Motivasi Pasien Kanker Payudara Yang Menjalani Kemoterapi Di RSUP Haji Adam Malik Medan

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Kanker terjadi dikarenakan sel-sel dalam tubuh membelah diri tanpa

terkendali. Sel-sel abnormal ini dapat menyerang jaringan di dekatnya atau
berpindah ke lokasi yang jauh masuk melalui dari aliran darah atau sistem limfatik
(Supriyanto, 2010). Kanker juga bisa disebabkan oleh genetik dari keluarga.
Resiko terkena kanker sangat besar jika salah satu anggota keluarga mempunyai
riwayat penyakit kanker. Selain dari genetik, gaya hidup yang tidak sehat dan diet
yang tidak sehat juga salah satu faktor terjadinya kanker.
Penyakit kanker termasuk penyakit yang tidak menular. Penyakit ini
dikarenakan akibat kondisi fisik yang tidak normal dan jenis penyakit ini juga
dikatakan sebagai penyakit kronis. Menurut (Maria L & Nikolaos T, 2015),
penyakit kanker merupakan penyakit yang paling mematikan dengan karakteristik
adanya gangguan atau kegagalan mekanisme pengaturan multiplikasi pada
organisme multiseluler sehingga terjadi perubahan sel yang tidak terkontrol.
Penyakit ini sangat umum terjadi dan banyak kasus yang paling sering muncul

diseluruh dunia setiap tahunnya.
Menurut Airley (2009), bahwa insiden terjadinya kanker berbeda di setiap
negara, di United State lebih dari 285.000 jiwa terdiagnosa oleh penyakit kanker.
Menurut (Octavianus, 2011 dalam Indryani, 2012), peningkatan angka kejadia
kanker payudara di Asia sebesar tiga sampai empat persen (19.000 kasus) per
tahun, sedangkan angka kejadian yang terjadi di Indonesia diperkirakan 170

1
Universitas Sumatera Utara

2

sampai 190 kasus kanker baru setiap tahun dari 100.000 orang dan kanker
tertinggi yang diderita perempuan Indonesia. Dikutip dari Kementrian Kesehatan
RI (2013), insiden untuk Sumatera Utara sendiri sebanyak 1,0% atau diperkirakan
sebanyak 13.391 jiwa. Sekitar 60% kanker payudara terjadi pada perempuan di
atas usia 50 tahun (Supriyanto, 2010).
Pada tahun 2009 yang dikutip oleh (Radka K, et, al., 2014), pasien yang
menderita kanker yang sudah sulit disembuhkan, keterbatasan sakit yang diderita
pasien, kebiasaan pasien menjalankan aktivitas, dampak dari nyeri dan gejala

lainnya akan berpengaruh kepada fisik, psikososial, dan spiritual. Secara fisik para
penderita kanker akan mengalami kelelahan, mual, muntah, nyeri, konstipasi,
dispnea dan depresi. Pasien akan berfikir bahwa kondisinya sekarat, akan
meninggal, kehilangan seperti halnya perubahan dalam peranan sosial dan
hubungan interpersonal.
Deteksi pengobatan pada pasien kanker menurut Meryl J, et, al., (2015),
pengobatan secara medis seperti dilakukan pembedahan, terapi radiasi, dan
kemoterapi, dari sekian banyaknya para penderita kanker bisa disembuhkan
melalui pengobatan tersebut. Mengkomsumsi makanan rendah lemak juga
membantu pengobatan kanker. Martha M, et, al., (2015), mengatakan bahwa,
kendala yang sering terjadi akibat terapi radiasi dan kemoterapi rambut pasien
akan mengalami rontok sedikit demi sedikit, dan apabila penderita tidak
mengikuti pengobatan dalam mengkonsumsi makanan rendah lemak akan
mengalami osteoporosis dan juga bisa akan menimbulkan kanker yang lainnya.

Universitas Sumatera Utara

3

Penyakit yang dialami individu akan memberikan pengaruh besar dalam

emosi, penampilan dan perilaku sosial individu. Meskipun pasien dengan penyakit
kanker ini perlu untuk di motivasi untuk bertahan hidup tetapi pasien juga
mengalami ketakutan bahwa kemunduran mental dan fisiknya akan membuat
orang-orang yang melihat atau menjenguknya menjadi kaget dan merasa tidak
enak. Konsekuensi mengenai interaksi sosial yang tidak menyenangkan ini dapat
membuat pasien mulai menarik diri dari kehidupan sosialnya (Atika D, Fitriyah,
Indriani, 2008).
Motivasi pada penderita kanker payudara sangat bermanfaat bagi setiap
pasien karena dengan motivasi pasien dapat berinteraksi sosial dan mampu
menerima keadaan dirinya sendiri. Menurut teori Henry A dikutip oleh (Horward
S and Miriam W, 2006), mengatakan bahwa memotivasi manusia terhadap
berbagai tuntutan sosial dan situasi, dengan tujuan untuk menciptakan sebuah
pandangan mengenai kepribadian.
Berdasarkan

motivasi

pasien

kanker


payudara

dalam

menjalani

kemoterapi, dibutuhkan beberapa motivasi untuk membantu pasien kanker dalam
menjalani kemoterapi.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Indriyana (2012), tentang gambaran
motivasi dan tingkat pengetahuan mengenai kanker payudara pada perempuan
yang melakukan mamografi di Rumah Sakit Kanker Dharmais bahwa hasil yang
diketahui sebanyak 69 responden (76,67%) menjawab faktor resiko terjadi kanker
payudara karena operasi payudara, sementara untuk motivasi pasien melakukan
mamografi paling banyak dikarenakan ajakan teman sebanyak 43 responden
(47,78%).

Universitas Sumatera Utara

4


Berdasarkan hasil penelitian lainnya yang dikutip dari Mahwita S, et, al.,
(2014), tentang hubungan dukungan keluarga terhadap motivasi pasien kanker
payudara dalam menjalani kemoterapi di ruang cendrawasih 1 RSUD Arifin
Achmad Provinsi Riau tahun 2014 bahwa hasil analisis diketahui sebanyak 23
(62,2%) pasien kanker payudara memiliki motivasi tinggi dalam menjalani
kemoterapi. Motivasi yang dimiliki individu dapat menentukan kualitas perilaku
yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam
kehidupan lainnya.
Menurut (Taylor, 1995 dalam Qotrin N, 2011), pada pasien kanker,
tekanan psikologis seperti sedih, putus asa, malu, kecemasan, dan depresi
mengingat penyakit kanker masih sulit disembuhkan itu yang menjadi pemicu
setiap individu menjadi depresi ketika mereka didiagnosa sakit kanker. Maka
karena dari itu dukungan sosial diperlukan untuk tetap berfikir positif dengan
keadaan dirinya sehingga mampu menurunkan kecemasan dan depresi. Dukungan
emosi terhadap perkembangan kesehatan pasien yang meliputi ekspresi empati,
perhatian, dan perlindungan dari sumber dukungan kepada pasien dapat
memberikan perasaan senang, tentram bagi pasien yang sedang mengalami
kecemasan (Friedman, et, al., yang dikutip oleh Anis S, et, al., 2012).
Adapun dari beberapa pasien yang terkena kanker tidak lepas dari

pengobatan yang tidak terkontrol. Pasien yang tidak mengikuti aturan yang
diberikan akan berefek samping penyakit akan semakin menyebar dan juga akan
tumbuh kanker yang lainnya di beberapa organ di sekitar kanker yang
sebelumnya.

Universitas Sumatera Utara

5

Berdasarkan hasil survey penelitian awal yang dilakukan di RSUP. H.
Adam Malik Medan pada pasien yang menderita kanker payudara sekitar 291
pasien yang menjalani rawat inap dan 141 yang menjalani kemoterapi,
Berdasarkan latar belakang dan fenomena-fenomena diatas maka penulis
mengambil sebuah penelitian yang berjudul “Motivasi Pada Pasien Kanker
Payudara Dalam Menjalani Kemoterapi Di RSUP. H. Adam Malik Medan”.
1.2

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi gambaran


motivasi pasien kanker payudara dalam menjalani kemoterapi di RSUP. H. Adam
Malik Medan.

1.3

Manfaat Penelitian

1.3.1

Pendidikan Keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan mahasiswa

tentang motivasi pasien kanker payudara dalam menjalani kemoterapi.
1.3.2

Pelayanan Keperawatan
Hasil penelitian ini bisa dijadikan sumber informasi kepada perawat dalam

memberikan motivasi kepada pasien kanker payudara dalam menjalani
kemoterapi.

1.3.3. Penelitian Keperawatan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai data tambahan untuk penelitian
selanjutnya tentang motivasi pada pasien kanker payudara dalam menjalani
kemoterapi.

Universitas Sumatera Utara