strategi pembelajaran kooperatif (6). pptx

STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF
Dosen pembimbing:
Afiful Ikwan, M.Pd.I

Oleh :
Abdul Rokhim
M. Fais Musthofa

( 2013471908 )
( 2013471939 )

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
MUHAMMADIYAH
JUNI 2014

PERTANYAAN :
1. Fiana

: Sebutkan keunggulan dan kelemahan metode STAD ?

2. Ainis


: Berikan contoh dari macam pembelajaran kooperatif !

Pengertian pembelajaran kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang
berdasarkan paham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi
belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat
kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa
anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk
memahami materi pelajaran. Dalam Pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan
belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan
pelajaran.
Gracia mendefinisikan pembelajaran kooperatif adalah strategi belajar aktif,
kelas tampak seperti mesin belajar dan siswa, termasuk aktivitas belajar mereka
sebagai bahan bakar yang menggerakkan mesin, siswa dikelompokkan oleh guru
dalam empat sampai lima anggota dam satu tim, siswa-siswi tersebut hetrogen
dalam kemampuan dan jenis kelamin, mereka tercampur antara kelas sosial, ras,
etnik, dan agama. Siswa dalam tim memberikan hasil pekerjaan masing-masing
siswa dalam tim mempelajari apa yang ditugaskan oleh guru sebagai hasil kerja
mereka.


Karakteristik dan Prinsip-Prinsip Pembelajaran Kooperatif
Menurut suyanti karakteristik pembelajaran kooperatif sebagai berikut :
1. Pembelajaran secara tim
pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran secara tim. Tim
merupakan tempat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, tim harus
mampu membuat siswa belajar. Semua anggota tim (anggota kelompok)
harus saling membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran. Untuk
itulah, kriteria keberhasilan pembelajaran ditentukan oleh keberhasilan
tim
2. Didasarkan pada manajemen kooperatif
Sebagaimana pada umumnya, manajemen mempunyai 4 fungsi pokok
yaitu perencanaan, organisasi, pelaksanaan, dan kontrol. Demikian juga
dalam pembelajaran kooperatif. Perencanaan menunjukkan bahwa
pembelajaran memerlukan perencanaan yang matang agar proses
pembelajaran berjalan secara efektif.

3.

4.


Pelaksanaan menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif harus dilaksanakan
sesuai dengan perencanaan melalui langkah-langkah pembelajaran yang sudah
ditentukan termasuk ketentuan-ketentuan yang sudah disepakati bersama.
Fungsi organisasi menujukkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah
pekerjaan bersama antar setiap anggota kelompok. Oleh sebab itu, perlu diatur
tugas dan tanggungjawab setiap anggota kelompok. Fungsi kontrol
menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif perlu ditentukan kriteria
keberhasilan baik melalui tes maupun non tes.
Kemauan untuk bekerjasama
Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan secara
kelompok. Oleh karena itu, prinsip bekerjasama perlu ditekankan dalam
proses pembelajaran kooperatif. Setiap anggota kelompok bukan saja harus
diatur tugas dan tanggung jawab masing-masing, akan tetapi juga ditanamkan
perlunya saling membantu
keterampilan bekerjasama
kemampuan untuk bekerjasama itu kemudian dipraktikkan melalui aktivitas
dan kegiatan yang tergambar dalam keterampilan bekerjasama.

Prinsip-prinsip Pembelajaran Kooperatif

1.

2.

Prinsip Ketergatungan Positif (Positive Interdependence)
Dalam pembelajaran kelompok, keberhasilan suatu penyelesaian tugas
sangat tergantung kepada usaha yang dilakukan setiap anggota
kelompoknya. Oleh sebab itu, perlu didasari oleh setiap anggota kelompok
keberhasilan penyelesaian tugas kelompok akan ditentukan oleh kinerja
masing-masing anggota. Dengan demikian, semua anggota dalam kelompok
akan merasa saling ketergantungan.
Tanggung jawab perseorangan (individual accountability)
Prinsip ini merupakan konsekuensi dari prinsip yang pertama. Oleh karena
keberhasilan kelompok tergantung pada setiap anggotanya, maka setiap
anggota kelompok harus memiliki tanggung jawab sesuai dengan tugansya.
Setiap anggota haru memberikan yang terbaik untuk keberhasilan
kelompoknya. Untuk mencapai hal tersebut, guru perlu memberikan
penilaian terhadap indvidu dan juga kelompok. Penilaian individu bisa
berbeda akan tetapi penilaian kelompok harus sama.


3.

4.

Interaksi tatap muka (Face to face promtion interaction)
Pembelajatan kooperatif memberi ruang dan kesempatan yang luas kepada
setiap anggota kelompok untuk bertatap muka saling memberikan informasi
dan saling membelajarkan. Interaksi tatap muka akan memberikan
pengalaman yang berharga kepada setiap anggota kelompok untuk bekerja
sama, menghargai setiap perbedaan, memanfaatkan kelebihan masingmasing anggota, dan mengisi kekurangan masing-masing.
Partisipasi dan Komunikasi (Participation Communication)
Pembelajaran kooperatif melatih siswa untuk dapat mampu berpartisipasi
aktif dan berkomunikasi. Kemampuan ini sangat penting sebagai bekal
mereka dalam kehidupan di masyarakat kelak. Oleh sebab itu, sebelum
melakukan kooperatif, guru perlu membekali siswa dengan kemampuan
berkomunikasi.

Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif
Karli dan Yuliariatiningsih mengemukakan langkah-langkah pembelajaran
kooperatif yaitu:

1. Guru merancang pembelajaran, mempertimbangkan dan menetapkan target
pembelajaran yang ingin dicapai
2. Guru merancang lembar observasi kegiatan siswa dalam belajar secara
bersama-sama dalam kelompok-kelompok kecil.
3. Guru mengarahkan dan membimbing siswa baik secara individu maupun
kelompok.
4. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempersentasikan hasil
kerjanya.

Macam Macam Metode Pembelajaran Kooperatif
1.
2.
3.
4.
5.

STAD (Student Teams Achievement Divisions)
TGT (Team Game Tournament)
TAI (Team Assisted Individualization)
CIRC (Cooperative Inegrated Reading and Composition)

JIGSAW

Keunggulan dan Kelemahan SPK
Keunggulan SPK
1. Melalui SPK siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru, akan tetapi
dapat menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, menemukan
informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa lain.
2. SPK dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan
dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide
orang lain.
3. SPK dapat membantu anak untuk respek pada orang lain dan menyadari
akan segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan.
4. SPK dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung
jawab dalam belajar.
5. SPK merupakan suatu strategi yang cukup ampuh untuk meningkatkan
prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial, termasuk mengembangkan
rasa harga diri, hubungan interpersonal yang positif dengan yang lain,
mengembangkan keterampilan me-manage waktu, dan sikap positif terhadap
sekolah


6.

7.
8.

Melalaui SPK dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide
dan pemahamannya sendiri, menerima umpan balik. Siswa dapat berparktik
memecahkan masalah tanpa takut membuat kesalahan, karena keputusan
yang dibuat adalah tanggung jawab kelompoknya.
SPK dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan
kemampuan belajar abstrak menjadi nyata (riil).
Interaksi selama kooperatif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan
memberikan rangsangan untuk berpikir. Hal ini berguna untuk proses
pendidikan jangka panjang.

Kelemahan SPK
9. Untuk memahami dan mengerti filosofis SPK memang butuh waktu.
10. Ciri utama dari SPK adalah bahwa siswa saling membelajarkan. Oleh karena
itu, jika tanpa peer teaching yang efektif, maka dibandingkan dengan
pengajaran langsung dari guru, bisa terjadi cara belajar yang demikian apa

yang seharusnya dipelajari dan dipahami tidak pernah dicapai oleh siswa.

3.

4.

5.

Penilaian yang diberikan dalam SPK didasarkan kepada hasil kerja
kelompok. Namun demikian, guru perlu menyadari, bahwa sebenarnya hasil
atau prestasi yang diharapkan adalah prestasi setiap individu siswa.
Keberhasilan SPK dalam upaya mengembangkan kesadaran berkelompok
memerlukan periode waktu yang cukup panjang, dan hal ini tidak mungkin
dapat tercapai hanya dengan satu kali atau sekali-kali penerapan strategi ini.
Walaupun kemampuan bekerja sama merupakan kemampuan yang sangat
penting untuk siswa, akan tetapi banyak aktivitas dalam kehidupan yang
hanya didasarkan kepada kemampuan individual. Oleh karena itu idealnya
melalui SPK selain siswa belajar bekerja sama, siswa juga harus belajar
bagaimana membangun kepercayaan diri. Untuk mencapai kedua hal itu
dalam SPK memang bukan pekerjaan yang mudah.


Dokumen yang terkait

Pengaruh penggunaan pendekatan pembelajaran kontekstual (CTL) terhadap hasil belajar Pendidikan Agama Islam; eksperimen SMPN 2 Tangerang Selatan

0 42 122

Perbedaan prestasi siswa dalam pembelajaran pendidikan Agama Islam berdasarkan perbedaan latar belakang sekolah (studi kasus di SMA Darussalam Ciputat)

3 28 72

Peningkatan kualitas pembelajaran ketrampilan pembicara bahasa Indonesia melalui teknik bercerita : penelitian tindakan kelas pada siswa kelas V111 smpn 13 tangerang selatan tahun pelajaran 2009/2010

8 126 127

Nilai sosial dalam novel bukan pasar malam karya prammedya ananta toer; implikasinya terhadap pembelajaran satra

19 129 76

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pendekatan kooperatif teknik: student team achievement divisions (STAD) dan teknik Group Investigation (GI)

0 36 221

Analisis keterampilan proses sains siswa kelas XI pada pembelajaran titrasi asam basa menggunakan metode problem solving

21 184 159

Pengaruh metode sorogan dan bandongan terhadap keberhasilan pembelajaran (studi kasus Pondok Pesantren Salafiyah Sladi Kejayan Pasuruan Jawa Timur)

45 253 84

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe rotating exchange (RTE) terhadap minat belajar matematika siswa

3 51 76

Pengaruh metode pembelajaran means-ends analysis terhadap peningkatan hasil belajar IPS di Madrasah Tsanawiyah Al Falah Jakarta

5 64 148

Penerapan strategi produk dalam upaya meningkatkan penjualan pada CV.Suka Setia Putra Jaya Rancaekek

9 56 47