Perbedaan Kemampuan Perawatan Mandiri Periode Nifas Antara Ibu Primipara dengan Multipara Chapter III VI

BAB 3
KERANGKA PENELITIAN
1. Kerangka Konsep
Kerangka konsep dalam penelitian ini menjelaskan variabel-variabel yang
akan diamati dan diukur melalui penelitian yang dilakukan. Pada skema kerangka
konsep dapat dilihat bahwa sampel dalam penelitian ini adalah ibu primipara dan
multipara pada periode nifas.
Kerangka konsep dari penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan
perbedaan kemampuan perawatan mandiri periode nifas ibu primipara dan
multipara. Maka kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat digambarkan
dengan skema dibawah ini:

Ibu Primipara

Baik
Kemampuan
Perawatan Mandiri
Periode Nifas

Sedang
Buruk


Ibu Multipara

Skema 1. Kerangka konseptual kemampuan perawatan mandiri periode nifas ibu
primipara dan multipara

44

Universitas Sumatera Utara

45

2. Defenisi Operasional
No Variabel

Defenisi

Alat
Ukur


Hasil Ukur

Skala
Data

1.

Kemampuan ibu nifas
melakukan perawatan
pada diri dan bayinya
yang dilakukan secara
mandiri yang meliputi:
A. Perawatan diri ibu
selama masa nifas
1. Mobilisasi Dini
2. Berkemih dan
Defekasi
3. Perawatan perineum
5. Kebersihan vagina
6. Pemenuhan Nutrisi

7. Istirahat
8. Personal hygiene dan
pakaian
9. ASI dan perawatan
payudara
B. Perawatan Bayi Baru
Lahir
1. Memandikan bayi
dan Perawatan pada
mata, hidung dan
telinga bayi serta alat
kelamin
2. Merawat tali pusat
3. Merawat kulit dan
kuku
6. Mengganti popok
7. Pemberian makanan
dan minuman bayi

Kuision

er yang
terdiri
dari 40
pertany
aan
dengan
pilihan
sendiri
=2
dibantu
sebagia
n =1
dibantu
penuh
=0

Kemandirian baik
bila skornya 56-80
Kemandirian Sedang
bila skornya 28-55

Kemandirian buruk
bila skornya 0-27

Ordinal

Kemampu
an
perawatan
mandiri
periode
nifas

3. Hipotesa
Terdapat perbedaan kemampuan perawatan mandiri periode nifas ibu
primipara dan multipara.

Universitas Sumatera Utara

BAB 4
METODOLOGI PENELITIAN

1. Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain deskriptif
komparatif,yaitu jenis penelitian dengan menggunakan metode studi perbandingan
atau memeriksa dan menguraikan perbedaan variabel pada 2 atau lebih kelompok
sampel (Notoatmodjo, 2002). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
perbedaan kemampuan perawatan mandiri periode nifas ibu primipara dan
multipara.
2. Populasi dan Sampel Penelitian
2.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang diteliti (Notoatmodjo,
2010). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu periode nifas baik primipara dan
multipara. Populasi dibagi atas dua yaitu jumlah ibu primipara dan juga multipara
selama tahun 2016 sebanyak 198 orang.
Jumlah ibu

Jumlah ibu

primipara

multipara


63 orang

95 orang

Total

158 orang

2.2 Sampel
Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi
(Notoatmodjo, 2010). Pada penelitian ini metode pengambilan sampel yang

46

Universitas Sumatera Utara

47

digunakan adalah metode purposive sampling, dimana pemilihan sekelompok

subyek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang ada sangkut pautnya
dengan penelitian (Nursalam, 2003).
No

Rumah Bersalin

1.
2.

Klinik Bersalin Sally pancing
Rumah Bersalin Ibu Sumiariani
Total

Frekuensi
Primipara
Multipara
17 orang
21 orang
21 orang
17 orang

38orang
38 orang

Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Ibu nifas dengan kondisi ibu dan bayi baru lahir sehat
b. Ibu dengan periode nifas dini pada hari ke 3
c.

Ibu nifas primipara

d.

Ibu nifas multipara ( < 5 bayi viable)
Penentuan jumlah sampel minimal yang dibutuhkan berdasarkan jumlah

subjeknya yaitu dengan menggunakan rumus slovin (Notoatmodjo, 2012). Untuk
populasi primipara dengan jumlah 63 orang diperoleh sampel sebanyak 38 orang
dengan batas toleransi kesalahan (error tolence) 10%,

maka untuk populasi


multipara diambil jumlah yang sama dikarenakan penelitian ini bertujuan untuk
membandingkan agar tidak mempengaruhi hasil penelitian.
N

n = 1+�� 2

63

n = 1+6310%2

n = 38

3. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Klinik Sally Pancing. Namun dikarenakan
jumlah responden diklinik tersebut tidak memenuhi jumlah sampel yang
dibutuhkan maka penelitian juga dilakukan di klinik bersalin ibu Sumiariani (20

Universitas Sumatera Utara


48

Mei – Juni). Waktu penelitian baik di klinik Sally Pancing maupun di rumah
bersalin Ibu Sumiariani dilakukan bersamaan tergantung tersedianya responden
ditempat tersebut. Lokasi tersebut dipilih karena melayani ibu-ibu bersalin dengan
persalinan spontan. Klinik tersebut berada pada lokasi strategis yaitu berada
ditengah pemukiman yang berpenduduk padat serta satu-satunya klinik khusus
bersalin pada lokasi tersebut sehingga memungkinkan pasien nifas memilih
tempat tersebut. Hal ini dapat membantu untuk mendapatkan sampel yang
diinginkan. Penelitian ini dimulai dari bulan September 2016 hingga Juni 2017.
4. Pertimbangan Etik Penelitian
Dalam penelitian

ini dilakukan

pertimbangan etik yaitu dengan

memberikan penjelasan kepada calon responden tentang tujuan penelitian dan
prosedur pelaksanaan penelitian. Calon responden yang telah bersedia harus
menandatangani lembar persetujuan menjadi responden. Calon responden yang
bersedia diteliti tetapi tidak bersedia menandatangani lembar persetujuan, maka
persetujuan dilakukan secara lisan. Jika calon responden menolak untuk diteliti
maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati haknya. Kerahasiaan catatan
tentang data calon responden dijaga dengan tidak menuliskan nama responden
pada instrumen penelitian tetapi hanya menuliskan inisial namanya saja untuk
menjaga semua kerahasiaan semua informasi yang diberikan. Data-data yang telah
diperoleh dari calon responden juga hanyadigunakan untuk kepentingan penelitian
(Nursalam, 2008).

Universitas Sumatera Utara

49

5. Instrumen Penelitian
5.1 Kuesioner Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dalam bentuk
kuesioner yang didasarkan pada tinjauan kepustakaan. Kuesioner ini terdiri dari
kuesioner data demografi calon responden yang berisi identitas calon responden
dan kuesioner kemampuan ibu dalam merawat diri dan bayinya selama periode
nifas .
a. Kuesioner Data Demografi
Data demografi calon responden bertujuan untuk mengetahui karakteristik
calon responden. Kuesioner data demografi meliputi nama (inisial), usia, suku
bangsa, agama, pendidikan terakhir, pekerjaan, penghasilan per bulan, persalinan
dan status obstetri.
b. Kuesioner kemampuan ibu dalam merawat diri dan bayinya selama periode
nifas .
Kuisioner ini bertujuan untuk mengidentifikasi kemampuan perawatan
mandiri periode nifas ibu primipara dan multipara dalam merawat diri selama
periode nifas. Perawatan diri terdiri dari mobilisasi, berkemih dan defekasi,
perawatan perinium, kebersihan vagina, pemenuhan nutrisi, istirahat, personal
hygiene dan pakaian, perawatan payudara, memandikan bayi, perawatan
mata/hidung/telinga/genitalia, perawatan tali pusat, perawatan kulit/kuku,
mengganti popok, dan pemberian makan/minum. Kuesioner perawatan mandiri
terdiri dari 40 pernyataan. Mobilisasi atau aktivitas terdiri dari pernyataan 1-4,
berkemih & defekasi pernyataan 5-8, perawatan perineum pernyataan 9-

Universitas Sumatera Utara

50

10,kebersihan vagina pernyataan 11-14, pemenuhan nutrisi pernyataan 15-18,
istirahat pernyataan 19-20, personal hygiene dan pakaian pernyataan 21-24,
perawatan

payudara

pernyataan

25-27,

memandikan

bayi/perawatan

mata/hidung/telinga/genitalia 28-31 pernyataan, perawatan tali pusat 32
pernyataan, perawatan kulit/kuku pernyataan 33-34, mengganti popok pernyataan
35-38, pemberian makan dan minum pernyataan 39-40. Untuk jawaban “sendiri”
diberi skor 2, jawaban “dibantu sebagian” diberi skor 1 dan jawaban “dibantu
penuh” diberi skor 0. Dengan penilaian kemandirian baik bila skornya 56-80,
Sedang bila skornya 28-55, kemandirian buruk bila skornya 0-27.
5.2 Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen (kuesioner) yang
digunakan mampu mengukur apa-apa yang seharusnya diukurmenurut situasi dan
kondisi tertentu (Setiadi, 2007). Uji validitas yang digunakan pada pengujian ini
adalah validitas isi, yakni sejauh mana instrumen penelitian memuat isi yang
dikehendaki menurut tujuan tertentu.Validitas merupakan suatu derajat yang
menjadi alat ukur yang dianggap benar untuk mengukur (Polit & Beck, 2004).
Suatu tes atau instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi
jika alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang
sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut.
Uji validitas yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan uji validitas
isi, yaitu instrumen dibuat dengan mengacu pada isi yang sesuai dengan variabel
yang diteliti. Apakah isi atau substansi ukurannya sudah mewakili muatan berupa
karakteristik dari variabel yang hendak diukur.Content Validity Index (CVI)

Universitas Sumatera Utara

51

berkaitan dengan kemampuan suatu instrumen mengukur isi (konsep) yang harus
diukur. Content Validity Index diukur dengan menetapkan ahli mengevaluasi
instrumen dan menentukan relevansi dan kesesuaian pernyataan (Polit & Beck,
2004). Untuk mengukur CVI pada instrumen, peneliti memberikan kepada expert
yang memahami kemampuan perawatan mandiri periode nifas ibu primipara dan
multipara. Uji validitas telah dilakukan pada instrumen ini pada 3 experter. Level
Acceptable adalah koefisien korelasi dalam nilai 0,80 yang dianggap sebagai nilai
minimal predictor individual (Polit & Beck, 2004). Ada pun kevalidan yang
diperoleh yaitu 0.973.
5.3 Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya. Hasil
pengukuran dapat dipercaya hanya jika dalam beberapa kali pelaksanaan
pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama diperoleh hasil yang relatif
sama, selama aspek yang diukur dalam diri subyek memang belum berubah
(Danang, 2012). Kuesioner mengenai kemampuan perawatan mandiri periode
nifas ibu primipara dan multipara disusun sendiri oleh peneliti dengan
berpedoman pada kerangka konseptual dan tinjauan pustaka (oleh karena itu perlu
dilakukan uji reliabilitas). Pengujian reliabilitas pada penelitian ini dilakukan di
Klinik Bersalin Martua Sudarlis Mandala-Medan. Nilai reliabilitas pada pengujian
kuisioner terhadap responden primipara 10 orang dengan menggunakan
Cronbachs alpha yaitu 0.947 dan multipara 1 orang yaitu 0.854.
Pengujian reliabilitas menggunakan internal consistency, yaitu mencobakan
instrumen sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik

Universitas Sumatera Utara

52

tertentu. Internal consistency diukur dengan menggunakan koefisien Cronbach
alpha. Jika koefisiensi alpha lebih besar daripada 0.70 maka dinyatakan bahwa
instrumen pengukuran yang digunakan dalam penelitian adalah reliabel. Maka
dari hasil pengujian, instrumen dapat dikatakan reliabel.
6. Pengumpulan Data
Prosedur yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu pada tahap awal
peneliti mengajukan surat permohonan izin pelaksanaan penelitian pada institusi
pendidikan (Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara). Kemudian surat
permohonan izin akan disampaikan ke tempat penelitian (Klinik Sally Pancing
Medan dan Klinik Ibu Sumiariani). Setelah mendapatkan izin, peneliti
melaksanakan pengumpulan data penelitian. Setelah mendapatkan data, yaitu
berupa alamat
multipara

pasien, maka peneliti mengelompokkan pasien primipira dan

untuk

dijadikan

responden.

Calon

responden

yang

sudah

dikelompokkan akan diteliti melalui homevisit, selanjutnya peneliti menjelaskan
kepada calon responden mengenai tujuan, manfaat, dan prosedur pelaksanaan
penelitian, lalu calon responden yang bersedia menandatangani surat persetujuan
menjadi responden penelitian. Jika calon responden bersedia diteliti tetapi
tidakbersedia menandatangani lembar persetujuan, maka persetujuan dilakukan
secara lisan. Responden yang bersedia akan diwawancarai dengan berpedoman
pada pertanyaan yang terdapat di lembar kuesioner. Selanjutnya data yang
terkumpul dianalisa.

Universitas Sumatera Utara

53

7. Analisa Data
Setelah semua data pada kuesioner terkumpul, maka dilakukan analisa
data melalui beberapa tahap yang dimulai dengan editing untuk memeriksa
kelengkapan identitas data dari responden serta memastikan bahwa semua
jawaban telah diisi, dilanjutkan dengan memberi kode untuk memudahkan peneliti
dalam melakukan tabulasi data kemudian dilakukan pengolahan.
7.1 Analisa Univariat
Pada penelitian ini, metode analisa univariat akan digunakan untuk
menganalisa data demografi. Data ditampilkan dalam bentuk distribusi frekuensi.
7.2 Analisa Bivariat
Analisa bivariat digunakan untuk melihat perbedaan kemampuan
perawatan mandiri periode nifas ibu primipara dan multipara. Data yang diperoleh
diuji normalitasnya menggunakan menggunakan Shapiro-Wilk karena sampel
lebih kecil dari 50.
Apabila data yang diperoleh normal, maka analisis data secara bivariat,
pengujian data dilakukan dengan statistik uji T independen yaitu Uji Beda 2 mean
independen untuk melihat perbedaan kemampuan perawatan mandiri periode nifas
ibu primipara dan multipara.

Universitas Sumatera Utara

BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
`Pada bab ini akan dipaparkan hasil penelitian dan pembahasan setelah
dilakukan pengumpulan data sejak April sampai dengan Juni 2017 di Rumah
bersalin Ibu Sumiariani dan Klinik bersalin Sally Pancing Medan.
1. Hasil Penelitian
Adapun hasil penelitian dijabarkan mulai dari data demografi responden,
kemampuan perawatan ibu primipara dan kemampuan ibu multipara pada periode
nifas.
1.1 Karakteristik Demografi
Responden pada penelitian ini terdiri dari 2 kelompok, yaitu ibu primipara
dan ibu multipara dengan kondisi ibu nifas dan bayi baru lahir sehat. Data
demografi yang akan dipaparkan mecakup usia, suku bangsa, tingkat pendidikan,
pekerjaan, penghasilan per bulan, status paritas, pendamping selama masa nifas
dan informasi perawatan nifas.

54

Universitas Sumatera Utara

55

Tabel 5.2.1 Distribusi frekuensi dan persentase data demografi
Karakteristik Demografi

Usia
a. Dibawah 35 tahun
b. Diatas 35 tahun
Suku Bangsa
a. Batak
b. Jawa
c. Minang
d. Nias
e. Melayu
f. Banten
Pendidikan Terakhir
a. Tidak sekolah
b. Rendah (SD dan SMP)
c. Tinggi (SMA dan Perguruan
Tinggi)
Pekerjaan
a. Bekerja
b. Tidak bekerja
Penghasilan per bulan
a. Rendah
(dibawah
Rp
1.900.00,-)
b. Tinggi (Diatas Rp 1.900.000,)
c. Tidak ada
Pendamping selama masa nifas
a. Keluarga
b. Saudara

Primipara
Frekuen Persenta
si
se

Multipara
Frekuen Persenta
si
se

34
4

89.5
10.5

27
11

41.1
28.9

16
16
1
2
2
1

42.1
42.1
2.6
5.3
5.3
2.6

17
9
2
-

44.7
50.0
5.3
-

1
3

2.6
7.9

1
9

2.6
23.7

34

89.5

28

73.7

15
23

39.5
60.5

19
19

50
50

12

31.6

10

26.3

17

44.7

12

31.6

9

23.7

16

42.1

27
11

71.1
28.9

30
8

78.9
21.1

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan data karakteristik responden untuk
primipara mayoritas berada pada rentang usia dibawah 35 tahun sebanyak 34
orang (89.5%), Suku Batak 16 orang (42.1%) dan suku Jawa sebanyak 16 orang
(42.1%), Pendidikan terakhir SMU sebanyak 34 orang (89.5%), Tidak bekerja
sebanyak 23 orang (60.5%), Penghasilan rata-rata diatas Rp 1.900.000 sebanyak

Universitas Sumatera Utara

56

17 orang (44.7%), pendamping selama masa nifas terbanyak adalah keluarga
berjumlah 27 orang (71.1%).
Sedangkan hasil penelitian dari data karakteristik responden untuk multipara
mayoritas berada pada rentang usia dibawah 35 tahun sebanyak 27 orang (71.1%),
Suku Jawa 19 orang (50.0%), Pendidikan terakhir yaitu tinggi (SMU dan
Perguruan Tinggi) sebanyak 28 orang (73.7%), Tidak bekerja dan bekerja sama
yaitu sebanyak 19 orang (50%), Penghasilan rata-rata untuk ibu tidak ada
sebanyak 16 orang (42.1%), pendamping selama masa nifas terbanyak adalah
keluarga berjumlah 30 orang (21.1%).
1.2 Kemampuan Perawatan Mandiri Periode Nifas
5.3.1 Tabel distribusi frekuensi dan persentase kemampuan perawatan mandiri
periode nifas
Kategori
Baik
Sedang
Total

Primipara
Frekuensi
13
25
38

Persentase
34.2
65.8
100

Multipara
Frekuensi
38
38

Persentase
100
100

Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa kemandirian ibu nifas
primipara dalam merawat diri dan bayinya selama periode nifas mayoritas
ditemukan berada dalam kategori sedang 25 orang (65.8%). Hasil penelitian untuk
ibu multipara ditemukan berada dalam kategori baik 38 orang (100%).

Universitas Sumatera Utara

57

1.3 Perbedaan kemampuan perawatan mandiri periode nifas
Sebelum dilakukan uji bivariat yaitu uji Mann Whitney untuk mengetahui
perbedaan kemampuan perawatan mandiri periode nifas antara ibu primipara
dengan multipara, maka dilakukan uji normalitas dengan menggunakan ShapiroWilk karena sampel lebih kecil dari 50. Hasil uji normalitas dapat dilihat dari pada
tabel 5.4.1.
Tabel 4.7 Uji Normalitas Data Kemampuan Perawatan Mandiri Periode Nifas
Kemampuan perawatan mandiri primipara
Kemampuan perawatan mandiri multipara

Signifikansi (p)
0.000
0.000

Dari tabel uji normalitas dengan uji Shapiro-wilk dan setelah dilakukan
transformasi data dengan menggunakan log 10 diperoleh hasil bahwa data tidak
terdistribusi normal, maka uji yang dapat dilakukan untuk mengetahui perbedaan
kemampuan perawatan mandiri periode nifas antara ibu primipara dengan
multipara adalah uji non parametrik Mann Whitney Test. Taraf signifikan yang
digunakan yaitu (α= 0.05), dengan pedomandalam menerima hipotesis : jika nilai
(p) < (α = 0,05) maka H0 ditolak atau ada perbedaan kemampuan perawatan
mandiri periode nifas ibu primipara dan multipara (Kusuma, 2011). Sehingga
diperoleh hasil seperti tabel 5.4.2.
Tabel 5.4.2 Uji Mann whitney
N
Kemampuan Perawatan Mandiri Primipara 38
Kemampuan Perawatan Mandiri Primipara 38

Mean
54.63
75.97

Sig.
.000

Universitas Sumatera Utara

58

Dari tabel 5.4.1 dapat disimpulkan terdapat perbedaan kemampuan
perawatan mandiri antara ibu primipara dan multipara. Hal tersebut dapat dilihat
dari hasil signifikansi atau p-value = 0.000 atau p