Hubungan strategi Marketing Mix dengan keputusan konsumen dalam memilih Sekolah Menengah Pertama di SMP Sunan Giri Manganti Gresik.

HUBUNGAN STRATEGI MARKETING MIX DENGAN KEPUTUSAN
KONSUMEN DALAM MEMILIH SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DI
SMP SUNAN GIRI MENGANTI GRESIK

SKRIPSI

Oleh:
SITI KHOIROTUNNISA’
D03213024

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2017

ABSTRAK
Siti Khoirotunnisa’ ( D03213024), 2017, Hubungan Strategi Marketing Mix Dengan
Keputusan Konsumen Dalam Memilih Sekolah Menengah Pertama Di SMP Sunan Giri
Menganti- Gresik. Dosen pembimbing Prof.Dr.H Imam Bawani,MA.,Drs.Taufik
Subty,M.Pd.I

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi strategi marketing mix dan
keterkaitannya dengan keputusan konsumen dalam memilih sekolah menengah pertama di
SMP Sunan Giri Menganti Gresik. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan penelitian
kuantitatif. Waktu penelitian ini dimulai pada bulan 10 Mei 2017, sampai terselesainya
laporan penelitian ini yaitu tanggal 10 Juli 2017. Sampel penelitian adalah peserta didik di
SMP Sunan Giri Menganti Gresik yang berjumlah 255 peserta didik dari populasi yang
berjumlah 978 peserta didik. Untuk pengambilan sampel menggunakan teknik Random
Sampling, dimana pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. Teknik dalam analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi Product Moment. Dari pengujian
yang telah dilakukan dengan menggunakan korelasi statistical package for social science
(SPSS) Product Moment for windows versi 22 diketahui jumlah item pertanyaan sebanyak 18
dengan nilai rata-rata (mean) 76,00 dan standart deviasi sebesar 4,0483 merujuk pada
kategori skor penilaian implementasi strategi marketing mix di SMP Sunan Giri tergolong
sangat baik. Keputusan konsumen dalam memilih sekolah menengah pertama juga tergolong
cukup baik, hal ini dapat diketahui dari jumlah item pertanyaan sebanyak 10 dengan nilai
rata-rata (mean) 40,00 dan standart deviasi sebesar 2,0518. Dari pengujian yang telah
dilakukan dengan menggunakan korelasi statictical package for social science (SPSS)
Product Moment for windows versi 22 diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang
signifikan antara variabel Strategi Marketing Mix dengan variabel keputusan konsumen

dalam memilih sekolah menengah pertama. Hasil hitung korelasi Product Moment 0,928
lebih besar dari r tabel pada signifikansi 5 % dengan nilai 0,138.

Kata Kunci: Marketing Mix, Keputusan konsumen

viii

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM ..............................................................................................

i

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI....................................................

ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI SKRIPSI ......................................................


iii

PERNYATAAN KEASLIAN .............................................................................

iv

MOTTO.......... .....................................................................................................

v

PERSEMBAHAN ................................................................................................

vi

ABSTRAK ...........................................................................................................

viii

KATA PENGANTAR .........................................................................................


ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................

x

DAFTAR TABEL ...............................................................................................

xii

DAFTAR TRANSLITERASI ............................................................................

xiii

BAB I

PENDAHULUAN
A.
B.

C.
D.
E.
F.

BAB II

BAB III

Latar Belakang ..............................................................................
Rumusan Masalah .........................................................................
Tujuan Penelitian ..........................................................................
Manfaat Penelitian ........................................................................
Penelitian Terdahulu ......................................................................
Sistematika Pembahasan ...............................................................

1
4
4
6

7
8

KAJIAN TEORI
A. Strategi Marketing Mix .................................................................
1. Strategi ....................................................................................
2. Marketing Mix ........................................................................
B. Keputusan Konsumen ...................................................................
C. Hubungan Strategi Marketing Mix dengan Keputusan
konsumen dalam memilih sekolah menengah pertama .................
D. Hipotesis........................................................................................

18
19

METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ...................................................
B. Variabel penelitian dan definisi operasional ....................................
C. Populasi dan Sampel ......................................................................


20
22
23

9
10
10
16

xi

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................
E. Validitas dan Reliabilitas ...............................................................
F. Analisis Data ..................................................................................
BAB IV

BAB V


LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ..............................................
1. Sejarah Singkat SMP Sunan Giri ...........................................
2. Identitas sekolah ......................................................................
3. Visi dan Misi ...........................................................................
4. Kondisi Peserta Didik, tenaga pendidik dan
kependidikan ...........................................................................
5. Keadaan Sarana dan Prasarana................................................
B. Penyajian Data ..............................................................................
1. Penyajian Data interview Marketing Mix ..............................
2. Penyajian Data tentang keputusan konsumen .........................
C. Uji Validitas dan reliabilitas ..........................................................
D. Penyajian data Kuesioner.. ............................................................
E. Analisis Data.. ...............................................................................

25
27
30

31

31
34
34
35
36
38
38
39
40
43
63

PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................
B. Saran ...............................................................................................

70
71

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xii

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Dewasa ini, semua bangsa dihadapkan pada suatu persaingan, untuk itu
semua bangsa harus memiliki daya tawar tinggi serta memiliki keunggulan yang
komparatif. Konsep globalisasi menciptakan paradigma borderless world, yaitu
dunia yang tidak mengenal batas-batas teritorial sebuah bangsa. Dampaknya turut
menciptakan persaingan yang semakin tinggi pada semua aspek kehidupan.
Begitu pula dengan pendidikan dimana pengelolaannya tak hanya dapat dilakukan
dengan cara tradisional namun membutuhkan inovasi-inovasi khusus sehingga
output pendidikan sesuai dengan kebutuhan pasar.
Pengelolaan pendidikan menjadi sangat penting dimana pertumbuhan dan
perkembangan lembaga dipengaruhi oleh kemampuan administrator dalam
melakukan scanning lingkungan eksternal, kompetitor, potensi internal serta harus

dapat menciptakan strategi yang mumpuni untuk memenangkan persaingan tanpa
harus menghilangkan esensi dari pendidikan itu sendiri.
Fokus dari manajemen pendidikan mengalami perubahan dari sekedar
melayani proses pendidikan menjadi bagaimana membuat pemakai jasa
pendidikan menjadi pelanggan pendidikan yang akan memberikan loyalitas tinggi
dan tidak berpaling pada lembaga lain.

1
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2

Persaingan dalam dunia pendidikan tak dapat terelakkan lagi, banyak
lembaga yang ditinggalkan oleh pelanggannya sehingga dalam beberapa tahun ini
banyak terjadi merger dari lembaga pendidikan. Kemampuan administrator untuk
memahami pemasaran pendidikan menjadi prasyarat dalam meningkatkan dan
mempertahankan pertumbuhan lembaganya.
Jika administrator pendidikan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan
oleh konsumen, maka dapat dipastikan lembaga pendidikan akan kehilangan
banyak kesempatan untuk menjaring konsumen. Manajemen marketing
merupakan salah satu ilmu yang telah lama berkembang dan sangat
mempengaruhi keberhasilan suatu lembaga pendidikan untuk bisa bertahan.
Marketing Mix sendiri merupakan suatu perangkat dilembaga pendidikan
yang terdiri dari 4 variabel yaitu produk, harga, kegiatan promosi dan saluran
distribusi dengan tujuan untuk menentukan tingkat keberahasilan pemasaran
lembaga pendidikan yang bisa memberikan kepuasan dalam pemenuhan
kebutuhan yang dipilih atau segmen pasar yang diinginkan.
Kotler mendefinisikan Marketing Mix ( bauran pemasaran ) adalah kiat
pemasaran yang digunakan lembaga pendidikan untuk mencapai sasaran
pemasarannya. 1 Sedangkan Jeromie Mc-carthy dalam bukunya fandy tjiptono
merumuskan marketing mix menjadi 4 P ( Product, Price, Promotion, Place,).2

1
2

Philip Kotler, Manajemen Pemasaran ( Jakarta : PT Macanan Jaya, 2009 ), 442
Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa, ( Jakarta : Bayu Media Publishing, 2006),132

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3

Dalam mencapai strategi pemasaran yang tepat dan terbaik untuk
diterapkan, salah satunya adalah lembaga pendidikan dapat melihat dari faktor
bauran pemasaran. Hal tersebut penting karena bauran pemasaran merupakan
salah satu pokok pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian
suatu produk.3
Dalam sebuah lembaga pendidikan Marketing Mix memegang peranan
penting daalam upaya mencapai tujuan lembaga pendidikan, karena marketing
mix atau bauran pemasaran merupakan suatu strategi dalam mentransformasikan
alur informasi dari lembaga pendidikan kepada konsumen.
SMP Sunan Giri Menganti merupakan salah satu lembaga pendidikan
formal yang memberikan kontribusi dalam pembangunan pendidikan bagi anak
didiknya. Dan dalam menarik minat konsumen pendidikan lembaga ini
menggunakan strategi Marketing Mix. Hal ini dikatakan cukup berhasil karena
dalam setiap tahunnya peserta didik di lembaga tersebut mengalami kenaikan
yang cukup signifikan meski banyak lembaga yang berdiri tak jauh dari lokasi
SMP Sunan Giri yang menawarkan berbagai fasilitas namun tetap saja para
konsumen pendidikan tidak meninggalkannya, hal ini yang menarik minat peneliti
untuk melakukan penelitian di tempat ini.

3

Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, ( Jakarta :PT Raja Grafindo Persada, 2004),73

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

4

Mengacu pada latar belakang diatas, maka penulis mengambil penelitian
dengan judul : Hubungan Strategi Maraketing Mix Dengan Keputusan
Konsumen Dalam Memilih Sekolah Menengah Pertama Di SMP Sunan Giri
Menganti Gresik. Dengan harapan melalui penelitian ini penulis mampu
menggali dan memahami implementasi strategi marketing mix serta hubungannya
dengan konsumen pendidikan di SMP Sunan Giri Menganti Gresik agar dapat
diaplikasikan kelak.
B. Rumusan Masalah
Dari pemaparan di atas, maka masalah yang timbul dan akan dibahas
dalam penelitian ini adalah:
1. Bagamaimana strategi marketing mix di SMP Sunan Giri Menganti?
2. Bagaimana keputusan konsumen dalam memilih sekolah menengah pertama
di SMP Sunan Giri Menganti ?
3. Apakah ada Hubungan antara strategi marketing mix dengan keputusan
konsumen dalam memilih sekolah menengah pertama di SMP Sunan Giri
Menganti? Bila ada, sejauh mana hubungan antara kedua variabel tersebut?
C. Tujuan Penelitian
Dari Rumusan Masalah yang telah ada, dapat diketahui bahwa tujuan
penelitian yang akan dilakukan adalah untuk:
1. Untuk mengetahui Bagamaimana strategi marketing mix di SMP Sunan Giri
Menganti

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

5

2.

Untuk mengetahui keputusan konsumen dalam memilih sekolah menengah
pertama di SMP Sunan Giri Menganti

3. Untuk mengetahui Apakah ada Hubungan antara strategi marketing mix
dengan keputusan konsumen dalam memilih sekolah menengah pertama di
SMP Sunan Giri Menganti atau tidak
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini ada tiga yaitu manfaat secara teoritis,
empiris,dan praktis.
1. Secara Teoritis
Menambah ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan khususnya
memberi informasi mengenai hubungan strategi marketing mix dengan keputusan
konsumen pendidikan di SMP Sunan Giri Menganti Gresik.
2. Secara Praktis
a.

Untuk Lembaga pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi kepada

Lembaga pendidikan mengenai strategi pemasaran pendidikan yang cukup efektif
digunakan dalam menarik minat konsumen agar memutuskan untuk memilih
sebuah lembaga pendidikan.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

6

b.

Untuk Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai ilmu yang

bermanfaat dalam kehidupannya. Dan dapat dijadikan acuan ketika nanti terjun
langsung di lembaga pendidikan.
c.

Untuk Peneliti lain
Peneliti lain diharapkan dapat mengembangkan hasil penelitian ini

dengan memadukan keadaan yang ada.
E. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu dimaksudkan untuk mengkaji hasil penelitian yang
relevan dengan penelitian ini. Sejauh eksplorasi peneliti, belum ada penelitian
yang membahas tema, “Hubungan marketing Mix Dengan Keputusan Konsumen
Dalam Memilih Sekolah Menengah Pertama di SMP Sunan Giri Menganti Gresik
“Namun ada beberapa penelitian terdahulu tentang Marketing Mix dan Keputusan
konsumen sebagai berikut :
Tabel 1.1
Penelitian Terdahulu
No

1

Judul
Penelitan
Pengaruh
Marketing
Mix
terhadap
keputusan
Konsumen
yang

Nama
Penulis

Perbedaan

Judul penelitian
ini
Irwinda
menggunakan
N.T.
pengaruh, Alat
Andi
analisis
yang
Lolo
digunakan
adalah Uji T,

Persamaan
Variabel X dan
Y sama dengan
judul
peneliti
yaitu marketing
Mix
dan
keputusan
Konsumen

Hasil
penelitian
Marketing
mix
mempunyai
pengaruh
yang
signifikan
terhadap

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

7

2

3

menabung
pada
PT.Bank
Mandiri
(persero)tbk,
cabang
makasar
kartini.

objek penelitian
merupakan
lembaga
ekonomi yaitu
Bank Mandiri
(persero)tbk,
cabang makasar
kartini.

Pengaruh
Implementa
si Strategi
Bauran
Pemasaran
(marketing
mix
)
terhadap
penjualan
Sella
produk
oktavia
umroh dan
Dima
haji plus (
studi kasus
di
PT.Armina
Reka
Perdana
cabang
Semarang )

Judul penelitian
ini
menggunakan
pengaruh, Alat
analisis
yang
digunakan
adalah Uji T,
objek penelitian
merupakan
lembaga
ekonomi yaitu
PT.Armina Reka
Perdana cabang
Semarang
Variabel
Dependentnya
adalah penjualan
produk

Analisis
pengaruh
strategi
bauran
pemasaran
terhadap
keputusan
konsumen
dalam
memilih
sekolah
menegah

Muham
mad
Syarif
hidayat
ullah

Penelitian
ini
menggunakan
judul pengaruh,
alat
analisis
yang digunakan
adalah Uji T

keputusan
Konsumen
yang
menabung
pada PT.Bank
Mandiri
(persero)tbk,
cabang
makasar
kartini.

Variabel
X
sama
dengan
judul
peneliti
yaitu marketing
Mix

Variabel X dan
Y sama yaitu
Marketing Mix
dan keputusan
konsumen,
objek penelitian
sama-sama
lembaga
pendidikan

Marketing
mix
mempunyai
pengaruh
yang
signifikan
terhadap
penjualan
produk
umroh
dan
haji plus (
studi kasus di
PT.Armina
Reka Perdana
cabang
Semarang ).

Marketing
mix
mempunyai
pengaruh
yang
signifikan
terhadap
keputusan
konsumen
dalam
memilih
sekolah

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

8

atas yayasan
pendidikan
islam
darussalam
cimanggis
ciputat

menegah atas
yayasan
pendidikan
islam
darussalam
cimanggis
ciputat

F. Sistematika Pembahasan
Untuk lebih memudahkan pembaca dalam memahami isi dari pada laporan
penelitian ini, serta isi laporan penelitian tersusun secara sistematis sehingga
dapat memenuhi kriteria penulisan secara ilmiah, maka peneliti menganggap
perlu untuk membuat sistematika pembahasan.
BAB I merupakan Bab pendahuluan. Bab ini menguraikan tentang latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan permasalahan, manfaat penelitian,
penelitian terdahulu, dan sistematika pembahasan.
BAB II merupakan Kajian Pustaka. Bab ini menguraikan Kajian Pustaka
mengenai (1) Strategi marketing Mix, (2) konsumen pendidikan.
BAB III merupakan bab metode penelitian. Bab ini menguraikan (1)
variabel Penelitian (2) populasi, sampel dan teknik sampling, (3) teknik
pengumpulan data, (4) validitas dan reliabilitas, (5) analisis data.
BAB IV merupakan bab hasil penelitian. Bab ini menguraikan tentang
(1)Implementasi strategi marketing mix di SMP Sunan Giri Menganti-Gresik,
(2)Keputusan konsumen dalam memilih sekolah menengah pertama di SMP
Sunan Giri Menganti-Gresik. ,(3) Hubungan strategi marketing mix dengan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

9

keputusan konsumen dalam memilih sekolah menengah pertama di SMP Sunan
Giri Menganti-Gresik.
BAB V merupakan bab penutup. Bab ini memuat kesimpulan, saran-saran,
kemudian dilanjutkan dengan daftar pustaka serta lampiran-lampiran yang
berkenaan dengan penelitian.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Strategi Marketing Mix
1.

Strategi
Menurut stooner, freeman, dan gilbert,jr. Konsep strategi dapat
didefinisikan berdasarkan dua perspektif yang berbeda yaitu (1) dari
perspektif apa yang organisasi ingin lakukan ( intens to do ), dan (2) dari
perspektif organisasi yang akhirnya lakukan.
Berdasarkan perspektif pertama dapat didefinisikan sebagai program
untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan mengimplementasikan
misinya.Sedangkan perspektif yang kedua strategi didefinisikan sebagai pola
tanggapan atau respon organisasi terhadap lingkungannya sepanjang waktu.
Strategi secara ekplisit merupakan kunci keberhasilan dalam
menghadapi lingkungan bisnis. Strategi memberikan kesatuan arah bagi
anggota organisasi. Bila konsep strategi tidak jelas, maka keputusan yang
diambil akan bersifat subyektif atau berdasarkan intuisi belaka dan
mengabaikan keputusan yang lain.

10
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

11

2.

Marketing Mix

Marketing adalah usaha untuk menyediakan dan menyampaikan
barang dan jasa yang tepat kepada orang-orang yang tepat pada tempat dan
waktu serta harga yang tepat dengan promosi dan komunikasi yang tepat.1
Berdasarkan definisi di atas, proses pemasaran dimulai dari
menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen. Mengetahui apa saja yang
diinginkan oleh konsumen yang berkenaan dengan produk, kinerja serta
kualitas adalah tahap pertama yang sangat penting dari kegiatan pemasaran.
Dalam manajemen marketing kita mengenal adanya marketing mix
(bauran pemasaran), yiatu Usaha manajemen suatu organisasi marketing
untuk mencapai sasaran, dilakukan dengan cara mengkombinasikan dan
memobilisasikan sumber-sumber interen dan eksteren dengan menyesuaikan
pada kendala unsur lingkungan dalam merumuskan suatu kegiatan marketing.
Perpaduan variabel-variabel yang dimobilisasi untuk memenuhi
kebutuhan suatu golongan konsumen disebut adonan/bauran pemasaran
(marketing mix) Singkatnya, marketing mix adalah suatu kesatuan alat-alat
(tools) marketing yang digunakan oleh perusahaan/organisasi untuk mencapai
tujuan-tujuan marketingnya pada pasar sasaran (target market) tertentu.
Dasar konsep marketing adalah marketing strategis, yang merupakan
kombinasi dari variabel-variabel yang dapat dikontrol oleh organisasi/
1

Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: PT Macanan Jaya, 2009),Hal 28

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

12

perusahaan. Marketing mix adalah perpaduan dari variabel-variabel interen
yang dapat dikontrol, dimobilisasi untuk mencapai pasar sasaran (segmen)
tertentu.
Kotler mengungkapkan “Marketing mix describes the set of tools that
management can use to influence sales. The traditional formulation is called
the 4Ps – produk, price, place, and promotion .2 Dari definisi tersebut dapat
diambil kesimpulan bahwa marketing mix adalah kombinasi dari empat
variabel (produk, price, place, promotion) yang merupakan inti dari
pemasaran perusahaan atau organisasi .
Berikut ini merupakan penjelasan lebih lanjut mengenai empat variabel
yang terdapat pada marketing mix :
a. Produk
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada
pasar untuk mendapat perhatian, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi, yang
meliputi barang secara fisik, jasa, kepribadian, tempat, organisasi, dan
gagasan atau buah pikiran. Dalam produk ini teerkandung fungsi produk
tersebut dan faktor lain yang diharapkan oleh konsumen yang sering
dinyatakan

sebagai

produk

plus

(pelayanan).

Faktor-faktor

yang

terkandung dalam suatu produk adalah mutu/kualitas, penampilan
(features), pilihan yang ada (options), gaya (styles), merek (brand names),

2

Philip Kotler, Manajemen Pemasaran:Analisa,Perencanaan,Implementasi Dan Pengendalian.
(Jakarta : Salemba Empat, 1995),Hal 96

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

13

pengemasan (packaging), ukuran (sizes), jenis product (product lines),
macam

(product

items),

jaminan

(warranties),

dan

pelayanan

(services).3
Di dalam strategi marketing mix, strategi produk merupakan unsur
yang paling penting karena dapat mempengaruhi strategi pemasaran yang
lainnya. Pemilihan jenis produk yang akan dihasilkan dan dipasarkan akan
menentukan kegiatan promosi yang dibutuhkan, serta penentuan harga dan
cara penyalurannya. Strategi produk yang dapat dilakukan mencakup
keputusan tentang acuan atau bauran produk ( product mix ) , merek
dagang, kemasan produk, tingkat mutu atau kualitas produk, dan pelayanan
yang diberikan.
Tujuan utama strategi produk adalah untuk dapat mencapai sasaran
pasar yang dituju dengan meningkatkan kemampuan bersaing atau
mengatasi persaingan. Oleh karena itu, strategi produk sebenarnya
merupakan strategi pemasaran, sehingga gagasan atau ide untuk
melaksanakannya harus datang dari bagian atau bidang pemasaran.4
b. Harga ( Price )
Philip kotler dan garry amstrong mendefinisikan harga sebagai berikut
: “ price is the amount of money charged for a product or services “.5

3

Sofjan Assauri,Manajemen Pemasaran ( Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada, 2015),Hal 200
Ibid,hal 200.
5
Mokoginta, E-Book Manajemen Pemasaran, Jilid 1 Edisi Internal, Hal 128
4

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

14

Mursid menyatakan keadaan dimana penetapan harga menjadi
sangat penting karena :
1) Produk adalah bahan baku
2) Harga merupakan alat utama untuk membedakan produk dan produk
pesaing
3) Konsumen berpenghasilan rendah.6
Harga merupakan satu-satunya unsur marketing yang menghasilkan
penerimaan penjualan, sedangkan unsur lainnya hanya unsur biaya saja.
Walaupun penetapan harga merupakan persoalan penting, masih banyak
perusahaan yang kurang sempurna dalam dalam menangani permasalahan
penetapan harga tersebut.
Menurut David wijaya, jenis masukan baiaya satuan pendidikan ada
dua jenis, yaitu :
1.

Biaya satuan pendidikan operasi lancar, yaitu biaya input pendidikan
yang habis digunakan selama satu tahun atau kurang dan biaya yang
dikeluarkan secara berulang-ulang per siswa per tahun.

2.

Biaya satuan pendidikan investasi pembangunan, yaitu biaya input
pendidikan yang penggunaannya lebih dari satutahun dan dihitung per
siswa per tahun.7

c. Lokasi ( Place )

6
7

Mursid, Manajemen Pemasaran, ( Jakarta: Bumi Aksara,2014),Hal 78
David Wijaya, Pemasaran Jasa Pendidikan,(Jakarta : Salemba Empat, 2012 ),Hal 117

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

15

Philip kotler dan Garry Amstrong mendefinisikan lokasi sebagai
berikut : “ Place is a set of independent organization that help make a
product or service available for use or consumption by the consumer or
bussiness user “. 8
Definisi lokasi tersebut diartikan sebagai kumpulan dari organisasiorganisasi yang bebas, yang membuat barang atau jasa menjadi tersedia
sehingga pelanggan dapat menggunakan atau mengkonsumsi barang atau jasa
tersebut. Pelanggan yang dimaksud bisa merupakan pelanggan individu yang
mengkonsumsi ataupun pelanggan bisnis yang menggunakan jasanya atau
menjadi pembeli pertama.
Menurut Alma, pemilihan tempat atau lokasi jasa pendidikan
membutuhkan pertimbangan cermat terhadap bebrapa faktor berikut :
1)

Akses

2)

Visibilitas, yaitu sekolah dapat dilihat dengan jelas tentang keberadaan
fisiknya

8

3)

Lalu lintas

4)

Tempat parkir yang luas dan aman

5)

Ekspansi, yaitu ketersediaan lahan untuk kemungkinan peerluasan usaha

6)

Lingkungan

7)

Persaingan, yaitu lokasi sekolah kompetitor

Mokoginta, E-Book Manajemen Pemasaran, Jilid 1 Edisi Internal Hal 128

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

16

8)

Peraturan pemerintah.9

d. Promosi ( promotion )
Philip kotler mendefinisikan promosi sebagai berikut : “Promotion is
the specific blend of advertising, sales promotion, public relation, personal
selling and direct marketing tools that the company uses to persuasively
communicate to customer value and build customer relationship”.10
Menurut Charles.w. Lamb “ promosi adalah komunikasi dari pemasar
yang menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan para calon pembeli
suatu produk dalam rangka mempengaruhi pendapat mereka atau memperoleh
respon”.11
Menurut AMA ( American Marketing Assocition ) variabel-variabel
bauran promosi ada empat, yaitu :12
1) Periklanan
2) Penjualan Pribadi
3) Publisitas
4) Promosi penjualan
Semua itu dilakukan secara bersama sehingga mampu meningkatkan
nilai sebuah produk jasa.
B. Keputusan Konsumen

9

David Wijaya, Pemasaran Jasa Pendidikan,(Jakarta : Salemba Empat, 2012 ),Hal 143
Mokoginta, E-book manajemen pemasaran ,jilid 1 edisi internal hal 132
11
Charles.w.lamb,Pemasaran (marketing),(Jakarta : Salemba Empat,2012 )hal 145
12
David Wijaya, Pemasaran Jasa Pendidikan,(Jakarta : Salemba Empat, 2012 ),Hal 164
10

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

17

Menurut Kotler (2005) bahwa : Pengambilan keputusan konsumen
berbeda-beda, bergantung pada jenis keputusan pembelian. Selanjutnya dikatakan
bahwa : para konsumen melewati lima tahap: pengenalan masalah, pencarian
informasi, evaluasi alternative, keputusan pembelian dan perilaku pasca
pembelian. 13 Jelas bahwa proses pembelian dimulai jauh sebelum pembelian
aktual dilakukan dan memiliki dampak yang lama setelah itu.
Sikap konsumen yang telah terpola dari proses pengenalan kebutuhan
akan merangsang konsumen untuk melakukan pencarian informasi baik secara
internal maupun eksternal. Informasi ini akan menggiring konsumen untuk
mengambil evaluasi alternative tentang keputusan pembelian yang dipengaruhi
kepercayaan, sikap, dan nilai yang dimiliki calon konsumen yang pada akhirnya
akan mengambil sebuah keputusan pembelian/penggunaan atau tidak, termasuk
proses pemecahan masalah pasca pembelian/penggunaan.
Sikap

keputusan

pembelian/penggunaan

dimulai

dari

pengenalan

kebutuhan, pengenalan kebutuhan akan berhubungan dengan ingatan konsumen
tentang stimulus yang diperolehnya. Ingatan konsumen akan dipengarhi oleh
faktor lingkungan yang terdiri dari budaya, kelas sosial, pengaruh pribadi, situasi
dan keluarga. Disamping faktor lingkungan perbedaan individu akan sangat
menentukan pemahaman akan pengenalan kebutuhan. Proses keputusan dapat
digambarkan dalam grafik berikut ini:14

13
14

Buchori Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran jasa (Bandung,Alfabeta,2011),99.
Ibid,hal 101

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

18

Pengaruh
lingkungan

Perbedaan
individu

Proses
keputusan

Proses
psikologis

Strategi
pemasaran

C. Hubungan Marketing mix dengan keputusan konsumen dalam memilih
Sekolah menengah pertama
Keputusan konsumen dalam membeli suatu produk pada masing masing
individu dipengaruhi

oleh kualitas produk, lokasi dimana barang atau jasa

dipasarkan, bagaimana cara promosinya dan berapa harga yang ditetapkan oleh
sebuah perusahaan ataupun lembaga.Terlepas dari keempat hal diatas, Berikut

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

19

merupakan faktor yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam
melakukan pembelian:15
1.

Kebudayaan
Menurut ilmu antropologi, “kebudayaan adalah” : keseleluruhan
sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan
masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.16
Dalam masyarakat kebudayaan yang terbangun sedikit banyak akan
mempengaruhi seseorang dalam menjatuhkan pilihan mengenai suatu hal
baik itu pendidikan ataupun layanan jasa yang lainnya.

2.

Sosial
Pengaruh dalam faktor sosial ini terdiri dari beberapa hal, yaitu:
a.

Kelompok referensi, kelompok ini merupakan beberapa orang yang
bisa mepengaruhi seseorang dalam meilih suatu produk ataupun
layanan jasa. Contohnya seperti tetangga,teman,dsb.

b.

Keluarga, Masing-masing anggota keluarga bisa saja berbeda untuk
membeli sesuatu. Peranan yang berbeda dari setiap anggota. Keluarga
juga dapat mempengaruhi dalam keputusan pembelian. Oleh karena itu
pemasar harus mengetahui peran masing-masing anggota keluarga,
yaitu siapa yang menjadi pengambil insiatif, penentu, pembeli atau

15
16

Ibid,hal 98.
Koentjaningrat, Pengantar Antropologi (Jakarta: Rineka Cipta),Hal 80.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

20

siapa yang menjadi pemegang pengaruh paling kuat dalam
pengambilan keputusan.
3.

Personal, Terdiri dari usia, pekerjaan, kondisi perekonomian, gaya hidup,
serta kepribadian seseorang.

4.

Psikologi yang Terdiri dari motivasi, persepsi, pengalaman, sikap dan
kepercayaan.
Marketing mix yang merupakan salah satu strategi pemasaran dimana

pihak pemasar mencampurakan variabel-variabel pemasaran yang dapat
digunakan dalam menarik minat konsumen, Jelaslah memiliki hubungan yang
signifikan dalam pengambilan keputusan oleh konsumen dalam memilih produk
atau layanan jasa yang akan dipakai.
D. Hipotesis
Berangkat dari rumusan masalah diatas, khususnya dengan masalah yang
berhubungan dengan variabel-variabel , maka dalam kaitan ini dapat ditentukan
hipotesis sebagai berikut:
Hipotesis kerja atau alternative yang diberi simbol huruf (Ha), yaitu
Hipotesa yang menyatakan adanya hubungan atau pengaruh antara variabel bebas
dengan variabel terikat.
Ha

: ada korelasi positif yang signifikan, antara variabel X (marketing mix)
dan variabel Y (Keputusan konsumen) dalam memilih sekolah menengah
pertama di SMP Sunan Giri Menganti Gresik.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

21

Hipotesa nihil (Hipotesa Nol) yang diberi lambang (Ho) yang
menunjukkan tidak adanya pengaruh antara kedua variabel tersebut.
Ho : tidak adanya korelasi positif yang signifikan, antara variable X
(marketing mix) dan variable Y (Keputusan konsumen) dalam memilih sekolah
menengah pertama di SMP Sunan Giri Menganti Gresik.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey, yaitu mengambil
sampel dari satu populasi menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data
pokok. Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif, dengan jenis pendekatan non eksperimen. Dalam
penelitian ini peneliti menganalisis hubungan antara satu variable (x) dengan satu
variabel (y) lainnya atau bagaimana satu variable berhubungan dengan variabel
lainnya, sifat hubungan yang dimaksud bisa positif atau searah dan bisa negative
atau terbalik.
1. Metode Penelitian
Metode Penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian
yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan
fakta dan simpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan dan
mengendalikan keadaan.

1

Penelitian ini berjudul “Hubungan strategi

marketing mix dengan keputusan konsumen dalam memilih sekolah
menengah pertama di SMP Sunan Giri Menganti Gresik”

1

Syamsuddin Ar., M.S Vismaia S. Damaianti, Metode Penelitian Pendidikan Bahasa (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2007), 14.

21

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

22

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif.
Metode kuantitatif adalah pendekatan ilmiah terhadap pengambilan keputusan
manajerial dan ekonomi.2
2. Waktu dan lokasi Penelitian
a. Waktu Penelitian
Karena keterbatasan waktu dan tenaga, maka waktu penelitian ini
kami laksanakan hanya dalam 3 tahap pada bulan ( Januari 2017 - April
2017).
Tahap 1 : Kunjungan/survey sekolah (Januari 2017)
Tahap 2 : Rencana Penelitian: Proposal dan Surat Izin Penelitian (Januari
2017)
Tahap 3 : Proses Penelitian (Mei-Juni 2017)
Tahap 4 : Penulisan Laporan (Juni 2017 –Juli 2017)
b. Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian dilakukan di SMP Sunan Giri Menganti yang
beralamatkan di Desa Menganti Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik.
Peneliti mengambil lokasi tersebut karena pemilihan dan penentuan
lokasi tersebut dilatar belakangi oleh beberapa pertimbangan atas dasar
kekhasan, ketertarikan, dan sesuai dengan penelitian kami yang membahas
tentang Hubungan strategi marketing Mix dengan keputusan konsumen
dalam memilih Sekolah menengah pertama.
2

Mudrajad Kuncoro, Metode Kuantitatif (Yogyakarta: Upp Amp Ykpn 2001). Hal 17

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

23

B. Variabel Penelitian Dan Definisi operasional
1. Variabel Penelitian
Menurut sugiono variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau
nilai dari objek atau kegiatan yang mempunyai variasi yang tentu, yang
diterapakan

oleh

peneliti

untuk

dipelajari

dan

kemudian

ditarik

kesimpulannya. Dalam penelitian yang dilakukan penulis terdiri dari dua
variabel, yaitu variabel independen. Adapun penjelasan dari masing – masing
variabel adalah sebagai berikut :
a. Variable Bebas (X) yaitu variabel yang mempengaruhi sifat yang
mengakibatkan hasil berbeda atau bervariasi. 3 Adapun variable bebas
dalam penelitian ini adalah Strategi Marketing Mix.
b. Variable terikat (Y) yaitu variabel yang dipengaruhi oleh hasil obyek
penelitian.4 Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan
konsumen dalam memilih sekolah menengah pertama di SMP Sunan Giri
Menganti.
2. Definisi operasional
Definisi operasional merupakan petunjuk tentang bagaimana suatu
variabel di ukur, sehingga peneliti dapat mengetahui baik buruknya
pengukuran tersebut. Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah:
3
4

CG.Sevilla, dkk, Pengantar Metode Penelitian (Jakarta: UI PERS, 1993),hal 6
Ibid, hal 7.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

24

a.

Marketing Mix
marketing mix (bauran pemasaran), yaitu Usaha manajemen suatu
organisasi marketing untuk mencapai sasaran, dilakukan dengan cara
mengkombinasikan dan memobilisasikan sumber-sumber interen dan
eksteren dengan menyesuaikan pada kendala unsur lingkungan dalam
merumuskan suatu kegiatan marketing.

b. Keputusan kosumen
Keputusan konsumen adalah proses pengintegrasian yang
mengkombinasikan sikap dan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau
lebih sesuatu dan memilih salah satu diantaranya.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Pengertian populasi menurut Sugiyono (2009: 80) adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. 5 Berdasarkan pengertian di atas, penulis dapat mengambil
kesimpulan bahwa populasi merupakan obyek atau subyek yang berada pada
suatu wilayah dan memenuhi syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah
dalam penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah SMP Sunan Giri
5

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. (Bandung: Alfabeta, 2012),hal 80

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

25

Menganti dengan observasi penelitian pada bagian pemasaran pendidikan dan
konsumennya.
2. Sampel
Menurut Sugiyono Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan

teknik sampling adalah

teknik dalam pengambilan sampel, dalam penelitian ini adalah teknik
sampling yang digunakan adalah

non probability sampling,yaitu teknik

pengambilan sampel yang tidak memberi peluang sama bagi setiap unsur atau
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel seperti ini
melipuyi, sampling sistematis (teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan
dari anggota populasi yang telah diberi nomer urut), sampling kuota (teknik
untuk menentukan sampel dari populasi yang memiliki ciri-ciri tertentu
sampai jumlah yang diinginkan), sampling incidental (teknik penentuan
sampel berdasarkan kebetulan, siapa saja yang kebetulam bertemu dengan
peneliti), sampling purposive (pengambilan sampel dengan pertimbangan
tertentu), sampling jenuh (trknik epengambilan sampel bila semua anggota
populasi digunakan sebagai sampel), dan snowball sampling (teknik
penentuan samepel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar).6
Makin besar sampel mendekati populasi, maka kesalahan generalisasi
semakin kecil dan sbeliknya. Rumus untuk menghitung ukuran sampel dari
populasi yang diketahui jumlahnya adalah sebagai berikut:
6

Sugiono, Metode Penelitian Administrasi (Bandung: Alfabeta, 2011) hal 92

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

26

Keterangan:
λ dengan dk = 1, taraf kesalahan bisa 1%, 5%, 10%
P = Q = 0,5
S= Jumlah sampel
Sampel yang penulis ambil peserta didik dan peserta didik di SMP
Sunan Giri yang berjumlah 255 peserta didik dari populasinya yang berjumlah
978 dengan tingkat kesalahan 5% .
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dari
berbagai sumber data yaitu :
1. Angket
Angket atau questionnaire adalah daftar pertanyaan yang telah
diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang yang diberi tersebut
bersedia memberikan respons sesuai dengan permintaan pengguna. 7 Teknik
ini penulis gunakan untuk mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan
keputusan konsumen pendidikan dalam memilih sebuah lembaga pendidikan.
2. Wawancara (Interview)
Interview adalah sebuah dialog percakapan dengan maksud tertentu.
Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer)
7

Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hal 102

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

27

yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (intervewee) yang
memberi jawaban atas pertanyaan itu.8
Wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang
berlangsung secara lisan di mana dua orang atau lebih bertatp muka
mendengarkan

secara

langsung

informasi-informasi

atau

keterangan-

keterangan.9
Dalam penelitian nantinya peneliti akan menggunakan metode
interview dengan pendekatan yang menggunakan petunjuk umum wawancara.
Jenis wawancara ini mengharuskan pewawancara membuat kerangka dan
garis besar pokok-pokok yang dirumuskan tidak perlu ditanyakan secara
berurutan. Demikian pula penggunaan dan pemilihan kata-kata untuk
wawancara dalam hal tertentu tidak perlu dilakukan sebelumnya.
Metode ini digunakan untuk mencari informasi tentang gambaran
singkat sejarah berdirinya SMP Sunan Giri Menganti Gresik dan
implementasi marketing mix. Metode ini digunakan dengan alasan bahwa
informasi yang di peroleh dari interview dapat dijadikan sebagai acuan awal
dalam melaksanakan tahap penelitian selanjutnya.

8
9

Ibid, hal 135
Cholid Narbuko Dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2002), hal 70.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

28

E. Validitas Dan Reliabilitas
Alat-alat pengukur pada umumnya harus memenuhi dua syarat utama.
Alat itu harus valid (sahih) dan harus reliable (dapat dipercaya).10
1. Validitas
Suatu alat pengukur dikatakan valid, jika alat itu mengukur apa yang
harus diukur oleh alat itu. Ada tiga macam validitas yaitu: (1) validitas isi,
(2) validitas prediktif, (3) validitas construct (konstruk).
a. Validitas Isi
Validitas Isi adalah isi atau bahan yang diuji atau dites relevan
dengan kemampuan, pengetahuan, pelajaran, pengalaman atau latar
belakang orang yang diuji.
b. Validitas Prediktif
Validitas Prediktif adalah kesesuaian antara ramalan (prediktif)
tentang seseorang dengan kelakuannya yang nyata.
c. Validitas Contruct
Validitas construct bertujuan untuk meneliti komponenkomponen sikap atau sifat yang diukur oleh alat itu.
Selanjutnya untuk menghitung korelasi antara masing-masing
butir pertanyaan dengan skor total memakai rumus tehnik korelasi
product moment, yang rumusnya seperti berikut :

10

Nasution, Metode Research pe elitia il iah (Jakarta: Bumi Aksara, 1996),hal 74

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

29

Rxy =



Keterangan :
r

: koefisien validitas

X

: skor pada subyek item n

Y

: skor total subyek

XY

: skor pada subyek item n dikalikan skor total

N

: banyaknya subyek
Koefisien korelasi ini merupakan koefisien validitas. Jika koefisien
korelasi hitung lebih besar dari koefisien korelasi tabel maka butir
pertanyaan tersebut dinyatakan valid.11

2. Reliabilitas
Suatu alat pengukur dikatakan reliable bila alat itu dalam mengukur
suatu gejala pada waktu yang berlainan senantiasa menunjukkan hasil yang
sama. Jadi alat yang reliable secara konsisten memberi hasil ukuran yang
sama.12
Berikut ini rumus yang digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen
yang datanya interval misalnya angket atau soal bentuk uraian.
R11 = [
11
12

Warsono Surachmad, Pengantar Penelitian Ilmiah (Bandung: Tarsito, 1982), hal 132.
Nasution, Metode Research pe elitia il iah (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), hal 77

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

30

Menurut Azwar bahwa tinggi rendahnya reliabilitas secara empirik
ditunjukan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas. Semakin
tinggi koefisisen korelasi antara hasil ukur dari dua alat yang paralel berarti
konsistensi antara keduanya semakin baik. Biasanya koefesien reliabilitas
berkisar antara 0 sampai 1,00, jika koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00
berarti semakin tinggi reliabilitasnya.13
F. Analisis Data
Jenis data dan skala pengukuran menentukan teknik analisis data yang
akan digunakan. Jenis data terbagi menjadi dua yaitu data kuantitatif dan data
kualitatif. Disini penulis menggunakan data kuantitatif, yaitu data yang
berbentuk angka atau data kualitatif yang telah diberi skor/nilai.
Untuk menganalisa yang telah diperoleh melalui observasi, interview
dan penyebaran kuisioner, dan semua data dihimpun, maka peneliti
menggunakan langkah selanjutnya yaitu menganalisa data. Pada tahap ini
dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa sampai berhasil menyimpulkan
kebenaran yang dapat dipakai untuk menjawab permasalahan-permasalahan
yang diajukan dalam penelitian. Dalam hal ini metode yang digunakan adalah
untuk memperoleh jawaban tentang Hubungan Maketing mix dengan
Keputusan konsumen dalam memilih sekolah menengah pertama di SMP

13

Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian (Bandung: ALFABETA,2010), hal 354

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

31

Sunan Giri Menganti Gresik, maka peneliti menggunakan teknik analisa
statistic guna mengetahui kebenaran yang ada atau mencari dan mengetahui
ada tidaknya Hubungan Maketing mix dengan Keputusan konsumen dalam
memilih sekolah menengah pertama di SMP Sunan Giri Menganti Gresik.
Adapun rumus yang digunakan adalah “Koefisien Korelasi Produck
Moment”:

Keterangan :



Rxy

: Angka

indeks korelasi „r’ product moment

Σx2

: Jumlah deviasi skor X setelah terlebih dahulu dikuadratkan

ΣY2

: Jumlah deviasi skor Y setelah dikuadratkan
Adapun untuk mengetahui besar kecilnya pengaruh menggunakan

table koefisien Korelasi dengan nilai „r’ atau dikonsultasikan dengan table „r’
Koefisien korelasi. Berikut ini tabelnya :
Tabel 3.1
Nilai Koefisien korelasi
Besarnya nilai ‘r’
Interpretasi
Antara 0,800 s/d 1.000

Tinggi

Antara 0,600 s/d 0,800

Cukup

Antara 0,400 s/d 0,600

Agak rendah

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

32

Antara 0,200 s/d 0,400

Rendah
Sangat rendah/tidak

Antara 0,000 s/d 0,200
berkorelasi

Nilai koefisien korelasi ‘r’ berkisar antara -1 sampai +1 yang kriteria
pemanfaatannya dijelaskan sebagai berikut:14
1. Jika nila r > 0 artinya telah terjadi hubungan yang linier positif, yaitu
makin besar nilai variable X (independent), makin besar pula nilai
variable Y (dependen), atau sebaliknya.
2. Jika nilai r < 0 artinya telah terjadi hubungan linier negative, yaitu
semakin besar nilai variable X (independent), maka makin kecil nilai
variable Y (dependen), dan sebaliknya.
3. Jika r = 0 artinya tidak ada hubungan sama sekali antara variable X dan
Y.
4. Jika nilai r = -1 atau r = +1 maka telah terjadi hubungan linier sempurna,
yaitu garis lurus, sedangkan untuk nilai r yang makin mengarah ke
angka 0, maka garis makin tidak lurus.

14

Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2008),hal 130.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran umum objek penelitian
1. Sejarah Singkat Berdirinya Smp Sunan Giri
Semangat dan Upaya generasi muda islam serta Tokoh islam
Masyarakat Menganti, bahwa mereka telah menyadari pentingnya pendidikan
bagi manusia dan didorong oleh tanggung jawab yang besar terhadap
kemajuan umat islam, khususnya di wilayah Kecamatan Menganti dan
sekitarnya. Mereka kemudian mengadakan pertemuan pada tanggal 26
September 1965 bertempat dirumah Bapak Soerawi (Ayah Bapak Mangun
Soewito) Dusun Sidomulyo Desa hulaan kecamatan menganti Kabupaten
Gresik untuk membahas masalah tersebut yang dihadiri oleh :
a.

Abdur rochman Menganti

b.

Muchtarom Achyar Randupadangan

c.

Achmad Salamun Menganti

d.

Mangoen Suwito Sidomulyo Hulaan

e.

Muta’ali Boboh

f.

Abdulloh Zaini Setro

g.

Moelyono Gadingwatu

h.

Muchid Ghofar Putatlor

i.

Moh.Nur Huda Setro

j.

Sukarno Guru Agama Menganti

33
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

34

Dalam pertemuan tersebut mereka sepakat mendirikan Sekolah Kejuruan
yaitu