RENJA DISPARPORA 2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Dengan ditetapkannya UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN), diamanatkan bahwa setiap daerah harus menyusun
rencana pembangunan daerah secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan
tanggap terhadap perubahan, dengan jenjang perencanaan yaitu perencanaan
jangka panjang, perencanaan jangka menengah maupun perencanaan tahunan.
Untuk setiap daerah (kabupaten/kota) harus menetapkan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang (RPJP) Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).
Sementara itu paralel dengan pembuatan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD), sesuai dengan pasal 7 UU Nomor 25 tahun 2004 juga mewajibkan setiap
SKPD membuat dan memiliki Rencana Kerja (Renja) SKPD, yang disusun dengan
berpedoman kepada Renstra SKPD dan mengacu kepada RKPD. Sedangkan RKPD
dijadikan dasar penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(RAPBD), Kebijakan Umum Aanggaran (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran
Sementara (PPAS).
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Payakumbuh tahun 2015 yang
berfungsi sebagai dokumen perencanaan tahunan, penyusunannya dengan
memperhatikan seluruh aspirasi pemangku kepentingan pembangunan melalui
penyelenggaraan Musrenbang tahunan yang diselenggarakan secara berjenjang
untuk keterpaduan Rancangan Renja SKPD.
Sesuai amanat tersebut maka Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kota
Payakumbuh sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah pada tahun 2015 ini
menyusun Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Diparpora) Kota Payakumbuh
tahun 2015.Renja SKPD merupakan dokumen rencana pembangunan SKPD yang
berjangka waktu 1 (satu) tahun guna mengoperasionalkan RKPD yang disertai
dengan upaya mempertahankan dan meningkatkan capaian kinerja pelayanan
masyarakat yang sudah dicapai oleh SKPD, sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
Rencana Kerja (Renja) Diparpora Kota Payakumbuh tahun 2014, akan
dijadikan sebagai pedoman dan rujukan dalam menyusun program dan kegiatan
Diparpora Kota Payakumbuh tahun 2015 yang telah ditetapkan Prioritas
1
Pembangunan
Daerah,
yang
mengarah
pada
pencapaian
sasaran-sasaran
pembangunan yang dalam penyusunannya juga memperhatikan program dan
kebijakan dari Pemerintah Pusat yang dilaksanakan di daerah.
1.2.
LANDASAN HUKUM
Dasar Hukum penyusunan Rencana KerjaDinas Pariwisata Pemuda dan Olah
Raga Kota Payakumbuh Tahun 2014 adalah :
a. Undang–UndangNomor 17 Tahun 2003 tentang Pengelolaan Keuangan Negara;
b. Undang–Undang Nomor 25 tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
c. Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah;
d. Undang–Undang Nomor 33 Tahun 2004, tentang Perimbangan Keuangan
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
e. Undang–Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025;
f. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
1.3.
MAKSUD DAN TUJUAN
Rencana Kerja Diparpora Kota Payakumbuh tahun 2015dimaksudkan
menetapkan dokumen perencanaan yang memuat program dan kegiatan
pembangunan daerah yang menjadi tolok ukur penilaian kinerja Dinas Pariwisata
Pemuda dan Olah Raga Kota Payakumbuh dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
selama tahun 2015.
Sedangkan tujuan :
1. Acuan Diparpora dalam mengoperasionalkan RKPD Kota Payakumbuh tahun
2015 sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dalam rangka mencapai visi dan
misi Pemerintah Kota.
2. Merumuskan program dan kegiatan pembangunan Diparpora Kota Payakumbuh
selama tahun 2015.
1.4.
SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I
PENDAHULUAN, pada bagian ini dijelaskan mengenai gambaran umum
penyusunan rancangan Renja SKPD yang meliputi latar belakang, landasan hokum,
2
maksud dan tujuan serta sistematika penulisan, sehingga substansi pada bab–bab
berikutnya dapat dipahami dengan baik.
.BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU
2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra
SKPD, memuat kajian (review) terhadap hasil evaluasi pelaksanaan
Renja SKPD tahun lalu (tahun n-2) dan perkiraan capaian tahun
berjalan (tahun n-1), mengacu pada APBD tahun berjalan yang
seharusnya pada waktu penyusunan Renja SKPD sudah disahkan.
Selanjutnya
dikaitkan dengan pencapaian target Renstra SKPD
berdasarkan realisasi program dan kegiatan pelaksanaan Renja SKPD
tahun-tahun sebelumnya.
2.2. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD, berisikan kajian terhadap capaian
kinerja pelayanan SKPD berdasarkan indikator kinerja yang sudah
ditentukan dalam SPM, maupun terhadap IKK sesuai dengan
Peraturan Pemerintah No.6 tahun 2008, dan Peraturan Pemerintah
Nomor 38 tahun 2007. Jika indikator yang dikaji, disesuaikan dengan
tugas dan fungsi masing-masing SKPD, serta ketentuan peraturan
perundang-undangan yang terkait dengan kinerja pelayanan
2.3. Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD, berisikan
uraian mengenai :Sejauh mana tingkat kinerja pelayanan SKPD dan
hal kritis yang terkait dengan pelayanan SKPD,Permasalahan dan
hambatan yang dihadapi dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi
SKPD,Dampaknya terhadap capaian visi dan misi kepala daerah,
terhadap capaian program nasional/internasional, seperti SPM dan
MDGs (Millenium Development Goalds),Tantangan dan peluang serta
Formulasi isu-isu penting berupa rekomendasi dan catatan yang
strategis untuk ditindaklanjuti dalam perumusan program dan
kegiatan prioritas tahun yang direncanakan.
BAB III TUJUAN, SASARAN DAN PROGRAM KEGIATAN
3.1. Telaahan terhadap kebijakan Nasional, telaahan terhadap kebijakan
nasional
dan
sebagaimana
maksud,
yaitu
penelaahan
yang
menyangkut arah kebijakan dan prioritas pembangunan nasional dan
yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi SKPD
3.2. Tujuan dan Sasaran Renja SKPD, perumusan tujuan dan sasaran
didasarkan atas rumusan isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan
fungsi SKPD yang dikaitkan dengan sasaran target kinerja Renstra
SKPD
3
3.3. Program dan Kegiatan, berisikan penjelasan mengenai :faktor-faktor
yang menjadi bahan pertimbangan terhadap rumusan program dan
kegiatan, rekapitulasi program dan kegiatan serta penjelasan jika
rumusan program dan kegiatan tidak sesuai dengan rancangan awal
RKPD, baik jenis program/kegiatan, pagu indikatif, maupun
kombinasi keduanya
BAB IV PENUTUP, menguraikan tentang catatan penting yang perlu mendapat
perhatian, baik dalam rangka pelaksanaannya maupun seandainya ketersediaan
anggaran tidak sesuai dengan kebutuhan, kaidah pelaksanaannya serta rencana
tindak lanjut.
4
BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU
2.1.
EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN
RENSTRA SKPD
Rencana Kerja Diparpora Kota Payakumbuh adalah penjabaran perencanaan
tahunan
dan
Rencana
Strategis
Diparpora
tersebut.Tercapai
tidaknya
pelaksanaan kegiatan – kegiatan atau program yang telah disusun dapat dilihat
berdasarkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah.Akuntabilitas merupakan
suatu
bentuk
perwujudan
kewajiban
untuk
mempertanggungjawabkan
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai
tujuan-tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, melalui suatu media
pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik. Terkait dengan hal
tersebut Rencana Kerja (RENJA) Diparpora Kota Payakumbuh ini menyajikan
dasar pengukuran kinerja kegiatan dan Pengukuran Kinerja Sasaran dari hasil
apa yang telah diraih atau dilaksanakan oleh Diparpora Kota Payakumbuh
selama tahun 2013 dan perkiraan target tahun 2014.
2.1.1 Evaluasi Program Tahun 2013
Anggaran Tahun 2013 Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kota
Payakumbuh sebesar Rp. 10.294.530.316,- (termasuk perubahan) dengan 14
program dan 42 kegiatan. Dari jumlah dana tersebut terealisasi sebesar Rp
8.312.733.816,- dengan capaian kinerja fisik sebesar 100% dan capaian kinerja
keuangan sebesar 80,75%.
1. Realisasi program/Kegiatan yang tidak memenuhi target kinerja hasil/keluaran
yang direncanakan
No.
1.
Program / Kegiatan
Capaian
%
Penjelasan
Pelayanan Administrasi
Perkantoran
1. Penyediaan Jasa
Komunikasi Sumber Daya
60,94
Realisasi keuangan Rp. 204.330.000,- dengan
5
Air dan Listrik
terealisasi
Rp.
124.520.948,-.
Hal
ini
disebabkan karena :
-
Pembayaran berdasarkan rekening
-
Sebagian kios Pariwisata rekeningnya
dibayar oleh si pengontrak / tahun
sebelumnya kita yang bayar.
Sebagai estimasi dalam penanggulangan
penggantian air kolam renang kalau terjadi
bencana
2. Penyediaan Jasa
65,87
Pemeliharaan dan Perizinan
Realisasi keuangan Rp. 2.500.000,- dengan
terealisasi Rp. 1.646.800,-. Hal ini disebabkan :
Kendaraan Dinas /
Adanya antisipasi kenaikan pajak dan
Operasional
peluang adanya pengadaan kendaraan
dinas yang baru.
2
Peningkatan Sarana dan
Realisasi keuangan Rp. 147.571.200,- dengan
Prasarana Aparatur
terealisasi Rp. 88.399.868,- (59,90%)
1. Pemeliharaan Rutin /
59,90
-
Dana BBM dianggarkan seluruh Kasi dan
Berkala Kendaraan Dinas /
Staf
Operasional
kendaraan operasional baru
-
sebagai
antisipasi
penambahan
Menurut peraturan Walikota Payakumbuh
Nomor 6. Tahun 2013 tentang pemberian
bahan bakar minyak (BBM) bagi Kendaraan
Dinas.
-
Suku cadang tergantung penggantiannya /
kerusakan,
karena
penganggaran
berdasarkan estimasi suku cadang yang
3
akan mengalami kerusakan
Pengembangan Pemasaran
Pariwisata
1. Pelaksanaan Promosi
72,68
Rencana awal penetapan anggaran di DPA
Pariwisata Nusantara di
dianggarkan
biaya
untuk
peralatan
artis
Dalam dan Luar Negeri
Nasional karena ada beberapa pertimbangan
dari pimpinan , dana tersebut dipakai untuk artis
6
dalam
daerah
saja
sehingga
adanya
penghematan keuangan di kegiatan promosi.
4
Pengembangan Destinasi
Pariwisata
1. Peningkatan Pembangunan
64,97
Informasi awal tidak ada permasalahan tanah,
Sarana dan Prasarana
namun setelah selesai perencanaan dan akan
Pariwisata
dibangun, timbul komplain / gugatan dari pihak
lain (Teja).
2. Pengembangan jenis dan
paket wisata unggulan
-
Pembangunan restoran
fisik terlaksana 87 % karena pihak rekanan
tidak sanggup menyelesaikan kontrak sampai
tanggal 24 Desember 2013 dan telah dilakukan
pemutusan kontrak / wan prestasi.
-
Peningkatan area parkir
dan jalan kawasan Ngalau
3. Pengembangan Daerah
5,14
Tujuan Wisata
1. Bahwa standar biaya khusus yang
diterbitkan Dinas Pekerjaan Umum sekitar
bulan Maret 2013, sementara
perencanaannya di RAB telah disusun
pada bulan Januari 2013 sehingga pihak
rekanan tidak ada yang sanggup
mengajukan penawaran sampai akhir
tahun anggaran
2. Harga aspal mengalami kenaikan
Terealisasi ± 5,4 % atau Rp. 2.581.600,- dari
anggaran Rp. 50.215.500. Anggaran yang
terpakai hanya makan rapat satu
kali,
sedangkan biaya lainnya tidak terealisir karena
belum ada kesepakatan dengan para pemilik
tanah Ngalau Indah.
5
Perencanaan Pembangunan
Daerah
1. Penyusunan Renstra SKPD
56,23
Dalam DPA dianggarkan uang saku rapat,
namun hal tersebut tidak sesuai dengan aturan
keuangan dan dikembalikan. Disamping itu
7
banyak ATK dan SPPD tidak tidak seluruhnya
terealisir karena sudah dianggap mencukupi.
6
Peningkatan Peran Serta
Kepemudaan
1. Pembinaan Pemuda
69,03
Karena kurang jelasnya peserta dan dana
Pelopor Keamanan
pembinaan yang ada di Provinsi, maka dana
Lingkungan
yang dianggarkan tidak terpakai / adanya
penghematan keuangan
7
Peningkatan Sarana dan
Prasarana Olahraga
1. Persiapan Pengadaan
49,49
Bahwa dilokasi tanah untuk Sarana dan
Prasarana Olahraga ini baru didapatkan pada
Tanah
bulan Oktober 2013, dan tidak memungkinkan
untuk dilaksanakan, yang terealisasi hanya
biaya ATK.
2. Perencanaan Pengadaan
Tanah
72,24
Realisasi keuangan Rp. 155.379.500,- dari Rp.
215.088.500,- dengan prosentasi 72,24%. Hal
ini disebabkan karena anggaran yang tersedia
tidak seluruhnya direalisasikan karena :
1. Honor PPTK tidak terealisasi karena
PPTK
yang
bersangkutan
juga
memegang kegiatan kegiatan di Bidang
lain.
2. Jasa
Konsultasi
dianggarkan
Rp.
UKL
/
UPL
100.000.000,-
terealisir Rp. 48.537.500,Kontrak dengan pihak konsultan
3. Biaya perjalanan Dinas dalam daerah
tidak
terealisir
dalam
rangka
penghematan.
8
Pengembangan Olah Raga
8
Rekreasi
- Pembuatan Partisi Ruangan
- Pemasangan Sekat Kaca
Item pekerjaan diajukan dalam perubahan
APBD 2013 dalam bentuk rehab. Namun dalam
DPA perubahan tetap nomenklatur lama yang
keluar, sehingga tidak bisa terlaksana.
Pengelolaan Keragaman
Budaya
1. Pengembangan Kesenian
74,82
Karena keterdesakan waktu atas penyampaian
proposal untuk dana hibah telah melebihi waktu
dan Kebudayaan Daerah
yang telah ditetapkan sesuai dengan Perwako
dan Permendagri
Perkiraan pencapaian Tahun Anggaran 2014
Sedangkan untuk tahun berjalan yakni Anggaran tahun 2014 dengan alokasi
sebesar Rp12.097.691.495 terurai dalam 15 program dan 49 kegiatan, diharapkan
keberhasilan kinerja mencapai 100 % atau meningkat dari tahun 2013, baik
realisasi keuangan maupun realisasi fisik.
Berdasarkan hasil yang diperoleh melalui penilaian kinerja terhadap program
maupun kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2013 serta perkiraan capaian
program
dan
kegiatan
tahun
2014,
dapat
dikemukakan
beberapa
permasalahandalam pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Pariwisata Pemuda
dan Olah Raga Kota Payakumbuh sebagai berikut:
a. Keterbatasan
data
dan
informasi
yang
diperlukan
bagiperencanaan
pembangunan dan pengembangan destinasi wisata;
b. Belum optimalnya kemampuan sumber daya manusia dalampengelolaan objek
wisata;
c. Belum
optimalnya
koordinasi
dalam
perencanaan
pembangunanyang
menyebabkan rendahnya keterpaduan dalam fungsiperencanaan, monitoring dan
evaluasi pengembangan pariwisata pemuda dan olahraga;
d. Belum dipahaminya secara utuh tentang outcome yang ingindicapai dari setiap
kegiatan, sehingga masih adanya kesulitanmerealisasikan sasaran program
menjadi outcome kegiatanyang menunjang efektivitas program/kegiatan
e. Perlunya peningkatan komitmen dan pemahaman untukmempedomani indiSeksi
kegiatan dalam Renstra, RKPD maupundalam RPJMD dalam merencanakan
kegiatan
f. Tidak adanya kejelasan status asset terhadap beberapa objek serta sarana
olahraga
yang
dibawahi
oleh
Diparpora
Kota
Payakumbuh,
sehingga
9
menyulitkan untuk diusulkan untuk dibantu oleh dana APBN atau mendatangkan
investor dari luar daerah.
Dari identifiSeksi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh Diparporadalam
pelaksanaan urusan perencanaan pembangunan daerah,maka peningkatan kinerja
organisasi melalui kegiatan tahunan yangdilaksanakannya, menjadi hal yang mutlak
dilakukan secarasistematis dan terstruktur.
Dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan berdasarkan Renstra Diparpora Kota Payakumbuh tahun 2012–2017,
maka strategi dan kebijakan yang akan ditempuh Diparpora Kota Payakumbuh pada
tahun 2014 adalah sebagai berikut :
1. Kebijakan Pelayanan Prima
Strategi :
a.
Tersediannya fasilitas pendukung pelayanan prima dan
perlengkapan kerja aparatur
b.
Tersedianya sarana dan prasarana
c.
Meningkatkan SDM aparatur
2. Kebijakan Peningkatan pariwisata yang berbasis ekonomi kerakyatan
Strategi :
a. Menyediakana data base potensi pariwisata daerah
b. Meningkatkan SDM pelaku pariwisata
c. Meningkatkan sarana dan prasarana
d. Meningkatkan iven-iven pariwisatapromosi pariwisata
e. Meningkatkan peranan dan kerjasama bidang pariwisata dengan
Investor/pengusaha dan masyarakat
3. Kebijakan Pengembangan kebudayaan asli daerah
Strategi :
a. Menyediakan data base potensi kebudayaan daerah
b. Meningkatkan pembinaan seni dan budaya daerah
c. Meningkatkan sarana dan prasarana
d. Meningkatkan peranan Kerapatan Adat Nagari
e. Meningkatkan iven-iven seni budaya daerah
f. Memberikan penghargaan terhadap pelaku seni budaya daerah
4. Kebijakan Pembangunan Generasi Muda yang Kreatif, Maju, Sehat, Bertaqwa,
Unggul dan Kompetitif
Strategi :
a. Menyediakan data base potensi pemuda
b. Meningkatkan SDM pemuda
c. Meningkatkan sarana dan prasarana
10
d. Meningkatkan ekonomi pemuda
5. Kebijakan Peningkatan Olahraga Prestasi dan Rekreasi
Strategi :
a. Menyediakan data base potensi olahraga
b. Meningkatkan SDM pelaku olahraga
c. Meningkatkan sarana dan prasarana olahraga prestasi dan rekreasi
d. Meningkatkan kegiatan kompetisi olahraga prestasi dan rekreasi iveniven berskala regional dan nasional
e. Memberikan penghargaan terhadap pelaku olahraga
2.2.
ANALISIS KINERJA PELAYANAN SKPD
Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi
Sampai saat ini, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kota Payakumbuh
dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang bertanggung jawab langsung kepada
Walikota Payakumbuh.
Susunan Organisasi Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga terdiri dari :
1. Unsur Pimpinan yaitu : Kepala Dinas
2. Unsur Pembantu Pimpinan yaitu Sekretariat yang dipimpin oleh seorang
Sekretaris Dinas yang terdiri dari :
a. Subag Umum
b. Subag Keuangan
c. SubagKepegawaian
3. Unsur Pelaksana yaitu :
a. Bidang Kendali Program yang terdiri dari Seksi Evaluasi dan Pelaporan dan
Seksi Perencanaan Program.
b. Bidang Pembinaan Kepariwisataan yang terdiri dariSeksi Objek dan Daya
Tarik Wisata, Seksi Perizinan Usaha Jasa Wisatadan SeksiSeni Budaya dan
Promosi Wisata.
c. Bidang Sarana dan Prasarana yang terdiri dariSeksiSarana dan Prasarana
Wisata dan SeksiSarana dan Prasarana Olah Raga dan Kepemudaan.
d. BidangPemuda dan Olah Raga yang terdiri dariSeksi Pemuda dan Seksi Olah
Raga.
Dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah, maka diperlukan adanya penyesuaian terhadap
keberadaan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga.
11
Tugas pokok dan fungsi Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kota Payakumbuh
yang akan dipakai landasan penyusunan program dengan mengantisipasi
perkembangan di masa mendatang.
12
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Payakumbuh
Kepala Dinas
Drs. SYAHNADEL KHAIRI
NIP. 19610903 198703 1 003
Sekretaris
DAFRUL PASI
NIP. 19740315 199311 1 001
JABATAN
FUNSIONAL
Kasubag Kepegawaian
ELIMURNI
NIP. 19610626 198601 2 003
Kabid Kendali Program
Drs. APLIMADANAR
NIP. 19650409 198603 1 007
Kabid Sarana dan Prasarana
ELVI JAYA, ST
NIP. 19641031 198602 1 001
Kasi Perencanaan Program
BUDHY DHARMA
PERMANA,S.Sos,MM.Par
Kasi Sarana & Prasarana
Wisata
ALI IMRAN, S.Sos
NIP. 19700318 199701 1 001
NIP. 19760428 200604 1 009
Kasi Evaluasi & Pelaporan
Ir.AZWARMAN,M.Si
Nip.19610925 199202 1 001
Kasubag Keuangan
HARIYANTI
NIP. 19641020 198902 2 001
Kabid Pembinaan
Kepariwisataan
YULIZON,S.Sos.M.Si
NIP. 19600730 198211 1 001
Kasi OW & OTW
NIRDAWATI, S.Sos
NIP. 19631231 198503 2 159
Kasi Perizinan & UJW
HERA KARTIKA, A
Kasi Sarana & Prasarana
Olahraga
YUSRIL, S.ST
NIP. 19691017 199003 1 006
NIP. 19690418 199002 2 001
Kasi Seni Budaya & Promosi
Wisata
HADIATUL RAHMAT, S.Pd
19710921 200604 1 015
Kasubag Umum dan
Perlengkapan
YUSNIWARTI
NIP. 19621201 198503 2 002
Kabid Pemuda & Olahraga
FARDINAL,SH
NIP. 19640715 198602 1 003
Kasi Pemuda
Hj. YULIAR,S.Sos
NIP. 19581208 198503 2 002
Kasi Olahraga
DENITRAL,S.Pd
NIP. 19741227 200901 1 002
UPTD
13
2.3.
ISU – ISU PENTING PENYELENGARAAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD
2.3.1.Permasalahan
Banyak hal yang perlu dibenahi dalam menjalankan tupoksi yang diemban
oleh Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, namun hal yang paling sentral
adalah kejelasan atas status asset yang dikelola serta pentingnya ruang kerja atau
kantor yang representatif dalam pengelolaan pengembangan serta peningkatan
destinasi wisata, peran serta pemuda serta memasyrakatkan olah raga ditengahtengah masyarakat.
Permasalahan Kepariwisataan tersebut antara lain :
1. Kepemilikan lokasi objek wisata sebagian besar masih merupakan tanah
ulayat kaum.
2. Relatif terbatasnya dana yang tersedia untuk mendukung pengembangan
sektor pariwisata.
3. Masih kurangnya dukungan jasa- jasa komersil pada lokasi- lokasi Objek
Wisata yang ada dalam bentuk pusat rekreasi, pusat souvenir, dan
cenderamata
4. Masih terbatasnya akomodasi hotel yang memadai untuk wisatawan.
5. Masih terbatasnya sarana transportasi yang berkualitas yang dapat
mendukung kelancaran dan kenyamanan wisatawan untuk mengunjungi
objek wisata yang ada.
6. Masih terbatasnya biro- biro perjalanan untuk mendukung pengelolaan
sector pariwisata.
7. Belum tersedianya sarana dan prasarana pelayanan umum yang bersih
dan layak dilokasi objek- objek wisata yang ada yang memungkinkan
wisatawan menikmati objek wisata dengan nyaman.
8. Masih adanya sikap masyarakat yang kurang mendukung pengembangan
objek wisata yang ada.
9. Belum adanya Master Plan Kepariwisataan.
10. Belum adanya sarana dan prasarana Olah Raga yang Representatif .
11. Belum adanya Master Plane sarana dan prasarana.
12. Belum terdata dan Infentarisasi organisasi kepemudaan dan kegiatan
Kepemudaan.
2.3.2. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal
14
Dengan menggunakan analisa SWOT
(Strength,Weakness,Opportunity,Treath)dilakukan identifikasi faktor strategis
yang sangat perlu dilakukan untuk mengetahui factor – factor yang
mempengaruhi pelaksanaan tugas suatu organisasi.Lingkungan strategis tersebut
sendiri terdiri dari faktor lingkungan eksternal.Pada analisa SWOT faktor
internal dan Eksternal yang sangat mempengaruhi adalah:
A. Strenghtness
1. Dengan Otonomi Daerah dan perangkat hukumnya akan mampu
meningkatkan kemampuan PEMDA untuk membangun destinasi baru
khususnya pengembangan obyek dan daya tarik wisata, usaha jasa dan
sarana wisata.
2. Adanya
masterplain
atau
rencana
pengmbangan
pariwisata
Kota
Payakumbuh secara terpadu (RIPPDA Kota Payakumbuh).
3. Telah tersedianya standart, pedoman teknis, kriteria dan prosedur
pengelolaan kebudayaan dan Pariwisata;
4. Potensi ekonomi pariwisata relatif besar dan menjanjikan untuk
meningkatkan lapangan usaha dan lapangan kerja, pemerintah berusaha
untuk memberikan kemudahan agar pengusaha tertarik untuk berusaha di
bidang pariwisata, dan sebaliknya para pengusaha sendiri berminat cukup
besar untuk mengembangkan usahanya di bidang pariwisata, sehingga
jumlah usaha pariwisata semakin meningkat;
5. Sosialisasi branding baru untuk pasar luar negeri ”Indonesia The Ultinaite
in Diversity” dan untuk pasar dalam negeri ”Kenali Negerimu, Cintai
Negerimu” diharapkan akan membangkitkan citra pariwisata (dalan dan
luar negeri);
6. Adanya jalinan kerja sama yang harmonis antara Pemerintah Daerah,
pelaku pariwisata dan komponen pariwisata untuk menyamakan presepsi
dalam meningkatkan pembangunan pariwisata;
7. Tersedianya teknologi informasi dan telekomunikasi untuk melakukan
promosi;
8. Tersedianya Sumber Daya Manusia kepariwisataan.
9. Adanya Peraturan Daerah No. 03 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Dinas DaerahLingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh,
10. Adanya SDM yang mendukung pelaksanaan kegiatan pariwisata, pemuda,
dan olah raga
11. Adanya wadah organisasiPariwisata, pemuda dan olah raga.
15
12. Tingginya komitmen Pemerintah terhadap pengembangan pariwisata
pemuda dan olah raga
13. Adanya hubungan yang harmonis antara Pemerintah Pusat,Propinsi dan
Kota dibidang pariwisata pemuda dan olah raga
B. Weakness
1. Data base kebudayaan dan pariwisata yang tersedia belum mampu
mendukung
kebutuhan
dalam
proses
pengambilan
keputusan
pembangunan sektor kebudayaan dan pariwisata yang aktual;
2. Masih rendahnya apresiasi dan kecintaan terhadap budaya dan produk
lokal.
3. Krisis nilai budaya/jati diri (identitas) nasional, nilai-nilai solidaritas sosial,
kekeluargaan, keramahtamahan sosial dan rasa cinta tanah air yang pernah
dianggap sebagai kerukunan pemersatu dan ciri khas bangsa Indonesia,
mulai pudar bersamaan dengan meningkatnaya nilai-nilai materialisme;
4. Kurang tersosialisainya standar, pedoman teknis, kriteria dan prosedur
pengembangan nilai budaya;
5. Rendahnya pengelolaan destinasi pariwisata khususnya dalam pengemasan
daya tarik wisata kedalam produk pariwisata dan paket-paket wisata;
6. Belum optimalnya peran masyarakat dan insan pariwisata dalam
pembangunan kepariwisataan.
7. Belum efektifnya upaya pemasaran dalam dan luar negeri;
8. Obyek dan daya tarik wisata belum tertata secara optimal;
9. Belum optimalnya pola kemitraan masyarakat di bidang kepriwisataan;
10. Kurangnya aksesisbilitas menuju obyek wisata dan daya tarik wisata
potensial.
11. Belum optimalnya pengelolaan usaha jasa dan sarana wisata;
12. Kualitas Sumber Daya Manusia yang belum memadai.
13. Sarana dan prasarana bidang pariwisata pemuda dan olah raga yang belum
memadai
14. Belum optimalnya upaya meningkatkan SDM pegawai pada Dinas
Pariwisata Pemuda dan Olah Raga
15. Terbatasnya dana pembinaaan olah raga, Promosi wisata dan pengadaan
sarana dan prasarana pariwisata Pemuda dan Olah raga.
16. Belum adanya data base bidang Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan
Pariwisata
C. Opportunities
16
1. Kode etik pariwisata dunia membantu proses pelestarian benda peninggalan
sejarah dan purbakala (benda cagar budaya) agar tetap lestari dan mampu
memberi manfaat.
2. Dengan semakin tersegmentasinya wisatawan yang memiliki motivasi
khusus, menuntut destinasi yang mampu menawarkan keanekaragaman
produk pariwisata.
3. Masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan etnis
dikenal suka membantu dan ramah yang merupakan modal untuk
membangun industri pariwisata sebagai industri jasa.
4. Adanya peluang dengan manfaat tehnologi informasi dan komunikasi
dalam upaya mempromosikan potensi kepariwisataan Kota Payakumbuh.
5. Terbukanya kesempatan untuk mengembangkan peningkatan obyek dan
daya tarik wisata.
6. Adanya produk usaha jasa dan sarana yang berdaya saing tinggi.
7. Adanya komitmen bersama dan terpadu antara pemerintah sebagai
fasilitator dengan masyarakat dan swasta untuk memajukan pembangunan
kepariwisataan.
8. Adanya komitmen yang luat di bidang debirokrasi perijinan dalam
menumbuhkan keinginan pengusaha mengivestasikan modalnya di Kota
Payakumbuh
9. Terbukanya kesempatan bagi aparat pariwisata dalam mengembangkan
sumber dayanya.
10. Adanya kewenangan bidang pariwisata, pemuda dan olah raga yang
diberikan oleh Pemerintah Pusat dan Propinsi
11. Adanya berbagai jenis pelatihan kepemudaan yang diadakan oleh
Pemerintah Pusat dan Propinsi
12. Adanya penghargaan atas prestasi dibidang Olahraga oleh Pemerintah
13. Terbukanya kesempatan untuk meningkatkan prestasi olahraga
14. Adanya komitmen Pemerintah Pusat dan Propinsi untuk pemeliharaan dan
pengembangan kebudayaan Daerah
15. Adanya Intitusi dibidang kepariwisataan
16. Terbukanya peluang kerjasama dibidang pariwisata pemuda dan olah raga
17. Letak Geografis Kota Payakumbuh yang strategis, kondisi iklim dan
pemandangan alam yang mendukung
18. Adanya kalender event pariwisata nasional yang melibatkan daerah-daerah
di Sumatera Barat yang dapat dijadikan promosi pariwisata daerah di
tingkat Internasional.
17
19. Terdapatnya potensi pariwisata tengah kota yang dapat ditumbuh
kembangkan menjadi wisata unggulan keluarga tengah kota
D. Threatness
1. Kurangya pemahaman masyarakat terhadap pelestarian (BCB) benda cagar
budaya.
2. Lemahnya SDM pengelola peninggalan sejarah kepurbakalaan dan budaya
lokal, serta pengelolaan obyek dan daya tark wisata.
3. Apresiasi dan kecintaan masyarakat terhadap budaya dan produk dalam
negeri masih rendah antara lain karena keterbatasan informasi.
4. Pembangunan destinasi yang kurang memperhatikan aspek kepentingan
dan manfaat bagi masyarakat lokal.
5. Adanya kesamaan potensi kepriwisataan dengan daerah lainMasih
tingginya persaingan antar daerah dalam pengelolaan kepariwisataan
pemuda dan olah raga
6. Masuknya pengaruh budaya asing yang berkembang di masyarakat.
7. Masih rendahnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat di bidang
pariwisata pemuda dan olah raga.
8. Adanya daerah lain/ daerah pesaing yang memiliki SDMdan sarana wisata
olah raga yang lebih unggul
9. Kondisi politik dan perekonomian daerah yang tidak selalu stabil.
Untuk itu agar berperannya Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya, kedepan isu-isu strategis yang harus dilakukan
adalah sebagai berikut :
1. Perlunya mempersiapkan sumber daya manusia yang handal di bidang
pariwisata pemuda dan olah Raga yang berorientasi pelayanan prima kepada
masyarakat.
2. Perlunya menjadikan Payakumbuh sebagai daerah tujuan wisata utama di
Sumatera Barat.
3. Perlunya membuat konsep Pariwisata yang Terintegrasi, yang Berkualitas dan
memiliki daya saing
4. Perlunya ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai di bidang
pariwisata pemuda dan olah raga
5. Perlunya menjadikan industri pariwisata yang religius berdasarkan ABS-BSK.
6. Perlunya mengsingkronkan industri kepariwisataan yang didukung oleh stage
holder terkait
7. Perlunya dilakukan promosi kepariwisataan secara gencar untuk meningkatkan
destinasi wisata sebagai lokomotif ekonomi kota
18
8. Perlunya menciptakan event-event dan atraksi seni dan budaya yang
berkualitas bagi pengembangan pariwisata daerah
9. Perlunya melestarikan dan mengembangkan budaya lokal
10. Perlunya menciptakan iklim investasi yang sehat di bidang pariwisata pemuda
dan olahraga
11. Perlunya menciptakan pemuda yang kreatifdan produktifyang berkemampuan
untuk tumbuh sehat, maju, mandiri, bertaqwa, berjiwa usaha, unggul dan
kompetitif
12. Perlunya pengembangan atlet-atlet olahraga prestasi yang handal dan
profesional serta menciptakan olahraga rekreasi dan pemasyarakatan olahraga
sebagai penopang sektor pariwisata
19
BAB III
TUJUAN, SASARAN DAN PROGRAM KEGIATAN
3.1.
TELAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN NASIONAL
Program merupakan instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih
kegiatan yang dilaksanakan oleh Satuan Perangkat Kerja
3.2. TUJUAN DAN SASARAN RENJA SKPD
Penetapan tujuan dan sasaran didasarkan pada identifiSeksi factor-faktor
kunci keberhasilan (Critical Success Factor) yang ditetapkan setelah penetapan
visi dan misi. Penetapan tujuan akan mengarah kepada perumusan sasaran,
kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan Visi dan Misi.
Sedangkan sasaran menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui
tindakan-tindakan terfokus yang bersifat spesifik, terinci, terukur dan dapat
dicapai.
Diparpora sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya melaksanakan urusan
Pemerintahan Daerah berdasarkan asas Otonomi dan melaksanakan tugas-tugas
pembantuan di bidang Pariwisata, Pemuda dan Olah Ragadituntut untuk lebih
professional dalam menjalankan beban tugasnya. Untuk itu, disusun visi dan misi
Diparpora yang akan dicapai melalui pencapaian tujuan dan pelaksanaan
kegiatan utama dan kegiatan pendukungnya. Dalam hal ini, visi dan misi yang
disusun harus dikaitkan dengan RPJMD 2012 – 2017.VISI Dinas Pariwisata
Pemuda dan Olah Raga Kota Payakumbuh adalah :
“TERWUJUDNYA
PAYAKUMBUH
SEBAGAI
KOTA
TUJUAN
WISATA SERTA BERKEMBANGNYA KREATIFITAS PEMUDA DAN
OLAHRAGA YANG BERBUDAYA DAN RELIGIUS”
Tujuan
Tujuan merupakan penjabaran dari pada misi. Dari tujuan akan tergambar
kerangka prioritas yang menentukan arah dari setiap program dan kegiatan serta
aktifitas lembaga dalam melaksanakan misi.
Tujuan yang hendak dicapai Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kota
Payakumbuh adalah sebagai berikut :
20
1. Meningkatkan Peningkatan Pelayanan Pemerintah yang prima
2. Menjadikan Kota Payakumbuh sebagai daerah destinasi wisata Sumatera Barat
3. Menjadikan Pariwisata yang Terintegrasi, yang Berkualitas dan memiliki daya
saing, serta peningkatan citra kota Payakumbuh sebagai daerah tujuan wisata.
4. Mengembangkan sarana dan prasarana pariwisata, pemuda dan olahraga
5. Menjadikan industri pariwisata yang religius berdasarkan ABS-BSK.
6. Mengsingkronkan
industri
kepariwisataan
yang
didukung
oleh
sektor
perdagangan, hotel, restoran, kuliner, industri dan jasa
7. Melaksanakan promosi pariwisata yang efektif dengan bertumpu pada kekuatan
analisa pasar yang dilakukan secara komprehensif
8. Melaksanakan event dan atraksi seni dan budaya yang berkualitas bagi
pengembangan pariwisata daerah
9. Melaksanakan pelestarian dan pengembangan budaya lokal yang beraneka
ragam, sesuai dengan tata nilai dan kelembagaan yang secara turun temurun
dipraktekkan dan dipelihara
10. Menciptakan jaringan kerjasama antara pemerintah, masyarakat dan swasta
dalam pengembangan pariwisata, seni dan budaya
11. Mengembangkan kreatifitas dan produktifitas pemuda yang berkemampuan
untuk tumbuh sehat, maju, mandiri, bertaqwa, berjiwa usaha, unggul dan
kompetitif
12. Mengembangkankan atlet-atlet olahraga prestasi yang handal dan profesional
serta menciptakan olahraga rekreasi dan pemasyarakatan olahraga sebagai
penopang sektor pariwisata
Sasaran
Adapun sasaran yang hendak dicapai Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah raga
Kota Payakumbuh Adalah :
1. Terwujudnya Peningkatan Pelayanan Pemerintah yang prima
2. Terwujudnya Kota Payakumbuh sebagai daerah destinasi wisata Sumatera Barat
3. Terwujudnya Pariwisata yang Terintegrasi, yang Berkualitas dan memiliki daya
saing, serta peningkatan citra kota Payakumbuh sebagai daerah tujuan wisata.
4. Terwujudnya pengembangan sarana dan prasarana pariwisata, pemuda dan
olahraga
5. Terwujudnya industri pariwisata yang religius berdasarkan ABS-BSK.
6. Terwujudnya industri kepariwisataan yang didukung oleh sektor perdagangan,
hotel, restoran, kuliner, industri dan jasa
21
7. Terwujudnya promosi pariwisata yang efektif dengan bertumpu pada kekuatan
analisa pasar yang dilakukan secara komprehensif
8. Terwujudnya event dan atraksi seni dan budaya yang berkualitas bagi
pengembangan pariwisata daerah
9. Terwujudnya pelestarian dan pengembangan budaya lokal yang beraneka ragam,
sesuai dengan tata nilai dan kelembagaan yang secara turun temurun
dipraktekkan dan dipelihara
10. Terwujudnya pengembangan jaringan kerjasama antara pemerintah, masyarakat
dan swasta dalam pengembangan pariwisata, seni dan budaya
11. Terwujudnya pengembangan kreatifitas dan produktifitas pemuda yang
berkemampuan untuk tumbuh sehat, maju, mandiri, bertaqwa, berjiwa usaha,
unggul dan kompetitif
12. Terwujudnya pengembangan atlet-atlet olahraga prestasi yang handal dan
profesional serta menciptakan olahraga rekreasi dan pemasyarakatan olahraga
sebagai penopang sektor pariwisata
3.3. PROGRAM DAN KEGIATAN
Program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu
untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan oleh satu dan beberapa instansi
pemerintah ataupun dalam rangka kerjasama dengan masyarakat guna mencapai
sasaran tertentu.
Diparpora sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya melaksanakan
urusan Pemerintahan Daerah berdasarkan asas Otonomi dan melaksanakan
tugas-tugas pembantuan di bidang Pariwisata, Pemuda dan Olah Ragadituntut
untuk lebih professional dalam menjalankan beban tugasnya. Untuk itu, disusun
visi dan misi Diparpora yang akan dicapai melalui pencapaian tujuan dan
pelaksanaan kegiatan utama dan kegiatan pendukungnya.
Sejalan dengan Visi Kota Payakumbuh tahun 2012 – 2017 yaitu
“Terwujudnya Payakumbuh menjadi kota yang maju, sejahtera dan religius, pro
rakyat, berbasis ilmu pengetahuan dan pendidikan yang berlandaskan kepada
adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah”dan sesuai dengan Visi Diparpora
Kota Payakumbuh Tahun 2012 – 2017 yaitu “Terwujudnya Payakumbuh Sebagai
Kota Tujuan Wisata Serta Berkembangnya Kreatifitas Pemuda Dan Olahraga Yang
Berbudaya dan Religius”, maka program dan kegiatan yang dirancang Diparpora
Kota Payakumbuh tahun 2015 terdiri dari :
Program Utama
22
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini bertujuan untuk Meningkatnya Pelayanan Administrasi
Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Apatur
Program ini bertujuan untuk Meningkatnya Pelayanan Apatur
3. Program Peningkatan Disiplin Apatur
Program ini bertujuan untuk Meningkatnya Disiplin Apatur
4. Program Peningkatan Sumber Daya Apatur
Program ini bertujuan untuk Meningkatkan kualitas PNS
5. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
Program ini bertujuan untuk Meningkatnya Kunjungan Wisatawan
6. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
Program ini bertujuan untuk Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan
prasarana pariwisata untuk perencanaan objek wisata unggulan
7. Program Pengembangan Kemitraan
Program ini bertujuan untuk Meningkatnya informasi kepariwisataan,
Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengembangan kemintraan
pariwisata, serta Meningkatnya akuntabilitas pelaksanaan program dan
kegiatan
8. Program Pengembangan Nilai Budaya
Program ini bertujuan untuk Berkembangannya Seni dan Budaya Daerah
9. Program Pengelolaan Kekayaan Daerah
Program ini bertujuan untuk Meningkatnya Pengelolaan Kekayaan Daerah
10. Program Pengelolaan Keragaman Budaya
Program ini bertujuan untuk Berkembangannya Budaya Daerah
11. Program Pengembangan Kerjasama Pengelolaan Kekayaan Budaya
Program ini bertujuan untuk Meningktnya Kerjasama dalam Pengembangan
Budaya daerah
12. Program Pengembangan Dan Keserasian Kebijakan Pemuda
Program
ini
bertujuan
untuk
Miningkatnya
Keselarasan
dalam
Pengembangan Kebijakan Pemuda
23
13. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan
Program ini bertujuan untuk Meningkatnya Peran Serta Kepemudaan dalam
Pembangunan
14. Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan
Hidup Pemuda
Program ini bertujuan untuk Meningkatnya Kecakapan Pemuda
15. Program Pengembangan Kebijakan dan Manajeman Olah Raga
Program ini bertujuan untuk Meningkatnya Prestasi Olah Raga Daerah
16. Program Pengembangan dan Pemasyarakatan Olah Raga
Program
ini
bertujuan
untuk
Meningkatkan
Prestasi
olahraga,
memasyarakatkan olahraga,dan mengolahragakan masyarakat
17. Program Peningkatan Sarana dan Prasaran Olah Raga
Program ini bertujuan untuk Meningkatnya Kunatitas dan kualitas Sarana
Olah Raga
18. Program Pengembangan Data / Informarsi
Program ini bertujuan untuk Meningktnya Perencanaan Pekerjaan
19. Program Perencanaan Pembangunan Daerah
Program ini bertujuan untuk Meningkatnya Perencanaan program SKPD
Rencana Program dan Kegiatan
5.1.1 Sekretariat
a. Program Pelayaan Administrasi Perkantoran
Kegiatan :
1. Penyediaan jasa surat menyurat
2. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
3. Penyediaan jasa jaminan +pemeliharaan kesehatan PNS
4. Penyediaan
jasa
Pemeliharaan
dan
perizinan
kendaraan
dinas/operasional
5. Penyediaan jasa administrasi keuangan
6. Penyediaan jasa kebersihan kantor
7. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja
8. Penyediaan alat tulis kantor
9. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
10. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
11. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
12. Penyediaan makanan dan minuman
24
13. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
14. Penyediaan jasa tenaga Administrasi/teknis perkantoran
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan :
1. Pengadaan perlengkapan gedung kantor
2. Pengadaan mebeleur
3. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
c. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Kegiatan :
1. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
d. Program Peningkatan Sumber Daya Aparatur
Kegiatan :
1. Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan
5.1.2 Pariwisata
a.
Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
Kegiatan :
1. Peningkatan pemanfaatan teknologi informasi dalam pemasaran
pariwisata
2. Pelaksanaan promosi pariwisata Nusantara di dalam dan Luar Negeri
3. Pelatihan pemandu wisata terpadu
4. Pelaksanaan Tour de Singkarak
5. Pengembangan Ikon Pariwisata Daerah
6. Pelaksanaan Acara Payakumbuh World Music Festival ( PWF)
7. Pelaksanaan Pemilihan Uda dan Uni
8. Penyusunan Kebijakan Bidang Usaha Pariwisata
b.
Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
Kegiatan :
1. Pengembangan objek pariwisata unggulan
2. Peningkatan Bangunan Sarana dan Prasarana Pariwisata
3. Pemeliharaan Bangunan Sarana dan Prasaran Pariwisata
4. Pelaksanaan koordinasi pembangunan objek pariwisata dengan lembaga
/ dunia usaha
5. Pengembangan daerah tujuan wisata
25
c. Program Pengembangan Kemitraan
Kegiatan :
1. Pengembangan dan penguatan informasi data base
2. Pengembangan SDM dibidang kebudayaan dan pariwisata bekerjasama
dengan lembaga lainnya
3. Fasilitasi pembentukan forum komunikasi antar pelaku pariwisata dan
budaya
4. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program peningkatan kemitraan
5. Pengembangan SDM dan profesionalisme bidang pariwisata
6. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengembangan kemitraan
Pariwisata
7. Pelaksanaan koordinasi pembangunan kemitraan pariwisata
5.1.3 Kebudayaan
a. Program kebudayaan Pengembangan Nilai Budaya
Kegiatan :
1. Pelestarian dan aktualisasi adat budaya daerah
b. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
Kegiatan :
1. Penyusunan kebijakan pengelolaan kekayaan budaya lokal daerah
2. Sosialisasi pengelolaan kebudayaan budaya lokal daerah
3. Pengembangan kebudayaan dan pariwisata
4. Perekaman dan digitalisasi bahan pustaka
c. Program Pengelolaan Keragaman Budaya
Kegiatan :
1. Pengembangan kesenian dan kebudayaan daerah
2. Penyelenggaraan dialog kebudayaan
3. Fasilitasi penyelenggaraan festival budaya daerah
4. Pelestarian dan aktualisasi adat budaya daerah
d. Program Pengembangan kerjasama pengelolaan kekayaan budaya
Kegiatan :
1. Fasilitasi pembentukan kemitraan usaha profesi antar daerah
26
5.1.4 Pemuda
a. Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda
Kegiatan :
1. Penelitian dan pengkajian kebijakan-kebijakan pembangunan
b. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan
Kegiatan :
1. Pembinaan organisasi kepemudaan
2. Penyuluhan pencegahan penggunaan narkoba dikalangan pemuda
3. lomba kreasi dan karya tulis ilmiah dikalangan pemuda
4. Pembinaan pemuda pelopor keamanan lingkungan
5. Pendataan potensi kepemudaan
6. Pembinaan Organisasi Pramuka
c.
Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan
Hidup Pemuda
Kegiatan :
1. Pelatihan keterampilan bagi pemuda
5.1.5 Olahraga
a. Program Pengembangan Kebijakan dan Managemen Olahraga
Kegiatan :
1. Peningkatan mutu organisasi dan tenaga keolahragaan (Bintek)
2. Pengembangan sistim sertifikasi dan standarisasi profesi
3. Pembinaan managemen olahraga
b. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
Kegiatan :
1. Pembinaan cabang olahraga berprestasi ditingkat daerah
2. Peningkatan kesegaran jasmani dan rekreasi
3. Penyelenggaraan kompetisi olahraga
4. Pengembangan olahraga lanjut usia termasuk penyandang cacat
5. Pengadaan peralatan olahraga / lomba
c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
Kegiatan :
1. Peningkatan pembangunan sarana olahraga
2. Pengembangan dan pemanfaatan IPTEK dalam pengembangan sarana
dan prasarana olahraga
3. Pemeliharaan rutin dan berkala sarana dan prasarana olahraga
4. Perencanaan pengadaan tanah
27
5. Persiapan pengadaan tanah
6. Pelaksanaan pengadaan tanah
7. Penyerahan hasil pengadaan tanah
5.1.6 Perencanaan Pembangunan
a. Program Pengembangan Data / Informasi
Kegiatan :
1. Penyusunan dan pengumpulan data informasi kebutuhan penyusunan
dokumen perencanaan
b. Program Perencanaan Pembangunan Daerah
Kegiatan :
1. Penyusunan RENJA SKPD
2. Penyusunan SPM SKPD
3. Penyusunan IKM
4. Penyusunan RIPPDA
5. Penyusunan kebijakan / Produk hukum
28
BAB IV
PENUTUP
Rencana Kerja (Renja) menjadi sangat penting artinya dalam mengaplikasikan
berbagai persoalan-persoalan terkait dengan kegiatan Kepariwisataan Pemuda dan Olah
Raga Kota Payakumbuh agar tercipta arah pembangunan kepariwisataan, peningkatan
partisipasi pemuda dan kualitasnya serta menjadikan olah raga sebagai kegiatan yang
memasyarakat diantara rutinitas, merupakan hal yang wajib di kembangkan dan
menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.
OutputRencana KerjaDinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kota Payakumbuh
adalah Program Tahunan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kota Payakumbuh
yang sesuai dengan Tupoksi dan sasaran Program Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah
Raga Kota Payakumbuh.
Rencana Kerja (RENJA) Diparpora Kota Payakumbuh selain menjadi
pelaksanaan kegiatan selama Tahun 2015 berfungsi pula sebagai sarana peningkatan
kinerja Diparpora. Sebagai bahan pelaksanaan kegiatan selama Tahun 2015, RENJA juga
dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan kegiatan yang dilaksanakan dalam
satu tahun bagi seluruh jajaran Diparpora Kota Payakumbuh. RENJA juga memberikan
umpan balik yang sangat diperlukan dalam pengambilan keputusan dan penyusunan
rencana di masa mendatang oleh para pimpinan manajemen dan seluruh staf Diparpora
Kota Payakumbuh sehingga akan diperoleh peningkatan kinerja ke arah yang lebih baik
dimasa datang.
Sebagaimana yang dimaksudkan dalam Undang- undang Nomor 25 tahun 2004
tentang Sistim Perencanaan Pembangunan Nasional ( SPPN ) bahwa Pemerintah dan
Pemerintah Daerah wajib menyusun Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) sebagai landasan penyusunan RAPBD tahun 2015.
Sesuai dengan visi dan misi Dinas Pariwisata , Pemuda dan Olah Raga Kota
Payakumbuh bahwa dalam pelaksanaan tugas mengacu kepada rencana kerja SKPD
yang berpedoman kepada tugas pokok dan fungsi.
Disamping itu Dinas Pariwisata , Pemuda dan Olah Raga Kota Payakumbuh
secara rutin melakukan kegiatan kantor seperti :
Melakukan pelayanan umum dan administrasi
Melakukan pemungutan/ penagihan Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) di sektor
Pariwisata Pemuda dan Olah Raga
Melakukan pembinaan terhadap pelaku usaha industri pariwisata.
Penguatan SDM aparatur Pariwisata , Pemuda dan Olah Raga .
29
KEPALA
DINAS PARIWISATA PEMUDA DAN OLAH RAGA
KOTA PAYAKUMBUH
Drs.SYAHNADEL KHAIRI
Pembina Tk. I NIP. 19610903 198703 1 003
30
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Dengan ditetapkannya UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (SPPN), diamanatkan bahwa setiap daerah harus menyusun
rencana pembangunan daerah secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan
tanggap terhadap perubahan, dengan jenjang perencanaan yaitu perencanaan
jangka panjang, perencanaan jangka menengah maupun perencanaan tahunan.
Untuk setiap daerah (kabupaten/kota) harus menetapkan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang (RPJP) Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM)
Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).
Sementara itu paralel dengan pembuatan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD), sesuai dengan pasal 7 UU Nomor 25 tahun 2004 juga mewajibkan setiap
SKPD membuat dan memiliki Rencana Kerja (Renja) SKPD, yang disusun dengan
berpedoman kepada Renstra SKPD dan mengacu kepada RKPD. Sedangkan RKPD
dijadikan dasar penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(RAPBD), Kebijakan Umum Aanggaran (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran
Sementara (PPAS).
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Payakumbuh tahun 2015 yang
berfungsi sebagai dokumen perencanaan tahunan, penyusunannya dengan
memperhatikan seluruh aspirasi pemangku kepentingan pembangunan melalui
penyelenggaraan Musrenbang tahunan yang diselenggarakan secara berjenjang
untuk keterpaduan Rancangan Renja SKPD.
Sesuai amanat tersebut maka Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kota
Payakumbuh sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah pada tahun 2015 ini
menyusun Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Diparpora) Kota Payakumbuh
tahun 2015.Renja SKPD merupakan dokumen rencana pembangunan SKPD yang
berjangka waktu 1 (satu) tahun guna mengoperasionalkan RKPD yang disertai
dengan upaya mempertahankan dan meningkatkan capaian kinerja pelayanan
masyarakat yang sudah dicapai oleh SKPD, sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
Rencana Kerja (Renja) Diparpora Kota Payakumbuh tahun 2014, akan
dijadikan sebagai pedoman dan rujukan dalam menyusun program dan kegiatan
Diparpora Kota Payakumbuh tahun 2015 yang telah ditetapkan Prioritas
1
Pembangunan
Daerah,
yang
mengarah
pada
pencapaian
sasaran-sasaran
pembangunan yang dalam penyusunannya juga memperhatikan program dan
kebijakan dari Pemerintah Pusat yang dilaksanakan di daerah.
1.2.
LANDASAN HUKUM
Dasar Hukum penyusunan Rencana KerjaDinas Pariwisata Pemuda dan Olah
Raga Kota Payakumbuh Tahun 2014 adalah :
a. Undang–UndangNomor 17 Tahun 2003 tentang Pengelolaan Keuangan Negara;
b. Undang–Undang Nomor 25 tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
c. Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah;
d. Undang–Undang Nomor 33 Tahun 2004, tentang Perimbangan Keuangan
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
e. Undang–Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025;
f. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
1.3.
MAKSUD DAN TUJUAN
Rencana Kerja Diparpora Kota Payakumbuh tahun 2015dimaksudkan
menetapkan dokumen perencanaan yang memuat program dan kegiatan
pembangunan daerah yang menjadi tolok ukur penilaian kinerja Dinas Pariwisata
Pemuda dan Olah Raga Kota Payakumbuh dalam melaksanakan tugas dan fungsinya
selama tahun 2015.
Sedangkan tujuan :
1. Acuan Diparpora dalam mengoperasionalkan RKPD Kota Payakumbuh tahun
2015 sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dalam rangka mencapai visi dan
misi Pemerintah Kota.
2. Merumuskan program dan kegiatan pembangunan Diparpora Kota Payakumbuh
selama tahun 2015.
1.4.
SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I
PENDAHULUAN, pada bagian ini dijelaskan mengenai gambaran umum
penyusunan rancangan Renja SKPD yang meliputi latar belakang, landasan hokum,
2
maksud dan tujuan serta sistematika penulisan, sehingga substansi pada bab–bab
berikutnya dapat dipahami dengan baik.
.BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU
2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra
SKPD, memuat kajian (review) terhadap hasil evaluasi pelaksanaan
Renja SKPD tahun lalu (tahun n-2) dan perkiraan capaian tahun
berjalan (tahun n-1), mengacu pada APBD tahun berjalan yang
seharusnya pada waktu penyusunan Renja SKPD sudah disahkan.
Selanjutnya
dikaitkan dengan pencapaian target Renstra SKPD
berdasarkan realisasi program dan kegiatan pelaksanaan Renja SKPD
tahun-tahun sebelumnya.
2.2. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD, berisikan kajian terhadap capaian
kinerja pelayanan SKPD berdasarkan indikator kinerja yang sudah
ditentukan dalam SPM, maupun terhadap IKK sesuai dengan
Peraturan Pemerintah No.6 tahun 2008, dan Peraturan Pemerintah
Nomor 38 tahun 2007. Jika indikator yang dikaji, disesuaikan dengan
tugas dan fungsi masing-masing SKPD, serta ketentuan peraturan
perundang-undangan yang terkait dengan kinerja pelayanan
2.3. Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD, berisikan
uraian mengenai :Sejauh mana tingkat kinerja pelayanan SKPD dan
hal kritis yang terkait dengan pelayanan SKPD,Permasalahan dan
hambatan yang dihadapi dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi
SKPD,Dampaknya terhadap capaian visi dan misi kepala daerah,
terhadap capaian program nasional/internasional, seperti SPM dan
MDGs (Millenium Development Goalds),Tantangan dan peluang serta
Formulasi isu-isu penting berupa rekomendasi dan catatan yang
strategis untuk ditindaklanjuti dalam perumusan program dan
kegiatan prioritas tahun yang direncanakan.
BAB III TUJUAN, SASARAN DAN PROGRAM KEGIATAN
3.1. Telaahan terhadap kebijakan Nasional, telaahan terhadap kebijakan
nasional
dan
sebagaimana
maksud,
yaitu
penelaahan
yang
menyangkut arah kebijakan dan prioritas pembangunan nasional dan
yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi SKPD
3.2. Tujuan dan Sasaran Renja SKPD, perumusan tujuan dan sasaran
didasarkan atas rumusan isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan
fungsi SKPD yang dikaitkan dengan sasaran target kinerja Renstra
SKPD
3
3.3. Program dan Kegiatan, berisikan penjelasan mengenai :faktor-faktor
yang menjadi bahan pertimbangan terhadap rumusan program dan
kegiatan, rekapitulasi program dan kegiatan serta penjelasan jika
rumusan program dan kegiatan tidak sesuai dengan rancangan awal
RKPD, baik jenis program/kegiatan, pagu indikatif, maupun
kombinasi keduanya
BAB IV PENUTUP, menguraikan tentang catatan penting yang perlu mendapat
perhatian, baik dalam rangka pelaksanaannya maupun seandainya ketersediaan
anggaran tidak sesuai dengan kebutuhan, kaidah pelaksanaannya serta rencana
tindak lanjut.
4
BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU
2.1.
EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN
RENSTRA SKPD
Rencana Kerja Diparpora Kota Payakumbuh adalah penjabaran perencanaan
tahunan
dan
Rencana
Strategis
Diparpora
tersebut.Tercapai
tidaknya
pelaksanaan kegiatan – kegiatan atau program yang telah disusun dapat dilihat
berdasarkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah.Akuntabilitas merupakan
suatu
bentuk
perwujudan
kewajiban
untuk
mempertanggungjawabkan
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai
tujuan-tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, melalui suatu media
pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik. Terkait dengan hal
tersebut Rencana Kerja (RENJA) Diparpora Kota Payakumbuh ini menyajikan
dasar pengukuran kinerja kegiatan dan Pengukuran Kinerja Sasaran dari hasil
apa yang telah diraih atau dilaksanakan oleh Diparpora Kota Payakumbuh
selama tahun 2013 dan perkiraan target tahun 2014.
2.1.1 Evaluasi Program Tahun 2013
Anggaran Tahun 2013 Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kota
Payakumbuh sebesar Rp. 10.294.530.316,- (termasuk perubahan) dengan 14
program dan 42 kegiatan. Dari jumlah dana tersebut terealisasi sebesar Rp
8.312.733.816,- dengan capaian kinerja fisik sebesar 100% dan capaian kinerja
keuangan sebesar 80,75%.
1. Realisasi program/Kegiatan yang tidak memenuhi target kinerja hasil/keluaran
yang direncanakan
No.
1.
Program / Kegiatan
Capaian
%
Penjelasan
Pelayanan Administrasi
Perkantoran
1. Penyediaan Jasa
Komunikasi Sumber Daya
60,94
Realisasi keuangan Rp. 204.330.000,- dengan
5
Air dan Listrik
terealisasi
Rp.
124.520.948,-.
Hal
ini
disebabkan karena :
-
Pembayaran berdasarkan rekening
-
Sebagian kios Pariwisata rekeningnya
dibayar oleh si pengontrak / tahun
sebelumnya kita yang bayar.
Sebagai estimasi dalam penanggulangan
penggantian air kolam renang kalau terjadi
bencana
2. Penyediaan Jasa
65,87
Pemeliharaan dan Perizinan
Realisasi keuangan Rp. 2.500.000,- dengan
terealisasi Rp. 1.646.800,-. Hal ini disebabkan :
Kendaraan Dinas /
Adanya antisipasi kenaikan pajak dan
Operasional
peluang adanya pengadaan kendaraan
dinas yang baru.
2
Peningkatan Sarana dan
Realisasi keuangan Rp. 147.571.200,- dengan
Prasarana Aparatur
terealisasi Rp. 88.399.868,- (59,90%)
1. Pemeliharaan Rutin /
59,90
-
Dana BBM dianggarkan seluruh Kasi dan
Berkala Kendaraan Dinas /
Staf
Operasional
kendaraan operasional baru
-
sebagai
antisipasi
penambahan
Menurut peraturan Walikota Payakumbuh
Nomor 6. Tahun 2013 tentang pemberian
bahan bakar minyak (BBM) bagi Kendaraan
Dinas.
-
Suku cadang tergantung penggantiannya /
kerusakan,
karena
penganggaran
berdasarkan estimasi suku cadang yang
3
akan mengalami kerusakan
Pengembangan Pemasaran
Pariwisata
1. Pelaksanaan Promosi
72,68
Rencana awal penetapan anggaran di DPA
Pariwisata Nusantara di
dianggarkan
biaya
untuk
peralatan
artis
Dalam dan Luar Negeri
Nasional karena ada beberapa pertimbangan
dari pimpinan , dana tersebut dipakai untuk artis
6
dalam
daerah
saja
sehingga
adanya
penghematan keuangan di kegiatan promosi.
4
Pengembangan Destinasi
Pariwisata
1. Peningkatan Pembangunan
64,97
Informasi awal tidak ada permasalahan tanah,
Sarana dan Prasarana
namun setelah selesai perencanaan dan akan
Pariwisata
dibangun, timbul komplain / gugatan dari pihak
lain (Teja).
2. Pengembangan jenis dan
paket wisata unggulan
-
Pembangunan restoran
fisik terlaksana 87 % karena pihak rekanan
tidak sanggup menyelesaikan kontrak sampai
tanggal 24 Desember 2013 dan telah dilakukan
pemutusan kontrak / wan prestasi.
-
Peningkatan area parkir
dan jalan kawasan Ngalau
3. Pengembangan Daerah
5,14
Tujuan Wisata
1. Bahwa standar biaya khusus yang
diterbitkan Dinas Pekerjaan Umum sekitar
bulan Maret 2013, sementara
perencanaannya di RAB telah disusun
pada bulan Januari 2013 sehingga pihak
rekanan tidak ada yang sanggup
mengajukan penawaran sampai akhir
tahun anggaran
2. Harga aspal mengalami kenaikan
Terealisasi ± 5,4 % atau Rp. 2.581.600,- dari
anggaran Rp. 50.215.500. Anggaran yang
terpakai hanya makan rapat satu
kali,
sedangkan biaya lainnya tidak terealisir karena
belum ada kesepakatan dengan para pemilik
tanah Ngalau Indah.
5
Perencanaan Pembangunan
Daerah
1. Penyusunan Renstra SKPD
56,23
Dalam DPA dianggarkan uang saku rapat,
namun hal tersebut tidak sesuai dengan aturan
keuangan dan dikembalikan. Disamping itu
7
banyak ATK dan SPPD tidak tidak seluruhnya
terealisir karena sudah dianggap mencukupi.
6
Peningkatan Peran Serta
Kepemudaan
1. Pembinaan Pemuda
69,03
Karena kurang jelasnya peserta dan dana
Pelopor Keamanan
pembinaan yang ada di Provinsi, maka dana
Lingkungan
yang dianggarkan tidak terpakai / adanya
penghematan keuangan
7
Peningkatan Sarana dan
Prasarana Olahraga
1. Persiapan Pengadaan
49,49
Bahwa dilokasi tanah untuk Sarana dan
Prasarana Olahraga ini baru didapatkan pada
Tanah
bulan Oktober 2013, dan tidak memungkinkan
untuk dilaksanakan, yang terealisasi hanya
biaya ATK.
2. Perencanaan Pengadaan
Tanah
72,24
Realisasi keuangan Rp. 155.379.500,- dari Rp.
215.088.500,- dengan prosentasi 72,24%. Hal
ini disebabkan karena anggaran yang tersedia
tidak seluruhnya direalisasikan karena :
1. Honor PPTK tidak terealisasi karena
PPTK
yang
bersangkutan
juga
memegang kegiatan kegiatan di Bidang
lain.
2. Jasa
Konsultasi
dianggarkan
Rp.
UKL
/
UPL
100.000.000,-
terealisir Rp. 48.537.500,Kontrak dengan pihak konsultan
3. Biaya perjalanan Dinas dalam daerah
tidak
terealisir
dalam
rangka
penghematan.
8
Pengembangan Olah Raga
8
Rekreasi
- Pembuatan Partisi Ruangan
- Pemasangan Sekat Kaca
Item pekerjaan diajukan dalam perubahan
APBD 2013 dalam bentuk rehab. Namun dalam
DPA perubahan tetap nomenklatur lama yang
keluar, sehingga tidak bisa terlaksana.
Pengelolaan Keragaman
Budaya
1. Pengembangan Kesenian
74,82
Karena keterdesakan waktu atas penyampaian
proposal untuk dana hibah telah melebihi waktu
dan Kebudayaan Daerah
yang telah ditetapkan sesuai dengan Perwako
dan Permendagri
Perkiraan pencapaian Tahun Anggaran 2014
Sedangkan untuk tahun berjalan yakni Anggaran tahun 2014 dengan alokasi
sebesar Rp12.097.691.495 terurai dalam 15 program dan 49 kegiatan, diharapkan
keberhasilan kinerja mencapai 100 % atau meningkat dari tahun 2013, baik
realisasi keuangan maupun realisasi fisik.
Berdasarkan hasil yang diperoleh melalui penilaian kinerja terhadap program
maupun kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2013 serta perkiraan capaian
program
dan
kegiatan
tahun
2014,
dapat
dikemukakan
beberapa
permasalahandalam pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Pariwisata Pemuda
dan Olah Raga Kota Payakumbuh sebagai berikut:
a. Keterbatasan
data
dan
informasi
yang
diperlukan
bagiperencanaan
pembangunan dan pengembangan destinasi wisata;
b. Belum optimalnya kemampuan sumber daya manusia dalampengelolaan objek
wisata;
c. Belum
optimalnya
koordinasi
dalam
perencanaan
pembangunanyang
menyebabkan rendahnya keterpaduan dalam fungsiperencanaan, monitoring dan
evaluasi pengembangan pariwisata pemuda dan olahraga;
d. Belum dipahaminya secara utuh tentang outcome yang ingindicapai dari setiap
kegiatan, sehingga masih adanya kesulitanmerealisasikan sasaran program
menjadi outcome kegiatanyang menunjang efektivitas program/kegiatan
e. Perlunya peningkatan komitmen dan pemahaman untukmempedomani indiSeksi
kegiatan dalam Renstra, RKPD maupundalam RPJMD dalam merencanakan
kegiatan
f. Tidak adanya kejelasan status asset terhadap beberapa objek serta sarana
olahraga
yang
dibawahi
oleh
Diparpora
Kota
Payakumbuh,
sehingga
9
menyulitkan untuk diusulkan untuk dibantu oleh dana APBN atau mendatangkan
investor dari luar daerah.
Dari identifiSeksi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh Diparporadalam
pelaksanaan urusan perencanaan pembangunan daerah,maka peningkatan kinerja
organisasi melalui kegiatan tahunan yangdilaksanakannya, menjadi hal yang mutlak
dilakukan secarasistematis dan terstruktur.
Dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan berdasarkan Renstra Diparpora Kota Payakumbuh tahun 2012–2017,
maka strategi dan kebijakan yang akan ditempuh Diparpora Kota Payakumbuh pada
tahun 2014 adalah sebagai berikut :
1. Kebijakan Pelayanan Prima
Strategi :
a.
Tersediannya fasilitas pendukung pelayanan prima dan
perlengkapan kerja aparatur
b.
Tersedianya sarana dan prasarana
c.
Meningkatkan SDM aparatur
2. Kebijakan Peningkatan pariwisata yang berbasis ekonomi kerakyatan
Strategi :
a. Menyediakana data base potensi pariwisata daerah
b. Meningkatkan SDM pelaku pariwisata
c. Meningkatkan sarana dan prasarana
d. Meningkatkan iven-iven pariwisatapromosi pariwisata
e. Meningkatkan peranan dan kerjasama bidang pariwisata dengan
Investor/pengusaha dan masyarakat
3. Kebijakan Pengembangan kebudayaan asli daerah
Strategi :
a. Menyediakan data base potensi kebudayaan daerah
b. Meningkatkan pembinaan seni dan budaya daerah
c. Meningkatkan sarana dan prasarana
d. Meningkatkan peranan Kerapatan Adat Nagari
e. Meningkatkan iven-iven seni budaya daerah
f. Memberikan penghargaan terhadap pelaku seni budaya daerah
4. Kebijakan Pembangunan Generasi Muda yang Kreatif, Maju, Sehat, Bertaqwa,
Unggul dan Kompetitif
Strategi :
a. Menyediakan data base potensi pemuda
b. Meningkatkan SDM pemuda
c. Meningkatkan sarana dan prasarana
10
d. Meningkatkan ekonomi pemuda
5. Kebijakan Peningkatan Olahraga Prestasi dan Rekreasi
Strategi :
a. Menyediakan data base potensi olahraga
b. Meningkatkan SDM pelaku olahraga
c. Meningkatkan sarana dan prasarana olahraga prestasi dan rekreasi
d. Meningkatkan kegiatan kompetisi olahraga prestasi dan rekreasi iveniven berskala regional dan nasional
e. Memberikan penghargaan terhadap pelaku olahraga
2.2.
ANALISIS KINERJA PELAYANAN SKPD
Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi
Sampai saat ini, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kota Payakumbuh
dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang bertanggung jawab langsung kepada
Walikota Payakumbuh.
Susunan Organisasi Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga terdiri dari :
1. Unsur Pimpinan yaitu : Kepala Dinas
2. Unsur Pembantu Pimpinan yaitu Sekretariat yang dipimpin oleh seorang
Sekretaris Dinas yang terdiri dari :
a. Subag Umum
b. Subag Keuangan
c. SubagKepegawaian
3. Unsur Pelaksana yaitu :
a. Bidang Kendali Program yang terdiri dari Seksi Evaluasi dan Pelaporan dan
Seksi Perencanaan Program.
b. Bidang Pembinaan Kepariwisataan yang terdiri dariSeksi Objek dan Daya
Tarik Wisata, Seksi Perizinan Usaha Jasa Wisatadan SeksiSeni Budaya dan
Promosi Wisata.
c. Bidang Sarana dan Prasarana yang terdiri dariSeksiSarana dan Prasarana
Wisata dan SeksiSarana dan Prasarana Olah Raga dan Kepemudaan.
d. BidangPemuda dan Olah Raga yang terdiri dariSeksi Pemuda dan Seksi Olah
Raga.
Dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah, maka diperlukan adanya penyesuaian terhadap
keberadaan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga.
11
Tugas pokok dan fungsi Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kota Payakumbuh
yang akan dipakai landasan penyusunan program dengan mengantisipasi
perkembangan di masa mendatang.
12
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Payakumbuh
Kepala Dinas
Drs. SYAHNADEL KHAIRI
NIP. 19610903 198703 1 003
Sekretaris
DAFRUL PASI
NIP. 19740315 199311 1 001
JABATAN
FUNSIONAL
Kasubag Kepegawaian
ELIMURNI
NIP. 19610626 198601 2 003
Kabid Kendali Program
Drs. APLIMADANAR
NIP. 19650409 198603 1 007
Kabid Sarana dan Prasarana
ELVI JAYA, ST
NIP. 19641031 198602 1 001
Kasi Perencanaan Program
BUDHY DHARMA
PERMANA,S.Sos,MM.Par
Kasi Sarana & Prasarana
Wisata
ALI IMRAN, S.Sos
NIP. 19700318 199701 1 001
NIP. 19760428 200604 1 009
Kasi Evaluasi & Pelaporan
Ir.AZWARMAN,M.Si
Nip.19610925 199202 1 001
Kasubag Keuangan
HARIYANTI
NIP. 19641020 198902 2 001
Kabid Pembinaan
Kepariwisataan
YULIZON,S.Sos.M.Si
NIP. 19600730 198211 1 001
Kasi OW & OTW
NIRDAWATI, S.Sos
NIP. 19631231 198503 2 159
Kasi Perizinan & UJW
HERA KARTIKA, A
Kasi Sarana & Prasarana
Olahraga
YUSRIL, S.ST
NIP. 19691017 199003 1 006
NIP. 19690418 199002 2 001
Kasi Seni Budaya & Promosi
Wisata
HADIATUL RAHMAT, S.Pd
19710921 200604 1 015
Kasubag Umum dan
Perlengkapan
YUSNIWARTI
NIP. 19621201 198503 2 002
Kabid Pemuda & Olahraga
FARDINAL,SH
NIP. 19640715 198602 1 003
Kasi Pemuda
Hj. YULIAR,S.Sos
NIP. 19581208 198503 2 002
Kasi Olahraga
DENITRAL,S.Pd
NIP. 19741227 200901 1 002
UPTD
13
2.3.
ISU – ISU PENTING PENYELENGARAAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD
2.3.1.Permasalahan
Banyak hal yang perlu dibenahi dalam menjalankan tupoksi yang diemban
oleh Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, namun hal yang paling sentral
adalah kejelasan atas status asset yang dikelola serta pentingnya ruang kerja atau
kantor yang representatif dalam pengelolaan pengembangan serta peningkatan
destinasi wisata, peran serta pemuda serta memasyrakatkan olah raga ditengahtengah masyarakat.
Permasalahan Kepariwisataan tersebut antara lain :
1. Kepemilikan lokasi objek wisata sebagian besar masih merupakan tanah
ulayat kaum.
2. Relatif terbatasnya dana yang tersedia untuk mendukung pengembangan
sektor pariwisata.
3. Masih kurangnya dukungan jasa- jasa komersil pada lokasi- lokasi Objek
Wisata yang ada dalam bentuk pusat rekreasi, pusat souvenir, dan
cenderamata
4. Masih terbatasnya akomodasi hotel yang memadai untuk wisatawan.
5. Masih terbatasnya sarana transportasi yang berkualitas yang dapat
mendukung kelancaran dan kenyamanan wisatawan untuk mengunjungi
objek wisata yang ada.
6. Masih terbatasnya biro- biro perjalanan untuk mendukung pengelolaan
sector pariwisata.
7. Belum tersedianya sarana dan prasarana pelayanan umum yang bersih
dan layak dilokasi objek- objek wisata yang ada yang memungkinkan
wisatawan menikmati objek wisata dengan nyaman.
8. Masih adanya sikap masyarakat yang kurang mendukung pengembangan
objek wisata yang ada.
9. Belum adanya Master Plan Kepariwisataan.
10. Belum adanya sarana dan prasarana Olah Raga yang Representatif .
11. Belum adanya Master Plane sarana dan prasarana.
12. Belum terdata dan Infentarisasi organisasi kepemudaan dan kegiatan
Kepemudaan.
2.3.2. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal
14
Dengan menggunakan analisa SWOT
(Strength,Weakness,Opportunity,Treath)dilakukan identifikasi faktor strategis
yang sangat perlu dilakukan untuk mengetahui factor – factor yang
mempengaruhi pelaksanaan tugas suatu organisasi.Lingkungan strategis tersebut
sendiri terdiri dari faktor lingkungan eksternal.Pada analisa SWOT faktor
internal dan Eksternal yang sangat mempengaruhi adalah:
A. Strenghtness
1. Dengan Otonomi Daerah dan perangkat hukumnya akan mampu
meningkatkan kemampuan PEMDA untuk membangun destinasi baru
khususnya pengembangan obyek dan daya tarik wisata, usaha jasa dan
sarana wisata.
2. Adanya
masterplain
atau
rencana
pengmbangan
pariwisata
Kota
Payakumbuh secara terpadu (RIPPDA Kota Payakumbuh).
3. Telah tersedianya standart, pedoman teknis, kriteria dan prosedur
pengelolaan kebudayaan dan Pariwisata;
4. Potensi ekonomi pariwisata relatif besar dan menjanjikan untuk
meningkatkan lapangan usaha dan lapangan kerja, pemerintah berusaha
untuk memberikan kemudahan agar pengusaha tertarik untuk berusaha di
bidang pariwisata, dan sebaliknya para pengusaha sendiri berminat cukup
besar untuk mengembangkan usahanya di bidang pariwisata, sehingga
jumlah usaha pariwisata semakin meningkat;
5. Sosialisasi branding baru untuk pasar luar negeri ”Indonesia The Ultinaite
in Diversity” dan untuk pasar dalam negeri ”Kenali Negerimu, Cintai
Negerimu” diharapkan akan membangkitkan citra pariwisata (dalan dan
luar negeri);
6. Adanya jalinan kerja sama yang harmonis antara Pemerintah Daerah,
pelaku pariwisata dan komponen pariwisata untuk menyamakan presepsi
dalam meningkatkan pembangunan pariwisata;
7. Tersedianya teknologi informasi dan telekomunikasi untuk melakukan
promosi;
8. Tersedianya Sumber Daya Manusia kepariwisataan.
9. Adanya Peraturan Daerah No. 03 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Dinas DaerahLingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh,
10. Adanya SDM yang mendukung pelaksanaan kegiatan pariwisata, pemuda,
dan olah raga
11. Adanya wadah organisasiPariwisata, pemuda dan olah raga.
15
12. Tingginya komitmen Pemerintah terhadap pengembangan pariwisata
pemuda dan olah raga
13. Adanya hubungan yang harmonis antara Pemerintah Pusat,Propinsi dan
Kota dibidang pariwisata pemuda dan olah raga
B. Weakness
1. Data base kebudayaan dan pariwisata yang tersedia belum mampu
mendukung
kebutuhan
dalam
proses
pengambilan
keputusan
pembangunan sektor kebudayaan dan pariwisata yang aktual;
2. Masih rendahnya apresiasi dan kecintaan terhadap budaya dan produk
lokal.
3. Krisis nilai budaya/jati diri (identitas) nasional, nilai-nilai solidaritas sosial,
kekeluargaan, keramahtamahan sosial dan rasa cinta tanah air yang pernah
dianggap sebagai kerukunan pemersatu dan ciri khas bangsa Indonesia,
mulai pudar bersamaan dengan meningkatnaya nilai-nilai materialisme;
4. Kurang tersosialisainya standar, pedoman teknis, kriteria dan prosedur
pengembangan nilai budaya;
5. Rendahnya pengelolaan destinasi pariwisata khususnya dalam pengemasan
daya tarik wisata kedalam produk pariwisata dan paket-paket wisata;
6. Belum optimalnya peran masyarakat dan insan pariwisata dalam
pembangunan kepariwisataan.
7. Belum efektifnya upaya pemasaran dalam dan luar negeri;
8. Obyek dan daya tarik wisata belum tertata secara optimal;
9. Belum optimalnya pola kemitraan masyarakat di bidang kepriwisataan;
10. Kurangnya aksesisbilitas menuju obyek wisata dan daya tarik wisata
potensial.
11. Belum optimalnya pengelolaan usaha jasa dan sarana wisata;
12. Kualitas Sumber Daya Manusia yang belum memadai.
13. Sarana dan prasarana bidang pariwisata pemuda dan olah raga yang belum
memadai
14. Belum optimalnya upaya meningkatkan SDM pegawai pada Dinas
Pariwisata Pemuda dan Olah Raga
15. Terbatasnya dana pembinaaan olah raga, Promosi wisata dan pengadaan
sarana dan prasarana pariwisata Pemuda dan Olah raga.
16. Belum adanya data base bidang Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan
Pariwisata
C. Opportunities
16
1. Kode etik pariwisata dunia membantu proses pelestarian benda peninggalan
sejarah dan purbakala (benda cagar budaya) agar tetap lestari dan mampu
memberi manfaat.
2. Dengan semakin tersegmentasinya wisatawan yang memiliki motivasi
khusus, menuntut destinasi yang mampu menawarkan keanekaragaman
produk pariwisata.
3. Masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan etnis
dikenal suka membantu dan ramah yang merupakan modal untuk
membangun industri pariwisata sebagai industri jasa.
4. Adanya peluang dengan manfaat tehnologi informasi dan komunikasi
dalam upaya mempromosikan potensi kepariwisataan Kota Payakumbuh.
5. Terbukanya kesempatan untuk mengembangkan peningkatan obyek dan
daya tarik wisata.
6. Adanya produk usaha jasa dan sarana yang berdaya saing tinggi.
7. Adanya komitmen bersama dan terpadu antara pemerintah sebagai
fasilitator dengan masyarakat dan swasta untuk memajukan pembangunan
kepariwisataan.
8. Adanya komitmen yang luat di bidang debirokrasi perijinan dalam
menumbuhkan keinginan pengusaha mengivestasikan modalnya di Kota
Payakumbuh
9. Terbukanya kesempatan bagi aparat pariwisata dalam mengembangkan
sumber dayanya.
10. Adanya kewenangan bidang pariwisata, pemuda dan olah raga yang
diberikan oleh Pemerintah Pusat dan Propinsi
11. Adanya berbagai jenis pelatihan kepemudaan yang diadakan oleh
Pemerintah Pusat dan Propinsi
12. Adanya penghargaan atas prestasi dibidang Olahraga oleh Pemerintah
13. Terbukanya kesempatan untuk meningkatkan prestasi olahraga
14. Adanya komitmen Pemerintah Pusat dan Propinsi untuk pemeliharaan dan
pengembangan kebudayaan Daerah
15. Adanya Intitusi dibidang kepariwisataan
16. Terbukanya peluang kerjasama dibidang pariwisata pemuda dan olah raga
17. Letak Geografis Kota Payakumbuh yang strategis, kondisi iklim dan
pemandangan alam yang mendukung
18. Adanya kalender event pariwisata nasional yang melibatkan daerah-daerah
di Sumatera Barat yang dapat dijadikan promosi pariwisata daerah di
tingkat Internasional.
17
19. Terdapatnya potensi pariwisata tengah kota yang dapat ditumbuh
kembangkan menjadi wisata unggulan keluarga tengah kota
D. Threatness
1. Kurangya pemahaman masyarakat terhadap pelestarian (BCB) benda cagar
budaya.
2. Lemahnya SDM pengelola peninggalan sejarah kepurbakalaan dan budaya
lokal, serta pengelolaan obyek dan daya tark wisata.
3. Apresiasi dan kecintaan masyarakat terhadap budaya dan produk dalam
negeri masih rendah antara lain karena keterbatasan informasi.
4. Pembangunan destinasi yang kurang memperhatikan aspek kepentingan
dan manfaat bagi masyarakat lokal.
5. Adanya kesamaan potensi kepriwisataan dengan daerah lainMasih
tingginya persaingan antar daerah dalam pengelolaan kepariwisataan
pemuda dan olah raga
6. Masuknya pengaruh budaya asing yang berkembang di masyarakat.
7. Masih rendahnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat di bidang
pariwisata pemuda dan olah raga.
8. Adanya daerah lain/ daerah pesaing yang memiliki SDMdan sarana wisata
olah raga yang lebih unggul
9. Kondisi politik dan perekonomian daerah yang tidak selalu stabil.
Untuk itu agar berperannya Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya, kedepan isu-isu strategis yang harus dilakukan
adalah sebagai berikut :
1. Perlunya mempersiapkan sumber daya manusia yang handal di bidang
pariwisata pemuda dan olah Raga yang berorientasi pelayanan prima kepada
masyarakat.
2. Perlunya menjadikan Payakumbuh sebagai daerah tujuan wisata utama di
Sumatera Barat.
3. Perlunya membuat konsep Pariwisata yang Terintegrasi, yang Berkualitas dan
memiliki daya saing
4. Perlunya ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai di bidang
pariwisata pemuda dan olah raga
5. Perlunya menjadikan industri pariwisata yang religius berdasarkan ABS-BSK.
6. Perlunya mengsingkronkan industri kepariwisataan yang didukung oleh stage
holder terkait
7. Perlunya dilakukan promosi kepariwisataan secara gencar untuk meningkatkan
destinasi wisata sebagai lokomotif ekonomi kota
18
8. Perlunya menciptakan event-event dan atraksi seni dan budaya yang
berkualitas bagi pengembangan pariwisata daerah
9. Perlunya melestarikan dan mengembangkan budaya lokal
10. Perlunya menciptakan iklim investasi yang sehat di bidang pariwisata pemuda
dan olahraga
11. Perlunya menciptakan pemuda yang kreatifdan produktifyang berkemampuan
untuk tumbuh sehat, maju, mandiri, bertaqwa, berjiwa usaha, unggul dan
kompetitif
12. Perlunya pengembangan atlet-atlet olahraga prestasi yang handal dan
profesional serta menciptakan olahraga rekreasi dan pemasyarakatan olahraga
sebagai penopang sektor pariwisata
19
BAB III
TUJUAN, SASARAN DAN PROGRAM KEGIATAN
3.1.
TELAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN NASIONAL
Program merupakan instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih
kegiatan yang dilaksanakan oleh Satuan Perangkat Kerja
3.2. TUJUAN DAN SASARAN RENJA SKPD
Penetapan tujuan dan sasaran didasarkan pada identifiSeksi factor-faktor
kunci keberhasilan (Critical Success Factor) yang ditetapkan setelah penetapan
visi dan misi. Penetapan tujuan akan mengarah kepada perumusan sasaran,
kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan Visi dan Misi.
Sedangkan sasaran menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui
tindakan-tindakan terfokus yang bersifat spesifik, terinci, terukur dan dapat
dicapai.
Diparpora sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya melaksanakan urusan
Pemerintahan Daerah berdasarkan asas Otonomi dan melaksanakan tugas-tugas
pembantuan di bidang Pariwisata, Pemuda dan Olah Ragadituntut untuk lebih
professional dalam menjalankan beban tugasnya. Untuk itu, disusun visi dan misi
Diparpora yang akan dicapai melalui pencapaian tujuan dan pelaksanaan
kegiatan utama dan kegiatan pendukungnya. Dalam hal ini, visi dan misi yang
disusun harus dikaitkan dengan RPJMD 2012 – 2017.VISI Dinas Pariwisata
Pemuda dan Olah Raga Kota Payakumbuh adalah :
“TERWUJUDNYA
PAYAKUMBUH
SEBAGAI
KOTA
TUJUAN
WISATA SERTA BERKEMBANGNYA KREATIFITAS PEMUDA DAN
OLAHRAGA YANG BERBUDAYA DAN RELIGIUS”
Tujuan
Tujuan merupakan penjabaran dari pada misi. Dari tujuan akan tergambar
kerangka prioritas yang menentukan arah dari setiap program dan kegiatan serta
aktifitas lembaga dalam melaksanakan misi.
Tujuan yang hendak dicapai Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kota
Payakumbuh adalah sebagai berikut :
20
1. Meningkatkan Peningkatan Pelayanan Pemerintah yang prima
2. Menjadikan Kota Payakumbuh sebagai daerah destinasi wisata Sumatera Barat
3. Menjadikan Pariwisata yang Terintegrasi, yang Berkualitas dan memiliki daya
saing, serta peningkatan citra kota Payakumbuh sebagai daerah tujuan wisata.
4. Mengembangkan sarana dan prasarana pariwisata, pemuda dan olahraga
5. Menjadikan industri pariwisata yang religius berdasarkan ABS-BSK.
6. Mengsingkronkan
industri
kepariwisataan
yang
didukung
oleh
sektor
perdagangan, hotel, restoran, kuliner, industri dan jasa
7. Melaksanakan promosi pariwisata yang efektif dengan bertumpu pada kekuatan
analisa pasar yang dilakukan secara komprehensif
8. Melaksanakan event dan atraksi seni dan budaya yang berkualitas bagi
pengembangan pariwisata daerah
9. Melaksanakan pelestarian dan pengembangan budaya lokal yang beraneka
ragam, sesuai dengan tata nilai dan kelembagaan yang secara turun temurun
dipraktekkan dan dipelihara
10. Menciptakan jaringan kerjasama antara pemerintah, masyarakat dan swasta
dalam pengembangan pariwisata, seni dan budaya
11. Mengembangkan kreatifitas dan produktifitas pemuda yang berkemampuan
untuk tumbuh sehat, maju, mandiri, bertaqwa, berjiwa usaha, unggul dan
kompetitif
12. Mengembangkankan atlet-atlet olahraga prestasi yang handal dan profesional
serta menciptakan olahraga rekreasi dan pemasyarakatan olahraga sebagai
penopang sektor pariwisata
Sasaran
Adapun sasaran yang hendak dicapai Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah raga
Kota Payakumbuh Adalah :
1. Terwujudnya Peningkatan Pelayanan Pemerintah yang prima
2. Terwujudnya Kota Payakumbuh sebagai daerah destinasi wisata Sumatera Barat
3. Terwujudnya Pariwisata yang Terintegrasi, yang Berkualitas dan memiliki daya
saing, serta peningkatan citra kota Payakumbuh sebagai daerah tujuan wisata.
4. Terwujudnya pengembangan sarana dan prasarana pariwisata, pemuda dan
olahraga
5. Terwujudnya industri pariwisata yang religius berdasarkan ABS-BSK.
6. Terwujudnya industri kepariwisataan yang didukung oleh sektor perdagangan,
hotel, restoran, kuliner, industri dan jasa
21
7. Terwujudnya promosi pariwisata yang efektif dengan bertumpu pada kekuatan
analisa pasar yang dilakukan secara komprehensif
8. Terwujudnya event dan atraksi seni dan budaya yang berkualitas bagi
pengembangan pariwisata daerah
9. Terwujudnya pelestarian dan pengembangan budaya lokal yang beraneka ragam,
sesuai dengan tata nilai dan kelembagaan yang secara turun temurun
dipraktekkan dan dipelihara
10. Terwujudnya pengembangan jaringan kerjasama antara pemerintah, masyarakat
dan swasta dalam pengembangan pariwisata, seni dan budaya
11. Terwujudnya pengembangan kreatifitas dan produktifitas pemuda yang
berkemampuan untuk tumbuh sehat, maju, mandiri, bertaqwa, berjiwa usaha,
unggul dan kompetitif
12. Terwujudnya pengembangan atlet-atlet olahraga prestasi yang handal dan
profesional serta menciptakan olahraga rekreasi dan pemasyarakatan olahraga
sebagai penopang sektor pariwisata
3.3. PROGRAM DAN KEGIATAN
Program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu
untuk mendapatkan hasil yang dilaksanakan oleh satu dan beberapa instansi
pemerintah ataupun dalam rangka kerjasama dengan masyarakat guna mencapai
sasaran tertentu.
Diparpora sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya melaksanakan
urusan Pemerintahan Daerah berdasarkan asas Otonomi dan melaksanakan
tugas-tugas pembantuan di bidang Pariwisata, Pemuda dan Olah Ragadituntut
untuk lebih professional dalam menjalankan beban tugasnya. Untuk itu, disusun
visi dan misi Diparpora yang akan dicapai melalui pencapaian tujuan dan
pelaksanaan kegiatan utama dan kegiatan pendukungnya.
Sejalan dengan Visi Kota Payakumbuh tahun 2012 – 2017 yaitu
“Terwujudnya Payakumbuh menjadi kota yang maju, sejahtera dan religius, pro
rakyat, berbasis ilmu pengetahuan dan pendidikan yang berlandaskan kepada
adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah”dan sesuai dengan Visi Diparpora
Kota Payakumbuh Tahun 2012 – 2017 yaitu “Terwujudnya Payakumbuh Sebagai
Kota Tujuan Wisata Serta Berkembangnya Kreatifitas Pemuda Dan Olahraga Yang
Berbudaya dan Religius”, maka program dan kegiatan yang dirancang Diparpora
Kota Payakumbuh tahun 2015 terdiri dari :
Program Utama
22
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini bertujuan untuk Meningkatnya Pelayanan Administrasi
Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Apatur
Program ini bertujuan untuk Meningkatnya Pelayanan Apatur
3. Program Peningkatan Disiplin Apatur
Program ini bertujuan untuk Meningkatnya Disiplin Apatur
4. Program Peningkatan Sumber Daya Apatur
Program ini bertujuan untuk Meningkatkan kualitas PNS
5. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
Program ini bertujuan untuk Meningkatnya Kunjungan Wisatawan
6. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
Program ini bertujuan untuk Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana dan
prasarana pariwisata untuk perencanaan objek wisata unggulan
7. Program Pengembangan Kemitraan
Program ini bertujuan untuk Meningkatnya informasi kepariwisataan,
Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengembangan kemintraan
pariwisata, serta Meningkatnya akuntabilitas pelaksanaan program dan
kegiatan
8. Program Pengembangan Nilai Budaya
Program ini bertujuan untuk Berkembangannya Seni dan Budaya Daerah
9. Program Pengelolaan Kekayaan Daerah
Program ini bertujuan untuk Meningkatnya Pengelolaan Kekayaan Daerah
10. Program Pengelolaan Keragaman Budaya
Program ini bertujuan untuk Berkembangannya Budaya Daerah
11. Program Pengembangan Kerjasama Pengelolaan Kekayaan Budaya
Program ini bertujuan untuk Meningktnya Kerjasama dalam Pengembangan
Budaya daerah
12. Program Pengembangan Dan Keserasian Kebijakan Pemuda
Program
ini
bertujuan
untuk
Miningkatnya
Keselarasan
dalam
Pengembangan Kebijakan Pemuda
23
13. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan
Program ini bertujuan untuk Meningkatnya Peran Serta Kepemudaan dalam
Pembangunan
14. Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan
Hidup Pemuda
Program ini bertujuan untuk Meningkatnya Kecakapan Pemuda
15. Program Pengembangan Kebijakan dan Manajeman Olah Raga
Program ini bertujuan untuk Meningkatnya Prestasi Olah Raga Daerah
16. Program Pengembangan dan Pemasyarakatan Olah Raga
Program
ini
bertujuan
untuk
Meningkatkan
Prestasi
olahraga,
memasyarakatkan olahraga,dan mengolahragakan masyarakat
17. Program Peningkatan Sarana dan Prasaran Olah Raga
Program ini bertujuan untuk Meningkatnya Kunatitas dan kualitas Sarana
Olah Raga
18. Program Pengembangan Data / Informarsi
Program ini bertujuan untuk Meningktnya Perencanaan Pekerjaan
19. Program Perencanaan Pembangunan Daerah
Program ini bertujuan untuk Meningkatnya Perencanaan program SKPD
Rencana Program dan Kegiatan
5.1.1 Sekretariat
a. Program Pelayaan Administrasi Perkantoran
Kegiatan :
1. Penyediaan jasa surat menyurat
2. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
3. Penyediaan jasa jaminan +pemeliharaan kesehatan PNS
4. Penyediaan
jasa
Pemeliharaan
dan
perizinan
kendaraan
dinas/operasional
5. Penyediaan jasa administrasi keuangan
6. Penyediaan jasa kebersihan kantor
7. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja
8. Penyediaan alat tulis kantor
9. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
10. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
11. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
12. Penyediaan makanan dan minuman
24
13. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
14. Penyediaan jasa tenaga Administrasi/teknis perkantoran
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan :
1. Pengadaan perlengkapan gedung kantor
2. Pengadaan mebeleur
3. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
c. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Kegiatan :
1. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
d. Program Peningkatan Sumber Daya Aparatur
Kegiatan :
1. Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan
5.1.2 Pariwisata
a.
Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
Kegiatan :
1. Peningkatan pemanfaatan teknologi informasi dalam pemasaran
pariwisata
2. Pelaksanaan promosi pariwisata Nusantara di dalam dan Luar Negeri
3. Pelatihan pemandu wisata terpadu
4. Pelaksanaan Tour de Singkarak
5. Pengembangan Ikon Pariwisata Daerah
6. Pelaksanaan Acara Payakumbuh World Music Festival ( PWF)
7. Pelaksanaan Pemilihan Uda dan Uni
8. Penyusunan Kebijakan Bidang Usaha Pariwisata
b.
Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
Kegiatan :
1. Pengembangan objek pariwisata unggulan
2. Peningkatan Bangunan Sarana dan Prasarana Pariwisata
3. Pemeliharaan Bangunan Sarana dan Prasaran Pariwisata
4. Pelaksanaan koordinasi pembangunan objek pariwisata dengan lembaga
/ dunia usaha
5. Pengembangan daerah tujuan wisata
25
c. Program Pengembangan Kemitraan
Kegiatan :
1. Pengembangan dan penguatan informasi data base
2. Pengembangan SDM dibidang kebudayaan dan pariwisata bekerjasama
dengan lembaga lainnya
3. Fasilitasi pembentukan forum komunikasi antar pelaku pariwisata dan
budaya
4. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program peningkatan kemitraan
5. Pengembangan SDM dan profesionalisme bidang pariwisata
6. Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengembangan kemitraan
Pariwisata
7. Pelaksanaan koordinasi pembangunan kemitraan pariwisata
5.1.3 Kebudayaan
a. Program kebudayaan Pengembangan Nilai Budaya
Kegiatan :
1. Pelestarian dan aktualisasi adat budaya daerah
b. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
Kegiatan :
1. Penyusunan kebijakan pengelolaan kekayaan budaya lokal daerah
2. Sosialisasi pengelolaan kebudayaan budaya lokal daerah
3. Pengembangan kebudayaan dan pariwisata
4. Perekaman dan digitalisasi bahan pustaka
c. Program Pengelolaan Keragaman Budaya
Kegiatan :
1. Pengembangan kesenian dan kebudayaan daerah
2. Penyelenggaraan dialog kebudayaan
3. Fasilitasi penyelenggaraan festival budaya daerah
4. Pelestarian dan aktualisasi adat budaya daerah
d. Program Pengembangan kerjasama pengelolaan kekayaan budaya
Kegiatan :
1. Fasilitasi pembentukan kemitraan usaha profesi antar daerah
26
5.1.4 Pemuda
a. Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda
Kegiatan :
1. Penelitian dan pengkajian kebijakan-kebijakan pembangunan
b. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan
Kegiatan :
1. Pembinaan organisasi kepemudaan
2. Penyuluhan pencegahan penggunaan narkoba dikalangan pemuda
3. lomba kreasi dan karya tulis ilmiah dikalangan pemuda
4. Pembinaan pemuda pelopor keamanan lingkungan
5. Pendataan potensi kepemudaan
6. Pembinaan Organisasi Pramuka
c.
Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan
Hidup Pemuda
Kegiatan :
1. Pelatihan keterampilan bagi pemuda
5.1.5 Olahraga
a. Program Pengembangan Kebijakan dan Managemen Olahraga
Kegiatan :
1. Peningkatan mutu organisasi dan tenaga keolahragaan (Bintek)
2. Pengembangan sistim sertifikasi dan standarisasi profesi
3. Pembinaan managemen olahraga
b. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga
Kegiatan :
1. Pembinaan cabang olahraga berprestasi ditingkat daerah
2. Peningkatan kesegaran jasmani dan rekreasi
3. Penyelenggaraan kompetisi olahraga
4. Pengembangan olahraga lanjut usia termasuk penyandang cacat
5. Pengadaan peralatan olahraga / lomba
c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
Kegiatan :
1. Peningkatan pembangunan sarana olahraga
2. Pengembangan dan pemanfaatan IPTEK dalam pengembangan sarana
dan prasarana olahraga
3. Pemeliharaan rutin dan berkala sarana dan prasarana olahraga
4. Perencanaan pengadaan tanah
27
5. Persiapan pengadaan tanah
6. Pelaksanaan pengadaan tanah
7. Penyerahan hasil pengadaan tanah
5.1.6 Perencanaan Pembangunan
a. Program Pengembangan Data / Informasi
Kegiatan :
1. Penyusunan dan pengumpulan data informasi kebutuhan penyusunan
dokumen perencanaan
b. Program Perencanaan Pembangunan Daerah
Kegiatan :
1. Penyusunan RENJA SKPD
2. Penyusunan SPM SKPD
3. Penyusunan IKM
4. Penyusunan RIPPDA
5. Penyusunan kebijakan / Produk hukum
28
BAB IV
PENUTUP
Rencana Kerja (Renja) menjadi sangat penting artinya dalam mengaplikasikan
berbagai persoalan-persoalan terkait dengan kegiatan Kepariwisataan Pemuda dan Olah
Raga Kota Payakumbuh agar tercipta arah pembangunan kepariwisataan, peningkatan
partisipasi pemuda dan kualitasnya serta menjadikan olah raga sebagai kegiatan yang
memasyarakat diantara rutinitas, merupakan hal yang wajib di kembangkan dan
menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.
OutputRencana KerjaDinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kota Payakumbuh
adalah Program Tahunan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah Raga Kota Payakumbuh
yang sesuai dengan Tupoksi dan sasaran Program Dinas Pariwisata Pemuda dan Olah
Raga Kota Payakumbuh.
Rencana Kerja (RENJA) Diparpora Kota Payakumbuh selain menjadi
pelaksanaan kegiatan selama Tahun 2015 berfungsi pula sebagai sarana peningkatan
kinerja Diparpora. Sebagai bahan pelaksanaan kegiatan selama Tahun 2015, RENJA juga
dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan kegiatan yang dilaksanakan dalam
satu tahun bagi seluruh jajaran Diparpora Kota Payakumbuh. RENJA juga memberikan
umpan balik yang sangat diperlukan dalam pengambilan keputusan dan penyusunan
rencana di masa mendatang oleh para pimpinan manajemen dan seluruh staf Diparpora
Kota Payakumbuh sehingga akan diperoleh peningkatan kinerja ke arah yang lebih baik
dimasa datang.
Sebagaimana yang dimaksudkan dalam Undang- undang Nomor 25 tahun 2004
tentang Sistim Perencanaan Pembangunan Nasional ( SPPN ) bahwa Pemerintah dan
Pemerintah Daerah wajib menyusun Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) sebagai landasan penyusunan RAPBD tahun 2015.
Sesuai dengan visi dan misi Dinas Pariwisata , Pemuda dan Olah Raga Kota
Payakumbuh bahwa dalam pelaksanaan tugas mengacu kepada rencana kerja SKPD
yang berpedoman kepada tugas pokok dan fungsi.
Disamping itu Dinas Pariwisata , Pemuda dan Olah Raga Kota Payakumbuh
secara rutin melakukan kegiatan kantor seperti :
Melakukan pelayanan umum dan administrasi
Melakukan pemungutan/ penagihan Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) di sektor
Pariwisata Pemuda dan Olah Raga
Melakukan pembinaan terhadap pelaku usaha industri pariwisata.
Penguatan SDM aparatur Pariwisata , Pemuda dan Olah Raga .
29
KEPALA
DINAS PARIWISATA PEMUDA DAN OLAH RAGA
KOTA PAYAKUMBUH
Drs.SYAHNADEL KHAIRI
Pembina Tk. I NIP. 19610903 198703 1 003
30