EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA KOMIK TERHA

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA KOMIK TERHADAP PENINGKATAN HASIL
BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI (STUDI EKSPERIMEN PADA
SISWA SMP KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 BABADAN PONOROGO)

Rahmah Risqi Widhiyastuti
Universitas Negeri Malang
E-mail : [email protected]

ABSTRAK : Substantively, in the world of education today there are plenty of medium and
subject which representatively very beneficial in attaining the purpose of learning activity in
every possible study. Thus, teacher has a greater opportunity to develop an effective and
attractive teaching method for the easier comprehension of the students. The first step is by
making a teaching media. The teaching media ought to flexibly be utilized in the class for each
level of education. The teaching media could be in the form of visual, audio, audio-visual,
multimedia or even projecting instrument. Included on those teaching media is comic (visual
media). The purpose of this utilization of comic is the improvement of study’s result through
pictures. In general view, due to the attractive presentation, comic is merely utilized as an
entertainment media. Nevertheless, comic could also be utilized in delivering knowledge of many
branch of science.In this research, the quantitative form of Quasi Experimental Design with
Nonequivalent Control Group Design is used. The research chooses experiment group as well as
control group in purposive sampling, not random sampling. The results of the population and

sample taken in two classes of 8th grades are the pre-test and post-test which contributing in the
calculation of the gain score result. The difference between pre-test and post-test is the gain score
result. Thus, it can be concluded that utilization of comic media stimulates the students in a fun
and dynamic study activity. Further, it is hoped for teachers to more utilize fun and dynamic
learning media like comic in their study plans.

Key words: teaching media, comic, and result of study

Pada dunia pendidikan khususnya proses belajar mengajar sebenarnya mempunyai
banyak sarana dan materi yang secara representatif dapat membantu tercapainya tujuan belajar
dalam setiap bidang studi. Dimana setiap guru dapat membuat pola pengajaran yang efektif dan
menarik siswa agar dapat memahami ataupun mengerti dalam belajar. Maka guru dapat membuat
media pengajaran. Media pengajaran pada dasarnya dapat dipergunakan dalam kegiatan belajar
mengajar di kelas untuk setiap tingkatan di setiap jenjang pendidikan. Media pengajaran dapat
berupa visual, audio, audio-visual, multimedia ataupun peralatan proyeksi. Salah satu contoh
media pengajaran antara lain yaitu usaha pemanfaatan media komik, media ini tergolong media
pengajaran yang berkategori dalam visual.
Salah satu tujuannya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa melalui gambar. Saat ini
masih banyak siswa yang mengalami kesulitan belajar, hal ini tidak boleh dibiarkan begitu saja.
Kalau dikaji lebih jauh, sebenarnya banyak faktor yang dapat menyebabkan kesulitan belajar

mereka. Faktor-faktor tersebut dapat disebabkan dari pihak siswa itu sendiri, dikarenakan
1

banyak potensi yang mereka miliki, baik dalam bakat, pembawaan, IQ, kecepatan belajar,
perhatian dan lain-lain.
Dalam berbagai hal komik dapat diterapkan untuk menyampaikan pesan dalam berbagai
ilmu pengetahuan, dan karena penampilannya yang menarik, format dalam komik ini seringkali
diberikan pada penjelasan yang sungguh-sungguh dari pada sifat yang hiburan semata-mata
(Sudjana dan Rivai, 2007:70). Alasan lain dipilihnya media komik, karena media ini sangat
menarik dalam kehidupan siswa dan banyak terdapat di toko-toko bacaan serta merupakan suatu
realita bahwa sebagian dari siswa itu mengenal dan mengingat karakter tokoh dari komik yang
mereka lihat. Menurut Hamalik (2002:117) periode masa remaja yaitu periode masa permulaan
pubertas dengan kedewasaan yang secara kasar antara usia 14-25 tahun untuk laki-laki dan
antara usia 12-21 tahun untuk anak perempuan. Pada masa SMP tersebut memerlukan suatu
media untuk membangkitkan minat, serta untuk memperluas minat baca. Sudjana dan Rivai
(2007:69) menyatakan bahwa buku-buku komik maupun gambar dapat dipergunakan secara
efektif oleh guru-guru dalam usaha membangkitkan minat, mengembangkan pembendaharaan
kata-kata dan keterampilan membaca serta memperluas minat baca.
Media pengajaran komik menurut Shadely (1990:54) mengartikan media komik sebagai
berikut: Komik berbentuk rangkaian gambar-gambar sedangkan masing-masing dalam kotak

yang keseluruhannya merupakan rentetan suatu cerita. Gambar-gambar itu dilengkapi balonbalon ucapan (speak baloons) ada kalanya masih disertai narasi sebagai penjelasan. Secara garis
besar menurut Trimo (1997:37) media komik dapat dibedakan menjadi 2 yaitu komik strip
(comic strip) dan buku komik (comic book). Komik strip adalah suatu bentuk komik yang terdiri
dari beberapa lembar bingkai kolom yang dimuat dalam suatu harian atau majalah, biasanya
disambung ceritanya, sedangkan yang dimaksud buku komik adalah komik yang berbentuk
buku. Sebagai salah satu media visual media komik tentunya memiliki kelebihan tersendiri jika
dimanfaatkan dalam kegiatan belajar mengajar. Kelebihan media komik dalam kegiatan belajar
mengajar menurut Trimo (1997:22), dinyatakan : 1. Komik menambah pembendaharaan katakata pembacanya; 2. Mempermudah anak didik menangkap hal-hal atau rumusan yang abstrak;
3. Dapat mengembangkan minat baca anak dan salah satu bidang studi yang lain; 4. Seluruh
jalan cerita komik pada menuju satu hal yakni kebaikan atau studi yang lain Media komik di
samping mempunyai kelebihan juga memiliki kelemahan dan keterbatasan kemampuan dalam
hal-hal tertentu. Menurut Trimo (1997:21) kelemahan media komik antara lain : 1. Kemudahan
orang membaca komik membuat malas membaca sehingga menyebabkan penolakan-penolakan
atas buku-buku yang tidak bergambar; 2. Ditinjau dari segi bahasa komik hanya menggunakan
kata-kata kotor ataupun kalimat-kalimat yang kurang dapat dipertanggungjawabkan; 3. Banyak
aksi-aksi yang menonjolkan kekerasan ataupun tingkah laku yang sinting (perverted); 4. Banyak
adegan percintaan yang menonjol. Nilai edukatif media komik dalam proses belajar mengajar
tidak diragukan lagi. Menurut Sudjana dan Rivai (2002:68) menyatakan media komik dalam
proses belajar mengajar menciptakan minat para peserta didik, mengefektifkan proses belajar
mengajar, dapat meningkatkan minat belajar dan menimbulkan minat apresiasinya


2

METODE
Penelitian ini dilakukan selama beberapa hari di SMP N 1 Babadan Kabupaten Ponorogo
pada semester ganjil 2010/2011. Penelitian tersebut menggunakan kuantitatif dengan teknik
pengumpulan data berupa nilai, berupa pre-test dan post test. Menggunakan teknik wawancara
pada kelas yang menggunakan media komik sebagai acuan untuk memperbaiki hasil komik.
Penelitian ini bertujuan untuk mencari gambaran nyata tentang pengaruh penggunaan media
pembelajaran terhadap prestasi hasil belajar siswa SMP N 1 Babadan. Untuk itu digunakan dua
kelas, yaitu kelas eksperimen yang diajar dengan menggunakan media pembelajaran dan kelas
eksperimen yang diajar dengan tidak menggunakan media pembelajaran.
Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis
penelitian Quasi Experimental Design dengan menggunakan Nonequivalent Control Group
Design yang mana penelitian ini menggunakan kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol
tidak dipilih secara random atau menggunakan purposive sampling. Adapun rancangan
penelitiannya adalah desain kelompok control dan eksperimen. Ruang lingkup penelitian ini
adalah efektifitas penggunaan media komik terhadap peningkatan hasil belajar pada mata
pelajaran ekonomi. Dimana subyek penelitian hanya pada siswa kelas VIII di SMP N 1 Babadan
Ponorogo. Keterbatasan penelitian hanya mencangkup pada penggunaan media komik pada mata

pelajaran ekonomi bab penawaran, permintaan, dan harga keseimbangan kelas VIII hanya
dilakukan pada di SMP N 1 Babadan Ponorogo. Kelas yang ditelilti dari kelas 2 kelas dari 6
kelas yang ada. Hasilnya tidak dapat digeneralisasikan pada materi ekonomi yang lain. Adapun
kelas yang digunakan untuk penelitian ini adalah kelas VIII A (kelas eksperiemen) dan VIII D
(kelas kontrol) dengan jumlah masing-masing anak sebanyak 32 jadi terdapat 62 sampel.
Instrumen penelitian ini menggunakan instrumen perlakuan yaitu perlakuan yang
diberiakan pada kedua kelas tersebut. Kelas eksperimen pemberian test dan media komik
sedangkan kelas kontrol pemberian test dan tanpa media komik. Intrusmen hasil belajar
menggunakan validitas isi dan reabilitas. Untuk analisi data menggunakan uji analisis parametrik
yaitu uji normalitas menggunakan Kolmogorov Smirnov untuk mengetahui apakah sebaran data
terdistribusi normal atau tidak, uji homogenitas menggunakan uji-t pada kolom Leven’s tes for
equality for varians untuk mengetahui apakah data bersifat homogen atau tidak, uji beda dua
rata-rata kemampuan awal untuk mengetahui apakah kemampuan awal dari kelompok kontrol
atau kelompok eksperimen dan uji hipotesis menggunakan uji-t test untuk mengetahui apakah
hipotesis diterima atau ditolak. Penghitungan tersebut dengan menggunakan miscrosoft Excel
dan SPSS for Windows 16.0
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Analisis Data
Berdasarkan hasil analisa nilai dengan menggunakan instrumen perlakuan yaitu post-test
dan pre-test yang dilakukan pada kedua kelas tersebut didapatkan nilai sebagai berikut


3

Tabel 1 hasil belajar kelas kontrol (pre-post test)

Daftar Nama
Adip S
Agus
Aminodin
Andrik
Angga
Ani
Atik
Desyi
Devi
Dila
Siti
Toriq
Tri Ayu
Vicky

Virel
Wahyu Eka
Wiyanti
Yulia
Yuni K
Nur Ma'arif
Prido wahyu
Puji lestari
Renanda W
Ria Iis
Wahyu K
Wahyudi
Yona Saputra
Yongki
M. Nur
Nuning M
Rafi A
Rahmat R

Pre test Pos test

20
30
40
50
30
60
30
40
50
60
20
40
40
60
40
50
30
40
20
80

30
70
50
70
20
60
20
50
40
80
30
50
20
60
50
60
30
50
10
20

40
60
30
50
40
50
40
70
50
60
10
20
50
60
40
60
10
40
50
60

20
50
50
60

Gain
score
10
10
30
10
10
20
20
10
10
60
40
20
40
30
40
20
40
10
20
10
20
20
10
30
10
10
10
20
30
10
30
10

4

Tabel 2 hasil belajar kelas eksperimen (pre-post test)

Daftar Nama
Archella S
Bella M
Binta A
Dicky H
Dewi S
Era Fajira
Desi P
Etis Prasila
Gilang H
Haris Satrio
Hengki Tri
Hesti
Ibnu Y
Lia R
Meinanda
M Wira
Nindy P
Putri P
Qulud A
Rekha P
Renzy A
Roudhotul A
Samsul
Sela Niken
Setiyo A
Sisca S
Sulung Bagus
Trias A
Virta Okta
Yuhandika
Yolanda E
Yuda Indra

Pre test
Post Test
30
70
40
80
40
60
30
50
50
70
40
70
40
70
40
60
50
60
30
90
40
80
40
60
30
60
40
60
40
70
20
70
40
60
40
70
40
60
40
60
30
50
40
80
40
50
30
60
30
60
40
80
30
80
40
70
40
70
40
70
30
70
40
70

Gain
Score
40
40
20
20
20
30
30
20
10
60
40
20
30
20
30
50
20
30
20
20
20
40
10
30
30
40
50
30
30
30
40
30

Hasil nilai kedua kelas dibandingankan dengan menggunakan Gain score, yaitu selisih
nilai post-pre test untuk melihat apakah selisihnya Dari kedua data nilai pre test dan post
didapatkan nilai rata-rata (pre test) kedua kelas tersebut sama 2,1875 dan nilai rata-rata (post
5

test) kedua kelas tersebut berbeda yaitu kelas kontrol 4,375. Dari data tersebut dianalis
menggunakan uji parametrik.
Tabel 3 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Gainskor_sebelum Gainskor_sesudah
N

32

Normal Parameters

a

Mean

20.9375

29.6875

12.79097

11.49597

Absolute

.241

.208

Positive

.241

.208

Std. Deviation
Most Extreme Differences

32

Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)

-.196

-.137

1.365

1.176

.048

.126

a. Test distribution is Normal.

Gain skor kontrol (sebelum) berdasarkan output tersebut diperoleh dengan p value
(0,048) > ( 0,01), maka terima Ho yang berarti asumsi normalitas data memenuhi untuk gain
skor kontrol (sebelum). Gain skor eksperimen (setelah) berdasarkan output diatas diperoleh p
value (0,126) > (0,01) maka terima Ho, maka terima Ho yang berarti asumsinya data
memenuhi untuk gain skor eksperimen.
Melihat diatas ditarik kesimpulan bahwa kedua data tersebut keduanya > (0,01), maka
Ho diterima data berdistribusi normal. Jadi keduanya diasumsikan bahwa sebaran data tersebut
normal.
Tabel 4 Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Gainskor_Kontrol
Levene Statistic
1.395

df1

df2
4

Sig.
26

.263

Gainskor_Kontrol
Sum of Squares

Df

Mean Square

Between Groups
Within Groups

1858.239

5

371.648

3213.636

26

123.601

Total

5071.875

31

6

F
3.007

Sig.
.028

Test of Homogeneity of Variances
GainSkor_Exp
Levene Statistic
.723

df1

df2
3

Sig.
27

.547

ANOVA
GainSkor_Exp
Sum of Squares
Between Groups

Df

Mean Square

981.161

4

245.290

Within Groups

3115.714

27

115.397

Total

4096.875

31

F

Sig.
2.126

.105

Gain skor kontrol Berdasarkan output diatas diperoleh p value untuk uji levene sebesar
0,263 lebih besar dari pada (0,01) maka terima Ho, asumsi homogenitas terpenuhi untuk
varians homogen. Gain skor eksperimen dari output diatas diperoleh p value untuk uji levene
sebesar 0,547 lebih besar dari pada (0,01) maka terima Ho, amsumsi homogenitas terpenuhi
untuk varians homogen
Berdasarkan analisis diatas dapat diketahui bahwa pada gain skor kontrol terlihat bahwa
sig (0,263) > (0,01) begitu juga dengan gain skor eksperimen sig (0,547) > (0,01) jadi dapat
disimpulkan bahwa varians kedua kelompok itu sama.
Melihat data diatas sebelum melakukan hipotesis terlebih dahulu melakukan uji F

Sebelum itu dilakukan pengujian ragam dengan hipotesis
Ho : S12 = S12 (untuk ragam tidak diketahui), 12 = 12 (ragam diketahui)
2
, 12
Ha : S12 S12
1
Kerana ragam tidak diketahui, maka hipotesis penggunaan kesamaan ragam Ho : S12 = S12 , Ha
: S12 S12 . dengan statistik uji

F hitung < F tabel : Ragam sama, F hitung > F tabel ragam beda, kerena ragam sama uji t yang
digunakan adalah :

7

di mana
, dengan
S2 = 147,8830645
Nilai t hitung akar 9,242691532

= 3,040179523,

= 0,01
t tabel (0,005/62 : - 2,910966871

Rata-rata gain skor kontrol 20,9375, sedangkan eksperimen 29,6875 varians gain skor
dengan varians kontrol 163,608871 dan varians eksperimen 132,1572581. Didapati bahwa
hingga diperoleh t hitung > t tabel = -2,87811951 > -2,91097 maka Ho diterima dengan kata lain
ada perbedaan hasil belajar yang signifikan pada siswa yang diajar dengan media dengan yang
biasa
Dari analisis perhitungan diatas hipotesis dapat disimpulkan bahwa Jika nilai signifikasi
> 0,01 maka H0 diterima yang berarti tidak ada perbedaan hasil belajar siswa yang signifikan
antara siswa yang diajar dengan menggunakan media komik dengan siswa yang tidak
menggunakan komik ( non media).
Pembahasan Hasil Belajar Media Komik dan Non Komik
Untuk pengujian media ini mengunakan dua kelas untuk melihat efektif atau tidaknya
penggunaan media komik tersebut. Dalam pembelajaran yang menggunakan non media
dilakukan pada kelas VIII D (kelas kontrol) yang mana pembelajarannya menggunakan metode
ceramah dan post-pre test. Namun sebelumnya peneliti melakukan pengamatan sebelum
melalukan pengajaran. Pengajaran dilakukan dengan metode ceramah dengan melakukan tanya
jawab serta pemberian rewad. Media komik yang diajarkan pada kelas VIII A (kelas eksperimen)
merupakan media penunjang guru untuk proses belajarnya. Dalam kelas tersebut dilakukan
pengajaran dengan role playing dengan menyuruh anak memainkan peran dalam komik tersebut,
dilakukan tanya jawab diawali terlebih dahulu dengan mengerjakan post test dan diakhiri dengan
pre test.
Media komik ini mengunakan komik bentuk buku dengan pokok pembahasan penawaran
dan permintaan serta harga keseimbangan, pokok bahasan tersebut diajarkan pada kelas kontrol
maupun kelas eksperimen. Sehingga hasil pengajaran komik hanya terbatasan dengan pokok
bahasan tersebut. Pengambilan pokok bahasan tersebut atas dasar bahwa dapat dijadikan komik
berdasarkan hasil survei yang dilakukan pada beberapa buku yang berkaitan dengan komik
edukatif. Ada kemungkinan isi komik tersebut dapat dikembangkan pada bahasan yang lain,
berkaitan dengan mata pelajaran IPS ekonomi yang lain.
Berkaitan dengan hasil penelitian yang membuktikan bahwa media komik menurut
pengujian hipotesis bahwa hasil belajar yang diperoleh sama atau tidak ada perbedaan hal ini
dikarenakan uji sampel hanya dilakukan sekali dengan satu metode yaitu (role playing) untuk
kelas (eksperimen) media komik, namun hal tersebut dapat berubah bila uji sampel dilakukan
8

berkali-kali berikut dengan beberapa metode yang pas untuk pembelajaran dengan media komik.
Uji coba sampel dan pemberian treatment tersebut dilakukan sekali hal ini dikarena situasi waktu
pengajaran hampir bersamaan dengan berakhirnya masa sekolah yang akan mempersiapkan ujian
kenaikan kelas, sistem pengajaran IPS ekonomi di sekolah tersebut mengunakan sistem IPS
terpadu. Sehingga mata pelajaran ekonomi diajarkan satu kali dalam seminggu, hal ini membuat
peneliti harus menata ulang untuk melaukan uji coba sampel. Ada kemungkinan kepandaian
siswa-siswa dikedua kelas tersebut tersebut merata, ada kepandaiannya diatas rata-rata,
kepandaiaanya rata-rata dan dibawah rata-rata (bisa dilihat pada lampiran nilai gain skor).
Media Komik dalam Pembelajaran
Media merupakan sarana pembelajaran yang dapat menyaluran pesan atau informasi yang
bertujuan intruksional atau mengandung maksus-maksud pengajaran Arsyad (2003: 4) salah
satunya media pembelajaran adalah komik. Komik salah satu bentuk media yang berisi gambargambar yang diilustrikan dari tulisan atau text, komik salah satu media visual yang dapat
menceritakan. Sudjana dan Rivai (2002 : 68) mengatakan media komik dalam proses belajar
mengajar menciptkan minat para peserta didik, mengefektikan proses belajar mengajar, dapat
meningkatkan minat belajar dan menimbulkan minat apresiasinya.
Sedangkan komik transparansi sebagai media pembelajaran di SMP disukai oleh anakanak, hal ini disebabkan : (1) Melalui indentifikasi dan karakter di dalam komik, siswa
memperoleh kesempatan yang baik untuk mendapatkan wawasan mengenai masalah pribadi dan
sosialnya; (2) Komik menarik imajinasi siswa; (3) Komik mudah dibaca, bahkan anak yang
kurang mampu membaca dapat memahami artinya dari gambar. Perlu diketahui bahwa media
komik mempunyai peran yang sangat penting pada cara belajar siswa. Selain itu karena adanya
keterpaduan antara kata-kata dan kalimat penjelasan dengan gambar. Kalimat penjelasan dan
balon-balon ucapan (speak baloons) dalam komik dapat mengurangi kesalahtafsiran siswa akan
makna dan maksud gambar, serta mampu menjembatani antara gambar yang satu dengan gambar
yang lain sehingga menjadi satu kesatuan cerita yang utuh. Kata-kata atau kalimat penjelasan
dalam komik dapat berfungsi sebagai pengarah jalannya suatu cerita.
Seperti halnya media komik pembelajaran, media ini ternyata bisa menjadi sebuah alat
bantu dalam pendidikan karena diduga akan lebih mampu menyampaikan informasi secara
efektif dan efisien karena cocok dengan karakteristik dan kebutuhan siswa. Komik merupakan
alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan. Sebagai sebuah media , pesan yang
disampaikan lewat komik biasanya jelas, runtut, dan menyenangkan. Untuk itu, media komik
berpotensi untuk menjadi sumber belajar. Dalam hal ini, komik pembelajaran berperanan sebagai
alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Jika ditinjau dari aspek fungsi
perekayasaan komik pembelajaran, akan tampak bahwa ternyata sesuatu yang serius dan rumit
bisa dibuat secara lebih gamblang dan menyenangkan. Penggunaan komik seperti ini akan
memudahkan serta memudahkan pebelajar dari kesulitan dalam memahami mata pelajaran yang
diberikan oleh guru. Kondisi ini mestinya mendorong guru untuk melakukan inovasi dalam
perancangan media pembelajaran; pemecahan masalahnya antara lain dengan mereka ciptakan
media pembelajaran yang lebih spesifik dan menyenangkan bagi peserta didiknya.
9

PENUTUP
Kesimpulan
Penelitian ini dapat disimpulkan dari hipotesis bahwa tidak ada perbedaan hasil belajar
siswa anatara yang diajar dengan menggunakan komik dan yang tidak menggunakan komik. Hal
ini kemungkinan dapat terjadi karena kemampuan siswa sama, cara mengajar menggunakan
metode yang sesuai dengan media komik dapat mempengaruhi hasilnya. Dalam penggunaannya
media ini sebagai penunjang guru untuk membantu dalam memberikan pengajaran, namun juga
dapat menjadi bahan ajar untuk pokok bahasan penawaran, permintaan dan keseimbangan harga.
Media komik dapat menstimulus siswa untuk belajar lebih menarik, karena komik ini merupakan
sarana bahan belajar yang edukatif.
Saran
Saran yang dikemukakan berdasarkan hasil penelitian yang diharapkan dapat mendukung
peningkatan hasil belajar siswa yaitu bagi guru SMP N I Babadan diharapkan pada pokok
bahasan tertentu dapat menggunakan comic strip dan comic book karena dapat memberikan
minat dan pemahaman yang memudahkan siswa belajar.
Media visual yang dipilih atau diciptakan sebaiknya lebih memperhatikan tingkat
pertumbuhan dan perkembangan peserta didik, keterbatasan sarana prasarana sekolah, dan
tingkat kesulitan materi. Media visual yang telah dipilih atau diciptakan dapat ditampilkan dalam
bentuk yang menarik, sederhana, jelas, ekonomis, dan inovatif untuk menghindari kesalahan
persepsi oleh siswa terhadap materi atau pesan yang disampaikan oleh guru. Kreatifitas guru
dalam menciptakan dan menggunakan media visual secara efektif dan efisien menyebabkan
peserta didik menjadi antusias mengikuti proses pembelajaran sehingga tujuan dari pendidikan
(mata pelajaran) di sekolah dapat tercapai. Diharapkan guru akan lebih bijak dalam
memanfaatkan media visual ini.
Dalam penelitian ini diharapkan kepada mahasiswa agar lebih memperbaiki hasil
penelitian dikemudian hari dengan menggunakan rancangan metode yang berlainan agar para
mahasiswa dapat membuat kreativitas dan menelurkan idenya untuk kemajuan civitas
akademika. Di samping itu mampu menghadirkan inovasi-inovasi dalam membuat media
pembelajaran yang lebih kreatif dan menarik bagi anak-anak khususnya siswa sekolah.
Mengingat penelitian ini hanya dilakukan satu kali pertemuan, untuk itu sebaiknya para
peneliti melakukan penelitian tersebut cukup lama dengan harapan untuk memperoleh hasil yang
lebih baik. Penelitian tentang komik eduktif ini merupakan yang pertama diharapkan bagi
peneliti selajutnya untuk lebih mengembangkanya agar hasil yang didapat lebih maksimal.

10

DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, Suharsimin. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi). Jakarta : Bumi
Aksara.
Arysad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta : Rajawali Press.
Hamalik, Oemar. 1982. Media Pendidikan. Bandung: alumni/1982/Bandung
--------------------. 2002. Psikologi Belajar dan Mengajar . Bandung: Sinar Baru
Algensindo
Haryoko, Sapto. 2009. Efektifitas Pemanfaatan Media Audio- Visual sebagai Alternatif
Optimalisasi Model Pembelajaran. Jurnal Edukasi Elektro Universitas Negeri Makasar. 5
(1): 1- 10
Hye Won, Seok & Kim Yoen Seung. 2004. 3 Menit Belajar Ekonomi (edisi 1). Jakarta : Bhuana
Ilmu Populer.
Joesmani. 1988. Pengukuran dan Evaluasi Dalam Pengajaran. Jakarta : Depdiknas
Joni, T Raka. 1987. Pengukuran dan Penilitian Pendidikan. Surabaya : Usana Offset Printing
Jumariyanti, Nining. 2008. Pengembangan Komik sebagi Media Pengajaran Biologi untuk Siswa
kelas VII di SMP N 3 Gading Probolinggo. Skripsi tidak diterbitkan. Universitas Negeri
Malang.
Kurnia, Anwar. 2009. IPS Terpadu untuk SMP/MTS kelas VIII . Jakarta : Yudistira
Klein, Grady & Yorman Bauman. 2011. Kartun Ekonomi Jilid Satu : Mikroekonomi. Jakarta :
KPG (Kepustakaan Populer Gramedia).
Mamannoor. 2006. Komik Indonesia Harus Menjadi Industri Untuk Hadapi Persaingan. Jurnal
Imaji 1 (2): 25 - 33
Mariyah, Nur. 2005. Efektifitas Media Komik dengan Media Gambar dalam Pembelajaran
Geografi Pokok Bahasan Perhubungan dan Penganangkutan (Studi Eksperimen pada
Siswa kelas II SMP N 1 Pengdandon Kab. Kendal). Skripsi. Universitas Negeri Semarang
Mudjiono & Dimyati.2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Gaung Persada Press
Munadi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran dan Aplikasinya . Jakarta: Rajawali Press
Sudjana, Nana dkk. 2001. Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algensindo
Nurhadi, Suyanto. 2007. IPS Ekonomi Terpadu untuk SMP/MTS kelas VIII.Jakarta : Erlangga
Putri, Ristiya Rike. 2009. Penerapan Multimedia dan Komik untuk Meningkatan Aktivitas
beserta Hasil Belajar Siswa kelas VII E pada mata pelajaran IPS (Sejarah) SMP N 13
Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Universitas Negeri Malang
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah : Skripsi, Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, Tugas Akhir,
Laporan Penelitian. Edisi Kelima. Universitas Negeri Malang
Poerwadarminta.1998. Kamus Besar Bahasa Indonesia . Jakarta: Rineka Cipta.
Priyatno, Duwi. 2009. 5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 17. Yogyakarta : Penerbit Andi
Sadiman, Arief. 2000. Aplikasi Teknologi Dalam Pendidikan Di Era Global, Peluang dan
Tantangan. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan 022 ( 5) : 1- 13

11

Sadiman, Arief dkk. 2009. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatanya .
Jakarta : Rajawali Pres
Shadely, Hasan. 1990. Ensiklopedia Nasioal Indonesia . Jakarta: Ichran baru-Van Hoeve.
Riyanto. 1982. Media Pengajaran. Jakarta. Depdikbud
Rivai, Ahmad & Nana Sudjana. 2007. Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algensindo
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung : Alfabeta
Septi, Endah Kurnia. 2007. Pemanfaatan Media Gambar Bangun Datar untuk Meningkatkan
Prestasi Belajar Matematika kelas I di SDN Blimbing II Malang. Skripsi tidak diterbitkan.
Universitas Negeri Malang.
Tim Abdi Guru. 2007. IPS Terpadu unuk SMP/MTS kelas VIII. Jakarta : Erlangga
Trimo. 1997. Media Pendidikan. Jakarta: Depdikbud
Walpole, Ronald E. 1995. Pengantar Statistika (edisi 3). Jakarta : Gramedia Pustaka
Wibawa, Basuki dan Farida Mukti. 1992. Media Pengajaran. Jakarta: Dirjen
Dikti Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Depdikbud.
Waluyanto, Heru Dwi. 2005. Komik sebagai Media Komunikasi Visual Pembelajaran. Jurnal
Nirmana Desain Komunikasi Visual Universitas Kristen Petra. 7 (1) : 45-55
Qutsi, Istianah. 2008. Pengembangan Komik Fisika Pokok Bahasan Bunyi sebagai Media
Pembelajaran yang Menarik dan Efektif untuk Siswa SMP kelas VIII. Skripsi tidak
diterbitkan. Universitas Negeri Malang.

12

Dokumen yang terkait

PENGARUH DOSIS LIMBAH MEDIA JAMUR TIRAM DAN KONSENTRASI LARUTAN ZAT PENGATUR TUMBUH (ZPT) ABITONIK TERHADAP SEMAI KAYU MANIS [Cinnamomum camphora (l,) J. Presi]

12 141 2

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA EMPIRIS PADA PASIEN RAWAT INAP PATAH TULANG TERTUTUP (Closed Fracture) (Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

11 138 24

STUDI PENGGUNAAN SPIRONOLAKTON PADA PASIEN SIROSIS DENGAN ASITES (Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

13 140 24

STUDI PENGGUNAAN ACE-INHIBITOR PADA PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan)

15 136 28

STUDI PENGGUNAAN ANTITOKSOPLASMOSIS PADA PASIEN HIV/AIDS DENGAN TOKSOPLASMOSIS SEREBRAL (Penelitian dilakukan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)

13 158 25

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

EFEKTIVITAS PENGAJARAN BAHASA INGGRIS MELALUI MEDIA LAGU BAGI SISWA PROGRAM EARLY LEARNERS DI EF ENGLISH FIRST NUSANTARA JEMBER

10 152 10