CRITICAL JOURNAL REVIEW FISIKA INTI PENE

CRITICAL JURNAL REVIEW
PENDAHULUAN FISIKA INTI
PENENTUAN AKTIVITAS UNSUR RADIOAKTIF THORIUM YANG TERKANDUNG
DALAM PROTOTIPE SUMBER RADIASI KAOS LAMPU PETROMAKS
( A. Nugraheni1, P. Dwijananti2*, Sayono3 )

Disusun Oleh :
NAMA

MAHASISWA

:

L MANURUNG
NIM

:

4153321014

DOSEN PENGAMPU


:

Irfandi,S.Pd.,M.Si.

MATA KULIAH

:

PENDAHULUAN FISIKA INTI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN

HADI

2018
Kata Pengantar
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan

rahmatNya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas critical jurnal review mata kuliah
Pendahuluan Fisika Inti yang berjudul “Penentuan Aktivitas Unsur Radioaktif Thorium Yang
Terkandung Dalam Prototipe Sumber Radiasi Kaos Lampu Petromaks”. Saya juga berterima
kasih kepada Bapak Irfandi,S.Pd.,M.Si. selaku dosen pengampu mata kuliah ini yang sudah
memberikan bimbingannya.
Saya sangat menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu saya
mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan saya juga mengharapkan kritik dan saran
guna membangun kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih semoga tugas dapat bermanfaat dan bisa menambah
pengetahuan bagi pembaca.

Medan,

Maret 2018

Hadi L Manurung

BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi pentingnya CJR

Sering kali kita bingung memilih jurnal referensi untuk kita baca dan kita pakai sebagai
referensi. Terkadang kita memilih satu buku, namun kurang memuaskan hati kita. Misalnya dari
segi analisis bahasa, penulisan, kelengkapan materi dan hal lainnya. Oleh karena itu, penulis
membuat critical book review ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih referensi,
terkhusus pada pokok bahasan tentang profesi kependidikan.

B. Tujuan penulisan CJR
Adapun tujuan dari penulisan CJR ini :
1. Penyelesaian tugas pendahuluan fisika inti
2. Meningkatkan pemahaman penulis dalam me-review suatu jurnal
3. Menguatkan penulis di dalam pemilihan jurnal
4. Mencari informasi yang ada dalam jurnal

C. Manfaat CJR
1. Untuk mengetahui informasi yang ada dalam jurnal
2. Menambah wawasan penulis di bidang pendahuluan fisika inti

D. Identitas jurnal yang direview:
1. Judul Artikel


:

Penentuan Aktivitas Unsur Radioaktif Thorium
Yang Terkandung Dalam Prototipe Sumber
Radiasi Kaos Lampu Petromaks

2. Nama Journal

:

Jurnal MIPA

3.
4.
5.
6.
7.

:
:

:
:
:
:

2012
A. Nugraheni1, P. Dwijananti2*, Sayono3
PPNY BATAN
Yogyakarta
0215-9945
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php

Edisi terbit
Pengarang artikel
Penerbit
Kota terbit
Nomor ISSN
8. Alamat Situs

/JM/article/view/2094


BAB II
HASIL REVIEW
A. Pendahuluan
Kemajuan IPTEK mendorong pemanfaatan zat-zat radioaktif di berbagai bidang,
misalnya industri kaos lampu petromaks. Kaos lampu petromaks mengandung sedikit
thorium dan menunjukkan gejala radioaktivitas yang sangat lemah (Klinken. 1991).
Pendapat di atas didukung oleh hasil penelitian Dwijananti & Yulianti (1993) bahwa
aktivitas berbagai merk kaos lampu petromaks dalam bentuk bahan lebih besar daripada
dalam bentuk abu dan pada waktu menyala, yaitu: keadaan bahan 69 cpm sampai dengan
143 cpm, dalam bentuk abu 17 cpm sampai dengan 42 cpm dan keadaan nyala 5 cpm
sampai dengan 13 cpm (Dwijananti et al. 2003). Tim Riset Grant Due Like 2004 yang
dilaksanakan oleh Yulianti pada tahun 2004, telah berhasil membuat prototipe sumber
radiasi berbahan kaos lampu petromaks, abu kaos lampu petromaks dan campuran kaos
lampu petromaks dan abunya. Ketiga jenis prototipe tersebut ternyata setelah diuji
dengan XRD dan EDS mengandung unsur thorium dalam senyawa thorium dioxide
(ThO2) dan calcium thorium luoride.
B. Ringkasan Isi
Thorium ditemukan pada tahun 1828 oleh Jons Jakob Berzelius. Thorium terdapat
pada batuan, tanah, air, tumbuhan dan hewan. Thorium ditemukan di alam sebagai

mineral monazite (Ce,La,Y,Th)PO4, thorite (ThSiO4) dan thorianite (Th,U)O2. Thorium
murni berupa logam putih keperakan. Karakteristik thorium yang lainnya adalah: Fase
padat, kerapatan = 11,7 g.cm-3, titik lebur = 2115 K (1842 oC, 3348 oF), titik didih = 5061
K (4788 oC, 8650 oF), struktur Kristal kubus pusat sisi. Proses disintegrasi deret thorium
ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Gambar
1. Skema

peluruhan dari thorium (Beiser, 1999)

Gambar 2. Skema prosedur
penelitian

Penemuan Auer Van
Welsbach. Kaos lampu petromaks merupakan kaos kecil yang terbuat dari jaring jala/tenunan
kain halus (nilon) atau asbes yang digunakan sebagai alat yang menghasilkan cahaya ketika
dipanaskan.
Metode
Alat penelitian yang digunakan adalah timbangan digital dan seperangkat spektrometer

gamma. Seperangkat spektrometer gamma terdiri dari HV (High Voltage), detektor Ge(Li),
Cryostat, Preampli ier, Ampli ier, MCA (Multi Channel Analyzer), unit pengolahan data.
Sedangkan bahan-bahan yang diperlukan adalah prototipe sumber radiasi berbahan kaos
lampu petromaks, prototipe berbahan abu kaos lampu petromaks, prototipe berbahan
campuran antara kaos lampu petromaks dengan abu kaos lampu petromaks, sumber standar
152

Eu dan nitrogen cair.

Analisis data kalibrasi e isiensi detektor Menghitung aktivitas 152Eu pada saat pengukuran

Menghitung e isiensi masing-masing energi gamma dengan menggunakan rumus:
cps
E
dps.Y E
(2)
Membuat gra ik kalibrasi e isiensi detektor yaitu gra ik e isiensi versus energi sinar gamma.
Analisis kuantitatif pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas unsur radioaktif
thorium yang terkandung dalam prototipe sumber radiasi kaos lampu petromaks. Langkahlangkah analisis kuantitatif adalah:
Menghitung e isiensi ε(E) dengan menggunakan persamaan garis kalibrasi

e isiensi: Y αXa b dengan Y = ln ε (E) dan X= ln E (3)
Menghitung aktivitas:

Menentukan umur paruh dengan mencocokkan energi unsur pada tabel isotop.
Hasil dan Pembahasan
Unsur-unsur radioaktif yang teridenti ikasi pada prototipe kaos lampu petromaks adalah:
212

Pb (thorium B),

224

Ra (thorium X),

228

Ac (Mesothorium II),

208


Tl (thorium C’’),

212

Bi (thorium

C), dan 40K (lihat Tabel 6). Semua unsur radioaktif yang teridenti ikasi, kecuali 40K merupakan
anak luruh dari deret thorium.
Unsur radioaktif

232

Th dan beberapa unsur radioaktif deret thorium tidak teridenti ikasi.

Beberapa kemungkinan penyebabnya antara lain: Unsur radioaktif 232Th dan beberapa unsur.
Aktivitas beberapa unsur radioaktif anak luruh deret thorium besar tetapi umur paruhnya pendek,
sehingga saat pencacahan kemungkinan unsur radioaktif tersebut sudah habis.
Kontribusi unsur radioaktif

40


K dalam kaos lampu berasal dari bahan kaos lampu

petromaks, yaitu tenunan kain halus (nilon) atau asbes. Nilon merupakan serat sintetik yang
dibuat seluruhnya dari bahan anorganik: batu bara, air dan udara. Sedangkan bahan dasar

pembuatan asbes merupakan bahan tambang yang mengandung unsur-unsur radioaktif alamiah
berumur paro panjang, yaitu 232Th dan 40K.
Hasil analisis kualitatif
Tabel 2. Unsur radioaktif yang teridenti ikasi pada setiap prototipe sumber radiasi kaos lampu
pet-romaks

No.

Unsur radioaktif

Nama populer unsur

Umur paruh

1
2
3
4
5
6

212Pb
224Ra
228Ac
208Tl
212Bi
40K

thorium B
thorium X
mesothorium II
thorium C’’
thorium C

10,6 hari
3,64 hari
6,13 hari
3,10 menit
60,5 menit
1,28x109 tahun

Hasil analisis kuantitatif
Tabel 3. Aktivitas Jenis 212Pb (Eγ = 238,90 keV) dan 40K (Eγ = 1460,91 keV) yang terkandung
dalam prototipe kaos lampu petromaks

Aktivitas jenis 40K

massa
No. Prototipe

Aktivitas jenis 212Pb (Bq/gram)

(Bq/gram)

(2,301 ± 0,001)102
(1,351 ± 0,007)103
(1,068 ± 0,003)103
(6,343 ± 0,005)102
(6,637 ± 0,009)102

(1,29 ± 0,01)101
(1,818 ± 0,007)102
(1,363 ± 0,003)102
(7,85 ± 0,02)101
(7,93± 0,01)101

(gram)
1
2
3
4
5

A
B
C
D
E

9,585
9,977
9,614
17,387
18,608

Simpulan
Prototipe

kaos

lampu petromaks mengandung unsur radioaktif

212

Pb (thorium B),

224

Ra (thorium X), 228Ac (Mesothorium II), 208Tl (thorium C’’), 212Bi (thorium C) dan 40K (kalium-

40). Unsur radioaktif yang teridenti ikasi pada prototipe kaos lampu petromaks kecuali
adalah anak luruh deret thorium. Sehingga prototipe tersebut mengandung unsur radioaktif

40

K

232

Th

dengan umur paruh 1,4 x 1010 tahun.
Aktivitas jenis unsur

212

Pb (Eγ = 238,90 keV) dalam satuan Bq/gram pada prototipe

berturut-turut A (2,301 ± 0,001)102; B (1,351± 0,007)103; C (1,068 ± 0,003)103; D (6,343 ±
0,005)102 dan E (6,637 ± 0,009)102. Sedangkan aktivitas jenis unsur 40K (Eγ = 1460,91 keV)
dalam satuan Bq/gram pada prototipe berturut-turut A (1,29 ± 0,01)101; B (1,818 ± 0,007)102; C
(1,363 ± 0,003)102; D (7,85 ± 0,02)101 dan E E (7,93± 0,01)101. Aktivitas prototipe sumber
radiasi kaos lampu petromaks sebagian besar berasal dari unsur radioaktif
gamma 238,90 keV.

212

Pb dengan energi

BAB III
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
A. Kelebihan dan Kekurangan Isi Jurnal
1. Dari Aspek Ruang Lingkup Isi Jurnal
a. Abstrak
Abstrak pada jurnal sudah cukup bagus karena menggunakan Bahasa Inggris (Bahasa
Internasional) dan terdapt juga bahsa Indonesia-nya.Dan juga dalam abstrak memuat hal
hal yang menarik perhatian pembaca. Dalam jurnal juga terdapat kata kunci yang
membuat pembaca mudah untuk mencari jurnal ini.
b. Metode Penelitian
Penelitian pada jurnal ini dilakukan dengan menggunakan penelitian eksperimen yang
subjeknya berupa penggunaa/pemanfaatan zat-zat radioaktif di berbagai bidang, misalnya
industri kaos lampu petromaks.
c.

Hasil Penelitian dan Pembahasan
Hasil penelitian dan pembahasan pada jurnal ini cukup jelas, karena di dalam pembahasan
peneliti menjelaskan terlebih Unsur-unsur radioaktif yang teridenti ikasi pada prototipe
kaos lampu petromaks adalah:
II),

208

Tl (thorium C’’),

212

Pb (thorium B),

224

Ra (thorium X),

228

Ac (Mesothorium

212

Bi (thorium C), dan 40K (lihat Tabel 6). Semua unsur radioaktif

yang teridenti ikasi, kecuali 40K merupakan anak luruh dari deret thorium
d. Kesimpulan
Pada bagian kesimpulan, penulis membuktikan dan menjelaskan bahwa Prototipe kaos
lampu petromaks mengandung unsur radioaktif
(Mesothorium II),

208

Tl (thorium C’’),

212

224

Pb (thorium B),

Ra (thorium X),

228

Ac

212

Bi (thorium C) dan 40K (kalium-40). Unsur radioaktif

yang teridenti ikasi pada prototipe kaos lampu petromaks kecuali 40K adalah anak luruh deret
thorium. Sehingga prototipe tersebut mengandung unsur radioaktif

232

Th dengan umur paruh 1,4

x 1010 tahun.

e.

Daftar Pustaka
Dalam penulisan jurnal ini, penulis membuat referensi-referensi atau rujukan yang
mendukung penelitiannya.Jadi dari ruang lingkup isi artikel dapat disimpulkan bahwa

jurnal ini sudah layak untuk digunakan karena sudah menjelaskan pemanfaatan zat-zat
radioaktif di dalam bidang industri kaos lampu petromaks.
2.
a.

Dari Aspek Tata Bahasa
Penulisan Jurnal
Sistematika penulisan dalam jurnal ini dufsh cukup baik karena telah tersusun dengan
runtun dan jelas mulai dari judul penelitian, nama penulis, abstrak (konteks, tujuan
penelitian, metode, hasil, kesimpulan, dan kata kunci), pendahuluan, metode, subjek

penelitian, hasil penelitian dan kesimpulan sesuai dengan judul yang dibuat oleh peneliti.
b. Penggunaan Tanda Baca dan Bahasa
Penggunaan tanda baca pada jurnal ini sudah tergolong baik, namun masih terdapat
sedikit kesalahan dalam peletakan koma, spasi, tanda titik serta tanda baca lainnya.
Bahasa yang digunakan penulis cukup baik yaitu tidak menggunakan kata-kata yang
rumit dan menggunakan bahasa atau kata yang sering digunakan dalam kehidupan seharic.

hari, sehingga pembaca mudah untuk mengerti dan memahami pokok masalah penelitian.
Identitas Jurnal
Jurnal ini memiliki identitas yang sudah lengkap, yakni terdapat judul jurnal, nama
jurnal, tahun dan kota terbit, serta volume dan nomor jurnal, serta ISSN. Sehingga jurnal
ini sudah dapat dikatakan bisa dipercaya sebagai referensi maupun panduan dalam
mendalami bidang fisika inti terkhusus materi radioaktivitas

3.

Kesesuaian Judul jurnal dengan isi jurnal
Jurnal ini sesuai dengan materi pada pendahuluan fisika inti yakni mengenai
radioaktivitas.

KELEBIHAN JURNAL
Berdasarkan aspek yang ditinjau, jurnal ini sudah sangat bagus yaitu dilengkapi dengan
identitas, pendahuluan yang mencakup landasan teoritis, tujuan penelitian, metode yang
digunakan juga sangat bagus dan instrument penelitiannya mudah digunakan sehingga
pengambilan datanya tidak membutuhkan waktu yang lama. Pembahasan pada jurnal ini juga
dibuat secara terperinci dan detail dan memberikan solusi dalam memecahkan masalah. Dan di
dalam penelitian ini juga dijelaskan mengenai rentan waktu yang digunakan oleh peneliti dalam
memecahkan masalah penelitiannya.

KEKURANGAN JURNAL
Kelemahan penelitian ini adalah masih terdapat kesalahan-kesalahan dalam penggunaan
tanda baca. Dan sebenarnya jurnal ini cukup jelas pola penulisan yang runtut sehingga pembaca
tidak kebingungan. Namun sayang, pemilihan katanya terkadang masih ambigu yang
mengakibatkan penalaran yang berbeda dari tiap pembaca

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jurnal ini sangat cocok untuk pembaca yang ingin mengetahui
aktivitas unsur radioaktif thorium yang terkandung dalam prototipe, disini dikupas
tuntas tentang segala aspek yang berkaitan dengan hal tersebut. Dan
untuk menjadi jurnal utama dalam proses pembelajaran fisika inti dan
dalam eksperimen fisika tingkat lanjut sangat bermanfaat sebagai
pedoman.

B. Rekomendasi
Rekomendasi diajukan untuk pembaca bahwasanya jurnal ini sangat cocok untuk
anda yang ingin mempelajari lebih lanjut aktivitas unsur radioaktif thorium yang
terkandung dalam prototipe.

Daftar Pustaka
A. Nugraheni, P. Dwijananti, Sayono, (2012). Penentuan Aktivitas Unsur Radioaktif Thorium
Yang Terkandung Dalam Prototipe Sumber Radiasi Kaos Lampu Petromaks. Jurnal MIPA
35 (1) (2012)