AYAT ayat tentang kelahiaran manusia

AYAT-AYAT AL QUR’AN TENTANG MANUSIA
DAN TUGASNYA SEBAGAI KHALIFAH
DI BUMI
1. Surat Al Baqarah Ayat 30
Surat ini memiliki kandungan yaitu:
1.
1. Allah SWT menciptakan manusia sebagai makhluk sempurna yang
memiliki dua fungsi, yaitu: sebagai khalifah di bumi.
2. Fungsi khalifah di bumi, yaitu:
1. Menjadi pemimpin, baik bagi diri sendiri maupun bagi orang orang lain
dalam upaya mencari ridha Allah SWT.
2. Memelihara, memakmurkan, melestarikan alam, mengambil manfaatnya,
menggali, mengelola alam demi terwujudnya dan kesejahteraan segenap
umat manusia.
Perilaku yang mencerminkan surat Al Baqarah ayat 30
Khalifah artinya seseorang yang dijadikan pengganti atau sesesorang yang diberi
wewenang untuk bertindak sebagai pengatur atau wakil Allah SWT.
Namun demikian, tugas khalifah tidak hanya bertumpu pada yang
bersifatbintelektual belaka, tetapi juga moral. Kekuasaan manusia di muka bumi
tidak mutlak, karena dibatasi oleh hukum-hukum Allah SWT yang akan
dipertanggungjawabkan kelak di hadapan-Nya.

Syarat-syrat menjadi pemimpin antara lain,
1. Berpengalaman
2. Tidak memiliki cacat jasmani
3. Bertanggung jawab, teguh, dan kuat menjalankan tugas.
Kewajiban seorang pemimpin antara lain,

1. Membela Negara dan agama serta menjalankan syariat agama dengan
benar.
2. Menjaga keamanan dan ketentraman umum.
3. Bermusyawarah dengan wakil-wakil rakyat dalam urusannya.
4. Mengatur perekonomian Negara menurut syariat yang benar.
5. Mengangkat para pembantu (khalifah) sesuai dengan keahliannya.
1. Surat Al Mukminun Ayat 12-14
Surat ini memiliki kandungan yaitu:
Proses kejadian manusia, yaitu:
1. Allah SWT menjadikan saripati tanah dalam tubuh manusia sebagai nutfah
(air yang berisi spermatozoa atau disebut sperma) yang terdapat pada
seorang laki-laki.
2. Melalui proses senggama, nutfah masuk ke dalam qarar (rahim atau
kandungan ibu), nutfah bertemu dengan sel telur atau ovum, sehingga

terjadi pembuahan.
3. Setelah pembuahan, lalu berproses menjadi ‘alaqah (gumpalan darah).
4. Dari ‘alaqah kemudian Allah SWT menjadikannya sebagai mudgah
(segumpal daging).
5. Kemudian dari mudgah (gumpalan daging) oleh Allah SWT dijadikan
I’zaam (tulang atau rangka).
6. I’zaam (tulang atau rangka) kemudian di balut atau dibungkus dengan
daging, lalu Allah menjadikan sebagai makhluk berbentuk lain, yaitu
manusia yang masih kecil dalam kandungan.
Ketika bayi dalam kandungan berusia empat bulan, Allah SWT mengutus seorang
malaikat untuk meniup roh kedalamnya. Setelah bayi dalam kandungan mencapai
usia 9 bulan 10 hari, Allah menakdirkan bayi tersebut lahir ke dunia. Setelah lahir,
berkat lindungan dan rahmat Allah SWT bayi tersebut berkembang menjadi balita,
kanak-kanak, anak-anak, remaja, dewasa, dan tua, yang pada akhirnya meninggal
dunia.
Perilaku yang mencemirkan surat Al Mukminum ayat 12-14

Manusia adalah makhluk Allah SWT yang paling mulia diantara semua
makhluk.kelebihan manusia dengan makhluk yang lain nya terletak pada jasmani
dan rohaninya. salah satu perbedaan terbesar terletak pada akal pikiran

manusia.Dengan akal pikiran itu,manusia dapat membedakan antara perbuatan
baik dan buruk,antara yang khalal dan haram.Dengan akal pikirannya,manusia
akan sadar sebagai hamba Allah SWT yang harus melaksanakan kewajiban
menyembah kepada-Nya. Manusia juga harus dapat menjalin hubungan
kemasyarakatan. Yang terpenting manusia harus dapat bersyukur kepada Allah
SWT atas segala nikmat yang di berikannya.
1. Membaca surat Adz Dzariyat ayat 56
Surat ini memiliki kandungan yaitu:
Allah AWT telah menciptakan jin dan manusia dengan tujuan supaya mereka
mengenal-Nya. Dengan hubungan, memuja kebesaran dan berdoa kepada Allah
SWT agar dapat dekat dengan-Nya. Adapun hubungan tersebut dinyatakan dalam
perbuatan ibadah yang langsung kepada Allah SWT sebagaimana rukun islam,
yaitu shalat, zaka, puasa, haji, dan berdzikir hanya untuk mencari ridha-Nya.
Perilaku yang mencerminkan surat Adz Dzariyat ayat 56
Allah SWT menganjurkan setiap umat islam untuk berdzikir kepada-Nya, artinya
manusia dianjurkan untuk mengiat kebesaran, kemuliaan, dan keagungan Allah
SWT dengan perasaan harap dan takut dengan khusyuk dan rendah diri di
hadapan-Nya. Zikir merupakan pintu pembuka hubungan dengan hamba-Nya,
menjadi obat penawar hati, penyehat badan, cahaya mata, dan zikir merupakan
jenis ibadah yang dapat dikerjakan kapan saja, tidak tergantung pada tempat,

waktu, keadaan, dan dapat dikerjakan sendiri ataupun secara bersama-sama. Oleh
karena itu,zikir sebaiknya dilakukan dengan cara:
1. Di awali dengan wudhu
2. Duduk menghadap kiblat

3. Khusyuk
4. Pada tempat yang tenang dan bersih.

1. Surat An Nahl Ayat 78
Surat ini memiliki kandungan yaitu:
1.
1. Allah SWT dengan kekuasaan-Nya mengeluarkan bayi melalui
proses kelahiran ibunya.
2. Bayi lahir dengan lemah dan dalam keadaan tidak mengetahui apaapa atau suatu apapun.

3. Dengan kemurahan-Nya Allah memberikan anugerah kepada bayi
tersebut di antaranya pendengaran, penglihatan, hati, agar mampu
bersyukur, dengan cara pendengaran untuk mendengarkan,
penglihatan untuk melihat, dan hati untuk untuk merasa.
4. Dengan kesempurnaan bayi tersebut sudah barang tentu menjadi

tugas kewajiban ke dua orang tua untuk merawat, membesarkan,
dan memberi pendidikan hingga menjadi kuat, cerdas, dan dewasa.
Perilaku yang mencerminkan Surat An Nahl Ayat 78
Allah SWT menciptakan manusia dengan sempurna, yakni memiliki fiksi yang
terdiri dari penglihatan, pendengaran, dan hati. Allah memerintahkan manusia
agar senantiasa bersyukur terhadap segala nikmat dan rahmat yang
dianugerahkan-Nya sebagai contoh:
1. Telinga digunakan untuk mendengarkan yang baik-baik.
2. Mata digunakan untuk melihat dan dijaga dari pandangan yang
diharamkan.
3. Hati digunakan untuk merasa dan tidak mengeluarkan sifat-sifat tercela
yang menyakitkan orang lain.
4. Akal digunakan untuk memikir pada hal yang lebih bermanfaat, baik bagi
diri sendiri, maupun orang lain.
Semua hal yang baik dilakukan dan hal-hal yang jelek ditinggalkan untuk
menunjukkan ketaatannya kepada Allah SWT agar hidup di alam dunia
mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan yang diridhai Allah SWT.