Peningkatan Efektifitas Mesin Blowing Berdasarkan Evaluasi Overall Equipment Effectiveness dan FMEA pada Industri Manufaktur Plastik

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Umum Perusahaan

CV. Makmur Palas merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pendaur ulangan sampah plastik menjadi kantong plastik. Perusahaan ini didirikan oleh Bapak Edy Sanjaya. Perusahaan ini awalnya berdiri pada tahun 1990 dan mulai beroperasi pada tahun 1991 dengan status Usaha Dagang, namun seiring dengan berjalannya waktu, pada tahun 1993 perusahan ini berganti status dari usaha dagang menjadi CV. Perusahaan ini berlokasi di Jalan Soekarno-Hatta No. 59 Km 18,6 Binjai, Medan.

Perusahaan ini mengolah sampah plastik sebagai bahan baku utama menjadi produk plastik asoy.

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

Produk yang dihasilkan oleh CV. Makmur Palas adalah kantongan plastik asoy. Bahan baku yang digunakan yaitu sampah plastik. Produk tersebut dipasarkan dalam bentuk lembaran dengan satuan berat. CV. Makmur Palas melakukan produksi dengan sistem make to order dimana produk yang dihasilkan berdasarkan pesanan dan kebutuhan dari pelanggan.


(2)

2.3. Lokasi Perusahaan

Pabrik CV. Makmur Palas terletak di Jalan Soekarno-Hatta No. 59 Km 18,6 Binjai, Medan.

2.4. Daerah Pemasaran

Hasil produksi CV. Makmur Palas dipasarkan ke beberapa distributor dan grosir. Daerah pemasaran produk kantongan plastik dari CV. Makmur Palas dipasarkan di daerah Sumatera seperti, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Sumatera Barat.

2.5. Struktur Organisasi

2.5.1. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi adalah bagian yang menggambarkan hubungan kerjasama antara dua orang atau lebih dengan tugas yang saling berkaitan untuk pencapaian suatu tujuan tertentu. Dalam struktur organisasi yang baik, setiap karyawan (staff dan tenaga kerja) dapat melihat keseluruhan sistem birokrasi untuk setiap departemen dengan jelas, terperinci dan mudah dimengerti, sehingga setiap karyawan dapat mengetahui kepada siapa dan bagaimana harus melaporkan aktivitas kerjanya.

CV. Makmur Palas memiliki struktur organisasi lini fungsional. CV. Makmur Palas membuat pembagian tugas berdasarkan jenis pekerjaan atau fungsi, dimana kegiatan-kegiatan yang sejenis atau fungsi-fungsi manajemen yang sama dikelompokkan ke dalam suatu kelompok kerja. Tugas dan tanggung jawab


(3)

berjalan vertikal menurut garis lurus mulai dari pimpinan tertinggi sampai pada bawahan masing-masing. Struktur Organisasi pada CV. Makmur Palas dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Direktur Wakil Direktur Kabag. Keuangan Kabag. Produksi Kabag. Personalia Kabag. Bengkel Kabag. Pemasaran Kabag. Gudang Karyawan Produksi

Karyawan Gudang Staf Keuangan Karyawan Bengkel

Cleaning Service

Satpam

Supir Staf Pemasaran

Keterangan: = hubungan lini = hubungan fungsional

(Sumber: CV. Makmur Palas)

Gambar 2.1. Struktur Organisasi CV. Makmur Palas

2.5.2. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab

Pembagian tugas dan tanggung jawab CV. Makmur Palas dibagi menurut masing-masing jabatan yang telah ditetapkan. Adapun tugas dan tanggung jawab setiap bagian dalam perusahaan dapat dilihat pada Lampiran 1.

2.6. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja

CV. Makmur Palas memiliki dua jenis tenaga kerja yaitu tenaga kerja tetap dan tenaga kerja harian. Tenaga kerja tetap terdiri dari kepala bagian dan staff, sedangkan tenaga kerja harian diberdayakan pada waktu penyelesaian suatu proyek sesuai dengan kontrak. Jika proyek sudah selesai maka ia tidak lagi bekerja dengan perusahaan kecuali ada kontrak baru.


(4)

Jumlah tenaga kerja yang dimiliki CV. Makmur Palas sebanyak 204 orang. Adapun perincian jumlah tenaga kerja di CV. Makmur Palas dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja

No. Jabatan Jumlah (orang)

1 Direktur 1

2 Wakil Direktur 1

3 Kepala Bagian Produksi 2

4 Karyawan Bagian Produksi 158

5 Kepala Bagian Gudang 2

6 Karyawan Bagian Gudang 8

7 Kepala Bagian Bengkel 2

8 Karyawan Bagian Bengkel 12

9 Kepala Bagian Personalia 1

10 Kepala Bagian Keuangan 1

11 Staf Keuangan 2

12 Kepala Bagian Pemasaran 1

13 Staf Pemasaran 1

14 Supir 8

15 Cleaning service 2

16 Satpam 2

Jumlah 204

(Sumber: CV. Makmur Palas)

Pembagian jam kerja untuk tenaga kerja setiap hari adalah sebagai berikut 1. Karyawan kantor (Tenaga Kerja Tidak Langsung)

Karyawan kantor ini mulai bekerja pukul 09.00 sampai pukul 17.00 WIB. Waktu istirahat pukul 12.00 – 13.00, kecuali pada hari Jumat istirahat pukul 12.00 – 13.30.


(5)

2. Karyawan Bagian Produksi bekerja Shift I : Kerja : 08.00 – 12.00

Istirahat : 12.00 – 13.00 Kerja : 13.00 – 16.00 Shift II : Kerja : 16.00 – 20.00 Istirahat : 20.00 – 21.00 Kerja : 21.00 – 24.00

Karyawan yang bekerja melebihi kerja normal atau kerja shift dihitung sebagai kerja lembur. Hari Minggu dan hari-hari besar lainnya merupakan hari libur bagi perusahaan.

2.7. Proses Produksi

Proses produksi merupakan suatu proses pengolahan dari bahan baku, bahan setengah jadi hingga bahan jadi, menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan mengggunakan sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan baku, dan dana) yang ada, dan menghasilkan nilai tambah dari suatu barang.

2.7.1. Bahan yang Digunakan 2.7.1.1.Bahan Baku

Bahan baku merupakan bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk (dalam proses produksi). Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi plastik asoy di CV. Makmur Palas yakni sampah plastik.


(6)

2.7.1.2.Bahan Penolong

Bahan penolong adalah bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi, yang sifatnya hanya membantu atau mendukung kelangsungan proses produksi untuk mendapatkan produk yang diinginkan. Bahan penolong yang digunakan dalam proses pembuatan plastik asoy ini adalah sebagai berikut:

1. Pewarna

Pewarna digunakan untuk memberikan warna pada plastik asoy. 2. Air

Fungsi air, di antaranya:

a. Mencuci sampah plastik dari kotoran-kotoran yang melekat. b. Mendinginkan biji plastik dari mesin boker

c. Mendinginkan motor-motor pembangkit tenaga 3. Rol Karton

Rol karton digunakan sebagai alat tumpuan gulungan plastik.

2.7.1.3.Bahan Tambahan

Bahan tambahan adalah bahan yang ditambahkan untuk meningkatkan mutu produk menjadi bernilai. Adapun bahan tambahan yang digunakan di CV. Makmur Palas adalah:

1. Plastik Pembungkus

Plastik pembungkus digunakan untuk membungkus plastik yang telah siap untuk dipasarkan.


(7)

2. Karung

Karung digunakan sebagai tempat penyimpanan kumpulan plastik yang sudah dikemas.

3. Tali Plastik

Tali plastik digunakan untuk mengikat plastik yang sudah dikemas agar tidak berserakan.

4. Benang

Benang digunakan untuk mengikat karung.

2.7.2. Uraian Proses

Tahapan proses produksi kantongan plastik asoy dibagi menjadi 2 tahapan besar yaitu : proses produksi biji plastik dan proses produksi kantong plastik. Uraian tahapan proses produksi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Proses produksi biji plastik

Tahapan proses produksi biji plastik adalah sebagai berikut : a. Penyortiran

Merupakan tahap awal proses produksi yang dilakukan secara manual oleh pekerja. Pada proses ini dilakukan pemisahkan sampah plastik dari material/benda asing yang tidak diharapakan masuk ke dalam proses produksi agar tidak mempengaruhi kualitas biji plastik.

b. Pencucian Tahap I

Pada proses ini dilakukan pemisahkan sampah plastik dari material-material asing yang melekat pada plastik agar tidak ikut dalam proses


(8)

selanjutnya. Proses ini menggunakan media air sebagai sarana untuk mencuci plastik sebelum dibawa ke tempat pemotongan.

c. Pemotongan

Proses ini dilakukan untuk mempermudah proses selanjutnya, dengan cara memotong atau merajang kantongan plastik menjadi serpihan plastik dengan menggunakan mesin potong.

d. Pencucian Tahap II

Serpihan plastik dicuci kembali dengan alat berupa ulir menanjak yang berputar pada putaran tinggi sehinggga hasil dari perputarannya dapat melepaskan material asing yang masih terdapat pada bahan. Proses ini menggunakan media air untuk membawa material asing keluar dari proses pencucian.

e. Pengeringan

Proses ini dilakukan untuk mengeluarkan air pada serpihan plastik dengan cara dipress.

f. Pemanasan

Serpihan plastik yang sudah kering dan bersih dari pengotor dilelehkan dengan proses pemanasan dengan suhu 2000C. Suhu panas dihasilkan oleh heater dalam mesin boker. Selanjutnya mesin tersebut menghantarkan lelehan plastik ke penyaringan yang berdiameter 4 mm di seluruh permukaannya. Lelehan plastik tersebut akan melewati saringan ini untuk menghasilkan lelehan plastik berbentuk silinder panjang yang nantinya akan dipotong-potong.


(9)

g. Pendinginan

Pada proses ini, setelah lelehan plastik berbentuk silinder panjang, lelehan tersebut ditarik dan melewati air sebagai media pendinginan.

h. Pemotongan

Pada proses ini, biji plastik dipotong dengan panjang 6 mm. Biji plastik yang sudah dipotong ini akan digunakan untuk tahapan proses produksi selanjutnya.

2. Proses produksi kantong plastik

Tahapan proses produksi kantong plastik adalah sebagai berikut : a. Penimbangan

Penimbangan merupakan proses pengukuran berat yang akan digunakan dalam proses produksi. Proses penimbangan dilakukan dengan menggunakan timbangan yang berfungsi untuk menimbang bahan baku yang beratnya (1 kg-30kg), misalnya untuk menimbang biji plastik dan pewarna.

b. Pencampuran Bahan

Pada proses ini, biji plastik yang sudah ditimbang dicampurkan zat aditif yaitu pigmen warna sebagai pewarna kantong plastik sebelum diproses di mesin blowing. Warna pada plastik bermacam-macam, disesuaikan dengan permintaan konsumen, tetapi ada pengecualian terhadap warna putih dan bening, dimana plastik warna putih dan bening tidak menggunakan biji plastik hasil daur ulang sampah plastik melainkan biji plastik dari bahan dasar minyak. Pencampuran warna ini dilakukan dengan mesin mixer,


(10)

yang dimasukkan ke dalam tabung mixer selama 10 sampai 15 menit, hal ini dimaksudkan agar bahan tercampur dengan rata.

c. Pemanasan

Pada proses ini, bahan baku berupa biji plastik yang sudah diberi warna dipanaskan dengan suhu 1200 C dengan tujuan untuk memperkuat sifat bahan tersebut.

d. Peleburan Biji Plastik

Bahan yang sudah dipanaskan selanjutnya dilebur dengan suhu berkisar 2000 C.

e. Blowing

Biji plastik yang telah dilebur kemudian dilakukan proses peniupan dengan tekanan udara dan kecepatan tertentu sehingga membentuk plastik dengan ketebalan yang bervariasi. Plastik yang ditiup berbentuk seperti tabung atau circular.

f. Pemeriksaan

Plastik yang sudah ditiup kemudian diperiksa ukurannya, jika sudah sesuai maka akan dilakukan proses selanjutnya.

g. Extruding

Plastik kemudian ditarik oleh operator ke nip roller untuk diratakan menjadi gulungan plastik pada mesin blowing.

h. Packaging rol


(11)

i. Pengukuran rol

Mengukur diameter rol plastik sesuai dengan ukuran yang ditentukan. j. Pemotongan rol

Rol plastik yang sudah sesuai dengan ukuran yang ditentukan kemudian dipotong dan dibawa ke mesin pemotong.

k. Laminasi

Rol plastik dilekatkan dengan jalan laminasi. Ujung dari lembaran plastik disatukan dengan bagian lainnya lalu dilaminasi melalui proses heat sealable.

l. Pemotongan produk

Lembaran plastik dilanjutkan ke bagian pemotongan dan dipotong sesuai dengan spesifikasi kantong plastik yang diinginkan. Plastik yang sudah dipotong kemudian dibawa ke mesin pon.

m. Pembuatan pegangan

Pada proses ini dilakukan pemotongan untuk membentuk pegangan dari kantong plastik.

n. Pemeriksaan

Pada proses ini, operator melakukan pemeriksaan terhadap lembaran kantong plastik yang telah terpotong dan terlaminasi, apabila kantong plastik tidak sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan maka lembaran kantong plastik yang cacat tersebut diletakkan pada bagian produk cacat. Untuk lembaran kantong plastik yang sesuai dengan ukuran yang diinginkan maka dilakukan proses pengemasan.


(12)

o. Pengemasan produk

Kantong plastik dimasukkan ke plastik pengemasan sesuai dengan jumlah yang ditentukan dan diikat dengan tali plastik, kemudian dimasukkan ke dalam karung.

p. Penyimpanan

Pada proses ini, kantong plastik yang telah dikemas diangkut dari bagian penumpukan sementara dan disimpan dalam gudang penyimpanan dengan menggunakan trolly dan siap untuk dipasarkan.

2.7.3. Mesin dan Peralatan

Mesin produksi yang digunakan oleh CV. Makmur Palas dalam kegiatan proses produksi plastik asoy dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Mesin yang Digunakan

No. Nama Mesin Merk Kapasitas Daya Tegangan Jumlah Fungsi

1 Mesin

pencincang Dongfeng 25 kg/jam 3,5 kW 600 V 2

Mencincang kantongan plastik menjadi serpihan plastik

2 Mesin boker Speecon 25 kg/jam 5,5 kW 380 V 2

Memanaskan sampah plastik menjadi biji plastik

3 Mesin mixer Kica 25 kg/jam 105 kW 380 V 2

Mengaduk dan mencampurkan warna pada biji plastik

4 Mesin blowing Fotek 10 kg/jam 20.000 W 380 V 4

Mencetak biji plastik menjadi kantongan plastik sesuai dengan ukuran lebar yang diinginkan 5

Mesin laminasi dan potong

Feininger 20 kg/jam 2000 W 380 V 3

Memotong kantongan plastik sesuai dengan panjang yang diinginkan dan melekatkannya

6 Mesin pon Roll Fuji 20 kg/jam 750 kW 220 V 3 Membuat pegangan pada

kantong plastik (Sumber: CV. Makmur Palas)


(13)

Peralatan yang digunakan oleh CV. Makmur Palas untuk mendukung kegiatan produksinya antara lain

1. Spidol

Spidol digunakan sebagai alat untuk menulis kode produk dan ukuran produk pada rol plastik.

2. Trolley

Trolley digunakan untuk mengangkut produk ke setiap mesin untuk di proses. 3. Timbangan

Timbangan digunakan sebagai alat untuk mengukur berat biji plastik, pewarna dan produk plastik asoy.

4. Pisau pemotong

Pisau pemotong digunakan sebagai alat untuk memotong kantongan plastik yang tidak sesuai ukuran.

5. Gunting

Gunting digunakan sebagai alat untuk memotong tali plastik yang berfungsi untuk mengikat produk.

2.8. Utilitas

Utilitas adalah alat/perlengkapan yang mendukung pelaksanaan produksi namun tidak terlibat langsung dalam pembuatan produknya, hanya sebagai penunjang proses produksi agar berjalan lancar. Fasilitas pendukung yang digunakan pada perusahaan ini ialah seperti:


(14)

1. Fasilitas Penyediaan Sumber Tenaga Listrik

Sumber arus listrik pada CV. Makmur Palas berasal dari PLN (Perusahaan Listrik Negara) dan generator. Sumber listrik dari PLN digunakan dalam kegiatan proses produksi dalam perusahaan, selain itu juga digunakan untuk penerangan pada area kerja dan sekitarnya, sedangkan arus listrik yang bersumber dari generator hanya digunakan sebagai supply cadangan apabila ada gangguan pada PLN atau terjadi pemutusan secara tiba-tiba. 2. Fasilitas Penyediaan Air

Air merupakan unit pendukung yang sangat penting pada proses produksi yaitu sebagai media pembersih sampah-sampah plastik. Sumber air berasal dari air tanah.

3. Bengkel

Perusahaan membangun fasilitas bengkel untuk perawatan dan pemeliharaan terhadap fasilitas produksi. Dengan adanya bengkel ini maka perusahaan dapat menekan biaya pemeliharaan dan waktu perbaikan yang lebih singkat dibandingkan dengan dikerjakan oleh pihak orang lain.


(1)

g. Pendinginan

Pada proses ini, setelah lelehan plastik berbentuk silinder panjang, lelehan tersebut ditarik dan melewati air sebagai media pendinginan.

h. Pemotongan

Pada proses ini, biji plastik dipotong dengan panjang 6 mm. Biji plastik yang sudah dipotong ini akan digunakan untuk tahapan proses produksi selanjutnya.

2. Proses produksi kantong plastik

Tahapan proses produksi kantong plastik adalah sebagai berikut : a. Penimbangan

Penimbangan merupakan proses pengukuran berat yang akan digunakan dalam proses produksi. Proses penimbangan dilakukan dengan menggunakan timbangan yang berfungsi untuk menimbang bahan baku yang beratnya (1 kg-30kg), misalnya untuk menimbang biji plastik dan pewarna.

b. Pencampuran Bahan

Pada proses ini, biji plastik yang sudah ditimbang dicampurkan zat aditif yaitu pigmen warna sebagai pewarna kantong plastik sebelum diproses di mesin blowing. Warna pada plastik bermacam-macam, disesuaikan dengan permintaan konsumen, tetapi ada pengecualian terhadap warna putih dan bening, dimana plastik warna putih dan bening tidak menggunakan biji plastik hasil daur ulang sampah plastik melainkan biji plastik dari bahan dasar minyak. Pencampuran warna ini dilakukan dengan mesin mixer,


(2)

yang dimasukkan ke dalam tabung mixer selama 10 sampai 15 menit, hal ini dimaksudkan agar bahan tercampur dengan rata.

c. Pemanasan

Pada proses ini, bahan baku berupa biji plastik yang sudah diberi warna dipanaskan dengan suhu 1200 C dengan tujuan untuk memperkuat sifat bahan tersebut.

d. Peleburan Biji Plastik

Bahan yang sudah dipanaskan selanjutnya dilebur dengan suhu berkisar 2000 C.

e. Blowing

Biji plastik yang telah dilebur kemudian dilakukan proses peniupan dengan tekanan udara dan kecepatan tertentu sehingga membentuk plastik dengan ketebalan yang bervariasi. Plastik yang ditiup berbentuk seperti tabung atau circular.

f. Pemeriksaan

Plastik yang sudah ditiup kemudian diperiksa ukurannya, jika sudah sesuai maka akan dilakukan proses selanjutnya.

g. Extruding

Plastik kemudian ditarik oleh operator ke nip roller untuk diratakan menjadi gulungan plastik pada mesin blowing.

h. Packaging rol


(3)

i. Pengukuran rol

Mengukur diameter rol plastik sesuai dengan ukuran yang ditentukan. j. Pemotongan rol

Rol plastik yang sudah sesuai dengan ukuran yang ditentukan kemudian dipotong dan dibawa ke mesin pemotong.

k. Laminasi

Rol plastik dilekatkan dengan jalan laminasi. Ujung dari lembaran plastik disatukan dengan bagian lainnya lalu dilaminasi melalui proses heat sealable.

l. Pemotongan produk

Lembaran plastik dilanjutkan ke bagian pemotongan dan dipotong sesuai dengan spesifikasi kantong plastik yang diinginkan. Plastik yang sudah dipotong kemudian dibawa ke mesin pon.

m. Pembuatan pegangan

Pada proses ini dilakukan pemotongan untuk membentuk pegangan dari kantong plastik.

n. Pemeriksaan

Pada proses ini, operator melakukan pemeriksaan terhadap lembaran kantong plastik yang telah terpotong dan terlaminasi, apabila kantong plastik tidak sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan maka lembaran kantong plastik yang cacat tersebut diletakkan pada bagian produk cacat. Untuk lembaran kantong plastik yang sesuai dengan ukuran yang diinginkan maka dilakukan proses pengemasan.


(4)

o. Pengemasan produk

Kantong plastik dimasukkan ke plastik pengemasan sesuai dengan jumlah yang ditentukan dan diikat dengan tali plastik, kemudian dimasukkan ke dalam karung.

p. Penyimpanan

Pada proses ini, kantong plastik yang telah dikemas diangkut dari bagian penumpukan sementara dan disimpan dalam gudang penyimpanan dengan menggunakan trolly dan siap untuk dipasarkan.

2.7.3. Mesin dan Peralatan

Mesin produksi yang digunakan oleh CV. Makmur Palas dalam kegiatan proses produksi plastik asoy dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2. Mesin yang Digunakan

No. Nama Mesin Merk Kapasitas Daya Tegangan Jumlah Fungsi

1 Mesin

pencincang Dongfeng 25 kg/jam 3,5 kW 600 V 2

Mencincang kantongan plastik menjadi serpihan plastik

2 Mesin boker Speecon 25 kg/jam 5,5 kW 380 V 2

Memanaskan sampah plastik menjadi biji plastik

3 Mesin mixer Kica 25 kg/jam 105 kW 380 V 2

Mengaduk dan mencampurkan warna pada biji plastik

4 Mesin blowing Fotek 10 kg/jam 20.000 W 380 V 4

Mencetak biji plastik menjadi kantongan plastik sesuai dengan ukuran lebar yang diinginkan 5

Mesin laminasi dan potong

Feininger 20 kg/jam 2000 W 380 V 3

Memotong kantongan plastik sesuai dengan panjang yang diinginkan dan melekatkannya

6 Mesin pon Roll Fuji 20 kg/jam 750 kW 220 V 3 Membuat pegangan pada

kantong plastik (Sumber: CV. Makmur Palas)


(5)

Peralatan yang digunakan oleh CV. Makmur Palas untuk mendukung kegiatan produksinya antara lain

1. Spidol

Spidol digunakan sebagai alat untuk menulis kode produk dan ukuran produk pada rol plastik.

2. Trolley

Trolley digunakan untuk mengangkut produk ke setiap mesin untuk di proses. 3. Timbangan

Timbangan digunakan sebagai alat untuk mengukur berat biji plastik, pewarna dan produk plastik asoy.

4. Pisau pemotong

Pisau pemotong digunakan sebagai alat untuk memotong kantongan plastik yang tidak sesuai ukuran.

5. Gunting

Gunting digunakan sebagai alat untuk memotong tali plastik yang berfungsi untuk mengikat produk.

2.8. Utilitas

Utilitas adalah alat/perlengkapan yang mendukung pelaksanaan produksi namun tidak terlibat langsung dalam pembuatan produknya, hanya sebagai penunjang proses produksi agar berjalan lancar. Fasilitas pendukung yang digunakan pada perusahaan ini ialah seperti:


(6)

1. Fasilitas Penyediaan Sumber Tenaga Listrik

Sumber arus listrik pada CV. Makmur Palas berasal dari PLN (Perusahaan Listrik Negara) dan generator. Sumber listrik dari PLN digunakan dalam kegiatan proses produksi dalam perusahaan, selain itu juga digunakan untuk penerangan pada area kerja dan sekitarnya, sedangkan arus listrik yang bersumber dari generator hanya digunakan sebagai supply cadangan apabila ada gangguan pada PLN atau terjadi pemutusan secara tiba-tiba. 2. Fasilitas Penyediaan Air

Air merupakan unit pendukung yang sangat penting pada proses produksi yaitu sebagai media pembersih sampah-sampah plastik. Sumber air berasal dari air tanah.

3. Bengkel

Perusahaan membangun fasilitas bengkel untuk perawatan dan pemeliharaan terhadap fasilitas produksi. Dengan adanya bengkel ini maka perusahaan dapat menekan biaya pemeliharaan dan waktu perbaikan yang lebih singkat dibandingkan dengan dikerjakan oleh pihak orang lain.