Hubungan orientasi tujuan belajar dan prestasi akademik mahasiswa - USD Repository

  

i

HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI TUJUAN BELAJAR DAN PRESTASI

AKADEMIK MAHASISWA

  

Skripsi

Diajukan Untuk Menenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

  

Disusun Oleh :

Listya Asoka Chrisadi

NIM : 069114094

  

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012

  • -Jangan Gagap Menghadapi Hidup-

    (Anonymous)

  

iv

“Oleh karena itu Aku berkata kepadamu:

mintalah, maka akan diberikan kepadamu;

carilah, maka kamu akan mendapat;

ketoklah, maka pintu akan dibukakan

bagimu.” (Lukas 11:9)

  

FIGHTING! v Skripsi ini saya persembahkan untuk :

  My Beloved Father in Heaven, Mama dan keluarga ku,

Mahasiswa di seluruh muka bumi yang sedang berjuang

menyusun skripsi . Trust me, I’ve been there before.

  

HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI TUJUAN BELAJAR DAN PRESTASI

AKADEMIK MAHASISWA

Listya Asoka Chrisadi

  

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengetahui

hubungan antara orientasi tujuan belajar dan prestasi akademik pada mahasiswa. Hipotesis yang

diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan antara orientasi tujuan belajar dan prestasi

akademik pada mahasiswa. Subjek penelitian adalah 789 mahasiswa Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta angkatan 2007, 2008 dan 2009. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebar skala

orientasi tujuan belajar dan strategi belajar (GOALS-S) dari Dowson dan McInerney (2004), serta

melihat IPK mahasiswa. Untuk mengetahui hubungan antara orientasi tujuan belajar dan prestasi

akademik pada mahasiswa digunakan teknik korelasi Pearson product moment. Koefisien korelasi

(r) antara orientasi tujuan belajar dan prestasi akademik pada mahasiswa sebesar 0,214 dengan

taraf signifikansi (p) 0,000 (p<0,01). Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara orientasi

tujuan belajar dengan prestasi akademik pada mahasiswa. Kesimpulannya, jika mahasiswa

memiliki orientasi tujuan dalam belajarnya maka prestasi akademik yang diperoleh mahasiswa

cenderung meningkat. Kata kunci : orientasi tujuan belajar, prestasi akademik

vii

  

THE RELATION BETWEEN GOAL ORIENTATION OF LEARNING

AND STUDENT’S ACADEMIC ACHIEVMENT

Listya Asoka Chrisadi

ABSTRACT

  This research is a correlational study that aiming to figure out the relationship between

goal orientation and student academic achievement. The hypothesis proposed in this research is

correlation between learning goal orientation and student academic achievement. Research

subjects were 789 students of Sanata Dharma University Yogyakarta year 2007, 2008 and 2009.

Data collected by spreading learning goal orientation and learning strategy scale (GOALS-S) by

Dowson & McInerney (2004), also see GPA student. This research will use the Pearson Product

Moment Correlation method. The result show that correlation between goal orientation in

learning and studen t’s academic achievement was (r) 0.214 with a significance value (p) 0.000 (p

<0.01). It indicated there is a correlation between goal orientation learning with student ’s

academic achievement. In conclusion, student who have and who can apply this goal orientation

learning will receive higher academic achievement.

  Keywords: learning goal orientation, academic achievement

viii

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih dan penyertaan yang diberikan selama pengerjaan dan terselesaikannya skripsi berjudul “Hubungan Antara Orientasi Tujuan dalam Belajar dan Prestasi Akademik Mahasiswa”. Skripsi ini disusun guna memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Tuhan telah memperkenalkan kepada penulis orang-orang yang hebat dan tulus membantu serta memberikan dukungan saat penulis mengerjakan skripsi.

  Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada orang-orang hebat tersebut, yaitu kepada:

  1. Ibu Titik Kristiyani, M.Psi., selaku dosen pembimbing skripsi yang selalu menyempatkan waktunya dan untuk segala nasehat, masukan, bimbingan, kesabaran, dan dukungan yang telah diberikan.

  2. Ibu Dr. Ch. Siwi Handayani, selaku dekan yang selalu mendorong kami agar cepat menyelesaikan skripsi.

  3. Bapak Minta Istono, M.Si., selaku dosen pembimbing akademik angkatan 2006, untuk pendampingan dan saran-sarannya selama masa perkuliahan penulis.

  4. Semua dosen Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan wawasan dan ilmu yang berharga dan tak ternilai kepada penulis.

  

x

  5. Ibu MM. Nimas Eki Suprawati, M.Si., Psi. dan Ibu Debri Pristinella, M.Si., selaku penguji yang telah memberikan saran dan kritik yang membangun bagi penulis.

  6. Mas Muji, Mas Doni, Mbak Nanik, Mas Gandung, Pak Gie, dan seluruh staff Fakultas Psikologi Sanata Dharma yang telah banyak membantu dan juga menjadi teman bagi para mahasiswa.

  7. Bapak, Mama, dan Sibro tercinta, terimakasih atas dukungan, kesabaran, cinta, kasih sayang, dan doa yang tak henti-hentinya diberikan kepada penulis.

  8. Semua anggota keluarga besar Soewarso dan Soedarman, keluarga yang telah membangun diri penulis dan memberikan kehangatan dalam hidup penulis.

  9. Keluarga Thomas Pudjo dan Charisma Panca, keluargaku di Yogyakarta.

  Terimakasih atas segala pengertian dan perhatian yang tulus diberikan.

  10. Jessica Karina, Christantyaning Omega, Ni Made Tan. Sahabat sekaligus

  sista , terimakasih untuk kenangan masa muda yang tidak akan pernah penulis lupa.

  11. Semua teman-teman mahasiswa psikologi, khususnya angkatan 2006

  especially Fery, Kris, Dita, Vivi, Yanti, Lusi, Brigit dan Yupa. Terimakasih

  buat masukan, bantuan SPSS, juga kerjasama selama ini terutama di akhir- akhir semester kita.

  12. Teman- teman kost “Anggrek” especially Rani dan Yayuk. Terimakasih sudah menjadi saudara di tempat asing ini.

  13. Sahabat-sahabat yang selalu mendukung dari jarak jauh, especially Sinta, Belong, Yoyok, Eronika, Esti dan Desy.

  

xi

  14. Kepada semua pihak yang telah membantu dan teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terimakasih atas segala bantuan dan dukungan yang telah diberikan. Tuhan Memberkati.

  Dengan penuh kesadaran diri dan dengan segala kerendahan hati, penulis merasa penyusunan tugas akhir ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, penulis menerima saran dan kritik mengenai penelitian ini dengan senang hati. Semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi masyarakat dan pembaca sekalian.

  Yogyakarta, Januari 2012 Penulis

  

xii

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

  ……………………………………………………............. i

  HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING

  ……………………. ii

  HALAMAN PENGESAHAN

  …………………………………………………. iii

  HALAMAN MOTTO

  …………………………………………………...…….. iv

  HALAMAN PERSEMBAHAN

  ………………………………………..………. v

  HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  …………………........... vi

  ABSTRAK

  ……………………………………………………………..……… vii

  ABSTRACT

  ……………………………………………………………............ viii

  HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

  ……............ ix

  KATA PENGANTAR

  ………………………………………………………….. x

  DAFTAR ISI

  ……………………………………………………………......... xiii

  DAFTAR TABEL

  ………………………………………………………........ xvii

  DAFTAR LAMPIRAN

  ………………………………………………………. xix

  BAB I PENDAHULUAN

  ………………………………………………………. 1 A.

   LATAR BELAKANG MASALAH ………………………………......... 1

  B. RUMUSAN MASALAH

  ……………………………………………….. 5 C.

   TUJUAN PENELITIAN

  ……………………………………………….. 5

  D. MANFAAT PENELITIAN

  …………………………………………….. 5

  1. Manfaat Teoritis …………………………………………………….... 5

  2. Manfaat Praktis ………………………………………………........... 5

  BAB II LANDASAN TEORI

  ………………………………………………….. 6 A.

   MAHASISWA ...

  ……......………………………..................................... 6

  xiii

  1. Pengertian Mahasiswa

  ………………………………………………... 6

  B. ORIENTASI TUJUAN BELAJAR

  …………………………………… 6

  1. Pengertian Orientas i Tujuan Belajar …………………………………. 6

  2. Jenis-jenis Orientasi Tujuan Belajar ………………....………………. 8

  C. PRESTASI AKADEMIK

  ……………………………………………... 10

  1. Pengertian Prestasi Akade mik ……………………………………… 10

  2. Faktor-faktor yang Mempenga ruhi Prestasi Akademik ……………. 12

  3. Pengukuran Pr

  estasi Akademik …………………………………….. 16 D.

  

HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI TUJUAN BELAJAR DAN

PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA

  …………………………… 18 E.

   HIPOTESIS

  ……………………………………………………............ 23

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN

  …………………………………… 24

  A. JENIS PENELITIAN

  …………………………………………………. 24 B.

   VARIABEL PENELITIAN .... …………………………………………. 24

  C. DEFINISI OPERASIONAL

  ………………………………………….. 24 1. Orientasi Tujuan Belajar.. ……………………………………………. 24

  2. Prestasi Akademik

  ………………....................................................... 27

  D. SUBJEK PENELITIAN

  ………………………………………………... 27 E.

   METODE DAN ALAT PENGUMPULAN DATA …………………. 28 1. Skala ..

  …………………………. …………………………………... 28 2.

   Dokumentasi ......................................

  .………................................. 31 F.

   VALIDITAS DAN RELIABILITAS

  ………………………………… 31

  1. Validitas ..…………………………………………………………... 31

  

xiv

  2. Reliabilitas ..………………………………………………………… 33

  3. Uji Da

  ya Beda Item …………………………………………………. 34 G.

   UJI COBA ALAT UKUR

  …………………………………………….. 34

  1. Proses Uji Cob a Alat Ukur ………………………………………….. 34

  2. Hasil Uji Kesahih an Butir Skala …………………………………….. 35

  3. Uji Reliabil

  itas ……………………………………………................. 37

  H. METODE ANALISIS DATA

  ………………………………………… 39

  1. Uji Asumsi D ata Penelitian ………………………………………… 39

  2. Uji Hipotes is Penelitian …………………………………………….. 40

  BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  ……………………………... 41 A.

   ORIENTASI KANCAH

  ………………………………………………. 41

  1. Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta……………….. 41

  2. Proses Penga mbilan Data ……………………………………........... 41

  3. Data Demografi Subjek ................................ ………………….......... 43

  B. DESKRIPSI DATA PENELITIAN

  ………………………………….. 44

  1. Data Teorit is dan Empiris ………………………………………….. 44

  2. Kategorisasi Tingkat Orientasi Tujuan Belajar dan Prestasi

  Akademik…………………………………………………………… 45 C.

   ANALISIS DATA PENELITIAN …………………………................. 48

  1. Hasil Uji Asumsi …………………………………………………… 48 2.

  Hasil Uji Hipotesis ..………………………………………….......... 50

  D. PEMBAHASAN .................................................................................... 53

xv

  

xvi

  BAB V PENUTUP

  …………………………………………………………...... 67

  A. KESIMPULAN

  ………………………………………….……………. 67 B.

   SARAN

  ………………………………………………………………… 67

  1. Bagi Universitas ………………......................................................... 67

  2. Bagi Ma hasiswa……………………………………………….......... 68

  3. Bagi Peneli

  ti Selanjutnya …………………………………………... 68

  DAFTAR PUSTAKA

  ..…………………………………………….…………. 70

  LAMPIRAN – LAMPIRAN…………………………………………………... 73

  

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Perbandingan Nilai Angka dan Huruf

  ….………………………… 17

  Tabel 2. Blue Print Skala Sebelum Uji Coba

  ……........................................... 29

  Tabel 3. Aspek dan Distribusi Item Skala Sebelum Uji coba

  ………………. 30

  Tabel 4. Blue Print Skala Setelah Uji Coba

  …………………………………. 36

  Tabel 5. Aspek dan Distribusi Item Skala Setelah Uji Coba

  ……..…………. 37

  Tabel 6. Hasil Uji Reliabilitas

  ………………………………………………... 38

  Tabel 7. Data Demografi Subjek

  ……………………........................………... 43

  Tabel 8. Data Teoritis dan Empiris

  ………………………………………....... 44

  Tabel 9. Kriteria Kategorisasi Subjek Penelitian

  ……………………………. 46

  Tabel 10. Kriteri Kategorisasi Tujuan Akademik

  …………………………... 46

  Tabel 11. Kriteria Kategorisasi Tujuan Sosial

  ……………………………… 47

  Tabel 12. Kriteria Kategorisasi Prestasi Akademik

  ………………………... 48

  Tabel 13. Hasil Uji Normalitas

  ……………………………………………….. 49

  Tabel 14. Hasil Uji Linearitas

  ………………………………………………... 50

  Tabel 15. Hubungan Orientasi Tujuan Belajar dan Prestasi Akademik Mahasiswa

  ………………………………………………………….. 51

  

Tabel 16. Hubungan Tujuan Akademik dalam Orientasi Tujuan Belajar dan

Prestasi Akademik Mahasiswa

  …………........…………………….. 52

  Tabel 17. Hubungan Tujuan Sosial dalam Orientasi Tujuan Belajar dan Prestasi Akademik Mahasiswa

  ……………………………………. 53

  Tabel 18. Hasil Kategorisasi Tujuan Akademik dalam Belajar dan Prestasi Akademik Mahasiswa

  ……………………………………………… 61

  

xvii

  

xviii

Tabel 19. Hasil Kategorisasi Tujuan Sosial dalam Belajar dan Prestasi Akademik Mahasiswa

  ……………………………………………... 66

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Skala Uji Coba .

  …........….……………………………………. 74

  Lampiran 2. Reliabilitas Skala

  …………………….....……………………… 80

  Lampiran 3. Skala Penelitian

  ………………………………………………… 84

  Lampiran 4. Hasil Penelitian

  ………………………………………………….. 91

  

Lampiran 5. Deskripsi Data Penelitian ............................................................. 96

xix

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

  “Berapa IP nya?” Pertanyaan ini telah menjadi sesuatu hal yang sering didengar setiap akhir semester. Hal ini secara tidak langsung mengungkapkan bahwa dalam dunia akademik, indeks prestasi telah menjadi sebuah simbol ukuran kemampuan ataupun pencapaian prestasi akademik.

  Prestasi akademik, dikatakan oleh Sobur (2003) sebagai suatu perubahan dalam hal kecakapan tingkah laku, ataupun kemampuan yang dapat bertambah selama beberapa waktu dan tidak disebabkan proses pertumbuhan, tetapi adanya situasi belajar. Perwujudan bentuk hasil proses belajar tersebut dapat berupa pemecahan lisan maupun tulisan, yang secara langsung dapat diukur atau dinilai dengan menggunakan tes yang terstandar. Hal tersebut menunjukkan bahwa prestasi akademik memang dianggap sebagai suatu kecakapan dan kemampuan bahkan sebagai suatu pencapaian yang dianggap sebagai ukuran keberhasilan dari mahasiswa. Tuntutan akan prestasi ini sedemikian tingginya dan secara tidak langsung tercermin dari prasyarat untuk mencari pekerjaan dan studi lanjut yang mencantumkan batasan minimal Indeks Prestasi Kumulatif.

  Apalagi dalam menghadapi dunia global sekarang ini seseorang dituntut menjadi individu yang kompetitif. Faktanya menurut data BPS

  

1

  2

  tahun 2010 sebanyak 1,22 juta sarjana masuk dalam pengangguran terbuka. Hal ini karena sebuah perusahaan menggunakan IPK (Indeks Prestasi Komulatif) sebagai salah satu syarat administratif yang harus dipenuhi, yang umumnya berkisar antara 2.75 sampai dengan 3.00 sebagai syarat minimum

  Berawal dari kebutuhan dan tuntutan untuk berprestasi seperti inilah, ditemukan adanya hal atau perilaku mahasiswa yang menarik.

  Secara positif, sebuah target akan prestasi akan mendorong individu untuk lebih giat dan optimal dalam berusaha mencapai harapannya.

  Prestasi akademik yang baik dapat diperoleh dari proses belajar yang baik selama seseorang berada dalam bangku perkuliahan dan menjalani pendidikan formal. Banyak faktor yang turut mempengaruhi keberhasilan maupun kegagalan mahasiswa dalam menempuh pendidikannya di perguruan tinggi (Suryabrata, 2002). Secara umum, faktor yang mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa adalah faktor internal yakni faktor yang berasal dari dalam diri mahasiswa dan faktor eksternal yang merupakan faktor dari luar diri mahasiswa. Faktor internal mahasiswa yang turut berpengaruh salah satunya adalah motivasi. Motivasi merupakan pemasok daya (energizer) untuk bertingkah laku secara terarah (Gleitman dan Reber dalam Syah, 2008). Tingkah laku mahasiswa yang ditampilkan untuk mencapai tujuan tertentu digerakkan dan diarahkan oleh motivasi. Individu yang memiliki motivasi yang tinggi

  3

  dalam belajar akan menunjukkan perilaku dan usaha untuk meraih apa yang menjadi tujuan belajarnya.

  Namun sekarang ini mahasiswa menemukan berbagai kesulitan dalam belajarnya yang menyebabkan krisis motivasi dalam belajar yang dikemukakan oleh Winkle (1991) dengan gejala yang ditunjukkan seperti berkurangnya perhatian pada waktu belajar, kelalaian dalam mengerjakan tugas-tugas, pekerjaan rumah, menunda persiapan ujian, serta pandangan asal lulus, dan sebagainya.

  Untuk mengatasi hal di atas mahasiswa perlu melakukan langkah dalam menumbuhkan motivasi dalam belajar. Salah satu bentuk motivasi yang dapat dipakai mahasiswa adalah orientasi tujuan belajar. Menurut Svinicki (2005) Goal Orientation adalah sebuah motivasi yang umum dan menunjuk pada suatu fakta bahwa tipe tujuan yang dipakai seseorang memiliki dampak yang luar biasa pada bagaimana mereka mengejar tujuan tersebut. Orientasi tujuan belajar merupakan motivasi seseorang dalam mencapai prestasi akademik. Memiliki orientasi belajar dapat membuat mahasiswa lebih fokus pada usaha-usaha belajar yang mereka lakukan untuk mencapai tujuan-tujuan akademis. Menurut Ames (dalam Pintrich, 1996) orientasi tujuan itu sendiri merupakan pola terpadu dari sebuah kepercayaan yang mengarah ke cara yang berbeda dalam mendekati, terlibat, dan merespon suatu situasi berprestasi. Selaras dengan apa yang dikemukakan oleh Woolfolk (2009) orientasi tujuan merupakan sebuah pola kepercayaan tentang tujuan yang mengarah pada prestasi di sekolah.

  4 Orientasi tujuan dalam belajar menurut Dowson & McInerney

  (2004) diklasifikasikan menjadi dua yaitu (1) tujuan yang berfokus pada motif akademik yang dipakai mahasiswa dalam kegiatan di kelas yang disebut dengan tujuan akademik, dan (2) tujuan yang berfokus pada motif sosial yang dipakai mahasiswa dalam situasi akademik yang disebut tujuan sosial (Arias, 2004). Dalam menetapkan tujuan belajarnya, mahasiswa umumnya menyadari beberapa kondisinya terkini, kondisi-kondisi idealnya, dan rentang perbedaan antara kedua kondisi tersebut (Woolfolk, 2009).

  Sebuah penelitian yang dilakukan yang dilakukan oleh Simanungkalit (2006) yang dilakukan pada 125 mahasiswa berusaha menunjukkan hubungan antara orientasi tujuan belajar dan prestasi akademik mahasiswa. Dari hasil penelitian terlihat bahwa orientasi tujuan belajar dan prestasi akademik memiliki hubungan yang positif dan signifikan. Hanya saja pada penelitian tersebut dimensi yang diukur hanyalah tujuan mastery dan tujuan performance. Sedangkan pada penelitian ini, peneliti akan menggunakan tujuan akademik dan tujuan sosial sebagai dimensi orientasi tujuan belajar yang akan diukur.

  Penelitian tentang prestasi akademik dan orientasi tujuan belajar telah dilakukan sebelumya dengan variabel yang berbeda. Kondisi objektif tersebut di atas banyak memberi masukan dan melatarbelakangi penelitian ini dilakukan. Penelitian ini akan meneliti apakah ada hubungan antara prestasi belajar dengan orientasi tujuan belajar mahasiswa.

  5 B. RUMUSAN MASALAH

  Apakah terdapat hubungan antara orientasi tujuan belajar dan prestasi akademik mahasiswa?

  C. TUJUAN PENELITIAN

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara orientasi tujuan belajar dan prestasi akademik mahasiswa.

  D. MANFAAT PENELITIAN

  Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat berbagai pihak, baik itu manfaat secara teoritis maupun secara praktis. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

  1. Manfaat Teoritis Penelitian ini bermanfaat untuk menambah keragaman penelitian di bidang Psikologi, khusunya bidang Psikologi Pendidikan.

  2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi bagi mahasiswa mengenai orientasi tujuan belajar dan menerapkannya sebagai pendekatan dan motivasi dalam kegiatan belajar, sehingga ke depannya mampu memperoleh prestasi akademik yang optimal.

  Bagi peneliti yang berminat dengan tema serupa, maka penelitian ini dapat dijadikan dasar atau acuan untuk pengembangan ke arah penelitian selajutnya.

BAB II LANDASAN TEORI A. MAHASISWA

1. Pengertian Mahasiswa

  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) mahasiswa adalah orang yang belajar di Perguruan Tinggi. Mahasiswa dalam peraturan pemerintah RI No.30 tahun 1990 adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu. Sedangkan, menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Bab VI bagian ke empat pasal 19 bahwasanya mahasiswa itu sebenarnya hanya sebutan akademis untuk siswa atau murid yang telah sampai pada jenjang pendidikan tertentu dalam masa pembelajarannya.

  Menurut uraian teori di atas mahasiswa merupakan suatu kelompok dalam masyarakat yang memperoleh statusnya karena ikatan dengan perguruan tinggi. Mahasiswa dipercaya oleh masyarakat sebagai kaum terpelajar lewat pendidikan yang mereka capai sampai tingkat perguruan tinggi.

B. ORIENTASI TUJUAN BELAJAR

1. Pengertian Orientasi Tujuan Belajar

  Goal orientation atau orientasi tujuan belajar diciptakan oleh

  psikolog perkembangan dan pendidikan untuk menjelaskan cara

  7

  belajar siswa dan performansi siswa dalam tugas akademis. Menurut Locke dan Latham (2002) tujuan atau goal adalah hasil atau pencapaian yang pemenuhannya diperjuangkan oleh seseorang (dalam Woolfolk, 2009).

  Svinicki (2005) mendefinisikan Goal Orientation sebagai sebuah motivasi yang umum dan menunjuk pada suatu fakta bahwa tipe tujuan yang dipakai seseorang memiliki dampak yang luar biasa pada bagaimana mereka mengejar tujuan tersebut. Selain itu, orientasi tujuan belajar merupakan suatu bagian dari proses pembelajaran, yaitu suatu orientasi yang menekankan belajar sebagai sarana untuk mencapai tujuan dan pembelajaran itu sendiri. (Dowson, 2004).

  Menurut Ames (dalam Pintrich, 1996) Goal Orientation merupakan pola terpadu dari sebuah kepercayaan yang mengarah ke cara yang berbeda dalam mendekati, terlibat, dan merespon suatu situasi berprestasi. Selaras dengan apa yang dikemukakan oleh Woolfolk (2009) orientasi tujuan belajar merupakan sebuah pola kepercayaan tentang tujuan yang mengarah pada prestasi di sekolah.

  Goal orientation merupakan sebuah kerangka berfikir yang dipakai

  seseorang dalam menghadapi situasi akademis (Dweck & Leggett, 1988; Elliott & Dweck, 1988 dalam VandeWalle 1999).

  Menurut paparan teori di atas dapat disimpulkan bahwa orientasi tujuan belajar merupakan sebuah pola, kepercayaan, motivasi, atau kerangka berfikir yang mempengaruhi mahasiswa dalam

  8 bertindak dan terlibat dengan tugas akademik dan kegiatan belajarnya.

  Hal ini dapat digunakan sebagai sarana untuk mencapai performansi atau tujuan dalam seting pendidikan.

2. Jenis-jenis Orientasi Tujuan Belajar

  Banyak penelitian mengenai orientasi tujuan belajar yang dilakukan dalam bidang pendidikan. Peneliti memiliki catatan yang berbeda dalam orientasi tujuan mahasiswa dan menggunakan istilah yang berbeda-beda seperti “sukses” vs “pemahaman” dari Piaget

  (Piaget, 1978), mastery dan performance orientation (Ames & Archer, 1992) atau disebut juga learning dan performance goals (Dweck & Leggett, 1988), task-involved dan ego-involved goals (Nicholls, 1984) dan ability focused dan ego focused goals (Midgley & Maehr, 1991) (dalam Pintrich & Schunk, 1996).

  Orientasi tujuan dalam belajar dalam penelitian ini dibedakan dalam dua yaitu tujuan akademik dan tujuan sosial yang akan dipaparkan sebagai berikut (Dowson dan McInerney, 2004) :

  a. Tujuan Akademik Tujuan akademik merupakan motif dari keadaan akademik yang dipakai siswa sebagai tuntutan dalam perilaku mereka di kelas (Arias, 2004).

  9 1. Mastery atau penguasaan materi.

  Keinginan untuk mencapai suatu pemahaman, kompetensi akademik, atau mengembangkan performansi yang relatif sesuai standar diri sendiri.

  2. Performance atau performansi.

  Keinginan untuk mencapai performansi yang lebih baik dari siswa lain, mencapai tingkatan tertentu, atau keinginan memperoleh hadiah yang nyata sesuai dengan performansi akademik yang telah dicapai.

  3. Work-avoidance.

  Keinginan untuk mencapai sesuatu dengan sedikit mungkin usaha yang dilakukan. Pintrich dan Schunk (2002) juga mengatakan siswa dengan tujuan ini berusaha menyelesaikan tugas dan kegiatan secepat mungkin tanpa mengerahkan banyak usaha (dalam Woolfolk, 2009).

  b. Tujuan Sosial Tujuan sosial mengarah pada alasan mengapa siswa berperilaku dalam situasi akademik sehingga dapat memenuhi tujuan sosial (Arias, 2004). Selain itu, tujuan sosial dapat diartikan sebagai beragam kebutuhan dan motif siswa untuk terhubung dengan orang lain atau menjadi bagian sebuah kelompok (Woolfolk, 2009).

  10

  1. Afiliasi Sosial Keinginan untuk mencapai dan meningkatkan rasa saling memiliki dalam sebuah kelompok, dan atau untuk membangun atau menjaga hubungan interpersonal antara anggota.

  2. Penerimaan Sosial Keinginan untuk mendapatkan persetujuan dan penerimaan dari teman sebaya, guru atau pengajar, dan orang tua.

  3. Keperdulian Sosial Keinginan untuk secara akademik dapat membantu orang lain, atau dalam urusan pengembangan kepribadian.

  4. Tanggung jawab Sosial Keinginan untuk menjaga komitmen interpersonal, memenuhi kewajiban peran sosial atau untuk mengikuti moral dan aturan sosial.

  5. Status Sosial Keinginan untuk mencapai posisi tertinggi di sebuah sekolah atau dalam kehidupannya ke depan

C. PRESTASI AKADEMIK

1. Pengertian Prestasi Akademik

  Istilah prestasi akademik terkadang digunakan secara berganti- ganti dengan prestasi belajar, tetapi kedua istilah ini sebenarnya memiliki makna yang sama (Moedjianto dalam Narulita 2005). Pada

  11

  umumnya istilah prestasi belajar digunakan untuk siswa sekolah, sedangkan prestasi akademik digunakan untuk mahasiswa di lembaga Pergruruan Tinggi.

  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) prestasi akademik adalah nilai yang diperoleh dari kegiatan persekolahan yang bersifat kognitif dan ditentukan melalui penilaian. Sedangkan Sukarti (1986) mendefinisikan prestasi belajar atau prestasi akademik sebagai tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan mahasiswa terhadap tugas belajar di kampus dalam periode tertentu yang meliputi aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan (dalam Pabiban, 2007).

  Tingkat keberhasilan atau penguasaan mahasiswa dalam belajar dapat dilihat dari prestasi belajar yang diraih. Prestasi belajar sendiri menurut Bloom (dalam Prasetiyo, 2009) adalah proses belajar yang dialami siswa untuk menghasilkan perubahan dalam bidang pengetahuan, pemahaman, penerapan, daya analisis, sintesis dan evaluasi. Menurut Suryabrata (2002) prestasi belajar adalah hasil evaluasi dari suatu proses biasanya dinyatakan dalam bentuk kuantitatif atau angka, yang khusus dipersiapkan untuk proses evaluasi misalnya nilai raport atau Kartu Hasil Studi (KHS).

  Berdasarkan dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi akademik adalah tingkat keberhasilan mahasiswa dalam proses belajar di kampus yang didapatkan melalui serangkaian pengukuran dan penilaian hasil belajar. Pengukuran mencakup segala

  12

  cara untuk memperoleh informasi mengenai hasil belajar yang dapat dikuantifikasikan.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Akademik

  Pembahasan mengenai prestasi akademik sangat terkait dengan aktivitas akademik yang dilakukan yaitu belajar. Pada dasarnya belajar itu sendiri bukanlah aktivitas yang mandiri, akan tetapi banyak faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar secara langsung maupun tidak langsung ikut pula mempengaruhi hasil belajar karena setiap proses belajar ditujukan untuk mendapatkan hasil belajar atau prestasi akademik.

  Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar mahasiswa diakui sangat kompleks dan terlalu banyak untuk disebutkan satu persatu. Namun, secara umum faktor-faktor tersebut diklasifikasikan ke dalam dua faktor besar, yaitu (Suryabrata, 2002; dan Syah, 2008): 1.

   Faktor-faktor yang Berasal dari Luar Diri Mahasiswa

  Faktor-faktor yang bersumber dari luar diri mahasiswa meliputi faktor non sosial dan faktor sosial.

  a. Faktor non sosial Faktor non sosial ini boleh dikatakan juga tak terbilang jumlahnya, seperti misalnya: keadaan udara, cuaca, waktu, tempat, alat yang dipakai untuk belajar, dan sebagainya.

  13

  b. Faktor sosial Faktor sosial adalah faktor manusia, baik manusia itu hadir maupun yang kehadirannya tidak langsung. Misalnya, kehadiran seseorang yang mengganggu saat belajar, hubungan mahasiswa dengan dosen, dan hubungan dengan anggota keluarga.

2. Faktor-faktor dari Dalam Diri Mahasiswa

  Faktor dari dalam diri mahasiswa meliputi faktor fisiologis dan faktor psikologis.

  c. Faktor Fisiologis Faktor fisiologis dapat berupa keadaan tubuh, kesehatan, keadaan fungsi-fungsi fisiologis tertentu (Suryabrata, 2002).

  Kondisi organ-organ khusus individu seperti tingkat kesehatan, indera pendengaran dan penglihatan, juga sangat mempengaruhi kemampuan individu dalam menyerap informasi dan pengetahuan. Selain itu, akibat negatif yang dapat terlihat dari faktor fisiologis adalah terhambatnya proses informasi yang dilakukan oleh system memori individu tersebut (Syah, 2008).

  d. Faktor Psikologi Faktor psikologi adalah hal yang mendorong aktivitas belajar itu, hal yang merupakan alasan dilakukannya perbuatan belajar itu. Arden N. Fradsen (dalam Suryabrata, 2002)

  14

  mengatakan bahwa hal yang mendorong seseorang untuk belajar antara lain adanya rasa ingin tahu dan ingin maju, untuk mendapatkan simpati dari orang lain, radanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan, dan keinginan untuk mendapatkan rasa aman.

  Faktor psikologi dapat pula mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran yang dilakukan oleh individu.

  Faktor-faktor itu secara umum adalah (Syah, 2008):