An Analysis Of Translation Procedures And Problems Of Non-Equivalence In Goenawan Mohamad’s Poems

ABSTRACT
The thesis entitled “An Analysis of Translation Procedures and Problems of Nonequivalence in Goenawan Mohamad’s Poems” is a linguistics study which discusses
about the translation procedures applied and problems of non-equivalence found in
translating Mohamad’s poems. The theory used to identify and classify the
translation procedures is Vinay and Dalbernet’s theory. Mona Baker’s theory is used
to find the problems of non-equivalence in meaning and Lefevere’s theory is used to
see the form equivalence in the translation of Mohamad’s poems by Laksmi
Pamuntjak. The method of the analysis is descriptive qualitative method. As the
result of this research, the most dominant procedure applied in translating
Mohamad’s poems into English is literal translation with 21 occurences (40,39%),
followed by modulation with 16 occurences (30,77%), equivalence with 12
occurences (23,07%) and adaptation with 3 occurences (5,77%). There are three
problems of non-equivalence that occured according to Baker’s theory. First, the
source language and target language make different distinction in meaning. Second,
the source language concept is not lexicalized in the target language. Third,
differences in expressive meaning. The translation of the poems is not equivalent in
form, according to Lefevere’s theory it is concluded that the rhyme scheme of the
original poems is replaced differently in its translation. Therefore, it can be
concluded that the translation is incompletely equivalent, because the translation is
equivalent only in meaning, but not also in form.


Key words: procedure, problem of non-equivalence, literal translation.

ix
Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
Skripsi yang berjudul “An Analysis of Translation Procedures and Problems of Nonequivalence in Goenawan Mohamad’s Poems” merupakan suatu kajian linguistik
yang membahas tentang prosedur penerjemahan dan masalah ketidaksepadanan yang
ditemukan dalam menerjemahkan puisi-puisi Goenawan Mohamad. Teori yang
digunakan untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasi prosedur penerjemahan
adalah teori Vinay dan Dalbernet. Teori Mona Baker digunakan untuk menemukan
masalah ketidaksepadanan dalam makna dan teori Lefevere digunakan untuk melihat
kesepadanan bentuk pada terjemahan puisi-puisi Goenawan Mohamad yang
diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Laksmi Pamuntjak. Metode penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan bahwa prosedur yang paling dominan digunakan dalam
menerjemahkan puisi-puisi Goenawan Mohamad adalah prosedur terjemahan literal
sebanyak 21 temuan (40,39%), diikuti oleh prosedur modulasi sebanyak 16 temuan
(30,77%), prosedur equivalence sebanyak 12 temuan (23,07%) dan prosedur adaptasi
sebanyak 3 temuan (5,77%). Terdapat tiga masalah ketidaksepadanan yang

ditemukan berdasarkan teori Mona Baker. Pertama, bahasa sumber dan bahasa
sasaran membuat perbedaan dalam makna. Kedua, konsep kata pada bahasa sumber
tidak ditemukan di dalam bahasa sasaran. Ketiga, perbedaan dalam makna ekspresif.
Terjemahan puisi-puisi Goenawan Mohamad tidak sepadan dalam bentuk,
berdasarkan teori Lefevere dapat disimpulkan bahwa persajakan pada puisi yang asli
tidak sama dengan terjemahannya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
terjemahan tersebut tidak sepadan secara keseluruhan, karena terjemahan tersebut
hanya sepadan pada makna, namun tidak pada bentuk.

Kata kunci: prosedur, masalah ketidaksepadanan, terjemahan literal.

x
Universitas Sumatera Utara