Potensi Tumbuhan Melastoma malabathricum L. Sebagai Bahan Antibakteri Salmonellosis | Handayani | Natural Science: Journal of Science and Technology 8665 28437 1 PB

Natural Science: Journal of Science and Technology
Vol 6(2) :165-174. (Agustus 2017)

ISSN-p : 2338-0950
ISSN-e : 2541-1969

Potensi Tumbuhan Melastoma malabathricum L. Sebagai Bahan
Antibakteri Salmonellosis
Ethanol Extracts of Melastoma malabathricum L. Leaves Potential as antibacterial agent on Salmonella
Mutia Handayani *), Orryani Lambui dan I Nengah Suwastika
Lab. Bioteknologi, Jurusan Biologi FMIPA Untad
Kampus Bumi Tadulako Jl. Soekarno-Hatta Km.9 Palu, Sulawesi Tengah 94118

ABSTRACT
The research about ethanol extracts of Melastoma malabathricum L. Leaves potential as antibacterial agent on Salmonella was conducted in September until December 2016. The purpose of
research to describe the morphology of plants M. malabathricum L. from the village of Lero,
determine the effectiveness of M. malabathricum L. leaf extract and concentration effective in
inhibiting the growth of bacteria Salmonella typhi. Survey methods for obtaining plants, descriptive
method is used for determination of plants and experimental methods with completely randomized
design (CRD) with 6 treatments and 3 repetitions. Treatment by administration leaf extract
concentration of 10%, 20%, 40%, and 60% and 2% antibiotic amoxicillin as a positive control and

Na-CMC 1% as a negative control. The results showed that plant M. malabathricum L. from the
village of Lero is a plant similar to the plant described by Van Valkenburg and Bunyapraphatsara
(2002), with morphological differences in plants M. malabatricum L. include plant height and leaf
size. In the test of inhibition, leaf extract concentration of 60% resulted in inhibition zone with the
greatest diameter is 20,6 mm, this suggests that M. malabathricum L. leaf extracts have inhibitory
better than the leaf extract concentration of 10%, 20% and 40%.
Keywords: Melastoma malabathricum L., Antibacterial, Salmonellosis.
ABSTRAK
Penelitian tentang potensi tumbuhan Melastoma malabathricum L. sebagai bahan antibakteri
Salmonellosis telah dilaksanakan pada bulan September sampai Desember 2016. Tujuan penelitian ini
yaitu a) untuk mendeskripsikan morfologi tumbuhan M. malabathricum L. yang berasal dari Desa
Lero, b) mengetahui efektivitas ekstrak daun M. malabathricum L. dalam menghambat pertumbuhan
bakteri Salmonella typhi dan c) mengetahui konsentrasi yang efektif dalam menghambat pertumbuhan
bakteri S. typhi. Metode survei digunakan untuk memperoleh tumbuhan, metode deskriptif digunakan
untuk determinasi tumbuhan dan metode eksperimental untuk melihat kemampuan antibakteri yang
disusun berdasarkan model Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 3 kali ulangan.
Perlakuan dengan pemberian konsentrasi ekstrak daun 10%, 20%, 40%, 60% serta antibiotik
amoxicillin 2% sebagai kontrol positif dan Na-CMC 1% sebagai kontrol negatif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tumbuhan M. malabathricum L. yang berasal dari Desa Lero merupakan
tumbuhan yang sejenis dengan tumbuhan yang dideskripsikan oleh Van Valkenburg and

Bunyapraphatsara (2002), dengan perbedaan morfologi pada tumbuhan M. malabatricum L. meliputi
tinggi batang dan ukuran daun. Pada uji daya hambat, konsentrasi ekstrak daun 60% menghasilkan
zona hambat dengan diameter paling besar yaitu 20,6 mm, hal ini menunjukkan bahwa ekstrak daun
M. malabathricum L. memiliki daya hambat yang lebih baik dibandingkan dengan konsentrasi ekstrak
daun 10%, 20% dan 40%.
Kata kunci: Melastoma malabathricum L., Antibakteri, Salmonellosis.

Coresponding Author: mutiahandayani77@yahoo.co.id
165

Natural Science: Journal of Science and Technology
Vol 6(2) :165-174. (Agustus 2017)
sebagai

LATAR BELAKANG
Melastoma

ISSN-p : 2338-0950
ISSN-e : 2541-1969


malabathricum

L.

antibakteri.

M.

Daun

malabathricum L. ini telah digunakan

termasuk famili Melastomataceae adalah

untuk

salah satu tumbuhan berkhasiat obat yang

pencernaan


banyak dimanfaatkan masyarakat di Asia.

Bunyapraphatsara 2002), tetapi belum ada

Masyarakat di Indonesia dan Malaysia,

laporan

menggunakan

digunakan

daun

dan

akar

dari


mengobati

penyakit

(Van

bahwa

gangguan

Valkenburg

tumbuhan

sebagai

and

ini


bahan

dapat

antibakteri

tumbuhan ini untuk mengobati penyakit

penyebab Salmonellosis yang ditandai

diare, mengatasi gangguan pencernaan,

dengan demam tifoid.

disentri, keputihan (leukorea), wasir, luka,

Demam

tifoid


adalah

penyakit

sakit gigi dan sariawan. Masyarakat di

infeksi akut sistemik dan endemis di

Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat,

Indonesia yang disebabkan oleh bakteri

juga menggunakan daun ini sebagai obat

Salmonella

penurun demam dengan cara meminum

ditimbulkan diantaranya adalah diare


air rebusan daun (Van Valkenburg and

yang bercampur darah dan mukosa, mulas

Bunyapraphatsara 2002). Masyarakat di

dan kejang perut, demam sampai 40°C

Desa Lero Kecamatan Sindue, Sulawesi

dan kadang disertai muntah. Menurut

Tengah

ini

WHO Demam tifoid masih merupakan

secara tradisional sebagai obat diare


masalah besar kesehatan khususnya di

terutama bagian daunnya.

berbagai

memanfaatkan

tumbuhan

Beberapa penelitian telah dilakukan

typhi.

negara

Gejala

sedang


yang

berkembang

(Triatmodjo, 1998).

pada tumbuhan M. malabathricum L.

Patogenesis Salmonella utamanya

salah satunya oleh Retnaningtyas (2008),

diatasi dengan pengobatan antibiotik.

yang menguraikan bahwa ekstrak etanol

Antibiotik

M.


malabathricum

yang

digunakan

untuk

dengan

mengatasi demam tifoid selama ini adalah

konsentrasi 10-100% memiliki aktivitas

Kloramfenikol dan Amoksilin (Pelczar

Staphylococcus

and Chan, 1988). Namun tingginya harga

daun

antibakteri
aureus,

terhadap

L.

aktivitas

antibiotik menjadi kendala utama bagi

penghambatan yang kuat hingga sangat

masyarakat yang berekonomi lemah untuk

kuat

mengobati

serta

memiliki

terhadap pertumbuhan beberapa

penyakit

infeksi

ini.

bakteri lain seperti Bacillus subtilis,

Disamping itu, penggunaan antibiotika

Bacillus cereus dan Escherichia coli.

yang tidak benar dapat menyebabkan

Sudarmono (2010), juga menunjukkan

resistensi.

adanya potensi daun M. malabathricum L.

pengobatan alternatif terus ditingkatkan,

Berbagai

upaya

mencari

Potensi Tumbuhan Melastoma malabathricum L. Sebagai Bahan Antibakteri Salmonellosis
(Mutia Handayani dkk)
166

Natural Science: Journal of Science and Technology
Vol 6(2) :165-174. (Agustus 2017)

ISSN-p : 2338-0950
ISSN-e : 2541-1969

salah satunya dengan mengembangkan

eksperimental untuk melihat kemampuan

obat tradisional.

antibakteri yang disusun berdasarkan

Berdasarkan uraian di atas, maka
perlu

dilakukan

Potensi

penelitian

Melastoma

Tumbuhan

malabathricum

L.

mengenai

Sebagai

Bahan

model Rancangan Acak Lengkap (RAL)
terdiri dari 6 perlakuan mengacu dari cara
kerja

Retnaningtyas

(2008),

yaitu

konsentrasi 10%, 20%, 40%, 60%, kontrol

Antibakteri Salmonellosis sehingga dapat

positif

dijadikan

pengobatan

Amoxicillin 2% dan kontrol negatif

herbal untuk pengobatan penyakit yang

menggunakan Na-CMC 1%. Perlakuan

disebabkan oleh bakteri.

diulang sebanyak 3 kali pengulangan.

sebagai

acuan

Tujuan dari penelitian ini yaitu
untuk

mendeskripsikan

morfologi

tumbuhan M. malabathricum L. yang ada
di

Sulawesi

keefektifan

Tengah,
ekstrak

S.

antibiotik

Tahap penelitian yang dilakukan
adalah sebagai berikut:
1. Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel daun M.

M.

malabathricum L. diperoleh dari Desa

daun

bakteri

menggunakan

mengetahui

malabathricum L. dalam menghambat
pertumbuhan

yang

typhi

Lero, Kecamatan Sindue.

serta

mengetahui jumlah konsentrasi ekstrak

2. Deskripsi Sampel

daun M. malabathricum L. yang efektif

Sampel daun M. malabathricum

dalam menghambat pertumbuhan bakteri

L. yang berasal dari

S. typhi.

Kecamatan

Sindue

Desa Lero,
dideskripsikan

berdasarkan karakteristik pada buku
BAHAN DAN METODE

Van Valkenburg and Bunyapraphatsara

Penelitian dilaksanakan pada bulan
September sampai Desember 2016, di
Laboratorium

3. Pembuatan Ekstrak

Jurusan

Ekstraksi

Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu

malabathricum

Pengetahuan Alam Universitas Tadulako

menggunakan metode maserasi, karena

dan Laboratorium Agroteknologi Fakultas

struktur sampel daun yang cukup kecil

Pertanian Universitas Tadulako.

dan

Metode
metode

Bioteknologi

(2002).

yang

survei

tumbuhan,
determinasi

digunakan

untuk

metode

L.

Daun

dilakukan

M.

tua

yaitu

malabathricum L. ditimbang sebanyak

memperoleh

3.100 g. Setelah itu sampel daun

deskriptif

tumbuhan

lunak.

M.

Daun

dan

untuk
metode

disortasi

basah,

kemudian

dicuci

dengan air mengalir. Daun tersebut

Potensi Tumbuhan Melastoma malabathricum L. Sebagai Bahan Antibakteri Salmonellosis
(Mutia Handayani dkk)
167

Natural Science: Journal of Science and Technology
Vol 6(2) :165-174. (Agustus 2017)

ISSN-p : 2338-0950
ISSN-e : 2541-1969

kemudian dirajang menjadi ukuran

berturut-turut sebesar 1 g, 2 g, 4 g, dan

yang lebih kecil dan dikeringkan

6 g.

dengan menggunakan oven selama 8
jam.

Menurut

Ajizah

(2004)

5. Pembuatan

Suspensi

Bakteri

Salmonella typhi
Bakteri yang akan digunakan

pengeringan dilakukan selama 8 jam
pada suhu 40°C untuk memperoleh

dikulturisasi,

kadar air kurang lebih 5 %. Daun yang

memindahkan bakteri dari medium

telah kering dihaluskan menggunakan

yang lama ke medium yang baru yakni

blender dan diayak menggunakan mess

dari medium NA miring yang diambil

40. Selanjutnya ditimbang kembali

1 ose kemudian disuspensikan ke

sehingga diperoleh berat kering dari

dalam medium LB sebagai media

sampel tersebut yaitu 2.350 g. Serbuk

pemupuk/penyubur

tersebut

untuk

direndam

dengan

yaitu

pertumbuhan

dengan

yang

cara

berguna

bakteri,

lalu

menggunakan pelarut etanol 96 %

diinkubasikan selama 24 jam pada

sebanyak 2 L selama 5 hari sambil

suhu 37°C, setelah itu dilakukan

diaduk

pengenceran

sesekali.

Selanjutnya

rendaman

disaring

menggunakan

kertas

hasil
dengan

saring

dan

dilakukan pemisahan antara pelarut

bertingkat

dengan

menggunakan larutan NaCl fisiologi
0,9%.
6. Uji Daya Hambat

dan senyawa aktif hasil ekstraksi

Uji aktivitas antibakteri ekstrak

rotary

daun Melastoma malabathricum L.

dengan

menggunakan

alat

evapouration hingga diperoleh ekstrak

dilakukan

kental daun M. malabathricum L.

metode sumur (Cup-Plate Technique)

4. Pembuatan Stok Konsentrasi Ekstrak

sesuai dengan cara kerja Kirby (1966),

Pembuatan
ekstrak

dengan

stok

konsentrasi

cara

pengenceran

dengan

menggunakan

dengan konsentrasi 10%, 20%, 40%,
60%

dan

kontrol

positif

yang

menggunakan

menggunakan antibiotik Amoxicillin

pelarut Na-CMC 1% yang terdiri dari

2% serta kontrol negatif menggunakan

masing-masing

konsentrasi

Na-CMC 1%.

10%,

40%

konsentrasi

ekstrak

ekstrak
60%

Suspensi bakteri S. typhi dari

2008). Setiap seri

pengenceran 106 diambil sebanyak 1

konsentrasi dibuat 10 ml stok dengan

ml dan dimasukkan ke dalam cawan

jumlah ekstrak masing-masing secara

petri steril, setelah itu sebanyak 20 ml

20%,

(Retnaningtyas,

dan

media

SSA

(Salmonella-

Shigella

Potensi Tumbuhan Melastoma malabathricum L. Sebagai Bahan Antibakteri Salmonellosis
(Mutia Handayani dkk)
168

Natural Science: Journal of Science and Technology
Vol 6(2) :165-174. (Agustus 2017)

ISSN-p : 2338-0950
ISSN-e : 2541-1969

Agar) dituangkan ke dalam cawan petri

10%, 20%, 40% dan 60% dengan

yang telah terisi dengan suspensi

tambahan kontrol positif.

bakteri S. typhi dan di homogenkan

Analisis Data

kemudian dibiarkan hingga memadat.

Data kuantitatif yang diperoleh dari

Setelah medium padat, dilakukan uji

pengukuran, kemudian dianalisis secara

ekstrak daun dengan metode sumur.

statistik

Media yang telah padat dilubangi

(Statistical Product Services Solution)

menyerupai sumur dengan diameter 6

SPSS versi 21 “One Way Anova”.

menggunakan

software

mm menggunakan tabung durham dan

Bilamana terjadi perbedaan yang

pinset. Ekstrak daun dimasukkan ke

nyata antar perlakuan pada taraf uji 5%

dalam lubang sebanyak 100 μl dengan

(P≤0,05) maka akan dilakukan uji lanjut

beberapa konsentrasi yaitu 10%, 20%,

Duncan’s Multiple Range Test (DMRT).

40% dan 60% pada tiap cawan yang

HASIL

berbeda. Kemudian di inkubasi selama
24 jam pada suhu 37ºC. Cawan petri

Deskripsi Tumbuhan

harus

dengan

perlakuan

yang

hati-hati.

Semua

dilakukan

dalam

Pengamatan zona hambat ekstrak
daun Melastoma malabathricum L.
pertumbuhan

bakteri

Salmonella typhi pada masing-masing
cawan petri dilakukan setelah masa
inkubasi. Pengukuran zona hambat
dilakukan

dengan

cara

mengukur

diameter zona hambat yang terbentuk
dari masing-masing perlakuan dengan
menggunakan

jangka

Lero,

Kecamatan

Sindue

karakteristik

dideskripsi
pada

Van

Valkenburg and Bunyapraphatsara (2002)

7. Pengamatan Zona Hambat

terhadap

malabathricum L. yang terdapat di Desa

berdasarkan

keadaan aseptis (Kirby, 1966).

Melastoma

Tumbuhan

yang dimasukkan kedalam inkubator

sorong.

dengan
termasuk

mengamati
ukuran

bagian

morfologi

organ

tumbuhan.

tumbuhan. Hasil deskripsi disajikan pada
Tabel 1
Uji Daya Hambat
Pengamatan terhadap diameter zona daya
hambat dari masing-masing konsentrasi
ekstrak

diukur

dengan

menggunakan

jangka sorong. Hasil pengukuran zona
hambat disajikan pada Tabel 1

Pengukuran dilakukan pada tiap cawan
yang masing-masing dari pengujian
ekstrak daun terdapat konsentrasi yaitu

Potensi Tumbuhan Melastoma malabathricum L. Sebagai Bahan Antibakteri Salmonellosis
(Mutia Handayani dkk)
169

Natural Science: Journal of Science and Technology
Vol 6(2) :165-174. (Agustus 2017)

ISSN-p : 2338-0950
ISSN-e : 2541-1969

Tabel 1 Hasil Rata-rata zona daya hambat ekstrak terhadap pertumbuhan bakteri Salmonella typhi

Morfologi tumbuhan M. Malaba-thricum L. disajikan pada Gambar 1.

Nama
Lokal

Nama Ilmiah

Morfologi

Karakter

Karakter menurut Van
Valkenburg and
Bunyapraphatsara (2002)

Batang (caulis)
Batang
Tinggi batang
Arah tumbuh batang
Bentuk batang
Permukaan batang
Warna batang
Percabangan

Berkayu (lignosus)
1-2 m
Tegak lurus (erectus)
Bulat (teres)
Kasar
Coklat
Simpodial

Berkayu (lignosus)
1-3 m
Tegak lurus (erectus)
Bulat (teres)
Kasar
Coklat
Simpodial

Tunggal (simplex)
Berhadapan bersilang
(folia opposita)
Hijau
Jorong (ovalis)
2-5 cm
1,5-3,5 cm
Runcing (acutus)
Rata (integer)
Berbulu halus (hispidus)
Melengkung (cervinervis)
Membulat (rotundatus)
5-10 mm

Tunggal (simplex)
Berhadapan bersilang
(folia opposita)
Hijau
Jorong (ovalis)
4-6 cm
2-4 cm
Runcing (acutus)
Rata (integer)
Berbulu halus (hispidus)
Melengkung (cervinervis)
Membulat (rotundatus)
5-12 mm

Flos terminalis
Majemuk terbatas
(inflorescentia centrifuga)
Berjumlah 5, Berlekatan,
warna ungu
Berjumlah 6-12, warna
merah muda
Memiliki 1 putik

Flos terminalis
Majemuk terbatas
(inflorescentia centrifuga)
Berjumlah 5, Berlekatan,
warna ungu
Berjumlah 6-12, warna
merah muda
Memiliki 1 putik

Buni (bacca)
Coklat

Buni (bacca)
Coklat

Daun (folium)
Struktur daun
Duduk daun

Lalumpa

Melastoma
malabathricum
L.

Warna daun
Bentuk daun
Panjang daun
Lebar daun
Ujung daun
Tepi daun
Permukaan daun
Pertulangan
Pangkal daun
Tangkai daun
Bunga (flos)
Letak
Tipe
Mahkota
Benang sari
Putik
Buah (fructus)
Tipe
Warna buah

Potensi Tumbuhan Melastoma malabathricum L. Sebagai Bahan Antibakteri Salmonellosis
(Mutia Handayani dkk)
170

Natural Science: Journal of Science and Technology
Vol 6(2) :165-174. (Agustus 2017)
a

b

c

d

Gambar 1 Tumbuhan M. malabathricum L. di
Desa Lero, Kecamatan Sindue. (a) Batang
(caulis), (b) Daun (folium), (c) Bunga
(flos), (d) Buah (fructus).

ISSN-p : 2338-0950
ISSN-e : 2541-1969

Gambar 3 Grafik zona daya hambat ekstrak daun
M. malabathricum L. terhadap bakteri S.
Typhi. Zona hambat ekstrak daun M.
malabathricum L. dan kontrol positif
menggunakan antibiotik Amoxicillin 2%.
Angka yang diikuti oleh huruf yang sama
menunjukkan pengaruh zona hambat
yang tidak berbeda.

Pembahasan
Deskripsi morfologi tumbuhan Melastoma

Salah satu zona daya hambat yang
terbentuk, disajikan pada Gambar 2

malabatricum L. yang berasal dari Desa
Lero, Kecamatan Sindue, merupakan
tumbuhan yang sejenis dengan tumbuhan
yang dideskripsikan oleh Van Valkenburg
and Bunyapraphatsara

(2002) dengan

perbedaan morfologi pada tumbuhan M.
malabatricum L. meliputi tinggi batang
Gambar 2. Zona daya hambat yang terbentuk di
sekitar sumur pada konsentrasi 60% terhadap
bakteri S. typhi

Berdasarkan

uji

statistik

dengan

menggunakan one way anova maka diperoleh
grafik dari hasil uji daya hambat ekstrak daun
M. malabathricum L. terhadap bakteri S. typhi
yang disajikan pada Gambar 3

dan ukuran daun, dimana pada tinggi
batang tumbuhan M. malabatricum L.
yaitu 1-2 m, daun memiliki panjang 2-5
cm, lebar 1,5-3,5 cm dan panjang tangkai
daun 5-10 mm, namun masih lebih kecil
ukurannya dibandingkan dengan yang
dideskripsikan oleh Van Valkenburg and
Bunyapraphatsara

(2002) yaitu tinggi

batang tumbuhan M. malabatricum L.
adalah 1-3 m, serta daun memiliki
panjang 4-6 cm, lebar 2-4 cm dan panjang
tangkai daun 5-12 mm.
Potensi Tumbuhan Melastoma malabathricum L. Sebagai Bahan Antibakteri Salmonellosis
(Mutia Handayani dkk)
171

Natural Science: Journal of Science and Technology
Vol 6(2) :165-174. (Agustus 2017)
Pemberian ekstrak daun tumbuhan
M. malabathricum L. dengan berbagai

ISSN-p : 2338-0950
ISSN-e : 2541-1969

yang

sensitif

amoxicillin

terhadap

(Werckenthin et al., 2001).

konsentrasi 10%, 20%, 40%, 60% dan

Menurut Banso (2009), berdasarkan

kontrol positif menggunakan Amoxicillin

zona daya hambat yang terbentuk, zona

2%, menunjukkan adanya zona daya

daya hambat dikelompokkan menjadi 4

hambat ekstrak terhadap pertumbuhan

kelompok yaitu sangat kuat bila zona

bakteri S. typhi, sedangkan pada kontrol

hambat >20 mm, kuat 10-20 mm, sedang

negatif tidak menunjukkan adanya zona

5-10 mm dan lemah

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FENOLOGI KEDELAI BERDASARKAN KRITERIA FEHR-CAVINESS PADA DELAPAN PERSILANGAN SERTA EMPAT TETUA KEDELAI (Glycine max. L. Merrill)

0 46 16

Identifikasi Jenis Kayu Yang Dimanfaatkan Untuk Pembuatan Perahu Tradisional Nelayan Muncar Kabupaten Banyuwangi dan Pemanfaatanya Sebagai Buku Nonteks.

26 327 121

Improving the Eighth Year Students' Tense Achievement and Active Participation by Giving Positive Reinforcement at SMPN 1 Silo in the 2013/2014 Academic Year

7 202 3

The Correlation between students vocabulary master and reading comprehension

16 145 49

Isolasi Senyawa Aktif Antioksidan dari Fraksi Etil Asetat Tumbuhan Paku Nephrolepis falcata (Cav.) C. Chr.

2 95 93

The Effectiveness of Computer-Assisted Language Learning in Teaching Past Tense to the Tenth Grade Students of SMAN 5 Tangerang Selatan

4 116 138