Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Minat Konsumen Dalam Membeli Busana Muslim Pada Toko Hj.Isma Lubis Pasar Petisah Medan

(1)

SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP

MINAT KONSUMEN DALAM MEMBELI BUSANA

MUSLIM PADA TOKO HJ. ISMA LUBIS

PASAR PETISAH MEDAN

OLEH : ANISA SAKINAH

070502207

PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

ABSTRAK

Judul penelitian ini adalah “Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Minat Konsumen Dalam Membeli Busana Muslim Pada Toko Hj.Isma Lubis Pasar Petisah Medan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi, lokasi, orang, dan customer service terhadap Minat Konsumen untuk membeli busana muslim pada Toko Hj.Isma Lubis di Pasar Petisah Medan.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanatori yaitu penelitian yang menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya.

Metode analisis data yang digunakan adalah uji validitas, reliabilitas, metode deskriptif dan metode kuantitatif yang terdiri dari uji asumsi klasik, uji regresi linier berganda, uji hipotesis terdiri dari uji-F dan uji-t, dan uji koefisien determinasi (R2). Pengerjaan metode analisis data menggunakan bantuan SPSS 16.0 for Windows. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Penelitian ini menggunakan 88 responden sebagai sampel penelitian.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, analisis data dengan metode analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa variabel produk, harga, promosi, orang dan pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat konsumen untuk membeli busana muslim pada Toko Hj.Isma Lubis. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji regresi linier berganda secara simultan (uji-F).Dan secara parsialbvariabel produk, harga, promosi, orang dan pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat konsumen untuk membeli pda Toko Hj. Isma Lubis. Sedangkan variabel lokasi positif tidak signifikan.


(3)

ABSTRACT

The title of this research is "The Analysis Of Effect Marketing Mix Of Consumer Interest in Buying Muslim Clothing In Stores Of Hj.Isma Lubis In Medan Petisah Market”. Purpose of this research is to define and analyze the influence of marketing mix consisting of product, price, promotion, location, people and customer service to consumer interest in buying Moeslem Clothing in stores of Hj.Isma Lubis in Medan Petisah Market.

This research is a type of research explanatory is the research that analyses the relationship between a variable with another variable or how a variable affects other variables.

Methods of data analysis used is test validity, reliability, descriptive method and quantitative methods which consist of classic assumption test, multiple linear regression, hypothesis testing consists of F-test and t-test, and test the coefficient of determination (R2). Method of implementation of data analysis using SPSS 16.0 for Windows. The data used are primary and secondary data. This study used samples of 88 respondents of the study.

The results of this study indicate that, data analysis using multiple linear regression analysis showed that the variables product, price, promotion, location, people, processes, physical evidence, and customer service has a positive and significant influence on consumers' interest in buying moeslem clothing at Hj.Isma Lubis’s store in Medan Petisah Market. And partially the variable of product, price, promotion, people and services have a positive and significant influence on consumer interest to buy at Hj.Isma Lubis’s store in Medan Petisah Market while the variable of location has a positive and not significant influence on consumer’s interest to buy at Hj.Isma Lubis’s store in Medan Petisah Market.


(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat dan salam penulis hadiahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara untuk memperoleh gelar Strata 1 (S-1) Ekonomi Manajemen.

Penulis khusus mempersembahkan skripsi ini teruntuk kedua orang tua tersayang: Ayahanda Drs. H. Chairul Ambrin, SE. Ak dan Ibunda Hj. Isma Lubis. Terima kasih atas kasih sayang, pengorbanan serta do’a yang tulus dan tidak pernah putus untuk penulis. Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu, antara lain:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sekaligus dosen pembimbing saya.


(5)

5. Ibu Beby Karina Fawzeea, SE, MM dan Bapak Fadli Amrin, SE, Msi, selaku Dosen Penguji I dan II yang telah banyak memberikan masukan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan dan mengajarkan ilmu pengetahuan yang berguna selama perkuliahan.

7. Keluarga yang teramat saya sayangi: adik saya Faadilah Fadli dan My Special Friend Letda Dwi Anto Saputra, terima kasih banyak atas doa dan dukungannya.

8. Sahabat tersayang sekaligus kawan seperjuangan: Rika, Rizqa, Niken, Mita, Icha, Memey, Maliza, Juli, Vivi, Balqis, Agung, yang selalu bersama dan memberikan support. Terima kasih atas doa dan dukungannya.

9. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, semoga diberikan balasan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.

Penulis menyadari bahwa penulisan dan penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritikan yang membangun dari semua pihak agar penulisan skripsi ini dapat lebih baik lagi.

Medan, Mei 2011

Penulis


(6)

(7)

DAFTAR ISI

ABSTRACT... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 4

1.3Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1.Uraian Teoritis ... 6

2.2.Penelitian Terdahulu ... 25

2.3.Kerangka Konseptual. ... 25

2.4.Hipotesis. ... 27

BAB III METODE PENELITIAN... 28

3.1.Jenis Penelitian ... 28

3.2.Tempat Dan Waktu Penelitian ... 28

3.3.Batasan Operasional ... 28

3.4.Defenisi Operasional Variable ... 29

3.5.Skala Pengukuran Variable ... 33

3.6.Populasi Dan Sample ... 33

3.7.Jenis Data ...35

3.8.Metode Pengumpulan Data ... 36

3.9.Uji Validitas Dan Reliabitas ... 36

3.10.Teknis Analisis ... 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ...42

4.1.1 Sejarah Perusahaan ...42


(8)

4.1.1.2.1 Visi ...43

4.1.1.2.2 Misi ...43

4.1.1.2.3 StrukturOrganisasi...44

4.1.1.2.4 Uraian Tugas dan TanggungJawab...45

4.2 Hasil Penelitian ...46

4.2.1. Uji Validitas dan Reabilitas ...46

4.2.1.1 Uji Validitas...47

4.2.1.2. Uji Reabilitas ... ...48

4.2.2. Analisis Data ...49

4.2.2.1 Analisis Deskriptif ...49

4.2.2.2.Uji Asumsi Klasik ...60

4.2.2.3.Analisis Regresi Linear Berganda...67

4.2.2.4.Uji Hipotesis ...69

4.2.2.5.Pengujian Koefisien Determinasi...74

4.3 Pembahasan...76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...78

5.1 Kesimpulan...78

5.2 Saran...78

DAFTAR PUSTAKA ...81


(9)

DAFTAR TABEL

No Tabel Judul Halaman

1.1 Jumlah penjualan Toko Hj.Isma Lubis ... 3

1.2 Jumlah Busana Muslim dan Toko Lainnya Pasar Petisah Medan 3 3.1 Operasional Variabel ... 31

4.1 Uji Validitas ... 47

4.2 Uji Reabilitas ... ... 48

4.3 Gambaran Umum Berdasarkan Usia ... 50

4.4 Gambaran Umum Berdasarkan Pekerjaan ... 50

4.5 Gambaran Umum Berdasarkan Lama Berlangganan ... 51

4.6 Gambaran Umum Berdasarkan Jenis Kelamin ... 52

4.7 Distribusi Jawaban Responden pada variable Produk ... 53

4.8 Distribusi Jawaban Responden pada variable Harga ... 54

4.9 Distribusi Jawaban Responden pada variable Promosi ... 55

4.10 Distribusi Jawaban Responden pada variable Lokasi ... 56

4.11 Distribusi Jawaban Responden pada variable Orang ... 57

4.12 Distribusi Jawaban Responden pada variabl custumer service . 58 4.13 Distribusi Jawaban Responden pada variable Minat... 59

4.14 One Sample Kolmrov Kolmogrov Smirnov Test... 62

4.15 Uji Glejser... 65

4.16 Uji Multiklonireitas... 66

4.17 Analisis Regresi Linear Berganda... 67

4.18 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)... 70

4.19 Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)... 72


(10)

DAFTAR GAMBAR

No Gambar Judul Halaman

2.1 Proses Pengambilan Keputusan ... ... 21

2.2 Kerangka Konseptual ... 6

4.1 Struktur Organisasi Toko Hj. Isma Lubis Medan... .. 45

4.2 Histrogan Uji Normalitas ... 61

4.3 Scafler Plot Uji Normalitas ... 61


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Halaman

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 82 Lampiran 2 Hasil Pengolahan SPSS 16.0 for Windows ... 86 Lampiran 3 Foto Toko Hj.Isma Lubis Medan ... 96


(12)

ABSTRAK

Judul penelitian ini adalah “Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Minat Konsumen Dalam Membeli Busana Muslim Pada Toko Hj.Isma Lubis Pasar Petisah Medan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi, lokasi, orang, dan customer service terhadap Minat Konsumen untuk membeli busana muslim pada Toko Hj.Isma Lubis di Pasar Petisah Medan.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanatori yaitu penelitian yang menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya.

Metode analisis data yang digunakan adalah uji validitas, reliabilitas, metode deskriptif dan metode kuantitatif yang terdiri dari uji asumsi klasik, uji regresi linier berganda, uji hipotesis terdiri dari uji-F dan uji-t, dan uji koefisien determinasi (R2). Pengerjaan metode analisis data menggunakan bantuan SPSS 16.0 for Windows. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Penelitian ini menggunakan 88 responden sebagai sampel penelitian.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, analisis data dengan metode analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa variabel produk, harga, promosi, orang dan pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat konsumen untuk membeli busana muslim pada Toko Hj.Isma Lubis. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji regresi linier berganda secara simultan (uji-F).Dan secara parsialbvariabel produk, harga, promosi, orang dan pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat konsumen untuk membeli pda Toko Hj. Isma Lubis. Sedangkan variabel lokasi positif tidak signifikan.


(13)

ABSTRACT

The title of this research is "The Analysis Of Effect Marketing Mix Of Consumer Interest in Buying Muslim Clothing In Stores Of Hj.Isma Lubis In Medan Petisah Market”. Purpose of this research is to define and analyze the influence of marketing mix consisting of product, price, promotion, location, people and customer service to consumer interest in buying Moeslem Clothing in stores of Hj.Isma Lubis in Medan Petisah Market.

This research is a type of research explanatory is the research that analyses the relationship between a variable with another variable or how a variable affects other variables.

Methods of data analysis used is test validity, reliability, descriptive method and quantitative methods which consist of classic assumption test, multiple linear regression, hypothesis testing consists of F-test and t-test, and test the coefficient of determination (R2). Method of implementation of data analysis using SPSS 16.0 for Windows. The data used are primary and secondary data. This study used samples of 88 respondents of the study.

The results of this study indicate that, data analysis using multiple linear regression analysis showed that the variables product, price, promotion, location, people, processes, physical evidence, and customer service has a positive and significant influence on consumers' interest in buying moeslem clothing at Hj.Isma Lubis’s store in Medan Petisah Market. And partially the variable of product, price, promotion, people and services have a positive and significant influence on consumer interest to buy at Hj.Isma Lubis’s store in Medan Petisah Market while the variable of location has a positive and not significant influence on consumer’s interest to buy at Hj.Isma Lubis’s store in Medan Petisah Market.


(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Persaingan di dunia usaha dagang khususnya produk pakaian sangat kompetitif. Diperlukan suatu strategi pemasaran yang tepat untuk memenangkan persaingan dengan usaha yang sejenis apalagi berlokasi di pasar yang sama. Pemilihan strategi yang tepat untuk digunakan adalah bagaimana memilih dan menerapkan strategi tersebut, sehingga dapat mempengaruhi calon konsumen agar menjadi konsumen atau pelanggannya yang setia. Persaingan pasti akan terjadi diantara pelaku usaha dalam memasarkan produk yang dijualnya, sehingga pasar sangat kompetitif. Untuk itu setiap usaha dagang harus berusaha dengan sungguh-sungguh menerapkan strategi pemasaran dengan sebaik-baiknya untuk lebih menarik minat para calon konsumen atau pelanggan.

Berbagai usaha dagang yang tumbuh khususnya yang bergerak dalam busana muslim pada dekade lima tahun terakhir ini, telah memunculkan kondisi peningkatan permintaan akan produk busana muslim dan sekaligus munculnya banyak usaha dagang yang bergerak dalam bisnis busana muslim. Masyarakat konsumen saat ini diberikan kemudahan cukup luas untuk memilih busana muslim yang disukainya karena banyaknya pusat penawaran busana muslim yang sudah lama ada maupun usaha yang benar-benar baru mencoba menjalankan bisnis ini. Munculnya berbagai pusat penjualan busana muslim mengakibatkan konsumen


(15)

diberikan banyak pilihan jenis produk yang akan mereka gunakan sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Pengusaha tentunya akan berusaha dengan segala kemampuan yang ada untuk mencoba menawarkan kepada konsumen produk-produknya agar dapat memberikan tingkat kepuasan terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen.

Salah satu cara untuk dapat merebut hati konsumen agar membeli produk yang ditawarkan adalah dengan cara menerapkan strategi pemasaran yang salah satu elemennya adalah dengan bauran pemasaran (marketing mix).Menurut Supranto (2007:6), bauran pemasaran (marketing mix) yaitu mencakup penentuan fitur produk, harga, komunikasi, distribusi, dan pelayanan yang akan memberikan konsumen suatu nilai lebih. Unsur bauran pemasaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah produk (product), harga (pricing), promosi (promotion), lokasi (place), orang (people) dan layanan konsumen (customer service).

Menurut Setiadi (2003:25), konsumen adalah raja. Konsumen adalah individu konsumen dan pembeli berbentuk organisasi yang menukarkan sumber daya untuk berbagai macam barang dan jasa. Sedangkan minat adalah keinginan, kehendak, dan kesukaan seseorang. Untuk mengetahui apakah perusahaan dapat menarik minat seseorang terhadap suatu produk baik barang maupun jasa, maka terlebih dahulu suatu perusahaan harus mengadakan penentuan pasar supaya apa yang diinginkan oleh konsumen sesuai dengan yang ditawarkan oleh perusahaan.

Toko Hj.Isma Lubis merupakan salah satu usaha yang khusus menjual pakaian muslim secara grosir ataupun eceran. Usaha dagang ini menjual aneka


(16)

produk busana muslim yang terdiri dari busana muslim stelan pakaian jadi yaitu busana blus dan celana panjang, busana muslim jenis gamis/abaya, blus muslim, dan juga ada bahan untuk busana muslim. Usaha dagang ini juga dilengkapi berbagai barang kebutuhan wanita muslim antara lain Assesoris, Tas, Jilbab tetapi dalam porsi yang sedikit dibandingkan bisnis utama yaitu Busana Muslim Wanita.

Dalam menjalankan usaha dagangnya Toko Hj.Isma Lubis menjalankan strategi pemasaran yang khusus/spesifik dalam rangka menarik pelanggan atau calon pelanggan dan mempertahankan pelanggan setia sehingga dalam kurun waktu 11 tahun, usaha ini tetap bertahan dan terjadi peningkatan yang signifikan dalam volume penjualan. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut :

Tabel 1.1

Jumlah Penjualan Toko Hj.Isma Lubis Pasar Petisah Medan

(2007-2010)

Tahun Jumlah Penjualan

2007 Rp.1.673.655.000.

2008 Rp.2.222.171.000.

2009 Rp.2.258.660.000.

2010 Rp.2.440.220.000.

Sumber : Toko Hj.Isma Lubis Pasar Petisah Medan. (2010)

Dalam usaha bisnisnya terjadi persaingan usaha yang cukup kuat. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya usaha sejenis di lokasi yang sama maupun di Pasar


(17)

Tradisionil lainnya dan juga ada di Pusat Perbelanjaan Modern. Persaingan usaha busana muslim di Pasar Petisah Medan terlihat dari data berikut ini :

Tabel 1.2

Jumlah Toko Busana Muslim dan Toko Lainnya Pasar Petisah Medan

Keterangan Lantai I Lantai II Jumlah

Toko Terdaftar 400 1400 1800

Toko Busana Muslim 105 360 465

Toko Jenis Lainnya 295 1040 1335

Sumber: PD.Pasar Petisah Medan Tahap I Medan 2010. (diolah)

Tabel 1.2 menunjukkan bahwa di Pasar Petisah Tahap I Medan saat ini terdapat +/- 465 toko yang sejenis dan sama dengan Toko Hj.Isma Lubis. Persaingan pasti sangat ketat oleh karena itu produk yang ditawarkan haruslah produk yang baik, unggul dalam kualitas bahan maupun model,Sehingga konsumen berkenan untuk memilikinya. Biasanya konsumen akan tertarik pada suatu model busana muslim pada merk tertentu yang telah dikenal ataupun sudah pernah dikenakannya.

Busana muslim yang dicari pelanggan biasanya busana yang nyaman dipakai, model design terbaru dengan kualitas yang memadai sebanding dengan harga yang ditawarkan. Merk busana, toko penjual, reputasi nama penjual atau pedagang, juga dapat menjadi faktor sebagai daya pemikat bagi minat konsumen untuk membeli busana muslim seperti pada Toko Hj.Isma Lubis yang telah cukup


(18)

dikenal pelanggan di Pasar Petisah Medan lebih khususnya pusat busana muslim di Lantai II Pasar Petisah Medan.

Berdasarkan gambaran di atas peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam dan melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Minat Konsumen Dalam Membeli Busana Muslim Pada Toko Hj.Isma Lubis Pasar Petisah Medan “.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan sebelumnya, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : apakah bauran pemasaran yang dilakukan Toko Hj.Isma Lubis Pasar Petisah Medan berpengaruh positif dan signifikan ?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis penerapan bauran pemasaran yang dilakukan oleh Toko Hj.Isma Lubis Pasar Petisah Medan.

1.4. Manfaat Penelitian


(19)

a. Bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat untuk memperdalam pengetahuan dan cakrawala berpikir ilmiah di bidang pemasaran khususnya minat membeli.

b. Bagi Toko Hj.Isma Lubis sendiri adalah sebagai informasi untuk mengetahui keefektifan dan masukan, pelaksanaan bauran pemasaran dalam meningkatkan minat konsumen pada produk - produk Toko Hj.Isma Lubis Pasar Petisah Medan.

c. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat di manfaatkan sebagai tambahan referensi untuk melakukan penelitian tentang bauran pemasaran dan minat konsumen.


(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Uraian Teoritis

2.1.1 Pengertian Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah serangkaian tindakan terpadu menuju keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Tujuan akhir dan konsep, kiat dan strategi pemasaran adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya (”Total Customer

Satisfaction”). Kepuasan pelanggan sepenuhnya bukan berarti memberikan apa

yang menurut kita inginkan dari mereka, tetapi apa yang sesungguhnya mereka inginkan serta kapan dan bagaimana mereka inginkan. Atau secara singkat adalah memenuhi kebutuhan pelanggan. Sebelum meluncurkan suatu produk baru ke pasar, sebuah perusahaan hendaknya merancang strategi yang baik untuk produk tersebut agar produk yang dihasilkannya dapat mencapai sasaran yang diinginkan.

Untuk memenangkan persaingan perusahaan harus mampu menghasilkan produk yang mutunya lebih baik, harganya lebih murah, penyerahan lebih cepat dan pelayanan lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya. Seluruh karakeristik diatas disebut sebagai “total produk”. (Supranto, Nandan 2007:6)

Strategi pemasaran dapat juga dipahami suatu rencana untuk memperbesar pengaruh terhadap pasar, baik dalam jangka pendek maupun jangka


(21)

panjang, yang didasarkan pada riset pasar, penilaian, perencanaan produk, promosi dan perencanaan penjualan distribusi. Salah satu strategi pemasaran yang dapat diambil oleh perusahaan adalah bauran pemasaran (marketing mix).

Strategi pemasaran menjadi begitu penting dalam dunia usaha karena jika dapat menciptakan strategi pemasaran yang baik maka akan menciptakan keunggulan yang berkesinambungan, sulit ditiru pesaing dan kesuksesan perusahaan dapat bertahan lebih lama karena 6 faktor yaitu (Hasan -2009, 51)

1. Kemampuan menciptakan kompetensi khusus

2. Kemampuan menciptakan pesaingan yang tidak sempurna

3. Kemampuan melakukan penyesuaian dengan lingkungan eksternal 4. Kemapuan menciptakan laba diatas rata-rata laba industri

5. Kemampuan menciptakan keseimbangan pesaing dan pelanggan 6. Memiliki kreativitas dan fleksibilitas

2.1.2 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Bauran Pemasaran (Marketing Mix) merupakan salah satu elemen dalam strategi pemasaran jasa maupun produk. Marketing Mix mempunyai peranan yang sangat penting dalam kemajuan perusahaan, sehingga Marketing Mix harus dilakukan dengan penuh pertimbangan yang tepat.

Menurut Tjiptono (2008:30), bauran pemasaran adalah seperangkat alat yang dapat digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik layanan yang


(22)

ditawarkan kepada pelanggan. Alat-alat tersebut dapat digunakan untuk menyusun strategi jangka panjang dan merancang program taktik jangka pendek.

Menurut Madura (2001:83), bauran pemasaran sebuah perusahaan adalah kombinasi dari strategi produk, penentuan harga, distribusi, dan promosi yang digunakan untuk menjual berbagai produk.

Unsur-unsur bauran pemasaran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Produk, merupakan bentuk penawaran yang ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan konsumen. Penciptaan suatu produk barang yang berbeda dari produk milik pesaing juga merupakan faktor penting dalam konsep pemasaran. Salah satu konsep pemasaran adalah fokus pada kemauan dan keinginan konsumen sehingga organisasi dapat membedakan produknya dari produk yang ditawarkan oleh para pesaing (Lamb, dkk. 2001:8).

2. Harga, merupakan sesuatu yang diserahkan dalam pertukaran untuk mendapatkan suatu barang atau jasa (Lamb,dkk 2001:268). Harga berkenaan dengan kebijakan strategis dan taktis, seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran, dan tingkat diskriminasi harga di antara berbagai kelompok pelanggan. Menurut Tjiptono (2008:174) ada beberapa faktor yang menyebabkan suatu perusahaan harus selalu meninjau kembali strategi penetapan harga produk-produknya yang sudah ada di pasar diantaranya yaitu perubahan dalam lingkungan pemasaran misalnya ada pesaing besar yang menurunkan harganya dan pergeseran


(23)

permintaan, misalnya terjadi perubahan selera konsumen. Strategi penentuan harga (pricing) sangat signifikan dalam pemberian value kepada konsumen dan mempengaruhi image produk serta keputusan konsumen untuk membeli. Pricing juga berhubungan dengan pendapatan dan turut mempengaruhi supply atau merketing channels. Akan tetapi, yang paling penting adalah keputusan dalam pricing harus konsisten dengan strategi pemasaran secara keseluruhan.

3. Promosi, meliputi berbagai metode untuk mengkomunikasikan keunggulan, manfaat produk tertentu kepada pelanggan potensial dan aktual. Yang perlu diperhatikan dalam promosi adalah pemilihan bauran promosi yang sangat penting untuk dilaksanakan oleh perusahaan untuk memasarkan produk yang dijualnya. Metode tersebut terdiri atas aktivitas periklanan (advertising), penjualan langsung (personal selling), informasi dari mulut ke mulut (word of mouth), dan pemasaran langsung (direct

marketing).

a. Advertising

Merupakan salah satu bentuk dari komunikasi impersonal (impersonal communication) yang digunakan oleh perusahaan baik yang memproduksi barang atau jasa. Konsumen diharapkan dapat tertarik terhadap produk yang ditawarkan, mau membeli dan menggunakan produk yang ditawarkan.


(24)

Personal Selling mempunyai peranan yang penting dalam

pemasaran suatu produk dimana bila dibandingkan dengan media periklanan, maka pesan yang disampaikan melalui media ini ditujukan kepada orang-orang bukan hanya calon pembeli/pengguna, tetapi sudah berhadapan langsung dengan pelanggan atau calon pembeli.

c. Word of Mouth

Dalam hal ini pelanggan dengan senang hati akan berbicara kepada orang lain tentang pengalamannya dalam membeli, memakai, suatu produk yang dibelinya termasuk layanan yang diterimanya saat mendapatkan produk tersebut. Pengaruh omongan pelanggan yang berbicara kepada orang lain sangatlah besar pengaruhnya terhadap barang atau usaha yang menjualnya.

4. Lokasi (Place), kemudahan akses terhadap lokasi usaha bagi semua para pelanggan dan calon pelanggan potensial. Suryana (2001:105), menyatakan bahwa tempat yang menarik bagi konsumen adalah tempat yang paling strategis, menyenangkan, dan efisien. Memilih lokasi dekat dengan pelanggan perlu untuk mempertahankan daya saing. Selain faktor kedekatan dengan pelanggan, faktor kenyamanan juga mutlak diperhatikan.

5. Orang (People), peran orang cukup penting dalam bauran pemasaran. Dalam usaha dagang, setiap bentuk usaha yang ada harus secara jelas


(25)

menentukan apa yang diharapkan dari orang, baik pemilik usaha maupun karyawan dalam interaksinya melayani pelanggan. Pada Toko Hj.Isma Lubis Pasar Petisah Medan semua pegawai yang berhubungan dengan pelanggan dapat melaksanakan tugas sebagai tenaga penjualan, dengan kata lain dalam pengertian yang lebih luas, pemasaran merupakan pekerjaan semua yang terlibat dalam usaha dagang. Semua pegawai harus mempunyai skill, sikap, komitmen dan kemampuan dalam menjual produk dan juga membina hubungan baik dengan konsumen. Seorang pegawai penjualan yang ramah dan bersahabat serta sabar dalam menjual produk dan menjawab pertanyaan pelanggan dan membantunya menemukan produk yang diinginkannya, akan memberikan pengalaman dan kesan yang mendalam bagi pelanggan.

6. Proses (Process), merupakan gabungan semua aktivitas, umumnya terdiri dari prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, aktivitas, sehingga produk dapat ditawarkan dan diterima pelanggan atau calon pelanggan.

Tujuan yang utama dari pemasaran adalah mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pasar. Oleh karena itu semua produk yang ditawarkan harus didesain untuk memenuhi keinginan tersebut.

7. Bukti Fisik (Physical Evidence), unsur ini digunakan untuk mempermudah pelanggan bertransaksi dengan perusahaan. Juga memudahkan pemilihan produk yang ingin dimiliki konsumen serta memudahkan penyesuaian atau penukaran produk yang kurang sesuai dengan kebutuhannya. Keberadaan tempat usaha untuk keperluan pemajangan (display) dibutuhkan untuk


(26)

kemudahan dan kenyamanan pelanggan dalam memilih produk yang diinginkannya.

8. Customer Service

Customer Service pada pemasaran produk pada dasarnya dilakukan oleh

pemilik usaha maupun pegawai yang bekerja melayani pelanggan. Tujuan pelayanan yang diberikan agar pelanggan merasa puas dan mendapatkan produk yang diinginkan tanpa keluhan apapun. Tercapainya kepuasan sepenuhnya (Total Customer Satisfaction) merupakan tujuan akhir konsep suatu strategi pemasaran.

2.1.3. Minat Konsumen

Secara umum, pengertian dari minat adalah suatu keinginan, kehendak dan kesukaan seseorang. Suatu bisnis usaha harus terlebih dahulu melakukan penelitian produk-produk apa saja yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen. Mengetahui hal tersebut akan membantu pasar yang akan dimasukinya.

Salah satu riset pasar yang dapat dilakukan oleh perusahaan yaitu dengan menanyai orang-orang atas pelayanan dan produk yang bagaimana yang diinginkan. Maka akan diperoleh jawaban yang sangat luas. Dapat dilihat adanya perbedaan antara keinginan dan kebutuhan yang kadang kala sangat berbeda ataupun tidak sejalan oleh karena itu perusahaan harus mencari tahu perbedaan tersebut dengan menyusun suatu pertanyaan untuk polling yang dilakukan berdasarkan hal tersebut.


(27)

Perusahaan diharapkan menjadi lebih tahu atas apa yang diharapkan oleh konsumen sehingga perusahaan dapat menjual produk-produk yang benar-benar disukai, dibutuhkan dan dicari oleh pelanggan.

2.1.4. Pengertian Konsumen

Menurut Setiadi (2003:25), Konsumen adalah raja. Konsumen adalah individu konsumen dan pembeli berbentuk organisasi yang menukarkan sumberdaya untuk berbagai macam barang dan jasa. Konsumen memiliki kemampuan penuh untuk menyaring semua upaya untuk mempengaruhi dengan hasil bahwa semua yang dilakukan oleh perusahaan niaga harus disesuaikan dengan motivasi dan perilaku konsumen.

Pasar konsumen terdiri dari semua individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang dan jasa untuk konsumsi pribadi. Para konsumen dapat dibedakan berdasarkan usia, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, dan selera yang berbeda-beda. Bagi para pemasar untuk membeda-bedakan kelompok tersebut akan membantu keberhasilan memasarkan produknya. Menurut tujuan pembelianya, konsumen dapat dikelompokkan menjadi konsumen akhir (individual) yaitu yang membeli produk untuk digunakan diri sendiri dan ada konsumen yang membeli produk tersebut untuk diperjualbelikan kembali atau untuk mendapatkan keuntungan lagi.


(28)

Perilaku konsumen menurut The American Marketing Association (Setiadi, 2003:3) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku dan lingkungannya dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka. Dari definisi tersebut, terdapat tiga ide penting dari perilaku konsumen, yaitu :

1. Perilaku konsumen adalah dinamis.

2. Hal tersebut melibatkan interaksi afeksi dan kognisi, perilaku dan kejadian di sekitar.

3. Hal tersebut melibatkan pertukaran.

2.1.6. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Konsumen mengambil banyak keputusan membeli setiap hari. Kebanyakan perusahaan besar meneliti keputusan membeli konsumen secara rinci untuk menjawab pertanyaan mengenai apa yang dibeli konsumen, bagaimana dan berapa banyak membeli, serta mengapa meraka membeli. Untuk menjawab pertanyaan tersebut tidaklah mudah. Salah satu cara untuk memahami hal tersebut adalah dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah : ( Setiadi, 2003:40).

1. Faktor Budaya .

Faktor-faktor budaya memberikan pengaruh paling luas dan dalam terhadap tingkah laku konsumen. Pemasar harus mengetahui peran yang dimainkan oleh budaya, subbudaya dan kelas sosial.


(29)

a. Budaya

Budaya adalah penyebab paling mendasar dari keinginan dan tingkah laku seseorang. Budaya merupakan kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan tingkah laku yang dipelajari seseorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya. Setiap kelompok masyarakat mempunyai suatu budaya dan pengaruh budaya pada tingkah laku bervariasi amat besar dari negara ke negara. Kegagalan menyesuaikan perbedaan ini dapat menghasilkan pemasaran yang tidak efektif. Pemasar selalu mencoba menemukan pergeseran budaya agar dapat mengetahui produk baru yang mungkin diinginkan.

b. Sub-budaya

Setiap budaya terdiri dari beberapa sub-budaya yang lebih kecil, atau kelompok orang yang mempunyai sistem nilai sama berdasarkan pada pengalaman hidup dan situasi. Subbudaya termasuk nasionalitas, agama, kelompok ras, dan wilayah geografi. Banyak subbudaya membentuk segmen pasar penting, dan pemasar seringkali merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan.

c. Kelas Sosial

Hampir setiap masyarakat mempunyai semacam bentuk struktur kelas sosial. Kelas sosial adalah divisi masyarakat yang relatif permanen dan


(30)

teratur dengan para anggotanya menganut nilai-nilai, minat, dan tingkah laku yang serupa. Kelas sosial bukan ditentukan oleh suatu faktor tunggal, seperti pendapatan, tetapi diukur sebagai kombinasi dari pekerjaan, pendapatan, pendidikan, kebudayaan dan variabel lain. Kelas sosial menunjukkan pemilihan produk dan merek tertentu dalam bidang-bidang tertentu seperti memilih pakaian, kendaraan, peralatan rumah tangga, atau cara mengisi waktu senggangnya atau liburan.

2. Faktor Sosial

Tingkah laku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, keluarga serta peran dan status sosial.

a. Kelompok

1. Kelompok Keanggotaan

Tingkah laku seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok kecil. Kelompok yang mempunyai pengaruh langsung dan seseorang yang menjadi anggotanya disebut kelompok keanggotaan. Beberapa merupakan kelompok primer mempunyai interaksi reguler tetapi informal, seperti keluarga teman, tetangga, dan rekan sekerja. Beberapa merupakan kelompok sekunder, mempunyai interaksi lebih formal dan kurang reguler.


(31)

Kelompok acuan berfungsi sebagai acuan langsung atau tidak langsung dalam membentuk sikap atau tingkah laku seseorang. Pada kelompok acuan terdapat pemuka pendapat (opinion leader) yaitu orang yang karena keterampilan, pengetahuan kepribadian atau karakteristik lain yang spesial yang memberi pengaruh pada yang lain. Pemasar mencoba mengidentifikasi produknya pada pemuka pendapat dan melakukan usaha pemasaran langsung terhadap mereka.

b. Keluarga

Anggota keluarga dapat mempengaruhi tingkah laku pembeli. Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan telah diteliti secara mendalam. Pemasar tertarik dalam peran dan pengaruh suami, isteri, dan anak-anak pada pembelian berbagai produk dan jasa.

c. Peran dan Status

Seseorang menjadi anggota banyak kelompok keluarga, klub dan organisasi. Posisinya dalam setiap kelompok dapat ditentukan dalam bentuk peran dan status. Peran terdiri dari aktivitas yang diharapkan dilakukan seseorang menurut orang-orang yang ada disekitarnya. Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan


(32)

oleh masyahrakat. Memilih produk tertentu sering untuk menunjukkan statusnya di lingkungannya.

3. Faktor Pribadi

Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri.

a. Umur dan Tahap Siklus Hidup

Orang merubah barang dan jasa yang mereka beli selama masa hidupnya. Selera akan suatu produk seringkali berhubungan dengan umur. Membeli juga dibentuk oleh tahap siklus hidup yang dilalui sesuai dengan kedewasaannya. Pemasar seringkali menentukan sasaran pasar dalam bentuk tahap daur hidup dan mengembangkan produk yang sesuai serta rencana pemasaran untuk setiap tahap.

b. Pekerjaan

Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Pemasar berusaha mengenali kelompok pekerjaan yang mempunyai minat diatas rata-rata akan produk dan jasa mereka.

c. Situasi Ekonomi

Pemasar produk yang peka terhadap pendapatan mengamati kecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan, dan tingkat minat.


(33)

Bila indikator ekonomi menunjukkan resesi, pemasar dapat mengambil langkah-langkah untuk merancang ulang, memposisikan kembali dan mengubah harga produknya.

d. Gaya Hidup

Gaya hidup adalah pola kehidupan seseorang yang diwujudkan dalam psikografikya. Gaya hidup termasuk pengukuran dimensi AIO (activities,

interest, opinion) utama dari para konsumen. Aktivitas (pekerjaan, hobi,

berbelanja, olahraga, kegiatan sosial), minat (makanan, mode, keluarga, rekreasi), dan opini (mengenai diri mereka sendiri, isu sosial, bisnis, produk). Gaya hidup mencakup sesuatu yang lebih dari sekedar kelas sosial atau kepribadian seseorang. Gaya hidup menampilkan pola beraksi dan berinteraksi seseorang secara keseluruhan di dunia.

e. Kepribadian dan Konsep Diri

Kepribadian mengacu pada karakteristik psikologi unik yang menyebabkan respon yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan dirinya sendiri. Kepribadian biasanya diuraikan dalam arti sifat-sifat seperti rasa percaya diri, dominasi, kemudahan bergaul, otonomi, mempertahankan diri, kemampuan menyesuaikan diri dan keagresifan. Dasar pemikiran konsep diri adalah bahwa apa yang dimiliki seseorang memberi kontribusi dan mencerminkan identitas mereka.


(34)

4. Faktor Psikologis

Pilihan barang yang dibeli seseorang lebih lanjut dipengaruhi oleh empat faktor psikologis yang penting yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan, serta keyakinan dan sikap.

a. Motivasi

Seseorang mempunyai kebutuhan psikologis seperti lapar, haus, atau merasa tidak nyaman dan kebutuhan psikologis yang muncul dari kebutuhan akan pengakuan, penghargaan, atau rasa memiliki. Kebanyakan kebutuhan ini tidak cukup kuat untuk memotivasi seseorang supaya bertindak pada suatu saat. Kebutuhan berubah menjadi motif kalau merangsang sampai tingkat intensitas yang mencukupi. Motif atau dorongan adalah kebutuhan yang cukup menekan untuk mengarahkan seseorang mencari kepuasan.

b. Persepsi

Persepsi adalah proses yang dilalui orang dalam memilih, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan informasi guna membentuk gambaran berarti mengenai dunia. Bagaimana orang bertindak dipengaruhi oleh persepsinya mengenai situasi. Dua orang dengan motivasi yang sama dan dalam situasi yang sama mungkin mengambil tindakan yang jauh berbeda karena mereka memandang situasi secara berbeda.


(35)

Ketika orang melakukan suatu aktivitas, mereka belajar. Pembelajaran melibatkan perubahan dalam perilaku individu yang muncul dari pengalaman. Kebanyakan perilaku manusia dipelajari. Teori pembelajaran percaya bahwa pengetahuan dihasilkan melalui dorongan, rangsangan, petunjuk, respon, dan penguatan kembali.

d. Keyakinan dan Sikap

Keyakinan adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang mengenai sesuatu. Pemasar tertarik pada keyakinan bahwa orang merumuskan mengenai produk dan jasa spesifik, karena keyakinan ini menyusun citra produk dan merek yang mempengaruhi tingkah laku membeli. Orang mempunyai sikap terhadap agama, politik, pakaian, musik, makanan, dan hampir segala sesuatu yang lain. Sikap menguraikan evaluasi, perasaan dan kecenderungan dari seseorang terhadap suatu objek atau ide yang relatif konsisten.

2.1.7. Proses Pengambilan Keputusan

Suatu keputusan melibatkan pilihan alternatif. Pemasar biasanya tertarik pada perilaku konsumen, terutama pilihan mereka. Semua aspek pengaruh dan kognisi dilibatkan dalam pengambilan keputusan konsumen. Akan tetapi inti dari pengambilan keputusan konsumen adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi alternatif-alternatif dan memilih salah satu diantaranya.


(36)

Gambar 2.1: Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Sumber: Setiadi, (2008 :16)

Secara rinci tahap-tahap ini dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Pengenalan masalah, yaitu konsumen menyadari akan adanya kebutuhan. Konsumen menyadari adanya perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang diharapkan atau sesuai keinginannya , namun dibatasi oleh kemampuan yang dimiliki.

b. Pencarian Informasi, yaitu konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak lagi. Proses ini diperoleh dari bahan bacaan, bertanya pada teman ataupun melakukan kegiatan-kegiatan mencari yang lainnya.

c. Evaluasi alternatif, yaitu mempelajari dan mengevaluasi alternatif yang diperoleh melalui pencarian informasi untuk mendapatkan alternatif terbaik yang akan digunakan untuk melakukan keputusan pembelian.

d. Keputusan pembelian, yaitu melakukan keputusan untuk melakukan pembelian setelah dilakukan evaluasi alternatif.

e. Perilaku pasca pembelian, yaitu keadaan dimana sesudah pembelian terhadap suatu produk atau jasa, maka konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan.

Mengenali kebutuhan

Pencarian informasi

Evaluasi alternatif

Keputusan pembelian

Perilaku pasca


(37)

f. Kepuasan sesudah pembelian, yaitu konsumen meneliti kemungkinan adanya kekekurangan produk yang dibelinya . Kepuasan pembeli merupakan fungsi pencerminan antara harapan pembeli dengan produk yang dibeli.

g. Tindakan-tindakan sesudah pembelian, yaitu kepuasan atau ketidakpuasan konsumen pada suatu produk akan mempengaruhi tingkah laku berikutnya. Dimana konsumen merasa puas, maka ia akan untuk membeli produk itu lagi. Sedangkan konsumen yang tidak puas tidak akan membeli lagi ataupun mencari barang lain sesuai keinginannya.

2.1.8. Pengertian Pasar.

Pengertian Pasar adalah tempat bertemunya calon penjual dan calon pembeli barang dan jasa. Pasar sebagai tempat ini sebenarnya sangat sempit dan kurang fleksibel. Oleh karena itu definisi pasar yang lebih luas adalah : Pasar adalah orang – orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk membelanjakannya (Situmorang, 2009:59). Jenis-jenis Pasar dapat dibedakan menurut bentuk kegiatan, cara transaksi dan menurut jenis barangnya. melakukan transaksi. Transaksi adalah kesepakatan dalam kegiatan jual-beli. Syarat terjadinya transaksi adalah ada barang yang diperjualbelikan, ada pedagang, ada pembeli, ada kesepakatan harga barang, dan tidak ada paksaan dari pihak manapun.

Jenis pasar menurut bentuk kegiatannya. Menurut dari bentuk kegiatannya pasar dibagi menjadi 2 (dua) yaitu pasar nyata ataupun pasar tidak nyata (abstrak).


(38)

1. Pasar Nyata. Pasar Nyata adalah pasar dimana barang-barang yang akan diperjual belikan dan dapat dibeli oleh pembeli. Contoh pasar tradisional dan pasar swalayan.

2. Pasar Abstrak. Pasar abstrak adalah pasar dimana para pedagangnya tidak menawar barang-barang yang akan dijual dan tidak membeli secara langsung tetapi hanya dengan menggunakan surat dagangannya saja. Contoh pasar online, pasar saham, pasar modal dan pasar valuta asing.

Menurut cara transaksinya, jenis pasar dibedakan menjadi pasar tradisional dan pasar modern.

a. Pasar Tradisional. Pasar tradisional adalah pasar yang bersifat tradisional dimana para penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar menawar secar langsung. Barang-barang yang diperjual belikan adalah barang yang berupa barang kebutuhan pokok.

b. Pasar Modern. Pasar modern adalah pasar yang bersifat modern dimana barang-barang diperjual belikan dengan harga pas dan dengan layanan sendiri. Tempat berlangsungnya pasar ini adalah di Mall, Plaza, dan tempat-tempat modern lainnya.

Menurut keluasaan distribusinya barang yang dijual pasar dapat dibedakan menjadi:


(39)

2. Pasar Daerah 3. Pasar Nasional dan 4. Pasar Internasional

Dalam usaha dagangnya Toko Hj.Isma Lubis Pasar Petisah Medan memiliki beberapa jenis produk busana muslim dan kelengkapan lainnya yang ditawarkan kepada pelanggan diantaranya yaitu :

1. Busana Muslim Wanita .

2.Busana Muslim Terusan (Gamis/Abaya)

3.Busana Muslim Blus.

4.Aksesoris Pelengkap (Tas, Sepatu, Dompet, Jilbab, Aksesoris)

Produk-produk yang ditawarkan diatas pada dasarnya semuanya disebut Fashion. Produk Fashion mencakup juga semua aksesoris seperti ikat pinggang, sepatu, topi, tas, kaus kaki. Arloji dan telephone genggam bagi sebagian masyarakat keduanya juga termasuk produk fashion. Dalam fashion dikenal namanya teori fashion. Teori ini menyebutkan dua jenis aliran penyebaran mode yaitu trickle down dan trickle across.

Trickle down adalah proses menjalarnya model yang diawali oleh

masyarakat kalangan atas atau para pesohor (selebriti) yang kemudian ditiru oleh masyarakat kelas menengah dan kemudian diikuti masyarakat kelas bawah.

Trickle across adalah penyebaran mode dimulai dari suatu kalangan atau


(40)

sejajar. Kalangan yang meniru itu ketika memakai produk baru ditiru oleh kalangan lain yang juga dari kelas sosial-ekonomi yang sejajar (Ma’ruf, 2006:65).

2.2. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu telah dilakukan oleh Renita (2010) dalam tesisnya yang berjudul ”Pengaruh Bauran Pemasaran Eceran (Retailing Mix) Terhadap Citra Merek Hypermart Sun Plaza Medan”.

Tesis ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh unsur bauran pemasaran yang meliputi barang dagang, produk, harga, lokasi, promosi, fasilitas fisik, pelayanan pada merek Hypermart Sun Plaza Medan.

Pengujian hipotesis yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan variable barang dagangan/produk (X1), harga

(X2), lokasi (X3), promosi, (X4), fasilitas fisik (X5), pelayanan (X6) dan wiraniaga

(X7) berpengaruh signifikan terhadap citra merek (Y).

2.3. Kerangka Konseptual

Dalam hal ini kerangka konseptual atau kerangka pemikiran adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek penelitian ditujukan, dimana hal ini merupakan jaringan hubungan antara variabel yang secara logis diterangkan dan dikembangkan dari perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi dan survei literatur (Kuncoro, 2003:44).


(41)

Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat yang dapat digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik penawaran produk kepada pelanggan. Untuk meneliti tentang strategi pemasaran yang dilakukan oleh Toko Hj.Isma Lubis dalam meningkatkan minat konsumen, penulis menggunakan bauran pemasaran (marketing mix). Enam elemen marketing mix yaitu products, pricing,

promotion, place, people dan customer sevice. (Kotler, 2009:35). Enam elemen ini

akan menjadi strategi pasar yang di tujukan untuk membangun kesadaran konsumen untuk mencoba dan memiliki minat yang mendorong konsumen menjadi tertarik. Sebagai acuan utama dalam kerangka penelitian ini dan seperti yang terbentuk dalam Gambar 2.2. yang terlihat dalam skema berikut :

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual Sumber : Tjiptono, 2008 (diolah)

Products

(X1) Pricing

(X2)

Place

(X4) Promotion

(X3)

Customer Service

(X6) People

(X5)

Minat Konsumen (Y)


(42)

Bahwa bauran pemasaran dapat mempengaruhi minat konsumen karena pemasar dapat memahami harapan pelanggan tentang minat untuk membeli produk, sehingga perilaku pelanggan sebagai pelaku bisnis saat ini dapat dipahami oleh pemasar.

2.4. Hipotesis

Berdasarkan latar belakang dan masalah yang ada, maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut : Bauran Pemasaran yang diterapkan pada Toko Hj.Isma Lubis Pasar Petisah Medan berpengaruh positif dan signifikan dalam meningkatkan minat konsumen untuk membeli busana muslim.


(43)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Eksplanatori. Eksplanatori adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variable dengan variable lainnya atau bagaimana suatu variable mempengaruhi variable lainnya. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketauhi bahwa penelitian eksplanatori yang bermaksud untuk memberikan penjelasan hubungan kualitas antara variable melalui pengujian hipotesis pada judul penelitian “Analisis Bauran Pemasaran Terhadap Minat Konsumen Dalam Membeli Busana Muslim Pada Toko Hj.Isma Lubis Pasar Petisah Medan”

3.2. Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Toko Hj.Isma Lubis di Pasar Petisah Lama LT.II No.194-195-196 Medan. Penelitian dilakukan sejak April 2011 sampai Mei 2011.


(44)

3.3. Batasan Operasional Variabel

a. Dalam penelitian ini penulis menggunakan bauran pemasaran (marketing

mix) untuk mengetahui strategi pemasaran yang digunakan Toko Hj.Isma

Lubis Pasar Petisah Medan sebagai variabel bebas (X). Adapun keenam strategi marketing mix tersebut, yakni :

1. Products (X1)

2. Pricing (X2)

3. Promotion (X3)

4. Place (X4)

5. People (X5)

6. Customer Service (X6)

b. Variabel terikat (Y) yaitu minat konsumen.

3.4. Defenisi Operasional Variabel

Definisi variabel akan memberikan atau menuntun arah peneliti untuk memenuhi unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel.

Dalam penelitian ini terdapat tujuh variabel yang diteliti, yaitu :

a. Variabel bebas yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lain, terdiri dari :

1. Produk (X1). Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan


(45)

termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, properti, organisasi, informasi, dan ide.

Menyediakan kebutuhan yang sesuai, produk yang mengikuti tren dan mode sehingga konsumen atau pelanggan tertarik untuk membelinya dan menyediakan produk dengan kualitas yang bagus.

2. Harga (X2) adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh pembeli

untuk mendapatakan produk tertentu yang diinginkannya.dan sesuai dengan kualitas dan harga yang di negoisasikan antara penjual dan pembeli.

3. Promosi (X3) adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran yang

berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk dan mengingatkan pasar sasaran, untuk membeli produkyang ditawarkan Toko Hj,Isma Lubis. Serta promosi papan iklan dan kantong plastik yang inofatif memberikan informasi nama, alamat dan nomor telepon . 4. Lokasi (X4) adalah tempat lokasi usaha untuk berjualan yang akan

mudah dicapai oleh konsumen dengan kondisi lingkungan yang baik. Serta tersedianya lahan atau area parkir yang memungkinkan untuk mencapai toko dari sarana transportasi umum.

5. Orang (X5) adalah orang-orang yang terlibat dalam kegiatan

penyampaian produk kepada konsumen. Seperti pegawai toko yang memberikan jasa melayani pelanggan dan mengetauhi informasi tentang produk yang ditawarkan.


(46)

6. Varibel pelayanan pelanggan (X6) adalah jasa pelayanan yang diberikan kepada para pelanggan. Dan berupaya memberikan informasi produk dengan sebaik-baiknya secara sopan dan ramah.

b. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat (Y) adalah minat konsumen. Minat konsumen merupakan keinginan, kehendak, dan kesukaan seseorang. Berdasarkan defenisi operasional yang telah diuraikan, maka peneliti merumuskan mekanisme penganalisaan variabel seperti pada Tabel 3.1. berikut :

Tabel 3.1.

Operasionalisasi Variabel

VARIABEL DEFINISI INDIKATOR SKALA

PENGUKURAN

Products

(X1)

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, properti, oranisasi, informasi, dan ide.

a. Produk beragam dan sesuai kebutuhan

b. Ukuran beragam c. Mengikuti

modedan selalu modis.

d. Menyajikan

kualitas produk yang baik dan bagus.

Likert

Price

(X2)

Nilai yang ditukarkan

konsumen untuk

a. Harga yang

ditawarkan

sebanding dengan kualitas dan


(47)

manfaat atas pengkonsumsian dan penggunaan barang atau jasa.

model.

b.Harga yang

bersaing dan terjangkau.

c. Harga merupakan hasil negoisasi antara penjual dan pembeli.

Promotion

(X3)

Kegiatan pemasaran dalam membujuk, menginformasikan tentang produk atau jasa.

a. Papan nama toko, kartu nama, tata letak/ tampilan produk menarik minat pelanggan. b. Pembungkus

kantong plastik bagus dan informatif (nama toko, alamat toko, telp toko).

Likert

Place

(X4)

Tempat atau saluran distribusi di lokasi

yang paling strategis.

a. Lokasi usaha yang cukup strategis.

b. Kemudahan transportasi menuju ke toko c. Kondisi

lingkungan yang baik serta lokasi yang mudah diketauhi oleh pelanggan.

Likert

People

(X5)

Orang-orang yang terlibat dalam kegiatan pemasaran.

a.Pegawai bersikap ramah, sigap, penuh perhatian, dan mampu memberikan saran produk mana yang cocok atau sesuai

bagi setiap konsumen.

b.Penguasaan atas semua produk yang dijual (jenis bahan, harga, ukuran size,


(48)

model, warna) c.Pegawai toko

mengenakan

busana yang sopan dan rapi.

Customer Service

(X6)

Pelayanan kepada pelanggan.

a.Pelayanan yang ramah dan sopan. b.Memberikan saran

dan pilihan produk sesuai kebutuhan pelanggan. c.pemilik dan pegawai toko melayani langsung pelanggan dengan menawarkan produk. Likert Minat Konsumen (Y)

Suatu keinginan dari konsumen itu sendiri untuk membeli produk yang dijual di Toko Hj.Isma Lubis.

a. Minat untuk

membeli busana muslim.

b. Minat untuk setia menjadi

pelanggan tetap.

Likert

Sumber : Tjiptono (2005), diolah.

3.5. Skala Pengukuran Variabel

Pada penelitian ini variabel yang diukur yaitu variabel product, pricing,

promotion, place, people, customer sevice dan juga minat konsumen dengan

menggunakan Skala Likert. Skala Likert yaitu alat ukur yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiono, 2008:132) dengan pembagian sebagai berikut:


(49)

b.Setuju (S) : diberi skor 4 c.Kurang Setuju (KS) : diberi skor 3 d.Tidak Setuju (TS) : diberi skor 2 e.Sangat Tidak Setuju (STS) : diberi skor 1

3.6. Populasi Dan Sampel a. Populasi

Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian (Kuncoro, 2003:103). Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan Toko Hj.Isma Lubis Pasar Petisah Medan yang datang berbelanja rata-rata per bulan berjumlah 750 orang. Populasi ini dihitung berdasarkan jumlah pelanggan yang datang ke toko setiap harinya rata-rata per hari sebanyak 25 orang.

b. Sampel

Sampel adalah suatu himpunan bagian dari unit populasi (Kuncoro, 2003:103). Tehnik pengambilan sampel ditentukan dengan purposive sampling dengan membagikan kuesioner pada konsumen yang berusia ± 17 tahun keatas dan yang merupakan pelanggan Toko Hj.Isma Lubis Pasar Petisah Medan yang lebih dari setahun. Sebagian besar pelanggan yang akan diberikan kuesioner adalah yang telah cukup lama menjadi pelanggan. Diantaranya


(50)

sudah 2 tahun bahkan 6 tahun lebih menjadi pelangan (umumnya bagi pelanggan membeli barang untuk dijual kembali).

Ukuran sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin (Umar, 2004:78) yaitu tehnik pengambilan sampel dimana peneliti menggunakan sampel dari populasi dengan rumus :

Dimana :

n = jumlah sampel

N = ukuran populasi

e = taraf kesalahan

25 = adalah rata-rata pelanggan per hari.

750 = adalah jumlah pelanggan selama 1 bulan (rata-rata/hari X 30 hari)

Sehingga jumlah sampel yang diperoleh adalah :

n = 88,24 dibulatkan menjadi 88

Maka jumlah sampel yang digunakan sebesar 88 sampel dari seluruh populasi ditentukan dengan menggunakan metode Aksidental Sampling yaitu tehnik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara


(51)

kebetulan bertemu di tempat penelitian dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiono, 2008:122).

3.7. Jenis Data

Penelitian menggunakan sumber data berikut yaitu :

a. Data Primer merupakan data yang diperoleh langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan kuesioner kepada responden terpilih yang berisikan pertanyaan mengenai variabel penelitian. Dalam hal ini penulis memperolehnya dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan langsung kepada pelanggan Toko Hj.Isma Lubis Pasar Petisah Medan.

b. Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan, majalah, informasi dunia usaha, maupun dari internet yang ada hubungannya dengan penelitian yang dilakukan.

3.8. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik antara lain:


(52)

Peneliti menyebarkan daftar pertanyaan kepada pelanggan Toko Hj.Isma Lubis Pasar Petisah Medan yang menjadi sampel atau responden dalam penelitian ini.

b. Wawancara

Peneliti melakukan komunikasi langsung dengan responden pada lokasi penelitian dengan mengajukan pertanyaan secara lisan untuk mendapatkan informasi.

c. Studi pustaka

Peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan buku-buku literatur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

3.9. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dilakukan untuk menguji suatu pertanyaan (kuesioner) layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur melakukan tugasnya mencapai sasaran. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata dan benar. Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari pengukurannya. Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subyek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda (Sugiyono, 2005:109). Uji validitas dan reliabilitas kuesioner penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS 14.0 for windows.


(53)

Jika r hitung > r tabel, maka dapat disebut valid.

Jika r hitung < r tabel, maka dapat disebut tidak valid.

Realibilitas menunjukkan tingkat kestabilan, konsistensi dan ketepatan instrumen penelitian.

Kriteria menetapkan apakah kuesioner reliabel adalah:

Jika r alpha positif dan lebih besar dari r tabel, maka dapat disebut reliabel.

Jika r alpha negatif dan lebih kecil dari r tabel, maka dapat disebut tidak reliabel.

3.10. Teknis Analisis

Metode analisis data dalam penelitian ini adalah: a. Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif adalah metode penganalisaan yang dilakukan dengan cara menentukan data, mengumpulkan data dan mengintrepetasikan data sehingga dapat memberikan gambaran masalah yang dihadapi. Metode analisis deskriptif ini bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu (Umar, 2003:22).


(54)

b. Metode Regresi Linear Berganda

Untuk mengetahui pengaruh atau hubungan variabel bebas (product, price,

promotion, place, people, customer service) dan variabel terikat (minat

konsumen), maka untuk memperoleh hasil yang lebih akurat, penulis menggunakan bantuan program software SPSS (Statistik Product and Service

Solution) versi 14.0.

Rumusnya adalah sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + e

Dimana :

Y = Minat pelanggan pada Toko Hj.Isma Lubis Pasar Petisah Medan . a = Konstanta

b1-b6 = Koefisien Regresi

X1 = Variabel Products

X2 = Variabel Pricing

X3 = Variabel Promotion

X4 = Variabel Place

X5 = Variabel People

X6 = Variabel Customer Service

e = Stándar Error c. Pengujian Hipotesis

Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah krisis (daerah dimana Ho ditolak). Sebaliknya,


(55)

disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho

diterima. Dalam analisisnya ada beberapa kriteria ketepatan, yaitu: 1. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Uji F statistik digunakan untuk menguji keberartian pengaruh dari seluruh variabel bebas yaitu (X1, X2, X3, X4, X5, X6) berupa variabel-variabel products,

variabel pricing, variabel promotion, variabel place, variabel people, variabel

customer service secara bersama-sama (serentak) terhadap variabel terikat (Y)

yaitu minat konsumen.

Hipotesis dirumuskan sebagai berikut :

1) Ho: b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = b6 = 0

Artinya secara bersama-sama (serentak) tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu (X1, X2, X3, X4, X5, X6) berupa

variabel-variabel products, variabel pricing, variabel promotion, variabel

place, variabel people, variabel customer service dan variabel terikat (Y) yaitu

minat konsumen.

2) Ho : b1≠ b2≠ b3≠ b4≠ b5≠ b6≠ 0

Artinya secara bersama-sama (serentak) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu (X1, X2, X3, X4, X5, X6) berupa variabel products, variabel pricing, variabel promotion, variabel place, variabel people,

variabel customer service dan variabel terikat (Y) yaitu minat konsumen.


(56)

Ho diterima jika F hitung < F tabelpada α = 5%

Ho diterima jika F hitung > F tabel pada α = 5%

2. Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Uji secara parsial dilakukan untuk menguji setiap variabel (X) apakah mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel tidak bebas (Y). Bentuk pengujiannya sebagai berikut:

1) Ho : bi = 0

Artinya variabel bebas yaitu (X1, X2, X3, X4, X5, X6) berupa variabel products,

variabel pricing, variabel promotion, variabel place, variabel people, variabel

customer service secara parsial tidak berpengaruh positif terhadap variabel

terikat (Y) yaitu minat konsumen.

2) Ho : bi ≠ 0

Artinya variabel bebas yaitu (X1, X2, X3, X4, X5, X6) berupa variabel products,

variabel pricing, variabel promotion, variabel place, variabel people, variabel

customer service secara parsial berpengaruh positif terhadap variabel terikat

(Y) yaitu minat konsumen.

Dengan menggunakan tingkat signifikan (α) 5% dan derajat kebebasan (n-2), kemudian dibandingkan dengan t hitung yang diperoleh untuk menguji signifikansi pengaruh.


(57)

Ho diterima jika t hitung < t tabelα = 5%

Ho ditolak jika t hitung > t tabelα = 5%

3. Uji Determinasi (R2)

Pengujian kontribusi pengaruh dari variabel bebas (X) yaitu Products (X1), Price (X2), Promotion (X3), Place (X4), People (X5) dan Customer Service (X6)

terhadap variabel terikat (Y) yaitu Minat Konsumen, dapat dilihat dari koefisien determinasi berganda (R2) dimana 0 < R2 < 1. Dari persamaan akan dapat dihitung R2 atau coefficient of determination yang menunjukkan persentase dari variasi variabel minat konsumen yang mampu dijelaskan oleh model. Selanjutnya, dengan membandingkan besarnya nilai R2 untuk masing-masing variabel bebas (X) yaitu Products (X1), Price (X2), Promotion (X3), Place (X4), People (X5) dan Customer Service (X6) dapat diketahui faktor terpenting atau dominan yang

menentukan pengaruhnya terhadap minat konsumen pada produk Toko Hj.Isma Lubis Pasar Petisah Medan. Hal ini menunjukkan jika R2 semakin besar (mendekati satu) maka pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) adalah semakin kuat (besar). Sebaliknya jika R2 semakin (mendekati nol) maka pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) semakin lemah (kecil).


(58)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah Perusahaan

Toko Hj.Isma Lubis merupakan usaha bisnis pakaian jadi khusus menjual pakaian busana muslim wanita. Usaha ini dirintis pertama sekali di awal bulan Agustus 1999, dengan membuka sebuah toko kecil yang berlokasi di Pasar Petisah Lama Lt.II No.197 Medan dengan cara sewa kontrak. Pada awal usahanya kondisi Pasar Petisah khususnya di lantai II ini, masih banyak toko yang kosong belum digunakan untuk berdagang sedangkan Pasar Petisah Baru Tahap II saat itu belum selesai dibangun. Pada awal usahanya Toko Hj.Isma Lubis menjual berbagai jenis pakaian wanita untuk mayoritas remaja. Kondisi ini hanya lebih kurang 3 (tiga) bulan sejak usaha ini dimulai, untuk selanjutnya Toko Hj.Isma Lubis berubah sepenuhnya khusus hanya menjual busana muslim bagi wanita dewasa. Keputusan untuk merubah jenis barang dagangan tersebut merupakan titik balik yang penting dalam keberhasilan usaha Toko Hj.Isma Lubis.

Toko Hj.Isma Lubis merupakan suatu usaha dengan melakukan terobosan yang benar – benar baru dilihat dari segi pengalaman dan pendidikan yang dimiliki pemiliknya. Toko ini dirintis oleh Hj.Isma Lubis dan didukung suaminya H.Chairul Ambrin. Keduanya tidak ada memiliki latar belakang sebagai pengusaha begitu juga keluarga besar keluarga ini. Hj.Isma Lubis memiliki latar belakang pendidikan dan bekerja sebagai tenaga kesehatan selama 6 (enam) tahun


(59)

sedangkan suaminya memiliki pengalaman kerja selama 12 (dua belas) tahun di Perbankan dan dengan latar belakang pendidikan akuntansi.

Toko Hj.Isma Lubis yang berlokasi di jalan Rotan Medan Petisah ini, lokasinya sangat strategi dengan akses transport yang mudah bagi pengunjung. Pasar Petisah sudah banyak dikenal oleh masyarakat sebagai tempat pilihan untuk berbelanja kebutuhan sandang maupun pangan baik kebutuhan sehari-hari maupun untuk keperluan Hari Raya. Pasar Petisah sebagai Pasar Tradisional sebagaimana pasar lainnya mau tidak mau menghadapi persaingan yang ketat dengan Pasar Modern. Dengan jarak hanya 300 – 400 m telah berdiri jenis Pasar Modern yaitu Medan Plaza di Jln.Iskandar Muda Medan, Medan Fair Plaza (Carrefour) di Jln.Gatot Subroto Medan dan Mall Palladium di Jln. Maulana Lubis Medan, semuanya ada menyediakan barang kebutuhan masyarakat persis sama dengan yang dijual pedagang di Pasar Tradisional Petisah. Bagi Toko Hj.Isma Lubis kondisi ini merupakan pesaing sekaligus sebuah tantangan yang harus dikalahkan dan juga merupakan peluang untuk tetap eksis dan berkembang maju.

4.1.2. Visi dan Misi Toko Hj.Isma Lubis 4.1.2.1. Visi Toko Hj.Isma Lubis

Toko Hj.Isma Lubis mempunyai Visi yang sederhana yaitu Busana Muslim Menjadi Pilihan Busana Untuk Cantik, Sopan dan Modis.

4.1.2.2. Misi Toko Hj.Isma Lubis

a. Toko Busana Muslim Hj.Isma Lubis Medan merupakan penyedia busana yang berkualitas yang baik dan modis.


(60)

b. Toko Busana Muslim Hj.Isma Lubis menjadi salah satu pilihan berbelanja busana muslim di Sumatera Utara.

c. Mendukung upaya agar Pasar Petisah Medan menjadi sentra penjualan busana muslim yang dapat menyediakan semua kebutuhan pelanggan khusus busana muslim.

d. Toko Hj.Isma Lubis dikelola secara kekeluargaan yang selalu memberikan pelayanan berkualitas kepada konsumen.

e. Menjadikan Toko Hj.Isma Lubis sebagai bisnis yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan yang setia berbusana muslim.

f. Menciptakan suasana berbelanja yang menyenangkan yang tercipta oleh bisnis keluarga, untuk meningkatkan rasa kekeluargaan antara kepentingan penjual dan pembeli.

g. Mengembangkan semangat untuk meningkatkan kemampuan berbisnis busana muslim secara terus-menerus berdasarkan pengalaman, kecermatan, etika, kerja keras, kepercayaan dan kesederhanaan.

4.1.3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu bentuk yang menunjukkan aspek-aspek pokok dan hubungan antar bagian serta saluran penjualan

. Struktur organisasi menggambarkan pembagian yang penting serta garis otoritas formal, kesemuanya ini adalah tanggung jawab pemilik usaha toko.untuk mengkoordinir pegawai dan bekerjasama secara efektif dan efisien.


(61)

Struktur organisasi sederhana Toko Hj.Isma Lubis di Petisah Medan dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Toko Hj.Isma Lubis di Petisah Medan

Sumber : Toko Hj.Isma Lubis Medan (diolah peneliti)

4.1.4. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Dari struktur organisasi diatas pemilik (owner) merupakan pengelola usaha dan langsung berhubungan dengan pegawai penjual. Adapun pemilik usaha ini adalah keluarga H.Drs.Chairul Ambrin.Ak dan Hj.Isma Lubis.

4.1.4.1.Pemilik (Owner)

Pemilik usaha ini dapat dikatakan memiliki hak penuh atau mutlak dalam menjalankan usaha bisnis ini. Mengenai strategi, kebijakan dan segala sesuatu untuk kemajuan dan berkembangnya usaha dagang ini diputuskan bersama sebagai pemilik usaha. Keputusan yang diambil diantaranya mengenai pembelian barang contohnya model busana apa (mode), ukuran (size) , jumlah pembelian (quantitity), harga (price), warna (colour), kualitas (quality) dan waktu pengiriman (delivery).

Pemilik (Owner)l

Pegawai Penjual

Pegawai Penjual


(62)

Semua keputusan pemilik usaha diatas tentu juga telah mempertimbangkan kondisi pasar (market), pesaing usaha (competitor) dan selera konsumen. Faktor khusus misalnya Hari Raya Idul Fitrie sebagai siklus tahunan menjadi saat yang utama untuk diputuskan kebijakan yang tepat dalam masalah pengadaan barang – barang apa saja yang akan dijual sehingga potensi ekonomi tersebut akhirnya dapat dinikmati pedagang dalam bentuk peningkatan penjualan yang signifikan.

4.1.4.2. Pegawai Penjual

Tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya adalah:

a. Melaksanakan penjualan dengan koordinasi langsung dengan pemilik usaha.

b. Melayani semua pelanggan dengan pelayanan terbaik. a. Melaksanakan administrasi penjualan harian setiap harinya.

b. Menyusun administrasi penjualan khusus kepada pelanggan yang membeli barang untuk dijual kembali (Penjualan Grosir).

4.2. Hasil Penelitian

4.2.1. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dilakukan untuk menguji apakah suatu kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur dan reliabel berarti instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan memberi hasil yang sama. Uji validitas dan reliabilitas


(63)

dalam penelitian ini menggunakan SPSS (Statistic Package for Social Science)

16.0 for windows dengan cara one shot method artinya pengujian validitas dan

reliabilitas kuesioner cukup sekali dilakukan. 4.2.1.1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 for

windows dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan dinyatakan valid.

b. Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.

c. Nilai r hitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation.

Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 orang responden yaitu pelanggan Toko Hj.Isma Lubis, diluar dari responden penelitian. Nilai r tabel dengan ketentuan df = jumlah kasus = 30 dan

tingkat signifikansi sebesar 5% , maka angka yang diperoleh = 0.361. Tabel 4.1

Uji Validitas Pernyataan Corrected Item-Total

Correlation (rhitung)

rtabel Keterangan

Butir 1 .435 0.361 Valid

Butir 2 .584 0.361 Valid

Butir 3 .604 0.361 Valid

Butir 4 .433 0.361 Valid

Butir 5 .538 0.361 Valid

Butir 6 .586 0.361 Valid

Butir 7 .416 0.361 Valid

Butir 8 .377 0.361 Valid

Butir 9 .430 0.361 Valid

Butir 10 .589 0.361 Valid

Butir 11 .539 0.361 Valid

Butir 12 .615 0.361 Valid

Butir 13 .478 0.361 Valid

Butir 14 .647 0.361 Valid


(64)

Butir 16 .496 0.361 Valid

Butir 17 .722 0.361 Valid

Butir 18 .367 0.361 Valid

Butir 19 .581 0.361 Valid

Butir 20 .680 0.361 Valid

Butir 21 .818 0.361 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16.0 (Mei 2011)

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan telah valid karena r hitung > r tabel. Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap pengujian

reliabilitas.

4.2.1.2. Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali dan Kuncoro dalam Situmorang, et. al. (2008:179) butir pernyataan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

a. Menurut Ghozali nilai Cronbach’s Alpha > 0.60 b. Menurut Kuncoro nilai Cronbach’s Alpha > 0.80

Tabel 4.2 Uji Reliabilitas Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items .902 21

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 16.0 (Mei 2011)

Pada 21 Pernyataan dengan tingkat signifikansi 5% diketahui bahwa koefisien alpha (Cronbach's Alpha) adalah sebesar 0.902 ini berarti 0.902 > 0.60 dan 0.902 > 0.80 sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah


(65)

reliabel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian.

4.2.2. Analisis Data

4.2.2.1. Analisis Deskriptif

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pernyataan (kuesioner). Jumlah pernyataan seluruhnya adalah 21 butir pernyataan, yakni empat butir pernyataan untuk variabel Produk/Product (X1), tiga butir pernyataan

untuk variabel Harga/Pricing (X2), dua butir pernyataan untuk variabel

Promosi/Promotion (X3), empat butir pernyataan untuk variabel Lokasi/Place

(X4), tiga butir pernyataan untuk variabel Orang/People (X5), tiga butir pernyataan

untuk variabel Pelayanan/Customer Service (X6), dan dua butir pernyataan untuk

variabel Minat Konsumen (Y).

Kuesioner disebarkan kepada 88 (delapan puluh delapan) orang pelanggan di Toko Hj.Isma Lubis Petisah Medan yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh peneliti, yaitu telah menjadi pelanggan lebih dari 1 (satu) tahun dan berusia lebih dari 17 tahun.

a. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan data-data pada kuesioner yang telah disebarkan oleh peneliti kepada 88 orang responden, diperoleh data mengenai gambaran umum responden penelitian. Jumlah dan persentase gambaran umum responden berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini:


(66)

Tabel 4.3

Gambaran Umum Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Persentase

20-30 tahun 7 8%

31-40 tahun 27 30,7%

41-50 tahun 40 45,5%

51-60 tahun 10 11,4%

>60 4 4,5%

Total 88 Orang 100%

Sumber: Data Primer diolah Peneliti (Mei 2011)

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa dari rentang usia 21-30 tahun sebesar 8%, usia 31-40 tahun sebesar 30%, usia 41-50 tahun sebesar 45,5%, usia 51-60 tahun sbesar 11,4%. Kebanyakan responden berada pada rentang usia 41-50 tahun yaitu sebesar 45,5%. Orang pada usia ini cenderung memiliki minat berbelanja, yang cukup tinggi untuk mendukung penampilan keseharian nya agar lebih terlihat menarik dan percaya diri dalam berbusana muslim.

b. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Pekerjaan

Berdasarkan data-data pada kuesioner yang telah disebarkan oleh peneliti kepada 88 orang responden, diperoleh data mengenai gambaran umum responden penelitian. Jumlah dan persentase gambaran umum responden berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini:

Tabel 4.4

Gambaran Umum Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Jumlah Persentase

Ibu RT 23 26,1 %

Mahasiswi 1 1,1 %

Peg-BUMN 4 4,5 %

Peg-Swasta 5 5,7 %

PNS 26 29,5 %

Wiraswasta 29 33,1 %

Total 88Orang 100%


(67)

Tabel 4.4 menunjukkan responden berdasarkan latar belakang pekerjaan responden. Responden yang berbelanja pada Toko Hj.Isma Lubis Medan berasal dari latar belakang pekerjaan yang berbeda-beda, di mana Pegawai Negeri sebesar 29,5%, Pegawai Swasta sebesar 5,7%, Wiraswasta sebesar 33%, dan Ibu Rumah Tangga sebesar 26,1%. Kebanyakan responden berasal dari latar belakang Wiraswasta, yaitu sebesar 33%. Hal ini menggambarkan bahwa responden tersebut berbelanja untuk berdagang kembali cukup banyak berbelanja di Toko Hj.Isma Lubis. Sedangkan 1,1%. responden merupakan mahasiswi yang cendrung masih mengenakan busana casual.

c. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Lama Berlangganan

Berdasarkan data-data pada kuesioner yang telah disebarkan oleh peneliti kepada 88 orang responden, diperoleh data mengenai gambaran umum responden penelitian. Jumlah dan persentase gambaran umum responden berdasarkan lama berlangganan dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini:

Tabel 4.5

Gambaran Umum Responden Berdasarkan Lama Berlangganan Lama Berlangganan Jumlah Persentase

1-5 tahun 45 51,1%

6-10 tahun 43 48,9%

Total 88 Orang 100%

Sumber: Data Primer diolah Peneliti (Mei 2011)

Tabel 4.5 memperlihatkan bahwa dari 88 orang pelanggan yang berbelanja di Toko Hj.Isma Lubis Petisah Medan tercatat 43 orang ( 48,9 %) merupakan pelanggan yang telah cukup lama berbelanja busana muslim di Toko Hj.Isma Lubis dan beberapa daripadanya telah menjadi pelanggan sejak


(68)

usaha ini didirikan. Gambaran ini menunjukkan segi positif cukup besarnya dukungan pelanggan untuk kemajuan dan eksistensi usaha Toko Hj.Isma Lubis di masa yang akan datang.

d. Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis kelamin

Berdasarkan data-data pada kuesioner yang telah disebarkan oleh peneliti kepada 88 orang responden, diperoleh data mengenai gambaran umum responden penelitian. Jumlah dan persentase gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin pelanggan dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut ini:

Tabel 4.6

Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Wanita 87 98,86 %

Pria 1 1,14 %

Total 88 Orang 100%

Sumber: Data Primer diolah Peneliti (Mei 2011)

Tabel 4.6 memperlihatkan bahwa dari 88 pelanggan yang berbelanja di Toko Hj.Isma Lubis Medan tercatat 1 (satu) orang adalah pria (1,14 %) dan selebihnya adalah kaum wanita. Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar yang berbelanja adalah wanita 98,86 % dan adanya seorang pria sebagai pelanggan ini pun disebabkan yang bersangkutan berbelanja untuk dijual kembali.


(69)

e. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel – Variabel dalam Penelitian

1) Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Produk/Product (X1)

Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Produk/Product (X1) No

Item

STS TS KS S SS Total

F % F % F % F % F % F %

1 0 0 0 0 1 1,1 40 45,4 47 53,4 88 100

2 0 0 0 0 0 0 29 33 59 67 88 100

3 0 0 0 0 1 1,1 42 47,7 45 51,1 88 100

4 0 0 0 0 0 0 34 38,6 54 61,4 88 100

Sumber: Data Primer diolah Peneliti (Mei 2011) Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa:

1. Pada pernyataan pertama, dari 88 responden terdapat 53,4 % responden menyatakan sangat setuju bahwa produk pada Toko Hj.Isma Lubis sesuai dengan kebutuhan anda sehingga membuat tertarik untuk membelinya dan menyatakan setuju juga cukup tinggi yaitu 45,4% , tercatat hanya 1,1% yang menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan tidak setuju dan 0% menyatakan sangat tidak setuju.

2. Pada pernyataan kedua, dari 88 responden 67 % responden menyatakan sangat setuju bahwa produk dari Toko Hj.Isma Lubis mengikuti perkembangan mode, 33% menyatakan setuju, 0% menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan tidak setuju dan 0% menyatakan sangat tidak setuju.

3. Pada pernyataan ketiga, dari 88 responden, 51,1% responden menyatakan sangat setuju bahwa Toko Hj.Isma Lubis selalu membuat anda tertarik untuk membelinya. sedangkan 47,7% menyatakan setuju,


(70)

1,1% menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan tidak setuju, dan 0% menyatakan sangat tidak setuju.

4. Pada pernyataan keempat, dari 88 responden, 61,4% responden menyatakan sangat setuju bahwa Toko Hj.Isma Lubis memiliki kualitas bagus. sedangkan 38,6% menyatakan setuju, 0% menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan tidak setuju, dan 0% menyatakan sangat tidak setuju.

2) Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Harga/Price (X2)

Tabel 4.8

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Harga/Price (X2) No

Item

STS TS KS S SS Total

F % F % F % F % F % F %

1 0 0 0 0 0 0 40 45,5 48 54,5 88 100

2 0 0 0 0 1 1,1 39 44,3 48 54,5 88 100

3 0 0 0 0 0 0 45 51,5 43 48,9 88 100

Sumber: Data Primer diolah Peneliti (Mei 2011) Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa:

1. Pada pernyataan pertama, dari 88 responden terdapat 54,5% responden menyatakan sangat setuju bahwa harga yang ditawarkan Toko Hj.Isma Lubis sesuai dengan produk yang ditawarkan kepada pelanggan, 45,5% menyatakan setuju, 0% menyatakan kurang setuju, 0% menyatakan tidak setuju dan 0% menyatakan sangat tidak setuju.

2. Pada pernyataan kedua, dari 88 responde Toko Hj.Isma Lubis 54,5% responden menyatakan sangat setuju bahwa harga yang ditawarkan terjangkau bagi konsumen, 44,3% menyatakan setuju, 1,1% menyatakan


(1)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Kurang Setuju 1 1.1 1.1 1.1

Setuju 56 63.6 63.6 64.8

Sangat Setuju 31 35.2 35.2 100.0

Total 88 100.0 100.0

YQ1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Setuju 39 44.3 44.3 44.3

Sangat Setuju 49 55.7 55.7 100.0

Total 88 100.0 100.0

YQ2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Setuju 36 40.9 40.9 40.9

Sangat Setuju 52 59.1 59.1 100.0


(2)

3.Lampiran Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 88

Normal Parametersa Mean .0000000

Std. Deviation .66780806

Most Extreme Differences Absolute .067

Positive .048

Negative -.067

Kolmogorov-Smirnov Z .626

Asymp. Sig. (2-tailed) .828


(3)

(4)

Lampiran Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 2.153 1.019 2.113 .038

Product .011 .037 .038 .294 .769

Price -.066 .042 -.174 -1.546 .126

Promotion .042 .046 .110 .919 .361

Place -.058 .036 -.195 -1.619 .109

People .027 .045 .074 .595 .554

Customer Service -.050 .050 -.117 -1.011 .315


(5)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -3.228 1.675 -1.927 .057

Product .135 .061 .217 2.209 .030 .698 1.434

Price .242 .070 .299 3.467 .001 .908 1.102

Promotion .197 .076 .238 2.593 .011 .799 1.251

Place -.031 .059 -.048 -.522 .603 .789 1.267

People .184 .074 .240 2.497 .015 .729 1.371

Customer

Service .242 .082 .263 2.964 .004 .854 1.171

5.Lampiran Analisis Regresi Linear Berganda

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .674a .454 .414 .69210

a. Predictors: (Constant), Customer Service, Place, Price, People, Promotion, Product

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


(6)

Residual 38.799 81 .479

Total 71.080 87

a. Predictors: (Constant), Customer Service, Place, Price, People, Promotion, Product b. Dependent Variable: Minat Konsumen

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -3.228 1.675 -1.927 .057

Product .135 .061 .217 2.209 .030

Price .242 .070 .299 3.467 .001

Promotion .197 .076 .238 2.593 .011

Place -.031 .059 -.048 -.522 .603

People .184 .074 .240 2.497 .015

Customer Service .242 .082 .263 2.964 .004