Website Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Pemerintah Kabupaten Kutai Barat Bab 3 RPJPD Kubar
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
K A B U PAT E N K U TA I B A R AT 2 0 0 5 - 2 0 2 5
BAB III
VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG
KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2005–2025
3.1. VISI KABUPATEN KUTAI BARAT
Berdasarkan pada kondisi eksisting yang ada di Kabupaten Kutai Barat
dewasa ini dan dengan mempertimbangkan berbagai permasalahan, potensi
dan peluang yang akan dihadapi Kabupaten Kutai Barat di masa mendatang,
maka visi kabupaten Kutai Barat 2005 – 2025 adalah:
“TERCIPTANYA MASYARAKAT KUTAI BARAT YANG SEJAHTERA, MAJU
DAN MERATA
BERBASIS PENGEMBANGAN EKONOMI KERAKYATAN”
Ukuran keberhasilan pencapaian Visi Pembangunan Kabupaten Kutai
Barat tersebut harus dapat dilihat dari derajat kesejahteraan, tingkat
kemajuan dan tingkat pemerataan hasil-hasil pembangunan bagi masyarakat
Kutai Barat. Paradigma pembangunan yang ditekankan di sini adalah
pembangunan oleh, dari dan bagi masyarakat Kutai Barat sendiri. Paradigma
pembangunan ini menempatkan faktor manusia sebagai pusat dalam proses
pembangunan.
Hal
ini
tercermin
dalam
prinsip
pembangunan
yang
ditekankan pada tiga prinsip yaitu: (i) berorientasi pada masyarakat
(community oriented), yaitu pembangunan daerah harus berorientasi pada
kepentingan masyarakat setempat; (ii) Berbasis masyarakat (community
based), yaitu pembangunan harus berbasis pada potensi dan kondisi
sumberdaya masyarakat bersangkutan; dan (iii) Dikelola oleh masyarakat
(community managed), yaitu bahwa masyarakat harus berfungsi sebagai
subjek pembangunan, terlibat aktif dalam pengelolaan pembangunan itu
sendiri. Ketiga prinsip ini akan merubah pendekatan pembangunan dari
mengutamakan
pertumbuhan
baru
pemerataan
(trickle-down
effect
approach) menjadi “pemerataan dan pertumbuhan secara bersama-sama”
(equity with growth approach).
III - 1
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
K A B U PAT E N K U TA I B A R AT 2 0 0 5 - 2 0 2 5
Dalam upaya untuk menciptakan pemerataan dan kesejahteraan
masyarakat, Pemerintah Kabupaten Kutai Barat, pada tahap persiapan,
Kabupaten Kutai Barat akan lebih memperkuat fondasi ekonomi, khususnya
pada sektor pertambangan dan perkebunan yang disertai dengan upaya
memacu pengembangan ekonomi rakyat melalui pemberian insentif dan
modal kerja bagi masyarakat. Secara bertahap akan diperkuat fondasi
ekonomi dalam upaya memacu pertumbuhan ekonomi dan pemerataan
pembangunan dari mengandalkan sektor pertambangan ke potensi ekonomi
lain yang berbasis pada ekonomi kerakyatan. Hal ini didasari atas kenyataan,
bahwa kekayaan sumber daya alam yang tidak terbarukan pada akhirnya
akan habis dan karenanya secara sadar dan bertahap sejak awal akan
dikembangkan potensi ekonomi lokal yang terbarukan. Penekanan pada
ekonomi
kerakyatan
dimaksudkan
bahwa
pengembangan
ekonomi
kabupaten Kutai Barat berbasis pada sebuah sistem perekonomian yang
ditujukan untuk mewujudkan kedaulatan rakyat dalam bidang ekonomi. Hal
ini berarti bahwa dalam tahap awal pembangunan ekonomi kerakyatan di
Kabupaten Kutai Barat, keberpihakan pemerintah daerah dalam upaya
pengembangan potensi ekonomi masyarakat Kutai Barat menjadi kata kunci
dalam pembangunan di Kab. Kutai Barat. Penguatan fondasi ekonomi ini
dilakukan hingga akhir tahun 2020.
Pada tahap selanjutnya diharapkan akan terjadi proses transformasi
ekonomi, terutama guna memberikan nilai tambah pada leading sektor
pembangunan ekonomi ke arah industri yang mengolah hasil perkebunan
dan pertambanan serta industri pariwisata yang diharapkan akan mulai
tercipta sejak tahun 2020 dan seterusnya dengan model pembangunan
ekonomi yang tumbuh dan merata (equity with growth). Pada saat yang
sama upaya pemerataan dilakukan melalui keberpihakan pada usaha
ekonomi yang sudah ada dan berkembang di masyarakat.
Semua upaya ini hanya akan dapat dilaksanakan jika pemerintah
kabupaten Kutai Barat secara pasti dan terencana melalukan reformasi
dalam
upaya
mengembangkan
mempersiapkan
sarana
dan
sumber daya manusia yang
prasarana
berkualitas,
pendukung,
melakukan
III - 2
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
K A B U PAT E N K U TA I B A R AT 2 0 0 5 - 2 0 2 5
reformasi pada menuju tata pemerintahan yang baik dan pemerintahan yang
bersih serta menciptakan iklim usaha yang kondusif.
Tujuan akhir yang ingin dicapai dari visi ini adalah terciptanya
masyarakat Kutai Barat yang sejahtera, maju, dan merata. Masyarakat Kutai
Barat yang maju sebagaimana dimaksud dalam visi ini adalah perwujudan
suatu kondisi kehidupan yang dalam berbagai aspek harus lebih baik
dibandingkan dengan kondisi selama ini. Selain memiliki berbagai indikator
sosial ekonomi yang lebih baik, daerah yang maju juga memiliki sistem
kelembagaan
yang
baik,
termasuk
hukum
yang
mantap.
Lembaga
kemasyarakatan telah berfungsi berdasarkan aturan dasar, yaitu konstitusi
yang ditetapkan oleh rakyatnya. Daerah yang maju juga ditandai oleh peran
serta masyarakat secara nyata dan efektif dalam segala aspek kehidupan,
baik ekonomi, sosial, politik, maupun pertahanan keamanan.
“TERCIPTANYA MASYARAKAT KUTAI BARAT
YANG SEJAHTERA, MAJU, DAN MERATA
Transformasi
Sosial
(Peningkatan
Kualitas Hidup)
Hidup)
Lingkungan
Lingkungan yang
yang Kondusif
Kondusif
Equity with Growth
INDUSTRI PERKEBUNAN/PERTANIAN,
PARIWISATA
PEMERATAAN
PERTUMBUHAN
Good
Governance
Transformasi
Struktural
PERTAMBANGAN
& PERKEBUNAN
Leading
Sectors
EKONOMI
KERAKYATAN
2021 dst
SDM
Berkualitas
s/d 2020
Sarana
Sarana dan
dan Prasarana
Prasarana
Pendukung
Pendukung
Gambar 3.1. Proses Perwujudan Visi Kab. Kutai Barat 2025
Majunya perekonomian suatu Daerah dapat diukur dengan melihat
seberapa besar pergeseran peran sektor-sektor ekonomi daerah. Peran
sektor industri manufaktur sebagai penggerak utama laju pertumbuhan
III - 3
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
K A B U PAT E N K U TA I B A R AT 2 0 0 5 - 2 0 2 5
makin meningkat, baik dilihat dari segi sumbangannya dalam penciptaan
pendapatan daerah (PDRB) maupun dalam penyerapan tenaga kerja. Selain
itu dalam proses produksi berkembang keterpaduan antar sektor, terutama
sektor industri, sektor pertanian, sektor pertambangan dan sektor jasa-jasa;
serta
pemanfaatan
sumber daya
alam secara
rasional,
efisien,
dan
berwawasan lingkungan. Lembaga dan pranata ekonominya telah tersusun
dan tertata, dan berfungsi dengan baik, sehingga mendukung perekonomian
yang efisien dengan produktivitas yang tinggi. Daerah yang maju umumnya
adalah daerah yang perekonomiannya stabil. Gejolak yang berasal dari
dalam maupun luar negeri dapat diredam oleh ketahanan ekonominya.
Tingkat kesejahteraan dapat dinilai berdasarkan berbagai ukuran.
Ditinjau dari tingkat perkembangan ekonomi, kesejahteraan suatu daerah
diukur dari tingkat kemakmurannya yang tercermin pada tingkat pendapatan
perkapita dan distribusi pendapatannya. Semakin tinggi pendapatan ratarata suatu daerah dan semakin merata distribusinya, daerah itu dikatakan
lebih
makmur,
dan
dengan
demikian
lebih
maju.
Di
samping
itu,
kesejahteraan fungsi perekonomian daerah juga dapat diukur dari prosentase
tingkat pengangguran atau jumlah penciptaan lapangan kerja.
Selain diukur berdasarkan indikator ekonomi, tingkat kesejahteraan
suatu negara juga diukur berdasarkan berbagai indikator sosial yang pada
umumnya berkaitan dengan kualitas sumber daya manusianya. Sebuah
daerah dikatakan makin maju apabila makin tinggi tingkat pendidikan
penduduknya. Hal itu tercermin pada tingkat pendidikan penduduk yang
menamatkan jenjang setelah SLTA serta tingkat partisipasi pendidikan dan
jumlah tenaga ahli serta profesional yang dihasilkan oleh sistem pendidikan.
Kesejahteraan
suatu
daerah
juga
diukur
berdasarkan
indikator
kependudukan, termasuk derajat kesehatan. Ada kaitan yang erat antara
kesejahteraan suatu daerah dengan laju pertumbuhan penduduk. Daerah
yang sudah maju ditandai dengan laju pertumbuhan penduduk yang lebih
kecil, angka harapan hidup yang lebih tinggi, tingkat kematian bayi yang
rendah, tingkat kematian ibu per seribu kelahiran, proporsi rumah tangga
yang memiliki akses terhadap air bersih, listrik, telepon dan fasilitas sosial
III - 4
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
K A B U PAT E N K U TA I B A R AT 2 0 0 5 - 2 0 2 5
lainnya. Secara keseluruhan kualitas SDM yang makin baik akan tercermin
dalam produktivitas yang makin tinggi.
Kemajuan dan kesejahteraan semata, bukanlah merupakan tujuan
yang ingin dicapai dalam pembangunan di Kabupaten Kutai Barat jika pada
akhirnya justru menimbulkan ketimpangan baik antar wilayah, antar
kelompok
pendapatan
masyarakat,
antara
kelompok
mayoritas, fisik dan psikis dan sebagainya.
pembangunan
di
Kabupaten
Kutai
Barat
minoritas
dan
Oleh karena itu, dalam
harus
dilaksanakan
secara
seimbang, adil dan merata.
Keadilan, kesejahteraan dan kemajuan harus tercermin pada semua
aspek kehidupan. Semua rakyat mempunyai kesempatan yang sama dalam
meningkatkan
taraf
kehidupan;
memperoleh
lapangan
pekerjaan;
mendapatkan pelayanan sosial, pendidikan dan kesehatan; mengemukakan
pendapat; melaksanakan hak politik; memelihara keamanan dan ketertiban
lingkungan; serta mendapatkan perlindungan dan kesamaan di depan
hukum. Dengan demikian, adil berarti tidak ada diskriminasi dalam bentuk
apapun,
baik
antarindividu,
gender,
maupun
wilayah.
Pemerataan
pembangunan juga dimaksudkan dengan meningkatkan pembangunan di
wilayah tertinggal, terisolir dan wilayah perbatasan untuk mengurangi
disparitas pembangunan antarwilayah.
3.2. MISI KABUPATEN KUTAI BARAT
Dalam mewujudkan visi pembangunan Kabupaten Kutai Barat tersebut
ditempuh melalui misi pembangunan Kabupaten Kutai Barat sebagai berikut:
1. Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan
berdaya saing;
Tersedianya SDM yang berkualitas dan berdaya saing merupakan
syarat mutlak bagi terwujudnya visi Terciptanya Masyarakat Kutai
Barat yang Maju, Sejahtera dan Merata Berbasis Pengembangan
Ekonomi Kerakyatan. SDM yang berkualitas dan berdaya saing akan
dapat diwujudkan jika masyarakat memperoleh pelayanan publik
(public services) di bidang kesehatan dan pendidikan secara
III - 5
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
K A B U PAT E N K U TA I B A R AT 2 0 0 5 - 2 0 2 5
mudah, murah, maju dan merata baik antar wilayah maupun antar
kelompok pendapatan di masyarakat.
SDM masyarakat Kutai Barat yang berkualitas dan berdaya saing
juga harus disertai dengan SDM yang bermoral, beretika dan
berbudaya luhur dengan cara memperkuat jati diri dan karakter
bangsa yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mematuhi
aturan hukum, memelihara kerukunan internal dan antar umat
beragama, melaksanakan interaksi antar budaya, menerapkan
adat istiadat dan budaya leluhur, dan memiliki kebanggaan sebagai
masyarakat Kutai Barat dalam rangka memantapkan landasan
spiritual, moral, dan etika pembangunan bangsa.
2. Mewujudkan sarana dan prasarana dasar publik/masyarakat
yang berkualitas, maju dan merata;
Kesejahteraan, kemajuan dan pemerataan pembangunan terlihat
dari tersedianya sarana dan parasarana dasar publik, terutama
kesehatan, pendidikan, transportasi, listrik, air bersih, sanitasi,
telekomunikasi, dan pelayanan dasar publik lainnya yang tersebar
secara merata, maju dan berkualitas.
3. Mewujudkan
pertumbuhan
disertai pemerataan
ekonomi
yang
tinggi
yang
berbasis ekonomi kerakyatan dan
potensi lokal;
Pembangunan ekonomi tidak semata-mata ditujukan pada upaya
mengejar pertumbuhan ekonomi, tetapi juga disertai dengan
pemerataan
pembangunan
yang
berkeadilan
dengan
meningkatkan pembangunan daerah, mengurangi kesenjangan
sosial
secara
menyeluruh,
keberpihakan
kepada masyarakat,
kelompok dan wilayah/daerah yang masih terisolir dan tertinggal,
menanggulangi kemiskinan secara drastis, menyediakan akses
yang sama bagi masyarakat terhadap berbagai pelayanan sosial
serta
sarana
dan
prasarana
ekonomi,
serta
menghilangkan
diskriminasi dalam berbagai aspek kehidupan termasuk gender;
Mengembangkan dan memperkuat perekonomian regional yang
berdaya saing global dan berorientasi pada keunggulan komparatif,
kompetitif dan kooperatif dengan berbasis pada segenap potensi
III - 6
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
K A B U PAT E N K U TA I B A R AT 2 0 0 5 - 2 0 2 5
yang ada di daerah, untuk mewujudkan pemenuhan kebutuhan
dasar masyarakat, pertumbuhan yang tinggi, dan pemerataan
yang berkeadilan. Perkembangan ekonomi regional didukung oleh
penyediaan infrastruktur yang
berkualitas
dan
produktif,
memadai, tenaga kerja yang
serta
regulasi
yang
mendukung
penciptaan iklim investasi yang kondusif.
4. Mengembangkan
governance)
tata
dan
pemerintahan
pemerintahan
yang
yang
baik
(good
bersih
(clean
governement);
Penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik dilaksanakan
dengan berpegang pada prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan
yang baik (good governance) dan pemerintahan yang bersih (clean
government), membangun sistem pemerintahan yang akuntabel,
transparan, responsif, demokratis, dan partisipatif; kemitraan yang
serasi dan harmonis antara eksekutif dan legislatif, penciptaan
stabilitas politik dan penegakan hukum yang konsisten di semua
bidang, menciptakan sistem pelayanan yang efisien, efektif dan
terpadu sehingga memudahkan masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan
publik
yang
lebih
mudah
(easier),
lebih
murah
(cheaper), dan lebih cepat (faster), memperkuat peran masyarakat
sipil; memperkuat kualitas desentralisasi dan otonomi daerah;
menjamin pengembangan media dan kebebasan media dalam
mengomunikasikan kepentingan masyarakat.
5. Mewujudkan kondisi lingkungan sosial, ekonomi dan politik
yang kondusif dan lingkungan hidup yang lestari
Prasyarat lain yang harus dipenuhi adalah terciptanya lingkungan
sosial yang kondusif berupa terpeliharanya keamanan, ketertiban
dan ketentraman; terpeliharanya nilai-nilai dan norma sosial, adat
istiadat, dan budaya yang telah berkembang di masyarakat;
stabilitas politik; serta terbentuknya masyarakat yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Secara fisik hal ini
ditunjukan dengan terciptanya pembangunan berkelanjutan yaitu
sistem
pengelolaan
pembangunan
yang
dapat
menjaga
III - 7
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
K A B U PAT E N K U TA I B A R AT 2 0 0 5 - 2 0 2 5
keseimbangan antara pemanfaatan dan keberlanjutan keberadaan
dan kegunaan SDA dan kelestarian lingkungan hidup, dengan tetap
menjaga fungsi, daya dukung dan kenyamanan dalam kehidupan di
masa kini dan masa depan, melalui pemanfaatan ruang yang serasi
antara
penggunaan
untuk
permukiman,
kegiatan
sosial
dan
ekonomi, dan upaya konservasi; pemanfaatan ekonomi SDA dan
lingkungan yang berkesinambungan.
III - 8
K A B U PAT E N K U TA I B A R AT 2 0 0 5 - 2 0 2 5
BAB III
VISI DAN MISI PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG
KABUPATEN KUTAI BARAT TAHUN 2005–2025
3.1. VISI KABUPATEN KUTAI BARAT
Berdasarkan pada kondisi eksisting yang ada di Kabupaten Kutai Barat
dewasa ini dan dengan mempertimbangkan berbagai permasalahan, potensi
dan peluang yang akan dihadapi Kabupaten Kutai Barat di masa mendatang,
maka visi kabupaten Kutai Barat 2005 – 2025 adalah:
“TERCIPTANYA MASYARAKAT KUTAI BARAT YANG SEJAHTERA, MAJU
DAN MERATA
BERBASIS PENGEMBANGAN EKONOMI KERAKYATAN”
Ukuran keberhasilan pencapaian Visi Pembangunan Kabupaten Kutai
Barat tersebut harus dapat dilihat dari derajat kesejahteraan, tingkat
kemajuan dan tingkat pemerataan hasil-hasil pembangunan bagi masyarakat
Kutai Barat. Paradigma pembangunan yang ditekankan di sini adalah
pembangunan oleh, dari dan bagi masyarakat Kutai Barat sendiri. Paradigma
pembangunan ini menempatkan faktor manusia sebagai pusat dalam proses
pembangunan.
Hal
ini
tercermin
dalam
prinsip
pembangunan
yang
ditekankan pada tiga prinsip yaitu: (i) berorientasi pada masyarakat
(community oriented), yaitu pembangunan daerah harus berorientasi pada
kepentingan masyarakat setempat; (ii) Berbasis masyarakat (community
based), yaitu pembangunan harus berbasis pada potensi dan kondisi
sumberdaya masyarakat bersangkutan; dan (iii) Dikelola oleh masyarakat
(community managed), yaitu bahwa masyarakat harus berfungsi sebagai
subjek pembangunan, terlibat aktif dalam pengelolaan pembangunan itu
sendiri. Ketiga prinsip ini akan merubah pendekatan pembangunan dari
mengutamakan
pertumbuhan
baru
pemerataan
(trickle-down
effect
approach) menjadi “pemerataan dan pertumbuhan secara bersama-sama”
(equity with growth approach).
III - 1
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
K A B U PAT E N K U TA I B A R AT 2 0 0 5 - 2 0 2 5
Dalam upaya untuk menciptakan pemerataan dan kesejahteraan
masyarakat, Pemerintah Kabupaten Kutai Barat, pada tahap persiapan,
Kabupaten Kutai Barat akan lebih memperkuat fondasi ekonomi, khususnya
pada sektor pertambangan dan perkebunan yang disertai dengan upaya
memacu pengembangan ekonomi rakyat melalui pemberian insentif dan
modal kerja bagi masyarakat. Secara bertahap akan diperkuat fondasi
ekonomi dalam upaya memacu pertumbuhan ekonomi dan pemerataan
pembangunan dari mengandalkan sektor pertambangan ke potensi ekonomi
lain yang berbasis pada ekonomi kerakyatan. Hal ini didasari atas kenyataan,
bahwa kekayaan sumber daya alam yang tidak terbarukan pada akhirnya
akan habis dan karenanya secara sadar dan bertahap sejak awal akan
dikembangkan potensi ekonomi lokal yang terbarukan. Penekanan pada
ekonomi
kerakyatan
dimaksudkan
bahwa
pengembangan
ekonomi
kabupaten Kutai Barat berbasis pada sebuah sistem perekonomian yang
ditujukan untuk mewujudkan kedaulatan rakyat dalam bidang ekonomi. Hal
ini berarti bahwa dalam tahap awal pembangunan ekonomi kerakyatan di
Kabupaten Kutai Barat, keberpihakan pemerintah daerah dalam upaya
pengembangan potensi ekonomi masyarakat Kutai Barat menjadi kata kunci
dalam pembangunan di Kab. Kutai Barat. Penguatan fondasi ekonomi ini
dilakukan hingga akhir tahun 2020.
Pada tahap selanjutnya diharapkan akan terjadi proses transformasi
ekonomi, terutama guna memberikan nilai tambah pada leading sektor
pembangunan ekonomi ke arah industri yang mengolah hasil perkebunan
dan pertambanan serta industri pariwisata yang diharapkan akan mulai
tercipta sejak tahun 2020 dan seterusnya dengan model pembangunan
ekonomi yang tumbuh dan merata (equity with growth). Pada saat yang
sama upaya pemerataan dilakukan melalui keberpihakan pada usaha
ekonomi yang sudah ada dan berkembang di masyarakat.
Semua upaya ini hanya akan dapat dilaksanakan jika pemerintah
kabupaten Kutai Barat secara pasti dan terencana melalukan reformasi
dalam
upaya
mengembangkan
mempersiapkan
sarana
dan
sumber daya manusia yang
prasarana
berkualitas,
pendukung,
melakukan
III - 2
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
K A B U PAT E N K U TA I B A R AT 2 0 0 5 - 2 0 2 5
reformasi pada menuju tata pemerintahan yang baik dan pemerintahan yang
bersih serta menciptakan iklim usaha yang kondusif.
Tujuan akhir yang ingin dicapai dari visi ini adalah terciptanya
masyarakat Kutai Barat yang sejahtera, maju, dan merata. Masyarakat Kutai
Barat yang maju sebagaimana dimaksud dalam visi ini adalah perwujudan
suatu kondisi kehidupan yang dalam berbagai aspek harus lebih baik
dibandingkan dengan kondisi selama ini. Selain memiliki berbagai indikator
sosial ekonomi yang lebih baik, daerah yang maju juga memiliki sistem
kelembagaan
yang
baik,
termasuk
hukum
yang
mantap.
Lembaga
kemasyarakatan telah berfungsi berdasarkan aturan dasar, yaitu konstitusi
yang ditetapkan oleh rakyatnya. Daerah yang maju juga ditandai oleh peran
serta masyarakat secara nyata dan efektif dalam segala aspek kehidupan,
baik ekonomi, sosial, politik, maupun pertahanan keamanan.
“TERCIPTANYA MASYARAKAT KUTAI BARAT
YANG SEJAHTERA, MAJU, DAN MERATA
Transformasi
Sosial
(Peningkatan
Kualitas Hidup)
Hidup)
Lingkungan
Lingkungan yang
yang Kondusif
Kondusif
Equity with Growth
INDUSTRI PERKEBUNAN/PERTANIAN,
PARIWISATA
PEMERATAAN
PERTUMBUHAN
Good
Governance
Transformasi
Struktural
PERTAMBANGAN
& PERKEBUNAN
Leading
Sectors
EKONOMI
KERAKYATAN
2021 dst
SDM
Berkualitas
s/d 2020
Sarana
Sarana dan
dan Prasarana
Prasarana
Pendukung
Pendukung
Gambar 3.1. Proses Perwujudan Visi Kab. Kutai Barat 2025
Majunya perekonomian suatu Daerah dapat diukur dengan melihat
seberapa besar pergeseran peran sektor-sektor ekonomi daerah. Peran
sektor industri manufaktur sebagai penggerak utama laju pertumbuhan
III - 3
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
K A B U PAT E N K U TA I B A R AT 2 0 0 5 - 2 0 2 5
makin meningkat, baik dilihat dari segi sumbangannya dalam penciptaan
pendapatan daerah (PDRB) maupun dalam penyerapan tenaga kerja. Selain
itu dalam proses produksi berkembang keterpaduan antar sektor, terutama
sektor industri, sektor pertanian, sektor pertambangan dan sektor jasa-jasa;
serta
pemanfaatan
sumber daya
alam secara
rasional,
efisien,
dan
berwawasan lingkungan. Lembaga dan pranata ekonominya telah tersusun
dan tertata, dan berfungsi dengan baik, sehingga mendukung perekonomian
yang efisien dengan produktivitas yang tinggi. Daerah yang maju umumnya
adalah daerah yang perekonomiannya stabil. Gejolak yang berasal dari
dalam maupun luar negeri dapat diredam oleh ketahanan ekonominya.
Tingkat kesejahteraan dapat dinilai berdasarkan berbagai ukuran.
Ditinjau dari tingkat perkembangan ekonomi, kesejahteraan suatu daerah
diukur dari tingkat kemakmurannya yang tercermin pada tingkat pendapatan
perkapita dan distribusi pendapatannya. Semakin tinggi pendapatan ratarata suatu daerah dan semakin merata distribusinya, daerah itu dikatakan
lebih
makmur,
dan
dengan
demikian
lebih
maju.
Di
samping
itu,
kesejahteraan fungsi perekonomian daerah juga dapat diukur dari prosentase
tingkat pengangguran atau jumlah penciptaan lapangan kerja.
Selain diukur berdasarkan indikator ekonomi, tingkat kesejahteraan
suatu negara juga diukur berdasarkan berbagai indikator sosial yang pada
umumnya berkaitan dengan kualitas sumber daya manusianya. Sebuah
daerah dikatakan makin maju apabila makin tinggi tingkat pendidikan
penduduknya. Hal itu tercermin pada tingkat pendidikan penduduk yang
menamatkan jenjang setelah SLTA serta tingkat partisipasi pendidikan dan
jumlah tenaga ahli serta profesional yang dihasilkan oleh sistem pendidikan.
Kesejahteraan
suatu
daerah
juga
diukur
berdasarkan
indikator
kependudukan, termasuk derajat kesehatan. Ada kaitan yang erat antara
kesejahteraan suatu daerah dengan laju pertumbuhan penduduk. Daerah
yang sudah maju ditandai dengan laju pertumbuhan penduduk yang lebih
kecil, angka harapan hidup yang lebih tinggi, tingkat kematian bayi yang
rendah, tingkat kematian ibu per seribu kelahiran, proporsi rumah tangga
yang memiliki akses terhadap air bersih, listrik, telepon dan fasilitas sosial
III - 4
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
K A B U PAT E N K U TA I B A R AT 2 0 0 5 - 2 0 2 5
lainnya. Secara keseluruhan kualitas SDM yang makin baik akan tercermin
dalam produktivitas yang makin tinggi.
Kemajuan dan kesejahteraan semata, bukanlah merupakan tujuan
yang ingin dicapai dalam pembangunan di Kabupaten Kutai Barat jika pada
akhirnya justru menimbulkan ketimpangan baik antar wilayah, antar
kelompok
pendapatan
masyarakat,
antara
kelompok
mayoritas, fisik dan psikis dan sebagainya.
pembangunan
di
Kabupaten
Kutai
Barat
minoritas
dan
Oleh karena itu, dalam
harus
dilaksanakan
secara
seimbang, adil dan merata.
Keadilan, kesejahteraan dan kemajuan harus tercermin pada semua
aspek kehidupan. Semua rakyat mempunyai kesempatan yang sama dalam
meningkatkan
taraf
kehidupan;
memperoleh
lapangan
pekerjaan;
mendapatkan pelayanan sosial, pendidikan dan kesehatan; mengemukakan
pendapat; melaksanakan hak politik; memelihara keamanan dan ketertiban
lingkungan; serta mendapatkan perlindungan dan kesamaan di depan
hukum. Dengan demikian, adil berarti tidak ada diskriminasi dalam bentuk
apapun,
baik
antarindividu,
gender,
maupun
wilayah.
Pemerataan
pembangunan juga dimaksudkan dengan meningkatkan pembangunan di
wilayah tertinggal, terisolir dan wilayah perbatasan untuk mengurangi
disparitas pembangunan antarwilayah.
3.2. MISI KABUPATEN KUTAI BARAT
Dalam mewujudkan visi pembangunan Kabupaten Kutai Barat tersebut
ditempuh melalui misi pembangunan Kabupaten Kutai Barat sebagai berikut:
1. Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan
berdaya saing;
Tersedianya SDM yang berkualitas dan berdaya saing merupakan
syarat mutlak bagi terwujudnya visi Terciptanya Masyarakat Kutai
Barat yang Maju, Sejahtera dan Merata Berbasis Pengembangan
Ekonomi Kerakyatan. SDM yang berkualitas dan berdaya saing akan
dapat diwujudkan jika masyarakat memperoleh pelayanan publik
(public services) di bidang kesehatan dan pendidikan secara
III - 5
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
K A B U PAT E N K U TA I B A R AT 2 0 0 5 - 2 0 2 5
mudah, murah, maju dan merata baik antar wilayah maupun antar
kelompok pendapatan di masyarakat.
SDM masyarakat Kutai Barat yang berkualitas dan berdaya saing
juga harus disertai dengan SDM yang bermoral, beretika dan
berbudaya luhur dengan cara memperkuat jati diri dan karakter
bangsa yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mematuhi
aturan hukum, memelihara kerukunan internal dan antar umat
beragama, melaksanakan interaksi antar budaya, menerapkan
adat istiadat dan budaya leluhur, dan memiliki kebanggaan sebagai
masyarakat Kutai Barat dalam rangka memantapkan landasan
spiritual, moral, dan etika pembangunan bangsa.
2. Mewujudkan sarana dan prasarana dasar publik/masyarakat
yang berkualitas, maju dan merata;
Kesejahteraan, kemajuan dan pemerataan pembangunan terlihat
dari tersedianya sarana dan parasarana dasar publik, terutama
kesehatan, pendidikan, transportasi, listrik, air bersih, sanitasi,
telekomunikasi, dan pelayanan dasar publik lainnya yang tersebar
secara merata, maju dan berkualitas.
3. Mewujudkan
pertumbuhan
disertai pemerataan
ekonomi
yang
tinggi
yang
berbasis ekonomi kerakyatan dan
potensi lokal;
Pembangunan ekonomi tidak semata-mata ditujukan pada upaya
mengejar pertumbuhan ekonomi, tetapi juga disertai dengan
pemerataan
pembangunan
yang
berkeadilan
dengan
meningkatkan pembangunan daerah, mengurangi kesenjangan
sosial
secara
menyeluruh,
keberpihakan
kepada masyarakat,
kelompok dan wilayah/daerah yang masih terisolir dan tertinggal,
menanggulangi kemiskinan secara drastis, menyediakan akses
yang sama bagi masyarakat terhadap berbagai pelayanan sosial
serta
sarana
dan
prasarana
ekonomi,
serta
menghilangkan
diskriminasi dalam berbagai aspek kehidupan termasuk gender;
Mengembangkan dan memperkuat perekonomian regional yang
berdaya saing global dan berorientasi pada keunggulan komparatif,
kompetitif dan kooperatif dengan berbasis pada segenap potensi
III - 6
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
K A B U PAT E N K U TA I B A R AT 2 0 0 5 - 2 0 2 5
yang ada di daerah, untuk mewujudkan pemenuhan kebutuhan
dasar masyarakat, pertumbuhan yang tinggi, dan pemerataan
yang berkeadilan. Perkembangan ekonomi regional didukung oleh
penyediaan infrastruktur yang
berkualitas
dan
produktif,
memadai, tenaga kerja yang
serta
regulasi
yang
mendukung
penciptaan iklim investasi yang kondusif.
4. Mengembangkan
governance)
tata
dan
pemerintahan
pemerintahan
yang
yang
baik
(good
bersih
(clean
governement);
Penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik dilaksanakan
dengan berpegang pada prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan
yang baik (good governance) dan pemerintahan yang bersih (clean
government), membangun sistem pemerintahan yang akuntabel,
transparan, responsif, demokratis, dan partisipatif; kemitraan yang
serasi dan harmonis antara eksekutif dan legislatif, penciptaan
stabilitas politik dan penegakan hukum yang konsisten di semua
bidang, menciptakan sistem pelayanan yang efisien, efektif dan
terpadu sehingga memudahkan masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan
publik
yang
lebih
mudah
(easier),
lebih
murah
(cheaper), dan lebih cepat (faster), memperkuat peran masyarakat
sipil; memperkuat kualitas desentralisasi dan otonomi daerah;
menjamin pengembangan media dan kebebasan media dalam
mengomunikasikan kepentingan masyarakat.
5. Mewujudkan kondisi lingkungan sosial, ekonomi dan politik
yang kondusif dan lingkungan hidup yang lestari
Prasyarat lain yang harus dipenuhi adalah terciptanya lingkungan
sosial yang kondusif berupa terpeliharanya keamanan, ketertiban
dan ketentraman; terpeliharanya nilai-nilai dan norma sosial, adat
istiadat, dan budaya yang telah berkembang di masyarakat;
stabilitas politik; serta terbentuknya masyarakat yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Secara fisik hal ini
ditunjukan dengan terciptanya pembangunan berkelanjutan yaitu
sistem
pengelolaan
pembangunan
yang
dapat
menjaga
III - 7
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD)
K A B U PAT E N K U TA I B A R AT 2 0 0 5 - 2 0 2 5
keseimbangan antara pemanfaatan dan keberlanjutan keberadaan
dan kegunaan SDA dan kelestarian lingkungan hidup, dengan tetap
menjaga fungsi, daya dukung dan kenyamanan dalam kehidupan di
masa kini dan masa depan, melalui pemanfaatan ruang yang serasi
antara
penggunaan
untuk
permukiman,
kegiatan
sosial
dan
ekonomi, dan upaya konservasi; pemanfaatan ekonomi SDA dan
lingkungan yang berkesinambungan.
III - 8