Aktivitas Antidiare Seduhan Teh Hijau dan Teh Hitam (Camellia sinensis L. Kuntze) pada Mencit Jantan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara dengan kekayaan alam yang berlimpah,
terutama keanekaragaman tumbuhannya. Banyak spesies tanaman berpotensi
sebagai obat tradisional hingga saat ini belum diteliti khasiat dan kegunaannya
secara mendalam.Penggunaan tanaman sebagai obat herbal diharapkan dapat
memberikan prospek yang lebih baik dalam dunia pengobatan.Semakin banyak
obat tradisional yang dikembangkan sebagai herbal terstandar dan digunakan oleh
masyarakat

diharapkan

dapat

menurunkan

penggunaan

obat


kimiadan

meminimalkan efek samping obat (Depkes RI., 2000).
Pola hidup sebagian masyarakat Indonesia yang kurang peduli akan
sanitasi dapat menyebabkan berbagai macam penyakit, antara lainpenyakit kulit,
penyakit saluran pernafasan dan diare. Tingginya morbiditas dan mortalitas diare
disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain kesehatan lingkungan yang belum
memadai, keadaan gizi yang belum memuaskan, kepadatan penduduk, keadaan
sosial ekonomi maupun pendidikan dan perilaku masyarakat yang secara
langsung atau tidak langsung mempengaruhi penyakit diare ini (Yovita, 2009).
Berdasarkan

data

Organisasi

Kesehatan

Dunia


( World

Health

Organization/WHO ), sekitar 2,2 juta orang meninggal dunia setiap tahunnya

akibat penyakit diare dengan 90% nya adalah balita dari negara berkembang.
Hasil survei Departemen Kesehatan 2003 menunjukkan, ratio penderita diare

xv
1

Universitas Sumatera Utara

mencapai 300 per 1.000 orang. Diare masih merupakan penyebab utama
kematian bayi dan balita (Yovita, 2009).Diare merupakan keadaan dimana
seseorang mengalami buang air besar dengan frekuensi yang tidak normal
(meningkat) dan konsistensi tinja yang lembek atau cair (Suharyono, 2008).
Pengobatan yang paling penting terhadap diare dan komplikasi dehidrasi

adalah rehidrasi.Apabila dehidrasi sudah dapat diatasi, penggunaan terapi
rehidrasi oral dapat dikombinasi dengan obat antidiare. Masyarakat yang belum
terjangkau pelayanan kesehatan formal, sering menggunakan ramuan bahan alami
untuk mengobati diare, antara lain: daun teh, daun salam, daun jambu biji dan
sambiloto. Tanaman-tanaman ini mempunyai zat tertentu yang berperan dalam
menghentikan diare (Yovita, 2009). Dari beberapa obat tradisional yang selalu
tersedia dan mudah digunakan salah satunya adalah teh.
Teh (Camellia sinensis) merupakan spesies tanaman yang daun dan pucuk
daunnya digunakan untuk membuat teh. Tumbuhan ini termasuk kedalam famili
Theacea . Teh saat ini merupakan minuman terbanyak sesudah air putih yang

dikonsumsi masyarakat dan penelitian menunjukkan bahwa teh hijau khususnya
memberikan efek menguntungkan dalam kesehatan (Agoes, 2010).
Kandungan aktif dalam daun teh antara lain adalah katekin, kafein (23%), teobromin, teofilin, tanin (epigallocatechin-3-gallate (EGCG)), L-teanine),
minyak atsiri, dan flavonoid. Teh hijau lebih banyak digunakan untuk minuman
kesehatan, karena dalam proses pengolahannya tidak mengalami reaksi oksidasi
enzimatis, sehingga kandungan katekin tidak mengalami perubahan, sedangkan
teh hitam pada pengolahannya mengalami oksidasi enzimatis, sehingga kadar
katekin menjadi lebih rendah. Katekin terdiri dari


2

epicatechin

(EC),

Universitas Sumatera Utara

epigallocatechin-3-gallate (EGCG), epigalocatechin (EGC), dan epicatechin gallate (ECG). Senyawa-senyawa ini merupakan senyawa yang larut dalam air,

tidak berwarna serta memberikan rasa pahit dan bersifat astringen

(Yovita,

2009).
Tanin yang terkandung dalam minuman seperti teh memberikan aroma
dan rasa yang khas. Tanin yang terkandung dalam teh memiliki korelasi yang
positif antara kadar tanin pada teh dengan aktivitas antibakterinya terhadap
penyakit diare (Oktavia, 2016).
Ada 3 jenis teh yang umum dikenal, yaitu teh hijau, teh hitam dan teh

oolong (Agoes, 2010). Dibandingkan dengan jenis teh lainnya, teh hitam adalah
teh yang paling banyak diproduksi yaitu sekitar 78% (Rohdiana, 2015). Secara
empiris masyarakat menggunakan teh yang sudah dikemas untuk mengatasi
diare. Teh kemasan diracik dengan cara menyeduh teh dengan menggunakan air
mendidih lalu diminum.
Berdasarkan penelitian Yovita tahun 2009 menunjukkan bahwa infusa
daun teh hijau berefek antidiare dengan mengurangi berat feses, mengurangi
frekuensi defekasi dan memperbaiki konsistensi feses mencit galur Swiss Webster
jantan.
Oleh karena itu penulis tertarik untuk menelitiaktivitas antidiare
seduhanteh hijaudan teh hitam (Camellia sinensis L. Kuntze) pada mencit jantan.

3

Universitas Sumatera Utara

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang

di atas, maka perumusan masalah pada


penelitian ini adalah :
a. apakah seduhan teh hijau dapat mempengaruhi aktivitas antidiare pada
mencit jantan dengan metode defekasi dan antisekretori?
b. apakah seduhan teh hitam dapat mempengaruhi aktivitas antidiare pada
mencit jantan dengan metode defekasi dan antisekretori?

1.3 Hipotesis
Berdasarkan masalahyang dirumuskan diatas, maka hipotesis dalam
penelitian ini adalah
a. seduhan teh hijau memiliki efek antidiare pada mencit jantan dengan
metode defekasi dan metode antisekretori.
b. seduhan teh hitam memiliki efek antidiare pada mencit jantan dengan
metode defekasi dan metode antisekretori

1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :
a. efek antidiare seduhan teh hijau dengan metode defekasi dan metode
antisekretori.
b. efek antidiare seduhan teh hitam dengan metode defekasi dan metode

antisekretori.

4

Universitas Sumatera Utara

1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah :
a. menunjang program pemerintah untuk melakukan penelitian dan
pengembangan obat

tradisional sehingga dapat dimanfaatkan untuk

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
b.menambah inventaris tanaman obat yang berkhasiat sebagai antidiare.

5

Universitas Sumatera Utara


1.6. Kerangka Pikir Penelitian
Adapun kerangka pikir penelitian ini ditunjukkan pada Gambar 1.1.
Variabel Bebas

Variabel Terikat

Seduhan teh
hijau dosis
1750 mg,
3500 mg dan
7000 mg/kg
bb
Mencit
diinduksi
Oleum
ricini 0,5
ml/ekor
Seduhan teh
hitam dosis
1750 mg,

3500 mg dan
7000 mg/kg
bb

Parameter

Mulai
terjadinya
diare

Menit

Frekuensi
diare

x/menit

Bobot
Feses


mg

Volume isi
Usus
(mg)

antisekretori

Gambar 1.1 Kerangka Pikir Penelitian

6

Universitas Sumatera Utara