Komunikasi dalam Organisasi ( 8 )

Komunikasi dalam Organisasi
Komunikasi adalah Suatu proses penyampaian pesan atau informasi dari suatu pihak ke
pihak yang lain dengan tujuan tercapai persepsi atau pengertian yang sama. Komunikasi harus
meliputi baik emindahan maupun pemahaman makna.

Fungsi Komunikasi
Komunikasi melakukan empat fungsi utama di dalam kelompok atau organisasi:
pengendalian, motivasi, pernyataan emosional, dan informasi.
Komunikasi berperan untuk mengendalikan perilaku anggota dalam berbagai cara.
Organisasi memiliki otoritas hierarki dan panduan formal bagi para pekerja yang dipersyaratkan
untuk diikuti. Ketika para pekerja mengomunikasikan pekerjaan ayang terkait dengan
penyampaian keluhan, mengikuti deskripsi pekerjaan mereka, atau mematuhi kebijakan
perusahaan, komunikasi melaksanakan fungsi pengendalian.
Komunikasi membantu meningkatkan motivasi dengan menjelaskan kepada para pekerja
mengenai apa yang harus mereka lakukan, seberapa baik dalam melakukannya, dan bagaimana
mereka dapat meningkatkan kinerja mereka. Pembentukan tujuan, memberi umpan balik atas
kemajuan, dan memberikan imbalan bagi perilaku yang diinginkan semuannya mendorong
motivasi dan memerlukan komunikasi.
Kelompok kerja merupakan sumber utama dari interaksi soasial bagi banyak pekerja.
Komunikasi di dalam kelompok adalah mekanisme dasar para anggota yang memperlihatkan
kepuasan dan frustasi. Oleh karena itu, komunikasi menyediakan pernyataan emosional dari

perasaan dan pemenuhan kebutuhan sosial.
Fungis terakhir dari komunikasi adalah untuk memfasilitasi pengambilan keputusan.
Komunikasi memerikan informasi yang diperlukan oleh para individu atau kelompok untuk
mengambil keputusan dengan mengirimkan data yang diperlukan untuk mengidentifikasi dan
mengevaluasi pilihan.

1

Proses Komunikasi
1. Pengirim pesan (sender) dan isi pesan/materi
Pengirim pesan adalah orang yang mempunyai ide untuk disampaikan kepada seseorang
dengan harapan

dapat dipahami oleh orang yang menerima pesan sesuai dengan yang

dimaksudkannya. Pesan adalah informasi yang akan disampaikan atau diekspresikan oleh
pengirim pesan. Pesan dapat verbal atau non
verbal dan pesan akan efektif bila diorganisir
secara baik dan jelas. Materi pesan dapat
berupa : Informasi, Ajakan, Rencana kerja,

Pertanyaan dan sebagainya

2. Simbol/ isyarat
Pada tahap ini pengirim pesan membuat
kode atau simbol sehingga pesannya dapat

dipahami oleh orang lain. Biasanya seorang

manajer menyampaikan pesan dalam bentuk kata-kata, gerakan anggota badan, (tangan, kepala,
mata dan bagian muka lainnya). Tujuan penyampaian pesan adalah untuk mengajak, membujuk,
mengubah sikap, perilaku atau menunjukkan arah tertentu.

3. Media/penghubung
Adalah alat untuk penyampaian pesan seperti ; TV, radio surat kabar,

papan

pengumuman, telepon dan lainnya. Pemilihan media ini dapat dipengaruhi oleh isi pesan yang
akan disampaikan, jumlah penerima pesan, situasi dsb.


4. Mengartikan kode/isyarat
Setelah pesan diterima melalui indera (telinga, mata dan seterusnya) maka si penerima
pesan harus dapat mengartikan simbul/kode dari pesan tersebut, sehingga dapat dimengerti
/dipahaminya.

5. Penerima pesan
Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari sipengirim meskipun
dalam bentuk code/isyarat tanpa mengurangi arti pesan yang dimaksud oleh pengirim.

6. Balikan (feedback)

2

Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan dalam
bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan tahu dampak
pesannya terhadap sipenerima pesan Hal ini penting bagi manajer atau pengirim pesan untuk
mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman yang benar dan tepat. Balikan
dapat disampaikan oleh penerima pesan atau orang lain yang bukan penerima pesan. Balikan
yang disampaikan oleh penerima pesan pada umumnya merupakan balikan langsung yang
mengandung pemahaman atas pesan tersebut dan sekaligus merupakan apakah pesan itu akan

dilaksanakan atau tidak.
Balikan yang diberikan oleh orang lain

didapat dari pengamatan pemberi balikan

terhadap perilaku maupun ucapan penerima pesan. Pemberi balikan menggambarkan perilaku
penerima pesan

sebagai reaksi

dari pesan

yang diterimanya. Balikan bermanfaat untuk

memberikan informasi, saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan dan membantu untuk
menumbuhkan

kepercayaan serta keterbukaan diantara komunikan, juga balikan dapat

memperjelas persepsi.


7. Gangguan
Gangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi akan tetapi mempunyai
pengaruh dalam proses komunikasi, karena pada setiap situasi hampir selalu ada hal yang
mengganggu kita. Gangguan adalah

hal yang

merintangi atau menghambat

komunikasi

sehingga penerima salah menafsirkan pesan yang diterimanya.

Arah dalam Komunikasi
Komunikasi ke Arah Bawah
Komunikasi yang mengalir dari satu tingkat dari sebuah kelompok atau organisasi
menuju ke level yang lebih rendah adalah komunikasi ke arah bawah. Para pemimpin kelompok
dan para manajer menggunakannya untuk menugaskan tujuan, memberikan instruksi pekerjaan,
menjelaskan kebijakan dan prosedur, menunjukkan permasalahan yang memerlukan perhatian,

dan menawarkan umpan balik.

Komunikasi ke Arah Atas
Komunikasi ke arah atas menuju kepada level yang lebih tinggi di dalam kelompok atau
organisasi. Komunikasi ini digunakan untuk memberikan umpan balik ke para petinggi,
3

mnginformasikan mereka mengenai perkembangan dari tujuan, dan penyampaian permasalahan
saat ini.Komunikasi ke arah atas membuat para manajer tetap waspada dengan apa yang
dirasakan oleh para pekerja mengenai pekerjaan mereka, para rekan sekerja, dan organisasi
secara umum. Para manajer juga bergantung pada komunikasi ke arah atas utnuk gagasangagasan mengenai bagaimana kondisi dapat ditingkatkan.

Komunikasi Lateral
Ketika komunikasi terjadi di natara para anggota dari kelompok kerja yang sama, para
anggota dari kelompok kerja pada level yang sama, para manajer pada level yang sama, atau
beberapa pekerja yang setara secara horizontal lainnya, kami menggambarkannya sebagai
komunikasi lateral.

Bentuk-bentuk Komunikasi dalam organisasi:
Komunikasi Lisan

Komunikasi Lisan adalah komunikasi dengan mengucaokan kata-kata secara l;isan dan
langsung kepada lawan bicaranya, komunikasi lisan biasanya dapat dilakukan pada kondisi para
personal/individu berhadapan langsung, seperti pada saat berkomunikasi dengan tatap muka
langsung atau melalui alat berupa komputer yang mempunyai fasilitas konfrensi jarak jauh
(computer teleconference) tatap muka melalui televisi sirkuit tertutup (closed cirkit
televisi/CCTV).
Kelebihan, adalah kecepatan & umpan balik. Sedangkan kelemahannya adalah jika
semakin banyak orang, semakin besar risiko terjadi penyimpangan. Komunikasi lisan terdiri dari
rapat, video conferencing, telepon.

Komunikasi Melalui Tulisan
Terdiri dari surat, power point, e-mail, pesan singkat, pesan teks, media sosial, blog serta
lainnya.

Komunikasi Nonverbal
Meliputi gerakan tubuh, intonasi atau penekanan yang diberikan pada kata-kata, ekspresi
wajah, serta jarak fisik antara pengirim & penerima. Komunikasi nonverbal adalah proses
4

komunikasi dimana pesan disampaikan tidak menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi

nonverbal ialah menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata,
penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara
berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi, dan gaya berbicara.
Para ahli di bidang komunikasi nonverbal biasanya menggunakan definisi "tidak
menggunakan kata" dengan ketat, dan tidak menyamakan komunikasi non-verbal dengan
komunikasi nonlisan. Contohnya, bahasa isyarat dan tulisan tidak dianggap sebagai komunikasi
nonverbal karena menggunakan kata, sedangkan intonasi dan gaya berbicara tergolong sebagai
komunikasi nonverbal. Komunikasi nonverbal juga berbeda dengan komunikasi bawah sadar,
yang dapat berupa komunikasi verbal ataupun nonverbal.

Komunikasi yang efektif
Dalam setiap organisasi komunikasi selalu memainkan peran yang paling menentukan
terhadap kehidupan organisasi secara keseluruhan. Seringkali organisasi mengalami kegagalan
dalam mencapai tujuan disebabkan oleh faktor komunikasi yang tidak efektif. Perintah dari
seorang pemimpin yang pada hakikatnya adalah komunikasi seringkali menjadi tidak jelas dan
sulit diimplementasikan karena komunikasi yang dijalankan tidak efektif.
Komunikasi yang sulit dipahami—untuk kemudian diimplementasikan dalam program
organisasi—tentu bukan masalah baru. Sejak lama, orang merumuskan bagaimana agar
komunikasi sebagai sebuah hubungan timbal-balik, tidak hanya memainkan peran sebagai
pengiriman pesan kepada pihak lain, tetapi juga menjadi perekat yang bersifat sosio-psikologis,

terlebih dalam sebuah organisasi yang menghendaki kerjasama yang sinergis.
Diantara semua masalah yang muncul, disiplin komunikasi menerjemahkan gejala
tersebut sebagaimiscommunication (kekeliruan dalam komunikasi) sehingga proses komunikasi
tidak dapat berjalan sebagaimana yang diinginkan. Dengan kata lain, tidak efektif atau
terhambat.
Hambatan-hambatan pada komunikasi efektif:
1. Penyaringan (filtering)
Suatu manipulasi informasi dari pengirim sehingga akan terlihat lebih
menyenangkan bagi si penerima. Penyaringan mengacu pada tujuan memanipulasi
informasi oleh si engirim sehingga si penerima akan melihatnya menjadi lebih
menguntungkan.
5

2. Pemilihan Persepsi
Hal penting sebab para penerima dalam proses komunikasi melihat & mendengar
secara selektif berdasarkan kebutuhan mereka, motivasi, pengalaman, latar belakang, &
karakteristik personal lainnya.
3. Informasi Berlebihan (information overload)
Suatu kondisi dimana informasi yang mengalir masuk melebihi kapasitas
pemrosesan dari seorang individu.

4. Emosi
Dalam kondisi emosi sangat rentan, seorang individu sangat berpotensi
mengabaikan rasional & proses berpikir objektif dan berganti dengan penilaian secara
emosional.
5. Bahasa
Dimana pengirim cenderung mengasumsikan kata-kata & istilah-istilah dengan
tidak tepat yang mana mereka pergunakan arti yang sama dengan mereka gunakan
kepada penerima.
6. Keheningan
Keheningan dari para pekerja berarti para manajer kurang informasi mengenai
permasalahan operasional yang sedang berlangsung. Keheningan mengacu pada
diskriminasi, gangguan, korupsi, dan kelakuan buruk yang berati bahwa manajemen
puncak tidak dapat mengambil tindakan untuk menghilangkan perilaku ini.
7. Kekhawatiran Komunikasi (communication apprehension)
Ketegangan & kecemasan yang tidak semestinya dalam komunikasi secara lisan,
tertulis, atau kedua-duanya.
8. Berbohong
Kesalahan penyajian atas informasi secara sekaligus atau berbohong. Kebohongan
(juga disebut kepalsuan) adalah jenis penipuan dalam bentuk pernyataan yang tidak
benar, terutama dengan maksud untuk menipu orang lain, seringkali dengan niat lebih

lanjut untuk menjaga rahasia atau reputasi, perasaan melindungi seseorang atau untuk
menghindari hukuman atau tolakan untuk satu tindakan. Berbohong adalah menyatakan
sesuatu yang yang tahu tidak benar atau bahwa orang tidak jujur yakini benar dengan
maksud bahwa seseorang akan membawanya untuk kebenaran. Seorang pembohong
6

adalah orang yang berbohong, yang sebelumnya telah berbohong, atau yang cenderung
oleh alam untuk berbohong berulang kali - bahkan ketika tidak diperlukan.

7

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Diskriminasi Perempuan Muslim dalam Implementasi Civil Right Act 1964 di Amerika Serikat

3 55 15

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB ORANG TUA MENIKAHKAN ANAK PEREMPUANYA PADA USIA DINI ( Studi Deskriptif di Desa Tempurejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember)

12 105 72

INTENSIFIKASI PEMUNGUTAN PAJAK HOTEL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH ( DI KABUPATEN BANYUWANGI

16 118 18