APLIKASI DUPAK EXCEL PENGAWAS SEKOLAH - Guru Pendidik 03. Usul Penilaian

Usul Penilaian

Guru diwajibkan mengusulkan penilaian angka kredit berdasarkan hasil
penilaian kinerja yang telah dilakukan “Penilai” (SK Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota dan/atau UPTD Pendidikan Kecamatan tentang penetapan
dan pengangkatan pengawas/kepala sekolah/guru sebagai penilai dengan
daftar nama guru yang menjadi tanggung jawabnya dan rincian tugas dan
tanpa SK Penilai ini, maka penilaian yang dilakukan adalah menjadi TIDAK
SAH) kepada pengawas/kepala sekolah setiap tahun dengan bukti fisik
sebagai berikut :
1) Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK) untuk guru dibuat menurut
contoh formulir sebagaimana tersebut pada Lampiran I khusus bagi usul
golongan ruang IV/b ke atas, atau formulir DUPAK lama dan baru untuk
golongan ruang II/a sampai dengan golongan ruang IV/a yang ditandatangani
oleh pengawas untuk kepala sekolah dan kepala sekolah untuk guru.

Usul Penilaian

2) Berkas kelengkapan administrasi kepegawaian, terdiri dari :
1. Fotokopi/salinan yang sah surat keputusan kenaikan pangkat terakhir.
Khusus untuk PNS (baru - 100%) pengangkatan pertama kali dalam jabatan

guru, melampirkan ; (1) Fotokopi/salinan yang sah surat keputusan Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS); (2) Fotokopi/salinan yang sah surat keputusan
Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan (3) Berita Acara Pengambilan Sumpah
Pegawai Negeri Sipil. Sedangkan Bagi PNS yang alih status dari tenaga
administrasi menjadi guru harus melampirkan fotokopi/ salinan surat
keputusan pengangkatan pertama dalam jabatan Guru.
2. Fotokopi/salinan yang sah Penetapan Angka Kredit terakhir dan bagi guru
yang belum pernah mendapat penetapan angka kredit untuk kenaikan
pangkat jabatannya (masa peralihan) harus melampirkan SK kepangkatan
terakhir yang telah mencantumkan angka kreditnya atau SK inpassingnya.
3. Fotokopi/salinan yang sah surat keputusan penyesuaian jabatan guru yang
baru Permenegpan dan RB 16/2009 (apabila ada).

Usul Penilaian

4.

Fotokopi/salinan sah Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) selama 2
(dua) tahun terakhir.


5.

Fotokopi/salinan sah Kartu NIP atau Karpeg.

6.

Fotokopi/salinan sah SK tentang penetapan NIP baru.

7.

Fotokopi/salinan sah Sertifikat sertifikasi guru (apabila ada).

8.

Fotokopi/salinan sah kartu NRG - Nomor Register Guru (apabila ada).

9.

Fotokopi/salinan sah kartu NUPTK (apabila ada).


10. Fotokopi/salinan sah STTB/Diploma/ijazah yang telah diperhitungkan angka
kreditnya, apabila mengajukan usulan penilaian perolehan pendidikan baru.
11. Fotokopi/salinan yang sah ijazah/akta dan transkrip nilai yang telah disahkan
pejabat yang berwenang yaitu Dekan untuk lulusan perguruan tinggi negeri;
dan Koordinator Perguruan Tinggi Swasta untuk lulusan perguruan tinggi
swasta (bagi yang telah mengikuti pendidikan baru dan memperoleh
gelar/ijazah/akta dan yang akan diajukan untuk dinilai) dan surat ijin belajar.

Usul Penilaian

3)

Lampiran II Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas Pembelajaran

dan Tugas

Tertentu.
4)

Lampiran


III

Surat

Pernyataan

Melaksanakan

Kegiatan

Pengembangan

Keprofesian Berkelanjutan.
5)

Lampiran IV Surat Pernyataan Melaksanakan Kegiatan Penunjang Tugas Guru.

6)


Surat Pernyataan telah melakukan kegiatan proses belajar mengajar/bimbingan
dan konseling dengan menggunakan formulir seperti Lampiran V atau VI
Kepmendikbud nomor 025/O/1995, untuk usul dalam masa transisi berdasarkan
Kepmenpan nomor 84/1993.

7)

Daftar Penilaian Kinerja Guru lengkap dengan lembar pengamatan dan
pemantauan yang ditulis tangan oleh penilai untuk guru.

8)

Daftar Penilaian Kinerja Guru dengan tugas tambahan (apabila ada) lengkap
dengan daftar bukti yang teridentifikasi dan deskripsinya, khusus kepala sekolah
lengkap dengan profil dan portofolio sekolah serta keadaaan guru, tata usaha
dan siswa sesuai format yang ada.

Usul Penilaian

9)


Format Evaluasi Diri dan Rencana Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
(PKB), sebagai bagian dari penilaian kinerja yang dilaksanakan.

10) Bukti fisik Kegiatan Pembelajaran dan Tugas Tertentu terdiri dari ; (1) SK Kepala
Sekolah tentang Pembagian Tugas Guru dan Tugas Tertentu Lainnya; dan (2)
Fotokopi/salinan sah SK Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota/UPTD
Pendidikan Kecamatan tentang Penilai Penilaian Kinerja Guru.
11) Bukti fisik makalah yang dipresentasikan atau hasil (keluaran) kegiatan kolektif
guru dan laporan deskripsi mengenai hasil dari diklat dan/atau kegiatan kolektif
guru dilampiri fotokopi surat tugas dan fotokopi sertifikat yang telah disahkan
oleh pejabat yang berwenang dalam pelaksanaan kegiatan.
12) Bukti fisik melaksanakan kegiatan yang mendukung tugas guru berupa
fotokopi/salinan yg sah laporan/surat keterangan mengenai kegiatan penunjang
guru, misalnya fotokopi kartu tanda anggota koperasi atau surat keputusan
dalam kegiatan pramuka, dan lain-lain.

Usul Penilaian

13) Bukti fisik publikasi ilmiah/karya inovatif harus melampirkan laporan mengenai

hasil karyanya dalam bentuk publikasi ilmiah/karya inovatif yang telah disahkan
oleh pejabat yang berwenang, untuk guru disahkan/diketahui oleh kepala
sekolah, sedangkan untuk kepala sekolah harus disahkan/diketahui oleh kepala
UPTD dinas pendidikan untuk guru TK dan SD dan kepala dinas kabupaten/kota
untuk guru SMP dan SMA/SMK.
Usulan penilaian publikasi ilmiah berupa laporan penelitian harus melampirkan
bukti fisik : (1) surat pemohonan ijin penelitian; (2) surat persetujuan penelitian;
(3) surat permohonan ijin pelaksanaan kegiatan seminar; (4) surat persetujuan
pelaksanaan seminar; (5) surat keputusan pembentukan panitia seminar; (6)
daftar hadir peserta seminar; (7) notulen seminar; (8) surat pernyataan dari
petugas perpustakaan; (9) foto kegiatan selama penelitian; dan (10) lembar
jawaban siswa sebagai bukti pelaksanaan penelitian (apabila penelitian tentang
pembelajaran).

Usul Penilaian

Tugas dan kewajiban kepala sekolah/madrasah dalam pengusulan penilaian dan
penetapan angka akredit bagi guru yang menjadi tanggung jawabnya adalah
sebagai berikut :
1) Kepala sekolah dibantu wakil kepala sekolah pada sekolah yang bersangkutan

dengan mencantumkan perkiraan angka kredit berdasarkan bukti fisik hasil
penilaian kinerja guru dan bukti fisik lainnya dengan menggunakan formulir dan
petunjuk yang ada (format 3).
2) Kepala sekolah meneliti ulang kebenaran isinya dan kemudian menandatangani
formulir tersebut serta melengkapi bukti-bukti sebagaimana yang ditetapkan.
3) Kepala sekolah mengusulkan kepada kepala dinas yang membidangi pendidikan
kabupaten/kota selaku ketua tim penilai angka kredit untuk usulan golongan II.
4) Kepala sekolah mengusulkan kepada kepala dinas yang membidangi pendidikan
kabupaten/kota selaku ketua tim penilai angka kredit kabupaten/kota melalui kepala
badan kepegawaian daerah kabupaten/ kota selaku sekretaris tim penilai kabupaten/
kota untuk usulan golongan III/a sampai dengan golongan ruang IV/a.

5) Kepala sekolah mengusulkan kepada bupati/walikota up. kepala Badan Kepegawaian

Daerah (BKD) kabupaten/kota dengan tembusan kepada kepala dinas yang
membidangi pendidikan kabupaten/kota dan kepala dinas pendidikan provinsi.
Selanjutnya kepala BKD kabupaten/kota mengusulkan kepada Menteri Pendidikan
Nasional melalui sekeretaris tim penilai angka kredit pusat untuk guru dengan
golongan ruang IV/b ke atas.
6) Khusus untuk guru di sekolah swasta dengan kepala sekolah bukan PNS, usulan


harus diketahui oleh kepala sekolah negeri yang membina sekolah tersebut,
demikian juga dalam pelaksanaan penilaian kinerja gurunya harus oleh kepala
sekolah negeri.

Usul Penilaian 7) Kepala sekolah berdasarkan hasil penilaian kinerja guru dapat dijadikan dasar untuk

menentukan target dan realisasi Satuan Kinerja Pegawai (SKP) dengan beban per
tahun sebesar jumlah kumulatif angka kredit untuk kenaikan jabatan dibagi 4, apabila
jumlah kurang dari target yang ditentukan, maka dapat dikatakan hasil penilaian
kinerja guru nilainya “cukup”.

Usul Penetapan Angka Kredit
1) Pengusulan

penetapan

angka

kredit


kepada

pejabat

yang

berwenang

menetapkan angka kredit selambat-lambatnya : (1) bulan Juli untuk guru yang
akan naik pangkat/jabatan pada periode Oktober; dan (2) bulan Januari untuk
guru yang akan naik pangkat/jabatan pada periode April.
2) Usul penetapan angka kredit yang diterima oleh pejabat yang berwenang
menetapkan angka kredit setelah bulan Juli dan bulan Januari dinilai oleh tim
penilai pada persidangan berikutnya, dengan ketentuan : (1) penetapan angka
kredit ditetapkan pada akhir bulan setelah penilaian; dan (2) tanggal mulai
berlakunya penetapan angka kredit terhitung mulai tanggal 1 (satu) bulan
berikutnya dilihat dari tanggal penetapan angka kredit.
3) Masa penilaian berikutnya dihitung mulai tanggal 1 (satu) setelah semester
terakhir kinerja guru dinilai.

4) Penilaian kinerja subunsur pembelajaran/pembimbingan yang pada saat
diusulkan penilaian/penetapan angka kredit belum mencapai 1 (satu) tahun
(misalnya baru satu semester), dapat ditetapkan untuk masa penilaian
berikutnya setelah terpenuhi 1 (satu) tahun.

Contoh 1 :
Dahlan, S.Pd. mengusulkan penetapan angka kredit bulan Maret 2009 dengan
menghitung prestasi kerja sampai Desember 2008. Usulan tersebut dinilai oleh tim
penilai pada bulan Maret 2009 dan angka kreditnya ditetapkan pada tanggal 31
Maret 2009. Penetapan angka kredit yang baru untuk Sdr. Dahlan, S.Pd. berlaku
mulai tanggal 1 April 2009. Maka masa penilaian berikutnya untuk Sdr. Dahlan, S.Pd.
dilakukan mulai 1 Januari 2009.
Contoh 2 :
Judin, S.Pd. mengusulkan penetapan angka kredit bulan Juni 2014 dengan
menghitung prestasi kerja sampai Desember 2013. Usulan tersebut dinilai oleh tim
penilai pada bulan Juli 2014 dan angka kreditnya ditetapkan pada tanggal 31 Juli
2014. Penetapan angka kredit yang baru untuk Sdr. Judin, S.Pd. berlaku mulai
tanggal 1 Juli 2014. Maka masa penilaian berikutnya untuk Sdr. Dahlan, S.Pd.
dilakukan mulai 1 Januari 2014.

Tanggal Penetapan Angka Kredit
Tanggal penetapan angka kredit harus sesuai dengan masa berakhirnya penilaian
kinerja jabatan fungsional guru.
Contoh 1
Jika masa penilaian berakhir pada tanggal 31 Desember tahun 2009 dan penilaian
dilaksanakan pada bulan Desember, maka keputusan penetapan angka kredit pada
tanggal 31 Desember 2009. Sehingga penetapan angka kredit tersebut berlaku
terhitung mulai tanggal (TMT) 1 Januari tahun 2010. Masa penilaian berikutnya
dimulai tanggal 1 Januari 2010.
Contoh 2
Jika masa penilaian berakhir pada tanggal 30 Juni tahun 2010, maka keputusan
penetapan angka kredit pada tanggal 30 Juni 2010, sehingga keputusan penetapan
angka kredit tersebut terhitung mulai tanggal (TMT) 1 Juli 2010. Masa penilaian
berikutnya dimulai tanggal 1 Juli 2010.
Contoh 3
Jika masa penilaian berakhir pada tangga l 31 Desember 2009, sedangkan usulan
diterima bulan Maret 20 10, dan pada bulan tersebut tim penilai melaksanakan
sidang penilaian, maka keputusan penetapan angka kredit pada tanggal 31 Maret
2010, sehingga penetapan angka kredit berlaku terhitung mulai tanggal 1 April 2010.
Masa penilaian berikutnya dimulai tanggal 1 Januari 2010.

Kenaikan Pangkat dan Jabatan secara bersamaan
1. Guru yang akan naik pangkat dan sekaligus naik jabatan, maka yang
bersangkutan terlebih dahulu ditetapkan jabatannya oleh pejabat yang
berwenang, kemudian yang bersangkutan diusulkan untuk kenaikan pangkatnya
oleh pejabat yang berwenang.
Contoh : Dra. Adira guru SMAN 1 Bima di NTB pangkat Penata Muda Tingkat I
golongan ruang III/b angka kreditnya secara kumulatif sudah memenuhi syarat
untuk naik jabatan dari Guru Pertama pangkat Penata Muda Tingkat I golongan
ruang III/b ke Guru Muda pangkat Penata golongan ruang III/c TMT 1 Oktober
2010. Dra. Adira tersebut setelah ditetapkan penetapan angka kreditnya
kemudian ditetapkan SK jabatannya TMT 1 Juli 2010. Untuk selanjutnya Dra.
Adira diusulkan untuk ditetapkan kenaikan pangkat nya menjadi Penata
golongan ruang III/c dengan TMT 1 Oktober 2010.

2. Guru wajib mengusulkan penetapan angka kredit untuk penilaian setiap tahun.
Apabila yang bersangkutan akan naik pangkat atau jabatan, maka pengusulan
penilaian tersebut harus melampirkan keputusan penetapan angka kredit (PAK)
yang telah diperoleh sebelumnya.
Contoh : Drs. Sumarto guru SMKN 1 Cimahi Jawa Barat pada tahun ke 4 (empat)
sejak kenaikan pangkat terakhir telah memiliki angka kredit kumulatif yang
memenuhi syarat untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi. Apabila yang
bersangkutan akan naik pangkat dari golongan ruang IV/a ke golongan ruang IV/b,
maka yang bersangkutan dalam pengusulan tersebut selain melampirkan
kelengkapan daftar usulan penetapan angka kredit (DUPAK) juga harus
melampirkan keputusan penetapan angka kredit (PAK) terakhir yang dimiliki.
3. Guru wajib mengusulkan penetapan angka kredit untuk penilaian setiap tahun
dan apabila yang bersangkutan tidak mengusulkan sesuai dengan ketentuan,
maka hasil kinerja yang bersangkutan hanya dinilai 3 (tiga) tahun terakhir yang
dihitung dari saat mengusulkan penilaian kinerja.
Contoh : Dra. Rosiana guru SMKN 2 Ambon mengusulkan penetapan angka kredit
untuk penilaian pada bulan Desember 2012, PAK terakhir yang dimiliki yang
bersangkutan TMT 1 Januari 2008. Jika yang bersangkutan tidak mengusulkan
penilaian kinerja pada tahun 2009, 2010, 2011, 2012, maka kinerja yang dapat
dinilai hanya kinerja pada tahun 2010, tahun 2011, dan tahun 2012 (3 tahun
terakhir).

4. Guru yang memiliki angka kredit melebihi angka kredit yang ditentukan untuk
kenaikan pangkat/jabatan setingkat lebih tinggi, dapat diperhitungkan untuk
kenaikan pangkat/jabatan berikutnya dalam pemenuhan unsur utama. Kelebihan
angka kredit dari subunsur pengembangan keprofesian berkelanjutan tidak dapat
ditabung untuk memenuhi kewajiban angka kredit subunsur pengembangan
keprofesian berkelanjutan kenaikan pangkat/ jabatan berikutnya (yang
bersangkutan tetap wajib memenuhi angka kredit subunsur pengembangan
keprofesian berkelanjutan yang telah ditentukan). Akan tetapi kelebihan angka
kredit dari subunsur pengembangan keprofesian berkelanjutan dapat digunakan
untuk tabungan angka kredit kumulatif untuk kenaikan pangkat berikutnya .
Contoh : kenaikan pangkat/jabatan Muslianto, S.Pd. dari Guru Pertama Penata
Muda golongan ruang III/a menjadi Guru Pertama Penata Muda Tingkat I golongan
ruang III/b, diperlukan angka kredit 50 dari unsur utama 90% adalah 42 dari KBM
dan 3 dari pengembangan diri , dan dari unsur penunjang maksimal 10% yaitu 5.
Jika yang bersangkutan memperoleh jumlah angka kredit dari unsur utama 50,
terdiri atas proses pembelajaran/ bimbingan 47 dan pengembangan diri 3 dan
unsur penunjang 8, maka yang bersangkutan sudah mempunyai angka kredit
kumulatif sebanyak 58. Dengan demikian Muslianto, S.Pd. memiliki tabungan 8
angka kredit kumulatif untuk kenaikan pangkat berikutnya.

5. Bagi guru yang telah menduduki jabatan Guru Utama, golongan ruang IV/e setiap
tahun sejak menduduki jenjang pangkat tersebut, wajib mengumpulkan paling
sedikit 25 (dua puluh lima) angka kredit dari kegiatan tugas utama subunsur
pembelajaran dan tetap wajib melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian
berkelanjutan (PKB).
6. Guru yang pertama kali naik jabatan dengan Permenpan Nomor 16 Tahun 2009,
maka disamping akan ditetapkan PAK Tahunan atau PAK Kenaikan Jabatan, maka
guru tersebut akan menerima SK Penyesuaian Jabatan dan SK Penyesuaian PAK
lama (bagi yang belum menerimanya). Untuk itu selain berkas DUPAK yang
diajukan secara lengkap, guru juga harus melampirkan berkas kelengkapan
persyaratan usulan untuk penyesuaian jabatan dan penyesuaian PAK lama secara
terpisah (lihat pilihan Beranda – Sampurasun, halaman 13-14).
Kepala sekolah mengusulkan kepada bupati/walikota melalui kepala dinas
pendidikan kabupaten/kota bagi guru PNS jabatan Guru Pertama, pangkat Penata
Muda, golongan ruang III/a sampai dengan Guru Madya, pangkat Pembina,
golongan ruang IV/a, serta guru PNS golongan II di lingkungannya dan
bupati/walikota atau pejabat yang ditunjuk oleh bupati/walikota menetapkan SK
penyesuaian jabatan dan/atau penyesuaian PAK-nya.

Bagi guru PNS jabatan Guru Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golongan ruang
IV/b sampai dengan Guru Utama, pangkat Pembina Utama, golongan ruang IV/e di
lingkungannya, bupati/walikota atau pejabat lain yang ditunjuk mengusulkan
kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktur Pembinaan Pendidik
dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal
pada Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal,
Direktur Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar pada
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, atau Direktur Pembinaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah pada Direktorat Jenderal Pendidikan
Menengah sesuai dengan kewenangannya.
Selain akan menerima SK Penyesuaian Jabatan, SK Penyesuaian PAK lama, PAK
Tahunan dan/atau PAK Kenaikan Jabatan, guru juga akan menerima Berita Acara
Hasil Penilaian berdasarkan Kepmenpan 84/1993 dan Permenpan dan RB Nomo
16 Tahun 2009 sebagai dasar penetapan angka kredit.
7. Guru yang mengajukan usulan PKB dan usulannya ditolak, maka guru menerima
surat penolakan yang berisi usulan mana yang ditolak dan apa alasan penolakannya. Surat penolakan ini menjadi dasar untuk usulan publikasi ilmiah berikutnya.

erkas Daftar Usul Penetapan Angka Kredit
1. Guru yang dengan tmt pangkat 1 Oktober 2014 atau 1 April 2014, yaitu 1 atau 2
semester dalam pangkat terakhir, maka akan mengajukan berkas DUPAK terdiri
dari :
1) Golongan ruang II s.d. IV/a menggunakan 1 (satu) Format Baru, sedangkan
Golongan ruang IV/b ke atas menggunaan 1 (satu) Lampiran I.
2) 1 (satu) set Lampiran II, Lampiran III dan Lampiran IV tahun 2014.
3) 1 (satu) set Penilaian Kinerja Guru Kelas/Mata Pelajaran atau Pembimbingan.
4) 1 (satu) set Penilaian Kinerja Guru dengan tugas tambahan (KS, WKS, dll.)
5) 1 (satu) set Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan sebagai
bukti fisik telah dilaksanakannnya Evaluasi Diri pada rentang 6 (enam)
minggu pertama dalam 1 (satu) Penilaian Kinerja.
6) Kelengkapan berkas kepegawaian, administrasi dan lainnya untuk masa
penilaian 1 atau 2 semester.

2. Guru yang dengan tmt pangkat 1 Oktober 2013 atau 1 April 2013, yaitu 3 atau 4
semester dalam pangkat terakhir, maka akan mengajukan berkas DUPAK terdiri
dari :
1) Golongan ruang II s.d. IV/a menggunakan 2 (dua) Format Baru, sedangkan
Golongan ruang IV/b ke atas menggunaan 2 (dua) Lampiran I.
2) 2 (dua) set Lampiran II, Lampiran III dan Lampiran IV tahun 2014.
3) 2 (dua) set Penilaian Kinerja Guru Kelas/Mata Pelajaran atau Pembimbingan.
4) 2 (dua) set Penilaian Kinerja Guru dengan tugas tambahan (KS, WKS, dll.)
5) 2 (dua) set Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan sebagai bukti
fisik telah dilaksanakannnya Evaluasi Diri pada rentang 6 (enam) minggu
pertama dalam 1 (satu) Penilaian Kinerja.
6) Kelengkapan berkas kepegawaian, administrasi dan lainnya untuk masa
penilaian 3 atau 4 semester.

3. Guru yang dengan tmt pangkat 1 Oktober 2012 atau sebelumnya, yaitu 5 atau 5
semester lebih dalam pangkat terakhir, maka akan mengajukan berkas DUPAK
terdiri dari :
1) Golongan ruang II s.d. IV/a menggunakan 2 (dua) Format Baru dan 1 (satu)
Format Lama, sedangkan Golongan ruang IV/b ke atas menggunaan 2 (dua)
Lampiran I.
2) 2 (dua) set Lampiran II, Lampiran III dan Lampiran IV tahun 2014.
3) 2 (dua) set Penilaian Kinerja Guru Kelas/Mata Pelajaran atau Pembimbingan.
4) 2 (dua) set Penilaian Kinerja Guru dengan tugas tambahan (KS, WKS, dll.)
5) 2 (dua) set Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan sebagai bukti
fisik telah dilaksanakannnya Evaluasi Diri pada rentang 6 (enam) minggu
pertama dalam 1 (satu) Penilaian Kinerja.
6) Kelengkapan berkas kepegawaian, administrasi dan lainnya untuk masa
penilaian 5 semester atau 5 semester lebih.

BAGAIMANA MENYUSUN BERKAS
USULAN ?

1. Berkas usul dibuat rangkap 1 (satu) dan dimasukkan dalam map

snelhecter tebal, dengan ketentuan warna map berbeda,
yaitu
:
1) Untuk
golongan ruang II/a s.d. III/c guru TK, SD, SMP,
SMA/SMK, warna abu-abu.
2) Untuk golongan ruang III/d dan IV/a, bagi guru :
1) SD dan TK, warna biru.
2) SMP, warna kuning.
3) SMA, warna merah.
4) SMK, warna coklat.
3) Untuk golongan ruang IV/b s.d. IV/d guru TK, SD, SMP,
SMA/SMK, warna hijau.
2. Bagi yang mengajukan usul penilaian dan penetapan angka
kredit publikasi ilmiah dan/atau Karya inovatif, bukti fisik usulan
berupa PTK/makalah, diktat, buku, majalah, jurnal, artikel,
terjemahan, kliping, laporan deskripsi hasil karya inovatif
dimasukkan dalam map plastik sesuai warna map dan dibuatkan
surat pengantarnya serta format penilaian PIKI-nya.

Selain dibuatkan pengantar khusus untuk usul penilaian dan
penetapan angka kredit publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif,
harus dibuatkan pula format verifikasi berkas dan penilaian
pengembangan keprofesian berkelanjutan (contoh format terlampir).
Catatan :
Berkas DUPAK diikat setiap 10 berkas dan map publikasi ilmiah
dan/atau karya inovatif diikat setiap 5 map usul penilaian , khusus
guru SD diikat per sekolah kecuali usul lebih dari 10 usulan.
3. Untuk guru TK dan SD dibuatkan surat pengantar dalam bentuk
nominatif oleh UPTD Pendidikan Kecamatan dan guru SMP, SMA dan
SMK oleh Kepala Sekolah. Kemudian surat pengantar UPTD
Pendidikan Kecamatan/sekolah dimasukkan dalam map terpisah,
dengan ketentuan :
1) SD dan TK, warna biru.
2) SMP, warna kuning.
3) SMA, warna merah.
4) SMK, warna coklat.

4. Khusus bagi guru golongan IV/b ke atas untuk pengajuan usulan ke

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melalui Kepala Sekretariat
Bersama Tim Penilai Pusat Angka Kredit Guru di Gedung A lantai
dasar Kemendikbud jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Pusat,
berkas DUPAK dimasukkan dalam map warna hijau dan dimasukkan
ke dalam map plastik warna bening dan disatukan dengan bukti fisik
pengajuan

publikasi

ilmiah

dan/atau

karya

inovatif,

sehingga

menjadi satu di dalam map plastik.
5. Pengiriman berkas usul harus dilakukan oleh pengelola kepegawaian

di sekolah untuk guru-guru SMP, SMA dan SMK atau pengelola
kepegawaian di lingkungan UPTD Pendidikan Kecamatan untuk guru
TK dan SD, tidak boleh dikirim langsung oleh yang bersangkutan.
6. Sedangkan pengiriman berkas golongan IV/b ke atas, akan dikirim

oleh sekretariat tim penilai kabupaten/kota setelah diberi pengantar
dari BKD Kabupaten/Kota atas nama Bupati/Walikota.

Penyesuaian Jabatan dan Penyesuaian PAK
bagi guru golongan ruang IV/b ke atas
Berdasarkan Permendiknas nomor 38 tahun 2010, bahwa pejabat
yang berwenang menetapkan penyesuaian jabatan fungsional guru
adalah Menteri Pendidikan Nasional atau pejabat yang ditunjuk oleh
Menteri.
Prosedur pengusulan penyesuaian jabatan fungsional guru adalah
bupati/walikota atau pejabat lain yang ditunjuk mengusulkan kepada
Menteri Pendidikan Nasional melalui Biro Kepegawaian Sekretariat
Jenderal Kementerian Pendidikan Nasional.
Apabila sampai akhir tahun 2012 guru tidak mengusulkan kenaikan
jabatan dan/atau pangkat, yang bersangkutan mengusulkan
penyesuaian jabatan fungsional guru yang dimilikinya secara
terpisah dari usul kenaikan jabatan dan/atau pangkat.
Untuk itu bagi guru dengan golongan ruang IV/b ke atas, wajib
mengajukan usulan penyesuaian jabatannya terpisah dari usulan

Berdasarkan Pasal 4 Permendiknas Nomor 38 Tahun 2010 Tentang
Penyesuaian

Jabatan

Fungsional

Guru,

Persyaratan

administrasi

penyesuaian jabatan fungsional guru, adalah sebagai berikut :
1. Asli surat pengantar dari kepala sekolah dan/atau UPTD Pendidikan
Kecamatan.
2. Fotocopy atau salinan yang sah keputusan kenaikan pangkat
terakhir;
3. Fotocopy atau salinan yang sah keputusan pengangkatan dalam
jabatan terakhir;
4. Fotocopy atau salinan yang sah penetapan angka kredit terakhir;
5. Surat

keterangan

kepala

sekolah

yang

menjelaskan

guru

bersangkutan masih aktif melaksanaan tugas sebagai guru kelas,
guru mata pelajaran, atau guru pembimbing;

Berdasarkan Pasal 9 ayat (1) Permendikbud Nomor 4 Tahun 2014 Tentang
Penyesuaian Penetapan Angka Kredit Guru Pegawai Negeri Sipil dan Guru
Bukan Pegawai Negeri Sipil, usulan penyesuaian PAK bagi guru PNS harus
dilengkapi dokumen kepegawaian sebagai berikut :
a. fotocopy keputusan kenaikan pangkat terakhir;
b. fotocopy penetapan angka kredit terakhir;
c. fotocopy

ijazah

terakhir

tertinggi

yang

telah

dinilai

untuk

memperoleh angka kredit dan disahkan dalam surat keputusan
kenaikan pangkat terakhir;
d. fotocopy dokumen validasi NUPTK;
e. fotocopy sertifikat pendidik dan NRG (bagi yang sudah lulus
sertifikasi); dan
f. surat

keterangan

kepala

sekolah

yang

menjelaskan

guru

bersangkutan masih aktif melaksanakan tugas sebagai guru kelas,