Strategi Komunikasi Website Bridestory Terhadap Pemasaran Jasa Fotografi Pernikahan di Kota Medan

(1)

Nama : Muhammad Hadjid Tempat / Tanggal Lahir : Jakarta, 7 Agustus 1994

Alamat : Jl. Asrama Komplek Bumi Asri G No. 186 Telp/Hp : 082165507075

Agama : Islam Golongan Darah : B

Email : ajidbabez@gmail.com

KELUARGA

Nama Ayah : H. M. Tadjuddin, SH Nama Ibu : Hj. Syukriani

Nama Saudara : Muhammad Dikra Zikriyanti

Muhammad Irfan

Alamat : Jl. Asrama Komplek Bumi Asri G No. 186

RIWAYAT PENDIDIKAN

2000 – 2006 : SD Panca Budi Medan 2006 – 2009 : SMP Panca Budi Medan

2009 – 2012 : SMA Panca Budi Medan MEDAN

2012 : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Sumatera Utara

PEKERJAAN

2012 – 2016 : Fotografer di Babezphoto


(2)

SUMATERA UTARA

Jl. Dr. A. Sofyan No. 1, Medan Telp. (061) 8217168

No Tanggal Pertemuan Pembahasan

1 1 Juni 2016 Pembahasan revisi proposal

2 8 Juni 2016 Seminar proposal

3 27 Juni 2016 Pembahasan revisi Bab 1

4 14 Juli 2016 Acc revisi Bab 1

5 16 Juli 2016 Pembahasan revisi Bab 2

6 18 Juli 2016 Acc revisi Bab 2 dan Pembahasan Bab 3

7 19 Juli 2016 Acc Bab 3 dan Acc Pedoman Wawancara

8 31 Agustus 2016 Pembahasan Bab 4 dan Bab 5

9 19 September 2016 Acc Bab 4 dan Bab 5

10

11

12

Catatan: Minimal pertemuan 6 kali untuk setiap pembimbing

Medan, 19 September 2016 Dosen Pembimbing

Haris Wijaya, S.Sos, M.Comm NIP. 197711062005011001


(3)

a. Pertanyaan Mengenai Data Diri

- Nama Lengkap :

-Tempat Tanggal Lahir :

-Alamat :

-Usia :

-Pendidikan Terakhir :

-Nama Usaha :

b. Pertanyaan Umum

1. Sejak kapan anda bergabung di website bridestory? 2. Apa tujuan anda bergabung di website bridestory? 4. Apa yang anda dapat dari website bridestory? 5. Apa syarat untuk bergabung di website bridestory?

c. Pertanyaan untuk strategi komunikasi pemasaran website bridestory di kota Medan

1. Apakah website bridestory membantu anda dalam hal pemasaran jasa fotografi pernikahan di Kota Medan?


(4)

3. Apakah strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan website bridestory sudah cukup efektif dalam memasarkan jasa fotografi anda?

4. Selain website, media apa saja yang digunakan bridestory dalam memasarkan jasa fotografi ?

5. Apakah website bridestory sangat berpengaruh terhadap pemasaran jasa fotografi anda?

6. Apa saja keuntungan yang ada dapat setelah bergabung di dalam website bridestory sampai saat ini?

7. Apa saja kerugian yang ada dapat setelah bergabung di dalam website bridestory sampai saat ini?

8. Apakah anda akan terus bergabung di dalam website bridestory?

9. Apakah dengan adanya website bridestory ini, usaha fotografi anda mengalami kemajuan?

10. Apakah dengan adanya website bridestory dapat mengurangi biaya promosi jasa fotografi anda?

11. Bagaimana kondisi penghasilan jasa fotografi anda setelah bergabung dengan website bridestory?

12. Apa saja usaha pemasaran yang anda lakukan secara mandiri selain melalui website bridestory?

13. Bagaimana perubahan signifikan maupun tidak signifikan dalam hal pendapatan, popularitas dll setelah bergabung di website bridestory?


(5)

Bungin, Burhan. 2008. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Politik, Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta : Kencana.

_____________. 2006. Sosiologi Komunikasi: Teori Paradigma dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana.

Effendy, Onong Uchjana. 2007. Komunikasi teori dan praktek. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Hernawan, Agus. 2012. Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Iskandar. 2009. Antropologi, Sosiologi, Teknologi Informasi dan komunikasi. Jakarta: Grafindo Persada.

Kotler, Philip & Gary Amstrong. 2008. Dasar-dasar Pemasaran. Jilid 1. Terjemahan oleh Tim Mark Plus. Jakarta: PT Indeks.

Kotler, Philip. 2005. Manajamen Pemasaran, Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Liliweri, Alo. 1987. Komunikasi Antar Pribadi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti. Lubis, Suwardi. 2005. Teknologi Komunikasi dan Pembangunan. Medan: USU

Press.

McQuail, Denis. 2011. Teori Komunikasi Massa McQuail, Edisi 6. Jakarta: Salemba Humanika.

Miarso, Yusufhadi. 2007. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Cet. III. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Moleong, L. J. 2014. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Munir. 2010. Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Cet. II. Bandung: Alfabeta.

Nasution,S. 1982. Teknologi Pendidikan. Bandung: Jemmars.

Nasution, Zulkarimein. 1989. Teknologi Komunikasi dalam Perspektif Latar Belakang dan Perkembangannya. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Nawawi, Hadari. 2001. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajahmada University Press.


(6)

Ghalia Indonesia.

Pujileksono, Sugeng. 2015. Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif. Malang: Intrans Publishing.

Purba, Amir, dkk. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Medan: Pustaka Bangsa Press.

Purwanto, Djoko. 2011. Komunikasi Bisnis. Jakarta: Erlangga.

Severin, W.J dan J.W Tankard. 2007. Teori Komunikasi: Sejarah, Metode, dan terapan di dalam Media Massa. Jakarta: Kencana.

Sugiyono. 2008. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. ________. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Thurlow, Crispin. 2008. Computer Mediated Communication. California: Sage Publication.

Tjiptono, Fandy. 2015. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi. Sumber Internet:

https://id.wikipedia.org/wiki/Suit_protokol_internet (Diakses pada 23 April 2016, Pukul 21.30)

http://www.bridestory.com/about-us (Diakses pada 23 April 2016, Pukul 20.30)

https://id.techinasia.com/bingung-rencanakan-pernikahan-bridestory-siap-membantu-anda

(Diakses pada 23 April 2016, Pukul 21.20)

http://hitsss.com/bridestory-com-lengkapi-panduan-mencari-vendor-pernikahan-dengan-terbitkan-the-ultimate-wedding-directory/

(Diakses pada 24 April 2016, Pukul 22.00)

http://tekno.liputan6.com/read/2435997/3-fakta-mengejutkan-pengguna-internet-di-indonesia

(Diakses pada 23 April 2016, Pukul 22.30)

http://wearesocial.com/blog/2011/12/social-digital-mobile-indonesia


(7)

(Diakses pada 7 September 2016 Pukul 14.28)


(8)

Universitas Sumatera Utara 26

3.1 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode studi dekriptif kualitatif yaitu pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat, mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, data yang berlaku alam masyarakat, situasi-situasi tertentu, termasuk hubungan kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari fenomena (Whitney dalam Pujileksono, 2015: 20). Metode penelitian ini membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian dan mengakumulasikan data dasar berkala (Pujileksono, 2015: 20).

Penelitian adalah proses ilmiah yang selalu ada dalam kehidupan intelektual manusia berdasarkan sifat ingin tahu yang ada dalam hidup ilmuwan. Dalam memenuhi hasrat tersebut ada dua cara yang digunakan, yaitu pertama, dengan menggunakan akal sehat mengacu pada kelaziman-kelaziman dalam kehidupan sehari-hari. Kedua, melakukan kegiatan penelitian yang bersifat ilmiah yang berdasarkan pada kaidah-kaidah tertentu dan cara berpikir yang sistematis yang melingkupi keseluruhan proses penelitian (Bungin, 2008: 297)

Metode penelitian adalah analisis teori atau ilmu yang membahas tentang metode dalam melakukan penelitian. Metode penelitian komunikasi adalah prosedur atau cara ilmiah dalam melakukan penelitian bidang komunikasi untuk menemukan hal-hal baru, membuktikan/menguji temuan penelitian sebelumnya atau untuk pengembangan ilmu komunikasi (Pujileksono, 2015: 4).

3.1.1 Metode Penelitian Kualitatif

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan desain penelitian kualitatif deskriptif. Budi Irawanto (dalam Bungin, 2008: 32) mengatakan studi yang menggunakan pendekatan kualitatif menggunakan khazanah dari fenomena empiris, seperti studi kasus, pengalaman pribadi, life history, wawancara, observasi, sejarah, interaksi dan teks visual maupun konten pesan yang menggambarkan rutinitas dan problematika serta makna kehidupan


(9)

Universitas Sumatera Utara individu. Pendekatan kualitatif memusatkan perhatian pada prinsip-prinsip umum yang mendasari perwujudan sebuah makna dari gejala-gejala sosial di dalam masyarakat. Objek analisis dalam pendekatan kualitatif adalah makna dari gejala-gejala sosial dan budaya dengan menggunakan kebudayaan dari masyarakat bersangkutan untuk memperoleh gambaran mengenai kategorisasi tertentu (Bungin, 2008: 302).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan desain penelitian kualitatif deskriptif. Model desain penelitian deskriptif untuk menjelaskan makna-makna dalam gejala sosial. Pendekatan kualitatif memusatkan perhatian pada prinsip-prinsip umum yang mendasari perwujudan sebuah makna dari gejala-gejala sosial di masyarakat. Objek analisis dalam pendekatan kualitatif adalah makna dari gejala-gejala sosial dan budaya dengan menggunakan kebudayaan dari masyarakat bersangkutan.

Pendekatan kualitatif dalam komunikasi menekankan pada bagaimana sebuah pendekatan dapat mengungkapkan makna-makna dari konten komunikasi yang ada sehingga hasil-hasil penelitian yang diperoleh berhubungan pemaknaan dari sebuah proses komunikasi yang terjadi (Bungin, 2008: 302). Laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto, videotape, dokumen pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainnya (Moleong, 2014: 11).

3.2 Subjek Penelitian

Kirk dan Miller (dalam Moleong, 2014: 4) mendefiniskan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya. Pada penelitian kualitatif, responden atau subjek penelitian ini disebut informan. Berdasarkan uraian di atas maka yang menjadi subjek penelitian ini adalah: fotografer-fotografer yang menyediakan jasa fotografi pernikahan di Kota Medan dan terdaftar dalam website bridestory.


(10)

Universitas Sumatera Utara 3.3 Objek Penelitian

Objek penelitian yang akan diteliti adalah strategi komunikasi website bridestory terhadap pemasaran jasa fotografi pernikahan di Kota Medan.

3.4 Kerangka Analisis

Kerangka analisis pada umumnya dilakukan untuk memperoleh gambaran yang umum dan menyeluruh tentang situasi yang diteliti objek penelitian. Unit analisis dalam penelitian ini meliputi 3 komponen menurut Spreadly (dalam Sugiyono, 2008: 68) yaitu:

1. Tempat, lokasi di mana penelitian ini berlangsung, yaitu di Kota Medan.

2. Pelaku, dalam penelitian ini adalah subjek penelitian sebagai informan yang sesuai dengan penelitian ini. Dalam hal ini adalah fotografer-fotografer yang menyediakan jasa fotografi pernikahan di Kota Medan dan terdaftar dalam website bridestory.

3. Kegiatan, hal yang dilakukan oleh pelaku dalam situasi yang sedang berlangsung dalam hal mengetahui pemasaran jasa fotografi pernikahan di Kota Medan setelah terdaftar dalam website bridestory.

3.5 Teknik Pengumpulan Data a. Data Primer

Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan beberapa metode, diantaranya adalah:

1. Wawancara Mendalam

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan tanya jawab secara lisan, baik langsung atau tidak langsung dengan sumber data (Pujileksono, 2015: 123).

2. Observasi

Sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada subjek penelitian (Pujileksono, 2015: 123).


(11)

Universitas Sumatera Utara b. Data Sekunder

Data sekunder didapat dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data melalui literatur sumber naskah yang relevan dan mendukung penelitian. Dari berbagai sumber bacaan yang dikumpulkan, seperti buku-buku pengetahuan, jurnal, skripsi terdahulu, situs dan karya ilmiah lainnya, diharapkan peneliti bisa mendapatkan data dan fakta yang sebanyak-banyaknya demi mendukung proses penelitian (Pujileksono, 2015: 123).

3.5.1 Penentuan Informan

Teknik penentuan Informan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling yaitu sampel diambil dan ditentukan dengan maksud atau tujuan tertentu. Seseorang atau sesuatu diambil dan ditentukan sebagai sampel karena peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut memiliki dan dapat memberikan informasi yang diperlukan untuk kepentingan penelitian (Pujileksono, 2015: 116).

Selain itu purposive (secara sengaja) juga dapat diartikan sebagai teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Teknik ini bisa diartikan sebagai suatu proses pengambilan sampel dengan menentukan terlebih dahulu jumlah sampel yang hendak diambil, kemudian pemilihan sampel dilakukan dengan berdasarkan tujuan-tujuan tertentu, asalkan tidak menyimpang dari ciri-ciri sampel yang ditetapkan (Sugiyono 2008 : 85).

Adapun yang menjadi kriteria atau ciri - ciri informan adalah:

1. Fotografer yang terdaftar di website bridestory dan berada di Kota Medan.

2. Fotografer yang memiliki nilai rating atau penilaian lebih dari 2 stars. Pada bulan Juni 2016 didalam website bridestory terdapat 53 fotografer Kota Medan yang terdaftar dan terdapat 12 Fotografer Kota Medan yang terdaftar didalam website bridestory memiliki rating atau penilaian lebih dari 2 stars.


(12)

Universitas Sumatera Utara 3.5.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah di Kota Medan, sebagaimana data yang dibutuhkan berasal dari fotografer-fotografer yang terdaftar di website bridestory dan berada di Kota Medan. Peneliti menyesuaikan tempat dengan informan untuk melakukan wawancara mendalam (in-depth interview). Tempat wawancara berlangsung di kantor atau studio foto informan dan di rumah informan, dikondisikan sesuai dengan permintaan para informan dengan melakukan kesepakatan terlebih dahulu. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 dan berakhir pada Agustus 2016. Proses pengumpulan data dalam penelitian ini berlangsung selama dua bulan. Hal ini disebabkan oleh adanya keperluan dan hal-hal yang harus dipersiapkan oleh peneliti dalam rangka penelitian ke lapangan. Hal ini bertujuan agar peneliti mendapatkan data dan hasil yang maksimal dalam melakukan penelitian.

3.5.3 Keabsahan Data

Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Ada empat kriteria yang digunakan, yaitu derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability), kebergantungan(dependability) dan kepastian(confirmability).

1. Penerapan kriterium derajat kepercayaan (credibility) berfungsi melaksanakan inkuiri sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan penemuannya dapat dicapai dan mempertunjukkan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang diteliti.

2. Keteralihan (transferability) sebagai persoalan empiris bergantung pada kesamaan antara konteks pengirim dan penerima. Untuk melakukan pengalihan tersebut seseorang peneliti hendaknya mencari dan mengumpulkan kejadian tentang kesamaan konteks.

3. Kebergantungan (confirmability) adalah konsep yang memperhitungkan segala-galanya, yaitu yang ada pada reliabilitas, jika dua atau beberapa kali diadakan pengulangan suatu studi dalam suatu kondisi yang sama dan hasilnya secara esensial sama, maka dikatakan


(13)

Universitas Sumatera Utara realibilitasnya tercapai dan ditambah faktor-faktor lain yang tersangkut. Bagaimana hal itu akan dibicarakan dalam konteks pemeriksaan. 4. Kepastian (confirmability) bahwa sesuatu itu objektif atau tidak

bergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan, pendapat, penemuan seseorang. Dengan demikian kebergantungan itu bukan lagi pada orangnya, melainkan pada datanya itu sendiri. Data yang ada haruslah dipastikan (Moleong, 2014: 324).

3.6 Teknik Analisis Data

Menurut Seiddel (dalam Moleong, 2014: 248) analisis data kualitatif memiliki tahapan sebagai berikut:

1. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri.

2. Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, mensintesiskan, membuat ikhtisar dan membuat indeksnya.

3. Berpikir dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan menemukan pola hubungan-hubungan dan membuat temuan-temuan umum.

Kegiatan analisis data dalam penelitian ini dimulai dengan mengumpulkan semua data yang diperoleh dari lapangan, baik berupa data primer maupun data sekunder. Data yang diperoleh ini kemudian disesuaikan dengan teori-teori yang berhubungan untuk mendapatkan suatu kesimpulan akhir. Selanjutnya, akan disusun membentuk laporan yang sistematis.


(14)

Universitas Sumatera Utara

32

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Proses Pelaksanaan Penelitian

Berdasarkan penelitian mengenai “Strategi Komunikasi Website Bridestory Terhadap Pemasaran Jasa Fotografi Pernikahan di Kota Medan”, peneliti melaksanakan penelitian berdasarkan teknik maupun metode penelitian yang telah dijelaskan pada bab III. Untuk mendapatkan informasi mengenai penelitian ini, peneliti menggunakan informan utama yaitu fotografer yang memiliki jasa fotografi pernikahan di Kota Medan dan tergabung dalam website bridestory yang terpilih oleh peneliti untuk melengkapi data penemuan pada penelitian ini.

Dalam melakukan penelitian mengenai Strategi Komunikasi Website Bridestory Terhadap Pemasaran Jasa Fotografi Pernikahan di Kota Medan, peneliti terlebih dahulu mempersiapkan materi pertanyaan yang akan diajukan saat melakukan wawancara dengan informan. Peneliti menggunakan metode wawancara untuk memperoleh data atau informasi terkait dengan tujuan penelitian ini. Peneliti telah memilih terlebih dahulu fotografer yang mempunyai jasa fotografi pernikahan di Kota Medan dan tergabung di dalam website bridestory yang sesuai dengan kriteria dalam penelitian ini. Peneliti mendapatkan informan I hingga ke V melalui website bridestory dan yang telah sesuai dengan kriteria dalam penelitian ini yaitu fotografer terdaftar dalam website bridestory yang berada di Kota Medan dan memiliki rating atau penilaian lebih dari 2 stars.

Peneliti melakukan wawancara sebanyak dua kali kepada setiap informan, yaitu:

Informan I peneliti melakukan wawancara pada tanggal 2 dan 11 Agustus 2016. Informan II peneliti melakukan wawancara pada tanggal 3 dan 13 Agustus 2016. Informan III peneliti melakukan wawancara pada tanggal 5 dan 14 Agustus 2016. Informan IV peneliti melakukan wawancara pada tanggal 8 dan 14 Agustus 2016. Informan IV peneliti melakukan wawancara pada tanggal 10 dan 15 Agustus 2016.


(15)

Universitas Sumatera Utara

Penelitian ini dimulai dari membuat pedoman wawancara yang akan diajukan kepada informan sehingga data yang diperlukan bisa didapat dengan baik. Sebelumnya peneliti sudah menyadari tantangan dan rintangan yang akan dihadapi selama penelitian mengingat informan merupakan seorang fotografer yang memiliki jam terbang sangat tinggi dalam jasa fotografi pernikahan di Kota Medan, sehingga waktu untuk melakukakan wawancara sangat terjadwal dengan agenda fotografer yang bersangkutan. Kemudian penelitian diawali dengan menentukan informan yang akan diwawancara dan pencarian alamat kantor informan. Setelah mengetahui alamat kantor informan, peneliti menghubungi informan-informan tersebut untuk melakukan kesepakatan jadwal wawancara.

Peneliti mulai terjun ke lapangan pada hari Selasa 2 Agustus 2016. Penelitipun berencana menghampiri informan pertama yang alamat kantornya berada di Jalan Abadi Komplek Villa Setia Budi Abadi II Blok B No. 6 Medan, Sumatera Utara. Sehari sebelum penelitian kepada informan pertama, peneliti sudah terlebih dahulu membuat janji dan kesepakatan kapan dan di mana peneliti bisa melangsungkan wawancara. Informan pertama menjawab, ia bisa diwawancarai di kantornya pada pukul 12.00 WIB. Kemudian informan pertama memberikan alamat lengkap rumahnya kepada peneliti yaitu di di Jalan Abadi Komplek Villa Setia Budi Abadi II Blok B No. 6 Medan, Sumatera Utara. Tepatnya pada pukul 10.00 WIB, peneliti berangkat dari rumah menuju lokasi penelitian. Jarak antara rumah peneliti dengan lokasi penelitian, yaitu kantor dari Fatahillah Ginting tidak terlalu jauh. Rumah peneliti yang berada di Ring Road Setia Budi Medan dan kantor informan yang berada di Jalan Abadi Medan bisa ditempuh dengan waktu kurang dari setengah jam saja.

Sebelum menuju rumah informan, peneliti membeli buah tangan untuk dibawa dan diberikan kepada informan tersebut. Toko untuk membeli buah tangan yang satu arah dengan kantor informan membuat peneliti lebih mudah untuk tiba di sana. Peneliti membeli sekotak bolu di toko roti Bolu Amanda yang berada di Ring Road Citywalk Ring Road Setia Budi. Setelah membeli buah tangan tersebut, peneliti melanjutkan perjalanan menuju lokasi penelitian, yaitu kantor informan pertama tersebut. Karena peneliti telah mengetahui sebelumnya kantor informan


(16)

Universitas Sumatera Utara

tersebut membuat peneliti mudah untuk mendapatkan lokasi kantor informan tersebut.

Sesampainya peneliti di depan kantor informan pertama, peneliti pun bergegas turun dari mobil dan membawa semua kelengkapan wawancara yang telah dipersiapkan. Terlihat dari luar, kantor informan pertama ini sangat sepi. Hanya terlihat satu mobil dan tiga sepeda motor terparkir di halaman kantornya. Peneliti pun menghampiri ke depan kantornya dan mengetuk pintu sambal mengucapkan salam. Tidak lama menunggu, sekitar 2 menit kemudian pintu kantor dibuka langsung oleh informan dan peneliti dipersilahkan masuk sambil peneliti memberikan buah tangan yang telah saya bawa tadi. Setibanya di dalam rumah dan duduk di ruang tamu, peneliti menjelaskan maksud kedatangan untuk mewawancarai Bang Fatahillah Ginting.

Sebelum melakukan wawancara, peneliti menjelaskan kembali maksud dan tujuan kedatangan untuk keperluan wawancara dalam mengumpulkan data dan Bang Fatahillah Ginting merupakan Informan pertama yang saya wawancarai. Peneliti juga juga menjelaskan bahwa judul skripsi mengenai “Strategi Komunikasi Website Bridestory Terhadap Pemasaran Jasa Fotografi di Kota Medan”. Setelah menjelaskan, peneliti kembali untuk meminta izin untuk kesediaan Bang Fatahillah Ginting untuk menjadi informan skripsi dan bersedia diwawancarai dan diteliti. Bang Fatahillah pun menyetujui dan memberikan peneliti izin untuk melakukan wawancara dan penelitian terhadap dirinya.

Wawancara dimulai tepat pada pukul 12.00 WIB. Saya telah mempersiapkan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan kepada informan serta mempersiapkan kelengkapan lainnya seperti laptop, buku catatan, lembar jawaban wawancara, audio recorder dan lain-lainnya. Wawancara berlangsung selama 60 menit dan semua pertanyaan peneliti ajukan. Informan pertama menjawab dengan baik. Selama wawancara, semua jawaban informan peneliti catat dan salin di lembar jawaban wawancara yang telah peneliti persiapkan. Di tengah berlangsungnya wawancara, peneliti di jamu dengan baik oleh informan. Setelah wawancara selesai, peneliti meminta informan untuk tanda tangan di lembar surat pernyataan persetujuan mengikuti penelitian. Setelah semuanya selesai, peneliti pun pamit dengan Bang Fatahillah dan berterima kasih


(17)

Universitas Sumatera Utara

karena ia telah meluangkan waktu untuk diwawancarai serta kesediaannya untuk menjadi informan pada skripsi peneliti.

Kemudian, besok harinya pada tanggal 3 Agustus peneliti akan mewawancarai informan kedua yang sehari sebelumnya telah membuat janji dengan informan kedua untuk melakukan wawancara. Informan kedua adalah Nuovi. Informan kedua ini mempunyai kantor sekaligus studio foto yang berada di Jalan Thamrin No. 172 Medan. Sebelumnya pada pagi hari di tanggal 3 Agustus peneliti telah menelfon informan kedua ini untuk menentukan tempat dan waktu di mana ia bisa diwawancarai, informan kedua ini menentukan tempat dan waktu dimana ia bisa diwawancarai, informan memberi peneliti kesempatan wawancara pada pukul 14.00 WIB di Cafe The Thirty Six yang berada di Jalan Multatuli Medan.

Sebelum menuju lokasi penelitian, peneliti terlebih dahulu membeli buah tangan di toko kue daerah Jalan Zainul Arifin. Setelah itu, peneliti kembali bergegas masuk ke mobil untuk melanjutkan perjalanan menuju lokasi yang telah ditentukan informan untuk melakukan wawancara. Karena peneliti sering melewati lokasi yang ditentukan informan, peneliti dengan mudah mendapatkan The Thirty Six Cafe yang berada di depan pertokan multatuli Medan. Sesampainya peneliti di The Thirty Six Cafe peneliti langsung memarkirkan mobil dan menuju ke dalam cafe tersebut membawa semua kelengkapan wawancara dan buah tangan yang telah peneliti bawa.

Tidak lama kemudian informan menelpon peneliti dan menanyakan dimana peneliti duduk. Saat itu seorang pria berjalan ke arah saya dan mengenalkan dirinya, yang mana pria itu adalah informan kedua peneliti. Peneliti bersalaman dan memberikan buah tangan yang telah dibawa tadi. Sebelum memulai wawancara, peneliti menjelaskan kembali maksud dan tujuan wawancara ini. Peneliti juga kembali meminta kesediaanya untuk dijadikan informan kedua untuk skripsi ini. Informan kedua setuju mengenai permintaan dan permohonan peneliti untuk menjadikan dia informan skripsi. Setelah mempersiapkan semua peralatan dan kelengkapan untuk melakukan wawancara, tepat pukul 14.15 Wib saya melakukan wawancara dengan informan kedua ini. Tetapi baru melangsungkan wawancara


(18)

Universitas Sumatera Utara

selama 5 menit dengan baru mengajukan sedikit pertanyaan, telepon genggam informan berdering dan informan bergegas menjawab teleponnya.

Peneliti pun menunggu informan tersebut menyelesaikan pembicaraannya dengan seseorang yang meleponnya. Akhirnya wawancara selesai dengan lancar dan baik selama 45 menit. Informan pun pamit untuk pulang duluan karena ada urusan lainnya, peneliti mengucapkan terima kasih kepada informan karena telah bersedia untuk di wawancarai sebagai informan skripsi.

Pada tanggal 5 Agustus 2016, peneliti melanjutkan wawancara ke informan ketiga. Awal mula perjanjian tempat pertemuan untuk melakukan adalah di kantor yang juga sebagai studio foto informan yang berada di Komplek Pertokoan Multatuli Indah Medan, tepatnya pada pukul 13.00 Wib. Tetapi tiba-tiba informan menelepon saya dan memberitahukan untuk pindah tempat bertemu melakukan wawancara. Sehingga informan pun memberi izin wawancara di Kopi Toast Cafe yang berada di Jalan D.I Panjaitan Medan pada hari tesebut juga pukul 14.00 Wib.

Pada pukul 13.00 peneliti telah tiba di lokasi yang berada di Kopi Toast Cafe Jalan D.I Panjaitan. Pada pukul 13.40 Wib informan datang dan langsung menghampiri peneliti, karena sebelum mengerjakan skripsi ini peneliti telah bertemu dengan informan untuk suatu pekerjaan dibidang fotografi. Peneliti pun bersalaman dan memberikan buah tangan yang telah dibawa tadi. Sebelum memulai wawancara, peneliti kembali menjelaskan maksud kedatangan ini untuk melakukan wawancara untuk keperluan skripsi dan meminta kesediaannya untuk dijadikan informan ketiga pada skripsi ini. Setelah menjelaskan hal tersebut, informan ini pun setuju dan mempersilahkan peneliti untuk memulai wawancara tersebut. Segala keperluan dan kelengkapan wawancara telah di persiapkan, dan peneliti memulai wawancara pada pukul 14.10 Wib. Wawancara berlangsung dengan baik dan lancar selama 40 menit. Sebelum beranjak pulang peneliti berterima kasih kepada informan karena telah meluangkan waktunya dan bersedia untuk diwawancarai.

Wawancara dilanjutkan pada tanggal 8 Agustus 2016. Hal itu permintaan dan kesepakatan yang peneliti buat dengan informan ke empat ini. Ia baru bisa di wawancarai pada tanggal tersebut dikarenakan baru saja pulang melakukan pemotretan prewedding di Sabang. Setelah sebelumnya menanyakan segala hal mengenai kesiapan informan untuk diwawancarai dan menanyakan alamat kantor


(19)

Universitas Sumatera Utara

informan. Kantor informan terletak di Jalan Nangka No. 38 Glugur, Medan Barat. Informan membuat janji untuk bertemu di J.CO Coffee Jalan Adam Malik pada pukul 14.00 Wib

Berangkat dari rumah pukul 13.00 WIB menuju daerah glugur, Perjalanan saya tempuh melalui Jalan Amir Hamzah. Pada pukul 13.30 Wib saya tiba di J.Co Adam Malik dan peneliti membeli selusin donat untuk dijadikan sebuah buah tangan untuk informan tesebut. Setelah membeli buah tangan peneliti mencari tempat duduk didalam cafe tersebut, dan memilik duduk di sofa yang terdapat 2 kursi. Pada pukul 14.20 WIB peneliti dihubungi oleh informan dan menyatakan kalau ia sudah berada di depan cafe tersebut dan bertanya dimana peneliti berada. Tidak lama kemudian informan menghampiri peneliti dan bersalaman, dan peneliti langsung memberikan buah tangan yang sudah saya beli tadi.

Setelah duduk bersama kami mengobrol sebentar tentang pengalaman informan yang baru saja melakukan pemotretan di Pulau Sabang. Seperti biasa, sebelum melakukan wawancara peneliti menjelaskan kembali maksud dan tujuan peneliti melakukan wawancara ini untuk keperluan skripsi serta permintaan kesediaan dirinya sebagai informan skripsi peneliti. Informan keempat pun menyetujuinya dan mempersilahkan peneliti untuk mewawancarainya. Wawancara pun peneliti mulai dengan perlengkapan dan alat-alat yang telah dibawa. Wawancara berlangsung lancar yang di mulai pukul 14.30 wib dan berlangsung selama 45 menit. Setelah wawancara selesai, informan keempat ini berpamitan dengan peneliti dan peneliti mengucapkan terima kasih kepada informan atas segala kesempatnnya untuk diwawancarai.

Kemudian wawancara kepada informan kelima dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus 2016. Hal ini disesuaikan dengan jadwal informan ketika peneliti menghubunginya dan membuat janji mengenai tempat dan waktu pelaksanaan. Sesuai kesepakatan dengan informan ini, wawancara dilakukan di Dunkin Donuts yang berada di Jalan Ring Road Setia Budi pada pukul 17.00 Wib.

Pada pukul 16.40 WIB peneliti tiba di Dunkin Donuts Ring Road yang berada di dalam SPBU Ring Road. Peneliti masuk ke dalam cafe tersebut dan memesan selusin donat untuk peneliti jadikan buah tangan kepada informan tersebut. Setelah sekitar 30 menit menunggu, informan tiba dan langsung menyapa


(20)

Universitas Sumatera Utara

peneliti. Setelah sedikit mengobrol mengenai usaha barunya yang bergerak dibidang foto udara, peneliti pun langsung mencoba untuk mewawancara informan tersebut. Sebelum melakukan wawancara peneliti memberi penjelasan maksud menjumpai untuk melakukan wawancara sebagai keperluan skripsi dan meminta kesediaannya untuk dijadikan informan kelima. Dia pun setuju dengan pernyataan peneliti tadi dan siap untuk di wawancara. Wawancara berlangsung dengan baik selama kurang lebih 1 jam, dan informan pun pamit kepada peneliti karena ada kerjaan yang harus ia selesaikan pada malam itu juga. Peneliti pun berterima kasih kepada informan kelima karena sudah bersedia untuk di wawancarai sebagai informan penelitian skripsi. Sebelum informan beranjak pulang, peneliti memberikan selusin donat yang telah peneliti beli sebelum informan tersebut tiba dilokasi untuk melakukan wawancara.

Peneliti telah selesai melakukan wawancara kepada kelima informan dan telah mendapatkan data berdasdarkan jawaban yang telah diungkapkan oleh informan. Setelah membaca, mengamati, dan mempelajari hasil wawancara, peneliti merasa masih ada pertanyaan yang belum dijawab sempurna oleh kelima informan. Beberapa jawaban yang mereka ungkapkan masih sedikit belum padat dan masih perlu dipertanyakan kembali. Akhirnya peneliti melakukan wawancara kembali ke masing-masing informan tersebut. Wawancara dimulai dari informan I pada tanggal 11 Agustus 2016 di Liberica Coffee Focal Point, kemudian dilanjutkan ke Informan II tanggal 13 Agustus 2016 di Studio foto miliknya, informan III di Posh Cafe komplek multatuli pada tanggal 14 Agustus 2016 pada pukul 13.00 Wib. Setelah itu peneliti melanjutkan wawancara ke informan IV di kantornya pada tanggal 14 Agustus 2016 pada pukul 18.00 Wib dan terakhir kepada informan V di Dunkin Donuts Setia Budi pada tanggal 15 Agustus 2016. Peneliti mengajukan pertanyaan yang sama tetapi lebih mendalam agar data dan informasi yang dihasilkan jelas dan sesuai pertanyaan.

4.1.2 Karakteristik Fotografer Kota Medan yang Bergabung di Website Bridestory

Dalam penelitian ini, informan adalah Fotografer yang berada di Kota Medan dan tergabung didalam website bridestory. Peneliti melakukan wawancara


(21)

Universitas Sumatera Utara

dengan lima orang Fotografer yang berada di Kota Medan dan tergabung didalam website bridestory sebagai informan utama dalam penelitian ini untuk memperoleh data sesuai dengan tujuan penelitian. Karaketistik informan tentu saja sangat penting untuk mengetahui posisi dan peran mereka sebagai sebuah subjek penelitian. Adapun karakteristik dari masing-masing Fotografer yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Informan I

Nama : Fatahillah Ginting

Nama Usaha : Fatahillah Ginting Photography Tempat dan Tanggal Lahir : Medan, 13 Maret 1987

Usia : 29 Tahun

Pendidikan Terakhir : SMA

Tanggal Wawancara : 2 Agustus 2016

Tempat Wawancara : Kantor Informan, Jalan Abadi Komplek Villa Setia Budi Abadi II Blok B No. 6 Medan

Pukul : 12.00 WIB

Fatahillah Ginting merupakan seorang Fotografer di Kota Medan yang telah menjalankan bisnisnya sejak setahun lalu. Dia lahir di Medan pada tanggal 13 Maret 1987. Umurnya saat ini sudah 29 tahun dan selain menjalani bisnis fotografi, ia juga merupakan salah satu pegawai negeri sipil yang bekerja di Kantor Gubernur Sumatera Utara. Bertempat tinggal di daerah Medan Helvetia tepatnya di Jalan Asrama Komplek Dinas Perkebunan No. 124B Medan. Nama Fatahillah Ginting menjadi brand pada bisnis fotografi yang ia jalani saat ini.

Fatahillah Ginting telah bergabung di website bridestory sejak Juni 2015 yang saat itu belum terlalu banyak fotografer bergabung ke dalam platform tersebut. Fatahillah Ginting mengetahui website bridestory dari media sosial Instagram, dan saat itu Fatahillah Ginting mendapat telepon dari website bridestory untuk bergabung dan merasakan manfaat dari platform penyedia kebutuhan pernikahan.

Saat itu Fatahillah langsung bergabung dengan website bridestory. Untuk bergabung di website bridestory terutama dalam bidang fotografi, harus


(22)

Universitas Sumatera Utara

mempunyai portfolio wedding photography dan brand photography sendiri pastinya dan berlaku juga untuk wedding vendor lainnya di luar photography.

Banyak hal yang telah ia dapat dari website bridestory, website yang menggunakan sistem freemium ini sangat diminati oleh fotografer yang ada di Indonesia maupun luar negeri.

Ditemui ketika wawancara pada 2 Agustus 2016, Fatahillah juga memperlihatkan hasil-hasil karya fotografi yang telah ia kerjakan selama ini. Saat melakukan wawancara ia juga sempat meperlihatkan perlengkapan dan peralatan fotografi yang ia punya. Ia bergabung dengan website bridestory tentu dengan suatu tujuan, yaitu untuk mem-publish karya-karya fotografinya ke seluruh dunia agar dapat dikenal oleh masyarakat banyak. Fatahillah Ginting menyambut dengan baik kedatangan peneliti untuk melakukan wawancara terhadap dirinya. Dalam proses wawancara, Fatahillah Ginting juga menjelaskan apa yang telah ia dapat sejak bergabung di website bridestory.

“Selama bergabung di website bridestory udah banyak sih yang telah didapat, pertama kita bisa lihat karya-karya fotorafi fotografer lain yang ada di website bridestory dan buat referensi untuk melakukan foto-foto ke depannya. Selain itu, karena udah bergabung di website bridestory dan banyak dilihat orang muncul klien-klien baru yang belum pernah kita kenal sebelumnya”

Dari perkataan Fatahillah Ginting tersebut bisa disimpulkan bahwa ia ingin membuat usaha fotografinya yang telah dijalani lebih berkembang dan dapat dikenal oleh seluruh masyarkat yang ada di Indonesia.

Informan II

Nama : Nuovi

Nama Usaha : Sheers Photography

Tempat dan Tanggal Lahir : Medan, 8 November 1993

Usia : 23 Tahun

Pendidikan Terakhir : SMA


(23)

Universitas Sumatera Utara

Tempat Wawancara : The Thirty Six Cafe Multatuli

Pukul : 14.00 WIB

Fotografer yang satu ini masih cukup muda yaitu berusia 23 tahun. Ia telah menjalankan bisnis fotografinya bersama ketiga temannya sejak duduk di bangku SMA. Nouvi lahir di Medan pada tanggal 8 November 1993. Umurnya yang masih tergolong muda sudah sukses menjalankan usaha fotografinya yang diberikan nama Sheers Photography. Bertempat tinggal di Jalan Thamrin No. 172 dan menjadikan rumah minimalisnya sebagai studio dan gallery hasil fotografinya. Bukan hanya sebagai fotografer, Nouvi juga sebagai make-up artist pada saat pemotretan

prewedding. Bisnis yang awalnya dianggap mereka tidak memiliki keuntungan yang besar sekarang menjadi kegiatan utama mereka. Nouvi tidak melanjutkan ke bangku perkuliahan karena sudah merasa nyaman dengan usaha yang telah dijalani selama ini.

Nouvi dengan brand fotografinya Sheers Photography telah bergabung di website bridestory sejak tanggal 20 Agustus 2014. Pada saat itu ia menerima email ajakan dari website bridestory untuk bergabung menjadi member di platform

tersebut. Tak lama kemudian setelah mengumpulkan hasil-hasil karya fotografinya ia langsung mendaftar di website bridestory. Karya-karya fotografi, informasi mengenai usaha yang dijalani seperti alamat, telepon menjadi syarat untuk bergabung di website bridestory.

Nouvi juga menjelaskan tujuan ia untuk bergabung di website bridestory yaitu untuk melakukan branding dari Sheers Photography tidak hanya pada masyakat lokal, tetapi nasional hinggal internasional dikarenakan fotografi merupakan hal yang sangat penting dalam suatu pernikahan guna mendokumentasikan acara yang tidak akan terulang kembali. Saat peneliti melakukan wawancara, informan dengan sangat baik menjawab seluruh pertanyaan yang diberikan. Nouvi juga sempat memperlihatkan hasil karya fotografinya yang telah selesai ia kerjakan, terdapat sesi-sesi fotografi yang ada di luar negeri seperti di Singapura dan Malaysia. Sejak bergabung diwebsite bridestory telah banyak hal-hal yang ia dapat, seperti apa yang dikatakan informan ini ketika diwawancarai mengenai apa saja yang telah ia dapat setelah bergabung di website bridestory.


(24)

Universitas Sumatera Utara “Sejak bergabung di website bridestory pada tahun 2014 lalu tentunya sudah banyak hal yang telah saya dan Sheers Photography dapat. Sheers yang awalnya hanya mendapati klien dari dalam Kota Medan saja, kini telah banyak klien yang didapat dari Jakarta hingga Bali. Dengan website bridestory ini kami bisa melakukan branding usaha dalam cakupan nasional hingga internasional. Jadi, usaha fotografi yang kita miliki bisa dikenal oleh masyarakat luas dan tentunya semakin berkembang”

Dari perkataan informan ini, saya bisa mengambil kesimpulan bahwa ia bergabung di website bridestory karena bisa melakukan promosi dan branding

usaha fotografinya tidak hanya cakupan lokal, melainkan nasional hingga internasional.

Informan III

Nama : Samson Ariel Salim

Nama Usaha : Kana Photography & Bridal Tempat dan Tanggal Lahir : Medan, 27 Februari 1986

Usia : 30 Tahun

Pendidikan Terakhir : S-1

Tanggal Wawancara : 5 Agustus 2016

Tempat Wawancara : Kopi Toast Cafe Jl. D.I Panjaitan

Pukul : 14.00 WIB

Informan yang ketiga ini bernama Samson Ariel Salim, lahir di Medan pada 27 Februari 1986. Samson mulai menekuni usaha di bidang fotografi saat ia telah menyelesaikan kuliahnya di Singapura 7 tahun lalu. Samson awalnya hanya memulai usaha fotografi dengan adiknya Hendy Saputra, tetapi setelah Samson menikah dengan Ivana Ng mereka menjalani usaha fotografi ini bertiga. Ketika wawancara Samson menjelaskan bahwa ia dan Hendy awalnya hanya bermodalkan satu unit kamera Canon 7D dalam memulai usaha yang diberikan nama Kana


(25)

Universitas Sumatera Utara

Photography. Tetapi hal itu tidak membuatnya patah semangat untuk terus menekuni usaha di bidang fotografi pernikahan.

Saat ini Kana Photography telah mempunyai sebuah studio yang berada di Komplek Pertokoan Multatuli Blok BB No. 33 Medan. Tidak hanya bisnis fotografi, Ivana sebagai istri dari Samson juga mempunyai jasa penyewaan baju pernikahan maupun baju untuk melakukan sesi pemotretan prewedding, Ivana juga mempunya tugas sebagai make-up artist saat Samson suaminya mendapatkan pekerjaan untuk melakukan sesi pemotretan prewedding. Hal itu dipilih Ivana dikarenakan baju pengantin dan tata rias wajah merupakan satu kesatuan dari sebuah bisnis fotografi. Para calon klien tidak perlu repot mencari lagi tempat penyewaan baju dan tata rias untuk melakukakan sesi foto prewedding.

Samson sebagai founder dari Kana Photography & Bridal telah bergabung menjadi bagian dari website bridestory sejak dua tahun lalu. Saat itu website bridestory belum banyak yang mengenal. Samson mendapatkan telepon dari tim bridestory untuk bersedia gabung dengan website bridestory yang hanya berisi puluhan fotografer yang ada di Indonesia. Samson segera melakukan pendaftaran usahanya di website bridestory, ia mengatakan bahwa website bridestory ke depannya akan lebih maju dikarenakan kebutuhan pernikahan sangat sering dicari oleh pasangan yang ingin melaksanakan pernikahan.

Saat diwawancarai, informan juga memperlihatkan hasil-hasil fotonya yang ada di website bridestory sambil menjelaskan lokasi-lokasi yang telah ia datangi untuk melakukan sesi pemotretan prewedding. Samson juga menjelaskan tujuan ia untuk bergabung di website bridestory adalah untuk mengembangkan usaha fotografinya, ia bisa beriklan di dalam website yang khusus untuk menyediakan kebutuhan pernikahan. Dikarenakan informan telah memiliki berbagai portofolio fotografi pernikahan membuat informan dengan mudah memenuhi syarat untuk bergabung di website bridestory, yaitu hanya dengan mempunyai brand fotografi dan hasil karya fotografi semua fotografer bisa bergabung di website bridestory.

Sejak bergabung di website bridestory telah banyak hal-hal yang Samson dapat, seperti apa yang dikatakan informan ini ketika diwawancarai mengenai apa saja yang telah ia dapat setelah bergabung di website bridestory.


(26)

Universitas Sumatera Utara “Sejak dua tahun lalu kami bergabung di website bridestory hingga saat ini telah banyak hal yang kami dapat, seperti klien-klien baru yang berada di luar Kota Medan hingga tingkat branding yang baik untuk jasa fotografi pernikahan. Awalnya klien kami hanya masyarakat di dalam Kota Medan saja, tetapi dengan bridestory yang cakupannya nasional hingga internasional membuat kami dengan mudah mendapatkan klien-klien baru yang belum kami kenal sebelumnya. Kalau di Medan paling hanya dari teman ke teman saja promosinya”

Dari perkataan informan tersebut bahwa website bridestory dapat membuat perkembangan pemasaran yang dimiliki oleh setiap usaha jasa kebutuhan pernikahan, tentunya dalam bidang fotografi pernikahan.

Informan IV

Nama : Muhammad Pasha Arief

Nama Usaha : Garasi Production Tempat dan Tanggal Lahir : Medan, 27 Maret 1988

Usia : 28 Tahun

Pendidikan Terakhir : S-1

Tanggal Wawancara : 8 Agustus 2016

Tempat Wawancara : J.CO Coffee Adam Malik,Medan

Pukul : 14.30 WIB

Informan yang yang keempat ini bernama Muhammad Arief Pasha atau yang sering akrab dipanggil Pasha. Pasha mulai menjalani usaha fotografi pada tahun 2011 ini, dan diberikan nama Garasi Production. Saat ditanyai mengenai kenapa memilih nama Garasi Production, Pasha awalnya membuat studio foto mini yang berada di Garasi rumah orang tuanya yang berada di Jalan Nangka No. 38 Glugur, Medan Barat. Pasha awalnya memulai usaha fotografi ini dikarenakan permintaan temannya yang saat itu akan melangsungkan pernikahan. Pasha dikenal menggemari fotografi sejak ia duduk di bangku perkuliahan.


(27)

Universitas Sumatera Utara

Saat ini Garasi Production tetap mempunyai studio foto yang berada di rumah orang tuanya dan merupakan ciri khas dari mereka yaitu studio foto yang berada dis ebuah rumah. Garasi Production tidak hanya menawarkan jasa fotografi pernikahan tetapi ia juga menawarkan videografi pernikahan hingga desain dan pencetakan undangan pernikahan. Informan menjelaskan undangan merupakan hal yang sangat wajib untuk melaksanakan suatu acara pernikahan. Informan bergabung pada website bridestory sejak setahun lalu, yang mana pada saat itu ia mengetahui website bridestory dari iklan yang muncul di Facebook. Saat itu ia baru mengetahui bahwa ada website yang khusus mewadahi usaha-usaha yang bergerak di bidang jasa kebutuhan pernikahan.

Saat itu informan mengakses website bridestory dan langsung mendaftarkan usaha fotografi pernikahan dan jasa cetak undangan pernikahannya didalam website bridestory. Ketika wawancara Pasha menjelaskan bahwa ternyata telah banyak fotografer yang berada di Kota Medan yang mendaftarkan usahanya pada website bridestory. Informan juga mengatakan bahwa cukup mudah untuk bergabung di website bridestory dan tidak memerlukan syarat yang terlalu sulit, hanya dengan email, informasi usaha dan karya-karya yang telah dikerjakan oleh setiap usaha penyedia jasa kebutuhan pernikahan sudah bisa bergabung didalam website bridestory. Informan mengatakan bahwa Garasi Production bekerja dengan mengutamakan seni dan konsep, kekecewaan klien merupakan hal paling kami hindarkan. Bagi Pasha “client is a king so we never let them disappointed”.

Tujuan Pasha bergabung diwebsite bridestory untuk mempromosikan usaha fotografi lebih dikenal oleh masyarakat luas. Menurut Pasha fotografi pernikahan merupakan hal yang sangat penting dan dapat menghasilkan. Ketika diwawancarai di J.CO Coffee pada tanggal 8 Agustus 2016, Pasha juga memperlihatkan kepada peneliti hasil-hasil fotografi pernikahan yang telah ia kerjakan beberapa waktu lalu dan desain-desain undangan unik yang telah ia kerjakan.

Ketika diwawancarai mengenai hal-hal apa saja yang telah ia dapat setelah bergabung diwebsite bridestory, ia menjawab seperti berikut.

“Kan awalnya Abang iseng gabung di website bridestory ini, tapi setelah setahun ini bergabung udah banyak juga yang Abang dapat


(28)

Universitas Sumatera Utara dari website ini. Yang paling keliatan itu sudah banyak orang yang menelepon untuk menanyakan harga atau biaya untuk foto pernikahan maupun cetak undangan pernikahan. Terus banyak juga klien yang dari luar kota memakai jasa fotografi dan cetak undangan pernikahan”

Berdasarkan perkataan Pasha tadi, mengenai hal yang telah ia dapat melalui website bridestory usaha fotografi dan cetak undangan semakin dikenal oleh masyarakat luas yang bukan hanya dari Kota Medan saja. Pasha juga merasakan saat setelah bergabung di website bridestory, banyak orang yang menelepon walaupun hanya sekedar menanyakan biaya untuk jasa fotografi pernikahan ataupun biaya pencetakan undangan pernikahan.

Informan V

Nama : Tora Gunawan

Nama Usaha : Kayana Photography

Tempat dan Tanggal Lahir : Medan, 24 Februari 1987

Usia : 29 Tahun

Pendidikan Terakhir : S-1

Tanggal Wawancara : 10 Agustus 2016

Tempat Wawancara : Dunkin Donuuts Ring Road Medan

Pukul : 17.20 WIB

Tora Gunawan adalah informan terakhir peneliti, ia merupakan informan kelima yang peneliti wawancarai. Tora Gunawan lahir di Medan pada 24 Februari 29 tahun yang lalu dan bertempat tinggal di Jalan Melati Raya No. 6C Simpang Pemda, Medan. Tora memulai usaha fotografinya sejak lima tahun lalu, tepatnya pada 25 November 2010 lalu. Tora memulai usaha fotografinya sendiri, dan ia sering mengajak teman-temannya untuk membantu jika mendapatkan pekerjaan fotografi pernikahan.

Tora menjelaskan usaha fotografi dinilai tidak ada matinya, karena fotografi itu hal yang sangat penting untuk mengabadikan moment-moment yang tidak akan terulang lagi. Saat ini kediamannya yang berada di Jalan Melati Raya No. 6C


(29)

Universitas Sumatera Utara

Simpang Pemda, Medan dijadikannya sebagai studio foto dan galeri foto-foto yang telah ia kerjakan sejak lima tahun lalu. Kayana Photography belum terlalu lama bergabung di website bridestory, informan mengatakan bahwa ia baru bergabung kurang dari satu tahun yang lalu. Tora bahkan mengetahui website bridestory dari kliennya yang saat itu melakukan foto prewedding, saat itupun Tora mencari tahun mengenai website bridestory. Ternyata Tora ketinggalan informasi mengenai adanya website bridestory ini yang dikhususkan untuk penyedia kebutuhan pernikahan, ia melihat telah banyak fotografer spesialis pernikahan yang telah bergabung. Saat itu juga memutuskan untuk bergabung di website bridestory, informan juga menyatakan bahwa syarat untuk bergabung di website bridestory cukup mudah. Hanya dengan meng-upload foto-foto pernikahan yang telah dikerjakan dan mengisi beberapa kolom informasi mengenai usaha yang dimiliki kita sudah dapat bergabung dengan website yang cakupannya cukup luas ini.

Saat pertama kali ia memutuskan bergabung dengan website bridestory adalah, ia memiliki tujuan bahwa ingin usaha fotografi pernikahan yang diberikan nama Kayana Photography ini dapat dikenal oleh masyarakat luas. Tora juga menerangkan bahwa saat ini bisnis kebutuhan pernikahan sangat meningkat dibandingkan lima tahun lalu saat ia memulai usaha fotografinya, khususnya di Kota Medan.

Pada tanggal 10 Agustus 2016 saat peneliti menemui informan untuk melakukan wawancara, informan juga sempat memperlihatkan hasil-hasil karya fotografinya yang baru saja ia lakukan pemotretan. Setelah kurang dari setahun lalu ia bergabung di website bridestory, Tora telah mendapatkan banyak hal dari website penyedia jasa kebutuhan pernikahan. Seperti apa yang dikatakan informan ketika peneliti bertanya hal apa saja yang telah ia dapat dari website bridestory.

“Hal yang udah aku dapat dari bridestory selama kurang dari setahun ini banyak, usaha fotografiku semakin dikenal oleh masyarakat luas. Kalau dulu kan agar kita dikenal orang cuma melalui pameran foto seperti wedding expo yang ada di mall gitu. Tapi sekarang karena dengan website ini cakupannya luas, terus calon klien bisa mengetahui informasi jasa kita kapanpun dan dimanapun. Udah banyak klien yang


(30)

Universitas Sumatera Utara kami layani dari luar Kota Medan seperti Banda Aceh dan Pekanbaru. Terus yang didapat lagi kita bisa liat karya-karya fotografer lain yang ada di luar kota Medan untuk jadi referensi kita.”

Dari hal yang disampaikan Tora, banyak hal-hal positif yang didapat sejak bergabung di website bridestory, walaupun hanya kurang dari satu tahun ia bergabung tapi banyak manfaat yang telah didapat. Mulai dari banyak dikenal oleh orang walau tanpa harus melakukan pameran fotografi hingga jumlah klien yang terus bertambah dari dalam dan luar Kota Medan.

4.1 Tabel Karakteristik Fotografer Kota Medan yang Bergabung di Website Bridestory

N

o. Karakteristik

Informan Fatahillah

Ginting Nuovi

Samson Ariel Salim M. Pasha Arief Tora Gunawan 1 Tempat, Tanggal Lahir Medan, 13 Maret 1987 Medan, 8 November 1993 Medan, 27 Februari 1986 Medan, 27 Maret 1988 Medan, 24 Februari 1987

2 Usia 29 thn 23 thn 30 thn 28 thn 29 thn

3 Pendidikan

Terakhir SMA SMA S-1 S-1 S-1

4 Jenis

Kelamin Pria Wanita Pria Pria Pria

5 Alamat

Jalan Asrama Komplek Dinas Perkebunan No. 124B Medan Jalan Thamrin No. 172 Medan Komplek Pertokan Multatuli Blok BB No.

33 Medan Jalan Nangka No. 38 Glugur, Medan Barat Jalan Melati Raya No. 6C Simpang Pemda, Medan


(31)

Universitas Sumatera Utara

6 Nama

Usaha Fatahillah Ginting Photography Sheers Photography Kana Photography & Bridal Garasi Production Kayana Photograph y 7 Tahun Bergabung di Bridestory

2015 2014 2014 2015 2015

8 Tujuan Bergabung di Bridestory Mem-publish karya-karya fotografi pernikahan Branding dari usaha fotografi yang dimiliki Beriklan dan memasarkan jasa fotografi yang dimiliki Mempromosi -kan jasa fotografi pernikahan Agar usaha jasa fotografiny a dapat dikenal 9 Hal yang telah didapat bergabung dengan Bridestory Mendapat inspirasi mengenai wedding photography untuk dijadikan referensi dan bertambahnya klien baru dari luar Kota Medan

Branding usaha fotografi, usaha dikenal oleh masyarakat dan bertambahny a jumlah klien Peningkatan branding usaha fotografi, mendapat klien baru yang berasal dari luar kota

Medan

Order jasa semakin meningkat dan bertambahnya klien baru Usaha dikenal oleh masyarakat , bertambah-nya klien baru

Sumber: Hasil Pengamatan dan Wawancara

4.1.3 Strategi Komunikasi Pemasaran Website Bridestory di Kota Medan

Berdasarkan tujuan penelitian yaknimengetahui strategi komunikasi yang telah dilakukan website bridestory dan mengetahui peran website bridestory terhadap pemasaran jasa fotografi pernikahan di Kota Medan, tentu saja peneliti melakukan pengamatan langsung dan wawancara secara mendalam kepada setiap informan yang menjadi subjek penelitian dalam penelitian ini. Adapun strategi


(32)

Universitas Sumatera Utara

komunikasi yang telah dilakukan website bridestory dan peran website bridestory terhadap pemasaran jasa fotografi pernikahan di Kota Medan akan peneliti sajikan dalam bentuk narasi maupun mendeskripsikan segala sesuatu yang menjadi hasil wawancara dan pengamatan peneliti yang dimulai dari informan I sampai kepada informan ke V.

Informan I

Nama : Fatahillah Ginting

Nama Usaha : Fatahillah Ginting Photography Tanggal Wawancara : 2 Agustus 2016

Tempat Wawancara : Kantor Informan, Jalan Abadi Komplek Villa Setia Budi Abadi II Blok B No. 6 Medan

Pukul : 12.00 Wib

Fatahillah Ginting atau yang sering akrab dipanggil Fata merupakan salah satu informan yang ramah dan sangat kooperatif menjawab pertanyaan yang diajukan peneliti. Pada saat melakukakan tahap pra penelitian, peneliti telah terlebih dahulu meminta informasi mengenai Fata untuk dijadikan informan sebagai penelitian skripsi saya.

Fata telah bergabung kedalam website bridestory sejak tahun 2015 lalu. Saat itu Fata bergabung dengan website bridestory karena adanya informasi yang ia dapat dari Instagram dan telepon dari marketing website bridestory. Syarat untuk bergabung yang cukup mudah membuat Fata langsung mendaftarkan usahanya kedalam website bridestory. Saat bergabung dengan website bridestory Fata memiliki tujuan yaitu untuk mem-publish karya-karya fotografinya ke seluruh dunia agar dapat dikenal oleh masyarakat banyak.

“Saya bergabung ke dalam website bridestory yang saat itu penggunanya masih sangat sedikiti, dan kategori yang tidak terlalu banyak tentu memiliki suatu tujuan. Tujuan saya saat itu hanyalah bridestory sebagai media untuk mem-publish karya-karya fotografi agar dapat dikenal semua orang di Kota Medan dan seluruh dunia. Ya,


(33)

Universitas Sumatera Utara saat itu harapan saya website itu ke depan pasti akan banyak dibutuhkan orang baik pemilik jasa dan konsumen.

Kemudian peneliti bertanya mengenai apakah website bridestory membantu dalam hal pemasaran jasa fotografi pernikahan di Kota Medan. Saat ditanyakan mengenai hal itu, Fata mengatakan bahwasanya dirinya sangat terbantu dengan adanya website bridestory tersebut. Fata juga memaparkan bahwasanya pemasaran jasa fotografi pernikahan yang dimilikinya jauh lebih dikenal oleh semua orang dan dari berbagai kalangan baik dari dalam maupun luar Kota Medan.

“Wah, sejauh ini sangat membantu dalam hal pemasaran jasa fotografi. Apalagi saya sudah bergabung sejak mereka merintis membangun website tersebut. Dulu websitenya sepi, kan kita bisa lihat dari kolom viewersnya tentang perkembangan berapa orang yang mengunjungi usaha kita di website bridestory. Kalau dulu pas awal-awal paling sebulan cuma dua ratus viewers tapi sekarang meningkat sekali sampai dua ribuan viewers perbulan”

Fata juga mengatakan bahwasanya hal-hal pemasaran yang dilakukan website bridestory sangat baik. Menurut Fata strategi komunikasi yang dilakukan website bridestory tepat kesemua segmentasi dari kalangan menengah hingga kalangan atas. Kemudian website bridestory juga menggunakan berbagai media baik online maupun offline untuk memasarkan usaha-usaha yang telah tergabung di website bridestory.

“Strategi pemasaran si website bridestory ini baik sekali menurut saya. Website bridestory ini memakai semua media dalam hal promosi baik secara online maupun offline. Biasanya meraka sering buat iklan di facebook atau Instagram buat memasarkan usaha kita. Bukan sekedar iklan, dia juga menjelaskan secara rinci siapa fotografernya hingga lokasi pemotretan. Sering juga saya sendiri mendapatkan email dari bridestory tentang fotografer of the week gitu”


(34)

Universitas Sumatera Utara

Peneliti bertanya mengenai efektifitas website bridestory dalam memasarkan jasa fotografi di Kota Medan. Setelah bergabung di website bridestory, dan mendapatkan banyak manfaat membuat Fata merasa hal yang selama ini dilakukan website bridestory ini cukup efektif dalam memasarkan usaha fotografi pernikahan yang ia miliki. Menurut Fata, pemasaran yang dilakukan website bridestory ini sangat efektif bukan hanya dalam bidang jasa fotografi pernikahan tetapi kesemua kategori yang terdapat dalam website bridestory.

“Dari beberapa tahun ini bergabung saya rasa pemasaran yang dilakukan website bridestory ini sudah cukup efektif. Hal itu bisa saya rasakan setidaknya ada satu orang setiap hari yang menanyakan pricelist usaha fotografi saya yang berasal dari website bridestory. Mereka aktif di berbagai media sosial untuk memasarkan mitranya, maka dari itu menurut saya udah cukup efektif lah pemasaran yang dilakukan mereka”

Ketika peneliti bertanya mengenai media apa saja yang digunakan bridestory dalam memasarkan usaha fotografi, Fata mengatakan bahwa bridestory telah memiliki semua akun media sosial yang saat ini digandrungi oleh semua kalangan baik tua maupun muda. Fata juga memaparkan bahwasanya bridestory tidak terus-terusan menggunakan website dalam memasarkan usaha yang dimiliki mitranya.

“Selain website, bridestory juga punya facebook, Instagram, twitter, pinterest dan email. Sekarang juga udah punya majalah dan aplikasi untuk di smartphone. Semua media itulah yang digunakan bridestory untuk memasarkan seluruh jasa, apalagi semua media sosial sekarag saling terintegrasi jadi pemasaran tentu semakin luas. Pernah juga waktu ke Jakarta saya lihat bridestory ada billboard, dan yang ditampilkan adalah salah satu usaha yang tergabung di website bridestory kebetulan saat itu yang ditampilkan di billboard itu iklan


(35)

Universitas Sumatera Utara fotografer Bali namanya axioo yang udah cukup terkenal di klien kalangan kelas atas”

Peneliti juga menanyakan mengenai apakah website bridestory sangat berpengaruh terhadap pemasaran jasa fotografi yang dimilki oleh Fata. Fata menuturkan bahwa website bridestory sangat berpengaruh dalam memasarkan usaha fotografi yang ia miliki. Fata mengatakan hal tersebut dikarenakan banyak dampak-dampak positif yang didapatnya setelah bergabung di website bridestory baik dari segi pemasaran fotografi pernikahan hingga inspirasi-inspirasi mengenai fotografi pernikahan.

“Jelas berpengaruh malah sangat berpengaruh bagi usaha yang saya miliki. Kan saya udah bergabung lama dengan website bridestory, ya awalnya kalau baru daftar ya gak begitu pengaruh. Tapi kan sekarang pengunjung webnya semakin banyak, banyak orang yang lihat pastinya usaha kita kan dilirik orang dan tidak sedikit klien yang saya dapat dari bridestory itu”

Fata juga memaparkan keuntungan yang didapat setelah bergabung di website bridestory. Menurut Fata keuntungannya yang ia dapat sejak bergabung di website bridestory ia bisa mendapatkan inspirasi-inspirasi tentang fotografi pernikahan yang ada di Indonesia maupun luar negeri. Menurut Fata keuntungan yang juga dirasakan banyaknya klien-klien yang memakai usaha fotografinya.

“Kalau bicara keuntungan dari website bridestory ini banyak sih. Pertama kan kita bisa lihat referensi-referensi dari fotografer yang ada di website bridestory. Lalu kentungan yang didapat dalam segi materil ya calon-calon klien yang potensial untuk memakai usaha jasa fotografi pernikahan kita. Terus usaha kita juga makin dikenal orang, bukan cuma Kota Medan aja yang kenal, tapi nasional malah hingga internasional. Namanya juga website kan gak ada batas ruangnya dimanapun kapanpun siapapun bisa mengaksesnya”


(36)

Universitas Sumatera Utara

Fata juga mengatakan bahwasanya sejak bergabung ia tidak merasakan ada hal yang merugikan bagi dirinya dan usahanya. Menurut Fata hal itu terjadi karena apa yang kita dapat sebagai pengusaha fotografi pernikahan sesuai dengan hal-hal yang dilakukan oleh website bridestory. Fata mengatakan hanya mengeluarkan sedikit uang untuk menjadi subscriber website bridestory, dan uang yang dikeluarkan bukan membuatnya merugi tapi malah menguntungkan. Hal itu telah menjadi kewajiban semua penyedia usaha di website bridestory untuk membayarkan biaya tiap bulannya. Menurut Fata, kalau kita mau berkembang harus mengeluarkan sedikit uang untuk berusaha, tidak mungkin hanya mengandalkan yang gratis saja.

“Bicara kerugian menurutku gak ada sih, kan kita tiap bulan cuma bayar iuran sekitar lima puluh ribuan. Sebanding lah sama pemasaran-pemasaran yang dilakukan mereka. Kita sebagai fotografer kalau dapat klien, materi yang kita dapat malah lebih dari apa yang kita bayarkan ke bridestory. Menurutku seimbang apa yang kita keluarkan dan apa yang mereka berikan ke kita sebagai penyedia jasa. Jadi di sini tidak ada yang dirugikan, penyedia jasa untung dan bridestory sebagai promoter juga untung”

Banyaknya manfaat dan keuntungan yang didapat dari website bridestory membuatnya semakin memperbaharui halaman usaha fotografinya di website bridestory. Saat ditanyakan mengenai akankah terus bergabung di website bridestory, Fata mengatakan bahwasanya ia akan terus bergabung di website bridestory selagi apa yang ia dapat sesuai dengan yang ia harapkan dan dapatkan.

“Selagi yang kita dapat sesuai ya saya akan terus bergabung di website bridestory ini. Soalnya peluang-peluang klien baru cukup banyak dari bridestory. Inikan juga bentuk usaha memasarkan produk kita agar dikenal oleh orang banyak”


(37)

Universitas Sumatera Utara

Fata juga mengatakan bahwasanya dengan adanya website bridestory ini, usaha fotografinya mengalami kemajuan. Menurut Fata, kemajuan yang dialaminya setelah adanya website bridestory ini cukup signifikan.

“Tentu, kan manfaat-manfaat terus apa-apa yang kita dapat dari website ini membuat usaha kita semakin maju, contoh kecilnya ya usaha dikenal orang banyak, karena banyaknya klien kita juga bisa menambah tim baru untuk menyelesaikan tugas-tugas.

Kemudian, peneliti juga bertanya kepada Fata mengenai dengan adanya website bridestory dapat mengurangi biaya promosi jasa fotografi yang dimiliki. Fata mengatakan bahwasanya ia saat ini hanya mengeluarkan biaya untuk membayar iuran bulanan kepada website bridestory untuk memasarkan ushaa fotografinya. Menurut Fata, awalnya sebelum ada website bridestory ia seringkali menghabiskan biaya promosi dengan menggunakan brosur atau website pribadi jasa fotografinya. Fata menjelaskan setelah tergabung di website bridestory, ia tidak pernah lagi memasarkan usahanya secara offline seperti membuat brosur dan dibagikan ke masyakat.

“Website bridestory tentu membantu kita untuk mengurangi biaya promosi. Sebelum ada bridestory saya sempat membuat website yang saya kelola sendiri, dari segi pemeliharaan website cukup susah ditambah lagi biaya tahunan untuk membayar hosting dan domain yang cukup tinggi. Kalau punya website sendiri belum lagi ada yang hack atau ganggu web kita. Sempat juga buat brosur dibagikan ke orang-orang, pertama biaya yang mahal untuk cetak brosur terus waktu yang kita buang untuk membagikan brosur tersebut. Kalau di bridestory kita udah terima bersih, cuma bayar iuran bulan udah dipromosikan di semua akun mereka apalagi follower mereka cukup banyak dan cakupannya kan luas bukan hanya orang sekitar kita saja.


(38)

Universitas Sumatera Utara

Fata mengatakan bahwasanya sejak ia bergabung dengan website bridestory kondisi penghasilan jasa fotografi pernikahannya sangat meningkat. Fata juga menuturkan bahwa ia bisa menerima sepuluh pasang calon pengantin setiap bulannya untuk melakukan sesi foto prewedding maupun resepsi acara pernikahan.

“Dari segi kondisi penghasilan Alhamdulillah meningkat, dulu sebelum ada website bridestory ini paling sebulan cuma dua atau paling banyak tiga pasang klien yang memakai jasa fotografi pernikahan saya. Tapi, semenjak bergabung di tahun 2015 lalu hingga sekarang semakin meningkat. Awalnya pelan-pelan dari dua pasang jadi lima pasang tiap bulan, sekarang rata-rata minimal sepuluh pasang klien yang kita tangani. Tentu itu membuat omset kita semakin jauh meningkat, alat juga kita terus upgrade ke versi yang lebih baik”

Selain melalui website bridestory Fata selaku pemilik usaha jasa fotografi pernikahan Fatahillah Ginting Photography juga melakukan berbagai usaha-usaha pemasaran yang ia lakukan secara mandiri. Fata sering mengikuti berbagai macam

wedding expo yang diadakan di beberapa mall di Kota Medan. Selain tu Fata juga aktif di Instagram mem-posting foto-foto hasil karyanya, dan membuat promo-promo khusus yang ia posting di Instagram miliknya sendiri. Menurut Fata pemasaran yang dilakukan ini dapat membantu calon-calon klien yang tidak tahu atau tidak membuka website bridestory.

“Biasanya kalau ada wedding expo, kita selalu ikut. Wedding Expo biasanya di mall atau pusat perbelanjaan, tujuannya supaya orang yang tidak mengenai kita di dunia maya bisa langsung mengenal kita secara offline. Apalagi kalau wedding expo kita juga membawa hasil-hasil foto kita terus bisa dilihat secara langsung, seperti contoh-contoh album dan bingkai. Calon klien juga bisa berinteraksi dengan kita dan memberikan paket-paket yang kita tawarkan. Kalau wedding expo kita sering kasih promo gitu bagi siapa yang booking pada saat acara wedding expo berlangsung. Selain wedding expo, akun Instagram kita


(39)

Universitas Sumatera Utara juga dijadikan media pemasaran, cukup berpengaruh juga untuk promosi di Instagram. Soalnya kan tidak semua orang tahu website bridestory atau tidak sempat membuka website bridestory. Kalau Instagram kan memang media sosial sehari-hari setidaknya dalam sehari orang ada buka Instagram”

Fata mengatakan bahwasanya sejak bergabung di website bridestory tingkat popularitasnya dan pendapatannya mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Fata menjelaskan saat ini viewers halaman Fatahillah Ginting Photography di website bridestory sudah mencapai dua belas ribu orang yang telah melihat usahanya di website bridestory. Menurut Fata jumlah viewers yang banyak di website bridestory juga berpengaruh pada tingkat popularitas website bridestory, website bridestory memposisikan usaha yang paling sering dilihat dibagian atas kategori usaha agar calon klien atau pengunjung website dengan mudah melihat hasil karya yang dimiliki setiap usaha yang ada di website bridestory.

“Perubahan yang cukup signifikan ada, pertama popularitas kita lalu kondisi penghasilan. Setelah bergabung di website bridestory ini kita semakin dikenal oleh orang banyak. Tentunya kalau popularitas meningkat juga berimbas ke pendapatan juga yang semakin meningkat. Perubahan signifikan ini sudah saya rasakan sejak setahun belakangan ini, karena setahun belakangan ini website bridestory sangat sering dikunjungi dan menjadi sumber informasi bagi calon pengantin untuk mendapatkan semua kebutuhan yang diperlukan untuk melaksanakan suatu acara pernikahan. Saat awal bergabung ya tidak terlalu ada perubahan yang signifikan, kan semua usaha pasti punya proses untuk mencapai sesuatu yang kita inginkan.

Informan II

Nama : Nuovi

Nama Usaha : Sheers Photography


(40)

Universitas Sumatera Utara

Tempat Wawancara : The Thirty Six Cafe Multatuli

Pukul : 14.00 WIB

Nuovi merupakan informan kedua dalam penelitian ini. Selain memenuhi syarat menjadi informan, alasan lain peneliti memilih Nouvi karena ia telah menjalankan bisnis fotografinya sejak bangku SMA. Hal itu merupakan sesuatu keputusan yang sangat berani dilakukan oleh Nouvi dan ketiga temannya untuk memulai usaha fotografi yang dikenal mempunyai modal yang cukup besar untuk memulainya. Nouvi mempuyai usaha fotografi yang bernama Sheers Photography dan saat ini usaha yang didirikan oleh Nouvi dan ketiga temannya merupakan salah satu fotografer yang cukup dikenal di Kota Medan.

Nouvi dengan brand fotografinya Sheers Photography bergabung menjadi member website bridestory sejak tanggal 20 Agustus 2014 lalu. Peneliti menanyakan darimana ia mendapatkan informasi mengenai website bridestory. Nouvi mengatakan bahwa ia mengetahui website bridestory melalui email yang dikirimkan dari bridestory berisikan undangan untuk bergabung menjadi bagian usaha yang memiliki usaha di jasa kebutuhan pernikahan. Hanya dengan mengisi informasi mengenai usaha yang dimiliki dan meng-upload hasil karya menjadi syarat untuk bisa bergabung di website bridestory. Dengan bergabung di website bridestory Nouvi juga menjelaskan tujuan yang ingin diperoleh dari platform

tersebut. Nouvi bertujuan melakukan branding dari Sheers Photography agar dapat dikenal oleh semua masyarakat.

“Saya bergabung sejak dua tahun lalu lah kurang lebih, bridestory masih mencari vendor-vendor pernikahan untuk bergabung dan saya dari bidang fotografi langsung mendaftarkan diri. Tujuannya bergabung saat itu mungkin hanya untuk tempat mem-posting hasil kerjaan saya aja. Tapi, karena semakin meningkatnya kemajuan website bridestory dan pengunjung harian yang lumayan banyak membuat saya menggunakan bridestory untuk tujuan branding. Kan di situ banyak orang yang mengunjungi dari dalam maupun luar Kota Medan maka peluang untuk branding usaha kita pun semakin baik”


(41)

Universitas Sumatera Utara

Nouvi juga menuturkan bahwasanya sejak ia bergabung di website bridestory sangat membantu usahanya dalam memasarkan usaha fotografi yang dimilikinya dalam lingkup lokal maupun nasional. Nouvi mengatakan dengan adanya website bridestory ini ia sekarang dapat dikenal oleh masyarakat luas yang ada di Kota Medan hingga luar Kota Medan.

“Setelah bergabung di website bridestory, saya merasakan website ini cukup membantu dalam memasarkan Sheers Photography. Kerasanya website ini membantu saat satu setengah tahun belakangan ini sih. Banyak keutungan-keuntungan yang saya dapat membuat bridestory membantu sekali memasarkan usaha saya”

Nouvi juga menjelaskan bahwa usaha-usaha yang dimiliki bridestory untuk memasarkan jasa kebutuhan pernikahan ini sangatlah baik. Menurut Nouvi strategi komunikasi yang dilakukan website bridestory untuk memasarkan jasa sangat kreatif dan dilihat oleh semua kalangan. Bridestory menggunakan berbagai macam media dalam strategi komunikasinya untuk memasarkan usaha-usaha yang terdapat di website bridestory.

“Strategi bridestory cukup baik untuk memasarkan mitranya, bridestory punya berbagai macam media sosial untuk melakukan pemasaran. Selain itu dari media offline mereka mempunyai baliho atau billboard. Strategi yang dilakukan bridestory tepat sasaran semuanya baik dari kalangan menengah hingga kalangan atas. Beberapa bulan lalu usaha saya sempat dipromosikan website bridestory karena rating kami yang cukup tinggi, saat itu strategi pemasaran mereka memasarkan usaha saya menggunakan iklan digital yang berada di salah satu situs berita yang cukup terkenal lah di Indonesia yaitu detik.com”


(42)

Universitas Sumatera Utara

Saat ditanyakan mengenai efektifitas pemasaran website bridestory dalam memasarkan usaha fotografinya, Nouvi mengatakan apa yang dilakukan website bridestory sangat efektif dalam meningkatkan pemasaran usaha-usaha yang tergabung di dalam website bridestory. Nouvi menjelaskan banyak sekali keuntungan diperoleh karena tingkat efektifitas memasarkan mitranya cukup baik, tidak hanya usaha fotografi tetapi semua usaha yang tergabung di dalam website bridestory.

“Sejak 2014 lalu Sheers bergabung di bridestory lalu mereka melakukan berbagai strategi komunikasi untuk memasarkan mitranya dan hingga saat ini saya merasakan manfaatnya, saya rasa strategi yang dilakukan website bridestory cukup efektif dalam memasarkan ushanya. Kalau dari saya sendiri efektifnya bisa dilihat dari tiap hari ada yang mengunjungi halaman saya di bridestory dan meminta untuk mengirimkan pricelist. Setidaknya klien mengenal kita dan kita sebagai yang memiliki usaha bisa berinteraksi dengan calon klien yang akan menggunakan jasa kita. Bridestory pun selalu aktif di berbagai media sosial yang dimilikinya”

Saat peneliti bertanya mengenai media apa saja yang digunakan bridestory dalam memasarkan jasa fotografi, Nouvi menjawab bridestory memiliki banyak akun media sosial yang selalu aktif terutama pada saat waktu prime time. Nouvi mengatakan bridestory memiliki akun Instagram, Facebook, Twitter, Pinterest dan

mobile apps yang baru di launching setahun lalu. Nouvi memaparkan bridestory yang basis bisnisnya menggunakan website tidak serta merta membuat bridestory hanya memasarkan melalui website.

“Media yang dimiliki bridestory selain website ada Facebook, Twitter, Pinterest dan yang baru-baru ini ada mobile apps yang bisa download di smartphone. Media yang digunakan bridestory terus mengikuti perkembangan jaman, bridestory juga sering menggunakan email untuk memasarkan usaha-usaha yang terdapat di bridestory. Sekarang


(43)

Universitas Sumatera Utara website bridestory juga punya majalah yang saat ini kalau tidak salah sudah memasuki edisi kedua. Majalah tersebut seperti katalog gitu, tapi tentang usaha-usaha yang bergerak di bidang penyedia kebutuhan pernikahan. Tapi untuk masuk ke majalah bridestory tersebut tidak semua orang mendapatkan kesempatan, hanya vendor-vendor yang telah cukup terkenal bisa masuk ke majalah tersebut. Di majalah bridestory dijelaskan rinci siapa fotografernya, lokasinya hingga alamatnya. Untuk media yang tidak online, mereka mempunyai billboard atau iklan-iklan berupa sticker yang ditempel pada pintu-pintu lift”

Peneliti juga menanyakan mengenai apakah website bridestory sangat berpengaruh terhadap pemasaran jasa fotografi yang dimilki oleh Nouvi dan ketiga temannya. Nouvi menjelaskan bridestory sangat berpengaruh dalam memasarkan jasa fotografi yang dimiliki. Nouvi memaparkan bahwa pengaruhnya dapat dilihat dari banyaknya calon-calon klien baru yang belum pernah ditemui sebelumnya.

“Bisa dilihat dari perkembangan kami sekarang sih. Ya awalnya waktu pertama bergabung gak terlalu pengaruh karena website bridestory masih baru, orang-orang juga belum familiar dengan website bridestory. Tapi saat ini sejak hampir dua tahun bergabung menurut saya sangat berpengaruh. Pengunjung websitenya semakin ramai terus dari berbagai kalangan. Banyak klien-klien yang sedang kami kerjakan mengenal kami dari website bridestory tersebut. Kalau dulu paling orang buka website bridestory hanya pengen sekedar ingin tau aja, gak ada interaksi dengan usaha yang dilihatnya. Mungkin karena kebutuhan masyarakat yang cukup tinggi membuat bridestory sangat diperlukan bagi calon pengantin”

Saat peneliti menanyakan mengenai keuntungan apa yang didapat oleh Nouvi sejak bergabung di bridestory, Nouvi memaparkan banyak keuntungan yang didapat setelah bergabung di bridestory. Keuntungan yang bisa ia dapat dari bridestory dirasakan ketika Nouvi sudah menjadi member bridestory selama satu


(1)

Universitas Sumatera Utara 5. Departemen Ilmu Komunikasi yang sudah memberikan peneliti banyak

pengajaran dan pengalaman selama masa perkuliahan.

6. Fotografer-fotografer Kota Medan yang sudah membantu peneliti Fatahillah Ginting Photography, Sheers Photography, Kana Photography & Bridal, Garasi Production dan Kanaya Photography

7. Calon istri tercinta Febriza Ramadhani yang memberikan dukungan dan motivasi untuk menyelesaikan skripsi.

8. Para sahabat yang setia membantu dan banyak memberikan dukungan serta doa untuk menyelesaikan skripsi, Wendy Eszwara, Muhammad Amanda Hasby, Nadia Amelia, Dina dan Mega

9. Teman-teman yang bersama-sama berjuang dan memicu semangat selama 4 tahun perkuliahan di Ilmu Komunikasi, Desy Khairani, Janita Syafrilia, M. Sholeh Putra Sinaga, Dhaifan Ashari dan Dody Setyawan semoga kita semua dapat dengan sukses melewati jenjang ini dan menjadi sukses dan berhasil.

10.Teman-teman Ilmu Komunikasi stambuk 2012 yang memberikan dukungan dan berbagai informasi kepada peneliti selama masa perkuliahan hingga pengerjaan skripsi ini.

Akhir kata peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulisan skripsi ini. Peneliti berharap skripsi ini dapat menjadi subjek yang akan terus dikembangkan dalam program studi Ilmu Komunikasi khususnya dalam bidang Jurnalistik

Medan, 19 September 2016


(2)

Universitas Sumatera Utara vi

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Sebagai civitas akademik Universitas Sumatera Utara, saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Muhammad Hadjid

NIM : 120904017

Departemen : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas : Sumatera Utara

Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Sumatera Utara Hak Bebas Royalti Non Eksklusif (Non Exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

STRATEGI KOMUNIKASI WEBSITE BRIDESTORY TERHADAP PEMASARAN JASA FOTOGRAFI PERNIKAHAN DI KOTA MEDAN

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Nonekslusif ini Universitas Sumatera Utara berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya tanpa meminta izin dari saya selama mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik hak cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di : Pada Tanggal : Yang Menyatakan


(3)

Universitas Sumatera Utara ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Strategi Komunikasi Website Bridestory Terhadap Pemasaran Jasa Fotografi Pernikahan di Kota Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi yang dilakukan website bridestory serta mengetahui peran website bridestory terhadap pemasaran jasa fotografi pernikahan di Kota Medan bagi lima orang informan yang diwawancara. Adapun teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah ilmu komunikasi, media baru, teknologi komunikasi, komunikasi pemasaran, strategi komunikasi pemasaran dan computer mediated communication. Penelitian ini memfokuskan pada metode penelitian studi kasus kualitatif. Metodologi penjaringan informan menggunakan teknik purposive sampling dengan pengumpulan data dilakukan melalui proses wawancara dan observasi pada lima orang fotografer di Kota Medan yang terdaftar di dalam website bridestory dan memiliki nilai rating lebih dari 2 stars. Teknik analisis data yakni dengan melakukan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Temuan penelitian ini menunjukkan dengan adanya website bridestory sangat membantu fotografer-fotografer di Kota Medan untuk melakukan pemasaran usaha. Seluruh informan menyatakan bahwa strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan website bridestory memberikan dampak positif dan mendapatkan perubahan signifikan dari segi popularitas maupun penghasilan ke lima informan tersebut.

Kata kunci :


(4)

Universitas Sumatera Utara viii

ABSTRACT

This study entitled Communication Strategies Against Bridestory Website Marketing Services Wedding Photography in Medan. This study aims to determine the communication strategy undertaken bridestory website and find out the role of the marketing website bridestory wedding photography services in Medan for five informants were interviewed. The theories used in this research is the science of communication, new media, technology, communication, marketing communication, marketing communication strategy and computer mediated communication. This study focuses on the qualitative case study method. Methodology crawl informants using purposive sampling with data collection was conducted through interviews and observations of five photographers in Medan listed on the website bridestory and has a rating value of more than 2 stars. Namely data analysis techniques to perform data reduction, data presentation and conclusion. The research findings indicate the presence of a website is very helpful bridestory photographers in Medan on marketing efforts. The whole informant stated that the marketing communications strategy that made a positive impact bridestory website and get a significant change in terms of popularity and income to five informants.

Keywoard:


(5)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ii

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS iii

KATA PENGANTAR iv

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH vi

ABSTRAK vii

ABSTRACT viii

DAFTAR ISI ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Konteks Masalah 1

1.2. Fokus Penelitian 6

1.3. Tujuan Penelitian 6

1.4. Manfaat Penelitian 7

BAB II Kajian Pustaka

2.1. Kajian Pustaka 8

2.1.1 Komunikasi 8

2.1.2 Komunikasi Pemasaran 11

2.1.3 Strategi Komunikasi Pemasaran 14

2.1.4 Teknologi Komunikasi 17

2.1.5 Media Baru (New Media) 20

2.1.6 Computer Mediated Communication (CMC) 21

2.2. Kerangka Pemikiran 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian 26

3.1.1 Metode Penelitian Kualitatif 26

3.2. Subjek Penelitian 27

3.3. Objek Penelitian 28


(6)

3.5 Teknik Pengumpulan Data 28

3.5.1. Penentuan Informan 29

3.5.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 30

3.5.3. Keabsahan Data 30

3.6 Teknik Analisis Data 31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 32

4.1.1. Proses Pelaksanaan Penelitian 32

4.1.2. Karakteristik Fotografer Kota Medan yang Bergabung di

Website Bridestory 38

4.1.3. Strategi Komunikasi Pemasaran Website Bridestory

di Kota Medan 49

4.2. Pembahasan 103

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan 111

5.2. Saran 112

DAFTAR REFERENSI LAMPIRAN