Strategi Komunikasi Website Bridestory Terhadap Pemasaran Jasa Fotografi Pernikahan di Kota Medan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Konteks Masalah
Perkembangan teknologi informasi semakin pesat dan mempengaruhi

hampir seluruh aspek kehidupan dewasa ini. Istilah internet sudah bukan sesuatu
yang asing di tengah-tengah masyarakat dunia. Dengan kehadiran internet di negara
manapun di berbagai belahan dunia sudah tidak ada lagi batas dalam memperoleh
informasi dalam waktu yang sama di tempat berbeda dengan jarak yang jauh
sekalipun orang dapat saling bertukar informasi dan berkomunikasi melalui
jaringan internet dengan memanfaatkan satelit sebagai media transformasi.
Internet adalah seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan
standar

sistem

global


Transmission

Control

Protocol/Internet

Protocol Suite (TCP/IP) sebagai protokol pertukaran paket (packet switching
communication protocol) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia
(https://id.wikipedia.org).
Saat ini pengguna internet di Indonesia terus meningkat. Menjadi negara
dengan penduduk yang makin melek teknologi, ternyata mendorong pula
bertambahnya pengguna internet di Indonesia. Berdasarkan data yang dihimpun We
Are Social, ada kenaikan pengguna internet di Indonesia selama setahun, mulai
Januari 2015 sampai Januari 2016, yakni sekitar 15 persen. Kenaikan jumlah
pengguna internet tersebut juga berimbas pada pengguna media sosial yang kian
banyak. Meskipun tak sebanyak kenaikan pengguna internet, pengguna media
sosial yang aktif bertambah sekitar 10 persen dari Januari tahun lalu.
Selain itu, pengguna media sosial di perangkat mobile pun turut naik sampai 6
persen dari tahun sebelumnya (http://tekno.liputan6.com).
Sementara itu, berdasarkan data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet

Indonesia (APJII), sampai saat ini pengguna internet di Indonesia telah mencapai
88,1 juta dan 48 persen di antaranya merupakan pengguna internet harian.
Masyarakat saat ini lebih sering mengakses internet daripada televisi, jumlah

1

Universitas Sumatera Utara

2

pengguna internet yang semakin bertambah, sedikit banyak juga berpengaruh pada
waktu akses internet di Tanah Air. Saat ini setidaknya pengguna internet
menghabiskan rata-rata sekitar 4 jam 42 menit untuk mengakses internet di PC atau
tablet dalam sehari. Sementara untuk pengguna ponsel, rata-rata waktu yang
digunakan lebih sedikit ketimbang di PC atau tablet. Sebab, pengguna ponsel hanya
menghabiskan rata-rata 3 jam 33 menit untuk mengakses internet dalam sehari. Dari
data tersebut juga terlihat bahwa popularitas televisi di Indonesia sedikit tergusur.
Dengan rata-rata pengguna hanya menonton televisi 2 jam 22 menit per hari.
Jumlah ini jelas lebih sedikit dibandingkan waktu pengguna internet mengakses
layanan internet. Bahkan, jumlah rata-rata waktu menonton TV ini masih di bawah

rata-rata waktu yang dihabiskan saat mengakses media sosial. Pengguna di
Indonesia diketahui rata-rata menggunakan waktunya sekitar 2 jam 51 menit per
hari untuk mengakses media sosial. Perhitungan ini dilakukan pada akses media
sosial dari berbagai macam perangkat (https://wearesocial.com).
Dengan adanya perkembangan teknologi ini membuat masyarakat dengan
sangat mudah mengakses kebutuhan informasinya. Masyarakat bisa mengakses
informasi dimana saja dan kapan saja yang tidak hanya sebatas dari radio, televisi
dan koran tetapi melalui gadget atau laptop yang saat ini hampir semua orang
memilikinya. Di era sekarang teknologi dan media sudah menjadi hal yang lumrah
digunakan dalam berbagai bidang, maka dari itu teknologi serta media sudah
menjadi kebutuhan yang cukup penting bagi semua kalangan saat ini. Media
merupakan industri yang berubah dan berkembang yang menciptakan lapangan
kerja, barang dan jasa serta menghidupkan industri lain yang terkait, media juga
merupakan industri tersendiri yang memiliki peraturan dan norma-norma yang
menghubungkan institusi tersebut dengan masyarakat dan institusi sosial lainnya
(Mc Quail, 2011: 3).
Dengan berkembangnya teknologi dan media saat ini juga mempengaruhi
perkembangan dari segi ekonomi, berbagi transaksi jual beli yang sebelumnya
hanya bisa dilakukan dengan cara tatap muka kini digantikan oleh peran internet.
Perkembangan teknologi semakin memperluas perdagangan bebas yang seolaholah perdagangan menjadi tanpa batas ruang dan waktu. Hal ini menyebabkan


Universitas Sumatera Utara

3

semakin tinggi pula persaingan yang harus dihadapi oleh semua pihak terutama
pihak perusahaan selaku produsen. Perusahan-perusahan berupaya membuat
berbagai macam strategi pemasaran agar perusahaan tersebut menjadi pilihan
konsumen untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Beberapa pihak berlomba-lomba memanfaatkan kesempatan ini untuk
melakukan hal-hal yang dapat menguntungkan mereka dan orang lain. Salah
satunya dengan website, website adalah suatu halaman web yang saling
berhubungan dan umumnya berisikan kumpulan informasi yang disediakan untuk
perorangan, kelompok atau organisasi. Sebuah situs web biasanya ditempatkan
setidaknya pada sebuah server web yang dapat diakses melalui jaringan
seperti Internet ataupun jaringan wilayah lokal melalui alamat Internet yang
dikenali sebagai URL. Gabungan atas semua situs yang dapat diakses publik di
Internet disebut pula sebagai World Wide Web atau lebih dikenal dengan singkatan
WWW (https://id.wikipedia.org).
Awalnya website hanyalah sebatas tempat untuk mengetahui suatu profil

perusahaan tetapi dengan adanya era persaingan global saat ini serta berbagai
macam tantangan persaingan bisnis mengharuskan pihak-pihak untuk kreatif dalam
memenangkan persaingan tersebut. Website memudahkan masyarakat untuk
mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan cepat dan kapan saja diperlukan.
Saat ini banyak jenis website yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan seperti
website e-commerce yang berfungsi untuk belanja online dan website penyedia
berbagai jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat pada saat ini. Terutama dengan
berbagai website penyedia jasa yang saat ini sedang berkembang, seperti website
yang berisi tentang penyedia jasa kebutuhan untuk acara pernikahan. Dengan
adanya website ini, para calon pengantin tak perlu repot untuk mencari kebutuhan
acara pernikahan terutama yang paling penting jasa fotografi pernikahan.
Menurut perusahaan riset Splendid Insight, pengeluaran untuk pernikahan
di Indonesia bernilai hingga USD 7 miliar dan banyak pasangan yang melakukan
riset online untuk merencanakan pernikahan (https://id.techinasia.com). Salah satu
website yang menyediakan kebutuhan pernikahan adalah bridestory yang
merupakan plaform untuk profil dan portofolio vendor pernikahan. Pengguna

Universitas Sumatera Utara

4


bridestory dapat mencari vendor berdasarkan hal-hal yang mereka butuhkan seperti
perlengkapan pernikahan, perhiasan dan fotografi. Vendor, di sisi lain dapat
mendaftar dan menggunakan bridestory untuk meningkatkan pemasarannya.
Portal online penyedia jasa pernikahan yang didirikan oleh Kevin Mintaraga
ini bertujuan untuk menginspirasi pasangan calon pengantin untuk dengan mudah
dan cepat menemukan vendor yang tepat untuk hari pernikahan mereka. Bridestory
menawarkan fitur khusus yaitu, calon pengantin dapat menyortir vendor
berdasarkan beberapa kategori, baik dari nuansa warna hingga anggaran biaya
pernikahan mereka. Selain itu calon pengantin juga dapat mengakses portofolio
vendor tersebut sebelum melakukan kontak. Vendor yang dapat subscribe dengan
bridestory.com juga tidak dibatasi hanya vendor dalam negeri saja, tetapi para
vendor pemain regional dan internasional lainnya juga turut meramaikan situs ini.
Bridestory.com juga bertujuan untuk mengekspos berbagai macam vendor
pernikahan yang mengusung konsep dan keahliannya masing masing. Sampai saat
ini sudah ada ratusan vendor ternama di bridestory yang berasal dari berbagai kota
di Indonesia dan negara lainnya. Vendor-vendor yang ikut di dalam bridestory.com
antara lain dekorasi, bunga, perhiasan, baju pengantin, wedding conceptor, gedunggedung yang menyewakan tempat untuk perayaan pernikahan, wedding organizer,
fotografer dan make up artist.
Untuk menarik para vendor berbagai penyedia kebutuhan pernikahan,

bridestory menyiapkan model bisnis freemium, yaitu bridestory menggratiskan di
awal untuk merasakan berbagai macam fitur yang terdapat di website bridestory.
Awalnya, saat vendor bergabung denan bridestory akan diberikan 15 poin tetapi
setelah vendor mendapatkan pekerjaan yang didapat dari bridestory vendor
diharuskan untuk subscribe.
Dengan bridestory para vendor penyedia kebutuhan pernikahan dapat
berkembang dan bergabung dengan ribuan penyedia jasa kebutuhan pernikahan
lainnya. Bridestory juga merupakan social media bagi para vendor penyedia
kebutuhan pernikahan mulai dari mem-posting foto dari pekerjaan yang dimiliki
dan menandai vendor lain yang berpartisipasi dalam sebuah acara pernikahan.

Universitas Sumatera Utara

5

Bridestory juga berusaha untuk mengembangkan semua vendor yang telah
bergabung untuk mendapatkan banyak pekerjaan melalui website tersebut.
Bridestory memiliki fitur dashboard, yang mana terdapat analisis data
seperti siapa yang tertarik dengan vendor, berapa banyak pengunjung yang
menyukai pekerjaan vendor dan kolom komentar bagi pengantin yang telah

menggunakan vendor tersebut. Bridestory membuka peluang bagi bisnis penyedia
kebutuhan pernikahan lokal untuk bergabung dengan pasar global dan dapat
menerima pelanggan dari luar negeri.
Saat ini bridestory telah membuat aplikasi yang dapat digunakan pada
smartphone, tujuannya adalah untuk mempermudah lagi calon pengantin mencari
vendor penyedia kebutuhan pernikahan. Bridestory saat ini juga telah menerbitkan
majalah yang dimaksudkan untuk melengkapi pengalaman mencari vendor
penikahan antara menelusuri platform online bridestory dengan majalah itu sendiri.
Sama dengan platform online bridestory, majalah bridestory terdapat informasi
vendor-vendor pernikahan dengan 20 kategori lengkap dengan detail informasi dari
setiap vendor. Majalah bridestory ini adalah salah satu model bisnis terbaru yang
diterapkan bridestory, vendor-vendor yang ada di majalah ini adalah vendor-vendor
unggulan, berbayar dan terpilih. Tidak semua vendor yang ada di situs bridestory
juga ada di majalah, bridestory telah mengumpulkan belasan ribuan vendor di
dalam platformnya serta menarik lebih dari ratusan ribu calon pengantin setiap
bulannya.
Perkembangan teknologi yang sangat pesat dan media website yang terus
berkembang untuk melakukan strategi komunikasi pemasaran, peneliti memilih
bridestory sebagai website baru yang hadir dan digemari oleh para calon pengantin
untuk memenuhi segala kebutuhan pernikahan dan juga para vendor untuk

memasarkan produk yang dimiliki. Di Indonesia sendiri pengguna website
bridestory sudah tergolong banyak, hal tersebut dapat dilihat dengan banyaknya
vendor-vendor yang bergabung dengan bridestory dan calon pengantin yang
mengakses website tersebut.
Fotografi merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah acara
pernikahan, yaitu mengabadikan seluruh moment-moment pada saat acara
Universitas Sumatera Utara

6

pernikahan berlangsung. Dari 20 kategori vendor-vendor pernikahan yang terdapat
di website bridestory, fotografi merupakan salah satu kategori yang paling sering
dikunjungi oleh calon pengantin untuk acara pernikahannya. Hal tersebut dapat
dilihat dari banyaknya viewer dan like pada seluruh jasa fotografi yang ada di
website bridestory.
Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah fotograferfotografer yang menyediakan jasa fotografi pernikahan di Kota Medan dan terdaftar
dalam website bridestory. Pemilihan lokasi di Kota Medan dilakukan karena jasa
fotografi pernikahan yang ada di Kota Medan pada saat ini sedang berkembang.
Hal ini terlihat dari banyaknya jasa-jasa fotografi pernikahan yang ada dan
meningkatnya kebutuhan calon pengantin dalam mencari fotografer pernikahan

melalui situs online atau website.
Berdasarkan konteks masalah di atas, peneliti tertarik untuk meneliti strategi
komunikasi website bridestory terhadap pemasaran jasa fotografi di Kota Medan.
Penelitian ini ingin mengungkap beragam strategi komunikasi yang dilakukan
website bridestory sebagai website yang menyediakan keperluan pernikahan
khususnya dalam bidang fotografi pernikahan untuk meningkatkan pemasaran
jasanya tersebut.
1.2

Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka fokus

penelitian ini adalah: “Bagaimana strategi komunikasi website bridestory terhadap
pemasaran jasa fotografi pernikahan di Kota Medan?”

1.3

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui strategi komunikasi yang telah dilakukan oleh website

bridestory.
2. Mengetahui peran website bridestory terhadap pemasaran jasa fotografi
pernikahan di Kota Medan.

Universitas Sumatera Utara

7

1.4

Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi di
bidang Ilmu Komunikasi khususnya pada subjek Komunikasi
Pemasaran.
2. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
pengetahuan dan memperluas penelitian komunikasi serta menambah
pengalaman khususnya bagi mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi
FISIP USU.
3. Secara praktis, penelitian ini dapat menjelaskan strategi komunikasi
pemasaran melalui website. Sehingga diharapkan bisa memberikan
gambaran mengenai cara alternatif dalam memasarkan suatu jasa.

Universitas Sumatera Utara