerjaan orang tua dan prestasi belajar dengan minat berwirausaha mahasiswa : studi kasus mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan 2003-2004 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 107

Faktor-faktor penyebab lamanya penulisan skripsi oleh mahasiswa : studi kasus mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Akuntasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidkan Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 0 150

Persepsi mahasiswa tentang metode pengajaran dosen Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 0 121

Sistem informasi lowongan pekerjaan untuk alumni Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 1 150