Karakterisasi Simplisia dan Isolasi Senyawa Alkaloida Ekstrak Etanol Sponge Xestospongia sp de Laubenfels

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Sponge merupakan salah satu biota laut penyusun terumbu karang yang
belum banyak dimanfaatkan dan mengandung senyawa metabolit sekunder yang
aktif sehingga berpotensi besar untuk dikembangkan dalam bidang pengobatan.
Sponge mempunyai kadar bioaktif terbesar dibandingkan hewan invertebrata lain.
Senyawa bioaktif kebanyakan diperoleh dari sponge bangsa Haplosclerida, salah
satunya dari kelas Demospongiae (Suparno, 2005).
Sponge marga Xestospongia merupakan salah satu sponge laut kelas
Demospongiae yang tersebar di seluruh dunia, dari Indo-Pasifik sampai Karibia
dan umumnya ditemukan pada kedalaman lebih dari 10 m dari permukaan laut
(Bertin dan Callahan, 2008). Sponge marga Xestospongia mempunyai aktivitas
sitotoksik, antibakteri, antijamur, antiparasit (Putra dan Jaswir, 2014), antimalaria
(Murtihapsari, dkk., 2013) dan antituberkulosis (Brastianos, 2007).
Kandungan senyawa metabolit sekunder utama sponge adalah golongan
alkaloida, steroida (Joseph dan Sujatha, 2010) dan terpenoida (seskuiterpenoida)
(Hashimoto, 1979). Senyawa metabolit sekunder yang menjadi objek utama
dalam penelitian ini adalah golongan alkaloida yang sering digunakan dalam
bidang pengobatan terutama karena efek fisiologis yang kuat pada susunan syaraf

pusat (Lenny, dkk., 2010).
Senyawa alkaloida merupakan senyawa organik yang terdapat di alam dan
bersifat basa karena adanya atom nitrogen dalam struktur lingkar heterosiklik,
dibiosintesis dari asam amino serta dalam dosis kecil dapat memberikan efek

1
Universitas Sumatera Utara

farmakologis pada manusia dan hewan (Evans, 1983). Senyawa alkaloida
yang bersumber dari sponge dapat berfungsi sebagai antimalaria, antibakteri,
antijamur, antituberkulosis, antikanker (Rasyid, 2008) dan penghambat HIV
(Joseph dan Sujatha, 2010). Isolasi senyawa alkaloida dapat dilakukan dengan
metode asam basa untuk mendapatkan ekstrak kasar alkaloida dari sponge.
Pemisahan senyawa alkaloida dapat dilakukan dengan kromatografi lapis tipis
preparatif yang dipantau dengan kromatografi lapis tipis menggunakan fase gerak,
seperti

kloroform-metanol-amonia,

diklorometana-metanol


atau

campuran

berbagai macam pelarut dengan kepolaran semakin bertingkat (Masriani, 2014).
Beberapa penelitian terhadap sponge marga Xestospongia telah dilakukan,
Lubis melaporkan adanya potensi antitumor dari ekstrak n-heksana sponge
Xestospongia exigua dengan nilai LC 50 26,0976 ppm yang diuji toksisitasnya
terhadap larva Artemia salina Leach (Lubis, 2014). Brastianos melaporkan adanya
kandungan senyawa alkaloida golongan kuinolizidin dengan aktivitas antibakteri,
antiparasit terhadap Plasmodium falciparum dan antituberkulosis terhadap
Mycobacterium tuberculosis pada sponge laut Xestospongia exigua yang berasal
dari perairan Australia, Laut Merah, Palau dan Papua Nugini (Brastianos, 2007).
Salah satu jenis sponge yang terdapat di perairan pantai Labuhan Angin
Sibolga provinsi Sumatera Utara adalah sponge Xestospongia sp de Laubenfels
yang ditemukan secara tidak sengaja menggunakan jaring nelayan dan belum ada
dilakukan penelitian. Berdasarkan uraian di atas, penulis melakukan penelitian
meliputi karakterisasi simplisia serta isolasi senyawa alkaloida terhadap sponge
Xestospongia sp de Laubenfels yang diperoleh dari perairan pantai Labuhan

Angin Sibolga.

2
Universitas Sumatera Utara

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang penelitian di atas, dapat disusun
rumusan masalah sebagai berikut:
a.

Apakah sponge Xestospongia sp de Laubenfels yang diteliti memenuhi
persyaratan mutu yang ditetapkan?

b.

Apakah senyawa alkaloida sponge Xestospongia sp de Laubenfels dapat
dipisahkan dengan baik menggunakan metode pengocokan asam basa dan
dilanjutkan secara KLT preparatif?

c.


Apakah isolat mempunyai panjang gelombang dan gugus fungsi yang
mendukung

adanya

senyawa

alkaloida

setelah

diidentifikasi

secara

spektrofotometri UV dan IR?

1.3 Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka hipotesis dari penelitian ini

sebagai berikut:
a.

Sponge Xestospongia sp de Laubenfels yang diteliti memenuhi persyaratan
mutu yang ditetapkan.

b.

Senyawa alkaloida sponge Xestospongia sp de Laubenfels dapat dipisahkan
dengan baik menggunakan metode pengocokan asam basa dan dilanjutkan
secara KLT preparatif.

c.

Isolat mempunyai panjang gelombang dan gugus fungsi yang mendukung
adanya senyawa alkaloida setelah diidentifikasi secara spektrofotometri UV
dan IR.

3
Universitas Sumatera Utara


1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
a.

Untuk mengetahui kualitas sponge Xestospongia sp de Laubenfels yang
diteliti.

b.

Untuk mengetahui hasil pemisahan senyawa alkaloida sponge Xestospongia
sp de Laubenfels menggunakan metode pengocokan asam basa dan KLT
preparatif.

c.

Untuk mengetahui panjang gelombang dan gugus fungsi senyawa alkaloida
hasil isolasi secara spektrofotometri UV dan IR.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah untuk menambah informasi tentang senyawa
alkaloida yang diperoleh dari sponge dan cara mengisolasinya.

4
Universitas Sumatera Utara