S MBS 1103720 Chapter3
28
Silmy Amilia,2015
PENGARUH KECERD ASAN EMOSIONAL TERHAD AP KINERJA PEGAWAI PT. IND ONESIA COMNETS PLUS D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1Objek Penelitian
Penelitian ini menganalisis pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai pada PT. Indonesia Comnets Plus Bandung. Variabel bebas
(independent variable) dalam penelitian ini adalah kecerdasan emosional yang terdiri dari mengenali emosi diri (self-awareness), mengelola emosi (self-regulation), memotivasi diri sendiri (motivation), mengenali emosi orang lain
(emphaty), dan keterampilan sosial (social skill). Sedangkan variabel terikat
(dependent variable) adalah kinerja pegawai yang terdiri dari quality of work
(kualitas pekerjaan), quantity of work performed (kuantitas pekerjaan yang dilakukan), interpersonal effectiveness (efektivitas interpersonal), competencies
(kompetensi).
Penelitian ini dilakukan di PT. Indonesia Comnets Plus Bandung. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah tanggapan responden tentang kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di PT. Indonesia Comnets Plus Bandung, sedangkan yang menjadi subjek dalam penelitian adalah pegawai pada PT. Indonesia Comnets Plus Bandung. Penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu kurang dari satu tahun, maka metode penelitian yang dipergunakan adalah cross sectional method. Husein Umar (2008:45) berpendapat bahwa cross sectional method adalah metode penelitian dengan cara memperbaiki objek dalam kurun waktu tertentu atau tidak berkesinambungan dalam jangka panjang.
3.2Metode Penelitian
Sugiyono (2011:2) menyatakan bahwa metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Maka tujuan adanya metode penelitian ialah untuk memberikan gambaran kepada peneliti tentang bagaimana langkah-langkah penelitian yang dilakukan, sehingga permasalahan dapat dipecahkan.
3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan
Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti maka jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.
(2)
Silmy Amilia,2015
PENGARUH KECERD ASAN EMOSIONAL TERHAD AP KINERJA PEGAWAI PT. IND ONESIA COMNETS PLUS D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Maholtra (2009:100) mengemukakan bahwa “Penelitian deskriptif adalah jenis penelitian konklusif yang memiliki tujuan utama deskripsi dari sesuatu, biasanya karakteristik atau fungsi pasar”. Sehinnga penelitian deskriptif ini bertujuan untuk memberikan gambaran terhadap suatu objek penelitian.
Aplikasi dari jenis penelitian deskriptif ini yaitu dapat diperoleh gambaran mengenai kecerdasan emosional (Emotional Intelligence) terhadap kinerja di PT. Indonesia Comnets Plus Bandung. Sedangkan penelitian verifikatif menurut Arikunto (2009:8) adalah penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan. Pada penelitian verifikatif ini dilakukan pengujian hipotesis guna mengetahui pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja pegawai di PT. Indonesia Comnets Plus Bandung.
Mengingat penelitian ini bersifat deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode penelitian yang digunakan adalah explanantory survey. Menurut Sugiyono (2013:11)
“Metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang
alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan
sebagainya.”
3.2.2 Operasinalisasi Variabel
Operasional variabel dilakukan untuk memahami penggunaan variabel serta mempermudah pengukuran variabel-variabel tersebut. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas, dan variabel terikat. Variabel bebas
(Independent Variable) menurut Sugiyono (2013:59) adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Sedangkan variabel terikat (Dependent Variable) Sugiyono (2013:59) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
Adapun penjabaran mengenai variabel bebas dan variabel terikat yang akan diteliti sebagai berikut.
(3)
Silmy Amilia,2015
PENGARUH KECERD ASAN EMOSIONAL TERHAD AP KINERJA PEGAWAI PT. IND ONESIA COMNETS PLUS D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah kinerja.
Berdasarkan uraian di atas untuk memahami penggunaan konsep variabel yang digunakan, maka penjabaran operasionalisasi variabel yang akan diteliti dapat dilihat pada Tabel 3.1
TABEL 3.1
OPERASIONALISASI VARIABEL PENELITIAN Variabel/
Subvariabel Konsep Dimensi Indikator Ukuran Skala
No. Item
1 2 3 4 5 6 7
Kecerdasan Emosional
Kecerdasan emosional memiliki
dampak terhadap kesuksesan hidup individu. Pengelolaan kecerdasan emosional ini meliputi
kemampuan untuk
mengendalikan diri, memiliki daya tahan ketika
menghadapi suatu masalah, mampu
mengendalikan impuls,
memotivasi diri, mampu
mengatur
suasana hati, kemampuan berempati dan membina
hubungan
dengan orang lain.
Goleman (2009:44-45)
Mengenali emosi diri
Kesadaran diri Tingkat kemampuan memahami emosi dengan baik.
Interval 1
Tingkat kemampuan mengetahui penyebab emsoi yang muncul.
Interval 2
Sikap asertif (ketegasan atau keberanian) Tingkat keberanian mengemuka-kan pendapat.
Interval 3
Kemandirian Tingkat kemampuan bekerja secara mandiri.
Interval 4
Penghargaan diri
Tingkat
percaya diri atas segala kemampuan yang dimiliki.
Interval 5
Aktualisasi diri Tingkat kemampuan untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
Interval 6
Tingkat kemampuan berinovasi dan
(4)
Silmy Amilia,2015
PENGARUH KECERD ASAN EMOSIONAL TERHAD AP KINERJA PEGAWAI PT. IND ONESIA COMNETS PLUS D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel/
Subvariabel Konsep Dimensi Indikator Ukuran Skala
No. Item
1 2 3 4 5 6 7
berkreativitas dalam
mengerjakan tugas. Keterampilan
sosial
Empati Tingkat kemampuan memiliki rasa empati
tehadap sesama.
Interval 8
Tanggung jawab sosial
Tingkat tanggung jawab
terhadap tugas dan tindakan yang
dilakukan
Interval 9
Hubungan antar pribadi
Tingkat kemampuan memaafkan kesalahan orang lain
Interval 10
Tingkat kemampuan berkomunika-si dengan orang lain.
Interval 11
Mengenali emosi orang lain
Pemecahan masalah
Tingkat kemampuan berdiskusi saat
menghadapi masalah.
Interval 12
Tingkat kemampuan memberikan solusi ketika menghadapi masalah
Interval 13
Uji realita Tingkat
berpikir fokus terhadap tugas yang
(5)
Silmy Amilia,2015
PENGARUH KECERD ASAN EMOSIONAL TERHAD AP KINERJA PEGAWAI PT. IND ONESIA COMNETS PLUS D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel/
Subvariabel Konsep Dimensi Indikator Ukuran Skala
No. Item
1 2 3 4 5 6 7
dikerjakan.
Sikap fleksibel Tingkat kemampuan beradaptasi dengan rekan kerja dan atasan.
Interval 15
Mengelola emosi Ketahanan menanggung stress
Tingkat bersikap tenang saat menghadapi masalah.
Interval 16
Pengendalian impuls
Tingkat kemampuan mengendali-kan diri saat emosi naik.
Interval 17
Memotivasi diri sendiri
Kebahagiaan Tingkat bersikap senang dan antusias
terhadap tugas yang
dibebankan.
Interval 18
Optimis Tingkat
keyakinan diri dalam
mencapai tujuan.
Interval 19
Tingkat kemampuan memotivasi diri sendiri.
Interval 20
Kinerja Hasil kerja
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan
Kuantitas
pekerjaan yang dilakukan
(Quantity of Work P erformed)
Menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktu yang telah ditentukan
Tingkat menyelesai-kan pekerjaan tepat pada waktu yang telah
ditentukan
(6)
Silmy Amilia,2015
PENGARUH KECERD ASAN EMOSIONAL TERHAD AP KINERJA PEGAWAI PT. IND ONESIA COMNETS PLUS D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel/
Subvariabel Konsep Dimensi Indikator Ukuran Skala
No. Item
1 2 3 4 5 6 7
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Mangkunegara (20011:67) Mengerjakan pekerjaan sesuai dengan target yang telah
ditentukan.
Tingkat mengerjakan pekerjaan sesuai dengan target yang ditentukan.
Interval 22
Mengerjakan pekerjaan melebihi target yang telah ditentukan.
Tingkat mengerjakan pekerjaan melebihi
target yang telah
ditentukan
Interval 23
Kualitas kerja
(Quality of Work)
Mengerjakan pekerjaan sesuai dengan aturan yang berlaku Tingkat pegawai dalam mengerjakan pekerjaan sesuai dengan aturan yang berlaku
Interval 24
Mengerjakan pekerjaan sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Tingkat pegawai dalam mengerjakan pekerjaan sesuai dengan standar yang telah
ditentukan.
Interval 25
Mengerjakan pekerjaan dengan teliti dan rapih.
Tingkat
ketelitian dan kerapihan dalam mengerjakan tugas yang dibebankan
Interval 26
Mengerjakan pekerjaan sesuai dengan permintaan atasan.
Tingkat mengerjakan pekerjaan yang sesuai dengan
permintaan
(7)
Silmy Amilia,2015
PENGARUH KECERD ASAN EMOSIONAL TERHAD AP KINERJA PEGAWAI PT. IND ONESIA COMNETS PLUS D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel/
Subvariabel Konsep Dimensi Indikator Ukuran Skala
No. Item
1 2 3 4 5 6 7
atasan Efektifitas
pekerjaan yang dilakukan
(Interpersonal Effectiveness)
Berdiskusi sesama rekan kerja/atasan dalam menyelesaikan masalah pekerjaan. Tingkat kemampuan pegawai dalam berdiskusi menyelesai-kan masalah pekerjaan.
Interval 28
Bersedia bekerjasama dengan rekan kerja.
Tingkat kesediaan bekerjasama dengan rekan kerja.
Interval 29
Bersedia bekerjasama dengan tim kerja.
Tingkat kesediaan bekerjasama dengan tim kerja.
Interval 30
Memberikan dukungan kepada rekan kerja. Tingkat kemampuan pegawai memberikan dukungan kepada rekan kerja
Interval 31
Bersedia membantu rekan kerja.
Tingkat kesediaan pegawai membantu rekan kerja.
Interval 32
Kompetensi
(Competencies)
Mampu
mengatasi dan mencari solusi tentang
masalah yang terjadi.
Tingkat kemampuan mengatasi dan mencari solusi tentang
masalah yang terjadi.
Interval 33
Memiliki pengetahuan mengenai pekerjaannya. Tingkat pengetahuan yang dimilki mengenai
(8)
Silmy Amilia,2015
PENGARUH KECERD ASAN EMOSIONAL TERHAD AP KINERJA PEGAWAI PT. IND ONESIA COMNETS PLUS D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel/
Subvariabel Konsep Dimensi Indikator Ukuran Skala
No. Item
1 2 3 4 5 6 7
pekerjaannya.
Memahami pekerjaan yang telah
dibebankan
Tingkat pemahaman mengenai pekerjaan yang dibebankan
Interval 35
Mampu mengerjakan pekerjaan yang telah
dibebankan.
Tingkat kemampuan mengerjakan pekerjaan yang telah dibebankan.
Interval 36
Sumber: Pengolahan Berbagai Sumber 3.2.3 Jenis dan Sumber Data
Sumber data yang diperlukan untuk penelitian ini adalah sumber data yang diperoleh secara langsung (data primer) maupun tidak langsumg (data sekunder) yang berhubungan dengan objek penelitian. Menurut Sugiyono (2011:137), data primer merupakan sumber data yang langsung diberikan kepada pengumpul data. Sedangkan data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain ataupun dokumen.
Sumber data primer dalam penelitian ini adalah seluruh data yang diperoleh dari kuesioner yang disebarkan kepada sejumlah pegawai yang sesuai dengan target sasaran, yaitu seluruh pegawai di PT. Indonesia Comnets Plus Bandung. Sedangkan sumber data sekunder adalah sumber data yang diperoleh dari sumber-sumber informasi yang mendukung penelitian ini seperti jurnal, artikel, situs internet, buku-buku serta literatur yang berhubungan dengan penelitian, dan laporan tahunan organisasi yang bersangkutan.
TABEL 3.2 SUMBER DATA
No Data Jenis Data Sumber Data
(9)
Silmy Amilia,2015
PENGARUH KECERD ASAN EMOSIONAL TERHAD AP KINERJA PEGAWAI PT. IND ONESIA COMNETS PLUS D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Data Jenis Data Sumber Data
2 Jumlah pegawai Sekunder PT. Indonesia Comnets Plus Bandung
3 Data aspek penilaian kinerja
pegawai Sekunder
PT. Indonesia Comnets Plus Bandung
4 Data penilaian kinerja pegawai Sekunder PT. Indonesia Comnets Plus Bandung
5 Tanggapan Pegawai Terhadap
Kecerdasan Emosional Primer
Pegawai PT. Indonesia Comnets Plus Bandung 6 Tanggapan Pegawai Terhadap
Kinerja Primer
Pegawai PT. Indonesia Comnets Plus Bandung Sumber: Pengolahan berbagai sumber
3.2.4 Populasi dan Sampel 3.2.4.1Populasi
Populasi merupakan sejumlah objek yang akan dijadikan sumber penelitian. Sherri L. Jackson (2012:20) mengemukakan bahwa populasi adalah
“All the people about whom a study it meant to generalize.”Populasi adalah semua orang mengenai untuk siapa penelitian itu dimaksudkan kemudian melakukan generalisasi. Populasi dapat berupa organisme, orang atau sekelompok orang, masyarakat, organisasi, benda, objek, peristiwa, atau laporan yang semuanya memiliki ciri dan harus didefinisikan secara spesifik dan tidak secara mendua. Berdasarkan pendapat tersebut, yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah pegawai di PT. Indonesia Comnets Plus Bandung yang berjumlah 48 orang yang dapat dilihat pada Tabel 3.3.
TABEL 3.3
JUMLAH PEGAWAI PT. INDONESIA COMNETS PLUS BANDUNG PERIODE 2014
Divisi Jumlah Pegawai(Orang)
Umum 15
Teknik 9
Asset 4
Marketing 9
Pemeliharaan 11
Jumlah 48
(10)
Silmy Amilia,2015
PENGARUH KECERD ASAN EMOSIONAL TERHAD AP KINERJA PEGAWAI PT. IND ONESIA COMNETS PLUS D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.2.4.2Sampel
Menurut Sugiyono (2011:81), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.. Untuk mengetahui besarnya sampel yang diambil dalam penelitian, maka perlu dilakukan pengukuran sampel. Selain itu, sampel yang akan dipilih harus representatif artinya segala karakteristik populasi hendaknya tercermin dalam sampel yang dipilih.
Suharsimi Arikunto (2009:62) mengemukakan “Sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Sehingga penelitian ini menggunakan sampling jenuh. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. Berdasarkan pendapat di atas, dikarenakan jumlah pegawai di PT. Indonesia Comnets Plus Bandung kurang dari 100 orang, maka sampel yang diambil adalah seluruh jumlah populasi atau jumlah pegawai di PT. Indonesia Comnets Plus Bandung sebanyak 48 orang.
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam proses penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data agar dapat menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Langkah pengumpulan data sangat menentukan terhadap proses dan hasil penelitian yang akan dilaksanakan. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut;
1. Studi kepustakan, yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari buku, makalah, skripsi, tesis, disertasi, jurnal, situs web-site, maupun majalah guna memperoleh informasi yang berhubungan dengan teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan dengan variabel yang diteliti mengenai kecerdasan emosional dan kinerja pegawai.
2. Dokumentasi, menurut Sugiyono (2013:422) dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dalam penelitian ini, peneliti mengkaji catatan ataupun laporan tahunan dari berbagai perusahaan yang sejenisa yang berkaitan dengan penelitian yang dilakakukan.
(11)
Silmy Amilia,2015
PENGARUH KECERD ASAN EMOSIONAL TERHAD AP KINERJA PEGAWAI PT. IND ONESIA COMNETS PLUS D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Wawancara, menurut Sugiyono (2011: 74) adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini dengan cara berkomunikasi langsung dengan bagian sumber daya manusia di PT. Indonesia Comnets Plus Bandung.
4. Kuesioner, Sugiyono (2011: 142) menjelaskan bahwa kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Pernyataan atau pertanyaan kuesioner yang disebar kepada responden harus sesuai dengan variabel yang akan diteliti sebagai bentuk pengukuran dari indikator-indikator variabel X dan Y. Kuesioner dalam penelitian ini ditunjukkan pada pegawai di PT. Indonesia Comnets Plus Bandung. Langkah-langkah penyusunan kuesioner dilakukan sebagai berikut:
a. Menyusun kisi-kisi atau daftar pertanyaan
b. Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawabannya. Jenis instrumen yang digunakan dalam angket merupakan instrumen yang bersifat tertutup, yaitu seperangkat daftar pertanyaan tertulis dan disertai dengan alternatif jawaban yang disediakan, sehingga responden hanya memilih jawaban yang tersedia.
c. Menetapkan pemberian skor untuk setiap item pertanyaan. Pada penelitian ini setiap pendapat responden diberi nilai dengan skala ordinal.
3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Esensi dari suatu penelitian adalah data yang diperoleh akurat dan objektif. Data merupakan gambaran variabel yang diteliti dan sebagai alat uji hipotesis. Agar data yang dikumpulkan benar-benar berguna, maka alat ukur yang digunakan harus valid dan reliabel. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2011: 121).
(12)
Silmy Amilia,2015
PENGARUH KECERD ASAN EMOSIONAL TERHAD AP KINERJA PEGAWAI PT. IND ONESIA COMNETS PLUS D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.2.6.1Hasil Pengujian Validitas
Arikunto (2010:211) menyatakan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Sedangkan menurut Jackson (2012:168) menyatakan bahwa, validitas adalah indikasi apakah instrumen mengukur apa yang seharusnya diukur.
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan dari instrumen (kuesioner) yang digunakan dalam pengumpulan data yang diperoleh dengan cara mengkorelasi setiap skor variabel jawaban responden dengan total skor masing-masing variabel. Untuk menghitung validitas digunakan rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearsonsebagai berikut:
Arikunto (2009:146) Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y X = Skor yang diperoleh subjek seluruh item
Y = Skor total
∑X = Jumlah skor dalam distribusi X
∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y
∑XY = Jumlah perkalian faktor korelasi variabel X dan Y
∑X2
= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X
∑Y2
= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y N = Banyaknya responden
Keputusan pengujian validitas responden menggunakan taraf signifikansi sebagai berikut:
1. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan valid jika rhitung lebih besar atau sama dengan rtabel (rhitung ≥ rtabel).
2. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan tidak valid jika rhitung lebih kecil dari rtabel (rhitung < rtabel).
Perhitungan validitas instrumen dilakukan dengan bantuan program SPSS 18.0 for windows. Besarnya koefisiensi korelasi diinterpretasikan dengan menggunakan Tabel 3.4 dibawah ini:
TABEL 3.4
(13)
Silmy Amilia,2015
PENGARUH KECERD ASAN EMOSIONAL TERHAD AP KINERJA PEGAWAI PT. IND ONESIA COMNETS PLUS D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
INTERVAL KOEFISIEN TINGKAT HUBUNGAN
Antara 0,700 sampai dengan 1,000 Sangat Tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,500 Tinggi Antara 0,500 sampai dengan 0,400 Agak Tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,300 Sedang Antara 0,300 sampai dengan 0,200 Agak Tidak Tinggi Antara 0,200 sampai dengan 0,100 Tidak Tinggi Antara 0,100 sampai dengan 0,000 Sangat Tidak Tinggi Sumber: Suharsimi Arikunto (2009:245)
Teknik perhitungan yang digunakan untuk menganalisa tes ini adalah teknik korelasi biasa, yakni korelasi antara skor-skor tes yang divalidasikan dengan skor-skor tes tolak ukurnya dari peserta yang sama. Pengujian validitas diperlukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan untuk mencari data primer dalam sebuah penelitian dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya terukur. Dalam penelitian ini yang akan diuji adalah validitas dari instrumen kecerdasan emosional sebagai variabel X dan kinerja pegawai sebagai variabel Y. Jumlah pertanyaan untuk variabel X adalah 20 pertanyaan, sedangkan jumlah item pertanyaan variabel Y adalah 16 pertanyaan.
Berdasarkan kuesioner yang diuji sebanyak 20 responden dengan tingkat signifikasi 5% dan derajat bebas (dk) n-2 (20-2=18), maka diperoleh nilai rtabel sebasar 0,468. Hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel kecerdasan emosional (X) dan kinerja karyawan (Y) berdasarkan hasil perhitungan validitas item instrumen yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 18.0 for windows,
menunjukkan bahwa item-item pertanyaan dalam kuesioner valid karena skor rhitung lebih besar jika dibandingkan dengan rtabel yang bernilai 0,468. Untuk lebih rincinya dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut ini:
TABEL 3.5
HASIL PENGUJIAN VALIDITAS VARIABEL KECERDASAN EMOSIONAL (X)
No Pernyataan rtabel Ket.
Dimensi Mengenali Emosi Diri
1 Saya mampu memahami gejolak emosi saya dan mengekspresikan emosi-emosi yang saya
rasakan.
0,528 0,468 Valid
2 Kalau sedang kesal biasanya saya dapat menentukan dengan tepat apa yang membuat saya jengkel.
(14)
Silmy Amilia,2015
PENGARUH KECERD ASAN EMOSIONAL TERHAD AP KINERJA PEGAWAI PT. IND ONESIA COMNETS PLUS D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
No Pernyataan rtabel Ket.
3 Saya berani mengemukakan pendapat dan ide yang ada di dalam pikiran saya.
0,672 0,468 Valid 4 Ketika seseorang mengharapkan saya untuk
menyelesaikan suatu tugas, saya selalu dapat menyelesaikan tugas tersebut.
0,517 0,468 Valid
5 Secara umum saya menyukai bagaimana keadaan diri saya serta merasa yakin dengan kecakapan, bakat, dan kemampuan saya.
0,689 0,468 Valid
6 Ketika saya berhasil memperoleh suatu hal hanya berpuas diri untuk sesaat, kemudian saya terpacu untuk memperoleh hal lain.
0,554 0,468 Valid
7 Saya senang berinovasi dan berkreativitas dalam mengerjakan tugas yang dibebankan.
0,729 0,468 Valid Dimensi Keterampilan Sosial
8 Saya dapat merasakan ketika teman saya mengalami kesedihan.
0,652 0,468 Valid 9 Saya bertanggung jawab terhadap tugas yang di
bebankan dan setiap tindakan yang saya lakukan
0,702 0,468 Valid 10 Saya mudah memaafkan kesalahan orang lain. 0,865 0,468 Valid 11 Saya merasa sangat nyaman ketika berbicara
dihadapan banyak orang.
0,611 0,468 Valid Dimensi Mengenali Emosi Orang Lain
12 Saya selalu berdiskusi ketika menghadapi masalah mengenai pekerjaan.
0,699 0,468 Valid 13 Saya suka memberikan solusi kepada seorang
teman yang sedang mengalami permasalahan.
0,634 0,468 Valid 14 Saya selalu berpikir fokus dan berkonsentrasi
dalam mengerjakan tugas.
0,512 0,468 Valid 15 Saya dapat beradaptasi dengan baik pada rekan
kerja dan atasan.
0,757 0,468 Valid Dimensi Mengelola Emosi
16 Saya berusaha tenang dalam menghadapi kesulitan dan penuh tekanan.
0,718 0,468 Valid 17 Saya mampu menenangkan diri saya sendiri
dengan baik ketika dalam keadaan emosi-emosi negatif (misal marah, benci, kecewa, dll).
0,494 0,468 Valid
Dimensi Memotivasi Diri sendiri
18 Saya merasa senang dan antusias terhadap tugas yang dibebankan.
0,584 0,468 Valid 19 Dalam menghadapi kesulitan saya senantiasa
bersikap optimis dan berusaha meyakinkan diri saya untuk menang.
0,542 0,468 Valid
20 Saya selalu memotivasi diri sendiri untuk
mencapai hasil yang terbaik walaupun hambatan menghadang.
(15)
Silmy Amilia,2015
PENGARUH KECERD ASAN EMOSIONAL TERHAD AP KINERJA PEGAWAI PT. IND ONESIA COMNETS PLUS D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2015 (Menggunakan SPSS 18.0 for Windows) Berdasarkan Tabel 3.5 pada instrumen kecerdasan emosional dapat diketahui bahwa rhitung seluruh indikator lebih besar dari rtabel, sehingga dapat dinyatakan bahwa seluruh indikator valid dan dapat digunakan sebagai alat ukur yang tepat dalam mengukur variabel kecerdasan emosional. Berikut ini Tabel 3.6 mengenai hasil uji validitas variabel kinerja pegawai sebagai variabel Y.
TABEL 3.6
HASIL PENGUJIAN VALIDITAS VARIABEL KINERJA PEGAWAI (Y)
No Pertanyaan rtabel Ket.
Kuantitas Pekerjaan yang Dilakukan (Quantity of work performed)
1 Saya selalu menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu.
0,828 0,468 Valid 2 Saya selalu mengerjakan pekerjaan sesuai dengan
target yang ditentukan.
0,845 0,468 Valid 3 Saya dapat mengerjakan pekerjaan dengan
melebihi target yang telah ditentukan.
0,676 0,468 Valid Kualitas Kerja (Quality of Work)
4 Saya mengerjakan pekerjaan sesuai dengan aturan yang berlaku.
0,592 0,468 Valid 5 Saya mengerjakan pekerjaan sesuai dengan
standar yang telah ditentukan.
0,812 0,468 Valid 6 Saya selalu mengerjakan pekerjaan denga teliti
dan rapih.
0,789 0,468 Valid 7 Saya mengerjakan pekerjaan sesuai dengan
permintaan dari atasan.
0,753 0,468 Valid Efektifitas Hubungan Interpersonal (Interpersonal effectiveness)
8 Saya selalu berdiskusi sesama rekan kerja/atasan dalam menyelesaikan masalah pekerjaan.
0,820 0,468 Valid 9 Saya dapat bekerjasama dengan rekan kerja. 0,820 0,468 Valid 10 Saya dapat bekerjasama dengan tim kerja. 0,691 0,468 Valid 11 Saya senang memberikan dukungan pada rekan
kerja.
0,618 0,468 Valid 12 Saya senang membantu sesama rekan kerja. 0,762 0,468 Valid
Kompetensi (Competencies)
13 Saya mampu mengatasi dan mencari solusi tentang masalah yang terjadi.
0,620 0,468 Valid 14 Saya memiliki pengetahuan dalam menyelesaikan
pekerjaan.
0,548 0,468 Valid 15 Saya memahami pekerjaan yang telah
dibebankan.
0,801 0,468 Valid 16 Saya mampu mengerjakan pekerjaan yang telah
dibebankan.
(16)
Silmy Amilia,2015
PENGARUH KECERD ASAN EMOSIONAL TERHAD AP KINERJA PEGAWAI PT. IND ONESIA COMNETS PLUS D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2015 (Menggunakan SPSS 18.0 for Windows) Berdasarkan Tabel 3.6 pada instrumen kinerja pegawai dapat diketahui bahwa rhitung seluruh indikator lebih besar dari rtabel, sehingga dapat dinyatakan bahwa seluruh indikator valid dan dapat digunakan sebagai alat ukur yang tepat dalam mengukur variabel kinerja pegawai.
3.2.6.2Hasil Pengujian Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat ukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika dilakukan berulang-ulang pada objek yang sama. Sugiyono (2011:121) menyatakan bahwa instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Sedangkan Jackson (2012:81) menyatakan bahwa reliabilitas adalah konsistensi atau stabilitas dari sebuah alat ukur.
Pengujian reliabilitas kuesioner penelitian dilakukan dengan internal consistency dengan teknik belah dua (split half) yang dianalisis dengan rumus
Spearman Brown sebagai berikut:
Sugiyono (2011:190) Keterangan:
ri = Reliabilitas eluruh instrument
rb = Korelasi P roduct Moment antara belahan pertama dan kedua
Menurut Sugiyono (2011:190) pengujian reliabilitas tersebut dilaksanakan dengan langkah- langkah sebagai berikut:
1. Butir-butir instrumen dibelah dua menjadi dua kelompok, yaitu kelompok instrumen genap dan ganjil.
2. Skor data dari tiap kelompok disusun sendiri dan kemudian skor total antara kelompok ganjil dan genap dicari korelasinya.
Keputusan uji realibilitas ditentukan dengan kriteria sebagai berikut:
1. Jika koefisien internal seluruh item (ri) ≥ rtabel dengan tingkat signifikasi 5% maka item pertanyaan dikataka reliabel.
(17)
Silmy Amilia,2015
PENGARUH KECERD ASAN EMOSIONAL TERHAD AP KINERJA PEGAWAI PT. IND ONESIA COMNETS PLUS D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Jika koefisien internal seluruh item (ri) < rtabel dengan tingkat signifikasi 5% maka item pertanyaan dikataka tidak reliabel.
Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 18.0 for Windows diketahui bahwa semua variabel reliabel, hal ini disebabkan nilai rhitung lebih besar dari rtabel yang bernilai 0,468.
TABEL 3.7
HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS
No Variabel rhitung rtabe l Keterangan
1 Kecerdasan Emosional 0,935 0,468 Reliabel
2 Kinerja Pegawai 0,951 0,468 Reliabel
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2015 (Menggunakan SPSS 18.0 for Windows) Berdasarkan Tabel 3.7 dapat diketahui bahwa kedua variabel memiliki rhitung > rtabel, sehingga dapat dinyatakan bahwa kedua variabel tersebut reliabel dan seluruh instrumen pada kedua variabel tersebut konsisten.
3.2.7 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, digunakan dua jenis analisis yaitu analisis deskriptif analisis verifikatif. Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan karakteristik responden dan variabel penelitian, sedangkan metode verifikatif digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan dengan menggunakan uji statistik yang relevan. Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dengan melakukan penyebaran kuesioner kepada responden. Kuesioner yang dibentuk merupakan penjabaran dari variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian.
Dalam penelitian kuantitatif analisis data dilakukan setelah data seluruh responden terkumpul. Kegiatan analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu:
1. Editing, yaitu pemerikasaan angket yang terkumpul setelah diisi oleh responden menyangkut kelengkapan pengisian angket yang dilakukan oleh responden dan pemerikasaan jumlah lembar angket.
2. Coding, yaitu pembobotan dari setiap item instrumen berdasarkan pada pembobotan sebagai berikut: untuk jawaban positif rangking pertama dimulai dari skor yang terbesar sampai dengan yang terkecil dan untuk jawaban negatif ranking pertama dimulai dari skor yang terkecil sampai yang terbesar.
(18)
Silmy Amilia,2015
PENGARUH KECERD ASAN EMOSIONAL TERHAD AP KINERJA PEGAWAI PT. IND ONESIA COMNETS PLUS D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Tabulating, yaitu tabulasi hasil skoring yang dituangkan kedalam tabel rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Pemberian skor pada setiap item
Dalam penelitian ini akan diteliti pengaruh kecerdasan emosional (X) terhadap kinerja pegawai (Y), dengan skala pengukuran menggunakan skala semantic differential. Menurut Umar (2008:99) “Skala berusaha
mengukur arti suatu objek atau konsep bagi responden. Skala ini mengandung unsur evaluasi (misalnya: bagus buruk, jujur tidak jujur),
unsur potensi (aktif pasif, cepat lambat)”. Dalam penelitian ini, pertanyaan
dari angket terdiri dari 7 kategori sebagai berikut: Alternatif
Jawaban
Sangat Setuju
Rentang Jawaban
Sangat Tidak Setuju
7 6 5 4 3 2 1
Positif 7 6 5 4 3 2 1
Negatif 1 2 3 4 5 6 7
b. Menjumlahkan skor pada setiap item
c. Menyusun rangking skor pada setiap variabel penelitian
4. Menganalisis dan menafsirkan hasil perhitungan berdasarkan angka-angka yang diperoleh dari perhitungan statistik.
5. Pengujian. Untuk menguji hipotesis dimana metode analisis yang digunakan terdapat dua penggunaan jenis analisis yaitu analisis deskriptif dan analisis verifikatif bagi variabel yang bersifat kualitatif, yaitu berupa pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik. Analisis deskriptif digunakan untuk melihat faktor penyebab sedangkan analisis verifikatif menitikberatkan dalam pengungkapan perilaku variabel penelitian. Dengan menggunakan kombinasi metode analisis tersebut dapat diperoleh generalisasi yang bersifat komprehensif.
3.2.7.1Analisis Data Deskriptif
Analisis deskriptif dapat digunakan untuk mencari kuatnya hubungan antara variabel melalui analisis korelasi dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata data sampel atau populasi tanpa perlu diuji
(19)
Silmy Amilia,2015
PENGARUH KECERD ASAN EMOSIONAL TERHAD AP KINERJA PEGAWAI PT. IND ONESIA COMNETS PLUS D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
signifikasinya. Penelitian deskriptif ini digunakan untuk mendeskripsikan variabel-variabel penelitian antara lain:
1. Analisis deskriptif kecerdasan emosional (X)
Variabel X berfokus pada penelitian terhadap kecerdasan emosional pegawai yang meliputi dimensi mengenali emosi diri, keterampilan sosial, mengenali emosi orang lain, mengelola emosi, danmemotivasi diri sendiri.
2. Analisis deskriptif kinerja (Y)
Variabel Y berfokus pada penelitian terhadap kinerja pegawai yang meliputi
quality of work (kualitas pekerjaan), quantity of work performed (kuantitas pekerjaan yang dilakukan), interpersonal effectiveness (efektivitas interpersonal), competencies (kompetensi).
Untuk mengkategorikan hasil perhitungan, digunakan kriteria penafsiran yang diambil dari 0% sampai 100%. Penafsiran pengolahan data berdasarkan batas-batas disajikan pada Tabel 3.8 sebagai berikut:
TABEL 3.8
KRITERIA PENAFSIRAN HASIL PERHITUNGAN RESPONDEN
No Kriteria Penafsiran Keterangan
1 0% Tidak Seorangpun
2 1% - 25% Sebagian Kecil
3 26% - 49% Hampir Setengahnya
4 50% Setengahnya
5 51% - 75% Sebagian Besar
6 76% - 99% Hampir Seluruhnya
7 100% Seluruhnya
Sumber : Muhamad Ali (1985:184) 3.2.7.2Analisis Data Verifikatif
Teknik analisis data verifikatif yang digunakan untuk melihat pengaruh Kecerdasan Emosional (X) terhadap Kinerja Karyawan (Y). Dalam penelitan ini digunakan teknik analisis regresi linear sederhana karena penelitian ini menganalisis dua variabel yaitu kecerdasan emosional dan kinerja pegawai. Dengan menggunakan teknik analisis linear sederhana maka dilakukan dengan prosedur kerja sebagai berikut :
1. Asumsi Analisi Regresi Linear Sederhana a. Uji Normalitas
(20)
Silmy Amilia,2015
PENGARUH KECERD ASAN EMOSIONAL TERHAD AP KINERJA PEGAWAI PT. IND ONESIA COMNETS PLUS D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah data populasi memiliki distribusi normal atau tidak sehingga dapat dipakai dalam statistik parametrik. Adapun tujuan dari dilakukannya uji normalitas data adalah untuk mengetahui apakah suatu variabel normal atau tidak. Pada penelitian ini, untuk mendeteksi apakah data yang digunakan berdisribusi normal atau tidak dilakukan dengan menggunakan Normal P robability P lot. Suatu model regresi memiliki data berdistribusi normal apabila sebaran datanya terletak di sekitar garis diagonal pada Normal P robablity P lot yaitu data kiri di bawah ke kanan atas. Berikut Gambar 3.1 memperlihatkan normal probability plot.
GAMBAR 3.1
GARIS NORMAL PROBABILITY PLOT
b. Uji Linearitas
Uji linearitas dipergunakan untuk melihat apakah model yang dibangun mempunyai hubungan Linear atau tidak. Menurut Sudjana (2005:331) mengatakan bahwa uji Linearitas regresi digunakan untuk menguji keLinearan regresi, yaitu apakah model Linear yang diambil betul-betul cocok dengan keadaannya atau tidak. Apabila ternyata cocok atau Linear, maka pengujian dilanjutkan dengan model regresi non Linear. Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan SPSS (Statistical P roduct and Service Solution).
Pengujian Linearitas data dapat dibuktikan melalui Ftest (Husaini dan R. Purnomo, 2008:113). Berdasarkan tabel ANOVA, dapat diketahui besarnya Fhitung melalui uji ANOVA atau Ftest, sedangkan besarnya Ftabel diperoleh dengan melihat tabel F melalui dk pembilang (dk tuna cocok, k – 2) dan dk penyebut (dk kesalahan, n – k) dengan taraf kesalahan (α) = 0,1. Dengan kriteria, tolak hipotesis
(21)
Silmy Amilia,2015
PENGARUH KECERD ASAN EMOSIONAL TERHAD AP KINERJA PEGAWAI PT. IND ONESIA COMNETS PLUS D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
model regresi linear jika Fhitung> Ftabel maka Ho ditolak dan H1 diterima dengan tingkat signifikansi < 0,1. Sebaliknya jika Fhitung ≤ Ftabel maka Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya data Linear Untuk distribusi F yang digunakan diambil α = 0,1, dk pembilangnya = (k-2) dan dk penyebut = (n-k).
Keterangan : k = jumlah kelompok untuk data yang sama n = jumlah sampel
c. Diagram Pencar
Diagram pencar adalah gambaran yang menunjukan kemungkinan hubungan (korelasi) antara pasangan dua macam variabel. Menurut Siagian dan Sugiarto (2006:225) mengatakan bahwa diagram pencar untuk memberikan gambaran hubungan dua variabel, sebelum mengetahui apakah berhubungan linear atau tidak sebaiknya dilakukan plotting (tebaran titik) terhadap pasangan nilai-nilai X dan Y. Hasil plot ini disebut dengan diagram pencar (scatter diagram).
Pada diagram pencar, terdapat gambaran secara kasar bahwa pola hubungan variabel Y (kinerja) atas variabel X (kecerdasan emosional) adalah pola hubungan Linear, maka dapat dijadikan alasan bahwa model hubungan ini adalah model regresi linear sederhana yaitu, Y = a + bX.
P ositive Correlation Negative Correlation No Correlation
GAMBAR 3.1
MODEL DIAGRAM PENCAR
Gambar 3.1 menunjukan model dari diagram pencar, jika titik-titik penyebaran berada pada arah kiri bawah ke kanan atas maka hubungan antara X dan Y adalah positif, jika titik-titik penyebaran ada pada kiri atas ke kanan bawah maka hubungan X dan Y adalah negatif, dan jika titik-titik penyebaran berada pada posisi yang sembarangan maka tidak ada hubungan antara X dan Y.
2. Analisis Regresi Linear Sederhana
Teknik analisis yang digunakan yaitu regresi Linear sederhana dengan persamaan regresi sederhana X atas Y adalah sebagai berikut:
(22)
Silmy Amilia,2015
PENGARUH KECERD ASAN EMOSIONAL TERHAD AP KINERJA PEGAWAI PT. IND ONESIA COMNETS PLUS D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber: Sugiyono (2013:247) Keterangan:
Y = subjek/nilai dalam variabel dependen yang diprediksikan
X = subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu a = harga Y bila X=0 (harga konstan)
b = angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, bila b (-) maka terjadi penurunan. Untuk dapat menemukan persamaan regresi, maka harus dihitung terlebih dahulu harga a dan harga b. Cara menghitung harga a dan b dapat dihitung dengan rumus:
∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑
Sugiyono (20013:262) Keterangan:
Y = Kinerja pegawai
X = Kecerdasan emosional pegawai a = Bilangan konstan
b = Koefisien arah garis regresi n = Lamanya periode
X dikatakan mempengaruhi Y, jika berubahnya X akan menyebabkan adanya perubahan nilai Y, artinya naik turunnya X akan bervariasi. Namun nilai Y juga naik turun, dengan demikian nilai Y ini akan bervariasi. Namun nilai Y bervariasi tersebut tidak semata-mata disebabkan oleh X, karena masih ada faktor lain yang menyebabkannya.
3.2.7.3Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian bertujuan untuk mengetahui dugaan sementara atas hasil atas gejala-gejala, masalah, ataupun peristiwa yang menjadi titik perhatian. Hipotesis penilitian akan diuji dengan mendeskripsikan hasil analisis regresi linear sederhana. Untuk uji coba simultan regresi dilakukan dengan uji F sebagai berikut:
(23)
Silmy Amilia,2015
PENGARUH KECERD ASAN EMOSIONAL TERHAD AP KINERJA PEGAWAI PT. IND ONESIA COMNETS PLUS D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sugiyono (2013:286) Keterangan :
F = F hitung yang selanjutnya dibandingkan dengan F tabel R = Koefisien korelasi
N = jumlah sampel penelitian m = jumlah variabel bebas
Bilah Fh lebih besar dari Ft maka koefisien korelasi ganda yang diuji adalah signifikan yaitu dapat diberlakukan untuk seluruh populasi. Kriteria penolakan hipotesisnya adalah:
1. Taraf signifikan 0,05 dengan derajat kebebasan (dk)=(n-k-1) 2. Bila F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima
Secara statistik hipotesis yang akan diuji dalam pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dirumuskan sebagai berikut:
1. Ho : p ≤ 0 yang berarti bahwa tidak terdapat pengaruh antara kecerdasan emosional terhadap kinerja.
2. Ha : p > 0 yang berarti bahwa terdapat pengaruh antara kecerdasan emosional terhadap kinerja
3.2.7.4Koefisien Determinasi
Untuk menguji seberapa besar pengaruh dari variabel X terhadap variabel Y maka digunakan koefisien determinasi sebagai berikut:
KD = r2 x 100% Keterangan:
KD = koefisien determinasi r = koefisien korelasi
Selanjutnya untuk menafsirkan sejauh mana pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja digunakan pedoman interprestasi koefisien penentu dalam tabel. Nilai koefisien penentu berada diantara 0-100%.
Jika nilai koefisien semakin mendekati 100% berarti semakin kuat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin mendekati 0% berarti semakin lemah pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
Adapun untuk mengetahui kuat lemahnya pengaruh dapat diklasifikasikan pada Tabel 3.9 berikut:
(24)
Silmy Amilia,2015
PENGARUH KECERD ASAN EMOSIONAL TERHAD AP KINERJA PEGAWAI PT. IND ONESIA COMNETS PLUS D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI PENGARUH (GUILFORD)
Koefisien Korelasi Klasifikasi
0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0, 399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0, 799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat Sumber: Sugiyono (2013:9)
(1)
Silmy Amilia,2015
PENGARUH KECERD ASAN EMOSIONAL TERHAD AP KINERJA PEGAWAI PT. IND ONESIA COMNETS PLUS D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
signifikasinya. Penelitian deskriptif ini digunakan untuk mendeskripsikan variabel-variabel penelitian antara lain:
1. Analisis deskriptif kecerdasan emosional (X)
Variabel X berfokus pada penelitian terhadap kecerdasan emosional pegawai yang meliputi dimensi mengenali emosi diri, keterampilan sosial, mengenali emosi orang lain, mengelola emosi, danmemotivasi diri sendiri.
2. Analisis deskriptif kinerja (Y)
Variabel Y berfokus pada penelitian terhadap kinerja pegawai yang meliputi
quality of work (kualitas pekerjaan), quantity of work performed (kuantitas pekerjaan yang dilakukan), interpersonal effectiveness (efektivitas interpersonal), competencies (kompetensi).
Untuk mengkategorikan hasil perhitungan, digunakan kriteria penafsiran yang diambil dari 0% sampai 100%. Penafsiran pengolahan data berdasarkan batas-batas disajikan pada Tabel 3.8 sebagai berikut:
TABEL 3.8
KRITERIA PENAFSIRAN HASIL PERHITUNGAN RESPONDEN No Kriteria Penafsiran Keterangan
1 0% Tidak Seorangpun
2 1% - 25% Sebagian Kecil
3 26% - 49% Hampir Setengahnya
4 50% Setengahnya
5 51% - 75% Sebagian Besar
6 76% - 99% Hampir Seluruhnya
7 100% Seluruhnya
Sumber : Muhamad Ali (1985:184) 3.2.7.2Analisis Data Verifikatif
Teknik analisis data verifikatif yang digunakan untuk melihat pengaruh Kecerdasan Emosional (X) terhadap Kinerja Karyawan (Y). Dalam penelitan ini digunakan teknik analisis regresi linear sederhana karena penelitian ini menganalisis dua variabel yaitu kecerdasan emosional dan kinerja pegawai. Dengan menggunakan teknik analisis linear sederhana maka dilakukan dengan prosedur kerja sebagai berikut :
1. Asumsi Analisi Regresi Linear Sederhana a. Uji Normalitas
(2)
Silmy Amilia,2015
PENGARUH KECERD ASAN EMOSIONAL TERHAD AP KINERJA PEGAWAI PT. IND ONESIA COMNETS PLUS D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah data populasi memiliki distribusi normal atau tidak sehingga dapat dipakai dalam statistik parametrik. Adapun tujuan dari dilakukannya uji normalitas data adalah untuk mengetahui apakah suatu variabel normal atau tidak. Pada penelitian ini, untuk mendeteksi apakah data yang digunakan berdisribusi normal atau tidak dilakukan dengan menggunakan Normal P robability P lot. Suatu model regresi memiliki data berdistribusi normal apabila sebaran datanya terletak di sekitar garis diagonal pada Normal P robablity P lot yaitu data kiri di bawah ke kanan atas. Berikut Gambar 3.1 memperlihatkan normal probability plot.
GAMBAR 3.1
GARIS NORMAL PROBABILITY PLOT b. Uji Linearitas
Uji linearitas dipergunakan untuk melihat apakah model yang dibangun mempunyai hubungan Linear atau tidak. Menurut Sudjana (2005:331) mengatakan bahwa uji Linearitas regresi digunakan untuk menguji keLinearan regresi, yaitu apakah model Linear yang diambil betul-betul cocok dengan keadaannya atau tidak. Apabila ternyata cocok atau Linear, maka pengujian dilanjutkan dengan model regresi non Linear. Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan SPSS (Statistical P roduct and Service Solution).
Pengujian Linearitas data dapat dibuktikan melalui Ftest (Husaini dan R. Purnomo, 2008:113). Berdasarkan tabel ANOVA, dapat diketahui besarnya Fhitung
melalui uji ANOVA atau Ftest, sedangkan besarnya Ftabel diperoleh dengan melihat
tabel F melalui dk pembilang (dk tuna cocok, k – 2) dan dk penyebut (dk kesalahan, n – k) dengan taraf kesalahan (α) = 0,1. Dengan kriteria, tolak hipotesis
(3)
Silmy Amilia,2015
PENGARUH KECERD ASAN EMOSIONAL TERHAD AP KINERJA PEGAWAI PT. IND ONESIA COMNETS PLUS D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
model regresi linear jika Fhitung> Ftabel maka Ho ditolak dan H1 diterima dengan
tingkat signifikansi < 0,1. Sebaliknya jika Fhitung ≤ Ftabel maka Ho ditolak dan H1
diterima. Artinya data Linear Untuk distribusi F yang digunakan diambil α = 0,1, dk pembilangnya = (k-2) dan dk penyebut = (n-k).
Keterangan : k = jumlah kelompok untuk data yang sama n = jumlah sampel
c. Diagram Pencar
Diagram pencar adalah gambaran yang menunjukan kemungkinan hubungan (korelasi) antara pasangan dua macam variabel. Menurut Siagian dan Sugiarto (2006:225) mengatakan bahwa diagram pencar untuk memberikan gambaran hubungan dua variabel, sebelum mengetahui apakah berhubungan linear atau tidak sebaiknya dilakukan plotting (tebaran titik) terhadap pasangan nilai-nilai X dan Y. Hasil plot ini disebut dengan diagram pencar (scatter diagram).
Pada diagram pencar, terdapat gambaran secara kasar bahwa pola hubungan variabel Y (kinerja) atas variabel X (kecerdasan emosional) adalah pola hubungan Linear, maka dapat dijadikan alasan bahwa model hubungan ini adalah model regresi linear sederhana yaitu, Y = a + bX.
P ositive Correlation Negative Correlation No Correlation
GAMBAR 3.1
MODEL DIAGRAM PENCAR
Gambar 3.1 menunjukan model dari diagram pencar, jika titik-titik penyebaran berada pada arah kiri bawah ke kanan atas maka hubungan antara X dan Y adalah positif, jika titik-titik penyebaran ada pada kiri atas ke kanan bawah maka hubungan X dan Y adalah negatif, dan jika titik-titik penyebaran berada pada posisi yang sembarangan maka tidak ada hubungan antara X dan Y.
2. Analisis Regresi Linear Sederhana
Teknik analisis yang digunakan yaitu regresi Linear sederhana dengan persamaan regresi sederhana X atas Y adalah sebagai berikut:
(4)
Silmy Amilia,2015
PENGARUH KECERD ASAN EMOSIONAL TERHAD AP KINERJA PEGAWAI PT. IND ONESIA COMNETS PLUS D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber: Sugiyono (2013:247) Keterangan:
Y = subjek/nilai dalam variabel dependen yang diprediksikan
X = subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu a = harga Y bila X=0 (harga konstan)
b = angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, bila b (-) maka terjadi penurunan. Untuk dapat menemukan persamaan regresi, maka harus dihitung terlebih dahulu harga a dan harga b. Cara menghitung harga a dan b dapat dihitung dengan rumus:
∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑
Sugiyono (20013:262) Keterangan:
Y = Kinerja pegawai
X = Kecerdasan emosional pegawai a = Bilangan konstan
b = Koefisien arah garis regresi n = Lamanya periode
X dikatakan mempengaruhi Y, jika berubahnya X akan menyebabkan adanya perubahan nilai Y, artinya naik turunnya X akan bervariasi. Namun nilai Y juga naik turun, dengan demikian nilai Y ini akan bervariasi. Namun nilai Y bervariasi tersebut tidak semata-mata disebabkan oleh X, karena masih ada faktor lain yang menyebabkannya.
3.2.7.3Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian bertujuan untuk mengetahui dugaan sementara atas hasil atas gejala-gejala, masalah, ataupun peristiwa yang menjadi titik perhatian. Hipotesis penilitian akan diuji dengan mendeskripsikan hasil analisis regresi linear sederhana. Untuk uji coba simultan regresi dilakukan dengan uji F sebagai berikut:
F =
(5)
Silmy Amilia,2015
PENGARUH KECERD ASAN EMOSIONAL TERHAD AP KINERJA PEGAWAI PT. IND ONESIA COMNETS PLUS D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sugiyono (2013:286)
Keterangan :
F = F hitung yang selanjutnya dibandingkan dengan F tabel R = Koefisien korelasi
N = jumlah sampel penelitian m = jumlah variabel bebas
Bilah Fh lebih besar dari Ft maka koefisien korelasi ganda yang diuji adalah signifikan yaitu dapat diberlakukan untuk seluruh populasi. Kriteria penolakan hipotesisnya adalah:
1. Taraf signifikan 0,05 dengan derajat kebebasan (dk)=(n-k-1) 2. Bila F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima
Secara statistik hipotesis yang akan diuji dalam pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dirumuskan sebagai berikut:
1. Ho : p ≤ 0 yang berarti bahwa tidak terdapat pengaruh antara kecerdasan
emosional terhadap kinerja.
2. Ha : p > 0 yang berarti bahwa terdapat pengaruh antara kecerdasan emosional
terhadap kinerja
3.2.7.4Koefisien Determinasi
Untuk menguji seberapa besar pengaruh dari variabel X terhadap variabel Y maka digunakan koefisien determinasi sebagai berikut:
KD = r2 x 100% Keterangan:
KD = koefisien determinasi r = koefisien korelasi
Selanjutnya untuk menafsirkan sejauh mana pengaruh kecerdasan emosional terhadap kinerja digunakan pedoman interprestasi koefisien penentu dalam tabel. Nilai koefisien penentu berada diantara 0-100%.
Jika nilai koefisien semakin mendekati 100% berarti semakin kuat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin mendekati 0% berarti semakin lemah pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
Adapun untuk mengetahui kuat lemahnya pengaruh dapat diklasifikasikan pada Tabel 3.9 berikut:
(6)
Silmy Amilia,2015
PENGARUH KECERD ASAN EMOSIONAL TERHAD AP KINERJA PEGAWAI PT. IND ONESIA COMNETS PLUS D I BAND UNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI PENGARUH (GUILFORD)
Koefisien Korelasi Klasifikasi 0,00 – 0,199 Sangat Rendah 0,20 – 0, 399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0, 799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat Sumber: Sugiyono (2013:9)