Laporan Kinerja | 3. ISI LAKIP 2015

(1)

1

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH T.A. 2015

UNIT KERJA: INSPEKTORAT

BAB I. PENDAHULUAN

A. TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT

Berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) Nomor OT.001/PERKA.122/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Sandi Negara, Inspektorat mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas di lingkungan Lemsaneg. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Inspektorat menyelenggarakan fungsi:

1) Penyiapan petunjuk pemeriksaan di bidang kepegawaian, anggaran, perlengkapan, dan pelaksanaan tugas dan fungsi Lemsaneg;

2) Penyusunan program pengawasan yang meliputi kepegawaian, anggaran, perlengkapan, dan pelaksanaan tugas dan fungsi Lemsaneg;

3) Pelaksanaan pengawasan kepegawaian, anggaran, dan perlengkapan, dan pelaksanaan tugas dan fungsi Lemsaneg sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

4) Pelaksanaan pengusutan, pemeriksaan atas adanya laporan, pengaduan, penyimpangan, penyalahgunaan jabatan/wewenang, dan menyiaplan usulan tindakan terhadap pegawai Lemsaneg yang terbukti melakukan perbuatan tercela atau melakukan pelanggaran disiplin pegawai;

5) Membina kerjasama atau melakukan koordinasidengan aparat pengawasan fungsional instansi lain mengenai pelaksanaan pengawasan pada umumnya;

6) penyusunan laporan hasil pengawasan;

7) pemberian bimbingan kelompok jabatan fungsional di lingkungan Inspektorat; 8) pelaksanaan urusan ketatausahaan Inspektorat.

Struktur organisasi Inspektorat Lemsaneg berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara Nomor OT.001/PERKA.122/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Sandi Negara adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Struktur Organisasi Inspektorat Lemsaneg

1) Inspektur, selaku pimpinan Inspektorat yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Lembaga Sandi Negara.


(2)

2

a. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha, barang milik/kekayaan negara, dan melakukan pemberian bantuan teknis dan administrasi kepada kelompok jabatan fungsional di lingkungannya.

b. Subbagian Tata Usaha selanjutnya disebut Subbag TU Inspektorat dipimpin oleh Kepala Subbagian disebut Kasubbag TU Inspektorat.

3) Kelompok Jabatan Fungsional (Jabfung)

a. Kelompok Jabatan Fungsional di lingkungan Inspektorat adalah Jabatan Fungsional Auditor dan Jabatan Fungsional lainnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. b. Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (a) terdiri dari sejumlah tenaga

fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.

c. Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (a) dipimpin oleh tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Inspektur.

d. Jumlah tenaga fungsional ditetapkan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

e. Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (a) diatur berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

B. PRIORITAS NASIONAL LEMSANEG

Mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) II, Lemsaneg di tahun 2015 s.d. 2019 mempunyai prioritas sasaran umum yang meliputi peningkatan kapasitas pertahanan dan stabilitas keamanan nasional dan penguatan intelijen dan kontra intelijen.

Guna mendukung pencapaian sasaran tersebut serta menciptakan Lembaga Sandi Negara yang akuntabel sehingga dapat menjadi instansi pemerintah yang baik dan terpercaya, maka diperlukan suatu tata kelola instansi pemerintah yang baik (Good Governance). Perwujudan Good Governance ini dapat dicapai salah satunya dengan peran serta Inspektorat sebagai Aparat Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) guna melakukan fungsi pengawasan. Mengacu pada dokumen Perencanaan Strategis (Renstra) Inspektorat 2015 – 2019 (Lampiran I), visi, misi, dan sasaran strategis Inspektorat dalam upaya mewujudkan Good Governance di Lemsaneg adalah sebagai berikut:

Visi:

“Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang profesional, independen, dan objektif sebagai konsultan dan penjamin mutu kinerja di Lingkungan Lembaga Sandi Negara.”

Misi:

1. Mengembangkan kapasitas APIP yang professional, independen, dan objektif; 2. Meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara;

3. Mendorong terwujudnya SPIP dan Zona Integritas di Lembaga Sandi Negara.

Sasaran Strategis:

1. Terbentuknya auditor Lemsaneg yang bersertifikat profesi; 2. Tersedianya dukungan TIK pengawasan yang terintegrasi; 3. Meningkatkan kualitas laporan keuangan;


(3)

3

5. Peningkatan pemahaman pegawai Lemsaneg terhadap SPIP;

6. Peningkatan pemahaman dan komitmen penerapan ZI, WBK, WBBM.

C. KEGIATAN UNGGULAN INSPEKTORAT

Berdasarkan dokumen Renstra Inspektorat Lemsaneg, sasaran strategis Inspektorat yang secara langsung memiliki dampak terhadap prioritas nasional Lemsaneg adalah terwujudnya kegiatan pengawasan dan pemeriksaan yang berkualitas, dan terwujudnya peningkatan penerapan mutu manajemen pengawasan/pemeriksaan internal.

Guna mendukung tercapainya sasaran tersebut, serta mengacu kepada Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara No. 6 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengawasan di Lemsaneg, maka Inspektorat sebagai APIP melakukan pengawasan intern di Lemsaneg melalui kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan penilaian SPIP.

a. Audit

Audit adalah proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi bukti yang dilakukan secara independen, objektif, dan profesional berdasarkan standar audit untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas, efektivitas, efisiensi, dan keandalan informasi pelaksanaan tugas dan fungsi instansi pemerintah. Kegiatan audit terdiri atas audit kinerja dan audit dengan tujuan tertentu. Audit Kinerja terdiri atas audit atas pengelolaan keuangan negara dan audit atas pelaksanaan tugas dan fungsi.

Ruang lingkup audit atas pengelolaan keuangan negara adalah pada penyusunan dan pelaksanaan anggaran; penerimaan, penyaluran, dan penggunaan dana; dan pengelolaan aset dan kewajiban. Ruang lingkup audit atas pelaksanaan tugas dan fungsi adalah pada pencapaian sasaran dan tujuan kegiatan, antara lain audit prakontrak, audit kinerja, audit kepegawaian, audit pengelolaan BMN, audit PBJ, serta audit lainnya. Sedangkan audit dengan tujuan tertentu merupakan audit yang tidak termasuk dalam audit kinerja.

b. Reviu

Reviu adalah penelaahan ulang bukti-bukti suatu kegiatan untuk memastikan bahwa kegiatan tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan, standar, rencana, atau norma yang telah ditetapkan. Berbeda dengan audit, reviu tidak memberikan dasar untuk menyatakan pendapat hanya sebatas penelahaan atas penyelenggaraan kegiatan dan penyajian laporan kegiatan.

c. Evaluasi

Evaluasi adalah rangkaian kegiatan membandingkan hasil atau prestasi suatu kegiatan dengan standar, rencana, atau norma yang telah ditetapkan, dan menentukan faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan suatu kegiatan dalam mencapai tujuan. Kegiatan evaluasi berfungsi untuk menilai akuntabilitas pelaksanaan kegiatan dan pengelolaan anggaran dalam rangka meningkatkan kinerja pelaksanaan kegiatan dan pengelolaan anggaran. Evaluasi bersifat analitik dan kooperatif dengan objek evaluasi, sedangkan audit lebih menekankan pada pengujian bukti dan independen terhadap auditi. Keduanya tetap mengedepankan objektivitas evaluator dan auditor.

d. Pemantauan

Pemantauan adalah proses penilaian kemajuan suatu program atau kegiatan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Auditor harus mendokumentasikan data temuan Audit untuk keperluan Pemantauan tindak lanjut dan memutakhirkan data temuan Audit sesuai dengan tindak lanjut yang telah dilaksanakan Auditi. Pemantauan tindak lanjut laporan hasil pengawasan bertujuan untuk memastikan bahwa tindakanyang tepat telah dilaksanakan oleh Auditi sesuai rekomendasi yang diberikan. Temuan yang tidak ditindaklanjuti dapat merupakan indikasi lemahnya pengendalian Auditi dalam mengelola sumber daya yang diserahkan kepadanya.


(4)

4

e. Penilaiaan SPIP

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah melekat sepanjang kegiatan, dipengaruhi oleh sumber daya manusia, serta hanya memberikan keyakinan yang memadai, bukan keyakinan mutlak, sehingga dalam pengembangan dan penerapannya perlu dilakukan secara komprehensif dan harus memperhatikan aspek biaya manfaat (cost and benefit), rasa keadilan dan kepatutan, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi serta mempertimbangkan ukuran, kompleksitas, dan sifat dari tugas dan fungsi Instansi Pemerintah. Penilaian SPIP meliputi lima unsur yaitu lingkungan pengendalian, penilaian risiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan pengendalian intern.


(5)

5

BAB II. PERENCANAAN KINERJA

A. PENETAPAN KINERJA

Perjanjian Kinerja atau Penetapan Kinerja (Tapkin) merupakan lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Dokumen Tapkin adalah bentuk komitmen penerima amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi, wewenang, serta sumber daya yang tersedia. Dokumen Tapkin Inspektorat Tahun 2015 dapat dilihat pada Lampiran II, sedangkan isi dokumen Tapkin tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.

No Sasaran Kegiatan Output Indikator Kinerja

Target Tata Cara Pengukuran

1. Meningkatkan kinerja

pengawasan yang transparan dan akuntabel

IKK: Nilai SPIP Lemsaneg

C Rata-rata dari nilai SPIP seluruh unit kerja

Jumlah Laporan Hasil Penilaian

Jumlah Laporan

7 Lap Jumlah Laporan Hasil Penilaian SPIP Unit Kerja Lembaga Sandi Negara Jumlah Anggaran Program Pengawasan dan Peningkatan

Akuntabilitas Aparatur Lemsaneg

Rp1.523.410.500

Tabel 1. Penetapan Kinerja Inspektorat Tahun 2015

Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999, Lemsaneg sebagai salah satu instansi pemerintah wajib melaksanakan akuntabilitas kinerja. Selain itu, akuntabilitas kinerja juga merupakan salah satu tolok ukur terselenggaranya Good Governance atau tata kelola pemerintah yang baik. Guna mewujudkan hal tersebut serta turut mendukung tercapainya prioritas nasional Lemsaneg, maka Inspektorat berusaha untuk meningkatkan kinerja pengawasan yang transparan dan akuntabel.

Untuk itu Inspektorat menggunakan instrumen penilaian berskala nasional sebagai tolok ukur atas pelaksanaan tata kelola tersebut. Instrumen penilaian tersebut adalah nilai SPIP Lemsaneg. Nilai ini dapat dijadikan indikator bagi Lemsaneg pada khususnya, dan bagi stakeholder pada umumnya, atas prestasi kinerja Lembaga Sandi Negara dalam tahun anggaran 2015. Target atas Nilai SPIP Lemsaneg pada tahun anggaran 2015 ini adalah nilai C.

Output dari Sasaran Kegiatan adalah Laporan Hasil Penilaian dengan target sebanyak 7 (tujuh) laporan. Ketujuh laporan tersebut merupakan laporan hasil penilaian SPIP atas setiap unit kerja di Lembaga Sandi Negara.

B. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT)

Upaya pencapaian sasaran strategis Inspektorat sebagaimana tertuang dalam Renstra Inspektorat 2015 s.d. 2019 diturunkan ke dalam target-terget kinerja tahunan. Guna mencapai target-target tahunan tesebut, Inspektorat menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dalam bentuk program/kegiatan. Program/kegiatan tersebut berupa audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya. Rencana aksi atas eksekusi RKT pada tahun anggaran 2015 dituangkan dalam Program Kerja Pengawasan


(6)

6

Tahunan (PKPT) Inspektorat TA. 2015. Dokumen RKT Inspektorat Tahun 2015 dapat dilihat pada Lampiran III, sedangkan PKPT Inspektorat Tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 2.

PROGRAM ANGGARAN

Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Lemsaneg

Rp1.523.410.500

NO. KEGIATAN JENIS WAKTU

1. Audit PBJ Tahun Anggaran 2015 Audit Nopember 2. Audit Kinerja Unit Kerja Tahun Anggaran

2015

Audit Mei s.d Juni & Nopember s.d. Desember

3. Audit Pengelolaan BMN Lemsaneg TA 2015 Audit Nopember 4. Audit Pra Kontrak Lemsaneg TA 2015

(menyesuaikan kegiatan sampling)

Audit Januari s.d. Desember

5. Reviu Laporan Keuangan Tahun 2014 dan Semester I Tahun 2015

Reviu Januari & Juli

6. Reviu RKA Lemsaneg 2015 Reviu Juli & Oktober 7. Evaluasi LAKIP Unit Kerja Lemsaneg Evaluasi Januari s.d. Februari 8. Penilaian Pelaksanaan SPIP Unit Kerja

Lemsaneg

Evaluasi Januari s.d. Desember

9. Evaluasi atas Pelaksanaan Penilaian SPIP Unit Kerja Lemsaneg

Evaluasi Maret s.d. Mei

10 Evaluasi atas Hasil Pelaksanaan Kegiatan PKPT Inspektorat Lemsaneg

Evaluasi Desember

11. Pemantauan Tindak Lanjut Laporan Hasil Pengawasan Semester I dan II Lemsaneg TA 2015

Pemantauan Juni & Desember

12. "Sosialisasi Peraturan Bidang Pengawasan (Pencanangan Zona Integritas)"

Lainnya Mei

13. Seminar Pengawasan di Lingkungan Lemsaneg

Lainnya September

14. Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) Lemsaneg TA 2015

Lainnya Mei s.d. Juli

15. Partisipasi dalam Keanggotaan IIA (Institute of Internal Auditor)


(7)

7

16. Konsultasi dan Koordinasi Bidang

Pengawasan Lemsaneg TA 2015 (menyesuaikan pelaksanaan konsultasi)

Lainnya Januari s.d. Desember

17. Pembinaan JFA Semester I dan II Tahun 2015 (Pemetaan Risiko Inspektorat)

Lainnya Januari & Juli

18. Studi Banding Pengawasan Internal TA 2015 Lainnya Agustus 19. Peningkatan Kompetensi Personil

Inspektorat (menyesuaikan kalender diklat)

Lainnya Januari s.d. Desember

20. Penyusunan Pedoman Penanganan Gratifikasi Lemsaneg TA 2015

Lainnya Januari s.d. Juni

21. Penyusunan Pedoman Penanganan Benturan Kepentingan Lemsaneg TA 2015

Lainnya Januari s.d. Juni

22. Penyusunan Pedoman Whistle Blowing System Lemsaneg TA 2015

Lainnya Januari s.d. Juni

23. Penyusunan Peraturan Perancangan Zona Integritas Lemsaneg TA 2015

Lainnya Januari s.d. Juni

24. Pembangunan Aplikasi e-Monitoring Pemantauan Tindak Lanjut Laporan Hasil Pengawasan

Lainnya April s.d Mei

25. Diklat Sertifikasi Auditor Lainnya April s.d. Mei &

Septermber s.d. Oktober 26. Penguatan Sarana dan Prasarana Teknologi

Pendukung TIK Inspektorat

Lainnya Februari

27. Partisipasi Seminar Bidang Pengawasan bagi Inspektorat Lemsaneg (menyesuaikan jadwal)

Lainnya April

28. Pengelolaan SIMWAS TA 2015 Lainnya Januari s.d. Desember Tabel 2.PKPT Inspektorat TA. 2015


(8)

8

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

A. PENGUKURAN KINERJA

Berikut ini merupakan tabel pengukuran kinerja tahun 2015 (Tabel 3), pengukuran kinerja tahun 2014 (Tabel 4), dan pengukuran kinerja tahun 2011, 2012, dan 2013 (Tabel 5). Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan target kinerja yang tercantum dalam dokumen Tapkin dengan realisasi capaian kinerja pada tahun berjalan.

No Sasaran Kegiatan

Indikator Kinerja Target Realisasi

1. Meningkatkan kinerja pengawasan yang transparan dan akuntabel

Nilai SPIP Lemsaneg C C

Jumlah Laporan Hasil Penilaian

7 Dokumen 7 Dokumen

Tabel 3. Target dan Realisasi Kinerja 2015

Inspektorat sebagai Unit Kerja yang membidangi pengawasan memiliki tugas untuk melakukan pembinaan atas penyelenggaraan SPIP di Lemsaneg. Dikarenakan belum terbentuknya Satlak Unit Kerja, maka Penyelenggaraan SPIP sesuai dengan Perka Lemsaneg No. 11 Tahun 2015 belum dapat dilaksanakan. Namun, guna memberikan gambaran awal mengenai iklim SPIP di Lemsaneg, Inspektorat melakukan pilot project berupa penilaian SPIP terhadap unsur pertama dalam Penyelenggaraan SPIP yaitu Lingkungan Pengendalian. Lingkungan Pengendalian yang baik didukung oleh perilaku positif dan kondusif para personilnya

Hasil penilaian penyelenggaraan SPIP atas unsur Lingkungan Pengendalian pada Lembaga Sandi Negara tahun anggaran 2015 adalah C atas target C. Nilai tesebut didapatkan dari rata-rata nilai Pemyelenggaraan SPIP setiap unit kerja. Nilai Penyelenggaraan SPIP setiap unit kerja tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.

No. Unit Kerja

Nilai Angka Huruf

1. Sekretariat Utama 2,65 C

2. Deputi Bidang Pembinaan

Persandian 2,29

C

3. Deputi Bidang Pengamanan

Persandian 2,59

C

4. Deputi Bidang Pengkajian

Persandian 2,48

C


(9)

9

6. Sekolah Tinggi Sandi Negara 2,66 C

7. Inspektorat 2,83 C

Tabel 4. Nilai Unsur Lingkungan Pengendalian Penyelenggaraan SPIP Unit Kerja

Dari Tabel 4, maka didapatkan perhitungan nilai SPIP Lemsaneg untuk unsur Ligkungan Pengendalian adalah:

(2,65 + 2,29 + 2,59 + 2,48 + 2,42 + 2,66 + 2,83) / 7 = 2,56 (C)

Penilaian dilakukan menggunakan metode kuantitatif dalam bentuk kuisioner dengan hasil berupa skor penyelenggaraan SPIP dengan interpretasi nilai pada Tabel 5.

No Nilai Skor Intepretasi

1. A Rata-rata 4 Ada dan efektif, perlu dipertahankan 2. B 3 s.d. 3,99 Ada namun tidak efektif, diperlukan

motivasi

3. C 2 s.d. 2,99 Ada namun tidak berjalan, diperlukan tindakan evaluasi-perbaikan-motivasi

4 D 1 s.d. 1,99 Tdak ada, diperlukan proyek pengembangan

Tabel 5. Interpretasi Skor Penyelenggaraan SPIP

Dengan demikian, unsur Lingkungan Pengendalian penyelenggaraan SPIP di Lemsaneg sudah ada namun tidak berjalan sehingga diperlukan tindakan evaluasi-perbaikan-motivasi. Pencapaian tersebut telah mencapai target kinerja sebaimana trtuang dalam dokumen Tapkin Inspektorat tahun 2015.

Penilaian Lingkungan Pengendalian dalam Penyelenggaraan SPIP di Lemsaneg dilakukan terhadap seluruh Unit Kerja di Lemsaneg dengan output berupa 1 (satu) Laporan Hasil Penilaian Penyelenggaraan SPIP untuk setiap Unit Kerja. Sehingga output keseluruhan dari proses penilaian Penyelenggaraan SPIP tersebut adalah sebanyak 7 (tujuh) laporan.

Selain itu, Lembaga Sandi Negara telah memasuki masa perencanaan strategis 2015 sampai dengan 2019 yang didasarkan pada Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara Nomor 3 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Lembaga Sandi Negara Tahun 2015 – 2019. Oleh karena itu Inspektorat turut menyesuaikan hal tersebut dengan menyusun dokumen Rencana Strategis Inspektorat Lembaga Sandi Negara 2015 – 2019. Hal ini menyebabkan instrumen penilaian kinerja Inspektorat pada tahun 2015 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Sebagai gambaran, berikut adalah target dan pencapaian kinerja untuk Tahun 2014 (Tabel 6):


(10)

10

No Sasaran

Kegiatan

Indikator Kinerja Kegiatan

Target Realisasi

1. Penerapan Good Governance di Lembaga Sandi Negara

Opini BPK terhadap Laporan Keuangan Lemsaneg(IKU-1)

WTP WDP

Nilai SAKIP dari Kemenpan-RB(IKU-2)

B (66) CC (54,24)

Persentase proses

penyelesaian tindak lanjut hasil pengawasan internal dan eksternal (audit, reviu, evaluasi,

pemantauan)(IKU-3)

40% 80,15%

Jumlah Dokumen Audit Kegiatan Pengawasan (IKK)

7 Dokumen 7 Dokumen

Tabel 6.Target dan Realisasi Kinerja 2014

Secara umum dapat disimpulkan bahwa target dari Indikator Kinerja Inspektorat pada Tahun 2014 belum sepenuhnya tercapai dikarenakan opini BPK terhadap Laporan Keuangan Lesmaneg dan nilai SAKIP dari Kemenpan-RB tidak mencapai target.


(11)

11

B. EVALUASI LIMA TAHUNAN

Sebagai gambaran lebih lanjut mengenai pencapaian kinerja Inspektorat pada masa perencanaan strategis sebelumnya (2010 – 2014), berikut disampaikan target dan realisasi kinerja Inpektorat pada tahun 2011 s.d. 2013 (Tabel 7).

No. Sasaran Kegiatan

Indikator Kinerja Kegiatan

Realisasi Kinerja

2011 2012 2013

T R T R T R

1 Penerapan Good Governance di

LembagaSandi Negara

IKU-1 - WTP -

WTP-DPP

WTP WTP

IKU-2 - 51,23 - 53,67 66 53,88

IKU-3 - 90,48% - 78,18% 100% 72,41% IKK - 9 dok - 9 dok 13 dok 13 dok Tabel 7. Pencapaian Kinerja 2011 s.d. 2013

Secara umum pencapaian kinerja Inspektorat pada masa perencaaan strategis 2010 – 2014 sudah cukup baik. Namun seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 7, tidak terdapat target kinerja pada tahun 2011 – 2012. Hal tersebut dikarenakan adanya perbedaan IKU pada tahun 2011 s.d. 2012 dengan IKU pada tahun 2013 s.d. 2014. Kendala utama dalam pengukuran kinerja Inspektorat pada masa perencanaan strategis 2010 – 2014 adalah terjadi ketidaksinambungan dokumen Renstra Inspektorat 2010 – 2014 dengan dokumen-dokumen Tapkin pada tahun 2010 s.d. 2014. Selain itu, indiktor kinerja Inspektorat selalu diperbaharui setiap tahunnya pada masa itu sehingga menyebabkan pengukuranya tidak bersifat kontinu.

C. ANALISIS ATAS EFISIENSI SUMBER DAYA

Komposisi personil di Inspektorat saat Laporan Kinerja ini dibuat adalah sebagaimana ditunjukkan dalam Tabel 8.

No. Jabatan Jumlah Personil

1. Inspektur 1

2. Kasubbag TU 1

3. Auditor Muda 6

4. Auditor Pertama 3

5. Auditor Pelaksana Lanjutan

2

6. Pengadministrasi Umum 12 Tabel 8. Komposisi Personil Inspektorat


(12)

12

Berdasarkan Analisis Beban Kerja Inspektorat terbaru (ABK 2014), masih terdapat beberapa hal yang perlu menjadi perhatian guna efisiensi sumber daya manusia pada unit kerja Inspektorat:

1. Terdapat kekurangan personil Auditor Madya sebanyak 1 (satu) orang dan Auditor Muda sebanyak 1 (satu) orang. Namun pada tahun 2015, terdapat 2 (dua) orang auditor pertama yang mengikuti diklat penjenjangan auditor muda sehingga terdapat penambahan 2 (dua) orang Auditor Muda. Dua orang Auditor Muda tersebut dapat menggantikan kekurangan 1 (satu) orang Auditor Muda dan memerankan 1 (satu) orang Auditor Madya.

2. Terdapat kekurangan personil Auditor Pertama sebanyak 3 (tiga) orang. Kekurangan tersebut dapat digantikan sementara oleh kelebihan personil Pengadministrasi Umum sebanyak 4 (empat) orang. Pada tahun 2015, 4 (empat) orang tersebut telah melaksanakan sertifikasi Jabatan Fungsional Auditor sebagai Auditor Pertama sehingga terdapat kelebihan 1 (satu) orang auditor pertama. Namun pada tahun 2015, terdapat 2 (dua) orang auditor pertama yang mengikuti diklat penjenjangan auditor muda sehingga terdapat kekurangan 1 (satu) orang auditor pertama. Kekurangan Auditor Pertama tersebut dapat digantikan perannya oleh Jabatan Fungsional Umum yang ada.

3. Tambahan personil sebanyak 4 (orang) CPNS pada tahun 2015 kini menduduki jabatan pengadministrasi umum, namun nantinya akan diarahkan untuk menduduki jabatan Auditor Terampil untuk melengkapi formasi Gugus Tugas.

4. Jabatan inspektur saat ini belum ada yang mengisi, namun dalam pelaksanaan tugas dipegang oleh Sekretaris Utama selaku Plt. Inspektur.

D. KEGIATAN PENUNJANG KEBERHASILAN

Kegiatan-kegiatan di Inspektorat dirancang guna meningkatkan kinerja pengawasan yang transparan dan akuntabel di Lemsaneg melalui kegiatan audit, reviu, evaluasi, dan pemantauan, serta kegiatan lainnya, dimana seluruh kegiatan tersebut saling mendukung satu sama lain. Inspektorat juga melaksanakan kegiatan-kegiatan lainnya yang sifatnya mendukung proses pencapaian keberhasilan sasaran strategis Inspektorat.

a. Kegiatan Pengawasan

Kegiatan pengawasan adalah kegiatan-kegiatan yang merupakan tupoksi dari Inspekorat berupa audit, reviu, evaluasi, dan pemantauan. Kegiatan-kegiatan tersebut yaitu (Tabel 9):

No. Kegiatan Tujuan Kegiatan

1. Reviu Laporan Keuangan Tahun 2014 dan Semester I Tahun 2015

Memberikan keyakinan terbatas, kehandalan dan keabsahan informasi bahwa laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan SAP dan SPI yang memadai. 2. Audit PBJ Tahun Anggaran

2015

memastikan kegiatan pengadaan barang/jasa dilaksanakan secara efektif, efisien, transparan, adil/tidak diskriminatif, akuntabel, terbuka, bersaing dan ekonomis sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

3. Audit Kinerja Unit Kerja Tahun Anggaran 2015

mengetahui apakah unit kerja melaksanakan program kerja tahun 2015 secara efektif, efisien dan ekonomis serta sesuai dengan peraturan yang berlaku.

4. Audit Pengelolaan BMN Lemsaneg TA 2015

Menilai Sistem Pengendalian Intern (SPI) atas pengelolaan BMN telah dirancang dan dilaksanakan secara memadai serta pengelolaannya telah sesuai dengan ketentuan/peraturan yang berlaku.


(13)

13

5. Pemantauan Tindak Lanjut

Laporan Hasil Pengawasan Semester I dan II Lemsaneg TA 2015

Mengkaji hasil temuan pemeriksaan internal dan ekstenal serta mendorong, mewujudkan, dan memfasilitasi proses penyelesaianya.

6. Audit Pra Kontrak Lemsaneg TA 2015

Upaya preventif untuk mengurangi korupsi, kolusi, dan nepotisme dalam proses pengadaan barang dan jasa sehingga terciptanya pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien,transparan, dan akuntabel. 7. Reviu RKA Lemsaneg 2015 Penelaahanan atas penyusunan dokumen rencana

keuangan yang bersifat tahunan untuk memberikan keyakinan terbatas bahwa RKA telah disusun sesuai dengan peraturan yang berlaku.

8. Evaluasi LAKIP Unit Kerja Lemsaneg

Menilai akuntabilitas kinerja berdasarkan LAKIP serta membrikan saran peningkatan kinerja.

Tabel 9. Kegiatan Pengawasan b. Kegiatan Pengawasasn Lainnya

Kegiatan Pengawasan Lainnya adalah kegiatan yang berupa sosialisasi mengenai pengawasan, pendidikan dan pelatihan pengawasan, bimbingan dan konsultasi, pengelolaan hasil pengawasan, dan pemaparan hasil pengawasan. Ruang lingkup Kegiatan Pengawasan Lainnya adalah kegiatan selain Audit, Evaluasi, Reviu, dan Pemantauan dalam rangka melaksanakan konsultasi dan kegiatan lainnya melalui suatu oendekatan keilmuan yang sistematis untuk meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian, dan proses tata kelola sehingga dapat memberikan nilai tambah dan meningkatkan pencapaian tujuan pemerintahan dan pembangunan. Kegiatan pengawasan lainnya pada tahun 2015 ditunjukkan pada Tabel 10.

No. Kegiatan Tujuan Kegiatan

1. Partisipasi dalam Keanggotaan IIA (Institute of Internal Auditor)

Aktif dalam keikutsertaan anggota IIA guna meningkatkan wawasan APIP Lemsaneg.

2. Konsultasi dan Koordinasi Bidang Pengawasan Lemsaneg T.A. 2015

Dukungan dalam proses pengawasan untuk meningkatkan taraf efektif dan efisien dalam pelaksanaan sehingga sesuai dengan peraturan yang berlaku.

3. Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor (JFA) Semester I dan II

Membentuk tim penilai angka kredit auditor Lembaga Sandi Negara bekerja sama dengan Kemen-PPPA, ANRI, Bapeten, dan BKN.

4. Studi Banding Pengawasan Internal T.A. 2015

Melakukan studi komparatif guna menambah wawasan dan meningkatkan mutu pengawasan internal.

5. Peningkatan Kompetensi Personil Inspektorat

Upaya peningkatan mutu pelaksanaan pengawasan internal di lingkungan Lemsaneg.

6. Penyusuanan Pedoman Penanganan Gratifikasi Lemsaneg

Menyusun acuan bagi APIP Lemsaneg dalam menangani praktik Gratifikasi di Lemsaneg.

7. Penyusunan Pedoman Penanganan Benturan Kepentingan Lemsaneg TA 2015

Menyusun acuan bagi APIP Lemsaneg dalam


(14)

14

8. Penyusunan Pedoman Whistle

Blowing System Lemsaneg TA 2015

Menyusun acuan bagi APIP Lemsaneg dalam menindaklanjuti laporan Whistle Blowing System di Lemsaneg.

9. Penyusunan Peraturan Pencanangan Zona Integritas Lemsaneg TA 2015

Menyusun acuan bagi APIP Lemsaneg dalam membentuk Zona Integritas di Lemsaneg.

10. Pembangunan Aplikasi e-Monitoring Pemantauan Tindak Lanjut Laporan Hasil Pengawasan

Membangun sistem berbasis komputer yang

menyediakan informasi tentang pelaksanaan Tindak Lanjut Laporan Hasil Pengawasan oleh Unit Kerja di Lemsaneg.

11. Diklat Sertifikasi Auditor Membentuk auditor baru guna mengisi jabatan fungsional auditor sebagai APIP di Lemsaneg. 12. Penguatan Sarana dan Prasarana

Teknologi Pendukung TIK Inspektorat

Meningkatkan sarana pendukung TIK guna menunjang kegiatan pengawasan yang lebih baik.

13. Partisipasi Seminar Bidang Pengawasan bagi Inspektorat Lemsaneg

Meningkatkan wawasan kepada pegawai Lemsaneg akan pentingnya penerapan SPIP di lingkungan pemerintah.

14. Pengelolaan SIMWAS Membangun sistem berbasis komputer yang

menyediakan informasi tentang Pengawasan Intern di lingkungan Lembaga Sandi Negara

15. Evaluasi atas Hasil Pelaksanaan Kegiatan PKPT Inspektorat Lemsaneg

Mengidentifikasi tingkat pencapaian dan kelemahan pelaksanaan PKPT serta melakukan perbaikan fungsi manajemen

16. Sosialisasi Peraturan Bidang Pengawasan

(Pencanangan Zona Integritas)

Mengkomunikasikan peraturan dibidang pengawasan kepada pegawai di lingkungan Lembaga Sandi Negara.

17. Seminar Pengawasan di Lingkungan Lemsaneg

Mengkomunikasikan informasi dibidang pengawasan kepada pegawai di lingkungan Lembaga Sandi Negara. 18. Penilaian Pelaksanaan SPIP Unit

Kerja Lemsaneg

Mengkaji apakah pelaksanaan SPIP di Lemsaneg telah sesuai dengan peraturan yang berlaku dan memberikan saran perbaikan.

19. Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) Lemsaneg TA 2015

Memberikan dasar penilaian bagi Asesor di setiap unit kerja Lemsaneg dalam memberikan inputan penilaian pada program PMPRB.

20. Evaluasi atas Pelaksanaan Penilaian SPIP Unit Kerja Lemsaneg

Mengidentifikasi tingkat pencapaian dan kelemahan pelaksanaan SPIP serta melakukan perbaikan fungsi manajemen

Tabel 10. Kegiatan Pengawasan Lainnya

c. Laporan Capaian Target dan kinerja

Guna memberikan informasi secara berkala atas data kinerja terhadap rencana aksi (PKPT), Inspektorat melakukan penyusunan Laporan Target dan Realisasi Capaian Kinerja Inspektorat. Penyusunan dilakukan oleh Pengelola Kas Anggaran Inspektorat dengan mengumpulkan data kinerja berupa realisasi anggaran dan kinerja secara berkala (per bulan). Laporan tersebut digunakan untuk memantau perkembangan pencapaian target-target kinerja di Inspektorat dan juga dilaporkan kepada


(15)

15

Sekretariat Utama Lemsaneg guna mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran dan kinerja Inspektorat.

d. Penilaian Prestasi Kerja PNS (P2KP)

Sebagai tindak lanjut atas Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011, sejak tahun 2014 Lembaga Sandi Negara telah mengimplementasikan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) sebagai bagian dari pelaksanaan P2KP. Implementasi tersebut telah dilaksanakan secara menyeluruh pada semua unit kerja baik di tingkat struktural maupun fungsional, termasuk Inspektorat. SKP memungkinkan IKU Inspektorat untuk diturunkan ke tingkat individu sehingga terdapat pengukuran kinerja secara berjenjang. Implementasi P2KP juga telah dilakukan menggunakan bantuan teknologi informasi yang dikelola oleh Bagian Kepegawaian Lemsaneg melalui website http://eperf.lemsaneg.go.id.

E. AKUNTABILITAS ANGGARAN

Realisasi penyerapan anggaran Inspektorat tahun anggaran 2015 ditunjukkan dalam Tabel 11.

Program Anggaran Realisasi %

Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Lemsaneg

Rp1.523.410.500 Rp1.057.205.330 69,40%

Tabel 11. Realisasi Penyerapan Anggaran T.A. 2015

Realisasi penyerapan anggaran Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya unit kerja Inspektorat adalah sebesar 69,40%. Penyebab tercapainya realisasi anggaran tersebut ditunjukkan dalam Tabel 12.

No. Nama Kegiatan Keterangan

1. Peningkatan Kompetensi Personil Inspektorat

Beberapa kegiatan diklat tidak dapat dilaksanakan karena waktu yang tidak memungkinkan

2. Diklat Sertifikasi Auditor

Untuk Diklat Pembentukan Auditor Ketua Tim, Inspektorat Lemsaneg tahun ini tidak mendapatkan tempat dari BPKP. Akan dilaksanakan di tahun depan. 3. Peningkatan Sarana dan

Prasarana Teknologi Pendukung TIK Inspektorat

Untuk pengadaan buku pengawasan tidak dapat dilaksanakan

4. Pengelolaan SIMWAS TA. 2015

Penulisan artikel dan penerjemah tidak dapat dilaksanakan

5. Audit PBJ Tahun Anggaran 2015

Audit PBJ masih akan melaksanakan cek fisik ke beberapa lokus dan laporannya akan diselesaikan di bulan Januari


(16)

16

6. Audit Kinerja Unit Kerja

Tahun Anggaran 2015

Audit Kinerja sedang dalam tahap permintaan tanggapan dari unit kerja dan laporan akhir akan diselesaikan di bulan Januari

7. Audit Pengelolaan BMN Lemsaneg Tahun Anggaran 2015

Audit Pengelolaan BMN sedang dalam tahap permintaan tanggapan dari auditi dan laporan akhir akan diselesaikan di bulan Januari

8. Sosialisasi Peraturan Bidang Pengawasan

1 kegiatan Sosialisasi tidak dapat dilaksanakan karena tidak tersedianya waktu dari narasumber

9. Penilaian Pelaksanaan SPIP

Penilaian Pelaksanaan SPIP sedang dalam tahap merekapitulasi hasil kuesioner dari unit kerja. Laporan penilaian akan dilaksanakan di bulan Januari

10. Evaluasi atas

Pelaksanaan Penilaian SPIP di Lemsaneg

Evaluasi atas Pelaksanaan Penilaian SPIP akan dilaksanakan setelah Penilaian SPIP selesai


(17)

17

BAB IV. PENUTUP

A. SIMPULAN

1. Capaian kinerja berdasarkan dokumen Penetapan Kinerja Inspektorat TA. 2015 adalah:

a. Realisasi kinerja atas Indikator Kinerja berupa nilai SPIP tercapai dengan nilai C dari target nilai C.

b. Output kinerja berupa jumlah dokumen hasil penilaian SPIP yang dihasilkan sebanyak 7 (tujuh) dokumen atas target sebanyak 7 (tujuh) dokumen.

2. Serapan anggaran Inspektorat Tahun Anggaran 2015 adalah sebesar 69,40% dari total anggarn senilai Rp1.523.410.500.

3. Kendala yang dihadapi oleh Inspektorat dalam pencapaian kinerja di tahun anggaran 2015 adalah: a. Penyelenggaraan SPIP belum berjalan sesuai dengan Peka Lemsaneg Nomor 11 Tahun 2015

sehingga sulit untuk menilai Penyelenggaraan SPIP tersebut. Oleh karena itu Inspektorat hanya melakukan penilaian terhadap 1 (satu) unsur SPIP pada setiap unit kerja yaitu Lingkungan Pengendalian.

b. Penyerapan anggaran yang belum maksimal disebabkan adanya beberapa kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan karena faktor waktu, tempat, dan jadwal seperti kegiatan diklat dan sosialisasi. Selain itu juga terdapat kendala terbatasnya waktu sehingga terdapat beberapa kegiataan yang masih berjalan dan diselesaikan pada bulan Januari tahun 2016.

B. SARAN PERBAIKAN

Guna perbaikan kinerja di tahun yang akan datang, Inspektorat diharapkan dapat:

1. Membantu pelaksanaan Penyelenggaraan SPIP di Lembaga Sandi Negara agar berjalan sesuai dengan Perka Lemsaneg No. 11 Tahun 2015;

2. Melakukan penilaian Penyelenggaraan SPIP secara menyeluruh agar dapat tergambar dinamika pelaksanaan SPIP di Lembaga Sandi Negara;

3. Melakukan perencanaan pelaksanaan kegiatan dengan lebih baik agar penyerapan anggaran dapat lebh optimal.

Jakarta, Januari 2016 Sekretaris Utama selaku

Plt. Inspektur,


(1)

12

Berdasarkan Analisis Beban Kerja Inspektorat terbaru (ABK 2014), masih terdapat beberapa hal yang perlu menjadi perhatian guna efisiensi sumber daya manusia pada unit kerja Inspektorat:

1. Terdapat kekurangan personil Auditor Madya sebanyak 1 (satu) orang dan Auditor Muda sebanyak 1 (satu) orang. Namun pada tahun 2015, terdapat 2 (dua) orang auditor pertama yang mengikuti diklat penjenjangan auditor muda sehingga terdapat penambahan 2 (dua) orang Auditor Muda. Dua orang Auditor Muda tersebut dapat menggantikan kekurangan 1 (satu) orang Auditor Muda dan memerankan 1 (satu) orang Auditor Madya.

2. Terdapat kekurangan personil Auditor Pertama sebanyak 3 (tiga) orang. Kekurangan tersebut dapat digantikan sementara oleh kelebihan personil Pengadministrasi Umum sebanyak 4 (empat) orang. Pada tahun 2015, 4 (empat) orang tersebut telah melaksanakan sertifikasi Jabatan Fungsional Auditor sebagai Auditor Pertama sehingga terdapat kelebihan 1 (satu) orang auditor pertama. Namun pada tahun 2015, terdapat 2 (dua) orang auditor pertama yang mengikuti diklat penjenjangan auditor muda sehingga terdapat kekurangan 1 (satu) orang auditor pertama. Kekurangan Auditor Pertama tersebut dapat digantikan perannya oleh Jabatan Fungsional Umum yang ada.

3. Tambahan personil sebanyak 4 (orang) CPNS pada tahun 2015 kini menduduki jabatan pengadministrasi umum, namun nantinya akan diarahkan untuk menduduki jabatan Auditor Terampil untuk melengkapi formasi Gugus Tugas.

4. Jabatan inspektur saat ini belum ada yang mengisi, namun dalam pelaksanaan tugas dipegang oleh Sekretaris Utama selaku Plt. Inspektur.

D. KEGIATAN PENUNJANG KEBERHASILAN

Kegiatan-kegiatan di Inspektorat dirancang guna meningkatkan kinerja pengawasan yang transparan dan akuntabel di Lemsaneg melalui kegiatan audit, reviu, evaluasi, dan pemantauan, serta kegiatan lainnya, dimana seluruh kegiatan tersebut saling mendukung satu sama lain. Inspektorat juga melaksanakan kegiatan-kegiatan lainnya yang sifatnya mendukung proses pencapaian keberhasilan sasaran strategis Inspektorat.

a. Kegiatan Pengawasan

Kegiatan pengawasan adalah kegiatan-kegiatan yang merupakan tupoksi dari Inspekorat berupa audit, reviu, evaluasi, dan pemantauan. Kegiatan-kegiatan tersebut yaitu (Tabel 9):

No. Kegiatan Tujuan Kegiatan

1. Reviu Laporan Keuangan Tahun 2014 dan Semester I Tahun 2015

Memberikan keyakinan terbatas, kehandalan dan keabsahan informasi bahwa laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan SAP dan SPI yang memadai. 2. Audit PBJ Tahun Anggaran

2015

memastikan kegiatan pengadaan barang/jasa dilaksanakan secara efektif, efisien, transparan, adil/tidak diskriminatif, akuntabel, terbuka, bersaing dan ekonomis sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

3. Audit Kinerja Unit Kerja Tahun Anggaran 2015

mengetahui apakah unit kerja melaksanakan program kerja tahun 2015 secara efektif, efisien dan ekonomis serta sesuai dengan peraturan yang berlaku.

4. Audit Pengelolaan BMN Lemsaneg TA 2015

Menilai Sistem Pengendalian Intern (SPI) atas pengelolaan BMN telah dirancang dan dilaksanakan secara memadai serta pengelolaannya telah sesuai dengan ketentuan/peraturan yang berlaku.


(2)

13

5. Pemantauan Tindak Lanjut

Laporan Hasil Pengawasan Semester I dan II Lemsaneg TA 2015

Mengkaji hasil temuan pemeriksaan internal dan ekstenal serta mendorong, mewujudkan, dan memfasilitasi proses penyelesaianya.

6. Audit Pra Kontrak Lemsaneg TA 2015

Upaya preventif untuk mengurangi korupsi, kolusi, dan nepotisme dalam proses pengadaan barang dan jasa sehingga terciptanya pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien,transparan, dan akuntabel. 7. Reviu RKA Lemsaneg 2015 Penelaahanan atas penyusunan dokumen rencana

keuangan yang bersifat tahunan untuk memberikan keyakinan terbatas bahwa RKA telah disusun sesuai dengan peraturan yang berlaku.

8. Evaluasi LAKIP Unit Kerja Lemsaneg

Menilai akuntabilitas kinerja berdasarkan LAKIP serta membrikan saran peningkatan kinerja.

Tabel 9. Kegiatan Pengawasan b. Kegiatan Pengawasasn Lainnya

Kegiatan Pengawasan Lainnya adalah kegiatan yang berupa sosialisasi mengenai pengawasan, pendidikan dan pelatihan pengawasan, bimbingan dan konsultasi, pengelolaan hasil pengawasan, dan pemaparan hasil pengawasan. Ruang lingkup Kegiatan Pengawasan Lainnya adalah kegiatan selain Audit, Evaluasi, Reviu, dan Pemantauan dalam rangka melaksanakan konsultasi dan kegiatan lainnya melalui suatu oendekatan keilmuan yang sistematis untuk meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian, dan proses tata kelola sehingga dapat memberikan nilai tambah dan meningkatkan pencapaian tujuan pemerintahan dan pembangunan. Kegiatan pengawasan lainnya pada tahun 2015 ditunjukkan pada Tabel 10.

No. Kegiatan Tujuan Kegiatan

1. Partisipasi dalam Keanggotaan IIA (Institute of Internal Auditor)

Aktif dalam keikutsertaan anggota IIA guna meningkatkan wawasan APIP Lemsaneg.

2. Konsultasi dan Koordinasi Bidang Pengawasan Lemsaneg T.A. 2015

Dukungan dalam proses pengawasan untuk meningkatkan taraf efektif dan efisien dalam pelaksanaan sehingga sesuai dengan peraturan yang berlaku.

3. Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor (JFA) Semester I dan II

Membentuk tim penilai angka kredit auditor Lembaga Sandi Negara bekerja sama dengan Kemen-PPPA, ANRI, Bapeten, dan BKN.

4. Studi Banding Pengawasan Internal T.A. 2015

Melakukan studi komparatif guna menambah wawasan dan meningkatkan mutu pengawasan internal.

5. Peningkatan Kompetensi Personil Inspektorat

Upaya peningkatan mutu pelaksanaan pengawasan internal di lingkungan Lemsaneg.

6. Penyusuanan Pedoman Penanganan Gratifikasi Lemsaneg

Menyusun acuan bagi APIP Lemsaneg dalam menangani praktik Gratifikasi di Lemsaneg.

7. Penyusunan Pedoman Penanganan Benturan Kepentingan Lemsaneg TA 2015

Menyusun acuan bagi APIP Lemsaneg dalam


(3)

14

8. Penyusunan Pedoman Whistle

Blowing System Lemsaneg TA 2015

Menyusun acuan bagi APIP Lemsaneg dalam menindaklanjuti laporan Whistle Blowing System di Lemsaneg.

9. Penyusunan Peraturan Pencanangan Zona Integritas Lemsaneg TA 2015

Menyusun acuan bagi APIP Lemsaneg dalam membentuk Zona Integritas di Lemsaneg.

10. Pembangunan Aplikasi e-Monitoring Pemantauan Tindak Lanjut Laporan Hasil Pengawasan

Membangun sistem berbasis komputer yang

menyediakan informasi tentang pelaksanaan Tindak Lanjut Laporan Hasil Pengawasan oleh Unit Kerja di Lemsaneg.

11. Diklat Sertifikasi Auditor Membentuk auditor baru guna mengisi jabatan fungsional auditor sebagai APIP di Lemsaneg. 12. Penguatan Sarana dan Prasarana

Teknologi Pendukung TIK Inspektorat

Meningkatkan sarana pendukung TIK guna menunjang kegiatan pengawasan yang lebih baik.

13. Partisipasi Seminar Bidang Pengawasan bagi Inspektorat Lemsaneg

Meningkatkan wawasan kepada pegawai Lemsaneg akan pentingnya penerapan SPIP di lingkungan pemerintah.

14. Pengelolaan SIMWAS Membangun sistem berbasis komputer yang

menyediakan informasi tentang Pengawasan Intern di lingkungan Lembaga Sandi Negara

15. Evaluasi atas Hasil Pelaksanaan Kegiatan PKPT Inspektorat Lemsaneg

Mengidentifikasi tingkat pencapaian dan kelemahan pelaksanaan PKPT serta melakukan perbaikan fungsi manajemen

16. Sosialisasi Peraturan Bidang Pengawasan

(Pencanangan Zona Integritas)

Mengkomunikasikan peraturan dibidang pengawasan kepada pegawai di lingkungan Lembaga Sandi Negara.

17. Seminar Pengawasan di Lingkungan Lemsaneg

Mengkomunikasikan informasi dibidang pengawasan kepada pegawai di lingkungan Lembaga Sandi Negara. 18. Penilaian Pelaksanaan SPIP Unit

Kerja Lemsaneg

Mengkaji apakah pelaksanaan SPIP di Lemsaneg telah sesuai dengan peraturan yang berlaku dan memberikan saran perbaikan.

19. Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) Lemsaneg TA 2015

Memberikan dasar penilaian bagi Asesor di setiap unit kerja Lemsaneg dalam memberikan inputan penilaian pada program PMPRB.

20. Evaluasi atas Pelaksanaan Penilaian SPIP Unit Kerja Lemsaneg

Mengidentifikasi tingkat pencapaian dan kelemahan pelaksanaan SPIP serta melakukan perbaikan fungsi manajemen

Tabel 10. Kegiatan Pengawasan Lainnya

c. Laporan Capaian Target dan kinerja

Guna memberikan informasi secara berkala atas data kinerja terhadap rencana aksi (PKPT), Inspektorat melakukan penyusunan Laporan Target dan Realisasi Capaian Kinerja Inspektorat. Penyusunan dilakukan oleh Pengelola Kas Anggaran Inspektorat dengan mengumpulkan data kinerja berupa realisasi anggaran dan kinerja secara berkala (per bulan). Laporan tersebut digunakan untuk memantau perkembangan pencapaian target-target kinerja di Inspektorat dan juga dilaporkan kepada


(4)

15

Sekretariat Utama Lemsaneg guna mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran dan kinerja Inspektorat.

d. Penilaian Prestasi Kerja PNS (P2KP)

Sebagai tindak lanjut atas Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011, sejak tahun 2014 Lembaga Sandi Negara telah mengimplementasikan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) sebagai bagian dari pelaksanaan P2KP. Implementasi tersebut telah dilaksanakan secara menyeluruh pada semua unit kerja baik di tingkat struktural maupun fungsional, termasuk Inspektorat. SKP memungkinkan IKU Inspektorat untuk diturunkan ke tingkat individu sehingga terdapat pengukuran kinerja secara berjenjang. Implementasi P2KP juga telah dilakukan menggunakan bantuan teknologi informasi yang dikelola oleh Bagian Kepegawaian Lemsaneg melalui website http://eperf.lemsaneg.go.id.

E. AKUNTABILITAS ANGGARAN

Realisasi penyerapan anggaran Inspektorat tahun anggaran 2015 ditunjukkan dalam Tabel 11.

Program Anggaran Realisasi %

Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Lemsaneg

Rp1.523.410.500 Rp1.057.205.330 69,40%

Tabel 11. Realisasi Penyerapan Anggaran T.A. 2015

Realisasi penyerapan anggaran Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya unit kerja Inspektorat adalah sebesar 69,40%. Penyebab tercapainya realisasi anggaran tersebut ditunjukkan dalam Tabel 12.

No. Nama Kegiatan Keterangan

1. Peningkatan Kompetensi Personil Inspektorat

Beberapa kegiatan diklat tidak dapat dilaksanakan karena waktu yang tidak memungkinkan

2. Diklat Sertifikasi Auditor

Untuk Diklat Pembentukan Auditor Ketua Tim, Inspektorat Lemsaneg tahun ini tidak mendapatkan tempat dari BPKP. Akan dilaksanakan di tahun depan. 3. Peningkatan Sarana dan

Prasarana Teknologi Pendukung TIK Inspektorat

Untuk pengadaan buku pengawasan tidak dapat dilaksanakan

4. Pengelolaan SIMWAS TA. 2015

Penulisan artikel dan penerjemah tidak dapat dilaksanakan

5. Audit PBJ Tahun Anggaran 2015

Audit PBJ masih akan melaksanakan cek fisik ke beberapa lokus dan laporannya akan diselesaikan di bulan Januari


(5)

16

6. Audit Kinerja Unit Kerja

Tahun Anggaran 2015

Audit Kinerja sedang dalam tahap permintaan tanggapan dari unit kerja dan laporan akhir akan diselesaikan di bulan Januari

7. Audit Pengelolaan BMN Lemsaneg Tahun Anggaran 2015

Audit Pengelolaan BMN sedang dalam tahap permintaan tanggapan dari auditi dan laporan akhir akan diselesaikan di bulan Januari

8. Sosialisasi Peraturan Bidang Pengawasan

1 kegiatan Sosialisasi tidak dapat dilaksanakan karena tidak tersedianya waktu dari narasumber

9. Penilaian Pelaksanaan SPIP

Penilaian Pelaksanaan SPIP sedang dalam tahap merekapitulasi hasil kuesioner dari unit kerja. Laporan penilaian akan dilaksanakan di bulan Januari

10. Evaluasi atas

Pelaksanaan Penilaian SPIP di Lemsaneg

Evaluasi atas Pelaksanaan Penilaian SPIP akan dilaksanakan setelah Penilaian SPIP selesai


(6)

17

BAB IV. PENUTUP

A. SIMPULAN

1. Capaian kinerja berdasarkan dokumen Penetapan Kinerja Inspektorat TA. 2015 adalah:

a. Realisasi kinerja atas Indikator Kinerja berupa nilai SPIP tercapai dengan nilai C dari target nilai C.

b. Output kinerja berupa jumlah dokumen hasil penilaian SPIP yang dihasilkan sebanyak 7 (tujuh) dokumen atas target sebanyak 7 (tujuh) dokumen.

2. Serapan anggaran Inspektorat Tahun Anggaran 2015 adalah sebesar 69,40% dari total anggarn senilai Rp1.523.410.500.

3. Kendala yang dihadapi oleh Inspektorat dalam pencapaian kinerja di tahun anggaran 2015 adalah: a. Penyelenggaraan SPIP belum berjalan sesuai dengan Peka Lemsaneg Nomor 11 Tahun 2015

sehingga sulit untuk menilai Penyelenggaraan SPIP tersebut. Oleh karena itu Inspektorat hanya melakukan penilaian terhadap 1 (satu) unsur SPIP pada setiap unit kerja yaitu Lingkungan Pengendalian.

b. Penyerapan anggaran yang belum maksimal disebabkan adanya beberapa kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan karena faktor waktu, tempat, dan jadwal seperti kegiatan diklat dan sosialisasi. Selain itu juga terdapat kendala terbatasnya waktu sehingga terdapat beberapa kegiataan yang masih berjalan dan diselesaikan pada bulan Januari tahun 2016.

B. SARAN PERBAIKAN

Guna perbaikan kinerja di tahun yang akan datang, Inspektorat diharapkan dapat:

1. Membantu pelaksanaan Penyelenggaraan SPIP di Lembaga Sandi Negara agar berjalan sesuai dengan Perka Lemsaneg No. 11 Tahun 2015;

2. Melakukan penilaian Penyelenggaraan SPIP secara menyeluruh agar dapat tergambar dinamika pelaksanaan SPIP di Lembaga Sandi Negara;

3. Melakukan perencanaan pelaksanaan kegiatan dengan lebih baik agar penyerapan anggaran dapat lebh optimal.

Jakarta, Januari 2016 Sekretaris Utama selaku

Plt. Inspektur,