Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesejahteraan Rumah Tangga Miskin di Kota Binjai

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemiskinan merupakan keadaan dimana seseorang atau kelompok yang
memiliki kurang dari standart tingkat pendapatan yang ditetapkan dan salah satu
persoalan yang paling mendasar menjadi pusat perhatian pemerintahan sejak jamaan
dahulu kala, tidak hanya di Indonesia, tapi juga hampir di seluruh belahan dunia dan
menjadi salah satu penyakit di dalam perekonomian di hampir setiap negara,terlebih
lagi di negara berkembang seperti Indonesia yang masih memiliki tingkat kemiskinan
yang cukup tinggi dengan negara-negara yang bersebelahan dengan Indonesia.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin Indonesia
pada bulan September 2014 mencapai 27,73 juta orang atau 10,96 persen dari jumlah
penduduk. Jumlah penduduk miskin terbanyak berada di daerah pedesaan yaitu
mencapai 17,37 juta orang atau 13,76 persen, sedangkan jumlah penduduk miskin di
daerah perkotaan tercatat sebanyak 10,36 juta orang atau 8,16 persen. Pulau Jawa
menjadi penyumbang jumlah penduduk miskin terbanyak yaitu 15,1 juta orang,
diikuti Sumatera sebesar 6,07 juta orang, Sulawesi sebesar 2,05 juta orang, Bali dan
Nusa Tenggara sebanyak 2 juta orang dan Maluku dan Papua sebesar 1,4 juta orang.
BPS juga mencatat selama periode tersebut, garis kemiskinan naik 3,17 persen, dari

1


Universitas Sumatera Utara

sebelumnya Rp302.735 per kapita per bulan pada Maret 2014 menjadi Rp312.328 per
kapita per bulan pada September 2014.
Ada tiga sebab terjadinya kemiskinan yaitu kemiskinan yang disebabkan oleh
kondisi badan dan mental seseorang, kemiskinan karena adanya bencana alam, dan
kemiskinan buatan. Seperti yang diketahui, kemiskinan yang diakibatkan oleh kondisi
badan dan mental serta akibat bencana alam, memang harus diterima. Sedangkan
kemiskinan buatan bukan berarti seseorang atau masyarakat itu secara sengaja
membuat dirinya miskin, tapi lebih disebabkan oleh sikap mental dan struktur dalam
masyarakat yang membuat dirinya menjadi miskin, Dalam hal ini bahwa kemiskinan
merupakan masalah yang tidak bisa dipisahkan apabila kita hendak membicarakan
mengenai kesejahteraan.
Mempunyai kehidupan yang layak dan Sejahtera adalah harapan semua orang.
Sejahtera dalam pendapatan, pendidikan, Kesehatan serta faktor yang lainnya.
Masyarakat yang ingin memiliki kehidupan sejahtera akan bekerja dan berusaha
untuk meningkatkan kualitas kehidupannya. Kelayakan hidup masyarakat dapat
dilihat dari pekembangan pembangunan ekonomi yang digunakan sebagai salah satu
faktor pencapaian suatu negara. Dalam Undang-Undang dasar 1945 mengatakan

tujuan utama bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa serta ikut
melaksanakan ketertiban dunia. Tujuan dalam Undang-Undang tersebut tercapai jika
dengan adanya peran pemerintah pusat atau daerah dalam membantu meningkatkan

2

Universitas Sumatera Utara

standar kehidupan masyarakat yang sejahtera, tetapi karena luasnya wilayah Negara
ini menyebabkan ketidakmerataan dalam menunjang kesejahteraan tersebut.
Kesejahteraan adalah keamanan, keselamatan dan kemakmuran. Dalam
undang-undang No.11 Tahun 2009 juga tertulis tentang kesejahteraan masyarakat,
kesejahteraan masyarakat adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual
dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri,
sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya. Dari undang-undang tersebut dapat
kita ambil kesimpulan dari kesejahteraan bahwa dalam kesejahteraan rumah tangga
dapat kita hubungkan kedalam pendapatan rumah tangga tersebut yang akan
mewujudkan kebutuhan akan sandang, pangan, papan dan kesehatan.
Kota Binjai adalah salah satu daerah tingkat II di Provinsi Sumatera Utara,
posisi kota ini cukup strategis karena menjadi lintas sumatera, kota Binjai berjarak

22km dr kota Medan (Ibukota Provinsi Sumatera Utar ) kota Binjai terbagi atas 5
kecamatan yaitu Binjai Kota,Binjai Timur,Binjai Barat,Binjai Utara, dan Binjai
Selatan. Kota Binjai berjumlah penduduk sekitar 252.263 jiwa yang terdiri dari
125.917 laki-laki dan 126.345 perempuan . Kota Binjai juga merupakan salah satu
kota yang memiliki jumlah penduduk miskin yang rendah yaitu Pada tahun 2012
jumlah penduduk miskinnya menurun menjadi 17.200 ribu jiwa. Pada 2013 jumlah
penduduk miskin bertambah menjadi 17.500 ribu jiwa.
Di zaman modern sekarang ini sangat berbanding terbalik dari kesejahteraan
yang telah ada, bahwa ternyata sangat banyak persoalan yang dihadapi masyarakat

3

Universitas Sumatera Utara

adalah bersumber dari jumlah kebutuhan yang tidak terbatas. Setiap keluarga
mempunyai

skala

sendiri,kondisi


kebutuhan

pendapatan

yang

dipengaruhi

seseorang/keluarga

oleh

akan

pendapatan

mereka

mempengaruhi


tingkat

kesejahteraan keluarga. Semakin tinggi pendapatannya semakin baik tingkat
kesejahteraannya sebaliknya semakin sedikit pendapatannya maka semakin rendah
tingkat kesejahteraanya. Pada rumah tangga/keluarga yang miskin dan masih rendah
pendapatannya, sebagian besar pendapatan digunakan untuk membeli makanan,
Kebanyakan rumah tangga miskin berpengahasilan rendah hanya memikirkan apa
yang mereka makan hari ini dan tidak memikirkan apa yang mereka makan besok.
Tingkat Kesejahteraan yang masih rendah dan kehidupan tidak memadai telah
menyadarkan masyarakat untuk berusaha mencapai taraf hidup yang lebih tinggi.
Pemerintah daerah juga mempunyai peran untuk mensejahterakan masyarakatnya
terwujud memalui penyusunan dan pendapatan Angaran Pendapatan dan Belanja
Daerah(APBD). APBD menjelaskan sumber pemasukan dan pengeluaran daerah
untuk setiap sektor dalam jangka satu tahun. Setiap ketetapan yang ditetapkan akan
berpengaruh secara luas dalam suatu komunitas masyarakat.
Jika dilihat dari segi tingkat pendidikan pemerintah sudah menyediakan dan
wajibkan untuk menempuh pendidikan wajib 12 tahun(SMA/sederajat) melanjutkan
ke jenjang lebih tinggi. Masyarakat yang kurang mampu biasanya akan dibantu
melalui dan BOS atau beasiswa siswa berprestasi dengan demikian pemerintah juga

merupakan turut membantu dalam segi pendidikan akan tetapi sangat banyak rumah

4

Universitas Sumatera Utara

tangga kekurangan informasi atau diluar dari bantuan itu untuk memenuhinya rumah
tangga miskin akan berpikir memasukkan anak kejenjang pendidikan karena
memikirkan diluar yang diterapkan pemerintah seperti baju,sepatu,peralatan sekolah
lainnya. Kepala rumah tangga yang pendidikan rendah terkadang sampai tidak
mengingat pentingnya suatu pendidikan untuk dirinya.Padahal pendidikan yang
tinggi dan baik akan dapat meningkatkan keahlian dan sumber daya manusia. Kepala
rumah tangga tersebut dapat meningkatkan penghasilannya melalui peningkatan
pendidikan. Setiap naik ke jenjang sekolah lebih tinggi berarti meningkatkan
kemampuan kerja dan tingkat penghasilan seseorang. Seseorang yang berpendidikan
tinggi maka perekonomiannya akan semakin membaik dan hal ini akan diikuti dengan
meningkatnya kesejahteraan rumah tangga ataupun mendapatkan pengakuan
kesejahteraan sosial dari masyarakat.
Peningkatan dari bidang kesehatan juga mencakup dalam kesejahteraan,
maka dalam hal ini yang dimaksud sehat adalah kesehatan fisiknya, kesehatan

mentalnya dan kesehatan sosialnya atau terlihat bila seseorang (dewasa) produktif,
dalam arti mempunyai kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong
terhadap hidupnya sendiri. Dalam upaya meningkatkan pembangunan kualitas
kesehatan masyarakat banyak upaya yang dilakukan pemerintah seperti melakuka
pembrantasan penyakit menular, imunisasi untuk balita, perbaikan gizi masyarakat,
penyediaan fasilitas rumah sakit, puskesmas, juga tenaga kesehatan yang mmenuhi
standart dan professional dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.

5

Universitas Sumatera Utara

Hal diatas menjadi dasar ketertarikan penulis mengadakan penelitian dengan
rumah tangga miskin yang mempunyai pendapatan yang rendah sehingga tidak
mampu meningkatkan kesejahteraannya. Peneliti juga ingin menganalisia seberapa
besar pengaruh pendapatan, pendidikan,kesehatan dan jumlah tanggungan anggota
keluarga terhadap kesejahteraannya.
Berdasarkan uraian diatas peneliti ingin menganalisa lebih lanjut mengenai
kesejahteraan pada rumah tangga miskin,maka penulis tertarik menulis judul skripsi
dengan judul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesejahteraan Rumah

Tangga Miskin di Kota Binjai”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas ,penelitian ini mengajukan beberapa
rumusan masalah sebagai :
1. Apakah pendapatan berpengaruh terhadap kesejahteraan rumah tangga miskin
di Kota Binjai?
2. Apakah pendidikan berpengaruh terhadap kesejahteraan rumah tangga miskin
di Kota Binjai?
3. Apakah kesehatan berpengaruh terhadap kesejahteraan rumah tangga miskin
di Kota Binjai?

6

Universitas Sumatera Utara

1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas maka tujuan dari
penelitian ini adalah :
1. Untuk


mengetahui

seberapa

besar

pengaruh

pendapatan

terhadap

pendidikan

terhadap

kesejahteraan rumah tangga miskin di Kota Binjai.
2. Untuk

mengetahui


seberapa

besar

pengaruh

kesejahteraan rumah tangga miskin Kota Binjai.
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kesehatan terhadap kesejahteraan
rumah tangga miskin Kota Binjai.

1.4 Manfaat penelitian
1. Sebagai penambah wawasan bagi peneliti yang berkaitan dengan pendapatan,
pendidikan,

kesehatan

dan

jumlah


tanggungan

keluarga

terhadap

kesejahteraan.
2. Sebagai suatu pertimbangan untuk pemerintah dalam rangka memberikan
bantuan dan apresiasi yang lebih baik untuk menigkatkan kesejahteraan rumah
tangga miskin Kota Binjai
3. Sebagai informasi dan referensi bagi penulis lainnya yang ingin melakukan
penelitian selanjutnya berkenaan dengan penelitian yang sama kesejahteraan
rumah tangga miskin Kota Binjai.

7

Universitas Sumatera Utara