Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Menggunakan Metode Fuzzy Analytical Hierarchy Process pada PT. Bata Ringan Utama

BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan
PT. Bata Ringan Utama merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
pembuatan bata ringan yang bermerek “Badak” yang didirikan oleh Bapak Cu Sien
pada tahun 2015 yang terletak di Jalan Pulau Bunaken Kawasan Industri Medan 3
Tangkahan, Medan Labuhan. Perusahaan ini bergerak dalam proses manufaktur
yaitu pengolahan pasir silika, semen, kapur, gypsum dan aluminium pasta sebagai
campuran bahan baku dalam produksi bata ringan.
Perusahaan ini masih dalam tahap perkembangan karena belum lama berdiri,
yang memproduksi bata ringan dengan mengunakan teknologi mesin di wilayah
Sumatera Utara sehingga dalam waktu yang tidak lama perusahaan telah
mendapatkan beberapa proyek pembangunan.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha
Produk yang dihasilkan oleh PT. Bata Ringan Utama adalah bata ringan
dengan spesifikasi ukuran standar 600 mm x 100 mm x 200 mm, dengan harga Rp
7.800 per buah.

Gambar 2.1. Bata Ringan di PT. Bata Ringan Utama


Universitas Sumatera Utara

2.3. Lokasi Perusahaan
PT. Bata Ringan Utama terletak di Jalan Pulau Bunaken Kawasan Industri
Medan 3 Tangkahan, Medan Labuhan. Lokasi pabrik ini sudah termasuk kantor,
gudang untuk bahan baku dan produk jadi serta segala fasilitas pendukung lainnya
seperti pos satpam, tempat parkir, power house dan lain sebagainya.

2.4. Daerah Pemasaran
Hasil produksi PT. Bata Ringan Utama dipasarkan di wilayah Sumatera yang
meliputi Medan dan Aceh. Pemasaran dilakukan perusahaan melalui bagian
marketing yang datang langsung ke toko untuk menawarkan produk dan menerima

pesanan. Selanjutnya bagian marketing akan menyampaikan jumlah pesanan ke
perusahaan untuk kemudian dikirimkan ke toko yang bersangkutan. Perusahaan ini
juga menerima pesanan melalui telepon dan e-mail.

2.5. Struktur Organisasi Perusahaan
Bentuk Struktur organisasi pada PT. Bata Ringan Utama adalah struktur

organisasi lini dan fungsional. Struktur organisasi lini dan fungsional adalah suatu
bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada
kepala bagian di bawahnya yang memiliki keahlian tertentu serta sebagian
dilimpahkan kepada para pejabat fungsional yang koordinasinya tetap diserahkan
kepada kepala bagian. Struktur organisasi bersifat fungsional mencakup kepala
bagian yaitu kepala bagian produksi, kepala bagian tata usaha, kepala bagian
pembukuan dan keuangan dan kepala bagian pemasaran dan pembelian. Kepala

Universitas Sumatera Utara

bagian langsung dibawahi oleh direktur. Struktur organisasi yang bersifat lini
mencakup kepala seksi yang dibawahi langsung oleh kepala bagian seperti kepala
seksi pemasaran dan kepala seksi pembelian yang dibawahi oleh kepala bagian
pemasaran dan keuangan. Struktur organisasi PT. Bata Ringan Utama dapat dilihat
pada Gambar 2.2.

Universitas Sumatera Utara

DIREKTUR


KABAG PRODUKSI

KASIE
QUALITY
CONTROL

KASIE
PRODUKSI

KASIE
GUDANG

STAF/KARYAWAN

KABAG TATA USAHA

KASIE TEKNIK/
PERBENGKELAN

MEKANIK/

KARYAWAN

KASIE
HUMAS/
UMUM

KASIE
PERSONALIA

SATPAM/STAF/KARYAWAN

KABAG PEMBUKUAN
DAN KEUANGAN

KASIE
PEMBUKUAN

KASIE
KEUANGAN


STAF

KABAG PEMASARAN
DAN PEMBELIAN

KASIE
PEMASARAN

KASIE
PEMBELIAN

STAF/KARYAWAN

Keterangan:
Lini
Fungsional

Gambar 2.2. Struktur Organisasi PT. Bata Ringan Utama

Universitas Sumatera Utara


2.6. Pembagian Tugas & Tanggung Jawab
Tugas dan tanggung jawab dari menurut jabatan dan posisi pada PT. Bata
Ringan Utama dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Direktur
Tugas dan tanggung jawab dari seorang direktur adalah sebagai berikut:
a. Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi perusahaan
b. Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan
c. Bertanggung jawab atas kerugian yang dihadapi perusahaan termasuk juga
keuntungan perusahaan
d. Merencanakan serta mengembangkan sumber-sumber pendapatan dan
pembelanjaan kekayaan perusahaan
e. Bertindak sebagai perwakilan perusahaan dalam hubungannya dengan
dunia luar perusahaan
f. Menetapkan strategi-strategi stategis untuk mencapakai visi dan misi
perusahaan
g. Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan di perusahaan, mulai
bidang administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang.
h. Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan
2. Kepala Bagian Produksi

Tugas dan tanggung jawab dari seorang kepala bagian produksi sebagai berikut:
a. Mengawasi semua kegiatan proses produksi yang berlangsung di lantai
pabrik

Universitas Sumatera Utara

b. Mengkoordinir dan mengarahkan setiap bawahannya serta menentukan
pembagian tugas bagi setiap bawahannya.
c. Mengawasi dan mengevaluasi seluruh kegiatan produksi agar dapat
mengetahui kekurangan dan kesalahan sehingga dapat dilakukan perbaikan
untuk kegiatan berikutnya.
3. Kepala Bagian Tata Usaha
Tugas dari seorang kepala bagian tata usaha adalah melaksanakan kegiatan
seperti surat menyurat, kearsipan, dan kepegawaian
4. Kepala Bagian Pembukuan Dan Keuangan
Tugas dari kepala bagian pembukuan dan keuangan adalah untuk mengatur
semua pemasukan maupun pengeluaran pabrik, serta pengaturan dalam
pembukuan setiap pengeluaran maupun pemasukan pabrik tersebut.
5. Kepala Bagian Penjualan Dan Pembelian
Tugas dan tanggung jawab dari kepala bagian penjualan dan pembelian adalah:

a. Menentukan strategi pemasaran yang efektif dan efisien
b. Menjalin hubungan dengan pelanggan khususnya dalam hal penanganan
komplain, pengukuran kepuasan pelanggan.
c. menentukan pemasok yang dipilih dalam pengadaan barang dan
mengeluarkan order pembelian kepada pemasok yang dipilih
6. Kepala seksi Quality Control
Tugas dan tanggung jawab dari kepala seksi quality control adalah:
a. Meneliti kualitas bahan yang akan diproduksi.

Universitas Sumatera Utara

b. Mengukur kekentalan slurry silica yang disesuaikan dengan permintaan
pelanggan.
7. Kepala seksi produksi
Tugas dan tanggung jawab dari kepala seksi produksi adalah menghitung hasil
produksi serta membuat laporan produksi.
8. Kepala seksi gudang
Tugas dan tanggung jawab dari kepala seksi gudang adalah:
a. Mencatat dan memeriksa barang yang diperlukan.
b. Menyediakan peralatan yang diperlukan.

9. Kepala seksi teknik/perbengkelan
Tugas dan tanggung jawab dari kepala seksi teknik/perbengkelan adalah:
a. Memeriksa peralatan yang sedang dipakai
b. Memperbaiki mesin yang sudah rusak.
c. Melakukan pemeriksaan berkala terhadap mesin di lantai pabrik.
10. Kepala seksi humas/umum
Tugas dan tanggung jawab dari kepala seksi humas/umum adalah
merencanakan,

melaksanakan,

mengkoordinasikan

dan

mengendalikan

kegiatan pelayanan.
11. Kepala seksi personalia
Tugas dan tanggung jawab dari kepala seksi personalia adalah:

a. membuat perencanaan pegawai sesuai kebutuhan dari setiap departemen
b. bertanggungj jawab dalam memilih dan mendapatkan pegawai yang sesuai
dengan kebutuhan- perusahaan

Universitas Sumatera Utara

c. memberikan pelatihan kepada pegawai agar mempunyai motivasi kerja
danmenemukan solusi untuk setiap persoalan yang dihadapi oleh pegawai
perusahaan
12. Kepala seksi pembukuan
Tugas dan tanggung jawab dari kepala seksi pembukuan adalah:
a. Bertanggung jawab kepada manager keuangan.
b. Mengkoordinir dan mengawasi segala kegiatan pembukuan baik
administrasi maupun akutansi.
13. Kepala seksi keuangan
Tugas dan tanggung jawab dari kepala seksi keuangan adalah:
a. melakukan penelitian dan analisa keuangan termasuk masalah pajak
b. melakukan verifikasi ulang atas semua bukti kas,penerimaan dan
pengeluaran kas
c. melakukan verifikasi atas semua buku penjualan tunai,faktur penjualan dan

nota pembelian serta bukti barang dari perusahaan ke konsumen
14. Kepala seksi pemasaran
Tugas dan tanggung jawab dari kepala seksi pemasaran adalah:
a. Memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengelola kegiatan operasional
mulai dari fungsi pemasaran, pelayanan, pengelolaan risiko dan pengolahan
keuangan atas produk asuransi umum didaerah tertentu dengan otoritas yang
telah diberikan oleh direksi.
15. Kepala seksi pembelian
Tugas dan tanggung jawab dari kepala seksi pembelian adalah:

Universitas Sumatera Utara

a. Bertanggungjawab terhadap pembelian mesin maupun peralatan yang
dibutuhkan oleh pabrik.
b. Bertanggungjawab terhadap pembelian bahan baku untuk pabrik.
16. Staff Produksi
Tugas dan tanggung jawab dari kepala seksi pembelian adalah:
Bertanggungjawab terhadap tugas yang diberikan kepala seksi produksi
dalam menjalankan kegiatan produksi.
17. Mekanik
Tugas dan tanggung jawab dari kepala seksi pembelian adalah:
Bertanggungjawab terhadap perbaikan mesin dan perawatan mesin.
18. Satpam
Tugas dan tanggung jawab dari kepala seksi pembelian adalah:
Bertanggungjawab terhadap keamanan di perusahaan.
19. Staff keuangan
Tugas dan tanggung jawab dari kepala seksi pembelian adalah:
a. Bertanggungjawab terhadap perhitungan aliran kas keuangan perusahaan.
b. Bertanggungjawab terhadap kepala seksi keuangan dengan memberikan
laporan keuangan.
20. Staff pemasaran dan pembelian
Tugas dan tanggung jawab dari kepala seksi pembelian adalah:
a. Bertanggungjawab dalam memasarkan produk kepada pelanggan.
b. Bertanggungjawab terhadap laporan pemasaran dan pembelian kepada
kepala seksi pemasaran dan pembelian.

Universitas Sumatera Utara

2.7. Jumlah Tenaga Kerja & Jam Kerja
Tenaga kerja di PT. Bata Ringan Utama terdiri atas tenaga kerja tetap dan
tenaga borongan. Jumlah tenaga kerja tetap pada PT. Bata Ringan Utama sebanyak
38 orang dan tenaga kerja borongan sebanyak 10 orang di bagian pengemasan
(packing). Rincian jumlah tenaga tetap kerja dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Rincian Tenaga Kerja PT. Bata Ringan Utama
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

Jabatan

Direktur
Kepala bagian produksi
Kepala bagian tata usaha
Kepala bagian pembukuan dan keuangan
Kepala bagian pemasaran dan pembelian
Kepala seksi quality control
Kepala seksi produksi
Kepala seksi gudang
Kepala seksi teknik/perbengkelan
Kepala seksi humas/umum
Kepala seksi personalia
Kepala seksi pembukuan
Kepala seksi keuangan
Kepala seksi pemasaran
Kepala seksi pembelian
Staff
Mekanik
Operator
Satpam/Security
Tenaga kerja borongan bagian pengemasan
(packing)
Total
Sumber: PT. Bata Ringan Utama

Jumlah
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
9
2
10
2
10
48

Jumlah hari kerja pada bagian produksi PT. Bata Ringan Utama adalah 6 hari
kerja selama seminggu (senin s/d sabtu) dan dibagi atas 2 shift kerja per hari untuk
produksi bata ringan. Berikut ini merupakan perincian shift kerja yaitu:

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.2. Pembagian Jam Kerja PT. Bata Ringan Utama
No Shift
Hari
1
I
Senin-Sabtu
2
II
Senin-Sabtu
Sumber: PT. Bata Ringan Utama

Jam Kerja
07.00-15.00
15.00-23.00

Berikut ini merupakan perincian jam istirahat yaitu:
Tabel 2.3. Pembagian Jam Istirahat PT. Bata Ringan Utama
No Shift
Hari
1
I
Senin-Sabtu
2
II
Senin-Sabtu
Sumber: PT. Bata Ringan Utama

Jam Kerja
11.00-12.30
18.00-19.30

2.8. Sistem Pengupahan & Fasilitas Lainnya
Sistem pengupahan/penggajian pada PT. Bata Ringan Utama

diatur

berdasarkan status pekerja, yakni tenaga kerja tetap dan tenaga kerja borongan.
1.

Tenaga kerja tetap
Tenaga kerja tetap pada PT. Bata Ringan Utama merupakan tenaga kerja yang
berada di kantor maupun di pabrik yang digaji secara bulanan.

2.

Tenaga kerja borongan
Tenaga kerja borongan pada PT. Bata Ringan Utama merupakan tenaga kerja
langsung yang dibayar untuk masa tertentu yang besarnya sesuai dengan
kesepakatan antara perusahaan dengan pekerja, pada bagian pengemasan yang
mana gajinya sesuai dengan kontrak yang berlaku.
Pemberian upah/gaji pada dasarnya ditetapkan berdasarkan jabatan, keahlian,

kecakapan, prestasi kerja, serta status dan sebagainya dari karyawan yang

Universitas Sumatera Utara

bersangkutan. Gaji yang diberikan setiap akhir bulan untuk tenaga kerja tetap pada
perusahaan ini terdiri atas :
a. Gaji pokok
b. Insentif
Pelaksanaan pembayaran upah untuk pekerja borongan yaitu upah tenaga
kerja borongan diberikan setiap 1 minggu sekali.
Selain gaji pokok yang diterima oleh tenaga kerja tetap, perusahaan juga
memberikan tunjangan sosial kepada pekerja. Adapun tunjangan yang diberikan
antara lain:
a. Tunjangan Hari Raya dan Tahun Baru
b. Tanggungan kecelakaan kerja
Fasilitas yang diberikan perusahaan kepada pekerja dapat berupa jaminan
kesehatan dimana perusahaan bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial (BPJS) Kesehatan.

2.9. Sistem Informasi
Sistem informasi yang digunakan oleh PT. Bata Ringan Utama adalah
melalui komunikasi antar departemen secara langsung seperti pengumuman gaji,
pekerja yang masuk, serta jadwal bahan baku masuk. Selain itu perusahaan juga
menggunakan komputer yang dilengkapi dengan software pendukung seperti
microsoft office dalam membantu kinerja manajemen perusahaan seperti

pembuatan surat menyurat atau sistem komputerisasi diperusahaan masih bersifat
stand alone yaitu keadaan komputer yang tidak terhubung dengan komputer lain.

Universitas Sumatera Utara

2.10. Proses Produksi
Proses produksi merupakan suatu cara, metode maupun teknik
menghasilkan atau menambah nilai dari suatu barang/ jasa menggunakan sumber
daya tertentu seperti tenaga kerja, mesin, peralatan dan dana sehingga memiliki
manfaat yang lebih baik. Proses produksi pada PT. Bata Ringan Utama adalah
proses produksi make to stock dan make to order.

2.10.1. Standar Mutu Bahan / Produk
Mutu adalah gambaran karakteristik langsung dari suatu produk. Kualitas
bisa diketahui dari segi bentuk, penampilan, performa suatu produk, dan juga bisa
dilihat dari segi fungsinya serta segi estetisnya. Jika suatu produk memiliki bentuk
dan warna yang dinilai bagus oleh pemakainya, maka produk itu disebut
berkualitas. Standar mutu produk yang dihasilkan dari PT. Bata Ringan Utama yang
ditentukan oleh bagian quality control dapat dilihat pada Tabel 2.4.
Tabel 2.4. Standarisasi Bata Ringan
No.

Parameter

1.

Bahan Dasar

3.
4.
5.
6.

Kepadatan Kering (kg/m3)
Kekuatan tekan (J/m2)
Ukuran Blok
Konduktivitas termal Unit (W/mk)

AAC (Autoclaved Aerated Concrete)
Semen,gypsum, kapur, pasir silika,
aluminium pasta
650
40
600 mm x 100 mm x 200 mm
0,132-0,151 untuk 650 kg/m3

Sumber : PT. Bata Ringan Utama

Universitas Sumatera Utara

2.10.2. Bahan yang Digunakan
2.10.2.1. Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan yang digunakan dalam membuat produk dimana
bahan tersebut secara menyeluruh tampak pada produk jadinya. Bahan baku yang
digunakan dalam pembuatan bata ringan adalah:
1.

Pasir Silika (SiO2)
Pasir silika diperoleh dari perusahaan CV. Deli Guna yang berada di
pangkalan susu dengan harga Rp 200.000 per truk. Pasir ini dipasok dari
perusahaan tersebut dengan truk, dimana truk tersebut memuat 4 m3 pasir
silika. Jumlah pasir silika yang dibutuhkan untuk produksi 1 bulan adalah
3.192.000 kg. Pasir silika ini digunakan sebagai bahan baku utama dalam
pembuatan bata ringan. Pasir Silika adalah pasir yang mempunyai komposisi
gabungan dari SiO2, Fe2O3, Al2O3, TiO2, CaO, MgO, dan K2O, berwarna
putih bening atau warna lain bergantung pada senyawa pengotornya,
kekerasan 7 (skala Mohs), berat jenis 2,65, titik lebur 17150C, bentuk kristal
hexagonal, panas sfesifik 0,185, dan konduktivitas panas 12 – 1000C. Berikut
ini adalah pasir silika ditunjukkan pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3. Pasir Silika

Universitas Sumatera Utara

2.

Semen (CaO.SiO2.Al2O3.Fe2O3)
Semen diperoleh dari distributor semen Tiga Roda. Semen ini dipasok dari
distributor tersebut, dimana satuannya dibungkus dalam karung, yang
beratnya 50 kilogram per karung, dengan harga Rp 63.000 per sak. Semen
adalah hasil industri dari paduan bahan baku batu kapur/gamping sebagai
bahan utama dan lempung / tanah liat atau bahan pengganti lainnya dengan
hasil akhir berupa padatan berbentuk bubuk/bulk, tanpa memandang proses
pembuatannya, yang mengeras atau membatu pada pencampuran dengan air.
Semen digunakan untuk membuat bata ringan menjadi lebih keras dan
sebagai perekat. Jumlah kebutuhan semen per bulan sebesar 504.000 kg.
Berikut ini adalah semen ditunjukkan pada Gambar 2.4.

Gambar 2.4. Semen

3.

Kapur (CaO3)
Kapur diperoleh dari CV. Mulia Agro Pratama. Kapur ini dipasok dari
perusahaan tersebut, dimana satuannya dibungkus dalam karung, yang
beratnya 50 kilogram per karung dengan harga Rp 14.500 per sak. Kapur
adalah sebuah benda putih dan halus terbuat dari batu sedimen, membentuk
bebatuan yang terdiri dari mineral kalsium. Kapur digunakan sebagai bahan

Universitas Sumatera Utara

yang akan menghasilkan pori-pori pada bata ringan. Jumlah kebutuhan kapur
per bulan adalah sebesar 504.000 kg. Berikut ini adalah kapur ditunjukkan
pada Gambar 3.3.

Gambar 2.5. Kapur
4.

Gypsum (CaSO4.2H20)
Gypsum diperoleh dari Horison Jaya Truss. Gypsum ini dipasok dari
perusahaan tersebut, dimana satuannya dibungkus dalam karung, yang
beratnya 50 kilogram per karung dengan harga Rp 70.000 per sak.. Gysum
terdiri atas bahan-bahan kimia, yaitu CaSO4.2 H2O sebanyak 90%, CaO
sebanyak 30% serta SO3 sebanyak 42%. Jumlah kebutuhan gypsum per bulan
adalah sebesar 84.000 kg. Gypsum ini digunakan sebagai salah satu bahan
yang memberikan warna abu-abu pada bata ringan. Berikut ini adalah gypsum
ditunjukkan pada Gambar 2.6.

Gambar 2.6. Gypsum

Universitas Sumatera Utara

5.

Aluminium pasta (Al2O3)
Aluminium pasta diperoleh dari PT. Sumitomo Indonesia. Aluminium pasta
ini dipasaok dari perusahaan tersebut, dimana satuannya satuannya dibungkus
dalam karung, yang beratnya 50 kilogram per karung dengan harga Rp 52.000
per sak. Aluminium pasta terdiri atas aluminium hydroxide, yaitu Al (OH)3.
Aluminium pasta digunakan sebagai bahan pengembang pada pembuatan
bata ringan. Jumlah kebutuhan aluminium pasta per bulan adalah sebesar
3.108 kg. Berikut ini adalah aluminium pasta ditunjukkan pada Gambar 2.7.

Gambar 2.7. Aluminium Pasta

2.10.2.2. Bahan Penolong
Bahan penolong adalah bahan yang digunakan dalam rangka untuk
memperlancar proses produksi, tetapi tidak menjadi bagian dari produk akhir.
Pembuatan bata ringan menggunakan bahan penolong berupa:
1.

Air
Air digunakan untuk membuat campuran adonan bata ringan dan juga sebagai
bahan untuk menimbulkan reaksi pada bahan lain untuk dapat mengeras.

Universitas Sumatera Utara

2.

Oli
Oli diperoleh dari PT. Pertamina. Oli digunakan untuk memudahkan
mengeluarkan bata ringan dari mould box. Berikut ini adalah oli ditunjukkan
pada Gambar 2.8.

Gambar 2.8. Oli

2.10.2.3. Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan untuk memberikan nilai
tambah dan meningkatkan kualitas suatu produk. Bahan tambahan merupakan
bagian dari produk akhir. Bahan tambahan pada proses pembuatan bata ringan
adalah sebagai berikut:
1.

Tali Plat
Tali plat diperoleh dari PT. Cipta Tunas Sakti. Tali Plat digunakan sebagai
pengikat bata ringan pada bagian pengepakan. Berikut ini adalah tali plat
ditunjukkan pada Gambar 2.9.

Gambar 2.9. Tali Plat

Universitas Sumatera Utara

2.10.3. Uraian Proses
Produksi adalah suatu proses mengubah input menjadi output sihingga
nilai barang tersebut bertambah. Input dapat berupa terdiri dari barang atau jasa yang
digunakan dalam proses produksi, dan output adalah barang atau jasa yang di
hasilkan dari suatu proses produksi. Berikut ini adalah uraian proses pembuatan
bata ringan pada PT Bata Ringan Utama:
1. Proses penggilingan
Proses penggilingan merupakan proses pencampuran bahan baku utama yaitu
pasir silica, gypsum dan air dengan rasio perbandingan antara pasir silica dan air
yaitu 4 : 1 secara terus menerus dengan menggunakan mesin sand mill yang
menghasilkan slurry silica. Slurry silica yang dihasilkan kemudian alirkan ke
tempat pengadukan.
2. Proses pengadukan
Proses pengadukan slurry silica dilakukan dalam 3 tahap. Pada tahap pertama
slurry silica dialirkan dan diaduk dalam sumur kecil kemudian diatur
kekentalannya hingga mencapai 155 Pa.s kemudian dialirkan ke sumur besar
yang berukuran 4 kali lipat lebih besar dibandingkan sumur kecil kemudian
diatur kembali kekentalan slurry silica untuk meningkatkan ketelitian
pengukuran kekentalan dari sumur kecil. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan
mutu bata ringan yang dihasilkan agar memiliki kepadatan yang diinginkan.
Kemudian slurry silica dengan kekentalan yang telah disesuaikan keinginan
konsumen dialirkan ke sumur kecil selanjutnya yang akhirnya akan digunakan
pada proses mixing.

Universitas Sumatera Utara

3. Proses mixing
Proses mixing merupakan proses pencampuran slurry silica, kapur, semen dan
aluminium pasta menggunakan mesin mixer dengan kadar yang telah ditentukan
sehingga menghasilkan adonan AAC yang kemudian akan dituangkan ke
gerbong pencetakan (mould box).
4. Proses pencetakan
Proses pencetakan merupakan proses penuangan hasil campuran dari mesin
mixer ke dalam mould box yang telah dilumuri oli di seluruh permukaannya. Oli
berfungsi sebagai pelumas pada saat mengeluarkan bata ringan dari mould box
untuk menghindari terjadi kecacatan produk.
5. Proses pemanggangan
Proses pemanggangan merupakan proses yang dilakukan dalam ruang pemanas
yang menggunakan uap hasil pembakaran batubara yang dihasilkan oleh mesin
boiler . Proses pemanggangan dilakukan selama 40 menit. Saat proses

pemanggangan, campuran pasir silika, semen, kapur, gypsum, air, dan
alumunium pasta menimbulkan terjadinya reaksi kimia. Bubuk alumunium
bereaksi dengan kalsium hidroksida yang ada di dalam pasir silika dan air
sehingga membentuk hidrogen. Gas hidrogen ini membentuk gelembunggelembung udara di dalam campuran beton tadi. Gelembung-gelembung udara
ini menjadikan volumenya menjadi dua kali lebih besar dari volume semula. Di
akhir proses pengembangan atau pembusaan, hidrogen akan terlepas ke atmosfir
dan langsung digantikan oleh udara. Rongga-rongga udara yang terbentuk ini
yang membuat beton ini menjadi ringan.

Universitas Sumatera Utara

6. Proses pemotongan
Proses pemotongan merupakan proses dilakukan setelah adonan mengalami
proses pemanggangan. Proses pemotongan dilakukan dengan menggunakan
mesin cutting. Setiap mould box dapat menghasilkan 240 potong bata ringan.
7. Proses pengeringan
Proses pengeringan dilakukan di mesin Autoclave atau diberi uap panas dan
diberi tekanan tinggi. Suhu di dalam autoclave sekitar 183 derajat celsius selama
17 jam.
Block Diagram proses produksi bata ringan di PT Bata Ringan Utama dapat

dilihat pada Gambar 2.10.

Universitas Sumatera Utara

Penggilingan

Slurry
Silica
Tebu
Pengadukan dan Pengaturan
Kekentalan Sumur Kecil
Slurry
Silica
C Pengadukan dan Pengaturan
Kekentalan Sumur Besar
Slurry
Silica
Pengadukan dan Pengaturan
Kekentalan Sumur Kecil
Slurry
Kapur, semen
+
Silica
Aluminium Pasta
Mixing

Adonan AAC

Pencetakan

Adonan AAC

Pemanggangan
Adonan AAC yang
mengembang
Pemotongan

Potongan Bata Ringan
Pengeringan

Batu Ringan

Gambar 2.10. Block Diagram Proses Produksi Bata Ringan

Universitas Sumatera Utara

2.11. Jenis Tata Letak PT. Bata Ringan Utama
Jenis tata letak (layout) pabrik yang diterapkan pada PT. Bata Ringan Utama
adalah layout by product. Jenis tata letak ini digunakan perusahaan karena produksi
yang menghasilkan merupakan mass product. Layout by product ini juga digunakan
karena jumlah produksi cukup tinggi dan variasi produk tidak banyak. Keuntungan
yang diperoleh dengan menggunakan tata letak layout by product ini adalah
mengurangi delay pada lantai produksi dan mengurangi transportasi yang tidak
perlu pada saat proses produksi berlangsung.

2.12. Pola Aliran Bahan PT. Bata Ringan Utama
Pola aliran bahan yang diterapkan pada PT. Bata Ringan Utama adalah tidak
beraturan (odd-angle). Pola tidak beraturan digunakan karena proses pengolahan
berlanjut dari satu tahap ke tahap berikutnya dengan adanya penggabungan aliran
bahan masuk.

2.13. Rincian Departemen PT. Bata Ringan Utama
Berdasarkan kegiatan-kegiatan pada perusahaan ini maka layout PT. Bata
Ringan Utama dapat dilihat pada Tabel 2.5.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.5. Perincian Departemen
Bagian

Production

Production
Service

Departemen
Daerah penggilingan
Daerah pengadukan
Daerah pencampuran
Daerah pencetakan
Daerah pemanggangan
Daerah pemotongan
Daerah pengeringan
Timbangan
Gudang produk
Bagian penerimaan dan
pengiriman
Bagian penumpukan
produk cacat
Ruang controlling
Penumpukan pasir

Ukuran (m x m)
6,6
x
21,9
3
x
12,6
19,5
x
6,9
20,4
x
8,1
14,4
x
11,1
3,9
x
12
29,4
x
48,6
24
x
7,5
37,2
x
27

Luas (m2)
144,54
37,80
134,55
165,24
159,84
46,80
1.428,84
180,00
1.004,40

5,7

x

3,6

20,52

6

x

4,5

27,00

15,9
11,1

x
x

6,6
21,9

104,94
243,09

Personal
Service

Kamar mandi

3

x

2,1

6,30

General
Service

Kantor
Ruangan Direktur
Tempat parkir
Pos jaga

5,4
5,4
17,7
8,1

x
x
x
x

4,8
4,8
3,6
3,3

25,92
25,92
63,72
26,73

Physical
Plant Service

Power house

5,1

x

4,8

24,48

Sumber : PT. Bata Ringan Utama

Universitas Sumatera Utara