KUALITAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MI

KUALITAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) DAN PROSPEK IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTANBILITAS PUBLIK (SAK ETAP)

  (Studi Empiris Pada UMKM Di Sumatera Barat)

SKRIPSI OLEH : ROZA FITRIAWATI

  NPM : 0810011311027

  Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG 2012

  ALLAH akan meninggikan orang – orang yang beriman di antara kamu dan orang – orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat dan Allah mengetahui apa – apa yang kamu kerjakan. (Q.S Al Mujadallah ayat 11)

  Ya Allah engkau maha pemurah, maha bijaksana, maha penyayang

  Alhamdulillah ya Allah...karena kehendak dan keinginanmu

  Aku mampu menunaikan salah satu perjuanganku Namun perjalanan hidupku belum berakhir sampai disini Masih ada jalan yang panjang luas membentang dihadapanmu

  Kumohon padamu ya Allah tuntunlah aku dijalanmu Dalam meraih hari esok yang lebih cerah

  Hari ini 16 Maret 2012 setitik kebahagiaan telah kunikmati Sekeping cita-cita tlah kuraih, secercah harapan telah ku genggam Sepenggal asa telah kurasa, sujud syukurqu ke hadiratmu ya Allah

  Engkau beri aku kesempatan untuk membahagiakan orang-orang

  yang kucintai dan kusayangi

  Dengan slalu mengharapkan ridho Allah SWT Kupersembanhkan karya sederhana ini untuk orang –orang yang ku cintai Ayahanda Jamaris dan Ibunda Rosmida Yang sangat aku sayangi dan aku hormati Harapan yang telah engkau gantungkan dalam setiap untaian doamu Dalam Hikmat malam sepi melambung ke Arby di pangkuan Ilahi Dan kini aku datang tuk mempersembahkan satu kemenangan Dalam setiap tetes keringat dan air mata Penuh kasih sayang bersama lafaz Allah SWT Tatkala sujud bersama Tasbih, Tahmid dan Thalil

  Ya Robbi....naungilah orang-orang yang aku cintai dengan kasihmu Mandikanlah kami dengan sejuta karyamu Dan jadikanlah kami golongan insan Yang senantiasa mengagungkan-Mu Dalam setiap denyut nadi tertanam asma-Mu Dan berikanlah kami kebesaran jiwa Dalam mendapatkan cinta dan kasih dijalan-Mu Amin........Ya Rabbal Alamin

ROZA FITRIAWATI, S.E

TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI

  Dengan ini pembimbing skripsi dan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta Menyatakan :

  Nama

  Roza Fitriawati

  Program Study :

  Strata Satu (S1)

  Jurusan

  : Akuntansi

  Judul Skripsi : Kualitas Laporan Keuangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

  (UMKM) dan Prospek Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tampa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). (Studi Empiris Pada UMKM di Sumatera Barat)

  Telah disetujui skripsinya sesuai dengan prosedur, ketentuan dan kelaziman yang berlaku yang telah diuji dan telah dinyatakan LULUS dalam ujian komprehensif pada 16 Maret 2012.

  PEMBIMBING SKRIPSI Pembimbing I pembimbing II

Fivi Anggraini, S.E.,M.Si.,Ak Arie Frinola Minovia, S.E.,M.Si

  Disetujui Oleh Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta

Antoni, S..E.,PhD

PERNYATAAN

  Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam isi dan kandungan skripsi ini tidak terdapat karya orang lain yang pernah di ajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diajukan dalam naskah ini dan disebutkn dalam daftar pustaka.

  Padang,Maret 2012

  Roza Fitriawati

KATA PENGANTAR

  Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu.

  Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya serta salawat dan salam kepada Nabi besar Muhammad SAW, berkat usaha yang sungguh-sungguh dan bantuan dari berbagai pihak sehingga penulisan skripsi yang berjudul “Kualitas Laporan Keuangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

  dan Prospek Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas

  Publik (SAK ETAP)” (Studi Empiris pada UMKM di Sumatera Barat). Yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Universitas Bung Hatta dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

  Dalam penulisan skripsi ini banyak pihak yang telah ikut serta memberikan bantuan dan bimbingan. Karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Ibu Fivi Anggraini SE.,M.Si.,Ak sebagai Pembimbing 1 yang dalam kesibukannya telah

  banyak meluangkan waktu dan pikiran untuk membimbing dan memberi petunjuk dalam menyelesaikan skripsi ini dan terima kasih juga karena ibu udah mengizinkan ojha maju untuk kompre buk. Maafin jha kalo selama ini banyak salah baik sengaja atau tidak sengaja.

  2. Ibu Arie Frinola Minovia SE.,M.Si selaku pembimbing II yang telah sangat membantu

  baik tenaga pikiran dan waktu untuk membimbing dan memberikan petunjuk, makasi untuk dukungannya buk, makasie juga untuk motivasinya dan makasi juga udah mau membimbing jha. Maafin jha y buk selama ini banyak merepotkan ibuk dan menyusahkan ibu.

  3. Bapak Antoni Selaku dekan Fakultas Ekonomi universitas Bung Hatta

  4. Ibu Yeasy Darmayanti SE.,Msi.,Ak selaku sekretaris jurusan, makasi untuk bantuannya

  buk, sehingga jha bisa kompre

  5. Ibu Novia Rahmawati SE.,MSi dan Ibu Resti selaku penguji dalam ujian komprehensif

  tanggal 16 maret 2012, terima kasih ya buk untuk semuanya

  6. Ibu Nia makasie ya bu untuk olah datanya, ibu dandes, ibuk popi, ibu dwi, ibu yunilma,

  ibu hera, pak nurhuda dan bapakIbu pengajar dijurusan akuntansi serta staf dan karyawan yang telah memberikan bantuan dan ilmu yang bermanfaat selama menempuh

  7. BapakIbu pemilik UMKM yang ada di Sumbar yang telah memberikan kesempatan dan

  bantuan kepada penulis dalam melakukan penelitian ini.

  Special Thank to :

   Teristimewa untuk Ayahanda tercinta Jamaris dan Ibunda Tersayang Rosmida

  yang slalu mengiringi langkah anak-anaknya dengan do’a, usaha serta kasih sayang yang tulus tanpa kenal rasa lelah dan ga’ pernah mengeluh dalam mendidik dan

  membesarkan anaknya............ terima kasih ya pa udah bekerja keras memenuhi semua keinginan jha slalu nasehati jha dan ga’ pernah marahin jha kalo jha salah, makasi bu udah slalu nasehati jha dan dengar keluh kesah jha,dengar cerita jha dan slalu setia manjain jha, ternyata tidak mudah membahagiakan dan membalas semua yang appa dan ibu berikan untuk jha. Semua kesabaran ibu N appa untuk menguliahkan jha dengan sejuta permintaan jha. Jha sayang appa dan Ibu jha akan slalu ingat pesan appa dan ibu usaha sungguh-sungguh, kerja keras ga’ pernah ngeluh dan doa akan membawa kesuksesan untuk jha.

   Buat kakak qu Rina, abangqu Jon dan uda Imol makasi y nen, abang dan uda untuk

  dukungannya dan bantuannya hingga jha bisa wisuda sekarang. Makasi udah jadi kakak,abang dan uda yang baik untuk jha. Nen jaga ibu dan appa kalo jha ga’ dirumah, jangan buat ibu dan appa sedih ya nen, untuk abang jon sering2 pulang kerumah bang, karena ibu dan appa sering kangen abang dan untuk uda imol juga walaupun sibuk kerja disana harus sering nelp ibu dan tanyain kabar ibu, karena uda jauh ibu suka kangen karena uda jarang nelp.

   Untuk kakak iparqu Nen Lola dan uni pit serta abang iparqu Abang andi makasi

  bangat udah jadi keluarga yang baik untuk kita semua, abang andi makasi udah sayang ma jha kek adik kandung sendiri, abang adalah abang ipar terbaik yang pernah jha punya  slalu sayang ma jha y bang dan slalu sayang nen rina jaga nen rina sampai nanti y bang.

   Untuk ponakan-ponakanqu Sisil, Rara, Araf, Felisha dan Devin jangan nakal y, jadi

  anak yang baik nanti dan harus pintar y biar bisa jadi orang sukses, bunda sayang kalian

   Untuk keluarga besarqu Makwo dan pakwo makasi untuk nasehatnya, uni mur dan

  uda Ud makasi untuk bantuan dan semangatnya, makasi uda ud udah slalu bawa

   Teristimewa “Syg” yang slalu menemani di saat-saat sulit dalam menyelesaikan

  study, yang slalu sabar mengingatkan aqu, dan slalu ada disaat-saat aqu sangat butuh seseorang, makasi udah menerima jha apa adanya, makasi untuk kesabarannya, makasi untuk slalu ada untuk jha dan slalu menemani jha, cepat nyusul jha y syg, jha tunggu qm, makasi y syg untuk semua semua semuanya.

   Tante, Elly yang mirip bangat ma emil, Elvin yang nakal abiz dan Farra yang cantik

  makasie udah mau dengar cerita jha dan udah semangati jha dari jauh, moga suatu saat nanti kita bisa bertemu dan berkumpul amin 

   Paling istimewa untuk “LG” yang menemani jha dari awal kita masuk bung hatta,

  teman seperjuangan,mami, mbar dan anyek teman sekoz, teman berantem, teman ketawa, teman sedih, teman dikala susah jha sayang kalian. Kocen, dan Omi akhirnya qta wisuda bareng ya  dan untuk anyek, kojep, mami, mbar, cuun,migo dan arnol cepat nyusul ya. nanti kalo kita udah bekeluarga kita reunian ya, untuk pak kocen walaupun udah pulang ke Natuna tetap ingat kita ya pak, untuk kojep kalo jadi bupati ntar jha jadi wakilnya ya, mami jadi ga’ produksi CD tu ? hahahahha cuun kurusin tu badan gi ya, cuun teman yang paling pengertian dan sabar, mbar jadi juga ama brondong tu??ayo mau ikuti jejak jha ya?? hahahah jha sayang kalian

   Anak Elok Bunda V no 8 makasi ya udah menerima jha di antara kalian, makasi ya

  yuni yang slalu nyapa kak setiap pulang ke koz kalo ga ada yuni jadi sepi keknya koz tu, icha, vesi, siska, ayu, tia, kak rara makasie ya kak dah bolehin jha masuk karena jha sering tlat pulang (rapat pe malam), kak isun juga dah izinkan jha pulang rapat malam2, kak ichi dan kak wid makasi udah jadi teman sekoz yang baik untuk jha

   Elok makasie ya lok dah izinkan jha koz dirumah elok, makasi juga udah sabar ma

  jha yang sering tlat bayar uang koz, jha akan slalu ingat elok  Komting 10, Tia makasi ya buat snak untuk seminarnya makasi juga untuk masukan

  dan info dan nasehatnya untuk kak(Awal jadian dengan emil adalah saat2 paling berat makasi y dek udah semangatin kak) , zefni makasi udah sabar menghadapi kak, saat dimakasar bareng asyk bgt, kak pasti akan kangen saat-saat itu, curhat dipesawat dll nya (makasie juga udah dengarin curhat kak dulu ya). Febri kimbum versi HMJ Akuntansi N sein rangga versi HMJ Akuntansi makasi untuk semangatnya, jagain pacar aq baik2 y, bilangin ke aq kalo dia macam2 . Teguh makasi ya udah sering dengar cerita-cerita aq dulu, titi makasi untuk ramalannya dek, Kiki makasi ya untuk dan info dan nasehatnya untuk kak(Awal jadian dengan emil adalah saat2 paling berat makasi y dek udah semangatin kak) , zefni makasi udah sabar menghadapi kak, saat dimakasar bareng asyk bgt, kak pasti akan kangen saat-saat itu, curhat dipesawat dll nya (makasie juga udah dengarin curhat kak dulu ya). Febri kimbum versi HMJ Akuntansi N sein rangga versi HMJ Akuntansi makasi untuk semangatnya, jagain pacar aq baik2 y, bilangin ke aq kalo dia macam2 . Teguh makasi ya udah sering dengar cerita-cerita aq dulu, titi makasi untuk ramalannya dek, Kiki makasi ya untuk

  

   Hima 20112012 ketum(Neva) makasi y tum untuk kesabarannya ngadapin jha, jha

  akan lebih baik lagi, jha akan berubah, susi,yona dan kak kiki kita wisuda bareng juga , gema makasi udah banyak bantu y dek, bobi makasi untu ketawa-ketawa yang menghiburnya tetap pertahankan humorisnya, arif jangan slalu diam y dek banyak bicara dan kejar mimpinya y

   Abg-abg Senior HMJ Akuntansi bg dodo makasi untuk motivasi, semangat dan

  ilmunya bg, insaAllah jha akan berubah dan jadi anak kebanggaan ibu makasi nasehatnya bg, bg brata, bg angga, bg yandri, bg mugi, bg yudha, bg okto, makasi ya

  bg untuk semua bantuannya ke hima dan ke diri jha khususnya, moga hima kita terus jaya,,,,  Kakak2 senior HMJ Akuntansi kak Yuli makasi ya kak dah banyak ngajarin jha,

  udah mau dengar keluh kesah jha selama acara, dah banyak nasehati jha, jha akan slalu ingat kata2 kak, kak bunga makasie ya kak untuk buku2nya, bukunya sangat membantu skripsi jha kak, kak linda,kak dian, kak putri, kak dewi, kak num, kak pica, mkasie banyak untuk bantuannya dan semangatnya kak

   Komting 011 dan panitia BNCAC , isya, nisa, icha, yoga, vino, andre, dede,deri, lia,

  rilla, dan yg ga tresebutkan namanya satu persatu makasi ya untuk bantuannya dan telah mensukseskan acara kita

   Buat Ak 1 teman seperjuangan ilda, degi, ayu, ita, selvi, della dan yang lainnya,

  makasi udah ngisi hari2 jha selama dibangku kuliah.  Dan terakhir buat teman – teman qu yang ga’ tersebutkan namanya satu

  persatu, ga ada maksud untuk melupakan kalian............

  Terima kasih juga untuk semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, akhirnya penulis mengharapkan semoga skripsi ini bermanfaat serta dapat menambah wawasan bagi penulis sendiri dan bagi teman – teman serta bagi seluruh pembaca. Wassalamualaikum Wr. Wb

  Padang, April 2012 Penulis

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran I : Kuisioner Penelitian Lampiran II : Hasil Uji Multikolinieritas model 1 Lampiran III : Hasil Uji Multikolinieritas Model III Lampiran IV : Hasil Uji Statistik Deskriptif Lampiran V : Hasil Uji Regresi Model I

  Lampiran VI : Hasil Uji Regresi Model II Lampiran VII : Hasil Uji Regresi Model III

KUALITAS LAPORAN KEUANGAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DAN PROSPEK IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTANBILITAS PUBLIK (SAK ETAP)

  Roza Fitriawati ABSTRAK

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan pengaruh Jenjang pendidikan terakhir, ukuran usaha, lama usaha berdiri, dan latar belakang pendidikan terhadap persepsi Pengusaha terkait pentingnya pembukuan dan pelaporan keuangan bagi usahanya. Selanjutnya pengaruh kualitas laporan Keuangan UMKM terhadap besarnya jumlah kredit perbankan yang diterima oleh UMKM dan pengaruh Pemberian informasi dan sosialisasi SAK ETAP ,latar belakang pendidikan pengusaha, jenjang pendidikan terakhir pengusaha terhadap pemahaman pengusaha UMKM terkait SAK ETAP. Data penelitian ini di ambil dengan menyebarkan kuisioner kepada UMKM di kota padang sebanyak 15 UMKM, pariaman sebanyak 10 UMKM, Padang panjang sebanyak 10 UMKM, Solok sebanyak 8 UMKM, Bukit Tinggi sebanyak 9 UMKM, Pasaman sebanyak 10 UMKM, Payakumbuh sebanyak 8 UMKM, Batu Sangkar sebanyak 10 UMKM, dan Painan sebanyak 10 UMKM sehingga menghasilkan 90 responden dari UMKM yang ada di Sumatera Barat.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa Model 1 hipotesis H1a jenjang pendidikan tidak berpengaruh terhadap persepsi pengusaha terkait pentingnya pembukuan dan pelaporan keuangan bagi usahanya,lama usaha (H1b), ukuran usaha(H1c) dan latar belakang pendidikan (H1d) berpengaruh terhadap persepsi pengusaha terkait pentingnya pembukuan dan pelaporan keuangan bagi usahanya. Model 2 hipotesis H2 menunjukkan bahwa kualitas laporan keuangan berpengaruh terhadap semakin besarnya jumlah kredit perbankan yang diterima oleh UMKM. Model 3 hipotesis H3a menunjukkan bahwa pemberian informasi dan sosialisasi SAK ETAP dan latar belakang pendidikan (H3b) berpengaruh terhadap pemahaman pengusaha UMKM terkait SAK ETAP, jenjang pendidikan (H3c) tidak berpengaruh terhadap pemahaman pengusaha UMKM terkait SAK ETAP.

  Kata Kunci : jenjang pendidikan terakhir, ukuran usaha, lama usaha berdiri, latar belakang pendidikan, kualitas laporan keuangan UMKM, informasi dan sosialisasi SAK ETAP.

QUALITY OF FINANCIAL STATEMENTS MICRO SMALL AND MEDIUM ENTERPRISES

  (SMEs) AND PROSPECTS OF IMPLEMENTATION OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS NO AKUNTANBILITAS PUBLIC ENTITIES (SAK ETAP)

  Roza Fitriawati

ABSTRACT

  The purpose of this study was to demonstrate the influence of education courses last, the size of the business, long established businesses, and educational background related to the perception of the importance of entrepreneur financial accounting and reporting for business. Furthermore the influence of the quality of financial reporting of SMEs against the amount of bank credit received by SMEs and the provision of information and socialization influence SAK ETAP, educational background, business, education Last employers related to the understanding of the SME entrepreneurs SAK ETAP. The research data was taken by distributing questionnaires to SMEs in the desert town of 15 SMEs, as many as 10 SMEs Pariaman, Padang length of 10 SMEs, as many as 8 Solok SMEs, SMEs as much as 9 Bukit Tinggi, Pasaman of 10 SMEs, SMEs Payakumbuh as many as 8, the Stone cage of 10 SMEs, and SMEs as much as 10 Painan resulting in 90 respondents from the SMEs in West Sumatra.

  The results showed that Model 1 hypothesis H1a levels of education had no effect on employers' perceptions related to the importance of accounting and financial reporting for business, old business (H1b), size of business (H1c) and educational background (H1d) affect the perception of the importance of book-keeping and related businesses financial reporting for the business. Model 2 H2 hypothesis suggests that the quality of financial reporting affect the growing number of bank credit received by SMEs. Model 3 H3a hypothesis suggests that the provision of information and socialization SAK ETAP and educational background (H3b) affects the understanding of the SME entrepreneurs related to SAK ETAP, education level (H3c) had no effect on understanding of related GAAP ETAP SME entrepreneurs.

  Keywords: level of education last, the size of the business, long established businesses, educational background, the quality of SME financial statements, information and socialization SAK ETAP.

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria sebagai Usaha Mikro. Sedangkan Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha

  Kecil. Dan Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan

  jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan (Lupiyoadi, 2004).

  Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia merupakan salah satu prioritas dalam pembangunan ekonomi nasional. Hal ini selain karena usaha tersebut merupakan tulang punggung sistem ekonomi kerakyatan yang tidak hanya ditujukan untuk mengurangi masalah kesenjangan antar golongan pendapatan dan antar pelaku usaha, ataupun pengentasan kemiskinan dan penyerapan tenaga kerja. Lebih dari itu, pengembangannya mampu memperluas basis ekonomi dan dapat memberikan konstribusi yang signifikan dalam mempercepat perubahan struktural, yaitu meningkatnya perekonomian daerah dan ketahanan ekonomi nasional.

  Saat ini yang menjadi kendala bagi UMKM untuk memajukan usahanya adalah program pinjaman bersubsidi yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang Saat ini yang menjadi kendala bagi UMKM untuk memajukan usahanya adalah program pinjaman bersubsidi yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang

  UMKM seringkali menghadapi kesulitan dalam hal memenuhi persyaratan jaminan perbankan. Karena kecilnya usaha mereka cenderung tidak memiliki tanah atau sumber daya penting lainnya untuk melindungi aset keuangan mereka. Ketika perbankan menerapkan peminjaman yang didasari pada arus kas, pemerintah harus menciptakan lingkungan yang dapat memunculkan perusahaan sewa beli (leasing) maupun anjak piutang (factoring), yang dapat membantu UMKM untuk mendapatkan akses modal tanpa harus ada sejumlah jaminan pinjaman yang besar. Tapi para pengusaha UMKM harus mampu membuat laporan keuangan untuk usahanya agar jelas harta yang dimiliki sehingga bank dapat memberi pinjaman.

  Penjaminan merupakan alat kebijakan pemerintah untuk mengoreksi kegagalan pasar tidak semua usaha yang fleksibel bisa mengakses kredit karena ketidakmampuan memenuhi syarat minimal pemberian kredit oleh lembaga keuangan. Pada tanggal 26 Januari 2008, Presiden Republik Indonesia mengeluarkan Peraturan Presiden No.2 Tahun 2008 tentang Lembaga Penjaminan. Melalui lembaga penjaminan tersebut diharapkan memberikan dampak terhadap pertumbuhan usaha UMKM. Jika UMKM tumbuh, akan dapat meningkatkan usaha, nilai tambah, lapangan kerja, serta penerimaan pemerintah (www.bi.go.id) .

  Persepsi pengusaha terhadap pembukuan dan pelaporan keuangan merupakan tanggapan atau pandangan pengusaha terhadap laporan keuangan. Dimana pengusaha akan menyeleksi laporan keuangan dengan meminta laporan keuangan kepada bendahara dan mengorganisir laporan keuangan tersebut sehingga laporan keuangan tersebut dapat digunakan oleh pihak–pihak yang berkepentingan dengan menindak lanjuti laporan keuangan tersebut dengan cara menganalisa lebih lanjut dan akhirnya dapat menghasilkan keputusan

  Salah satu program pemerintah Indonesia terkait pembiayaan UMKM adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR). Tujuan dari KUR tersebut adalah untuk menjadi solusi pembiayan modal yang efektif bagi UMKM, sebab selama ini banyak UMKM yang terkendala untuk akses terhadap perbankan untuk mendapatkan bantuan pembiayaaan (Osa, 2010 dalam Rudiantoro dan Veronica Siregar,2011). Penyebab rendahnya penyaluran KUR tersebut karena bank yang ditunjuk sebagai penyalur KUR masih telalu berhati-hati dalam penyaluran kredit, karena tidak memiliki akses informasi yang memadai terkait kondisi UMKM.

  Pelaksanaan pembukuan akuntansi untuk menghasilkan laporan keuangan merupakan hal yang masih sulit bagi UMKM. Keterbatasan pengetahuan pembukuan akuntansi, rumitnya proses akuntansi, dan anggapan bahwa laporan keuangan bukanlah hal yang penting bagi UMKM (Said, 2009 dalam Rudiantoro dan Veronika Siregar 2011).

  Berbagai macam keterbatasan lain dihadapi oleh UMKM mulai dari latar belakang pendidikan yang tidak mengenal akuntansi atau tata buku, kurang disiplin dan rajinnya dalam pelaksanaan pembukuan akuntansi, hingga tidak adanya kecukupan dana untuk mempekerjakan akuntan atau membeli software akuntansi untuk mempermudah pelaksanaan pembukuan akuntansi.

  Terkait dengan kondisi tersebut di atas, Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) pada tahun 2009 telah mensahkan Standar Akuntansi untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). SAK ETAP tersebut akan efektif per 1 Januari 2011 namun penerapan sebelum tanggal efektif diperbolehkan. Penggunaan SAK ETAP ini adalah ditujukan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik yakni entitas yang 1) Tidak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan, dan 2) Entitas yang menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal. SAK Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik merupakan salah satu Standar Akuntansi yang penggunaanya ditujukan untuk entitas usaha yang tidak memiliki

  ETAP menggunakan acuan IFRS (International Financial Reporting Standards) untuk Small Medium Enterprises.

  Secara umum SAK ETAP ini lebih mudah dipahami dan tidak sekompleks SAK Umum selain itu semakin banyaknya software akuntansi buatan dalam negeri maupun luar negeri yang telah secara khusus dirancang bagi UMKM seperti Zahir dan Oracle. Dan dengan ini diharapkan UMKM mampu melakukan pembukuan akuntansi untuk menyajikan laporan keuangan yang lebih informatif dengan tujuan tentunya memberikan kemudahan bagi investor maupun kreditor untuk memberikan bantuan pembiayaan bagi para pengusaha UMKM.

  Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Sumatera Barat dilihat dari perkembangan pada tabel berikut ini :

  TABEL 1 Perkembangan Industri UKM Sumatera Barat Tahun 2005 – 2009

  1 Unit Usaha

  (UU) 2 Tenaga Kerja

  (Orang) 3 Nilai Investasi

  (Rp. Juta) 4 Nilai Produksi

  (Rp. Juta)

  Sumber : sumbarprov.co.id

  Dari tabel di atas menunjukkan bahwa usaha industri UMKM dari tahun 2005 sampai tahun 2007 mengalami penurunan Unit Usaha UMKM tapi tidak terlalu riskan ini dikarenakan tingkat inflasi yang masih rendah dimana rata-rata inflasi tiap tahun mencapai

  6. Pada tahun 2008 unit usaha mengalami peningkatan tetapi di tahun 2009 mengalami

  Tenaga kerja mengalami peningkatan pada tahun 2006 dimana usaha kecil memiliki kemampuan untuk menyerap tenaga kerja dengan jumlah yang banyak. Pada tahun 2007 jumlah tenaga kerja mulai mengalami penurunan hingga turun drastis pada tahun 2009 karena terjadinya inflasi yang cukup tinggi yaitu sebesar 11,1. Berbeda dengan jumla investasi dan jumlah produksi yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

  Berita Sumbar (www.sumbarprov.go.id) mengatakan bahwa daerah lain mengandalkan sektor industri sebagai sumber pendongkrak perekonomian yang dihadapkan pada kesulitan untuk tumbuh saat krisis finansial terjadi akhir 2008 tetapi Sumatera Barat tumbuh cukup baik karena tak bertumpu pada industri tetapi pada sektor usaha kecil. Sumbar sebagai daerah yang hanya kecil dukungan pertumbuhan perekonomian dari sektor industri, tetap mengandalkan usaha kecil dan revitalisasi perkebunan sebagai kekuatan. Sumatera Barat akan mamaksimalkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) agar jumlah usaha kecil di berbagai sektor terus berkembang ini yang harus didorong terus sehingga perekonomian masyarakat terus membaik.

  Penelitian Rudiantoro dan Veronica Siregar (2011) tentang Kualitas Laporan Keuangan UMKM Serta Prospek Implementasi SAK ETAP dimana penelitiannya dilakukan pada UMKM di JABODETABEK yang menghasilkan bahwa pengujian model 1 jenjang pendidikan terakhir dan Latar belakang pendidikan tidak berpengaruh terhadap persepsi pengusaha terkait pentingnya pembukuan dan pelaporan keuangan bagi usahanya, Ukuran usaha dan lama usaha berdiri berpengaruh terhadap persepsi pengusaha terkait pentingnya pembukuan dan pelaporan keuangan bagi usahanya. Hasil pengujian Model 2 kualitas laporan keuangan UMKM tidak berpengaruh signifikan terhadap semakin besarnya jumlah kredit perbankan yang diterima oleh UMKM, dan Hasil dari pengujian model 3 bahwa informasi dan sosialisasi, jenjang pendidikan terakhir berpengaruh signifikan terhadap pemahaman Penelitian Rudiantoro dan Veronica Siregar (2011) tentang Kualitas Laporan Keuangan UMKM Serta Prospek Implementasi SAK ETAP dimana penelitiannya dilakukan pada UMKM di JABODETABEK yang menghasilkan bahwa pengujian model 1 jenjang pendidikan terakhir dan Latar belakang pendidikan tidak berpengaruh terhadap persepsi pengusaha terkait pentingnya pembukuan dan pelaporan keuangan bagi usahanya, Ukuran usaha dan lama usaha berdiri berpengaruh terhadap persepsi pengusaha terkait pentingnya pembukuan dan pelaporan keuangan bagi usahanya. Hasil pengujian Model 2 kualitas laporan keuangan UMKM tidak berpengaruh signifikan terhadap semakin besarnya jumlah kredit perbankan yang diterima oleh UMKM, dan Hasil dari pengujian model 3 bahwa informasi dan sosialisasi, jenjang pendidikan terakhir berpengaruh signifikan terhadap pemahaman

  Peneliti tertarik untuk meneliti kembali penelitian Rudiantoro dan Veronica Siregar (2011) ini karena adanya standar terbaru yang sangat sederhana dan sangat membantu untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah karena Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas (SAK ETAP) dibuat khusus untuk entitas yang belum berbadan hukum dan dibuat dengan peraturan yang sederhana sehingga mudah dipahami dan diharapkan mampu membantu dalam pembuatan laporan keuangan termasuk UMKM (Rudiantoro dan Veronika Siregar 2011).

  Dalam Implementasi SAK ETAP di tahun 2011 nampaknya masih menemui kendala yang dikhawatirkan menghambat penerapan SAK ini (Rudiantoro dan Veronika Siregar, 2011). Dengan adanya penelitian dari Rudiantoro dan Veronika Siregar (2011) ini maka peneliti tertarik untuk meneliti kembali Kualitas laporan keuangan untuk UMKM dan prospek implementasi SAK ETAP dengan sampel UMKM yang ada di Sumatera Barat.

  Berdasarkan data berita Sumbar bahwa Sumatera Barat memiliki 35.456 UMKM maka peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian tentang kualitas laporan keuangan untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan prospek implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) di Sumatera Barat.

1.2 Perumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas maka masalah pokok yang ada pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

  1. Apakah jenjang pendidikan terakhir, ukuran usaha, lama usaha berdiri, dan latar belakang pendidikan berpengaruh terhadap persepsi Pengusaha terkait pentingnya pembukuan dan pelaporan keuangan bagi usahanya.

  2. Apakah kualitas laporan Keuangan UMKM berpengaruh terhadap besarnya jumlah kredit perbankan yang diterima oleh UMKM

  3. Apakah pemberian informasi dan sosialisasi SAK ETAP ,latar belakang pendidikan pengusaha, jenjang pendidikan terakhir pengusaha berpengaruh terhadap pemahaman pengusaha UMKM terkait SAK ETAP.

1.3 Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukan diatas maka tujuan penelitian adalah untuk membuktikan secara empiris bahwa :

  1. Jenjang pendidikan terakhir, ukuran usaha, lama usaha berdiri, dan latar belakang pendidikan berpengaruh terhadap persepsi Pengusaha terkait pentingnya pembukuan dan pelaporan keuangan bagi usahanya.

  2. Kualitas laporan Keuangan UMKM berpengaruh terhadap besarnya jumlah kredit perbankan yang diterima oleh UMKM

  3. Pemberian informasi dan sosialisasi SAK ETAP ,latar belakang pendidikan pengusaha, jenjang pendidikan terakhir pengusaha berpengaruh terhadap pemahaman pengusaha UMKM terkait SAK ETAP.

1.4 Manfaat Penelitian

  Diharapkan dengan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi sebagai berikut :

  1. Bagi pengusaha UMKM penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan saran tentang kualitas laporan keuangannya dan penerapan SAK ETAP untuk laporan keuangannya,serta informasi untuk pengusaha dalam pengambilan keputusan yang lebih baik untuk usahanya tentang peminjaman kredit Bank.

  2. Bagi Akademisi, penelitian ini diharapkan bisa memberikan kontribusi pada pengembangan teori terutama yang berkaitan dengan standar akuntansi dan meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang standar akuntansi keuangan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik.

  3. Bagi peneliti selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan acuan referensi tentang kualitas laporan keuangan UMKM dan penerapan SAK ETAP untuk laporan keuangan UMKM.

1.5 Sistematika Penulisan

  Secara garis besar pembahasan skripsi ini dibagi dalam lima bab, dengan sistematika sebagai berikut :

  Bab I , Pendahuluan yang menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

  Bab II , merupakan landasan teori dan pengembangan hipotesa yang menguraikan tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah,Laporan Keuangan UMKM, SAK ETAP, Faktor- faktor yang mempengaruhi kualitas persepsi pengusaha terkait pentingnya pembukuan dan pelaporan keuangan bagi usahanya, Pengaruh kualitas laporan keuangan UMKM terhadap jumlah kredit yang perbankan yang diterima UMKM, pengaruh pemahaman pengusaha UMKM terkait SAK ETAP.

  Bab III, membahas populasi dan sampel, metode pengumpulan data, teknik pengujian data dan Teknik pengujian hipotesis

  Bab IV, membahas tentang analisi data hasil penelitian terdiri dari uraian deskriptif hasil penelitian, deskriptif statistic veriabel, pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis.

  Bab V, merupakan penutup yang terdiri dari kesimpulan atas hasil analisis data yang dilakukan pada bab sebelumnya, keterbatasan penelitian yang dilakukan, dan implikasi hasil penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESA

2.1 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

2.1.1 Usaha Mikro

  Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana yang telah di atur (Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) ). Usaha mikro mempunyai peran yang penting dalam pembangunan ekonomi, karena intensitas tenaga kerja yang relatif lebih tinggi dan investasi yang lebih kecil, sehingga usaha mikro lebih fleksibel dalam menghadapi dan beradaptasi dengan perubahan pasar. Hal ini menyebabkan usaha mikro tidak terlalu terpengaruh oleh tekanan eksternal, karena dapat mengurang impor dan memiliki kandungan lokal yang tinggi (Oswari, Susys, Ati : 2008).

  Usaha mikro dapat memberikan kontribusi pada diversifikasi ekonomi dan perubahan struktur sebagai prakondisi pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang stabil dan berkesinambungan. Disamping itu tingkat penciptaan lapangan kerja lebih tinggi pada usaha mikro dari pada yang terjadi di perusahaan besar (Baas dan Schrooten,2006).

  Mempertimbangkan kelangkaan modal dalam negeri dan tingginya pertumbuhan angkatan kerja yang berlanjut, maka perkembangan usaha mikro merupakan elemen kunci dalam setiap strategi penciptaan lapangan kerja dalam negeri. Daya saing ekonomi nasional dipengaruhi oleh daya saing dan kondisi usaha mikro. Sebagai pemasok input, komponen dan jasa, usaha mikro mempengaruhi daya saing perusahaan besar , termasuk investor asing yang dapat menciptakan peluang pasar usaha mikro. Pengembangan usaha mikro merupakan elemen terpadu dalam strategi daya saing nasional dan terkait erat dengan kebijakan promosi Mempertimbangkan kelangkaan modal dalam negeri dan tingginya pertumbuhan angkatan kerja yang berlanjut, maka perkembangan usaha mikro merupakan elemen kunci dalam setiap strategi penciptaan lapangan kerja dalam negeri. Daya saing ekonomi nasional dipengaruhi oleh daya saing dan kondisi usaha mikro. Sebagai pemasok input, komponen dan jasa, usaha mikro mempengaruhi daya saing perusahaan besar , termasuk investor asing yang dapat menciptakan peluang pasar usaha mikro. Pengembangan usaha mikro merupakan elemen terpadu dalam strategi daya saing nasional dan terkait erat dengan kebijakan promosi

  Menurut Keputusan Menteri Keuangan No. 40KMK.062003 tgl 29 Januari 2003, usaha mikro adalah usaha produktif milik keluarga atau perorangan yang memiliki hasil penjualan paling banyak Rp. 100 juta pertahun, dan dapat mengajukan kredit kepada Bank paling banyak Rp. 50 juta. Ciri-ciri khas Usaha Mikro lain:

  a) Belum melakukan manajemencatatan keuangan, sekalipun yang sederhana atau masih sangat sedikit yang mampu membuat catatan neraca usahanya.

  b) Pengusaha atau SDM-nya berpendidikan rerata sangat rendah, umumnya tingkat SD dan belum memiliki jiwa kewirausahaan yang memadai,

  c) Pada umumnya tidakbelum mengenal perbankan tetapi lebih mengenal rentenir atau tengkulak,

  d) Umumnya tidak memiliki izin usaha atau persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP,

  e) Tenaga kerja atau karyawan yang dimiliki kurang dari 4 orang.

2.1.2 Usaha Kecil

  Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi

  bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar

  yang memenuhi kriteria Usaha Kecil (Syarif, 1991).

  Menurut Tasri (2010) ada beberapa alasan mengapa usaha kecil mempunyai pengaruh yang besar terhadap perekonomian.

  1) Penciptaan lapangan pekerjaan

  Lebih dari 20 tahun ini menunjukkan bahwa lapangan kerja baru datang dari jenis usaha kecil.

  2) Inovatif Sangat penting bagi perusahaan besar karena hampir seluruh produk yang dibuat oleh perusahaan manufaktur besar dikerjakan melalui usaha kecil.

  Bentuk-bentuk Usaha Kecil ada bisnis jasa merupakan yang terbesar dan cepat pertumbuhannya dalam dunia usaha kecil. Jasa juga membawa keuntungan yang sangat besar bagi wirausaha kecil yang mampu berinovasi tinggi. Bisnis eceran (Retail Business) Adalah satu-satunya usaha yang menjual produk manufaktur yang langsung kepada konsumen. Bisnis distribusi (wholesale business) Adalah satu-satunya bisnis yang membeli barang dari pabrik atau produsen dan menjual kepada pedagang eceran. AgribisnisPertanian (Agriculture) Pertanian barangkali adalah bentuk bisnis kecil yang tertua. Pada awalnya hasil pertanian itu dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan keluarga namun lama kelamaan menjadi sebuah bisnis yang cukup besar karena adanya ketergantungan masyarakat satu sama lain. Bisnis Manufaktur Merupakan suatu bisnis kecil yang memerlukan modal untuk investasi yang cukup besar, karena memerlukan tenaga kerja, teknologi dan bahan mentah untuk mengoperasikannya (Syarif, 1991).

  Hal-hal yang mempengaruhi kegagalan suatu usaha kecil menurut Syarif (1991) yaitu

  1. Banyak perusahaan kecil yang dikelola oleh manajer yang kurang mampu dan kurang berpengalaman dalam menjalankan tugasnya

  2. Kurangnya dukungan dari pihak yang berhubungan

  3. Masih lemahnya sistem kontrol dimana sistem pengontrolan yang lemah cenderung akan menyebabkan kerugian

  4. Penggunaan sumber-sumber daya yang berlebihan dan kurangnya modal untuk

  Beberapa sifat dasar dan kemampuan yang biasanya ada pada diri seorang wirausaha(Lupiyoadi, 2004), diantaranya

  1. Wirausaha adalah seorang pencipta perubahan (The Change Creator)

  2. Wirausaha selalu melihat perbedaan baik antarorang maupun antar fenomena kehidupan, sebagai peluang disbanding sebagai kesulitan

  3. Wirausaha cenderung mudah jenuh terhadap segala kemampuan hidup untuk kemudian bereksperimen dengan pembaharuan-pembaharuan

  4. Wirausaha melihat pengetahuan dan pengalaman hanyalah alat untuk memacu kreativitas, bukan sesuatu yang harus diulangi

  5. Wirausaha adalah seorang “pakar” tentang dirinya sendiri

  6. Wirausaha berani memaksa diri untuk menjadi pelayan bagi orang lain.

  Menurut Undang-Undang No. 9 Tahun 1995, usaha kecil adalah usaha produktif yang berskala kecil dan memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.200 juta, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan paling banyak Rp.1 milyar pertahun serta dapat menerima kredit dari Bank di atas Rp. 50 juta sampai Rp. 500 juta. Ciri- ciri Usaha Kecil antara lain:

  a) Pada umumnya sudah melakukan pembukuanmanajemen keuangan walau masih sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan keuangan keluarga, dan sudah membuat neraca usaha.

  b) SDM-nya sudah lebih maju, rata-rata berpendidikan SMA dan sudah ada pengalaman usahanya.

  c) Pada umumnya sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya, termasuk NPWP.

  d) Sebagian besar sudah berhubungan dengan perbankan, namun belum dapat membuat perencanaan bisnis, studi kelayakan dan proposal kredit kepada Bank, sehingga masih sangat memerlukan jasa konsultasipendampingan

  e) Tenaga kerja yang dipekerjakan antara 5 – 19 orang.

2.1.3 Usaha Menengah

  Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan

  jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan(Lupiyoadi, 2004) .

  Menurut Instruksi Presiden No. 10 Tahun 1998 usaha menengah adalah usaha produktif yang memiliki kekayaan usaha produktif yang memiliki kekayaan bersih lebih besar dari Rp. 200 juta sampai paling banyak Rp. 10 milyar, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, serta dapat menerima kredit dari Bank sebesar Rp. 500 juta sampai dengan Rp. 5 milyar. Ciri-ciri Usaha Menengah antara lain:

  a) Pada umumya telah memiliki manajemen dan organisasi yang lebih baik, lebih teratur, bahkan lebih modern dengan pembagian tugas yang jelas antara bagian keuangan, bagian pemasaran dan bagian produksi.

  b) Telah memiliki manajemen keuangan dengan menerapkan sistem akuntasi dengan teratur, sehingga memudahkan untuk auditing dan penilaian atau pemeriksaan termasuk oleh Perbankan.

  c) Telah melakukan aturan atau pengelolaan organisasi dan organisasi perburuhan. Sudah ada program Jamsostek dan pemeliharaan kesehatan.

  d) Sudah memiliki segala persyaratan legalitas antara lain izin gangguan, (HO), izin d) Sudah memiliki segala persyaratan legalitas antara lain izin gangguan, (HO), izin

  f) SDM-nya sudah lebih meningkat banyak penggunaan Sarjana sebagai Manajer

  g) Pada umumnya memiliki karyawan antara 20-99 orang,

2.2 Laporan Keuangan Untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

2.2.1 Pengertian Laporan Keuangan

  Laporan Keuangan merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan (Darmayanti, 2008).laporan keuangan dibuat oleh manajemen dengan tujuan untuk mempertanggung jawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya oleh pemilik perusahaan.

  Pengertian laporan keuangan menurut Baridwan (1992) dalam Warsono, Sony dan Murti (2010) laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan transaksi- transaksi keuangan yang terjadi selama dua tahun buku yang bersangkutan. Menurut Sundjaja dan Barlian (2001) dalam Rudiantoro dan veronica Siregar (2011) laporan keuangan adalah suatu laporan yang menggambarkan hasil dari proses akuntansi yang digunakan sebagai alat komunikasi untuk pihak-pihak yang berkepentingan dengan data keuangan atau aktivitas perusahaan.

  Laporan keuangan menurut Munawir (1991) dalam Nurhasanah (2005) laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan.

  Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan menurut IAI (2009) : “Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misal, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan menurut IAI (2009) : “Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misal, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan

  Dari pengertian di atas laporan keuangan dibuat sebagai bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap, dengan tujuan untuk mempertanggung jawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepada manajemen.

  Penyusunan laporan keuangan disiapkan mulai dari berbagai sumber data, terdiri dari faktur-faktur, bon-bon, nota kredit, salinan faktur penjualan, laporan bank dan sebagainya. Data yang asli bukan saja digunakan untuk mengisi buku perkiraan, tetapi dapat juga dipakai untuk membuktikan keabsahan transaksi. Laporan keuangan terdiri dari (Abrori, 2010) :

  1. Neraca, menginformasikan posisi keuangan pada saat tertentu, yang tercermin pada jumlah harta yang dimiliki, jumlah kewajiban, dan modal perusahaan.

  2. Perhitungan laba rugi, menginformasikan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu.

  3. Laporan Perubahan Modal, Laporan perubahan modal adalah ringkasan tentang perubahan modal yang terjadi dalam suatu periode tertentu

  4. Laporan arus kas, menginformasikan perubahan dalam posisi keuangan sebagai akibat dari kegiatan usaha, pembelanjaan, dan investasi selama periode yang bersangkutan.

  5. Catatan atas laporan keuangan, menginformasikan kebijaksanaan akuntansi yang mempengaruhi posisi keuangan dari hasil keuangan perusahaan.

  Laporan keuangan diharapkan disajikan secara layak, jelas, dan lengkap, yang mengungkapkan kenyataan-kenyataan ekonomi mengenai eksistensi dan operasi perusahaan tersebut. Dalam menyusun laporan keuangan, akuntansi dihadapkan dengan kemungkinan bahaya penyimpangan (bias), salah penafsiran dan ketidaktepatan. Untuk meminimkan bahaya ini, profesi akuntansi telah berupaya untuk mengembangkan suatu barang tubuh teori Laporan keuangan diharapkan disajikan secara layak, jelas, dan lengkap, yang mengungkapkan kenyataan-kenyataan ekonomi mengenai eksistensi dan operasi perusahaan tersebut. Dalam menyusun laporan keuangan, akuntansi dihadapkan dengan kemungkinan bahaya penyimpangan (bias), salah penafsiran dan ketidaktepatan. Untuk meminimkan bahaya ini, profesi akuntansi telah berupaya untuk mengembangkan suatu barang tubuh teori

2.2.2 Tujuan Laporan Keuangan

  Tujuan laporan keuangan menurut Sawir (2005) dalam Abrori (2010) adalah sebagai berikut:

  1) Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi,

  2) Laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama oleh sebagian besar pemakainya, yang secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu

  3) Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

  4) Laporan keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan saat ini dan untuk memperkirakan hasil operasi serta arus kas di masa depan.

  Dari pengertian di atas tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai sumber-sumber ekonomi dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.

2.2.3 Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

  Karakteris kualitatif laporan keuangan merupakan cirri khas yang membuat informasi dalam keuangan tersebut berguna bagi pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Terdapat empat karakteristik pokok kualitatif laporan keuangan menurut IAI (2009).

  Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami ole para pemakai.

  2. Relevan Agar bermanfaat informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan, informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini dan masa depan.

  3. Keandalan Agar bermanfaat,informasi juga harus andal.

  4. Dapat dibandingkan Pemakai harus dapat mempertimbangkan laporan keungan perusahaan antar periode

  untuk mengidentifikasikan kecendrungan posisi dan kinerja keuangan.

2.2.4 Laporan Keuangan Untuk UMKM

  Praktek akuntansi, khususnya akuntansi keuangan bagi UKM di Indonesia masih rendah dan masih memiliki banyak kelemahan. Beberapa penelitian pada UKM telah menyimpulkan bahwa penggunaan informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan akan mempengaruhi prestasi perusahaan, penelitian pada perusahaan besar juga telah membuktikan bahwa penggunaan informasi akuntansi akan mempengaruhi prestasi perusahaan dan atau prestasi manajer (Suhairi, 2004 dalam Rudiantoro dan Veronika Siregar, 2011).