T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penentuan BasalValue Tekanan Darah Mahasiswa dari Sejumlah Latar Belakang Etnik T1 BAB IV

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL PENELITIAN
4.1.1 Pengukuran Antopometri dan umur
Pada pengukuran antopometri terdiri dari tinggi badan, berat badan
dan umur dari masing-masing responden yang rata-rata tinggi, berat badan
dan umur dari mahasiswa Saparua adalah 158 cm, berat badan 54,9 kg dan
umur 19,1.
Pada mahasiswa pada tinggi bada rata-rata adalah 166,1 cm, berat badan
65,6 kg dan umur rata-rata 21,3.
Pengukuran antopometri dan umur diambil menggunakan formulir
oleh peneliti pada bulan Juli dan bulan Oktober 2016.

10

Tabel 4.1 Pengukuran antopometri dan umur

Nama
A
E
E

E
D
M
V
A
R
C
N
F
U
E
E
S
N
C
N
D
S
A
C

M
I
X
SD

BATAK
TB (cm) BB (Kg)
175
70
167
63
168
58
155
45
156
55
173
95
167

75
170
57
173
80
157
58
155
52
150
50
155
50
150
41
155
55
178
73
160

76
160
40
160
54
146
50
155
45
165
60
170
75
156
50
169
57
161.8
59.36
8.746428 13.51814


Umur
22
21
18
22
23
29
19
19
22
18
19
22
19
20
19
19
20
20

18
20
22
20
21
22
23
20.68
2.340228

Nama

Keterangan : TB=Tinggi badan, BB= Berat badan.

11

M
A
O
G

N
T
M
L
S
S
V
S
D
L
O
D
M
C
R
W
M
V
T
O

V
X
SD

SAPARUA
TB(cm) BB (Kg)
Umur
164
55
18
165
79
19
155
54
17
156
50
19
150

49
18
159
55
18
165
56
20
158
55
24
155
46
21
153
50
17
158
51
18

153
48
17
163
58
18
162
49
20
156
52
17
167
59
23
162
54
24
154
48

23
155
50
22
157
62
22
157
64
18
158
55
21
155
53
20
156
52
19
154
50
20
157.88
54.16
19.72
4.418899 6.786506 2.245737

4.1.2 Tekanan darah sistolik dan diastolik Batak dan Saparua
Pengukuran tekanan darah mahasiswa Batak dan Saparua merupakan
data selanjutnya yang diambil oleh peneliti. Tekanan darah mahasiswa
Batak dan Saparua diambil selama 4 kali dan 3 kali dalam 1 hari yaitu pada
pukul 09:00 WIB, 14:00 WIB, dan 20:00 WIB. Data tekanan darah diambil
menggunakan

tensimeter

digital.

Rata-rata

tekanan

darah

sistolik

mahasiswa (Batak : Saparua) pada pagi hari 116,39 mmHg dan Saparua
116mmHg siang (113):(111) mmHg, malam (120,38):(117,7) mmHg.
Tekanan darah diastolik mahasiswa Batak dan Saparua yaitu pagi (77):(77)
mmHg, siang (73):(72) mmHg dan malam (80):(78) mmHg. Untuk rata-rata
keseluruhan tekanan darah sistolik dan diastolik mahasiswa Batak dan
Saparua yaitu sistolik 115:116 mmHg dan diastolik 76:76 mmHg.
Pemeriksaan tekanan darah pada mahasiswa Batak dilakukan di
kost masing-masing, penelitian di lakukan pada bulan Juli 2016. Sedangkan
pada mahasiswa Saparua dilakukan di kos dan di asrama pada bulan Juli
dan Oktober 2016.

12

Tabel 4.2 Rata-rata tekanan darah sistolik dan diastolik mahasiswa

Suku

Jam

Sistolik

Batak

P:
09.00

116

S:
14.00
M:
20.00
P:
09.00

113

73,34

120

80,02

Saparua

Nilai
max
142

Nilai
min
90

Diastolik
77,78

Nilai
max
100

Nilai
min
50

Rata-rata

116
77

116

141

90

77,56

100

50
115

S:
111
14.00
M:
117
20.00
Keterangan : P= Pagi S= Siang M= Malam.

72,7
76
78,21

Pada Tabel 4.2 menunjukan rata-rata tekanan darah sistolik dan
diastolik dari mahasiswa Toraja dan Sumba. Rata-rata tekanan darah
sistolik mahasiswa Batak adalah 116 dan diastolik 77 sedangkan untuk
mahasiswa Saparua sistolik 115 dan diastolik 76. Nilai maximum dan
minimum dari tekanan darah sistolik mahasiswa Batak dan Saparua adalah
142:141 minimum 90:90 sedangkan untuk nilai maximum tekanan darah
diastolik mahasiswa Batak dan Saparua adalah 100:100 dan minimum
50:50.

13

Tabel 4.3 Tekanan darah diastolik pagi siang dan malam mahasiswa
Batak dan Saparua (N=50)
Tekanan
darah
distolik pagi
Tekanan
darah
distolik
siang
Tekanan
darah
distolik
malam
Tekanan
darah
sistolik pagi
Tekanan
darah
sistolik
siang
Tekanan
darah
sistolik
malam

Suku
bangsa
Batak
Saparua
Batak
Saparua

N

Mean

Std.deviation

sig

25
25
25
25

77.76
77.68
73.40
72.80

5.732
5.850
4.907
5.874

0.961

Batak
Saparua

25
25

80.12
78.36

6.085
5.649

0.287

Batak
Saparua

25
25

116.48
116.52

4.779
5.561

0.978

Batak
Saparua

25
25

113.32
111.72

5.728
4.844

0.092

Batak
Saparua

25
25

120.36
117.56

6.376
4.638

0.082

0.697

Keterangan: Std.Deviation= standar deviation, Sig= signifikan.

Tabel 4.3 menunjukan hasil uji beda nyata tekanan darah sistolik dan
diastolik mahasiswa Batak (n=25) dan Saparua (n=25). Hasil uji beda nyata,
secara signifikan tekanan darah dan Suku pada pagi hari tidak ada
perbedaan nyata atau sama antara mahasiswa Batak dan Saparua atau
nilai p> 0.05

14

Tabel 4.4 Jenis Dan Lamanya Aktifitas Fisik Mahasiswa Batak

Lamanya waktu dan responden
Jenis aktivitas fisik

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

1/2

R

∑ Jam
Aktivitas

Jalan pagi

8

8

1

Duduk santai

25

25

1

10

10

½

8

14



3

9



2

2

½

1

9



8

9



10

10

½

7

9



3

12

8

9

16

7

7

8



10

10

½

25



7

3

14



9

3

5

5

15



Sarapan
mandi pagi

6

menyapu kamar

2

4

makan siang
tidur siang

3

Nongkrong

1

5

minum teh sore
mandi sore

1

nonton TV

1

main hp

2

mandi malam

1

1
8
6

makan malam
Istirahat

25

futsal

5

jalan santai

3

cuci pakaian

8

Masak

5

Belajar

11

3

Ibadah

15

5

bersih kamar

7

ke kampus

2
11
1

20

3

9



16

9

3

1

5

2

4

7



8

8

½

9
14
317

1
6

2
13

Berenang

1

2

1

3

kerja tugas kuliah

5

main dengan teman

3

cuci piring
ke pasar
Internetan
Total
∑ Total dengan lamanya
kategori aktivitas

9
2
143

10
55

2
15

143

110

90

13

0
0

0
0

0
0

0
0

0
0

0
0

92

52

0

0

0

0

0

0

46

Rata-rata total waktu yang digunakan mahasiswa Batak

15

441
5.5 jam

Pada tabel 4.4 menjelaskan dan mengelompokan jenis dan lamanya
aktifitas fisik yang dilakukan oleh mahasiswa Batak. Pada hasil perhitungan
di jelaskan bahwa durasi 1 jam ditemukan waktu 143 jam yang digunakan
oleh 25 mahasiswa Batak, pada durasi waktu 2 jam ditemukan 55 jam
waktu yang digunakan semua mahasiswa Batak untuk melakukan aktifitas
mereka, pada durasi waktu 3 jam ditemukan 15 jam waktu yang diperoleh
untuk melakukan aktifitas, pada durasi waktu 4 jam diperoleh waktu 13 jam
untuk melakukan aktifitas. Sedangkan untuk durasi waktu 5,6,7,8,9 dan 10
jam tidak ada jam untuk melakukan aktifitas, dan untuk waktu ½ jam (30
menit) ditemukan 92 jam untuk mahasiswa Batak melakukan aktifitas.
Setelah itu di lanjutkan dengan total jam yang dipakai untuk melakukan
barbagai aktivitas dari mahasiswa Batak adalah 441 jam kemudian dicari
rata-rata dari total jam yang dipakai dan total dari jumlah semua aktifitas
yang dilakukan oleh mahasiswa Batak adalah 5,5 jam untuk setiap aktifitas.
Perhitungan tentang jenis dan lamanya aktifitas fisik yang dilakukan
oleh mahasiswa Toraja dan Sumba menggunakan metode pivot secara
manual oleh peneliti. Selanjutnya pengambilan data tentang aktifitas fisik
melalui wawancara yang dilakukan oleh peneliti.

16

Tabel 4.5. Jenis Dan Lamanya Aktifitas Fisik Mahasiswa Saparua

Lamanya waktu dan responden
Jenis aktivitas fisik

1

Jalan pagi

9

Duduk santai

25

2

3

4

5

6

7

8

9

10

R
1

Sarapan

∑ Jam
Aktivitas

10



25

1

9

9

½

mandi pagi

5

7

12



menyapu kamar

2

6

8



3

3

½

1

7



3

8



7

7

½

5

7



2

11

6

10

18

7

makan siang
tidur siang

2

Nongkrong

5

4

minum teh sore
mandi sore

1

1

nonton TV

2

main hp

2

mandi malam

1

4

5



makan malam

7

2

9



Istirahat

25

25

1

futsal

9

11

3

jalan santai

3

11



cuci pakaian

4

1

5

3

7
6

2
8

Masak

5

5

1

Belajar

10

2

12

3

Ibadah

15

5

20

3

Bola kaki

8

10



16

9

6



4

2

4

8



6

6

½

8

1

15

6

ke kampus

2
13

Berdandan

2

1

5

kerja tugas kuliah
Jogging

1
4

4

1

cuci piring
ke pasar

8

Internetan

5

7

3

162

45

12

13

0

0

0

0

0

0

69

162

90

36

52

0

0

0

0

0

0

35

Total
∑ Total dengan lamanya
kategori aktivitas

Rata-rata total waktu yang digunakan mahasiswa Saparua

17

233
375
6. 4 jam

Pada tabel 4.5 menjelaskan dan mengelompokan jenis dan lamanya
aktifitas fisik yang dilakukan oleh mahasiswa Saparua. Pada hasil
perhitungan di jelaskan bahwa durasi 1 jam ditemukan waktu 162 jam yang
digunakan oleh 25 mahasiswa Saparua, pada durasi waktu 2 jam ditemukan
45 jam waktu yang digunakan semua mahasiswa Saparua untuk melakukan
aktifitas mereka, pada durasi waktu 3 jam ditemukan 12 jam waktu yang
diperoleh untuk melakukan aktifitas, pada durasi waktu 4 jam diperoleh
waktu 13 jam untuk melakukan aktifitas. Sedangkan untuk durasi waktu
5,6,7,8,9 dan 10 jam tidak ada jam untuk melakukan aktifitas, dan untuk
waktu ½ jam (30 menit) ditemukan 69 jam untuk mahasiswa Saparua
melakukan aktifitas. Setelah itu dilanjutkan dengan total jam yang dipakai
untuk melakukan barbagai aktivitas dari mahasiswa Saparua adalah 375
jam kemudian cari rata-rata dari total jam yang dipakai dan total dari jumlah
semua aktifitas yang dilakukan oleh mahasiswa Saparua adalah 6.4 jam
untuk setiap aktifitas.

18

Tabel 4.6 Food Frequency (FFQ) Suku Saparua

SAPARUA
Frekuensi Konsumsi
Nama bahan makanan
1. Makan pokok
A. Nasi
B. C. Ubi

2. Lauk Hewani
A. Telur
B. Daging Sapi
C. Daging B2
D. Daging ayam
E. Daging ikan

3. Lauk Nabati
A. Tahu
B. Tempe
C. D. 4. Sayur-Sayuran
A. Sup
B. Daun singkong
C. Kangkung
D. Buncis

>1x/hari 1x/hari

4-6x/
1-3x/
1x/
Minggu minggu bulan

1x/
th

10
-

1

5

4

-

-

-

-

3
1
5
4

10
7
9
5
2

2

2

-

-

2
5

7
4

1
1

-

-

1

4
1
8
6

3
7
1
2

3
2
1
1

-

19

5. Buah-buahan
A. Jeruk
B. Nenas
C. Semangka
D. Pisang
E. Nangka

1
-

1
1
-

5
4
6
9
10

3
2
3
1
-

2
2
-

-

6. Lain-lain
A. Jus
B. Coklat
C. Es Krim

-

1
6

3
8
2

3
1
1

1

-

Pada

tabel

4.6

pada

makanan

pokok

10

orang

suku

Saparua

mengkonsumsi nasi >1x/hari, ubi 1 orang 1x/hari, 5 orang 4-6x/minggu dan
1-3x/minggu. Makanan lauk hewani 10 orang makan telur dalam waktu 13x/hari, 3 orang mengkonsumsi daging sapi 4-6x/minggu dan 7 orang 13x/minggu. Daging babi 10 orang makan dalam waktu yang berbeda 1
orang 4-6x/minggu dan 9 orang 1-3x/minggu, daging ayam 10 orang dalam
waktu yang berbeda 5 orang 4-6x/minggu dan 5 orang 1-3x/minggu, daging
ikan 12 orang mengkonsumsi dalam waktu yang berbeda 4 orang 46x/minggu, 2 orang 1-3x/minggu, 2 orang 1x/bulan dan 2 orang 1x/tahun.
Pada bahan makanan lauk nabati 10 orang mengkonsumsi tahu dalam
jangka waktu yang berdeba 2 orang 1-3x/minggu, 7 orang 1-3x/hari, 1 orang
1x/bulan untuk tempe 10 orang yaitu 5 orang dalam waktu 4-6x/minggu, 4
orang 1-3x/minggu 1, orang 1x/bulan. Untuk sayur-sayuran sup, daun
singkong, kangkung dan buncis yaitu 40 orang yang mengkonsumsi dalam
20

waktu yang berbeda, pada buah-buahan jeruk, nenas, semangka, pisang
dan nangka yaitu 50 orang mengkonsumsi dalam jangka waktu yang
bededa-beda dan lain-lain yaitu jus, coklat es krim ada 26 orang.
Tabel 4.7 Food Frequency (FFQ Suku Batak
BATAK

Frekuensi Konsumsi
Nama bahan makanan

1.
A.
B.
C.

Makan pokok
Nasi
Ubi

A.
B.
C.
D.
E.
F.

Lauk Hewani
Telur
Daging Sapi
Daging B2
Daging ayam
Daging ikan

A. Lauk Nabati
B. Tahu
C. Tempe
D

>1x/hari

1x/hari

4-6x/
Minggu

1-3x/
mingg
u

1x/
bula
n

1x/th

10
-

-

1

-

-

9

-

-

4
8
6
7

10
6
2
3
2

1
1

-

-

-

6
5

3
4

1
1

-

21

E.

A. SayurSayuran
B. Sup
C. Daun
singkong
D. Kangkung
E. Buncis

A. Buahbuahan
B. Jeruk
C. Nenas
D. Semangka
E. Pisang
F. Leci
A.
B.
C.
D.

Lain-lain
Jus
Coklat
Es Krim

-

3

6
5
9
4

3
4
1
2

1
1

-

1
-

3
2
-

5
2
5
5
7

3
2
3
4
2

2
2
1
1

-

-

1
5

7
8
3

2
1
1

1
1

-

1

Pada tabel 4.7 menjelaskan bahwa pada makanan pokok Nasi, Ubi ada 20
orang yaitu 10 orang mengkonsumsi nasi >1x/hari untuk ubi 10 orang yaitu
1 orang 4-6x/minggu dan 9 orang 1x/tahun, lauk hewani telur, daging sapi,
daging babi, daging ayam, daging ikan ada 50 orang yang mengkonsumsi
dalam jangka waktu yang berbeda-beda. Lauk nabati yaitu tahu dan tempe
ada 20 orang yang mengkonsumsi dalam waktu berbeda tahu 6 orang 46x/minggu, 3 orang 1-3x/minggu, 1 orang 1x/bulan untuk tempe 5 orang 4-

22

6x/minggu, 4 orang 1-3x/minggu, 1 orang 1x/bulan. Untuk sayur-sayuran
sup, daun singkong, kangkung, buncis ada 40 orang yang mengkonsumsi
dalam jangka waktu yang berbeda, pada buah-buahan jeruk, nenas
semangka pisang, leci ada 50 orang yang mengkonsumsi buah dan lain-lain
yaitu jus, coklat dan es krim ada 30 orang.

4.2 PEMBAHASAN
4.2.1 Index Massa Tubuh
Indeks massa tubuh (IMT) adalah rasio standar berat terhadap
tinggi, dan sering digunakan sebagai indikator kesehatan umum. IMT
dihitung dengan membagi berat badan (dalam kilogram) dengan kuadrat
tinggi badan (dalam meter). Angka IMT antara 18,5 dan 24,9 dianggap
normal untuk kebanyakan orang dewasa. IMT yang lebih tinggi mungkin
mengindikasikan kelebihan berat badan atau obesitas.
Nilai IMT pada suku Saparua, terdapat 9 orang dengan kategori normal dan
1 orang dengan kategoti Pre Obesitas yaitu Sdr. A karena berat badan tidak
seimbang dengan tinggi badan. Pada suku Batak juga terdapat 9 orang nilai
IMT normal dan 1 orang Pre Obestitas yaitu Sdr. V karena berat badan tidak
seimbang dengan tinggi badan.

23

4.2.2 Perbandingan tekanan darah pada mahasiswa Batak dan Saparua
Pada tabel 4.3 hasil uji beda nyata Tekanan darah diastolik yang dilakukan
dengan menggunakan program SPSS oleh mahasiswa Batak (n=25) dan
Saparua (n=25). Hasil uji beda nyata, secara signifikan Tekanan darah dan
Suku pada pagi siang dan malam hari tidak ada perbedaan nyata atau
sama antara mahasiswa Batak dan Saparua atau nilai α > 0.05, maka nilai
signifikan pada tekanan darah diastolik Batak dan Saparua pada pagi hari
0.961, siang hari 0.697, malam hari 0.287. Nilai signifikan tekanan darah
sistolik pada pagi hari 0.978, siang hari 0.092, malam hari 0.082. Jika dilihat
dari nilai rata-rata tekanan darah sistolik dan diastolik secara keseluruhan
oleh masing-masing mahasiswa pada pagi, siang, malam pada suku
dengan nilai 116/77, sedangkan mahasiswa Saparua pada pagi, siang,
malam dengan nilai 115/76.
Berdasarkan hasil penelitian faktor risiko terjadinya hipertensi di
Kabupaten Karang Anyar tahun 2007 oleh Aris pada orang yang tidak biasa
berolah raga memiliki risiko terkena hipertensi sebesar 4,73 kali
dibandingkan dengan orang yang memiliki kebiasaan olahraga ideal.
Olahraga secara teratur terbukti dapat merombak lemak yang berbahaya.
Olahraga juga dapat menghindari terjadinya penimbunan lemak di dinding
pembuluh darah. Apabila penderita hipertensi jarang melakukan olahraga
maka penimbunan lemak di dinding pembuluh darah tidak dapat dihindari,
24

akibatnya terjadi peningkatan tekanan darah (Hull &Alison, 2002). Olahraga
yang dapat mengontrol tekanan darah yaitu dengan cara melakukan
olahraga yang sifatnya aerobik seperti jalan kaki, jogging, bersepeda dan
renang. Frekuensi yang dianjurkan adalah 5-7 kali setiap minggu dengan
lama berolahraga lebih dari 30 menit (Beevers 2002). Menkonsumsi buah
dan sayur juga mengurangi resiko tekanan darah tinggi (Frylyan,2010).
Tekanan darah oleh suku Batak dan Saparua tidak ada perbedaan karena
di Salatiga bukan tempat asal kedua suku, alasannya karena mahasiswa
kedua

suku

mereka

sudah

berada

ditanah

jawa

mereka

harus

menyesuaikan dari pola makan dan lingkungan disekitar. Sehingga tidak
ada perbedaan oleh nilai signifikan (Depkes,2007).
Pada tabel 4.4 dan 4.5 pada suku Batak dan Saparua aktivitas teratur yang
dilakukan hampir setiap hari yaitu olahraga futsal dan bola kaki sehingga
kedua suku Batak dan Saparua tidak mudah untuk terjadinya tekanan darah
tinggi atau di sebut dengan hipertensi.

25

Dokumen yang terkait

ANALISIS DANA PIHAK KETIGA PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PERIODE TRIWULAN I 2002 – TRIWULAN IV 2007

40 502 17

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

ANALISA BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN PENGANGKUT SAMPAH KOTA MALANG (Studi Kasus : Pengangkutan Sampah dari TPS Kec. Blimbing ke TPA Supiturang, Malang)

24 196 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Isolasi Senyawa Aktif Antioksidan dari Fraksi Etil Asetat Tumbuhan Paku Nephrolepis falcata (Cav.) C. Chr.

2 95 93

Aplikasi penentu hukum halal haram makanan dari jenis hewan berbasis WEB

48 291 143