Transaksi Mata Uang Asing (1)

Transaksi Mata Uang Asing (Akuntansi Internasional)
Pengertian Translasi Translation
Pengertian Translasi Translation adalah proses pernyataan kembali informasi laporan
keuangan dari satu mata uang ke mata uang lain. • Isu kurs dikombinasikan dengan berbagai
methode translasi yang dapat digunakan dan perlakuan “Laba/Rugi” translasi yang berbeda
membuat perbandingan hasil-hasil laporan keuangan dari satu perusahaan ke perusahaan
lain atau perusahaan yang sama dalam periode yang berbeda menjadi hal yang sulit. Lana
Sularto
Translasi mata uang asing adalah proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang
ke mata uang lainnya.
Translasi mata uang asing dilakukan untuk mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang
memberikan laporan pada pembaca informasi mengenai operasional perusahaan secara
global, dengan memperhitungkan laporan keuangan mata uang asing dari anak perusahaan
terhadap mata uang asing induk perusahaan.
Alasan translasi
Tiga alasan tambahan dilakukannya translasi mata uang asing, yaitu:
A. mencatat transaksi mata uang asing;
B. memperhitungkan efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang; dan
C. berkomunikasi dengan peminat saham asing.
Alasan translasi •Perusahaan dengan operasi luar negeri yaitu Perusahaan dengan operasi
yang luas, tidak dapat menyiapkan laporan keuangan konsolidasi jika akun-akun mereka dan

akun-akun subsidiaries tidak diungkapkan dalam satu mata uang. • Skala kegiatan investasi
internasional yang meluas saat ini meningkatkan kebutuhan penyampaian informasi kepada
pembaca di negara lain yg signifikan menyusun laporan keuangan konsolidasi yang
memungkinkan para pembaca laporan untuk mendapatkan pemahaman yang holistic atas
operasi perusahaan, baik domestic dan luar negeri . Lana Sularto.
Alasan translasi Alasan lain : • Mencatat transaksi valuta asing • Melaporkan aktivitas cabang
internasional & anak perusahaan • Melaporkan hasil operasi independen di luar negeri . Lana
Sularto.
Transaksi mata uang bisa terjadi langsung di pasar spot, pasar forward, atau pasar swap.
Kurs pasar spot dipengaruhi berbagai faktor, termasuk juga perbedaan tingkat inflasi antar
negara, perbedaan pada saham nasional, dan ekspektasi mengenai arah tingkat mata uang
selanjutnya. Kurs ini bersifat langsung atau tidak langsung.
Kurs pada pasar forward adalah persetujuan untuk mentranslasikan sejumlah mata uang yang
telah ditetapkan untuk masa yang akan datang. Transaksi pada pasar forward mendapatkan
potongan atau premi dari pasar spot, atau sebagai tingkat palsu pasar forward.
Transaksi kurs swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward yang simultan, atau
penjualan spot dan pembelian forward mata uang.
Perspektif Transaksi Ganda

Pada perspektif transaksi ganda, penerimaan piutang mempertimbangkan kejadian yang

terpisah dari penjualan yang memberikan tambahan pendapatan.
Metode Translasi Mata UangAsing
• Metode Kurs Tunggal (Single Rate)
• Metode kurs berganda (Multiple Rate) * metode kini – non kini (current-non current) *
metode moneter – non moneter * metode temporal Lana Sularto.
TRANSLASI MATA UANG ASING
Metode Nilai Tukar Tunggal
Metode Nilai Tukar Ganda
Metode Current-Noncurrent
Metode Moneter-Nonmoneter
Metode Kurs Sementara
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN TRANSLASI MATA UANG ASING
Pendekatan akuntansi untuk penyesuaian translasi mata uang asing, yaitu:
1)

Penangguhan

2)

Penangguhan dan Amortisasi


3)

Penangguhan Sebagian

4)

Tidak Ada Penangguhan

PENGEMBANGAN AKUNTANSI TRANSLASI MATA UANG ASING
Beberapa perspektif historis tentang akuntansi translasi mata uang asing di Negara Amerika,
sebagai berikut:
1)

Pra-1965

Praktik translasi mata uang asing masih dipandu oleh BAB 12 dari Accounting Research
Bulletin No. 43.
2)


1965-1975

Translasi mata uang asing seluruh pembayaran dan penerimaan mata uang asing pada kurs
saat ini diperbolehkan setelah Accounting Principles Board Opinion No. 6 dikeluarkan pada
tahun 1965.
3)

1975-1981

FASB mengeluarkan FAS No. 8 pada tahun 1975.
4)

1981-Sekarang

GAMBARAN STANDAR NO. 52/STANDAR AKUNTANSI INTERNATIONAL 21
Translasi saat Mata Uang Lokal adalah Mata Uang Fungsional
Prosedur kurs saat ini yang digunakan adalah:

1)
Seluruh asset dan kewajiban asing yang ditranslasikan terhadap dolar menggunakan

nilai tukar yang berlaku pada tanggal neraca; akun modal ditranslasikan pada kurs historis.
2)
Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada
waktu transaksi, walaupun nilai tukar rata-rata tambahan dapat digunakan untuk kelayakan.
3)
Keuntungan dan kerugian dilaporkan dalam komponen ekuitas gabungan pemegang
saham yang terpisah. Penyesuaian nilai tukar tersebut tidak dimasukkan ke dalam laporan
laba-rugi hingga operasional luar negeri telah terjual atau investasi telah diputuskan tidak
bernilai.
Translasi saat Mata Uang Induk Perusahaan adalah Mata Uang Fungsional
1)
Aset dan kewajiban serta nonmoneter bernilai pada harga pasar saat itu ditranslasikan
menggunakan nilai tukar yang berlaku pada saat laporan keuangan; item nonmoneter lainnya
dan modal ditranslasikan pada kurs historis.
2)
Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar rata-rata untuk periode
kecuali item yang berhubungan dengan item nonmoneter (contoh: biaya penjualan dan beban
depresiasi), yang ditranslasikan menggunakan kurs historis.
3)
Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing direfleksikan dalam pendapatan

lancar.
FASB mengeluarkan Satetement of Financial Accounting Standards No. 52 pada tahun 1981.
GAMBARAN STANDAR NO. 52/STANDAR AKUNTANSI INTERNATIONAL 21
Translasi saat Mata Uang Lokal adalah Mata Uang Fungsional
Prosedur kurs saat ini yang digunakan adalah:
1)
Seluruh asset dan kewajiban asing yang ditranslasikan terhadap dolar menggunakan
nilai tukar yang berlaku pada tanggal neraca; akun modal ditranslasikan pada kurs historis.
2)
Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada
waktu transaksi, walaupun nilai tukar rata-rata tambahan dapat digunakan untuk kelayakan.
3)
Keuntungan dan kerugian dilaporkan dalam komponen ekuitas gabungan pemegang
saham yang terpisah. Penyesuaian nilai tukar tersebut tidak dimasukkan ke dalam laporan
laba-rugi hingga operasional luar negeri telah terjual atau investasi telah diputuskan tidak
bernilai.
Translasi saat Mata Uang Induk Perusahaan adalah Mata Uang Fungsional
1)
Aset dan kewajiban serta nonmoneter bernilai pada harga pasar saat itu ditranslasikan
menggunakan nilai tukar yang berlaku pada saat laporan keuangan; item nonmoneter lainnya

dan modal ditranslasikan pada kurs historis.
2)
Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar rata-rata untuk periode
kecuali item yang berhubungan dengan item nonmoneter (contoh: biaya penjualan dan beban
depresiasi), yang ditranslasikan menggunakan kurs historis.
3)
Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing direfleksikan dalam pendapatan
lancar.
Translasi saat Mata Uang Asing adalah Mata Uang Fungsional

Usaha gabungan asing mungkin akan tetap mencatat pembukuannya dalam satu mata uang
asing saat mata uang fungsionalnya adalah mata uang asing lain. Dalam situasi ini, laporan
keuangan akan dihitung ulang dari mata uang local ke dalam mata uang fungsional (metode
kurs sementara) lalu ditranslasikan ke dalam dolar AS menggunakan metode kurs saat ini.
PERMASALAHAN PERHITUNGAN
Perspektif Laporan
Harga Perolehan
Konsep Pendapatan
Laba Terkelola
TRANSLASI MATA UANG ASING DAN INFLASI

Hubungan terbalik antara tingkat inflasi sebuah negara dengan nilai eksternal mata uangnya
telah ditunjukkan secara empiris. Sehingga penggunaan kurs saat ini untuk mentranslasikan
biaya asset nonmoneter yang bertempat dalam kondisi yang cenderung berinflasi akan
menghasilkan padanannya mata uang domestic jauh di bawah nilai aslinya.
Evaluasi dan pemilihan metode translasi mata uang asing. Metode konversi mata uang
Diseluruh dunia setidaknya dikenal 4 jenis metode konversi mata uang, yaitu :
1. Metode Current/Non current
Metode ini merupakan metode yang paling tua di antara metode konversi mata uang. Dengan
metode ini, semua asset dan kewajiban lancer dari cabang-cabang perusahaan dikonversikan
dalam mata uang Negara asal dengan kurs saat ini, yaitu kurs pada saat neraca disusun.
Sedang asset dan kewajiban yang tidak lancar (noncurrent),seperti biaya depresiasi,
dikonversikan pada kurs histories, yaitu kurs pada saat asset diperoleh ataupun pada saat
kewajiban terjadi. Oleh karena itu, cabang perusahaan di luar negeri yang memiliki modal
kerja yang dinilai positif dalam mata uang local akan meningkatkan resiko rugi (translation
loss) akibat devaluasi dengan metode current/non current. Sebaliknya bila modal kerja
ternyata negative dinilai dalam mata uang local berarti terdapat keuntungan (translation
gain) akibat revaluasi dengan metode tersebut.
Namun demikian, metode ini tidak mempertimbangkan unsur ekonomis. Menggunakan kurs
akhir tahun untuk mentranslasikan aktiva lancar secara tidak langsung menunjukkan bahwa
kas, piutang, dan persediaan dalam mata uang asing sama-sama menghadapi risiko nilai

tukar. Hal ini tentu tidak tepat. Sebaliknya, translasi utang jangka panjang berdasarkan kurs
histories mengalihkan pengaruh mata uang yang berfluktuasi kedalam tahun penyelesaian.
2. Metode Monetary/non monetary
Asset moneter (terutama kas, surat-surat berharga, piutang, dan piutang jangka panjang) dan
kewajiban moneter (terutama utang lancar dan utang jangka panjang) dikonversi pada kurs
saat ini. Sedang pos-pos nonmoneter, seperti stock barang, asset tetap, dan investasi jangka
panjang, dikonversi pada kurs histories.
Pos-pos dalam laporan laba/rugi dikonversi pada kurs rata-rata pada periode tersebut, kecuali
untuk pos penerimaan dan biaya yang berkaitan dengan asset dan kewajiban non moneter.
Biaya depresiasi dan biaya penjualan dikonversi pada kurs yang sama dengan pos dalam
neraca. Akibatnya, biaya penjualan bisa saja dikonversi dengan kurs yang berlainan dengan
kurs yang digunakan untuk mengkonversi penjualan. Perlu diperhatikan bahwa metode

moneter-non moneter bergantung pada klasifikasi skema neraca untuk menentukan kurs
translasi yang tepat. Hal ini dapat menghasilkan hasil yang kurang tepat. Metode ini juga
akan mendistorsikan marjin laba karena menandingkan penjualan berdasarkan harga dan kurs
translasi kini dengan biaya penjualan yang diukur sebesar biaya perolehan dan kurs translasi
histories.
3. Metode temporal
Dengan menggunakan metode temporal, translasi mata uang merupakan proses konversi

pengukuran atau penyajian ulang nilai tertentu. Metode tidak mengubah atribut suatu pos
yang diukur, malainkan hanya mengubah unit pengukuran. Translasi saldo-saldo dalam mata
uang asing menyebabkan pengukuran ulang denominasi pos-pos tersebut, tetapi bukan
penilaian sesungguhnya.
Metode ini merupakan modifikasi dari metode moneter/non moneter. Perbedaannya, dalam
metode moneter/non moneter, persediaan (inventory) selalu dikonversi dengan kurs histories.
Sedang dalam metode temporal, persediaan umumnya dikonversi dengan kurs histories,
namun bisa saja dikonversi dengan kurs saat ini apabila persediaan tersebut dicatat dalam
neraca dengan nilai pasarnya. Secara teoritis, metode temporal lebih menekankan pada
evalusai biaya (histories ataukah pasar).
Pos-pos dalam laporan laba/rugi umumnya dikonversi dengan kurs rata-rata pada periode
laporan. Sedang biaya penjualan, cicilan utang, dan depresiasi yang berkaitan dengan pospos dalam neraca dikonversi dengan kurs histories (harga di masa lalu).
4. Metode Current rate
Metode ini merupakan metode yang paling mudah karena semua pos neraca dan laba/rugi
dikonversi dengan kurs saat ini. Metode ini direkomendasi oleh Ikatan Akuntan Inggris,
Skotlandia, dan Wales, serta secara luas digunakan oleh perusahaan-perusahaan Inggris.
Dengan metode ini, bila asset yang didenominasi dalam valas melebihi kewajiban dalam
valas, suatu devalusai akan menghasilkan kerugian. Variasi dari metode ini adalah
mengkonversi semua asset dan kewajiban, kecuali asset tetap bersih yang dinyatakan dengan
kurs saat ini.

Transaksi dengan mata uang asing
Ciri utama yang istimewa dari sebuah transaksi mata uang asing adalah penyelesainnya
dipengaruhi dalam suatu mata uang asing. Jadi, transaksi dalam mata uang asing terjadi pada
saat suatu perusahaan membeli atau menjual barang dengan pembayaran yang dilakukan
dalam suatu mata uang asing atau ketika perusahaan meminjam atau meminjamkan dalam
mata uang asing.
Suatu transaksi mata uang asing dapat berdenominasi dalam satu mata uang, tetapi diukur
atau dicatat dalam mata uang yang lain. Untuk memahami mengapa hal ini terjadi,
petimbangkanlah pertama-tama istilah mata uang fungsional. Mata uang fungsional sebuah
perusahaan diartikan sebagai mata uang lingkungan ekonomi yang utama dimana
perusahaan beroperasi dan menghasilkan arus kas. Jika suatu operasi anak perusahaan luar
negeri relative berdiri sendiri dan terintegrasi dalam Negara asing (yaitu sutau anak
perusahaan yang menghasilkan produk untuk distribusi setempat), umumnya akan
menghasilkan dan mengeluarkan uang dalam mata uang local (Negara-negara domisili).
Dengan demikian mata uang local (contoh euro untuk anak perusahaandari suatu perusahaan
AS yang berada di Belgia) adalah mata uang fungsionalnya.

Untuk menggambarkan perbedaan antara suatu transaksi yang berdenominasi dalam suatu
mata uang tetapi diukur dalam mata uang lainnya, misalkan sebuah anak perusahaan AS di
Hong Kong membeli persediaan barang dagangan dari Republik Rakyat Cina yang dibayarkan
dalam renmimbi. Mata uang fungsional anak perusahaan adalah dollar AS. Dalam kasus ini,
anak perusahaan akan mengukur transaksi mata uang asing yang berdenominasi dalam
renmimbi ke dalam dollar AS, mata uang yang digunakan dalam catatan bukunya. Dari sudut
pandang induk perusahaan, kewajiban anak perusahaan berdenominasi dalam renmimbi,
tetapi diukur dalam dollar AS, mata uang fungsionalnya, untuk keperluan konsolidasi
Hubungan translasi mata uang asing dengan inflasi
Penggunaan kurs kini untuk mentranslasikan biaya perolehan aktiva non-moneter yang
berlokasi di lingkungan berinflasi pada akhirnya akan menimbulkan nilai ekuivalen dalam
mata uang domestik yang jauh lebih rendah dari pada dasar pengukuran awalnya. Pada saat
yang bersamaan, laba yang ditranslasikan akan jauh lebih besar sehubungan dengan beban
depresisasi yang juga lebih rendah. Hasil translasi seperti itu dengan mudah dapat lebih
menyesatkan pembaca ketika memberikan informasi kepada pembaca. Penilaian dolar yang
lebih rendah biasanya merendahkan kekuatan laba akutal dari aktiva luar negeri yang
didukung oleh inflasi lokal dan rasio pengembalian atas investasi yang terpengaruh inflasi di
suatu operasi luar negeri dapat menciptakan harapan yang palsu atas keuntungan masa
depan.

FASB menolak penyesuaian inflasi sebelum proses translasi, karena penyesuaian tersebut
tidak konsisten dengan kerangka dasar penilaian biaya historis yang digunakan dalam laporan
keuangan dasar di AS. Sebagai solusi FAS No 52 mewajibkan penggunaan dolar AS sebagai
mata uang fungsional untuk operasi luar negeri yang berdomisili dilingkungan dengan
hiperinflasi. Prosedur ini akan mempertahankan nilai konstan ekuivalen dolar aktiva dalam
mata uang asing, karena aktiva tersebut akan ditranslasikan menurut kurs historis.
Pembebanan kerugian translasi atas aktiva tetap dalam mata uang asing terhadap ekuitas
pemegang saham akan menimbulkan pengaruh yang signifikan terhadap rasio keuangan.
Masalah translasi mata uang asing tidak dapat dipisahkan dari masalah akuntansi untuk
inflasi asing.
Pelaporan dan Pengungkapan Akuntasi Internasional
Perkembangan Pengungkapan
Pelaporan adalah Proses mengidentifikasi, mengelompokkan dan menghitung aktivitas
ekonomi dan transaksi, memberikan masukan mendalam mengenai profitabilitas dan operasi.
Sedangkan Pengungkapan adalah Proses mengomunikasikan kepada para pengguna . Praktek
pengungkapan sangat berkaitan dengan system akuntansi. Standar dan Praktek
pengungkapan dipengaruhi oleh sumber sumber keuangan, system hukum , ikatan politik dan
ekonomi, tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat pendidikan, budaya dan lain lain.
Perkembangan sistem pengungkapan sangat berkaitan dengan perkembangan sistem
akuntansi. Standar dan praktik pengungkapan dipengaruhi oleh sumber-sumber keuangan,
sistem hukum, ikatan politik dan ekonomi, tingkat pembangunan ekonomi, tingkat pendidikan,
budaya, dan pengaruh lainnya.
Perbedaan nasional dalam pengungkapan umumnya didorong oleh perbedaan dalam tata
kelola perusahaan dan keuangan. Di Amerika Serikat, Inggris dan negara-negara Anglo
Amerika lainnya, pasar ekuitas menyediakan kebanyakan pendanaan yang dibutuhkan
perusahaan sehingga menjadi sangat maju. Di pasar-pasar tersebut, kepemilikan cenderung

tersebar luas di antara banyak pemegang saham dan perlindungan terhadap investor sangat
ditekankan. Investor institusional memainkan peranan yang semakin penting di negaranegara ini, menuntut pengembalian keuangan dan nilai pemegang saham yang meningkat.
Di kebanyakan negara-negara lain (seperti Prancis, Jepang dan beberapa negara pasar yang
berkembang), Kepemilikan saham masih masih tetap sangat terkonsentrasi dan bank (dan
atau pemilik keluarga) secara tradisional menjadi sumber utama pembiayaan perusahaan.
Bank-bank ini, kalangan dalam dan lainnya memperoleh banyak informasi mengenai posisi
keuangan dan aktivitas perusahaan.
PRAKTIK PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN
Praktik pengungkapan dan pelaporan berbeda di seluruh dunia seperti laporan arus kas dan
perubahan ekuitas, transaksi pihak terkait, pelaporan segmen, nilai wajar aktiva, dan
kewajiban keuangan dan laba per saham.
Pengungkapan Informasi Progresif
Pengungkapan informasi progresif adalah pertimbangan tinggi yang relevan di dalam
kesetaraan pasar dunia. Pengungkapan informasi yang melihat masa depan dianggap sangat
relevan dalam pasar ekuitas di sekuruh dunia. Informasi yang melihat masa depan mencakup
ramalan pendapatan, laba rugi per saham, pengeluaran modal dan pos keuangan lainnya,
informasi prospektif mengenai kinerja atau posisi ekonomi masa depan yang tidak terlalu
pasti bila dibandingkan dengan proyeksi pos periode fiscal dan proyeksi jumlah, dan laporan
rencana manajemen dan tujuan operasi di masa depan.
a. Ramalan pendapatan, laba rugi, laba rugi persaham (EPS), pengeluaran modal, dan pos
keuangan lainnya.
b. Informasi prospektif mengenai kinerja atau posisi ekonomi masa depan yang tidak terlalu
pasti bila dibandingkan dengan proyeksi pos, periode fiscal, dan proyeksi jumlah.
c. Laporan rencana manajemen dan tujuan operasi di masa depan
Pengungkapan Segmen
Investor dan analisis menuntut informasi hasil perusahaan industri dan segmen geografis
usaha dan keuangan signifikan dan berkembang. Pengungkapan segmen membantu para
pengguna laporan keuangan untuk memahami secara lebih baik bagaimana bagian-bagian
dalam sutu perusahaan berpengaruh terhadap keseluruhan perusahaan.
Beberapa studi menunjukkan bahwa manajer memiliki dorongan untuk mengungkapkan
informasi mengenai kinerja perusahaan saat ini dan saat mendatang secara sukarela. Dalam
laporan terakhir, Badan Standar Akuntansi Keuangan (FASB) menjelaskan sebuah proyek FASB
mengenai pelaporan bisnis yang mendukung pandangan bahwa perusahaan akan
mendapatkan manfaat pasar modal dengan meningkatkan pengungkapan sukarelanya.
Laporan ini berisi tentang bagaimana perusahaan dapat menggambarkan dan menjelaskan
potensi investasinya kepada para investor.
Sejumlah aturan, seperti aturan akuntansi dan pengungkapan, dan pengesahan oleh pihak
ketiga (seperti auditing) dapat memperbaiki berfungsinya pasar. Aturan akuntansi mencoba
mengurangi kemampuan manjer dalam mencatat transaksi-transaksi ekonomi dengan
carayang tidak mewakili kepentingan terbaik pemegang saham. Aturan pengungkapan

menetapkan ketentuan-ketentuan untuk memastikan bahwa para pemegang saham
menerima informasi yang tepat waktu, lengkap dan akurat.
Pelaporan Pertanggungjawaban Sosial
Saat ini perusahaan dituntut untuk menunjukan tanggung jawab kepada sekelompok besar
yang disebut pihak pihak yang berkepentingan (stakeholders), karyawan, pelangan, pemasok,
pemerintah, kelompok aktifis dan masyarakat umum
Laporan pertanggungjawaban sosial mengacu pada pengukuran dan komunikasi informasi
tentang pengaruh perusahaan terhadap kemakmuran pegawai, komunitas sosial dan
lingkungan.
Pengungkapan Khusus bagi Pengguna Laporan Keuangan Non-Domestik dan Prinsip Akuntansi
yang Digunakan
Laporan keuangan dapat berisi pengungkapan khusus untuk mengakomodasi para pengguna
laporan keuangan non domestik, meliputi :
(1) “Laporan ulang yang mudah” tentang informasi keuangan ke dalam mata uang asing;
(2) pembahasan perbedaan antara prinsip akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan
utama dan beberapa ketetapan prinsip akuntansi lainnya;
(3) posisi laporan keuangan ulang terbatas di ketetapan prinsip akuntansi kedua;
(4) sebuah laporan keuangan lengkap disiapkan yang berhubungan dengan ketetapan prinsip
akuntansi kedua.
Pengungkapan Pengelolaan Perusahaan
Pengelolaan perusahaan adalah sistem dimana perusahaan diarahkan dan dikendalikan.
Diantara permasalahan pengelolaan perusahaan adalah hak dan perlakuan pemegang saham,
pertanggungjawaban direksi, pengungkapan dan transparansi, dan peran pemegang saham.
Pengungkapan dan Laporan Bisnis di Internet
Pengungkapan dan pelaporan bisnis juga dapat dilakukan melalui internet, dimana semua
pihak yang berkepentingan dapat mengakses informasi keuangan. Dengan menggunakan
internet, investor juga dapat melakukan transaksi perdagangan dan membuat keputusan
investasi dengan satu klik.
World Wibe Web terus digunakan sebagai sebuah ruang penyebaran informasi, dengan media
cetak yang selalu mendapat peran kedua.
Sebuah perkembangan penting yang akan memfasilitasi pelaporan bisnis melalui Web adalah
eXtensible Bussiness Reporting Language (XBRL) yaitu sebuah sistem penamaan informasi
atau data.
IMPLIKASI BAGI PARA PENGGUNA LAPORAN KEUANGAN DAN PARA MANAJER
Para manajer dari banyak perusahaan terus-menerus sangat dipengaruhi oleh biaya
pengungkapan informasi yang bersifat wajib, tingkat pengungkapan wajib maupun sukarela
semakin meningkat di seluruh dunia. Manajer di negara-negara yang secara tradisional
memiliki pengungkapan rendah harus mempertimbangkan apakah menerapkan kebijakan
peningkatan pengungkapan dapat memberikan manfaat dalam jumlah yang signifikan bagi
perusahaan mereka. Lagipula, para manajer yang memutuskan untuk memberikan

pengungkapan yang lebih banyak dalam bidang-bidang yang dipandang penting oleh para
investor dan analis keuangan, seperti pengungkapan segmen dan rekonsiliasi, dapat
memperoleh keunggulan kompetitif dari perusahaan lain yang memiliki kebijakan
pengungkapan yang ketat.

Bab VI
Translasi Mata Uang Asing
Alasan Translasi Mata Uang Asing.
Translasi mata uang asing adalah proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata
uang lainnya. Translasi mata uang asing dilakukan untuk mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang
memberikan laporan pada pembaca informasi mengenai oprasional perusahaan secara global, dengan
memperhitungkan laporan keuangan mata uang asing dari anak perusahaan terhadap mata uang asing induk
perusahaan.
Tiga alasan tambahan dilakukannya translasi mata uang asing yaitu:
1. Mencatat translasi mata uang asing
2. Memperhitungkan efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang asing, dan
3. Berkomunikasi dengan peminat saham asing
Latar Belakang dan Terminologi
Translasi mata uang asing tidak sama dengan konversi, yaitu translasi mata uang secara fisik.
Translasi mata uang asing merupakan translasi sederhana dalam ekspresi moneter, seperti saat neraca
menggunakan poundsterling Inggris kemudian disajikan ulang dalam pedanannya dolar AS. Tidak terjadi
translasi secara fisik dan tidak ada transaksi yang dapat dihitung seperti pada konversi.
Transaksi mata uang bisa terjadi langsung di pasar spot, pasar forward atau pasar swap.
 Kurs pasar spot dipengaruhi berbagai factor, termasuk juga perbedaan tingkat inflasi antar Negara, perbedaan
pada saham nasional dan espektasi mengenai arah tingkat mata uang selanjutnya, kurs ini bersifat langsung
atau tidak langsung.
 Kurs pada pasar forward adalah persetujuan untuk mentranslasikan sejumlah mata uang yang telah ditetapkan
untuk masa yang akan dating. Transaksi pada pasar forward mendapatkan potongan atau premi dari pasar
spot atau sebagai tingkat pasar forward.
 Transaksi kurs swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward yang simultan atau penjualan forward
yang simultan atau penjualan spot dan pembelian forward mata uang.
Masalah
Jika nilai tukar mata uang asing relatif stabil. translasi mata uang asing keuangan tidak akan sulit
daripada mentranslasikan perinchi atau kaki terhadap pedanannya metric tersebut. Bagaimanapun, nilai
tukar tidak pernah stabil. Sistem keuangan pada kebanyakan negara industri sangat bebas dalam menentukan
nilai mereka sendiri pada pasar saham.

Efek Laporan Keuangan Terhadap Kurs Alternatif Translasi Mata Uang Asing
Tiga kurs translasi yang digunakan untuk mentranslasikan maraca mata uang asing terhadap mata
uang domestik yaitu:
 Kurs saat ini, kurs yang berlaku pada tanggal laporan keuangan.
 Kurs historis, translasi mata uang yang berlaku saat aseets dengan mata uang pertama kali didapatkn atau
saat kewajiban dengan mata uang asing pertama kali muncul.
 Lurs rata rata, nilai rata-rata biasa atau dengan pembobotan baik pada kurs historis atau saat ini.
Tipe dalam penyesuaian tukar menukar

Transaksi Mata Uang Asing
Kriteria mata uang fungsional
Faktor Ekonomi
Arus Kas
Harga Jual
Harga Pasar
Anggaran Biaya
Keuangan
Internal
Perusahaan


Mata Uang Lokal Sebagai
Mata Uang Fungsional
Menggunakan mata uang
lokal dan tidak berpengaruh
Sangat tidak peduli dengan
tingkat perubahan nilai tukar
Kebanyakan pada negara
adidaya dan menggunakan
Sering terjadi pada daerah
local
Menggunakan mata uang
lokal dan dilayani oleh
Jarang, tidak ekstensif

Mata Uang Induk Perusahaan Sebagai
Mata Uang Fungsional
Berpengaruh secara langsung terhadap
arus kas dan dikembalikan ke induk
Respinsif terhadap perubahan nilai tukar
dan
dilakukan
oleh
kompetisi
Kebanyakan pada negara induk dan
menggunakan mata uang induk
Sangat
berkaitan
dengan
faktor
produktif yang diberikan dari induk
Diberikan oleh induk perusahaan atau
bergantung pada induk perusahaan agar
Sering kali 4 transaksi yang eksentif

Perspektif Transaksi Tunggal
Pada transaksi tunggal, penyesuaian nilai tukar baik stabil atau tidak dimasukkan sebagai
penyesuaian terhadap pembukuan transaksi awal dengan alasan bahwa transaksi dan perjanjiannya
merupakan kejadian tunggal.



Perspektif Ganda
Pada transaksi ganda, penerimaan piutang mempertimbangkan kejadian yang terpisah dari penjualan
yang memberikan tambahan pendapatan.

Translasi Mata Uang Asing
 Metode Nilai Tukar Tunggal
Metode ini mengaplikasikan nilai tukar tunggal, harga penutupan atau harga saat itu terhadap saham dan
hutang asing. Pendapatan dan beban biasanya ditranslasikan oleh rata rata nilai tukar saat itu pada setiap
periode.
 Metode Current-Noncurrent
Pada metode ini, asset lancar yang dimiliki anak perusahaan saat itu dan utang lancer ditranslasikan ke
dalam mata uang induk perusahaan mereka pada laporan keuangannya dengan kurs saat ini.
 Metode Moneter-Nonmoneter
Metode ini menggunakan skema klasifikasi neraca untuk menukarkan nilai tukar mata uang asing yang
sesuai.
 Metode Kurs Sementara
Dengan metode ini, translasi mata uang asing tidak merubah sifat sebuah item yang dihitung, hal tersebut
hanya merubah unit peruntungannya saja. Dengan kata lain, translasi mata uang asing neraca disajikan ulang
menggunakan mata uang item tersebut, tetapi bukan penilaian aktual.

 Metode Nilai Tukar Ganda
Metode ini mengkombinasikan kurs saat ini dan kurs historis dalam proses transalasi mata uang asingnya.
Keuntungan dan Kerugian Translasi Mata Uang Asing
Pendekatan akutansi untuk penyesuaian translasi mata uang asing yaitu:
1. Penangguhan
2. Penangguhan dan Amortitasi
3. Penangguhan Sebagian
4. Tidak Ada Penangguhan

Pengembangan Akutansi Translasi Mata Uang Asing
Beberapa perspektif historis tentang akutansi Translasi Mata Uang Asing di Negara amerika sebagai berikut:
1. Pra 1965
Praktik translasi mata uang asing masih dipandu oleh bab 12 dari Accounting Research Bulletin No 43
2. 1965-1975
Translasi mata uang asing seluruh pembayaran dan penerimaan mata uang asing pada kurs saat ini
diperbolehkan setelah Accounting Principles Board Opinion No 6 dikeluarkan pada tahun 1965.
3. 1975-1981
FASB mengeluarkan FAS no 8 pada tahun 1975.
4. 1981-sekarang
FASB mengeluarkan Statement of Financial Accounting Standards no 52 tahun 1981.
Gambaran Standar No. 52/ Standar Akuntansi Internasional 21.


Translasi Saat Mata Uang Local Adalah Mata Uang Fungsional.
Prosedur kurs saat ini digunakan adalah:

1. Seluruh aset dan kewajiban asing yang ditranslasikan terhadap dolar menggunakan nilai tukar yang berlaku
pada tanggal tanggal neraca. Akun modal ditranslasikan pada kurs historis.
2. Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada waktu translasi, walaupun
nilai tukar rata-rata tambahan dapat digunakan untuk kelayakan.
3. Keuntungan dan kerugian dilaporkan dalam komponen ekuitas gabungan pemegang saham yang terpisah.
Penyesuaian nilai tukar tersebut tidak dimasukan kedalam laporan laba rugi higga operasional luar negri
telah terjual atau investasi telah diputuskan tidak bernilai.


Translasi Saat Mata Uang Induk Perusahaan Adalah Mata Uang Fungsional.

1.

Aset dan kewajiban moneter serta nonmoneter bernilai pada harga pasar saat itu ditranslasikan
menggunakan nilai tukar yang berlaku pada saat laporan keuangan, item nonmoneter lainnya dan modal
ditranslasikan pada kurs historis.

2.

Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar rata-rata untuk periode kecuali item yang

berhubungan dengan item nonmoneter yang ditranslasikan menggunakan kurs historis.
3. Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing direfleksikan dalam pendapatan lancar.


Translasi saat mata uang asing adalah mata uang fungsional.
Usaha gabungan asing mungkin akan tetap mencatat pmbukuanta dalam satu mata uang asing saat
mata uang fungsionalnya adalah mata uang asing lain. Dalam situasi ini, laporan keuangan akan dihitung
ulang dari mata uang local ke dalam mata uang fungsional (metode kurs sementara) lalu ditranslasikan ke
dalam dollar AS menggunakan metode kurs saat ini.
Permasalahan Perhitungan

1.
2.
3.
4.

Perspektif Laporan
Harga Perolehan
Konsep Pendapatan
Laba Terkelola
Translasi Mata Uang Asing Dan Inflasi
Hubungan terbalik antara tingkat inflasi sebuah Negara dengan nilai eksternal mata uangnya telah
ditunjukan secara empiris. Sehingga penggunaan kurs saat ini untuk mentranslasikan biaya aset nonmoneter
yang bertempat dalam kondisi yang cenderung berinflasi akan menghasilkan paclanannya mata uang
dosmetik jauh dibawah nilai aslinya.
Translasi Mata Uang Asing Dimana Saja
Gambaran kurs dalam standar kanada (Cica 1960) focus terhadap utang asing jangka panjang.
Keuntungan dan kerugian dari translasi mata uang asing ditangguhkan dan diamortitasi karena tidak diakui
sebagai pendapatan.
Perbedaan antara Inggris dan Amerika Serikat, di Inggris laporan keuangan harus disesuaikan
terlebih dahulu terhadap level harga saat itu lalu ditranslasikan menggunakan kurs saat ini. AS menggunakan
kurs sementara.
Terdapat perbedaan ias 21 revisi dan ias no 25. Pada ias no 21 laporan keuangan anak perusahaan
yang berbeda dinegara dengan inflasi tinggi harus disesuaikan untuk merefleksikan perubahan dalam harga
secara umum sebelum translasi mata uang asing standard yang dilakukan inggris.
Jepang telah merubah standard mereka untuk menggunakan metode kurs saat ini pada semua kondisi
dengan penyesuaian translasi mata uang asing yang diperlihatkan pada neraca dalam ekuitas pemegang
saham.

CONTOH TRANSAKSI DAN TRANSLASI MATA UANG ASING

TRANSAKSI
Transaksi dalam mata uang asing adalah suatu transaksi yang didenominasi atau
membutuhkan penyelesaian dalam suatu mata uang asing, termasuk transaksi yang
timbul karena :
a.

Membeli atau menjual barang yang harganya di denominasi dalam suatu mata
uang asing;

b.

Meminjam (hutang) atau meminjamkan (piutang) dana yang di denominasi salam
suatu mata uang asing;

c.

Menjadi suatu pihak untuk suatu perjanjian dalam suatu mata uang asing;

d.

Menjadi suatu pihak untuk perjanjian dalam valuta asing yang belum terlaksana;

e.

Memperoleh atau melepaskan aktiva, menimbulkan atau melunasi kewajiban yang
didenominasi dalam suatu mata uang asing.
Kas tunai yang berlaku pada saat transaksi disebut kurs spot.
Pos aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata
uang rupiah dengan menggunakan kurs tanggal neraca. Apabila terdapat kesulitan
dalam menentukan kurs pada tanggal nerca, maka digunakan kurs tengah BI sebagai
indicator yang obyektif.
Pos non moneter dilaporkan dengan kurs tanggal transaksi.
Pos non moneter dilaporkan dengan kurs tanggal transaksi dan dinilai dengan nilai
wajar dalam mata uang asing harus dilaporkan dengan menggunakan kurs yang
berlaku pada saat nilai tersebut ditentukan.
SWAP merupakan transaksi pertukaran dua valuta asing melalui pembelian tunai
dengan penjualan kembali secara berjangka atau penjualan tunai dengan pembelian
kembali secara berjangka.
Perlakuan akuntansi transaksi valuta berjangka untuk tujuan hedging hutang adalah
sebagai berikut :

A.

Selisih kurs tunai (spot rate) dan kurs masa depan (forward rate) dicatat sebagai
diskonto atau premi yang harus di amortisasi selama jangka waktu kontrak valuta
berjangka.

B.

Setiap akhir periode harus dihitung selisih kurs untuk hutang dalam maya uang
asing yang diperoleh melalui hedging, forward receivable dan forward payable.
pengertiannya cari disini
TRANSLASI

Merupakan proses untuk menyatakan jumlah-jumlah yang berdenominasi/diukur
dalam suatu mata uang kedalam mata uang yang lain dengan menggunakan kurs
nilai tukar diantara dua mata uang tersebut.
Konversi adalah pertukaran dari suatu mata uang yang dinyatakan dalam mata uang
secara fisik.
Penyesuaian Translasi adalah penyesuaian yang timbul dari proses translasi laporan
keuangan dari mata uang fungsional suatu perusahaan menjadi mata uang
pelaporannya.
TRANSAKSI
1.

KEUNTUNGAN/KERUGIAN NILAI TUKAR
TRANSLASI

Keuntungan/Kerugian

Keuntungan / kerugian translasi :

a.

Tanggal Transaksi

a.

Tanggal laporan keuangan awal

b.

Tanggal laporan

b.

Tanggal laporan keuangan berikutnya

c.

Tanggal penyelesaian

2.

Untuk point a dan b merupakan
transaksi yang belum terselesaikan

3.

Transaksi terselesaikan

Soal :
Pada tanggal 1 Desember 1984 PT. AKYU menjual 1 juta krona (SEK)
Kurs 0.20 (SEK I)
Jatuh tempo piutang 90 hari
Tanggal 31 Desember 1984 terjadi perubahan kurs menjadi 0.19 (SEK I)
Tanggal 1 Maret 1985 terjadi perubahan kurs kembali menjadi 0.17 (SEK I)
JURNAL :
A.

SUDUT PANDANG TRANSAKSI TUNGGAL
TANGGAL
1/12/’84

TRANSAKSI
Piutang

VALUTA ASING
>1.000.000

Penjualan

>> >>200.000
1.000.000

31/12/’84

Penjualan
Piutang
(Penguarangan
kurs berpengaruh
terhadap
penjualan)

USD EKUIVALEN
>200.000
(1 juta x 0.2)
>10.000
>>10.000
(0.2-0.19) x 1 juta

1/3/’85

R/E

>20.000

Piutang

>>20.000

(Pengurangan

(0.19-0.17) x 1 juta

kurs berpengaruh
ke R/E)
NOTE :
a.

pengurangan itu berada di tahun yang sama pada saat transaksi maka
pengurangan dilakukan di penjualan;

b.

Kalau pengurangan itu berada di tahun yang beda pada saat transaksi
maka pengurangan dilakukan di R/E
1/3/’85
Valuta Asing
>1.000.000

>170.000

Piutang

>>170.000
>>1.000.000

200.000(10.000+20.000)

B.

SUDUT PANDANG TRANSAKSI GANDA
1/12/’84

Piutang

>1.000.000

Penjualan

>> >>200.000
1.000.000

31/12/’84

Kerugian

Valuta

Asing

(0.2-0.19) x 1 juta

Valuta Asing
Kerugian
Asing

(1 juta x 0.2)
>10.000
>>10.000

Piutang
1/3/’85

>200.000

>1.000.000
Valuta

>170.000
> 20.000

>1.000.000

>>190.000

Piutang

CONTOH TRANSLASI
SOAL :
Tanggal 1 Desember 1984 Eksportir USA menjual secara kredit kepada importer
Indonesia senilai 1 juta kurs USD 0.20 (SEK I)
Jangka waktu piutang 90 (3 bulan), hari untuk menghindari resiko menerima < USD
200.000 (0.2 x 1juta), eksportir USD membeli kontrak forward tanggal 31 Desember
1984 untuk mengirim SEK 1.000.000 untuk USD 0.19, pada tanggal 1 Maret 1985
pada kurs USD 0.17 (SEK I)
JURNAL :

TANGGAL
1/12/’84

TRANSAKSI
Piutang Kontrak

D
>190.000

Diskon yang ditunda

K

>10.000

Hutang Kontrak SEK

>>200.000

Perhitungan :
(0.2-0.19)

x

1juta

=

10.000
0.2 x 1 juta = 200.000
31/12/’84
Note

:

0.19 x 1 juta = 190.000
Hutang Kontrak SEK

>10.000

Keuntungan Transaksi
Untuk mencatat keuntungan

transaksi

>>10.000
tambahan dengan

menyesuaikan kontrak forward dengan kurs USD 0.19
31/12/’84
Beban DIskon
>3.333
Diskon yang ditunda

>>3.333

Perhitungan :
Amortisasi diskon yang
tertunda untuk 1 bulan
10.000 / 3 = 3.333
Hutang kontrak SEK

1/3/’85
NOTE

:

>20.000

Keuntungan Transaksi
Untuk mencatat keuntungan

transaksi

>>20.000
tambahan dengan

menyesuaikan kontrak forward dengan kurs yang berlaku (0.19-0.17) x 1 juta
1/3/’85
Beban Diskon
6.667
Diskon yang ditunda
1/3/’85

(10.000-3.333)
Hutang Kontrak SEK

6.667
170.000

Valas

170.000

(mencatat
SEK
1/3/’85

1

pengiriman
juta

kepada

Indonesia)
Kas

190.000

Piutang Kontrak
(Untuk
penerimaan

mencatat
kas

190.000/kontrak
forward)

190.000
USD