S TS 1105417 Chapter3

(1)

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Menurut Arikunto (2009:160) “Metode Penelitian adalah cara yang

digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”. Metode penelitian

yang akan digunakan oleh penulis adalah metode deskriptif. “Metode deskriftif adalah metode dalam meneliti status kelompok manusia, objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada sekarang” (Nasir, 1984:42), dengan metode ini akan mendapatkan gambaran mengenai fenomena yang didapat, dan juga tentang gambaran keterkaitan variable yang ditleliti, pengujian hipotesis, dan pembuatan prediksi untuk memperoleh makna dari masalah yang dipecahkan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan dan analisis data hasil penelitian secara eksak dan melakukan perhitungan data dengan perhitungan statistik.

Sugiyono (2010:140) menjelaskan bahwa:

“Metode Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian

yang berlandaskan pada filsafat positivisme (filsafat yang memandang realitas/gejala/fenomena itu dapat diklasifikasikan, relative, tetap, konkrit, teramati, terukur, dab hubungan gejala bersifat sebab akibat), digunakan untuk meneliti pada populasi atau sample tertentu, teknik pengambilan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji

hipotesis yang telah ditetapkan”.

B. Partisipan

Parisipan yang terlibat dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan DPTS FPTK UPI angkatan 2011, 2012 dan 2013 yang telah menempuh mata kuliah Kewirausahaan.


(2)

1. Lokasi penelitian

Penelitain ini mengenai kontribusi hasil belajar mata kuliah kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Departemen Pendidikan Teknik Sipil, yang akan dilaksanakan di Universitas Pendidikan Indonesia yang beralamat di Jl. Dr. Setiabudhi No. 207 Bandung 40154.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah objek penelitian atau yang dijadikan sumber data dari sumber penelitian. “Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung atau pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya” Sudjana (2002:6).

PopulasidalampenelitianiniadalahmahasiswaProgramStudiPendidikan TeknikBangunanyangtelahmengontrakdanlulusmatakuliahKewirausahaan.

Tabel 3.1 Jumlah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan UPI

Angkatan Jumlah

2011 39 mahasiswa

2012 40 mahasiswa

Jumlah 79 mahasiswa

Sumber : DPTS UPI


(3)

Sampel penelitian adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Pengambilan sampel ini dimaksudkan untuk memperoleh keterangan mengenai objek penelitian dan mampu memberikan gambaran dari populasi, dengan kata lain sampel harus representatif. Mengingat jumlah populasi yang relatif besar dan meliputi wilayah penelitian yang sangat luas, maka untuk keperluan penelitian diambil sebagian sampel untuk diambil datanya.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara sistem acak (random sampling) tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. Jumlah sampel yang akan digunakan pada penelitian ini didasarkan pada pendapat Surakhmad (Riduwan, 2009:65) yang menyatakan bahwa:

”Apabila ukuran populasi sebanyak kurang lebih dari 100, maka pengambilan sampel sekurang-kurangnya 50% dari ukuran populasi, dan apabila ukuran populasi sama dengan atau lebih dari 1000, ukuran sampel diharapkan sekurang-kurangnya

15% dari ukuran populasi.”

Berpedoman pada teori tersebut, maka peneliti hanya meneliti sebagian dari jumlah populasi yang ada. Sampel yang diambil menggunakan metode yang dikemukakan oleh Surakhmad (Riduwan, 2009:65), dengan rumus sebagai berikut :

Dimana :

S = Jumlah sampel yang diambil n = Jumlah anggota populasi

jumlah sample yang diambil adalah :


(4)

Maka jumlah sampel yang diambil untuk penelitian ini berjumlah 50,81% x 79 = 40,13  40 mahasiswa. Sampel yang diambil harus mewakili populasi, maka teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik random sampling, dimana sampel diambil secara acak. Berikut ini adalah jumlah sampel yang diambil :

ni=jumlahsampelmenurutstratum

Ni=jumlahpopulasimenurutstratum S =jumlahsampel

N =jumlahpopulasi

Denganmenggunakanrumusdiatasmakasampelyangdigunakanadalah:

Maka, pada angkatan 2011 diambil 20 sampel sedangkan pada angkatan 2012 diambi 20 sampel untuk penelitian ini.

D. Instrument Penelitian

“Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati” (Sugiyono, 2013 hlm. 148). Dalam penelitian ini

terdapat dua variabel, yaitu variabel yang mempengaruhi disebut variabel penyebab atau variabel bebas (X), dan variabel akibat yang disebut dengan variabel tidak bebas atau variable tergantung (Y). Adapun penjelasan dari kedua variable tersebut adalah sebagai berikut .

a. Variable Independen (variable X)

Variable ini sering disebut sebagai variable stimulus, predictor, antecedent. Dalam bahas Indonesia sering disebut sebagai variable bebas. Variable bebas adalah


(5)

merupakan variable yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable dependen (terikat).

b. Variable dependen (variable Y)

Variable ini sering disebut sebagai variable output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variable teikat. Variabel terikat merupakan variable yang di pengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variable bebas.

(Sugiyono, 2010:39) Berdasarkan penjelasan di atas, variable atau yang menjadi objek penelitian ini terdiri dari dua buah variable yang mengindikasikan adanya hubungan atau korelasi antara dua buah variable tersebut, yaitu :

a. Variable X : Hasil Belajar Mata Kuliah Kewirausahaan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bagunan DPTS FPTK UPI.

b. Variable Y : Minat Berwirausaha Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan DPTS FPTK UPI.

Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup. Angket ini akan diberikan kepada seluruh mahasiswa yang terlibat dalam penelitian. Hasil dari angket ini akan di olah dan dilibatkan dalam pembahasan data penelitian.

Skala pengukuran yang digunakan untuk variable ini adalah dengan menggunakan skala Linkert. Seperti yang dijelaskan Sugiyono (2008:107) bahwa

“Skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan

persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam penelitian gejala sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang

selanjutnya disebut varabel penelitian.”

Skala sikap ini berisi sejumlah pertanyaan yang harus dijawab atau direspon oleh responden. Pertanyaan berupa pertanyaan tertutup dengan alternative jawaban yang telah disediakan, sehingga resonden dapat langsung menjawabnya. Responden tidak bisa memberikan jawaban lain kecuali yang telah disediakan sebagai alternatif jawaban. Jawaban setiap item instrumen dengan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Bentuk dari instrumen penelitian ini adalah bentuk checklist. Untuk setiap pertanyaan dalam angket


(6)

penelitian ini disediakan empat alternatif jawaban dengan kriteria skor sebagai berikut :

Table 3.2 Kriteria Alternatif Jawaban Instrumen Skala Likert

Setalah menentukan jenis instrumen, langkah selanjutnya adalah menyusun pertanyaan-pertanyaan. Penyusunan pertanyaan diawali dengan membuat kisi-kisi instrumen.

“Kisi-kisi adalah sebuah tabel yang menunjukan hubungan antara hal-hal yang

disebutkan dalam baris dengan hal-hal yang disebutkan dalam kolom. Kisi-kisi penyusunan instrumen menunjukan kaitan antara variabel yang diteliti dengan sumber data dari mana data akan diambil, metode yang digunakan dan

instrumen yang disusun” (Arikunto, 2010 :162)

Untuk memudahkan penyusunan instrumen, maka perlu digunakan kisi-kisi instrumen. Kisi-kisi instrumen ini didasarkan pada kajian teori yang telah dikaji dan dikembangkan pada bab sebelumnya.

Adapun langkah-langkah dalam penyusunannya adalah sebagai berikut : 1. Merumuskan variabel dan aspek-aspek yang diteliti.

2. Menentukan indikator-indikator yang diteliti berdasarkan aspek-aspek yang diungkap.

3. Mentransformasikan sub indikator menjadi kuesioner.

4. Menyusun item pertanyaan dan alternatif dengan singkat dan jelas. Berikut ini kisi-kisi instrumen penelitian yang dibuat oleh penulis :

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Pernyataan Selalu (S)

Sering (SE)

Kadang-kadang (KK)

Tidak Pernah (TP)

Positif(skor) 4 3 2 1


(7)

VARIABLE ASPEK YANG DI UNGKAP

INDIKATOR RESPONDEN

Variable X

Hasil Belajar Mata Kuliah Kewirausahaan

Perolehan nilai akhir pada mata

kuliah Kewirausahaan mahasiswa PTB DPTS FPTK UPI

angkatan 2011 -2012

Nilai akhir mata kuliah Kewirausahaan Mahasiswa PTB DPTS FPTK UPI Bandung, yang telah mengontrak mata kuliah Kewirausahaan angkatan 2011-2012 Variable Y Minat Berwirausaha 1. Menunjukan sikap dan prilaku minat berwirausaha 2. Berkeinginan untuk mengembangk an semangat yang berhubungan dengan wirausaha 3. Mengambil resiko usaha

 Disiplin, komitmen tinggi, jujur.

 Kreatif, inovatif, mandiri.

 Menciptakan daya saing.

 Meningkatkan sikap disiplin.

 Mengidentifikasi dan memperkecil resiko yang merugikan  Faktor internal

Mahasiswa PTB DPTS FPTK UPI Bandung, yang telah mengontrak mata kuliah Kewirausahaan angkatan 2011-2012


(8)

4. Faktor yang mempengaruhi minat

berwirausaha

5. Usaha untuk mewujudkan minat

berwirausaha

 Faktor eksternal

 Pantang menyerah dan memiliki semangat dalam menghadapi tantangan.  Selalu bekerja,

berjuang dan tidak putus asa.


(9)

E. Prosedur Penelitian

Keterangan :

= Hubungan antar variabel = Feed Back

= Lingkup Penelitian

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Hasil Belajar Mata

Kuliah Kewirausahan

Aspek yang diungkap : Hasil Belajar Mata Kuliah Kewirausahaan

Mahaiswa Program Studi

Pendidikan Teknik Bangunan DPTS FPTK UPI angkatan 2011 dan 2012

Minat Berwirausaha Mahasiswa

Aspek yang diungkap :

1. Menunjukan sikap dan prilaku minat berwirausaha

2. Berkeinginan untuk

mengembangkan semangat yang berhubungan dengan wirausaha 3. Mengambil resiko usaha

4. Faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha

5. Usaha untuk mewujudkan minat berwirausaha

Analisis Data Temuan Penelitian Kesimpulan dan Saran


(10)

F. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengungkap data mengenai kontribusi hasil belajar mata kuliah Kewirausahaan terhadap minat berwirausaha mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, maka diperlukan teknik pengumpulan data. Hal tersebut dimaksudkan agar data yang didapat akurat. Dalam pengumpulan data diperlukan juga instrumen atau alat yang dapat digunakan sebagai pengumpul data yang valid dan reliabel.

Menurut Arikunto (2006:149).

“Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti

lebih cermat, lengkap, sistematis sehingga mudah diolah.”

Teknik yang dipilih dalam pengumpulan data adalah dengan menggunakan angket dan dokumentasi sebagai instrument penelitian.

a. Angket (Kuesioner)

“Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawab” (Sugiyono, 2010:199). Jenis angket yang digunakan

dalam penelitian ini adalah angket tertutup.

“Angket tertutup (angket terstruktur) adalah angket yang disajikan dalam

bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih salah satu jawaban yang sesuai dengan cara memberikan tanda silang atau tanda checklist” (Riduwan, 2009:100).

Angket ini digunakan untuk pengambilan data variable Y. b. Dokumentasi

Teknik dokumentasi ini digunakan untuk mendapatkan data jumlah mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Departemen Pendidikan Teknik Sipil FPTK UPI yang telah lulus mata kuliah Kewirausahan


(11)

dan daftar nilai untuk mengetahui hasil prestasi belajar mata kuliah Kewirausahaan sebagai pengambilan data untuk variable X.

G. Uji Coba Angket

Angket yang akan dipakai untuk penelitian harus memenuhi syarat validitas dan reabilitas, oleh karena itu sebelum digunakan harus diujicobakan terlebih dahulu.

“Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan yaitu valid dan variabel”

(Arikunto, 2006:144).

1. Uji Validitas Angket

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2010:144). Untuk menguji tingkat validitas alat ukur ini digunakan teknik dari Karl Pearson dengan rumus korelasi product moment:

  

 

2 2

2

 

2

.

. X X n Y Y

n

Y X XY n rxy

   

 

   

 (Sugiyono, 2011: 255)

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi antara variable X dan variabel Y

n : Jumlah responden

 XY : Jumlah hasil kali skor X dan Y setiap responden  X : Jumlah skor X

 Y : Jumlah skor Y

( X)2 : Kuadrat jumlah skor X ( Y)2 : Kuadrat jumlah skor Y

Dalam hal ini nilai rxy diartikan sebagai koefisien korelasi dengan kriteria

sebagai berikut :


(12)

0,20 – 0,399 : Validitas rendah

0,40 – 0,699 : Validitas sedang/cukup 0,70 – 0,899 : Validitas tinggi

0,90 – 1,00 : Validitas sangat tinggi

Setelah harga rxy diperoleh, kemudian didistribusikan ke dalam uji t dengan

rumus :

(Sugiyono, 2011 : 259)

Keterangan :

t = uji signifikasi korelasi n = jumlah responden uji coba r = koefisien korelasi

Hasil thitung tersebut kemudian didistribusikan ke dalam uji t, Hasil thitung

tersebut kemudian dibandingkan dengan harga ttabel pada taraf kepercayaan 5 %

dengan derajat kebebasan (dk) = n - 2. Kriteria pengujian item adalah jika thitung ≥

ttabel maka suatu item dikatakan valid, apabila thitung ≤ ttabel berarti tidak valid.

Jumlah responden yang diuji sebanyak 20, derajat kebebasan (dk) = n - 2 = 20 – 2 = 18 sehingga diperoleh ttabel = 1,734. Dari hasil perhitungan sebanyak 40 item

pernyataan angket variabel Y yang diujicobakan pada 20 responden (mahasiswa) yang diambil secara acak dari mahasiswa PTB angkatan 2013 yang telah mengikuti matakuliah Kewirausahaan dan dinyatakan lulus. Hasil perhitungan korelasi Pearson Product Moment yang kemudian diuji dengan perhitungan thitung dan dikonsultasikan

pada nilai ttabel. Didapat hasil sebanyak 6 item variabel Y tidak valid yaitu item soal

nomor : 3, 22, 23, 26, 32, dan 35.

2. Uji Reliabilitas Angket

Arikunto (2006:154) mengemukakan bahwa “Realibilitas adalah ketepatan atau keajegan alat ukur terhadap apa yang diukur”. Artinya alat ukur/instrumen


(13)

digunakan rumus alpha (r11). Langkah-langkah uji reliabilitas yang dilakukan adalah

sebagai berikut :

a. Menghitung harga-harga varians tiap item

 

n n X X n 2 2 2 ) (    

 (Riduwan, 2009: 115)

Keterangan :

2 n

 = Harga varians tiap itemnya

2

X

 = Jumlah kuadrat jawaban responden dari setiap itemnya (X2) = Jumlah kuadrat skor seluruh responden dari setiap itemnya n = Jumlah responden

b. Menghitung varians total

σ²b=

2 1

+

22+32+

42……. n2 Dimana :

σ²b = Varians total

2 1

,

22,32,

42,n2

= Varians item ke 1, 2, 3, 4,…n c. Menghitung harga varians dengan rumus

 

n n y y t

  2 1 2 1 2

 (Riduwan, 2009: 115)

Dimana :

t

2

= harga varians

2

yi = jumlah kuadrat Y total 2

)

(

yi = jumlah y total yang dikuadratkan

n = jumlah responden


(14)

   

      

 

t b

k k

r 2

2

11 1

1 

(Riduwan, 2009: 115)

Keterangan :

r11 = Koefisien reliabilitas ∑Si = Jumlah varians total

Si = Jumlah varians item

k = Jumlah item Pertanyaan

Bila ternyata r11 > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi

reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian, dan jika ternyata r11 < rtabel, maka

koefisien korelasi tidak signifikan. Pada taraf kepercayan 95 % maka dapat dikatakan tes tersebut reliabel. Koefisien reabilitas selalu terdapat antara -1,00 sampai 1,00. Sebagai tolak ukur koefisien reabilitas untuk ke dua instrument, digunakan kriteria Guilford (Affandy, 2010:74) dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabei 3.4 Koefisien Reliabilitas

Koefisien reliabilitas Keterangan

≤ 0,2 Reliabilitas sangat rendah

0,2 - 0,4 Reliabilitas rendah 0,4 – 0,6 Reliabilitas sedang 0,6 – 0,8 Reliabilitas tinggi 0,8 – 1 Reliabilitas sangat tinggi

Berdasarkan perhitungan reliabilitas instrumen masing-masing variabel penelitian dengan menggunakan rumus metode alpha didapat nilai r11 sebagai berikut

:

Tabel 3.5

Tabel Hasil Perhitungan Nilai Reliabilitas Instrumen Variabel Y

No. Variabel Koefisien Alpha Keputusan


(15)

Nilai r11 hasil perhitungan dikonsultasikan pada tabel nilai r untuk tingkat

reliabilitas di atas, maka hasil perhitungan reliabilitas variabel penelitian dapat dikatakan pada kategori Sangat Tinggi. Artinya instrumen (angket) penelitian memiliki tingkat kepercayaan yang sangat tinggi untuk memperoleh data dari responden.

H. Teknik Analisis Data

Pengolahan, analasis, proses penyusunan, pengaturan dan pengolahan data diperlukan untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah dirumuskan, apakah diterima atau ditolak hipotesis tersebut.

Teknik statistik yang digunakan adalah statistik non parametrik. Secara garis besar teknik analisis data meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

a. Persiapan, kegiatan yang akan dilakukan adalah: 1) Mengecek kelengkapan data angket. 2) Menyebarkan angket kepada responden.

3) Mengecek jumlah angket yang kembali dari responden.

4) Mengecek kelengkapan angket yang telah kembali dari responden. b. Tabulasi, kegiatan yang akan dilakukan adalah:

1) Memberi skor pada tiap item jawaban.

2) Menjumlahkan skor yang didapat dari variabel.

c. Data mentah yang diperoleh dari penyebaran angket variabel Y, yaitu tentang minat berwirausaha mahasiswa.

Standar deviasi (s) dengan menggunakan rumus:

1

2 2

  

n x xi


(16)

Gambar 3.2 Bagan Analisis Data

1. Konversi Z-Skor dan T-skor

Konversi data dilakukan terlebih dahulu untuk menganalisa suatu data. Hal ini dikarenakan jenis dan skala data yang berbeda, sebagai contoh variable satu menggunakan nilai standar empat dan variable lainnya menggunakan nilai standar seratus. Konversi Z-Skor dan T-Skor digunakan dalam penilitian ini karena membandingkan dua sebaran skor yang berbeda, dengan membuat transformasi kedua skor mentah ke dalam skor baku. Untuk rincian konversi dapat dilihat pada

Data Tes dan Angket

Uji Coba

Angket sesugguhnya

Statistik Parametrik Statistik Non Parametrik

Normal Tidak Normal

Reliabel? ya Valid? ya

Tidak Uji Validitas Uji Reliabilitas


(17)

lampiran dan untuk hasilnya diperoleh data sebagai berikut dengan menggunakan rumus-rumus dari Sudjana :

a. Menghitung rata-rata ( ̅)

Dari tabel data mentah diperoleh untuk variable X

ΣX = 127 n = 40 ̅ =

Dan nilai rata-rata untuk variable Y adalah

ΣY = 4303 n = 40 ̅ =

b. Menghitung Simpangan Baku

Simpangan baku untuk variable X adalah sebagai berikut SD = 0,747

Sedangkan untuk simpangan baku variable Y adalah SD = 8,68

c. Mengkonversikan Data Mentah

Sebelum data diolah atau digunakan, mengkonversikan data mentah ke dalam Z-Skor dan T-Skor diperlukan.

1) Konversi Z-Skor

Sebagai contoh responden pertama dan selanjutnya akan ditabelariskan. = 3

SD = 0,747 ̅ =

Z-Skor =

Seperti halnya variable X, konversi Z-Skor dapat dilakukan pada variable Y, yaitu sebagai berikut :


(18)

= 115 SD = 8,688 ̅ =

Z-Skor =

2) Konversi T-Skor

Data yang digunakan adalah data yang telah dikoversikan T-Skor. Berikut konversi T-Skor untuk variable X pada responden pertama.

T-Skor [ ̅

]

T-Skor [ ] (Sudjana, 2000 : 104) Perhitungan yang sama dilakukan pada variable Y, yaitu sebagai berikut :

T-Skor [ ̅

]

T-Skor [ ] (Sudjana, 2000 : 104) Dengan perhitungan yang sama, konversi Z-Skor dan T-Skor variable X dan Y dicari sehingga diperoleh harga-harga hasil konversi tersebut sebagai berikut :

(1) Variable X ( Hasil Belajar Mata Kuliah Kewirausahaan )

Skor yang didapat dari nilai akhir mata kuliah kewirausahaan yang berjumlah 40 responden, dengan keterangan sebagai berikut :

Skor tertinggi = 61,04 Skor terendah = 34,27 Jumlah skor = 2000 Skor rata-rata = 50,00 Smpangan baku = 0,747

(2) Variable Y (Minat Berwirausaha Mahasiswa)

Nilai akhir pada variable Y didapat dari skor yang didapat dari item pertanyaan angket sebanyak 34 butir, dengan keterangan sebagai berikut : Skor tertinggi = 68,91


(19)

Jumlah skor = 2000 Skor rata-rata = 50,00 Smpangan baku = 8,688


(20)

X Y

1 Resp 1 3 115

2 Resp 2 4 112

3 Resp 3 2 101

4 Resp 4 4 116

5 Resp 5 4 117

6 Resp 6 4 115

7 Resp 7 3 112

8 Resp 8 2 99

9 Resp 9 4 111

10 Resp 10 2 111

11 Resp 11 3 111

12 Resp 12 4 112

13 Resp 13 3 101

14 Resp 14 2 97

15 Resp 15 4 116

16 Resp 16 2 102

17 Resp 17 4 120

18 Resp 18 3 106

19 Resp 19 2 98

20 Resp 20 2 97

21 Resp 21 2 96

22 Resp 22 4 114

23 Resp 23 3 111

24 Resp 24 3 90

25 Resp 25 4 109

26 Resp 26 4 107

27 Resp 27 4 105

28 Resp 28 4 111

29 Resp 29 4 87

30 Resp 30 3 111

31 Resp 31 3 124

32 Resp 32 4 105

33 Resp 33 3 94

34 Resp 34 3 117

35 Resp 35 3 110

36 Resp 36 3 102

37 Resp 37 3 107

38 Resp 38 3 123

39 Resp 39 3 100

40 Resp 40 3 111

127 4303

3.175 107.575

2 87

4 124

0.7472171 8.6880038

Data M entah Resp ∑ X rata-rata M in M aks (SD) No. X Y -0.23 0.85 1.10 0.51 -1.57 -0.76 1.10 0.97 1.10 1.08 1.10 0.85 -0.23 0.51 -1.57 -0.99 1.10 0.39 -1.57 0.39 -0.23 0.39 1.10 0.51 -0.23 -0.76 -1.57 -1.22 1.10 0.97 -1.57 -0.64 1.10 1.43 -0.23 -0.18 -1.57 -1.10 -1.57 -1.22 -1.57 -1.33 1.10 0.74 -0.23 0.39 -0.23 -2.02 1.10 0.16 1.10 -0.07 1.10 -0.30 1.10 0.39 1.10 -2.37 -0.23 0.39 -0.23 1.89 1.10 -0.30 -0.23 -1.56 -0.23 1.08 -0.23 0.28 -0.23 -0.64 -0.23 -0.07 -0.23 1.78 -0.23 -0.87 -0.23 0.39

DATA Z-S CORE

X Y 47.66 58.55 61.04 55.09 34.27 42.43 61.04 59.70 61.04 60.85 61.04 58.55 47.66 55.09 34.27 40.13 61.04 53.94 34.27 53.94 47.66 53.94 61.04 55.09 47.66 42.43 34.27 37.83 61.04 59.70 34.27 43.58 61.04 64.30 47.66 48.19 34.27 38.98 34.27 37.83 34.27 36.68 61.04 57.40 47.66 53.94 47.66 29.77 61.04 51.64 61.04 49.34 61.04 47.04 61.04 53.94 61.04 26.32 47.66 53.94 47.66 68.91 61.04 47.04 47.66 34.38 47.66 60.85 47.66 52.79 47.66 43.58 47.66 49.34 47.66 67.75 47.66 41.28 47.66 53.94

DATA T-S CORE

2000 2000 M aks 61.04 68.91

M in 34.27 26.32

Rata2 50.00 50.00

Table 3.6


(21)

2. Uji Kecenderungan

Uji kecenderungan dilakukan untuk mengetahui kecenderungan suatu data penelitian berdasarkan kriteria melalui skala penilaian yang telah ditetapkan sebelumnya. Adapun langkah perhitungan uji kecenderungan sebagai berikut :

a. Mengitung rata-rata dan simpangan baku dari masing-masing variable dan sub variable.

b. Menentukan skala skor mentah

Tabel 3.7 Kriteria Kecenderungan

Kriteria Kecenderungan Kategori

X ≥ M + 1,5 SD Sangat Baik

M+0,5 SD ≤ X < M+1,5 SD Baik

M-0,5 SD ≤ X < M+1,5 SD Cukup

M-0,5 SD ≤ X < M-1,5 SD Kurang

X<M-1,5 SD Sangat Kurang

(Suprian. 2005:82)

c. Menentukan frekuensi dan membuat presentase untuk menafsirkan data kecenderungan variabel dan sub variabel secara umum.

I. Tahap Pengujian Persyaratan Analisis

Maksud dari uji persyaratan analisis adalah untuk mengetahui apakah data penelitian yang dikumpulkan tersebut memenuhi syarat untuk dianalisis dengan statistik yang digunakan. Teknik statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik korelasi parsial dan regresi.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang distribusikan normal atau tidak. Pengujian ini akan menentukan penggunaan rumus statistik yang akan digunakan pada analisis selanjutnya. Jika data berkontribusi normal maka per hitungan selanjutnya menggunakan statistik parametis dan jika data tidak berditribusi normal maka digunakan statistik non-parametrik. Berikut dibawah ini hasil pengujian normalitas untuk kedua variable penelitian.


(22)

Langkah-langkah yang digunakan dalam menguji normalitas distribusi frekuensi berdasarkan Chi-Kuadrat ( adalah sebagai berikut:

a. Mencari skor terbesar dan terkecil b. Menentukan nilai rentang (R)

R = skor max - skor min (Riduwan, 2011:121) c. Menentukan banyaknya kelas (K)

(Riduwan, 2011:121)

d. Menentukan panjang kelas interval (i)

(Riduwan, 2009:121)

e. Membuat tabel distribusi frekuensi dengan BK dan i yang sudah diketahui.

f. Menghitung rata-rata (Mean)

̅ (Sudjana, 2002:67)

g. Mencari simpangan baku (standar deviasi)

(Sudjana, 2002:94)

Keterangan :

fi = Frekuensi kelas interval Xi = Nilai tengah kelas interval n = Jumlah sampel

h. Membuat daftar distribusi untuk harga-harga yang diperlukan dalam uji chi kuadrat, dengan langkah sebagai berikut :

1) Menentukan batas interval, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor kanan kelas interval ditambah 0,5.

2) Menghitung nilai Z-skor untuk batas kelas interval dengan rumus : Z = ̅ (Riduwan, 2009:122) Keterangan:


(23)

BK = Batas kelas X = Mean (rata-rata) S = Simpangan baku

3) Mencari luas O – Z dari tabel kurva normal

4) Menentukan luas tiap kelas interval dengan cara menggunakan angka-angka O – Z yaitu angka baris pertama dikurangi dengan baris kedua. Angka baris kedua dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnya, kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya.

5) Mencari frekuensi yang diharapakan (fe) dengan mengalikan luas interval dengan jumlah responden (n)

6) Menghitung Chi-Kuadrat (X2hitung) dengan rumus :

(Riduwan, 2009:124)

7) Membandingkan harga X2 hitung dengan harga X2 tabel pada taraf kepercayaan

95% dengan derajat kebebasan (dk = k – 1), dimana k = kelas interval, Kriteria pengujian normalitas adalah sebagai berikut :

Jika X2hitung < X2tabel berarti distribusi data normal

Jika X2hitung > X2tabel berarti tidak normal.

Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas dengan menggunakan rumus Chi-kuadrat pada variable X didapat harga Chi-kuasdrat ( 2) = 76,088. Selanjutnya dibandingkan kedalam tabel 2, diperoleh 2(0,95)(6) = 12,592. Ternyata 2 hitung > 2tabel,

maka dapat disipulkan bahwa data variable (X) mengenai hasil belajar mata kuliah Kewirausahaan tersebut berditribusi tidak normal pada tingkat kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan (dk) = 6.


(24)

Gambar 3.3

Grafik Penyebaran Skor Variable X

Sama seperti penjelasan dan perhitungan pada uji normalitas variable X, pada variable Y didapat hasil perhitungan dengan menggunakan Chi-Kuadrat didapat harga Chi-Kuadrat ( 2) = 4,83. Selanjutnya dibandingkan kedalam table 2, dengan dk = k -1 = 7 – 1 = 6. Setelah dikonsultasikan pada table 2 diperoleh 2(0,95)(6) = 12,592,

ternyata 2 hitung > 2tabel, maka dapat disimpulkan bahwa data variable (Y) mengenai

minat berwirausaha mahasiswa tersebut berdistribusi normal pada tingkat kpercayaan 95 % dengan derajat kebebasan (dk) = 6.

-5 0 5 10 15 20

0 2 4 6 8

Fr

e

ku

e

n

si

(

f)

Kelas Interval

Grafik Penyebaran Variabel X

Distribusi Sebaran Data Penelitian Distribusi Sebaran Data Ideal


(25)

Gambar 3.4

Grafik Penyebaran Skor Variable Y

2. Tahap Pengujian Hipotesis

Analisis statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian yaitu :

a. Analisis Korelasi

Pada penelitian ini, data berdistribusi tidak normal maka untuk menghitung koefisien korelasi sederhana dapat menggunakan rumus Rank- spearman.

Kemudian harga koefisien korelasi r ditaksirkan pada tingkat koefisien korelasi dengan kriteria yang telah ditentukan, yaitu:

Tabel 3.8 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80-1,00 Sangat Kuat

0,60-0,799 Kuat

0,40-0,599 Cukup Kuat

0,20-0,399 Rendah

0,00-0.199 Sangat Rendah

0 2 4 6 8 10 12 14 16

0 2 4 6 8

Fr

e

ku

e

n

si

(

f)

Kelas Interval

Grafik Penyebaran Variabel Y

Distribusi Sebaran Data Penelitian Distribusi Sebaran Data Ideal


(26)

(Riduwan, 2009: 138) Setelah selesai perhitungan korelasi, analisis data dapat dilanjutkan dengan menghitung uji signifikan untuk masing-masing korelasi baik korelasi sederhana maupun korelasi ganda.

3. Uji Hipotesis Antara Variable X dan Variable Y

Pengujian hipotesis bertujuan untuk menguji apakah hipotesis pada penelitian ini diterima atau ditolak. Hipotesis dibagi menjadi dua jenis yaitu hipotesis penelitian dan hipotesis statistik. Hipotesis penelitian dipakai jika yang diteliti populasi dan dalam pembuktiannya tidak ada signifikansi, sedangkan hipotesis statistik dipakai jika yang diteliti sampel dan dalam pembuktiannya ada signifikansi.

Dalam penelitian dan statistik terdapat dua macam hipotesis, yaitu hipotesis nol dan hipotesis alternatif. Hipotesis nol (Ho) adalah pernyataan tidak adanya perbedaan antara parameter dengan statistik, atau tidak adanya perbedaan antara ukuran populasi dengan ukuran sampel. Sedangkan Hipotesis Alternatif (Ha) adalah lawan dari hipotesis nol, yang berbunyi adanya perbedaan antara data populasi dengan data sampel. Untuk menguji hipotesis yang telah diajukan dapat digunakan rumus sebagai berikut :

a. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat.

Ha = terdapat kontribusi yang positif dan signifikan antara hasil belajar mata kuliah Kewirausahaan terhadap minat berwirausaha mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan DPTS FPTK UPI 2011-2012.

Ho = tidak terdapat kontribusi yang positif dan signifikan antara hasil belajar mata kuliah Kewirausahaan terhadap minat berwirausaha mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan DPTS FPTK UPI 2011-2012. b. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistik


(27)

Ha : ρ ≠ 0 Ho : ρ = 0

c. Menentukan kaiadah pengujian dengan ketentuan:

Dengan tingkat signifikan dan dk tertentu, dengan ketentuan : Jika thitung> ttabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak.

Jika thitung< ttabel, maka Ha ditolak dan Ho diterima.

artinya koefisien kolerasi tersebut signifikan atau sebaliknya.

4. Perhitungan Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi adalah kuadrat dari koefisien (rs) yang dikalikan dengan 100%. Perhitungan koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui besarnya persentase kontribusi antar variabel. Derajat koefisien determinasi dicari dengan menggunakan rumus:

KD = r2 x 100 % Keterangan:


(1)

Langkah-langkah yang digunakan dalam menguji normalitas distribusi frekuensi berdasarkan Chi-Kuadrat ( adalah sebagai berikut:

a. Mencari skor terbesar dan terkecil b. Menentukan nilai rentang (R)

R = skor max - skor min (Riduwan, 2011:121)

c. Menentukan banyaknya kelas (K)

(Riduwan, 2011:121)

d. Menentukan panjang kelas interval (i)

(Riduwan, 2009:121)

e. Membuat tabel distribusi frekuensi dengan BK dan i yang sudah diketahui.

f. Menghitung rata-rata (Mean)

̅ (Sudjana, 2002:67)

g. Mencari simpangan baku (standar deviasi)

(Sudjana, 2002:94)

Keterangan :

fi = Frekuensi kelas interval Xi = Nilai tengah kelas interval n = Jumlah sampel

h. Membuat daftar distribusi untuk harga-harga yang diperlukan dalam uji chi kuadrat, dengan langkah sebagai berikut :

1) Menentukan batas interval, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor kanan kelas interval ditambah 0,5.

2) Menghitung nilai Z-skor untuk batas kelas interval dengan rumus : Z = ̅ (Riduwan, 2009:122) Keterangan:


(2)

BK = Batas kelas X = Mean (rata-rata) S = Simpangan baku

3) Mencari luas O – Z dari tabel kurva normal

4) Menentukan luas tiap kelas interval dengan cara menggunakan angka-angka O – Z yaitu angka baris pertama dikurangi dengan baris kedua. Angka baris kedua dikurangi baris ketiga dan begitu seterusnya, kecuali untuk angka yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan angka pada baris berikutnya.

5) Mencari frekuensi yang diharapakan (fe) dengan mengalikan luas interval dengan jumlah responden (n)

6) Menghitung Chi-Kuadrat (X2hitung) dengan rumus :

(Riduwan, 2009:124)

7) Membandingkan harga X2 hitung dengan harga X2 tabel pada taraf kepercayaan

95% dengan derajat kebebasan (dk = k – 1), dimana k = kelas interval, Kriteria pengujian normalitas adalah sebagai berikut :

Jika X2hitung < X2tabel berarti distribusi data normal

Jika X2hitung > X2tabel berarti tidak normal.

Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas dengan menggunakan rumus Chi-kuadrat pada variable X didapat harga Chi-kuasdrat ( 2) = 76,088. Selanjutnya dibandingkan kedalam tabel 2, diperoleh 2(0,95)(6) = 12,592. Ternyata 2 hitung > 2tabel,

maka dapat disipulkan bahwa data variable (X) mengenai hasil belajar mata kuliah Kewirausahaan tersebut berditribusi tidak normal pada tingkat kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan (dk) = 6.


(3)

Gambar 3.3

Grafik Penyebaran Skor Variable X

Sama seperti penjelasan dan perhitungan pada uji normalitas variable X, pada variable Y didapat hasil perhitungan dengan menggunakan Chi-Kuadrat didapat harga Chi-Kuadrat ( 2) = 4,83. Selanjutnya dibandingkan kedalam table 2, dengan dk = k -1 = 7 – 1 = 6. Setelah dikonsultasikan pada table 2 diperoleh 2(0,95)(6) = 12,592,

ternyata 2 hitung > 2tabel, maka dapat disimpulkan bahwa data variable (Y) mengenai

minat berwirausaha mahasiswa tersebut berdistribusi normal pada tingkat kpercayaan 95 % dengan derajat kebebasan (dk) = 6.

-5 0 5 10 15 20

0 2 4 6 8

Fr

e

ku

e

n

si

(

f)

Kelas Interval

Grafik Penyebaran Variabel X

Distribusi Sebaran Data Penelitian Distribusi Sebaran Data Ideal


(4)

Gambar 3.4

Grafik Penyebaran Skor Variable Y 2. Tahap Pengujian Hipotesis

Analisis statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian yaitu :

a. Analisis Korelasi

Pada penelitian ini, data berdistribusi tidak normal maka untuk menghitung koefisien korelasi sederhana dapat menggunakan rumus

Rank- spearman.

Kemudian harga koefisien korelasi r ditaksirkan pada tingkat koefisien korelasi dengan kriteria yang telah ditentukan, yaitu:

Tabel 3.8 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80-1,00 Sangat Kuat 0,60-0,799 Kuat 0,40-0,599 Cukup Kuat 0,20-0,399 Rendah 0,00-0.199 Sangat Rendah

0 2 4 6 8 10 12 14 16

0 2 4 6 8

Fr e ku e n si ( f) Kelas Interval

Grafik Penyebaran Variabel Y

Distribusi Sebaran Data Penelitian Distribusi Sebaran Data Ideal


(5)

(Riduwan, 2009: 138) Setelah selesai perhitungan korelasi, analisis data dapat dilanjutkan dengan menghitung uji signifikan untuk masing-masing korelasi baik korelasi sederhana maupun korelasi ganda.

3. Uji Hipotesis Antara Variable X dan Variable Y

Pengujian hipotesis bertujuan untuk menguji apakah hipotesis pada penelitian ini diterima atau ditolak. Hipotesis dibagi menjadi dua jenis yaitu hipotesis penelitian dan hipotesis statistik. Hipotesis penelitian dipakai jika yang diteliti populasi dan dalam pembuktiannya tidak ada signifikansi, sedangkan hipotesis statistik dipakai jika yang diteliti sampel dan dalam pembuktiannya ada signifikansi.

Dalam penelitian dan statistik terdapat dua macam hipotesis, yaitu hipotesis nol dan hipotesis alternatif. Hipotesis nol (Ho) adalah pernyataan tidak adanya perbedaan antara parameter dengan statistik, atau tidak adanya perbedaan antara ukuran populasi dengan ukuran sampel. Sedangkan Hipotesis Alternatif (Ha) adalah lawan dari hipotesis nol, yang berbunyi adanya perbedaan antara data populasi dengan data sampel. Untuk menguji hipotesis yang telah diajukan dapat digunakan rumus sebagai berikut :

a. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk kalimat.

Ha = terdapat kontribusi yang positif dan signifikan antara hasil belajar mata kuliah Kewirausahaan terhadap minat berwirausaha mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan DPTS FPTK UPI 2011-2012.

Ho = tidak terdapat kontribusi yang positif dan signifikan antara hasil belajar mata kuliah Kewirausahaan terhadap minat berwirausaha mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan DPTS FPTK UPI 2011-2012. b. Membuat Ha dan Ho dalam bentuk statistik


(6)

Ha : ρ ≠ 0 Ho : ρ = 0

c. Menentukan kaiadah pengujian dengan ketentuan:

Dengan tingkat signifikan dan dk tertentu, dengan ketentuan : Jika thitung> ttabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak.

Jika thitung< ttabel, maka Ha ditolak dan Ho diterima.

artinya koefisien kolerasi tersebut signifikan atau sebaliknya.

4. Perhitungan Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi adalah kuadrat dari koefisien (rs) yang dikalikan dengan 100%. Perhitungan koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui besarnya persentase kontribusi antar variabel. Derajat koefisien determinasi dicari dengan menggunakan rumus:

KD = r2 x 100 % Keterangan: